sistem pengolahan & analisis kualitas air pdam

Post on 02-Aug-2015

332 Views

Category:

Science

11 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PROSES PENGOLAHAN DAN ANALISIS KUALITAS AIR PDAM TIRTA JATI

KABUPATEN CIREBON

Oleh :Antonius Oktavianus Caesar (1208105011)

Hasib Habibie (1208105033)

Tujuan PKL• Mengetahui secara langsung proses pengolahan air di PDAM

Tirta Jati• Menganalisis kualitas air yang diproduksi PDAM Tirta Jati

dengan cara mengamati Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPA) Kapetakan

• Menganalisis kualitas air yang diproduksi PDAM Tirta Jati dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap beberapa parameter fisika dan kimia.

• Melatih mahasiswa untuk lebih siap menghadapi dunia kerja.

Lokasi & Waktu PKL

Praktik kerja lapangan dilaksanakan di Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jati Kabupaten Cirebon yang

berlokasi di Jl. Sunan Drajat No. 12 kompleks perkantoran

Sumber.

Lokasi IPA tempat pelaksanaan Praktik kerja lapangan adalah IPA Kapetakan yang berada di Desa Dadali, Kecamatan Kapetakan,

Kabupaten Cirebon.

Analisis kualitas air bersih yang dihasilkan oleh PDAM dilakukan di UPT. Laboratorium Kesehatan Lingkungan Kabupaten Cirebon yang berlokasi di Jl. Raden Dewi Sartika No. 126 Kota Sumber.

Pelaksanaan dilakukan selama sebulan yakni dimulai pada hari Senin, 04 Agustus 2014 hingga hari Jum'at tanggal 29 Agustus

2014.

Metode PKL

Metode PKL

Metode Kepustakann

Metode Observasi

Metode Wawancara atau Diskusi

Metode Pengambilan Data

PENGOLAHAN AIR

ANALISIS AIR

PENGOLAHAN AIR

Intake Koagulasi Flokulasi

SedimentasiFiltrasiDesinfeksi

Reservoir

Sumber Air

Sungai Kumpul Kuista pada saat pelaksanaan PKL memiliki kondisi yang cukup baik dengan lebar sepanjang 10 meter dan kedalaman 3-4 meter serta memiliki debit air yang cukup banyak untuk dimanfaatkan sebagai sumber air baku.

Debit air baku yang diambil oleh IPA Kapetakan dari Sungai Kumpul Kuista sebanyak 50 liter/detik atau setara dengan 4.320 m3/hari atau 129.600 m3/bulan. Air hasil produksi IPA Kapetakan digunakan untuk melayani pelanggan sekitar 32.000 jiwa di tujuh Desa yang terdapat di Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon.

Sungai Kumpul KuistaSungai Kumpul Kuista yang berada di Desa Dedali, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten

Cirebon pada saat pelaksanaan PKL memiliki kondisi yang cukup baik.

Intake• Proses pemompaan air

baku sungai yang akan diolah.

• Terdapat bak intake dan alat screening.

• Proses screening yakni proses pemisahan air dengan padatan-padatan yang berukuran besar

• Pompa dengan kapasitas 50 liter/detik dan dilakukan selama 24 jam non-stop.

Koagulasi• Unit koagulasi terdiri dari 2 buah pompa dosing untuk

mengalirkan koagulan Polyaluminium chloride (PAC). • Kapasitas 2 pompa dosing ini sebesar 180 dan 200 liter/jam

sedangkan dosis koagulan yang ditambahkan sebanyak 240 kg/hari.

• Koagulan PAC diinjeksikan ke dalam pipa air baku yang akan masuk ke dalam unit clarifier.

• Setelah pencampuran ini, akan terjadi destabilisasi koloid yang ada pada air baku.

Koagulasi

- Proses penginjeksian PAC ke dalam pipa -

FLOKULASI & SEDIMENTASI

FLOKULASI• Pembentukan floks. Flok-flok

kecil yang sudah terbentuk di koagulator diperbesar, mengambang di atas air.

• Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu kekeruhan air baku, pH, dan bahan koagulan yang dipakai.

SEDIMENTASI• Sedimentasi adalah

pemisahan partikel secara gravitasi.

• Partikel – partikel berat akan turun ke dasar tangki.

CLARIFIER

• Bak sedimentasi, bak aliran air dan gutter sedangkan pada clarifier II dilengkapi dengan adanya plate settler di bagian dalam clarifier.

FILTRASI• Pasir aktif berada di lapisan

paling atas dengan ketebalan 300 mm.

• Lapisan silika. Lapisan pasir silika halus memiliki ketebalan 650 mm, sedangkan lapisan pasir silika kasar dengan ketebalan 150 mm.

• Lapisan terakhir adalah lapisan gravel (kerikil) dengan ketebalan sebesar 400 mm yang berfungsi sebagai pencegah hilangnya lapisan pasir ketika proses filtrasi.

DESINFEKSI• Proses desinfeksi air yang

bertujuan untuk membunuh mikro organisme dan bakteri patogen yang ada dalam air. Desinfektan yang digunakan kaporit.

• Adapun dosis kaporit (calcium hypoclorite) yang ditambahkan sebanyak 10 kg/hari.

RESERVOIR• Reservoir merupakan tempat

penampungan air yang telah mengalami proses pengolahan dan siap didistribusikan kepada konsumen.

• Reservoir di IPA Kapetakan memiliki kapasitas 7200 meter kubik

PARAMETER FISIKA

PARAMETER KIMIA

ANALISIS AIR

PENGUJIAN DI LABManual• Bau• Rasa

Titrasi• Kesadahan• Klorida

Alat• Warna, kadar besi, mangan, nitrat, nitrit, (Spectroquant Nova 60-A)• Zat padat terlarut (TDSTestr11)• Kekeruhan (Turbidimeter LaMotte 2020We)• pH (pH meter sensION+ pH1 HACH)• Sulfat (Colorimeter)

PARAMETER FISIKA

Bau

• Pengujian bau dilakukan dengan cara sederhana yakni dengan menuangkan sampel air secukupnya ke dalam gelas beaker,

kemudian penguji mendekatkannya ke hidung sehingga dapat tercium bau air tersebut. Pengujian ini bergantung dari kondisi

sampel air dan kondisi penguji.

• Dari 10 sampel yang diujikan, semua sampel memenuhi standar baku mutu air.

Warna• Sampel dimasukkan ke dalam kuvet yang tersedia kemudian

dimasukkan ke dalam alat Spectroquant Nova 60-A lalu kuvet dimasukkan ke dalam tempat pengukuran dan tombol untuk uji warna ditekan.

• Kadar warna dinyatakan dalam TCU. • Batas maksimal kadar warna dalam air menurut Peraturan

Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 adalah 50 TCU.

• Dari 10 sampel yang diujikan, semua sampel memenuhi standar baku mutu air.

ZAT PADAT TERLARUT (TDS)

larutan

alkohol dan

air destila

t disiap

kan

Alat dinyalak

an. bagian

elektroda pada

ujungnya

direndam dalam larutan alkohol.

Elektroda

direndam

dalam sampel air dan didiamk

an beberapa saat.

ZAT PADAT TERLARUT (TDS)• Zat padat terlarut dinyatakan

dalam mg/L. • Batas maksimal zat padat terlarut

dalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/ MENKES/PER/IV/2010 adalah 1500 mg/L.

• Dari 10 sampel yang diujikan, semua sampel memenuhi standar baku mutu air.

KEKERUHANAlat dinyalakan

• Menu Measure dipilih

• Menu Turbidity- With Blank

Larutan blank 0 ppm

• Di dalam kuvet bundar

• dipilih menu Scan Blank. didiamkan beberapa saat sampai angka di layar menunjukkan angka 0.

KEKERUHAN• Kekeruhan dinyatakan dalam

satuan NTU. • Batas maksimal kekeruhan

dalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 adalah 25 NTU.

• Dari 10 sampel yang diujikan, semua sampel memenuhi standar baku mutu air.

ALAT TURBIDIMETER

RASA

• Pengujian rasa dilakukan dengan cara sederhana yakni dengan menuangkan sampel air secukupnya ke dalam gelas beaker kemudian penguji merasakan air dengan lidahnya sebagai

pengecap rasa. Hasil pengujian ini bergantung pada keadaan/kondisi penguji.

• Dari 10 sampel yang diujikan, semua sampel memenuhi standar baku mutu air.

PARAMATER KIMIA

pH

Besi (Fe)

Klorida

(Cl-)Kesadahan (CaCO

3)

Mangan (Mn)

Nitrat (NO

3-)

Nitrit (NO

2)

Sulfat (SO

42-)

pH

Alat • Dinyalakan• Dikalibrasi

Probe• Dibuka, bagian

elektroda nya direndam dalam air destilat

• diangkat dan dikeringkan dengan tissue.

Sampel• elektroda

didiamkan dalam sampel hingga angka yang muncul pada layar telah konstan.

pH• Batas maksimal pH air menurut

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/ PER/IV/2010 adalah 6.5-9.0 .

• Dari 10 sampel yang diujikan, semua sampel memenuhi standar baku mutu air.

Kadar Besi (Fe)

Sampel Air

• dituangkan ke dalam gelas beaker

• dipipet sebanyak 5.0 mL

• dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

+ reagen Fe-1

• 3 tetes reagen Fe-1.

• Larutan didiamkan selama 3 menit

Kadar Besi (Fe)• Batas maksimal kadar besi

dalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/ PER/IV/2010 adalah 1.0 mg/L.

• Dari 10 sampel yang diujikan, semua sampel memenuhi standar baku mutu air.

Spectroquant Nova 60-ADigunakan dalam pengujian warna, kadar besi, kadar mangan, kadar nitrat dan

kasdar nitrit.

Kadar Clorida (Cl-)

• diisi dengan larutan titran AgNO3

Buret

Kadar Clorida (Cl-)• Batas maksimal kadar klorida

dalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/ PER/IV/2010 adalah 600 mg/L.

• Dari 10 sampel yang diujikan, semua sampel memenuhi standar baku mutu air.

Kesadahan (CaCO3)

• Diisi dengan larutan titran EDTA

Buret

Kesadahan (CaCO3)• Batas maksimal kadar

kesadahan total dalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/ PER/IV/2010 adalah 500 mg/L.

• Dari 10 sampel yang diujikan, semua sampel memenuhi standar baku mutu air.

Kesadahan

Kadar Mangan (Mn)

Sampel Air

• dituangkan ke dalam gelas beaker

• dipipet sebanyak 5.0 mL

• dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

+ reagen

• + 4 tetes reagen Mn-1 dan 2 tetes reagen Mn-2. Larutan didiamkan 2 menit.

• + 2 tetes Mn-3 dibiarkan selama 2 menit.

Kadar Mangan (Mn)• Batas maksimal kadar

mangan dalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/ PER/IV/2010 adalah 0.5 mg/L.

• Dari 10 sampel yang diujikan, semua sampel memenuhi standar baku mutu air.

Nitrat (NO3-)

Reagen

• 1 microspoon reagen NO3-1 dimasukkan ke dalam cell + sebanyak 5.0 mL larutan reagen NO3-2

• Cell ditutup & digoncangkan selama 1 menit.

Sampel

• sebanyak 1.5 mL sampel ditambahkan dengan pipet dan cell ditutup kembali.

• Lalu dibiarkan selama 10 menit.

Nitrat (NO3-)

• Batas maksimal kadar nitrat dalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/ PER/IV/2010 adalah 10 mg/L.

• Dari 10 sampel yang diujikan, semua sampel memenuhi standar baku mutu air.

Nitrit (NO2)Sampel Air

• Sebanyak 5.0 mL sampel air dipipet sebanyak 5.0 mL

• Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

+ reagen

• 1 takar reagen NO2-1

• pH larutan dihitung dengan kisaran pH 2.0-2.5.

• Larutan yang sudah cukup asam dibiarkan bereaksi selama 10 menit

Dalam Cell

• dipindahkan ke dalam cell.

• Nilai absorbansi akan muncul pada monitor.

Nitrit (NO2)• Batas maksimal kadar nitrit

dalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/ PER/IV/2010 adalah 1.0 mg/L.

• Dari 10 sampel yang diujikan, semua sampel memenuhi standar baku mutu air.

Sulfat (SO42-)

Sampel Air

• Disiapkan dua cell yakni cell larutan sampel dan cell larutan blangko.

• Sebanyak 10 mL sampel dimasukkan ke dalam cell.

+ reagen

• Bubuk reagen SulfaVer 4 Sulfate dimasukkan ke dalam cell larutan sampel.

Colorimeter

• Menekan angka 91 sehingga akan muncul pada layar - mg/L SO4

2-. • Diukur kedua

larutan sampel dan blangko.

Sulfat (SO42-)

• Batas maksimal kadar sulfat dalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/ PER/IV/2010 adalah 400 mg/L. Dari 10 sampel yang diujikan, semua sampel memenuhi standar baku mutu air.

KESIMPULANDari hasil Praktek Kerja Lapangan di PDAM Tirta Jati Kabupaten

Cirebon dan UPT Laboratorium Kesehatan Lingkungan kabupaten Cirebon, dapat disimpulkan :

• Sistem proses pengolahan air di IPA Kapetakan merupakan sistem pengolahan air lengkap yang terdiri dari proses intake, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, desinfeksi dan reservoir.

• Pada proses pengolahan air di IPA Kapetakan, setiap unit pengolahan masih dapat berfungsi dengan baik dan dapat menghasilkan air yang cukup jernih, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.

• Air yang dihasilkan di setiap Instalasi pengolahan air milik PDAM Tirta Jati sudah memenuhi syarat baku mutu air sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan dan Pengawasan Air bersih untuk 5 parameter fisika (bau, warna, kekeruhan, TDS dan rasa) dan 8 parameter kimia (besi, klorida, kesadahan, pH, mangan, nitrat, nitrit, sulfat).

TERIMA KASIH

top related