punya gitsss
Post on 04-Dec-2015
219 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
3. Faktor yang menyebabkan pasien mengeluh berdebar debar dan
berkeringat
Proses pengeluaran hormone tiroid yang normal menurut Guyton (2007) :
Hipotalamus Hipofisis
(menerima
TRH/TIH)
Tiroid
Kurang Lebih Pengeluaran TIH
(tiroid inhibiting
hormon)
Reseptor TSH/TIH
merangsang kelenjar tiroid
Kadar hormon
tiroid di tubuh
Sekresi hormone
tiroid ke pembuluh
darah dan jaringan
Pengeluaran
hormon
tiroid
dihentikan
Pengeluaran
hormon
tiroid
(T3 & T4)
Keterangan:
Panah hitam : Umpan balik positif
Panah merah : Umpan balik negative
Menurut Guyton (2007) dari bagan tersebut dapat diketahui bahwa apabila
terjadi suatu peningkatan kadar hormone tiroid didalam tubuh maka akan
terjadi feedback negative menuju hipotalamus. Ketika feedback negative
diterima oleh hipotalamus, maka akan terjadi pengeluaran hormone inhibiting
yang akan menurunkan sekresi/pembuatan hormone tiroid. Proses ini terjadi
ketika tiroid tidak mengalami suatu kelainan, apabila terjadi suatu kelainan
pada tiroid maka proses yang akan terjadi adalah sebagai berikut :
Dari bagan diatas dapat dijelaskan bahwa terjadi peningkatan hormone tiroid.
Hal tersebut salah satunya disebabkan karena T limfosit (TS) yang mengenali
antigen didalam kelenjar tiroid akibat hipersensitivitas, dengan memicu T
limfosit (TH) untuk menstimulasi B limfosit untuk menghasilkan antibodi
stimulasi hormon tiroid (TSH-Ab) atau thyroid stimulating immunoglobulin
(TSI) dimana TSI ini akan berinteraksi dengan reseptor tiroid di membran
epitel folikel tiroid sehingga merangsang sel-sel folikel tiroid untuk
memproduksi atau mensekresi simpanan hormon tiroid (T3 dan T4), hal ini
karena reseptor tiroid tersebut mengenali TSH-Ab sebagai TSH, yang
sebenarnya bukan merupakan TSH yang dikeluarkan oleh hipofisis anterior.
Peningkatan kadar triiodotironin (T3) sebagai salah satu hormon tiroid
dapat merangsang saraf simpatis yang berkaitan dengan hormon-hormon
yang dibentuk medulla suprarenal, yaitu epinephrin dan norepinephrin. Kedua
hormon tersebut dapat meningkatkan frekuensi denyut jantung dengan cara
menstimulasi α dan β reseptor, terutama β reseptor yang berada di membran
Hipotalamus Hipofisis
(menerima
TRH/TIH)
Tiroid
Lebih Pengeluaran
TIH
(Tiroid
Inhibiting
Hormone)
Reseptor TSH/TIH
ditutupi oleh TSI
(Tiroid Stimulating
Imunoglobulin)
Kadar hormon
tiroid di tubuh
Sekresi hormone
tiroid ke pembuluh
darah dan jaringan
makin meningkat
Pengeluaran
hormon
tiroid tidak
dihentikan
Pengeluaran
hormon
tiroid
(T3 & T4)
plasma otot jantung sehingga pasien akan merasakan berdebar debar.
(Guyton, 2007)
Selain itu peningkatan hormon T3 dan T4 akan meningkatkan
metabolisme jaringan, yang kemudian mempengaruhi vasodilatasi perifer dan
arteriovenous shunt. Dengan terjadinya peningkatan vasodilatasi perifer dan
arteriovenous shunt maka darah yang terkumpul semakin bertambah sehingga
venous return ke jantung akan meningkat, disamping itu vasodilatasi perifer
yang terjadi juga meningkatkan penguapan sehingga pengeluaran keringat
bertambah.
(Guyton, 2007)
4. Bagaimana cara menegakan diagnosis pada penyakit ny. Cantik?
Untuk menegakkan diagnosis suatu penyakit, yang harus dilakukan
oleh seorang dokter adalah Anamnesis (mengumpulkan informasi),
Pemeriksaan Fisik dan juga Pemeriksaan Penunjang apabila dibutuhkan.
ANAMNESIS :
Anamnesis pada pasien dengan hipertiroidisme meliputi tanda dan
gejala yang dirasakan pasien. Antara gejala yang biasa dirasakan pasien adalah
penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, hal ini dikarenakan terjadinya
penigkatan kadar metabolic dalam badan. Hal ini terjadi meskipun pasien juga
mengeluhkan bahwa nafsu makan semakin meningkat. (Harrison, 2004)
Pasien dengan hipertiroid juga sering basah akibat keringat yang
berlebihan dan tidak toleransi terhadap suhu tinggi (panas). Peristaltic
lambung juga meningkat sehingga mengakibatkan terjadinya diare dan
steatorrhea yang ringan. Pada pasien wanita, sering juga dilaporkan kejadian
oligomenorrhea maupun amenorrhea, manakala pada laki-laki mungkin
mengeluhkan hal seperti penurunan fungsi seksual dan jarang sekali masalah
gynecomastia.
Selain itu, pasien juga akan mengeluhkan perasaan seperti palpitasi.
Hal ini merupakan manifestasi gangguan pada system kardiovaskuler atas
akibat sinus takikardi (supraventrikular takikaria). Cardiac output yang
meningkat mengakibatkan terjadinya nadi yang kuat, memanjang, dan aortic
murmur dan dapat mengakibatkan angina maupun gagal jantung yang sudah
terdeteksi sebelumnya menjadi lebih parah. Pada pasien ini didapatkan
perasaan sentiasa berdebar-debar tanpa didahului perasaan yang tidak enak
atau lainnya.
(Harrison, 2004)
Manifestasi klinis yang menonjol lain antaranya adalah hiperaktivitas,
mudah lelah, kurang daya tumpuan dan juga tremor. Tremor dapat dideteksi
dengan mudah yaitu dengan meminta pasien untuk menegangkan jari-jari
tangan dan tremor dirasakan sendiri oleh pemeriksa dengan telapak tanagan.
Kelainan neurologic yang dapat menyertai hipertiroidisme adalah
hiperreflexia, atropi otot, miopati proximal tanpa adanya fascikulasi.
Hipokalemia juga turut menyertai masalah hipertiroidisme yang
dimanifestasikan dalam bentuk periodic paralisis dan biasanya terjadi pada
kebanyakkan priya asia. Pada pasien ini didapatkan tremor halus dan perasaan
mudah merasa lelah walaupun dengan aktivitas yang sangat sederhana dan
ringan.
(Harrison, 2004)
Adapun anamnesis yang ditanyakan antara lain :
A. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
1. Keluhan Utama
2. Lokasi
3. Onset dan Durasi
4. Kualitas Keluhan
5. Kuantitas Keluhan
6. Faktor Pemberat
7. Faktor Peringan
8. Gejala Penyerta
a. Apakah berat badan pasien menurun? Jika iya. Apakah
yang dirasakan pertamakalai sebelum terjadi penurunan
berat badan?
b. Bagaimana nafsu makan pasien?
c. Apakah pasien sering haus, dan sering buang air air kecil?
d. Apakah pasien mudah lelah padahal tidak beraktivitas
berat?
e. Apakah pasien sulit tidur? (karena pasien hiperthyroid akan
merasa kepanasan walau di rungan ber AC)
f. Apakah pasien sering merasa kepanasan?
g. Apakah pasien merasa berdebar-debar?
h. Apakah tangan ibu bergetar (tremor) ?
i. Apakah pasien mudah berkeringat? Sering ganti baju
karena keringat belebihan? Berkeringat kapan saja?
j. Apakah pasien merasa matanya kering dan melotot serta
terasa menonjol serta sulit untuk ditutup (memejamkan
mata)?
k. Apakah rambut pasien rontok? Pasien dengan hiperthyroid
mengalami kerontokan rambut.
l. Apakah siklus haid pasien teratur? Pasien dengan
hiperthyroid mengalami gangguan haid.
B. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
1. Apakah keluhan diatas sudah pernah diobati? Jika sudah. Diberi obat
apa? Dan siapa yang memberikan?
2. Apakah punya alergi obat?
3. Apakah punya riwayat gondok sebelumnya?
4. Apakah punya riwayat penyakit autoimun?
5. Apakah punya riwayat hipertensi?
6. Apakah punya riwayat kencing manis?
A. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
1. Apakah ada riwayat penyakit thyroid, hipertensi, penyakit jantung dan
hiperkolestrol dalam keluarga?
C. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
1. Apakah pasien tinggal di daerah pegunungan atau daerah pantai?
2. Bagaimana kesehatan anggota keluarga dirumah saat ini?
D. RIWAYAT KEBIASAAN PRIBADI
1. Apakah pasien suka makan manis ataukah suka makan asin?
2. Apakah sering mengonsumsi minuman manis?
3. Apakah pasien merokok dan minum alkohol?
4. Apakah pasien suka berolahraga rutin?
(Jonathan, 2007)
Selain itu dalam menegakkan diagnosa hipertiroid, penggunaan Indeks
Wayne mungkin dapat digunakan. Indeks Wayne sendiri merupakan suatu
checklist yang berisi ada atau tidaknya gejala-gejala, seperti palpitasi, mudah
lelah, berat badan turun, dan lain-lain, dengan skor tersendiri untuk masing-
masing gejala. Seorang pasien didiagnosis menderita hipertiroid apabila skor
Inseks Wayne lebih dari 19. Di bawah ini telah dilampirkan Indeks Wayne.
(Harrison, 2004)
top related