proses mesin bubut
Post on 07-Dec-2014
643 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MESIN BUBUT
amrul
FUNGSI DAN TUJUAN
Mesin bubut membuat benda kerja menjadi benda berbentuk selinder dengan melepaskan logam (geram) yang tidak dibutuhkan.
Secara umum kerja mesin bubut yaitu benda kerja yang akan dibentuk dicepit , diputarkan dan pahat potong digerakan kearah benda kerja sehingga terciptalah bentuk selinder yang diinginkan.
Jika pahat bergerak sejajar terhadap sumbu putar benda kerja maka akan dihasilkan bentuk selinder dan bila pahat bergerak tegak lurus sumbu putar benda kerja maka akan dihasilkan permukaan datar pada silinder.
2
TIPE MESIN BUBUT
Mesin bubut dapat diklasifikasi berdasarkan penggunaan, desain, jumlah pahat yang terpasang, tingkat mekanisasi dan lainnya, yaitu :1.Mesin bubut produksi rendah atau terbatas2.Mesin bubut produksi menengah3.Mesin bubut produksi tinggi
3
Mesin bubut produksi rendah
4
Center lathe Bench lathe Tool room lathe
Speed latheEngine lathe
Mesin bubut produksi menengah
5
Mesin bubut Turret
Mesin Bubut Copi
Mesin bubut produksi tinggi
6
CNC automaticSemi automatic
KONFIGURASI
7
1
1
2
34
KONFIGURASI
8
Bagian Utama
9
Head StockTail StockCarriageLead screwBedColumn
Headstock & Tailstock
TailstockHeadstock
10
Kereta luncur (carriage)
11
SADLE
CR
C
Detail Kereta luncur (Carriage)
Saddle Cross-slide Compound Rest Tool Post Apron
12
SADDLE
13
Compound rest
14
Tool post
single tool upto four tools
15
Tool post
Pahat bor ditempatkan pada tool post
Bor presisi
16
Cross slide (Eretan lintang)
17
APRON
18
LEAD SCREW
19
BED & COLUMN
20
SPESIFIKASI MESIN BUBUT
21
Panjang dan diameter Maksimum benda kerja yang dapat diakomodir.
Daya dari penggerak (motor) utama Cakupan kecepatan spindel Kecepatan hantar Ruangan penempatan mesin
Ukuran Mesin Bubut
22
Panjang benda kerjaDiameter benda kerja
Example: 300 - 1500 Lathe
KLASIFIKASI
Berdasarkan konfigurasi Berdasarkan tujuan penggunaan
1. Tujuan Umum2. Tujuan tunggal3. Tujuan khusus
Berdasarkan ukuran atau kapasitas1. Kecil (low duty) ; s/d 1,1 kW2. Sedang (medium duty) ; s/d 11 kW3. Mesin bubut Mini atau mikro
contoh swiss type automatic lathe
23
Tujuan Umum
Centre Lathe24
Tujuan tunggal
facing lathe
25
Tujuan khusus
gear blank machine lathe26
swiss type automatic lathe
27
ALAT PEMEGANG BENDA KERJA
Peralatan yang dipakai memegang :
1.Benda Kerja : Fixture
2.Pahat : JIG
28
CENTER
29
Berputar diantara 2 center
30
Chucks
3-Jaw chuck 2-Jaw chuck
31
Independent chuckUniversal chuck 4 jaw
Chucks
32
FACE PLATE
33
FACE PLATE
34
Collet
35
Collet
36
COLLET
37
Mandrel
38
Mandrel
39
FIXED & TRAVELING STEADY REST
Fixed steady rest
Traveling steady rest
40
Pembawa(Lathe Dog)
41
Pembawa(Lathe Dog)
42
Pembawa(Lathe Dog)
43
ARBOR
44
DRIVE
45
DRIVE
4
101 Z
Zxnn
5
202 Z
Zxnn
6
303 Z
Zxnn
1
1
min
max )( Z
n
n
11
13
12
11 .,....,.,., nnnnn z
φ : rasio tingkatan
n1 = nmin ; φZ-1.n1 = nmax
46Contoh -1
Feed Drive
47
Reversing mechanism
Feed drive dari mesin bubut
Feed Drive
48
Quick-change gear box (tipe norton)
Change gear quadrant
APRON
49
Apron mechanism
Keterangan :1.Lead screw2.Feed rod3.Worn4.Worm wheel5.Spur gear6.Gear7.Pinion8.Stationary rack9.Nut10. lever11.carriage
Operasi Pembubutan
50
Operasi Pembubutan
51
Turning – Benda Kerja Selinder
52
Turning – Benda Kerja Selinder
53
Facing – Permukaan rata/Panjang dikurangi
54
KARTEL (KNURLING)
55
ALAT KARTEL
56
GROOVING
57
PARTING
58
CHAMFERING
59
TIRUS (TAPER)
60
l
DD
2tan
21
Contoh soal - 2
TIRUS
l
dD
2tan
l
dDLh
2
)(
61Contoh soal-3
Pembuatan Tirus dengan Form Tool
62
Pembuatan Tirus dengan Compound Rest
63
Taper turning attachment
64
DRILLING
65
Contoh soal Operasi Bubut
66
Bagaimana membuat Benda Kerja dari Material Awal Panjang 60 mm x Diamater 30 mm menjadi Panjang 40 mm x Diamater 20 mmx 15 mm knurling, jelaskan beberapa proses sekuensinya yang dapat dilakukan
Tugas-1
WAKTU PEMESINAN
68
Kecepatan Potong (Vc)
1000
DNVC
Vc : Kecepatan potong, m/minD : Diamater pemotong, mmN : putaran tiap menitEstimasi Waktu Potong (Tc)
po
CC n
sN
LT
.
Lc : Panjang aktual yang akan dipotong, mm = LW + A + OLW : Panjang benda kerja, mmA : Pendekatan panjang sedikit pemotongan ( 2
s/d 5 mm)O : Panjang sedikit pemotongan (1 s/d 3 mm)N : Kecepatan spindel, rpmso : pemotongan/makan , m/revnp : Jumlah passes yang dibutuhkan
t
DD
221
t : Kedalaman pemotongan untuk satu pas, mm
Contoh soal -4
Kecepatan potong (putaran spindel kurang dari 10.000
rpm)
69
Kecepatan potong Untuk putaran spindel 10.000
rpm(Sumber : Ashley,1995)
70
MANUFACTURING TIME
71
Manufacturing Time = Machining Time + Setup Time
+ Moving Time + Waiting
Time
PAHAT BUBUT
72
Geometri pahat potong ujung tunggal
Right Hand Single point cutting tool
73
Single point cutting tool
74
Sudut Pahat
75
Material Pahat Potong
76
Kecepatan Potong, Kedalaman potong dan
Hantaran
77
Standar yang digunakan
78
1.American Standard Association (ASA)
2.Orthogonal rake system (ORS)
3.Normal rake system (NRS)
4.Maximum rake system (MRS)
American Standard Association (ASA)
79
Back rake angle-side rake angle-end relief angle-side relief angle-end cutting edge angle-side cutting edge angle-nose radius
8 -14 – 6 – 12 – 6 – 15 – 1/8
American Standard Association (ASA)
80
Mekanisme Pepotongan
81
Mekanisme Pepotongan
82
Orthogonal Oblique
Terminilogi Memotong Logam
83
Rasio Ketebalan Serpihan (r) dan Sudut Geser (Shear Angle ø)
)cos(
sin1 0
cc t
t
rr
tc : tebal geram (chip)
to : kedalam potong
α : sudut garuk (rake angle)84
Hubungan Kecepatan potong Logam
(a) Skematik mekanisme dasar dari formasi serpihan dalam memotong, (b) diagram kecepatan dalam daerah memotong.
85
Analisa kecepatan memotong
rvv cf .
vc : kecepatan memotong (m/min atau ft/min)vs : kecepatan geservf : kecepatan gesek
1000
DNVc
87
Analias Gaya Pahat Saat PemotonganPahat pemotongan miring (oblique)
88
Analias Gaya Pahat Saat Pemotongan
Pahat pemotongan miring (oblique)
Analias Gaya Pahat Saat Pemotongan
89
Tool
Tool
Chip
Chip
Pahat pemotongan miring (oblique)
90
Analias Gaya Pahat Saat Pemotongan
t2 = tc t1 = to
Pahat pemotongan miring (oblique)
N
F 1tan
µ : kofisien geser
91
Analias Gaya Pahat Saat Pemotongan
Pahat pemotongan miring (oblique)
92
Analias Gaya Pahat Saat Pemotongan
Pemotongan ortogonal, Fr = 0
93
Hubungan Gaya, Kecepatan, Hantaran dan
Kedalam potong
94
Merchant’s Force Circle
1tan
N
F
β =
95
Theory of Ernst and Merchant (1944)
Hubungan Ernest and Merchant
Secara praktis : Jika α > 15o , maka ø = α Jika α < 15o , maka ø = 15o
Tegangan rata-rata pada luas bidang miring Tegangan geser (ԏs)
S
SS A
F
Tegangan Normal (σs)S
nS A
F sin
oS
btA
Regangan(γ) b : lebar pemotongan
Laju regangan geser (S)
s
s
t
VS
ts : tebal deformasi
2singeser bidang panjang
2
1 os
tt
ts = 25 x 10-3 mm (max)
96
Laju Pelepasan Logam (Material Removal
Rate,MMR=Q)
MRR= Q=12 x tox f x vc
MRR/Q : laju pelepasan logam, in3/min (mm3/min) to : kedalaman potong, in. (mm) f : hantaran, in. per putaran (mm/rev.) vc : kecepatan potong, ft/min (m/s)
97
DAYA
Daya yang dibutuhkan untuk pemotongan (Pc)
1000cc
c
VFP vc : kecepatan potong,
m/s Fc : Gaya potong , N Pc : Daya potong, kW
Daya yang dibutuhkan motor listrik (Pm)
mt
cm
PP
ηmt : Efisiensi mesin bubut (0.8
– 0.9)
Contoh soal-5
USIA PAHAT
98
VTn = C V : kecepatan memotong, m/min T : umur pahat, menit n : eksponen tergantung pada kondisi pemotongan C : konstan = kecepatan memotong untuk suatu umur pahat satu menit.
Contoh soal-6
top related