soal jawaban-bab-1-17
Post on 12-Feb-2017
5.003 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SOAL dan JAWABAN
MANAJEMEN PERBANKAN “KELOMPOK 1”
SOAL
BAB 1
1. Apa yang dimaksud dengan represi finansial yang dikemukakan oleh McKinnon dan
Shaw ? Jelaskan indikator-indikatornya !
2. Mengaa terjadi reformasi finasial di banyak negar di dunia ? Jelaskan trend reformasi
finansial di Asia dan Amerika Latin ?
BAB 2
1. Apa perbedaan struktur perbankan Indonesia pada masa deregulasi dan pada masa krisis?
Jelaskan.
BAB 3
1. Jelaskan perana bank dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional !
Jawaban :
2. Jelaskan perbedaan antara lembaga keuangan bank (bank) dan lembaga keuangan
nonbank
(LKBB), serta jelaskan juga perbedaan antara Bank Umum dan BPR menurut UU
Perbankan !
3. Dalam kegiatan menghimpun dana masyarakat, bank menggunakan beberapa instrumen
produk simpanan. Jelaskan jenis-jenis simpanan tersebut dan hubungannya dengan motif
pemegangan uang yang dikemukakan oleh John Maynard Keynes !
4. Bgaimana menentukan tingkat bunga simpanan, fakto-faktor apa saja yang
mempengaruhinya ?
5. Jelaskan fungsi bank sebagai lembaga yang memberikan jasa-jasa dalam lalu-lintas
pembayaran transakasi perdagangan dan peredaran uang !
6. Apa saja yang dapat digambarkan oleh sisi aktiva dan sisi pasiva neraca suatu bank ?
BAB 4
1. Bagaimana proses pengorganisasian dilakukan dalam suatu bank? Apa saja yang harus dilakukan
agar tercipta stuktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi/ bank?
2. Mengapa tugas wakil pemimpin cabang bidang operasional dibedakan dengan tugas bidang
pemasaran?
3. Bagaimana Account officer melaksanakan tugasnya sebagai bagian pemasaran kredit dan bagian
pemasaran produk dana dan jasa?
BAB 5
1. Jelaskan pengertian meanajemen dana !
2. Sebutkan sumber dana bank ! Jelaskan !
3. Mengapa Bank Indonesi a menetapkan ketentuan minimal bagi suatu bank ?
4. Darimana saja bank mendapatka dana pinajaman ? Uraikan secara lengkap !
BAB 6
1. Jelaskan pengertian manajemen penggunaan dana.
2. Sebutkan penggunaan dana bank secara umum. Jelaskan.
BAB 7
1. Jelaskan tentang asas-asas perkreditan yang sehat dan bagaimana menerapkan kebijakan
tentang perkreditan?
2. Apa yang dilakukan dalam penyusunan perencanaan kredit?
3. Bagaimana proses pemberian putusan kredit?
4. Apa fungsi perangkat organisasi perkreditan bank? Sebutkan dan jelaskan
5. Apa tugas dan tanggung jawab Direksi Bank, Komite Kebijaksanaan Perkreditan (KKP),
dan Pejabat Pendukung Kredit?
6. Apa tugas Komite Kredit (KK)? Jelaskan fungsi-fungsi yang ada di dalamnya?
BAB 8
1. Dalam operasional bank, pihak manajemen seringkali dihadapkan pada benturan
kepentingantrade off antara tujuan memaksimalkan keuntungan denga resiko yang
muncul sebagai akibat dari uasaha memaksimalkan keuntungan tersebut. Bagaimanakah
sebaiknya pihak manajemen bank menyikapi masalah tersebut ?
2. Dalam mengelola likuiditas bank, ada beberapa alt ukur yang dapat digunakan, baik
perhitungan jangka pendek maupun jangka panjang. Jelaskan ! Dalam menetapkan
strategi manajemen likuiditas, pertimbangan-pertimbangan apa sajakah yang seharusnya
diperhatika pihak manajemen bank agar strategi tersebut menjadi efektif ?
BAB 9
1. Sejauh mana kegiatan pemasaran produk bank dapat menentukan besar kecilnya pangsa
pasar?
BAB 10
1. Bank memainkan peranan yang sangat penting dalam perekonomian sebuah Negara.
Jelaskan .
2. Apakah peranan bank dalam perdagangan dalam negeri dengan perdagangan luar negeri ?
BAB 11
1. Perbankan internasional telah banyak memberikan manfaat bagi perusahaan
transnasional. Apakah peranan perbankan internasional dalam perdagangan
internasional?
2. Jelaskan strategi internasional yang dilakukan oleh perbankan.
Strategi internasional yang dilakukan oleh perbankan umumnya bersifat evolusioner.
Tahap evolusi perbankan internasional, menurut Giddy ( 1980 ) adalah :
BAB 12
1. Saat ini tampaknya merger menjadi trend dalam industri perbankan indonesia. Faktor-
faktor apa saja yang menjadi daya tarik merger?
2. Merger yang dilakukan dikatakan berhasil jika dapat meningkatkan nilai bank.
Bagaimana merger dapat meningkatkan nilai suatu bank? Mungkinkah merger yang
dilakukan justru menurunkan nilai bank. Jelaskan.
3. Selain pertimbangan finansial, manajemen bank seringkali
Memperhitungkan faktor-faktor nonfinansial sebelum memutuskan langkah merger.
Sebutkan faktor-faktor nonfinansial tersebut, dan seberapa faktor-faktor finansial tersebut
dapat mempengaruhi kinerja dan profitabilitas bank?
4. Apa perbedaan merger dan akuisisi?
5. Jelaskan apa dasar pemikiran merger dan sebutkan apa tujuan dilakukannya merger pada
perbankan?
BAB 13
1. Kredit bermasalah telah menjadi momok yang sangat ditakuti para bankir, Apakah yang
dimaksud dengan kredit bermasalah? Apa penyebab munculnya kredit bermasalah?
2. Salah satu upaya penyelesaian kredit macet adalah dengan cara write off. Apakah
pengertian write off, apa maksud dan tujuan dilakukan write – off dan kendala apakah
yang dihadapi manajemen bank dengan dilakukannya write – off terhadap kredit macet.
Jelaskan.
BAB 14
1. Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa IKRT menjadi begitu penting dan perlu
dikembangkan?
BAB 15
1. Apakah yang dimaksud BLBI. Apa latar belakang dan tujuan diberikannya fasilitas BLBI
oleh otoritas moneter. Apa perbedaanya dengan KLBI. Jelaskan
BAB 16
1. Apa yang bisa dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan harga saham bank?
Jelaskan
2. Apakah kenaikan harga saham perbankan selalu mengindetifikasikan kepercayaan dan
loyalitas pemilik dana (investor) terhadap bank tersebut?
3. Mengapa factor kepercayaan terhadap bank menjadi sangat penting?
4. Bagaimana melakukan penilaian terhadap kinerja suatu bank? Jelaskan
5. Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan?
6. Sebutkan tujuan penyusunan laporan keuangan, dan sebutkan juga pihak – pihak yang
memerlukan laporan keuangan?
7. Sebutkan dan jelaskan laporan keuangan yang biasa dilakukan oleh bank.
8. Jelaskan tentang persamaan neraca dalam sebuah neraca suatu bank?
9. Apa saja yang termasuk sebagai asset bank? Uraikan menurut kelompok utamanya dalam
neraca bank?
BAB 17
1. Bank konvensional dinilai rawan terhadap guncangan krisis. Oleh karena itu banyak
pemikir Islam yang menganjurkan diterapkannya bank yang melandaskan operasionalnya
pada prinsip – prinsip Islam. Apa argumen yang diajukan untuk mendukung pendapat
tersebut. Apa persoalan yang menjadi kendala perkembangan bank syariah? Jelaskan.
JAWABAN
BAB 1
1. Menurut Mc Kinnon (1973) dan Shaw (1973), represi finansial bermula dari kondisi
dimana pasar modal tidak efisien atau berada dalam keseimbangan. Sistem finansial suatu
negara disebut “ditindas” apabila pasar finansialnya masih terbelakang dan harga-harga
kekayaan finansialnya mengalami distorsi. Yang terakhir ini, umumnya ditandai dengan
penetapan pagu suku bunga oleh pemerintah di bawah tingkat keseimbangan yang
berlaku di pasar. Liberalisasi finansial dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi
melalui :
a. Membebaskan suku bunga dari kontrol pemerintah (liberalisasi suku bunga)
b. Menurunkan reserve requirements
c. Menjaga agar sistem finansial beroperasi secara kompetitif dibawah kondisi free entry
d. Memperbaiki kualitas investasi bukan kuantitas investasi
e. Reformasi finansial terjadi dibanyak negara di dunia karena semua negara
membutuhkan sistem keuangan yang stabil unutk transaksi modal negaranya.
BAB 2
1. Pada saat deregulasi Indonesia merupakan contoh kasus Negara yang mengalami represi
financial.salah satu indikasi utama perekonomian yang sistem finansialnya “ ditindas “
adalah berlakunya tingkat bunga riil ( yaitu tingkat bunga nominal yang dideflasi dengan
inflasi) yang negatif.
BAB 3
1. Dalam pembangunan ekonomi diperlukan peran serta lembaga keuangan untuk mebiayai,
karena pembangunan sangat memerlukan tersedianya dana.
Fungsi utama bank dalam pembangunan ekonomi, yaitu :
a. Bank sebagai lembaga yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan
b. Bank sebagai lembaga yang menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit
c. Bank sebagai lembaga yang melancarkan transaksi perdagangan dan peredaran uang
2. Lembaga Keuangan Bank adalah lembaga yang usaha pokoknya adalah menghimpun
dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta
memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Sedangkan
Lembaga Keuangan Non Bank adalah lembaga pembiayaan yang dalam kegiatan
uasahanya tidak melakukan penghimpun dana dan memberikan jasa seperti halnya bank.
Bank menurut UU Perbankan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Bank Umum dan BPR.
Contoh lembaga keuangan nonbank, antara lain perusahaan sekuritas, perusahaan
asuransi, yayasan dana pensiun,dan sebagainya.
3. Dana masyarakat dihimpun oleh bank menggunakan instrumen produk simpanan yang
terdiri dari :
a. Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat denganh menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau
dengan cara pemindahbukuan.
b. Deposito adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat
dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga
(pemilik dana) dengan bank yang bersangkutan.
c. Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh masing-masing bank.
Ketiga produk simpanan tersebut disediakan oleh bank identik dengan ketiga motif
penguasaan uang yang dikemukakan oleh John Maynard Keynes. Keynes dengan
teori Liquidity of Preference, membagi tiga motif pemegangan uang, yaitu :
Transaction motive, yaitu motif untuk keperluan pembayaran suatu transaksi
perdagangan
Precautionary motive, yaitu motif untuk berjaga-jaga bila ada keperluan yang
mendadak
Speculative motive, yaitu motif untuk melakukan spekulasi agar diperoleh
keuntungan yang tinggi
4. Faktor=faktor yang mempengaruhi tingkat bunga simpanan :
Kebutuhan dana
Persaingan
Kualitas jaminan
Jangka waktu
Produk yang kompetitif
Hubungan baik
Kebijaksanaan pemerintah
Target laba yang diinginkan
Reputasi perusahaan
Jaminan pihak ketiga
5. Fungsi bank dalam melancarkan pembayaran transaksi perdagangan dapat terlaksana
karena bank mempunyai jasa-jasa bank. Jasa yang hanya berkepentingan bagi nasabah
saja pada umumnya bank mengenakan biaya/komisi, misalnya jasa pengiriman uang
(transfer dana). Dalam permohonan transfer dana, bank tidak berkepentingan adalah
nasabah, agar uang tersebut dapat diterima oleh penerima pada hari yang sama dengan
transfer dilakukan. Sedangkan jasa bank yang berkaitan dengan kepentingan bank dan
nasabah, bank membebaskan dari biaya/komisi, misalnya jasa kliring, penerimaan
setoran, dan sebagainya. Dalam hal ini jasa kliring dipergunakan oleh bank agar setoran-
setoran yang berupa cek/BG tersebut dapat segera diperoleh dananya dibuku dalam
rekening simpanan nasabah di banknya, dengan demikian dana masyarakat yang berhasil
dihimpun bank bertambah besar. Bank dalam fungsi melancarkan pembayaran transaksi
perdagangan dibedakan menjadi dua, yaitu perdagangan dalam negeri dan perdagangan
luar negeri.
6. Sisi aktiva neraca suatu bank :
Kas
Giro pada BI
Penempatan pada Bank Lain
Penyisihan penghapusan penempatan
Surat-surat berharga
Penyisihan/penurunan nilai Surat Berharga
Kredit yang diberikan
Penyisihan penghapusan kredit
Penanaman jangka panjang/penyertaa
Pendapatan yang masih akan diterima
Biaya dibayar dimuka
Aktiva tetap
Akumulasi penyusutan aktiva tetap
Sisi pasiva neraca suatu bank :
Giro
Kewajiban segera lainnya
Tabungan
Deposito Berjangka
Sertifikat Deposito
Surat Berharga yang Diterbitkan
Pinjaman diterima
Beban yang masih harus dibayar
Modal disetor
Saldo laba
BAB 4
1. Dalam suatu pengorganisasian terdapat 2 aspek utama, yaitu departementalisasi dan
pembagian kerja. Departementalisasi merupakan pengelompokkan kegiatan dalam suatu
kegiatan kerja yang sejenis dan terkait, sehingga dapat dikerjakan secara bersama – sama.
Sedangkan pembagian kerja merupakan pemerincian tugas pekerjaan, sehingga setiap
petugas dapat melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Dalam proses pengorganisasian terdapat beberapa langkah sebagai berikut :
a) Memerinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
bank.
b) Membagi seluruh beban kerja ke dalam kelompok – kelompok kegiatan yang
dapat dilaksanakan oleh pegawai.
c) Mengembangkan suati mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan menjadi
kesatuan yang terpadu dan harmonis, sehingga setiap pegawai menjadi terfokus
untuk mancapai tujuannya.
Oleh karena itu setiap bank membuat stuktur organisasi serta membuat deskripsi tugas
dan tanggung jawab setiap pegawai, seksi, bagian, divisi dan direksi.
2. Karena pada umumnya pejabat – pejabat yang berkaitan dengan kredit sebagian besar
waktunya digunakan di luar kantor untuk pemasaran. Sedangkan pejabat – pejabat yang
berkaitan dengan pelayanan penerimaan dana masyarakat sebagian besar waktunya
digunakan di dalam kantor untuk operasional pelayanan penerimaan dana / simpanan.
3. Umumnya pekerjaan Funding officer ( FO ) sekaligus dirangkap oleh Account officer
( AO )
Secara rinci tugas FO dalam pemasaran produk dan jasa adalah sebagai berikut :
a) Menyusun rencana kerja bulanan berdasarkan rencana kerja tahunan yang
ditetapkan oleh pemimpin cabang.
b) Membuat rencana kunjungan mingguan yang selalu ditujukan kepada upaya
tercapainya target simpanan.
c) Melaksanakan aktivitas penjualan di dalam dan di luar kantor cabang dengan
menghubungi, menemui dan menjual kepada calon nasabah.
d) Membina hubungan baik dengan nasabah simpanan.
e) Membina hubungan baik dengan rekan –rekan sekerja untuk membangun kerja
sama dalam upaya mengoptimalkan kualitas pelayanan kantor cabang kepada
nasabah.
f) Mengumpulkan, menyusun dan melaporkan data informasi pasar yang penting
bagi perencanaan pengembangan pasar , pengembangan produk dan penyelidikan
usaha ( business intelligent ) kepada unit kerja yang membutuhkan.
Sedangkan rincian tugs AO dalam pemasaran kredit antara lain sebagai berikut :
a) Menyusun rencana kerja bulanan berdasarkan rencana kerja tahunan yang
ditetapkan oleh pemimpin cabang.
b) Membuat rencana kunjungan mingguan yang selalu ditujukan kepada upaya
tercapainya target pinjaman / kredit.
c) Melaksanakan aktivitas penjualan di dalam dan di luar kantor cabang dengan
menghubungi, menemui dan menjual kepada calon nasabah.
d) Membina hubungan baik dengan nasabah pinjaman / kredit agar pembayaran
bunga dan angsuran kredit / pinjaman lancar.
e) Membina hubungan baik dengan rekan –rekan sekerja untuk membangun kerja
sama dalam upaya mengoptimalkan kualitas pelayanan kantor cabang kepada
nasabah.
f) Mengumpulkan, menyusun dan melaporkan data informasi pasar yang penting
bagi perencanaan pengembangan pasar , pengembangan produk dan penyelidikan
usaha ( business intelligent ) kepada unit kerja yang membutuhkan.
g) Melakukan analisis terhadap permohonan pinjaman dan membuat usulan kepada
pejabat pemutus ( pemimpin cabang )
h) Mencari informasi sebanyak – banyaknya tentang karakter, kegiatan usaha, dan
prospek usaha dari nasabah maupun calon nasabah untuk mendapatkan gambaran
kelangsungan suatu usaha yang sedang dan akan dibiayai dengan kredit bank.
i) Melakukan pembinaan secara rutin terhadap nasabah, baik nasabah pinjaman
maupun simpanan.
BAB 5
1. Manajemen dana adalah semua utang dan modal yang tercatat pada neraca bank sisi
pasiva yang dapat dipergunakan sebagai modal operasional bank dalam rangka kegiatan
penyaluran/ penempatan dana.
2. Dana bank bersumber dari :
a. Dana sendiri (dana pihak pertama) adalah dana yang berasal dari para pemegang
saham bank atau pemilik bank.
b. Dana pinjaman dari pihak di luar bank (dana pihak kedua) adalah dana yang berasal
dari pihak yang memberikan pinjaman kepada bank, yang terdiri dari 4 pihak.
Dana masyarakat (dana pihak ketiga) adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat,
baik perorangan maupun badan usaha, yang diperoleh bank dengan menggunakan
berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank
3. Bank Indonesia (BI) menetapkan ketentuan modal minimal bagi suatu bank karena
Dalam menjalankan fungsinya sebagai financial intermediary yang mempertemukan
surplus unit of fund dengan defisit unit of fund bank juga harus menjaga rasio kecukupan
modalnya atau CAR (Capital Adequacy Ratio) (pasal 29 ayat 2 Undang-Undang
Republik Indonesia No. 10 tahun 1998). Modal juga merupakan aspek yang sangat
penting untuk menilai kesehatan bank karena ini berhubungan dengan solvabilitas bank.
Modal digunakan untuk menilai seberapa besar kemampuan bank untuk menanggung
risiko-risiko yang mungkin akan terjadi. Bank yang mempunyai tingkat risiko yang tinggi
akan lebih solvabel. Begitu juga sebaliknya bank yang mempunyai risiko yang kecil
mengidentifikasikan bank tersebut kurang solvabel. Kesehatan likuiditas suatu bank
didasarkan pada intensitas pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan pemeliharaan
likuiditas minimum (cash ratio). Kesehatan rentabilitas didasarkan pada posisi laba rugi
menurut pembukuan, sedangkan solvabilitas didasarkan pada perbandingan modal sendiri
dengan kebutuhan modal berdasarkan perhitungan capital adequacy.
4. Bank mendapatkan dana pinjaman dari 4 pihak, yaitu :
a. Pinjaman dari bank lain di dalam negeri
Pinjaman ini biasanya diminta bila ada kebutuhan dana mendesak yang diperlukan
bank misalnya untuk menutup kewajiban kliring atau memenuhi ketentuan saldo giro
wajib minimum di BI. Jangka waktu call money umumnya tidak lama, bahkan hanya
satu malam. Instrumen yang dipergunakan untuk mendapatkan dana pinjaman
antarbank tersebut dari Sertifikat Deposito, Promes dan SBPU.
b. Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan di luar negeri
Realisasi pinjaman harus melalui persetujuan BI yang bertindak sebagai Pengawas
Pinjaman Luar Negeri (PKLN).
c. Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
Pinjaman dari LKBB kadangkala tidak benar-benar berbentuk pinjaman atau kredit,
tapi lebih banyak berbentuk surat berharga yang dapat diperjualbelikan sebelum
tanggal jatuh tempo.
d. Pinjaman dari Bank Sentral (Bank Indonesia)
Pinjaman dari Bank Indonesia diperoleh apabila bank yang bersangkutan ditunjuk
oleh Bank Indonesia untuk menyalurkan pinjaman ke sektor-sektor usaha yang
mendapat prioritas dari pemerintah untuk dikembangkan.
BAB 6
1. Aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva. Alokasi dana berbentuk
Finansial assets (aktiva financial) yaitu selembar kertas berharga yang mempunyai nilai
pasar karena mempunyai hak memperoleh penghasilan, misalnya : saham, sertifikat
deposito, atau obligasi. Real assets (aktiva rill) yaitu aktiva nyata : tanah, bangunan dan
peralatan.
2. Penggunaan dana bank secara umum dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu :
a) Aktiva yang tidak menghasilkan ( non earning assets )
Aktiva yang tidak menghasilkan merupakan penempatan dana oleh bank dalam
asset yang tidak menghasilkan keuntungan secara financial, akan tetapi
penempatan tersebut harus dilakukan oleh bank untuk memenuhi kewajiban
kepada nasabah dan untuk kepentingan bank sendiri. Penanaman tersebut terdiri
dari :
Primary reserve
Penanaman dana dalam aktiva tetap
b) Aktiva yang menghasilkan ( earning assets )
Aktiva yang menghasilkan merupakan penempatan dana oleh bank dalam asset
yang menghasilkan pendapatan untuk menutup biaya – biaya yang dikeluarkan
oleh bank. Dari aktiva inilah bank mengharapakan adanya selisih ( margin )
keuntungan dari kegiatan pengumpulan dana dan penyaluran dana.Oleh karena itu
penempatan aktiva ini diharapakan dalam sector – sector yang menghasilkan
pendapatan tinggi. Penanaman tersebut umumnya terdiri dari :
Secondary reserve
Pinjaman yang diberikan ( kredit )
Investasi dana jangka panjang.
3. Karena untuk memenuhi kewajiban kepada nasabah dan untuk kepentingan bank
sendiri.
4. Penempatan dana Bank pada non earning assets terdiri dari :
a. Primary Reserve : merupakan cadangan utama yang wajib dipelihara bank demi
memenuhi kewajiban likuiditasnya. Primary Reserve terdiri dari :
Kas fisik yang disimpan di bank : merupakan uang tunai yang dipergunakan
sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia.
Saldo Giro di Bank Indonesia : merupakan simpanan bank – bank umum
yang tercatat dalam rekening giro di Bank Indonesia.
b. Aktiva tetap : Penanaman dalam aktiva tetap terdiri dari dua kelompok yaitu
aktiva tetap dan inventaris kantor, dan persedian barang percetakan.
5. Saldo giro rupiah meliputi seluruh saldo giro bank dalam rupiah pada kantor – kantor
Bank Indonesia, sedangkan giro valuta asing adalah saldo giro bank dalam dollar
Amerika serikat ( USD ) yang ada di kantor pusat Bank Indonesia
BAB 7
1. Asas-asas perkreditan yang sehat itu dimana setiap bank diwajibkan membuat suatu
kebijakan perkreditan secara tertulis yang dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam
pemberian kredit sehari-hari. Pedoman dalam pemberian kredit tersebut sekurang-
kurangnya memuat dan mengatur hal-hal pokok sebagai berikut:
Prinsip kehati-hatian dalam perkreditan
Organisasi dan manajemen perkreditan
Kebijaksanaan persetujuan pemberian kredit
Dokumentasi dan administrasi kredit
Pengawasan kredit
Penyelesaian kredit bermasalah
Kebijakan perkreditan harus sudah diterapkan dan dilaksanakan selambat-lambatnya pada
tanggal 1 januari 1996. Bagi bank yang telah mempunyai pedoman kebijaksaan
perkreditan wajib menyesuaikan kembali pedoman terebut dengan memperhatikan semua
aspek-aspek tersebut di atas. Sedangkan bagi bank yang baru memperoleh izin usaha
wajib memiliki dan menerapkan serta melaksanakan kebijaksanaan perkreditan sejak
mulai melakukan kegiatan usahanya.
2. Dalam penyusunan kredit, bank harus melakukan riset pasar dan dipadukan dengan
pengalamannya selama memberikan kredit, sehingga diperoleh pedoman pasar sasaran
yang akan dimasukin, kriteria calon nasabah yang dapat diterima sebagai nasabah,
kriteria nasabah yang dapat dilayani, serta besarnya target ekspansi kredit.
3. Proses pemberian putusan kredit itu sendiri meliputi prakarsa kredit dan permohonan
berbagkredit, analisis dan evaluasi kredit, negosiasi kredit, rekomendasi pemberian
putusan kredit, pemberian putusan kredit, perjanjian kredit, dokumentasi dan administrasi
kredit, persetujuan pencairan kredit, dan pengawasan kredit harus memperhatikan risiko
yang mungkin timbul dan upaya-upaya perlindungan yang perlu dilakukan, aspek-aspek
hukum yang memperkuat posisi bank serta mencari berbagai alternatif penyelamatan
pengembalian kredit.
4. Fungsi perangkat organisasi perkreditan bank adalah dimaksudkan agar masing-masing
pejabat kredit , baik sebagai individual maupun dalam suatu komite, mempunyai tugas
dan tanggung jawab yang jelas, sehingga akan lebih mudah meminta
pertanggungjawaban bila terjadi penyimpangaan atau timbul masalah dalam perkreditan.
5. Direksi Bank mempunyai tugas dimana bertanggung jawab atas penyusunan pedoman
kebijakan perkreditan, bertanggung jawab atas penyusunan rencana kerja ekspansi kredit
tahunan.
Komite Kebijaksanaan Perkreditan mempunyai tugas untuk membantu direksi dalam
memutuskan kebijaksanaan, mengawasi pelaksanaan kebijaksanaan, memantau
perkembangan dan kondisi portofolio perkreditan.
Pejabat Pendukung Kredit mempunyai tugas dimana harus memberikan dukungan dalam
setiap proses putusan kredit.
6. Tugas dari Komite Kredit adalah membantu direksi dalam mengevaluasi atau
memutuskan permohonan kredit untuk jumlah dan jenis kredit tertentu yang ditetapkan
direksi.
Fungsi-fungsi yang terdapat di dalamnya adalah pejabat pemrakarsa/penganalisis kredit,
pejabat perekomendasi kredit dan pejabat pemutus kredit. Ketiganya secara bersama-
sama bertanggungjawab atas kredit yang diberikan kepada nasabah.
BAB 8
1. Dalam mengelola likuiditas selalu akan terjadi benturan kepentingan antara keputusan
untuk menjaga likuiditas dan meningkatkan keuntungan. Terjadinya trade off antara risk
dan service memang sesuatu yang pasti terjadi dan sulit dihindari. Misalnya suatu bank
dalam menghadapi suatu persaingan berusaha melonggarkan service-nya, agar produk
yang ditawarkan oleh bank tersebut berkesan mudah dijual. Akan tetapi, seringkali tidak
disadari bahwa pada saat service itu dilonggarkan, sejak itu pula tingkat risk bagi bank
menjadi lebih tinggi. Begitu sebaliknya, kalau unsur risk-nya ditingkatkan, service yang
dapat diberikan akan berkurang, sehingga produknya sulit dipasarkan. Bank yang terlalu
berhati-hati dalam menjaga likuiditasnya akan cenderung memelihara alat likuid yang
relatif besar dari yang diperlukan dengan maksud untuk menghindari risiko kesulitan
likuiditas, namun di sisi lain bank tersebut juga dihadapkan kepada biaya yang besar
berkaitan dengan pemeliharaan alat likuid yang berlebihan. Oleh karenanya dalam
manajemen likuiditas diperlukan adanya keseimbangan antara dua kepentingan diatas.
2. Pengelolaan likuiditas bank ada beberapa risiko yang mungkin timbul, antara lain :
a. Risiko pendanaan (funding risk)
Risiko ini timbul apabila bank tidak cukup dana untuk memenuhi kewajibannya.
Pihak manajemen sebaiknya menyediakan dana jika ada penarikan deposito dan
pinjaman dalam jumlah besar yang tidak diduga sebelumnya.
b. Risiko bunga (interest risk)
Adanya berbagai variasi tingkat suku bunga dalam aset maupun liabilities dapat
menimbulkan ketidakpastian tingkat keuntungan yang akan diperoleh.
Beberapa alat ukur likuidtas bank :
Untuk pengukuran jangka pendek :
a. Statutory Reserve Requirement (Giro Wajib Minimum/GMW)
Saldo Giro pada BI
5%
Kewajiban kepada pihak ketiga pada periode 2 minggu sebelumnya
Untuk memenuhi GMW diperlukan dan minimal 5% dari dana pihak ketiga,
sedangkan besarnya kas fisik yang diperlukan untuk operasional sehari-hari diserahkan
kepada kebijakan masng-masing bank dan hal ini tergantung kepada besarnya kas yang
benar-benar dibutuhkan oleh bank. Primary reserve bank akan selalu di atas 5% dari dana
pihak ketiga, yaitu dalam bentuk GMW sebesar 5% ditambah dengan kas fisik yang ada
di brankas masing-masng cabang.
b. Basic surplus yaitu pengukuran besarnya likuiditas pada suatu keadaan
tertentu yang diukur dengan rumus :
Basic surplus = aktiva lancar –pasiva lancar
Seluruh komponen aktiva maupun pasiva dalam neraca bank terlebih dahulu harus
digolongkan berdasarkan sisa waktu jatuh temponya dari saat pengukuran dilakukan.
Dalam hal bank menetapkan batasan jangka pendek adalah 7 hari, maka yang termasuk
ke dalam aktiva lancar maupun pasiva lancar adalah seluruh komponen aktiva dan pasiva
neraca yang akan jatuh tempo dalam 7 hari mendatang.
Untuk mengukur likuiditas jangka panjang :
a. Rasio likuiditas (liquidity ratio)
New purchased funds required
Liqudity ratio =
Total funding requirement
Alat ini dipergunakan untuk mengukur proyeksi kebutuhan likuiditas bank setelah
memperhitungkan perkembangan usaha yang diinginkan dalam periode tertentu.
New purchased funds required yakni proyeksi perubahan aktiva dikurangi dengan
proyeksi perubahan pasiva pada neraca bank.
Total funding requirement adalah jumlah dana (pasiva) yang dibutuhkan pada tanggal
tertentu dimasa yang akan datang untuk membiayai aset.
Jika liquidity ratio positif (proyeksi perubahan aktiva lebih besar dari proyeksi perubahan
pasiva) menunjukkan bahwa bank harus mencari dana di pasar uang untuk menutup
proyeksi kekurangan likuiditasnya, dan sebaliknya.
b. Indeks Likuiditas (liquidity index)
Total weighted liabilities
Liqudity index =
Total weighted assets
Alat ini dipergunakan untuk mengukur keadaan likuiditas dengan jangka waktu
yang lebih panjang pada suatu saat tertentu. Sebelum melakukan perhitungan, komponen
aktiva maupun pasiva neraca diklasifikasikan seperti halnya dalam melakukan
perhitungan basic surplus. Perbedaannya pada setiap golongan waktu diberikan bobot
dengan bobot yang semakin besar untuk jangka waktu penggolongan yang semakin
panjang.
c. Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah merupakan perbandingan jumlah
pinjaman yang diberikan dengan simpanan masyarakat, dengan rumus :
Pinjaman yang diberikan
LDR =
Dana masyarakat
Sesuai dengan ketentuan BI tingkat likuiditas bank dianggap sehat apabila LDR-
nya antara 85% - 110%.
Strategi manajemen Likuiditas yang akan diambil sangat tergantung kepada skiil manager
likuiditas yang ada, keandalan dariManagement Information System (MIS) yang dimiliki serta
perlu dipertimbangkan kondisi likuiditas pasar dan kebutuhan likuiditas bank baik dalam jangka
pendek maupunjangka panjang,(MIS) yang dimiliki serta perlu dipertimbangkan kondisi
likuiditas pasar dan kebutuhan likuiditas bank baik dalam jangka pendek maupunjangka panjang.
BAB 9
1. Kegiatan pemasaran produk bank memang dapat menentukan besar kecilnya
pangsa pasar karena bila dilakukan terus menerus kegiatan pemasaran, maka
konsumen akan ada yang tertarik menggunakannya sehingga berpengaruh
pada pendapatan. Bank harus terus menerus melakukan pemasaran produk,
karena laba yang dimiliki bank merupakan selisih pendapatan bank dengan
biaya. Sedangkan pendapatan bank itu sendiri merupakan perkalian antara
margin dengan besar kecilnya pangsa pasar. Semakin besar pangsa pasar
berarti semakin tinggi pendapatan yang diperoleh, sebaliknya semakin kecil
pangsa pasar akan diperoleh pendapatan yang rendah pulaBAB 10
1. Bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dan menyalurkan
dana ke masyarakat.
2. Peranan bank dalam perdagangan dalam negeri dan perdagangan luar negeri adalah bank
sebagai mediator dengan alasan bank dapat menjembatani penyelesaian pembayaran
transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli baik di dalam negeri maupun luar
negeri mengingat pula bank dapat memberikan kemudahan dalam hal pembayaran,
informasi maupun fasilitas yang dibutuhkan.
BAB 11
1. Perbankan internasional sebagai lembaga perantara utama di pusat keuangan. Perbankan
internasional mendukung dan membantu aktivitas bisnis perusahaan transnasional (TNC)
dengan cara :
Membiayai impor dan ekspor.
Memperdagangkan valas dan currency options.
Meminjam dan meminjamkan dana di pasar Eurocurrency.
Mengorganisasi dan berpartisipasi dalam kredit sindikasi internasional.
Menjamin obligasi Eropa ( Eurobonds ) dan obligasi lain.
Terlibat dalam pembiayaan proyek.
Menyediakan jasa manajemen kas internasional.
Beroperasi sebagai bank lokal yang melayani penyimpanan deposito dan kredit
dalam mata uang domestic.
Menyediakan informasi dan memberi nasihat bagi langganan, termasuk TNC
2. Strategi internasional yang dilakukan oleh perbankan umumnya bersifat evolusioner.
Tahap evolusi perbankan internasional, menurut Giddy ( 1980 ) adalah :
a) Arm’s length international banking
Perpanjangan tangan dari jaringan perbankan internasional terjadi bila bank
domestik meneruskan misi perbankan internasional dari Negara asalnya, yaitu
menerima deposito dalam valas dan menyalurkan pinjaman internasional.
Langganan utamanya adalah importer,eksportir, turis, dan bank – bank asing.
b) Offshore banking
Dalam tahap ini, bank menerima deposito, menyalurkan pinjaman, dan menanam
investasi dalam Eurocurrency. Contohnya adalah bank –bank di Bahama atau
pulau Cayman atau international banking facilities ( IBFs ) di USA. Bank jenis
offshore aktif dalam membeli dan menyalurkan dana – dana jangka pendek,
pinjaman sindikasi, dan perdagangan valas. Deposan dan kreditur umumnya
berada di Negara di luar negera asal bank tersebut.
c) Host country banking ( multinational banking )
Pada tahap ini bank menawarkan segala jasa pelayanan di Negara lain lewat
cabang dari bank induknya. Bank ini bersaing dengan bank – bank lokal dalam
menarik deposito dan menyalurkan kredit dalam mata uang lokal di suatu Negara.
BAB 12
1. Faktor yang menjadi daya tarik merger:
Dengan mergter berarti meningkatkan skala ekonomi. Artinya, penggunaan
sumber daya yang ada menjadi semakin ekonomis yang pada gilirannya
profitabilitas perbankan meningkat.
Meningkatkan efisiensi dengan memungkinkan menutup cabang bank yang saling
berdekatan dan menghilangkan duplikasi lainnya.
Mengurangi persaingan.
2. Merger dapat meningkatkan nilai suatu bank dengan cara:
Setelah melakukan merger, bank dapat lebih mampu menciptakan pendapatan yang lebih
besar daripada sebelum merger, dengan melalui:
Skala ekonomis
Meningkatkan pangsa pasar
Perbaikan lini produk
Dll
Sedangkan untuk menilai apakah merger akan menguntungkan atau merugikan dapat
melalui cara sederhana dengan membandingkan nilai pasar perusahaan baru hasil merger
dengan jumlah nilai pasar masing-masing perusahaan sebelum merger. Jika nilai pasar
perusahaan setelah merger lebih besar daripada nilai pasar sebelum dilakukan merger,
maka dapat dikatakan bahwa merger meningkatkan nilai dan sebaliknya.
3. Faktor-faktor nonfinansial:
Ego masing-masing manajer bank
Pihak yang terlibat dalam transaksi seperti pembeli, penjual, dan karyawan
Teknologi dan operasional
Faktor finansial dapat mempengaruhi kinerja dan profitabilitas bank cukup besar, dimana
finansial menjadi slah satu penunjang kesuksesan suatu usaha. Finansial yang memadai
dalam pembiayaan gaji karyawan akan memberikan kinerja yang baik terhadap
karyawan-karyawan tersebut. Dan finansial yang cukup besar bisa diolah dan diputar
balik melaui proses-proses sehingga kembali menjadi profit yang cukup besar bagi bank.
4. Pengertian Merger
Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan
yang me-merger mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan
yang di-merger dengan begitu perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak
50% saham dan perusahaan yang di-merger berhenti beroperasi dan pemegang
sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang baru.
Definisi merger yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan
yang lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan
identitasnya. Perusahaan pembeli juga akan mengambil baik aset maupun
kewajiban perusahaan yang dibeli. Setelah merger, perusahaan yang dibeli akan
kehilangan/berhenti beroperasi.
Pengertian Akuisisi
Definisi akuisisi adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu
perusahaan, yaitu pengakuisisi memperoleh kendali atas aktiva netto dan
operasi perusahan yang diakuisisi, dengan memberikan aktiva tertentu,
mengakui suatu kewajiban atau dengan mengeluarkan saham.
Akuisisi adalah bentuk pengambil alihan kepemilikan perusahaan oleh pihak
pengakuisisi sehingga mengakibatkan berpindahnya kendali atas perusahaan
yang diambil alih tersebut. Biasanya pihak pengakuisisi memiliki ukuran yang
lebih besar dibanding dengan pihak yang diakuisisi.
Akuisisi adalah pengambil-alihan (takeover) sebuah perusahaan dengan membeli
saham atau aset perusahaan tersebut, perusahaan yang dibeli tetap ada.
5. Dasar pemikiran merger adalah dengan dilakukan merger diharapkan dapat memecahkan
masalah turunnya pangsa pasar bank-bank pemerintah. Dapat dikatakan konsekuensi
terbaik dari merger adalah sinergi kekuatan antar kedua bank yang bergabung.
Tujuan dilakukan merger:
Skala, keanekaragaman produk, identifikasi merek, yang dapat menghasilkan
manfaat melalui penjualan produk dalam jumlah dan variasi yang lebih banyak
kepada pelanggan.
Pengurangan biaya tetap yang diperlukan untuk identifikasi merek.
Meningkatkan leverage operasional yang dihasilkan dengan cara berbagai biaya
overhead dari sumber operasional dan pendapatan yang besar.
Mengurangi risiko penghasilan dengan cara menciptakan produk dan sumber
pendapataqn yang lebih variatif..
Karena alasan ini maka bank-bank di dunia cenderung melakukan merger.
BAB 13
1. Kredit bermasalah adalah salah satu keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup
membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang telah
diperjanjikannya.
Penyebab kredit macet adalah
Klasifikasi Kemungkinan Penyebab
Factor Eksternal Lingkungan usaha debitur
Musibah atau kegagalan usaha
Persaingan antar bank yang tidak sehat
Faktor Internal Kebijakan perkreditan yang kurang menunjang
Kelemahan system dan prosedur penilaian kredit
Pemberian dan pengawasan kredit yang menyimpang dari
prosedur
Itikad yang kurang baik dari pemilik, pengurus, dan pegawai
bank
2. Write off
Write off adalah salah satu upaya penyelesaian kredit macet lewat penghapusbukuan
agar kinerja bank terlihat sehat.
Tujuannya adalah
a. agar mengurangi resiko terganggunya kelangsungan usaha yang dijalankan bank
tersebut.
b. Agar mengurangi rasa ketidakpercayaan masyarakat terhadap bank tersebut.
c. Tidak mengurangi pamor kesehatan operasi bank dimata nasabah.
BAB 14
1. Alasan yang mendasari IKRT begitu penting dan perlu dikembangkan karena
IKRT menyerap banyak tenaga kerja, kecenderungan menyerap tenaga kerja
umumnya membuat banyak IKRT juga intensif dalam menggunakan sumber daya
alam loka.
IKRT memegang peranan penting dalam ekspor nonmigas.
Adanya urgensi untuk strukturekonomi yang berbentuk Piramida pada PJPT I
menjadi semacam “gunungan” pada PJPT II.
BAB 15
Pengertian KLBI adalah bantuan yang diberikan kepada bank – bank yang mengalami
kesulitan likuiditas dalam operasinya sehari – hari.
Latar belakang dan tujuan diberikannya fasilitas BLBI adalah karena industri perbankan
secara umum menghadapi permasalahn yang sama, di mana penarikan dana dalam jumlah
besar oleh masyarakat pada suatu bank. Sehingga bantuan likuidatas diberikan sebagai
upaya pemberian talangan kepada perbankan untuk melayani penarikan dana masyarakat
yang tersimpan pada bank. Bantuan likuidas dimaksud sejalan dengan kebijakan
pemerintah untuk memberikan jaminan terhadap simpanan masyarakat pada bank.
Dengan demikian akan semakin pulihnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan
maka besarnya bantuan likuiditas tersebut secara beransur – angsur diharap kan
berkurang.
Perbedaannya dengan KLBI adalah kredit yang diberikan Bank Indonesia untuk
membiayai kredit – kredit program pemerintah yang disalurkan melalui bank umum.
KLBI terutama disalurkan untuk membiayai proyek – proyek yang menyentuh langsung
kepada usaha kecil dan masyarakat berpenghasilan rendah. KLBI yang disalurkan kepada
Bank mengenakan suku bunga yang relatif rendah agar bank dapat menyalurkan kredit
kepada masyarakat yang memerlukan suku bunga terjangkau
BAB 16
1. Yang dapat dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan harga saham bank adalah
dengan selalu menjaga kinerjanya dengan baik, terutama tingkat profitabilitasnya yang
tinggi dan mampu membagikan dividen dengan baik serta prospek usahanya dapat selalu
berkembang dan dapat memenuhi ketentuan prudential banking regulation dengan baik.
2. Kenaikan harga saham perbankan selalu mengindikasikan kepercayaan dan loyalitas
pemilik dana..Ya, karena kepercayaan dan loyalitas pemilik dana terhadap bank
merupakan factor yang sangat membantu dan mempermudah pihak manajemen bank
untuk menyusun strategi bisnis yang baik.
3. Factor kepercayaan terhadap bank sangat penting adalah sama halnya dengan jawaban
dengan no.2 karena merupakan faktor yang sangat membantu dalam meningkatkan
loyalitas yang tinggi terhadap bank tersebut.
4. Penilaian terhadap kinerja suatu bank yaitu dengan cara melakukan analisis terhadap
laporan keuangannya.
5. Yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu
perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan
kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan
keuangan.
6. Tujuan penyusunan laporan keuangan adalah
Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber-
sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam
sumber ekonomi neto (sumber dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul
dari aktivitas perusahaan dalam rangka memperoleh laba.
Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di
dalam mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam sumber-
sumber ekonomi dan kewajiban seperti informasi mengenai aktivitas pembelanjaan
dan penanaman
Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan
laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi
mengenai kebijaksanaan akutansi yang dianut perusahaan.
Pihak – pihak yang memerlukan laporan keuangan adalah :
Investor
Karyawan
Pemberi Pinjaman
Pemasok dan Kreditor usaha lainnya
Pelanggan
Pemerintah
Masyarakat
7. Laporan keuangan yang dibuat oleh bank adalah
Neraca, laporan dalam bentuk daftar yang disusun secara sistematik yang
menyajikan informasi perbandingan apa yang dimiliki bank (aktiva) yang sekaligus
menunjukkan penggunaan dana atau investasi dana pada periode yang dilaporkan,
apa yang menjadi kewajiban bank (utang), dan modal bank pada suatu saat atau
tanggal tertentu yang sekaligus menunjukkan sumber dana yang ada pada aktiva.
Laporan Laba – Rugi, terdiri dari penerimaan yang terutama berasal dari pendapatan
bunga (interest income) dari kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah dalam
berbagai bentuk. Selain itu laporan laba rugi juga menginformasikan hasil usaha
perusahaan dalam suatu periode tertentu.
8. Persamaan suatu neraca dalam neraca suatu bank adalah :
ASET = UTANG + MODAL
a. Aset dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok besar yaitu kredit, surat – surat
berharga, kas dan simpanan pada bank lain.
b. Utang dan Modal bank, menggambarkan sumber pendapatan bank yang terbagi
menjadi dua jenis yaitu : (1). Instrument utang yaitu kewajiban – kewajiban bank
kepada pihak ketiga, (2). Komponen modal (equity component).
9. Yang termasuk asset bank adalah
Kredit,
Surat – surat Berharga yang diperdagangkan
Kas dan Simpanan pada bank lain
Asset – asset lain.
BAB 17
1. Perbankan syariah
Argument yang diajukan adalah keadilan social dan ekonomi sebagai tujuan utama
(Qur’an, 57:25). Oleh karena itu tidak seperti paradigma pasar dalam teori ekonomi
konvensional yang memaksimalkan kekayaan dan konsumsi, melainkan menekankan
perlunya keseimbangan kebutuhan material dan spiritual.
Kendala – kendala yang dihadapi oleh perbankan syariah adalah karena syariah hadir
di tengah-tengah perkembangan dan praktik-praktik perbankan konvensional yang
sudah mengakar dalam kehidupan masyarakat secara luas. Kendala yang dihadapi
oleh perbankan (lembaga keuangan) syariah tidak terlepas dari belum tersedianya
sumber daya manusia secara memadai dan peraturan perundang-undangan. Hal ini
mengingat bahwa di masing-masing negara, terutama yang masyarakatnya mayoritas
muslim, tidak mempunyai infrastruktur pendukung dalam operasional perbankan
syariah secara merata. Konskuensi perkembangan di masing-masing negara tersebut
tentunya akan berdampak baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap
perkembangan perbankan syariah di dunia. Apalagi pada saat ini produk-produk
keuangan semakin cepat perkembangannya.
top related