sub bidang pemeliharaan · 1 standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan bidang instalasi...
Post on 08-Jul-2020
22 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 08 Tahun 2010 TANGGAL : 5 Juli 2010
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI
PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2010
i
DAFTAR ISI
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Hal
1. Kode Unit : KTL.IH.205.101.01………………………………………… 1 Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki sistem
pembumian (Arde).
2. Kode Unit : KTL.IH.206.101.01………………………………………… 6 Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki penangkal/
penangkap petir.
3. Kode Unit : KTL.IH.207.101.01………………………………………… 11
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki catu daya arus searah (DC Power Supply).
4. Kode Unit : KTL.IH.207.102.01………………………………………… 16 Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki lampu tanda
(tanda bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).
5. Kode Unit : KTL.IH.207.103.01………………………………………… 21 Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki lampu
penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).
6. Kode Unit : KTL.IH.201.201.01………………………………………… 27
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage
Main Distribution Board).
7. Kode Unit : KTL.IH.201.202.01………………………………………… 33
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium
Voltage Main Distribution Board).
8. Kode Unit : KTL.IH.202.201.01………………………………………… 39
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant,
sprinkler, air bersih dan air limbah).
9. Kode Unit : KTL.IH.202.202.01………………………………………… 45
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air
conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor).
10. Kode Unit : KTL.IH.203.201.01………………………………………… 51 Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan
sirkit motor kontrol non programmable logic control (Non PLC).
11. Kode Unit : KTL.IH.204.201.01………………………………………… 57 Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan
sirkit programmable logic control (PLC).
ii
12. Kode Unit : KTL.IH.207.201.01………………………………………… 62
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan
rendah.
13. Kode Unit : KTL.IH.207.202.01………………………………………… 68
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga
yang digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA.
14. Kode Unit : KTL.IH.207.203.01………………………………………… 74 Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan
sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus
layanan medis.
15. Kode Unit : KTL.IH.207.204.01………………………………………… 80
Judul Unit :
Memelihara dan memperbaiki komponen dan
sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk ruang khusus medis
(ruang roentgen, ruang operasi).
16. Kode Unit : KTL.IH.207.205.01………………………………………… 86
Judul Unit :
Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi
tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri khusus.
17. Kode Unit : KTL.IH.208.201.01………………………………………… 92
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan
sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk penerangan
piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).
18. Kode Unit : KTL.IH.208.202.01…………………………………………… 98
Judul Unit :
Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga
yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home
Appliances).
19. Kode Unit : KTL.IH.208.203.01………………………………………… 104
Judul Unit :
Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa
tunggal atau fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri rumah tangga (Home
Industries).
20. Kode Unit : KTL.IH.208.204.01………………………………………… 110
Judul Unit :
Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi
tenaga tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk bangunan industri (pabrik).
iii
21. Kode Unit : KTL.IO.208.205.01………………………………………… 116
Judul Unit :
Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga
yang digunakan untuk bangunan publik.
22. Kode Unit : KTL.IH.208.206.01………………………………………… 122
Judul Unit :
Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi
tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri hiburan.
1
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.IH.205.101.01
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki sistem pembumian
(Arde).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memelihara dan memperbaiki sistem
pembumian (Arde).
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan pemeliharaan dan
perbaikan sistem pembumian
(Arde).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan sistem pembumian disiapkan sesuai persyaratan.
1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait pemeliharaan dan perbaikan sistem
pembumian disiapkan dan dimengerti.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemeliharaan dan perbaikan sistem pembumian diperoleh dan diperiksa dengan
kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.
1.6. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai pemeliharaan dan perbaikan sistem pembumian (arde).
2
2. Memelihara dan
memperbaiki sistem pembumian
(Arde).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Peralatan/material pembumian dipelihara dan diperbaiki sesuai spesifikasi rancangan,
standar dan persyaratan yang berlaku.
2.3. Peralatan/material pembumian dipelihara dan diperbaiki sedemikian rupa sehingga tidak
mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan
kebenaran pengawatan dilakukan sesuai prosedur.
2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian dan
tahanan isolasi sesuai persyaratan.
2.6. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.
3. Memeriksa
pekerjaan pemeliharaan dan
perbaikan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan
kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara
membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.
4. Membuat laporan
selesainya pemeliharaan dan
perbaikan.
4.1. Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat
sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemeliharaan dan perbaikan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
3
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemeliharaan dan perbaikan sistem pembumian (Arde) yang dapat
dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemeliharaan dan perbaikan sistem pembumian (Arde) ini meliputi :
1.1. Pemeliharaan dan perbaikan elektrode pembumian (earthing rod) yang sesuai standar.
1.2. Pemeliharaan dan perbaikan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di
dalam gambar rencana pemeliharaan dan perbaikan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan
dan perbaikan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memelihara dan memperbaiki
sistem pembumian (Arde).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan sistem pembumian.
c. Konstruksi sistem pembumian (Arde).
d. Hand tools dan power tools untuk pemeliharaan dan perbaikan sistem pembumian (Arde).
e. Alat ukur pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.
4
g. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan
Umum Instalasi Listrik (PUIL). h. Penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur pemeliharaan dan perbaikan sistem pembumian (Arde).
c. Menerapkan konstruksi sistem pembumian (Arde).
d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemeliharaan dan perbaikan sistem pembumian (Arde).
e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. f. Menerapkan teori listrik dasar.
g. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
h. Menerapkan penulisan laporan pemeliharaan dan perbaikan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan
sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
5
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang
ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
6
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.IH.206.101.01
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki penangkal/
penangkap petir.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memelihara dan memperbaiki penangkal/ penangkap petir (Lightning rod).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan pemeliharaan dan
perbaikan penangkal/
penangkap petir (Lightning rod).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan
Lightning rod disiapkan sesuai persyaratan.
1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait
pemeliharaan dan perbaikan penangkal/ penangkap petir disiapkan dan dimengerti.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan penangkal /
penangkap petir diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta
terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
1.6. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai pemeliharaan dan perbaikan
penangkap petir.
2. Memelihara dan memperbaiki
penangkal/ penangkap petir
(Lightning rod).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja diterapkan selama
pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Peralatan/material penangkal / penangkap
petir (Lightning rod) dipasang sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan yang berlaku.
7
2.3. Peralatan/material penangkal/penangkap
petir dipelihara dan diperbaiki sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat
pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan sesuai
prosedur.
2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk
memastikan tahanan pembumian dan tahanan isolasi sesuai persyaratan.
2.6. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.
3. Memeriksa
pekerjaan pemeliharaan dan
perbaikan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan
kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara
membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan selesainya
pemeliharaan dan perbaikan.
4.1. Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku.
4.2. Berita Acara pemeliharaan dan perbaikan
diisi sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemeliharaan dan perbaikan penangkal/penangkap petir (Lightning
rod) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemeliharaan dan perbaikan penangkal/penangkap petir (Lightning rod) ini meliputi :
1.1. Pemeliharaan dan perbaikan elektrode penangkal/ penangkap
8
petir (Lightning rod) yang sesuai standar.
1.2. Pemeliharaan dan perbaikan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di
dalam gambar rencana pemeliharaan dan perbaikan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan dan perbaikan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memelihara dan memperbaiki penangkal/penangkap petir (Lightning rod).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan penangkal/penangkap
petir. c. Konstruksi penangkal/penangkap petir (Lightning rod).
d. Hand tools dan power tools untuk pemeliharaan dan perbaikan penangkal/penangkap petir (Lightning rod).
e. Alat ukur pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.
g. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
h. Penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
9
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pemeliharaan dan perbaikan penangkal/
penangkap petir. c. Menerapkan konstruksi penangkal/penangkap petir.
d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemeliharaan dan perbaikan penangkal/penangkap petir (Lightning rod).
e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. f. Menerapkan teori listrik dasar.
g. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
h. Menerapkan penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
10
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang
ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
11
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.IH.207.101.01
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki catu daya arus searah (DC Power Supply).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memelihara dan memperbaiki catu daya arus
searah (DC Power Supply).
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemeliharaan dan perbaikan catu
daya arus searah (DC Power
Supply).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan catu daya arus searah disiapkan sesuai dengan
persyaratan.
1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait
pemeliharaan dan perbaikan catu daya arus searah (DC Power Supply) disiapkan dan
dimengerti.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemeliharaan dan perbaikan catu daya arus searah diperoleh dan diperiksa dengan
kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang terlibat.
1.6. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai pemeliharaan catu daya DC.
2. Memelihara dan memperbaiki catu
daya arus searah (DC Power
Supply).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja diterapkan selama
pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Peralatan/material catu daya arus searah (DC
Power Supply) dipelihara dandiperbaiki sesuai dengan spesifikasi dan instruksi manual.
12
2.3. Peralatan/material catu daya arus searah (DC
Power Supply) dipelihara dan diperbaiki sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi
tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan sesuai
prosedur.
2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk
memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai persyaratan.
2.6. Pemberian tegangan pada catu daya arus
searah (DC Power Supply) dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
3. Memeriksa
pekerjaan pemeliharaan dan
perbaikan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan
kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara
membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.
4. Membuat laporan
selesainya pemeliharaan dan
perbaikan.
4.1. Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat
sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemeliharaan dan perbaikan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang
terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemeliharaan dan perbaikan catu daya arus searah (DC Power Supply)
yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemeliharaan dan perbaikan catu daya arus searah (DC Power Supply) ini meliputi :
1.1. Pemeliharaan dan perbaikan catu daya arus searah yang sesuai
13
standar.
1.2. Pemeliharaan dan perbaikan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di
dalam gambar rencana pemeliharaan dan perbaikan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan dan perbaikan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memelihara dan memperbaiki catu daya arus searah (DC Power Supply).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan catu daya arus searah.
c. Konstruksi catu daya arus searah (DC Power Supply). d. Hand tools dan power tools untuk pemeliharaan dan perbaikan
catu daya arus searah (DC Power Supply). e. Elektronika Penyearah (Rectifier).
f. Alat ukur pengukuran listrik. g. Teori listrik dasar.
h. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan
Umum Instalasi Listrik (PUIL). i. Penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
14
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pemeliharaan dan perbaikan catu daya
arus searah. c. Menerapkan konstruksi catu daya arus searah (DC Power
Supply). d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemeliharaan
dan perbaikan catu daya arus searah (DC Power Supply). e. Menggunakan Elektronika Penyearah (Rectifier).
f. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. g. Menerapkan teori listrik dasar.
h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
i. Menerapkan penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
15
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang catu daya arus searah.
16
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.IH.207.102.01
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki lampu tanda (tanda
bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memelihara dan memperbaiki lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu lintas, papan
reklame/Billboard dan lampu kabut).
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemeliharaan dan perbaikan lampu
tanda (tanda
bahaya, lampu lalu lintas, papan
reklame/Billboard dan lampu
kabut).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan lampu tanda disiapkan sesuai dengan persyaratan.
1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait
pemeliharaan dan perbaikan lampu tanda disiapkan dan dimengerti.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemeliharaan dan perbaikan lampu tanda diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat
bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
2. Memelihara dan
memperbaiki lampu tanda.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Peralatan/material lampu tanda dipasang sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan
yang berlaku.
17
2.3. Peralatan/material lampu tanda dipelihara
dan diperbaiki sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan
(Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.4. Pemasangan peralatan pengaman instalasi
(LVCB, MCB, Fuse) diperiksa sesuai instruksi manual dan standar peralatan.
2.5. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan sesuai
prosedur.
2.6. Setiap rangkaian listrik diukur untuk
memastikan tahanan pembumian dan
tahanan isolasi sesuai persyaratan.
2.7. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.
3. Memeriksa pekerjaan
pemeliharaan dan perbaikan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya
dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang
berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan
selesainya pemeliharaan dan
perbaikan.
4.1. Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat
sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemeliharaan dan perbaikan
diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak
yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemeliharaan dan perbaikan lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut) yang dapat
dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemeliharaan dan perbaikan lampu tanda ini meliputi :
1.1. Pemeliharaan dan perbaikan lampu tanda yang sesuai standar.
18
1.2. Pemeliharaan dan perbaikan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemeliharaan dan perbaikan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan
dan perbaikan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua
bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang dan memperbaiki
lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan lampu tanda (tanda
bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).
c. Konstruksi lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).
d. Hand tools dan power tools untuk pemeliharaan dan perbaikan lampu tanda.
e. Alat ukur pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.
g. Teknik Penerangan lampu tanda. h. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan
Umum Instalasi Listrik (PUIL). i. Penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
19
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pemeliharaan dan perbaikan lampu
tanda (tanda bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).
c. Menerapkan konstruksi lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).
d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemeliharaan dan perbaikan lampu tanda.
e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. f. Menerapkan teori listrik dasar.
g. Meneraokan teknik Penerangan lampu tanda. h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL). i. Menerapkan penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
20
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi penerangan.
21
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.IH.207.103.01
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki lampu penerangan
jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memelihara dan memperbaiki lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu
penerangan lapangan (out door).
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemeliharaan dan perbaikan lampu
penerangan jalan
umum (PJU) dan lampu
penerangan lapangan (out
door).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan lampu penerangan jalan umum dan lampu
penerangan lapangan disiapkan sesuai
dengan persyaratan.
1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait
pemeliharaan dan perbaikan lampu penerangan jalan umum dan lampu
penerangan lapangan disiapkan dan dimengerti.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemeliharaan dan perbaikan lampu penerangan jalan umum dan lampu
penerangan lapangan diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman
serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.
1.6. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai pemeliharaan dan perbaikan lampu PJU.
22
2. Memelihara dan
memperbaiki lampu
penerangan jalan umum (PJU) dan
lampu
penerangan lapangan (out
door).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (LVCB, MCB, Fuse dan Kontaktor) diperiksa
sesuai instruksi manual dan standar
peralatan.
2.3. Peralatan/material lampu penerangan jalan
umum dan lampu penerangan lapangan dipelihara dan diperbaiki sesuai dengan
spesifikasi dan persyaratan yang berlaku.
2.4. Peralatan/material lampu penerangan jalan
umum dan lampu penerangan lapangan dipelihara dan diperbaiki sedemikian rupa
sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah
ditetapkan.
2.5. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan
kebenaran pengawatan dilakukan sesuai prosedur.
2.6. Setiap rangkaian listrik diukur untuk
memastikan tahanan pembumian dan tahanan isolasi sesuai persyaratan.
2.7. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan sesuai persyaratan
3. Memeriksa
pekerjaan pemeliharaan dan
perbaikan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan
kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara
membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan selesainya
pemeliharaan dan perbaikan.
4.1. Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku.
4.2. Berita Acara pemeliharaan dan perbaikan
diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang
terkait.
23
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemeliharaan dan perbaikan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan
lampu penerangan lapangan (out door) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemeliharaan dan perbaikan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door) ini meliputi :
1.1. Pemeliharaan dan perbaikan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door) yang sesuai
standar.
1.2. Pemeliharaan dan perbaikan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemeliharaan dan perbaikan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan dan perbaikan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memelihara dan memperbaiki lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan
lapangan (out door).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
24
b. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan lampu penerangan jalan
umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door). c. Konstruksi lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu
penerangan lapangan (out door). d. Hand tools dan power tools untuk pemeliharaan dan perbaikan
lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).
e. Alat ukur pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.
g. Teknik Penerangan lampu PJU dan penerangan lapangan. h. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan
Umum Instalasi Listrik (PUIL). i. Penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pemeliharaan dan perbaikan lampu
penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).
c. Menerapkan konstruksi lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).
d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemeliharaan dan perbaikan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan
lampu penerangan lapangan (out door).
e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. f. Menerapkan teori listrik dasar.
g. Menerapkan teknik Penerangan lampu jalan umum (PJU) dan penerangan lapangan (out door).
h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
i. Menerapkan penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi
dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis
25
struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
26
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi penerangan.
27
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.IH.201.201.01
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki papan hubung bagi
utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Board).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memelihara dan memperbaiki papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main
Distribution Board).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan pemeliharaan dan
perbaikan papan hubung bagi
utama tegangan rendah (Low
Voltage Main Distribution
Board).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Gambar satu garis yang berkaitan dengan
pemeliharaan dan perbaikan PHB utama tegangan rendah, diperiksa sesuai dokumen
yang ditetapkan perusahaan dan SOP.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
dilaksanakan sesuai SOP.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemeliharaan dan perbaikan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman
serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat/supervisor dihubungi
untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif pada tempat kerja.
1.6. Pemeliharaan dan perbaikan papan hubung bagi utama tegangan rendah (LVMDB)
disiapkan sesuai dengan persyaratan dan SOP.
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai pemeliharaan dan perbaikan.
28
2. Memelihara dan
memperbaiki papan hubung
bagi utama tegangan rendah
(Low Voltage Main Distribution
Board).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan dan fisik PHB utama tegangan rendah diperiksa sesuai gambar konstruksi.
2.3. Pemasangan peralatan pengaman (LVCB, MCB dan Fuse) diperiksa sesuai instruksi
manual dan standar peralatan.
2.4. Setiap rangkaian listrik diukur untuk
memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai stándar
konstruksi dan standar Operasi.
2.5. Pemasangan sepatu kabel pada PHB utama dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan
instruksi manual.
2.6. Karakteristik dan rating pembatas arus yang
dipasang pada PHB utama tegangan rendah diperiksa dan nilainya harus sesuai dengan
standar operasi.
2.7. PHB utama dan lengkapannya dipelihara dan
diperbaiki sesuai dengan instruksi manual dan SOP.
2.8. PHB utama dipelihara dan diperbaiki sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi
tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.9. Pemberian tegangan pada PHB utama dan
instalasi/jurusan dilaksanakan sesuai SOP.
3. Memeriksa
pekerjaan pemeliharaan dan
perbaikan.
3.1. Tegangan pada PHB utama tegangan rendah
setiap fasa diperiksa dengan tester tegangan dan diukur sesuai SOP.
3.2. Urutan fasa R, S dan T pada PHB utama diperiksa dengan tester putaran fasa sesuai
SOP.
3.3. Pengukuran beban PHB utama untuk masing-
masing jurusan instalasi dilaksanakan sesuai
SOP.
3.4. PHB utama diperiksa sesuai dengan fungsi
kerjanya dan SOP.
3.5. Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan
identifikasi sesuai SOP.
3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai SOP.
29
4. Membuat laporan
selesainya pemeliharaan.
4.1. Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat
sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemeliharaan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku
dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemeliharaan dan perbaikan papan hubung bagi utama tegangan
rendah (Low Voltage Main Distribution Board) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemeliharaan dan perbaikan papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Board) ini meliputi :
1.1. Pemeliharaan dan perbaikan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah
dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua
bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
30
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memelihara dan memperbaiki
papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Board).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2). b. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
c. Gambar satu garis dan pengawatan pemasangan komponen papan hubung bagi utama.
d. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution
Board). e. Spesifikasi/Persyaratan tingkat pengamanan (Index
Protection) papan hubung bagi utama tegangan rendah. f. Peralatan/perkakas kerja hand tools dan power tools untuk
memelihara dan memperbaiki PHB utama tegangan rendah.
g. Alat ukur dan pengukuran listrik. h. Teori listrik dasar.
i. Bahan Listrik. j. PUIL dan Persyaratan Peralatan Listrik.
k. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. l. Penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2). b. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
c. Membaca gambar satu garis dan pengawatan pemasangan komponen papan hubung bagi utama tegangan rendah.
d. Menerapkan prosedur pemeliharaan dan perbaikan papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main
Distribution Board).
e. Menggunakan spesifikasi / persyaratan tingkat pengamanan (Index Protection) papan hubung bagi utama tegangan
rendah. f. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools dan power
tools untuk memelihara dan memperbaiki PHB utama tegangan rendah.
g. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik. h. Menggunakan teori listrik dasar.
i. Menggunakan bahan listrik. j. Menerapkan PUIL dan Persyaratan Peralatan Listrik.
k. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. l. Menuliskan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
31
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
32
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang sistem kontrol PLC.
33
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.IH.201.202.01
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main
Distribution Board).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memelihara dan memperbaiki papan hubung
bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board).
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemeliharaan dan perbaikan papan
hubung bagi utama tegangan
menengah (Medium Voltage
Main Distribution Board).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Gambar satu garis yang berkaitan dengan pemeliharaan dan perbaikan PHB utama
tegangan menengah, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan perusahaan dan
SOP.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
dilaksanakan sesuai SOP.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan diperiksa
dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman
serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat/supervisor dihubungi
untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif pada tempat kerja.
1.6. Pemeliharaan dan perbaikan papan hubung bagi utama tegangan menengah (MVMDB)
disiapkan sesuai dengan persyaratan dan SOP.
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai pemeliharaan dan perbaikan MVMDB.
34
2. Memelihara dan
memperbaiki papan hubung
bagi utama tegangan
menengah (Medium Voltage
Main Distribution Board).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan dan fisik PHB utama tegangan menengah diperiksa sesuai gambar
konstruksi.
2.3. Pemasangan peralatan pengaman instalasi
(LBS, PMT dan Fuse TM) diperiksa sesuai instruksi manual dan standar peralatan.
2.4. Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan
isolasi, dan polaritas sesuai stándar
konstruksi dan standar operasi.
2.5. Pemasangan sepatu kabel pada PHB utama
dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan instruksi manual.
2.6. Karakteristik dan rating relai pembatas arus yang dipasang pada PHB utama tegangan
menengah diperiksa dan nilainya harus sesuai dengan standar operasi.
2.7. PHB utama dan lengkapannya dipelihara dan diperbaiki sesuai dengan instruksi manual
dan standing operation procedure (SOP).
2.8. PHB utama dipelihara dan diperbaiki
sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang
telah ditetapkan.
2.9. Pemberian tegangan pada PHB utama dan instalasi/jurusan dilaksanakan sesuai SOP.
3. Memeriksa pekerjaan
pemeliharaan dan perbaikan.
3.1. Tegangan pada PHB utama tegangan menengah setiap fasa diperiksa dengan
tester tegangan dan diukur sesuai SOP.
3.2. Urutan fasa R, S dan T pada PHB utama
diperiksa sesuai SOP.
3.3. Pengukuran beban PHB utama untuk masing-
masing jurusan instalasi dilaksanakan sesuai
SOP.
3.4. PHB utama diperiksa sesuai dengan fungsi
kerjanya dan SOP.
3.5. Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan
identifikasi sesuai SOP.
3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai SOP.
35
4. Membuat laporan
selesainya pemeliharaan.
4.1. Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat
sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemeliharaan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku
dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemeliharaan dan perbaikan papan hubung bagi utama tegangan
menengah (Medium Voltage Main Distribution Board) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemeliharaan dan perbaikan papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board) ini meliputi :
1.1. Pemeliharaan dan perbaikan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah
dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua
bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
36
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memelihara dan memperbaiki papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage
Main Distribution Board).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Gambar satu garis dan pengawatan pemasangan komponen papan hubung bagi utama.
c. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution
Board). d. Spesifikasi/Persyaratan tingkat pengamanan (Index
Protection) papan hubung bagi utama tegangan menengah. e. Peralatan/perkakas kerja hand tools dan power tools untuk
memelihara dan memperbaiki PHB utama tegangan
menengah. f. Alat ukur dan pengukuran listrik.
g. Teori listrik dasar. h. Bahan Listrik.
i. Persyaratan Umum Instalasi dan Peralatan Listrik. j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
k. Penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Membaca gambar satu garis dan pengawatan pemasangan komponen papan hubung bagi utama tegangan menengah.
c. Menerapkan prosedur pemeliharaan dan perbaikan papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage
Main Distribution Board).
d. Menggunakan spesifikasi / persyaratan tingkat pengamanan (Index Protection) papan hubung bagi utama tegangan
menengah. e. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools dan power
tools untuk memelihara dan memperbaiki PHB utama tegangan menengah.
f. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik. g. Menggunakan teori listrik dasar.
h. Menggunakan bahan listrik. i. Menerapkan Persyaratan Umum Instalasi dan Peralatan Listrik.
j. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. k. Menuliskan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
37
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
38
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang sistem kontrol PLC.
39
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.IH.202.201.01
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit
instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant,
sprinkler, air bersih dan air limbah).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan pemeliharaan dan
perbaikan komponen dan
sirkit instalasi listrik pompa
(untuk hydrant, sprinkler, air
bersih dan air limbah).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa
disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan komponen dan
sirkit instalasi listrik pompa diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik
dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa direncanakan
untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat
sesuai dengan persyaratan.
1.5. Jenis sistem Perlengkapan utama dan
perlengkapan pelengkap yang dibutuhkan disiapkan sesuai dengan persyaratan
spesifikasi peralatan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
40
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai pemeliharaan dan perbaikan
instalasi.
2. Memelihara dan memperbaiki
komponen dan sirkit instalasi
listrik pompa (untuk hydrant,
sprinkler, air
bersih dan air limbah).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja diterapkan selama
pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi
(LVCB, MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai instruksi manual dan standar
peralatan.
2.3. Komponen instalasi listrik pompa dan lengkapannya dipelihara sesuai dengan
standar, dan persyaratan yang berlaku.
2.4. Sirkit instalasi listrik pompa dan lengkapan
nya dipelihara sesuai dengan standar, dan persyaratan yang berlaku.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik pompa dipelihara sedemikian rupa sehingga tidak
mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.6. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus-
menerus sesuai prosedur.
2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik pompa
dan lengkapannya diperiksa sesuai dengan
fungsi kerjanya.
2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.
2.9. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian sesuai
persyaratan.
3. Memeriksa
pekerjaan
pemeliharaan dan perbaikan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan
kondisi lapangan ataupun hal lainnya
dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang
berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai SOP.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
41
4. Membuat laporan
selesainya pemeliharaan dan
perbaikan.
4.1. Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat
sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemeliharaan dan perbaikan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik
pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah) ini
meliputi:
1.1. Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik
pompa yang sesuai standar.
1.2. Pemeliharaan dan perbaikan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian
seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemeliharaan dan perbaikan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan
dan perbaikan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua
bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
42
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memelihara dan memperbaiki
komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) b. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit
instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah).
c. Konstruksi pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan
air limbah). d. Hand tools dan power tools untuk pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi listrik pompa.
e. Alat ukur pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.
g. Teknik instalasi tenaga. h. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit instalasi listrik pompa).
i. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. j. Sistem pembumian.
k. Penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air
bersih dan air limbah). c. Menerapkan konstruksi pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah).
d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa.
e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. f. Menerapkan teori listrik dasar.
g. Menerapkan teknik instalasi tenaga.
h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit
instalasi listrik pompa). i. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
j. Menerapkan sistem pembumian.
43
k. Menerapkan penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan
sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
44
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang
ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan. e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.
45
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.IH.202.202.01
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit
instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air
conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor).
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan
sirkit instalasi motor listrik
(untuk air conditioning/AC,
lift, escalator dan conveyor).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi motor listrik
(untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor) disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi motor listrik diperoleh dan
diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi motor listrik direncanakan dan
disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut
secara tepat sesuai dengan persyaratan.
1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait dipasang
sesuai standar dan dokumen pemeliharaan
dan perbaikan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
46
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai pemeliharaan instalasi.
2. Memelihara dan
memperbaiki komponen dan
sirkit instalasi motor listrik
(untuk air conditioning/AC,
lift, escalator dan conveyor).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (LVCB, MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa
sesuai instruksi manual dan standar peralatan.
2.3. Komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan
conveyor) dan lengkapannya dipelihara sesuai dengan standar, dan persyaratan yang
berlaku.
2.4. Komponen dan sirkit instalasi (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor)
dipelihara sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index
Protection) yang telah ditetapkan.
2.5. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan
kebenaran pengawatan dilakukan sesuai prosedur.
2.6. Komponen instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor),
diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.
2.8. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.
3. Memeriksa
pekerjaan pemeliharaan dan
perbaikan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan
kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara
membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.
47
4. Membuat laporan
selesainya pemeliharaan dan
perbaikan.
4.1. Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat
sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemeliharaan dan perbaikan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi motor listrik
(untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor) ini meliputi :
1.1. Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi motor listrik yang sesuai standar.
1.2. Pemeliharaan dan perbaikan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemeliharaan
dan perbaikan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan dan perbaikan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
48
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memelihara dan memperbaiki
komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit
instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor).
c. Konstruksi pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator
dan conveyor). d. Hand tools dan power tools untuk pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi motor listrik. e. Alat ukur pengukuran listrik.
f. Teori listrik dasar. g. Teknik instalasi tenaga.
h. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit
instalasi motor listrik). i. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
j. Sistem pembumian.
k. Penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur komponen dan sirkit instalasi motor
listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor). c. Menerapkan konstruksi pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air
conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor). d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemeliharaan
dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi motor listrik. e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Menerapkan teknik instalasi tenaga.
h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit
instalasi motor listrik). i. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
j. Menerapkan sistem pembumian. k. Menerapkan penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
49
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
50
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.
51
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.IH.203.201.01
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit motor kontrol non programmable logic control (Non
PLC).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memasang komponen dan sirkit motor kontrol non programmable logic control (Non PLC).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan pemeliharaan dan
perbaikan komponen dan
sirkit motor
kontrol non programmable
logic control (Non PLC).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, diagram tangga (Ladder),
dan gambar pengawatan pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit motor kontrol
non PLC disiapkan sesuai instruksi manual.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit motor kontrol diperiksa dengan kondisi
dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC direncanakan
dan disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3 diikuti dan tahap pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dan instruksi manual.
1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait dipasang sesuai standar dan dokumen pemeliharaan
dan perbaikan.
1.6. Personel yang tepat/supervisor dihubungi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif pada tempat kerja.
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai pemeliharaan dan perbaikan.
52
2. Memelihara dan
memperbaiki komponen dan
sirkit motor kontrol non
programmable logic control (Non
PLC).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (LVCB, MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa
sesuai instruksi manual dan standar peralatan.
2.3. Komponen dan sirkit motor kontrol non PLC dan lengkapannya dipasang sesuai dengan
instruksi manual dan persyaratan yang berlaku.
2.4. Komponen dan sirkit motor kontrol non PLC
dipelihara sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index
Protection) yang telah ditetapkan.
2.5. Komponen dan instalasi motor kontrol non
PLC, dipelihara sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.6. Bila terdapat CPU dan Modem maka CPU di-loading dengan program yang sesuai untuk
operasi motor kontrol dan Modem disiapkan, sesuai instruksi manual dan SOP.
3. Memeriksa
pekerjaan pemeliharaan dan
perbaikan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan
kondisi perencanaan dilakukan dengan pemeriksaan diagram tangga (Ladder) dan
membandingkan gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai SOP.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan selesainya
pemeliharaan dan perbaikan.
4.1. Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku.
4.2. Berita Acara pemeliharaan dan perbaikan
diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang
terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit motor kontrol non programmable logic control (Non PLC) yang dapat dilaksanakan oleh
53
pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit motor kontrol non programmable logic control (Non PLC) ini meliputi :
1.1. Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit motor yang sesuai standar.
1.2. Pemeliharaan dan perbaikan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam
gambar rencana pemeliharaan dan perbaikan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan Standing
Operation procedure (SOP).
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan
dan perbaikan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah
dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memeliharaan dan perbaikin
komponen dan sirkit motor kontrol non programmable logic control (Non PLC).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan komponen
dan sirkit motor kontrol non PLC. c. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit
motor kontrol non PLC. d. Spesifikasi/Persyaratan tingkat pengamanan (Index
54
Protection) pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit
motor kontrol non PLC. e. Alat ukur dan pengukuran listrik.
f. Teori listrik dasar. g. Standar dan spesifikasi pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit motor kontrol non PLC. h. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
i. Penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Membaca gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.
c. Menerapkan prosedur pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.
d. Menggunakan spesifikasi / persyaratan tingkat pengamanan (Index Protection) pemeliharaan dan perbaikan komponen dan
sirkit motor kontrol non PLC. e. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik.
f. Menggunakan teori listrik dasar. g. Menerapkan standar dan spesifikasi pemeliharaan dan
perbaikan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC. h. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
i. Menuliskan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan
sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi
dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
55
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
56
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang sistem motor kontrol.
57
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.IH.204.201.01
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit programmable logic control (PLC).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit programmable logic control (PLC).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit
programmable logic control
(PLC).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, diagram tangga (Ladder), dan gambar pengawatan pemeliharaan
komponen dan sirkit PLC disiapkan sesuai instruksi manual.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemeliharaan diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta
terkalibrasi.
1.4. Pemeliharaan komponen dan sirkit
programmable logic control (PLC) direncanakan dan disiapkan sesuai dengan
persyaratan.
1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait dipelihara sesuai standar dan dokumen pemeliharaan.
1.6. Personel yang tepat/supervisor dihubungi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif pada tempat kerja.
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai pemeliharaan dan perbaikan.
58
2. Memelihara dan
memperbaiki komponen dan
sirkit programmable
logic control (PLC).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Komponen dan sirkit programmable logic control (PLC) dan lengkapannya dipelihara
dan diperbaiki sesuai dengan instruksi manual dan SOP.
2.3. Komponen dan sirkit programmable logic control (PLC) dipelihara sedemikian rupa
sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah
ditetapkan.
2.4. Komponen instalasi programmable logic control (PLC), diperiksa sesuai dengan fungsi
kerjanya.
2.5. Bila terdapat CPU dan Modem maka CPU
diloading dengan program yang sesuai untuk operasi PLC dan Modem disiapkan, sesuai
instruksi manual dan SOP.
3. Memeriksa
pekerjaan pemeliharaan
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan
kondisi perencanaan dilakukan dengan pemeriksaan diagram tangga (Ladder) dan
membandingkan gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.
4. Membuat laporan
selesainya
pemeliharaan.
4.1 Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat
sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku.
4.2 Berita Acara pemeliharaan diisi sesuai
dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit programmable logic
control (PLC) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
59
Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit programmable logic
control (PLC) ini meliputi :
1.1. Pemeliharaan dan perbaikan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam
gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah
dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit programmable logic control (PLC).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan
pemasangan komponen dan sirkit PLC. c. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit
PLC. d. Spesifikasi/Persyaratan tingkat pengamanan (Index
Protection) pemasangan PLC. e. Alat ukur dan pengukuran listrik.
f. Teori listrik dasar. g. Standar dan spesifikasi pemeliharaan dan perbaikan PLC.
h. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
60
i. Penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Membaca gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan pemasangan komponendan sirkit PLC.
c. Menerapkan prosedur pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit PLC.
d. Menggunakan spesifikasi / persyaratan tingkat pengamanan
(Index Protection) pemasangan PLC. e. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik.
f. Menggunakan teori listrik dasar. g. Menerapkan standar dan spesifikasi pemeliharaan dan
perbaikan PLC. h. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
i. Menuliskan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
61
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang sistem Kontrol PLC.
62
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.IH.207.201.01
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memelihara dan pemperbaiki komponen dan
sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi
listrik kolam renang tegangan
rendah.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemeliharaan dan perbaikan komponen dan
sirkit instalasi listrik kolam renang diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja
baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan
sirkit instalasi listrik kolam renang direncanakan untuk memastikan kebijakan
dan prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan persyaratan.
1.5. Jenis sistem Perlengkapan utama dan perlengkapan pelengkap yang dibutuhkan
disiapkan sesuai dengan persyaratan spesifikasi peralatan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai pemeliharaan instalasi.
63
2. Memelihara dan
memperbaiki komponen dan
sirkit instalasi listrik kolam
renang tegangan rendah.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman (LVCB, MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai
instruksi manual dan standar peralatan.
2.3. Komponen instalasi listrik kolam renang dan
lengkapannya dipelihara sesuai dengan standar, dan persyaratan yang berlaku.
2.4. Sirkit instalasi listrik kolam renang dan lengkapannya dipelihara sesuai dengan
standar, dan persyaratan yang berlaku.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang dipelihara sedemikian rupa sehingga
tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.6. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan sesuai
prosedur.
2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik kolam
renang dan lengkapannya diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.9. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian sesuai
persyaratan.
3. Memeriksa pekerjaan
pemeliharaan dan perbaikan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya
dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang
berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
64
4. Membuat laporan
selesainya pemeliharaan dan
perbaikan.
4.1 Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat
sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
4.2 Berita Acara pemeliharaan dan perbaikan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik kolam
renang tegangan rendah yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana
dengan supervisi dari verifikator.
Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik kolam
renang tegangan rendah ini meliputi :
1.1. Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik
yang sesuai standar.
1.2. Pemeliharaan dan perbaikan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemeliharaan
dan perbaikan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan
dan perbaikan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
65
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memelihara dan memperbaiki
komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah.
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit
instalasi listrik kolam renang tegangan rendah. c. Konstruksi pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit
instalasi listrik kolam renang tegangan rendah. d. Hand tools dan power tools untuk pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang. e. Alat ukur pengukuran listrik.
f. Teori listrik dasar.
g. Teknik Penerangan kolam renang. h. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang).
i. Bahan instalasi listrik untuk kolam renang tegangan rendah. j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
k. Sistem pembumian. l. Penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pemeliharaan dan perbaikan komponen
dan sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah. c. Menerapkan konstruksi pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah.
d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik kolam
renang. e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Menerapkan teknik Penerangan kolam renang.
h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang).
i. Menerapkan bahan instalasi listrik untuk kolam renang. j. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
k. Menerapkan sistem pembumian.
66
l. Menerapkan penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan
sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi
dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
67
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
68
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.IH.207.202.01
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit
instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memelihara dan memperbaiki komponen dan
sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan pemeliharaan dan
perbaikan komponen dan
sirkit instalasi
listrik.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan
dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemeliharaan dan perbaikan diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik
dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemeliharaan dan perbaikan direncanakan
untuk memastikan pemasangan instalasi diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.
1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait yang akan dipelihara diidentifikasi sesuai
kebijakan dan persyaratan pemeliharaan dan perbaikan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai pemeliharaan dan perbaikan sistem.
69
2. Memelihara dan
memperbaiki komponen dan
sirkit instalasi listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai
instruksi manual peralatan dan SOP.
2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau
pelayanan dilepas supaya dapat melakukan pemeliharaan dan perbaikan secara
bertahap sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta
lengkapannya (kontaktor/peralatan kontrol) dipelihara sesuai prosedur.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta lengkapannya dipelihara sesuai SOP.
2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk bangunan khusus sistem
SCADA dan lengkapannya dipelihara sesuai SOP.
2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk bangunan khusus sistem
SCADA diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.9. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian
sesuai persyaratan.
2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap
instalasi diperiksa kelayakannya sebelum dipelihara sesuai SOP.
2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan
khusus sistem SCADA dipelihara sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik dipelihara dengan tidak mengurangi tingkat
pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
70
3. Memeriksa
pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat,
sesuai prosedur.
3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan
alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.
3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur
dan dicatat sesuai SOP.
3.4. Penyimpangan operasi yang terjadi
dilakukan identifikasi sesuai SOP.
3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya
ditemukan, sirkit dan peralatan terkait
diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan
pemeliharaan dan
perbaikan.
4.1. Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat
sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku.
4.2. Berita Acara pemeliharaan dan perbaikan
diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak
yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan
supervisi dari verifikator.
Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA ini meliputi :
1.1. Pemeliharaan dan perbaikan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan
Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
71
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga
yang digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA.
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan instalasi listrik. c. Alat ukur pengukuran listrik.
d. Teori listrik dasar. e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan khusus sistem SCADA).
f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan khusus sistem SCADA.
g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.
i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur pemeliharaan dan perbaikan instalasi
listrik. c. Menggunakan Alat ukur pengukuran listrik.
d. Menerapkan teori listrik dasar.
72
e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan khusus sistem SCADA).
f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga yang digunakan untuk bangunan
khusus sistem SCADA. g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.
j. Menerapkan penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
73
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan
pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
74
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.IH.207.203.01
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk bangunan khusus layanan medis.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk bangunan khusus layanan medis.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan diperoleh dan
diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemeliharaan dan perbaikan direncanakan dan disiapkan untuk memastikan
pemasangan instalasi diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.
1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait yang akan dipelihara diidentifikasi sesuai
kebijakan dan persyaratan pemeliharaan dan perbaikan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai pemeliharaan dan perbaikan sistem.
75
2. Memelihara dan
memperbaiki komponen dan
sirkit instalasi listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai
instruksi manual peralatan dan SOP.
2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau
pelayanan dilepas supaya dapat melakukan pemeliharaan dan perbaikan secara
bertahap sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta
lengkapannya (kontaktor/peralatan kontrol) dipelihara sesuai prosedur.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta lengkapannya dipelihara sesuai SOP.
2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk bangunan khusus layanan
medis dan lengkapannya dipelihara sesuai SOP.
2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk bangunan khusus layanan
medis diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.9. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian
sesuai persyaratan.
2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap
instalasi diperiksa kelayakannya sebelum dipelihara sesuai SOP.
2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan
khusus layanan medis, dipelihara sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik dipelihara dengan tidak mengurangi tingkat
pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
76
3. Memeriksa
pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat,
sesuai prosedur.
3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan
alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.
3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur
dan dicatat sesuai SOP.
3.4. Penyimpangan operasi yang terjadi
dilakukan identifikasi sesuai SOP.
3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi
bahaya ditemukan, sirkit dan peralatan
terkait diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan
pemeliharaan dan
perbaikan.
4.1. Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat
sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku.
4.2. Berita Acara pemeliharaan dan perbaikan
diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak
yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan
supervisi dari verifikator.
Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis ini meliputi :
1.1. Pemeliharaan dan perbaikan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan
pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam laporan pemeliharaan dan perbaikan.
77
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga,
yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis.
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan instalasi listrik. c. Alat ukur pengukuran listrik.
d. Teori listrik dasar. e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan khusus layanan medis).
f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis.
g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.
i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur pemeliharaan dan perbaikan instalasi
listrik. c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
d. Menerapkan teori listrik dasar.
78
e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan khusus layanan medis).
f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga yang digunakan untuk bangunan
khusus layanan medis. g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.
j. Menerapkan penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
79
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
80
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.IH.207.204.01
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit
instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan pemeliharaan dan
perbaikan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemeliharaan dan perbaikan diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik
dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemeliharaan dan perbaikan direncanakan
dan disiapkan untuk memastikan pemasangan instalasi diikuti sesuai kebijakan
dan persyaratan.
1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait
yang akan dipelihara diidentifikasi sesuai kebijakan dan persyaratan pemeliharaan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang terlibat.
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai pemeliharaan dan perbaikan sistem.
81
2. Memelihara dan
memperbaiki komponen dan
sirkit instalasi listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai
instruksi manual peralatan dan SOP.
2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau
pelayanan dilepas supaya dapat melakukan pemeliharaan dan perbaikan secara
bertahap sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta
lengkapannya (kontaktor/peralatan kontrol) dipelihara sesuai prosedur.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta lengkapannya dipelihara sesuai SOP.
2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk ruang khusus medis dan
lengkapannya, dipelihara sesuai SOP.
2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang
digunakan untuk ruang khusus medis diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.9. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian
sesuai persyaratan.
2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap
instalasi diperiksa kelayakannya sebelum dipelihara sesuai SOP.
2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk ruang
khusus medis, dipelihara sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik dipelihara dengan tidak mengurangi tingkat
pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
82
3. Memeriksa
pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
2.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat,
sesuai prosedur.
2.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan
alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.
2.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur
dan dicatat sesuai SOP.
2.4. Penyimpangan operasi yang terjadi
dilakukan identifikasi sesuai SOP.
2.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya
ditemukan, sirkit dan peralatan terkait
diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
2.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan
pemeliharaan dan
perbaikan.
2.1. Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat
sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku.
2.2. Berita Acara pemeliharaan dan perbaikan
diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak
yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi) yang dapat dilaksanakan oleh
pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi) ini meliputi :
1.1. Pemeliharaan dan perbaikan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan
pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam laporan pemeliharaan dan perbaikan.
83
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga
yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan instalasi listrik.
c. Alat ukur pengukuran listrik. d. Teori listrik dasar.
e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik ruang khusus medis/ruang roentgen/ruang operasi).
f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang
roentgen, ruang operasi). g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Sistem panel utama dan panel cabang. i. Sistem pembumian.
j. Penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur pemeliharaan dan perbaikan instalasi
84
listrik.
c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. d. Menerapkan teori listrik dasar.
e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik ruang khusus medis/ruang roentgen/ruang operasi).
f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk ruang khusus
medis (ruang roentgen, ruang operasi). g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.
j. Menerapkan penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan
sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi
dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
85
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan
pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
86
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.IH.207.205.01
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk
bangunan industri khusus.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memelihara dan memperbaiki komponen dan
sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk
bangunan industri khusus.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan
sirkit instalasi listrik.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan
dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan diperoleh dan
diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemeliharaan dan perbaikan direncanakan dan disiapkan untuk memastikan
pemasangan instalasi diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.
1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait yang akan dipelihara diidentifikasi sesuai
kebijakan dan persyaratan pemeliharaan dan perbaikan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
87
2. Memelihara dan
memperbaiki komponen dan
sirkit instalasi listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai
instruksi manual peralatan dan SOP.
2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau
pelayanan dilepas supaya dapat melakukan pemeliharaan dan perbaikan secara
bertahap sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta
lengkapannya dipelihara sesuai prosedur yang ditentukan.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta lengkapannya (kontaktor dan peralatan
kontrol non PLC) dipelihara sesuai SOP.
2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang
digunakan untuk bangunan industri khusus dan lengkapannya, dipelihara sesuai SOP.
2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk bangunan industri khusus
diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.
2.9. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.
2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sebelum
dipelihara sesuai SOP.
2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah
fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri khusus, dipelihara sesuai dengan
fungsi kerjanya.
2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik
dipelihara dengan tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah
ditetapkan.
88
3. Memeriksa
pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat,
sesuai prosedur.
3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan
alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.
3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur dan
dicatat sesuai SOP.
3.4. Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan
identifikasi sesuai SOP.
3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya
ditemukan, sirkit dan peralatan terkait
diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan
pemeliharaan dan
perbaikan.
4.1. Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat
sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku.
4.2. Berita Acara pemeliharaan dan perbaikan
diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang
terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk bangunan industri khusus yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk bangunan industri khusus ini meliputi :
1.1. Pemeliharaan dan perbaikan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di
dalam laporan pemeliharaan dan perbaikan.
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
89
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi
tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri khusus.
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan instalasi listrik.
c. Alat ukur pengukuran listrik. d. Teori listrik dasar.
e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik bangunan industri khusus). f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa
tiga, yang digunakan untuk bangunan industri khusus). g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Sistem panel utama dan panel cabang. i. Sistem pembumian.
j. Penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pemeliharaan dan perbaikan instalasi
listrik.
c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. d. Menerapkan teori listrik dasar.
e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
90
sirkit instalasi listrik bangunan industri khusus).
f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga yang digunakan untuk bangunan
industri khusus. g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.
j. Menerapkan penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan
sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
91
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang
ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan
pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
92
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.IH.208.201.01
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit
instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan
piranti rumah tangga (Home Appliances).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memelihara komponen dan sirkit instalasi
listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti
rumah tangga (Home Appliances).
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemeliharaan dan
perbaikan komponen dan
sirkit instalasi listrik.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait pemeliharaan komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan
dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan diperoleh dan
diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik direncanakan dan
disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut
secara tepat sesuai dengan persyaratan.
1.5. Jenis lokasi sirkit dan komponen terkait yang
dipelihara dan diperbaiki sesuai standar
peralatan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
93
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai pemeliharaan instalasi.
2. Memelihara dan
memperbaiki komponen dan
sirkit instalasi
listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Penyambungan dan terminasi komponen dan
sirkit instalasi listrik dengan bagian lain diperiksa, sesuai dokumen pemasangan dan
SOP pemeliharan dan perbaikan.
2.3. Peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan
GPAS) diperiksa sesuai instruksi manual peralatan dan SOP.
2.4. Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sesuai SOP dan
dokumen pemeliharaan dan perbaikan.
2.5. Komponen instalasi listrik tegangan rendah
fasa tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti
rumah tangga dipelihara dan diperbaiki agar sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik
dipelihara dan diperbaiki sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat
pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
3. Memeriksa hasil
pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat,
sesuai prosedur.
3.2. Beban pada PHB untuk masing-masing
jurusan instalasi dan percabangan diukur dan dicatat sesuai SOP.
3.3. Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan
identifikasi sesuai SOP.
3.4. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.
3.5. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.
94
4. Membuat laporan
pengoperasian.
4.1. Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat
sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemeliharaan dan perbaikan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik
tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances) yang
dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik
tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances)
meliputi:
1.1. Pemeliharaan dan perbaikan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas ,pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di
dalam gambar rencana pemasangan.
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pengoperasian
terdiri dari hand tools dan power tools.
1.7. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
95
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memelihara dan memperbaiki
komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti
rumah tangga (Home Appliances).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan instalasi listrik. c. Alat ukur pengukuran listrik.
d. Teori listrik dasar. e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan sederhana).
f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal yang
digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).
g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.
i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pemeliharaan dan perbaikan instalasi
listrik. c. Menggunakan Alat ukur pengukuran listrik.
d. Menggunakan teori listrik dasar. e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan sederhana).
f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik
dan piranti rumah tangga (Home Appliances). g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.
j. Menerapkan penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
96
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
97
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
98
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.IH.208.202.01
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit
instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan
piranti rumah tangga (Home Appliances).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memelihara komponen dan sirkit instalasi
listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti
rumah tangga (Home Appliances).
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemeliharaan dan
perbaikan komponen dan
sirkit instalasi listrik.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait pemeliharaan komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan
dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk pemeliharaan danperbaikan diperoleh dan
diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik direncanakan dan
disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut
secara tepat sesuai dengan persyaratan.
1.5. Jenis lokasi sirkit dan komponen terkait yang
dipelihara dan diperbaiki sesuai standar
peralatan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
99
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai pemeliharaan instalasi.
2. Memelihara dan
memperbaiki komponen dan
sirkit instalasi
listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Penyambungan dan terminasi komponen dan
sirkit instalasi listrik dengan bagian lain diperiksa, sesuai dokumen pemasangan dan
SOP pemeliharan dan perbaikan.
2.3. Peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan
GPAS) diperiksa sesuai instruksi manual peralatan dan SOP.
2.4. Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sesuai SOP dan
dokumen pemeliharaan dan perbaikan.
2.5. Komponen instalasi listrik tegangan rendah
fasa tiga yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga
(Home Appliances), dipelihara dan diperbaiki agar sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik
dipelihara dan diperbaiki sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat
pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
3. Memeriksa hasil
pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat,
sesuai prosedur.
3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan alat
pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.
3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing
jurusan instalasi dan percabangan diukur dan dicatat sesuai SOP.
3.4. Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan identifikasi sesuai SOP.
3.5. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.6. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
100
4. Membuat laporan
pengoperasian.
4.1. Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat
sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemeliharaan dan perbaikan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances) yang dapat
dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances) meliputi :
1.1. Pemeliharaan dan perbaikan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan
pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di
dalam gambar rencana pemasangan.
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pengoperasian terdiri dari hand tools dan power tools.
1.7. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
101
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga
yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan instalasi listrik.
c. Alat ukur pengukuran listrik. d. Teori listrik dasar.
e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik bangunan sederhana). f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances.
g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.
i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur pemeliharaan dan perbaikan instalasi
listrik. c. Menggunakan Alat ukur pengukuran listrik.
d. Menggunakan teori listrik dasar. e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan sederhana).
f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan
piranti rumah tangga (Home Appliances). g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.
j. Menerapkan penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan
sumber daya khusus di tempat kerja.
102
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi
dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang
103
ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
104
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.IH.208.203.01
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit
instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri
rumah tangga (Home Industries).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memelihara dan memperbaiki komponen dan
sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga yang digunakan untuk bangunan
industri rumah tangga (Home Industries).
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemeliharaan dan
perbaikan komponen dan
sirkit instalasi listrik.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait pemeliharaan komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan
dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk pemeliharaan diperoleh dan diperiksa dengan
kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik direncanakan dan
disiapkan untuk memastikan pemasangan instalasi diikuti sesuai kebijakan dan
persyaratan.
1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait
yang dipengoperasian diidentifikasi sesuai
kebijakan dan persyaratan pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
105
2. Memelihara dan
memperbaiki komponen dan
sirkit instalasi listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Bagian atau hubungan instalasi atau pelayanan dilepas supaya dapat melakukan
pemeliharaan secara bertahap sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2.3. Peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai instruksi
manual peralatan dan SOP.
2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta
lengkapannya (kontaktor dan peralatan
kontrol non PLC) dipelihara dan diperbaiki sesuai SOP.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk penerangan, piranti
elektronik dan piranti industri rumah tangga dan lengkapannya, diperiksa dan dipelihara
sesuai standar peralatan dan SOP.
2.6. Komponen instalasi listrik yang digunakan
untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti industri rumah tangga diperiksa
sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.
2.8. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.
2.9. Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sesuai SOP
dan dokumen pemeliharaan dan perbaikan.
2.10. Komponen instalasi listrik tegangan rendah
fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri rumah tangga, dipelihara dan
diperbaiki agar sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.11. Komponen dan sirkit instalasi listrik dipelihara dan diperbaiki sedemikian rupa
sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah
ditetapkan.
106
3. Memeriksa hasil
pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat,
sesuai prosedur.
3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan
alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.
3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur
dan dicatat sesuai SOP.
3.4. Penyimpangan operasi yang terjadi
dilakukan identifikasi sesuai SOP.
3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya
ditemukan, sirkit dan peralatan terkait
diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan
pemeliharaan.
4.1. Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat
sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku.
4.2. Berita Acara pemeliharaan dan perbaikan
diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak
yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga yang digunakan untuk
bangunan industri rumah tangga (Home Industries) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemeliharaan dan prbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga yang digunakan untuk
bangunan industri rumah tangga (Home Industries) ini meliputi :
1.1. Pemeliharaan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di
dalam laporan pemeliharaan dan perbaikan.
107
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk pengoperasian, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal
atau fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri rumah tangga (Home Industries).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan instalasi listrik.
c. Alat ukur pengukuran listrik. d. Teori listrik dasar.
e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik bangunan industri rumah tangga/home
Industries). f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa
tiga, yang digunakan untuk bangunan industri rumah tangga (Home Industries).
g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.
i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pengoperasian.
108
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pemeliharaan dan perbaikan instalasi
listrik. c. Menggunakan Alat ukur pengukuran listrik.
d. Menerapkan teori listrik dasar. e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan industri rumah tangga/home
Industries). f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa
tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan industri rumah tangga (Home Industries).
g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang.
i. Menerapkan sistem pembumian.
j. Menerapkan penulisan Laporan Pengoperasian.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan
sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi
dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
109
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang
ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan
pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
110
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.IH.208.204.01
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk
bangunan industri (pabrik).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memelihara dan memperbaiki komponen dan
sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk
bangunan industri (pabrik).
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemeliharaan dan
perbaikan komponen dan
sirkit instalasi listrik.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan
dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan diperoleh dan
diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemeliharaan dan perbaikan direncanakan dan disiapkan untuk memastikan
pemasangan instalasi diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.
1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait yang akan dipelihara diidentifikasi sesuai
kebijakan dan persyaratan pemeliharaan dan
perbaikan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
111
2. Memelihara dan
memperbaiki komponen dan
sirkit instalasi listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai
instruksi manual peralatan dan SOP.
2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau
pelayanan dilepas supaya dapat melakukan pemeliharaan dan perbaikan secara
bertahap sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta
lengkapannya dipelihara sesuai prosedur yang ditentukan.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta lengkapannya (kontaktor dan peralatan
kontrol non PLC) dipelihara sesuai SOP.
2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang
digunakan untuk bangunan industri (pabrik) dan lengkapannya, dipelihara sesuai SOP.
2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk bangunan industri (pabrik)
diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.
2.9. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.
2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sebelum
dipelihara sesuai SOP.
2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah
fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri (pabrik), dipelihara sesuai dengan
fungsi kerjanya.
2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik
dipelihara dengan tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah
ditetapkan.
112
3. Memeriksa
pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat,
sesuai prosedur.
3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan
alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.
3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur
dan dicatat sesuai SOP.
3.4. Penyimpangan operasi yang terjadi
dilakukan identifikasi sesuai SOP.
3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya
ditemukan, sirkit dan peralatan terkait
diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan
pemeliharaan dan
perbaikan.
4.1. Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat
sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku.
2.1. Berita Acara pemeliharaan dan perbaikan
diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak
yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk bangunan industri (pabrik) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk bangunan industri (pabrik) ini meliputi :
1.1. Pemeliharaan dan perbaikan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di
dalam laporan pemeliharaan dan perbaikan.
113
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi
tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri (pabrik).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan instalasi listrik.
c. Alat ukur pengukuran listrik. d. Teori listrik dasar.
e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik bangunan industri/pabrik). f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa
tiga, yang digunakan untuk bangunan industri (pabrik). g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Sistem panel utama dan panel cabang. i. Sistem pembumian.
j. Penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur pemeliharaan dan perbaikan instalasi listrik.
c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
114
d. Menerapkan teori listrik dasar.
e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik bangunan industri/pabrik). f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa
tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan industri (pabrik).
g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang.
i. Menerapkan sistem pembumian. j. Menerapkan penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan
sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi
dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
115
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang
ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan
pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
116
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.IO.208.205.01
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit
instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk bangunan publik.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memelihara dan memperbaiki komponen dan
sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan publik.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan pemeliharaan dan
perbaikan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemeliharaan dan perbaikan diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik
dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemeliharaan dan perbaikan direncanakan
dan disiapkan untuk memastikan pemasangan instalasi diikuti sesuai kebijakan
dan persyaratan.
1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait
yang akan dipelihara diidentifikasi sesuai kebijakan dan persyaratan pemeliharaan dan
perbaikan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.
117
2. Memelihara dan
memperbaiki komponen dan
sirkit instalasi listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai
instruksi manual peralatan dan SOP.
2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau
pelayanan dilepas supaya dapat melakukan pemeliharaan dan perbaikan secara
bertahap sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta
lengkapannya dipelihara sesuai prosedur yang ditentukan.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta lengkapannya dipelihara sesuai SOP.
2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk bangunan publik dan
lengkapannya, dipelihara sesuai SOP.
2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang
digunakan untuk bangunan publik diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.9. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian
sesuai persyaratan.
2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap
instalasi diperiksa kelayakannya sebelum dipelihara sesuai SOP.
2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan
publik, dipelihara sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik dipelihara dengan tidak mengurangi tingkat
pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
118
3. Memeriksa
pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat,
sesuai prosedur.
3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan
alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.
3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur
dan dicatat sesuai SOP.
3.4. Penyimpangan operasi yang terjadi
dilakukan identifikasi sesuai SOP.
3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya
ditemukan, sirkit dan peralatan terkait
diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan
pemeliharaan dan
perbaikan.
4.1. Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat
sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku.
4.2. Berita Acara pemeliharaan dan perbaikan
diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak
yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan publik yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari
verifikator.
Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan publik ini meliputi :
1.1. Pemeliharaan dan perbaikan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan
pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam laporan pemeliharaan dan perbaikan.
119
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga
yang digunakan untuk bangunan publik.
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan instalasi listrik. c. Alat ukur pengukuran listrik.
d. Teori listrik dasar. e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan publik).
f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan publik.
g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.
i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur pemeliharaan dan perbaikan instalasi
listrik. c. Menggunakan Alat ukur pengukuran listrik.
d. Menerapkan teori listrik dasar.
120
e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan publik).
f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan
publik. g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.
j. Menerapkan penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
121
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang
ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan
pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
122
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
Kode Unit : KTL.IH.208.206.01
Judul Unit : Memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk
bangunan industri hiburan.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memelihara dan memperbaiki komponen dan
sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk
bangunan industri hiburan.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan
sirkit instalasi listrik.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan
dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan diperoleh dan
diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemeliharaan dan perbaikan direncanakan dan disiapkan untuk memastikan
pemasangan instalasi diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.
1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait yang akan dipelihara diidentifikasi sesuai
kebijakan dan persyaratan pemeliharaan dan perbaikan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
123
2. Memelihara dan
memperbaiki komponen dan
sirkit instalasi listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai
instruksi manual peralatan dan SOP.
2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau
pelayanan dilepas supaya dapat melakukan pemeliharaan dan perbaikan secara
bertahap sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta
lengkapannya dipelihara sesuai prosedur yang ditentukan.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta lengkapannya (kontaktor dan peralatan
kontrol non PLC) dipelihara sesuai SOP.
2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang
digunakan untuk bangunan industri hiburan dan lengkapannya, dipelihara sesuai SOP.
2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk bangunan industri hiburan
diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.
2.9. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.
2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap instalasi diperiksa kelayakannya sebelum
dipelihara sesuai SOP.
2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah
fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri hiburan, dipelihara sesuai dengan
fungsi kerjanya.
2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik
dipelihara dengan tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah
ditetapkan.
124
3. Memeriksa
pemeliharaan dan perbaikan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat,
sesuai prosedur.
3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan
alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.
3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur
dan dicatat sesuai SOP.
3.4. Penyimpangan operasi yang terjadi
dilakukan identifikasi sesuai SOP.
3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya
ditemukan, sirkit dan peralatan terkait
diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan
pemeliharaan dan
perbaikan.
4.1. Laporan pemeliharaan dan perbaikan dibuat
sesuai dengan prosedur dan format yang
berlaku.
4.2. Berita Acara pemeliharaan dan perbaikan
diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak
yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk bangunan industri hiburan yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemeliharaan dan perbaikan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang
digunakan untuk bangunan industri hiburan ini meliputi :
1.1. Pemeliharaan dan perbaikan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di
dalam laporan pemeliharaan dan perbaikan.
125
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memelihara dan memperbaiki komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi
tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri hiburan.
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemeliharaan dan perbaikan instalasi listrik.
c. Alat ukur pengukuran listrik. d. Teori listrik dasar.
e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik bangunan industri hiburan). f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah yang digunakan untuk
bangunan industri hiburan. g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Sistem panel utama dan panel cabang. i. Sistem pembumian.
j. Penulisan laporan pemeliharaan dan perbaikan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur pemeliharaan dan perbaikan instalasi listrik.
126
c. Menggunakan Alat ukur pengukuran listrik.
d. Menerapkan teori listrik dasar. e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan industri hiburan).
f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah yang digunakan untuk bangunan industri hiburan.
g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang.
i. Menerapkan sistem pembumian. j. Menerapkan penulisan Laporan Pemeliharaan dan perbaikan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan
sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi
dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
127
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang
ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan
pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
top related