prinsip pembelajaran dlm pbl

Post on 24-Jun-2015

253 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PRINSIP PEMBELAJARANDALAM PBL

Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma

Surabaya

Disadur dan Diadaptasikan dari Materi TOT/TOI

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Surabaya

Masalah utama dalam Pembelajaran

Ilmu Kedokteran (1)

Retensi ilmu yang rendah

Kausa Ilmu dipelajari bukan dalam konteks

penerapan

Terpisah dari cabang ilmu lain

Solusi Ilmu dipelajari dalam konteks klinik

terkait dengan ilmu lain

Masalah utama dalam Pembelajaran

Ilmu Kedokteran (2)

Kesulitan menerapkan ilmu untuk evaluasi &

pengelolaan pasien di Klinik

Kausa Tak terlatih dalam penalaran klinis (clinical

reasoning)

Solusi Ilmu dipelajari dalam format penalaran

klinis

Masalah utama dalam Pembelajaran Ilmu

Kedokteran (3)

Ketertinggalan dari perkembangan ilmu

Kausa Tak terlatih dalam evaluasi kemampuan diri,

mengidentifikasi limu yang diperlukan,

mencari dan menggunakan sumber ilmu mutakhir

Solusi Mengintegrasikan proses evaluasi diri dan

identifikasi kebutuhan ilmu dalam metoda belajar –

mengajar

Alternatif Metoda Belajar – Mengajar

PBL (problem-based, student-centered learning) vs subject-based, teacher-centered learning

• Menerapkan pembelajaran ilmu berorientasi pada masalah, secara terintegrasi, dalam konteks klinis

• Menerapkan penerapan klinis (clinical reasoning) dalam metode pembelajarannya

• Mengintegrasikan proses evaluasi kemampuan diri dan proses identifikasi kebutuhan ilmu

Clinical Reasoning sebagai Landasan Filosofis PBL

INFORMASIPASIEN

PRESENSI

ANALISIS

TRAMED

SINTESISMASALAH

PENCAIRANINFORMASI

HIPOTESISKERJA

HIPOTESIS AKHIR

STRATEGIKELOLA

UJI KHUSUS

TINDAKAN

Prinsip Pembelajaran dalam PBL

• Berdasarkan masalah

• Terintegrasi, dalam konteks klinis

• Menerapkan penalaran klinis

• Self-directed, self-fulfilled• Interaktif, dalam kelompok kecil

Pembelajaran Interaktif dalam

Kelompok Kecil PBL (1)

Mengapa beriteraksi dalam kelompok ?

• Memacu semangat belajar

• Menghindari “kemacetan” belajar

• Mempermudah pencairan sumber ilmu

• Melatih diri bekerja sama dalam tim medis

Pembelajaran Interaktif dalamKelompok Kecil PBL (2)

Karakteristik kelompok interkatif dalam PBL• Jumlah anggota : 4 – 8• Dipimpin oleh ketua kelompok, dibantu

oleh sekretaris kelompok• Difasilitasi oleh tutor• Bertatap muka secara periodik

Pembelajaran Interaktif dalamKelompok Kecil PBL (3)

Masalah terkait dengan dinamika kelompok

• Individu Pasif

• Individu mendominasi • Kompetisi berlebihan

• Diskusi lepas arahkeluar dari tujuan pembelajaran

solusi Aturan main, peran ketua & tutor

solusi Aturan main, peran ketua dan tutor

solusiAturan main, peran ketua Dan tutor, semangat kooperatif

solusi TIU dan TIK yang jelas, peran tutor

Pembelajaran Interaktif dalam Kelompok Kecil PBL (4)

Aturan main : terbuka, bersahabat, konstruktif• Tak boleh takut mengemukakan pendapat

( tak ada pendapat yang buruk / tak bermutu )• Tak boleh mencemooh pendapat rekan• Kritis terhadap pendapat rekan• Kritik membangun, bukan menjatuhkan• Utamakan semangat kooperatif dari pada

kompetitif

Pembelajaran Interaktif dalam Kelompok Kecil PBL (5)

Peran Tutor

Fasilitator ( bukan pengajar / penceramah )- Mengelola dinamika kelompok- Menjaga diskusi agar tetap di dalam jalur,

sesuai dengan tujuan pembelajaran Sumber data

Pembelajaran Interaktif dalam

Kelompok Kecil PBL (5)

Formasi diskusi ( contoh )

Benar Benar Salah !

Ketua Ketua

Tutor

TutorTutor

Modul PBL ( 1 )

Informasi, panduan, dan instruksi tertulis yang

Merupakan penggati pasien dengan masalahnyayang menjadi dasar pembelajaran

Memiliki format / sistematika spesifik

Berisi tujuan pembelajaran, senario masalah,strategi pembelajaran, dan instruksi operasional

Modul PBL (2)Senario Masalah

• Simulasi masalah penderita

• Berisi masalah pokok & informasi kunci yang harus dikembangkan mahasiswa dengan penalaran klinis

Seorang wanita ditemukan dalam keadaan tak sadar di kamarnya dan dibawa ke rumah sakit. Di UGD, dokter mendapat seorang wanita muda, kurus, dalam keadaan koma, dengan pernafasan yang cepat dan dalam

Modul PBL (3)

Tujuan Pembelajaran (TIU & TIK)

• Pedoman arah penyelesaian masalah agar sesuai dengan bidang ilmu & tingkat kompetensi yang harus dikuasai

• Rambu pencegah penyimpangan arah belajar

Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa akan dapat :•Menjelaskan kelainan metabolisme yang mendasari mekanisme masalahPenderita•Menjelaskan kelainan homeostasis yang berperan dalam terjadinya masalahpenderita

Pelaksanaan proses PBL (1)

1. Penetapan ketua dan sekretaris kelompok2. Penegasan tujuan pembelajaran3. Penalaran klinis melalui diskusi (“brain

storming”)- Penetapan masalah pokok & informasi kunci- formulasi hipotesis kerja- Pencarian informasi tentang penderita(anamnesis, pem. Fisik, pem. Penunjang)

Pelaksanaan Proses PBL (2)

4. Identifikasi pengetahuan yang dibutuhkan

5. Pencarian informasi / belajar mandiri

6. Penalaran klinis ulang melalui diskusi

7. Hipotesis akhir

(mekanisme terjadinya masalah penderita)

Pelaksanaan Proses PBL (3)

Identifikasi pengetahuan yang dibutuhkan• Mengidentifikasi dan mencatat pengetahuan apa

saja yang kiranya perlu dimiliki untuk memecahkan masalah

• Mengkompilasi dan mempformulasikan kebutuhan pengetahuan dalam bentuk pertanyaan

• Mencari jawab pertanyaan dengan belajar mandiri

Contoh Teknik Pencatatan Prosen Penalaran Klinis dalam PBL

INFORMASI HIPOTESIS

(MEKANISME)

KEBUTUHAN

PENGETAHUAN

Gangguan kesadaran (mslh pokok)

Kurus, demam (kata kunci)(IDENTIFIKASI MASALAH POKOK)

Wanita muda kurus dalam keadaan tak sadar disertai demam

(KONSEP AWAL)

Wanita muda dengan penurunan kesadaran yang terjadi berangsur-angsur dalam 3 hari disertai demam, tidak minum alkohol, tidak mengeluh sakit kepala, tidak ada kecelakaan/benturan pada kepala, tak ada riwayat hipertensi, tak ada kelumpuhan (SINTESIS MASALAH)

Trauma kepala, intoksikasi, hipoksia, tumor otak, gangguan sirkulasi otak, infeksi CNS (HIPOTESIS KERJA)

Tumor otak, infeksi CNS, intoksikasi

(HIPOTESIS KERJA YANG TELAH BERKEMBANG DAN BERUBAH)

Berkembang/berubah terus seiring dengan berkembang dan berulangnnya

proses penalaran

Hiperglikemia, ketonemia, dehidrasiasidosis

(HIPOTESIS TENTANG MEKANISNME YANG PALING MUNGKIN DAN PERLU DIUJI KEMBALI SERTA DIKEMBANGKAN LEBIH LANJUT

Hal-hal penyebab gangguan kesadaran (Neurologi, IP dalam, Anestesiologi)

Metabolisme karbohidrat pengendali kadar glukosa darah (Biokimia) Sintesis senyawa keton dan pengendaliannya (biokimia) Homoestasis asam basa (Faal)

Homeostasis cairan (Faal)

PAPAN TULIS/WHITEBOARD

Pelaksanaan Proses PBL (4)

Pencairan Pengetahuan / belajar mandiri• Mahasiswa: memilih dan menentukan sumber

ilmu yang memadai (texbook, artikel majalah ilmiah, internet, preparat histologi, kadaver, CD, mannequin, konsultasi pakar, dsb)

• Mempelajari ilmu yang mereka butuhkan• Mengevaluasi kualitas sumber ilmu yang baru

dipelajari

RingkasanRetensi ilmu yang rendah, kesulitan menggunakan ilmu dalam mengevaluasi dan mengelola pasien serta ketertinggalan dari perkembangan ilmu adalah masalah-masalah besar dalam pendidikan kedokteran.Problem Based, student Centered learning, dengan landasan filosofi, metodologi dan sistematikanya, diharapkan akan dapat menjadi metode pembelajaran alternatif, atau komplementer, untuk menghasilkan dokter yang mampu menangani pasien dengan efektif, efisien dan manusiawi serta mampu mengembangkan ilmunya sepanjang karirnya.Paradigma pembelajaran baru dalam PBL memerlukan reformulasi peran tutor dan ketrampilan dalam mengelola dinamika kelompok

Terima Kasih

ATAS PERHATIAN ANDA

top related