pusat penelitian sumber daya regional lembaga …psdr.lipi.go.id/images/download/lkj/lkj...
Post on 08-Mar-2019
237 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA
Pusat Penelitian Sumber Daya Regional
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
2017
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 iii
KATA PENGANTAR
enyusunan Laporan Kinerja (LKj) Pusat Penelitian Sumber
Daya Regional - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(P2SDR-LIPI) merupakan perwujudan pertanggung-jawaban
atas kinerja pencapaian visi dan misi P2SDR pada Tahun Anggaran
2017. Proses penyusunan LKj P2SDR tahun 2017 ini mengacu pada
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (Menpan RB) Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Landasan
dasar hukum lainnya adalah Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah yang direvisi dengan
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah.
LKj P2SDR tahun 2017 ini merupakan laporan akuntabilitas
kinerja P2SDR untuk kegiatan yang dilakukan selama tahun 2017.
Selama tahun 2017 P2SDR telah melaksanakan berbagai program
dan kegiatan sebagaimana tertuang dalam rencana strategis P2SDR
yang diterjemahkan dalam bentuk perjanjian Kinerja P2SDR tahun
2017 yang terdiri dari 20 Indikator Kinerja Utama (IKU). Dalam LKj
P2SDR tahun 2017 ini akan dijabarkan perbandingan antara realisasi
P
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 iv
pencapaian IKU tahun 2017 dengan Kontrak Kinerja tahun 2017,
serta beberapa kinerja lainnya yang telah dicapai oleh P2SDR.
Selama kurun waktu hampir 17 tahun berdiri, P2SDR
sebagaimana yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala LIPI
No.1151/M/2001 pasal 274 memiliki tugas untuk melaksanakan dan
memberi perhatian terhadap kajian bangsa-bangsa lain yang bersifat
interdisipliner, terpadu, dan komprehensif atas kajian-kajian yang
bersifat kewilayahan atau area studies. Dengan demikian, visi yang
dicanangkan oleh P2SDR adalah sebagai pusat penelitian yang
menjadi rujukan utama dalam studi kewilayahan pada tingkat
nasional dan internasional.
Berdasarkan hasil refokusing P2SDR-LIPI tahun 2016, maka
pada tahun 2017 terdapat 7 (tujuh) kegiatan Tolok Ukur Penelitian.
Kegiatan penelitian tersebut dilakukan oleh 2 (dua) kelompok
penelitian (Keltian) kewilayahan yang terdapat di P2SDR yaitu: (1).
Kelompok Penelitian Asia dan Pasifik yang terdiri atas 4 (empat)
tolok ukur penelitian; dan (2). Kelompok Penelitian Eropa dan Afrika
yang terdiri atas 3 (tiga) tolok ukur penelitian. Selain itu juga
terdapat kegiatan lain di bidang penguatan kelembagaan.
Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang
tulus kepada seluruh tim PME, Pejabat Struktural (Kepala Bagian
Tata Usaha dan Kepala Bidang Pengelolaan danDiseminasi Hasil
Penelitian), dan tim Keuangan P2SDR yang telah berkoordinasi
dengan sangat baik hingga Laporan Kinerja ini dapat tersusun dan
terealisasikan. Terima kasih juga saya ucapkan kepada para peneliti
dan seluruh staf P2SDR yang telah membantu memberikan bahan
dan masukan dalam penyusunan Laporan Kinerja ini.Akhir kata,
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 v
semoga Laporan Kinerja ini dapat memenuhi harapan sebagai
pertanggungjawaban kami atas mandat yang diemban dan menjadi
bahan evaluasi untuk perbaikan kinerja di masa mendatang,
terutama bagi satuan kerja sendiri, LIPI, maupun pemerintah. Kritik
dan saran terhadap Laporan Kinerja ini senantiasa kami harapkan
untuk menjadi masukan yang berharga bagi perbaikan penyusunan
laporan di tahun-tahun berikutnya.
Jakarta, 17 Januari 2018
Kepala Pusat Penelitian Sumber Daya Regional-LIPI
Dr. Ganewati Wuryandari, MA NIP. 196411301989032002
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 vi
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 vii
RINGKASAN
EKSEKUTIF
usat Penelitian Sumber Daya Regional (P2SDR) sebagai
satuan kerja di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) memiliki tugas dan fungsi sesuai dengan Surat
Keputusan Kepala LIPI No.1151/M/2001 tentang Organisasi dan
Tata Kerja LIPI, Pasal 274. Selain itu, P2SDR LIPI sebagai lembaga
penelitian yang menjadi bagian dari struktur keorganisasian di
LIPI, yang dibentuk pada tanggal 5 Juni 2001 juga memiliki
tanggungjawab terhadap terhadap rencana program yang
telah ditetapkan. Terkait dengan itu, salah satu bentuk tugas,
fungsi, dan tanggung jawab kelembagaan adalah menyusun
Laporan Kinerja Tahun 2017.
Laporan Kinerja tahun 2017 yang disusun berdasarkan
format Laporan Kinerja LIPI menuangkan beragam informasi
tentang perjanjian kinerja yang telah ditetapkan serta capaian
yang telah diperoleh, khususnya selama kurun waktu tahun
2017. Tahun 2017 merupakan tahun ketiga dari Renstra P2SDR
periode 2015-2019. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh
P2SDR pada dasarnya disesuaikan dengan visi dan misi
lembaga yang diarahkan selaras dengan program-program
yang telah dicanangkan dalam Renstra Implementatif P2SDR
periode 2015-2019.
P
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 viii
Secara praktis, Renstra Implementatif P2SDR ini
memberikan ruang fleksibilitas, khususnya dalam bidang
penelitian. Fleksibilitas ini dimaksudkan untuk merespon
perkembangan atau tren yang muncul dan memerlukan
pendekatan studi jangka pendeknamun berorientasi ke masa
depan, menfokuskan pada rekomendasi strategis kepada
pemerintah, bermanfaat untuk merencanakan perubahan di
lingkungan yang makin kompleks, dan mampu untuk selalu
beradaptasi. Dengan adanya cakupan pada Renstra
Implementatif tersebut, penelitian tahunan P2SDR LIPI
semakin memantapkan diri menjadi lembaga yang strategis
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
mampu menjawab kepentingan para pemangku kepentingan
(stakeholders).
Mengacu pada Renstra Iimplementatif lembaga, hasil
kegiatan penelitian pada tahun 2017 mengarah pada
kontribusi untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi
masyarakat (science for stakeholders), komunitas (science for
community) dan juga akademisi (science for science). Untuk itu
upaya yang dilakukan adalah melalui diseminasi hasil
pengetahuan. Hal ini merupakan upaya menyebarluaskan hasil
penelitian, membangun konsep ataupun analisis mendalam
atas sebuah teori ataupun kajian ilmu sosial. Tentu saja
kegiatan ini sejalan dengan tuntutan tentang lembaga
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 ix
penelitian di bawah Lembaga Pemerintah Non Kementrian,
bahwa institusi penelitian seperti P2SDR LIPI dapat memahami
permasalahan sosial ekonomi dan budaya yang muncul dan
berkembang di kawasan yang diteliti atau di kawasan yang
menjadi lokasi penelitian. Pada tahun 2017 P2SDR juga
membuat rekomendasi kebijakan atas permasalahan yang
dikaji agar dapat memberikan kontribusi nyata bagi
masyarakat ilmiah dan juga bahan masukan dalam
penyusunan kebijaksanaan pemerintah.
Capaian P2SDR pada tahun 2017 sudah sesuai dengan
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2017 dan Penetapan Kinerja
(PK) 2017. RKT dan PK P2SDR tahun 2017 menjalankan 6
Sasaran Strategis dari 9 Sasaran Strategis yang ditetapkan oleh
Kedeputian Bidang IPSK. Terdapat 3 Sasaran Strategis yang
tidak ditetapkan targetnya oleh P2SDR karena tidak sesuai
dengan core competens dari satuan kerja. Dari 6 Sasaran
Strategi tersebut terdapat 11 indikator yang akan menjadi
strategi pencapaian, yakni:
1) Meningkatnya jumlah publikasi ilmiah nasional dan
internasional.
2) Meningkatnya aktivitas ilmiah pada tingkat nasional dan
internasional.
3) Meningkatnya permintaan jasa kepakaran.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 x
4) Meningkatnya jumlah naskah kebijakan atau rumusan hasil
penelitian yang diimplementasikan oleh pemangku
kepentingan.
5) Meningkatnya jumlah kerja sama penelitian.
6) Meningkatnya jumlah publikasi bersama.
7) Menjadi tuan rumah seminar internasional.
8) Meningkatnya pertukaran peneliti.
9) Menguatnya peran menjadi focal point.
10) Meningkatnya partisipasi dalam pertemuan ilmiah nasional
dan internasional.
11) Meningkatnya keanggotaan dalam organisasi ilmiah
nasional dan internasional.
Merujuk pada pengukuran sasaran kinerja tersebut,
dari hasil analisis dan evaluasi kinerja P2SDR tahun 2017,
secara garis besar menunjukkan kinerja sebagai berikut:
1. Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh P2SDR tahun
2017 sebanyak 7 (tujuh) Tolok Ukur (TU) dilakukan di
beberapa negara di kawasan Asia Tenggara (Vietnam), Asia
Timur (Jepang dan Tiongkok), Eropa (Inggris dan Belanda)
dan Afrika (Kenya) dapat terlaksana dengan baik sesuai
dengan jadwal. Kendala yang dihadapi adalah terbatasnya
anggaran penelitian yang diberikan pemerintah dimana
mekanisme pembiayaan perjalanan disamakan dengan
pola perjalanan dinas pejabat negara, padahal kegiatan
penelitian yang dilakukan berbeda sama sekali dengan
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 xi
bentuk kegiatan perjalanan dinas. Selain itu, terjadi
penghematan anggaran yang dilakukan oleh pemerintah di
awal triwulan kedua pelaksanaan anggaran penelitian
menyebabkan perubahan jadwal di lapangan
(pengurangan lamanya hari di lapangan) dan perubahan
pada jumlah keterlibatan personil peneliti dalam
melakukan penelitian lapangan. Persoalan terkait soal
anggaran penelitian ini menyebabkan: (1) pengumpulan
data lapangan tidak sesuai dengan informasi yang
diharapkan karena ruang gerak yang sangat terbatas; (2)
tidak dapat membangun kerjasama penelitian dengan
pihak di luar negeri secara berkesinambungan karena
singkatnya waktu penelitian, sehingga komunikasi
dilakukan dengan jarak jauh yang tidak cukup efektif.
2. P2SDR menyelenggarakan riset keilmuan yang bersifat
mendasar maupun terapan. Pada tahun 2017 hasil
penelitian P2SDR berhasil mencapai target publikasi dalam
bentuk buku ber-ISBN yaitu 4 publikasi buku dan
terealisasikannya 3 naskah rekomendasi kebijakan pada
tahun 2017 ini. Di samping itu beberapa capaian untuk
indikator-indikator lainnya juga mencapai target. Pada
tahun 2017 telah diterbitkan beberapa artikel dalam jurnal
internasional dan jurnal nasional yang terakreditasi. Ada
pula makalah dan artikel yang dipublikasikan dalam bentuk
prosiding sebagai hasil keikutsertaan beberapa peneliti
P2SDR di konferensi atau seminar internasional maupun
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 xii
nasional. Kepakaran para peneliti P2SDR juga diakui oleh
banyak institusi, baik universitas, media, maupun institusi
pemerintahan sebagai narasumber dalam kegiatan diskusi
atau wawancara. Keterlibatan beberapa peneliti senior
dalam organisasi internasional maupun nasional juga
menjadi capaian yang sangat baik di tahun ini.
3. P2SDR meningkatkan aksesibilitas informasi ilmu
pengetahuan dan teknologi (Iptek) melalui berbagai
kegiatan, seperti mengikuti pertemuan yang
diselenggarakan instansi di luar LIPI baik nasional maupun
internasional. Selain itu, P2SDR juga mengikuti
pelaksanaan pertemuan ilmiah nasional dan internasional,
yang antara lain berupa lokakarya, seminar, dan
konferensi. Ada pula beberapa peneliti yang menempati
posisi sebagai anggota organisasi dan focal point bidang
pengetahuan pada berbagai organisasi di luar maupun di
dalam negeri. Para peneliti cukup aktif berpartisipasi
dalam berbagai kegiatan pertemuan ilmiah, terlihat dari
capaian keikutsertaan pada pertemuan ilmiah yang
melampaui target.
4. Pada tahun 2017, baik peneliti maupun staf P2SDR aktif
dalam melakukan kegiatan pemasyarakatan Iptek dalam
upaya mendorong perilaku sadar Iptek. Hal ini terlihat dari
semua kegiatan pemasyarakatan Iptek mampu melebihi
target yang ditentukan dengan capaian lebih dari 100
persen.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 xiii
Meskipun banyak capaian yang telah diraih pada tahun 2017,
P2SDR-LIPI masih menghadapi tiga tantangan utama, yaitu
sebagai berikut: (1) penguatkan penerbitan publikasi ilmiah
terutama buku; (2) pengembangan dan penguatan kerja sama
dengan stakeholder terkait; (3) penguatan diseminasi ilmu
pengetahuan P2SDR. Beberapa perbaikan lain yang juga perlu
dilakukan adalah meningkatkan jumlah sumber daya manusia
yang memiliki kompetensi dan jumlah staf lembaga yang
mempunyai jabatan fungsional; memfokuskan kegiatan dan
penelitian yang bersifat multidisiplin area studies yang
disesuaikan dengan topik-topik yang sedang mengemuka dan
menyusun Rencana Strategis (Renstra) 2020-2014. Tantangan-
tantangan tersebut perlu i dicarikan jalan keluarnya dan
diselesaikan demi terwujudnya perbaikan kinerja lembaga
yang lebih baik.
Dengan anggaran yang relatif sangat terbatas, P2SDR LIPI
berusaha melakukan fungsi penelitian sebagai wadah
pengembangan ilmu pengetahuan yang sangat dibutuhkan
oleh pemerintah dan masyarakat secara umum. P2SDR LIPI
juga berusaha untuk menghasilkan output maupun outcome
yang memiliki daya manfaat dalam penyelesaian suatu
masalah untuk perbaikan bangsa. Sasaran-sasaran tersebut di
masa mendatang akan terus diperbaiki untuk mendapatkan
peningkatan kapasitas perorangan dan lembaga (capacity
building) melalui media promosi dan sosialiasi hasil-hasil kajian
penelitian lembaga.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 xiv
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 xv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Kondisi Umum Organisasi
1.1.1 Sejarah P2SDR
1.1.2 Struktur Organisasi dan Sumber Daya
1.2 Permasalahan Utama
1.2.1 Sumber Daya Manusia dan
Permasalahannya
1.2.2 Pengelolaan Keuangan dan Persoalannya
1.2.2.1 Anggaran DIPA
1.3 Sarana dan Prasarana
1.4 Sistematika dan Ruang Lingkup Laporan
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1 Kondisi Umum
2.2 Rencana Strategis Tahun 2015-2019
2.2.1 Visi dan Misi Kedeputian IPSK-LIPI
2.2.2 Visi, Misi serta Tugas dan Fungsi P2SDR-LIPI
2.2.3 Tujuan dan Sasaran
2.2.3.1. Tujuan 2.2.3.2. Sasaran
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 xvi
2.3 Arah Kebijakan P2SDR-LIPI
2.3.1 Kebijakan Bidang Penelitian
2.3.2 Kebijakan Kegiatan Pengembangan
Kelembagaan
2.4. Strategi
2.4.1. Strategi Pengelolaan Lembaga
2.4.2. Strategi Peningkatan Kinerja
2.4.3. Strategi Kegiatan Penelitian
2.4. Program dan Kegiatan
2.5.1. Program Penelitian dan Pengembangan Iptek 2.6. Penetapan Kinerja Tahun 2017
2.6.1. Rencana Kerja dan Target Capaian Tahun 2017
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja Organisasi
3.1.1 Akuntabilitas Kinerja
3.1.2 Analisis dan Evaluasi Kinerja Tahun 2017
3.1.3. Evaluasi Capaian Renstra 2015-2019 1.1.4 Analisis Penunjang Keberhasilan Program
3.2 Realisasi Anggaran 3.2.1 Anggaran DIPA 3.2.2 Realisasi Anggaran Hasil Penelitian Bidang
Sumber Daya Regional 3.2.3 Realisasi Anggaran Layanan Perkantoran
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 xvii
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi P2SDR-LIPI
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 1
BAB I
PENDAHULUAN
ab ini menyajikan penjelasan umum tentang Pusat
Penelitian Sumber Daya Regional – Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (P2SDR-LIPI) sebagai sebuah
organisasi. Ini terutama terkait dengan struktur,
kedudukan, tugas dan fungsi, serta kiprah P2SDR-LIPI pada
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi
pembangunan bangsa dengan memanfaatkan sumber daya
yang dimiliki untuk melaksanakan kegiatan berdasarkan aspek
strategis satuan kerja dan permasalahan utama (strategic
issue) yang dihadapi di tahun 2017.
1.1 Kondisi Umum Organisasi
P2SDR-LIPI merupakan salah satu lembaga penelitian yang
menjadi bagian dari struktur keorganisasian di LIPI. P2SDR-LIPI
terbentuk pada tanggal 5 Juni 2001 melalui Surat Keputusan
Kepala LIPI No.1151/M/2001 Pasal 274. P2SDR didirikan
dengan maksud untuk melaksanakan dan memberi perhatian
terhadap kajian bangsa-bangsa lain yang bersifat
interdisipliner, terpadu, dan komprehensif atas kajian-kajian
yang bersifat kewilayahan atau area studies. Sebagai salah
satu bagian dari struktur keorganisasian di LIPI, P2SDR
memiliki tugas dan fungsi yang sesuai dengan fungsi dan tugas
B
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 2
pokok LIPI. Sebagai lembaga penelitian, terdapat dua jenis
kegiatan yang dilakukan oleh P2SDR-LIPI, yaitu kegiatan
penelitian dan kegiatan nonpenelitian yang bertujuan untuk
memperkuat riset yang dilakukan, yaitu berupa sarana,
prasarana, dan sumber daya manusia sebagai pendukung
utama bagi tercapai dan terselenggaranya tujuan organisasi.
Segala bentuk kegiatan yang telah dilakukan oleh
P2SDR-LIPI secara periodik wajib untuk dilaporkan kepada
pemerintah atau pihak-pihak yang berkepentingan lainnya
(stakeholders) karena pembiayaannya bersumber dari dana
pemerintah melalui program DIPA. Pelaporan tersebut
dilakukan dalam bentuk Laporan Kinerja (LKj). Dengan
demikian, LKj merupakan media akuntabilitas dan media
formal yang dipakai oleh satuan kerja instansi pemerintah
untuk memberikan informasi kepada pihak stakeholders yang
berhak untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang telah
dilakukan oleh P2SDR-LIPI setiap tahunnya.
Target dan capaian yang diraih individu dan kelompok
penelitian merupakan dua hal penting yang disampaikan di
dalam Laporan Kinerja sebagai bentuk pertanggungjawaban
P2SDR-LIPI sebagai instansi pemerintah yang memiliki
komitmen membangun good governance yang berhasil guna,
bersih, dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi,
dan nepotisme. Selain itu, LKj juga merupakan cara P2SDR-LIPI
menyatakan komitmennya untuk terus ikut memberikan
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 3
konstribusinya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di masyarakat secara nasional maupun global.
1.1.1. Sejarah P2SDR-LIPI
Latar belakang berdirinya P2SDR didasarkan atas
pertimbangan pentingnya memberi perhatian terhadap kajian
bangsa-bangsa lain yang bersifat interdisipliner, terpadu, dan
komprehensif. Pertimbangan ini bermula dari rasa
keprihatinan bahwa masih kurangnya perhatian terhadap
kajian-kajian yang bersifat kewilayahan atau area studies
dengan lokus penelitian di negara lain. Oleh karena itu, LIPI
sebagai lembaga penelitian terbesar di Indonesia merasa perlu
untuk memberikan pengetahuan dan informasi ilmiah kepada
masyarakat luas tentang persoalan sosial, ekonomi, dan
budaya di berbagai negara pada berbagai kawasan seperti
Asia Tenggara, Asia Pasifik, dan Eropa.
Sebelum P2SDR terbentuk, LIPI telah memiliki satu
program kajian wilayah, yaitu Program Studi Asia Tenggara
yang didirikan oleh Prof. Dr. Taufik Abdullah, APU pada 1993.
Program studi tersebut berada di bawah Pusat Penelitian
Masyarakat dan Budaya (PMB)-LIPI. Pembentukkan P2SDR-LIPI
berdasarkan pada SK Presiden RI No. 1 Tahun 1986 yang
kemudian ditindaklanjuti dengan dengan Keppres RI No. 166
Tahun 2000, Keppres RI No. 178 Tahun 2000, Keppres RI No.
42 Tahun 2001, Keppres RI No. 43 Tahun 2001 dan Keputusan
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 4
Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah NonDepartemen (LPND) yang
menetapkan keberadaan LIPI sebagai LPND di bidang Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang berada di bawah dan
bertanggungjawab langsung kepada Presiden. Keputusan
Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tersebut kemudian
ditindaklanjuti dengan Reorganisasi kedua LIPI dengan
ditetapkannya Keputusan Kepala LIPI No. 1151/M/2001
tanggal 5 Juni 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja LIPI atas
persetujuan Menpan RI yang tertuang dalam surat nomor
138/M.PAN/5/2001 tertanggal 31 Mei 2001. Keputusan
Kepala LIPI No.1151/M/2001 yang dituangkan dalam Pasal 274
pada Bagian Ketujuh ini kemudian menjadi landasan hukum
terbentuknya P2SDR.
Dalam perkembangannya, selama 16 tahun menjadi
bagian dari satuan kerja dalam tata organisasi LIPI, P2SDR-LIPI
secara terus-menerus memberikan kontribusi atas
perkembangan kegiatan penelitian dan dunia ilmu
pengetahuan. Pada tahun 2013, seiring dengan berjalannya
program reformasi birokrasi dalam tata pemerintahan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, keluar peraturan baru
yaitu Peraturan Presiden RI Nomor 3 Tahun 2013 tentang
Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 103 tahun
2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 5
NonKementerian (LPNK). Keputusan Presiden tersebut
ditindaklanjuti dengan keluarnya Surat Persetujuan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor B/752/M.PANRB/2/2014 tanggal 5 Februari 2014.
Dengan mengacu pada Surat Persetujuan tersebut, LIPI
selanjutnya melakukan restrukturisasi pada jabatan struktural
di lingkungan kerjanya. Melalui Peraturan Kepala LIPI No.1
Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia, dilakukan perubahan pada struktur
organisasi di lingkungan kerja LIPI. Dalam perubahan struktur
organisasi tersebut, Pasal 275 disebutkan bahwa dalam
struktur organisasi Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial dan
Kemanusian (IPSK)-LIPI terdapat 5 Pusat Penelitian (Puslit) di
dalamnya, dan salah satunya adalah Pusat Penelitian Sumber
Daya Regional (P2SDR).
Berbeda dengan pusat penelitian lainnya yang berada
di bawah Kedeputian IPSK-LIPI, fokus kajian di P2SDR-LIPI
adalah tentang dinamika sosial, budaya, dan ekonomi yang
komprehensif dan komparatif, yang dilakukan melalui
pendekatan lintas disiplin keilmuan tentang kawasan Asia dan
Pasifik, Eropa, dan Afrika. Tugas dan fungsi dari P2SDR-LIPI
secara formal mengacu pada ketentuan Pasal 321 dari
Peraturan Kepala (Perka) LIPI Nomor 1 Tahun 2014, yakni:
1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program
penelitian di bidang sumber daya regional.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 6
2. Penelitian di bidang sumber daya regional.
3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
penelitian di bidang sumber daya regional.
4. Pelaksanaan urusan tata usaha.
Oleh karena itu, sesuai dengan fokus kajian
penelitiannya di bidang sumber daya regional, maka P2SDR-
LIPI mencanangkan visinya sebagai pusat penelitian yang
menjadi rujukan utama dalam studi kewilayahan pada tingkat
nasional dan internasional. Dengan memperhatikan visi-misi
LIPI dan Kedeputian IPSK, P2SDR-LIPI kemudian mengeluarkan
beberapa strategi untuk mencapai visinya tersebut, yaitu:
a. Menghasilkan penelitian tentang kawasan Asia dan Pasifik,
Eropa dan Afrika yang kreatif, terdepan dan berkualitas
tinggi.
b. Menjadi leading institute dalam pengembangan dan kerja
sama kajian kewilayahan.
c. Memberikan sumbangan pemikiran dalam memecahkan
masalah-masalah sosial dan kemanusian.
1.1.2 Struktur Organisasi dan Sumber Daya
Terkait dengan struktur organisasi kelembagaan, berdasarkan
Peraturan Kepala LIPI Nomor 1 Tahun 2014, terjadi perubahan
atas struktur organisasi di lingkungan kerja LIPI. Berdasarkan
kebijakan itu, P2SDR-LIPI kemudian melakukan penyesuaian
pada struktur organisasi di dalam lingkungan kerjanya.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 7
Struktur organisasi di P2SDR-LIPI yang baru dapat dilihat pada
Lampiran 1.
Dalam bidang kegiatan penelitian, sebelum terjadi
restrukturisasi organisasi di lingkungan kerja LIPI di atas,
seorang Kepala Pusat Penelitian dibantu oleh tiga orang
Kepala Bidang yang setingkat dengan eselon 3, yang masing-
masing membawahi fungsional peneliti di bidang Asia
Tenggara, Asia Pasifik dan Eropa. Dengan adanya
restrukturisasi organisasi pada pertengahan tahun 2014, maka
jabatan Kepala Bidang ditiadakan. Sebagai gantinya,
dimunculkan beberapa Kelompok Peneliti (Kelti), di mana satu
Kelti dipimpin oleh seorang Koordinator Peneliti yang
dipegang oleh seorang Profesor Riset atau setingkat Peneliti
Utama. Koordinator Kelti bertugas membantu mengkoordinasi
kegiatan penelitian sesuai dengan bidang penelitiannya.
Meskipun restrukturisasi organisasi menghilangkan jabatan-
jabatan Kepala Bidang, akan tetapi terjadi pula penambahan
posisi jabatan pada bagian-bagian lain. Posisi-posisi jabatan
dalam struktur organisasi P2SDR-LIPI yang ada saat ini
diuraikan di bawah ini.
1. Kepala Pusat Penelitian
Kepala Pusat Penelitian (Kapuslit) bertindak sebagai
pimpinan yang merumuskan, melaksanakan kebijakan,
mengendalikan pelaksanaan kebijakan, serta memberikan
bimbingan dan pembinaan terkait dengan bidang
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 8
penelitian sumber daya regional. Dalam melaksanakan
tugasnya, Kapuslit dibantu oleh Kepala Bidang Pengelolaan
dan Diseminasi Hasil Penelitian dan Bagian Tata Usaha.
2. Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian
Bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
dokumentasi, data dan hasil-hasil penelitian, hak kekayaan
intelektual, serta sistem informasi penelitian. Tugas
lainnya adalah menyiapkan penyusunan rencana strategis
diseminasi, pelayanan jasa, implementasi, komersialisasi,
dan promosi hasil penelitian di bidang sumber daya
regional.
Beberapa subbidang yang berada di bawah Bidang
Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian adalah sebagai
berikut:
a. Subbidang Pengelolaan Hasil Penelitian
Subbidang Pengelolaan Hasil Penelitian mempunyai
tugas untuk melakukan pengelolaan dokumentasi, data
dan hasil-hasil penelitian, hak kekayaan intelektual,
serta sistem informasi penelitian di bidang sumber
daya regional.
b. Subbidang Diseminasi dan Kerja Sama.
Subbidang Diseminasi dan Kerja Sama mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
rencana strategis diseminasi, pelayanan jasa,
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 9
implementasi, komersialisasi, dan promosi hasil
penelitian di bidang sumber daya regional.
3. Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha memiliki tugas untuk melaksanakan
urusan tata usaha satuan kerja, yaitu urusan keuangan,
urusan kepegawaian, persuratan, kearsipan, perlengkapan,
rumah tangga, dan inventarisasi barang milik negara.
Bagian Tata Usaha terdiri atas:
a. Subbagian Keuangan yang mempunyai tugas
melakukan urusan keuangan.
b. Subbagian Kepegawaian dan Umum yang mempunyai
tugas melakukan urusan kepegawaian, persuratan,
kearsipan, perlengkapan, rumah tangga, dan
inventarisasi barang milik negara.
Dengan Tugas dan Fungsi dari masing-masing posisi di
atas, P2SDR-LIPI berkomitmen untuk mengoptimalkan seluruh
potensi organisasi melalui dukungan sumber daya manusia
(SDM), dana, sarana, dan prasarana yang ada, serta terus
menerus melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi seluruh
kegiatan untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi, baik
secara internal maupun kerja sama institusional dengan pihak
lain.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 10
I.2 Permasalahan Utama (Strategic Issue)
I.2.1 Sumber Daya Manusia dan Permasalahannya
Sejak berdiri 16 tahun yang silam, telah terjadi penambahan
jumlah pegawai, baik untuk peneliti maupun staf administrasi.
Jika pada awal pembentukan P2SDR, jumlah pegawai hanya
sekitar 15 orang. Dalam waktu 16 tahun, terjadi penambahan
pegawai sebanyak 29 orang. Pada tahun ini per 1 November
2017, P2SDR menerima mutasi antar instansi dari Pemerintah
Daerah Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatera Utara, 1 orang
pegawai untuk tenaga administrasi, yaitu Caroline T. Jumlah
pegawai pada tahun 2017 ini sebanyak 43 orang, dengan 34
orang peneliti dan 9 orang staf administrasi. Komposisi
pegawai laki-laki dan wanita hampir seimbang jumlahnya (lihat
Diagram 1.1). Sebagian besar peneliti dan staf administrasi
berumur sekitar 30 – 44 tahun. Hal ini karena P2SDR
tergolong sebagai puslit baru yang berdiri sejak tahun 2001.
Oleh karenanya, sebagian besar peneliti dan tenaga
administrasinya masih tergolong berusia muda.
Pengajuan formasi CPNS untuk tenaga nonpeneliti
tidak pernah terpenuhi sejak tahun 2014, yaitu untuk 1 orang
sekretaris, 1 orang akuntasi, dan 1 orang administrasi negara.
Namun demikian, pada tahun 2017 P2SDR mendapat tenaga
administrasi, mutasi dari Pemerintah Daerah Kota
Gunungsitoli. Kebijakan moratorium dari pemerintah tahun
2015 sampai dengan 2016 juga menyebabkan P2SDR tidak bisa
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 11
menerima CPNS. Kondisi ini memberikan implikasi tidak
terpenuhinya kembali formasi CPNS tenaga administrasi.
Pemerintah sesungguhnya telah membuka formasi CPNS pada
tahun 2017, namun sayangnya hanya untuk formasi peneliti.
Kekurangan tenaga administrasi untuk sekretaris
sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 2011. Solusi pada saat
itu adalah menempatkan salah satu pegawai dari bagian
kepegawaian sebagai sekretaris (2011 – 2014). Namun,
pegawai tersebut dipindahkan ke bagian keuangan pada tahun
2015 sampai sekarang, karena staf di bagian keuangan masih
kekurangan tenaga dalam mengelola keuangan yang semakin
kompleks. Kebijakan pemerintah yang hanya menerima
formasi CPNS untuk peneliti menjadi kendala utama dalam
masalah tenaga administrasi di P2SDR, sementara pada tahun
2018 dan 2019 akan ada 2 (dua) orang tenaga administrasi
yang akan memasuki masa pensiun. Dengan demikian sudah
harus dipikirkan akan kekurangan tenaga administrasi ke
depannya.
Untuk lebih memberikan gambaran mengenai kondisi
pegawai di P2DR terutama terkait dengan komposisi atau
jumlah pegawai P2SDR berdasarkan jenjang pendidikan,
pangkat/golongan, jabatan fungsional, klasifikasi tugas, umur
dan golongan, serta peneliti yang tugas dan ijin belajar, dapat
dilihat secara lebih rinci pada beberapa tabel dan diagram
yang disajikan di bawah ini. Secara umum, beberapa tabel dan
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 12
diagram memperlihatkan bahwa dari sisi sumber daya
manusia, P2SDR sebagai sebuah lembaga penelitian sudah
memiliki SDM yang berkualitas, potensial dan masih banyak
berusia muda. Hanya permasalahan yang patut diperhatikan
oleh LIPI sebagai induk dari organisasi adalah bagaimana
membantu memberikan komposisi yang ideal antara jumlah
peneliti dan nonpeneliti yang masih sangat jauh dari ideal.
Tabel 1.1 Jumlah Pegawai P2SDR Berdasarkan Pendidikan, Pangkat/Golongan, dan Jabatan Fungsional
No
NAMA
PEN-
DIDIK-AN
PANGKAT/GOL.
TMT
JABATAN FUNGSIONAL
TMT
I KELOMPOK STUDI ASIA DAN PASIFIK 1. Yekti Maunati S3 Pembina Utama - IV/e
1 April 2012 Peneliti Ahli Utama – IV/e 1 Agustus 2016
2. Ganewati Wuryandari*
S3 Pemb. Utm. Madya – IV/d 1 April 2014
Peneliti Ahli Utama – IV/e 1 November 2015
3. Rucianawati S2 Pembina – IV/a 1 Oktober 2014
Peneliti Ahli Madya – IV/a 1 April 2014
4. Mayasuri Presilla
S2 Penata Tk. I – III/d 1 Oktober 2014
Peneliti Ahli Madya – IV/a 1 April 2014
5. Suribidari S2 Penata – III/c 1 April 2005
Peneliti Ahli Muda – III/c 1 Agustus 2016
6. Lamijo S2 Penata Muda Tk. I III/d 1 Oktober 2013
Peneliti Ahli Muda – III/d 1 April 2016
7. Betti Rosita Sari S2 Pembina – IV/a 1 Oktober 2016
Peneliti Ahli Madya – IV/a 1 Februari 2016
8. Amorisa Wiratri S2 Penata – III/c 1 April 2016
Peneliti Ahli Muda – III/c 2 September 2015
9. Anang Hidayat S3 Penata – III/c 1 Desember 2010
Peneliti Ahli Muda – III/d 1 November 2017
10 Dina Srirahayu S1 Penata Muda – III/a 1 Januari 2014
Peneliti Ahli Pertama – III/a 1 April 2017
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 13
11. Angga Bagus Bismoko.**
S1 Penata Muda – III/a 1 Februari 2015
Analis Hasil Penelitian 1 Februari 2015
12. Fadjar Ibnu Thufail
S2 Pembina – IV/a 1 Oktober 2015
Peneliti Ahli Madya – IV/a 1 April 2015
13. Erlita Tantri S2 Penata Tk. I – III/d 1 Oktober 2014
Peneliti Ahli Madya – IV/a 1 April 2014
14. Paulus Rudolf Yuniarto
S3 Pembina – IV/a 1 April 2016
Peneliti Ahli Madya – IV/b 1 Desember 2016
15. Cahyo Pamungkas
S3 Penata Tk. I – III/d 1 Oktober 2015
Peneliti Ahli Madya – IV/b 1 April 2015
16. Rita Pawestri S2 Penata Tk. I – III/d 1 Oktober 2014
Peneliti Ahli Muda – III/d 1 Februari 2014
17. Devi Riskianingrum
S2 Pembina – IV/a 1 Oktober 2016
Peneliti Ahli Madya – IV/a 1 Februari 2016
18. Upik Sarjiati S2 Penata – III/c 1 Oktober 2013
Peneliti Ahli Muda – III/c 1 Juli 2013
19. Ulil Amri*** S2 Penata – III/c 1 Oktober 2016
Peneliti Ahli Muda – III/c 31 Maret 2014
20. Wabilia Husnah S1 Penata Muda – III/a 1 Januari 2014
Peneliti Ahli Pertama – III/a 1 April 2017
21. Firman Budianto
S1 Penata Muda – III/a 1 Februari 2015
Analis Hasil Penelitian 1 Februari 2015
II
KELOMPOK STUDI EROPA DAN AFRIKA
1. Erwiza S3 Pembina Utama – IV/e 1 Oktober 2015
Peneliti Ahli Utama – IV/e 1 September 2016
2. Erni Budiwanti S3 Pemb. Utm. Madya – IV/d 1 April 2015
Peneliti Ahli Utama – IV/d 1 Juni 2014
3. Gusnelly S2 Pembina Tk. I – IV/b 1 Oktober 2016
Peneliti Madya – IV/b 1 Februari 2016
4. Ahmad Helmy Fuady
S3 Pembina – IV/a 1 Oktober 2015
Peneliti Ahli Madya – IV/a 1 Januari 2015
5. Amin Mudzakkir***
S2 Penata Tk. I – III/d 1 Oktober 2014
Peneliti Ahli Madya – IV/a 1 Mei 2014
6. Kurnia Novianti S2 Penata Tk. I – III/d 1 April 2016
Peneliti Ahli Madya – IV/a 1 November 2015
7. Bondan Widyatmoko***
S2 Penata Tk. I – III/d 1 Oktober 2013
Peneliti Ahli Muda – III/d 30 September 2016
8. Saiful Hakam S2 Penata – III/c 1 Oktober 2012
Peneliti Ahli Muda – III/c 1 September 2016
9. Prima Nurahmi Mulyasari
S2 Penata – III/c 1 April 2016
Peneliti Ahli Muda – III/c 1 Februari 2016
10. Ayu Nova Lissandhi**
S1 Pent. Muda Tk. I – III/b 1 April 2016
Peneliti Ahli Muda – III/c 1 Januari 2016
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 14
11. Choerunisa Noor Syahid
S2 Pent. Muda Tk. I – III/b 1 April 2014
Peneliti Ahli Pertama – III/b 1 April 2017
12. Muzzar Kresna S1 Penata Muda – III/a 1 Januari 2014
Peneliti Ahli Pertama – III/a 1 April 2017
13. Abdul Fikri Angga Reksa**
S1 Penata Muda – III/a 1 Februari 2015
Analis Hasil Penelitian 1 Februari 2015
III
STAF ADMINISTRASI
1. S. Made Subaliati
S2 Pembina – IV/a 1 Oktober 2014
Prahum Ahli Muda – III/c 31 Januari 2008
2. Dini Saptari S1 Pembina Tk. I – IV/b 1 April 2005
Prahum Ahli Madya – IV/b 1 Juli 2014
3. Yudho Utomo S1 Penata Tk. I – III/d 1 Oktober 2017
Programer 1 November 2011
4. Ambari Zabar** S1 Penata – III/c 1 Oktober 2015
Penata Usaha Pengem. Peg. 1 November 2011
5. Teguh Pribadiputra
S2 Pent. Muda Tk. I – III/b 1 April 2015
Perencana Anggaran 1 November 2011
6. Christina Effendy G.
S1 Pent. Muda Tk. I – III/b 1 April 2015
Penata Usaha Pengem. Peg. 1 November 2011
7. Arvy Herdianto Firmansyah
S1 Pent. Muda Tk. I – III/b 1 Oktober 2016
Pustkw. Ahli Pertama- III/b 1 Juli 2016
8. Dedi Kurniawan S1 Penata Muda – III/a 1 April 2017
Penata Usaha Pengem. Peg. 1 November 2011
9. Caroline T S1 Pent. Muda Tk. I – III/b 1 Oktober 2017
Penata Usaha Pengem. Peg. 1 November 2017
III
TOTAL JUMLAH PEGAWAI 43 orang
Sumber: Data kepegawaian P2SDR yang diolah
* Pegawai tersebut diperbantukan dari P2P - LIPI
** Pegawai tersebut sedang ikut program S2
*** Pegawai tersebut sedang ikut program S3
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 15
Diagram 1.1 Persentase Jumlah Pegawai P2SDR Laki-laki dan Perempuan
Sumber: Data Kepegawaian P2SDR
Pada Tabel 1.1 terlihat bahwa jumlah pegawai P2SDR
seluruhnya adalah 43 orang dengan perincian terdapat jumlah
fungsional peneliti sebanyak 34 orang sementara jumlah
pegawai nonpeneliti sebanyak 9 orang. Komposisi antara
jumlah jabatan fungsional peneliti dan nonpeneliti
(admnistrasi) masih belum ideal. Dengan demikian, untuk
menjawab tantangan di masa mendatang, penambahan
tenaga administrasi khususnya dari jurusan sekretaris,
akuntansi, administrasi, IT, serta perpustakaan sangat
diperlukan untuk membawa P2SDR menjadi lembaga yang
semakin lebih baik dalam hal pemberkasan dan
pendokumentasian kinerjanya. Dari Diagram 1.1 terlihat
bahwa jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin secara
44% 56% Laki-Laki
Perempuan
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 16
keseluruhan tidak terlalu jauh perbedaannya, malah
mendekati komposisi yang hampir sama.
Diagram 1.2 Perbandingan Jumlah Pegawai P2SDR
Berdasarkan Klarifikasi Tugas
Sumber: Data Kepegawaian P2SDR
Diagram di atas menunjukkan bahwa, analis hasil
penelitian bidang IPSK tahun 2016 sebanyak 7 orang, pada
tahun 2017 tinggal 3 orang, berarti pada tahun 2017 ada 4
orang analis hasil penelitian sudah menduduki jabatan
peneliti, sedangkan administrasi menjadi 9 orang, di mana
tahun 2017 ada penambahan 1 orang administasi mutasi dari
Pemerintah Daerah Kota Gunungsitoli. Sedangkan jabatan
peneliti tahun 2016 sebanyak 29 orang, tahun 2017 menjadi
31 orang.
29
8 7
31
9
3
0
5
10
15
20
25
30
35
Peneliti Administrasi Analis HasilPenelitian
2016
2017
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 17
Diagram 1.3. Pegawai P2SDR Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tahun 2017
Sumber: Data Kepegawaian P2SDR
Diagram 1.3. di atas memperlihatkan pegawai dengan tingkat
berpendidikan S1 sebanyak 16 orang, berpendidikan S2
sebanyak 19 orang, sedangkan berpendidikan S3 sebanyak 8
orang. Sebenarnya terdapat 2 orang peneliti yang sudah
menyelesaikan pendidikan S2 dan 1 orang yang sudah
menyelesaikan S3 nya di luar negeri, tetapi belum dapat
dicantumkan gelarnya menunggu proses administrasi.
Pada tahun 2017, ada 2 orang peneliti yang masih
menempuh S3 di luar negeri (AS dan Jepang) dan 2 orang
analis hasil penelitian (kandidat peneliti) mendapatkan bea
siswa S2 di luar negeri (Jerman dan AS), serta terdapat masing-
masing 1 orang peneliti yang sedang mengambil ijin belajar
0
5
10
15
20
S1 S2 S3
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 18
program S3 dan S2 di dalam negeri dan 1 orang administrasi
sedang mengambil ijin belajar di dalam negeri. Adapun peneliti
dan administrasi yang sedang mengikuti tugas belajar dan ijin
belajar di dalam dan di luar negeri dapat dilihat pada Tabel
1.4. Diharapkan pada tahun-tahun mendatang, jumlah
pegawai baik administrasi maupun peneliti yang melaksanakan
tugas belajar dan ijin belajar akan meningkat jumlahnya.
Di bidang pendidikan, ada kecenderungan terjadinya
proses pergeseran adaptasi pendidikan yang cepat dari S1 ke
S2 dan S3 di P2SDR. Hal ini karena para pegawai S1 terpacu
untuk segera melanjutkan studi ke jenjang S2, sedangkan
pegawai yang berpendidikan S2 terpacu untuk melanjutkan S3.
Kendala utama yang dihadapi untuk menempuh pendidikan
lanjutan tersebut adalah mahalnya biaya kuliah jika harus
ditanggung sendiri oleh pegawai (peneliti dan nonpeneliti).
Sementara itu, peluang untuk mendapatkan beasiswa dari LIPI
atau Ristek juga sulit sebagai akibat ketatnya persaingan. Jika
membiayai pendidikan sendiri, hal itu hanya mungkin
terlaksana dengan bantuan pendanaan dari orang tua mereka
dan atau meminjam uang dari bank.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 19
4
12 11
4
0123456789
10111213
Peneliti AhliUtama (13 %)
Peneliti AhliMadya (39 %)
Peneliti AhliMuda (35 %)
Peneliti AhliPertama (13
%)
Diagram 1.4 Data Peneliti Berdasarkan Jabatan Fungsional Peneliti Tahun 2017
Sumber: Data Kepegawaian P2SDR
Komposisi peneliti ahli utama yang memang masih belum
mencapai hasil yang diharapkan. Hal ini karena kenaikan
jenjang peneliti ahli madya ke peneliti ahli utama mengalami
perlambatan, disebabkan oleh tuntutan kualitas peneliti yang
lebih tinggi (lihat Diagram 1.3, Tabel 1.2, dan Diagram 1.4).
Selain itu, P2SDR adalah pusat penelitian baru yang saat ini
jumlah peneliti ahli muda dan peneliti ahli madya hampir
seimbang. Namun dalam lima tahun ke depan, jumlah
fungsional peneliti ahli muda ke ahli madya akan bertambah,
demikian juga dari peneliti ahli madya ke peneliti ahli utama
akan bertambah pula.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 20
Tabel 1.2 Jumlah Peneliti Berdasarkan Jenjang Jabatan Fungsional Peneliti dan Jenis Kelamin Tahun 2017
*) Satu orang peneliti P2SDR dengan jenjang jabatan fungsional Peneliti
Ahli Utama adalah peneliti dari P2P-LIPI yang diperbantukan di P2SDR-LIPI
No. Jenjang Jabatan
Fungsional Peneliti
Jenis Kelamin
Jumlah
Pria Wanita
1. Profesor Riset 0 2 2
2. Peneliti Ahli Utama 0 2 2
3. Peneliti Ahli Madya 5 7 12
4. Peneliti Ahli Muda 5 6 11
5. Peneliti Ahli Pertama 1 3 4
6. Analis Hasil Penelitian
(Kandidat Peneliti)
3 - 3
Jumlah 14 20 34
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 21
Diagram 1.5 Persentase Jumlah Peneliti Berdasarkan Jenjang Jabatan Fungsional Tahun 2017
*) Catatan : 1 (satu) orang peneliti P2SDR Jabatan Peneliti Utama adalah
peneliti dari P2P - LIPI yang diperbantukan di P2SDR-LIPI
Dari Tabel 1.2 dan Diagram 1.5 di atas, secara jelas
terlihat ada penambahan satu orang profesor riset yang
dimiliki oleh P2SDR di tahun 2017 ini, yaitu Prof.Dr. Erwiza.
Selain itu terlihat juga bahwa akselerasi kenaikan jenjang
fungsional dari peneliti ahli muda menjadi peneliti ahli madya
terlihat sangat tajam. Hal ini disebabkan karena tuntutan
kualitas peneliti yang lebih tinggi.
6% 6%
35%
32%
12%
9% Prof. Riset
P. Ahli Utama
P. Ahli Madya
P. Ahli Muda
P. Ahli Pertama
Analis Hasil Penelitian
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 22
Tabel 1.3 Peneliti P2SDR Berdasarkan Kelompok Umur dan Golongan Tahun 2017
No Kelompok Umur Golongan Jumlah
III IV
1. < 29 Tahun 6 6
2. Usia 30 – 34 Tahun 6 - 6
3. Usia 35 – 39 Tahun 4 3 7
5. Usia 40 – 44 Tahun 4 4 8
6. Usia 45 – 49 Tahun 1 1 2
7. Usia 50 – 54 Tahun - 1 1
8. Usia 55 – 60 Tahun - 4 4
JUMLAH 21 13 34
Sumber: Data kepegawaian P2SDR yang diolah *) Catatan: 1 (satu) orang peneliti P2SDR kelompok umur 50-54 adalah
peneliti dari P2P - LIPI yang diperbantukan di P2SDR-LIPI Tabel 1.3 di atas memperlihatkan jumlah peneliti
terbanyak berada di kelompok usia 30 – 44 tahun sebanyak 21
orang, sehingga dalam prospek ke depannya, usia ini akan
sangat berpengaruh dalam menentukan kemajuan P2SDR-LIPI.
Masih belum terlalu banyak pegawai yang akan memasuki
masa usia pensiun. Namun demikian penerimaan CPNS,
terutama untuk nonpeneliti masih sangat diperlukan karena
terdapat 2 orang pegawai nonpeneliti yang akan memasuki
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 23
usia pensiun 1 tahun yang akan datang. Artinya dari 9 orang
tenaga nonpeneliti tersebut hanya akan tersisa 7 orang saja.
Hal ini sangat tidak baik untuk operasionalisasi organisasi
nantinya.
Pada tahun 2017, ada 2 orang peneliti yang tugas
belajar mengambil S3 di luar negeri. Sedangkan ada 2 orang
pengolah data penelitian bidang IPSK (kandidat peneliti) baru
saja mendapat bea siswa S2 di luar negeri. Saat ini masih ada 1
orang peneliti yang ijin belajar program S3, dan S2 serta 1
orang tenaga administrasi yang juga ijin belajar di dalam
negeri.
Adapun peneliti yang sedang mengikuti tugas belajar
dan ijin belajar di dalam maupun di luar negeri dapat dilihat
pada Tabel 1.4. Ada sekitar 3 orang yang masih berstatus
kandidat peneliti (analis hasil penelitian) karena mereka ini
baru bergabung sebagai peneliti di P2SDR Tahun 2015 (Tabel
1.5). Diharapkan pada tahun-tahun yang akan datang, jumlah
pegawai/peneliti yang melaksanakan tugas belajar akan lebih
banyak lagi. Di mana peluang untuk melanjutkan pendidikan
terbuka luas bagi para peneliti dan staf administrasi P2SDR
karena berbagai tawaran beasiswa pendidikan juga sudah
semakin banyak.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 24
Tabel 1.4 Jumlah Pegawai yang Sedang Tugas Belajar/Ijin Belajar di Dalam dan di Luar Negeri
NO NAMA
UNIVERSITAS PROGRAM
1. Amin Mudzakkir,
SS., M.Hum.
STIF Driyarkara,
atas biaya sendiri
S3 bidang Filsafat mulai
tahun 2016
2. Ayu Nova
Lissandhi, S.Sos.
Universitas
Indonesia
atas biaya sendiri
S2 bidang Anthropologi
mulai September 2013
3. Ambari Zabar Lembaga
Administrasi
Negara, Bandung
atas biaya sendiri
S2 bidang Administrasi
Negara mulai September
2016
4. Ulil Amri,
M.App.Anth.
Washington
University,
Amerika Serikat,
beasiswa dari
Lembaga
Pengelola Dana
Pendidikan
Kementrian
Keuangan RI
S3 bidang Sociocultural
Anthropology, mulai 9
November 2013 s.d 8
Desember 2016
diperpanjang sampai
Agustus 2018
5. Bondan
Widyatmoko, SE.,
MA
Kyoto University,
Jepang, beasiswa
dari Lembaga
Pengelolaan Dana
Pendidikan
(LPDP),
Kementrian
Keuangan
S3 bidang Asian and
African Area Studies,
mulai April 2016 s.d.
Maret 2019.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 25
6. Abdul Fikri Angga
Reksa, S.Sos
Institute for
Environment and
Human Security of
the United Nation
University (UNU-
EHS).
Bea siswa dari
Deutscher
Akademischer
Austsusch Dienst
(DAAD)
S2 Bidang Geography,
mulai 1 Agustus 2017
s.d. 30 September 2019
7. Angga Bagus
Bismoko, SE
Western Michigan
University,
Amerika Serikat.
Bea siswa dari
RIST-Pro World
Bank Loan No.
8245-ID
S2 Bidang Applied
Economics, mulai 28
Agustus 2017 s.d. 31
Agustus 2019
Sumber: Data Kepegawaian P2SDR
Tabel 1.5 Nama Peneliti P2SDR yang Berstatus Kandidat Peneliti (Analis Hasil Penelitian)
Nama Peneliti CPNS/TMT PNS/TMT
Abdul Fikri Angga
Reksa, S.Sos
1 Februari 2015 1 Februari 2016
Angga Bagus
Bismoko, SE
1 Februari 2015 1 Februari 2016
Firman Budianto,
S.Hum
1 Februari 2015 1 Februari 2016
Sumber: Data kepegawaian P2SDR
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 26
Untuk memaksimalkan jalannya organisasi sebagai
pusat penelitian, maka semangat Reformasi Birokrasi mulai
diimplementasikan. Reformasi Birokrasi merupakan upaya
untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar
terhadap sistem penyelenggaraan kelembagaan menyangkut
aspek-aspek organisasi, ketatalaksanaan, dan sumber daya
manusia. Implementasi Reformasi Birokrasi di PPF-LIPI
dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja individu dan
kelompok sesuai dengan tuntutan keadaan, membangun
kompetensi dan sinergi antarkegiatan penelitian dan
pelayanan internal dan eksternal.
Oleh sebab itu, terkait dengan kinerja kepegawaian
dan disiplin kerja, P2SDR menerapkan peraturan sesuai
dengan ketentuan PP No. 53 Tahun 2010. Meskipun pada awal
pelaksanaannya terjadi banyak persoalan dan kendala, akan
tetapi dapat diatasi secara bersama oleh pegawai-pegawai
P2SDR. Jam kerja yang telah ditentukan oleh pemerintah yaitu
jam 07.30 s.d 16.00 WIB untuk Senin-Kamis dan 07.30 s.d.
16.30 WIB untuk hari Jumat berusaha untuk dijalani oleh
semua pegawai. Hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya penerapan sanksi yang merugikan pegawai. Pada
tahun 2017, P2SDR telah mengeluarkan satu surat teguran
pertama untuk salah satu pegawainya karena melanggar
disiplin pegawai. Pendisiplinan pegawai ini juga memiliki
keterkaitan dengan terjadinya reformasi birokrasi di
lingkungan kerja pemerintahan dengan memberikan insentif
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 27
tambahan kepada pegawai berupa Tunjangan Kinerja (tukin).
Tunjangan kinerja sekaligus juga menjadi ukuran kinerja
pegawai dengan perhitungan 60% dari kinerja dan 40% dari
perilaku khususnya unsur kehadiran. Sampai saat ini, yang
sudah terimplementasikan secara penuh adalah unsur
kehadiran dengan finger print, sedangkan sisi kinerja masih
bersifat SKP manual. SKP elektronik direncanakan mulai
dilakukan pada tahun 2018. Besarnya pemberian Tukin
ditentukan oleh grade masing-masing pegawai sebagaimana
telah ditetapkan oleh pemerintah.
1.2.2 Pengelolaan Keuangan dan Persoalannya
Pada tahun 2017 anggaran Satuan Kerja P2SDR-LIPI
berasal dari dana DIPA pemerintah dan dana hibah penelitian
dari Posco Tj Park Foundation, Korea Selatan. Anggaran semula
Satker P2SDR-LIPI adalah sebesar Rp.8.693.529.000 untuk
membiayai output Hasil Penelitian Ilmu Sosial Bidang Sumber
Daya Regional sebesar Rp.1.611.472.000, output Laboraturium
Sosial sebesar Rp 750.000.000, serta output Layanan
perkantoran sebesar Rp.6.332.057.000. Setelah mengalami
revisi sebanyak tiga kali, anggaran P2SDR-LIPI pada akhir tahun
2017 berubah menjadi Rp. 8.508.746.000 dengan alokasi
untuk output Hasil Penelitian Ilmu Sosial Bidang Sumber Daya
Regional sebesar Rp.1.644.569.000, output Laboraturium
Sosial sebanyak Rp. 485.000.000 dan output Layanan
Perkantoran sebesar Rp.6.379.177.000.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 28
Perubahan struktur anggaran P2SDR-LIPI tahun 2017
disebabkan oleh beberapa hal. Pertama ialah adanya
pemotongan anggaran Laboraturium Sosial sebanyak Rp.
265.000.000 dari pagu awal sebesar Rp. 750.000.000 pada
semester I tahun anggaran berjalan. Pemotongan anggaran ini
dilakukan berdasarkan kebijakan pemerintah yang
ditindaklanjuti oleh PME Kedeputian Bidang IPSK LIPI dengan
memotong anggaran-anggaran program unggulan kedeputian,
diantaranya adalah program Laboraturium Sosial yang
pengelolaan anggarannya dilakukan oleh P2SDR.
Kedua adalah pemberian dana Penelitian Hibah dari
Posco Tj Park Foundation, Korea Selatan berjudul From
Entrepreneurship to Social Activist: Self-Transformation and
Theorizing Socio-Economic Reintegration of Indonesian Return
Migrant from South Korea pada output hasil Penelitian Ilmu
Sosial Bidang Sumber Daya Regional sebesar Rp.35.597.000.
Dengan demikian, output hasil Penelitian Ilmu Sosial Bidang
Sumber Daya Regional bertambah menjadi Rp. 1.644.569.000.
Ketiga ialah penambahan pembayaran gaji dan
tunjangan pegawai pada output layanan perkantoran.
Anggaran layanan perkantoran P2SDR pada tahun 2017
semula ialah sebesar Rp.6.332.057.000 yang terdiri dari
anggaran pembayaran gaji dan tunjangan sebesar
Rp.5.920.657.000 dan penyelenggaraan operasional
perkantoran sebesar Rp.411.400.000. Pada akhir tahun
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 29
terdapat kekurangan anggaran pembayaran gaji dan tunjangan
pegawai sehingga anggaran tersebut mendapat tambahan
sebesar Rp. 47.120.000 dari Pusat Penelitian Kependudukan –
LIPI. Dengan demikian jumlah total anggaran layanan
perkantoran adalah Rp 6.379.177.000.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 30
Tabel 1.6. Struktur Anggaran DIPA P2SDR-LIPI Tahun
2017
Kode Output Anggaran
Semula (000)
Anggaran Revisi ke-1
(000)
Anggaran Revisi ke-2
(000)
Anggaran Revisi ke-3
(000)
Pemotongan/ Penambahan
Anggaran (000)
(%)
3421 Penelitian Sumber daya Regional
8.693.529 8.428.529 8.461.626 8.508.746 (184.783) 100%
3421. 001
Hasil Penelitian Sumber Daya Regional
1.611.472 1.611.472 1.644.569 1.644.569 35.597 19,33%
3421. 001. 001
Hasil Penelitian Identitas Budaya dan Ketahanan Sosial di Asia Tenggara
355.604 355.604 355.134 355.134 0
3421. 001. 002
Hasil Penelitian Identitas Budaya dan Ketahanan Sosial di Asia Pasifik
330.738 330.738 366.565 366.565 35.597
3421. 001. 003
Hasil Penelitian Identitas Budaya dan Ketahanan Sosial di Eropa dan Afrika
506.013 506.013 505.933 505.933 0
3421. 001. 004
Hasil Pengembangan Kelembagaan dalam Mendukung Hasil Penelitian SUmber Daya Regional
419.117 419.117 416.937 416.937 0
3421. 002
Hasil Penelitian Laboraturium Sosial
750.000 485.000 485.000 485.000 (265.000) 5,70%
3421. 994
Layanan Perkantoran 6.332.057 6.332.057 6.332.057 6.379.177 47.120 74,97%
3421. 994. 001
Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai
5.920.657 5.920.657 5.920.657 5.967.777
47.120
3421. 994 .002
Penyelenggaraan Operasional Perkantoran
411.400 411.400 411.400 411.400 0
Sumber: Diolah dari RKAKL P2SDR-LIPI 2017
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 31
1.2.2.1 Anggaran DIPA
Anggaran DIPA 2017 Penelitian Sumber Daya Regional
digunakan untuk membiayai kegiatan: 1) Hasil Penelitian
Sumber Daya Regional; 2) Hasil Penelitian Laboraturium
Sosial; 3) Layanan Perkantoran. Rincian anggaran tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Anggaran Hasil Penelitian Sumber Daya Regional
Pada tahun 2017 kegiatan penelitian sumber daya regional
terdiri dari empat sub output (komponen 051 sampai dengan
komponen 058). Keempat sub output tersebut ialah 1) sub
output hasil penelitian identitas budaya dan ketahanan sosial
di Asia Tenggara; 2) sub output hasil penelitian identitas
budaya dan ketahanan sosial di Asia dan Pasifik; 3) sub
output hasil penelitian identitas budaya dan ketahanan sosial
di Eropa dan Afrika; 4) sub output hasil pengembangan
kelembagaan dalam mendukung hasil penelitian ilmu sosial
bidang sumber daya regional.
Jumlah anggaran awal untuk kegiatan penelitian
sumber daya regional sebesar Rp. 1.611.472.000 yang
disusun berdasarkan Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK),
yakni sistem penganggaran berbasis hasil secara penuh
sebagaimana diamanatkan oleh UU Nomor 17 tahun 2003.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 32
ADIK baru diterapkan pertama kali pada tahun 2016. Dalam
sistem ini penganggaran kegiatan penelitian P2SDR disusun
tidak lagi berdasarkan kegiatan per tolok ukur, namun tujuh
kegiatan penelitian dianggarkan bersama-sama per sub
output dalam tiga sub output dan dibagi dalam tiap tahapan
penelitian (komponen 051 hingga komponen 057), guna
menghasilkan output yang ingin dicapai.
Pada semester kedua tahun anggaran 2017 kegiatan
penelitian sumber daya regional mendapat hibah dari Tj
Park Foundation, Korea Selatan, sebesar Rp.35.597.000 yang
masuk ke dalam komponen pengumpulan data pada sub
output Hasil Penelitian Identitas Budaya dan Ketahanan Sosial
di Asia Pasifik. Rincian anggaran penelitian dapat dilihat pada
tabel 1.7.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 33
Tabel 1.7 Anggaran Kegiatan Penelitian Sumber Daya
Regional P2SDR-LIPI (3 sub output) Tahun 2017
Kode Sub Output/Komponen Anggaran Awal (Rp)
Anggaran setelah
direvisi (Rp)
Pemotongan/ Penambahan
Anggaran (Rp)
%
3421.001.001
Hasil Penelitian Identitas Budaya dan Ketahanan Sosial di Asia Tenggara
355.134.000 355.134.000 - 28,93%
051 Studi Kepustakaan 12.680.000
052 Penyusunan Riset Desain 3.340.000
053 Penyusunan Instrumen Penelitian
3.340.000
054 Pengumpulan Data 294.784.000
055 Pengolahan Data 5.920.000
056 Analisis Data dan Penyusunan Laporan
7.790.000
057 Editing dan Pencetakan Data Laporan
27.280.000
3421.001.002
Hasil Penelitian Identitas Budaya dan Ketahanan Sosial di Asia Pasifik
330.738.000 366.565.000 35.597.000 29,86%
051 Studi Kepustakaan 12.280.000
052 Penyusunan Riset Desain 3.240.000
053 Penyusunan Instrumen Penelitian
3.240.000
054 Pengumpulan Data 307.115.000
055 Pengolahan Data 5.820.000
056 Analisis Data dan Penyusunan Laporan
7.690.000
057 Editing dan Pencetakan Data Laporan
27.180.000
3421.001.003
Hasil Penelitian Identitas Budaya dan Ketahanan Sosial di Eropa dan Afrika
505.933.000 505.933.000 - 41,21%
051 Studi Kepustakaan 17.020.000
052 Penyusunan Riset Desain 4.510.000
053 Penyusunan Instrumen 4.510.000
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 34
Sumber: Diolah dari RKAKL P2SDR-LIPI 2017
Sub output terakhir ialah sub output pengembangan kelembagaan (kode 3421.001.004; komponen 058 sampai dengan komponen 061) guna mendukung hasil penelitian P2SDR. Kegiatan sub output penguatan kelembagaan di P2SDR terdiri dari empat komponen, yakni: (1) Pengembangan SDM; (2) Penerbitan Jurnal Kajian Wilayah; (3) Pengembangan pangkalan data; dan (4) Diseminasi. Rincian anggaran kegiatan penguatan kelembagaan dapat dilihat pada Tabel 1.8 di bawah ini.
Penelitian
054 Pengumpulan Data 420.333.000
055 Pengolahan Data 8.380.000
056 Analisis Data dan Penyusunan Laporan
10.760.000
057 Editing dan Pencetakan Data Laporan
40.420.000
Total 1.191.805.000 1.227.632.000 35.597.000 100%
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 35
Tabel 1.8 Anggaran Pengembangan Kelembagaan P2SDR LIPI 2017
No Komponen Anggaran
Semula (Rp)
Anggaran Revisi
(Rp)
Pemotongan Anggaran
(Rp)
Persen (%)
058 Pengembangan Sumber daya Manusia (SDM) P2SDR
210.062.000 - 50,38%
059 Penerbitan Jurnal Kajian Wilayah
59.200.000 - 14,20%
060 Pengembangan Pangkalan data
41.560.000 - 9,97%
061 Diseminasi 106.115.000 - 25,45%
Total 416.937.000 100%
b. Anggaran Hasil Penelitian Laboraturium Sosial
Selain penelitian ilmu pengetahuan dasar sebagaimana
dijabarkan di atas, pada tahun 2017 P2SDR-LIPI juga
mengelola anggaran Laboraturium Sosial (Labsos) yang
merupakan Kegiatan Unggulan Kedeputian IPSK-LIPI.
Anggaran Labsos yang semula berjumlah Rp. 750.000.000
mengalami pemotongan sebanyak Rp. 265.000.000 sehingga
jumlah anggarannya menjadi Rp. 485.000.000 dengan tiga
tolok ukur dan satu tim manajemen. Sebagaimana output
hasil penelitian sumber daya regional, output Laboraturium
Sosial juga disusun berdasarkan Arsitektur dan Informasi
Kinerja (ADIK). Hanya saja output ini tidak terbagi atas
beberapa sub output. Rincian anggaran Laboraturium Sosial
setelah pemotongan dapat dilihat pada Tabel 1.9.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 36
Tabel 1.9 Anggaran Laboraturium Sosial 2017
Sumber: Diolah dari RKAKL 2017 P2SDR-LIPI
No Komponen/Tolok Ukur Kegiatan
Anggaran Awal
(Rp)
Anggaran setelah direvisi (Rp)
Pemotongan/ Penambahan
Anggaran (Rp)
Persentase
062 Sosialisasi Model/Teori Sosial
81.820.0000 80.920.000 (900.000) 16,68%
Pengujian Model Adaptasi dan Resistensi Masyarakat Adat
10.790.000 10.790.000
Pengujian Model Pengelolaan Air Bersih
10.580.000 10.870.000
Manajemen kegiatan Laboraturium Sosial
49.660.000 48.470.000
Pengujian Revitalisasi Bahasa dan Tradisi Lisan
10.790.000 10.790.000
063 Pengujian Model/Teori Sosial
519.820.000 322.950.000 (196.870.000) 66,59%
Pengujian Model Adaptasi dan Resistensi Masyarakat Adat
136.350.000 110.050.000
Pengujian Model Pengelolaan Air Bersih
127.810.000 107.670.000
Manajemen kegiatan Laboraturium Sosial
92.170.000 21.360.000
Pengujian Revitalisasi Bahasa dan Tradisi Lisan
163.490.000 83.870.000
064 Diseminasi Model/Teori Sosial
148.360.000 81.130.000 (67.230.000) 16,73%
Pengujian Model Adaptasi dan Resistensi Masyarakat Adat
24.650.000 10.000.0000
Pengujian Model Pengelolaan Air Bersih
28.990.000 10.240.000
Manajemen kegiatan Laboraturium Sosial
70.070.000 50.890.000
Pengujian Revitalisasi Bahasa dan Tradisi Lisan
24.650.000 10.000.0000
TOTAL ANGGARAN Laboraturium Sosial
750.000.0000 485.000.0000 265.000.000 100%
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 37
c. Anggaran Layanan Perkantoran
Anggaran semula layanan perkantoran pada tahun 2017
P2SDR-LIPI adalah sebesar Rp.6.332.057.000 yang terdiri dari
anggaran pembayaran gaji dan tunjangan sebesar
Rp.5.920.657.000 dan penyelenggaraan operasional
perkantoran sebesar Rp.411.400.000. Pada akhir tahun
terdapat kekurangan anggaran pembayaran gaji dan
tunjangan pegawai sehingga anggaran tersebut mendapat
tambahan sebesar Rp. 47.120.000 dari Pusat Penelitian
Kependudukan LIPI. Dengan demikian jumlah total anggaran
layanan perkantoran adalah Rp 6.379.177.000. Rincian
anggaran layanan perkantoran dapat dilihat pada Tabel 1.6
diatas.
1.3 Sarana dan Prasarana
Pada tahun 2017 P2SDR-LIPI, tidak melakukan pembelian
belanja modal. Namun demikian, pada triwulan keempat,
tanggal 10 Oktober 2017 mendapatkan transfer masuk BMN
dari Pusat Penelitian Ekonomi (P2E) LIPI melalui dana Global
Village senilai Rp.38.500.000, berupa 1 buah Laptop, 1 buah
televisi, dan 1 paket soundsystem.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 38
1.4 Sistematika dan Ruang Lingkup Laporan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKj)
P2SDR-LIPI tahun 2017 disusun dengan sistematika sebagai
berikut:
KATA PENGANTAR : Bagian ini memuat dasar hukum kewajiban pembuatan Laporan Kinerja, menguraikan tentang apa yang sedang dikerjakan oleh Organisasi (Eselon II) LIPI dan pengantar terhadap keseluruhan isi laporan.
RINGKASAN EKSEKUTIF
: Pada bagian ini merupakan ringkasan mengenai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja, serta sejauh mana usaha-usaha yang telah dilakukan oleh Organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran kinerja. Terdapat juga penjelasan tentang beberapa capaian kinerja penting dari indikator kinerja utama yang dapat menggambarkan kinerja organisasi yang diuraikan secara ringkas. Terdapat beberapa persoalan yang menjadi kendala
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 39
dalam pencapaian target kinerja dan langkah-langkah yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan dan diharapkan akan membantu mengantisipasi persoalan yang sama yang mungkin terjadi di tahun yang akan datang.
BAB I : PENDAHULUAN Menjelaskan secara umum tentang organisasi, dimulai dari sejarah singkat terbentuknya, kedudukan, tugas dan fungsi, serta, aspek strategis organisasi termasuk di dalamnya tentang ketersediaan sumber daya yang dimiliki dan berbagai kegiatan yang dijalankan serta beberapa persoalan mendasar yang dihadapi oleh P2SDR-LIPI di tahun 2017.
BAB II : PERENCANAAN KINERJA Bagian II ini menjelaskan tentang Kegiatan serta Rencana Kinerja dan Penetapan Kinerja Tahun 2017.
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA Menjelaskan analisis pencapaian kinerja P2SDR-LIPI dikaitkan dengan pertanggungjawaban
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 40
publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2017. Oleh karena bagian ini terkait dengan persoalan akuntabilitas kinerja, analisisnya didasarkan pada target dan capaian kinerja pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini bertujuan agar publik mengetahui perbandingan capaian target dan kinerja organisasi pada tahun 2017 dengan tahun sebelumnya.
BAB IV PENUTUP Menyimpulkan isi Laporan Akuntabilitas Kinerja P2SDR Tahun 2017 serta rekomendasi dan perbaikan kinerja di masa datang.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 41
BAB II
PERENCANAAN DAN
PERJANJIAN KINERJA
ab ini menjelaskan arah masa depan yang hendak
dituju (visi, misi, tujuan dan sasaran) seperti termuat
dalam Rencana Strategis/Rencana Koordinatif/Rencana
Implementatif 2015-2019 yang selaras dengan Indikator
Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan oleh LIPI. Oleh
karena itu, bab ini perlu juga menjabarkan terlebih dahulu
mengenai Penetapan Kinerja P2SDR-LIPI tahun 2017 dan
Rencana Strategis tahun 2015-2019. Guna melengkapi bagian
ini akan ditambahkan juga uraian tentang visi, misi, kebijakan,
tujuan dan sasaran, strategis, program dan kegiatan P2SDR-
LIPI.
2.1 Kondisi Umum
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan
Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang dibentuk
berdasarkan Keppres No. 103 Tahun 2001, dengan tugas
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian ilmu
pengetahuan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku. UU No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional
Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan
B
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 42
dan Teknologi (Sisnas P3Iptek) merupakan landasan hukum
bagi pengaturan pola hubungan yang saling memperkuat antar
unsur penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan iptek dalam
satu keseluruhan yang utuh untuk mencapai tujuan. Ketiga
tiga unsur tersebut adalah: (1) kelembagaan; (2) sumber daya;
dan (3) jaringan iptek.
Terkait dengan itu, pengembangan Ilmu Pengetahuan
(iptek) menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tugas dan
peran serta LIPI dalam pembangunan nasional. Oleh karena
itu, tugas untuk melakukan pengkajian dan penyusunan
kebijakan nasional di bidang penelitian ilmu pengetahuan,
melakukan riset keilmuan yang bersifat dasar, melakukan
kegiatan fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi
pemerintah di bidang penelitian ilmu pengetahuan, serta
pemantauan, evaluasi kemajuan, dan penelaahan
kecenderungan iptek menjadi tugas yang tidak dapat
dipisahkan dari keberadaan LIPI sebagai lembaga riset negara.
LIPI juga bertugas melakukan pengembangan iptek
yang diarahkan pada peningkatan kualitas dan kemanfaatan
iptek dalam rangka mendukung daya saing nasional secara
global. Pembangunan Iptek diarahkan untuk menciptakan dan
menguasai ilmu pengetahuan untuk menghasilkan teknologi
dan memanfaatkan teknologi hasil penelitian, pengembangan,
dan perekayasaan bagi kesejahteraan masyarakat,
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 43
kemandirian, dan daya saing bangsa melalui peningkatan
kemampuan dan kapasitas Iptek yang senantiasa berpedoman
pada nilai agama, nilai budaya, nilai etika, kearifan lokal, serta
memperhatikan sumber daya dan kelestarian fungsi
lingkungan hidup. Lebih lanjut, penelitian LIPI juga
memberikan perhatian yang cukup besar di bidang sosial, yaitu
persoalan-persoalan yang disebabkan oleh arus globalisasi.
Globalisasi telah menyatukan berbagai kawasan di dunia
menjadi satu komunitas seperti munculnya Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai memasuki era kawasan Asia
Tenggara khususnya Indonesia di akhir tahun 2015. Peran
ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan menjadi sangat penting,
terutama untuk mencarikan pemecahan atas berbagai isu
sosial yang timbul akibat hilangnya batas-batas negara dan
masyarakat. Oleh karena itu, P2SDR memiliki peluang besar
untuk berperan dalam menghadapi isu-isu global kawasan
tersebut, tidak hanya di Asia Tenggara akan tetapi juga
Kawasan Pasifik, Eropa, dan Afrika.
Untuk mewujudkan tujuan yang disebutkan di atas dan
mengacu pada sasaran program prioritas nasional, LIPI
selanjutnya menetapkan VISI LIPI Tahun 2015-2019 yaitu
“Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia dalam
penelitian, pengembangan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan untuk meningkatkan daya saing bangsa”.
Terwujudnya LIPI sebagai institusi penelitian berkelas dunia
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 44
yang mampu meningkatkan daya saing sebagai bentuk nyata
pencapaian visi LIPI, dapat diukur dari peringkat LIPI di antara
lembaga riset dunia. Untuk mewujudkan visi tersebut maka
dibuatlah beberapa sasaran strategis antara lain adalah
peningkatan temuan, terobosan, dan pembaharuan ilmu
pengetahuan serta pemanfaatannya dalam mewujudkan daya
saing bangsa dan peningkatan budaya ilmiah masyarakat
Indonesia. Sasaran strategis tersebut sekaligus menjadi acuan
bagi semua Kedeputian yang berada dibawah lingkungan kerja
LIPI, termasuk Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial dan
Kemanusiaan (IPSK-LIPI).
Kedeputian IPSK-LIPI hadir sebagai bagian dari lembaga
penelitian nasional terbesar untuk melakukan kegiatan
penelitian, tidak hanya pada pengembangan ilmu-ilmu dasar,
akan tetapi juga berperan dalam mengatasi persoalan dari
dinamika sosial yang ada. Oleh karena itu, kedeputian IPSK-LIPI
meyusun rencana kerja selaras dengan tujuan dan tugas LIPI
yang selanjutnya akan menjadi panduan bagi beberapa satuan
kerja yang berada dibawahnya. Rencana Strategis (Renstra)
IPSK juga digunakan untuk mengarahkan pengembangan ilmu
pengetahuan sosial yang memiliki kontribusi untuk mengatasi
persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Dalam menjalankan
tugas dan fungsi tersebut, Kedeputian IPSK dibantu oleh 5 unit
satuan kerja, salah satunya adalah Pusat Penelitian Sumber
Daya Regional (P2SDR-LIPI).
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 45
P2SDR-LIPI mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan, perumusan kebijakan, penyusunan pedoman,
pemberian bimbingan teknis, penyusunan rancangan program,
pelaksanaan penelitian bidang sumber daya regional, evaluasi
dan penyusunan laporan. Untuk melaksanakan tugas
tersebut, P2SDR- LIPI menyusun Rencana Strategis (Renstra)
Implementatif Rencana Aksi 2015-2019, yang berisi rencana
program dan kegiatan pemanfaatan dan diseminasi hasil
penelitian yang disusun dengan mengacu pada Renstra
Koordinatif Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial Kemanusian
(IPSK-LIPI) 2015-2019 dan berpedoman pada Renstra LIPI
2015-2019 serta memperhatikan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019
2.2 Rencana Strategis Tahun 2015-2019
2.2.1 Visi dan Misi Kedeputian IPSK-LIPI
Dalam mendukung tugas dan fungsi LIPI untuk membangun
Iptek yang menghasilkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat
untuk pembangunan nasional, maka arah kebijakan dan
strategi penyusunan Renstra 2015-2019 dilakukan dengan
mempertimbangkan beberapa aspek:
1. Mengacu pada arah kebijakan nasional tentang
pembangunan yang berkelanjutan yang tertuang dalam
RPJPN 2005-2025.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 46
2. Menekankan pentingnya pembangunan berbasis
keunggulan kompetitif perekonomian dengan ketersediaan
SDA, SDM yang berkualitas serta kemampuan iptek.
3. Menjaga kesinambungan dengan capaian-capaian kegiatan
yang telah dilakukan pada Renstra terdahulu tahun 2009-
2014 .
Berangkat dari ketiga aspek di atas, maka Renstra
Kedeputian IPSK-LIPI 2015-2019 disusun sebagai dokumen
yang memiliki kesinambungan dengan Renstra 2010-2014
yang lalu. Oleh karena itu, kedeputian IPSK-LIPI meyusun
rencana kerja selaras dengan tujuan dan tugas LIPI yang
selanjutnya akan menjadi panduan bagi beberapa satuan kerja
yang berada dibawahnya. Rencana Strategis (Renstra) IPSK-LIPI
juga digunakan untuk mengarahkan pengembangan ilmu
pengetahuan sosial yang memiliki kontribusi untuk mengatasi
persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Tujuan utama dari
penyusunan renstra adalah untuk menjadikan LIPI sebagai
lembaga riset terdepan di lingkup nasional dengan cita-cita
berkelas dunia sehingga perlu didukung oleh IPSK-LIPI dengan
mengusung visi “menjadi lembaga penelitian berkelas dunia
dalam bidang ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan
untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa dan masyarakat
global”.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 47
Rencana Strategis kegiatan bermanfaat sebagai strategi
dari suatu organisasi untuk membentuk suatu perencanaan
yang komprehensif, yang menyatakan bagaimana organisasi
akan mencapai misi dan tujuannya. Rencana Kegiatan dan
implementasinya yang efektif adalah penting untuk
kelangsungan hidup suatu organisasi. Rencana Kegiatan ini
diharapkan dapat memenuhi tujuan, yaitu: (1) untuk
memberikan komitmen pada aktivitas dan kegiatan P2SDR di
masa mendatang; (2) Implementasi Rencana Kegiatan akan
dapat memfasilitasi komunikasi dan partisipasi,
mengakomodasi perbedaan kepentingan dan nilai, dan
mendorong proses pengambilan keputusan yang teratur serta
keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.
Dalam upaya mencapai visi jangka panjang tersebut,
LIPI menetapkan visi (target capaian) tahun 2016 yang
diperkuat dengan misi IPSK-LIPI yakni:
1. Menghasilkan temuan-temuan penelitian yang menjadi
rujukan pengembangan ilmu pengetahuan sosial
kemanusian;
2. Menghasilkan pemikiran dalam bidang sosial dan
kemanusian yang berkontribusi dalam proses perumusan
kebijakan dan pemberdayaan masyarakat;
3. Memperkuat peran IPSK-LIPI sebagai rujukan dan
jembatan aktivitas ilmiah dalam bidang sosial dan
kemanusiaan pada level nasional dan internasional.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 48
Adapun yang menjadi tujuan kedeputian IPSK-LIPI adalah:
1. Menghasilkan penelitian yang berkualitas dan terdepan
dalam bidang ilmu pengetahuan sosial kemanusiaan.
2. Berkontribusi terhadap pemecahan persoalan dalam
lingkup nasional, regional dan global.
3. Membangun kapasitas untuk menjadi lembaga yang
memiliki otoritas keilmuwan dalam bidang ilmu
pengetahuan sosial dan kemanusiaan serta membangun
komunitas ilmiah pada tingkat nasional, regional, dan
global dalam bidang ilmu pengetahuan sosial dan
kemanusian.
Berdasarkan perencanaan strategis dan visi yang dibuat
oleh Kedeputian IPSK-LIPI, P2SDR berusaha untuk
menyesuaikan visi dan misi serta rencana kegiatan strategis 5
tahun (Renstra tahun 2015–2019) dengan visi dan misi
Kedeputian Bidang IPSK-LIPI dengan merujuk ke jenjang lebih
atas yaitu visi dan misi LIPI. Penyusunan Renstra Kegiatan
2015-2019 P2SDR-LIPI bertujuan untuk mampu menjadi
lembaga rujukan nasional dan internasional dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam kajian
wilayah (Asia dan Pasifik, Eropa, dan Afrika), serta mampu
menjawab kepentingan pengguna/stake holders.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 49
2.2.2 Visi, Misi serta Tugas dan Fungsi P2SDR-LIPI
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, P2SDR-LIPI
mencanangkan visi organisasi sebagai berikut: “Menjadi pusat
penelitian yang menjadi rujukan utama dalam studi
kewilayahan pada tingkat nasional dan internasional”. Untuk
mencapai visi tersebut dan dengan memperhatikan visi-misi
LIPI dan Kedeputian IPSK, P2SDR memiliki misi:
a. Menghasilkan penelitian tentang kawasan Asia dan
Pasifik, Eropa, dan Afrika yang kreatif, terdepan dan
berkualitas tinggi.
b. Menjadi leading institute dalam pengembangan dan
kerjasama kajian kewilayahan.
c. Memberikan sumbangan pemikiran dalam memecahkan
masalah-masalah sosial dan kemanusian.
A. Tugas dan Fungsi
Mengacu pada SK Kepala LIPI No.1151/M/2001, tentang
Organisasi dan Tata Kerja LIPI pasal 274, Pusat Penelitian
Sumber daya Regional mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan, perumusan kebijakan, penyusunan
pedoman, pemberian bimbingan teknis, penyusunan
rancangan program, pelaksanaan penelitian bidang sumber
daya regional, evaluasi dan penyusunan laporan. Untuk
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 50
menyelenggarakan tugas tersebut, sesuai Pasal 275, P2SDR
mempunyai fungsi :
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan penelitian bidang
sumber daya regional.
2. Penyusunan pedoman pembinaan dan pemberian
bimbingan teknis penelitian bidang sumber daya regional.
3. Penyusunan rencana program dan pelaksanaan penelitian
bidang sumber daya regional.
4. Pemantauan pemanfaatan hasil penelitian bidang sumber
daya regional.
5. Evaluasi dan penyusunan laporan penelitian bidang
sumber daya regional.
6. Pelaksanaan kegiatan tata usaha
Berdasarkan visi dan misi, serta tugas dan fungsi yang
telah ditetapkan, P2SDR-LIPI senantiasa berupaya untuk
memperkuat kompetensi inti, mengarahkan, dan
mengkoordinasikan seluruh kegiatan penelitiannya hingga bisa
dipergunakan sebagai acuan perumusan kebijakan pemerintah
serta bisa dimanfaatkan oleh stakeholders. Untuk mencapai
visi tersebut, perlu adanya satu kesamaan sikap antara peneliti
dan tenaga penunjang dalam melaksanakan tugasnya.
Kesamaan sikap yang harus disepakati oleh seluruh pegawai
P2SDR dalam berinteraksi di lingkungan mereka sendiri
maupun dengan masyarakat luas tersebut diwujudkan dalam
nilai-nilai yang tersirat dalam Visi dan Misi P2SDR yakni: (1)
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 51
Integritas; (2)Kerjasama; dan (3) Tanggungjawab. Nilai-nilai
tersebut merupakan pengejawantahan dari nilai LIPI yang
dikenal dengan PASTI (Profesional, Adaptive, Scientific
Integrity, Teamwork, Innovative). Nilai-nilai ini diperlukan oleh
P2SDR- LIPI untuk menjadi pendorong yang menumbuhkan
motivasi dan inovasi dalam melaksanakan kegiatan penelitian.
2.2.3 Tujuan dan Sasaran
2.2.3.1 Tujuan
Sebagai penjabaran dari misi yang telah disusun, dengan
mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang ada serta
memperhatikan pemahaman secara komprehensif
permasalahan sosial, ekonomi, politik, hukum, dan budaya
masyarakat di kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik, serta Eropa
dan Afrika maka P2SDR-LIPI mempunyai tujuan yang telah
dirumuskan sesuai dengan penetapan dalam Rencana
Kegiatan 2015–2019 adalah sebagai berikut:
1. Merencanakan dan melaksanakan kajian penelitian
kewilayahan yang bersifat multidisiplin di kawasan Asia
Tenggara, Asia Pasifik, serta Eropa dan Afrika;
2. Membangun dan mengembangkan kerjasama penelitian
dengan lembaga/instansi dalam dan luar negeri;
3. Meningkatkan kemampuan dan kompetensi penelitian
area studies di kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik, serta
Eropa dan Afrika;
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 52
4. Memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mencari
persamaan dan perbedaan tentang berbagai permasalahan
kehidupan berbagai bangsa serta mencari solusi
pemecahan masalah bangsa Indonesia;
5. Memberikan dan menyiapkan bahan-bahan perumusan
kebijakan.
2.2.3.2 Sasaran
Sasaran organisasi merupakan penggambaran hal-hal yang
ingin diwujudkan melalui indikator-indikator sasaran yang
ditetapkan untuk mencapai tujuan. Sasaran ini menyatakan
alokasi sumber-sumber daya yang akan mendukung
pelaksanaan kegiatan dalam jangka pendek untuk mendukung
suatu tujuan. Sasaran yang ingin dicapai P2SDR-LIPI sesuai
dengan tujuan yang tertuang dalam Rencana Kegiatan 2015-
2019 adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya kegiatan penelitian kewilayahan (area
studies) yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi
untuk pengembangan ilmu-ilmu sosial ekonomi dan
budaya yang handal di kawasan Asia Tenggara, Asia
Pasifik, serta Eropa dan Afrika;
2. Terwujudnya pemetaan dan analisis mendalam tentang
kajian kewilayahan yang bersifat multidisiplin dalam
konteks lokal dan global.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 53
3. Terlaksananya kerjasama penelitian dengan berbagai
lembaga/institusi dan kelompok penelitian di kawasan
Asia Tenggara, Asia Pasifik , serta Eropa dan Afrika maupun
dengan lembaga penelitian di dalam negeri;
4. Tercapainya peningkatan kemampuan dan kualitas SDM
peneliti dan non-peneliti yang handal dalam menjalankan
kegiatan penelitian dan meningkatkan kinerja lembaga.
5. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung kegiatan
penelitian di bidang perkembangan Asia Tenggara, Asia
Pasifik, serta Eropa dan Afrika.
6. Terwujudnya kemampuan masyarakat dalam
memanfaatkan ilmu-ilmu sosial untuk mencari solusi
pemacahan masalah bangsa Indonesia.
Untuk mewujudkan kegiatan-kegiatan yang tertuang
dalam Rencana Strategis P2SDR Tahun 2015-2019 maka
program dan kegiatan yang akan dijalankan harus sesuai
dengan visi, misi, tujuan serta sasaran lembaga. Jenis program
yang dilaksanakan P2SDR sesuai Penetapan Kinerja LIPI adalah:
“Program Penelitian, Penguasaan dan Pemanfaatan IPTEK”
dengan dua output kegiatan yaitu:
1. Hasil Penelitian Sumber Daya Regional, yaitu melalui
penyelenggaraan kegiatan penelitian serta kegiatan
peningkatan kualitas kelembagaan.
2. Tata Kelola Pendukung Penelitian Sumber Daya Regional,
yaitu melalui penyelenggaraan kegiatan rutin/keuangan
rutin, pengembangan sumber daya manusia/kepegawaian,
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 54
inventarisasi, pemeliharaan dan pelayanan, serta sistem
manajemen.
Hasil kegiatan P2SDR di atas, baik berupa
pengembangan teori, konsep ataupun paradigma, diharapkan
bisa bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan
dalam bidang sumberdaya regional bagi akademisi, seperti
perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan organisasi profesi.
Untuk dapat memberikan output yang maksimal, P2SDR
menjalin kerjasama dengan pihak lain untuk melakukan
beberapa kegiatan bersama, seperti penelitian,
seminar/workshop, dan pelatihan. Selain itu, pelaksanaan
kerjasama dan seminar diharapkan juga untuk meningkat
kualitas sumberdaya manusia, baik di lingkungan P2SDR
maupun masyarakat secara umum yang menghasilkan produk
penelitian yang bermanfaat bagi semua pemangku
kepentingan.
2.3 Arah Kebijakan P2SDR-LIPI
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
maka dirumuskan lima kebijakan P2SDR sebagai berikut:
1. Merencanakan dan menetapkan prioritas penelitian sesuai
dengan kompetensi yang bersifat multidisiplin dan tematik
untuk kajian yang bersifat area studies.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 55
2. Melaksanakan program pelatihan bahasa asing untuk
mendukung keberhasilan kegiatan penelitian kewilayahan.
3. Melaksanakan fungsi-fungsi kegiatan kelembagaan yang
ada di P2SDR, yaitu penerbitan jurnal, pembuatan dan
pemeliharaan pangkalan data dan website, In House
Training, dan pendidikan serta pelatihan teknis pengolahan
dan dokumentasi data.
4. Menyelenggarakan kerjasama penelitian dan seminar
nasional dan internasional.
5. Menyediakan informasi yang didasarkan atas kompetensi
kepakaran.
2.3.1 Kebijakan Bidang Penelitian
Kebijakan kegiatan penelitian berdasarkan SK Kepala LIPI
No.1151/M/2001 tanggal 5 Juni 2001 menekankan fokus
penelitian pada kajian kewilayahan atau area studies dengan
memilih lokasi penelitian pada kawasan yaitu Asia Tenggara,
Asia Pasifik, dan Eropa. Namun, pada tahun 2016 terjadi
penambahan area kawasan penelitian, yaitu kawasan Afrika.
Sejak tahun 2017, kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik
berada di bawah Kelompok Peneliti (Kelti) Asia dan Pasifik.
Sedangkan Eropa dan Afrika berada di bawah Kelti Eropa-
Afrika. Kelti digawangi oleh seorang Ketua Kelti yang bertugas
mengkoordinasikan tema-tema penelitian, supervisi terhadap
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 56
riset disain dan laporan riset, serta pembinaan terhadap
anggota-anggota peneliti di kelompoknya.
Pelaksanaan fokus kajian multidisiplin P2SDR
berpedoman pada Payung Sirkulasi Global yang ditujukan
untuk membantu memberikan solusi dan sumbangan
pemikiran bagi implementasi kebijakan nasional. Hal ini
terutama yang berkaitan dengan program Prioritas Nasional
(PN). Selanjutnya di tahun 2017, P2SDR mencoba
mengembangkan kajian wilayah dengan empat karakteristik
sebagai berikut; (1) focus pada mobilitas atau pergerakan
orang, barang, ide, modal dan teknologi, (2) interaksi global-
lokal, (3) multisitus, (4) multidisiplin/interdisiplin/transdisiplin.
Terdapat tiga kluster yang dibentuk untuk menjalankan
kegiatan penelitian yaitu (1) Diaspora dan Identitas, (2) Sains
dan Teknologi, dan (3) Ketahanan Sosial. Melalui ketiga kluster
tersebut, diharapkan P2SDR akan memahami sirkulasi global
secara lebih baik sehingga mampu memberikan solusi atas
tantangan globalisasi.
Adapun Tema penelitian untuk lima tahun ke depan
(2015–2019) mengacu pada delapan prioritas tematik
penelitian IPSK 2015-2019, pada tahun 2017 1 telah ditetapkan
7 Tolok Ukur Kegiatan yaitu:
1 Pada awalnya di tahun 2015-2016, terdapat 9 Tolok Ukur kegiatan,
di mana 2 tolok ukur dinytakan berakhir karena pencapaian hasil
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 57
1. Daya Saing Sektor Pertanian di Asia Tenggara.
2. Migrasi Transnasional dan Persoalan Indentitas di Kota-
Kota Perbatasan di Asia Tenggara.
3. Budaya Visual di Jepang
4. Dinamika Masyarakat Menua (ageing society) di Tiongkok.
5. Krisis dan Perubahan Sosial di Sub-Sahara Afrika.
6. Menuju Masyarakat Pascasekuler: Agama dan
Kewarganegaraan di Eropa.
7. Menuju Kota Berkelanjutan di Eropa: Persepsi dan
Implementasi Pembangunan Kota Berkelanjutan di
Rotterdam.
Sejak pada tahun 2017 terdapat penyesuaian tema
penelitian sesuai dengan program Prioritas Nasional (PN)
2018-2019 dengan menekankan aspek “hilirisasi” yang akan
menghasilkan rekomendasi kebijakan, dapat dimanfaatkan
oleh stakeholder, memiliki lesson learned dan bisa
membangun kerjasama tanpa mengesampingkan aspek
pengembangan teori, konsep-konsep ilmu pengetahuan.
2.3.2 Kebijakan Kegiatan Pengembangan Kelembagaan
Kebijakan penguatan kelembagaan untuk kegiatan non-
penelitian berada di bawah dua bidang pengelolaan yaitu,
yang kurang bagus serta sumber daya manusia yang berkurang. Kekurangan SDM peneliti disebabkan karena beberapa peneliti pergi sekolah dan sebagainya.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 58
pertama pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui
kegiatan pengembangan dan peningkatan kemampuan SDM
dan kegiatan In House Training. Kedua, pegelolaan Bidang
Diseminasi dan Pengelolaan Hasil Penelitian melalui
pemeliharaan pangkalan data perpustakaan, pengembangan
website, serta penerbitan jurnal kajian wilayah.
1. Pengembangan SDM P2SDR: Upaya Peningkatan
Kompetensi Pegawai P2SDR LIPI
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan dan
meningkatkan keahlian, pengetahuan, wawasan, dan
kompetensi SDM P2SDR-LIPI. Dengan sasaran untuk
meningkatkan kualitas pegawai di lingkungan P2SDR-LIPI,
kegiatan yang dilakukan adalah mengikutsertakan pegawai
P2SDR dalam pelatihan bahasa Inggris, seperti TOEFL/EILTS
dan Academic Writing; mengikutsertakan pegawai P2SDR
dalam diklat teknis, seperti pengelolaan keuangan,
perpustakaan, atau diklat website; dan mengikutsertakan
peneliti atau non-peneliti dalam diklat atau pelatihan yang
diselenggarakan oleh LIPI guna menunjang kompetensi
pegawai. Untuk diklat yang terakhir ini, diberlakukan
kepada seluruh pegawai P2SDR dengan mekanisme
bergiliran sesuai dengan prioritas yang ada.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 59
2. In House Training (IHT) Kajian Wilayah dan Kursus-kursus
Bahasa: Upaya Peningkatan Kualitas Peneliti P2SDR LIPI
Pusat Penelitian Sumber Daya Regional (P2SDR)
mempunyai fokus penelitian dan pendekatan area studies
dalam pengembangan ilmu pengetahuan sosial. Perspektif
area studies ini berbeda dengan model penelitian di pusat
penelitian sosial yang lain karena tidak hanya melibatkan
pandangan satu disiplin ilmu saja dalam melihat sebuah
permasalahan sosial akan tetapi juga mengonsentrasikan
studinya secara spesifik untuk kawasan Asia Tenggara, Asia
pasifik, dan Eropa-Afrika. Pendekatan interdisiplin ini
terkait dengan realitas permasalahan sosial kontemporer
yang mempunyai konektivitas jaringan fisik dan metafisik
yang luas dan agak sulit untuk dilihat dalam satu lensa ilmu
pengetahuan saja. Bentuk-bentuk pemahaman akan ide,
gagasan, sumber daya serta pengetahuan dilihat sebagai
sebuah hubungan systemic yang digunakan sebagai
metode untuk menjelaskan proses sosial dalam kajian area
studies ini.
3. Penerbitan Jurnal Kajian Wilayah P2SDR
Jurnal Kajian Wilayah (JKW) yang diterbitkan oleh P2SDR-
LIPI telah memasuki tahun ke-tujuh (2010-2017). Sejauh ini
respon terhadap JKW sangat besar karena JKW adalah
satu-satunya jurnal akademis dengan fokus kajian wilayah
yang masih eksis di Indonesia saat ini. Pada tahun 2017
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 60
JKW kembali berusaha meningkatkan statusnya menuju
akreditasi. Selain itu, mengingat perkembangan teknologi
informasi yang semakin cepat, JKW juga mendigitalisasi
naskah-naskah yang dimiliki agar bisa diakses lebih cepat
oleh publik (E-Journal). Dengan demikian, tujuan JKW
untuk menyebarluaskan gagasan tentang pentingnya
kajian wilayah sebagai bagian inheren dalam studi ilmu-
ilmu sosial dan kemanusian di Indonesia bisa tercapai.
4. Pengembangan Pangkalan data perpustakaan P2SDR LIPI
Perpustakaan P2SDR melakukan pengembangan
pangkalan data perpustakaan yang bertujuan untuk lebih
meningkatkan kualitas pelayanan informasi bagi pengguna
perpustakaan. Untuk itu, P2SDR berusaha membangun
sebuah perpustakaan yang memiliki kemampuan akses
yang tinggi melalui penerapan teknologi yang efisien,
akurat, dan cepat sehingga pemakai atau pengguna
pangkalan data perpustakaan akan merasa nyaman dan
puas. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
informasi yang cepat mendorong P2SDR untuk terus
melakukan pengembangan perpustakaan dengan cara
mendokumentasikan hasil penelitian berupa foto/video,
membuat file PDF hasil penelitian, meng-update data
perpustakaan, melakukan studi banding ke perpustakaan
yang lebih maju, dan ikut serta dalam berbagai diklat dan
pelatihan perpustakaan. Selain itu, dengan merujuk pada
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 61
Renstra Kedeputian IPSK-LIPI pada tahun 2015, P2SDR juga
akan menyisipkan database kepegawaian ke dalam
pangkalan data
5. Pemeliharaan dan Pengembangan Website P2SDR
P2SDR sesuai dengan visi dan misinya untuk menjadi salah
satu pusat kajian wilayah yang dapat menjadi rujukan bagi
lembaga penelitian skala nasional dan internasional,
menyadari bahwa penyampaian informasi dalam bentuk
website sangat penting karena website merupakan jendela
dunia yang dapat menyampaikan informasi dengan cepat
dan mudah. Oleh karena itu, P2SDR berupaya untuk
memperbaiki sistem infomasi dan teknologi website secara
bertahap dengan menggunakan tahap-tahap dalam konsep
MSI yang membuat informasi berjalan cepat dan akurat.
Hal ini juga sebagai bukti bahwa Teknologi dan Informasi
merupakan wadah informasi yang paling mudah dan cepat
dalam membantu mengakses informasi dalam
pengembangan ilmu pengetahuan. Selain dapat
membantu penyebaran informasi secara luas dan
transparan, website juga tersaji dalam tampilan yang
menarik serta informasinya dapat diperbaharui setiap saat.
Pada tahun 2017, website P2SDR terus berusaha
melakukan pengembangan yang menjadi tanggung jawab
tim website P2SDR.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 62
2.4. Strategi
Diperlukan strategi tertentu untuk mewujudkan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan. Strategi yang diambil oleh
P2SDR meliputi penentuan jenis kebijakan, program, dan
kegiatan yang akan dilaksanakan. Terdapat empat strategi
yang ditetapkan oleh P2SDR:
1. Mempersiapkan dan melaksanakan kajian penelitian
multidisiplin yang bersifat area studies dalam perspektif
lokal dan global di kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik dan
Eropa-Afrika.
2. Mengembangkan kapasitas kelembagaan dan
ketatalaksanaan.
3. Menyusun rencana membangun jaringan kerjasama
nasional dan internasional di bidang penelitian, seminar,
pertukaran peneliti, dan penerbitan.
4. Mengembangkan sistem pelayanan publik kepada
masyarakat dalam pemanfaatan kepakaran yang dimiliki
oleh P2SDR, baik pada level nasional maupun
internasional.
Guna mencapai tujuan dari strategi kinerja ini maka
dibuat langkah-langkah strategis dengan merumuskan
program dan kegiatan yang akan dilakukan. Langkah-langkah
strategis tersebut adalah:
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 63
1. Peningkatan efektifitas penelitian sesuai dengan
kompetensi yang bersifat interdisipliner, tematik, dan
berbasiskan penguasaan bahasa asing.
2. Pengembangan kapasitas kelembagaan dan
ketatalaksanaan.
3. Peningkatan jaringan kerjasama nasional dan internasional
di bidang penelitian, seminar, pertukaran peneliti,
penerbitan bersama.
4. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam
pemanfaatan kepakaran yang dimiliki oleh P2SDR, baik
pada level nasional maupun internasional.
Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:
a. Memperkuat bidang kajian sesuai core competency yang
ada di P2SDR, yaitu Kajian Asia Tenggara, Asia Pasifik dan
Eropa-Afrika yang diharapkan mampu menjawab
tantangan yang kompleks dan berubah sangat cepat.
b. Mengaktualisasikan Rencana Kegiatan 2015-2019 P2SDR
yang sudah disusun kembali melalui penyusunan program
penelitian yang mengedepankan pendekatan interdisplin
dan multidisiplin dengan memusatkan perhatian pada isu-
isu sentral, baik yang berskala nasional maupun
internasional.
c. Meningkatkan kualitas peneliti dan staf adminsitrasi
melalui pendidikan formal, kursus, atau diklat melalui
pemanfaatan berbagai sumber daya dari dalam dan luar
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 64
negeri untuk mencari terobosan dalam meningkatkan
kualitas dan kuantitas SDM P2SDR.
d. Memanfaatkan seoptimal mungkin sumberdaya yang ada
melalui pelaksanaan aktivitas secara multidisipliner dengan
pendekatan lintas unit serta pengarahan dan koordinasi
yang kuat.
e. Mengembangkan jaringan cerdas dengan berbagai pihak di
dalam dan di luar negeri.
f. Memanfaatkan berbagai sumber daya keuangan yang
mungkin diperoleh dalam rangka meningkatkan anggaran
penelitian dan pengembangan.
g. Menyempurnakan mekanisme dan sistem yang ada untuk
memperkuat sistem administrasi.
2.4.1 Strategi Pengelolaan Lembaga
Strategi pengelolaan kelembagaan dilakukan melalui beberapa
kegiatan yang bersifat penguatan kelembagaan dengan tujuan
untuk mendukung terlaksananya kegiatan penelitian dan
meningkatkan kinerja satuan kerja. Beberapa strategi
pengelolaan lembaga yang ditetapkan oleh P2SDR di tahun
2017, yaitu:
a. Memetakan permasalahan yang menjadi kendala dalam
pencapaian kinerja lembaga dengan memanfatkan
kegiatan yang bersifat kelembagaan.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 65
b. Melakukan kegiatan pembinaan sumberdaya peneliti dan
non-peneliti dalam upaya meningkatkan kompetensi inti
pegawai.
c. Mengadopsi dan menerapkan sistem manajemen kendali
mutu yang berbasiskan transparansi dalam rangka
mewujudkan mewujudkan good governance.
d. Mengelola manajemen lembaga secara akuntabel, efektif
dan efisien.
Saat ini kegiatan yang bersifat kelembagaan pengawasannya
dilakukan secara langsung oleh Kepala Bidang Pengelolaan dan
Diseminasi Hasil Penelitian (PDHP) P2SDR. Mekanismenya
adalah setiap koodinator kegiatan memberikan
pertanggungjawaban langsung kepada Kabid PDHP.
Dalam menjalankan beberapa kegiatan Diseminasi di P2SDR,
strategi yang dibangun di tahun 2017 adalah melakukan
penguatan bidang Pengelolaan dan Diseminasi Hasil Penelitian
(PDHP) dengan membenahi sistem kerja di dalam satker dan di
luar satker. Sistem yang dibenahi sejak tahun 2017 adalah:
Melakukan kegiatan pengelolaan dan diseminasi hasil
kegiatan/penelitian melalui Website (http://www.psdr.
lipi.go.id) serta menjalankan kegiatan perpustakaan online
dengan membangun Pangkalan Data (Repositori) berupa
pembuatan katalog Buku P2SDR dari buku terbitan tahun
2002 sampai dengan tahun 2015. Katalog ini dapat diakses
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 66
di http://data.psdr.lipi.go.id/portal/ dan untuk Online
Public Acces Catalogue (OPAC) di http://data.psdr.
lipi.go.id/slims/
Berupaya untuk membangun jaringan kerjasama dengan
intensif dan selalu berupaya untuk menambah informasi
tentang penguatan jejaring kegiatan dan diseminasi alih
ilmu pengetahuan dan teknologi LIPI.
Mengembangkan sistem berdasarkan modal budaya dan
modal sosial yang dimiliki oleh satuan kerja dan seluruh
pegawai, misalnya membangun secara bersama jejaring
dalam bentuk kegiatan non-penelitian maupun penelitian.
Pembenahan sistem informasi teknologi (website dan data
base terintegrasi) untuk memperkenalkan lembaga guna
menjaring stakeholder untuk bekerja sama, mendapatkan
data dan informasi yang dibutuhkan oleh satker, dan
menjadikan kegiatan diseminasi sebagai garda terdepan
penyampai informasi serta diseminasi dari produk yang
dihasilkan oleh satker.
Sementara itu, Sub-Bidang Kerja Sama secara intensif selalu
berupaya untuk menambah informasi tentang penguatan
jejaring kegiatan dan diseminasi alih ilmu pengetahuan dan
teknologi LIPI. Beberapa kegiatan kerja sama yang sudah
dilakukan oleh tim kerja sama P2SDR selama tahun 2017 dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: (1) kegiatan yang
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 67
berdasarkan Memorandum of Understanding (MoU), dan (2)
kegiatan yang tidak berdasarkan MoU.
Pada tahun 2017, P2SDR-LIPI menandatangani 2 (dua)
MoU baru, yaitu dengan Art Research Center (ARC) –
Ritsumeiken University, dan dengan Institute for East Asian
Studies (SIEAS)-Sogang University. Dengan demikian, hingga
tahun 2017, P2SDR memiliki 4 (empat) MoU yang masih aktif.
Selain dengan kedua institusi di atas, P2SDR juga memiliki
MoU dengan Institute of South East Studies Busan University of
Foreign Studies (ISEAS BUFS), Korea dan Institute of Global
South Studies (IGSS) - Cologne University, Jerman.
Meskipun ada empat MOU, realitasnya baru dua MoU
yang dapat diimplementasikan dalam program kegiatan kerja
sama, yaitu MOU dengan ARC-Ritsumeikan University dan
BUFS-Korea. Kegiatan yang dilakukan dengan ARC-Ritsumeikan
University berupa research and archival project on Borobudur
and Prambanan Temples and the use of digital technology for
cultural heritage management. Sementara dengan BUFS-
Korea, kerja sama dalam bentuk partisipasi dalam seminar,
member of editorial board dan penerbitan dalam jurnal. P2SDR
telah mengirimkan 3 (tiga) orang peneliti senior untuk
melakukan presentasi panel dalam International Conference di
Busan pada bulan September 2017. Di samping itu, Prof. Yekti
Manuati merupakan Editorial Board dalam Jurnal dari jurnal
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 68
Suvannabhumi: Multi-disciplinary Journal of Southeast Asian
Studies BUFS dan sebagai narasumber/counterpart dari Prof
Yekyoum Kim, BUFS –Korea Selatan untuk penelitian tentang
Bahasa Korea di Indonesia (Juli 2017). Untuk kerja sama
dengan IGSS - Cologn University, meskipun tidak ada kegiatan
dari kedua belah pihak, namun seorang peneliti P2SDR
mendapatkan surat rekomendasi dari salah seorang Professor
di Cologn University untuk mendapatkan beasiswa DAAD.
Sementara itu, agenda kegiatan yang tidak berdasarkan
MoU berupa seminar on area studies dan diplomat series
lecture yang diselenggarakan oleh tim In House Training (IHT).
Seminar on area studies pertama menghadirkan pembicara
dari Madras Institute of Development Studies, India, seminar
kedua menghadirkan dua pembicara, yaitu dari Chinese
Academy of Social Science (CASS) dan P2SDR-LIPI. Sementara
seminar ketiga menghadirkan dua pembicara, yaitu dari
Representative Taipei Economic and Trade Office (TETO) dan
P2SDR. Untuk Diplomat series lecture pertama menghadirkan
Duta Besar Jepang untuk Indonesia.
Sub-Bidang Kerja Sama dan Diseminasi juga melakukan
kegiatan yang sifatnya memberikan fasilitas kepada peneliti,
baik peneliti P2SDR maupun peneliti asing yang pelaksanaan
kegiatan dijalankan oleh program In House Training (IHT).
Setiap tahun kegiatan IHT yang berkoordinasi dengan Sub-
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 69
Bidang Kerja Sama selalu melakukan kegiatan peningkatan
kemampuan sumber daya manusia (peneliti dan non peneliti)
dengan mengundang beberapa narasumber. Kegiatan ini
biasanya dikemas dalam bentuk diskusi internal, workshop,
public lecture dan ambassador lecture. Untuk lebih jelasnya,
kegiatan IHT P2SDR selama tahun 2017 dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 2.1. Kegiatan In-House Training (IHT) P2SDR-LIPI Tahun 2017
NO. NAMA
KEGIATAN TANGGAL TOPIK NARASUMBER
WORKSHOP DAN PELATIHAN
1 1 Pelatihan Teknik Presentasi
13 Februari 2017
“Menjadi Presenter yang Efektif”
Drs. Tri Trisnohandoko Choesijanto, MM. (Praktisi)
2 2 Workshop Metode Penelitian
15-16 Maret 2017
“Multi-sited Research”
Dr. Suraya Afiff (FISIP Univ. Indonesia)
3 3 Workshop Penulisan Ilmiah
10 Juli 2017
“Writing Journal Articles”
Emeritus Professor Nicky Solomon (UTS: INSEARCH Australia)
SEMINAR ON AREA STUDIES P2SDR-LIPI
4 1 Seminar on Area Studies #1
13 April 2017
“Social Theory and Asian Dialogues”
1. Prof. Ananta Kumar Giri (Madras Institute of Development Studies, India)
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 70
2. Dr. Fadjar Ibnu Thufail (P2SDR-LIPI)
5 2 Seminar on Area Studies #2
22 Agustus 2017
“Infrastruktur sebagai Lokomotif Pembangunan: Peran dan Pengaruh China”
1. Prof. Xu Liping (Chinese Academy of
Social Sciences (CASS))
2. Dr. Paulus Rudolf Yuniarto (P2SDR-LIPI)
3. Saiful Hakam, M.A. (P2SDR-LIPI)
6 3 Seminar on Area Studies #3
19 September 2017
“New Southbound Policy & Substantial “Taiwan-Indonesia Partnership”
1. Mr. John C. Chen. (Representative of TETO Jakarta)
2. Rita Pawestri Setyaningsih, M.A. (P2SDR-LIPI)
AMBASSADOR LECTURE SERIES P2SDR-LIPI
7 1 Ambassador Lecture Series #1
7 September 2017
“Kerja Bersama, Maju Bersama! Japan-Indonesia Strategic Partnership
H.E. Ambassador Masafumi Ishii (Ambassador of Japan to the Republic of Indonesia)
FORUM DISKUSI P2SDR-LIPI
8 1 Forum Diskusi #1
4 April 2017
“Sociological Analysis of Infrastructures: Waste Management in Surabaya City"
Kota Yoshida, M.A. (Ph.D. Candidate, The University of Tokyo, Jepang)
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 71
NO. NAMA
KEGIATAN TANGGAL TOPIK NARASUMBER
9 2 Forum Diskusi #2
2 Agustus 2017
1. “Changing Community Network in Rural Village and Urban Kampung: Historical Review”
2. “Comparative Study of Ageing, Modernizationand Socio-cultural Transformati-on of Communities in Java and South Sulawesi”
1. Prof. Aiko Kurasawa (Profesor Emeritus, Keio University, Jepang)
2. Prof. Makoto Ito (Profesor Emeritus, Tokyo Metropolitan University, Jepang)
10 3 Forum Diskusi #3
4 Oktober 2017
1. “Some Aspects of Indonesian Social Security System: An Anthropological Approach to Risk and Insurance”
2. “Creative Youth Culture and Urban Political Transformati-
1. Daiki Ayuha, M.A. (Ph.D. Candidate, The University of Tokyo, Jepang)
2. Yujin Kim, M.A. (Ph.D. Candidate, Kyoto University, Jepang)
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 72
on in Indonesia: A Case of Bandung”
11 4 Forum Diskusi #4
23 Oktober 2017
“Pengantar Visualisasi Data Digital untuk Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora"
Dr. Mahmud Syaltout (Universitas Indonesia)
12 5 Forum Diskusi #5
16 November 2017
"Global Capital Flow in Digital Era"
1. Bhima Yudhistira Adhinegara (INDEF)
2. Sdr.Muzzar Kresna (P2SDR-LIPI)
13 6 Forum Diskusi #6
4 Desember 2017
“Questions from the Suburb: Islam, Traditional Culture and Modernity in Indonesia”
Ryo Araki, M.A. (Ph.D. Candidate, Tokyo Metropolitan University, Jepang)
Terkait dengan kerja sama dengan pihak luar, selama
tahun 2017 ada 7 (empat) Tolok Ukur penelitian P2SDR
membangun jejaring (networking) dengan beberapa
instansi/lembaga di luar negeri dan bertindak sebagai
counterpart penelitian, seperti KITLV Leiden, the Institute for
Housing and Urban Development Studies (IHS) Rotterdam di
Belanda, Vietnam University Hanoi, Chinese Academy of Social
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 73
Sciences (CASS), Institute of Research on Economic
Development (IRED) Africa, Vietnam National University Ho Chi
Minh, Department of Politics and International Studies SOAS
University of London, dan University of Tokyo. Sementara itu
lembaga lain di dalam negeri yang diajak berkoordinasi
meliputi Kementerian Luar Negeri, Badan Arsip Nasional,
Universitas Indonesia, dan sebagainya. Seorang staf peneliti
yang akan melamar untuk melanjutkan studi S2 di luar negeri
juga difasilitasi oleh University of Cologn. Di samping itu,
P2SDR juga bertindak sebagai tuan rumah bagi 5 (lima) peneliti
asing yang berkunjung ke Indonesia, khususnya LIPI maupun
untuk melakukan penelitian di Indonesia. Kegiatan lain yang
dilakukan oleh Sub-bidang Kerjasama dan Diseminasi adalah
menerima mahasiswa magang. Pada tahun 2017 secara
keseluruhan terdapat 9 (sembilan) orang yang magang di
P2SDR yang berasal dari 5 (lima) institusi. Dua orang di
antaranya merupakan mahasiswa maupun staf asing. Program
ini selain dapat memberikan transfer pengetahuan dari
peneliti LIPI kepada peserta magang maupun sebaliknya, juga
sebagai bentuk dari pelayanan jasa P2SDR kepada masyarakat.
2.4.2 Strategi Peningkatan Kinerja
Guna mencapai tujuan dari peningkatan kinerja lembaga,
P2SDR juga membuat strategi peningkatan kinerja, yaitu:
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 74
1) Meningkatkan kualitas substansi topik penelitian melalui
proses seleksi sesuai dengan skala prioritas.
2) Melakukan evaluasi, monitoring, dan seleksi substansial
secara berkala atas hasil kegiatan dalam rangka
meningkatkan kualitas capaian yang dihasilkan.
3) Menyusun dan melaksanakan pembinaan pegawai, baik
peneliti maupun non-peneliti dalam rangka meningkatkan
kompetensi inti pegawai untuk menghasilkan kualitas dan
kinerja yang baik dari satuan kerja.
4) Menjalin hubungan kerja sama penelitian dan non-
penelitian dalam skala nasional maupun internasional.
5) Mendorong peneliti untuk aktif dalam kegiatan ilmiah,
pertemuan ilmiah, dan menjadi anggota dalam organisasi
keilmuan di skala nasional dan internasional.
6) Meningkatkan kegiatan promosi dan diseminasi hasil-hasil
penelitian. Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan
peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam
pemanfaatan kepakaran yang dimiliki oleh P2SDR LIPI, baik
pada level nasional maupun internasional
2.4.3 Strategi Kegiatan Penelitian
Penelitian Tematik (DIPA) yang dilakukan sivitas peneliti di
Pusat Penelitian Sumber daya Regional adalah penelitian yang
berfokus pada kajian multidisiplin yang bersifat area studies.
Topik-topik penelitian tematik ini merujuk pada payung topik
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 75
penelitian IPSK yang terkait dengan isu tentang
“Transnasionalisme dan Globalisasi”. Studi-studi yang
dilakukan di P2SDR merupakan studi yang saling bersinergi,
tidak hanya dalam hal membangun ide dan tema penelitian,
tetapi juga membangun sinergi dengan peneliti pada satuan
kerja lain di lingkungan kerja IPSK, terutama yang memiliki
kompetensi yang dibutuhkan oleh kelompok peneliti. Hal ini
penting dilakukan karena banyak keahlian dari para senior dari
luar satker P2SDR yang dapat membantu dalam peningkatan
kualitas hasil penelitian terutama dalam membangun konsep
dan teori ilmu sosial yang digunakan dalam penelitian.
Sebagaimana telah disebutkan bahwa pada Renstra,
kajian kewilayahan P2SDR memusatkan perhatiannya pada
topik-topik globalisme, regionalisme, dan isu-isu strategis di
Asia Pasifik, Asia Timur, dan Eropa-Afrika. Namun demikian,
dalam rangka merespon perubahan yang terjadi secara cepat
pada dunia global, perubahan fokus pada kajian wilayah, dan
untuk menjawab persoalan bangsa saat ini, maka dirasakan
perlu untuk melakukan refokusing atas tema-tema penelitian
yang dilakukan oleh P2SDR.
Dalam perkembangannya, P2SDR melihat pentingnya
memberi arah baru untuk pengembangan area studies guna
memahami dinamika sosial dan kemanusiaan yang semakin
kompleks di era globalisasi. Sebagai jantung dari globalisasi,
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 76
area studies harus mampu memahami (super) kompleksitas
yang muncul dari proses tersebut. Merespon dinamika yang
ada, P2SDR mencoba mengembangkan area studies dengan
beberapa karakteristik sebagai berikut, yaitu: (1) fokus pada
mobilitas atau pergerakan orang, barang, ide, modal dan
teknologi, (2) interaksi global-lokal, (3) multisitus, (4)
multidisiplin/interdisiplin, dan transdisiplin.
Mobilitas. Area studies yang dikembangkan oleh
P2SDR berusaha memahami pergerakan orang, barang, ide,
modal dan teknologi yang begitu cepat melewati batas-batas
wilayah yang ada. Pergerakan berbagai hal tersebut,
menyebabkan pentingnya pemahaman tentang konektivitas
antar wilayah maupun negara. Persoalan yang terjadi di suatu
wilayah dapat dengan mudah dan cepat mempengaruhi
wilayah yang lain, bahkan yang berjarak ribuan kilometer.
Melihat mobilitas bukan berarti hanya melihat pada proses
pergerakan tersebut, namun juga dapat melihat pada
komoditas (orang, barang, modal, ide, dan teknologi), konteks,
struktur yang melingkupi, agensi yang terlibat, serta sebab dan
akibat yang ditimbulkannya.
Mengikuti pergerakan komoditas, misalnya, akan
membantu dalam memahami kompleksitas dan diversitas
masyarakat. Menurut Saptari (2016), diskusi tentang rantai
komoditas akan membantu pemahaman tentang sistem rantai
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 77
komoditas, networks dari komoditas, serta sirkulasi komoditas
yang kini berjalan tidak hanya satu arah. Pada lokasi yang
berbeda, komoditas dapat memiliki makna budaya yang
berbeda, sehingga menghasilkan identitas yang dapat
diasosiasikan dengan tempat atau ciri kelompok tertentu.
Dengan mengikuti pergerakan komoditas barang, dapat
dipahami lokasi-lokasi, titik-titik produksi, distribusi dan
konsumsi, serta bagaimana setiap lokasi menciptakan nilai
tambah, struktur dan aksi-rekasi yang unik tergantung konteks
dan momen sejarahnya. Dengan mengikuti pergerakan orang,
dapat dipahami tentang sense of belonging, governance
structure, agensi, labelling dan embeddednes atau posisi (aktif
dan pasif) suatu komunitas dalam suatu struktur sosial.
Dengan mengikuti komoditas modal akan dipahami bagaimana
proses dan akibat yang dihasilkan oleh krisis keuangan global,
serta bagaimana mengatasinya.
Interaksi global-lokal. Dalam memahami berbagai
berbagai pergerakan transnasional tersebut, diperlukan
pendekatan yang melihat interaksi global-lokal. Fokus
terhadap interaksi global-lokal ini penting untuk memahami
(1) bagaimana konektivitas/keterhubungan yang diakibatkan
oleh pergerakan transnasional, dan (2) partikularitas lokal yang
penting untuk menganalisis kedaulatan dan aspirasi politik,
etnis, budaya dan agama masyarakat di berbagai lokasi.
Pendekatan global-lokal untuk melihat pergerakan
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 78
transnasional komoditas tertentu bisa memusatkan perhatian
pada dua dimensi umum. Pertama, pengintegrasian pengaruh
global ke lokal, dengan memfokuskan analisis pada tempat
atau lokasi tertentu (place), sehingga bisa memperoleh
gambaran lebih jelas dari interaksi global-lokal tersebut.
Kedua, fokus pada mobilitas dan berbagai ruang yang dilewati,
serta perubahan nilai yang terjadi ketika suatu komoditas
bergerak dan menembus batas wilayah atau negara.
Multisitus. Pemahaman tentang pergerakan
transnational dan interaksi global-lokal memerlukan
pendekatan yang bersifat multisitus. Pendekatan multisitus
didesain untuk memperoleh pengetahuan mendalam tentang
fenomena yang ada di berbagai lokasi, untuk menghasilkan
pemahaman-pemahaman baru. Penelitian yang dilakukan di
beberapa lokasi ini bukan sekedar penelitian yang bersifat
perbandingan, namun juga keterhubungan fenomena yang
ada di lokasi-lokasi tersebut. Multisitus penting tidak hanya
untuk menunjukkan keunikan atau diversitas yang muncul dari
interaksi global-lokal dalam konteks lokasi dan waktu tertentu,
namun sekaligus menunjukkan bagaimana keunikan tersebut
saling terhubung dan mempengaruhi. Pendekatan yang
bersifat multisitus ini memungkinkan untuk melihat sebuah
fenomena yang selalu terhubung dengan fenomena yang lain,
dimaknai secara berbeda dalam ruang dan waktu yang
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 79
berbeda, dan menghasilkan pola-pola baru sebagai dasar atau
titik tolak eksplorasi frontier baru pengetahuan.
Dengan batas territorial yang semakin dipertanyakan,
pendekatan multisitus bukan berarti harus dilakukan di
beberapa negara yang berbeda, namun dapat dilakukan di
beberapa lokasi dalam sebuah negara yang sama. Hal yang
penting dalam penentuan lokasi dalam pendekatan multisitus
ini bagaimana lokasi-lokasi tersebut memiliki obyek atau
subyek penelitian saling terhubung, dan memiliki keunikan
dalam pemaknaan fenomena yang diteliti. Berbeda dengan
penelitian perbandingan yang mensyaratkan adanya struktur
atau faktor-faktor sosial, ekonomi, politik, budaya yang mirip
sebagai variabel-variabel kontrol, dalam penelitian multisitus
keragaman dari berbagai hal tersebut justru menjadi ruang
eksplorasi untuk pencarian frontier baru pengetahuan.
Multidisiplin/Interdisiplin/Transdisiplin. Area studies
bukan merupakan sebuah disiplin ilmu tersendiri, namun lebih
merupakan ruang pertemuan antar berbagai disiplin ilmu
yang ada, baik ilmu sosial kemanusiaan seperti sejarah,
sosiologi, antropologi, ekonomi, politik, dan bahasa, maupun
dari disiplin ilmu teknik dan ilmu pengetahuan alam, seperti IT,
geologi, biologi dan sebagainya. Selama ini terdapat narasi-
narasi yang berbeda tentang perkembangan sosial, perubahan
lingkungan dan kemajuan teknologi yang dikembangkan oleh
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 80
masing-masing kelompok disiplin ilmu. Narasi tentang
perubahan bumi dan lingkungan seolah tidak berkaitan
dengan perkembangan sosial dan pilihan kebijakan atau
tindakan manusia, padahal mereka berada dalam ruang dan
waktu yang sama. Perkembangan teknologi, prioritas
anggaran, kesepakatan sosial, perubahan iklim dan
penanggulangan bencana merupakan hal yang sejatinya
berkaitan satu dengan yang lain. Karenanya, untuk
menghasilkan pemahaman yang komprehensif, diperlukan
pemahaman yang tidak hanya bersifat multidisiplin, juga
interdisiplin dan bahkan transdisiplin.
Keempat karakteristik penelitian area studies yang
diusung P2SDR dalam Naskah Refocusing inilah yang menjadi
pedoman bagi seluruh sivitas peneliti di lingkungan P2SDR
dalam melaksanakan penelitian mulai tahun 2016-2017.
Langkah lanjutannya adalam mensinergikan dalam empat
topik kegiatan, yaitu: (1) Digital Culture and Economy; (2)
Infrastructure Diplomacy and Social Change; (3) Capital Flow
and the Role of MNCs; dan (4) Minority
Politics/Rights/Economy.
Di samping itu, penelitian P2SDR juga dikaitkan dengan
tiga program PN yaitu Pembangunan Wilayah, Politik Hukum
dan Keamanan (Polhukam), dan Daya Saing. Dengan demikian
diharapkan hasil penelitian tematik/DIPA P2SDR tidak hanya
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 81
berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan sosial
(signifikansi akademis/teoritis), tetapi juga mampu
memberikan kontribusi terhadap upaya penyelesaian
permasalahan bangsa (signifikasi praktis).
2.5 Program dan Kegiatan
Seperti halnya pusat penelitian lain di lingkungan kerja
LIPI maka program–program utama yang dijalankan P2SDR
juga mengacu pada Program yang ditetapkan BAPPENAS, yang
meliputi :
1. Program Penerapan Kepemerintahan yang baik.
2. Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK.
3. Program Penguatan/Pengembangan Kelembagaan IPTEK.
4. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas
Aparatur Negara.
Dalam pelaksanaannya, program-program tersebut
dapat diselaraskan dengan program lain yang ada dan
disesuaikan dengan kebutuhan yang ingin dicapai. Selain itu,
terdapat juga program yang bersifat teknis, yaitu Program
Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek. Program dan
kegiatan yang dijalankan harus sesuai dengan visi, misi, tujuan
serta sasaran lembaga. Program-program tersebut telah
dituangkan dalam bentuk rencana kegiatan yang tersusun
dalam Rencana Strategis P2SDR Tahun 2015-2019. Pada tahun
2017, P2SDR telah melaksanakan 3 (tiga) Program Utama
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 82
Bappenas yaitu: 1. Program Penelitian dan Pengembangan
Iptek; 2. Program Penerapan Kepemerintahan yang Baik; 3.
Program Penguatan/Pengembangan Kelembagaan IPTEK.
2.5.1 Program Penelitian dan Pengembangan Iptek
Program penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (Iptek) merupakan kegiatan utama dari Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia yang pelaksanaannya diserahkan
kepada berbagai satuan kerja yang berada di lingkungan kerja
LIPI. Sebagai bagian dari LIPI, amanat untuk melakukan
kegiatan penelitian juga diserahkan pelaksanaannya kepada
Pusat Penelitian Sumber daya Regional (P2SDR) dengan kajian-
kajian penelitian yang bersifat area studies (lintas kawasan).
Kajian area studies ini berfokus pada tema-tema sosial
kemanusiaan dalam bentuk kajian multidisipliner (lintas
disiplin keilmuan) dengan lokasi penelitian di beberapa negara
di dalam kawasan Asia Tenggara, Asia Pasifik, serta Eropa dan
Afrika. Pemilihan tema-tema penelitian pada renstra lima
tahun (2015–2019) mengacu kepada prioritas tematik
penelitian IPSK 2015-2019.
Pada tahun 2017, selain penelitian DIPA tematik,
terdapat pula penelitian Laboratorium Sosial (Labsos) yang
merupakan kegiatan penelitian IPSK dimana pengelolaannya
berada pada DIPA P2SDR. Program Labsos-LIPI tahun 2017
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 83
terdiri dari Tim Pengelola dan tiga Tim Pengujian Konsep/
Model/ Proposisi (tim Adat, tim Air dan tim Bahasa).
Adapun program dan kegiatan yang telah dituangkan
dalam bentuk rencana kegiatan (DIPA Tematik) tersusun
dalam Tujuh Tolok Ukur (TU) yaitu:
I. Kelompok Kajian Penelitian Kawasan Asia dan Pasifik
1. Ketahanan Pangan di Vietnam
Pangan adalah hak asasi setiap manusia, dan di dalam
pangan melekat nilai-nilai ekonomi, sosial, dan politik,
yang menjadikannya pangan sebagai isu sensitif.
Kecepatan pertumbuhan penduduk dunia yang tidak
diikuti oleh kecepatan pertumbuhan produksi pangan
menjadikan ketahanan pangan sebagai isu yang harus
mendapatkan prioritas utama bagi setiap negara.
Terdapat empat dimensi ketahanan pangan, yaitu
ketersediaan, aksesibilitas, stabilitas, dan utilitas. Dari
keempat dimensi tersebut, ketersediaan pangan masih
menjadi isu penting dalam suatu negara. Oleh karena itu,
pokok pembahasan dalam penelitian mengenai ketahanan
pangan ini difokuskan pada bagaimana negara
menyediakan pangan, sehingga dapat menjamin
terciptanya ketahanan pangan nasional. Ketersediaan
pangan idealnya dilakukan melalui memproduksi pangan
sendiri (swasembada pangan). Namun, bila produksi tidak
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 84
dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri atau negara
tidak dapat memproduksi kebutuhan pangan warganya,
maka hal yang harus dilakukan adalah dengan melakukan
importasi pangan.
Di antara keenam negara agraris di kawasan ASEAN,
Vietnam dipilih sebagai negara dalam penelitian mengenai
masalah ketahanan pangan karena saat ini Vietnam
merupakan negara di kawasan Asia Tenggara yang
memiliki produktivitas pangan yang tinggi.
Dari penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa
Vietnam mengkombinasikan antara pembangunan sektor
pertanian dan perdagangan regional/internasional untuk
menjaga ketahanan pangannya. Dalam sektor pertanian,
beras masih menjadi simbol ketahanan pangan di Vietnam,
yang menempatkannya pada posisi yang istimewa dalam
kebijakan pembangunan, khususnya di sektor pertanian
negara. Produksi beras yang tinggi, tidak saja dapat
memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga dapat
mencapai surplus yang dapat diekspor ke manca negara.
Namun, swasembada pangan bukanlah satu-satunya cara
yang ditempuh Vietnam untuk mempertahankan
ketahanan pangannya. Adanya perubahan konsumsi
pangan masyarakat Vietnam saat ini membuat negara ini
juga harus melakukan impor beberapa komoditas pangan
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 85
untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pangan
penduduknya yang tidak dapat diproduksi sendiri. Dengan
demikian, perdagangan internasional kini juga masuk
menjadi prioritas pemerintah Vietnam dalam menjaga
ketahanan pangan nasionalnya.
Kata Kunci: pembangunan pertanian, ketahanan pangan,
ketersediaan pangan, komoditas beras, Vietnam Selatan
2. Migrasi Transnasional dan Diaspora di Kota-kota
Perbatasan di Asia Tenggara: Studi Kasus Lang Son – Pin
Xiang
Dalam era globalisasi saat ini kawasan perbatasan telah
menjadi pintu gerbang utama pergerakan manusia, barang
dan jasa, modal, dan ide-ide atau gagasan secara
transnasional. Kota-kota di perbatasan menjadi semakin
ramai dan terus berkembang, seiring dengan pesatnya
pergerakan manusia dan barang yang didukung dengan
kemajuan transportasi dan komunikasi. Interaksi antara
masyarakat perbatasan dengan kelompok pendatang
menimbulkan berbagai persoalan ekonomi dan sosial-
budaya di kota perbatasan.
Penelitian ini penting dilakukan untuk melihat peranan
kota perbatasan sebagai pintu gerbang aliran manusia,
barang, dan modal baik itu legal atau ilegal, sekaligus
sebagai wilayah yang menghubungkan antara dua atau tiga
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 86
negara yang berbeda di Asia Tenggara. Penelitian pada
tahun ketiga ini diharapkan untuk dapat melihat dinamika
sosial, budaya, dan ekonomi dari pergerakan manusia,
barang, jasa, dan modal di kota perbatasan di Asia
Tenggara yang secara langsung atau tidak langsung
berbatasan dengan China. Penelitian ini menggunakan
pendekatan interdisipliner dari ilmu sejarah, ekonomi, dan
sosiologi-antropologi. Penelitian tahun ketiga ini
mengambil lokasi di Lang Son – Pin Xiang, kota perbatasan
antara Vietnam dengan Propinsi Guang Xi di China.
Kata Kunci: transnationalism, migrasi transnasional, diaspora, etnisitas, perdagangan lintas batas, kota perbatasan, Lang Son, Vietnam, China
3. Budaya Visual dan Ekonomi Kreatif di Jepang: Rantai
Produksi Industri Animasi di Jepang dan Indonesia
Character merchandising menjadi komponen penting
dalam pengembangan dan keberlangsungan industri anime
di Jepang, bahkan memberikan keuntungan yang lebih
besar dibandingkan dengan film anime. Penelitian ini ingin
mengetahui lebih jauh bagaimana pengembangan karakter
anime Astro Boy dan One Piece ke dalam media barang
merchandise. Berbagai jenis barang merchandise dibuat
dengan bertemakan kedua film tersebut seperti gantungan
kunci, fashion, alat tulis, peralatan hidup sehari-hari,
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 87
kosmetik dan lain sebagainya, bahkan karakter Astro Boy
telah dibuat dalam bentuk robot augmented intelligence
(AI). Keberhasilan transformasi suatu karakter ke media
lain dalam hal ini barang merchandise karena adanya
kerjama dengan perusahan lain melalui skema licensing
maupun production committee.
Kata kunci: Animasi, Budaya Visual, Globalisasi, Industri
Kreatif, Jepang
4. Globalisasi dan Masyarakat Menua di Tiongkok:
Pariwisata dan Potensi Lansia
Penerapan kebijakan satu anak, tingkat kematian yang
rendah dan migrasi penduduk, menyebabkan jumlah lansia
di Tiongkok semakin besar. Meskipun lansia memberi
persoalan baru bagi Tiongkok namun mereka juga memiliki
potensi bagi aspek sosial budaya dan ekonomi. Melalui
penelitian kualitatif dengan pengamatan lapangan,
wawancara mendalam dan literatur di kota Shanghai dan
Jakarta, penelitian ini mencoba menjelaskan perubahan
konsep dan budaya dalam mengisi waktu luang di kalangan
lansia, kemudian kebijakan pariwisata, pembangunan kota
ramah lansia, pemberdayaan lansia di sektor pariwisata,
lansia sebagai global traveler, dan pembentukan ekonomi
lokal dan global. Alhasil, perubahan konsep mengisi waktu
luang di kalangan lansia ikut mendorong motivasi mereka
berwisata. Kebijakan pariwisata pun mengikuti kebutuhan
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 88
lansia termasuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas
kota serta pemberdayaan lansia. Fenomena lansia sebagai
global traveler, juga mendorong berkembangnya silver
industry baik di Tiongkok maupun negara lain yang menjadi
tujuan wisata lansia. Dengan demikian, lansia bukan hanya
sebagai beban bagi keluarga maupun negara, namun juga
sebagai aktor atau konsumen penting bagi industri lansia
seperti di sektor pariwisata.
Kata Kunci: Lansia, Pariwisata, Global, Industri Lansia
II. Kelompok Penelitian Kawasan Eropa dan Afrika
1. Kota Berkelanjutan dI Belanda: Pengelolaan Ruang Hijau
di Rotterdam, Belanda
Salah satu tantangan dari pembangunan kota
berkelanjutan adalah memberikan lingkungan yang layak
bagi penduduknya sesuai dengan fungsi ruang dan aktivitas
masyarakat di dalamnya. Penelitian tentang ruang hijau di
Belanda menjadi penting sebagai respon krisis lingkungan
global sekaligus perwujudan pembangunan berkelanjutan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan interdisipliner
melalui analisa fenomena pengelolaan tata ruang dalam
konteks lokal-global pembangunan kota berkelanjutan.
Pendekatan interdisipliner digunakan karena isu “kota
berkelanjutan” bersifat multidimensi, sehingga dibutuhkan
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 89
lebih dari satu perspektif dalam mengkajinya, dalam
penelitian ini multidisiplin yang terlibat antara lain
antropologi, urban social planning dan sosiologi.
Berdasarkan masalah penelitian yang dirumuskan,
perspektif-perspektif ilmu tersebut diharapkan mampu
menjawab pertanyaan tentang bagaimana ruang dimaknai,
dinegosiasikan dan menjadi wahana distribusi ide
pembangunan berkelanjutan. Dinamika ini juga memotret
konteks pengelolaan ruang hijau sehingga penelitian ini
berkontribusi untuk memperkaya kajian teoritis mengenai
konstruksi ruang-ruang kota. Pertanyaan penelitian ini
dijawab melalui metode kualitatif berupa pengumpulan
data primer melalui wawancara, diskusi terfokus dan
pengamatan, serta penelusuran literatur terkait sebagai
data sekunder. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa
perhatian kebijakan lingkungan yang dimiliki Belanda juga
telah mengatur pengelolaan tata ruang terutama yang
terkait dengan “ruang” sebagai bagian dari kegiatan
manusia dan memiliki dampak lingkungan dan sosial.
Kebijakan ruang dalam konteks Belanda diartikulasikan
sebagai tempat negosiasi yang diwujudkan dalam
konsensus kolektif global dan regional Uni Eropa.
Kata Kunci: ruang hijau, kota berkelanjutan, Rotterdam,
Belanda
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 90
2. Menuju Masyarakat Pascasekuler: Agama dan
Kewarganegaraan di Inggris
Studi ini merupakan rangkaian kegiatan penelitian dari
rencana strategis (renstra) 2015-2019 yang dikerjakan oleh
tim Migrasi Kelompok Penelitian Eropa Pusat Penelitian
Sumber Daya Regional (P2SDR-LIPI). Kajian fokus tentang
perubahan-perubahan dalam masyarakat Eropa Barat
kontemporer terkait dengan isu agama dan
kewarganegaraan. Perdebatan dalam penelitian ini
terletak pada peninjauan ulang atas konsepsi sekularisme
yang selama ini diberlakukan negara-negara Eropa Barat
dalam mengatur hubungan agama sebagai bagian dari
ruang privat dan kewarganegaraan sebagai bagian dari
ruang publik.
Pada tahun 2017 dipilih negara Inggris sebagai lokasi
penelitian. Inggris dipilih karena negara ini memiliki agama
resmi yakni Anglikan serta memiliki jumlah penganut
agama Islam terbesar nomor dua di Eropa Barat yang
sebagain besar berasal dari negara-negara bekas
jajahannya. pengalaman Inggris menunjukan bahwa
dukungan resmi seorang penguasa terhadap sebuah
bentuk organisasi keagamaan pada awalnya bahkan
berasal dari persoalan personal.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 91
Studi ini merupakan penelitian kualitatif dengan
menggunakan tiga jenis prosedur pengumpulan data yaitu
observasi, wawancara dengan subjek-subjek yang relevan,
dan tinjauan kepustakaan yang mendalam. Diharapkan
hasil penelitian yang bersifat komparatif ini bisa
membantu komunitas-komunitas agama dan pemerintah
di Indonesia mengatasi problematika serupa.
Kata kunci: agama, kewarganegaraan, sekularisme, pasca-
sekularisme, Eropa Barat
3. Krisis, Pertumbuhan, dan Perubahan di Sub-Sahara
Afrika: Pengalaman Kenya
Krisis keuangan global yang melanda Amerika Serikat (AS)
dan Uni Eropa (UE) sejak 2008 tidak hanya berpengaruh
terhadap kawasan tersebut, namun juga di kawasan lain,
seperti di Sub-Sahara Afrika. Krisis keuangan global ini
berpengaruh secara signifikan ke negara-negara Sub-
Sahara Afrika karena ketergantungan mereka terhadap
bantuan luar negeri, investasi dan perdagangan mereka
terhadap negara-negara maju seperti AS dan UE. Sebagai
salah satu pusat perdagangan di Afrika Timur, Kenya
memiliki koneksi global yang sangat kuat. Negara ini
merupakan salah satu eksportir utama teh hitam ke AS dan
pemasok utama bunga potong ke Eropa. Negara ini juga
memiliki integrasi keuangan yang relatif dalam dengan
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 92
pasar keuangan dunia. Dengan hubungan global yang kuat,
sulit bagi Kenya untuk sepenuhnya melepaskan diri dari
krisis keuangan global. Selain itu, dalam waktu yang
hampir bersamaan Kenya juga mengalami krisis pangan
dan krisis politik pasca pemilu. Kenyataannya, ekonomi
Kenya sejak awal tahun 2000an terus tumbuh tanpa
banyak terpengaruh oleh berbagai krisis tersebut.
Dengan pendekatan sejarah dan ekonomi, penelitian ini
menganalisis bagaimana perkembangan ekonomi Kenya
dalam masa krisis tersebut. Sektor pertanian (teh, kopi dan
holtikultura), infrastruktur, dan teknologi finansial
merupakan tiga sektor yang tetap bertahan dan
berkembang pesat selama masa krisis. Selain itu, penelitian
ini juga menganalisis meningkatnya peran China dalam
perekonomian Kenya, ketika negara-negara donor lain
sedang mengalami krisis.
Kata kunci: Krisis, Kenya, China, pertanian, infrastruktur,
teknologi finansial.
Sedangkan untuk program Labsos yaitu:
1. Tim Pengelola
Tim pengelola melaksanakan rangkaian kegiatan di tahun
2017 sebagai berikut: (1) melakukan rapat koordinasi
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 93
dengan Deputi IPSK, para kepala satker di lingkungan
Kedeputian IPSK, dan para panelis; (2) menyelenggarakan
proses seleksi untuk tim pengujian yang baru dan
mengajukan penetapan tim-tim yang akan melaksanakan
kegiatan pengujian pada tahun 2017 kepada Deputi IPSK-
LIPI; (3) menyelenggarakan seminar desain penelitian; (4)
menyelenggarakan rangkain FGD dan workshop, baik
terkait teknis administrasi maupun substansi pengujian,
yang melibatkan para panelis dan para narasumber terkait;
(5) melaksanakan monitoring dan evaluasi setiap tiga bulan
bersama Deputi, para kepala satker, dan tim panelis; (6)
menyelenggarakan seminar akhir hasil penelitian; (7)
memfasilitasi proses publikasi hasil-hasil pengujian; dan (8)
mempublikasikan panduan penyelenggaraan Program
Labsos LIPI melalui LIPI Press agar dapat direplikasikan oleh
stakeholders terkait.
2. Tim Pengujian dengan judul “Masyarakat Adat dalam
Proses Transformasi Sosial Budaya Mematangkan Uji
Proposisi serta Konsep Adaptasi dan Resistensi”
Penelitian lanjutan ini secara umum bertujuan untuk
menguji proposisi serta konsep adaptasi dan resistensi
masyarakat adat “Anak-Putu Bonokeling: di Desa
Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas,
Jawa Tengah". Proposisi yang diuji dalam kegiatan ini
adalah “sistem kepercayaan (belief system) yang bersifat
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 94
lokal merupakan “core” eksistensi sebuah komunitas adat;
dan menjadi referensi tindakan (behavioral references)
bagi anggota komunitas adat dalam melakukan proses
adaptasi dan resistensi dari berbagai pengaruh yang
berasal dari luar, maupun dari dalam komunitas adat
tersebut.” Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan
metode verifikasi dengan pendekatan kualitatif. Ada dua
instrumen pokok yang dipergunakan dalam metode
verifikasi. Instrumen pertama adalah wawancara
mendalam dan terstruktur dengan narasumber terpilih
baik yang berasal dari dalam masyarakat adat yang diteliti
maupun dari orang-orang yang dianggap mengetahui
tentang masyarakat adat tersebut. Instrumen kedua untuk
melakukan verifikasi adalah FGD (Focus Group Discussion)
yang dilakukan di dalam masyarakat adat yang diteliti.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunitas Adat
Bonokeling melakukan resistensi dan adaptasi secara
bersamaan. Proses itu didasarkan pada sistem
kepercayaannya.
3. Model Kelembagaan Sosial Pengelolaan Air Bersih
Berbasis Masyarakat Di Daerah Karst.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan pengalaman
pengelolaan air bersih di DAS Cisadane, Waduk Saguling,
dan Aceh pasca bencana tsunami. Model pengelolaan
sumberdaya air berbasis masyarakat diuji cobakan di Desa
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 95
Ligarmuktim Kecamatan Kelapa Nunggal, Kabupaten
Bogor. Pemilihan lokasi Desa Ligarmukti didasarkan atas
tipe atau karakteristik wilayah sebagai daerah karst.
Pendekatan penelitian dilakukan melalui integrasi konsep
Integrated Water Resources Management (IWRM) dan
Community Based (Natural) Resources Management
(CBRM/CBNRM) serta pengalaman hasil penelitian
sebelumnya. Sedangkan proses pengujian model dilakukan
dengan metoda Rapid Assessment Procedures (RAP),
pengamatan langsung, wawancara mendalam, dan kajian
bersama pada setiap struktur sosial masyarakat dan
kelembagaan sosial. Komponen model pengelolaan dalam
konsep IWRM terdiri atas aspek teknik, aspek sosial, dan
aspek kelembagaan. Sedangkan model CBNRM terdiri atas
kebijakan, level komunitas, dan aksesibilitas terhadap
sumberdaya sebagai bagian dari komponen kelembagaan
dalam IWRM. Selanjutnya semua temuan komponen baik
dari IWRM maupun CBNRM diintegrasikan secara
bersama-sama dalam bentuk model Community Water
Resources Management on Karst Area (Cowarmoka) yang
dibangun atas empat elemen yaitu struktur kelembagaan,
fungsi, aktor, dan aturan main sebagaimana bentuk-bentuk
suatu kelembagaan pada umumnya.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 96
4. Revitalisasi Bahasa Yang Terancam Punah Berdasar
Ekologi Kebahasaannya
Penelitian lanjutan ini menguji model revitalisasi bahasa,
yang diajukan berdasar hasil penelitian bahasa Kui di Alor,
Nusa Tenggara Timur selama empat tahun (2011-2014)
dan satu tahun penelitian labsos IPSK-LIPI 2016 tentang
revitalisasi tradisi lisan. Temuan penelitian dan
pengalaman lapangan selama empat tahun tersebut
menjadi dasar dirumuskannya model revitalisasi bahasa
dalam fungsi vernakular (komunikatif) dengan
mempertimbangkan fungsi referensial kultural dalam
ekologi kebahasaannya. Prinsip dasar yang terdapat dalam
model revitalisasi bahasa yang akan diuji di lapangan
dengan menggunakan metode etnografi, Participatory
Action Research (PAR), dan Appreciative Inquiry (AI) terdiri
atas sebelas prinsip. Kesebelas prinsip itu dapat
dikatageorikan menjadi tiga, yaitu prinsip untuk Tahap
Persiapan, Pelaksanaan, dan Evaluasi serta Penilaian.
Hasil penting pengujian antara lain sebagai berikut. Pertama,
agen revitalisasi bahasa dapat ditemukan dari berbagai
kelompok sosial, termasuk kelompok usia. Akan tetapi, bisa
jadi ditemukan adanya konflik internal antaragen revitalisasi.
Hal ini tentu menyulitkan berjalannya program. Cara
menyelesaikannya ialah dengan memberikan "tugas" yang
berbeda kepada mereka dan meminta komitmen mereka
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 97
untuk menjalankannya. Kedua, revitalisasi melalui Program
Pendidikan di Sekolah yang mencakup materi, metode, dan
motivasi. Materi berkaitan dengan hal apa yang tersedia bagi
guru dan siswa, yang dapat digunakan untuk belajar-mengajar,
termasuk buku teks, kamus, buku tata bahasa, buku cerita,
video, dan sebagainya. Metode berkaitan dengan teknik
mengajar yang akan digunakan oleh guru berkaitan dengan
tingkat hilangnya bahasa etnik. Pada kasus bahasa Kui, anak-
anak memperoleh Melayu Alor sebagai bahasa pertama.
Karena itu, metode mengajar yag diterapkan seperti mengajar
bahasa etnik sebagai bahasa asing. Motivasi berkaitan dengan
meningkatkan prestige, termasuk memberikan pengakuan dan
ganjaran kepada siswa dan kelompok siswa yang telah
berusaha keras serta kepada para guru yang telah
menggunakan metode mengajar dengan baik sehingga anak-
anak nyaman belajar bahasanya sendiri. Ketiga, revitalisasi
melalui penguatan peran keluarga. Penguatan peran keluarga
dalam program revitalisasi ini bertujuan mendorong lahirnya
kesadaran masyarakat atas kondisi bahasanya sendiri dan
tidak terlalu bertumpu pada jalur pendidikan formal. Program
revitalisasi dengan menguatkan peran keluarga dianggap
berhasil jika anak-anak dapat mendengar bahasa mereka
sendiri dalam keseharian dalam lingkungan alamiah. Selain itu,
keberhasilan program revitalisasi berbasis keluarga juga
tampak ketika keluarga mulai berbicara bersama dengan
bahasa mereka sendiri dan hal itu dianggap sebagai kejadian
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 98
normal dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dengan
demikian, keluarga menjadi sumber belajar bahasa yang dapat
berkontribusi pada proses "pengobatan kolektif" dan memberi
dukungan keluarga untuk kembali berbicara dengan bahasa
etnik di rumah.
2.6. Penetapan Kinerja Tahun 2017
Rencana Strategis P2SDR periode 2015-2019 disusun
berdasarkan Rencana Strategis Kedeputian Bidang IPSK LIPI
dalam kurun waktu yang sama. Sementara itu, penyusunan
Rencana Strategis Kedeputian Bidang IPSK LIPI mengacu pada
Rencana Strategis LIPI 2015-2019, yang bersumber pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional
(RPJMN) tahap ketiga (ke-3) yang dikeluarkan oleh Bappenas
pada tahun 2015. Uraian rencana strategis implementatif
P2SDR tahun 2015-2019 dapat dilihat pada Tabel 2.1
mengenai Matriks Rencana Strategis PSDR 2015-2019 (RS)
yang menunjukkan keterkaitan antara visi, misi, tujuan,
sasaran, serta kebijakan dan program.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 99
Tabel 2.2. Matriks Rencana Strategis P2SDR-LIPI 2015-2019
Tujuan
Sasaran Strategis Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran
Uraian Indikator Kebijakan Program
1 2 3 4 5
1. Memperkuat kompetensi dan kemampuan SDM untuk menunjang peningkatan kompetensi inti.
Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti yang diukur dari pening katan pendidikan dan jenjang pada jabatan fungsional
Peta Pendidikan dan jenjang Fungsional
Jumlah peneliti yang meningkat pendidikannya 15 orang
Jumlah pegawai yang meningkat jabatan fungsionalnya 30 orang
1. Kebijakan pembinaan dan pengembangan kelembaga-an
2. Kebijakan SDM
3. Kebijakan Anggaran
4. Kebijakan kerjasama
Program Penelitian, Penguasaan dan Pemanfaatan IPTEK
Program Penguatan Kelembagaan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Apara tur Negara
Program Penerapan ke Pemerintahan Yang Baik
Program Penyelenggaran Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan
1. Memperkuat kompetensi inti melalui penelitian kewilayahan dan pengembang-an hasil penelitian untuk menciptakan ilmu pengetahuan baru yang berdampak luas bagi
Tema penelitian 2015 -2019 1. Daya Saing
Sektor Pertanian di Asia Tenggara
2. Migrasi
Transnasional
dan Persoalan
Indentitas di
Kota-Kota
Perbatasan di
Asia Tenggara.
3. Etos Kerja,
Modal Sosial,
Jumlah makalah Ilmiah Nasional yang dihasilkan 80
Jumlah makalah ilmiah internasional yang 10 artikel.
Jumlah buku yang diterbitkan dengan ISBN 20 buku
1. Kebijakan penelitian dan pengembangan sebagai respon untuk pengembangan kebijakan nasional di bidang Iptek
2. Kebijakan pelayanan publik dalam
Program Penelitian, Penguasaan dan Pemanfaatan IPTEK
Program peningkatan kemampuan dalam memahami metodologi penelitian
Program peningkatan kemampuan bahasa lokal yang mendukung
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 100
perkembang-an ilmu sosial.
dan Kebijakan
Kewirausahaan
di Asia
Tenggara.
4. Budaya Visual
di Jepang
5. Dinamika
Masyarakat
Menua (ageing
society) di
Tiongkok.
6. Gerakan
Agama Dunia,
Modernitas, dan
Agama Lokal di
Korea Selatan.
7. Krisis dan
Perubahan
Sosial di Sub-
Sahara Afrika.
8. Menuju
Masyarakat
Pascasekuler:
Agama dan
Kewarganegara
an di Eropa.
9. Menuju Kota
Berkelanjutan di
Eropa: Persepsi
dan
Implementasi
Pembangunan
Kota
Berkelanjutan di
Rotterdam.
Jumlah publikasi nasional yang dihasilkan 25 buah
Jumlah publikasi Internasional yang dihasilkan 5 buku
Jumlah policy paper yang dihasilkan 40
Jumlah yang memanfaatkan jasa kepakaran 50
Jumlah sitasi atas publikasi 430 sitasi
rangka penyebaran informasi iptek
3. Kebijakan kerjasama bidang penelitian
4. Kebijakan pembinaan SDM penelitian dan non penelitian.
kegiatan penelitian
2. Mendorong terciptanya kebijakan strategis dalam upaya penegakan good governance
1. Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional yang
Jumlah saran kebijakan dan timbangan ilmiah
Jumlah hasil kajian kebijakan
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 101
diukur dari jumlah saran kebijakan dan timbangan ilmiah dari LIPI
2. Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan yang diukur dari jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai
yang dipakai
3. Turut meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku rasional (ilmiah) dan humanis melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pengetahuan
1. Meningkatnya akses terhadap pengetahuan yang diukur dari frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional dan international
2. Jumlah masyarakat yang menggunakan hasil penelitian sebagai rujukan
Frekuansi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional dan inter nasional
Frekuensi interaksi (seminar yang terselenggara) 33 kali
Jumlah keikutsertaan dalam aktivitas
1. Kebijakan peningkatan jasa Iptek.
2. Kebijakan pembinaan dan pengembangan kemampuan dan kompetensi.
4. Turut memperjuang-kan kepentingan nasional dan posisi tawar Indonesia di dunia internasional melalui peningkatan kontribusi dan keterlibatan
1. Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/pertemuan nasional/ internasional
2. Jumlah kerjasama yg memiliki MOU terlaksana dengan lembaga nasional dan
Keikutsertaan dalam seminar nasional dan internasional 600
Meningkatnya jumlah focal ponit organisasi internasional 10 buah
Jumlah
1. Kebijakan Kerjasama
2. Kebijakan penelitian dan pengembangan sebagai respon untuk pengembangan kebijakan nasional di
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 102
Ilmiah Indonesia pada aras Internasional
internasional Peneliti P2SDR terindeks global 15 orang
Jumlah workshop/seminar kerjasama 6 kali
bidang Iptek 3. Kebijakan
peningkatan jasa Iptek
5. Meningkatkan, memelihara dan memanfaatkan sarana/ prasarana penelitian, infrastruktur dan standar ilmiah, dokumentasi dan peman faatan informasi ilmiah untuk memantapkan sistem manajemen kelembagaan
1. Terwujudnya Tata Kelola Organisasi Yang Baik (Good Corporate Governance) yang dapat diukur dengan terlaksananya perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel serta peningkatan status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian
2. Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan, yang diukur dar
Perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel
Jumlah dokumen perencanaan yang dilaksanakan 5 dokumen
Jumlah laporan kinerja yang berkualitas dan akuntabel 5 buah laporan tahunan satker
Status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 103
jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan
6. Memperkuat kompetensi dan kemampuan SDM untuk menunjang peningkatan kompetensi inti.
Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti yang diukur dari pening katan pendidikan dan jenjang pada jabatan fungsional
Peta Pendidikan dan jenjang Fungsioonal
Jumlah peneliti yang meningkat pendidikannya 15 orang
Jumlah pegawai yang meningkat jabatan fungsionalnya 30 orang
1. Kebijakan pembinaan dan pengembangan kelembagaan
2. Kebijakan SDM
3. Kebijakan Anggaran
4. Kebijakan kerjasama
Program Penelitian, Penguasaan dan Pemanfaatan IPTEK
Program Penguatan Kelembagaan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Apara tur Negara
Program Penerapan Kepe merintahan Yang Baik
Program Penyelenggaran Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan
7. Memperkuat kompetensi inti melalui penelitian kewilayahan dan pengembang-an hasil penelitian untuk menciptakan ilmu pengetahuan baru yang
Tema penelitian 2015 -2019 1. Pembangunan
Pertanian dan Ketahanan Pangan: Kebijakan tata guna lahan pertanian di Vietnam
2. Migrasi Transnasional dan Diaspora di Kota-Kota
Jumlah makalah Ilmiah Nasional yang dihasilkan 80
Jumlah makalah ilmiah internasion-al yang 10 artikel.
Jumlah buku yang diterbitkan
5. Kebijakan penelitian dan pengembangan sebagai respon untuk pengembangan kebijakan nasional di bidang Iptek
6. Kebijakan pelayanan
Program Penelitian, Penguasaan dan Pemanfaatan IPTEK
Program peningkatan kemampuan dalam memahami metodologi penelitian
Program peningkat-an kemampu-an
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 104
berdampak luas bagi perkembang-an ilmu sosial.
Perbatasan di Asia Tenggara
3. Etos Kerja dan Kewirausahaan: Keunggulan Kompetitif UMKM di Asia Tenggara
4. Industrialisasi, Modernitas, dan Resiko di Jepang
5. Dinamika Perubahan Sosial dan Ageing society di China
6. Gerakan Agama Dunia, Modernitas, dan Agama Lokal di Korea Selatan
7. Krisis dan Perubahan Kebijakan Sosial di Eropa dan Africa
8. Menuju masyarakat Pasca Sekuler Agama dan Kewarganegaraan di Belanda
9. Studi kebijakan lingkungan dalam upaya adaptasi perubahan iklim sebagai bagian dari pembangunan kota berkelanjutan di kota Belanda
dengan ISBN 20 buku
Jumlah publikasi nasional yang dihasilkan 25 buah
Jumlah publikasi Internasional yang dihasilkan 5 buku
Jumlah policy paper yang dihasilkan 40
Jumlah yang memanfaatkan jasa kepakaran 50
Jumlah sitasi atas publikasi 430 sitasi
publik dalam rangka penyebaran informasi iptek
7. Kebijakan kerjasama bidang penelitian
8. Kebijakan pembinaan SDM penelitian dan non penelitian.
bahasa lokal yang mendukung kegiatan penelitian
8. Mendorong terciptanya kebijakan
3. Tersedianya timbangan ilmiah dan
Jumlah saran kebijakan dan timbangan
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 105
strategis dalam upaya penegakan good governance
rekomendasi untuk menjawab isu nasional yang diukur dari jumlah saran kebijakan dan timbangan ilmiah dari LIPI
4. Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan yang diukur dari jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai
ilmiah
Jumlah hasil kajian kebijakan yang
9. Turut meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku rasional (ilmiah) dan humanis melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pengetahuan
3. Meningkatnya akses terhadap pengetahuan yang diukur dari frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional dan international
4. Jumlah masyarakat yang menggunakan hasil penelitian sebagai rujukan
Frekuansi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional dan inter nasional
Frekuensi interaksi (seminar yang terselenggara) 33 kali
Jumlah keikutsertaan dalam aktivitas
3. Kebijakan peningkatan jasa Iptek.
4. Kebijakan pembinaan dan pengembangan kemampuan dan kompetensi.
10. Turut memperjuangkan kepentingan nasional dan posiisi tawar Indonesia di dunia internasional
3. Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/pertemuan nasional/ internasional
4. Jumlah kerjasama yg memiliki MOU
Keikutsertaan dalam seminar nasional dan internasional 600
Meningkatnya jumlah focal ponit
4. Kebijakan kerjasama
5. Kebijakan penelitian dan pengembangan sebagai respon untuk
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 106
melalui peningkatan kontribusi dan
keterlibatan Ilmiah Indonesia pada aras Internasional
terlaksana dengan lembaga nasional dan internasional
organisasi internasional 10 buah
Jumlah Peneliti P2SDR terindeks global 15 orang
Jumlah workshop/seminar kerjasama 6 kali
pengembangan kebijakan nasional di bidang Iptek
6. Kebijakan peningkatan jasa Iptek
11. Meningkat-kan, memelihara dan memanfaat-kan sarana/ prasarana penelitian, infrastruktur dan standar ilmiah, dokumenta-si dan peman faatan informasi ilmiah untuk memantap-kan sistem manajemen kelembaga-an
3. Terwujudnya Tata Kelola Organisasi Yang Baik (Good Corporate Governance) yang dapat diukur dengan terlaksananya perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel serta peningkatan status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian
4. Tersedianya sarana dan prasarana
Perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel
Jumlah dokumen perencanaan yang dilaksanakan 5 dokumen
Jumlah laporan kinerja yang berkualitas dan akuntabel 5 buah laporan tahunan satker
Status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 107
penelitian yang memenuhi kebutuhan, yang diukur dar jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan
2.6.1. Rencana Kerja dan Target Capaian Tahun 2017
Penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) P2SDR pada tahun
2017 berpedoman pada program dan kegiatan yang sudah
dirumuskan dalam dokumen Renstra tahun 2015-2019 yang
difokuskan kepada target-target capaian substansi kegiatan
penelitian dalam rangka merealisasikan visi LIPI untuk menjadi
lembaga penelitian berkelas dunia.
Proses selanjutnya dari penyusunan RKT yang menjadi
dasar Penetapan Kinerja (PK). Dalam PK P2SDR 2017 terdapat
enam sasaran strategis yang harus dicapai. Keenam sasaran
tersebut diarahkan untuk mencapai misi LIPI, dan disesuaikan
dengan tugas serta fungsi LIPI dalam menangkap dinamika
perubahan nasional dan global yang dinamis. Tugas dan fungsi
LIPI sebagai salah satu lembaga ilmu pengetahuan yang telah
dikenal secara baik dalam aras nasional dan internasional juga
menjadi pedoman bagi semua satuan kerja dibawahnya dalam
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 108
menyusun rencana kerja dan target capaiannya. Dengan
demikian, sasaran-sasaran strategis LIPI untuk pengembangan
iptek diarahkan dalam satu koordinasi kerja yang bersifat top
down. Penetapan kinerja P2SDR 2017 dapat dilihat pada Tabel
2.3. di bawah ini.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 109
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Pusat Penelitian Sumber Daya Regional Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial Kemanusian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Satuan
Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian
Jumlah buku diterbitkan dengan ISBN
Jumlah mahasiswa S2/S3 bimbingan/uji
Pengunjung perpustakaan satker
4
3
20
Buku
Orang
Orang
Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian
Jumlah policy paper - rekomendasi kebijakan yang dimanfaatkan
0 Naskah
Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah Sumber Daya dan perlindungan lingkungan
Jumlah konsep/model yang bernilai tambah
2 Konsep/model
Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan
Jumlah perjanjian kerjasama tanpa MOU
Jumlah perjanjian kerjasama berdasarkan MOU
Jumlah posisi strategis yang
1
1
2
Dokumen
Dokumen
Posisi/jabatan
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 110
dijabat dalam organisasi/pertemuan nasional/inetrnasional
Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat
Jumlah Peserta Pemasyarakatan Iptek
75 Institusi/orang
Jumlah Publikasi Ilmiah (Nasional + Internasional)
40 artikel
1. Jumlah Publikasi Ilmiah yang dihasilkan: Jumlah buku
laporan akhir (monograf)/nasional
Jumlah Artikel di Jurnal Nasional
Jumlah artikel bagian buku/prosiding
7
16
10
Monograf
Artikel
Artikel
2. Publikasi Internasional Jumlah buku
Internasional Jumlah Artikel
di Jurnal Internasional
Jumlah artikel bagian buku/prosiding Internasional
0
0
7
Buku
Artikel
Artikel
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 111
Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia
Jumlah Peneliti P2SDR terindeks global
Jumlah institusi yang menggunakan jasa narasumber
Jumlah peneliti yang mendapat fellowship atau postdoctoral di luar negeri
Editorial board
8
20
1
8
Orang
Institusi/Orang
Orang
Orang
Sumber: PME P2SDR 2017
Dokumen akuntabilitas ini bersifat sebagai living
document yang harus selalu ditelaah, dievaluasi, dan
diperbaiki sesuai dengan tuntutan lingkungan strategis yang
terus berubah. Evaluasi dan penelaahan terhadap laporan
kinerja ini disesuaikan dengan tuntutan internal maupun
eksternal lembaga yang harus dilakukan sekali dalam setahun.
Adapun capaian target kinerja di tahun 2017 dapat dilihat
pada Bab III dari buku LKj ini.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 113
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
ab ini memberikan informasi mengenai akuntabilitas
kinerja lembaga yang meliputi capaian kinerja, analisis
capaian kinerja dan akuntabilitas keuangan Pusat
Penelitian Sumber Daya Regional (P2SDR) tahun anggaran
2017. Kinerja ini diukur dengan cara melihat target yang telah
ditetapkan dan capaian kinerja dalam Penetapan Kinerja (PK)
P2SDR pada tahun anggaran 2017. Dalam analisisnya, capaian
kegiatan di tahun 2016 sedikit banyak akan dijadikan
pembanding untuk kegiatan yang masih memiliki keterkaitan
dengan tahun 2017. Sementara itu, akuntabilitas keuangan
dilihat dari data keuangan yang memuat seluruh anggaran
yang diterima untuk mendukung pencapaian kinerja Pusat
Penelitian Sumber Daya Regional.
3.1 Capaian Kinerja Organisasi
Pelaksanaan kegiatan dan kinerja yang dicapai oleh Pusat
Penelitian Sumber Daya Regional (P2SDR) tahun 2017 harus
dapat dipertanggungjawabkan dan dicapai secara efektif,
efisien dan transparan, khususnya kepada atasan, lembaga
pengawasan dan penilai akuntabilitas dalam bentuk Laporan
B
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 114
Kinerja (LKj). Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah
merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan
fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas
penggunaan anggarannya. Hal terpenting yang diperlukan
dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran dan
evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil
analisis terhadap pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja
merupakan pengukuran pencapaian target kinerja yang telah
ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK) dengan
realisasi yang tercapai. Melalui pengukuran akan terlihat
perbandingan yang menjadi celah kinerja, berupa selisih
antara realisasi hasil program utama dengan targetnya
indikator yang diwakili oleh masing-masing sasaran di
dalamnya. Celah kinerja tersebut kemudian dianalisis untuk
dicari penyebab ketidakberhasilan yang dijadikan dasar
penetapan strategi peningkatan kinerja di masa datang.
Capaian kinerja tidak hanya berdampak pada kontribusi kerja
organisasi akan tetapi juga akan memberikan dampak kepada
masyarakat yang akan menjadi konsumen (stakeholders) dari
output kegiatan yang dihasilkan.
Penyusunan Penetapan Kinerja ini berpedoman pada
sasaran strategis LIPI yang tertuang dalam Rencana Strategis
tahun 2015-2019. Indikator Kinerja merupakan tujuan dari
sasaran yang hendak dicapai atau yang mencerminkan
benefit/impact. Sementara itu, sasaran merupakan hasil dari
output yang pada umumnya dikaitkan dengan capaian
kegiatan yang dianggap sebagai penggerak kinerja terdekat
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 115
atau mempunyai kontribusi terbesar untuk pencapaian
program. Pada bagian ini khusus akan disampaikan meliputi
capaian kerja, kegiatan, dan sasaran strategis tahun 2017.
Selama 3 tahun pertama dalam periode Rencana
Strategis (Renstra) 2015 – 2019, capaian kinerja P2SDR secara
keseluruhan dikategorikan sangat baik karena hampir sebagian
besar target dapat dicapai. Penjelasan secara detail mengenai
capaian dan evaluasi akuntabilitas kinerja P2SDR di tahun 2017
disajikan pada bagian di bawah ini.
3.1.1 Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas Kinerja P2SDR merupakan tolok ukur
keberhasilannya dalam menjalankan tugas sebagaimana telah
dirumuskan dalam Renstra Implemetatif P2SDR Tahun
2015-2019. Pengukuran kinerja dilakukan sebagai sebuah
proses penilaian pencapaian kerja secara sistematis dan
berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan
untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran
kinerja juga merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan
yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan. Terdapat 6 Sasaran Strategis yang telah
menjadi bagian dari Rencana Kerja Tahunan (RKT) P2SDR yang
sekaligus menjadi target capaian kegiatan pada tahun
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 116
anggaran 2017 yaitu:
1) Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa
berbasis hasil penelitian (SS1)
2) Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil
penelitian (SS2)
3) Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai
tambah Sumber Daya dan perlindungan lingkungan (SS3)
4) Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan
internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan
(SS4)
5) Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang
diakses masyarakat (SS5)
6) Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian
Indonesia (SS6).
Strategi yang disusun P2SDR ditujukan untuk mencapai
kinerja menjadi lembaga rujukan nasional dan internasional
dalam pengembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam
kajian wilayah (Asia Tenggara, Asia Pasifik, Eropa, dan Afrika),
serta mampu menjawab kepentingan pengguna/stake holders,
yaitu pemerintah dan masyarakat. Sasaran dari setiap target
memiliki stakeholdersnya sendiri (lihat pada peta strategi di
bawah).
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 117
Gambar 3.1: Peta Sasaran Strategi Pencapaian Visi Misi P2SDR
Sasaran strategis tersebut di atas memberikan
kontribusi langsung kepada pemerintah dalam rangka
perwujudan tanggung jawab organisasi kepada Presiden dan
stakeholder lainnya serta kepada masyarakat dan komunitas
akademisi. Hasil penelitian yang menjadi output utama serta
PRESIDEN/Pemerintah, KL Lainnya
PETA SASARAN STRATEGI P2SDR
: “Menjadi pusat penelitian yang menjadi rujukan utama dalam
studi kewilayahan pada tingkat Nasional dan Internasional”.
Jumlah policy paper -rekomendasi kebijakan
yang dimanfaatkanSS4. Meningkatnya jejaring kerjasama ilmiah nasional
dan internasional yang berkualitas dan saling
menguntungkan
SS3. Meningkatnya hasil penelitian yang
berorientasi pada nilai tambah Sumber Daya dan perlindungan lingkungan
SS5. Meningkatnya rujukan ilmiah dan
informasi iptek yang diakses masyarakat
SS1 Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil
KOMUNITAS ILMIAH & MASYARAKAT
SS2. Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian
Jumlah buku yang diterbitkan dengan ISBN
SS6. Meningkatnya pengembangan
kompetensi SDM penelitian IndonesiaLayanan Jasa kepakaran
peneliti/institusi
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 118
pencapaian pemberian kebijakan menjadi indikator utama
yang mengantarkan organisasi pada pencapaian optimal. Guna
mendapatkan hasil yang optimal maka Pengukuran Kinerja
P2SDR LIPI dilakukan dengan metode pembandingan antara
realisasi dengan target pada setiap indikator sasaran.
Persentase pencapaian rencana tingkat capaian
masing-masing indikator, diperoleh dari rumus sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Kinerja Pusat Penelitian Sumber
Daya Regional
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase
Capaian
Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian
Jumlah buku diterbitkan dengan ISBN
Jumlah mahasiswa S2/S3 bimbingan/uji
Pengunjung perpustakaan satker
4
3
20
4
3
85
100 %
100 %
425 %
Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian
Jumlah policy paper - rekomendasi kebijakan yang dimanfaatkan
0 3 150 %
Capaian Hasi Pengukuran Presentase Capaian Kinerja = --------------------------------- X 100%
Target Kinerja
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 119
Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah Sumber Daya dan perlindungan lingkungan
Jumlah konsep/model yang bernilai tambah
2 3 150 %
Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan
Jumlah perjanjian kerjasama tanpa MOU
Jumlah perjanjian kerjasama berdasarkan MOU
Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/ pertemuan nasional/ internasional
1
1
2
3
2
9
300 %
200 %
450 %
Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat
Jumlah Peserta Pemasyarakatan Iptek
75 93 124 %
Jumlah Publikasi Ilmiah (Nasional + Internasional)
40 39 97,5 %
1. Jumlah Publikasi Ilmiah yang dihasilkan: Jumlah buku
laporan akhir (monograf)/ nasional
Jumlah Artikel di Jurnal Nasional
Jumlah artikel bagian buku/ prosiding
7
16
10
7
20
26
100 %
125 %
260 %
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 120
2. Publikasi Internasional Jumlah buku
Internasional Jumlah Artikel di
Jurnal Internasional
Jumlah artikel bagian buku/prosiding Internasional
0
0
7
1
2
9
100 %
200 %
142,8 %
Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia
Jumlah Peneliti P2SDR terindeks global
Jumlah institusi yang menggunakan jasa narasumber
Jumlah peneliti yang mendapat fellowship atau postdoctoral di luar negeri
Editorial board
8
20
1
8
10
42
1
16
125 %
210 %
100 %
200
Sumber: PME P2SDR 2017
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 121
Grafik 3.1 Persentase Capaian Kinerja P2SDR 2017
Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja
P2SDR-LIP tahun 2017, pencapaian kinerja masing-masing
indikator kinerja sasaran strategis diuraikan pada bagian
dibawah. Pada bagian ini akan dipaparkan analisis dan evaluasi
hasil kinerja P2SDR tahun 2017 yang didasarkan pada enam
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja yang telah disusun
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 122
dalam Penetapan Kinerja tahun 2017 beserta penjelasan
realisasinya. Tingkat capaian kinerja P2SDR-LIPI tahun 2017
dilakukan dengan cara membandingkan antara target dan
realisasi masing-masing indikator kinerja. Secara umum
terdapat beberapa keberhasilan capaian target kinerja
meskipun masih ada beberapa target yang belum tercapai
ditahun 2017. Capaian kinerja di tahun 2017 dinyatakan
seimbang dengan capaian tahun 2016 (lihat perbandingan
pada tabel berikut). Terdapat beberapa indikator kinerja yang
tidak menjadi target di tahun 2016 menjadi indikator di tahun
2017, salah satunya adalah data kunjungan ke perpustakaan
satker. Hal ini sangat sulit di identifikasi karena perpustakaan
P2SDR masih dalam penataan sedangkan perpustakaan online
juga masih dapat diakses secara maksimal. Namun demikian
data kunjungan dapat dihasilkan dari beberapa mitra yang
datang berkunjung ke P2SDR dan dari beberapa kegiatan
pameran yang dilakukan di tahun 2017. Pada tahun 2017,
beberapa buku hasil penelitian sudah diserahkan kepada
Perpustakaan Nasional di Salemba untuk dijadikan aset oleh
perpustakaan negara. Tahun 2018, perpustakaan akan
diintegrasikan dalam bentuk perpustakaan Kedeputian IPSK.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 123
Tabel 3.2 Hasil Perbandingan Capaian Kinerja P2SDR Periode
2016-2017
Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2017 2016
Target Capaian Target Capaian
Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian
Jumlah buku diterbitkan dengan ISBN
Jumlah mahasiswa S2/S3 bimbingan/uji
Pengunjung perpustakaan satker
4 3
20
4 3
85
4 2 0
0 4 0
Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian
Jumlah policy paper - rekomendasi kebijakan yang dimanfaatkan
0 3 2 0
Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah Sumber Daya dan perlindungan lingkungan
Jumlah konsep/model yang bernilai tambah
2 3 1 4
Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan
Jumlah perjanjian kerjasama tanpa MOU (PKK)
Jumlah perjanjian kerjasama berdasarkan MOU
Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/pertemuan nasional/inetrnasional
1
1
2
3
2
9
2
2
3
3
3
4
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 124
Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat
Jumlah Peserta Pemasyarakatan Iptek
75 93 50 300
Jumlah Publikasi Ilmiah (Nasional + Internasional)
40 39 25 33
3. Jumlah Publikasi Ilmiah yang dihasilkan: Jumlah buku
laporan akhir (monograf)/nasional
Jumlah Artikel di Jurnal Nasional
JUmlah artikel bagian buku/prosiding
7
16
10
7
20
26
5
7
13
8
9
16
4. Publikasi Internasional Jumlah buku
Internasional Jumlah Artikel di
Jurnal Internasional
Jumlah artikel bagian buku/prosiding Internasional
0
0
7
1
2
9
0
0
0
0
0
0
Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia
Jumlah Peneliti P2SDR terindeks global
Jumlah institusi yang menggunakan jasa narasumber
Jumlah peneliti yang mendapat fellowship atau postdoctoral di luar negeri
Editorial board
8
20
1
8
10
42
1
16
3
7
0
1
8
30
0
11
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 125
Penetapan RKT P2SDR pada tahun 2016 dan 2017
meskipun ada perbedaan akan tetapi tetap dalam kerangka
Renstra Kedeputian IPSK-LIPI dan Renstra P2SDR tahun
2015-2019. Keberhasilan satker dalam menjalankan tugas
fungsinya tersebut diukur melalui Indeks Kinerja Kegiatan (IKK)
yang ditetapkan oleh setiap satker dengan mengacu kepada
IKU LIPI. Adapun capaian target kinerja di tahun 2017 dapat
dilihat pada Bab III dari buku LKj ini. Semua kegiatan yang
dilaksanakan harus sesuai dengan arah kebijakan yang telah
ditetapkan oleh Kepala P2SDR LIPI bekerjasama dengan Kepala
Bidang/Kepala Bagian untuk membangun kinerja dan mitra
yang kuat, dengan didukung oleh SDM, dana dan sarana
prasarana yang memadai dalam rangka mewujudkan kepuasan
layanan bagi pemangku kepentingan. Mengacu pada sasaran
program prioritas LIPI maka ditetapkan beberapa strategi
yaitu:
1. Memperkuat kompetensi inti meningkatkan kontribusi
organisasi terhadap daya saing bangsa berbasis penelitian
diukur dari jumlah hasil penelitian yang dimanfaatkan,
jumlah sitasi atas publikasi peneliti, dan jumlah pengguna
jasa kepakaran para peneliti. Hal ini dilakukan dengan
meningkatkan kualitas pengetahuan peneliti melalui
penelitian dan diseminasi hasil penelitian.
2. Meningkatkan kreativitas dalam menghasilkan penelitian
yang berdampak dan bermanfaat secara luas.
3. Mendorong terciptanya kreativitas dalam meningkatkan
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 126
adopsi inovasi yang dilakukan dengan membangun
jaringan dengan berbagai lembaga penelitian dalam dan
luar negeri dan rekomendasi hasil penelitian (policy paper)
kepada pemerintah.
4. Turut serta meningkatkan kesadaran dan kemampuan
masyarakat dalam berperilaku rasional (ilmiah) dan
humanis. Hal ini dicapai melalui kegiatan diseminasi hasil
penelitian dan akses kepada hasil penelitian melalui buku,
website, dan perpustakaan.
5. Turut memperjuangkan kepentingan nasional dan posisi
tawar Indonesia di dunia internasional melalui peningkatan
kontribusi dan keterlibatan ilmiah Indonesia pada aras
internasional. Hal ini dicapai melalui peran serta peneliti
dan lembaga dalam bentuk kerjasama penelitian dan
diseminasi hasil penelitian.
6. Meningkatkan, memelihara, dan memanfaatkan
sarana/prasarana penelitian, infrastruktur dan standar
ilmiah, dokumentasi dan pemanfaatan informasi ilmiah
untuk memantapkan sistem manajemen kelembagaan. Hal
ini dicapai melalui tata kelola organisasi yang baik (good
corporate governance) dan pembinaan SDM/sumber daya
manusia yang kompeten.
Evaluasi dan penelaahan terhadap laporan kinerja ini
disesuaikan dengan tuntutan internal maupun eksternal
lembaga yang harus dilakukan paling sedikit sekali dalam
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 127
setahun dengan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam
PK P2SDR pada tabel 3.1 diatas.
3.1.2 Analisis dan Evaluasi Kinerja Tahun 2017
Bagian ini membahas capaian indikator kinerja P2SDR-LIPI
pada tahun 2017 untuk setiap sasaran strategis yang telah di
tetapkan dalam RKT. Capaian kinerja ini merupakan hasil
akumulasi dan sintesis dari capaian kinerja organisasi yang
menggambarkan dampak dan outcome dari capaian kegiatan
satuan kerja di bawahnya yang terhubung dengan Sasaran
Kinerja Pegawai (SKP) P2SDR-LIPI. Evaluasi capaian kinerja
ini digunakan sebagai basis untuk menentukan target kinerja
tahun berikutnya dan acuan dalam perbaikan perencanaan di
tahun-tahun berikutnya.
SASARAN STRATEGIS 1
Sebagai salah satu satuan kerja dalam lingkungan Kedeputian
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPSK-LIPI), P2SDR bertugas
melaksanakan kegiatan penelitian terkait dengan ilmu sosial
kemanusian dalam bentuk kajian kewilayahan (area studies)
dengan lokasi penelitian tidak hanya di Indonesia tetapi di
berbagai negara di kawasan Asia, Pasifik, Eropa dan Afrika.
Tugas ini diharapkan dapat mewujudkan visi LIPI untuk
“menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia dalam
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 128
penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan untuk meningkatkan daya saing bangsa”. Tahun
2017 P2SDR- LIPI menetapkan sasaran “Meningkatnya
kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil
penelitian” sebagai sasaran utama, dengan tingkat capaian
kinerja sebesar 225% dan melebihi target yang ditetapkan
(lihat tabel 3.3). Pada Sasaran Strategis (SS) Kesatu, indikator
pertama ditunjukkan melalui target 4 (empat) buah buku
(publikasi ilmiah) ber-ISBN dihasilkan pada tahun 2017 dan
telah berhasil menerbitkan 4 (empat) buah buku ber-ISBN
sesuai target yang dihasilkan dari kegiatan penelitian DIPA
P2SDR.
Tabel 3.3 Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada Sasaran
Strategis 1
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Kegiatan (IKK)
Target
2017
Realisasi %
1.
Meningkatnya
kontribusi LIPI
terhadap daya saing
bangsa berbasis hasil
penelitian
Jumlah buku yang diterbitkan dengan ISBN oleh peneliti
4 4 100
Jumlah mahasiswa S2/S3 bimbingan/uji
3 3 100
Pengunjung/ penelusur perpustakaan/pusdok Satker
20 85 425
Sumber: PME P2SDR 2017
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 129
Grafik 3.2 Grafik Persentase Sasaran Strategis
Sumber PME P2SDR 2017
Capaian pada Sasaran Strategis 1 ini merupakan hasil
kerjasama seluruh civitas P2SDR. Mereka menyadari bahwa
menerbitkan buku ber-ISBN merupakan salah satu
tanggungjawab sebagai sebuah lembaga penelitian sebagai
capaian target diseminasi hasil-hasil penelitian kepada
masyarakat. Pada tahun 2016, rencana penerbitan buku ISBN
terkendala karena terjadinya penghematan sehingga hanya
menghasilkan laporan teknis monograph. Adapun beberapa
publikasi yang dihasilkan tahun 2017 adalah:
1. Dinamika Masyarakat Menua (ageing society) di China
buku yang diterbitkan oleh Penerbit Ombak. Buku ini
merupakan hasil kajian dari tim kajian Cina P2SDR dengan
koordinator Rita Pawestri, MA.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 130
2. Menuju Masyarakat Pascasekuler: Agama dan
Kewarganegaraan di Inggris. Buku ini diterbitkan oleh
penerbit Ombak dengan koordinator Prima Nurahmi
Mulyasari, MA.
3. Migrasi Transnasional dan Diaspora di Kota-kota
Perbatasan di Asia Tenggara: Studi Kasus Lang Son – Pin
Xiang, Vietnam. Buku ini diterbitkan oleh penerbit Ombak
dengan koordinator Lamijo M.Phill.
4. Globalisasi dan Masyarakat Menua di Tiongkok: Pariwisata
dan Potensi Lansia yang diterbitkan oleh Penerbit Ombak
dengan koordinator Erlita Tantri, MA.
Hasil evaluasi Tim PME, buku yang ber ISBN diatas
adalah 4 (empat) kegiatan penelitian DIPA P2SDR. Pada tahun
2017, capaian target penerbitan buku terlaksana dengan baik,
meskipun tidak semua kegiatan penelitian DIPA dipublikasikan.
Hasil monitoring PME P2SDR dari 7 kegiatan penelitian DIPA
hanya meloloskan 3 (tiga) hasil penelitian untuk diterbitkan
oleh penerbit Ombak, sementara 4 hasil lainnya akan di
perbaiki untuk diterbitkan pada tahun berikutnya. Pencapaian
pada tahun ini sudah lebih baik dari pada tahun 2016 yang
tidak bisa melakukan publikasi hasil penelitian karena
keterbatasan anggaran dan keterlambatan proses editing dari
internal dan eksternal. Pada dasarnya masalah anggaran
secara langsung berkaitan dalam hal substansi pengumpulan
data melalui penelitian lapangan, yang hanya dapat dilakukan
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 131
selama 10 - 12 hari. Waktu yang terbatas dalam pelaksanaan
penelitian lapangan berpengaruh pada kedalaman data yang
dibutuhkan. Di samping terbatasnya anggaran turun lapangan,
juga secara birokrasi kendala dalam dukungan lembaga di luar
LIPI yang yang tidak optimal.
Aksesibilitas terhadap jurnal ilmiah yang berkualitas
seperti JSTOR, Sage Publication, dan Pro-Quest diharapkan
dapat membantu peneliti untuk menghasilkan karya tulis
ilmiah yang berkualitas. Pada gilirannya, karya tulis berkualitas
akan memperkuat kompetensi peneliti dalam memahami isu
globalisme, regionalisme, dan isu-isu strategis di kawasan Asia
Tenggara, Asia Pasifik, Eropa, dan Afrika.
Berbagai kendala yang dihadapi tidaklah menjadi
persoalan bagi peneliti P2SDR untuk berkarya dan akan
memperbaiki kesalahan internal yang ada serta akan
mengoptimalkan kinerja di masa yang akan datang. Dengan
demikian, PME P2SDR sangat mendorong para peneliti yang
didukung kuat oleh setiap koordinator penelitian/tolok ukur
agar dapat mengatur waktu sehingga proses editing dan
penerbitan tidak lagi terkendala. Dengan demikian, keempat
buku lainnya ber-ISBN yang dijanjikan untuk diterbitkan dapat
terealisasi pada tahun berikutnya
Indikator kedua dari SS1 adalah banyaknya jumlah
mahasiswa S2/S3/peneliti luar yang memperoleh bimbingan
substansi penulisan dari peneliti senior P2SDR. Dari target
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 132
yang ditetapkan sebanyak 3 orang mahasiswa, hingga akhir
tahun 2017 capaian yang ditargetkan telah terpenuhi dibawah
bimbingan Profesor Riset Dr. Yekti Maunati, yaitu
masing-masing, satu mahasiswa dari National University
Singapore (NUS), satu orang Mahasiswa bidang kajian
Antropologi Universitas Indonesia, dan satu orang dari
Universitas Udayana Denpasar, Bali.
SASARAN STRATEGIS 2
Capaian lain yang sangat baik terdapat pada Sasaran Strategis
2 (SS2) terkait output yaitu “Meningkatnya Rekomendasi
Kebijakan Berbasis Penelitian, dengan indikator jumlah naskah
rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dan dimanfaatkan oleh
stakeholder”. Pada tahun 2017, P2SDR tidak membuat target
untuk SS tersebut karena pada tahun 2016 tidak diperoleh
capaian indikator atas output ini. Namun demikian dalam
tahun 2017 P2SDR berhasil mengeluarkan 2 (dua) Naskah
Kebijakan dari Kegiatan Laboraturium Sosial, yaitu:
“Masyarakat Adat dalam Proses Transformasi Sosial Budaya
Mematangkan Uji Proposisi serta Konsep Adaptasi dan
Resistensi” dan “Anak-Putu Bonokeling: di Desa Pekuncen,
Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah".
Naskah Kebijakan tersebut tidak berasal dari penelitian DIPA
P2SDR akan tetapi merupakan hasil kerjasama penelitian
dengan P2K-LIPI dalam kegiatan Penelitian Unggulan IPSK-LIPI.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 133
Tabel 3.4 Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada Sasaran
Strategis 2
No
RKT
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
2017
Realisasi %
2
Meningkatnya
rekomendasi
kebijakan berbasis
hasil penelitian
Jumlah policy paper -
rekomendasi
kebijakan yang
dihasilkan
0 2 200
Sumber: PME P2SDR 2017
SASARAN STRATEGIS 3
Dalam rangka meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi
pada nilai tambah sumber daya dan perlindungan lingkungan
merupakan Sasaran Strategis 3. Indikator kinerja kegiatan
untuk SS3 adalah jumlah konsep/model yang bernilai tambah
(lihat tabel 3.5). Pada indikator ini target yang dihitung adalah
capaian dari model dan konsep kegiatan penelitian
Laboratorium Sosial (Labsos) yang merupakan kegiatan titipan
kedeputian dimana pengelolaannya berada pada DIPA P2SDR.
Pengujian konsep/model ini diakui di kalangan akademisi
maupun para pemangku kepentingan, yang kemudian dapat
diadopsi atau diimplementasikan di lokasi yang berbeda.
Target yang ingin dicapai adalah sebanyak dua (2) buah
konsep/model dan realisasi pada tahun 2017 tim Labsos dapat
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 134
menghasilkan tiga buah model. Dengan adanya tiga capaian
tersebut berarti persentase capaian kinerja untuk sasaran
strategis ini sudah melampaui target 2 model, yaitu sebesar
150%.
Program Labsos-LIPI pada tahun 2017 ini berbeda
dengan tahun-tahun sebelumnya dan merupakan tahun
terakhir dari program yang dicanangkan. Perbedaan yang ada
karena program Labsos telah mengalami perubahan definisi
dan pelaksanaannya. Redefinisi dari Labsos-LIPI adalah sebuah
program yang dirancang sebagai sarana penelitian tingkat
lanjut (advanced research) bagi peneliti bidang ilmu sosial dan
kemanusiaan untuk menguji konsep/proposisi/model
berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Adapun capaian kinerja SS3 di 2017 ini terdapat 3 (tiga)
kegiatan penelitian pada Laboratorium Sosial IPSK yang
dikelola oleh P2SDR yaitu:
1. Pengelolaan air bersih berbasis komunitas di daerah karst.
2. Revitalisasi bahasa yang terancam punah berdasarkan
ekologi kebahasaan.
3. Masyarakat adat dalam proses transformasi sosial budaya:
menguji proposisi serta konsep adaptasi dan resistensi.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 135
Tabel 3.5 Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada Sasaran Strategis 3
No
RKT
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
3
Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah Sumber Daya dan perlindungan lingkungan.
Jumlah konsep/model yang bernilai tambah
2 3 150
Sumber: PME P2SDR 2017
SASARAN STRATEGIS 4
Pada Renstra 2015 - 2019, LIPI memperhitungkan pengaruh isu
global dan nasional sebagai tantangan yang dihadapi bangsa
Indonesia. Isu demikian menjadi fokus kajian dalam hampir
semua Kedeputian yang berada dibawahnya. Langkah strategis
ini didukung dengan fokus pada peningkatan pengembangan
iptek yang diarahkan pada peningkatan kualitas dan
kemanfaatan iptek nasional dalam rangka mendukung daya
saing secara global. Upaya ini dilakukan untuk mendapatkan
pengakuan internasional dalam bidang ilmu pengetahuan,
serta mewujudkan kontribusi LIPI dalam membangun
wibawa politik luar negeri Indonesia dan mereposisi peran
Indonesia melalui peningkatan, penguasaan, dan penerapan
iptek secara luas. Oleh karena itu untuk mewujudkan visi LIPI
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 136
menjadi pemegang otoritas keilmuan di dunia Internasional
maka strategi membangun berbagai kerjasama dengan
berbagai Institusi penelitian dan non penelitian pada level
nasional dan internasional penting dilakukan. Adapun rincian
capaian kinerja pada Sasaran Strategis 4 (SS4) yaitu
meningkatnya jejaring dan kerja sama ilmiah nasional dan
internasional dapat dilihat pada table 3.6 dibawah.
Tabel 3.6 Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada Sasaran
Strategis 4
Sumber: PME P2SDR 2017
No RKT
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target 2017
Realisasi %
4
Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan.
a. Jumlah perjanjian kerjasama dengan MOU
1 2 150
b. Jumlah perjanjian kerjasama tanpa MOU (PKK)
1 3 200
c. Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/pertemuan nasional/internasional
2 9 450
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 137
Grafik 3.3 Capaian Kerjasama P2SDR Periode 2016-2017
Sumber: PME P2SDR 2017
Sejak 2 (dua) tahun belakangan, P2SDR sudah menjalin
kerjasama dengan beberapa institusi nasional maupun
internasional, baik dengan universitas dan lembaga profesi
ataupun organisasi lainnya. Tabel 3.7 di bawah mengenai
Matriks Kegiatan Kerja Sama memperlihatkan bahwa kegiatan
kerjasama di tahun 2017 sangat baik karena terdapat kegiatan
kerjasama yang dijalankan antara Art Study Center,
Ritsumeikan University, Jepang, mengenai digital humanities,
dengan fokus penelitian pada Candi Borobudur di Jawa Tengah
dan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 138
Table 3.7 Matrik Kegiatan Dalam Kerangka Kerjasama di P2SDR
No Nama Institusi Mitra
Durasi MoU
Kegiatan / direncanakan
Keterangan
1 Institute of South East Studies Busan University of Foreign Studies (ISEAS BUFS), Korea
13 Des 2014 - 13 Des 2018
International conference Publikasi di jurnal Editorial Board Member of Journal
Presentasi tim panel Prof. Yekti, Dr Ganewati dan Fadjar I.Thufail Terbit satu artikel oleh Dr.Ganewati di Journal Suvvanabhumi, Des 2017. Editorial Board Member Journal Suvanabhumi
2 Institute of Global South Studies (IGSS) - Cologne University, Jerman
10 Agt 2016-2019
Public lecture di IGSS oleh Prof. Yekti Mauniati
Rekomendasi dr Dr. Diez kepada Fikri untuk S2 dr beasiswa DAAD
Publikasi buku
PIC: Erwiza Terbit satu artikel dengan judul, "Manufacturing Firms’ Adaptations to Floods and Proposal for Integrative Adaptive Regional Development in Jakarta" ditulis oleh Kurnia Novianti dan Choerunnisa, sebagai bagian dari buku terbitan bersama, "Disaster Risk Reduction in Indonesia", http://www.springer.com/de/book/9783319544656
4 Art Research Center, Ritsumeikan University-Japan
12 Mei 2017-2021
Penelitian bersama PIC: Fadjar Ditandatangani 12 Mei 2017 di Kyoto, Jepang
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 139
5 Institute for East Asian Studies (SIEAS), Sogang University
2017-2020 Belum ada PIC: Ganewati Ditandatangani 26 Mei 2017 di Korea
Sumber: Bidang Kerjasama, P2SDR 2017
Pada tahun 2017 ada beberapa kegiatan seminar/public
lecture yang dilakukan bersama mitra kerjasama yaitu:
1. Academic Forum on Sustainability: Palm Oil in the Global
Sustainable Governance sekaligus merupakan kegiatan
ke-2 yang dilaksanakan oleh P2SDR bersama Yayasan
Inspirasi Indonesia, CISDEV dan GAPKI.
2. Forum diskusi ilmiah Ambassador Lecture oleh H.E.
Ambassador Masafumi Ishii dari Kedutaan Besar Jepang di
Jakarta dengan tema “Kerjasama Japan-Indonesia
Strategic Partnership” di bulan September 2017.
3. Seminar Area Studies dengan narasumber H.E. Chen
Chung, Representative TETO untuk Indonesia dan Rita
Pawestri dari P2SDR dengan tema “New Southbound
Policy & Substantial Taiwan – Indonesia Partnership”
dilaksanakan pada bulan September.
4. Kegiatan seminar area studies kerjasama P2SDR dan
NIIS-CASS dengan tema Infrastruktur sebagai Lokomotif
Pembangunan: Peran dan Pengaruh China, narasumber
Prof. Xu Liping dari CASS, Paulus Rudolf dan Saiful Hakam
dari P2SDR.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 140
Kegiatan lainnya yang dilakukan selama tahun 2017 sebagai
tindak lanjut kegiatan tahun 2016 yaitu tentang peningkatan
hubungan kerjasama terkait dengan kajian wilayah (area
studies) telah pula dilakukan beberapa kegiatan workshop
“area studies” dan “public Lecture” sebagai lanjutan dari
diskusi ilmiah area studies di tahun 2016 yang lalu.1 Peran
para peneliti melalui keterlibatannya dalam membangun
kerjasama dengan berbagai institusi juga patut
diperhitungkan. Berjalannya kegiatan kerjasama tidak lepas
dari peran serta peneliti dalam aktifitas mereka di luar negeri
baik dalam bentuk seminar/conference, fellowship dan
penelitian bersama. Ada beberapa peneliti yang mengikuti
atau mengisi workshop/conference di luar negeri yang
sekaligus menjadi pembawa jaringan kerjasama dengan
institusi di luar negeri (lihat tabel 3.8 berikut).
1 Diskusi ilmiah berbentuk public lecture/seminar/workshop tentang “area studies” yang pernah dilakukan di tahun 2016 yang lalu mendatangkan beberapa nara sumber dari beberapa institusi dari luar negeri dan dalam negeri yaitu Dr. Ratna Saptari dari Leiden University, Dr. CPF. Luhulima dari LIPI, Prof. Dr. Kenneth M. George dari ANU, Dr. Goh Beng Lan dari The National University of Singapore, Dr. Itty Abraham dari NUS, Singapore, Dr. Yumiko Himemoto dari Toyota Foundation Prof. Dr. Thongcahi Winichakul dari Winsconsin University. Kegiatan public lecture lainnya di tahun 2016 adalah dilakukan “Workshop Area Studies” dengan mengundang pakar area studies dari universitas dan lembaga penelitian yang terkait dengan area studies. Para pakar tersebut antara lain, Ratih Pratiwi Anwar, M.Si. dari UGM, Dr. Baiq Whardani dari Unair, Dr. I Nyoman Sudira dari Unpar, Dr. Diah Madubrangti dari Pusat Studi Jepang, UI, Zaenal Abidin Eko Putro, M.Si. dari Center of Asian Studies, Dr. Yoseph Djakababa dari Universitas Pelita Harapan, Prof. Dr. Abdullah Dahana dari UI dan Dr. Ahmad Helmy Fuady dari P2SDR-LIPI.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 141
Tabel 3.8 Peneliti Sebagai Nara Sumber Dalam konferensi/
seminar/worskhop 2017
Nama Peneliti Kegiatan Seminar/ Workshop
Internasional
Kegiatan Seminar/ workshop Nasional
Judul Keterangan
Dr Ganewati, Prof. Dr.Yekti Maunati, dan Dr.Fadjar I.Thufail (Presentasi tim panel)
Narasumber dalam International Conference Of ISEAS/BUFS Locating Cultural Characteristics of Southeast Asia
Critical Area Studies: A View from Indonesia The Emerging Diasporic Connections in Southeast Asia and the Constitution of Ethnic Networks
Institute of South East Asian Studies Busan University of Foreign Studies (ISEAS BUFS), Korea.
Dr. Ganewati Wuryandari, MA
Nara Sumber pada International Conference Of International Federation Of Social Science Organizations (IFSSO)
Global Connectivity Cross Cultural Connections, Social Inclusion, and Recognition: The Role Of Social Science
Dilaksanakan pada tanggal 10 – 12 September 2017 di Warmadewa University, Bali, penyelenggara IFSSO
Dr. Ganewati Wuryandari, MA
Pembicara Tamu pada Kuliah Tamu
Perkembangan Diplomasi Digital dalam Hubungan Internasional”
Pada tanggal 27 September 2017 di Prodi Ilmu HI UMM Malang
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 142
Dr. Ganewati Wuryandari, MA
Narasumber Seminar Internasional Reaffirming Indonesia’s Foreign Affairs through Airlangga International Seminar and Conference 2017
“Jokowi’s Foreign Policy: Indonesia’s Path toward Middle Powership”
Diadakan oleh Himpunan Mahasiswa HI UNAIR koplaborasi dengan Center for Strategic and Global Studies (CSGS) tanggal 4 Nov 2017
Dr. Ganewati Wuryandari, MA
Dosen tamu pada kuliah tamu paska program Studi Magister Ilmu Administrasi FISIP Univ Lampung
Pengelolaan Wilayah Perbatasan dalam Perspektif Administrasi
Pada tanggal 17-18 November 2017
Dr. Ganewati Wuryandari, MA
Narasumber Diskusi di Puslitbang KPT
“Kawasan Perbatasan: Antara Harapan dan Kenyataan”: “Penyediaan Infrastruktur PUPR Mendukung Optimalisasi PLBN sebagai Pengungkit Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Perbatasan”
Badan Litbang Kementerian PUPR, 21 November 2017.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 143
Dr. Ganewati Wuryandari, MA
Anggota Delegasi RI Senior Officals Meeting (SOM)
The 3rd Indonesia – China High Level Meeting People-to-People Exchange Mechanism (HLM PEM)
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI di Hotel Alila Solo, 28 November 2017
Dr. Yekti Maunati
Narasumber/ counterpart, penelitian dari Prof Yekyoum Kim, BUFS
Bahasa Korea di Indonesia
Korea Selatan, Juli 2017
Dr. Yekti Maunati
Sebagai pemakalah utama Seminat nasional : Program Studi S3 Kajian Budaya Universitas Udayana
Multikulturalisme dan Populer Culture
Budaya Universitas Udayana
Dr. Cahyo Pamungkas
Pembicara Konferensi Internasional Didinamika Hadhrami di Indonesia
Between Indonesia and West Papua Nationalism
pada tanggal 22 dan 23 November 2017 di Royal Hotel Kuningan,
Dr. Cahyo Pamungkas
Narasumber
dialog
kebangsaaan
UNESA Surabaya
Peran mahasiswa dalam merajut kebhinekaan,
tanggal 30 November 2017
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 144
Dr. Cahyo Pamungkas
Nara Sumber
Pemetaan Kajian Indonesia Timur dan Tenggara, Maluku dan sekitarnya
Populi Center tanggal 18 Juli 2017
Dr. Cahyo Pamungkas
Presentasi ilmiah
Papua Peace Network for Papua Peace Land
Prince Songkhla University Pattani bertemakan political transition, non-violence and communication
Dr. Cahyo Pamungkas
Narasumber FGD RUU masyarakat adat
quo vadis kampung adat di Tanah Papua.
Kemitraan tanggal 4 Oktober 2017,
Dr. Cahyo Pamungkas
Narasumber
Dialog di RRI Merauke, RRI Jayapura
rapat evaluasi Jaringan Damai Papua, dari 25 September sampai 30 September 2017
Dr. Cahyo Pamungkas
Pembicara dalam FGD
Diinvestasi PT. Freeport Indonesia
27 Februari 2017 di Hotel Morrisey Jakarta,
Dr. Cahyo Pamungkas
Nara sumber dalam konferensi Internasional Kongres Dewan Gereja Se-Dunia pada
Jakarta and Papua relation update
Dilaksanakan pada tanggal 22 dan 23 Februari 2017 di Jenewa,
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 145
Gusnelly, MSi Nara Sumber pada Workshop Internasional on Internship program in Kanazawa University
The Transfer Knowledge of Farming Internship Alumni: Alternative Solution for Farming Regeneration Crisis in Indonesia
Kanazawa University, Jepang 20-23 January 2017
Gusnelly, MSi Presentasi hasil penelitian unggulan di BPPSDMP Kementan yang berjudul Indonesia”.
“Optimalisasi Transformasi Pengetahuan Petani Alumni Program Magang Jepang Kementerian Pertanian RI Guna Mendorong Terciptanya Wirausaha Muda Tani”
BPPSDMP Kementan dan Penelitian Unggulan Sub Bidang Katahahan Sosial IPSK-LIPI
Gusnelly, MSi Nara sumber dalam Workshop penguatan kelembaga-an IKAMAJA
Transformasi pengetahuan Alumni Magang:: Membangun usaha tani di pedesaan
Di jakarta
Gusnelly, MSi Nara sumber Workshop Penyusunan panduan Penyiapan Pelaksanaan Magang Pertania Jepang
Penyelenggaraan dan pengelolaan Kegiatan Program Magang dari Pra dan pasca magang
Dilaksanakan oleh BPPSDMP Pertanian tanggal 14-15 Agustus di Hotel Santika Depok
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 146
Dr. Fadjar Ibnu Thufail
Menjadi narasumber
Kajian Deliniasi Kawasan Sungai Cibanten
diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten, 22 November 2017
Dr. Fadjar Ibnu Thufail
Menjadi pembicara dalam International Conference.
“OTHER ASIANS, ASIA’S OTHERING: Inclusionary Utopias, Exclusionary Politics”
Diselenggarakn oleh Monash University, 30-31 Oktober 2017
Menjadi dosen tamu di untuk matakuliah yang diampu oleh Prof. Dr. Seno Gumira Ajidarma, M.Hum,
Semiotika Sekolah Pasca Sarjana IKJ tanggal 24 November 2017
Dr. Fadjar Ibnu.Thufail
Menjadi narasumber dalam Temu Ilmiah (TIA) II
Pelestarian Arkeologi Indonesia
Balai Arkeologi Sumatera Selatan, 29-30 November 2017
Dr. Fadjar Ibnu Thufail
Menjadi Discussant dalam Internal Workshop
Making Global Trajectories Chinese Diaspora Studies in Asia
P2KK-LIPI dan Kyoto University, 5 November 2017
Dr. Erwiza Pembicara “paper dipresentasikan dalam seminar Internasional small scale mining di Asia Tenggara
Socio-economic impacts of Tin Mining in Bangka-Belitung
Kementerian ESDM, BW Hotel, Tanjung Pandan, Belitung, 10 Oktober 2017
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 147
Dr. Erwiza Pembicara pada seminar sejarah nasional Indonesia ke III,
Sekutu dan Siteru: Hubungan Palembang dengan Bangka Belitung”,
Universitas Sriwijaya, Palembang, 28 Oktober 2017
Dr. Erwiza Pembicara pada Rakor Kegiatan Penelitian dan Pengembangan, Bappeda propinsi Bangka Belitung
Rekonstruksi Interdisiplin Sejarah Pertambangan Timah Bangka Belitung dan Pengembangan Riset ke Depan”
Bangka Belitung., 30 Oktober 2017
Dr. Erwiza NarasumberDirjen Kebudayaan RI & UNESCO: Penemuan Outstanding Values Dari Situs Outstanding
Values dari Situs Tambang Batubara”Tambang Batubara:
Padang, 22-23 Agustus 2017
Dr. Erwiza Dosen tamu pada kuliah umum di Jurusan Sejarah, FIB, Universitas Andalas, 23 Agustus 2017
“Penambangan dan Perdagangan Illegal Sumberdaya Tambang:Past and Present”
Universitas Andalas, 23 Agustus 2017
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 148
Dr. Erwiza Pembicara pada Sawahlunto Internasional Songket Conference and Carnival 2017
Silungkang: Motif, Makna dan Trayektori Perkembangan-nya”
SISCa 2017 di Sawahlunto, 26-27 Agustus 2017
Dr. Erwiza Narasumber dalam Kegiatan Diskusi Rumah Peradaban. Pengaron, Banjarmasin
Eksploitasi, Perbudakan ke Semangat ‘Nasionalisme Daerah’: Situs Pertambangan Batubara Oranje Nassau,
Kalimantan Selatan: Balai Arkeologi, 12 September 2017
Dr. Erwiza Narasumber dalam seminar Pencinta Sejarah dan Budaya Bangka-Belitung,
”Historiografi Pertambangan Bangka - Belitung”
Bangka - Belitung, 31 Oktober 2017
Dr. Erwiza Narasumber Rakor Staf Ahli dan Kedeputian Kemenkopolhukam Sumberdaya Alam
“Isu-isu Strategis Implikasi Pasca Berlakunya UU no.23 thn 2014”, 27
November 2017 di Kemenkopolhukam
Rita Pawestri, SE. MA
Pembicara Tamu: Sharing knowledge dengan mahasiswa S2 kelas Australia-Asia Pacific Region di Tamkang University Taipei
The 2011 Australia - Indonesia Dispute on Cattle Slaughtering & Lessons for Developing Halal Economy”,
30 Oktober 2017
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 149
Rita Pawestri, SE. MA
Pembicara 2017 Wenzao International Conference on Southeast Asian Studies di Kaoshiung-Taiwan
“Entrepreneurship of the Indonesian Returned Migrants in Taiwanese Popular Foods.
27-28 Oktober 2017.
Betty Rosita Sari . SE. MA
Narasumber pada IFSSO Conference Global Conectivity: Chalenges and Response
Weaving live across border: Transnational Networking among the Cham Diaspora in Cambodia, Vietnam and Malaysia.
Dilaksanakan di Bali tanggal 10-13 September 2017
Amorisa Wiratri, MA
Nara Sumber pada Economic Development for Young Scholar
Economic Development for Young Scholar
Diselenggarakan oleh Chinese Academic of Social Sciences /CASS tanggal 19 agustus-17 september 2017
Kurnia Novianti, MA
Nara Sumber pada IFSSO Conference
StakeholdersCollboration in Improving Social Resilience in Semarang: Case kampong Kemijen, Semarang
Dilaksanakan di Bali tanggal 10-13 September 2017
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 150
Devi Riskianingrum, MA
Nara Sumber pada Workshop on Internship program in Kanazawa University
The Transfer Knowledge of Farming Internship Alumni: Alternative Solution for Farming Regeneration Crisis in Indonesia
Kanazawa University, Jepang 20-23 January 2017
Dr. Ahmad Helmy Fuady
Pembicara pada workshop REPO’A 22nd Annual Research Workshop
29-30 Maret 2017 di Dar es Salaam Tanzania
Dr. Paulus Rudolf Yuniarto
Menjadi narasumber seminar "Infrastruk- tur sebagai Lokomotif Pembangunan: Peran dan Pengaruh China
"Peran dan Pengaruh China di Kawasan Asia dan Pasifik”
LIPI Jakarta, 22 Agustus 2017
Dr. Paulus Rudolf Yuniarto
Nara Sumber konferensi Rethinking Transnationalism in the Global World: Contested State, Society, Border and People in between
Bridging the Silent and Broker of Nostalgia: Transnational Lives of Indonesian Migrant-Entrepreneurs in Taiwan
University of Portsmouth, UK. 7- 8 September
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 151
Dr. Paulus Rudolf Yuniarto
Narasumber konferensi “Food, Youth, and The Future of farming: Towards a Global North-South Dialogue”
Going Back Home and Farming: Return-Migrant and Home Village Economic Activities in Rural Landscape
2 – 5 December 2017, Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia
Dari beberapa institusi yang telah menjadi mitra
kerjasama P2SDR terdapat beberapa dari universitas dan juga
dari organisasi ilmiah Internasional, nasional dan internasional.
Kerjasama antara P2SDR dengan beberapa universitas di
dalam negeri makin banyak diselenggarakan sejak tahun 2017
ketika diadakannya beberapa kali kegiatan workshop tentang
kajian wilayah oleh P2SDR, antara lain: Universitas Indonesia,
Universitas Gajah Mada, Universitas Airlangga, Universitas
Bina Nusantara, Universitas Trisakti, Universitas Padjajaran,
Universitas Udayana, Universitas Hasanuddin, Universitas
Mataram, Universitas Islam Syarif Hidayatullah dan beberapa
lagi yang lainnya namun tidak terlalu intensif. Kerjasama
dengan berbagai universitas tidak hanya di dalam negeri tetapi
juga dari luar negeri, terutama peran institusi tersebut sangat
penting dalam membantu menjadi counterpart penelitian bagi
P2SDR. Ada juga institusi yang memanfaatkan jasa layanan
kepakaran para peneliti P2SDR dengan menjadi peneliti tamu,
seperti dari Cologne University, Ritsumeiken University, Tokyo
Metropolitan University serta University of Göttingen, Jerman.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 152
Tabel 3.9 Jumlah Institusi Kerjasama berdasarkan Kategori dan Negara Asal, 2005-2017
Sumber: Bidang PDHP-P2SDR (data yang terupdate September 2017)
Grafik 3.4 Organisasi Mitra Kerjasama Di P2SDR Periode
2005-2017
Sumber: Bidang PDHP-P2SDR
No Negara Asal Universitas Organisasi Profesi/riset
1 Indonesia 15 12
2 Malaysia 2 2
3 Thailand 1 3
4 Vietnam 1 0
5 Jepang 4 1
6 Taiwan/China 1 1
7 Korea 1 1
8 Belanda 3 2
9 Jerman 3 1
Total 31 23
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 153
Bentuk kerjasama lainnya di tahun 2017 adalah
membuatkan surat undangan untuk para peneliti asing yang
berasal dari Jepang, meliputi Metropolitan University Tokyo,
Keio University, peneliti dari National Institute of International
Studies (NIIS), China Academy for Social Sciences (CASS),
University of Hawai’i, Amerika Serikat, dan Thamkang
University-Taiwan. Terkait dengan hal tersebut, sejak awal
berdirinya P2SDR membangun kerjasama untuk menjadi
counterpart dengan beberapa lembaga/institusi di luar negeri.
P2SDR menyadari bahwa untuk memperkenalkan lembaga ke
kancah internasional maka membangun kerjasama dengan
lembaga lain dalam kegiatan penelitian dan non-penelitian
menjadi sangat penting. Beberapa kerjasama yang sudah
dibuat sejak tahun-tahun sebelumnya yaitu dengan beberapa
lembaga/institusi/organisasi Internasioanal antara lain:
International Federation of Social Science Organizations
(IFSSO).
Chinese Academy of Social Sciences (CASS), China.
University of Malaya, Kuala Lumpur - Malaysia
Institute for Southeast Asian Studies (ISEAS), Busan
University of Foreign Studies, Korea.
Max Planck Institute for Social Anthropology, Germany.
Mission of the Republic of Korea to ASEAN, Jakarta.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 154
Nippon Foundation, Japan.
Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and
Caribbean Studies /Koninklijk Instituut voor Taal, Land, en
Volkenkunde (KITLV), the Netherlands.
Sogang Unversity, South Korea.
Southeast Asian Studies Regional Exchange Program
(SEASREP).
Tokyo University of Foreign Studies (TUFS), Japan.
Leiden University
The National University of Singapore
University of Cologne, Germany.
University of Göttingen, Germany.
University of Santo Tomas, the Philippines.
University of Social Sciences and Humanities, Ho Chi Minh
City, Vietnam.
Kerjasama P2SDR dengan mitra (institusi profesi dan
universitas) di luar negeri seringkali dalam bentuk pemberian
surat undangan penelitian (invitation letter) sebagai
counterpart yang menjadi salah satu syarat dalam mengurus
visa atau ijin penelitian. Selain berperan sebagai counterpart,
beberapa lembaga tersebut juga menjadi sponsor bagi
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 155
beberapa sivitas peneliti yang menjadi fellow di negara di
mana lembaga tersebut berada (lihat tabel berikut).
Tabel 3.10 Mitra Institusi/Counterpart bagi Penelitian DIPA
P2SDR 2017
No Judul Penelitian Nama Counterpart/ Institusi
Waktu Penelitian
Kete- rangan
1 Transnational Migration, Diaspora and Identity in the Border Cities in Southeast Asia: Case Study Vietnam-China Border in Long Son.
Prof. Dr. Nguyen Van Chinh Center for Asian-Pacific Studies Vietnam National University-Hanoi.
12-25 Maret 2017
Tanpa MoU
2 Sustainable Cities in The Netherlands: Urban Green Space Management in Rotterdam
Prof. Henk Schulte Nordholt Head of Research KITLV, Leiden
26 April – 8 Mei 2017
Tanpa MoU
3 Globalization and Ageing Society in China: Growing Market Opportunity and Cultural Change in China and other Region
Prof. Xu Liping Head of Social & Cultural Studies Division, National Institute of International Strategy, Chinese Academy of Social Sciences (CASS).
12-24 Mei 2017
Tanpa MoU
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 156
4 Crisis, Growth and Changes in Kenya
Dr. Bethuel Kinyanjui Kinuthia. Institute of Research on Economic Development (IRED) Africa
31 Maret – 10 April 2017
Tanpa MoU
5 Development of Agriculture and Food Security in Vietnam
Nguyen Thanh Tuan, MA, Deputy Head of Academic Affairs Department of Indonesian Studies University of Social Sciences & Humanities (USSH) Vietnam National University, Ho Chi Minh.
19 – 27 April 2017
Tanpa MoU
6 Menuju Masyarakat Pascasekuler: Agama dan Kewarganegaraan di Inggris
Michael Buehler, Dept. of Politics and International Studies, SOAS University of London.
8-24 April 2017
Tanpa MoU
7 Budaya Visual dan Ekonomi Kreatif di Jepang:Rantai Produksi Industri Animasi di Jepang dan Indonesia
Dr. Koji Tsuda The University of Tokyo, Japan
7-14 Mei 2017
Tanpa MoU
Sumber: Bidang PDHP-P2SDR
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 157
Pada PK 2017, P2SDR menetapkan satu (1) kegiatan
kerjasama yang direncanakan tanpa MOU dan satu (1)
perjanjian kerjasama berdasarkan MoU. Dalam pelaksanaan
kerjasama selama tahun 2017, tidak ada perjanjian kerjasama
tanpa MoU, sehingga target satu perjanjian tidak dapat
dipenuhi, namun dari target 1 kegiatan kerjasama dengan
MoU, berhasil melaksanakan dua kegiatan kerjasama
berdasarkan MoU.
Kegiatan pertama yaitu kerjasama penelitian oleh Dr.
Fadjar Ibnu Thufail bersama Art Study Center, Ritsumeikan
University, Jepang, mengenai digital humanities, dengan fokus
penelitian pada Candi Borobudur di Jawa Tengah. Kedua, yaitu
kegiatan penelitian dan seminar The First Academic Forum on
Sustainability dengan tema “Indonesian Palm Oil in the Global
Sustainability Governance”. Kegiatan ini merupakan hasil
kerjasama P2SDR-LIPI bersama beberapa institusi, yaitu
Yayasan Inspirasi Indonesia (YII), Center for Inclusive and
Sustainable Development (CISDEV), Universitas Prasetya
Mulya dan didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan
Kelapa Sawit (BPDP-KS). Seminar telah berhasil dilaksanakan
dengan mengundang para peneliti ilmu sosial pada 31 Januari
2017. Sedangkan penelitian kerjasama tetap berlangsung
sepanjang tahun 2017 dengan pendekatan interdisipliner
dalam bidang ilmu sosial dan lingkungan terkait
perkembangan sektor minyak sawit di Indonesia.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 158
Keterlibatan sivitas peneliti P2SDR dalam jejaring dan
kerjasama penelitian maupun non-penelitian di tingkat
nasional maupun internasional pada tahun 2017 juga
dilakukan untuk memperoleh posisi strategis dalam organisasi
maupun pertemuan di tingkat nasional dan internasional.
Posisi strategis di organisasi tingkat nasional maupun
internasional, terdapat dua sivitas peneliti yang berpartisipasi
di dalam empat organisasi, yaitu:
Prof. Dr. Yekti Maunati:
1. Sebagai board member dari International Federation
of Social Sciences Organization (IFSSO) untuk wilayah
ASIA. Salah satu kegiatannya berupa seminar
internasional yang dilaksanakan di Bali.
2. Sebagai anggota JST (Joint Selectian Team) Australian
Awards Indonesia, sejak tahun 2014-sekarang
3. Sebagai editorial board member dari Jurnal
Suvannabhumi dari Institute of South East Asian
Studies-Busan University of Foreign Studies
(ISEAS-BUFS) - Korea.
Dr. Ganewati Wuryandari, MA:
4. Sebagai focal point dari International Federation of
Social Sciences Organization (IFSSO) untuk wilayah
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 159
ASIA, mewakili kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial
dan Kemanusiaan (IPSK)-LIPI.
5. Board Member of IFSSO
6. Mitra Bestari Jurnal Global Strategis (Reviewer) ASEAN
– China Security Relations: Tradisional and Non –
Traditional Aspects
7. Mitra Bestari Jurnal Politica
8. Mitra Bestari Jurnal Penelitian Politik
9. Menjadi Pengurus Pusat dari Asosiasi Ilmu Politik
Indonesia (AIPI).
10. Reviewer TKPIPA Ristek
Data di atas menunjukkan bahwa P2SDR menghasilkan
peningkatan dalam bidang kerja sama pada tahun 2017.
Kondisi ini juga didukung oleh koordinasi terarah yang
dibangun pada sub bidang Kerjasama dan Diseminasi dalam
mewujudkan visi lembaga.
SASARAN STRATEGIS 5
Pada SS5 kontribusi kinerja P2SDR- LIPI terhadap sasaran
utama LIPI berupa jumlah publikasi yang dihasilkan, yaitu
melalui beberapa artikel di dalam buku, jurnal nasional dan
internasional serta prosiding kegiatan seminar. Capaian
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 160
indikator kinerja terkait dengan pengembangan iptek yang
dapat dilihat dari Sasaran Strategis 5 secara rinci ditunjukkan
pada Tabel 3.11 di bawah. Indikator kinerja untuk
pengembangan iptek diarahkan untuk menciptakan dan
menguasai ilmu pengetahuan sehingga hasilnya dapat
dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat, kemandirian,
dan daya saing bangsa.
Tabel 3.11 Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada Sasaran
Strategis 5
No RKT
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target 2017
Realisasi %
5
Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat
Jumlah peserta pemasyarakatan
IPTEK
75 205 273
Jumlah publikasi nasional yang dihasilkan; Jumlah buku (laporan akhir) Jumlah artikel di jurnal
nasional Jumlah artikel sebagai bagian
dari buku/proceeding nasional yang diterbitkan
33
7
16
10
43
7
20
26
100
125
260
Jumlah publikasi internasional yang dihasilkan:
Jumlah buku internasional yang diterbitkan
Jumlah artikel di jurnal internasional
7
0
0
12
1
2
100
200
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 161
Sumber: PME P2SDR 2017
Grafik 3.5 Presentase Publikasi Nasional dan Internasional
Dari grafik diatas ada beberapa indikator yang tidak menjadi
target P2SDR akan tetapi ternyata pada tahun 2017 dapat
dicapai yaitu publikasi berupa artikel bagian dari buku dan
jurnal internasional yang ditulis oleh Dr. Ganewati
Wuryandari, Dr. Yekti Maunati serta Dr. Erwiza. Secara garis
besar apa yang tercapai pada tahun 2017 untuk SS5 ini sangat
baik, seperti terlihat pada tabel 3.12 di bawah ini. Tabel 3.12
Jumlah artikel sebagai bagian dari buku/proceeding. internasional yang diterbitkan
7 9 128,5
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 162
memperlihatkan beberapa peneliti yang berkontribusi pada
publikasi tahun 2017. Jumlah kontribusi cukup baik terhadap
publikasi dengan koordinasi dan komunikasi pengelola HKI
dengan peneliti melalui pelatihan pada kegiatan In House
Training.
Tabel 3.12 Peneliti dan Publikasi pada Level Nasional dan
Internasional
No Nama Peneliti Artikel Dalam Buku
Nasional
Jurnal Nasional Prosiding
Nasional
1 Dr. Ganewati Wuryandari. MA
Kedaulatan Indonesia di Wilayah Perbatasan Perspektif Multidimensi Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Editor: Mita Noveria ISBN:978-602-433-423-9 Hlm.xv+344 hlm
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 163
Artikel bagian dari buku Pengelolaan Kedaulatan Negara dalam Konteks Pertahanan di Perbatasan RI-Malaysia bab 3 dalam buku “ Kedaulatan Indonesia di Wilayah Perbatasan Perspektif Multidimensi” ISBN:978-602-433-423-9 Hlm.xv+344 hlm penerbit Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
2 Dr. Yekti Maunati, MA
Delapan Belas, John Haba: Ilmuwan Pemerhati Lingkungan dan Perbatasa. Dalam Beta Orang Kupang: Mengenal John Haba Lewat Para Sahabat. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia ISBN 978-602-433-431
3 Gusnelly Artikel dalam Buku “Belajar di Jepang: Transformasi pengetahuan alumni magang Jepang” sedang proses terbit di LIPI Press
Artikel berjudul “Diaspora dan Identitas Komunitas Eksil asal Indonesia di Belanda, terbit di JKW P2SDR.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 164
Artikel bagian dari buku dengan Judul “Negara dan Agama: Peran Negara Dalam Menjamin Kebebasan Beragama Umat Muslim di Jerman”
4 Amin Mudzakkir Artikel bagian dari buku dengan Judul “Negara dan Agama: Multikulralisme Umat Beragama di Jerman”
Demokratisasi, Islamisasi, dan Posisi Kaum Minoritas: Pengalaman Indonesia”, Tashwirul Afkar, Edisi No. 30/2017
“Konservatisme Islam dan Intoleransi Keagamaan di Tasikmalaya”, Harmoni, Vol. 16, No. 1, 2017
5 Kurnia Novianti Artikel dan Abstrak bagian dari Proceeding IFFSO dengan judul “Stakeholder Collaboration in Improving Social Resiliency in Semarang: Case of Kampong Kemijen, East Semarang”
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 165
6 Firman Budianto Artikel bagian dari Jurnal (belum terakreditasi). Jurnal Kajian Jepang: “Habitus Kesiapsiagaan Masyarakat Jepang terhadap Bencana”. Vol. 01 (01). Oktober 2017.
7 Devi Riakianingrum
Artikel bagian dari buku “Managing the Aging in China” Penerbit Ombak, 2017 (in press)
Sejarah Pemagangan ke Jepang dalam Buku “Belajar di Jepang: Transformasi pengetahuan alumni magang Jepang” sedang proses terbit di LIPI Press
8 Erlita Tantri Artikel bagian dari buku “Managing the Aging in China” Penerbit Ombak, 2017 (in press)
Dutch Flood Control in Surabaya 1906-1942 di Jurnal Patrawidya
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 166
9 Dr. Cahyo Pamungkas
Artikel bagian dari buku Menelusuri perjalanan ULMWP dan diaspora Papua. Dalam Updating Papua Road Map: Proses perdamaian, politik kaum muda dan diaspora Papua. C. Pamungkas dan S. Rusdiarti, Eds. (hal 171-242). Penerbit Obor dan LIPI
Muslim Papua Dan Muslim Pendatang Pertarungan Identitas Antara Ke-Indonesia-An Dan Ke-Papua-An. Kawistara, Vol. 6, No. 3, 22 Desember 2016: 249-264
Meneguhkan ilmu-ilmu sosial ke-Indonesiaan" dalam rangka dies natalis ke-53 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). 4 Mei
Peran Studi Kawasan dalam Pengembangan Ilmu Sosial dan Pemecahan Masalah kemasyarakatan. Dalam Paradigma Ilmu Pengetahuan dan penelitian ilmu-ilmu sosial dan humaiora di Indonesia. halaman 607-640. Tahun 2017 diedit oleh Ninuk Kleden dan Taufik Abdullah. Penerbit LIPI Press
Intergroup contact avoidance in Indonesia. Jurnal Masyarakat Indonesia, vol 43, edisi 2 Desember 2016.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 167
Merumuskan kembali peranan lembaga produksi ilmu pengetahuan modern: Analisis terhadap pemikiran Delanty. Dalam Nasiwan (Ed.), Menuju Indigenisasi Ilmu Sosial Indonesia, halaman 3-27. Penerbit FISTRANS Institute, 2012
Kontestasi antar orang asli Papua terhadap hak pertuanan di Kaimana Dispute between native Papuans to the customary right in Kaimana. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik Vol. 29, No. 2, tahun 2016, hal. 79-93.
Pengungsi dan ketahanan sosial. Dalam C. Pamungkas (Ed.), Mereka Yang Terusir: Studi tentang ketahanan sosial pengungsi Ahmadiyah dan Syiah di Indonesia (hal. 1-34). Penerbit Obor.
Artikel Jurnal: Noken electoral system inPapua: deliberative democracy in papuan tadition. Jurnal masyarakat dan budaya LIPI volume 19 No. 2 tahun 2017, 18 halaman.
Sumbangan John Haba terhadap Kajian Perbatasan. Dalam Beta orang Kupang, Sumbangan terhadap buku Mengenal John Haba lewat para sahabat. Penerbit Obor 2017
Artikel Jurnal: The Campaign of Papua Peace Network for Papua Peace Land. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL UGM) Volume 21, Issue 2, November 2017
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 168
Bagian dari Buku: Menggugat Proyek Pembangunan Perdamaian di Papua Barat setelah Reformasi 1998. Dalam Al Ahraf dkk 9Ed). Oase Gagasan Papua Bermartabat, halaman 284-305. Penerbit IMPARSIAL Jakarta.
10 Wabilia Husna Sejarah Perkembangan Syiah dan Ahmadiyah: Konteks Global dan Nasional. Cahyo Pamungkas (ed). 2017. Mereka Yang Terusir: Studi tentang ketahanan sosial pengungsi Ahmadiyah dan Syiah di Indonesia. Jakarta: OBOR. Hal. 35-74. April 2017
Kebijakan Satu Anak di Tiongkok dan Implementasinya terhadap Citra Perempuan. Prosiding ICSSH 2016. Hal. 595-616, Maret 2016.
Artikel bagian dari buku “Managing the Aging in China” Penerbit Ombak, 2017 (in press)
Tinjauan Buku: Kesusastraan Tiongkok dari Masa ke Masa. Jurnal Kajian Wilayah, Volume 7 Nomor 1, Juni 2016, 81-86
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 169
11 Dr. Erni Budiwanti, MA
Artikel bagian dari buku Potret Kekerasan Sosial terhadap Ahmadiyah Sebagai Persoalan Kebangsaan & Ketahanan Nasional dalam Mereka Yang Terpinggirkan: Studi Ketahanan Sosial Pengungsi Ahmadiyah & Syiah di Indonesia”. Penerbit Obor 2016
Artikel bagian dari Jurnal The Cultural Display of Maulud in Lombok: Harmonius Interplay of Islam and Local Adat. Jurnal Harmoni Vol. 16 No.1 Januari-Juni 2017
Artikel bagian dari buku Pengungsi Ahmadiyah Di Lombok: Kendala Rekonsiliasi Sosial
Artikel bagian Jurnal Internasional Islam and Local Culture: An Interplay. In Journal of Strategic Review April-June 2017
12 Rucianawati Artikel bagian dari buku Kedaulatan Indonesia di Wilayah Perbatasan: Perspektif Multidimensi berjudul “Eksistensi Malaysia Di Perbatasan: Elemen Pengganggu Kedaulatan Indonesia?”
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 170
13 Saiful Hakam Artikel bagian dari Jurnal The Interpretation of the First Verse (Ketuhanan Yang Maha Esa) of Pancasila. Jurnal Ilmu Agama Vol. 18 No. 1, 2017
14 Amorisa Wiratri Artikel bagian dari Buku Peran LIPI dalam Proses Perdamaian Papua” dalam Update Papua Road Map
Artikel dalam Jurnal Cultural Negotiation through Food Case Study: Chinese Soft Diplomacy in Indonesia. Jurnal Kawalu, Vol. 4, No. 1 (January-June), 2017
15 Choerunissa Menulis artikel bagian dari buku tentang Sustainable City case study Roterdam DIPA tahun 2016, Penerbit Graha Ilmu, Jakarta (in press)
Proceeding IFFSO dengan judul “Stakeholder Collaboration in Improving Social Resiliency in Semarang: Case of Kampong Kemijen, East Semarang”
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 171
16 Dina Srirahayu Artikel dalam Jurnal Tinjauan Buku “Dari Wina ke Yogyakarta: Kisah Hidup Herb Feith” Herb Feith: Akademisi dan Aktivis. Jurnal Kajian Wilayah Vol. 7 No. 2 tahun 2016, ISSN: 2087-2119, hal: 169-175.
17 Dr. Paulus Rudolf Yuniarto
Artikel bagian dari buku From Entrepreneurship to social activist: Indonesia Migrant Entrepreneurs in Taiwan and Return Migrant Entrepreneurship in Malang, East Java. Penerbit InTechOpen
Artikel dalam Jurnal Strategic adaptation and Entrepreneurship of Indonesian Return Migrants in their home village. Journal Analisis Sosial Vol. 20 No. 1&2, hal. 97-213, Desember 2017
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 172
Review Disertasi Bridging People, Seeizing the future: Indonesia migrant entrepreneur in Taiwan and return migran entrepreneur in Malang East Java (On proses)
18 Dr. Erwiza Jurnal MI, LIPI, Desember, 2017: “Dibalik Keberlanjutan Sawit: Aktor, Aliansi Dalam Ekonomi Politik Sertifikasi Uni Eropa”
18 peneliti 23 Artikel 20 artikel 3 prosiding
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 173
No Nama Peneliti Artikel Dalam Buku Internasional
Jurnal Internasional
Prosiding Internasional
1 Dr. Ganewati Wuryandari. MA
Understanding Indonesia’s Foreign Policy on Energy Security Issues (Chapter 5) dalam Foreign Policy and Energy Security Issues in Indonesia eBook ISBN: 978-981-10-4421-2 Hard Cover ISBN: 978-981-10-4420-5 DOI 10.1007/978-981-10-4421-2 Number of Pages VI, 134 penerbit Singapore: Springer
Indonesian Diplomacy in the Digital World. SUVANNABHUMI Journal. Vol.9, No.2 (December 2017) or Vol.10, No.1(June 2018)
Critical Area Studies: A View from Indonesia The Emerging Diasporic Connections in Southeast Asia and the Constitution of Ethnic Networks
Foreign Policy and Energy Security Issues in Indonesia oleh penerbit Singapore: Springer Nature Singapore Pte Ltd Editor: Athiqah Nur Alami eBook ISBN: 978-981-10-4421-2 Hard Cover ISBN: 978-981-10-4420-5 DOI 10.1007/978-981-10-4421-2 Number of Pages VI, 134
Global Connectivity Cross Cultural Connections, Social Inclusion, and Recognition: The Role Of Social Science
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 174
2 Dr. Yekti Maunati, MA
Critical Area Studies: A View from Indonesia The Emerging Diasporic Connections in Southeast Asia and the Constitution of Ethnic Networks
3 Dr. Cahyo Pamungkas
Prosiding konferensi internasional dinamika hadhrami di Indonesia berjudul: Between Indonesia and West Papua Nationalism
Prosiding Prince Songkhla University Pattani Conference bertemakan political transition, non-violence and communication
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 175
Prosiding konferensi internasional Kongres Dewan Gereja Se-Dunia pada tanggal 22 dan 23 Februari 2017 di Jenewa, dengan artikel: Jakarta and Papua relation update
4 Dr. Fadjar Ibnu Thufail
Artikel bagian buku internasional
”偉大なるインドネ
シアという理想―ム
ハマッド・ヤミン、
タラウィの村からジ
ャワの宮廷まで. In Hiroko YAMAGUCHI, Masanori KANEKO,
Koji TSUDA (eds.) 「国
家英雄」が映すイン
ドネシア, pp. 183-204
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 176
5 Dr. Erwiza Wacana, Journal of the Humanities of Indonesia, Vol. 18, No. 2 (2017): 514-539, Juni-Oktober: “Chinese taukeh, labourer, and state control; Case Study of Panglong in eastern region of Sumatera (1890-1930)” DOI: http://dx.doi.org/10.17510/wacana.v18i2.594
5 Peneliti 3 Artikel 2 Artikel 6 Prosiding
Pada SS 5 ini jumlah peserta pemasyarakatan IPTEK
yang ditargetkan sebanyak 75 orang, pada keseluruhan tahun
2017 mencapai angka 205 orang yang merupakan peserta
dalam beberapa seminar yang diselenggarakan oleh P2SDR
dengan pihak luar yang berkunjung dan ikut memanfaatkan
jasa layanan publik seperti perpustakaan dan website P2SDR.
Dengan demikian, capaian pada Indikator Kinerja (IK) pertama
dalam SS ke-5 ini adalah sebesar lebih kurang 273%. Pada
tabel 3.13 dapat dilihat beberapa peneliti/institusi asing yang
berkunjung serta memanfaatkan jasa layanan di P2SDR.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 177
Grafik 3.6 Target, Realisasi, Persentase Diseminasi Hasil
Penelitian
Tabel 3.13 Kunjungan dan Pemanfaatan Jasa Layanan oleh Peneliti/Institusi Asing di P2SDR Periode 2017
No Nama Institusi asal (LN/DN) Tujuan ke
Indonesia/P2SDR Waktu
1 Dr. Casey Hammond
Senior lecturer Humanities, Arts and Social Sciences, Singapore University of Technology and Design
Interview dengan Rita and Rudolf terkait Indonesian migran workers di Taiwan.
25 Januari 2017
2 Prof. Tsay Ching-Lung
Asian Studies Tamkang University
Rencana kerjasama dengan CAPAS dan bertemu dengan alumni Taiwan.
13 Februari 2017
3 Dr. Yoon Hwan Shin, Ms. Ki Hyun-bae dan Ms. Woo Seon Jung
School of Social Sciences, Graduate School of Public Policy, Institute for East Asian Studies, Sogang University.
Rencana memperpanjang MoU
14 Februari 2017
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 178
4 Masataka Nakagawa, Ph.D
National Institute of Population and Social Security Research, Jepang
Brain storming dengan tim RUT mengenai migrasi dan ageing society (Nelly, Devi, Kresna)
21 Februari 2017
5 Ryo Araki Graduate School of Humanities, Tokyo Metropolitan University, Japan. PhD candidate
Penelitian lapangan sebagi fellowship di P2SDR
Agustus 2017
6 Makoto Ito Professor Emeritus, Visiting Professor of Social Anthropology, Department of Social Anthropology, Graduate School of Humanities, Tokyo Metropolitan University
Penelitian lapangan sebagi fellowship di P2SDR
Agustus 2017
7 Aiko Kurasawa Professor Emeritus, Faculty of Economics, Keio University, Japan
Riset di Indonesia dan Dr. Fadjar I. Thufail sebagai counterpart
September 2017
8 Prof. Ananta Kumar Giri
Madras Institute of Development Studies, India.
Menjadi Pembicara utama dalam Public Lecture on Area Studies P2SDR LIPI
13 April 2017
9 H.E. Suh Jeong-in
Mission of the Rep of Korea to ASEAN
Kerjasama September 2017
10 Yujin Kim Kyoto University P2SDR menjadi counterpart
4 Oktober 2017
11 Daiki Ayuha Tokyo University P2SDR menjadi counterpart
4 Oktober 2017
12 Prof. Xu Liping Center for SEA Studies, NIIS, CASS
Academic exchange
13 Dr. Liu Xiao Xue
NIIS, CASS Academic exchange
14 Kazumi ABE PhD Student, Gaduate School of Social Science, Waseda University
Fellowship dan magang
31 Mei-31 Juli 2017
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 179
15 Victor Wang
TETO Magang selama 2 bulan
Desember 2017 Januari 2018
Sumber: Bidang PDHP-P2SDR
Sementara itu, publikasi ilmiah dalam bentuk buku
maupun artikel di jurnal nasional terakreditasi dari total target
sebesar 33 publikasi ilmiah pada tahun 2017, terdapat 31
artikel/tulisan sebagai bagian dari buku/prosiding berhasil
tercapai. Sedangkan untuk publikasi internasional capaian
yang diperoleh juga di atas 100%. Dari target 7 publikasi, telah
dihasilkan 7 artikel/tulisan dan satu 1 buku. Satu buku oleh Dr.
Ganewati Wuryandari; dan tujuh artikel/prosiding lainnya,
diantaranya dihasilkan oleh Prof. Dr. Erwiza Erman, Dr. Fadjar
Ibnu Thufail, Saudari Kurnia Novianti, MHum dan Saudari
Choerunnisa Noor Syahid, MSc.
Artikel yang diterbitkan dalam jurnal internasional,
jurnal nasional maupun prosiding nasional sebagian besar
merupakan hasil penelitian yang didanai oleh DIPA P2SDR
sehingga dapat dijadikan sebagai capaian lembaga. Dalam hal
ini PME P2SDR berusaha mendorong para sivitas peneliti agar
terus mengembangkan pengetahuan dan melakukan
diseminasi hasil penelitiannya. Dengan demikian, tidak hanya
peneliti yang merasakan manfaat dari penelitian yang
dilakukan, tetapi juga masyarakat akademisi maupun
masyarakat luas. Para penelliti muda P2SDR didorong untuk
menghasilkan publikasi bersifat internasional dengan cara
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 180
meningkatkan keikutsertaan berpartisipasi dalam kegiatan
seminar internasional. Harapan ini didukung oleh Kedeputian
IPSK dengan menyediakan dana bantuan bagi peneliti muda
yang mengikuti seminar internasional. Dalam hal ini, PME
P2SDR merekomendasikan kepada PME IPSK agar
mempertahankan bahkan menasmbah alokasi anggaran bagi
peneliti yang berpartisipasi dalam seminar internasional
dengan tujuan agar semakin terbuka peluang terutama bagi
para peneliti muda untuk ikut serta dalam kegiatan bertaraf
internasional.
SASARAN STRATEGIS 6
Sasaran Strategis berikutnya adalah meningkatnya
pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia. Hal
tersebut dapat dilihat dari 4 indikator kinerja kegiatan (IKK)
sebagai berikut: IKK 1, Jumlah peneliti P2SDR terindeks global,
IKK 2, jumlah institusi yang menggunakan jasa narasumber, IKK
3, jumlah peneliti yang mendapat fellowship atau postdoctoral
di luar negeri serta jumlah peneliti yang menjadi editorial
board dalam jurnal (lihat tabel 3.14).
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 181
Tabel 3.14 Target dan Capaian Kinerja P2SDR pada Sasaran
Strategis 6
No
RKT
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
2017
Realisasi %
6 Meningkatnya
pengembangan
kompetensi SDM
penelitian
Indonesia.
Jumlah Peneliti PSDR
terindeks global
8 10 125
Jumlah institusi yang
menggunakan jasa
narasumber
20 42 210
Jumlah peneliti yang
menjadi editorial board
dalam jurnal
8 orang 16 orang 200
Jumlah peneliti yang
mendapat fellowship
atau postdoctoral di
Luar Negeri
1 1 100
Sumber: PME P2SDR 2017
Indikator pertama (IKK 1), mengenai jumlah peneliti terindeks
global, Peneliti yang terindeks global di P2SDR berjumlah 10
orang. Peneliti tersebut memperoleh predikat terindeks global
dengan merujuk pada google scholar dengan h-indeks minimal
3 atau melalui indeks scopus. Peneliti yang terindeks global ini
masih didominasi oleh peneliti-peneliti senior. Namun
demikian, tidak menutup kemungkinan pada tahun-tahun
berikutnya peneliti-peneliti muda akan menyusul jejak para
seniornya. Hal itu ditandai dengan banyaknya peneliti muda
atau peneliti madya yang mempublikasikan karyanya dalam
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 182
bentuk jurnal nasional maupun internasional. Berikut
nama-nama peneliti dengan kriteria terindeks global:
1. Dr. Erwiza Erman (h-indeks 7)
2. Prof. Dr. Yekti Maunati (h-indeks 5)
3. Dr. Erni Budiwanti (h-indeks 5)
4. Dr. Ganewati Wuryandari, MA (h-indeks 5)
5. Dr. Ahmad Helmy Fuady (h-indeks 4)
6. Dr. Cahyo Pamungkas (h-indeks 4)
7. Dr. Fadjar I Thufail (h-indeks 4)
8. Amin Mudzakkir, MA (h-indeks 3)
9. Dr. Paulus Rudolf Yuniarto (h-indeks 3)
10. Kurnia Novianti, Msi. (h-indeks 3)
Indikator kedua dalam Sasaran Strategis ke-6 adalah
jumlah institusi yang menggunakan jasa narasumber LIPI.
Ditargetkan sebanyak 20 institusi dan telah tercapai sebanyak
42 institusi pada tahun 2017. Adapun rincian beberapa
institusi dan nama peneliti yang menjadi narasumber dalam
berbagai kegiatan ilmiah yang diselenggarakan insitusi-institusi
tersebut dapat dilihat di tabel 3.8 di atas, yang
memperlihatkan peneliti sebagai narasumber dalam
konferensi/seminar/worskhop selama tahun 2017.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 183
Berdasarkan data yang diperoleh PME P2SDR tersebut,
maka perlu diupayakan kesinambungan kerjasama terkait
pemanfaatan kepakaran para sivitas peneliti P2SDR.
Kesinambugan ini penting mengingat sebagian besar peneliti
P2SDR berusia muda sehingga peluang membangun
jejaring/kerjasama sangat terbuka luas. Dengan
dimanfaatkannya jasa kepakaran sivitas peneliti muda P2SDR,
diharapkan diseminasi hasil penelitian menjadi semakin luas
dan kualitas kinerja sivitas peneliti meningkat.
Secara keseluruhan, Sasaran Strategis ke-6 yang dicapai
P2SDR sebagian melebihi target yang telah ditentukan diawal
2017 bahkan realisasi untuk jumlah peneliti yang menjadi
editorial board meningkat hingga 100%. Hal tersebut tercapai
karena semakin banyaknya peneliti-peneliti muda yang turut
terlibat dalam redaksi jurnal ilmiah baik di dalam satuan kerja
maupun di luar satuan kerja atau bahkan di luar LIPI. Selain itu,
adanya konversi jurnal cetak menuju jurnal daring juga ikut
andil dalam dibutuhkannya tenaga peneliti muda yang dinilai
lebih memahami sistem online. Berikut nama-nama peneliti
yang menjadi editorial board dalam jurnal nasional maupun
internasional:
a. Prof. Dr. Yekti Maunati, MA (Jurnal Suvannabhumi dan Jurnal Kajian Bali)
b. Dr. Ganewati Wuryandari, MA (Jurnal Global Strategis, Jurnal Politica, Jurnal Penelitian Politik)
c. Dr. Cahyo Pamungkas (Masyarakat Indonesia, Jurnal
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 184
Kajian Wilayah). d. Dr. Ahmad Helmy Fuady (Jurnal Kajian Wilayah) e. Amin Mudzakkir, MA (Jurnal Kajian Wilayah) f. Devi Riskianingrum, MA (JISSH) g. Mayasuri Presila, MA (Jurnal Widya Litera) h. Abdul Fikri Angga Reksa, S. Sos. (Masyarakat Indonesia) i. Amorisa Wiratri, MA (Jurnal Kajian Wilayah) j. Erlita Tantri, MA (Jurnal Kajian Wilayah) k. Angga Bagus Bismoko, S.E. (Jurnal Kajian Wilayah)
3.1.3. Evaluasi Capaian Renstra 2015-2019
Secara keseluruhan perencanaan kegiatan lima tahun, pada
tahun ketiga dari Renstra 2015 – 2019, target kinerja
berjalan baik walaupun masih diperlukan beberapa perbaikan
dan peningkatan. Evaluasi dan perbandingan pencapaian
Penetapan Kinerja P2SDR Tahun 2017 yang dihubungkan
dengan Sasaran pada Renstra P2SDR-LIPI Tahun 2015-2019
dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 185
Tabel. 3.14 Evaluasi Capaian Kinerja P2SDR tahun 2015-2019
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
2015-2019
Realisasi
s/d
2017
%
Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian
Jumlah buku diterbitkan dengan ISBN
Jumlah mahasiswa S2/S3 bimbingan/uji
Pengunjung perpustakaan satker
20
25
150
9
15
93
45
60
62
Meningkatnya rekomendasi kebijakan berbasis hasil penelitian
Jumlah policy paper - rekomendasi kebijakan yang dimanfaatkan
5 4 80
Meningkatnya hasil penelitian yang berorientasi pada nilai tambah Sumber Daya dan perlindungan lingkungan
Jumlah konsep/model yang bernilai tambah
5 3 60
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 186
Meningkatnya jejaring dan kerjasama ilmiah nasional dan internasional yang berkualitas dan saling menguntungkan
Jumlah perjanjian kerjasama tanpa MOU
Jumlah perjanjian kerjasama berdasarkan MOU
Jumlah posisi strategis yang dijabat dalam organisasi/ pertemuan nasional/ internasional
5
3
10
8
3
17
160
100
170
Meningkatnya rujukan ilmiah dan informasi iptek yang diakses masyarakat
Jumlah Peserta Pemasyarakatan Iptek
75 205 273
Jumlah Publikasi Ilmiah yang dihasilkan: Jumlah buku
laporan akhir (monograf)/nasional
Jumlah Artikel di Jurnal Nasional
Jumlah artikel bagian buku/prosi- ding
25
35
52
20
24
46
80
68,57
88,4
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 187
Publikasi Internasional Jumlah buku
Internasi- onal
Jumlah Artikel di Jurnal Internasi- onal
Jumlah artikel bagian buku/prosiding Internasi- onal
1
6
10
1
6
12
100
100
120
Meningkatnya pengembangan kompetensi SDM penelitian Indonesia
Jumlah Peneliti P2SDR terindeks global
Jumlah institusi yang menggunakan jasa narasumber
Jumlah peneliti yang mendapat fellowship atau postdoctoral di luar negeri
Editorial board
15
50
3
7
25
110
13
32
166
220
433
457
Sumber: PME P2SDR
Pada tabel diatas terlihat bahwa secara garis besar
target RKT P2SDR untuk tahun 2015-2019 sudah hampir
tercapai. Capaian kegiatan untuk beberapa indikator kinerja
seperti jumlah peneliti terindeks global masih belum
memenuhi target disebabkan masih banyak peneliti yang
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 188
belum meng-upload tulisannya secara daring. Namun
demikian akan didorong terus para peneliti muda untuk
melakukannnya.
Target untuk Renstra 2015-2019 ini dibuat dengan
berpedoman pada target yang sudah ditetapkan ditahun 2015
kemudian ditingkatkan jumlahnya dari tahun ke tahun dengan
mempertimbangkan capaian yang sudah ada pada tahun yang
sama. Tidak tertutup kemungkinan akan ada perubahan target
seiring dengan terjadinya refocusing di P2SDR. Secara
personal, para peneliti P2SDR menyadari peran dan tanggung
jawab atas kinerja lembaga berada pada kegiatan dan aktivitas
yang dilakukannya. Oleh karena itu, dukungan dari lembaga
untuk meningkatkan motivasi dan melakukan pembinaan yang
intensif juga sangat penting bagi peningkatan kinerja peneliti
untuk mengukur kinerja lembaga.
Selama ini peneliti selalu didukung untuk melakukan
kegiatan kerjasama baik dalam bidang penelitian maupun
non-penelitian dengan membuat kebijakan yang dapat
mengakomodir kreatifitas dan inisiatif dari peneliti dalam
mengembangkan potensi keilmuan dan kerjasama.
Capaian yang sesuai atau melebihi target dapat
diperoleh melalui iklim kerja yang kondusif serta semakin
terbukanya informasi untuk peneliti dalam menjalankan
aktivitas penelitiannya dan pengembangan kemampuan
perorangan. Transparansi dan saling berkoordinasi menjadi
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 189
pola kerja yang selalu dibangun sehingga suasana kerja yang
sehat dan nyaman dapat terwujud. Dengan demikian kinerja
lembaga diharapkan selalu meningkat setiap tahunnya.
3.1.4 Analisis Penunjang Keberhasilan Program
Pencapaian target kinerja P2SDR yang memuaskan dari tahun
ke tahun tidak terlepas dari harapan seluruh staf pegawai yang
menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk
membangun dan menciptakan organisasi kerja sebagai wadah
aktualisasi dari kemampuan perorangan dan kelompok. Hal ini
didukung oleh kondisi sebagian besar pegawai memiliki
kompetensi dan terbiasa berkiprah dalam berbagai kegiatan di
tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, tingkat
pendidikan mayoritas pegawai adalah S2. Oleh karena itu,
SDM P2SDR memiliki potensi besar untuk mengembangkan
lembaganya.
Sebagai lembaga penelitian yang memiliki tanggung
jawab memberikan informasi ilmiah secara nasional maupun
internasional, publikasi penelitian diterbitkan dalam 2 versi
bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Oleh
karena itu, laporan hasil penelitian P2SDR dapat dibaca baik
oleh masyarakat ilmiah dalam dan luar negeri, maupun
masyarakat umum Indonesia. Hal ini terus dipertahankan
supaya sivitas peneliti termotivasi untuk meningkatkan
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 190
kemampuan menulisnya, baik dalam bahasa Indonesia
maupun bahasa Inggris.
Target publikasi ilmiah untuk setiap Tolok Ukur (TU)
kegiatan menjadi wajib sejak tahun 2002 hingga 2014 namun
dengan adanya pemotongan anggaran maka penerbitan buku
tahun 2014 tidak dapat direalisasikan. Sebagai penggantinya,
setiap tim peneliti berkewajiban mencetak monograf atau
laporan teknis hasil penelitian sebanyak 30 eksemplar.
Kebijakan P2SDR untuk menghasilkan monograf atau laporan
teknis hasil penelitian sambil menunggu proses penerbitan
buku ber-ISBN berlanjut pada tahun 2015. Ketika itu disepakati
bahwa setiap TU berkewajiban mencetak dummy (sebelum
menjadi monograf) hasil laporan penelitian sejumlah yang
disebutkan dalam rencana keuangan. Apabila monograf telah
siap untuk dicetak, maka dokumen tersebut menjadi bentuk
diseminasi hasil penelitian.
Kendati menghasilkan monograf, hasil penelitian juga
didorong untuk dipublikasikan dalam bentuk buku pada tahun
selanjutnya. Sayangnya penerbitan buku ber-ISBN yang
ditargetkan di dalam RKT 2016 tidak terealisasi. Kendati
penerbitan buku mengalami keterlambatan, namun tim PME
P2SDR selalu mendorong para peneliti untuk dapat
menghasilkan karya tulis ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk
artikel jurnal (baik nasional maupun internasional), artikel
sebagai bagian dari buku (baik nasional maupun
internasional), artikel prosiding (baik nasional maupun
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 191
internasional), artikel di media massa maupun online, dan
bentuk diseminasi lainnya.
Selain publikasi ilmiah dalam bentuk buku yang
diterbitkan oleh P2SDR, peneliti juga dapat memanfaatkan
peluang untuk mengajukan tulisan mereka ke Jurnal Kajian
Wilayah (JKW) yang dikelola oleh P2SDR. Jurnal ini terbit 2 kali
dalam 1 tahun dan saat ini masih berupaya untuk memperoleh
akreditasi. JKW mengusung tema area studies dan sangat
mendorong partisipasi peneliti P2SDR karena penelitiannya
adalah tentang masyarakat di kawasan Asia Tenggara, Asia
Pasifik, Eropa, dan Afrika.
Data yang diperoleh dari penelitian lapangan
diharapkan tidak hanya berguna untuk membuat laporan hasil
penelitian (bentuk buku), tetapi juga didorong untuk
dipublikasikan dalam bentuk artikel ilmiah JKW. Guna
mempermudah proses peneliti dalam melakukan koreksi atas
tulisannya sebelum dimasukkan ke JKW, biasanya ada
permintaan dari tim In House Training (IHT) P2SDR kepada
peneliti yang bersangkutan untuk mempresentasikan artikel
atau makalah yang diajukannya itu. Dengan demikian
diharapkan penulis memperoleh masukan dari hasil diskusi.
Strategi seperti ini sangat membantu para peneliti untuk
membuat Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang baik.
Program IHT sendiri adalah kegiatan penunjang
penelitian yang sudah dijalankan oleh P2SDR sejak tahun 2007.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 192
Program ini merupakan sarana untuk membantu peneliti
dalam meningkatkan kompetensi ilmiahnya melalui
diskusi-diskusi. Kegiatan yang difasilitasi IHT antara lain yaitu
seminar atau diskusi internal tentang isu-isu yang terkait
dengan tema penelitian di P2SDR. Selain itu, IHT juga
membuka peluang kepada para peneliti untuk mengikuti
kursus bahasa asing sesuai dengan lokasi penelitian mereka.
Upaya ini bertujuan untuk memudahkan para peneliti dalam
berkomunikasi dengan bahasa ibu para informan yang
ditemui.
Penunjang lain yang juga membantu P2SDR dalam
menjalankan fungsinya sebagai lembaga penelitian adalah
terjalinnya beberapa kerjasama dengan berbagai organisasi
nasional dan internasional. Setiap tahun dalam melakukan
kegiatan penelitian lapangan ke berbagai negara di Asia dan
Pasifik, Eropa dan Afrika, peneliti meminta kesediaan satu atau
lebih organisasi di negara tujuan untuk menjadi counterpart
penelitian. Sub bagian kerjasama dan diseminasi berfungsi
sebagai fasilitator yang memberikan surat pengantar dari
P2SDR kepada lembaga yang diminta menjadi counterpart.
Tim-tim peneliti yang sudah memperoleh counterpart juga
menginformasikan hal tersebut kepada Sub bagian kerjasama
sehingga datanya tersimpan dengan baik.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 193
3.2 Realisasi Anggaran
Pada tahun 2017 anggaran Satuan Kerja P2SDR-LIPI berasal
dari dana DIPA pemerintah dan dana hibah penelitian dari
Posco Tj Park Foundation, Korea Selatan. Anggaran semula
Satker P2SDR-LIPI adalah sebesar Rp.8.693.529.000 untuk
membiayai output Hasil Penelitian Ilmu Sosial Bidang Sumber
Daya Regional sebesar Rp.1.611.472.000, output Laboraturium
Sosial sebesar Rp 750.000.000, serta output Layanan
perkantoran sebesar Rp.6.332.057.000. Setelah mengalami
revisi sebanyak tiga kali, anggaran P2SDR-LIPI pada akhir tahun
2017 berubah menjadi Rp. 8.508.746.000 dengan alokasi
untuk output Hasil Penelitian Ilmu Sosial Bidang Sumber Daya
Regional sebesar Rp.1.644.569.000, output Laboraturium
Sosial sebanyak Rp. 485.000.000 dan output Layanan
Perkantoran sebesar Rp.6.379.177.000.
Perubahan struktur anggaran P2SDR-LIPI tahun 2017
disebabkan oleh beberapa hal. Pertama ialah adanya
pemotongan anggaran Laboraturium Sosial sebanyak Rp.
265.000.000 dari pagu awal sebesar Rp. 750.000.000 pada
semester I tahun anggaran berjalan. Pemotongan anggaran ini
dilakukan berdasarkan kebijakan pemerintah yang
ditindaklanjuti oleh PME Kedeputian bidang IPSK LIPI dengan
memotong anggaran-anggaran program unggulan kedeputian,
diantaranya adalah program Laboraturium Sosial yang
pengelolaan anggarannya dilakukan oleh P2SDR.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 194
Kedua adalah pemberian dana Penelitian Hibah dari
Posco Tj Park Foundation Korea Selatan berjudul From
Entrepreneurship to Social Activist: Self-Transformation and
Theorizing Socio-Economic Reintegration of Indonesian Return
Migrant from South Korea pada output hasil Penelitian Ilmu
Sosial Bidang Sumber Daya Regional sebesar Rp.35.597.000.
Dengan demikian, output hasil Penelitian Ilmu Sosial Bidang
Sumber Daya Regional bertambah menjadi Rp. 1.644.569.000.
Ketiga ialah penambahan Pembayaran gaji dan
Tunjangan pegawai pada output layanan perkantoran.
Anggaran layanan perkantoran P2SDR pada tahun 2017
semula ialah sebesar Rp.6.332.057.000 yang terdiri dari
anggaran pembayaran gaji dan tunjangan sebesar
Rp.5.920.657.000 dan penyelenggaraan operasional
perkantoran sebesar Rp.411.400.000. Pada akhir tahun
terdapat kekurangan anggaran pembayaran gaji dan tunjangan
pegawai sehingga anggaran tersebut mendapat tambahan
sebesar Rp. 47.120.000 dari Pusat Penelitian Kependudukan
LIPI. Dengan demikian jumlah total anggaran layanan
perkantoran adalah Rp 6.379.177.000.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 195
Tabel 3.15 Struktur Anggaran DIPA P2SDR-LIPI Tahun 2017
Kode Output Anggaran
Semula
(000)
Anggaran
Revisi ke-1
(000)
Anggaran
Revisi ke-2
(000)
Anggaran
Revisi ke-3
(000)
Pemotongan/
Penambahan
Anggaran
(000)
%
3421 Penelitian Sumber
Daya Regional
8.693.529 8.428.529 8.461.626 8.508.746 (184.783) 100
3421
.001
Hasil Penelitian
Sumber Daya Regional
1.611.472 1.611.472 1.644.569 1.644.569 35.597 19,33
3421
.001.
001
Hasil Penelitian
Identitas Budaya dan
Ketahanan Sosial di
Asia Tenggara
355.604 355.604 355.134. 355.134 0
3421
.001.
002
Hasil Penelitian
Identitas Budaya dan
Ketahanan Sosial di
Asia Pasifik
330.738 330.738 366.565 366.565 35.597
3421
.001.
003
Hasil Penelitian
Identitas Budaya dan
Ketahanan Sosial di
Eropa dan Afrika
506.013 506.013 505.933 505.933 0
3421
.001.
004
Hasil Pengembangan
Kelembagaan dalam
Mendukung Hasil
Penelitian SUmber
Daya Regional
419.117 419.117 416.937 416.937 0
3421
.002
Hasil Penelitian
Laboraturium Sosial
750.000 485.000 485.000 485.000 (265.000) 5,70
3421
.994
Layanan Perkantoran 6.332.057 6.332.057 6.332.057 6.379.177 47.120 74,97
3421
.994.
001
Pembayaran Gaji dan
Tunjangan Pegawai
5.920.657 5.920.657 5.920.657 5.967.777 47.120
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 196
3421
.994
.002
Penyelenggaraan
Operasional
Perkantoran
411.400 411.400 411.400 411.400 0
Sumber: Diolah dari RKAKL P2SDR-LIPI 2017
Seperti tahun-tahun sebelumnya, realisasi anggaran
DIPA P2SDR selalu mendekati 100%. Secara keseluruhan
realisasi anggaran DIPA P2SDR TA 2017 per 31 Desember
mencapai 99,14 %. Penjabaran realisasinya ialah anggaran
hasil penelitian ilmu sosial bidang sumber daya regional
terserap 97,71 %, anggaran penelitian laboratorium sosial
terserap 96,95 %, sedangkan realisasi anggaran untuk layanan
perkantoran mencapai 99,66% untuk gaji dan tunjangan serta
99,92% untuk operasional dan pemeliharaan kantor. Jumlah
sisa anggaran DIPA P2SDR yang tidak digunakan sebesar Rp.
73.114.959 yang sebagian besar berasal dari sub output
penguatan kelembagaan serta gaji dan tunjangan. Rincian
realisasi anggaran DIPA P2SDR TA 2017 dapat dilihat pada
tabel 3.16
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 197
Tabel 3.16 Realisasi Anggaran DIPA P2SDR TA 2017
Kode Output Anggaran
Semula
(000)
Anggaran
Revisi
(000)
Realisasi
Anggaran
% Realisasi
Anggaan
3421.
001
Hasil Penelitian Ilmu
Sosial Bidang Sumber
Daya Regional
1.611.472 1.644.569 1.606.937.650 97,71%
3421.
002
Hasil Penelitian
Laboraturium Sosial
750.000 485,000 470.222.500 96,95%
3421.
994
Layanan Perkantoran 6.332.057 6.379.177 6.358.470.891 99,67%
Total Anggaran P2SDR 8.693.529. 8.508.746 8.435.631.041 99,14%
Sumber: Diolah dari RKAKL P2SDR 2017, Laporan Realisasi
Anggaran Aplikasi SAIBA 2017, Laporan Realisasi
Desember aplikasi SAS
3.2.1 Anggaran DIPA
Anggaran DIPA 2017 Penelitian Sumber Daya Regional
digunakan untuk membiayai kegiatan: 1) Hasil Penelitian
Sumber Daya Regional; 2) Hasil Penelitian Laboraturium Sosial;
3) Layanan Perkantoran. Rincian anggaran tersebut adalah
sebagai berikut:
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 198
a. Anggaran Hasil Penelitian Sumber Daya Regional
Pada tahun 2017 kegiatan penelitian sumber daya regional
terdiri dari empat sub output (komponen 051 sampai dengan
komponen 058). Keempat sub output tersebut ialah 1) sub
output hasil penelitian identitas budaya dan ketahanan sosial
di Asia Tenggara; 2) sub output hasil penelitian identitas
budaya dan ketahanan sosial di Asia dan Pasifik; 3) sub output
hasil penelitian identitas budaya dan ketahanan sosial di Eropa
dan Afrika; 4) sub output hasil pengembangan kelembagaan
dalam mendukung hasil penelitian ilmu sosial bidang sumber
daya regional.
Jumlah anggaran awal untuk kegiatan penelitian
sumber daya regional sebesar Rp. 1.611.472.000 yang disusun
berdasarkan Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK), yakni
sistem penganggaran berbasis hasil secara penuh
sebagaimana diamanatkan oleh UU Nomor 17 tahun 2003.
ADIK baru diterapkan pertama kali pada tahun 2016. Dalam
sistem ini penganggaran kegiatan penelitian P2SDR disusun
tidak lagi berdasarkan kegiatan per tolok ukur, namun tujuh
kegiatan penelitian dianggarkan bersama-sama per sub output
dalam tiga sub output dan dibagi dalam tiap tahapan
penelitian (komponen 051 hingga komponen 057) guna
menghasilkan output yang ingin dicapai.
Pada semester kedua tahun anggaran 2017 kegiatan
penelitian sumber daya regional mendapat hibah dari Tj
Park Foundation, Korea Selatan, sebesar Rp.35.597.000 yang
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 199
masuk ke dalam komponen pengumpulan data pada sub
output Hasil Penelitian Identitas Budaya dan Ketahanan Sosial
di Asia Pasifik. Rincian anggaran penelitian dapat dilihat pada
tabel 1.7.
Tabel 3.17
Anggaran kegiatan penelitian sumber daya regional P2SDR-LIPI (3 sub output) Tahun 2017
Kode Sub Output /Komponen
Anggaran Awal
(Rp)
Anggaran setelah direvisi
(Rp)
Pemotongan/ Penambahan
Anggaran (Rp)
%
3421.
001.
001
Hasil Penelitian
Identitas Budaya
dan Ketahanan
Sosial di Asia
Tenggara
355.134.000 355.134.000 - 28,93
051 Studi Kepustakaan 12.680.000
052 Penyusunan Riset
Desain 3.340.000
053
Penyusunan
Instrumen
Penelitian 3.340.000
054 Pengumpulan Data 294.784.000
055 Pengolahan Data 5.920.000
056
Analisis Data dan
Penyusunan
Laporan 7.790.000
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 200
057
Editing dan
Pencetakan Data
Laporan 27.280.000
3421.
001.0
02
Hasil Penelitian
Identitas Budaya
dan Ketahanan
Sosial di Asia
Pasifik
330.738.000 366.565.000 35.597.000 29,86
051 Studi Kepustakaan 12.280.000
052 Penyusunan Riset
Desain 3.240.000
053
Penyusunan
Instrumen
Penelitian 3.240.000
054 Pengumpulan Data 307.115.000
055 Pengolahan Data 5.820.000
056
Analisis Data dan
Penyusunan
Laporan 7.690.000
057
Editing dan
Pencetakan Data
Laporan 27.180.000
3421.
001.0
03
Hasil Penelitian
Identitas Budaya
dan Ketahanan
Sosial di Eropa dan
Afrika
505.933.000 505.933.000 - 41,21
051 Studi Kepustakaan 17.020.000
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 201
Sumber: Diolah dari RKAKL P2SDR-LIPI 2017
Realisasi anggaran untuk output hasil penelitian bidang
sumber daya regional mencapai Rp 1.606.937.650 atau
sebesar 97,71% dari pagu anggaran setelah revisi terakhir
sebesar Rp 1.644.569.000. Sisa anggaran yang tidak digunakan
sebesar Rp 37.631.350 yang sebagian besar berasal dari
anggaran sub output penguatan kelembagaan (kode
3421.001.004). Rincian realisasi anggaran output hasil
penelitian bidang sumber daya regional dapat dilihat pada
tabel 3.9 dan 3.10
052 Penyusunan Riset
Desain 4.510.000
053
Penyusunan
Instrumen
Penelitian 4.510.000
054 Pengumpulan Data 420.333.000
055 Pengolahan Data 8.380.000
056
Analisis Data dan
Penyusunan
Laporan 10.760.000
057
Editing dan
Pencetakan Data
Laporan 40.420.000
Total 1.191.805.000 1.227.632.000 35.597.000 100%
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 202
Tabel 3.18 Rincian Realisasi Anggaran sub output Penelitian
Identitas Budaya dan Ketahanan Sosial P2SDR
2017
Kode Sub Output Anggaran Semula Anggaran
Revisi
Realisasi
Anggaran
(%)
3421.
001. 001
Hasil Penelitian Identitas
Budaya dan Ketahan
Sosial di Asia Tenggara
355.134.000 354.014.000 99,68
3421.
001.002
Hasil Penelitian Identitas
Budaya dan Ketahan
Sosial di Asia Pasifik
366.565.000 363.035.000 99,03
3421.
001.003
Hasil Penelitian Identitas
Budaya dan Ketahan
Sosial di Eropa dan Afrika
505.933.000 503.113.400 99,44
Total 1.227.632.000 1.220.162.400 99,39
Sub output terakhir ialah sub output pengembangan
kelembagaan (kode 3421.001.004; komponen 058 sampai
dengan komponen 061) guna mendukung hasil penelitian
P2SDR. Kegiatan sub output penguatan kelembagaan di P2SDR
terdiri dari empat komponen yakni 1) Pengembangan SDM; 2)
Penerbitan Jurnal Kajian Wilayah; 3) Pengembangan pangkalan
data; 4) Diseminasi. Rincian anggaran kegiatan penguatan
kelembagaan dapat dilihat pada Tabel 1.8.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 203
Tabel 3.19 Anggaran Pengembangan Kelembagaan P2SDR LIPI
2017
Kode Komponen Kegiatan Anggaran
Semula
Anggaran
Revisi
Realisasi
Anggaran
Persen
(%)
058 Pengembangan Sumber
daya Manusia (SDM)
P2SDR
210.062.000 185.115.500 88,12%
059 Penerbitan Jurnal Kajian
Wilayah
59.200.000 55.700.000 94,98%
060 Pengembangan
Pangkalan data
41.560.000 41.508.000 99,87%
061 Diseminasi 106.115.000 104.451.750 98,43%
Total 416.937.000 386.775.250 92,76%
b. Anggaran Hasil Penelitian Laboratorium Sosial
Selain penelitian ilmu pengetahuan dasar sebagaimana
dijabarkan diatas, pada tahun 2016 P2SDR-LIPI juga mengelola
anggaran Labsos yang merupakan Kegiatan Unggulan
Kedeputian IPSK-LIPI. Anggaran Labsos yang semula berjumlah
Rp. 750.000.000 mengalami pemotongan sebanyak Rp.
265.000.000 sehingga jumlah anggarannya menjadi Rp.
485.000.000 dengan tiga tolok ukur dan satu tim manajemen.
Sebagaimana output hasil penelitian sumber daya regional,
output Labsos juga disusun berdasarkan Arsitektur dan
Informasi Kinerja (ADIK). Hanya saja output ini tidak terbagi
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 204
atas beberapa sub output. Rincian anggaran Labsos setelah
pemotongan dapat dilihat pada tabel 1.9.
Tabel 3.18 Anggaran Laboratorium Sosial 2017
No Komponen/Tolok Ukur Kegiatan
Anggaran Awal (Rp)
Anggaran setelah
direvisi (Rp)
Pemotongan/ Penambahan
Anggaran (Rp)
%
062 Sosialisasi
Model/Teori Sosial 81.820.0000 80.920.000 (900.000) 16,68
Pengujian Model
Adaptasi dan
Resistensi
Masyarakat Adat 10.790.000 10.790.000
Pengujian Model
Pengelolaan Air
Bersih 10.580.000 10.870.000
Manajemen
kegiatan
Laboraturium Sosial 49.660.000 48.470.000
Pengujian
Revitalisasi Bahasa
dan Tradisi Lisan 10.790.000 10.790.000
063 Pengujian
Model/Teori Sosial 519.820.000 322.950.000 (196.870.000) 66,59
Pengujian Model
Adaptasi dan
Resistensi
Masyarakat Adat 136.350.000 110.050.000
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 205
Sumber: Diolah dari RKAKL 2017 P2SDR-LIPI
Pengujian Model
Pengelolaan Air
Bersih 127.810.000 107.670.000
Manajemen
kegiatan
Laboraturium Sosial 92.170.000 21.360.000
Pengujian
Revitalisasi Bahasa
dan Tradisi Lisan 163.490.000 83.870.000
064
Diseminasi
Model/Teori Sosial
148.360.000 81.130.000 (67.230.000) 16,73
Pengujian Model
Adaptasi dan
Resistensi
Masyarakat Adat 24.650.000 10.000.0000
Pengujian Model
Pengelolaan Air
Bersih 28.990.000 10.240.000
Manajemen
kegiatan
Laboraturium Sosial 70.070.000 50.890.000
Pengujian
Revitalisasi Bahasa
dan Tradisi Lisan 24.650.000 10.000.0000
TOTAL ANGGARAN
Laboraturium Sosial
750.000.0000 485.000.0000 265.000.000 100%
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 206
Serapan anggaran output hasil penelitian laboraturium sosial
pada tahun 2017 mencapai 96,95% dari pagu anggaran setelah
revisi senilai Rp 485.000.000. Sisa anggaran tidak terserap
sebesar Rp 14.777.500 kebanyakan berasal dari komponen
diseminasi model/teori sosial yakni sebesar Rp 13.615.000
c. Anggaran Layanan Perkantoran
Capaian anggaran output layanan perkantoran pada
tahun anggaran 2017 mencapai Rp 6.358.547.891 atau dalam
persentase ialah 99,67% dari anggaran layanan perkantoran
setelah revisi sebanyak Rp 6.379.177.000. Sisa anggaran
layanan perkantoran yang tidak digunakan adalah sebesar Rp
20.629.109. Anggaran bernilai besar yang tidak terserap ialah
Belanja Uang Makan PNS sebesar Rp 14.065.000. Tabel 3.12
dibawah ini menyajikan data penyerapan layanan perkantoran
secara rinci.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 207
Tabel 3.19 Realisasi Anggaran Layanan Perkantoran
No Jenis Kegiatan Anggaran Semula Anggaran Revisi Realisasi Anggaran (%)
1 Pembayaran Gaji dan
Tunjangan Pegawai
5.920.657.000 5.967.777.000 5.947.462.858 99,66
2 Penyelenggaraan
Operasional
Perkantoran
411.400.000 411.400.000 411.085.033 99.92
Layanan Perkantoran 6.332.057.000 6.379.177.000 635.854.789.100 99,67
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 209
BAB IV
PENUTUP
elaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance) yang dilakukan melalui manajemen
lembaga secara efektif dan efisien menjadi prioritas
perwujudan visi dan misi P2SDR-LIPI. Buku laporan
akuntabilitas kinerja P2SDR tahun 2017 merupakan
suatu bentuk laporan pelaksanaan tata kelola
pemerintah yang baik sekaligus bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan kegiatan DIPA tahun 2017. Laporan ini juga
merupakan bentuk pemenuhan kewajiban lembaga ini untuk
memenuhi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja ini dibuat sesuai dengan kondisi atau
target yang berhasil tercapai pada tahun 2017. Target yang
rata-rata berhasil dicapai ini diharapkan dapat memberi
masukan bagi lembaga dalam meningkatkan kinerjanya.
Laporan ini juga diharapkan menjadi bagian dari evaluasi ke
dalam (internal evaluation) dan menjadi titik tolak perbaikan
kinerjanya ditahun yang akan datang. Dengan demikian,
perencanaan kinerja tahun mendatang dapat dilakukan
P
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 210
dengan lebih tepat untuk mengakselerasi peningkatan kinerja
P2SDR. Dokumen ini juga diharapkan dapat menjadi masukan
dan memberikan sumbangan bagi LIPI untuk menentukan
kebijakannya di masa yang akan datang dengan
memperhatikan hal-hal yang menjadi kendala saat ini.
Kinerja lembaga P2SDR selama satu tahun 2017
merupakan kerja bersama yang dilakukan oleh seluruh staf
administrasi dan peneliti. Keseluruhan keberhasilan maupun
kegagalan dalam melaksanakan kegiatannya menjadi masukan
dan tolok ukur untuk melihat seberapa jauh kesesuaian antara
visi dan misi yang dicanangkan oleh LIPI maupun rencana
strategis yang dilaksanakan oleh P2SDR bisa saling terpenuhi
ataupun tidak terpenuhi. Oleh karena itu, ukuran keberhasilan
(indikator kinerja) yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja
P2SDR tahun 2017 hendaknya dipahami dalam kerangka
perencanaan yang telah disiapkan selama satu tahun dari
Renstra 5 tahunan.
Secara praktik, seluruh pelaksanaan kegiatan P2SDR
tahun 2017 ini menjelaskan dua capaian atau output kegiatan
yaitu: (1) Hasil Penelitian Ilmu Sosial Bidang Sumber Daya
Regional yang menjadi core competency lembaga, dan (2) Tata
Kelola Pendukung Penelitian bidang Sumber Daya Regional
yang merupakan pelaksanaan kegiatan rutin, seperti gaji,
honor, tunjangan-tunjangan, operasional perkantoran dan
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 211
pimpinan, serta dokumentasi-informasi yang sesuai dengan
kebutuhan dan ekspektasi masyarakat pengguna.
Hasil capaian kinerja P2SDR tahun 2017, secara singkat,
dapat disimpulkan bahwa kegiatan dan program telah
terlaksana dengan baik sesuai dengan Renstra Implementatif
yang mengacu pada visi dan misi yang telah ditentukan.
Akuntabilitas lembaga dalam praktiknya menunjukan
peningkatan di tahun 2017. Peningkatan ini merupakan suatu
bentuk perbaikan prestasi dari tahun sebelumnya. Kegiatan
yang telah dilakukan pada berbagai program telah
memberikan output yang sesuai dengan visi dan misi P2SDR.
Pelaksanaan fokus kajian multidisiplin P2SDR berpedoman
pada flagship lembaga yaitu “dinamika sirkulasi global” di
kawasan Asia dan Pasifik serta Afrika dan Eropa. Berdasarkan
flagship lembaga ini, seluruh kegiatan penelitian yang
dilakukan telah berkontribusi memberikan solusi dan
sumbangan pemikiran dalam tema-tema regionalisme dan
globalisasi di kawasan. Keseluruhan tema penelitian pada
tahun 2017 juga turut berpartisipasi kepada delapan prioritas
tematik penelitian Kedeputian IPSK LIPI 2015-2019.
Penelitian P2SDR berfokus pada studi tentang
Pembangunan Berkelanjutan, Migrasi Transnasional, Industri
Kreatif, dan masalah-masalah Globalisasi telah menghasilkan
kajian atau konsep yang dapat memberikan kontribusi kepada
bangsa Indonesia khususnya bagi kalangan akademisi dan
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 212
pemangku kepentingan dari pemerintah. Namun demikian,
hasil kajian belum memberikan kontribusi nyata bagi
kelompok masyarakat secara langsung. Dengan anggaran yang
relatif terbatas, P2SDR berusaha melakukan fungsi penelitian
sebagai wadah pengembangan ilmu pengetahuan yang sangat
dibutuhkan oleh pemerintah dan masyarakat secara umum.
P2SDR juga berusaha untuk menghasilkan output maupun
outcome yang memiliki manfaat sebagai area studies dan
pembelajaran dalam penyelesaian masalah yang dihadapi
bangsa saat ini.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kinerja P2SDR
pada tahun 2017 semakin baik dengan tercapainya target yang
ditetapkan. Namun demikian, ada pula kelemahan yang
dihadapi di tahun 2017, yaitu terlalu cepat publikasi hasil
penelitian dalam bentuk buku, lambatnya penerbitan dalam
jurnal artikel, khususnya jurnal internasional dan tergesanya
penerbitan naskah rekomendasi kebijakan. Oleh karena itu,
pencapaian target publikasi di tahun 2018 nanti akan
diupayakan dipersiapkan lebih awal.
Kendala yang sangat menganggu dalam penerbitan artikel
jurnal nasional maupun internasional dan publikasi buku dengan ISBN
adalah proses menghasilkan sebuah artikel dan publikasi buku yang
memerlukan proses waktu penulisan yang sangat panjang, karena
membutuhkan berkali-kali koreksi dari tim peneliti dan juga tim
reviewer satker buku. Sedangkan untuk artikel jurnal, harus
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 213
menunggu reviewer jurnal dan kemungkinan penolakan dari pihak
jurnal sehingga harus mencari jurnal lainnya. Tidak hanya itu,
diperlukan juga waktu yang cukup lama dengan adanya editor
substansi dan bahasa Inggris dalam setiap tebitan buku P2SDR
maupun dalam penulisan artikel jurnal internasional. Sebagai contoh,
untuk pemerbitan sebuah buku, setelah selesai proses penyuntingan
dan dikoreksi, perlu waktu 5 bulan bahkan lebih untuk mendapatkan
ISBN dari LIPI Press sebagai penerbit yang ditunjuk untuk buku yang
dihasilkan dari kegiatan penelitian LIPI. Demikian juga dalam
penerbitan artikel jurnal internasional juga mengalami proses yang
sama memakan waktu cukup lama. Oleh karena itu mengejar target
publikasi buku dan artikel adalah yang paling sulit dalam upaya
mencapai target lembaga. Persoalan ini selalu diupayakan untuk
diikuti prosesnya dan terus mencari solusi perbaikan-perbaikan ke
arah yang lebih baik dengan cara mempersiapkan publikasi buku
maupun artikel jurnal jauh-jauh hari sebelum tanggal deadline waktu
yang telah di tentukan.
Beberapa kinerja lembaga, pada tahun 2017 ini belum
sepenuhnya menggambarkan pencapaian yang utuh, yang mencakup
penilaian indikator input, output, outcome, benefits dan impact.
Pengukuran kinerja baru didasarkan pada indikator input dan output.
Hal ini disebabkan kesulitan dalam melihat outcome, benefit dan
impact dari penelitian sosial yang hanya satu tahun (bahkan kurang
dari satu tahun sejak pelaksanaan kegiatan penelitian) setelah
selesainya penelitian. Oleh karena itu, beberapa hasil penelitian
sebenarnya dapat dilihat hasilnya tidak dibaca dalam satu tahun
periode kegiatan, tapi bisa pula pada tahun berikutnya.
Laporan Kinerja – P2SDR 2017 214
Pembacaan terhadap hasil kinerja penelitian berlaku juga
untuk bidang peningkatan kompetensi inti. Pada tahun 2017
walaupun telah dilakukan beberapa kegiatan, namun masih ada juga
yang direncanakan dilakukan pada tahun berikutnya. Oleh karena itu,
perlu dipersiapkan rencana matang. Hal ini dilakukan dengan cara
menata ulang program personal capacity building, baik bagi peneliti
maupun pegawai administrasi P2SDR. Salah satu upaya dalam
menghadapi permasalahan tersebut adalah dengan menjadikan
personal capacity building sebagai bentuk kegiatan tetap dan
menjadi bagian tak terpisahkan dari DIPA P2SDR. Dengan demikian,
peningkatan kapasitas SDM melalui penambahan anggaran kegiatan
dan sarana prasarana dapat menjadikan kajian-kajian dan penelitian-
penelitian yang dilakukan oleh P2SDR dapat dimanfaatkan sebagai
masukan ilmiah dalam membuat kebijakan-kebijakan, memberi
landasan inovatif pada usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat,
serta berperan dalam usaha menciptakan kondisi yang baik bagi
pengembangan daya saing bangsa di tingkat internasional.
Laporan Kinerja – P2SDR 2016 215
LAMPIRAN
top related