skripsi winantu hingsih 292008020 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/788/4/t1... · tahap...
Post on 09-Sep-2018
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Seting Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan
membandingkan antara kelas eksperimen, yaitu yang menggunakan metode inquiry
dengan pembelajaran di luar kelas dengan kelas kontrol yang hanya menggunakan
metode konvensional. Selanjutnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat
perubahan/peningkatan hasil belajar setelah diterapkan metode inquiry dengan
pembelajaran di luar kelas dengan yang belum menggunakan model tersebut.
3.1.2Desain Penelitian
Desain eksperimen penelitian ini adalah Pretest-Posttest Control Group
Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random
kemudian diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara
kelompok eksperimen dan kelompok control. Hasil pretes yang baik bila nilai
kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah
(O2-O1) – (O4-O3).
Secara bagan digambarkan sebagai berikut:
Desain Penelitian (Sugiyono 2009:76)
Dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
O &O kedua kelompok tersebut diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal
adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
O1 X O2
----------------------
O3 O4
28
O hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor siswa dari tes kelompok
eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode
inquirydengan pembelajaran di luar kelas.
O = hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor siswa dari tes kelompok kontrol
yang tidak diberi pembelajaran dengan menggunakan metode inquirydengan
pembelajaran di luar kelas.
X perlakuan, kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan,
yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode inquirydengan
pembelajaran di luar kelas, sedangkan kelompok bawah yang merupakan
kelompok kontrol, pembelajaran tidak dengan menggunakan metode
inquirydengan pembelajaran di luar kelas.
3.2Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Tlogomulyo dan SD Negeri 3
Tlogomulyo Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Semester 2 tahun pelajaran
2011/2012.Penelitian dengan mengambil kelas IV SD Negeri 2 Tlogomulyo sebagai
kelaseksperimen dan kelas IV SD Negeri 3 Tlogomulyo sebagai kelas kontrol.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2/genap tahun pelajaran 2011/2012
dan dilakuan secara bertahap.Adapun tahapan sebagai berikut:
a. Tahap persiapan
Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen,
permohonan izin survey di Sekolah yang direncanakan sebagai tempat
penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Sekolah yang meliputi
uji coba instrumen, pengambilan data dan penelitian.
29
c. Tahap Penyusunan
Tahap ini merupakan tahap pengolahan dan konsultasi yang diikuti penyusunan
laporan.
d. Tahap Pelaporan
Tahap ini meliputi konsultasi, revisi dan persiapan ujian skripsi.
3.3 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009:38), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu: variabel independen (bebas) dan
variabel dependen (terikat).
3.3.1 Variabel Independen (bebas)
Variabel independen sering disebut dengan variabel bebas. Variabel bebas
atau variabel perlakuan merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen(Sugiyono,2009:39).
Variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode yang
digunakan dalam pembelajaran IPA kelas IV yaitu metode Inquiry dengan
pembelajaran di luar kelas yang langkah-langkahnya meliputi:
1) Orientasi
2) Merumuskan Masalah.
3) Merumuskan Hipotesis.
4) Mengumpulkan Data.
5) Menguji Hipotesa.
6) Merumuskan Kesimpulan.
Dengan sebagian pembelajaran dilaksanakan di luar kelas.
3.3.2 Variabel dependen (terikat)
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:39). Variabel dependen atau variabel terikat
30
dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor siswa.
Adapun hasil belajar kognitif berupa tes dalam bentuk pilihan ganda, hasil belajar
afektif berupa motivasi belajar, dan hasil belajar psikomotor berupa unjuk kerja.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:80). Populasi pada
penelitian ini adalah kelas IV SD di Gugus Bung Hatta Kecamatan Gubug
Kabupaten Grobogan yaitu SD Negeri 1 Tlogomulyo, SD Negeri 2 Tlogomulyo, SD
Negeri 3 Tlogomulyo, SD Negeri 1 Baturagung, SD Negeri 2 Baturagung, SD Negeri
3 Baturagung, SD Negeri 1 Tambakan, SD Negeri 2 Tambakan , SD Negeri 1
Ringinkidul, SD Negeri 2 Ringinkidul, SD Negeri 1 Ringinharjo, SD Negeri 2
Ringinharjo.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono,2009).
Pada penelitian ini sampelnya adalah:
a. Siswa kelas IV SD Negeri 2 Tlogomulyo
Merupakan kelompok eksperimen yang akan diberikan perlakuan
mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta
sifat-sifatnyadengan menggunakan metode Inquiry. Jumlah siswa kelas IV SD
Negeri 2Tlogomulyo adalah 31 siswa, siswa laki-laki 16 dan siswa perempuan
15.
b. Siswa kelas IV SD Negeri 3 Tlogomulyo
Merupakan kelompok kontrolmendeskripsikan energi panas dan bunyi yang
terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnyadengan menggunakan metode
konvensional dimana guru hanya menjelaskan mengenai energi panas dan bunyi
31
yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Jumlah siswa kelas IIV SD
Negeri 3 Tlogomulyo adalah 30 siswa, 13 siswa laki-laki dan 17 siswa
perempuan.
3.5 Teknik dan Instrument Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif,
afektif, dan psikomotor IPA. Berdasarkan data yang dikumpulkan, maka teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah mengadakan pretestpada masing-masing
kelompok, memberikan perlakuanpada kelompok eksperimen dengan menggunakan
metode inquirydengan pembelajaran di luar kelas dalam pembelajaran IPA, memberi
penilaian terhadap kinerja siswa proses pembelajaran yaitu dengan unjuk kerja,
memberikan postest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dan yang
terakhir memberikan angket kepada siswa untuk penilaian afektif.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh dan
mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi
yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Dalam penelitian ini
instrument yang digunakan adalah lembar tes, lembar unjuk kerja, dan angket.
3.5.2.1 Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi,kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok. (Riduwan, 2010:30). Jenis tes yang digunakan
tes sumatif berupa pilihan ganda yang terdiri dari pre-test dan post-test. Tabel di
bawah ini terdapat kisi-kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar siswa kelasIV SD
Negeri 2 Tlogomulyo dan kelas IV SD Negeri 3 Tlogomulyo Kecamatan Gubug
Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2011/2012.
32
Tabel 3.1 Kisi – kisi Soal Tes IPA Kelas IV
Standar Kompetensi
(SK)
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Soal
Item Soal
8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
8.1.1 Mengidentifikasi sumber-sumber energi panas.
1,2,3,4,5
8.1.2 Mendemonstrasikan adanya perpindahan panas.
6,7,8,9
8.1.3 Membuat daftar sumber-sumber bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar.
10,11,12,13,14
8.1.4 Menyimpulkan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar.
15,16,17,18,19
8.1.5 Menunjukkan bukti perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas.
20,21, 22,23, 24,25
8.1.6 Menunjukkan bahwa bunyi dapat dipantulkan atau diserap.
26,27, 28,29, 30
3.5.2.2 Angket
Angket diberikan untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran IPA. Angket motivasi belajar digunakan untuk mengungkap motivasi
belajar subjek, angket ini diadobsi dari angket (Arfiandi 2011). Dirancang
berdasarkan aspek-aspek yaitu tanggung jawab pribadi terhadap tugas, umpan balik
atas perbuatan (tugas) yang dilakukan, tugas yang bersifat moderat, tekun dan ulet
33
dalam bekerja, tidak berspekulasi dalam tugas dan keberhasilan tugas. Empat aspek
ini termuat dalam item pertanyaan 16 positif dan 10 item negatif.
Kisi-kisi motivasi belajar penelitian ini menggunakan skala pengukuran
motivasi belajar yang diadopsi dari skala pengukuran (Arfiandi 2011) berdasarkan
dari teori Mc Clelland.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Motivasi Belajar
No Aspek Indikator Item Soal Sebelum Validitas To tal Positif Negatif
1. Tanggung jawab pribadi terhadap tugas
Siswa termotivasi untuk menyelesaikan tugas dari guru
1, 25 6, 19 4
2. Umpan balik atas perbuatan (tugas) yang dilakukan
Dorongan untuk mendapatkan suatu penghargaan
2, 13, 14 8, 20 5
3. Tugas yang bersifat moderat
Keinginan untuk meningkatkan hasil belajar
3,9,21 15 4
4. Tekun dan ulet dalam bekerja
Siswa banyak berlatih untuk mendapatkan nilai yang diharapkan
4 ,10, 22, 24 7 5
5. Tidak berspekulasi dalam tugas
Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas
11, 23 5, 16, 17, 26 6
6 Keberhasilan tugas
Siswa termotivasi selalu belajar dalam berbagai situasi dan kondisi.
12 18 2
Jumlah 15 11 26
34
3.5.2.3 Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan
mengamati kegiatan siswa dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok
digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut siswa
melakukan tugas tertentu. Skor penilaian dikategorikan menjadi 4 yaitu: skor 4 untuk
kategori sempurna, skor 3 untuk kategori sangat baik, skor 2 untuk kategori baik dan
skor 1 untuk kategori cukup. Adapun unsur-unsur unjuk kerja terdapat pada tabel 3.3
berikut ini.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Format Penilaian Unjuk Kerja
No Aspek Indikator
1 Mengidentifikasi
sumber-sumber energi
panas.
a Menggosok –gosokkan batu dengan benar
b Membuat perapian dari ranting-rating kayu
dengan rapi.
2 Mendemonstrasikan
adanya perpindahan
panas.
a Mempraktekkan kegiatan perpindahan panas
radiasi
b Mempraktekkan kegiatan perpindahan panas
konveksi
c Mempraktekan kegiatan perpindahan panas
konduksi
3 Membuat daftar
sumber-sumber bunyi
yang terdapat di
lingkungan sekitar.
a Mencari sumber – sumber bunyi yang ada di
sekitar lingkungan
b Mempraktekan suara sumber – sumber bunyi
4 Menyimpulkan bahwa
bunyi dihasilkan oleh
benda yang bergetar.
a Memukul kaleng dengan pensil yang diberi
karet yang atasnya ditaburi pasir
b Memegang leher sambil bersuara
5 Menunjukkan bukti a Mempraktekkan berbicara menggunakan
35
perambatan bunyi pada
benda padat, cair, dan
gas.
telfon – telfonan dengan menggunakan alat
dari gelas bekas air mineral
b Menepuk – nepukkan batu di dalam ember
besar yang berisi air atau bak air
c Mendengarkan percakapan temannaya
6 Menunjukkan bahwa
bunyi dapat
dipantulkan atau
diserap.
a Berbicara di depan kaleng kosong
b Berbicara di depan kaleng kosong yang
disambung dehingga menyerupai tabung
panjang
c Berbicara di depan kaleng panjang yang di
dalamnya dilapisi dengan kain
3.5.3 Uji Coba Instrumen Penilaian
3.5.3.1 Uji Validitas Instrumen
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009:121). Uji validitas dilakukan
oleh bantuan SPSS 16,0. Tingkat validitas suatu instrument dapat diketahui dengan
cara menkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah
dikurangi skor butirnya sendiri (correted item to total correlation).
3.5.3.1.1 Hasil Uji Validitas Tes (Kognitif)
Dasar pengambilan keputusan item yang valid dilakukan melalui pengukuran
validitas dengan menggunakan program komputer SPSS 16 for windows yaitu
menggunakan Coreected Item-Total Correlation yangmerupakan korelasi antara skor
item dengan skor total item (nilai rhitung) dibandingkan dengan nilai rtabel. Kriteria
soal dikatakan valid, jika nilairhitung>0,3 (Sugiyono, 2009:134). Perhitungan
validitas dari tes dapat dilihat seperti tabel sebagai berikut:
36
Tabel 3.4 Uji Validitas Tes dengan SPSS
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted Keterangan
VAR00001 20.1364 38.504 .732 .897 ValidVAR00002 19.6818 41.275 .538 .902 ValidVAR00003 19.6818 42.227 .283 .905 Tidak ValidVAR00004 19.7727 40.660 .512 .902 ValidVAR00005 20.1364 38.504 .732 .897 ValidVAR00006 20.0909 38.468 .735 .897 ValidVAR00007 20.2273 40.660 .397 .904 ValidVAR00008 20.1364 38.504 .732 .897 ValidVAR00009 20.0909 40.372 .425 .903 ValidVAR00010 20.2273 41.041 .335 .905 ValidVAR00011 19.8182 41.489 .312 .905 ValidVAR00012 19.7727 40.660 .512 .902 ValidVAR00013 19.8182 41.394 .329 .905 ValidVAR00014 19.8182 40.727 .454 .903 ValidVAR00015 19.8182 42.061 .207 .907 Tidak ValidVAR00016 19.9091 40.182 .494 .902 ValidVAR00017 19.9545 41.284 .296 .906 Tidak ValidVAR00018 19.6818 41.275 .538 .902 ValidVAR00019 19.6364 42.909 .158 .906 Tidak ValidVAR00020 19.6818 41.275 .538 .902 ValidVAR00021 19.9091 40.182 .494 .902 ValidVAR00022 20.1364 38.504 .732 .897 ValidVAR00023 19.6818 41.275 .538 .902 ValidVAR00024 20.3182 41.084 .360 .904 ValidVAR00025 19.8182 41.299 .347 .904 ValidVAR00026 20.2273 40.660 .397 .904 ValidVAR00027 19.7727 40.660 .512 .902 ValidVAR00028 19.6818 41.275 .538 .902 ValidVAR00029 19.8182 40.823 .436 .903 ValidVAR00030 19.6818 41.275 .538 .902 Valid
Berdasarkan perhitungan validitas tes pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa
nilai validitas dari 30 soal pada tes berkisarantara 0,158 sampai 0,735. Ada 4 soal
yang nilai validitasnya kurang dari 0,3yaitu soal nomor 3, 15, 17, dan 19. Oleh
karena itu dilakukan perhitungan validitas 26 soal yang nilai validitasnya lebih dari
0,3.
37
3.5.3.1.2 Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar (Afektif)
Variabel motivasi diungkap dengan menggunakan 26 butir angket, yang
dikembangkan dari enam aspek motivasi. Perhitungan validitas dari tes dapat dilihat
seperti tabel sebagai berikut:
Tabel 3.5 Uji Validitas Angket dengan SPSS Scale Mean if
Item Deleted Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted Keterangan
VAR00001 18.0909 36.563 .743 .915 ValidVAR00002 17.7273 38.113 .643 .918 ValidVAR00003 17.6818 38.894 .544 .919 ValidVAR00004 17.5455 41.403 .000 .924 Tidak ValidVAR00005 18.0909 36.563 .743 .915 ValidVAR00006 17.7273 38.684 .522 .920 ValidVAR00007 17.7727 40.089 .208 .925 Tidak ValidVAR00008 17.6818 38.894 .544 .919 ValidVAR00009 17.7273 38.113 .643 .918 ValidVAR00010 17.7273 38.113 .643 .918 ValidVAR00011 18.0909 36.563 .743 .915 ValidVAR00012 17.7273 38.113 .643 .918 ValidVAR00013 17.7727 40.946 .050 .927 Tidak ValidVAR00014 18.0909 36.563 .743 .915 ValidVAR00015 17.7273 38.684 .522 .920 ValidVAR00016 17.7273 38.113 .643 .918 ValidVAR00017 17.7273 38.113 .643 .918 ValidVAR00018 17.6818 38.894 .544 .919 ValidVAR00019 17.7273 38.684 .522 .920 ValidVAR00020 17.8636 41.457 -.046 .929 Tidak ValidVAR00021 18.0909 36.563 .743 .915 ValidVAR00022 17.6818 38.894 .544 .919 ValidVAR00023 18.0909 39.325 .284 .924 ValidVAR00024 18.0909 36.563 .743 .915 ValidVAR00025 17.6818 38.894 .544 .919 ValidVAR00026 18.0909 36.563 .743 .915 Valid
Dari hasil uji validitas ternyata terdapat empat butir pernyataan yang tidak
valid yaitu butir nomor 4, 7, 13, dan 20. Hasilvaliditas diperoleh hasil Corrected item
total corelation antara -0,045–0,743 dan Cronbach’s alpha if item delete 0,915 –
0,929. Sehingga 21instrumen motivasi belajar dinyatakan valid.
38
3.5.3.1.3 Hasil Uji Validitas Unjuk Kerja (Psikomotor)
Pada ranah psikomotor, menggunakan penilaian unjuk kerja. Instrumen unjuk
kerja di uji validitas oleh ahli yaitu guru PNS dan juga sebagai kepala sekolah di SD
Negeri Polobogo 02 di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Pengujian
validitas unjuk kerja dilihat dari bahasa yang digunakan, isi, dan saran untuk peneliti.
Hasil validitas unjuk kerja dapat dilihat pada lampiran 11.
Tabel 3.6 Uji Validitas Unjuk Kerja
Berdasarkan uji validitas unjuk kerja oleh ahli pada tabel 3.6, dapat dilihat
bahwa bahasa yang digunakan dan kesesuaian dengan kompetensi dasar mendapat
skor 4 yang berarti sangat baik serta isi yang tercantum dalam unjuk kerja mendapat
skor 3 yang berarti baik. Dengan demikian unjuk kerja dinyatakan valid dan tidak
ada perubahan.
3.5.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Di samping pengujian validitas terhadap instrumen, juga dilakukan pengujian
reliabilitas.Instrument yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2009:121).Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi
instrumen. Reliabilitas hasil ukur dapat dilakukan dengan melihat nilai cronbach
alpha (Tony Wijaya, 2009:110).
Pengujian reliabilitas menggunakan cronbach alpha untuk menunjukkan
sejauh mana suatu alat dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha
semakin mendekati 1 berarti butir-butir pertanyaan dalam koefisien semakin reliabel.
No. Kriteria Yang dinilai Skor
1. Bahasa yang digunakan 3
2. Isi yang tercantum dalam unjuk kerja 3
3. Kesesuaian dengan kompetensi dasar 4
39
Sebuah faktor dinyatakan reliabel jika koefisien alpha lebih besar dari 0,7 (Sekaran
dalam Tony Wijaya, 2009:176). Uji reliabilitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0.
3.5.3.2.1 Hasil Uji Reliabilitas Tes (Kognitif)
Pengujian reliabilitas tes menggunakan cronbach alpha untuk menunjukkan
sejauh mana soal tes dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha
semakin mendekati 1 berarti butir-butir pertanyaan dalam koefisien semakin reliabel.
Hasil uji reliabilitas tes dari 30 item soal adalah sebagai berikut.
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes di SD Negeri Polobogo 2
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012
Berdasarkan tabel 3.7 di atas dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas
instrumensoal tes sebesar 0,905 termasuk dalam kategori bagus. Hasil analisis
tersebut menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel
penelitian.
3.5.3.2.2 Hasil Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar (Afektif)
Pengujian reliabilitas angket motivasi belajar menggunakan cronbach alpha
untuk menunjukkan sejauh mana angket motivasi belajar dapat dipercaya untuk
mengukur suatu objek, koefisien alpha semakin mendekati 1 berarti butir-butir
pertanyaan dalam koefisien semakin reliabel. Hasil uji reliabilitas angket motivasi
belajar dari 26 item pernyataan adalah sebagai berikut.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.905 30
40
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Angket di SD Negeri Polobogo 2
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.922 26
Berdasarkan tabel 3.7 di atas dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas
instrumenangket sebesar 0,922 termasuk dalam kategori bagus. Hasil analisis
tersebut menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel
penelitian.
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Analisis Data Ranah Kognitif dan Afektif
3.6.1.1 Tahap Uji Homogenitas
Uji homogenitas untuk memastikan kelompok data berasal dari populasi yang
homogen. Uji homogenitas menggunakan uji levene, kriterianya adalah signifikansi
untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari > 0, 05 berarti variansi pada tiap
kelompok sama (homogen) dengan menggunakan program komputer SPSS 16 for
windows.
3.6.1.2 Tahap Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran
data yang akan dianalisis. Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih
besar dari > 0, 05 berarti berdistribusi normal dengan menggunakan program
komputer SPSS 16 for windows.
41
3.6.1.3 Uji Beda (T-test)
Uji beda atau t-test untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar
kognitif dan afektif siswa antara kelas IV SD Negeri 2 Tlogomulyo (Kelas
eksperimen) dan kelas IV SD Negeri 2 Tlogomulyo (Kelas kontrol). Menurut
(Riduwan & Sunarto, 2009) tujuan uji t dua variabel bebas adalah untuk
membandingkan (membedakan) apakah kedua variabel tersebut sama atau berbeda.
Gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikasi hasil penelitian yang
berupa perbandingan dua rata-rata sampel). Melalui uji t dalam penelitian ini
diharapkan dapat menemukan perbedaan hasil belajar kognitif dan afektif siswa
dengan menggunakan metode inquiry dengan pembelajaran di luar kelas dan hasil
belajar kognitif dan afektif siswa dengan menggunakan metode konvensional.
3.6.2 Analisis Data Ranah Psikomotor
3.6.2.1 Analisis Deskriptif Data
Menurut Sugiyono (2009:147), analisa deskriptif di gunakan untuk
menganalisa sejumlah data yang dikumpulkan dalam penelitian sehingga
memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu subyek yang di teliti. Dalam analisis
deskriptif ini digunakan ukuran rata-rata hitung (mean), standar devisi, maksimum,
minimum dan ukuran kenormalan data skor unjuk kerja kelas eksperimen. Dalam
rangka mengetahui penyebaran data skor unjuk kerja kelas eksperimen, data yang
telah terkumpul diklasifikasikan dan diberi skor.
3.6.3 Tahap Pengujian Hipotesis
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan hasil uji t pada ranah kognitif dan afektif serta hasil analisis deskriptif
data pada ranah psikomotor. Menurut Riduwan & Sunarto (2009:128), uji t ini
dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat Alpha 5
%. Jika thitung ≥ t tabel dan sig ≤ 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Adapun hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini adalah:
42
1. Metode inquiry dengan pembelajaran di luar kelas efektif terhadapa hasil belajar
kognitif pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Gugus Bung Hatta
Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan .
Hal ini diukur dari:
a. µ1 > µ2(rata-rata hasil belajar kognifif dengan metode inquiry dengan
pembelajaran di luar kelas lebih besar dari pada hasil belajar kognitif dengan
metode konvensional)
b.Ho : µ1 = µ2 (tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil belajar
kognifif dengan metode inquiry dengan pembelajaran di luar kelas lebih besar
dari pada hasil belajar kognitif dengan metode konvensional )
Ha : µ1 ≠ µ2(ada perbedaan yang signifikan antararata-rata hasil belajar kognifif
dengan metode inquiry dengan pembelajaran di luar kelas lebih besar dari
pada hasil belajar kognitif dengan metode konvensional )
2. Metode inquiry dengan pembelajaran di luar kelas efektif terhadapa hasil belajar
afektif pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Gugus Bung Hatta
Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan.
Hal ini diukur dari:
a. µ3> µ4(rata-rata hasil belajar afektif dengan metode inquiry dengan
pembelajaran di luar kelas lebih besar dari pada hasil belajar afektif dengan
metode konvensional)
b. Ho : µ3 = µ4(tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil belajar
afektif dengan metode inquiry dengan pembelajaran di luar kelas lebih besar
dari pada hasil belajar afektif dengan metode konvensional )
Ha : µ3 ≠ µ4(ada perbedaan yang signifikan antararata-rata hasil belajar
afektif dengan metode inquiry dengan pembelajaran di luar kelas lebih besar
dari pada hasil belajar afektif dengan metode konvensional )
3. Metode inquirydengan pembelajaran di luar kelas efektif terhadap hasil belajar
psikomotor siswa kelas IV SD dengan aspek mengidentifikasi sumber-sumber
energi panas, mendemonstrasikan adanya perpindahan panas, membuat daftar
sumber-sumber bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar,menyimpulkan bahwa
bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, menunjukkan bukti perambatan bunyi
43
pada benda padat, cair, dan gas, serta menunjukkan bahwa bunyi dapat
dipantulkan atau diserap jika hasil penilaian unjuk kerja lebih besar dari 34.
Keterangan:
μ1= Rata-rata hasil belajar kognitif siswa yang belajar menggunakan metode inquiry
dengan pembelajran di luar kelas
μ2= Rata-rata hasil belajar kognitif siswa yang belajar menggunakan metode
konvensional.
μ3 = Rata-rata hasil belajar afektif siswa yang belajar menggunakan metode inquiry
dengan pembelajran di luar kelas
μ4= Rata-rata hasil belajar afektif siswa yang belajar menggunakan metode
konvensional.
Metode inquiry dengan pembelajaran di luar kelas dikatakan efektif,
manakala terjadi peningkatan hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor pada
kelas eksperimen. Selain itu, pengujian hipotesis juga menjadi acuan terhadap
keefektifan tersebut. Apabila hipotesis alternatifnya diterima, maka nilai rata-rata
hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor pada kelompok eksperimen lebih baik
daripada kelompok kontrol. Dengan demikian, penggunaan metode inquiry dengan
pembelajaran di luar kelas efektif digunakan dalam pelajaran IPA kelas IV SD.
top related