peran perawar manajer dalam implementasi snars - 1 · mirm 13 rs menyediakan rekam medis untuk...
Post on 12-Jul-2019
231 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Nama : Endri Astuti, S.Kep.Ns., MPH
Tempat, tgl lahir : Bantul, 19 Agustus 1971
Pendidikan :
Riwayat jabatan :Perawat Pelaksana 1993
Kepala Ruang 2007
Sekretaris Komite Etik RS 2007
Kepala Seksi Keperawatan 2010
Kepala Bidang KeperawatanPendamping Akreditasi KemenkesSurveyor KARSDosen FK UGM
2013201420152010
AKPER Yogyakarta 1989
S1 Keperawatan PSIK UGM 2001
S2 MMR UGM 2012
Alamat Kantor : Bidang pelayanan Keperawatan RSUP.Dr.Sardjito, jlKesehatan no 1 Sekip YograkartaEmail : astutiendri@yahoo.comHP : 08121575091
I. KELOMPOK STANDAR
PELAYANAN BERFOKUS PADA
PASIEN
II. KELOMPOK STANDAR
MANAJEMEN RS
V. INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM
PELAYANAN
III. SASARAN KESELAMATAN
PASIEN
STANDAR
NASIONAL AKREDITASI
RUMAH SAKIT
ED 1
(PMKP,PPI,TKRS,
MFK, KKS, MIRM)
SKP
(7 BAB)
(6 BAB)
PONEK
HIV/AIDS
TB
PPRA
GERIATRI
IV. PROGRAM NASIONAL
(ARK,HPK,AP,
PAP,PAB,PKPO
MKE)
IPKP
1.APK ARK : Akses ke Rumah Sakit danKontinuitas Pelayanan
PP PAP : Pelayanan Asuhan Pasien
MPO PKPO : Pelayanan Kefarmasian danPenggunaan Obat
PPK MKE : Manajemen Komunikasi danEdukasi
TKP TKRS : Tata Kelola Rumah Sakit
PERUBAHAN NAMA BAB
1.KPS KKS : Kompetensi dan Kewenangan Staf
MKI MIRM : Manajemen Informasi dan Rekam Medis
MDGs Program Nasional
1. Program Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi.
2. Program Menurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS.
3. Program Menurunan Angka Kesakitan TB
4. Penyelenggaraan Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA)
5. Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri
PERUBAHAN NAMA BAB
APA YANG BARU DALAM SNARS ED 1
• STANDAR PENGELOLAAN PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA (PPRA)
• PELAYANAN GERIATRI
• INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN (UNTUK RS PENDIDIKAN)
1. R : Regulasi (Kebijakan, Pedoman, Panduan, SPO, Juknis)
NILAI HANYA 0 ATAU 101. D : Dokumen (Rekam Medis, Undangan, Daftar Hadir, Notulen,
Ceck list, Data, Analisa Data, SPK, RKK, Sertifikat dll)
2. O : Observasi (Bangunan, lingkungan, kegiatan pelayanan)
3. W : Wawancara (PPA, Petugas, Manajemen, Pasien, Keluarga, Pengunjung, stake holder)
4. S : Simulasi (cuci tangan, BHD, APAR, Spillkit, Code Blue, Code Red, EWS, SBAR dll)
Komunikasidengan
KomunitasMasyarakat
Komunikasidengan
Pasien DanKeluarga
Komunikasiantar tenagaKesehatanPemberi
Asuhan diDalam &Luar RS
EdukasiPasien &Keluarga
MKE1-1.1
MKE2–3
MKE4–5
MKE6–12
MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI(MKE)
1. RS – Masy
2. RS –Pasien/Kelg
3. AntarPetugas
RS – Masy
(Web, Brosur dll)
RS –Pasien/Kelu
arga(General concern, inform
concern dll)
AntarPetugas
(Pelaporankritis, nilai
kritis, operan)
1. RegulasiKomunikasi
Efektif (R)
2. BuktiPelaks Kom
Efektif (D,W)
3. BuktiPelaks Kom
Efektif (D,W)
4. BuktiPelaks Kom
Efektif (D,W)
Standar MKE 1.1
Strategi komunikasi dengan masyarakat, pasien, dan keluarga didasarkan pada pengenalan
populasi yang dilayani rumah sakit.
1. Profil Demografi (D,W)
2. Profil : usia, etnis, agama, tingkatpendidikan dan bahasa (D,W)
3. informasi jenis, waktu, serta akses danproses untuk mendapatkan pelayanan. (D,W)
4. informasi kualitaspelayanan. (D,W)
MKE 2
RS memberikan informasi pada pasien & keluarga tentang jenis asuhan &
pelayanan, serta akses untuk mendapatkan pelayanan.
1. informasi tentang asuhan & pelayanan RS: website atau
brosur. (D,O,W)
2. Informasi menjelaskan aksesterhadap pelayanan RS. (D,O,W)
3. informasi alternatif asuhandan pelayanan di tempat lain bila
RS tidak menyediakan. (D,W)
Standar MKE 3
Komunikasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga diberikan dalam format serta
bahasa yang mudah dimengerti.
1. format yang praktis & mudahdifahami (D.W)
2. Materi dalam bahasa ygdimengerti. (D,O)
3. RS menyediakan penerjemah(D,W)
MKE 4
1. informasi ygharus disampaikansecara akurat &tepat waktu (R)
2. Bukti penyampaianinformasi akurat & tepat
waktu termasuk ygurgent antara lain code
blue dan code red.(D,W,S)
Regulasi tata cara berkomunikasi. (R)
Informasi kondisi pasien antar staf klinis yg sedangberjalan atau saat penting ditulis di rekam medis. (D,O)
Ringkasan pulang pasien RANAP. (D,W)
(PROFIL) ringkas medis rawat jalan pasien dg diagnosiskompleks. (D,O,W)
Ringkasan asuhan dan pelayanan pada proses transferdan rujukan. (D,O)
Dokumentasi pada proses serah terima (hand over). (D,W)
1
2
3
6
5
4
MKE 61. Organisasi PKRS (SK, SOTK) ®
2. Bukti fungsi PKRS : program kerja, laporan kinerja(D,W)
3. Bukti Edukasi sesuai dengan kebutuhanpasien (D O W)
MKE 7
1. PPA terampil melakukan komunikasi efektif.(SERTIFIKAT PELATIHAN)
(D,W)
2. PPA memiliki pengetahuan yang cukuptentang materi yang diberikan. (W)
1. asesmen edukasi:
a) Keyakinan dan nilai-nilai pasien dan keluarga,
b) Kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang digunakan,
c) Hambatan emosional dan motivasi
d) Keterbatasan fisik dan kognitif,
e) Kesediaan pasien untuk menerima informasi.
2. Dokumen RM
3. Rencama Edukasi
MKE 9
1. Bukti pasien dijelaskan:
a. hasil asesmen
b. Diagnosis
c. rencana asuhan. (D,W)
2. Bukti pasien dijelaskan
1. hasil asuhan
2. hasil asuhan/pengobatan yg tidak diharapkan. (D,W)
3. Bukti edukasi asuhan lanjutan di rumah. (D,W)
4. informed consent: tentang risiko dan komplikasi. (D,W)
5. Edukasi ttg hak dan tanggung jawab untuk berpartisipasi pd prosesasuhan. (D,W) (lihat juga HPK 2.2)
MKE 10
Edukasi pasien dan Keluarga :
1. penggunaan obat yg efektif dan aman, potensi efek samping
obat, potensi interaksi obat antarobat konvensional, obat
bebas, serta suplemen atau makanan. (D,W)
2. keamanan dan efektivitas penggunaan peralatan medis. (D,W)
3. Diet dan nutrisi (D,W)
4. manajemen nyeri. (D,W)
5. teknik rehabilitasi. (D,W)
6. cara cuci tangan yang aman. (D,W,S)
1. PPA menyediakan waktu yg adekuat dalam. (W)
2. Edukasi Kolaboratif (K/P). (D,W)
3. Staf mendorong pasien/keluarga bertanya/berpendapat (W,S)
4. Bukti verifikasi : memastikan pemahaman pasien (D,W)
5. Materi tertulis. (D,W)
1. Identifikasi sumber-sumber di komunitas untuk mendukung
promosi kesehatan berkelanjutan. (D)
2. Pasien dan keluarga dirujuk agar mendapatkan edukasi dan
pelatihan yang menunjang asuhan pasien berkelanjutan,
setelah pulang. (D,W)
3. Edukasi berkelanjutan tersebut diberikan kepada pasien yang
rencana pemulangannya kompleks. (D,W)
MIRM 1
1. Terdapat unit kerja yang mengelola SIMRS. (R) (SK &
SOTK)
2. RS memiliki proses pendaftaran rawat jalan berbasis
SIM-RS. (O,W) (lihat juga ARK.2)
3. RS memiliki proses pendaftaran rawat inap berbasis
SIM-RS sehingga publik dapat mengetahui tempat /
fasilitas yg masih tersedia. (O,W) (lihat juga ARK.2)
4. Sumber daya manusia dalam unit kerja SIMRS yang
memiliki kompetensi dan sudah terlatih. (D,W)
MIRM 1.1
RS mengelola data dan informasi klinis serta manajerial.
1. Terdapat regulasi tentang pengelolaan data dan informasi. (R)
2. Data serta informasi klinis dan manajerial diintegrasikan
untuk mendukung pengambilan keputusan. (D,W)
Standar MIRM 2
RS merencanakan dan merancang proses manajemen informasi
untuk memenuhi kebutuhan informasi internal maupun
eksternal.
1. Proses perencanaan kebutuhan informasi melibatkan a - c.(D,W) :a. PPAb. Kepala Bidang/divisi dan Kepala satuan Kerjac. Pihak Luar RS
2. Proses perencanaan kebutuhan informasi mengacu padaperaturan perundang-undangan. (D,W)
3. Perencanaan disesuaikan dengan besar dan kompleksitasrumah sakit. (D,W)
MIRM 3
PPA dan para kepala bidang/divisi serta kepala unit pelayanan
berpartisipasi dalam memilih, mengintegrasikan, dan
menggunakan teknologi manajemen informasi.
Elemen Penilaian MIRM 3
1. Dalam membangun SIMRS melibatkan PPA. (D,W)
2. Dalam membangun SIMRS melibatkan kepala bidang/divisi
dan kepala unit pelayanan. (D,W)
MIRM 4
SIMRS menyiapkan kumpulan serta menentukan data dan informasi
secara rutin (reguler) dikumpulkan sesuai kebutuhan PPA, kepala
bidang/divisi, kepala unit pelayanan, serta badan/pihak lain di luar
rumah sakit.
1. RS menyediakan kumpulan data :
a. data mutu dan insiden keselamatan pasien;
b. data surveilans infeksi;
c. data kecelakaan kerja. (D,W) (lihat juga MFK.10)
2. RS memberikan data yang dibutuhkan oleh badan/pihak lain di luar
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (D,W) (lihat juga
PMKP 6 dan TKRS 5)
Standar MIRM 5
Data dianalisis diubah menjadi informasi
Analisa DataInformasi utkmendukung
1. Asuhanpasien
2. manajemen RS
3. program manajemen
mutu
4. pendidikan dan penelitian
MIRM 6
1. Data dan informasi disampaikan sesuai kebutuhan pengguna.(D,W)
2. Format yg sesuai
3. Tepat waktu
Staf pengolah data memiliki hak akses ke data dan informasi ygdibutuhkan sesuai dg tanggung jawabnya. (W,S)
MIRM 7
RS mendukung asuhan pasien, pendidikan, serta riset dan manajemen melalui
penyediaan informasi yang tepat waktu dari sumber data terkini.
RS menyediakan fasilitas untuk mendapatkan informasi ilmiah terkini dan informasi
lain secara tepat waktu untuk mendukung
1. asuhan pasien. (D,O,W)
2. pendidikan klinis. (D,O,W)
3. penelitian. (D,O,W)
4. manajemen (D,O,W)
Standar MIRM 8
RS menyelenggarakan pengelolaan RM terkait asuhan pasien
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
unit kerja pengelola rekam medis sesuai peraturanperundangan-undangan. (R)
ICM dipimpin oleh Perekam Medis. (D, W)
Tersedia tempat penyimpanan rekam medis yangmenjamin keamanan dan kerahasiaan rekam medis.(D,O,W)
1
3
2
MIRM 9
Setiap pasien memiliki rekam medis yang formatnya selalu diperbaharui (terkini).
1. Regulasi ttg tenaga kesehatan yg punya hak akses berkas rekam medis. (R)
•2. Berkas rekam medis tersedia bagi semua PPA. (D,O) (lihat juga AP 1)
3. Form rekam medis dievaluasi dan diperbaharui (terkini secara periodik.(D,O,W)
•4. Rekam medis pasien terisi lengkap dan tulisan yang dapat dibaca. (D,O)
Standar MIRM 10
RetensiRM
Regulasi Jangjawaktu (R)
Jaminan keamanan& kerahasiaan(O,W)
Pemusnahan sesuaiperundang-undangan. (D,W)
MIRM 11Berkas rekam medis dilindungi dari kehilangan, kerusakan, gangguan, sertaakses dan penggunaan yang tidak berhak.
1. Regulasi untuk mencegah akses penggunaan RM tanpa izin. (R)
2. RM dilindungi dari kehilangan dan kerusakan. (O,W)
3. RM dilindungi dari gangguan dan akses sertapenggunaan yang tidak sah. (D,S,W)
4. Ruang dan tempat penyimpanan menjaminperlindungan akses dari yg tidak berhak. (O,W)
MIRM 12
RS menetapkan standar kode diagnosis, kode prosedur/tindakan, simbol, singkatan,
dan artinya.
1. Standardisasi kode diagnosis, kode prosedur/tindakan,definisi, simbol yg digunakan dan yg tidak bolehdigunakan, singkatan yg digunakan dan yg tidak bolehdigunakan, serta dimonitor pelaksanaannya. (R)
2. Ketentuan tersebut dilaksanakan dan dievaluasi. (D,W)
MIRM 13
RS menyediakan rekam medis untuk setiap pasien.
1. Regulasi bahwa setiap pasien memiliki rekam medis dg satu nomor rekam medis (R)
2. Rekam medis digunakan utk mencatat hasil asesmen, rencana asuhan, dan perkembangan
kondisi pasien. (D,O)
3. Ada bukti rekam medis pasien menggunakan satu unit penomoran rekam medis untuk
setiap pasien. (D,W,O)
4. Rekam medis pasien tersedia untuk rawat jalan, rawap inap, gawat darurat, dan
pemeriksaan penunjang. (D,O)
5. Berkas rekam medis pasien tersusun sesuai regulasi. (D,O) (lihat juga AP)
1. Regulasi tentang isi spesifik dari berkas rekam medis (R)
2. Rekam medis berisi informasi yang memadai untuk
mengidentifikasi pasien. (D,O)
3. Rekam medis berisi informasi yang memadai untuk mendukung
diagnosis. (D,O)
MIRM 13.1
RM memuat informasi yang memadai untuk mengidentifikasi pasien,
mendukung diagnosis, justifikasi pengobatan, dokumen pemeriksaan
dan hasil pengobatan, serta meningkatkan kesinambungan asuhan di
antara profesional pemberi asuhan (PPA) termasuk manajer pelayanan
pasien (MPP).
MIRM 13.1
Rekam medis pasien memuat informasi yang memadai untuk
mengidentifikasi pasien, mendukung diagnosis, justifikasi
pengobatan, dokumen pemeriksaan dan hasil pengobatan, serta
meningkatkan kesinambungan asuhan di antara profesional pemberi
asuhan (PPA) termasuk manajer pelayanan pasien (MPP).
4. Rekam medis berisi informasi yang memadai untuk memberi
justifikasi asuhan dan pengobatan. (D,O)
5. Rekam medis berisi informasi yang memadai untuk
mendokumentasikan pemberian dan hasil pengobatan. (D,O)
6. Aktivitas manajer pelayanan pasien (MPP) dicatat dalam rekam
medis. (D,O,W)
MIRM 13.1.1
Rekam medis setiap pasien gawat darurat memuat jam kedatangan,
ringkasan kondisi pasien keluar dari gawat darurat dan instruksi
tindak lanjut asuhan.
1. Terdapat regulasi tentang RM pasien gawat darurat yang memuat
waktu kedatangan dan keluar pasien, ringkasan kondisi pasien saat
keluar dari gawat darurat, dan instruksi tindak lanjut asuhan. (R)
2. Rekam medis pasien gawat darurat memuat waktu kedatangan dan
keluar dari unit pelayanan gawat darurat. (D,O)
3. Rekam medis pasien gawat darurat memuat ringkasan kondisi
pasien saat keluar dari unit pelayanan gawat darurat. (D,O)
4. Rekam medis pasien gawat darurat memuat instruksi tindak lanjut
asuhan. (D,O)
MIRM 13.2
Regulasi rumah sakit mengidentifikasi mereka yang berhak
untuk mengisi rekam medis pasien serta menentukan isi rekam
medis dan format rekam medis.
1. Terdapat regulasi yang menetapkan individu yang berwenang
mengisi rekam medis dan memahami cara melakukan
koreksi. (R)
2. Terdapat bukti yang mengisi RM hanya individu yang
mendapat otoritas untuk mengisi rekam medis. (D.W)
3. Terdapat bukti individu yang berwenang mengisi rekam
medis dan memahami cara melakukan koreksi. (W,O)
MIRM 13.3
Setiap profesional pemberi asuhan (PPA) yang mengisi rekam
medis menulis identitas setelah pencatatan dibuat.
1. Pada setiap pengisian rekam medis dapat diidentifikasi
dengan jelas PPA yang mengisi. (D,O)
2. Tanggal dan jam pengisian rekam medis dapat diidentifikasi.
(D,O)
1• Tim/Individu yg mereview (R) (SK, SOTK, Uraian tugas)
2• Review secara Berkala (D,W)
3• Sampel yg sesuai (D,W)
4• Fokus review : ketepatan waktu, keterbacaan, dan kelengkapan RM.
(D,W)
5• Proses review termasuk isi rekam medis harus sesuai peraturan dan
perundang-undangan (D,W)
6• CMRR dan OMRR
7• Hasil review dilaporkan secara berkala kepada direktur rumah sakit
MIRM 14 : isi discharge summary
riwayat kesehatan, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan diagnostik. (D,W)
indikasi pasien dirawat inap, diagnosis, dan komorbiditas lain. (D,W)
prosedur terapi dan tindakan yang telah dikerjakan. (D,W)
obat yang diberikan, termasuk obat setelah pasien keluar rumah sakit. (D,W)
kondisi kesehatan pasien (status present) saat akan pulang rumah sakit. (D,W)
instruksi tindak lanjut, serta dijelaskan dan ditandatangani oleh pasien dan keluarga. (D,W)
1
6
5
4
3
2
Seluruh Rumah Sakit
SNARS I
Proses Pendidikan (+)
Sudah ditetapkan
-Verifikasi (tiap tahun)
-Penetapan ulang sesuai Sertifikat (3 thn/ 5 thn)
Belum ditetapkan
Rekomendasi utk Kemenkes
Proses Pendidikan (-)
PENERAPAN STANDAR IPKP
PERJANJIAN KERJASAMA
RS PENDIDIKAN UTAMA
INSTITUSI PENDIDIKAN
RS PENDIDIKAN UTAMA
RS PENDIDIKAN AFILIASI /RS PENDIDIKAN SATELIT
INSTITUSI PENDIDIKAN
TRIPARTIT
BIPARTIT
Maksud dan Tujuan IPKP.2
Rumah sakit memiliki regulasi yang mengatur:
1. kapasitas penerimaan
2. persyaratan kualifikasi pendidik/dosen klinis;
3. peserta pendidikan klinis di rumah sakit.
4. Tingkat supervisi
Maksud dan Tujuan IPKP.2
RS mempunyai dokumentasi Pendidikan
a.surat keterangan peserta didik dari institusi pendidikan;
b.ijazah, surat tanda registrasi, dan surat izin praktik yang menjadi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
c.klasifikasi akademik;
d.identifikasi kompetensi peserta pendidikan klinis; dan
e.laporan pencapaian kompetensi.
Ketua : RSP Utama
Wakil Ketua : Institusi Pendidikan
RSP UtamaInstitusi
PendidikanJejaring RSPendidikan
Sekretaris : RSP Utama
SK Komkordik berisi :Uraian tugastanggung jawabHakWewenangmasa tugas
• Ruang sekretariat : RSP Utama• Membuat program kerja tahunan• Dibantu staf sekretariat Khusus menangani kelengkapan proses pendidikan peserta
didik (alat bantu belajar, ruangan, nilai, pengaturan jadual dan administrasi).
KOMITE KOORDINASI PENDIDIKAN PP No. 93/2015
• Rasio peserta didik dan pembimbing/dosen
• Kompetensi pendidik (pelatihan CI)
• Kewenangan klinis
• Uraian tugas
• Proses kredensialing Dosen akademik yg menjadi pembimbing klinik
Maksud dan Tujuan IPPK. 5Dikenal 4 (empat) tingkatan supervisi yang disesuaikan dengan kompetensi
1. Supervisi tinggi
2. Supervisi moderat tinggi3. Supervisi moderat4. Supervisi rendah
Penetapan Beberapa alat evaluasi antara lain;
• Bed site teaching
• Mini Clinical Evaluation Exercise for trainee (Mini-CEX)
• Directly Observed Procedural Skill (DOPS)
• Case Based Discusion (CBD)
• Procedure Based Assesment (PBA)
IPPK.6
1. Orientasi peserta pendidikan klinis minimal mencakup :
a. program rumah sakit tentang mutu dan keselamatan pasien
b. program pengendalian infeksi (lihat juga PPI 5);
c. program keselamatan penggunaan obat (lihat juga PKPO 1);
d. sasaran keselamatan pasien.
2. Ada pemantauan dan evaluasi
3. Ada survei mengenai kepuasan pasien
top related