peradaban lembah sungai gangga dan indus
Post on 04-Jul-2015
2.312 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Peradaban Lembah
Sungai Gangga dan Indus
Standar Kompetensi:
2. Menganalisisperadaban Indonesia dan Dunia
Kompetensi Dasar:
2.2. Mengidentifikasiperadaban awalmasyarakat di duniayang berpengaruhterhadapperadabanIndonesia
Comparative Timeline
Sungai itu bermata air di penggunungan
Himalaya dan mengalir melalui kota-kotabesar seperti : Delhi, Agra,
Allahabad, Patna, Benares, melalui
wilayah Bangladesh dan bermuara di
teluk Benggala. Sungai Gangga bertemu
dengan Sungai Kwen Lun.
Pendukung peradaban Lembah Sungai Gangga adalah bangsa Aria yang termasuk bangsa Indo Jerman. Merekadatang dari daerah Kauskasus danmenyebar kearah timur.
Kebudayaan lembah Sungai Ganggamerupakan kebudayaan campuranantara kebudayaan bangsa Aria dengan bangsa Dravida. Kebudayaancampuran itu lebih dikenal dengansebutan kebudayaan Hindu
Peradaban
lembah Sungai
Gangga
meninggalkan
jejak yang sangat
penting dalam
sejarah umat
manusia hingga
kini. Di tempat ini
muncul dua
agama besar di
dunia, yaitu
agama Hindu dan
Buddha.
Sungai Ganggadianggap sebagai
tempat keramat dansuci bagi penganut
Hindu India. Air Sungai Ganggadianggap dapatmenyucikan diri
manusia danmenghapus semuadosanya. Merekamemuja banyak
dewa (polytheisme)
Perkembangan sistem pemerintahandi Lembah Sungai Gangga
merupakan kelanjutan dari sistempemerintahan masyarakat di daerah
lembah Sungai Sindhu. Sejak runtuhnya kerajaan Maurya,
keadaan menjadi kacau akibat terjadipeperangan antara kerajaan-kerajaan
kecil yang ingin berkuasa. Keadaanini baru dapat diamankan kembali
setelah munculnya Kerajaan Gupta.
Kerajaan Gupta didirikan oleh Raja Candragupta I (320-330 M) dengan
pusatnya di Lembah Sungai Gangga. Padamasa pemerintahan Raja Candra-gupta I,
agama Hindu dijadikan agama Negara, tetapi agama Buddha tetap dapat
berkembang.Kerajaan Gupta mencapai masa yang paling gemilang ketika Raja Samudra Gupta (cucuCandragupta I) berkuasa. Seluruh lembahSungai Gangga dan lembah Sungai Sindhuberhasil dikuasainya. Ia menetapkan kota
Ayodhia sebagai ibu kota kerajaannya.
Pada mulanya raja Harsha memeluk agama Hindu, tetapi kemudian memeluk agama
Buddha. Wihara dan Stupa banyakdibangun di tepi Sungai Gangga, juga
tempat-tempat penginapan dan rumah-rumah sakit didirikan untuk memberikan
pertolongan dengan cuma-cuma. Candi-candi yang rusak diperbaiki, bahkan
candi-candi baru juga dibangun.Setelah masa pemerintahan Raja
Harshawardana hingga abad ke-11 M tidakpernah diketahui adanya raja-raja yang
berkuasa. India mengalami masakegelapan.
Perkembangan kebudayaanmasyarakat Lembah Sungai Gangga mengalami banyak
kemajuan pada bidangkesenian. Kesusastraan, seni
pahat dan seni patungberkembang pesat. Kuil-kuil
yang indah dari Syantadibangun.
CIRI-CIRI PENINGGALAN KOTA
MOHENJO DARO DAN HARAPPA
• Diperkirakan antara 2500 – 1300 SM
• Jalan-jalan di kota teratur dan lurus
• Rumah dibangun di tepi jalan raya
• Wilayah kota dibagi menjadi blok-blok berbentuk
bujur sangkar
• Terdapat saluran pembuangan limbah rumah
tangga
• Adanya fasilitas umum seperti kolam pemandian,
gudang gandum, tempat pemujaan
CIRI-CIRI PENINGGALAN KOTA
MOHENJO DARO DAN HARAPPA
• Kamar-kamar di rumah menggunakan jendela yang lebar
• Terdapat bangsal tempat pertemuan
• Namun di kota ini tidak ditemukan reruntuhan benteng
• Diperkirakan peradaban yang tinggi ini dibangun oleh bangsa Dravida yang memiliki ciri-ciri berkulit hitam,hidung pesek, bibir tebal, berambut keriting
City of Mohenjo Daro from aerial view
View of citadel
View of small, side
street
Gateway of Mohenjo Daro (Artists Conception)by Chris Sloan, courtesy of JM Kenoyer
The Great Bath
A
bathroom
on a
private
residence
Granary
Well
A Large
Drain
Sistem Kepercayaan
• Kepercayaan masyarakat di kota Mohenjo Daro dan
Harappa adalah polytheisme
• Ada 3 jenis pemujaan yakni ;
1. Terhadap Dewa-Dewi (Dewi Ibu /Mother
Goddess/Nature Goddess), Trimukha
2. Terhadap hewan
3. Terhadap pohon keramat (pohon pipal/beringin)
Seated Yogi (Siwa ?)
Priest King
Gold Disc
Sistem Pengetahuan
• Telah mengenal tulisan yang disebut Piktograf
• Namun tulisan ini belum dapat dibaca sampai saat ini
Kegiatan Perekonomian
• Telah mengenal perdagangan antara lain
perhiasan emas dan perak serta gerabah
• Hasil utama pertanian adalah gandum,
padi-padian, buah-buahan dan kapas
• Kegiatan perdagangan kemungkinan
dilakukan melalui sistem pelayaran
• Telah menggunakan ukuran berat untuk
timbangan
Barang –barang perhiasan
Ceramics
Piring Tembaga
Ukuran Timbangan
• Berat terkecil
0,856 gram
• Berat terbesar
13,7 gram
• Rasio
perbandingan
berat adalah
1/16
Ditemukan pula stempel-stempel
Kehancuran Peradaban Lembah
Sungai Indus
Setidaknya ada 2 teori utama tentang
kehancuran peradaban ini yakni :
1. Bencana alam
2. Invasi bangsa Arya, bangsa yang
memiliki ciri-ciri berkulit putih, hidung
mancung, rambut pirang, berbadan tinggi
tegap
Possible route of the Aryan Invasions
Caste System (“Varnas”)
• Brahmans: the priests
• Kshatriyas: the
warriors
• Vaisyas: merchants
and peasants
• Sudras: non-Aryans
Paria
@2013FEP
top related