supervisi pai di smu dan kejuruan
Post on 31-Jul-2015
151 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah pelaku utama dalam dunia pendidikan. Semua unsur-unsur
pendidikan, manusialah yang menjalannya. Akan tetapi, tiada manusia di dunia
ini yang sempurna. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan pendidikan yang
sebenarnya, tentu saja haruslah ada pihak yang mengawasi pelaksanaan
pendidikan tersebut. Jika pendidikan tersebut tidak diawasi, banyak personal-
personal yang menyalah gunakan wewenang dan kewajibannya. Karena tidak bisa
diungkiri pada dasarnya manusia memiliki rasa kurang cukup atas apa yang telah
didapatkannya. Manusia selalu ingin mendapatkan lebih baik lagi dari pada apa
yang ia dapatkan. Apabila keinginan ini tidak terkontrol maka timbullah tindakan-
tindakan yang tercela, seperti korupsi baik waktu maupun material.
Selain unsur manusia yang serba kekurangan, pendidikan juga harus
mengikuti perkembangan zaman. Dimana perkembangan zaman sekarangan ini
mengalami perkembangan yang sangat cepat. Semua hal yang tadinya mustahil
kini tidak mustahil lagi. Dalam hal ini, pendidikan juga harus mengikuti
perkembangan zaman. Baik materi yang disampaikan maupun strategi-strategi
bahkan metode-metode yang digunakan oleh para pendidik harus sesuai dengan
perkembangan zaman sekarang ini.
Agar para guru dapat memberikan materi dan metode yang sesuai dengan
perkembangan zaman, maka ia harus sering diberikan arahan-arahan yang baik
dan latihan-latihan.
Dari masalah-masalah diatas, timbullah pertanyaan dalam pemikiran
penulis diantaranya: Lantas siapakah yang berhak memberikan pengawasan
pendidikan tersebut? Siapakah yang diberi kewajiban dan wewenang untuk
memberikan bimbingan dan pelatihan kepada guru-guru sehingga guru dapat
1
memberikan pengajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman? Penulis akan
membahas masalah ini pada bab berikutnya
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas penulis dapat menarik rumusan masalah yang akan
dibahas menjadi pembahsan makalah ini yaitu mengenai Supervisi PAI di
Sekolah Umum dan Kejuaran
C. Tujuan Makalah
1. Tujuan Umum :
Tujuan pembuatan makalah ini pada umumnya adalah agar : Menambah
khazanah pengetahuan mengenai Supervisi PAI di Sekolah Umum dan
Kejuaran
2. Tujuan Khusus
Makalah ini juga bertujuan secara khusus yaitu untuk memenuhi mata kuliah
ADM dan Supervisi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisi Pendidikan
Dari segi etimologi, supervisi diambil dari kata super artinya mempunyai
kelebihan tertentu seperti kelebihan dalam kedudukan, pangkat dan kualitas,
sedangkan visi artinya melihat atau mengawasi.
Sedangkan dalam arti terminologi, ada beberapa definisi yang akhirnya dari
beberapa definisi itu dapat disimpulkan bahwa supervisi pendidikan adalah suatu
aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai
sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaannya secara aktif.
B. Tujuan Supervisi Pendidikan Di Sekolah Umum dan Kejuaran
Adapun tujuan supervisi pendidikan dapat dirinci sebagai berikut :
1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar.
2. Mengendalikan penyelenggaraan bidang teknis edukatif di sekolah sesuai
dengan ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan.
3. Menjamin agar kegiatan sekolah berlangsung sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, sehingga berjalan lancar dan berhasil secara optimal.
4. Menilai keberhasilan sekolah dalam pelaksanaan tugasnya.
5. Memberikan bimbingan langsung untuk memperbaiki kesalahan dan
kekurangan, serta membantu memecahkan masalah yang dihadapi sekolah
sehingga dapat dicegah kesalahan yang lebih jauh.
Dalam buku Pedoman Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Agama dijelaskan
bahwa kegiatan supervisi pada dasarnya akan diarahkan pada hal-hal sebagai
berikut :
1. Membangkitkan dan merangsang semangat guru dan pegawai sekolah.
2. Mengembangkan dan mencari metode-metode belajar mengajar yang baru
yang lebih sesuai dan lebih baik.
3
3. Mengembangkan kerjasama yang baik dan harmonis antara guru dan
siswa, serta guru dengan seluruh tenaga pengajar yang lain, kepala sekolah
dan seluruh staf yang berada dalam sekolah yang bersangkutan.
4. Berusaha meningkatkan kualitas wawasan dan pengetahuan guru dan
pegawai dengan cara melakukan pembinaan secara berkala.
Selain itu, ada 2 sasaran pokok dalam supervisi, yaitu :
1. Supervisi terhadap kegiatan yang bersifat teknis edukatif, yang meliputi
kurikulum, PBM dan evaluasi.
2. Supervisi teknis administratif, meliputi administrasi personal, material,
keuangan serta administrasi sarana dan prasarana pendidikan.
C. Teknik – Teknik Yang Digunakan Dalam Pelaksanaan Supervisi Di Sekolah
Umum dan Kejuruan
1. Teknik Supervisi yang bersifat kelompok
Teknik Supervisi yang bersifat kelompok ialah teknik supervisi yang
dilaksanakan dalam pembinaan guru secara bersama – sama oleh supervisor
dengan sejumlah guru dalam satu kelompok (Sahertian 2008 : 86). Teknik
Supervisi yang bersifat kelompok antara lain : (Sagala 2010 : 210 - 227).
a. Pertemuan Orientasi bagi guru baru.
Pertmuan orientasi adalah pertemuan anatar supervisor dengan
supervisee (Terutama guru baru) yang bertujuan menghantar supervisee
memasuki suasana kerja yang baru dikutip menurut pendapat Sagala
(2010 : 210) dan Sahertian (2008 : 86).
b. Rapat guru
i. Rapat Guru adalah teknik supervisi kelompok melalui rapat guru
yang dilakukan untuk membicarakan proses pembelajaan, dan upaya
atau cara meningkatkan profesi guru. (Pidarta 2009 : 71)
c. Studi kelompok antar guru
i. Studi kelompok antara guru adalah suatu kegiatan yang dilakukan
oleh sejumlah guru yang memiliki keahlian dibidang studi tertentu,
4
seperti MIPA, Bahasa, IPS dan sebagainya, dan dikontrol oleh
supervisor agar kegiatan dimaksud tidak berubah menjadi ngobrol hal –
hal yang tidak ada kaitannya dengan materi.
d. Diskusi
1) Diskusi adalah pertukaran pikiran atau pendapat melalui suatu
percakapan tentang suatu masalah untuk mencari alternatif
pemecahannya. Diskusi merupakan salah satu teknik supervisi
kelompok yang digunakan supervisor untuk mengembangkan berbagai
ketrampilan pada diri para guru dalam mengatasi berbagai masalah atau
kesulitan dengan cara melakukan tukar pikiran antara satu dengan yang
lain
e. Workshop
Workshop adalah suatu kegiatan belajar kelompok yang terjadi dari
sejumlah pendidik yang sedang memecahkan masalah melalui percakapan
dan bekerja secara kelompok.
f. Tukar menukar pengalaman
Tukar menukar pengalaman “Sharing of Experince” suatu teknik
perjumpaan dimana guru menyampaikan pengalaman masing-masing
dalam mengajar terhadap
2. Teknik Individual dalam Supervisi
Teknik Individual Menurut Sahertian yang dikutip oleh Sagala (2010 :
216) adalah teknik pelaksanaan supervisi yang digunakan supervisor kepada
pribadi – pribadi guru guna peningkatan kualitas pengajaran disekolah. Teknik
– teknik individual dalam pelaksanaan supervisi antara lain :
a. Teknik Kunjungan kelas.
Teknik kunjungan kelas adalah suatu teknik kunjungan yang dilakukan
supervisor ke dalam satu kelas pada saat guru sedang mengajar dengan
tujuan untuk membantu guru menghadapi masalah/kesulitan mengajar
selama melaksanakan kegiatan pembelajaran
b. Teknik Observasi Kelas
5
Teknik observasi kelas dilakukan pada saat guru mengajar. Supervisor
mengobservasi kelas dengan tujuan untuk memperoleh data tentang segala
sesuatu yang terjadi proses belajar mengajar. Data ini sebagai dasar bagi
supervisor melakukan pembinaan terhadap guru yang diobservasi.
Tentang waktu supervisor mengobservasi kelas ada yang diberitahu dan
ada juga tidak diberi tahu sebelumnya, tetapi setelah melalui izin supaya
tidak mengganggu proses belajar mengajar. Selama berada dikelas
supervisor melakukan pengamatan dengan teliti, dan menggunakan
instrumen yang ada terhada lingkungan kelas yang diciptakan oleh guru
selama jam pelajaran.
c. Percakapan Pribadi
Percakapan pribadi merupakan Dialog yang dilakukan oleh guru dan
supervisornya, yang membahas tentang keluhan – keluhan atau
kekurangan yang dikeluarkan oleh guru dalam bidang mengajar, di mana
di sini supervisor dapat memberikan jalan keluarnya. Dalam percakapan
ini supervisor berusaha menyadarkan guru akan kelebihan dan
kekurangannya. mendorong agar yang sudah baik lebih di tingkatkan dan
yang masih kurang atau keliru agar diupayakan untuk memperbaikinya.
d. Intervisitasi (mengunjungi sekolah lain)
Teknik ini dilakukan oleh sekolah-sekolah yang masih kurang maju
dengan menyuruh beberapa orang guru untuk mengunjungi sekolah –
sekolah yang ternama dan maju dalam pengelolaannya untuk mengetahui
kiat – kiat yang telah diambil sampai seekolah tersebut maju. Manfaat
yang dapat diperoleh dari teknik supervisi ini adalah dapat saling
membandingkan dan belajar atas kelebihan dan kekurangan berdasarkan
pengalaman masing – masing. Sehingga masing – masing guru dapat
memperbaiki kualitasnya dalam memberi layanan belajar kepada peserta
didiknya.
e. Penyeleksi berbagai sumber materi untuk mengajar.
6
Teknik pelaksanaan supervisi ini berkaitan dengan aspek – aspek
belajar mengajar. Dalam usaha memberikan pelayanan profesional kepada
guru, supervisor pendidikan akan menaruh perhatian terhadap aspek –
aspek proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang efektif.
supervisor harus mempunyai kemampuan menyeleksi berbagai sumber
materi yang digunakan guru untuk mengajar.
f. Menilai diri sendiri
Guru dan supervisor melihat kekurangan masing-masing yang mana
ini dapat memberikan nilai tambah pada hubungan guru dan supervisor
tersebut,yang akhirnya akan memberikan nilai positif bagi kegiatan belajar
mengajar yang baik. Menilai diri sendiri merupakan tugas yang tidak
mudah bagi guru, karena suatu pengukuran terbalik karena selama ini guru
hanya menilai murid-muridnya. Ada beberapa cara atau alat yang dapat
digunakan untuk menilai diri sendiri, antara lain membuat daftar
pandangan atau pendapat yang disampaikan kepada murid-murid untuk
menilai pekerjaan atau suatu aktivitas guru di muka kelas. Yaitu dengan
menyususun pertanyaan yang tertutup maupun terbuka, tanpa perlu
menyebutkan nama siswa.
3. Diskusi Panel
Teknik ini dilakukan dihadapan guru oleh para pakar dari bermacam sudut
ilmu dan pengalaman terhadap suatu masalah yang telah ditetapkan. Mereka
akan melihat suatu masalah itu sesuai dengan pandangan ilmu dan pengalaman
masing-masing sehingga guru dapat masukan yang sangat lengkap dalam
menghadapi atau memecahkan suatu masalah. Manfaat dari kegiatan ini
adalah lahirnya sifat cekatan dalam memecahkan masalah dari berbagai sudut
pandang ahli.
4. Seminar
Seminar adalah suatu rangkaian kajian yang diikuti oleh suatu
kelompok untuk mendiskusikan, membahas dan memperdebatkan suatu
masalah yang berhubungan dengan topik. Berkaitan dengan pelaksanaan
7
supervisi, dalam seminar ini dapat dibahas seperti bagaimana menyusun
silabus sesuai standar isi, bagaimana mengatasi masalah disiplin sebagai aspek
moral sekolah, bagaimana mengatasi anak – anak yang selalu membuat
keributan dikelas, dll. Pada waktu pelaksanaan seminar kelompok
mendengarkan laporan atau ide – ide menyangkut permasalahan pendidikan
dari salah seorang anggotanya.
5. Simposium
Kegiatan mendatangkan seorang ahli pendidikan untuk membahas
masalah pendidikan. Simposium menyuguhkan pidato-pidato pendek yang
meninjau suatu topik dari aspek-aspek yang berbeda. Penyuguh pidato
biasanya tiga orang dimana guru sebagai pengikut diharapkan dapat
mengambil bekal dengan mendengarkan pidato-pidato tersebut.
6. Demonstrasi mengajar
Usaha peningkatan belajar mengajar dengan cara mendemonstrasikan
cara mengajar dihadapan guru dalam mengenalkan berbagai aspek dalam
mengajar di kelas oleh supervisor.
7. Buletin supervisi
Suatu media yang bersifat cetak dimana disana didapati
peristiwaperistiwa pendidikan yang berkaitan dengan cara-cara
mengajar,tingkah laku siswa,dan sebagainnuya.Diharapkan ini dapat
membantu guru untuk menjadi lebih baik.
D. Supervisi Pendidikan Di Sekolah Umum dan Kejuaran
Pendidikan agama Islam pada Sekolah Umum dan kejuruan selalu saja
mendapat sorotan tajam, khususnya sorotan yang bernada negatif. Perilaku pelajar
yang sering kita lihat di TV, penampilan di majalah dan media lain yang
menggambarkan perilaku negatif sasarannya dikembalikan pada persoalan
rendahnya moral.
8
Sudah menjadi kesan umum bahwa usaha pembinaan moral sepertinya
menjadi tugas utama Pendidikian Agama Islam. Hal ini disatu sisi merupakan
pandangan yang menyederhanakan persoalan.
Guru sebagaimana layaknya semua orang lain tentu tidak lepas dari
permasalahan, baik pribadi maupun jabatan. Mereka perlu bantuan pemecahan
dari orang-orang yang dianggapnya mempunyai kelebihan baik dari segi jabatan
dan kemampuan dalam hal ini Pengawas.
Pengawas sendiri juga sebagai manusia nampaknya tak terlepas dari
permasalahan, lebih-lebih permasalahan jabatan. Satu sisi ada anggapan bahwa
jabatan pengawas adalah jabatan penting, karena sebagai ujung tombak yang ikut
menentukan keberhasilan pendidikan agama Islam. Namun di sisi lain pengawas
merupakan jabatan untuk memperpanjang usia pensiun. Oleh karena itu timbul
berbagai harapan dan tantangan bagi pengawas akan kinerja dan profesionalisme
yang dinantikan oleh guru untuk ikut serta membantu dan membina agar tujuan
pendidikan agama Islam dapat berjalan sesuai dengan harapan sebagaimana
makna dan tujuan supervisi itu sendiri.
Demikian luas fungsi, tujuan dan sasaran supervisi, karenanya peneliti
memfokuskan pada bagaimana perencanaan suatu program supervisi yang
dilaksanakan oleh Pengawas Pendidikan Agama Islam di Kecamatan Sukun Kota
Malang dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaannya. Dengan harapan
untuk mengetahui bagaimana teknik penyusunan program perencanaan supervisi
agar dapat diterapkan dalam pelaksanaan supervisi. Sebab perencanaan yang baik,
akan menghasilkan kerja yang baik pula.
E. Fungsi Supervisi Pendidikan DI Sekolah Umum dan Kejuruan
Fungsi supervisi pendidikan dapat diperinci sebagai berikut :
1. Mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan kurikulum dengan segala sarana
dan prasarana.
2. Membantu serta membina guru dengan cara memberikan petunjuk sehingga
keterampilan dan kemampuannya meningkat.
9
3. Membantu kepala sekolah/ guru untuk menghadapi dan menyelesaikan
masalah.
F. CONTOH FORMAT SUPERVISI ADMINISTRATIF
SUPERVISI ADMINISTRASI
PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR
DINAS PENDIDIKAN
Jalan Pendidikan No. 7 Telepon ( 0511 ) 721720 - Fax. 721073 Martapura
SUPERVISI ADMINISTRASI SEKOLAH
1. Nama Sekolah : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. Alamat Sekolah : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.
3. Kecamatan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. Kabupaten : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5. Hari / Tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
No. Aspek yang dinilai Ada/Dikerjakan Tdk ada/ Ket
Lengkap Sebagian Tdk dikerjakan
1. Program Kerja .... .... .... ....
2. Kalender Pendidikan .... .... .... ....
3. Jadwal Kegiatan Peertahun
4. Administrasi Umum/ Surat Menyurat .... .... .... ....
a. Agenda .... .... .... ....
b. Buku Ekspedisi .... .... .... ....
c. Pengarsipan ( filling) .... .... .... ....
d. Buku Tamu Umum .... .... .... ....
10
e. Buku Tamu Pembinaan .... .... .... ....
f. Notulen Rapat .... .... .... ....
5. Struktur Organisasi
6. Pembagian Tugas dan Uraiannya .... .... .... ....
7. Papan Data Ketenagaan & Kesiswaan .... .... .... ....
8. Program Pengembangan MGMP/ MGBK .... .... .... ....
9. Rapat Kerja Tahun Ajaran .... .... .... ....
10. Lap. Bulanan, Tengah tahun, dan tahunan
11. NDS **)
12. NSS **)
13. Izin Operasional *)
14. Kelembagaan **)
a. Akta Notaris Yayasan
b. Struktur Organisasi Yaayasan .... .... .... ....
c.Program Kerja Yayasan
d. Susunan Pengurus Yayasan
Mengetahui : Pengawas Sekolah,
Kepala Sekolah,
NIP. NIP.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikianlah uraian mengenai supervisi akademik, antara konsep teoritik dan
kenyataannya. Pelaksanaan supervisi pengajaran di lapangan, kenyataannya masih
jauh dari konsep teoritik yang dikembangkan di jurusan/program manajemen
pendidikan. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, diperlukan sosialisasi dan
“tekanan” dari pihak-pihak yang komit terhadap kualitas pendidikan kepada para
pengambil kebijakan dan pengelola pendidikan. Hal ini secara bersama-sama harus
dilakukan dengan pengembangan budaya mutu dalam pendidikan, yang intinya
terletak pada kualitas proses pembelajaran di dalam kelas.
B. Saran-saran
Berangkat dari kenyataan dan kendala pelaksanaan supervisi di Indonesia,
maka untuk menuju pada supervisi yang ideal diperlukan langkah-langkah antara
lain:
1. Menegaskan, dan apabila diperlukan memisahkan jabatan supervisor dengan
jabatan pengawas dalam struktur birokrasi pendidikan di Indonesia. Dalam hal
ini, terdapat dua pilihan, yaitu mengarahkan jabatan pengawas agar
terartikulasi pada peran dan tugas sebagai supervisor, atau mengangkat
supervisor secara khusus dan tetap membiarkan jabatan pengawas
melaksanakan fungsi pengawasan.
2. Memperbaiki pola pendidikan prajabatan maupun inservice rekrutmen,
seleksi, penugasan, serta penilaian dan promosi jabatan supervisor/pengawas.
3. Dalam konteks otonomi daerah, jabatan supervisor dapat diangkat sesuai
dengan kebutuhan masing-masing daerah.
12
4. Membangun kesadaran budaya mutu dalam pendidikan bagi pengelola-
pengelola pendidikan pada semua tingkatan.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal & Elham Rohmanto. 2007. Membangun Profesionalisme Guru dan
Pengawas Sekolah. Bandung: CV. Yrama Widya.
Bafadal, Ibrahim. 1992. Supervisi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Burhanuddin, dkk. 2007. Supervisi Pendidikan dan Pengajaran: Konsep,
Pendekatan, dan Penerapan Pembinaan Profesional. Malang: Rosindo. Edisi
Revisi.
Burhanuddin, H. dkk (ed.). 2003. Manajemen Pendidikan: Analisis Substantif dan
Aplikasinya dalam Institusi Pendidikan. Malang: UM Press.
Dharma, Surya. Peran dan Fungsi Pengawas Sekolah/ Madrasah. Dalam Jurnal
Tenaga Kependidikan Volume 3, No. 1, April 2008.
Ekosusilo, Madyo. 1998. Supervisi Pengajaran dalam Latar Budaya Jawa.
Sukoharjo: Univet Bantara Press.
13
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Supervisi PAI Pada
Sekolah Umum dan Kejuruan ” tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi
motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
Bengkulu, Oktober 2011
Penyusun
14i
MAKALAHSupervisi dan Administrasi Pendidikan
“Supervisi PAI Pada Sekolah Umum Dan Kejuruan”
Oleh :
Umi Nafi’ah
Yesa P
Yulizar E
Yusdilena
Dosen Pembimbing :
M. Nur Ibrahim., M.Pd
JURUSAN TARBIYAHPENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERISTAIN (BENGKULU)
2011
15
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFATR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Makalah.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisi Pendidikan.......................................................... 3
B. Tujuan Supervisi Pendidikan Di Sekolah Umum dan Kejuaran......... 3
C. Teknik – Teknik Yang Digunakan Dalam Pelaksanaan Supervisi
Di Sekolah Umum dan Kejuruan.......................................................... 4
D. Supervisi Pendidikan Di Sekolah Umum dan Kejuaran...................... 9
E. Fungsi Supervisi Pendidikan DI Sekolah Umum dan Kejuruan......... 10.
F. CONTOH FORMAT SUPERVISI ADMINISTRAT
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 12
B. Kritik dan Saran ................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... iii
16
17
iii
ii
top related