presentasi tutorial

Post on 13-Feb-2016

12 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ojkmkm

TRANSCRIPT

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES PADA PENDERITA

Human immunodeficiency virus - aquried imunodeficiency syndrome ( hiv – aids )

DI KOTA SURAKARTA

DISUSUN OLEH :1. DITA KARUNIAWATI2. FAJAR MAULANA MIZWAR3. NURLAELY AMELIASARI4. FAHMI MAULANA IQBAL5. JULI ZUMIA HADI

KELOMPOK 2 TUTORIAL 3

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG AIDS (Acquried Imunodeficiency Syndrome) merupakan

kumpulan gejala yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus ini menyerang sistem imun tubuh yang menyebabkan infeksi oportunistik.

Lebih dari 2 juta usia dewasa muda antara 10 sampai dengan 19 tahun hidup dengan HIV. Tidak banyak para pengidap HIV yang mendapatkan dukungan dan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan serta pencegahan preventif. Kegagalan yang terjadi akibat dukungan yang tidak efektif dan pelayanan pasien HIV mengalami peningkatan 50% dari laporan AIDS yang diterima disuatu kelompok dengan penurunan 30% pada populasi umum sejak tahun 2005 sampai 2012 (WHO, 2012).

Latar Belakang Presentasi infeksi HIV tertinggi dinyatakan pada usia 25

sampai 49 tahun (73,4 %) diikuti dengan kelompok umur 20-24 tahun (14,7%) dan kelompok usia lebih dari 50 tahun (5%).

Dengan rasio pada perempuan dan laki-laki 1 : 3 dan presentase pada faktor resiko HIV tertinggi adalah hubungan seks yang beresiko paling tinggi ialah heteroseksual (51,7%) dan pada penggggunaan jarum suntik tidak steril (11,6%) dan LSL (homoseksual) 10,6 %. (Kementrian Kesehatan Indonesia, 2013).

Di Surakarta pada tahun 1999 sebanyak 1 kasus, sedangkan secara komulatif sampai bulan Juni 2013 tercatat sebanyak 317 HIV dan 684 AIDS jadi total adalah 1059 kasus, sedangkan 353 meninggal dunia. (Komisi Penganggulangan HIV-AIDS kota Surakarta , 2013)

Sejak di temukan AIDS banyak dampak yang di timbulkan. Apalagi ketika pasien mengetahui terinfeksi HIV, kebanyakan pasien mengalami perubahan prilaku dan sikap di masyarakat (WHO dalam nasronudin,2004). Seringkali penderita beranggapan bahwa penderita AIDS /HIV di asingkan oleh lingkungan sosial mereka. Sehingga menimbulkan stres.

Stres yang dialami pasien HIV akan menginduksi sistem imun melalui jalur HPA aksis dan sistem limbik. Kondisi tersebut menstimulasi hypothalamus untuk melepaskan neuropeptida yang akan mengaktifasi ANS dan hypofise untuk mengeluarkan kortikosteroid dan katekolamin yang bereaksi terhadap kondisi stres. Stres yang lama dan berkepanjangan akan berdampak terhadap penurunan sistem imun.

Latar Belakang

Keterkaitan antara kondisi stres terhadap perkembangan penyakit memungkinkan pasien mendapatkan dukungan sosial dalam proses pengobatan. Dukungan sosial penting untuk mengurangi gangguan psikologik. Diharapkan dengan adanya dukungan sosial dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan penyakit yang diderita pasien, dimana respon emosi, kecemasan dan interaksi sosialnya menjadi lebih positif

Latar Belakang

B. RUMUSAN MASALAHBagaimanakah hubungan antara tingkat

stres pada penderita Human Immunodeficiency Virus - Acquried Imunodeficiency Syndrome ( HIV-AIDS ) di Kota Surakarta ?

C. TUJUANUntuk mengetahui tingkat stres pada

penderita Human Immunodeficiency Virus - Acquried Imunodeficiency Syndrome ( HIV-AIDS ) Dikota Surakarta.

D. MANFAATDapat menjelaskan mekanisme

perubahan pola pikir pada penderita Human Immunodeficiency Virus - Acquried Imunodeficiency Syndrome ( HIV-AIDS ).

TERIMAKASIH

top related