terapi-oksigen

Post on 11-Aug-2015

211 Views

Category:

Documents

8 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

dr. Heri Dwi Purnomo, SpAn, MKesdr. Heri Dwi Purnomo, SpAn, MKes

Bag / SMF Anestesiologi & Bag / SMF Anestesiologi & Terapi Terapi IntensifIntensif

FK UNS / RSUD Dr. MoewardiFK UNS / RSUD Dr. Moewardi

Oksigen:Oksigen:

bahan farmakologik, gas yang tak bahan farmakologik, gas yang tak berwarna, tak berbau dan digunakan berwarna, tak berbau dan digunakan untuk proses pembakaran (oksidasi).untuk proses pembakaran (oksidasi).

Oksigen ditemukan pertama kali oleh Oksigen ditemukan pertama kali oleh Joseph Priestley tahun 1774, dan Joseph Priestley tahun 1774, dan diberi nama Lavoiser. diberi nama Lavoiser.

Priestly (1774) : penemu oksigenPriestly (1774) : penemu oksigen

Beddoes (1800): menggunakan Oksigen Beddoes (1800): menggunakan Oksigen dalam kedokterandalam kedokteran

Baraach (1920 : terapi oksigen pada Baraach (1920 : terapi oksigen pada pasien hipoksemiapasien hipoksemia

Chemiack (1967): terapi oksigen melaui Chemiack (1967): terapi oksigen melaui kanula hidung dengan aliran lambat kanula hidung dengan aliran lambat dengan hasil baik tanpa retensi CO2dengan hasil baik tanpa retensi CO2

DEFINISI

Terapi Oksigen:

pemberian oksigen dgn konsentrasi

yang lebih besar daripada udara

ruang untuk mencegah hipoksemia

PERLU OKSIGEN ?

TUJUAN

Meningkatkan kandungan

oksigen dalam darah arteri è

dihantarkan ke jaringan è

untuk memfasilitasi

metabolisme aerobik.

TUJUAN

Mempertahankan PaO2 > 60 mmHg atau SaO2 > 90% untuk :

- Mencegah hipoksia sel & jaringan

- Menurunkan kerja nafas

- Menurunkan kerja otot jantung

TUJUANMempertahankan PaO2 > 60 mmHg

atau SaO2 > 90% → FIO2 serendah mungkin

Transport oksigen dalam darah terdiri

dari 2 bentuk :

1. Terlarut dalam plasma (3%)

2. Terikat dengan molekul Hb (97%)

KUNCI PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN

Siapa yang memerlukan ?

Bagaimana cara pemberian ?

Bagaimana cara memonitor ?

Indikasi pemakaian

Dosis pemberian

Cara pemakaian

Penyulit / efek samping

Oksigen dianggap sebagai obat maka mempunyai :

INDIKASI TERAPI OKSIGEN

Hipoksemia èpada AGD terlihat PaO2

atau SaO2 turun

Diduga hipoksemia è mis. Syok, keracunan

gas CO Menurunnya kerja nafas è pemulihan

pasca anestesi Menurunnya kerja miokard è infark miokard Trauma berat

HIPOKSEMIA Penurunan tekanan parsial oksigen (PaO2) dalam darah arteri.

Neonatus è PaO2 < 50 mmHg atau SaO2 < 88%

Dewasa, anak, bayi è PaO2 < 60 mmHg atau SaO2 < 90%

MEKANISME HIPOKSEMIA

Gangguan ventilasi-perfusi(V/Q

mismach)èPPOK, retensi sputum,

penyakit kardiovaskular Hipoventilasi alveolar è PPOK

eksaserbasi, henti tidur(sleep

apnea), overdosis obat Shunt (pirau) è pnemonia, ARDS,

atelektasis, edema paru kardiogenik,

emboli paru

MEKANISME MEKANISME HIPOKSEMIAHIPOKSEMIA

Gangguan difusi→fibrosis Gangguan difusi→fibrosis intersisial, edema intersisial, intersisial, edema intersisial, sarkoidosis, penyakit kolagen sarkoidosis, penyakit kolagen vaskular(SLE, granulomatosis vaskular(SLE, granulomatosis wagener)wagener)

Penurunan tekanan oksigen Penurunan tekanan oksigen inspirasi→tempat ketinggian, inspirasi→tempat ketinggian, anemia, perdarahan dllanemia, perdarahan dll

HIPOKSIA JARINGAN AKIBAT HIPOKSEMIA

Hipoksia hipoksik Penurunan oksigen dalam udara inspirasi/ darah misal : V/Q mismatch, gangguan difusi, hipoventilasi alveolar

Hipoksia stagnan Akibat perfusi jaringan buruk, penurunan

aliran darah misal : gagal jantung, syok, henti jantung

Hipoksia anoksia

Penurunan kapasitas angkut oksigen

misal : anemia, keracunan CO2, anemia sicle cell, gangguan Hb lain

Hipoksia histotoksik

Ketidakmampuan menggunakan O2 di jaringan

misal: keracunan sianida, alkohol

DETEKSI HIPOKSEMIA

• Gejala klinis

B. Analisa Gas darah

C. Oksimetri

D. Transkutaneus

A. GEJALA KLINIS

• sesak nafas• nafas cepat dan dangkal• rekuensi nafas 35xpermenit• ada gerak cuping hidung• retraksi sela iga• sianosis a9 sudah terlambat• selain itu terdapat kelelahan,

diorientasi, takikardia, bradikardia, aritmia, hipertensi, hipotensi dll

B. ANALISA GAS DARAH

• Gold standart : hipoksia

• PaO2 dan SaO2

• Saturasi O2: jumlah O2 yang berikatan dengan Hb

• Derajat saturasi tergantung dari kurun disosiasi oksi Hb

NILAI PAO2 DAN SAO2 PADA NILAI PAO2 DAN SAO2 PADA ORANG DEWASAORANG DEWASA

PaO2 SaO2 (%)

Normal 97 97

Kisaran Normal ≥ 80 ≥ 95

Hipoksemia < 80 < 95

Ringan 60 - 79 90 – 94

Sedang 40 – 59 75 - 89

Berat < 40 < 75

C. Pulse oksimetri

akurasi cukup baik bila SaO2

> 80 %

D. Transcutaneus partial

prressure of oxygen ( Ptc O2)

CARI PENYEBAB HIPOKSEMIACARI PENYEBAB HIPOKSEMIA

• Pemeriksaan fisik• PaO2 → > 45 mmHg→hipoventilasi alveoli• Foto thorak dan laboratorium• Hitung alveolar-arterial oksigen gradient

(AaDO2):

>200 mmHg normal

20-40 mmHg V/Q mismatch

40-60 mmHg shunt

> 60 mmHg gangguan difusi

OKSIGEN DIPAKAI SEBAGAIOKSIGEN DIPAKAI SEBAGAI• Suplemen → keadaan akut < 30 hari

(mis pneumonia, asma eksaserbasi)

• Terapi

• Short-term oxygen therapyè memerlukan O2 30-90 hari (mis: gagal jantung)

• Long term oxygen therapy èmemerlukan O2 > 90 hari (mis : PPOK)

PEMBERIAN PEMBERIAN OKSIGENTERGANTUNG OKSIGENTERGANTUNG

• FiO2 yang dibutuhkan

• Kenyamanan pasien

• Tingkat kelembaban

• Kebutuhan terapi nebulisasi

MENENTUKAN DOSIS OKSIGEN MENENTUKAN DOSIS OKSIGEN (A)(A)

1.PAO2=(PB-PH2O)xFiO2-(PaCO2 astrup x1,25) = (760-47) x FiO2-PaCO2astrupx1,25)

2. PaO2=713xFiO2-1,25xPaCO2astrup

3. PaO2astrup = PaO2 yang diinginkan PAO2 yangdidapat PAO2 baru

4. Selanjutnya bila sudah didapat PAO2 baru, cari FiO2 baru dengan rumus 1

MENENTUKAN DOSIS OKSIGEN (B)

• FiO2 = 150 + AaDO2 x 100% =……..%

760

AaDO2 = PAO2 –PaO2

PAO2 : tekanan oksigen alveoli

PaO2 : nilai diambil dari hasil AGD

GAGAL NAFASGAGAL NAFASNAFAS DIBANTU ALAT - VENTILATORNAFAS DIBANTU ALAT - VENTILATOR

TEHNIK PEMBERIAN TERAPI TEHNIK PEMBERIAN TERAPI OKSIGENOKSIGEN

SYARAT - SYARATSYARAT - SYARATa.a. Konsentrasi OKonsentrasi O22 udara inspirasi udara inspirasi

harus dapat dikontrol harus dapat dikontrol bb Tidak terjadi penumpukan OTidak terjadi penumpukan O22

c. c. Resistensi jalan napas cukup Resistensi jalan napas cukup rendahrendahd. d. Efisien dan ekonomisEfisien dan ekonomise.e. Enak untuk penderitaEnak untuk penderita

METODE PEMBERIAN O2METODE PEMBERIAN O2• sistem aliran rendah :

– Aliran rendah konsentrasi rendah :- kateter nasal- kateter binasal

- Aliran rendah konsentrasi tinggi :- sungkup muka sederhana- sungkup muka dengan kantong rebreathing- sungkup muka dgn kantong non

rebreathing

• Sistem aliran tinggi :– Aliran tinggi konsentrasi rendah :

- sungkup venturi

- Aliran tinggi konsentrasi tinggi :- Head box- Sungkup CPAP

KANUL BINASALKANUL BINASALSUNGKUP MUKA NON SUNGKUP MUKA NON

REBREATHINGREBREATHING

KANUL BINASAL

SUNGKUP MUKA NON REBREATHING

SUNGKUP MUKA LARINGOSKOP

SUNGKUP MUKA NON REBREATHINGAMBU BAG

MASKER REBREATHINGBAG HARUS DIPERTAHANKAN

MENGEMBANG

JACKSON REESFLOW O2: 8 – 10 LPMFIO2 : 100%

TERAPI OKSIGEN

KOMPLIKASI / PENYULIT TERAPI OKOMPLIKASI / PENYULIT TERAPI O22

• Kerusakan pada paru- Tergantung konsentrasi oksigen

yang diberikan

- Tergantung pada lama pemberian 2. Efek neurologi

Kejang – kejang karena tekanan intrakranial meningkat

3. Fibro plasia retrolentalKebutaan pada bayi prematur yang

mendapat terapi oksigen

GEJALA & TANDA – TANDA KERACUNAN O2

• Terjadi penurunan vital capacity Terjadi penurunan vital capacity (Vc)(Vc)

• Paraesthesia, sakit sendi, mual Paraesthesia, sakit sendi, mual dan muntahdan muntah

• AtelectesiaAtelectesia• Perubahan mental dan Perubahan mental dan

gangguan penglihatangangguan penglihatan

TABEL 1. MAKNA KLINIK DARI BEBERAPA PACO2 DAN NILAI SATURASI

PaO2

mHg

Saturasi

%Makna klinik

150 99 Udara inspirasi pada muka laut

97 97 Orang muda normal

80 95 Orang muda normal tidur

Orang tua normal bangun

Udara inspirasi pada 19.000 kaki

70 93 Batas terendah normal

60 90 Gagal nafas, ringan

Pundak kurve

50 85 Gagal nafas, masuk RS

40 75 Darah vena normal

Arteri gagal nafas berat

Aklimatisasi waktu istirahat pada 9.000 kaki

30 60 Tidak sadar jika tidak aklimatisasi

26 50 P 50 atau saturasi 50 %

20 36 Aklimatisasi pendaki gunung berlatih pada 19.000 kaki Mati hipoksik

OKSIGENASI EFEKTIFAirway bebasCukup bebas dalam udara nafasCukup ventilasiSirkulasi cukup :

- volume- Hb

Diffusi alveoli – darah baikDifusi darah – sel baik

TABEL 3KASKADE OKSIGEN, PERBEDAAN TEKANAN UNTUK TRANSFER OKSIGEN DARI GAS INSPIRASI KE SEL JARINGAN

Udara inspirasi 150 (20.0)

Alveoli 103 (13.7)

Arteri 100 (13.3)

Kapiler 51 (6.8)

Jaringan 20 (2.7)

mitokhondria 1-20 (0.13 – 1.3)

TABEL 4APPARATUS / ALAT UNTUK TERAPI OKSIGEN

APPARATUS / ALAT ALIRAN O2

L/MEN

KONSENTRASI

%

Nasal catheter 2 – 6 25 – 40

Semi rigid mask

(misal MC, edinburgh, Hudson, Harris)

4 – 15 35 – 70

Ventury –type mask

(misal : ventimask accurox)

6 – 12 24, 28, 35, 40,

50, 60

Soft plastic masks

(misal : pneumasks, polymask,ovyaire)

4 – 15 40 – 80

Ventilators Varying 21 – 100

Anaesthetic circuits Varying 21 – 100

CPAP circuits Varying 21 – 100

Plastic head hood 4 – 8 30 – 50

Oxygen tent / cot 7 – 10 60 – 80

Incubator 3 - 8 Up to 40%

MONITORING TERAPI MONITORING TERAPI OKSIGENOKSIGEN

• Tanda klinis- Kerja nafas : RR, otot nafas

tambahan, nafas cuping hidung, sianosis

- Kerja jantung : Nadi, tensi• Pulse oxymetri• Analisa gas darah

KESIMPULANKESIMPULAN

• Terapi oksigen diberikan sesuai indikasi dan dosis

• Indikasi utama : hipoksemia (PaO2 < 60 mmHg atau SaO2 < 90%)

• Tujuan : memberikan dosis terendah O2 untuk meningkatkan PaO2 > 60 mmHg atau SaO2 > 90 mmHg

top related