proposal revisi.doc
Post on 12-Jul-2016
230 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...1
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...2
1.1 Latar Belakang…………………………………………………….......2
1.2 Pembatasan Masalah………………………………..………………....3
1.3 Perumusan Masalah……………………….…………………………..4
1.4 Tujuan Penelitian………………...…………………………………....4
1.5 Manfaat Penelitian……….……………………………………………4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………..……………………..5
2.1 Pengertian sumber daya manusia dan manajemen sumber daya
manusia ……………………..………………………………………...5
2.2 Kerangka Pemikiran……………….…………………………………11
2.3 Hipotesis……………………………………………………………...13
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………….14
3.1 Desain Penelitian……………………………………………………..14
3.2 Obyek dan Waktu Penelitian…………………………………………14
3.3 Variable Penelitian…………………………………………………...15
3.4 Operasionlisasi Variable……………………………………………..15
3.5 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………...15
3.6 Teknik Pengambilan Sample…………………………………………16
3.7 Teknik Analisis Data…………………………………………………16
DAFTAR PUSTAKA……………...……………………………………………19
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini persaingan dalam dunia usaha semakin sulit, perusahaan
dituntut untuk mampu menghadapi segala macam kondisi yang akan dihadapi
pada saat ini ataupun untuk kedepannya. Yaitu dengan mengambil langkah-
langkah yang tepat untuk sebuah perusahaan agar tetap berjalan dengan
semestinya.
Untuk itu sebuah perusahaan harus mampu meningkatkan kinerja kerja
karyawan untuk tetap bekerja sesuai dengan bidang pekerjaannya agar suatu
perusahaan akan tetap berjalan untuk kedepannya. Usaha untuk menciptakan hal
tersebut bukan hanya dilakukan oleh karyawannya saja, tetapi seorang pimpinan
pun harus bisa menunjukkan sikap dan sifat sebagai pimpinan yang sebenarnya
yang dapat menciptakan suasana kerja yang nyaman bagi para pekerja untuk
mengerjakan tugas dan tanggung jawab mereka yang harus diselesaikan.
Oleh karena itu seorang pemimpin harus bisa memberi contoh yang dapat
menambah semangat kerja karyawannya dari hal yang sekecil apapun untuk
terlihat jiwa kepemimpinan yang sebenarnya yang dapat membangkitkan
semangat kerja karyawan bukan hanya sekedar memerintah bawahan untuk tetap
bekerja tanpa memberi contoh yang baik dan sebenarnya, tetapi harus memberi
sifat dan sikap yang layaknya seorang pemimpin yang bisa mengarahkan para
karyawan pada tugas yang sebenarnya.
Sebagai seorang pemimpin bukan hanya harus bisa memberikan contoh
kepada karyawannya saja tetapi harus bisa mempengaruhi orang lain, bawahan
atau kelompok untuk mau bekerja sesuai dengan kebutuhannya, memiliki
kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok untuk tetap selalu
menaati peraturan yang telah ada, memiliki kemampuan atau keahlian khusus
dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya agar dapat memantau pekerjaan
sesuai dengan bidang yang dikerjakan, harus bisa mencapai tujuan dan cita –cita
perusahaan dengan mengambil atau menjalankan suatu kebijakan.
3
Dalam suatu perusahaan, organisasi atau kelompok berbeda – beda dalam
memilih gaya kepemimpinan yang diinginkan, banyak karyawan tidak menyukai
gaya kepemimpinan yang otoriter dimana segala pusat keputusan dan kebijakan
yang diambil dipilih langsung sendiri tanpa menerima pendapat dari yang lain dan
karayawan hanya menerima tugas saja, namun ada juga karayawan yang
menyukai gaya kepemimpinan yang demokratis yaitu gaya pemimpin
memberikan wewenang secara luas kepada para karyawan untuk ikut ambil dalam
segala hal sebagai suatu tim utuh.
Dengan adanya gaya kepemimpinan tersebut, diharapkan perusahaan
mampu menentukan gaya kepemimpinan yang baik. Gaya kepemimpinan yang
baik akan bermanfaat untuk meningkatkan kinerja kerja karyawan sehingga dapat
menambah semangat kerja karyawan, dapat mengerjakan pekerjaan sesuai dengan
tanggung jawabnya, karyawan merasa nyaman dengan kondisi perusahaan tempat
bekerja, dan perusahaan pun akan tetap berjalan untuk ke depannya sesuai dengan
tujuan yang di harapkan perusahaan.
Faktor-faktor tersebut, secara langsung akan berpengaruh terhadap kinerja
karyawan PT.Mustika Ratu. Tbk,. yang merupakan perusahaan yang bergerak
dalam pembuatan kosmetik dan alat-alat kecantikan yang berlokasi di ggJalan
Raya Bogor Km.26,4 Pasar Rebo, Ciracas, untuk keberlangsungan perusahaan ke
depannya sehingga gaya kepemimpinan sangat memiliki peran yang erat dalam
meningkatkan kinerja karyawan.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dalam hal ini peneliti
mengambil judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Mustika Ratu. Tbk,”.
1.2 Pembatasan Masalah
Penulis membatasi pembahasan masalah bagaimana pengaruh dan besar
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT.Mustika
Ratu.Tbk.
4
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka
diajukan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada
PT. Mustika Ratu. Tbk,.?
2. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan
pada PT. Mustika Ratu. Tbk,.?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk Menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan.
2. Untuk membuktikan besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk
memberikan masukan informasi atau pengetahuan yang lebih jelas lagi tentang
permasalahan yang dibahas dalam penelitian dan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi S1 Manajemen di STIE Ahmad Dahlan Jakarta.
1. Bagi Perusahaan
Memberikan tambahan informasi dan masukan kepada pihak perusahaan
dalam penerapan gaya kepemimpinan yang dipilih untuk meningkatkan kinerja
karyawan.
2. Bagi Akademis
Diharapkan hasil penelitian ini menjadi referensi bagi STIE Ahmad Dahlan
Jakarta, khususnya jurusan managemen sumber daya manusia dan dapat dijadikan
informasi bagi penelitian selanjutnya.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya
Manusia
2.1.1 Pengertian Sumber Daya Manusia
Setiap organisasi apapun bentuknya senantiasa akan berupaya dapat
tercapainya tujuan organisasi yang bersangkutan dengan efektif dan efisien.
Efisiensi maupun efektivitas organisasi sangat tergantung pada baik buruknya
pengembangan sumber daya manusia/anggota organisasi itu sendiri, itu berarti
bahwa sumber daya manusia yang ada dalam organisasi tersebut secara
proposional harus diberikan latihan dan pendidikan yang sebaik - baiknya,
bahkan harus sesempurna mungkin.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia pada umumnya untuk
memperoleh tingkat perkembangan karyawan yang setinggi-tingginya,hubungan
kerja yang serasi diantara para karyawan dan penyatupaduan suber daya manusia
secara efektif atau tujuan efisiensi dan kerja sama sehingga diharapkan akan
meningkatkan produktivitas kerja.
Menurut ( Danang Sunyoto, 2013:1) Manajemen Sumber Daya
manusia adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan atas penggandaan, pengembangan, kompensasi,
pengintergritasan, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan
maksud untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan secara terpadu.
Aset organisasi paling penting yang harus dimiliki oleh perusahaan dan
sangat diperhatikan oleh manajemen adalah aset manusia dan organisasi
tersebut. Istilah sumber daya manusia (human resources) merujuk kepada
orang-orang di dalam organisasi. Pada saat para manajer terlibat
akitivitas-aktivitas sumber daya manusia sebagai bagian dari
pekerjaannya,mereka berupaya memfasilitasi kontribusi yang disodorkan
6
oleh orang-orang untuk mencapai rencana-rencana dan strategi-strategi
organisasi.
2.1.2 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Peranan manajemen sumber daya manusia (MSDM)
adalah tugas MSDM untuk mengelola unsur manusia seefektif mungkin agar
memperoleh suatu satuan tenaga kerja yang puas dan memuaskan. MSDM
merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri pada unsur
sumber daya manusia. Menurut Danang Sunyoto perencanaan dan penerapan
sumber daya manusia memiliki tiga aspek utama yaitu:
1. Fungsi Manajerial yang terdiri atas:
a) Perencanaan, Fungsi perencanaan meliputi penentuan program
sumber daya manusia yang akan membantu pencapaian tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan.
b) Pengorganisasian, Fungsi pengorganisasian adalah membentuk
organsasi dengan merancang susunan dari berbagai hubungan
antara jabatan,personalia,dan faktor-faktor lain
c) Pengarahan, Fungsi pengarahan adalah mengusahakan agar
karyawan mau bekerja secara efektif melalui perintah motivasi.
d) Pengendalian, Fungsi pengendalian adalah mengadakan
pengamatan atas pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
dan mengoreksinya jika terjadi penyimpangan atau jika perlu
menyesuaikan kembali rencana yang telah dibuat.
2. Fungsi Operasional yang terdiri atas:
a) Pengandaan, Fungsi pengadaan meliputi perencanaan sumber daya
manusia,perekrutan,seleksi,penempatan dan orientasi
karyawan,perencanaan mutu dan jumlah karyawan. Sedangkan
perekrutan,seleksi dan penempatan berkaitan dengan
penarikan,pemilihan,penyusunan dan evaluasi formulir lamaran
kerja,tes psikologi dan wawancara
b) Pengembangan, Fungsi pengembangan bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan,pengetahuan dan sikap karyawan agar
7
dapat melaksanakan tugas dengan baik. Kegiatan ini menjadi
semakin penting dengan berkembangnya dan semakin
kompleksnya tugas manajer.
c) Kompensasi, Fungsi kompensasi dapat diartikan sebagai
pemberian penghargaan yang adil dan layak kepada karyawan
sebagai balas jasa kerja mereka. Pemberian kompensasi merupakan
tugas yang paling kompleks dan juga merupakan salah satu aspek
yang paling berarti bagi karyawan maupun organisasi.
d) Pemeliharaan, Fungsi pemeliharaan tidak hanya mengenai usaha
untuk mencegah kehilangan karyawan-karyawan tetapi dimaksud
untuk memelihara sikap kerja sama dan kemampuan bekerja
karyawan tersebut.
e) Pemutusan hubungan kerja, Fungsi pemutusan hubungan kerja
yang terakhir adalah memutuskan hubungan kerja dan
mengembalikannya kepada masyarakat,proses pemutusan
hubungan kerja yang utama adalah pensiun,pemberhentian dan
pemecatan.
3. Peranana atau kedudukan dalam pencapaian tujuan organisasi perusahaan
secara terpadu.
2.1.3 Fungsi-Fungsi Pemimpin
Kepemimpinan (leadership) didenifisikan dengan berbagai cara yang
berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. Kepemimpinan manajerial dapat
didenifisikan sebagai suatu pross pengarahan dan pemberian pengaruh pada
kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.
Ada tiga implikasi penting dari definisi tersebut (Veithzal, Bactiar dan Boy :
2013) :
1. Kepemimpinan menyangkut orang lain bawahan dan pengikut.
Kesediaan mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpinan,para
anggota kelompok membantu menetukan status/kedudukan
pemimyang pngin dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan.
8
Tanpa bawahan,semua kualitas kepemimpinan seorang manajer akan
menjadi tidak relevan.
2. Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak
dapat seimbang di antara para pemimpin dan anggota kelompok. Para
pemimpin mempunyai wewnang untuk mengarahkan berbagai
kegiatan para anggota kelompok,tetapi para anggota kelompok tidak
dapat mengarahkan kegiatan-kegiatan pemimpin secara
langsung,meskipun dapat juga melalui sejumlah cara secara tidak
langsung.
3. Selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau
pengikut,pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh. Dengan
kata lain,para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa
yang harus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana
bawahan melaksanakan perintahnya. Sebagai contoh,seorang manajer
dapat mengarahkan seorang bawahan untuk melaksanakan suatu tugas
tertentu,tetapi dia dapat juga mempengaruhi bawahan dalam
menentukan cara bagaimana tugas itu dilaksanakan dengan tepat.
Menurut buku Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi (2013:3)
Menjelaskan Kepemimpinan menjadi beberapa devinisi yang diambil dari
beberapa ahli yaitu:
“Slamet Santoso (2004) mendenifisikan kepemimpinan sebagai
usaha untuk memenuhi anggota kelompok agar mereka bersedia
menyumbangkan kemampuannya lebih banyak dalam mencapai tujuan
kelompok yang telah disepakati.”
Tannenbaum,Weschler and Nassarik (1961) “Kepemimpinan adalah
suatu proses yang memengaruhi aktivitas kelompok yang diatur untuk
mencapai adalah pengaruh antarpribadi,dalam situasi tertentu dan langsung
melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan
tertentu.”
9
Jacobs & Jacques (1990) “Sebuah proses member arti terhadap
usaha kolektif,dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha
yang diinginkan untuk mencapai sasaran.”
2.1.4 Pendekatan Perilaku dan Fungsi Kepemimpinan
Pendekatan-pendekatan kesifatan dalam kenyataaannya tidak dapat
menjelaskan apa yang menyebabkan kepemimpinan efektif. Oleh sebab itu
pendekatan perilaku tidak lagi mencoba untuk mencari jawaban sifat-sifat
kepemimpinan, tetapi mencoba untuk menentukan apa yang dilakukan oleh para
pemimpin efektif yaitu bagaimana mereka mendelegasikan tugas, bagaimana
mereka berkomunikasi dengan dan memotivasi bawahan mereka, bagaimana
mereka menjalankan tugas-tugas dan sebagainya. Tidak seperti sifat-sifat,
bagaimanapun juga perilaku-perilaku dapat dipelajari atau dikembangkan.
Sehingga individu-individu dapat dilatih dengan perilaku-perilaku kepemimpinan
yang tepat agar mampu memipin lebih efektif.
Fungsi-fungsi kepemimpinan, dalam perilaku pembahasan orientasi atau
identifikasi pemimpin, aspek pertama pendekatan perilaku kepemimpinan
menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam kelompoknya.
Agar perusahaan berjalan dengan baik dan efektif seorang pemimpin harus
melaksanakan fungsi utama yaitu:
1. Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas atau pemecahan masalah
2. Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok atau sosial.
2.1.5 Gaya-Gaya Kepemimpinan
Menurut Ghiselli (2003: 297) ada beberapa tipe kepemimpinan yang
digunakan dalam sebuah perusahaan diantaranya:
1. Gaya kepemimpinan Kharismatik.
Adalah gaya kepemimpinan yang memicu para pengikutnya dengan
memperlihatkan kemampuan heroik atau luar biasa ketika mereka
mengamati perilaku tertentu pemimpin mereka.
2. Gaya kepemimpinan transaksional.
Yaitu gaya kepemimpinan yang memandu atau memotivasi para
10
pengikutnya menuju ke sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas
persyaratan peran dan tugas.
3. Gaya kepemimpinan transformasional.
Ialah gaya kepemimpinan yang menginspirasi para pengikut untuk
melampaui kepentingan pribadi mereka dan mampu membawa
dampak yang mendalam dan luar biasa pada pribadi para pengikut.
4. Gaya kepemimpinan visioner.
Merupakan gaya kepemimpinan yang mampu menciptakan dan
mengartikulasikan visi yang realistis, kredibel, dan menarik mengenai
massa depan organisasi atau unit organisasi yang tengah tumbuh dan
membaik.
2.1.6 Kinerja Karyawan
Penilaian kinerja karayawan mestilah berkaitan dengan pekerjaan. Lebih
khusus lagi, informasi pekerjaan haruslah ditentukan melalui analisis pekerjaan.
Fakrtor-faktor subyektif seperti inisatif, antusiasme, loyalitas, dan kerja sama
nyata sangat penting. Bagaimanapun hal-hal tersebut sebenarnya menentang
ketentuan dan pengukuran, kecuali jika faktor-faktor seperti ini dapat secara jelas
diperlihatkan sebagai bertalian dengan pekerjaan, faktor-faktor tersebut sebaiknya
tidak digunakan dalam evaluasi-evalusi formal.
Dalam sistem kinerja bisa saja dianggap gagal karena beberapa sebab-sebab
yang kemungkinan dapat menimbulkan kegagalan, kegagalan tersebut adalah :
1. Sistem yang ditetapkan secara buruk
2. Sistem yang dikomunikasikan secara buruk
3. Sistem yang tidak tepat.
2.1.7 Studi Sebelumnya
Pada penulisan ini penulis menganalisis dari beberapa sumber data yang
terdahulu sebagai bahan acuhan dan perbandingan dengan tulisan yang penulis
buat, studi sebelumnya yang digunakan penulis adalah :
1. Judul skripsi “Hubungan Lingkungan Kerja Dengan Semangat Kerja
Karyawan Pada PT.Sinar Sosro Jaya”. Pada skripsi ini dijelaskan
11
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dengan gaya kepemimpinan
dengan semangat kerja karyawan dalam menyelesaikan tugas
pekerjaannya sesuai dengan bidang-bidangnya, dan semangat kerja
karyawan timbul dengan keadaan atau suasana perusahaan yang
nyaman untuk melakukan pekerjaan.
2. Judul skripsi “Penilaian Prestasi Kerja Karyawan Dan Beberapa
Hambatan Serta Alternatif Pemecahannya Pada Bank Danamon
Indonesia.Tbk, Cabang Tangerang”. Pada skripsi menerangkan bahwa
pemberian penilaian prestasi kerja dapat meningkatkan kinerja
karyawan dalam mengerjakan tugasnya karena merasa dihormati oleh
atasannya.
3. Judul skripsi “Analisis Penerapan Gaya Kepemimpinan Terhadap
Kinerja Kerja Keuangan Pada PT.X”. Pada skripsi ini menerangkan
bahwa gaya kepemimpin sangat berpengaruh terhadap karyawan
bagian keuangan dalam mengelola keuangan perusahaan untuk tidak
terjadi penyelewengan yang tidak diinginkan perusahaan.
2.2 Kerangka Pemikiran
Persaingan dalam dunia usaha semkin ketat, dalam mempersiapkan situasi
tersebut perusahaan harus pintar-pintar memeilih tindakan untuk memajukan
perusahaannya untuk terus berjalan.
Keberhasilan suatu perusahaan tidak luput darpi kinerja karyawan yang
mampu mengerjakan pekerjaan sesuai yang diinginkan perusahhan untuk
mencapai suatu tujuan perusahaan. Untuk mencapai kinerja karyawan yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan dibutuhkan pemimpin yang dapat membuat
karyawan menjadi nyaman dalam pekerjaan.
Maka perusahaan harus pintar dalam menentukan gaya kepemimpinan yang
akan diterapkan agar karyawan pun merasa nyaman di tempat mereka bekerja,
dengan penerapan beberapa gaya pemimpinan yang ada. Seperti gaya
kepemimpinan yang otoriter, demokratis, maupun bebas.
12
Bagi PT.Mustika Ratu. Tbk kinerja karyawan sangat berpengaruh dalam
memajukan perusahaan untuk tetap beroperasi sesuai bidang yang telah di cita-
citakan dan sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu menjadi suatu produk yang
dapat dikenal oleh masyarakat luas dan diterima oleh seluruh kalangan
masyarakat.
Selanjutnya kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 1.1 sebagai berikut:
Gambar 1.I Kerangka Pemikiran Penelitian
Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan Bebas
Kinerja Karyawan
Tujuan Perusahaan Cita-Cita Perusahaan
Pemimpin
PT. Mustika Ratu. Tbk,
13
2.3 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah
penelitian. Dikatakan sementara karena jawabang yang diberikan baru
berdasarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta yang diperoleh dari
pengumpulan data. Adapun hipotesis tersebut adalah sebagai berikut :
Ha : Tidak ada pengaruh signifikan antara gaya kepemimpinan dengan
kinerja karyawan.
Ho : Ada pengaruh signifikan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja
karyawan.
14
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian ini pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dan setiap penelitian
mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian merupakan
rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-
asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-
isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian (research
design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah
yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data
dikumpulkan, dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah.
Tujuan rancangan penelitian adalah melalui penggunaan metode penelitian yang
tepat, dirancang kegiatan yang dapat memberikan jawaban yang teliti terhadap
pertanyaan-pertanyaan penelitian.
3.2 Obyek dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengacu pada Manajemen Sumber Daya
Manusia, khususnya mengenai gaya kepemimpinan yang diterapkan perusahaan
untuk meningkatkan kinerja karyawan. Penulis mengadakan penelitian di bagian
staff karyawan PT.Mustika Ratu. Tbk,
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dan mengumpulkan data dalam
penelitian pada PT. Mustika Ratu. Tbk, yang bergerak dalam bidang kosmetik dan
alat-alat kecantikan, yang berlokasi di Jalan Raya Bogor Km.26,4 Pasar Rebo,
Ciracas. Waktu penelitian dilaksanakan selama 1bulan terhitung dari Mei 2013.
15
3.3 Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini mencakup:
1. Variabel Bebas (independent variabel)
Adalah suatu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Dalam hal ini
variabel yang digunakan adalah gaya kepemimpinan yang diterapkan PT.Mustika
Ratu. Tbk,.
2. Variabel Tidak Bebas (dependent variabel)
Adalah suatu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya dimana
variabel tidak bebas (y) dalam penelitian ini adalah kinerja kerja.
3.4 Operasionalisasi Variabel
1. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah sifat yang diterapkan oleh seorang pemimpin
dalam suatu perusahaan untuk menjalankan tugasnya dalam mengatur
bawahannya.
2. Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan adalah tingkat kemampuan karyawan dalam melaksanakan
tugasnya menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh atas untuk diselesaikan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Riset Lapangan
Riset lapangan ini dilakukan dengan mengadakan penelitian langsung
objek penelitian dan yang diteliti adalah karyawan PT.Mustika Ratu. Tbk,.
Adapun tehnik pengumpulan data ini melalui:
a) Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu untuk memperoleh
informasi yang diperlukan. Percakapan ini dilakukan oleh dua belah pihak
yaitu pewawancara dan yang diwawancarai. Orang yang diwawancarai
adalah orang yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang telah
pewawancara berikan.
16
b) Kuesioner
Yaitu dengan cara membuat pertanyaan dengan alternatif jawaban kepada
pihak yang bersangkutan yang akan kita mintakan informasi yang ada
kaitannyadenga judul skripsi ini.
3.5.2 Riset Kepustakaan
Riset ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan literature yang
ada hubungannya dengan masalah yang dibahas. Penelitian ini dibutuhkan untuk
membahas permasalahan yang bersifat teoritis. Dalam hal ini penulis membaca,
mengumpulkan dan mengambil kesimpulan baik dari buku maupun artikel
penerbit lainnya. Sehingga dapat memperluas pengetahuan atas masalah yang
dibahas. Hasil-hasil yang didapat kemudian dijadikan dasar untuk memberikan
gambaran mengenai masalah yang sedang diteliti dan juga digunakan sebagai
dasar untuk menarik kesimpulan serta memberikan saran yang diperluas.
3.6 Teknik Pengambilan Sample
Adapun teknik dalam pengambilan sample yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan cara menggunakan teknik random sampling. Hal ini
berarti memberikan peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk
dipilih menjadi anggota sample. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
instrument penelitian dengan menyebar kuisioner yang terdiri dari masing-masing
10 pertanyaan atau pertanyaan pengembangan sumber daya manusia dan kinerja
karyawan pada PT. Mustika Ratu. Tbk,
3.7 Teknik Analisis Data
Hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan instrument-instrument
kuisioner yang disebar kepada 20 responden dengan masing-masing 20
pertanyaan atau pertanyaan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
kinerja karyawan pada PT.Mustika Ratu. Tbk,.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan yang
diambil perusahaan terhadap kinerja karyawan maka penulis mencoba
17
menghitung dengan metode kolerasi melalui kuisioner yang disebarkan kepada
responden dengan jawaban masing-masing:
a. Sangat setuju diberi skore 5
b. Setuju diberi skore 4
c. Ragu-ragu diberi skore 3
d. Kurang setuju diberi skore 2
e. Sangat kurang setuju diberi skore 1
1. Analisa Regresi
Analisa regresi dilakukan untuk mengetahui bentuk hubungan antara pengaruh
kepemimpinan (x) dengan kinerja karyawan (y). Bentuk hubungan kedua variabel
diatas ditunjukan melalui persamaan regresi dibawah ini.
Sedangkan koefisien regresi a dan b diperoleh dengan persamaan berikut:
Keterangan:
Y = Variable terikat, dalam hal ini adalah kinerja karyawan
X = Variabel bebas, dalam hal ini adalah pimpinan pada PT.X
a = Konstanta atau nilai variable Y untuk X = 0
b = Konstanta atau nilai penambahan atau pengurangan suatu variable Y untuk
setiap penambahan suatu nilai variabel X
n = Jumlah data atau frekuensi penelitian
2. Analisa Korelasi
Untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat koefisien hubungan variabel-
variabel yang diuji, digunakan analisa korelasi yang perhitungannya dipakai
metode product management.
18
Koefisien korelasi ditunjukan dengan persamaan dibawah ini:
Keterangan:
r = koefisien korelasi
Y = Variable terkait, dalam hal ini adalah kinerja karyawan
X = Variabel bebas, dalam hal ini adalah pimpinan
a = Konstanta atau nilai variable Y untuk X = 0
b = Konstanta atau nilaipenambahan atau pengurangan suatu variable Y untuk
setiap penambahan suatu nilai variabel X
n = Jumlah data atau frekuensi penelitian dari koefisien korelasi dapat dinilai
antara -1≤ 0 ≥1
Penjelasan:
a. Jika r = 1 atau mendekati 1, maka hubungan antara pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan adalah sangat kuat dan
positif (searah), artinya setiap meningkatnya gaya kepemimpinan akan
diikuti oleh kinerja karyawan, dan sebaliknya setiap menurunan gaya
kepemimpinan akan diikuti penurunan kinerja karyawan.
b. Jika r = -1, atau mendekati -1, maka hubungan antara pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan adalah sangat kuat akan
tetapi memiliki hubungan yang bersifat negative (tidak searah), artinya
setiap pengararuh gaya kepemimpinan melemah/menurun maka akan
diikuti oleh penurunan kinerja karyawan, dan sebaliknya setiap
peningkatan pengaruh gaya kepemimpinan akan diikuti oleh
meningkatnya kinerja karyawan.
c. Jika r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara pengaruh gaya
kepemimpinan adalah sangat lemah atau bahkan tidak memiliki
hubungan sama sekali.
19
DAFTAR PUSTAKA
Danang Sunyoto. 2013. Manajemen Sumber Daya . Yogyakarta: PT.Buku Seru.
Veithzal Rivai,Bachtiar,Boy Rafli Amar. 2013. Pemimpin Dan Kepemimpinan
Dalam Organisasi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Stephen.P.Robbins dan Mary Coulter. 2010. Manajemen. Jakarta: Erlangga.
T.Hani Handoko.2012. Pengantar Manajemen. BPFE Yogyakarta.
Danang Sunyoto. 2012. Teori,Kuisoner,dan Analisis Data.
Yogyakarta:PT.BukuSeru.
20
SUMBER : PUJI ASTUTI
top related