riwayat singkat telkom - copy
Post on 07-Feb-2016
280 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN HASIL SURVEI
SISTEM PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN SMK3
PADA PT.TELKOM INDONESIA
Disusun Oleh:
ANDY SETYAWAN (31601200630)
MIKO NOVA PRASETYA (31601200648)
MUHAMMAD ASRUL ZAIDIDUL I (31601200662)
RAUBIYAL MAULAD (31601200667)
RIZQO FADHILAH (31601200668)
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan survei mengenai
sistem penanggulangan kebakaran dan sistem manajemen K3 (SMK3) pada PT.
Telkom Indonesia dengan sebaik-baiknya, sholawat dan salam senantiasa tercurah
kepada junjungan kita Rasullullah SAW.
Pelaksanaan survei ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) pada Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik
Industri, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Survei yang dilaksanakan oleh penulis pada tanggal 7 Januari 2015 tidak
lepas dari dukungan dari banyak pihak. Dengan hati yang tulus pada kesempatan
ini penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Akhmad Syakhroni, S.T., M.Eng., sebagai dosen pengampu mata
kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
2. Ibu Nia dan Bapak Broni selaku pembimbing lapangan yang banyak
memberikan bimbingan, saran serta penjelasan yang dibutuhkan selama
pelaksanaan survei.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk mencapai hasil
yang lebih baik. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk
semua. Aamiin...
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
DAFTAR ISI
Sampul Depan ..................................................................................................... i
Halaman Judul .................................................................................................... ii
Halaman Pengesahan...........................................................................................
iii
Halaman Persetujuan .......................................................................................... iv
Abstraksi ............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Tujuan Kerja Praktek ............................................................................ 2
1.3 Tujuan Pembuatan Laporan .................................................................. 2
1.4 Manfaat Kerja Praktek .......................................................................... 3
1.5 Sistematika penulisan ........................................................................... 3
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Visi Perusahaan ..................................................................................... 5
2.2 Misi Perusahaan .................................................................................... 5
2.3 Tujuan Perusahaan ................................................................................ 5
2.4 Sejarah Perusahaan ............................................................................... 6
2.5 Kondisi Lingkungan............................................................................... 7
2.6 Struktur Organisasi................................................................................ 7
2.7 Daftar Pelanggan dan data hisatoris penjualan Januari-Juni 2012.........
10
BAB III SISTEM PERUSAHAAN
3.2 Sistem Inventory.................................................................................... 16
3.3 Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi (PPIC)....................... 17
3.4 Sistem Produksi...................................................................................... 19
3.4.1. Bahan Baku .................................................................................. 20
3.4.2. Penanganan Bahan Baku............................................................... 21
3.4.3. Proses Produksi ............................................................................ 21
3.5 Sistem Pengendalian kualitas (Quality Control).................................... 23
3.6 Sistem Perawatan (Maintenance)........................................................... 24
3.7 Sistem Tata Letak Pabrik ...................................................................... 25
3.8 Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia .......................................... 27
3.9 Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja ............................................ 28
3.10 Sistem Pemasaran ............................................................................... 30
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Perbandingan Produktivitas Alat Pemanggang Yang
Menggunakan Minyak Tanah Dan Gas ..................................................31
4.2 Perbandingan Produktivitas Alat Pemanggang Dengan
Nilai Output Yang Sama...................................................................... 37
..............................................................................................................
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 42
5.2 Saran ................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 44
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Layout Pabrik UD.BARUASA MEMBIRI .................................... 6
Gambar 2.2 Struktur Organisasi ......................................................................... 9
Gambar 3.1 Tata letak fasilitas pabrik................................................................ 26
Gambar 4.1 Oven Yang Menggunakan Gas LPG............................................... 31
Gambar 4.2 Oven yang Menggunakan Minyak Tanah....................................... 32
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait
dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di
sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara
kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. Semua organisasi memiliki
kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap
berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktek K3 (keselamatan kesehatan
kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga
penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan
kesehatan dan cuti sakit.
SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) adalah suatu
sistem untuk mengelola K3 dalam perusahaan dengan baik dan efektif. Tujuan
dan sasaran sistem manajemen K3 adalah menciptakan suatu sistem keselamatan
dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga
kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan
mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien, dan produktif.
Dasar hukum penerapan K3 antara lain:
UU No.1 Tahun 1970
UU No.21 Tahun 2003
UU No.13 Tahun 2003
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER-5/MEN/1996
Adapun tujuan dilakukannya survei ini adalah untuk mengetahui bagaimana
penerapan K3 terkait dengan sistem penanggulangan kebakaran dan sistem
manajemen K3 (SMK3) pada PT. Telkom Indonesia.
Dasar hukum di Indonesia tentang penaggulangan kebakaran antara lain:
Instruksi Menaker No: INS.11/M/BW/1997 Tentang Pengawasan Khusus K3
Penaggulangan Kebakaran
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor:
PER.02/MEN/1983 Tentang Instalasi Alarm Kebakaran Automatik
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No: PER.04/MEN/1980
Tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api
Ringan.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I No. KEP.186/MEN/1999 Tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran Ditempat Kerja
1.2 Batasan Masalah
Adapun batasan permasalahan yang akan dibahas pada laporan ini adalah
terkait dengan sistem manajemen penanggulangan kebakaran yang ada pada PT.
Telkom Indonesia.
1.3 Tujuan Pembuatan Laporan
Adapun tujuan pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2. Mengetahui manajeman sistem penanggulangan kebakaran yang ada di PT.
Telkom Indonesia.
1.4 Sistematika Penulisan
Adapun penyususnan laporan ini menggunakan sistematika penulisan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berupa uraian yang berisikan latar belakang, batasan masalah,
tujuan pembuatan laporan, dan sistematika penulisan laporan.
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
Bab ini berisikan uraian tentang riwayat singkat perusahaan, visi, misi,
serta penerapan SMK3 pada PT. Telkom Indonesia.
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini berisiskan uraian tentang sarana proteksi penanggulangan
kebakaran dan penerapan SMK 3 pada PT. Telkom Indonesia.
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisiskan uraian tentang kesimpulan dari hasil pelaksanaan
survei dan saran yang dapat diberikan kepada pembaca dan pihak
perusahaan.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Riwayat Singkat PT. Telkom Indonesia
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) biasa disebut Telkom
Indonesia adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan
jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai
perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan
telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta.
Telkom merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan
telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia dan karenanya tunduk pada
hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Dengan statusnya sebagai
Perusahaan milik negara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham,
pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia
(52,47%) sedangkan sisanya 47,53% dikuasai oleh publik, Bank of New York,
dan investor dalam negeri. Saham Perusahaan diperdagangkan di BEI, NYSE,
LSE dan Public Offering Without Listing (“POWL”) di Jepang. Telkom juga
menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, termasuk PT.
Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
2.2 Visi dan Misi PT. Telkom Indonesia
Visi:
Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication,
Information, Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional.
Misi:
Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang
kompetitif.
Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
Visi dan Misi ditetapkan berdasarkan keputusan Komisaris PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk No.09/KEP/DK/2012 pada tanggal 30 Mei 2012.
Corporate Culture : The New Telkom Way
Basic Belief : Always The Best
Core Values : Solid, Speed, Smart
Key Behaviors : Imagine, Focus, Action
2.3 Keselamatan, Kesehatan dan Keamanan Lingkungan Kerja (K3) di PT.
Telkom Indonesia
Telkom berkomitmen untuk mewujudkan keselamatan, kesehatan dan
keamanan dalam lingkungan operasional serta pengamanan terhadap sumber daya,
proses, dan alat produksi dan lingkungan kerja yang diwujudkan melalui
penerapan program Keselamatan, Kesehatan dan Keamanan Lingkungan Kerja
(K3).
Pada tahun 2007 jumlah kecelakaan kerja menurun 30 persen menjadi 65.000
kasus padahal tahun 2006 kecelakaan kerja mencapai 95.000 kasus. Tahun 2008,
target pemerintah jumlah kecelakaan kerja menurun 50 persen atau hanya
mencapai 35.000 kasus. Hadir untuk menerima penghargaan pada kesempatan
tersebut EGM Divre I Muhammad Awaluddin, EGM Divre II Adeng Achmad,
EGM Divre III Dwi Sasongko Purnomo, EGM Divre IV Zulheldi serta para
senior leaders lainnya.
Pada tanggal 12 Maret 2008, untuk kesekian kalinya, mendapatkan
penghargaan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) dan
Kecelakaan Nihil (Zero Accident). Wakil Presiden RI, H. M. Jusuf Kalla
memberikan penghargaan tersebut secara simbolis kepada para senior leaders
Telkom di Istana Wakil Presiden RI Jakarta. Hadir pula Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI Erman Suparno dan Menteri Dalam Negeri Mardiyanto. Jusuf
Kalla dalam pengarahannya mengatakan masalah kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) merupakan hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh seluruh
perusahaan di Indonesia, karena sangat menentukan kinerja dan kesinambungan
operasional perusahaan.
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) kembali meraih Sertifikat
Penghargaan dan Golden Flag untuk SMK3 dan Angka Kecelakaan Nihil dari
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Erman Suparno. Penghargaan
diserahkan di Grand Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Rabu, 14 Oktober 2009
kepada 65 perwakilan dari Kantor Daerah, Kantor Divisi dan Kantor Pusat
Telkom. Prestasi paling membanggakan pada Telkom Divisi Regional V yang
berhasil meraih 10 besar Penghargaan Kecelakaan Nihil dari bidang
telekomunikasi sedangkan Kandatel Semarang berhasil meraih Best Of The Best
SMK3. Menurut Vice President Public and Marketing Communication Telkom,
Eddy Kurnia, Eddy Kurnia, keberhasilan Telkom meraih penghargaan tak lepas
dari usaha para karyawan dan mitra Telkom dalam menerapkan sistem
keselamatan dan kesehatan kerja. Ke depannya, manajemen sudah menyusun
rencana kebijakan supaya sistem keselamatan dan kesehatan kerja masuk dalam
penilaian kinerja individu para karyawan. Selain itu diharapkan setiap karyawan
mampu memberikan informasi K3 terhadap karyawan lainnya bila diperlukan.
Pada tahun 2009, survei K3 diselenggarakan bersamaan dengan survei
pendapat karyawan Telkom. Survei K3 ini merupakan survei pertama yang
dilakukan untuk mengetahui apakah lingkungan kerja karyawan sudah memenuhi
kriteria yang ditentukan. Hasil survei K3 tersebut menunjukkan Telkom
memperoleh skor 77,7% yang dikategorikan sebagai “Cukup Baik”. Keberhasilan
dalam pelaksanaan K3 telah diakui secara luas dengan prestasi terkini
mendapatkan enam penghargaan pada tahun 2011.
BAB III
PEMBAHASAN
SARANA PROTEKSI KEBAKARAN
Beberapa alat yang digunakan terkait dengan sarana penanggulangan
kebakaran pada PT.Telkom adalah sebagai berikut:
1. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
PT. Telkom Indonesia terdiri dari 8 lantai dengan total APAR 110 buah.
Secara umum APAR yang digunakan PT. Telkom adalah jenis powder dengan
berat 6 kg. Pemasangan APAR sudah disesuaikan dengan Permenaker No. 04
Tahun 1980 antara lain jarak apar dari lantai 125 cm dan diletakkan pada tempat
yang yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta
dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan disertai dengan petunjuk
penggunaan APAR. Pemeriksaan dilakukan tiap bulan dengan mengisi cheklist
bulanan pemeriksaan APAR yang digantungkan pada setiap APAR.
Gambar 3.1 Peletakan APAR pada PT. Telkom Indonesia
Gambar 3.2 Cheklist Bulanan Pemeriksaan APAR
2. Heat Detector (Detektor Panas)
Total detektor panas yang dipasang pada PT. Telkom adalah 367 buah. Jarak
antar detektor tidak lebih dari 7 meter hal ini sesuai dengan ketentuan Permenaker
No. 2 tahun 1983 pasal 61 Tentang Instalasi Alarm Kebakaran Automatik namun
tidak semua detektor memiliki jarak antara yang sama hal ini disebabkan oleh
layout ruangan yang sering kali berubah terkait kebijakan untuk memperluas
ruang kerja atau membagi ruang kerja dengan pamasangan sekat antar ruang.
Secara umum detektor panas hanya diletakkan didalam ruangan yang memiliki
tingkat resiko munculnya api misalnya ruangan yang memiliki properti terbuat
dari kayu dan bahan-bahan mudah terbakar lainnya, sedangkan diluar ruangan
lebih mengutamakan untuk menggunakan detektor asap.
Gambar 3.3 Heat Detector (Detektor Panas)
3. Smoke Detector (Detektor Asap)
Total detektor asap yang dipasang pada PT. Telkom adalah 85 buah. Jarak
antar detektor tidak lebih dari 12 meter hal ini sesuai dengan ketentuan
Permenaker No. 2 Tahun 1983 pasal 69 Tentang Instalasi Alarm Kebakaran
Automatik. Secara umum detektor asap diletakkan diluar ruangan kerja.
Gambar 3.4 Smoke Detector (Detektor Asap)
4. Sprinkler
Sprinkler dipasang pada ruangan yang di dalamnya terdapat bahan-bahan yang
mudah terbakar seperti kertas, kayu dan plastik. Namun pada ruangan yang
memiliki tegangan tinggi seperti ruang kendali tidak dipasang sprinkler melainkan
APAR jenis powder. Sprinkler menggunakan air raksa dimana pada suhu tertentu
air raksa akan pecah dan menyemprotkan air dengan tekanan tertentu. Ruang
kendali sprinkler diletakkan dalam ruangan khusus yang terdiri dari pressure tank
sprinkler 1000 liter, panel pompa sprinkler 1 unit, dan jockey pump sprinkler 1
unit. Jockey pump berfungsi untuk mengatur tekanan sprinkler secara otomatis.
Ketika tekanan sprinkler turun dibawah tekanan normal maka jockey pump akan
dengan otomatis bekerja untuk menormalkan kembali tekanan sprinkler.
Gambar 3.5 Sprinkler
Gambar 3.6 Jockey Pump Sprinkler
5. Hydrant
Di halaman PT. Telkom terdapat 4 buah hydrant yang terletak di setiap sudut
bangunan dan di dalam ruangan terdapat 27 sub hydrant. Ruang kendali hydrant
diletakkan bersamaan dengan ruang kendali sprinkler yang terdiri dari pressure
tank hydrant 1000 liter, panel pompa hydrant 1 unit, dan jockey pump hydrant 1
unit. Jockey pump juga berfungsi untuk mengatur tekanan hydrant secara
otomatis. Ketika tekanan hydrant turun dibawah normal maka jockey pump akan
dengan otomatis bekerja untuk menormalkan kembali tekanan hydrant.
Gambar 3.7 Hydrant
Gambar 3.8 Jockey Pump Hydrant
6. Push Button
Push button adalah tombol untuk menyalakan alarm kebakaran total push
button yaitu 22 buah yang terletak di beberapa titik tertentu.
Gambar 3.9 Push Button
7. Bell Alarm dan Lampu
Bel dan lampu tersebut akan menyala ketika push button ditekan yang
menunjukan bahwa terjadi kebakaran dizona tertentu. Total bell alarm dan lampu
adalah 19 unit.
Gambar 3.10 Bell Alarm dan Lampu
8. Anounciator Box
Anounciator box adalah box yang memberikan informasi zona terjadinya
kebakaran. Tiap lantai terdapat sub anounciator box yang menunjukan beberapa
zona yang ada di masing-masing lantai dan dilantai dasar terdapat anounciator
box yang menunjukkan seluruh zona yang ada di semua gedung. Ketika terjadi
kebakaran maka lampu indikator pada zona tersebut akan menyala.
Gambar 3.11 Anounciator Box
9. Jalur Evakuasi
Setiap lantai terdapat peta evakuasi yang diletakkan didepan ruang kerja. Peta
evakuasi memberikan informasi terkait jalur evakuasi menuju pintu darurat untuk
menuju lantai dasar. Peta evakuasi juga dibantu oleh penunjuk arah berwarna
hijau untuk memudahkan korban menemukan pintu dan tangga darurat selain itu
ditangga darurat terdapat lampu penerangan yang otomatis akan menyala ketika
terjadi kebakaran serta dilengkapi dengan himbauan untuk tetap tenang dan tidak
lari menuruni tangga.
Gambar 3.12 Peta Evakuasi
Gambar 3.13 Penunju Arah Jalur Evakuasi
Gambar 3.14 Lampu Penerangan pada Tangga Darurat
Gambar 3.15 Himbauan pada Tangga Darurat
10. Prosedur Tetap (PROTAP)
PROTAP adalah langkah-langkah atau prosedur yang harus dilakukan oleh
karyawan jika terjadi kebakaran.
Gambar 3.16 Prosedur Tetap (PROTAP)
11. RJP (Resusitasi Jantung Paru)
RJP berisi tentang upaya-upaya yang dilakukan untuk mengembalikan
kesadaran korban yang kehilangan kesadaran (pingsan) ketika kebakaran terjadi.
Gambar 3.17 RJP (Resusitasi Jantung Paru)
12. Himbauan Larangan Merokok dalam Lingkungan Perusahaan
Pada PT. Telkom Indonesia terdapat himbauan larangan merokok kepada
semua pihak baik karyawan maupun pengunjung dalam lingkungan perusahaan.
Gambar 3.18 Himbauan Larangan Merokok
13. Unit Penanggulangan kebakaran
Pada PT. Telkom masing-masing lantai terdapat 1 ketua lantai dan 2 orang
yang bertanggung jawab untuk menanggulangi kebakaran. Mereka sudah
diberikan training SMK3 untuk menanggulangi kebakaran dan evakuasi korban.
BAB IV
ANALISA
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, sistem penanggulangan kebakaran
pada PT. Telkom Indonesia secara umum sudah sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berkaitan dengan sarana proteksi kebakaran, seperti:
1. Tata letak APAR secara umum sudah sesuai dengan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi No: PER.04/MEN/1980 Tentang Syarat-
Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan, seperti
adanya tanda penunjuk tempat APAR diletakan pada dinding yang secara
teknis sudah sesuai dengan peraturan.
2. Tata letak detektor api secara umum sudah sesuai dengan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor: PER.02/MEN/1983 Tentang
Instalasi Alarm Kebakaran Automatik, seperti letak dan jarak detektor panas
sudah sesuai dengan pasal 61 ayat 1 poin a yaitu “untuk setiap 46 (empat
puluh enam) m2 luas lantai dengan tinggi langit-langit dalam keadaan rata
tidak lebih dari 3 (tiga) m harus dipasang sekurang-kurangnya satu buah
detektor panas”.
3. Adanya unit penanggulangan kebakaran yang sesuai dengan Keputusan
Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No.: KEP.186/MEN/1999 Tentang
Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja, seperti pelaksanaan pasal
5 pada peraturan ini yaitu:
“Unit penanggulangan kebakaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 3
terdiri dari:
a. Petugas peran kebakaran;
b. Regu penanggulangan kebakaran;
c. Koordinator unit penanggulangan kabakaran;
d. Ahli K3 spesialis penaggulangan kebakaran sebagai penaggung jawab
teknis.”
Ada beberapa hal yang perlu dievaluasi pada sistem penanggulangan
kebakaran PT. Telkom Indonesia yaitu pemasangan APAR yang diletakkan di
belakang meja dan di belakang lemari sehingga sulit untuk dijangkau, sedangkan
berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No:
PER.04/MEN/1980 Tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat
Pemadam Api Ringan pasal 4 ayat 1 “setiap satu atau kelompok alat pemadam api
ringan harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah
dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan.”
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahpendidikanteknikmesin.blogspot.com/2012/03/sistem-manajemen-
kesehatan-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan_dan_keselamatan_kerja
http://navale-engineering.blogspot.com/2013/02/pengertian-k3-keamanan-
kesehatan-dan.html
top related