perancangan user interface aplikasi persediaan dan
Post on 16-Oct-2021
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021
P-ISSN : 2722-5607
E-ISSN : 2722-5348 Page 1
Perancangan User Interface Aplikasi Persediaan dan Distribusi Bubuk
Kopi Berbasis Web dengan Model SCM Pada UD. Arman Kota Padang
1Arman, 2Defiariany ,3 Zainul Efendy, 4Yani Despita Sari
1Sistem Informasi,STMIK Indonesia Padang, arman@stmikindonesia.ac.id 2 Sistem Informasi,STMIK Indonesia Padang, Defiariany@stmikindonesia.ac.id
3Sistem Informasi,STMIK Indonesia Padang, zainulefendy@stmikindonesia.ac.id 4Sistem Informasi,STMIK Indonesia Padang, yaniidesvitta412@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk merancang sebuah aplikasi persedian dan distribusi bubuk kopi
berbasis web dengan metode SCM pada UD. Arman, dimana UD. Arman ini selama ini terjadi
permasalahan yang dihadapi adalah dimana proses pengolahan data persediaan dan distribusi produk
bubuk kopi menjadi permasalahaan bubuk kopi yang distributor ke tokoh dan suplayer masih dilakukan secara manual. Sehingga dapat diketahui cara inventaris pada distributor dan toko U.D
Arman harus menunggu konfirmasi terlebih dahulu. Dengan masalah yang terjadi diperlukan adanya
sistem khusus yang dapat digunakan untuk mengelola persediaan dan dapat memantau persediaan produk pada setiap distributor dan menyimpan hasil kurang pedagang. masalah yang dihadapi selama
ini perlu untuk dicarikan solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dengan merancang
sebuah user interface aplikasi persediaan dan distribusi bubuk kopi berbasis web dengan metode SCM
dan membangun manajemen rantai pasokan dan sistem manajemen rantai pasokan (SCM) berbasis distribusi di UD Arman menggunakan metodologi penelitian mengunakan SCLD dan alat bantu
perancangan sistem menggunakan pendekatan UML. Sistem ini dibangun menggunakan bahasa
pemrograman PHP dan basis data Mysql. Berdasarkan hasil uji Black Box testing, aplikasi ini sudah memiliki fungsi sudah sesuai dengan hasil fungsinya masing-masing berjalan dengan baik.
Sedangkan untuk metode keterguaan (usability) metode SUS, responden memberikan skor rata-rata
72 yang berarti hasil pengujian yang diperoleh mendapatkan nilai diatas rata-rata. Berarti nilainya dapat diterima (acceptable) oleh pengguna. Sistem yang dirancang untuk mendukung kinerja
karyawan serta kualitas layanan kepada distributor dan toko dimasukkan, sehingga pimpinan mudah
untuk memonitor semua kegiatan dan keadaan stok bubuk kopi.
Kata Kunci : Perancangan, Persedian, Distribusi, SCM, UML, Web
ABSTRACT The purpose of this study was to design a web-based coffee powder supply and distribution
application with the SCM method at UD. Arman, where UD. Arman has been facing a problem that is
where the processing of inventory data and the distribution of coffee powder products become the
problem of the coffee powder that distributors to characters and suppliers are still done manually. So you can know how to inventory at U.D distributors and stores. Arman must wait for confirmation first.
With the problems that occur it is necessary to have a special system that can be used to manage
inventory and can monitor the product inventory at each distributor and keep the merchant less. the problem faced so far is necessary to find a solution to overcome the problems that occur by designing
a web-based application interface and copy book distribution application with the SCM method and
building distribution-based supply chain management and supply chain management (SCM) systems at UD Arman using a methodology research using SCLD and system design tools using the UML
approach. This system is built using the PHP programming language and MySQL database.Based on
the results of the Black box testing, this application already has a function that is in accordance with
the results of their respective functions running well. As for the usability method of the SUS method, respondents gave an average score of 72 which means that the test results obtained get a score above
the average. Means the value is acceptable (acceptable) by the user. Systems designed to support
employee performance and service quality to distributors and stores are included, so leaders are easy to monitor all activities and state of the coffee powder stock
Keywords - Design, Supply, Distribution, SCM, UML, Web
Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021
P-ISSN : 2722-5607
E-ISSN : 2722-5348 Page 2
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi saat ini terus meningkat seiring
dengan meningkatnya kebutuhan manusia, dari
semua bidang. Terlihat dari Kecenderuan
penggunaan media elektronik, buktinya sudah
banyak bermunculan ditengah tengah masyarakat
dan diaplikasikan di hampir semua bidang.
Antara lain :E-education[1], e-government,E-
learning[2], Penjualan [3], Persedian [4],
Transaksi [5] secara online, dan distribusi [6],
secara elektronik. Semuanya sudah pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi secara lebih
tepat guna amat sangat diperlukan guna lebih
memberikan gambaran kepada para generasi
muda mengenai pemanfaatan teknologi secara
lebih tepat dan lebih bermanfaat[7].
Pemanfaatan teknologi informasi ini merupakan perilaku akuntan menggunakan
teknologi informasi untuk menyelesaikan tugas
dan meningkatkan kinerjanya. Baik di instansi pemerinhan maupaun perusahan swasta. Untuk
menggunakan teknologi informasi, diharapkan
pengguna sistem informasi dapat dikerjakan
lebih cepat dan efisien. UD. Arman salah satu Industri rumahan yang
bergerak dalam bidang usaha produksi kopi.
Sehingga hasil Produk kopi ini sudah sampai keberbagai daerah di sumatera barat. salah satu
cara untuk memasarkan produk kopi dengan
melalui suplayer dan pelangan pelanggan yang sudah ada, segingga rantaipasokan tidak terjadi
putus..Manajemen rantai pasok supply chain
management, merupakan suatu pendekatan
pengelolaan kegiatan-kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah,
yangmentransformasikan bahan mentah tersebut
dan mengirimkan produk tersebut ke konsumen oleh pencari, pengumpul, dan pengecer melalui
sistem distribusi. yang inti utama dalam
manajemen rantai pasok adalah proses distribusi.
Pada tatanan rantai pasok produk pertanian, peranan yang paling dominan yaitu perusahaan
distribusi yang mendistribusikan produk kopi
tersebut, sehingga jelas yang perlu benar-benar menerapkan konsep manajemen rantai pasok ini
adalah perusahaan distribusi.
UD. Arman merupakan instansi swasta yang bergerak dalam produksi bubuk kopi. Selama ini
permasalahan yang jadi, proses pengolahan
persediaan dan pendistribusian bubuk kopi belum
menggunakan aplikasi khusus, tetapi masih menggunakan aplikasi microsoft word dan
microsoft exel.Tentu akan menyebabkan kurang efektif dan efisien dalam proses pengelolaan
persediaan bahan baku bubuk kopi. Saat ini U.D
H. Arman memiliki banyak distributor dan setiap
distributor memiliki persediaan bubuk kopi yang berbeda-beda. Persediaan bubuk kopi pada
distributor akan diketahui jika telah menerima
konfirmasi dari distribusi tersebut. Serta pengecekan data masing-masing barang yang
sudah terjual susah dilakukan dan pada saat
penginputan barang berikutnya harus dilakukan dengan teliti
karena begitu banyak data yang terlihat pada saat
bersamaan. Untuk itu dirancanglah sebuah
metode persedian dan distribusi kopi dengan pendekatan SCM, Supply Chain adalah jaringan
perusahaan-perusahaan yang secara bersama-
sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai
akhir. Menurut Abdul Kadir (2014:125) bahwa
Supply Chain Management, merupakan sistem yang digunakan untuk memantau,
mengendalikan dan memfasilitasi rantai pasokan.
(supply chain).
Jadi Supply Chain Management merupakan suatu proses untuk mengontrol pergerakan bahan
baku menjadi produk jadi dan mengirimkannya
kepada konsumen. Konsep kerjasama ini kemudian berkembang menjadi E-SCM dengan
menggunakan internet, ini sebagai media
komunikasi secara online, memastikan bahan
baku baik dari pemasok maupun barang jadi ke konsumen selalu tersedia sesuai kebutuhan.
A. Penelitian sebelumnya
Penelitian sebelumnya hasil analisis dengan
Five Forces Porter menunjukan daya tawar
pemasok dan persaingan antar perusahaan sejenis memiliki kecenderungan yang kuat,sedangkan
daya tawar pelanggan, pesaing baru, dan produk
substitusi memiliki kecenderunga yang lemah di lingkungan eksternal perusahaan. Selain itu, hasil
analisis value chain menunjukkan pada kondisi
internal perusahaan terdapat aliran informasi yang kurang lancar terutama di bagian suplay
dalam proses bisnis di perusahaan[8].
Selanjutnya dalam penelitian ini juga diusulkan
model persedian EOQ, sehingga perusahaan dapat mengelola persediaan menjadi lebih baik
dan teratur serta mengatasi masalah dalam
persediaan barang seperti ketidakpastian tingkat permintaan dari konsumen yang ada, juga
keterbatasan bahan baku yang didapat dari
pemasok. Aplikasi sistem e-SCMonline dengan
Object Oriented Analysis Design (OOAD) ini
Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021
P-ISSN : 2722-5607
E-ISSN : 2722-5348 Page 3
dapat diharapkan memperlancar aliran informasi yang diburuhkan oleh perushaan tentang
keberadaan bahan baku. Selain itu juga dapat
mengintegrasikan antara perusahaan dengan
distributor dan tingkat agen dalam mendukung proses bisnis sebuah perusahaan.
Peneliti yang lain [9]Distribusi yang tidak
merata dapat menyebabkan stok produkdi suatu daerah akan sangat berlebih, dan di daerah lain
menjadi sangat kurang, hal ini akan memicu
kurangnya keseimbangan harga produk yangberedar dipasaran. Melihat permasalahan
yang ada maka perlu dirancang dan diterapkan
sistem informasi yang akan memberikan solusi
untuk mengumpulkan berbagai informasi hasil pangan daerah-daerah dan dikelola untuk
mengetahui seberapa banyak hasil produksi yang
harus dikonsumsi,dijual dan bisa didistribusikan ke
daerah lain dari petani atau kelompok tani maupun perusahaan pertanian berbadan hukum.
B. Pengertian Perancangan
Definisi Perancangan atau design menurut
Jogiyanto H.M, 2005[10], menyatakan bahwa:
“Perancangan merupakan tahap dari analisis
system dimana pada perancangan sistem digambarkan rancangan sistem yang akan
dibangun sebelum dilakukan pengkodean
kedalam suatu aplikasi.
C. Pengertian Aplikasi
Menurut (Jogiyanto.1999 : 12), Aplikasi adalah penggunaan dalam suatu komputer,
instruksi (instruction) atau pernyataan
(statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input
menjadi output [11].
D. Pengertian Persedian
Persedian dalam perusahaan termasuk
dalamkelompok perusahaan manufaktur berarti persediaan yang akan dikelola dalam perusahaan
meliputi persediaan produk yang sudah jadi,
persediaan produk dalam proses, persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong dan
lainnya. Sedangkan jika perusahaan termasuk
dalam kelompok perusahaan dagang, maka
persediaan yang dikelola hanya satu macam saja yaitu persediaan barang dagangan yang
merupakan barang yang dibeli dan kemudian
dijual kembali baik dalam bentuk banyak maupun sedikit dalam jangka waktu tertentu
untuk memenuhi permintaan dari
pelanggannya[12].
E. Pengertian Distribusi
Distribusi adalah proses yang menunjukkan
penyaluran barang kepada pelanggan dari produsen sampai ke tangan masyarakat
konsumen. Produsen disini artinya orang yang
melakukan kegiatan produksi barang seperti perusahan makanan dan lainnya.. Konsumen
artinya orang yang menggunakan barang atau
memakai barang/jasa dan orang yang melakukan
kegiatan. Distribusi sering juga disebut distributor. Peran dari distribusi merupakan
kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan
antara penjualan dengan pembeli[13].
F. Pengertian Supply Chain Management (SCM)
Supply Chain Management merupakan
sebuah aplikasi terpadu yang memberikan
dukungan kepada sistem informasi dalam manajemen, dalam hal pengadaan baik berupa
barang, jasa bagi perusahaan, sekaligus
mengelola hubungan diantara mitra untuk menjaga tingkat kesediaan produk dan jasa yang
dibutuhkan oleh perusahaan secara berkelanjutan
atau kontinue dan optimal[14].
G. Tahapan pada SCM
Seiring dengan perkembangan teknologi
maka Management telah banyak mengalami evolusi dalam SCM, berikut ini ada empat
tahapan dari SCM antara lain[15]:
1. Tahap satu, dalam tahap satu ada semacam kesendirian dan ketidak-saling
tergantungan antara fungsi produksi dan
fungsi logistic. Dimana keduanya menjalankan program-program secara
sendiri-sendiri, yang terlepas satu sama
lain. mereka membuat barang sesuai
dengan mutu dan yang telah ditetapkan dalam bentuk standar, dan sama sekali
tidak mau ikut memikirkan penumpukan
inventory dan penggunaan ruang gudang yang di tenimbulkan biaya persediaan
yaitu biaya simpan.
2. Tahap dua,perusahaan sudah mulai menyadari pentingnya integrasi
perencanaan. walaupun dalam bidang
yang masih terbatas, yaitu di antara
fungsi internal yang paling berdekatan, misalnya produksi dengan inventory
control dan functional integration yang
lain. 3. Tahap tiga,Dalam tahap 3 integrasi atau
terhubung dengan perencanaan dan
pengawasanatas semua fungsi yang
Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021
P-ISSN : 2722-5607
E-ISSN : 2722-5348 Page 4
terkait dalamsatu perusahan, sehingga dapat memudahan dalam semua
kegiatan.
4. Tahap empat,Pada tahap 4 dapat
melakukan gambaran tahap sebenarnya dari suplay chain integration. Yaitu
integrasi total dalam konsep
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan (manajemen) yang telah
ditentukan dapat tercapai dalam tahap 3
dan diteruskan ke distributor, suplayer dan agen sampai ke konsumen.
H. Pengertian PHP
PHP telah banyak digunakan oleh
programer dalammbuatan sebuahwebsite,
mulai dari website yang pribadi sampai dengan website perusahaan yang secara online. Ini
dapat menjadi kendala dalam pemrograman,
dalam menggunakan PHP adalah kode atau
fungsi/class yang rumit. Sehingga untuk mengatasi maslah tersebut, maka perlu
digunakan PEAR (PHP Extension and
Application Repository), CMS (Content Management System) atau framework PHP[16].
I. Proses SCM
Proses supply chain management adalah
proses saat produk atau barang yang masih dalam
berbahan mentah, dalam bentuk barang produk setengah jadi dan maupun produk jadi yang
diperoleh, kemudian diubah dan dijual melalui
berbagai fasilitas, yang terhubung oleh rantai
sepanjang arus produk dan bahan material. Bila digambarkan dalam bentuk bagan seperti
Gambar 1.
Gambar 1 Proses SCM
J. Model SCM
Menurut (Djokopranoto (2002) menjelaskan
pelaku utama yang ada didalam arus barang
dapat dikembangkan suatu model supply chain, yaitu suatu gambaran yang menjelaskan alur
hubungan mata rantai mulai dari pelaku-pelaku
yang membentuk sebuah mata rantai yang antara yang satu dengan yang lain saling terhubung,
yang membentuk sebuah jaringan.. Salah satu
faktor kunci untuk mengoptimalkan fungsi
supply chain adalah dengan menciptakan alur informasi yang bergerak secara mudah dan
akurat antara satu jaringan dengan jaringan yang
lain, atau mata rantai tersebut dan dapat mempengaruhi pergerakan barang yang efektif
dan efisien, dan dapat menghasilkan sebuah
kepuasan secara maksimal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar.2 Model SCM
K. Pengertian Framework
Framework merupakan salah satu metode
yang digunakan dalam membuat sebuah perancangan model arsitektur enterprise yang
dapat membantu semua pihak manajemen untuk
mendefenisikan enterprise secara menyeluruh,
sehingga yang memiliki kemampuan untuk memberikan media sebuah struktur dasar
organisasi yang mendukung semua akses, baik
integrasi intepretasi, pengembangan, pengelolaan dan perubahan perangkat arsitektural dari sistem
dalam organisasi[17].
L. User Interface Pada Aplikasi
Perancangan User interface (UI) merupakan
sebuah proses penciptaan media komunikasi yang efektif antara manusia dengan komputer,
autau pada saat aplikasi web. UI dapat
menjadikan penghubung secara langsung antara aplikasi dengan pengguna. Dalam meracang
sebuah alikasi UI harus dapat memperhatikan
kemudahan penggunaan agar dapat diterima oleh
masyarkat. Jika UI tidak sesuai dengan pengguna maka sulit di mengerti, dan dapat menyebabkan
keborosan, maka dapat berakibat gagal sebuah
aplikasi.
E. Pengujian dengan Sistem System Usability
Scale(SUS)
metode system Usability Scale (SUS) merupakan pengujian usability dijalankan untuk
mengetahui seberapa efektif efisien dan
memuaskan sebuah aplikasi web menurut pengguna sistem atau pengguna aplikasi. Ada
beberapa kuesioner penelitian usability yang siap
Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021
P-ISSN : 2722-5607
E-ISSN : 2722-5348 Page 5
untuk digunkan antara lain seperti dikembangkan oleh Gracia (2013)[18], antara
lain :
1. SUS. Metode ini mulai dikembangkan
oleh Brooke, pada tahun 1996, sebagai sebuah untuk pengukuran daya guna
yang quick and dirty, pada pengukuran
sebuah aplikasi kepada pengguna dengan cara menyebarkan kuesioner ke pada
respondeni Untu survei diberikan 10
pertanyaan kepada responden. Dari 10 pertanyaan tersebut masing-masing
pertanyaan mempunyai lima point Likert
sebagai jawaban dari responden atau
sebagai tanggapan dari responden. Hasil dari metode Sistem Usability Scale
berupa skor yang tampak lebih mudah
dipahimi, selain itu SUS juga menggunakan reng nilai mulai dari nol
hingga seratus, dengan semakin tinggi
(besar) skor tersebut maka berarti semakin baik usability dari sebuah
sisemnya.
2. QUIS, (Questioner for user Interface
Satisfaction), QUIS adalah sebuah alat yang dikembangkan oleh tim penelitian
multi disiplin di Universitas Maryland
(Harper and Norman, 1998) QUIS tersebut di rancang untuk melakukan
penilaian keputusan secara subjektif
dengan penggunaan terhadap aspek
khusus interaksi antara manusai dengan sistem yang sudah dirancang.
3. SUMI, (Software Usability
Measuremment Inventory). Merupakan suatu kuesioner berlisensi yang terdapat
lima puluh pertanyaan. SUMI tersebut
dapat dipakai untuk mengukur sebuah aplikasi persepsi efisiensi, efektif, daya
guna, system dan lernability pengguna
terhadap sistem yang sudah dirancang
dan yang sudah diimlementasikan kepada pengguna. SUMI ini terdiri dari
dua belas bahasa, dan sangat reliable
(0,92). 4. PSSUQ, (Post- Study Usability Question
naires), adalah kuesioner dengan enam
belas (16) item pertanyaan, dengan mengukur kepuasan terhadap sistem atau
aplikasi, dan kepuasan yang dirasakan
oleh pengguna terhadap aplikasi atau
produk yang diciptakan, dengan seluruhan sub skala, yang terdiri dari :
kualitas dari sistem, kualitas informasi
yang diperoleh dari sistem dan kualitas
antar muka yang dirancang. PSSUQ ini tesedia secara gratis. (Garda, 2013).
Penelitian yang dilakukan oleh Souro
(2011), serta penelitian tulisan and Statson
(2011) menunjukan bahwa Sistem Usability Scale (SUS) ini merupakan sebuah alat untuk
untuk melakukan pengujian usability
terhadap sebuah aplikasi atau sistem yang valid dan reliabiel. Dengan demikian itu,
peneliti mengusulkan pengguna SUS untuk
melaksanakan pengujian usabilityUser InterfaceAplikasi Persediaan dan Distribusi
Bubuk Kopi Berbasis Web dengan Model
SCM Pada UD. Arman Kota Padang
METODOLOGI PENELITIAN
Tahapan Prosedur Penelitian
Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang
dikerjakan selama penelitian antara lain [19]: 1 . Menentukan pendefinisian
per masa lahan ya ng aka n d i r ancang pada s is tem aplikas i yang akan d ir ancang.
2. Mengumpulkan semua data-data yang berkaitan dengan permasalahan dengan studi literature.dengan tujuan untuk mendapatkan data yang sesuai dengan permasalahan yang terjadi di perusahan UD. Arman.Selain itu juga melakukan wawancara dengan manejer dan pimpinannya.
3. Tahapan berikut melaksanakan pemahaman terhadap sistem /aplikasi yang akan dirancang sesuai dengan kebutuhan.
4. Melakukan perancangan database dan tampilan antar muka untuk kemudahan untuk menggunakan sistem dengan baik.
5. Merancang sistem aplikasi dengan menggunakan pemrograman berbasis web
dan software pendukung lainnya.
6. Melakukan pengujian terhadap sistem dan melakukan analisis hasil pengujian
sistem. 7. Pengambilan kesimpulan.
Rancangan Umum Sistem yang akan dirancang
Pada penelitianini system aplikasi yang akan dirancang yaitu perancangan user interface
aplikasi persedian dan distribusi kopi berbasis web
dengan model SCM pada UD. Arman kota padang
Desain Interface merupakan desain
tampilan yang digunakan user untuk
berinteraksi dengan sistem. Desain Interface
harus bersifat user friendly dimana rancangan
Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021
P-ISSN : 2722-5607
E-ISSN : 2722-5348 Page 6
interface ini akan memberikan informasi berupa hasil dari proses transaksi yang telah dilakukan
kepada komponen sistem yang membutuhkan
dimana aplikasi ini terdiri dari beberapa input,
proses dan tediri dari 6 laporan.
M. Tahapan dalam Pembuatan user intefac
Setelah Anda selesai melakukan persiapan, langkah berikutnya adalah :
1. Wireframe, wireframe merupakan sebuah sketsa kasar tampilan aplikasi atau website.
Biasanya digunakan untuk menyusun tata
letak awal dalam suatu desain. Wireframe ini bisa dicoret-coret tangan atau
menggunakan tools atau aplikasi khusus
bikin wireframe. Biasanya wireframe dibuat
dengan warna hitam putih yang lebih menekankan isi dari kontennya.
2. Mockup, mockup memberikan gambaran
secara detail produk dibuat dengan menyampaikan aspek desain visual,
termasuk gambar, warna, dan tipografi.
Mockup dapat mengorganisir detail dari proyek, menerjemahkan ide ke dalam
bahasa yang dapat dimengerti stakeholders,
menyampaikan ide kepada anggota tim,
implementasi desain, dan melihat perspektif user. Mockup bersifat statis dan tidak bisa
dioperasikan.
3. Prototype.Prototype adalah sebuah simulasi interaksi antara pengguna dan tampilan
(interface) dimana user atau pengguna dapat
melihat dan berinteraksi dengan user
interface secara langsung. Mungkin tidak tampak persis seperti produk akhir, tetapi
mendekati desain produk real-nya. Dengan
ini harapannya kita mendapat masukan dari pengguna, bagian mana yang mudah
dimengerti dan bagian mana yang susah
mengerti atau bahkan bingung.
Perancangan Sistem
Pada tahapan perancangan sistem aplikasi
yang akan dijelaskan pada tahapan ini yaitu,usecase diagram, activity diagram dan
relasi antar, UseCase Diagram.
1. Usecase diagrama dalah penggambaran
fitur-fitur pada aplikasi sistem yang
dibangunUsecase diagram dapat dilihat pada Gambar3.
Gambar 3. Usecase diagram
2. Berikutnya adalah Activity Diagram,
Activity diagram merupakan
gambaran tentang work flow pada
aplikasi yang akan dibangun.Activity diagram dapat dikatakan sebagai aliran
data. Untuk lebih jelas dapat dilihat
pada Gambar 4.
Login
Menu Utama
pendristribusian harian
Logout
pendistribusian
lihat cetak lihat cetak
pesediaan
lihat cetak lihat cetak
pendristribusian bulanan
lihat cetak
pendristribusian tahuanan
Gambar 4. Activity Diagram
3. Sequence diagram digunakan untuk
menggambarkan skenario atau rangkaian
langkah-langkah yang dilakukan sebagai
respons dari sebuah eventuntuk menghasilkan outputtertentu. Diawali dari apa yang men-
trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan
apa saja yang terjadi secara internal dan outputapa yang dihasilkan, untuk lebih jelas
dapat dilihat pada Gambar
4.
Form Login Menu Utama Logouttoko
: Admin
1 : username & password()
2 : Verifikasi()
3 : Sukses()
4 : Save()
5 : Update()
6 : Delete()
7 : Logout()
Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021
P-ISSN : 2722-5607
E-ISSN : 2722-5348 Page 7
Gambar 4. Sequence diagram kelola data supplier
a. Sequence Diagram Kelola Distributor
Diagram ini menjelaskan urutan langkah-langkah yang dilakukan admin
untuk mengelola data distributor.
Adapun Sequence Diagram kelola data distributor dapat digambarkan seperti
Gambar
5.
Form Login Menu Utama Logoutdistributor
: Admin
1 : username & password()
2 : Verifikasi()
3 : Sukses()
4 : Save()
5 : Update()
6 : Delete()
7 : Logout()
Gambar 5. Sequence Diagram Kelola Distributor
b. Sequence Diagram Kelola Toko Diagram ini menjelaskan urutan
langkah-langkah yang dilakukan admin
untuk mengelola data toko. Adapun
Sequence Diagram kelola data toko dapat digambarkan seperti Gambar 6.
Form Login Menu Utama Logoutproduk
: Admin
1 : username & password()
2 : Verifikasi()
3 : Sukses()
4 : Save()
5 : Update()
6 : Delete()
7 : Logout()
Gambar 6. Sequence Diagram Kelola Toko
3. Relasi Antar Tabel: Relasi antar tabel merupakan hubungan antar tabel satu
dengan tabel yang lain pada
database.Relasi antar tabel pada
aplikasi sistem ini dapat dilihat pada Gambar7.
Gambar 7. Relasiantartabelpadaaplikasi
Dalam merancang aplikasi ini peneliti
menggunakan alat bantu peranacang sistem
mengunakan UML dan metode penelitian menggunakan waterfal.
N. System Usability Scale (SUS)
Metode Sus merupakan kuesioner yang dapat
digunakan untuk mengukur usability sistem komputer menurut sudut pandang subkektif
pengguna (Brooke, 2013). SUS dikembangkan
oleh John Brooke sejak 1986, hingga saat ini.
Metode SUS ini banyak dipakai untuk mengukur usabiity suatu aplikasi. Kuesioner SUS
menggunakan 5 point skala Likert. Responden
diminta untuk memberikan penilaian “Sangat Tidak Setuju”, “Tidak
Setuju”,”Netral”,”Setuju”,”Sangat Setuju”. Dari
10 item pertanyaan[20]. metode system Usability
Scale (SUS), kuesioner yang diberikan ke pada respenden, pertanyaaknya ada 10 pertanyaan.
untuk lebih jelas pertanyan untuk respenden
dapat dilihat pada tabel 1.
TABEL I. SEPULUH PERTANYAN
UNTUK RESPONDEN
kode Item pertanyaan
R1 Saya pikir bahwa saya akan ingin lebih
sering menggunakan aplikasi ini
R2 Saya melihat aplikasi ini terlalu kompleks (memuat banyak hal yang tidak
perlu)
R3 Saya menilai aplikasi ini mudah diakses
R4 Saya membutuhkan bantuan teknis untuk
mengakses aplikasi ini
Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021
P-ISSN : 2722-5607
E-ISSN : 2722-5348 Page 8
R5 Saya menilai fungsi/fitur yang disediakan pada aplikasi ini didesain dan disiapkan
dengan baik
R6 Saya menilai terlalu banyak ketidak
sesuaian pada aplikasi ini
R7 Saya merasa kebanyakan user akan
mudah mengakses aplikasi ini dengan
cepat
R8 (Saya menemukan, aplikasi ini sangat rumit untuk digunakan)
R9 Saya merasa sangat percaya diri
menggunakan aplikasi ini
R10 Saya perlu belajar banyak hal sebelum saya dapat memulai menggunakan sistem
ini
Untuk keterangan bobot diukur dengan
pemberian nilai terhadap keterangan sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan tidak
sangat setuju sersebut, kemudian kerengan
tersebut diberikan nilai bobot sesuai dengan nilainya, seperti terlihat pada tabel I.
TABEL.II NILAI BOBOT MASING-MASING
No. Jawaban Keterangan Bobot
Nilai
1. SS Sangat Setuju 5
2. S Setuju 4
3. N Netral 3
4. ST Tidak Setuju 2
5. STS Sangat Tidak
Setuju
1
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil dari perancangan UI aplikasi dari sistem
ini untuk menntkan mempermudah pergerakan
kopi pada UD. Arman. Aplikais ini dapat
digunakan oleh pelanggan, suplayer pimpinan atau user dengan cepat dan mudah karena basis aplikasi web.
Pembahasan aplikasi
Pembahasan aplikasi ini dapat menampilkan
dan menjelskan mengenai bagimana menjelaskan aplikasi Perancangan User Interface Aplikasi
Persediaan dan Distribusi Bubuk Kopi Berbasis
Web dengan Model SCM Pada UD. Arman Kota
Padang, untuk lebih jelas dapat dilihat sebagai berikut :
1. Menu Utama
Menu utama merupakan halaman pembuka dari aplikasi User Interface Aplikasi Persediaan
dan Distribusi Bubuk Kopi Berbasis Web, pada menu utama terdapat beberapa menu utama,
yaitu pengelolaan persediaan dan distribusi
berbasis supply chain management (SCM) pada
UD. Arman. Pada halaman menu utama yang terdiri dari home, profil,produk, sehingga user
pengguna mudah untuk melakukan input data,
dengan adanya UI ini pengguna lebih paham untuk menggunakan sistem aplikasi untuk daftar,
selain itu user juga dapat input data yang
berkaitan dengan system tersebut, untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Menu Utama
2. Menu input
Untuk menu input merupakan menu yang
digunakan untuk input data bagi UI yang terdiri dari input data supplier, data
distributor, data Toko Pengecer, data bahan
baku, data produsi,dengan ada pada from input data Suppiler ini dapat berfungsi untuk
input data suplayer segingga pengguna
mudah untuk menggunakan aplikasi
tersebut. salah satu menu froom input data yang tersedia adalah input data suplayer
sebagai penyedia bahan baku kopi ke dalam
sistem. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Input Data Supplier
3. Menu Proses
Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021
P-ISSN : 2722-5607
E-ISSN : 2722-5348 Page 9
Pada menu proses dapat berfungsi untuk melakukan pemesanan bahan baku kopi,untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar10. Proses Pemesanan
Bahan Baku Kopi
4. Output
Pada bagian Laporan merupakan laporan
dari setiap atribut yang merupakan hasil ouput dari semua sistem, yang terdiri dari laporan
data supplierperhari, laporan ini, berfungsi
untuk melihat data supplier perhari, data
distributor perhari, laporan data supplier perbulan, laporan per hari, laporan data
distributor perbulan, laporan data
supplierpertahun, laporan data distributor pertahun, laporan ini. Dengan adanya lapran
pada UI ini, sehingga pengguna aplikasi
sistem lebih mudah untuk melihat semua laporan yang sudah ada. Salah satu laporan
yang ada pada laporan adalah laporan
distribusi pertahun, laporan ini berfungsi
untuk melihat data distributor pertahun, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11. Laporan Data Distributor Pertahun
Pada ouput ini UI dapat melihat informasi tentang laporan data dalam bentuk minguan,
bulanan dan tentang laporan data pertahun.
Seperti laporan data supplier perhari, data distributor perhari, laporan data supplier
perbulan dan pertahun. Dengan adanya laporan
ini UI dapat memperoleh informasi dari sistem,
dan pimpinan UD. Arman juga mudah untuk mengontrol, melihat jumlah stok bubuk kopi
yang ada, selain itu juga mudah untuk melihat laporan rugi laba dalam penjualan bubuk kopi
setip saat.
Pengujian Aplikasi
1. Pengujian dilakukan dengan metode
Black Box testing, Pada pengujian blck box testing
dilakukan dengan menu yang ada pada
sistem, dimana kesesuaan antara from menu
yang ada dengan fungsi-fungsinya, mulai dari menu utama, sub menu utama, input,
proses sampai ouput yang dirancang sesuai
dengan fungsinya masing-masing. Dan mengetahui apakah aplikasi yang dirancang
sudah sesuai dengan apa yang diinginkan
dan sudah berjalan dengan baik seperti yang dihrapkan oleh user atau penggunanya, dan
aplikasi selesai diimplementasikan.
Menggunakan pengujian dengan black box
test dan Alpha test. Pengujian Black box test ini dilakukan oleh programmer dengan input
data pada sistem. Sedangkan Alpha test
melibatkan user / pengguna yaitu: UD. Arman, suplayer, customer dan pimpinan
UD. Arman. Untuk uji tesnya dengan
menggunakan perangkat komputer laptop
yang sudah disediakan. Dari hasil uji tes black box tersebut dapat disimpulkan bahwa
aplikasi yang dirancang dapat digunakan
dengan baik dan sudah sesuai dengan kebutuhan user /pengguannya.
TABEL. III PENGUJIAN BLACK BOX TESTING
Nama
Pengguna
Kelas
Uji
Butir
Uji
Jenis
Pengujian
Hasil
suplay
er
Data
login
Verifi
kasi
user admin
dan
pasword
sistem Berhasil
Lihat
data
suplayer
Data
suplay
er
sistem Berhasil
Kelola
h Data suplay
er
Input
data suplay
er
sistem berhasil
Kelola Input sistem berhasil
Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021
P-ISSN : 2722-5607
E-ISSN : 2722-5348 Page 10
h data custom
er
data custo
mer
Kelola
h Data bahan
baku
Input
Data bahan
baku
sistem Berhasil
Kelola
h data Transa
ksi
Input
Data Transa
ksi
sistem Berhasil
Kelolah Data
Primad
i
Customer
Input Data
custo
mer
Sistem Berhasil
Kelola
h Data Lapora
n
Suplay
er Per tahun
Lihat
Data suplay
er
pertah
un
Sistem berhasil
Kelola
h Data
Laporan
Custo
mer
Lihat
Data
suplayer
pertah
un
sistem berhasil
2. Dengan metode SUS
Metode SUS merupakan salah satu cara
untuk menguji aplikasi. Dengan cara menyebarkan kuesioner dengan sampel
30 responden,
Tabel. IV DATA ISIAN KUESIONER SISTEM
USABILITY SCALE (SUS)
Respo
nden
R
1
R
2
R
3
R
4
R
5
R
6
R
7
R
8
R
9
R
1
0
1 5 2 3 4 5 4 3 2 2 4
2 4 3 5 3 4 3 4 5 2 5
3 5 1 5 1 5 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
5 1 2 3 4 2 1 5 4 5 1
6 5 2 5 2 4 2 4 2 4 1
7 4 2 4 2 5 3 5 1 5 1
8 4 2 5 1 5 1 5 1 5 2
9 4 1 3 1 1 1 1 1 1 1
10 5 1 3 2 2 4 4 4 2 4
11 4 2 5 1 2 2 2 2 2 2
12 3 2 2 1 5 1 5 1 4 1
13 3 4 4 2 4 2 4 4 4 2
14 5 3 5 2 4 1 4 2 5 2
15 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4
16 5 2 4 1 5 2 5 2 5 1
17 5 1 5 2 4 2 5 2 5 1
18 5 2 5 1 4 5 1 1 4 1
19 4 2 4 3 4 3 4 3 4 3
20 5 1 3 1 4 1 4 5 4 1
21 5 2 4 2 4 1 3 4 3 4
22 4 2 5 3 4 5 5 5 3 5
23 5 1 5 1 4 1 5 2 1 5
24 5 1 4 2 5 2 5 1 5 2
25 5 1 4 2 5 3 2 5 5 1
26 4 2 4 4 4 4 5 4 5 2
27 5 3 4 2 4 2 5 2 5 1
28 5 2 5 1 3 4 2 4 5 1
29 5 1 5 2 4 2 2 2 5 1
30 5 1 5 2 4 2 5 2 2 1
Setelah data di isi oleh responden sebanyak
30 respinden, selanjutnya data tersebut dioleh
dengan metode System Usability Scale dan
dikonversikan sesuai dengan aturan SUS untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel II.
TABEL. V HASIL DATA ISIAN KUESIONER SISTEM
USABILIY SCALE (SUS) YANG SUDAH
DIKONVERSI
Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021
P-ISSN : 2722-5607
E-ISSN : 2722-5348 Page 11
30
Responden R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10
Skor
SUS
1 5 2 3 4 5 4 3 2 2 4 55
2 4 3 5 3 4 3 4 5 2 5 50
3 5 1 5 1 5 4 4 4 3 4 70
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 53
5 1 2 3 4 2 1 5 4 5 1 60
6 5 2 5 2 4 2 4 2 4 1 83
7 4 2 4 2 5 3 5 1 5 1 85
8 4 2 5 1 5 1 5 1 5 2 93
9 4 1 3 1 1 1 1 1 1 1 63
10 5 1 3 2 2 4 4 4 2 4 53
11 4 2 5 1 2 2 2 2 2 2 65
12 3 2 2 1 5 1 5 1 4 1 83
13 3 4 4 2 4 2 4 4 4 2 63
14 5 3 5 2 4 1 4 2 5 2 83
15 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 60
16 5 2 4 1 5 2 5 2 5 1 90
17 5 1 5 2 4 2 5 2 5 1 90
18 5 2 5 1 4 5 1 1 4 1 73
19 4 2 4 3 4 3 4 3 4 3 65
20 5 1 3 1 4 1 4 5 4 1 78
21 5 2 4 2 4 1 3 4 3 4 65
22 4 2 5 3 4 5 5 5 3 5 53
23 5 1 5 1 4 1 5 2 1 5 75
24 5 1 4 2 5 2 5 1 5 2 90
25 5 1 4 2 5 3 2 5 5 1 73
26 4 2 4 4 4 4 5 4 5 2 65
27 5 3 4 2 4 2 5 2 5 1 83
28 5 2 5 1 3 4 2 4 5 1 70
29 5 1 5 2 4 2 2 2 5 1 83
30 5 1 5 2 4 2 5 2 2 1 83
Rata-Rata Skor SUS 72
Dari data perhitungan yang diberikan oleh responden yang sudah dioleh dengan metode
SUS tersebut didapatkan hasil dengan nilai
sebesar 72. Nilai skor SUS dianggap Good
apabila bernilai lebih besar dari 70,4. Agar termasuk ke dalam kategori Acceptable. Nilai
skor SUS aplikasi berada pada 72 masuk dalam
kategori Good dan Ok seperti terlihat pada Gambar 12.
Gambar 12. Nilai skor SUS aplikasi berada
pada 72 masuk dalam kategori
Good.
Gambar3.Nilai Grade skor SUS Perancangan
UI aplikasi persediaan dan distribusi
bubuk kopi berbasis web dengan
Model SCM Pada UD. Arman Kota Padang menurut Sauro (2011)
Dengan dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aplikasi yang sudah dirancang dan sudah
di impelemtasikan ke pada responden. Setelah
diolah dengan perhitungan SUS berada di atas
rata-rata dan Perancangan UI aplikasi persediaan dan distribusi bubuk kopi berbasis web dengan
Model SCM Pada UD. Arman Kota Padang
dinyatakan dapat diterima oleh pengguna.
SIMPULAN Sistem aplikasi Perancangan UI persediaan dan
distribusi bubuk kopi berbasis web dengan Model SCM Pada UD. Arman Kota Padang ini
dirancanga dengan bahasa pemrograman php dan
Mysql dengan model SCM, berbasis web, dalam menentukan sebuah kesimpulan adalah sebagai
berikut :
1. Hasil yang diperoleh dengan aplikasi ini dapat mengantikan sistem manual atau
menggunakan Microsof Word dan excel.
Dengan aplikasi ini lebih efektif dan
efisein ketimbanga sistem manual. Sistem ini dapat dijadikan acuan untuk
lebih lanjut oleh pimpinan UD. Arman
dalam pengolahan data persedian dan distribusi bukuk kopi.
2. Berdasarkan hasil uji Black box testing,
aplikasi ini sudah memiliki fungsi sudah sesuai dengan hasil fungsinya masing-
masing berjalan dengan baik.
Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021
P-ISSN : 2722-5607
E-ISSN : 2722-5348 Page 12
3. Sedangkan untuk metode keterguaan (usability) metode SUS, responden
memberikan skor rata-rata 72 yang
berarti hasil pengujian yang diperoleh
mendapatkan nilai diatas rata-rata. Berarti nilainya dapat diterima
(acceptable) oleh pengguna. Selain itu
aplikasi ini dapat juga dikembangakan kedepan sesuai dengan perkembangan TI
dan sesuai kebutuhan user.
UCAPAN TERIMA KASIH
Berisi ucapan terima kasih kepada lembaga
LPPM STMIK Indonesia Padang dan juga
kepada Pimpinan UD. Arman Padang yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
[1] S. Dasar, “Peranan dongeng dalam
pembentukan karakter siswa sekolah dasar ,” J. Pendidikan, Vol. 14, Nomor
1, vol. 14, nomor, pp. 2013, 44–51, 2013.
[2] S. Qomariah, H. Pratiwi, and I. Arfyanti, “Membangun E-Lerning Menggunakan
Moodle Pada STMIK Widya Cipta darma
Samarinda,” Semin. Nas. Teknol. Inf. dan Multimed. 2014 STMIK AMIKOM
Yogyakarta, pp. 23–28, 2014.
[3] P. Toko, S. Jaya, E. Pacitan, I. N. Indah,
and K. Kunci, “Pembuatan sistem informasi penjualan pada toko sehat jaya
elektronik pacitan,” Indones. J. Comput.
Sci. - Speed 16 FTI UNSA Vol 10 No 2 – Mei 2013 - ijcss.unsa.ac.id, vol. 10, no. 2,
2013.
[4] U. Surakarta, “Sistem Informasi
Persediaan Keluar Masuk Barang Pada Inside Distro Jakarta Rocky Aji Wibowo
Universitas Surakarta,” J. Speed – Sentra
Penelit. Eng. dan Edukasi – Vol. 1 No 4 - 2009 - ijns.org, vol. 1, no. 4, pp. 19–24,
2009.
[5] I. Sidharta and B. Suzanto, “PENGARUH KEPUASAN TRANSAKSI ONLINE
SHOPPING DAN KEPERCAYAAN
KONSUMEN TERHADAP SIKAP
SERTA PERILAKU KONSUMEN PADA E-COMMERCE,” J. Comput.
Bisnis, Vol. 9, No. 1, Juni 2015, 23-36
ISSN 2442-4943, vol. 9, no. 1, pp. 23–36, 2015.
[6] H. Deviana, “Penerapan XML Web
service Pada Sistem Distribusi Barang,”
J. Generic, Vol. 6, No. 2, Juli 2011, pp. 61~70 ISSN 1907-4093, vol. 6, no. 2,
2011.
[7] C. Husain, “Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran di SMA Muhammadiyah
Tarakan,” J. Kebijak. dan Pengemb.
Pendidik. Vol. 2, Nomor 2, Juli 2014; 184-192 ISSN, vol. 2, no. 2004, pp. 184–
192, 2014.
[8] H. Ang, “MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DAN
PERANCANGAN APLIKASI E-SCM
PADA PT INDOFOOD SUKSES
MAKMUR TBK BOGASARI FLOUR MILLS DIVISION,” vol. 15, no. 1, pp.
72–84, 2014.
[9] K. M. Tenggara, A. Umbu, and T. Ama, “Perancangan sistem informasi
manajemen rantai pasok (,” Pros. Semin.
Ilm. Nas. Komput. dan Sist. Intelijen (KOMMIT 2014) Univ. Gunadarma –
Depok, vol. 8, no. Kommit, pp. 23–32,
2014.
[10] S. Bakti, N. A. Hasibuan, L. T. Sianturi, and R. D. Sianturi, “Perancangan Aplikasi
pembelajaran Coreldraw X3
Menggunakan Metode Web Based Learning,” J. Ris. Komput. (JURIKOM),
Vol. 3 No. 4, Agustus 2016 ISSN 2407-
389X, vol. 3, no. 4, pp. 32–35, 2016.
[11] A. Budiman and A. Mulyani, “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi
Persediaan Barang Di TB . Indah Jaya
Bberbasis Desktop,” J. Algoritm. Sekol. Tinggi Teknol. Garut, pp. 374–378, 2003.
[12] S. Kasus and U. Stikubank, “Perancangan
Sistem Informasi Persediaan Barang,” J. Teknol. Inf. Din. Vol. XI, No. 2, Juli 2006
124-133 ISSN 0854-9524, vol. XI, no. 2,
pp. 124–133, 2006.
[13] M. C. J and L. Wijaya, “Aplikasi Pembelian , Penjualan Obat dan Laporan
Keuangan Dengan Menerapkan
Manajemen Persediaan,” J. Sist. Informasi, Vol 6, No 2, Sept. 2011127 -
141, pp. 127–141.
[14] K. D. A. N. Hakikat, “Manajemen Rantai Pasokan ( SC M ) Konsep Dan Hakikat,”
pp. 92–98, 1990.
[15] P. Dan and O. Perusahaan, “Peran Supply
Chain Managent Dalam Sistem,” BENEFIT J. Manaj. dan Bisnis Vol. 16,
Nomor 2, Desember 2012, hlm. 91-98
PERAN, vol. 16, pp. 91–98, 2012.
Jurnal IndraTech Volume 2 No 1 Mei 2021
P-ISSN : 2722-5607
E-ISSN : 2722-5348 Page 13
[16] B. Arifudzaki, M. Somantri, and A. Fr, “Aplikasi Sistem Informasi Persediaan
Barang pada Perusahaan Ekspor Hasil
Laut Berbasis Web,” Available online
Transm. Website http//ejournal.undip.ac.id/index.php/trans
misi Transm. 12 (4), 2010, 138-144, vol.
12, no. 4, pp. 138–144, 2010. [17] “Perancangan Arsitektur Enterrse Dengan
Metode Zachman Framework (Studi
Kasus : PT. Majatera).” [18] I. A. H. N, P. I. Santoso, and R. Ferdiana,
“Pengujian Usability Website
Menggunakan System Usability Scale
Website Usability Testing using System Usability Scale,” IPTEK-KOM, VOL.17
NO.1, vol. 17, no. 1, pp. 31–38, 2015.
[19] A. D. Permana, I. M. A. Suyadnya, and D. C. Khrisne, “Perancangan Sistem
Pakar untuk Menentukan Diagnosis Awal
Penyakit Infeksi Tropik di Indonesia dengan Metode Naive Bayes Berbasis
Android,” JUTEI Ed. Vol. No.2 Oktober
2018 ISSN 2579-3675, e-ISSN 2579-5538
DOI 10.21460/jutei.2018.22.112, no. 2, pp. 123–133, 2018.
[20] U. Ependi and F. Panjaitan, “System
Usability Scale Antarmuka Palembang Guide Sebagai Media Pendukung Asian
Games XVIII,” J. Inf. Syst. Eng. Bus.
Intell. Vol. 3, No. 2, vol. 3, no. 2, 2018.
top related