peninggalan sejarah di banyuwangi

Post on 06-Jul-2015

446 Views

Category:

Science

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Pura ponok asem

TRANSCRIPT

Pura di Dusun Pondok AsemAnggota kelompok :Dewi Enggar Fitriani (05)Hafidz Baraas (15)Ikbar Roselina (16)M.Zarkasi Mansyur (19)Rizki Farizha Rahmah (28)Yayang Cahaya (35)

Pura Purwa katonA.Identifikasi lokasi :

Di Dusun Pondok Asem Desa Kedung Asri, kecamatan Tegaldlimo

Pura Purwa Katon merupakan satu dari sekian banyak pura yang ada tegaldlimo. Pura ini terletak di Dusun Pondok Asem, Desa Kedung Asri, Kecamatan Tegaldlimo.Pemangku adat pura ini bernama pak Suroso yang bertugas memimpin persembahyangan di pura ini maupun kegiatan peribadatan lain.

Selain pura purwa katon yang tereletak disebelah utara dusun pondok asem, juga terdapat pura yg berada dibagian selatan dusun pondok asem yaitu pura purwo dukuh

Ketika memasuki dusun ini kita akan menemukan pelinggih atau penunggun karang sebagai tempat persembahyangan di depan rumah-rumah penduduk sehingga kita dapat memastikan bahwa penghuni rumah tersebut beragama hindu.

Selain kedua Pura Purwa tersebut, di dusun ini juga terdapat sebuah candi buatan masyarakat hindu setempat. Candi ini bernama candi jawa gumuk gadung, letaknya kira kira 2,5 km sebelah timur dari dusun pondok asem.

B.Identifikasi lingkungan:Masyarakat di dusun ini

sebagian besar berprofesi sebagai petani.

Di dusun ini jumlah pemeluk agama hindu dan pemeluk agama islam relatif sama sehingga tidak ada istilah kaum minoritas maupun kaum mayoritas semua hidup berdampingan saling menghormati satu sama lain.

hinduhindu

islam

C.Identifikasi Hubungan masyarakat :Masyarakat Hindu dan Islam didusun ini memiliki sikap toleransi yang cukup baik sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan ibadah masing-masing secara beriringan. Bentuk-bentuk toleransi tersebut adalah setiap malam kliwon masyarakat hindu(utara) dan malam legi masyarakat hindu (selatan)mengadakan mantraman yaitu sebuah upacara pembacaan kidung (puji-pujian) kepada Sang Hyang Widi Wase sedangkan masyarakat islam pada hari kamis malam jum’at mengadakan pengajian/yasinan dan kegiatan itu semua berjalan secara beriringan tanpa ada perasaan terganggu dari masing-masing pihak..

Perlengkapan yang biasa digunakan masyarakat hindu untuk sembahyang di pura

Cok bakal Canang yg berisi bunga-bunga

Pada setiap perayaan hari raya masing- masing agama, sikap toleransi tersebut juga selalu diwujudkan dengan ikut berpartisipasi atau meramaikan acara-acara yang diadakan misalnya ketika ada arak-arakan ogoh-ogoh umat islam di dusun ini juga turut serta mengarak ogoh-ogoh tersebut, dan juga ketika umat islam merayakan hari raya idul fitri, umat hindu bersilaturahmi ke rumah-rumah penduduk islam begitu juga sebaliknya.

D. Kesimpulan :Toleransi yang kuat anatar keua umat beda agama ini terus

dipertahankan hingga sekarang. Hal nilah yang menyebabkan kedua masyarakat beda agama ini bisa hidup rukun dan damai.

Thanks for the attention

top related