rpp ekonomi sma x kd 3.6
Post on 12-Jun-2015
1.950 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Negeri Malang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran
Alokasi Waktu : 3 X 45 menit (4 x pertemuan)
Pertemuan ke- : 1-4
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. Kompetensi Dasar
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis
sebagai pelaku ekonomi
3.6 Mendeskripsikan sistem pembayaran dan alat pembayaran
Indikator:
3.6.1 Menjelaskan pengertian sistem pembayaran
3.6.2 Menyebutkan macam-macam sistem pembayaran
3.6.3 Menjelaskan pengertian alat pembayaran
3.6.4 Menyebutkan macam-macam alat pembayaran
3.6.5 Menjelaskan alat pembayaran tunai dan nontunai
3.6.5 Menjelaskan peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran
3.6.6 Menjelaskan penyelenggaraan sistem pembayaran nontunai oleh
Bank Indonesia
3.6.7 Menjelaskan sejarah uang
3.6.8 Menjelaskan pengertian uang
3.6.9 Menjelaskan fungsi uang
3.6.10 Menjelaskan jenis-jenis uang
3.6.11 Menjelaskan syarat uang
3.6.12 Menjelaskan unsur pengaman uang rupiah
3.6.13 Menjelaskan pengelolaan uang rupiah oleh Bank Indonesia
4.6 Menyimulasikan sistem pembayaran dan alat pembayaran
Indicator:
4.6.1 Mempraktekkan penggunaan sistem pembayaran
4.6.2 Mempraktekkan penggunaan alat-alat pembayaran tunai dan non
tunai
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode ceramah dan tanya
jawab, siswa dapat menjelaskan pengertian sistem pembayaran dengan
tepat
2. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi, siswa
dapat menyebutkan macam-macam sistem pembayaran dengan benar
3. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi, siswa
dapat menjelaskan pengertian alat pembayaran dengan benar
4. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi, siswa
dapat menyebutkan macam-macam alat pembayaran dengan tepat
5. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode ceramah dan tanya
jawab, siswa dapat menjelaskan alat pembayaran tunai dan nontunai
dengan benar
6. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi, siswa
dapat Menjelaskan penyelenggaraan sistem pembayaran nontunai oleh
Bank Indonesia dengan tepat
7. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi, siswa
dapat menjelaskan sejarah uang dengan tepat
8. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi, siswa
dapat menjelaskan pengertian uang dengan tepat
9. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi, siswa
dapat menjelaskan fungsi uang dengan tepat
10. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi, siswa
dapat menjelaskan jenis-jenis uang dengan tepat
11. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi, siswa
dapat menjelaskan syarat uang dengan tepat
12. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi, siswa
dapat menjelaskan unsur pengaman uang rupiah dengan tepat
13. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi, siswa
dapat menjelaskan pengelolaan uang rupiah oleh Bank Indonesia dengan
tepat
14. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi, siswa
dapat mempraktekkan penggunaan sistem pembayaran dengan tepat
15. Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode diskusi, siswa
dapat mempraktekkan penggunaan alat-alat pembayaran tunai dan non
tunai
16. dengan tepat
D. Materi Pembelajaran (uraian terlampir)
1. Pengertian Sistem Pembayaran
2. Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran
3. Penyelenggarakan Sistem Pembayaran Nontunai oleh Bank Indonesia
4. Sejarah Uang
5. Pengertian Uang
6. Fungsi, Jenis, dan Syarat Uang
7. Pengelolaan Uang Rupiah oleh Bank Indonesia
8. Jenis-jenis Alat Pembayaran Nontunai
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Ceramah bervariasi, diskusi, tanya jawab, observasi/
pengamatan, penugasan
3. Model : Role playing
Cooperative Script
Inkuiri
Student Teams Achievement Divisions (STAD)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : powerpoint,lembar tugas, skenario drama
2. Alat : laptop, LCD, spidol, papan tulis, buku materi
3. Sumber Pembelajaran :
a. S, Alam. 2013. Ekonomi untuk SMA/ MA Kelas X. Jakarta: Erlangga (bab 8 hal 119)
b. Mulyani, Sri Nur dkk. 2009. Ekonomi. Jakarta: BSE Depdiknas (bab 9
hal 196)
G. Langkah-langkah PembelajaranPertemuan kesatu: 3 X 45 menit
Indikator: 3.6.1 Menjelaskan pengertian sistem pembayaran
3.6.2 Menyebutkan macam-macam sistem pembayaran
3.6.3 Menjelaskan pengertian alat pembayaran
3.6.4 Menyebutkan macam-macam alat pembayaran
4.6.1 Mempraktekkan penggunaan sistem pembayaran
4.6.2 Mempraktekkan penggunaan alat-alat pembayaran
Model: Role playing
Kegiatan PembelajaranAlokasiWaktu
a. Pendahuluan 1. Memulai pembelajaran dengan salam dan berdoa, mengecek kehadiran, dan
menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran.2. Apersepsi:
Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi dengan keadaan sebenarnya sistem pembayaran dengan menayangkan video tentang sistem alat pembayaran
Guru melakukan pre-test, dengan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan yaitu sistem pembayaran
3. Guru memberikan informasi kepada siswa mengenai kompetensi yang harus dicapai siswa (tujuan pembelajaran) sesuai dengan materi yang akan dibahas
4. Guru menjelaskan rambu-rambu pembelajaran
20 menit
b. Kegiatan inti Mengamati
5. Siswa mengamati dan mencari informasi melalui buku pelajaran tentang materi sistem pembayaran dan alat pembayaran
Menanya6. Setelah guru memberikan penjelasan tentang sistem pembayaran dan alat
pembayaran, siswa termotivasi untuk mempertanyakan apa pengertian sistem pembayaran dan alat pembayaran?
Mengeksplorasi7. Guru menunjuk lima siswa menjadi pemeran dalam drama8. Siswa membagi peran dari alur cerita yang sudah ditentukan oleh guru
Mengasosiasi 9. Siswayang sudah ditunjuk untuk mempraktekkan alur cerita melaksanakan
tugasnya dan siswa yang tidak ditunjuk mendengar dan menyimak jalanya drama.
Mengomunikasikan 10. Siswa bersama guru saling mengoreksi jalannya cerita
100 menit
c. Penutup 11. Guru memberikan penghargaan atau saran kepada siswa yang memerankan
drama dan siswa yang aktif12. Siswa dan guru melakukan post test dan refleksi tentang kegiatan
pembelajaran yang dilakukan pada hari ini.13. Guru memberikan tugas (PR) dari buku teks. 14. Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa dan mengucapkan
15 menit
salam.
Pertemuan kedua: 3x45 menit
Indikator: 3.6.5 Menjelaskan peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran
3.6.6 Menjelaskan penyelenggaraan sistem pembayaran nontunai oleh
Bank Indonesia
Model: Cooperative Script
Kegiatan PembelajaranAlokasiWaktu
a. Pendahuluan 1. Memulai pembelajaran dengan salam dan berdoa, mengecek kehadiran, dan
menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran.2. Apersepsi:
Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan materi sebelumnya kepada siswa dan memberi gambaran materi tentang peran Bank Indonesia dan penyelenggaraan sistem pembayaran non tunai
Guru melakukan pre-test, dengan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan yaitu peran Bank Indonesia dan penyelenggaraan sistem pembayaran non tunai
3. Guru memberikan informasi kepada siswa mengenai kompetensi yang harus dicapai siswa (tujuan pembelajaran) sesuai dengan materi yang akan dibahas
4. Guru menjelaskan rambu-rambu pembelajaran
20 menit
b. Kegiatan inti Mengamati
5.Siswa mengamati dan mencari informasi melalui buku dan wanana/materi yang sudah dibagikan oleh guru pelajaran tentang peran Bank Indonesia dan penyelenggaraan sistem pembayaran non tunai
Menanya6. Setelah guru memberikan wacana/materi tentang sistem peran Bank Indonesia
dan penyelenggaraan sistem pembayaran non tunai siswa termotivasi untuk mempertanyakan hal-hal yang belum dimengerti
Mengeksplorasi7. Masing-masing siswa mencari pasangan
Mengasosiasi 8. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara
dan siapa yang berperan sebagai pendengarPembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.Sementara pendengar :
• Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
• Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan
100 menit
menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya Mengomunikasikan
9. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
10. Siswa dan guru melakukan diskusia. Penutup
11. Guru memberikan penghargaan atau saran kepada siswa yang aktif12. Siswa dan guru melakukan post test dan refleksi tentang kegiatan
pembelajaran yang dilakukan pada hari ini.13. Guru memberikan tugas (PR) dari buku teks. 14. Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa dan mengucapkan
salam.15 menit
Pertemuan ketiga: 3x45 menit
Indikator: 3.6.7 Menjelaskan sejarah uang
3.6.8 Menjelaskan pengertian uang
3.6.10 Menjelaskan fungsi uang
3.6.11 Menjelaskan jenis-jenis uang
Model: Inkuiri
Kegiatan PembelajaranAlokasiWaktu
a.Pendahuluan 1. Memulai pembelajaran dengan salam dan berdoa, mengecek kehadiran, dan menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran.2. Apersepsi:
Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi dengan keadaan sebenarnya sistem pembayaran dengan menayangkan video tentang sistem alat pembayaran
3.Guru melakukan pre-test, dengan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan yaitu sistem pembayaran
4. Guru memberikan informasi kepada siswa mengenai kompetensi yang harus dicapai siswa (tujuan pembelajaran) sesuai dengan materi yang akan dibahas
5. Guru menjelaskan rambu-rambu pembelajaran
20 menit
Kegiatan inti Mengamati
6. Siswa mengamati dan mencari informasi melalui buku pelajaran tentang materi sistem sejarah uang, pengertian uang, jenis uang, dan fungsi uang.
Menanya7. Setelah guru memberikan penjelasan tentang sistem pembayaran dan alat
pembayaran, siswa termotivasi untuk mempertanyakan apa pengertian sistem pembayaran dan alat pembayaran?
Mengeksplorasi
8. Siswa bersama guru membuat rumusan masalah dari materi yang sudah dibacanya
Mengasosiasi 9. Siswa saling mendiskusikan untuk menentukan hipotesis dan kesimpulan
atas rumusan masalah yang sudah dibuatMengomunikasikan
10. Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan kelompoknya dan anggota kelompok yang lain memberi komentar
100 menit
d. Penutup 11. Siswa dan guru melakukan post test dan refleksi tentang kegiatan
pembelajaran yang dilakukan pada hari ini.12. Guru memberikan tugas (PR) dari buku teks. 13. Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa dan mengucapkan
salam.15 menit
Pertemuan keempat: 3x45 menit
Indikator: 3.6.12 Menjelaskan syarat uang
3.6.11 Menjelaskan unsur pengaman uang rupiah
3.6.12 Menjelaskan pengelolaan uang rupiah oleh Bank Indonesia
Model: Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Kegiatan PembelajaranAlokasiWaktu
a.Pendahuluan 1. Memulai pembelajaran dengan salam dan berdoa, mengecek kehadiran, dan menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran.2. Apersepsi:
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya materi sebelumnya dan mengaitkan materi dengan keadaan sebenarnya
3. Guru melakukan pre-test, dengan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan yaitu syarat uang, unsur pengaman uang rupiah, pengelolaan uang rupiah oleh Bank Indonesia
4. Guru memberikan informasi kepada siswa mengenai kompetensi yang harus dicapai siswa (tujuan pembelajaran) sesuai dengan materi yang akan dibahas
5. Guru menjelaskan rambu-rambu pembelajaran
20 menit
Kegiatan inti Mengamati
6. Siswa mengamati dan mencari informasi melalui buku pelajaran tentang materi syarat uang, unsur pengaman uang rupiah, pengelolaan uang rupiah oleh Bank Indonesia
Menanya7. Setelah guru memberikan penjelasan tentang sistem pembayaran dan alat
pembayaran, siswa termotivasi untuk mempertanyakan sejarah uang, pengertian uang, jenis uang, dan fungsi uang.
Mengeksplorasi
8. Guru membagi siswa dalam kelompok heterogen dengan jumlah anggota kelompok masing-masing 6 orang
9. Guru membagi tugas kepada masing-masing anggota kelompok Mengasosiasi
10. Siswa saling berdikusi. Siswa sudah paham menjelaskan kepada temannya yang belum paham.
Mengomunikasikan 11. Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan kelompoknya dan anggota
kelompok yang lain memberi komentar
100 menit
e. Penutup 12. Siswa dan guru melakukan post test dan refleksi tentang kegiatan
pembelajaran yang dilakukan pada hari ini.13. Guru memberikan tugas (PR) dari buku teks. 14. Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa dan mengucapkan
salam.15 menit
H. Penilaian
a. Prosedur Evaluasi : Tanya Jawab, Diskusi, Kerja Kelompok
b. Aspek yang dinilai
1) Afektif :
Perhatian dan sikap siswa pada saat guru menjelaskan.
Perhatian dan sikap siswa pada saat diskusi.
Sikap siswa pada saat menyampaikan pendapat dan presentasi di
depan kelas.
2) Kognitif :
Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan baik tes tulis
maupun lisan.
Kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat.
Kemampuan siswa dalam menganalisis suatu permasalahan.
3) Psikomotor :
Ketrampilan siswa dalam mencari dan mengumpulkan informasi dan
data.
c. Bentuk/Teknik Evaluasi
Tes : guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi yang telah disampaikan berupa tes tulis.
Non tes : guru menilai keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
Teknik Bentuk InstrumenPengamatan sikap Lembar pengamatan sikap dan rubrikPenilaian Kinerja Lembar penilaian kinerja dan rubrikTes tulis Uraian dan rubriknya
d. Instrumen Evaluasi (terlampir)
e. Teknik Penskoran (terlampir)
Malang, Juni 2014Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
......................................... Rochman Hadi, S.PdNIP.
Lampiran 1
Materi
SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN
Pengertian Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan
sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Hal ini tengah dilakukan dengan
media yang sangat beragam, dari yang paling sederhana sampai pada media yang
paling kompleks.
Macam-macam sistem pembayaran
Pengertian Alat Pembayaran adalah benda yang menurut hukum harus diterima sebagai alat untuk membeli barang dan jasa.Alat Pembayaran Tunai
Alat pembayaran tunai lebih banayak memakai uang kartal yaitu uang logam dan
uang kertas. Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam emas atau perak
yang memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenal,
dan sifatnya tidak mudah hancur dan tahan lama. Sedangkan uang kertas adalah
uang yang berbentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya
yang menyerupai kertas (menurut penjelasa UU No.23 th 1999 Tentang Bank
Indonesia)
Alat Pembayaran Non-Tunai
Pembayaran nontunai yaitu pembayaran yang dilakukan tanpa menggunakan uang
tunai yang beredar melainkan menggunakan cek atau bilyet giro (BG) dan alat
pembayaran menggunakan kartu (ATM, kartu kredit, kertu debit, prabayar). Hal
ini terlihat pada ketersediaan jasa pembayaran nontunai yang dilakukan bank
maupun lembaga selain bank. Transaksi pebayaran nontunai dengan nilai besar
diselenggarakan Bank Indnesia melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross
Settlement) dan sistem kliring.
Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran
1. Tujuan Bank Indonesia adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Untuk
menjaga stabilitas rupiah itu perlu disokong pengaturan dan pengelolaan
akan kelancaran Sistem Pembayaran Nasional (SPN). Kelancaran SPN ini
juga perlu didukung oleh infrastruktur yang handal (robust).
2. Bank Indonesia adalah lembaga yang mengatur dan menjaga kelancaran
SPN. Selain itu, BI juga memiliki kewenangan memeberikan persetujuan
dan perizinan serta melakukan pengawasan (oversight) atas SPN.
Menyadari kelancaran SPN yang bersifat penting secara sistem
(systemically important), bank sentral memandang perlu
menyelenggarakan sistem settlement antar bank melalui infrastruktur BI-
Real Time Gross Settlement (BI-RTGS).
3. Bank sentral adalah satu-satunya lembaga yang berhak mengeluarkan dan
mengedarkan alat pembayaran tunai seperti uang rupiah.
4. Bank Indonesia yang mempunyai peran sebagai operator, regulator, dan
pengguna sistem pembayaran mempunyai kewajiban sebagai berikut:
a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan baik yang dituangkan dalam
bentuk regulasi atau bentuk lainnya.
b. Memberikan izin penyelenggaraan sistem pembayaran.
c. Konsultasi dan fasilitasi pada penyelenggara sistem pembayaran
d. Pengawasan (oversight) terutama kepada penyelenggara sistem
pembayaran untuk meniali kesesuaian sistem yang dikelolanya dengan
kebijakan-kebijakan Bank Indonesia di bidang sistem pembayaran.
e. Sosialisasi dan edukasi
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran nontunai oleh Bank Indonesia
1. Transaksi pembayaran nontunai dengan nilai yang besar diselenggarakan
Bank Indonesia melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement)
dan sistem kliring.
2. Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) adalah sistem
transfer dana elektronik yang setiap transaksinya diselesaikan dalam waktu
seketika.
3. Manfaat sistem BI-RTGS antara lain sebagai berikut:
a. Meningkatkan kepastian penyelesaian akhir (settlement finality) setiap
transaksi pembayaran, yang berarti mengurangi risiko penyelesaikan
akhir (minizing settlement risk)
b. Menjadi sarana transfer dana antarbank yang praktis, cepat, efisien,
aman dan handal.
c. Menigkatkan efektivitas pengelolaan dana (management fund) baik
bagi peserta maupun pihak otoritas moneter dan perbankan.
d. Menjadi informasi pendukung dalam menjalankan kegiatan operasi
moneter dan early warning sistem pengawasan bank.
e. Menjadi sarana penyelesaian akhir bagi transaksi pembayaran ritel,
meliputi pembukuan hasil kliring yang diselenggarakan oleh BI
(SKNBI) dan hasil kliring ATM/ kartu debit/kartu kredit.
f. Menjadi sarana pelimpahan penyelesaian akhir transaksi serah dana
dari perdagangan sekuritas, transaksi perdagangan valas antarbank,
setelmen dana dari operasi moneter/operasi pasar terbuka (OPT),
transaksi pembayaran pemerintah, dan transaksi surat berharga.
4. Fungsi Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaran termasuk
berperan sebagai pembuat ketentuan (regulator) dan pengawas (overseer)
BI-RTGS.
Sejarah Uang
Masa Sebelum Barter
Pada zaman purba, atau pada masyarakat yang masih sangat sederhana, orang
belum bisa menggunakan uang. Perdagangan dilakukan dilakukan dengan cara
langsung menukarkan barang dengan barang. Cara ini bisa berlangsung selama
tukar menukar masih terbatas pada beberapa jenis barang saja.
Masa Barter
Pada masa ini untuk memenuhi kebutuhan dirinya, seseorang sudah membutuhkan
pihak lain atau yang dihasilkan oleh pihak lain. Karena jumlah orang sudah
semakin meningkat dan bertambah, maka munculah pertukaran barang, karena
pada masa ini orang belum mengenal produksi barang.
Syarat utama terjadinya barter adalah bahwa orang yang akan saling tukar barang,
mereka saling membutuhkan.
Kesulitan yang ditemukan pada masa barter :
1. Sulit menemukan barang untuk kebutuhan yang mendesak.
2. Sulit menentukan perbandingan barang yang ditukarkan.
3. Sulit memenuhi kebutuhan yang bermacam-macam.
Masa Uang Barang
Pada masa ini orang sudah mulai berpikir mengenai barang perantara sebagai alat
pertukaran, maka dicarilah jenis barang yang dapat mempermudah pertukaran,
yang memiliki syarat sebagai berikut:
1. Barang tersebut dapat diterima dan dibutuhkan semua orang.
2. Barang tersebut dapat ditukarkan kepada siapa saja.
3. Mempunyai nilai tinggi.
4. Tahan lama.
Kesulitan uang barang :
1. Sukar disimpan.
2. Sulit dibawa kemana-mana.
3. Sukar dibagi menjadi bagian yang lebih kecil.
4. Kebanyakan uang barang tidak tahan lama.
5. Nilai uang barang tidak tetap.
Jenis barang yang pernah digunakan sebagai uang barang antara lain : kulit
hewan, hewan, batu-batuan berharga, kulit pohon, logam.
Masa Uang
Peradaban yang semakin maju, mengakibatkan kebutuhan yang semakin banyak
dan bertambah pula, hal tersebut mendorong manusia untuk alat perantara
pertukaran yang mudah, praktis, dan mempunyai nilai, maka dikembangkanlah
jenis uang.
Pengertian Uang
Uang dapat didefinisikan sebagai benda-benda yang disetujui oleh masyarakat
sebagai alat perantaraan untuk mengadakan tukar-menukar/ perdagangan. Yang
dimaksud dengan disetujui dalam definisi ini adalah terdapat kata sepakat di
antara anggota-anggota masyarakat untuk menggunakan satu atau beberapa benda
sebagai alat perantaraan dalam kegiatan tukar-menukar.
Fungsi Uang
Fungsi uang lebih jelas dan mudah digambarkan melalui perbandingan sistem
ekonomi barter dan sistem ekonomi yang sudah menggunakan uang. Kebutuhan
akan fungsi-fungsi tertentu hanya dapat dipenuhi oleh uang.
Fungsi uang dibedakan menjadi dua macam, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
1) Fungsi Asli (Primer)
a) Sebagai Alat Tukar (Medium of Exchange) Uang merupakan alat untuk
mempermudah pertukaran barang dan jasa. Dengan uang semua orang dapat
membeli beragam barang dan jasa.
b) Sebagai Satuan Hitung (Unit of Account) Uang dapat ditukarkan sebagai alat
ukur dengan menentukan harganya. Setiap barang dan jasa memiliki harga-harga
tersendiri, dan harga-harga tersebut dinilai dalam satuan uang.
2) Fungsi Turunan (Sekunder)
a) Sebagai Alat Pembayaran (Mean of Payment) Uang tidak hanya berfungsi
sebagai alat jual beli atau tukar menukar, tetapi dapat digunakan untuk
pembayaran tanpa imbalan atau kontraprestasi, seperti membayar pajak, melunasi
utang, dan memba yar denda.
b) Sebagai Alat Penyimpan Kekayaan (Store of Value) Dengan menyimpan uang
berarti seseorang menyimpan kekayaannya dalam bentuk kas untuk
mempermudah pertukaran dan transaksi lainnya.
c) Sebagai Alat Pemindah Kekayaan Uang sebagai media untuk mengganti
bentuk kekayaan.
Misalnya apabila seseorang ingin memiliki mobil dan ia memiliki tanah, maka
tanah tersebut ia jual untuk kemudian uangnya dibelikan mobil.
Jenis-Jenis Uang
1) Berdasarkan Bahannya
Uang terbagi atas uang kertas dan uang logam.
2) Berdasarkan Lembaga yang Mengeluarkannya
a) Uang kartal, yaitu uang yang dicetak atau dibuat dan diedarkan oleh Bank
Sentral (Bank Indonesia). Contoh uang Rp50.000,00.
b) Uang giral, yaitu uang yang dibuat dan diedarkan oleh bank umum atau bank
komersial dalam bentuk cek, bilyet giro atau perintah membayar.
3) Berdasarkan Nilainya
a) Uang bernilai penuh (full bodied money), adalah uang yang nilai intrinsiknya
sama dengan nilai nominalnya. Nilai intrinsik ialah nilai uang yang ditentukan
oleh nilai bahan pembuatannya. Misalnya, uang emas, nilai intrinsiknya adalah
harga emas yang terkandung dalam uang tersebut yang dijamin sepenuhnya oleh
emas. Adapun nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada setiap mata uang,
baik uang logam maupun uang kertas.
b) Uang tidak bernilai penuh (representative full bodied money) dikenal dengan
nama uang bertanda (token money) adalah uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil
dari nilai nominalnya. Misalnya, nilai kertas yang digunakan untuk membuat uang
Rp10.000,00 nilai bahannya kurang dari Rp10.000,00.
4) Berdasarkan Kawasan atau Daerah Berlakunya
a) Uang domestik, adalah uang yang hanya berlaku di negara tertentu saja.
Misalnya, Rupiah di Indonesia dan Peso di Filipina.
b) Uang internasional, ialah uang yang berlaku tidak hanya dalam suatu negara,
tetapi berlaku juga di seluruh dunia untuk transaksi perdagangan internasional.
Misalnya, Dollar AS, Deutsch Mark Jerman, dan Yen Jepang.
Syarat Uang
Agar masyarakat menyetujui penggunaan sesuatu benda sebagai uang. Haruslah
benda itu memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Nilai tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu
2. Mudah dibawa-bawa
3. Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya
4. Tahan lama
5. Jumlahnya terbatas (tidak berlebih-lebihan)
6. Bendanya mempunyai mutu yang sama
Unsur Pengamanan Uang Rupiah
Agar uang sulit dipalsukan, perlu ada unsur pengamannya. Unsur pengamanan
pada uang kertas mencakup bahan uang dan teknik cetak. Ada dua bentuk unsur
pengamanan pada uang kertas rupiah, yaitu sebagai berikut:
a. Unsur pengaman yang terbuka (overt security features). Kebanyakan
unsur pengaman adalah yang terbuka dapat dilihat dengan mudah oleh
masyrakat. Pendeteksian unsur pengaman tersebut dapat dilakukan dengan
mata telanjang (kasat mata), perabaan tangan, dan peralatan sederhana, seperti
kaca pembesar dan ultra violet
b. Unsur pengaman yang tidak terbuka (covert security features).
Pendeteksian unsur pengaman yang tidak terbuka hanya dapat dilakukan
dengan mesin yang memiliki sensor yang memiliki tingkat kepastian dan
kecepatan yang cukup tinggi untuk mengetahui unsur pengaman tersebut.
Dalam melakukan pemilihan unsur pengamanan uang kertas, pada umumnya
ada dua hal utama yang dipertimbangkan. Kedua hal itu adalah sebagai berikut:
a. Semakin besar nominal pecahan, semakin diperlukan unsur
pengaman yang lebih baik, kompleks, dan canggih.
b. Unsur pengaman yang dipilh didasarkan pada hasil penelitian dan
pertimbangan perkembangan teknologi.
Pengelolaan Uang Rupiah oleh Bank Indonesia
1. Salah satu tugas Bank Indonesia adalah mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran. Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur
dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, Bank Indonesia berwenang
melakukan pengelolaan uang rupiah yang meliputi perencanaan, percetakan,
pengeluaran, pengedaran, pencabutan, dan perarikan, serta pemusnahan
uang rupiah.
2. Bank Indonesia melakukan perencanaan dan penentuan jumlah uang rupiah
yang dicetak dengan memperhatikan antara lain asumsi tingkat inflasi,
asumsi pertumbuhan ekonomi, rencana macam dan pecahan uang rupiah,
serta perkiraan jumlah uang rupiah yang dimusnahkan.
3. Bank Indonesia melakukan pencetakan uang rupiah di dalam negeri dengan
menunjuk badan usaha milik negara sebagai pelaksana pencetakan uang
rupiah.
4. Bank Indonesia menetapkan tanggal, bulan, dan tahun mulai berlakunya
uang rupiah yang dikeluarkan sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah
NKRI.
5. Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang
mengedarkan uang rupiah kepada masyarakat.
6. Bank Indonesia menetapkan uang rupiah tidak sebagai alat pembayaran
yang sah di wilayah NKRI dengan cara mencabut dan menarik uang rupiah
dari peredaran.
Jenis-jenis Alat Pembayaran Nontunai
1. Alat pembayaran nontunai sudah berkembang dan semakin lazim dipakai
masyarakat. Alat pembayaran nontunai memerlukan penggunaan satu atau
lebih bank untuk menyelesaikan transaksi.
2. Transaksi pembayaran non tunai memiliki dua arus proses: aliran instrument
fisik dan aliran dana. Kedua arus dapat berbeda dalam waktu dan arah.
Berdasarkan aliran pembayarannya, alat-alat pembayaran tersebut dapat
dikelompokkan alat pembayaran untuk credit transfer dan alat pembayaran
untuk debit transfer.
3. Credit transfer adalah perintah penempatan dana dari pengirim ke penerima
melalui jalur transfer dana dari bank pengirim ke bank penerima dan
dimungkinkan melalui bank lain sebagai intermediary.
4. Debit transfer adalah sistem transfer dana di mana pemerintah debit transfer
dibuat atau diotorisasi oleh pihak yang memiliki dana.
5. Ada tiga bentuk media pembayaran yang digunakan, yaitu sebagai berikut:
a. Media pembayaran berbasis kertas (paper based payment). Misalnya cek
atau perintah pembayaran yang dapat ditulis dengan tangan atau mesin
ketik, seperti nota kredit dan nota debit.
b. Media pembayaran elektronik (electronic payment) adalah instruksi antara
bank tanpa ketergantungan pada pengelolaan atau pengiriman kertas.
c. Media pembayaran berbasis kartu (card-based payment). Pembayaran
berbasis kartu digunakan untuk pembayaran konsumen pada titik
penjualan. Misalnya, kartu ATM, kartu kredit, dan kartu debit.
Lampiran 2
INSTRUMEN
Pertemuan kesatu
1. Apa yang dimaksud dengan sistem pembayaran?
2. Sebut dan jelaskan macam-macam sistem pembayarana!
3. Berikan contoh alat-alat pembayaran tunai dan non tunai!
Pertemuan kedua
1. Jelaskan peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran!
2. Jelaskan penyelenggaraan sistem pembayaran nontunai oleh Bank Indonesia!
Pertemuan ketiga
1. Jelaskan secara singkat sejarah uang!
2. Apa yang dimaksud dengan pengertian uang!
3. Jelaskan fungsi uang!
4. Jelaskan jenis-jenis uang!
Pertemuan keempat
1. Jelaskan unsur pengaman uang rupiah!
2. Jelaskan pengelolaan uang rupiah oleh Bank Indonesia!
KUNCI JAWABAN
Pertemuan kesatu
1. Sistem pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan
sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain
2. a. Pembayaran tunai merupakan pembayaran memakai uang kartal yaitu uang
logam dan uang kertas.
b. pembayaran non tunai adalah pembayaran yang dilakukan tanpa
menggunakan uang tunai yang beredar melainkan menggunakan cek atau
bilyet giro (BG) dan alat pembayaran menggunakan kartu (ATM, kartu
kredit, kertu debit, prabayar).
3. a. alat pembayaran tunai: uang kertas, uang logam
b. alat pembayaran non tunai: cek, bilyet giro, kartu debet, kartu kredit.
Pertemuan kedua
1. Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran
Tujuan Bank Indonesia adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Untuk
menjaga stabilitas rupiah itu perlu disokong pengaturan dan pengelolaan
akan kelancaran Sistem Pembayaran Nasional (SPN). Kelancaran SPN ini
juga perlu didukung oleh infrastruktur yang handal (robust).
Bank Indonesia adalah lembaga yang mengatur dan menjaga kelancaran
SPN.
Bank sentral adalah satu-satunya lembaga yang berhak mengeluarkan dan
mengedarkan alat pembayaran tunai seperti uang rupiah.
Bank Indonesia yang mempunyai peran sebagai operator, regulator, dan
pengguna sistem pembayaran mempunyai kewajiban sebagai berikut:
a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan baik yang dituangkan
dalam bentuk regulasi atau bentuk lainnya.
b. Memberikan izin penyelenggaraan sistem
pembayaran.
c. Konsultasi dan fasilitasi pada penyelenggara
sistem pembayaran
d. Pengawasan (oversight) terutama kepada penyelenggara sistem
pembayaran untuk meniali kesesuaian sistem yang dikelolanya
dengan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia di bidang sistem
pembayaran.
2. Penyelenggaraan Sistem Pembayaran nontunai oleh Bank Indonesia
a. Transaksi pembayaran nontunai dengan nilai yang besar diselenggarakan
Bank Indonesia melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement)
dan sistem kliring.
b. Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) adalah sistem
transfer dana elektronik yang setiap transaksinya diselesaikan dalam waktu
seketika.
c. Manfaat sistem BI-RTGS antara lain sebagai berikut:
d. Meningkatkan kepastian penyelesaian akhir (settlement finality) setiap
transaksi pembayaran, yang berarti mengurangi risiko penyelesaikan akhir
(minizing settlement risk)
Pertemuan ketiga
1. Pada zaman purba, atau pada masyarakat yang masih sangat sederhana, orang
belum bisa menggunakan uang. Perdagangan dilakukan dilakukan dengan cara
langsung menukarkan barang dengan barang. Cara ini bisa berlangsung selama
tukar menukar masih terbatas pada beberapa jenis barang saja.
Masa Barter
Pada masa ini untuk memenuhi kebutuhan dirinya, seseorang sudah
membutuhkan pihak lain atau yang dihasilkan oleh pihak lain. Karena jumlah
orang sudah semakin meningkat dan bertambah, maka munculah pertukaran
barang, karena pada masa ini orang belum mengenal produksi barang.
Syarat utama terjadinya barter adalah bahwa orang yang akan saling tukar
barang, mereka saling membutuhkan.
Masa Uang Barang
Pada masa ini orang sudah mulai berpikir mengenai barang perantara sebagai
alat pertukaran, maka dicarilah jenis barang yang dapat mempermudah
pertukaran, yang memiliki syarat sebagai berikut:
-Barang tersebut dapat diterima dan dibutuhkan semua orang.
-Barang tersebut dapat ditukarkan kepada siapa saja.
-Mempunyai nilai tinggi.
-Tahan lama.
Masa Uang
Peradaban yang semakin maju, mengakibatkan kebutuhan yang semakin
banyak dan bertambah pula, hal tersebut mendorong manusia untuk alat
perantara pertukaran yang mudah, praktis, dan mempunyai nilai, maka
dikembangkanlah jenis uang.
2. Uang dapat didefinisikan sebagai benda-benda yang disetujui oleh masyarakat
sebagai alat perantaraan untuk mengadakan tukar-menukar/ perdagangan. Yang
dimaksud dengan disetujui dalam definisi ini adalah terdapat kata sepakat di
antara anggota-anggota masyarakat untuk menggunakan satu atau beberapa
benda sebagai alat perantaraan dalam kegiatan tukar-menukar.
3. Fungsi Uang
1) Fungsi Asli (Primer)
a) Sebagai Alat Tukar (Medium of Exchange) Uang merupakan alat untuk
mempermudah pertukaran barang dan jasa. Dengan uang semua orang
dapat membeli beragam barang dan jasa.
b) Sebagai Satuan Hitung (Unit of Account) Uang dapat ditukarkan
sebagai alat ukur dengan menentukan harganya. Setiap barang dan jasa
memiliki harga-harga tersendiri, dan harga-harga tersebut dinilai dalam
satuan uang.
2) Fungsi Turunan (Sekunder)
a) Sebagai Alat Pembayaran (Mean of Payment) Uang tidak hanya
berfungsi sebagai alat jual beli atau tukar menukar, tetapi dapat digunakan
untuk pembayaran tanpa imbalan atau kontraprestasi, seperti membayar
pajak, melunasi utang, dan memba yar denda.
b) Sebagai Alat Penyimpan Kekayaan (Store of Value) Dengan
menyimpan uang berarti seseorang menyimpan kekayaannya dalam bentuk
kas untuk mempermudah pertukaran dan transaksi lainnya.
c) Sebagai Alat Pemindah Kekayaan Uang sebagai media untuk
mengganti bentuk kekayaan.
Misalnya apabila seseorang ingin memiliki mobil dan ia memiliki tanah,
maka tanah tersebut ia jual untuk kemudian uangnya dibelikan mobil.
4. Jenis-jenis uang:
1) Berdasarkan Bahannya
Uang terbagi atas uang kertas dan uang logam.
2) Berdasarkan Lembaga yang Mengeluarkannya
a) Uang kartal, yaitu uang yang dicetak atau dibuat dan diedarkan oleh Bank
Sentral (Bank Indonesia). Contoh uang Rp50.000,00.
b) Uang giral, yaitu uang yang dibuat dan diedarkan oleh bank umum atau
bank komersial dalam bentuk cek, bilyet giro atau perintah membayar.
3) Berdasarkan Nilainya
a) Uang bernilai penuh (full bodied money), adalah uang yang nilai
intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya. Nilai intrinsik ialah nilai uang
yang ditentukan oleh nilai bahan pembuatannya. Misalnya, uang emas,
nilai intrinsiknya adalah harga emas yang terkandung dalam uang tersebut
yang dijamin sepenuhnya oleh emas. Adapun nilai nominal adalah nilai
yang tercantum pada setiap mata uang, baik uang logam maupun uang
kertas.
b) Uang tidak bernilai penuh (representative full bodied money) dikenal
dengan nama uang bertanda (token money) adalah uang yang nilai
intrinsiknya lebih kecil dari nilai nominalnya. Misalnya, nilai kertas yang
digunakan untuk membuat uang Rp10.000,00 nilai bahannya kurang dari
Rp10.000,00.
4) Berdasarkan Kawasan atau Daerah Berlakunya
a) Uang domestik, adalah uang yang hanya berlaku di negara tertentu saja.
Misalnya, Rupiah di Indonesia dan Peso di Filipina.
b) Uang internasional, ialah uang yang berlaku tidak hanya dalam suatu
negara, tetapi berlaku juga di seluruh dunia untuk transaksi perdagangan
internasional. Misalnya, Dollar AS, Deutsch Mark Jerman, dan Yen
Jepang.
Pertemuan keempat
1. Unsur pengaman rupiah:
a. Unsur pengaman yang terbuka (overt security features). Kebanyakan
unsur pengaman adalah yang terbuka dapat dilihat dengan mudah oleh
masyrakat. Pendeteksian unsur pengaman tersebut dapat dilakukan dengan
mata telanjang (kasat mata), perabaan tangan, dan peralatan sederhana,
seperti kaca pembesar dan ultra violet
b. Unsur pengaman yang tidak terbuka (covert security features).
Pendeteksian unsur pengaman yang tidak terbuka hanya dapat dilakukan
dengan mesin yang memiliki sensor yang memiliki tingkat kepastian dan
kecepatan yang cukup tinggi untuk mengetahui unsur pengaman tersebut.
2. Pengelolaan Uang Rupiah oleh Bank Indonesia
a. Salah satu tugas Bank Indonesia adalah mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran. Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan
menjaga kelancaran sistem pembayaran, Bank Indonesia berwenang
melakukan pengelolaan uang rupiah yang meliputi perencanaan, percetakan,
pengeluaran, pengedaran, pencabutan, dan perarikan, serta pemusnahan
uang rupiah.
b. Bank Indonesia melakukan perencanaan dan penentuan jumlah uang rupiah
yang dicetak dengan memperhatikan antara lain asumsi tingkat inflasi,
asumsi pertumbuhan ekonomi, rencana macam dan pecahan uang rupiah,
serta perkiraan jumlah uang rupiah yang dimusnahkan.
c. Bank Indonesia melakukan pencetakan uang rupiah di dalam negeri dengan
menunjuk badan usaha milik negara sebagai pelaksana pencetakan uang
rupiah.
d. Bank Indonesia menetapkan tanggal, bulan, dan tahun mulai berlakunya
uang rupiah yang dikeluarkan sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah
NKRI.
e. Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang
mengedarkan uang rupiah kepada masyarakat.
f. Bank Indonesia menetapkan uang rupiah tidak sebagai alat pembayaran
yang sah di wilayah NKRI dengan cara mencabut dan menarik uang rupiah
dari peredaran.
Lampiran 3
Pedoman penskoran
Uraian Jawaban Skor
1. jawaban lengkap dan benar seluruhnya
2. jawaban lengkap dan benar sebagian besar
3. jawaban lengkap dan benar sebagian kecil
4. jawaban lengkap dan salah
5. tidak ada jawaban
100
70 – 90
50 – 69
30
0
Total skor
Skor yang diperoleh
Nilai = -------------------------- X 100
Skor maksimal
1. Penilaian Sikap Siswa Terhadap Guru Pengajar
No Nama Perilaku yang diamati pada proses pembelajaran
Menghormati Penuh perhatian Kejujuran1.2.3.4.5.
Komponen Level DeskripsiMenghormati
4Siswa selalu menghormati guru dan selalu menunjukkan perilaku sangat santun terhadap guru, dan selalu mematuhi nasihat guru
3Siswa menghormati guru dan menunjukkan perilaku santun terhadap guru, dan mematuhi nasihat guru
2 Siswa cukup menghormati guru dan menunjukkan perilaku cukup santun terhadap guru, dan cukup
mematuhi nasihat guru
1Siswa tidak menghormati guru dan tidak menunjukkan perilaku santun terhadap guru, dan tidak mematuhi nasihat guru
Penuh perhatian
4Siswa selalu menunjukkan sikap positif dan kasih sayang kepada guru
3Siswa menunjukkan sikap positif dan kasih sayang kepada guru
2Siswa cukup menunjukkan sikap positif dan kasih sayang kepada guru
1Siswa kurang menunjukkan sikap positif dan kasih sayang kepada guru
Kejujuran
4Siswa selalu bertutur kata apa adanya, selalu dapat dipercaya, selalu tulus dalam mengerjakan tugas dari guru
3Siswa bertutur kata apa adanya, dapat dipercaya, tulus dalam mengerjakan tugas dari guru
2Siswa cukup dapat dipercaya, cukup tulus dalam mengerjakan tugas dari guru
1Siswa selalu tidak dapat dipercaya, tidak tulus dalam mengerjakan tugas dari guru
Nilai Akhir = Jumlah Nilai x 100 12
Konversi NilaiLevel 0 - 100 Kualitas
3.66 – 4.00 80 – 100 Sangat baik SB2.66 – 3.33 65 – 79 Baik B1.66 – 2.33 40 – 64 Cukup C1.00 – 1.33 0 - 39 Kurang K
Lampiran 4MEDIA
Pertemuan kesatuWaktu : Siang hariLokasi : Di Mall dan bankPemeran :
1. Tia sebagai teller 1 (pada bank BRI yang ada di mall)2. Shelly sebagai pembeli baju di toko sebelah bank 3. Siska sebagai pembeli buku 4. Toni sebagai nasabah bank5. Dina sebagai nasabah bank
Sinopsis:Pada hari sabtu Toni dan Dina pergi ke bank. Toni dan Dina adalah
nasabah dari Bank Rakyat Indonesia. Mereka mengajak teman-temannya yaitu Shelly dan Siska. Mereka pergi bersama-sama untuk mengantar Toni dan Dina pergi ke bank. Toni akan mencairkan cek nya dari pemberian orang tuannya. Dina akan memindahbukukan bilyet giro hasil pembayaran rekan bisnisnya. Mereka memutuskan untuk pergi ke Mall yang ada banknya karena sekaligus jalan-jalan dan mengantar Shelly dan Siska membeli keperluannya.
Shelly membeli baju di toko baju sebelah bank tempat Toni dan Dina melakukan transaksi perbankan. Shelly membayar bajunya menngunakan kartu kredit. Di lain sisi Siska pergi ke toko buku. Dia membayar bukunya dengan kartu debet. Setelah menyelesaikan urusan masing-masing, mereka pergi ke foodcourt untuk membeli makanan dan minuman. Pembayaran yang mereka lakukan menggunakan uang cash.Tugas:
1. Tentukan lima siswa sebagai pemeran dan satu orang sebagai moderator. Moderator menerangkan jalannya alur cerita.
2. Siswa yang tidak berperan ataupun menjadi moderator tetap duduk di bangku masing-masing untuk menyimak dan memperhatikan jalannya alur cerita atau drama.
Catatan: penekanan alur cerita pada macam-macam sistem pembayaran dan alat-alat pembayaran.
Pertemuan ketigaLembar Tugas Siswa
Rumusan Masalah:1.2.3.4.5.
Hipotesis:1.2.3.4.5.
Kesimpulan:1.2.3.4.5.
Sumber Jawaban:1.2.3.4.5.
Pertemuan keempat:BI dan Kemenkeu Sepakati Mekanisme Pengelolaan RupiahBank Indonesia dan Kementerian Keuangan menyepakati mekanisme
koordinasi dalam pengelolaan uang sebagai bagian dari upaya
peningkatan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan Rupiah. Siaran
pers bersama BI-Kemenkeu, Selasa (3/7), menyatakan Menkeu Agus
Martowardojo dan Gubernur BI Darmin Nasution telah menandatangani
nota kesepahaman tentang koordinasi dalam rangka perencanaan dan
pencetakan serta pemusnahan rupiah pada tanggal 27 Juni 2012.
Nota Kesepahaman itu merupakan pedoman pelaksanaan koordinasi
antara pemerintah dan BI dalam bentuk pemberitahuan dan tukar-
menukar informasi serta merupakan bentuk check and balancesdalam
rangka meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan Rupiah
pada tahap perencanaan dan pencetakan serta pemusnahan Rupiah.
Sementara itu, tahapan pengelolaan Rupiah lainnya yang meliputi
pengeluaran, pengedaran, sampai dengan pencabutan dan penarikan dari
peredaran, merupakan kewenangan sepenuhnya BI sehingga tidak
dicantumkan sebagai materi dalam nota kesepahaman.
Berdasarkan UU No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, Rupiah
ditempatkan sebagai salah satu simbol kedaulatan negara yang harus
dihormati dan dibanggakan oleh seluruh warga negara Indonesia. UU itu
juga mengatur bahwa Rupiah adalah alat pembayaran yang sah di
wilayah Indonesia dan wajib dipergunakan dalam setiap transaksi
pembayaran tunai di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam Nota Kesepahaman tersebut telah disepakati mekanisme
koordinasi perencanaan dan pencetakan Rupiah. “Perencanaan Rupiah
yang akan dicetak meliputi perencanaan dan penentuan jumlah Rupiah
yang akan dicetak serta perencanaan penetapan pecahan Rupiah,” tulis
rilis tersebut.
Perencanaan dan penentuan jumlah Rupiah yang akan dicetak, dilakukan
dengan memperhatikan, antara lain asumsi tingkat inflasi, asumsi
pertumbuhan ekonomi, rencana tentang macam, dan harga Rupiah, serta
jumlah Rupiah yang dimusnahkan. Perencanaan penetapan pecahan
dilakukan dengan memperhatikan, antara lain kondisi moneter,
kepraktisan sebagai alat pembayaran, dan/atau kebutuhan masyarakat.
Pada perencanaan dan penentuan jumlah Rupiah yang akan dicetak
dalam suatu periode tertentu, BI mengundang Kemenkeu dalam
menyusun rencana jumlah Rupiah yang akan dicetak, beserta memuat
asumsi-asumsi. “Selanjutnya, Kemenkeu memberikan masukan atas
perencanaan dan penentuan jumlah Rupiah yang akan dicetak tersebut,”.
Demikian pula, saat BI akan menerbitkan pecahan Rupiah baru, BI akan
menyampaikan informasi kepada Kemenkeu. Untuk pecahan Rupiah
kertas baru akan memuat, antara lain tanda tangan pemerintah Republik
Indonesia yang diwakili oleh Menkeu dan Gubernur BI serta perubahan
dari frasa Bank Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sementara itu, kesepakatan koordinasi pengelolaan Rupiah yang
menyangkut pemusnahan Rupiah adalah pemusnahan Rupiah dilakukan
terhadap Rupiah yang tidak layak edar, Rupiah yang masih layak edar
namun berdasarkan pertimbangan tertentu tidak lagi mempunyai
manfaat ekonomis dan/atau kurang diminati oleh masyarakat, serta
Rupiah yang sudah tidak berlaku.
Teknis pelaksanaan pemusnahan Rupiah dilakukan sesuai dengan
ketentuan internal BI. Setiap periode tiga bulan, BI menyampaikan
kepada Kemenkeu informasi mengenai Rupiah yang akan dimusnahkan
yang memuat jenis pecahan, jumlah bilyet/keping, dan nilai nominal.
Selain itu, dalam rangka pemusnahan Rupiah, BI juga menyampaikan
informasi ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk
mengumumkan kepada masyarakat jumlah dan nilai nominal Rupiah yang
dimusnahkan melalui penempatan dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia setiap satu tahun sekali untuk data pemusnahan uang periode
1 Januari-31 Desember.(Diunduh tgl 11 juni 2014/ hukumonline.com)
TUGAS: Diskusikan bersama kelompokmu, analisis bacaan di atas bagaimana Bank Indonesia mengelola uang rupiah.
SOAL ULANGAN HARIAN
I. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar!
1. Sistem pembayaran adalah. . .a. Sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu
pihak kepada pihak lainb. Sistem yang mengatur tentang cara, sarana, tempat, dan waktu pembayaran
dalam rangka penyelesaian hak dan kewajiban para pedagangc. Sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang
digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi ekspor
d. Sistem yang berlaku dalam suatu negara yang didasarkan atas undang-undang dengan melibatkan lembaga, peralatan, pengaturan, sehingga terjadi suatu pemindahan hak dan kewajiban dalam rangka kegiatan ekonomi dalam perdagangan
e. Sistem yang mengatur pelaksanaan kewajiban pada pihak yang berhak atas suatu peristiwa ekonomi yang melibatkan uang dalam arti fisik maupun elektronik melalui alat-alat pemroses yang telah disediakan melalui internet
2. Salah satu komponen yang membentuk sistem pembayaran adalah. . .a. Alat pembayaranb. Perjanjian yang telah disepakatic. Waktu pelaksanaand. Tempat pelaksanaane. Akibat yang ditimbulkan
3. Berikut ini yang merupakan salah satu peran sistem pembayaran dalam perekonomian adalah. . . a. Mempertinggi kepercayaan bahwa transaksi cepat selesaib. Mendorong semangat karena proses pembayarannya dapat dilihatc. Mendorong terjadinya kegiatan ekonomi yang menguntungkand. Mempercepat proses penerimaan pajak untuk negarae. Menjamain kelancaran pasar sebagai tempat di mana terjadi transaksi
4. Sebagai operator, regulator, dan pengguna sistem pembayaran, Bank Indonesia berkewajiban untuk. . .
a. Menanggung segala resiko finansial atas kesalahan sistemb. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan sistem pembayaran pada menteri
keuanganc. Menyediakan data transaksi-transaksi besar kepada publicd. Merumuskan dan menetapkan kebijakan baik yang dituangkan dalam
bentuk regulasi maupun dalam bentuk lainnyae. Memberi nasihat kepada suboperator agar sistem pembayaran digunakan
dengan benar5. Munculnya uang komoditas banyak membantu terciptanya perdagangan yang
semakin luas. Berikut ini yang bukan merupakan kelemahan uang komoditas adalah. . .a. Tidak berlaku secara universalb. Tidak memiliki nilai stabilc. Uang komoditas jauh lebih baik dibandingkan barang dengan barang
(barter)d. Uang komoditas tidak dapat dibagi sesuai kebutuhane. Banyak jenis uang komoditas yang besar, berat, dan tidak nyaman untuk
dibawa6. Pembayaran transaksi nontunai dalam jumlah yang besar diselenggarakan Bank
Indonesia dengan cara. . .a. Menggunakan jasa bank negarab. Mengeluarkan cek bertanda khusus Bank Indonesia dan dapat ditukar di
cabang Bank Indonesia di daerah tingkat Ic. Memindahkan atau membawa uang tersebut dengan mobil khusus ke
tempat penerimad. Mengeluarkan cek dalam jumlah banyak dan bernilai miliarane. Menggunakan Bank Indonesia –Real Time Gross Settlement dan sistem
kliring7. Berikut ini adalah beberapa fungsi uang.
1. Alat tukar2. Standar atau ukuran pembayaran yang ditunda3. Alat penyimpan kekayaan 4. Alat pengolah nilai kekayaan5. Alat satuan hitungFungsi turunan dari uang adalah. . .a. 1,2, dan 3b. 1,2, dan 4c. 1,2,dan 5d. 2, 3, dan 4e. 3,4,dan 5
8. Pembagian uang menjadi uang kartal dan uang giral adalah pembagian atas dasar. . .
a. Bahanb. Badan atau lembaga yang mengeluarkanc. Nilai uangd. Daerah berlakunyae. Mutu
9. Uang dalam negeri dan uang luar negeri adalah pembagian uang atas dasar. . .a. Pihak yang mengeluarkanb. Perbandingan nilai bahanc. Nilai uangd. Bahan uang yang digunakane. Negara yang mengeluarkan
10. Syarat uang adalah. . . a. Tahan lamab. Ada gambar garudac. Ada gambar pahlawand. Ada kata pembayarane. Berbahan kertas
11. Berikut ini yang merupakan syarat uang adalah . . .a. Nilai stabilb. Dari kertas mahalc. Tahan aird. Memiliki nomer registere. Tidak mudah dipalsukan
12. Fungsi asli uang adalah. . .a. Alat pengukur nilaib. Alat pembayar utangc. Alat pembayarand. Alat penunjuk hargae. Alat penukar umum
13. Bapak Heri berutang di Bank Rakyat Indonesia sebesar Rp 25.000.000 untuk membiayai anaknya masuk universitas. Dalam hal ini, fungsi uang adalah sebagai. . .a. Alat tukarb. Ukuran pembayaran yang ditundac. Alat satuan hitungd. Alat penyimpan kekayaane. Alat pengalih nilai kekayaan
14. Berikut yang bukan merupakan ciri umum uang rupiah yang dirancang Bank Indonesia adalah. . .a. Terdapat gambar lambing negara Garuda Pancasilab. Terdapat tulisan “Negara Kesatuan Republik Indonesia”c. Terdapat tulisan “Bank Indonesia”
d. Terdapat tulisan “ alat pembayaran atas dasar kepercayaan”e. Terdapat tanda tangan pemerintah dan Gubernur Bank Indonesia
15. Berikut ini yang bukan merupakan fakto-faktor yang perlu diperhatikan Bank Indonesia dalam perencanaan dan penentuan jumlah uang yang beredar adalah. . .a. Asumsi tingkat inflasib. Ketersediaan logam muliac. Asumsi pertumbuhan ekonomid. Rencana macam dan pecahan uang rupiahe. Perkiraan jumlah uang yang dimusnahkan
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!1. Apa yang dimaksud dengan sistem pembayaran?
2. Sebut dan jelaskan macam-macam sistem pembayarana!
3. Jelaskan peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran!
4. Jelaskan fungsi uang!
5. Jelaskan unsur pengaman uang rupiah!
Pedoman penskoran soal uraian:
Uraian Jawaban Skor
1. jawaban lengkap dan benar seluruhnya
2. jawaban lengkap dan benar sebagian besar
3. jawaban lengkap dan benar sebagian kecil
4. jawaban lengkap dan salah
5. tidak ada jawaban
80
50 – 70
30 – 49
30
0
Total skor
Nilai akhir UH: (Jawaban benar pilihan ganda x 4) + Jawaban soal uraian
Kunci Jawaban Soal UH:
Soal pilihan ganda:1. A2. A3. E4. D5. C6. E7. A8. B9. E10. A11. A12. D13. B14. E15. D Soal uraian:1. Sistem pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan
sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain
2. a. Pembayaran tunai merupakan pembayaran memakai uang kartal yaitu
uang logam dan uang kertas.
b. pembayaran non tunai adalah pembayaran yang dilakukan tanpa
menggunakan uang tunai yang beredar melainkan menggunakan cek atau
bilyet giro (BG) dan alat pembayaran menggunakan kartu (ATM, kartu
kredit, kertu debit, prabayar).
3. Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran
Tujuan Bank Indonesia adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Untuk
menjaga stabilitas rupiah itu perlu disokong pengaturan dan pengelolaan
akan kelancaran Sistem Pembayaran Nasional (SPN). Kelancaran SPN ini
juga perlu didukung oleh infrastruktur yang handal (robust).
Bank Indonesia adalah lembaga yang mengatur dan menjaga kelancaran
SPN.
Bank sentral adalah satu-satunya lembaga yang berhak mengeluarkan dan
mengedarkan alat pembayaran tunai seperti uang rupiah.
Bank Indonesia yang mempunyai peran sebagai operator, regulator, dan
pengguna sistem pembayaran mempunyai kewajiban sebagai berikut:
a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan baik yang dituangkan
dalam bentuk regulasi atau bentuk lainnya.
b. Memberikan izin penyelenggaraan sistem
pembayaran.
c. Konsultasi dan fasilitasi pada penyelenggara
sistem pembayaran
a. Pengawasan (oversight) terutama kepada penyelenggara sistem
pembayaran untuk meniali kesesuaian sistem yang dikelolanya
dengan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia di bidang sistem
pembayaran.
4. Fungsi Uang
1) Fungsi Asli (Primer)
a) Sebagai Alat Tukar (Medium of Exchange) Uang merupakan alat untuk
mempermudah pertukaran barang dan jasa. Dengan uang semua orang
dapat membeli beragam barang dan jasa.
b) Sebagai Satuan Hitung (Unit of Account) Uang dapat ditukarkan sebagai
alat ukur dengan menentukan harganya. Setiap barang dan jasa memiliki
harga-harga tersendiri, dan harga-harga tersebut dinilai dalam satuan uang.
2) Fungsi Turunan (Sekunder)
a) Sebagai Alat Pembayaran (Mean of Payment) Uang tidak hanya
berfungsi sebagai alat jual beli atau tukar menukar, tetapi dapat digunakan
untuk pembayaran tanpa imbalan atau kontraprestasi, seperti membayar
pajak, melunasi utang, dan memba yar denda.
b) Sebagai Alat Penyimpan Kekayaan (Store of Value) Dengan
menyimpan uang berarti seseorang menyimpan kekayaannya dalam bentuk
kas untuk mempermudah pertukaran dan transaksi lainnya.
c) Sebagai Alat Pemindah Kekayaan Uang sebagai media untuk mengganti
bentuk kekayaan.
Misalnya apabila seseorang ingin memiliki mobil dan ia memiliki tanah,
maka tanah tersebut ia jual untuk kemudian uangnya dibelikan mobil.
5. Unsur pengaman rupiah:
a. Unsur pengaman yang terbuka (overt security features). Kebanyakan
unsur pengaman adalah yang terbuka dapat dilihat dengan mudah oleh
masyrakat. Pendeteksian unsur pengaman tersebut dapat dilakukan
dengan mata telanjang (kasat mata), perabaan tangan, dan peralatan
sederhana, seperti kaca pembesar dan ultra violet
b. Unsur pengaman yang tidak terbuka (covert security features).
Pendeteksian unsur pengaman yang tidak terbuka hanya dapat
dilakukan dengan mesin yang memiliki sensor yang memiliki tingkat
kepastian dan kecepatan yang cukup tinggi untuk mengetahui unsur
pengaman tersebut.
top related