studi evaluasi penyediaan air bersih pada apartemen
Post on 25-Oct-2021
18 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155
© Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
JTRESDA
Journal homepage: https://jtresda.ub.ac.id/
*Penulis korespendensi: putrafarhan5@gmail.com
Studi Evaluasi Penyediaan Air Bersih pada
Apartemen Westpoin Jakarta Barat Muammar Farhan Putera1*, Moh Sholichin1, Riyanto Haribowo1 1 Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya,
Jalan MT. Haryono No. 167, Malang, 65145, INDONESIA
*Korespondensi Email: putrafarhan5@gmail.com
Abstract: Westpoint Apartments are built in West Jakarta City which provide
offices and residences. Clean water is very decisive for multistorey buildings so
that people can do activites in it, therefore a good clean water distribution
system is needed. The study aims to plan a clean water distrbution system in
terms of clean water needs, hydraulic analysis using WaterCAD V.8.i Software,
and also plan the budget for the clean water distribution network. The
calculation results show that the need for clean water is 206,528 m3/day. There
are two reservoirs used in this apartment, using a Ground Water Tank and Roof
Tank with a capacity of 122 m3 and 34 m3 respectively. From the simulation
results of WaterCAD V.8.i Software for clean water distribution networks, the
velocity ranges from 0,106 – 0,511 m/sec and the pressure on the pipe is
obtained from 0,496 – 6,808 atm. These results are in accordance with the
planning criteria. The budget for planning this clean water distribution system
is IDR 1.226.000.000
Keywords: Clean Water Distribution, Storied Building, WaterCAD V.8.i
Abstrak: Apartemen Westpoint dibangun di Kota Jakarta Barat yang
menyediakan kantor dan tempat tinggal. Air bersih sangat menentukan bagi
bangunan gedung bertingkat agar penghuninya bisa beraktifitas di dalamnya,
oleh karena itu dibutuhkannya sistem pendistribusian air bersih yang baik.
Tujuan dari studi ini adalah untuk merencanakan sistem distribusi air bersih
dalam aspek kebutuhan air bersih, analisa hidraulik menggunakan Software
WaterCAD V.8.i, dan juga merencanakan rancangan anggaran biaya jaringan
distribusi air bersih. Dari hasil perhitungan didapatkan kebutuhan air bersih
sebesar 206,528 m3/hari. Tampungan yang digunakan pada Apartemen ini ada
2 yaitu menggunakan Ground Water Tank dan Roof Tank dengan masing-
masing kapasitas yaitu sebesar 122 m3 dan 34 m3. Dari hasil simulasi software
WaterCAD V.8.i untuk jaringan distribusi air bersih didapatkan kecepatan
berkisar antara 0,11 – 1,20 m/detik dan tekanan pada pipa diperoleh 0,18 – 8,66
atm. Hasil ini sudah sesuai dengan kriteria perencanaan. Anggaran biaya untuk
perencanaan sistem distribusi air bersih ini sebesar Rp 1.226.000.000.
Kata kunci: Distribusi Air Bersih, Gedung Bertingkat, WaterCAD V.8.i
Putera, M.F. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155
145
1. Pendahuluan
Pada tahun 2019, kepadatan penduduk di DKI Jakarta mencapai 15.900 jiwa setiap 1
Km2. Kota Jakarta Barat menyumbang kepadatan penduduk tertinggi yaitu sebesar 20.813
jiwa/Km2[1]. Hunian vertikal juga berkembang pesat seiring dengan bertambahnya
penduduk yang tiap tahun makin meningkat. Seiring dengan bertambahnya penduduk dan
juga bertambahnya fungsi dari hunian vertikal itu sendiri maka kebutuhan akan air bersih
juga meningkat. Sistem plambing menjadi salah satu hal penting bagi hunian vertikal
tersebut, maka dari itu pemasangan instalasi sistem plambing dengan benar akan menjamin
serta menjaga kesehatan lingkungan hunian[2].
Apartemen Westpoint dibangun sebagai salah satu jawaban atas berkembang pesatnya
penduduk di DKI Jakarta khususnya di Kota Jakarta Barat. Pembangunan akan suatu
gedung membutuhkan suatu sistem distribusi air bersih yang baik agar berguna untuk
mencukupi kebutuhan air bersih akan gedung tersebut. Air bersih yang disediakan juga
harus memenuhi syarat secara kualitas dan kuantitas, syarat kualitas air bersih yang
disediakan harus memenuhi persyaratan kualitas air minum yang sudah ditetapkan,
sedangkan secara kuantitas air bersih harus tersedia pada saat kebutuhan jam puncak
pemakaian air dan menit puncak pemakaian air[3].
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa kebutuhan air bersih pada Apartemen
Westpoint, merencanakan jaringan distribusi air bersih untuk 20 lantai, menghitung aspek
hidraulik pada jaringan distribusi air bersih dengan menggunakan Software WaterCAD
V.8.i, dan juga menghitung besarnya anggaran biaya untuk perencanaan jaringan distribusi
air bersih.
2. Bahan dan Metode
2.1 Bahan
A. Wilayah Studi
Kota Jakarta Barat adalah salah satu dari 5 kota administrasi yang berada di Daerah
Khusus Ibukota Jakarta, yang pusat pemerintahannya berada pada Kembangan. Secara
astronomis Kota Jakarta Barat berada pada 106o-48o BT dan 60o-12o LU. Kota Jakarta Barat
terbagi menjadi 8 kecamatan yaitu Kecamatan Cengkareng, Kecamatan Grogol
Petamburan, Kecamatan Taman Sari, Kecamatan Tambora, Kecamatan Kebon Jeruk,
Kecamatan Kalideres, Kecamatan Palmerah, dan Kecamatan Kembangan. Kota Jakarta
Barat memiliki luas wilayah 129,54 Km2 dan populasinya mencapai 2.486.074 jiwa.
Kota Jakarta Barat sebagai salah satu kota bisnis di DKI Jakarta karena banyak
terdapat pabrik dan perkantoran membuat hunian vertikal juga semakin meningkat.
Apartemen Westpoint menjadi salah satu yang berada pada Kecamatan Kebon Jeruk, Kota
Jakarta Barat. Apartemen ini memiliki 20 lantai. Dengan rincian lantai 1-3 digunakan
sebagai kantor, lalu lantai 4-20 digunakan untuk tempat tinggal. Secara umum lokasi studi
berada pada kawasan Apartemen Centro City.
Putera, M.F. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155
146
Gambar 1: Lokasi Apartemen Westpoint Kota Jakarta Barat
B. Data Penelitian yang dibutuhkan
1. Data rincian kegunaan gedung per lantai bersumber dari PT. Multi Artha Griya
digunakan untuk menghitung kebutuhan air bersih pada masing-masing lantai dan
keseluruhan gedung.
2. Data jumlah penghuni gedung bersumber dari PT. Multi Artha Griya digunakan
untuk menghitung kebutuhan air bersih pada masing-masing lantai dan
keseluruhan gedung.
3. Data layout gedung bersumber dari PT. Multi Artha Griya digunakan untuk
merencanakan sistem jaringan distribusi air bersih.
4. Data sumber air utama bersumber dari PT. Multi Artha Griya digunakan untuk
menghitung kebutuhan air bersih dan juga merencanakan dimensi ground water
tank dan roof tank.
2.2 Metode
Studi ini menggunakan beberapa metode diawali dengan perhitungan kebutuhan air
bersih dengan berdasarkan jumlah dan jenis alat plambing. Selanjutnya, menghitung
dimensi dari ground water tank dan roof tank, lalu melakukan pemilihan pompa yang
sebelumnya menghitung total head pompa terlebih dahulu kemudian dilakukan pemilihan
jenis pompa yang akan dipakai pada Apartemen Westpoint. Setelah itu, dilakukan simulasi
menggunakan WaterCAD V.8.i. untuk memudahkan optimalisasi dan analisis jaringan
perpipaan. Software bisa menganalisis sebuah jaringan sampai dengan 250 pipa sesuai
dengan spesifikasi yang sudah ditentukan sebelumnya[4]. Simulasi ini akan dilakukan jika
sudah didapatkan perhitungan akan kebutuhan air bersih.
2.3 Persamaan
2.3.1 Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Jenis dan Jumlah Alat Plambing
Perhitungan ini digunakan untuk kondisi dimana pemakaian alat plambing dapat
diketahui dan juga jumlah dari setiap alat plambing pada setiap lantai diketahui[5].
Qd total = (100% + %tambahan pemakaian air) x Qd Pers 1
Dimana:
Qd = Pemakaian air rata-rata sehari (l/hari)
LOKASI
SKALA 1:100
Putera, M.F. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155
147
2.3.2 Perhitungan Dimensi Ground Reservoir
Persamaan yang digunakan untuk menghitung dimensi ground reservoir adalah
sebagai berikut:
a. Kapasitas Pipa Dinas (Qs)
Qs = 2
3. Qh Pers 2
Dimana:
Qs = Kapasitas pipa dinas (m3/jam)
Qh = Jumlah kebutuhan air rata-rata per jam (m3/jam)
b. Volume Ground Reservoir
VR = Qd - Qs x t Pers 3
Dimana:
VR = Volume ground reservoir (m3)
Qd = Jumlah kebutuhan air per hari (m3/hari)
Qs = Kapasitas pipa dinas (m3/jam)
t = Rata-rata jangka waktu pemakaian per hari (jam/hari)
2.3.3 Perhitungan Dimensi Roof Tank
Untuk menentukan dimensi roof tank dibutuhkannya perhitungan sebagai berikut:
VE = [(Qp – Qm-max)x Tp] + (Qpu x Tpu) Pers 4
Dimana:
VE = volume efektif roof tank (m3)
Qp = kebutuhan puncak (m3/menit)
Qm-max = kebutuhan jam puncak (m3/menit)
Qpu = kapasitas pompa pengisi (m3/menit)
Tp = jangka waktu kebutuhan puncak (menit)
Tpu = jangka waktu kerja pompa pengisi (menit)
2.3.4 Perhitungan Total Head Pompa
Pompa dapat menggerakkan fluida dari tempat yang bertekanan rendah ke yang lebih
tinggi, Pompa sebagai perangkat yang dapat merubah energi mekanis menjadi energi
hidrolis. Head total pompa yang harus digunakan untuk mengalirkan jumlah debit air yang
direncanakan dapat ditentukan dari daerah yang dilayaninya[6]. Perhitungan untuk
menghitung head pompa adalah sebagai berikut[7]:
Hp = h1 + hLm + Zb + 𝑉𝐵²
2𝑔 Pers 5
Dimana:
Hp = total head pompa (m)
HL = kehilangan tinggi karena gesekan pipa atau minor losses (m)
HLm = kehilangan minor (m)
ZB = beda tinggi antara muka air di sisi keluar dan sisi hisap (m) 𝑉𝐵²
2𝑔 = head kecepatan keluar (m)
Putera, M.F. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155
148
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Kebutuhan Air Bersih
Perancangan sistem penyediaan air bersih untuk gedung bertingkat kapasitas peralatan
dan dimensi pipa maupun tangki dibuat berdasarkan pada jumlah dan laju aliran air yang
harus disediakan pada bangunan tersebut. Metode yang digunakan untuk menghitung
kebutuhan air bersih ini berdasarkan dari jumlah dan jenis alat plambing. Berikut
perhitungan kebutuhan air bersih berdasarkan jumlah unit dan jenis alat plambing:
Tabel 1: Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Jumlah dan Jenis Alat Plambing
Lantai Kebutuhan Air Bersih
(m3/hari)
1 4,824
2 4,824
3 4,824
4-5 18,294
6-7 18,294
8-9 18,294
10-11 18,294
12-13 18,294
14-15 18,294
16-17 18,294
18-19 18,294
20 11,283
Jumlah 172,107
Berdasarkan perhitungan diatas didapatkan bahwa kebutuhan air bersih berdasarkan
jumlah unit dan jenis alat plambing pada Apartemen Westpoint adalah sebesar 172,107
m3/hari, dengan adanya tambahan sebanyak 20% untuk mengatasi kehilangan akibat
penyiraman tanaman, kebocoran pipa, dan lain sebagainya. Maka didapatkan untuk
kebutuhan air bersih total adalah 206,528 m3/hari.
3.2 Ground Water Tank dan Roof Tank
Pada apartemen ini menggunakan tangki sebagai media penyimpanan airnya. Tangki
dibedakan menjadi dua jenis yaitu ground water tank dan roof tank. Setelah dilakukan
perhitungan didapatkan untuk dimensi ground water tank akan direncanakan berbentuk
balok dengan ukuran sebagai berikut.
a. Ground Water Tank
• Volume = 122 m3
• Panjang = 5 m
Putera, M.F. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155
149
• Lebar = 4,88 m
• Tinggi Total = 5,2 m
- Tinggi Efektif = 5 m
- Tinggi Jagaan = 0,20 m
Berikut ini gambar dari Ground Water Tank yang akan direncanakan:
Gambar 2: Dimensi Ground Water Tank
b. Roof Tank
• Volume = 34 m3
• Panjang = 4 m
• Lebar = 3,4 m
• Tinggi Total = 2,7 m
- Tinggi Efektif = 2,5 m
- Tinggi Jagaan = 0,20 m
Berikut ini gambar dari Roof Tank yang akan direncanakan:
Gambar 3: Dimensi Roof Tank
3.3 Pompa
Sistem tangki atap membutuhkan pompa yang digunakan untuk mengalirkan air dari
ground water tank menuju ke roof tank, untuk menentukan jenis pompa harus ditentukan
terlebih dahulu karakteristik yang menjadi syarat pemilihan pompa tersebut[8]. Setelah
dilakukan perhitungan maka didapatkan untuk debit pengaliran sebesar 0,34 m3/menit dan
head pompa sebesar 81,542 m, maka sesuai dengan perhitungan tersebut pompa yang
dipakai adalah tipe EBARA 65 x 50 3000 RPM.
Lebar = 4,88 m
Panjang = 5,00 m
Tinggi = 5,20 m
Kapasitas 122 m3Tinggi Total = 5,20 mTinggi = 5,00 m
Tinggi Freeboard = 0,20 m
Panjang = 5,00 m
Panjang = 4,00 m
Lebar = 3,40 m
Tinggi = 2,70 mTinggi Total = 2,70 m
Panjang = 4,00 m
Tinggi = 2,50 m
Tinggi Freeboard = 0,20 m
Putera, M.F. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155
150
3.4 Simulasi Software WaterCAD V.8.i
Gambar 4: Skema Jaringan Eksisting Distribusi Air Bersih Apartemen Westpoint
(J-)
P-1
34
P-3
0
P-5
1
P-1
53
P-16
P-4
1
P-6
1
P-2
97
P-4
12
P-1
83
P-3
17
P-3
7
P-7
P-5
7
P-1
21
P-3
13
P-1
59
P-2
93
P-2
6
P-4
7
P-103
P-4
24
P-1
68
P-1
49
P-1
88
P-1
36
P-5
3
P-1
17
P-3
09
P-1
55
P-287
P-3
29
P-1
27
P-20 P-4
3
P-111
P-4
16
P-1
64
=Roof Tank
P-1
32
P-4
9
P-3
05
P-4
28
P-1
70
P-1
90
P-3
25
KETERANGAN
P-1
38
P-3
5
P-5
5
P-1
23
P-1
1
P-3
9
P-5
9
P-4
08
RT
(PMP)
P-4
5
P-107
P-3
01
P-4
20
P-1
66
P-3
21
P-6
P-1
77
P-1
58
P-372
P-1
24
P-15
P-411
P-1
62
P-1
82
P-1
30
P-2
5
P-104
P-3
03
P-423
P-3
23
P-3
1
P-4
35
P-1
73
=Ground Water Tank
(GWT)
P-288
P-1
26
P-19
P-2
99
P-415
P-1
45
P-1
84
P-3
19
=Pipe
P-2
7
J-2
P-1
13
P-425
P-1
51
P-1
0
P-2
95
P-9
P-1
60
P-1
41
P-1
80
P-3
15
P-1
19
P-3
11
P-1
56
GWT
P-284
P-3
31
P-1
28
P-2
3
P-108
P-419
P-1
47
P-1
86
P-2
9
P-1
15
P-3
07
P-4
31
P-3
27
P-1
29
P-2
4
P-4
6
P-421
P-1
67
P-1
87
P-1
35
P-4
33
P-1
72
P-290
P-1
40
P-3
8
P-8
P-5
8P
-178
P-373
P-1
25
P-17
P-4
2
P-6
2
P-413
P-1
63
P-1
44
P-3
4
P-5
4P
-174
P-286
P-21
P-417
P-1
46
P-1
85
P-1
P-1
76
P-1
57
P-283
P-12
P-4
09
P-1
61
P-1
42
P-1
81
=Junction
P-1
31
P-1
12
P-2
8
P-5
0
P-1
14
P-1
91
RT
PMP-1
P-14
P-4
0
P-6
0
P-2
96
P-4
10
P-1
43
P-3
16
P-1
39
P-3
6
P-5
P-5
6
P-1
20
P-3
12
(P-)
P-2
92
P-1
3
(RT)
P-105
P-3
02
P-4
22
P-1
48
P-3
22
P-5
2
P-1
16
P-3
08
P-1
54
P-289 P-3
28
P-18
P-2
98
P-4
14
P-3
18
P-1
0
P-4
8
P-3
04
P-4
26
P-1
69
P-1
50
P-1
89
P-3
24
P-1
22
P-11
P-77
P-2
94
P-3
14
P-1
37
P-93
P-1
18
P-3
10
P-1
75
P-285
P-3
30
P-22
P-4
4
P-109
P-3
00
P-4
18
P-1
65
P-3
20
GWT
P-1
33
P-3
06
P-430
P-1
71
P-1
52
P-3
26
=Pump
P-3
84
P-3
90
P-4
P-3
83
P-3
89
P-3
3
P-3
82
P-375
P-3
2
P-3
88
P-3
81
P-3
87
P-3
80
P-374
P-1
79
P-2
P-3
86
P-3
79
P-3
P-3
78
P-3
85
P-3
91
P-3
77
P-376
Putera, M.F. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155
151
Simulasi ini dilakukan selama 24 jam dengan waktu kerja pemompaan selama 15 jam
pada pukul 06:00 sampai dengan pukul 21:00. Untuk mengetahui kondisi hidraulik pada
masing-masing komponen jaringan distribusi air bersih menggunakan WaterCAD V.8.i
3.4.1 Hasil Simulasi Pada Pipa Kondisi Eksisting
Pipa merupakan saluran tertutup yang biasanya berpenampang lingkaran dan
digunakan untuk mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh[9]. Simulasi ini
ditetapkan beberapa parameter yang harus dipenuhi yaitu kecepatan berkisar antara 0,1 m/s
– 2,5 m/s, lalu headloss gradient berkisar antara 0 – 15 m/km. Berikut ini simulasi yang
dilakukan pada pipa.
Gambar 5: Grafik Kondisi Pipa Eksisting P-81
Pada grafik diatas didapatkan bahwa pada jam 08:00 sebagai kecepatan dan headloss
gradient paling tinggi yaitu sebesar 0,06 m/s dan 0,36 m/km. Hal ini dapat diartikan bahwa
sesuai dengan syarat yang berlaku bahwa kecepatan tidak memenuhi syarat yang berlaku
dan headloss gradient memenuhi syarat yang berlaku.
3.4.2 Hasil Simulasi Junction
Air yang akan dialirkan melalui pipa bisa berupa gas atau zat cair dan mempunyai
tekanan bisa lebih besar atau lebih kecil dari tekanan atmosfer Simulasi ini ditetapkan
parameter yaitu tekanan berkisar antara 0 – 10 atm[10]. Berikut ini hasil simulasi pada
junction.
Gambar 6: Grafik Kondisi Junction (J-41)
Pada grafik diatas dapat dilihat pada jam 08:00 bahwa tekanan paling tinggi yaitu
sebesar 1,19 atm. Hal ini menunjukkan semakin besar air yang dipakai maka semakin
berkurang juga tekanan yang terjadi pada junction tersebut.
Putera, M.F. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155
152
3.5 Evaluasi Sistem Distribusi Air Bersih
Gambar 7: Skema Jaringan Distribusi Air Bersih Pada Apartemen Westpoint
P-80
P-1
94
P-1
15
(PMP)
P-261
P-145
P-212
P-119
P-7
P-264
P-55
P-133
(J-)
P-84
P-228
P-3
P-169
P-262
P-146
P-82
P-161
P-78
P-1
P-1
92
P-111
P-2
59
P-144
P-49
P-118
P-263
P-53
P-83
P-1
1
P-163
P-7
4
P-94
P-136
P-90
P-171
P-95
(P-)
P-238
P-1
41
P-70
P-91
P-236
P-81
P-110
P-195
P-116
P-197
(RT)
P-71
P-93
P-173
P-237
P-267
P-1
39
P-89
P-235
P-79
P-5
P-109
P-189
P-1
14
P-196
P-256
J-135
P-121
J-214
P-2
07
J-103
J-241
J-163
J-229
P-252J-179
P-158
J-153
J-231
P-277
P-97
J-182
P-182
P-2
45
J-105
J-243
J-165
P-132
P-64
J-137
P-226
J-107
P-2
18
J-245
J-167
P-156
J-139
P-105
J-1
P-185
P-250
J-123
J-188
P-200
J-155
J-233
P-149
J-141
P-1
26
P-2
72
J-109
J-247
P-175
P-60
J-194
P-159
J-235
P-254
J-127
P-1
01
J-198
P-183
P-2
47
J-159
P-131
J-237
P-275
J-111
J-249
J-171
P-66
J-143
J-104
P-214
J-164
P-1
55
J-136
P-104
J-2
J-120
J-180
P-199
P-69
J-152
P-148
J-138
P-122
J-217
P-208
P-2
71
J-106
J-166
P-174
P-59
J-122
P-223
J-185
J-154
P-253
J-110
P-215
J-151
J-170
J-142
P-106
J-220
P-186
J-196
P-201
P-1
52
J-144
P-123
J-222
P-209
P-268
J-112
J-172
P-1
79
P-6
1
J-128
P-224
J-200
P-160
J-160
P-255
P-282
P-288
P-280
P-286
=Roof Tank
P-283
RT
=Junction
=Pump
P-2
84
P-289
P-281
P-287
P-279
P-285
GWT
=Ground Water Tank
(GWT)
=Pipe
KETERANGAN
P-2
78
P-273
J-162
P-274
P-1
02
J-204
P-2
48
J-114
J-148
P-67
J-224
J-124
P-6
P-1
00
J-191
P-242
J-156
P-130
P-211
P-276
J-108
P-65
J-140
J-218
J-150
P-129
P-4
8
P-210
P-2
32
J-118
P-9
8
J-178
P-1
81
P-241
P-63
J-134
P-225
P-1
0
J-212
J-132
P-120
J-208
P-202J-116
P-222
J-625
J-147
P-108
J-226
P-77
P-4
P-188
P-9
P-143
J-146
P-1
28
P-1
66
J-115
J-624
P-96
J-175
P-176
P-240
J-206
J-113
P-2
21
J-251J-173
P-157
J-145
P-2
P-107
P-251
P-8
J-202
P-2
05
J-161
J-239
P-150
P-213
P-76
P-239
P-187
P-7
2
P-92
P-172
P-147
P-117
P-198
P-162
J-133
J-210
P-184
P-249
J-117
J-177
P-68
P-266
P-57
P-135
P-2
34
P-170
P-56
P-134
P-8
7
P-229
P-52
P-265
P-54
P-8
5
P-227
P-12
P-1
68
P-50
J-102
J-41
J-101
J-40
J-100
J-39
J-99
J-38
J-98
J-37
J-97
J-36
J-96
J-35
J-95
J-34
J-94
J-33
J-93
J-32
J-92
J-31
J-91
J-30
J-90
J-29
J-89
J-28
J-88
J-27
J-87
J-26
J-86
J-25
J-85
J-24
J-84
J-23
J-83
J-22
J-82
J-21
J-81
J-20
J-80
J-19
J-79
J-18
J-78
J-17
J-77
J-16
J-76
J-15
J-75
J-14
J-74
J-13
J-73
J-12
J-72
J-11
J-71
J-10
J-70
J-9
J-69
J-8
J-68
J-7
J-67
J-6
J-66
J-5
J-65
J-4
J-64
J-3
J-63
J-62
PMP-1
J-61
RT
J-60
GWT
J-59J-58J-57J-56J-55J-54J-53J-52J-51
J-50
J-49
J-48J-45
J-44
J-43
Putera, M.F. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155
153
Hasil simulasi pada WaterCAD V.8.i menunjukkan bahwa pada kondisi eksisting
terdapat pipa yang tidak memenuhi syarat kecepatan yang berlaku. Selain kecepatan yang
tidak memenuhi syarat, skema jaringan eksisting dinilai tidak efektif. Maka dari itu
dibutuhkannya evaluasi pada jaringan distribusi air bersih agar syarat kecepatan dapat
terpenuhi dan juga membuat jaringan lebih efektif. Untuk perubahan jaringan distribusi air
bersih dapat dilihat pada gambar 9.
3.5.1 Hasil Simulasi Pada Pipa
Setelah dilakukan evaluasi dengan melakukan perubahan diameter pipa, lalu
dilakukannya simulasi dengan menggunakan WaterCAD V.8.i. Berikut ini hasil dari
simulasi yang telah dilakukan menggunakan WaterCAD V.8.i.
Gambar 8: Grafik Kecepatan dan Headloss Gradient Pada Pipa P-81
Grafik ini menjelaskan kecepatan dan headloss gradient pada pipa P-81, kecepatan
berkisar antara 0,11 - 0,37 l/s, sedangkan untuk headloss gradient berkisar antara 1,15 –
2,03 m/km. Hal ini sudah sesuai dengan syarat yang berlaku untuk kecepatan dan juga
headloss gradient.
3.5.2 Hasil Simulasi Pada Junction
Gambar 9: Grafik Tekanan Junction J-41
Putera, M.F. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155
154
Grafik diatas menjelaskan bahwa tekanan yang terjadi pada junction 41 yang terletak
di lantai 18 berkisar antara 1,17 atm sampai dengan 1,22 atm. Pada jam ke 08:00 dimana
jam tersebut merupakan jam puncak pemakaian air tekanan adalah 1,21 atm hal ini dapat
dikatakan bahwa sudah sesuai dengan syarat yang berlaku.
3.5.3 Hasil Simulasi Pompa dan Tandon
Simulasi ini diawali dengan elevasi muka air tandon yang berada pada ketinggian 2,5
m, lalu pompa dioperasikan selama 15 jam sehari. Grafik simulasi pompa dan tandon
dijelaskan pada gambar 12.
Gambar 10: Grafik Head Pompa, Debit Pompa, dan Tinggi Muka Air Tandon
Berdasarkan grafik diatas menjelaskan bahwa debit pompa yang dihasilkan pada saat
pompa menyala dapat menyalurkan sebesar 5,94 l/dt dengan kapasitas roof tank sebesar
34,44 m3 dapat beroperasi secara optimal tanpa adanya air yang terbuang.
3.5.4 Rancangan Anggaran Biaya
Perhitungan rancangan anggaran biaya diperlukan untuk mengetahui biaya yang
dibutuhkan untuk sistem distribusi air bersih pada Apartemen Westpoint. Untuk
perhitungan rancangan anggaran biaya ini berdasarkan analisa harga satuan Daerah Khusus
Ibukota Jakarta.
Tabel 2: Rekapitulasi Biaya Pemasangan dan Pengadaan Jaringan Distribusi Air
Bersih
No Uraian Pekerjaan Jumlah Harga (Rp)
1 Pengadaan & Pemasangan Pipa Rp 102.256.454
2 Pengadaan & Pemasangan Alat
Saniter Rp 699.906.297
3 Pengadaaan & Pemasangan Pompa Rp 187.297.690
4 Pengadaaan & Pemasangan Roof
Tank Rp 124.474.884
Jumlah Rp 1.113.935.325
PPN 10% Rp 111.393.532
Jumlah Setelah PPN Rp 1.225.328.857
Dibulatkan Rp 1.226.000.000
Putera, M.F. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155
155
4. Kesimpulan
a. Kebutuhan air bersih pada Apartemen Westpoint adalah 206,538 m3/hari berdasarkan
jumlah dan jenis alat plambing.
b. Apartemen ini mempunyai ground water tank dengan kapasitas 122 m3 dan roof tank
dengan kapasitas 34 m3, dan menggunakan pompa transfer EBARA 65 x 50 3000
RPM. Hasil simulasi software WaterCAD V.8.i pada jam puncak didapatkan kecepatan
rata-rata sebesar 0,235 m/detik, headloss gradient rata-rata sebesar 2,643 m/km, dan
tekanan rata-rata sebesar 3,179 atm.
c. Rancangan anggaran biaya untuk perencanaan distribusi jaringan air bersih apartemen
ini didapatkan sebesar Rp 1.226.000.000 sesuai dengan analisa harga satuan Daerah
Khusus Ibukota Jakarta.
Daftar Pustaka
[1] Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. “Provinsi DKI Jakarta Dalam Angka
2020”. Jakarta: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. 2020
[2] J. Affiandi, K. Pharmawati, A. Nurprabowo. “Perencanaan Sistem Instalasi
Plambing Air Bersih Gedung Hotel Tebu”. Jurnal Institut Teknologi Nasional. Vol
4, No 2, September. 2016.
[3] J. J. Susilo, V. Dermawan, A. P. Hendrawan., “Studi Perencanaan Penyediaan Air
Bersih Pada Gedung Bertingkat Tunjungan Plasa VI Kota Surabaya”, Jurnal
Teknik Pengairan. 2014.
[4] Bentley. “WaterCAD V.8.i User’s Guide”. USA: Bentley Press. 2007
[5] Noerbambang, S.M dan M. Takeo, Perancangan dan Pemeliharaan Sistem
Plambing, Jakarta: PT. Pradnya Paramita. 2005.
[6] H. Ivan, R. Haribowo, “Studi Perencanaan Jaringan Pipa Air Baku Menggunakan
Aplikasi WatercCAD Di Desa Sukoraharjo Kabupaten Malang”, Jurnal Teknik
Pengairan. 2018
[7] Linsley. R. K. Dan Franzini. J. B. “Teknik Sumber Daya Air Jilid I Edisi Ketiga”.
Terjemahan Djoko Sasongko. Jakarta: Erlangga. 1986
[8] M. I. Rifki, M. Sholichin, V. Dermawan, “Studi Perencanaan Penyediaan Air
Bersih Pada Gedung Baru Teknik Pengairan Universitas Brawijaya”, Jurnal
Teknik Pengairan. 2017
[9] B. Triatmojo, Hidraulika I, Yogyakarta: Beta Offset. 1993.
[10] B. Triatmojo, Hidraulika II, Yogyakarta: Beta Offset. 1993.
top related