penggunaan kesantunan berbahasa pada...
Post on 27-Apr-2019
228 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGGUNAAN KESANTUNAN BERBAHASA PADA PRESENTASI
SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 CISEENG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh
ANNISA AULIA
NIM 1113013000041
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
i
ABSTRAK
Annisa Aulia, 1113013000041, “Penggunaan Kesantunan Berbahasa pada
Presentasi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Ciseeng Tahun
Pelajaran 2017/2018. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Di bawah bimbingan Dr. Hindun, M.Pd., Oktober 2017.
Penelitian ini mengkaji masalah penggunaan kesantunan berbahasa pada
siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 1 Ciseeng tahun pelajaran 2017/2018.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Ciseeng pada bulan September 2017.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan kesantunan berbahasa
pada presentasi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 1 Ciseeng tahun
pelajaran 2017/2018. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 3 semester ganjil
tahun pelajaran 2017/2018. Teknik analisis data penelitian ini adalah teknik
analisis jalinan atau mengalir, antara lain: reduksi data;display/penyajian data;
mengambil kesimpulan/verifikasi, dan menggunakan rumus P =
X 100 %. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kesantunan berbahasa pada presentasi
siswa menunjukkan hasil yang baik, yaitu 20 siswa atau 57,14% siswa sudah
menggunakan bahasa yang santun dan 15 siswa atau 42,8% siswa belum
menggunakan bahasa yang santun. Kemudian, hasil penelitian terhadap
keterampilan berbicara siswa menujukkan hasil yang cukup baik dengan rincian
nilai, 1 siswa memperoleh nilai 85, 2 siswa memperoleh nilai 82,5, 3 siswa
memperoleh nilai 80, 7 siswa memperoleh nilai 77,5, 2 siswa memperoleh nilai
75, 13 siswa memperoleh nilai 72,5, 4 siswa memperoleh nilai 70, dan 1 siswa
memperoleh nilai 62,5. Berdasarkan hasil tersebut, maka nilai rata-rata siswa
mendapatkan 74,2.
KataKunci : Kesantunan Berbahasa, Presentasi, Keterampilan Berbicara
ii
ABSTRACT
Annisa Aulia, 1113013000041, " Language Politeness Usage in Student
Presentation of X Class Odd Semester SMA Negeri 1 Ciseeng School Year
2017/2018. Department of Language Education and Literature Indonesia, Faculty
of MT and Teaching State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta. Under
the guidance of Dr. Hindun, M.Pd October 2017.
In this study, the problem reviewed is the use of language politeness in the
odd semester students of SMA Negeri 1 Ciseeng school year 2017/2018. This
research was conducted at SMA Negeri 1 Ciseeng in September 2017. The
purpose of this study was to determine the use of language in the presentation of
odd semester students of SMA Negeri 1 Ciseeng school year 2017/2018. The
research method used is qualitative descriptive. The sample of this research is the
students of class X IPA 3 odd semester of the school year 2017/2018. Data
analysis technique of this research is bending analysis technique or flow, among
others: data reduction, display / presentation of data, take conclusion /
verification, and use formula P =
X 100 % . The results showed that the use of
language in the presentation of students showed good results, 20 students or
57.14% of students already use polite language and 15 students or 42.8% of
students have not been using polite language. Then for the results of research on
students' speaking skills showed good results with details, 1 student get the score
85, 2 students get the score 82,5, 3 students get the score 80, 7 students get the
score 77,5, 2 students get the score of 75, 13 students received a score of 72.5, 4
students who scored 70, and 1 student got a score of 62.5. Based on these results,
the average score of students earned 74.2.
Keywords: Language Politeness, Presentation, Speech Skills
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Salawat serta salam
senantiasa tercurah untuk Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, para sahabat,
dan umatnya.
Penulis menyusun skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat mendapatkan
gelar sarjana pendidikan fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, program studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Penulis banyak mendapat masukan,
bimbingan, saran, dorongan, dan semangat dari berbagai pihak dalam penelitian
skripsi ini. Semua itu tidak lain untuk menjadikan penulis menjadi pribadi yang
lebih baik dan kaya informasi, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Makyun Subuki, M.Hum., selaku ketua jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dona Aji Karunia, MA. dan Drs. Mahmudah Fitriyah ZA, M. Pd., selaku
dosen Penasihat Akademik yang senantiasa sabar dan membimbing.
4. Dr. Hindun, M.Pd., selaku dosen Pembimbing yang senantiasa sabar
membimbing dan meluangkan waktunya untuk membimbing dan
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Dosen-dosen jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membagi ilmunya selama
perkuliahan.
6. Rina Marlina, S.Pd., selaku guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Ciseeng
yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, dan saran selama
melaksanakan penelitian.
7. Siswa-siswi kelas X IPA 3 SMA Negeri 1 Ciseeng yang telah berpartisipasi
dalam penelitian ini, beserta para dewan guru SMA Negeri 1 Ciseeng dan staf
iv
yang telah bersedia memberikan data-data yang peneliti butuhkan dalam
penyusunan skripsi ini.
8. Ayah Ahmad Sodikin dan Mamah Fiah Yulyanti selaku orang tua yang selalu
memberi semangat, dukungan, serta doa sehingga skripsi ini dapat tersusun.
9. M. Wildan Fathoni selaku adik yang selalu memberikan semangat serta doa
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Lugas Gilas Angkoro, S.Kom. Selalu mendampingi serta memberikan
dukungan dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat Lege (Aay Rizki Amelia dan Lisa Nur Afifah) yang selalu berbagi
cerita, suka, duka selama perkuliahan.
12. Teman-teman Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2013,
terutama kelas B yang telah banyak memberikan masukan, dorongan,
motivasi dan pengalaman selama perkuliahan.
Terima kasih atas segala bantuan dan dorongan yang telah diberikan kepada
penulis, semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan. Semoga skripsi ini
dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Jakarta, November 2017
Penulis
A.L
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................ i
ABSTRACT .............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 3
C. Rumusan Masalah .......................................................................... 3
D. Batasan Masalah ............................................................................. 4
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
BAB II KAJIAN TEORETIS .................................................................. 6
A. Kesantunan Berbahasa ................................................................... 6
1. Definisi Kesantunan Berbahasa ............................................... 6
2. Dasar-dasar Kesantunan Berbahasa ......................................... 8
3. Prinsip Kesantunan Berbahasa ................................................. 8
B. Keterampilan Berbicara ................................................................. 11
1. Definisi Keterampilan Berbicara .............................................. 11
2. Tujuan Berbicara ...................................................................... 13
3. Penilaian Keterampilan Berbicara ............................................ 14
C. Presentasi ....................................................................................... 15
1. Definisi Presentasi .................................................................... 15
2. Langkah-langkah Presentasi ..................................................... 17
D. Karangan Eksposisi ........................................................................ 17
1. Definisi Karangan Eksposisi .................................................... 17
2. Ciri-ciri Karangan Eksposisi .................................................... 18
3. Struktur Karangan Eksposisi .................................................... 18
E. Penelitian yang Relevan ................................................................. 19
vi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 24
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 24
B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 24
C. Metode Penelitian ........................................................................... 25
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 27
E. Instrumen Penelitian ....................................................................... 29
F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 32
BAB IV ANALISIS DATA ...................................................................... 34
A. Profil Sekolah ................................................................................. 34
1. Latar Belakang Sekolah ........................................................... 34
2. Visi dan Misi Sekolah .............................................................. 35
3. Daftar Guru-guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1
Ciseeng ..................................................................................... 35
B. Hasil Penelitian .............................................................................. 36
1. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................ 36
2. Analisis Data ............................................................................ 120
BAB V PENUTUP .................................................................................... 122
A. Simpulan ........................................................................................ 122
B. Saran ............................................................................................... 123
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 124
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIOGRAFI PENULIS
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.Rubrik Penilaian Keterampilan Berbicara ....................................... 14
Tabel 2. Analisis Penggunaan Bahasa .......................................................... 29
Tabel 3. Analisis Keterampilan Berbicara .................................................... 30
Tabel 4. Guru-guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1Ciseeng ...................... 35
Tabel 5. Hasil Penelitian Penggunaan Bahasa pada Presentasi Siswa
Kelas X IPA 3 ............................................................................................... 120
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca,
dan keterampilan menulis. Keterampilan berbicara menjadi suatu tuntutan
yang wajib dipenuhi dalam persaingan di era global. Penguasaan terhadap
keterampilan berbicara bertujuan agar seseorang mampu melakukan
komunikasi dengan baik.
Keterampilan berbicara tidak terlahir dengan sendirinya, melainkan
perlu dilakukan latihan secara intensif agar kemampuan tersebut dapat
dikuasai dengan baik. Keterampilan berbicara perlu dikembangkan dalam
dunia pendidikan karena dapat melatih siswa untuk memiliki kemampuan
berbicara di depan umum dengan baik.
Kemampuan tersebut dapat dilatih dengan menggunakan metode
diskusi dan Presentasi. Presentasi kerap dijadikan beban oleh siswa karena
kurangnya kepercayaan diri siswa. Akan tetapi, Presentasi memiliki
manfaat yang akan berguna bagi siswa dalam menghadapi dunia pekerjaan
di era global.
Presentasi pada dasarnya merupakan proses penyampaian materi
atau informasi. Presentasi dalam pendidikan memiliki banyak manfaat.
Bagi seorang guru Presentasi dapat bertujuan untuk melakukan penilaian
secara afektif, kognitif, dan psikomotor. Bagi siswa tentunya Presentasi
bertujuan untuk melatih diri agar mampu berkomunikasi di depan umum
dengan baik.
Keberhasilan suatu presentasi dapat dinilai dari berapa besar pesan
atau materi yang diterima oleh peserta/ audiens. Presentasi harus
menggunakan bahasa yang baik, benar, dan santun agar suatu pesan dapat
diterima dengan baik. Bahasa yang digunakan dalam pendidikan,
khususnya dalam kegiatan pembelajaran adalah bahasa Indonesia. Hal ini
2
sesuai dengan UU No. 24 tahun 2009 bahwa, “Bahasa Indonesia wajib
digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan nasional.” Oleh
karena itu, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar bukanlah
sekadar prestise.
Akan tetapi, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
kerap terabaikan oleh siswa. Salah satu penyebabnya adalah pengaruh arus
global yang secara tidak langsung telah mempengaruhi penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar pada siswa. Arus global berimbas pada
penggunaan dan keberadaan bahasa Indonesia di masyarakat. Penggunaan
bahasa Indonesia di dunia maya banyak memberikan perubahan bagi
struktur bahasa Indonesia yang disinyalir merusak bahasa itu sendiri.
Berlandaskan alasan globalisasi dan prestise masyarakat mulai kehilangan
rasa bangga menggunakan bahasa nasional.
Banyaknya budaya asing yang masuk juga memiliki peran dalam
menggeser penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
kehidupan sehari-hari. Siswa cenderung lebih senang menggunakan
bahasa yang sedang marak digunakan di media sosial. Bahasa- bahasa
yang tidak mencerminkan kesantunan dalam penggunaannya. Bahasa
tersebut dikenal dengan sebutan bahasa alay atau bahasa gaul. Penggunaan
bahasa gaul agaknya tidak memiliki batas, baik di dalam kehidupan sehari-
hari siswa, maupun dalam kegiatan pembelajaran.
Kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar untuk
melakukan komunikasi ilmiah dalam bidang pendidikan menjadi semakin
berkurang. Sebab dalam kegiatan belajar di sekolah kurang
memperhatikan aspek penalaran dalam kegiatan belajar. Kurangnya
perhatian terhadap penggunaan bahasa Indonesia terlihat pada saat siswa
melakukan presentasi. Saat melakukan presentasi siswa kerap
menggunakan bahasa yang tercampur dengan bahasa asing dan bahasa
daerah. Selain itu, tidak memperhatikan kaidah kebahasaan, dan
menggunakan bahasa yang cenderung tidak santun.
3
Rendahnya kesantunan berbahasa pada diri siswa diawali dengan
kurangnya penanaman rasa cinta terhadap budaya dan pembiasaan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Padahal penggunaan
bahasa yang santun dinilai penting. Sebab kesantunan berbahasa
merupakan moral atau dasar dari perilaku siswa. Melalui kesantunan
berbahasa dapat tercermin sifat atau karakteristik dalam diri siswa.
Kesantunan berbahasa pada siswa dapat dilatih dengan kebiasaan
seorang guru berperilaku santun. Kesantunan bukan hanya sekadar
tindakan melainkan perkataan, misalnya menegur siswa yang mengantuk
di kelas dengan cara memanggil namanya dan diberikan pertanyaan, lebih
santun dibandingkan dengan melempar siswa yang mengantuk
menggunakan penghapus papan tulis. Demikian pula dalam perkataan,
“silakan masuk” lebih santun dari pada “masuk”.
Melihat fenomena tersebut, kegiatan keterampilan berbicara belum
dapat terlaksana seperti yang diharapkan. Guru harus memberikan
pengarahan dan pembiasaan dalam menggunakan bahasa Indonesia yang
baik, sesuai dengan kaidah kebahasaan, dan santun.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
“Penggunaan Kesantunan Berbahasa pada Presentasi Siswa Kelas X
Semester Ganjil SMA Negeri 1 Ciseeng Tahun Pelajaran 2017/2018”.
B. Identifikasi Masalah
1. Kecenderungan siswa menggunakan bahasa yang tidak santun.
2. Kecenderungan siswa menggunakan bahasa yang tidak sesuai kaidah
kebahasaan Indonesia.
3. Kurangnya pengetahuan dan penguasaan terhadap bahasa Indonesia.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana penggunaan kesantunan berbahasa pada presentasi siswa kelas
X semester ganjil SMAN 1 Ciseeng Tahun Pelajaran 2017/2018?
4
D. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Penggunaan kesantunan berbahasa pada presentasi siswa kelas X
semester ganjil SMAN 1 Ciseeng Tahun Pelajaran 2017/2018.
2. Fokus presentasi siswa di materi “ Teks Eksposisi” halaman 67, pada
buku Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X kurikulum 2013,
tahun 2014.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan kesantunan
berbahasa pada presentasi siswa kelas X semester ganjil SMAN 1 Ciseeng
tahun Pelajaran 2017/2018.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak di
bawah ini:
1. Manfaat teoretis
Secara teoretis, penelitian ini bermanfaat untuk:
a. Penulis dalam menambah wawasan tentang kebahasaan, khususnya
dalam pembelajaran di kelas.
b. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi untuk
perkembangan ilmu keterampilan bahasa Indonesia khususnya
keterampilan berbicara.
5
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberi wawasan baru
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keterampilan berbicara.
b. Bagi sekolah, penelitian ini dapat memberi kontribusi dan dapat
dijadikan sebagai bahan serta memperkaya informasi dalam
pembelajaran bahasa Indonesia.
c. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi
penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan keterampilan
berbicara.
6
BAB II
KAJIAN TEORETIS
A. Kesantunan Berbahasa
1. Definisi Kesantunan Berbahasa
Kesantunan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berasal dari kata
dasar santun yang artinya, “halus dan baik budi bahasanya, tingkah
lakunya; sopan, sabar, dan tenang; mengasihani, menaruh belas kasihan,
menolong, menyokong, meringankan; kesusahan orang.”1 Sedangkan kata
berbahasa memiliki arti, “memakai (menggunakan) bahasa; sopan santun;
tahu adat.”2 Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
kesantunan berbahasa adalah penggunaan bahasa secara halus dan baik
dengan memperhatikan perilaku yang sopan dan santun kepada orang lain.
Sebuah komunikasi dapat terjalin dengan baik jika seseorang memiliki
kesadaran akan perilaku sopan dan santun kepada orang lain. “Salah satu
penanda sopan-santun adalah penggunaan bentuk pronominal tertentu
dalam percakapan. Dalam bahasa Indonesia dapat dijumpai kata Anda dan
beliau untuk menghormati orang yang sedang diajak berbicara.”3 Artinya,
kesantunan dalam berbahasa dapat diwujudkan dengan memiliki
kesadaraan untuk menghargai mitra tutur, hal itu dapat dilakukan salah
satunya dalam menggunakan kata ganti yang tepat dan sesuai.
Sikap sopan dan santun memiliki peranan yang penting dalam
masyarakat. Leech dalam Nadar berpendapat bahwa, “dalam suatu
masyarakat peranan sopan santun sangat penting, dan diperlukan untuk
menjelaskan prinsip kerjasama serta merupakan komplemen prinsip
kerjasama.”4 Menurut Rahardi, penelitian kesantunan mengkaji
penggunaan bahasa (language use) dalam suatu masyarakat bahasa
1 Tim Pustaka Phoenix, Kamus Besar Bahasa Indonesia: Edisi Baru (Jakarta: PT Media Pustaka
Phoenix, 2012), h. 747 2 Tim Pustaka Phoenix, ibid., h. 98
3 Kushartanti, dkk., Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, cet. ke-3, 2009), h.105 4 F.X. Nadar, Pragmatik & Penelitian Pragmatik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, cet. ke-1, 2009), h. 28
7
tertentu. Masyarakat tutur yang dimaksud adalah masyarakat dengan aneka
latar belakang situasi sosial dan budaya yang mewadahinya.5
Fraser menyebutkan bahwa terdapat empat pandangan yang
digunakan untuk mengkaji masalah kesantunan dalam bertutur.
Pandangan-pandangan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pandangan kesantunan yang berkaitan dengan norma-norma sosial (the
social-norm view). Pandangan ini menyatakan bahwa kesantunan
dalam bertutur ditentukan berdasarkan norma-norma sosial dan
kultural yang ada dan berlaku di dalam masyarakat bahasa. Santun
dalam bertutur disejajarkan dengan etika berbahasa.
b. Pandangan yang melihat kesantunan sebagai sebuah maksim
percakapan (conversational maxim) dan sebagai sebuah upaya
penyelamatan muka (face-saving). Pandangan kesantunan sebagai
maksim percakapan menganggap prinsip kesantunan (politeness
principle) hanya sebagai pelengkap prinsip kerja sama (cooperative
principle).
c. Pandangan ini melihat kesantunan sebagai tindakan untuk memenuhi
persyaratan terpenuhinya sebuah kontrak percakapan (conversational
contract). Jadi, bertindak santun itu sejajar dengan bertutur yang penuh
pertimbangan etika berbahasa.
d. Pandangan kesantunan yang keempat berkaitan dengan penelitian
sosiolinguistik. Pandangan ini memandang kesantunan sebagai sebuah
indeks sosial. Indeks sosial yang demikian terdapat dalam bentuk-
bentuk referensi sosial, honorific, dan gaya bicara.6
Dari berbagai definisi yang telah disampaikan di atas, dapat
disimpulkan bahwa kesantunan berbahasa dapat dilakukan dengan cara
menghargai mitra tutur atau lawan bicara. Sikap sopan dan santun dalam
menyampaikan tuturan perlu diperhatikan, sehingga lawan bicara akan
merasa senang. 5 Kunjana Rahardi, Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia, (Jakarta: Penerbit
Erlangga, cet. ke-8, 2010), h. 35 6 Kunjana Rahardi, ibid., h. 38
8
2. Dasar-dasar Kesantunan Berbahasa
Menurut Hindun, sebuah tuturan dapat dikatakan tidak santun apabila
hubungan antara penutur dan mitra tutur akrab. Sebaliknya, tuturan
menjadi santun apabila hubungan antara penutur dan mitra tutur tidak atau
kurang akrab.7 Terdapat tiga kaidah agar tuturan menjadi santun. Ketiga
kaidah itu adalah formalitas, ketidaktegasan, dan kesamaan. Artinya,
sebuah tuturan harus bersifat formal, tidak angkuh, serta membuat mitra
tutur merasa senang, dan bersahabat.
Adapun dasar-dasar kesantunan adalah sebagai berikut:8
a. Kesantunan sangat kontekstual. Artinya, berlaku dalam masyarakat,
tempat atau situasi tertentu tetapi belum tentu berlaku bagi masyarakat,
tempat dan situasi yang berlainan.
b. Kesantunan selalu bipolar. Artinya, memiliki hubungan dua kutub.
c. Kesantunan dapat tercermin dalam cara bertutur, berbusana atau
berpakaian, serta berbuat atau bertindak.
d. Kesantunan berbahasa tampak dalam tata cara berkomunikasi.
e. Ketika berkomunikasi kita tunduk pada norma-norma budaya, tidak
hanya sekadar menyampaikan gagasan yang kita pikirkan.
3. Prinsip Kesantunan Berbahasa
Bertindak tutur yang santun bertujuan untuk menyampaikan pesan
yang baik kepada mitra tutur. Agar pesan dapat disampaikan dengan baik,
maka dalam melakukan komunikasi perlu mempertimbangkan prinsip-
prinsip kesantunan berbahasa. Prinsip kesantunan berbahasa yang
dikemukakan oleh Leech antara lain maksim kebijaksanaan, maksim
kedermawanan, maksim pujian atau penghargaan, maksim kerendahan hati
atau kesederhanaan, maksim kesepakatan atau pemufakatan, serta maksim
7 Hindun, Pragmatik untuk Perguruan Tinggi, (Depok: Nufa Citra Mandiri, cet. ke-1, 2012), h. 69
8 Hindun, ibid, h. 70
9
simpati.9 Pemaparan lebih lanjut mengenai keenam prinsip kesantunan
berbahasa Leech adalah sebagai berikut.
a. Maksim Kebijaksanaan
Hal yang paling utama dalam maksim kebijaksanaan prinsip
kesantunan yaitu peserta tutur hendaknya berpegang pada prinsip untuk
selalu mengurangi keuntungan dirinya sendiri dan memaksimalkan
keuntungan pihak lain dalam kegiatan bertutur. Seseorang yang memegang
prinsip ini dengan baik, maka dapat dikatakan bahwa ia adalah orang yang
santun. Apabila prinsip ini dipegang dan dijalankan dengan baik maka
penutur akan terhindar dari sikap dengki, iri hati, dan sikap-sikap lainnya
yang mencerminkan perilaku tidak sopan dan santun. Penggunaan maksim
kebijaksanaan dalam komunikasi sehari-hari dapat dilihat pada contoh
berikut.
Contoh maksim kebijaksanaan dalam pertuturan:10
Tuan rumah : “Silakan makan saja dulu, Nak!”
“Tadi kami semua sudah mendahului.”
Tamu : “Wah, saya jadi tidak enak, Bu.”
Tuturan di atas menujukkan bahwa apa yang dituturkan oleh tuan
rumah adalah memaksimalkan keuntungan bagi sang tamu. Lazimnya,
tuturan tersebut ditemukan pada keluarga masyarakat tutur desa.
b. Maksim Kedermawanan
Maksim kedermawanan mengharapkan penutur dapat menghormati
orang lain. Penghormatan kepada orang lain dapat dilakukan dengan
mengurangi keuntungan bagi dirinya sendiri dan meningkatkan
keuntungan untuk orang lain.
Contoh maksim kedermawanan dalam pertuturan:11
Anak Kos A : “Mari saya cucikan baju kotormu!
pakaianku tidak banyak kok, yang kotor.”
Anak Kos B : “ Tidak usah mbak. Nanti siang saya akan
mencuci juga kok.”
9 Geoffrey Leech, Prinsip-prinsip Pragmatik, (Jakarta: Universitas Indonesia UI-Press, 1993), h. 206
10 Kunjana Rahardi, ibid,. h. 60
11 Kunjana Rahardi, ibid,. h. 61
10
Tuturan tersebut menunjukkan bahwa si A mencoba menguntungkan
pihak lain dengan cara mencucikan pakaian kotor si B. Hal tersebut sering
terjadi dalam masyarakat tutur jawa dan hal tersebut merupakan wujud
nyata dari sebuah kerja sama.
c. Maksim Penghargaan
Seseorang dapat dikatakan santun apabila dalam bertutur selalu
berusaha memberikan penghargaan bagi orang lain. Penutur hendaknya
tidak saling mengejek, saling membenci, atau saling merendahkan pihak
lain.
Contoh maksim penghargaan dalam pertuturan:12
Dosen A : “Pak, aku tadi sudah memulai kuliah perdana
untuk kelas Business English.”
Dosen B : “ Oya, tadi aku mendengar Bahasa Inggrismu jelas
sekali dari sini.”
Tuturan tersebut menujukkan bahwa dosen B berusaha menghargai
dosen A. Pemberitahuan yang disampaikan oleh dosen A ditanggapi
dengan baik dan disertai pujian atau penghargaan.
d. Maksim Kesederhanaan
Maksim ini mengharapkan penutur dapat memiliki sikap yang rendah
hati dengan mengurangi pujian terhadap dirinya sendiri. Apabila penutur
melanggar maksim ini, maka orang lain akan menilai bahwa ia adalah
orang yang sombong dan congkak hati.
Contoh maksim kesederhanaan dalam pertuturan:13
Ibu A : “Nanti Ibu yang memberikan sambutan ya dalam rapat
Dasa Wisma.”
Ibu B : “ Waduh… nanti grogi aku.”
Tuturan tersebut menujukkan bahwa Ibu B, berusaha bersikap rendah
hati dengan mengatakan bahwa dirinya tidak percaya diri untuk
memberikan sambutan.
12
Kunjana Rahardi, ibid,. h. 63 13
Kunjana Rahardi, ibid,. h. 64
11
e. Maksim Pemufakatan
Maksim ini menuntut pada penutur untuk saling bermufakat dalam
kegiatan bertutur. Apabila terdapat kemufakatan dalam bertutur, maka
dapat dikatakan bahwa orang tersebut memiliki sikap yang santun.
Contoh maksim pemufakatan dalam pertuturan:14
Guru A : “Ruangannya gelap ya, Bu!”
Guru B : “He…eh! Saklarnya mana, ya?”
Tuturan tersebut menunjukkan kemufakatan guru A dan B. Maka
dapat dikatakan bahwa mereka memiliki sikap yang santun.
f. Maksim Simpati
Maksim simpati mengharapkan agar peserta tutur dapat
memaksimalkan sikap simpati antara pihak yang satu dengan pihak
lainnya.
Contoh maksim simpati dalam pertuturan:15
Ani : “Tut, nenekku meninggal.”
Tuti : “Innalillahiwainnailaihi rojiun. Turut berduka cita.”
Tuturan tersebut menujukkan rasa simpati Tuti terhadap Ani yang
baru saja ditinggal oleh neneknya. Maka dapat dikatakan bahwa Tuti
mematuhi maksim simpati dan bersikap santun.
B. Keterampilan Berbicara
1. Definisi Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia memiliki empat keterampilan yang harus dikuasai,
yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan
membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan berbicara merupakan
keterampilan memproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk
menyampaikan kehendak, kebutuhan, perasaan, dan keinginan kepada
14
Kunjana Rahardi, ibid,. h. 65 15
Kunjana Rahardi, ibid,. h. 66
12
orang lain.16
Proses penyampaian suatu informasi dapat terlaksana dengan
baik jika menggunakan artikulasi, tekanan, dan nada bicara secara tepat.
Berbicara adalah aktivitas berbahasa kedua yang dilakukan manusia
dalam kehidupan bahasa setelah mendengarkan. Berdasarkan bunyi-bunyi
(bahasa) yang didengarnya itulah kemudian manusia belajar mengucapkan
dan akhirnya mampu untuk berbicara.17
Untuk memiliki kemampuan
berbicara yang baik, pembicara harus menguasai lafal, struktur, dan
kosakata.
Berbicara sebagai aspek keterampilan berbahasa bukan hanya
mengujar, dan mengeluarkan bunyi bahasa dari alat ucap, melainkan
menyampaikan pikiran atau perasaan kepada orang lain melalui ujaran,
yaitu menyampaikan pikiran atau perasaan kepada orang lain dengan
lisan.18
Tarigan menyatakan bahwa, “ Berbicara adalah suatu keterampilan
berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak, yang hanya didahului
oleh keterampilan menyimak, dan pada masa tersebutlah kemampuan
berbicara atau berujar dipelajari.”19
Oleh karena itu, kerampilan berbicara
tidak langsung terlahir pada diri manusia, melainkan melalui proses
pembelajaran.
Sejalan dengan hal tersebut, Alek berpendapat bahwa berbicara dalam
kegiatan akademik atau ilmiah menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar dan memerlukan persiapan serta memerlukan keterampilan.
Kemampuan ini memerlukan latihan dan bimbingan yang intensif.20
Kemudian, berbicara dalam kegiatan ilmiah harus bersifat jelas dan tepat
yang memungkinkan proses penyampaian pesan bersifat reproduktif dan
16
Mukhsin Ahmadi, Strategi Belajar-Mengajar Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi Sastra, (Malang: Yayasan Asih Asah Asuh Malang, cet. ke-1, 1990) h. 18 17
Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, Cetakan keenam, 2014), h.399 18
M.E. Suhendar, dan Pien Supinah, Bahasa Indonesia; Keterampilan Berbahasa, (Bandung: CV. Pionir Jaya, cet. ke-1, 1992), h. 16 19
Henry Guntur Tarigan, Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Penerbit Angkasa Bandung, ed. Revisi, 2008), h. 3 20
Alek dan Achmad, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana, cet. ke-1, 2010) h. 29
13
impersonal. Reproduktif, artinya penerima pesan harus menerima pesan
yang benar-benar sama dengan yang dimaksud oleh pembicara.
Impersonal, artinya kata ganti perorangan harus dihilangkan dan diganti
dengan kata ganti yang universal, misalnya peneliti dan ilmuwan.
Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa berbicara adalah aktivitas mengeluarkan kata-kata atau
bunyi berwujud ungkapan, gagasan, serta informasi, yang mengandung
makna tertentu secara lisan.
2. Tujuan Berbicara
Tarigan mengatakan bahwa tujuan berbicara ialah, “Tujuan utama dari
berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan pikiran
secara efektif, seyogianyalah sang pembicara memahami makna segala
sesuatu yang ingin dikomunikasikan.”21
Artinya, seorang pembicara harus
memahami serta mengetahui akibat dari apa yang dibicarakannya terhadap
pendengar.
Berbeda dengan Tarigan, Alek membagi tujuan berbicara menjadi
dua, yaitu tujuan umum dan khusus.22
Berikut akan dipaparkan tujuan
umum dari berbicara.
a. Mendorong
Berbicara bertujuan mendorong pendengar dengan berusaha memberi
semangat, membangkitkan kegairahan, atau menekan perasaan yang
kurang baik, serta menunjukkan rasa hormat dan pengabdian. Reaksi yang
diharapkan dari tujuan ini, yaitu menimbulkan ilham atau membakar
semangat para pendengar.
b. Meyakinkan
Seseorang dalam melakukan pembicaraan berusaha untuk meyakinkan
para pendengar atas apa yang dibicarakannya. Reaksi yang diharapkan dari
para pendengar, yaitu timbulnya kesesuaian pendapat atas persoalan yang
dibawakan.
21
Henry Guntur Tarigan, op.cit., h. 16 22
Alek dan Achmad, Op.cit., h. 35
14
c. Memberi tahu
Berbicara bertujuan untuk memberitahukan atau menyampaikan
sesuatu pada pendengar agar mereka dapat mengerti tentang suatu hal atau
memperluas bidang pengetahuan mereka.
d. Menyenangkan
Berbicara tidak hanya sekadar menyampaikan gagasan atau informasi
kepada pendengar, melainkan berusaha membuat pendengar merasa
senang, sehingga suasana dalam suatu pembicaraan menjadi gembira.
3. Penilaian Keterampilan Berbicara
Penilaian keterampilan berbicara pada penelitian ini dikhususkan
untuk penilaian dalam kegiatan diskusi dan Presentasi. Adapun aspek yang
dinilai harus juga mencakup komponen kebahasaan dan gagasan yang
diungkapkan. Untuk menilai capaian peserta didik dalam kegiatan
tersebut, sebaiknya seorang guru menggunakan rubrik penilaian berikut
ini.
Tabel 1
Rubrik Penilaian Keterampilan Berbicara23
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor:
23
Burhan Nurgiyantoro, op.cit., h.420
15
Tarigan menyatakan bahwa dalam melakukan evaluasi terhadap
keterampilan berbicara seseorang, pada prinsipnya harus memperhatikan
lima faktor, yaitu sebagai berikut.
a. Apakah bunyi-bunyi tersendiri (vokal dan konsonan) diucapkan
dengan tepat?
b. Apakah pola-pola intonasi, naik dan turunnya suara, serta tekanan suku
kata memuaskan?
c. Apakah ketetapan dan ketepatan ucapan mencerminkan bahwa sang
pembicara tanpa referensi internal memahami bahasa yang
digunakannya?
d. Apakah kata-kata yang diucapkannya itu dalam bentuk dan urutan
yang tepat?
e. Sejauh manakah “kewajaran” atau “kelancaran” ataupun “ ke-native-
speaker-an” yang tercermin bila seseorang berbicara?
Peneliti dalam penelitian ini mengacu pada rubrik penilaian
keterampilan berbicara yang dipaparkan oleh Burhan Nurgiyantoro untuk
menilai keterampilan berbicara pada Presentasi siswa.
C. Presentasi
1. Definisi Presentasi
Menurut Alek, “Presentasi merupakan satu kegiatan di mana seorang
pembicara berbicara secara langsung kepada audiensi sehingga mereka
dapat mengerti pesan yang disampaikan sesuai pemahaman terbaik yang
mereka miliki.”24
Sejalan dengan pendapat Alek, Wina Sanjaya
berpendapat bahwa, Presentasi merupakan proses komunikasi yang terdiri
atas penyampai pesan (presenter), pesan itu sendiri yakni berbagai
informasi yang ingin disampaikan, dan audiens atau penerima pesan yakni
orang-orang yang menerima penjelasan.25
24
Alek dan Achmad, op.cit., h. 49 25
Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, (Jakarta:Kencana, cet. ke-1, 2012), h. 169
16
Adi Kusrianto mendefinisikan Presentasi sebagai cara menyajikan
penjelasan terhadap data, uraian proses, maupun pembelajaran, baik
disajikan di muka audiensi dengan bantuan alat peraga berupa slide show,
maupun dalam bentuk cetakan yang dibagikan kepada semua penerima
informasi.26
Presentasi pun memiliki makna sebagai tindakan
menginformasikan ide, gagasan, teori, dan produk dagang kepada
sekelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama yang tersusun
rapi, terencana, dan terukur.27
Presentasi pada kegiatan pembelajaran merupakan suatu metode
pembelajaran dengan cara penyampaian melalui penjelasan informasi oleh
penyampai pesan yang ditugasi untuk memaparkan suatu ide, gagasan,
atau penemuan.
Tujuan Presentasi menurut Ruth V. Small yaitu, “The purpose of
inspiring presentation is to stimulate an emotional response in your
audience.”28
Artinya, Presentasi bertujuan untuk memberikan stimulasi
kepada para audiens. Stimulasi yang diberikan berupa pemahaman
terhadap materi atau informasi yang disampaikan.
Berdasarkan pemaparan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di depan umum yang bertujuan
untuk memaparkan ide, informasi, materi atau suatu produk kepada
pendengar atau audiens.
26
Adi Kusrianto, Presentasi Sukses dengan PowerPoint, (Jakarta: Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI, 2007), h. 1 27
Herri Susanto, Communication Skills; Sukses Komunikasi, Presentasi, dan Berkarier, (Yogyakarta: Deepublish, cet. ke-1, 2014), h. 50 28
Ruth V. Small, Make a PACT for success: designing effective information presentations, (Amerika: Seafecrow Press,2002), h. 15
17
2. Langkah-langkah Presentasi
Langkah-langkah dalam melaksanakan Presentasi adalah sebagai berikut.29
a. Memperkenalkan diri (nama kelompok).
b. Membacakan judul yang akan diPresentasikan.
c. Membuka sambil berkonsentrasi pada pesan atau informasi yang akan
disampaikan.
d. Mulai secara perlahan, berikan permulaan yang telah dipersiapkan
dengan baik dan percaya diri.
D. Karangan Eksposisi
1. Definisi Karangan Eksposisi
Karangan eksposisi atau paparan adalah bentuk karangan yang
memaparkan atau memberitahukan suatu informasi kepada pembaca
dengan tujuan memperluas wawasan pembaca tanpa ada pemaksaan.30
Karangan eksposisi merupakan karangan yang bermaksud memaparkan
pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh si penulis dari kajian pustaka
dengan tujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.31
Karangan eksposisi berusaha memberitahu, mengupas, menguraikan,
atau menerangkan sesuatu.32
Berdasarkan pemaparan definisi tersebut,
dapat disimpulkan bahwa karangan eksposisi merupakan karangan yang
berisi pemaparan informasi yang bertujuan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan pembaca.
29
Alek, op.cit., h. 55 30
Niknik M. Kuntarto, Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir, (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, cet. ke-8, 2010), h. 233 31
H. Dalman, Keterampilan Menulis, (Jakarta: Rajawali Pers, cet. ke-5, 2016) h. 119 32
Nurudin, Dasar-dasar Penulisan, (Malang: UMM Press, cet. ke-2, 2010), h. 67
18
2. Ciri-ciri Karangan Eksposisi
Karangan eksposisi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:33
a. Berisi pendapat, gagasan, dan keyakinan.
b. Memerlukan fakta yang diperkuat dengan statistik, angka, peta, dan
grafik.
c. Memerlukan analisis dan sintesis.
d. Menggali sumber ide dari pengalaman, pengamatan, dan penelitian.
e. Menjauhi sumber daya khayal.
f. Bahasa yang digunakan merupakan bahasa yang informatif.
g. Penutup berisi penegasan.
3. Struktur Karangan Eksposisi
Struktur karangan eksposisi yaitu, sebagai berikut:34
a. Tesis atau pernyataan pendapat, adalah bagian pembuka dalam
karangan eksposisi. Bagian tersebut berisi pendapat umum yang
disampaikan penulis terhadap permasalahan yang diangkat dalam
karangan eksposisi.
b. Argumentasi, merupkan unsur penjelas untuk mendukung tesis yang
disampaikan. Argumentasi dapat berupa alasan logis, data hasil
temuan, fakta-fakta, bahkan pernyataan para ahli.
c. Penegasan ulang, yaitu bagian yang bertujuan menegaskan pendapat
awal, serta menambah rekomendasi atau saran terhadap permasalahan
yang diangkat.
33
H. Dalman, op.cit., h. 120 34
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015), h. 84
19
E. Penelitian yang Relevan
1. Skripsi yang berjudul “Kemampuan Presentasi dalam Kegiatan
Diskusi Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Nur As Sholihat Serpong
Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016” oleh Darmawan. Skripsi
ini membahas kemampuan Presentasi siswa dalam kegiatan diskusi serta
efektivitas metode diskusi dalam meningkatkan kemampuan Presentasi
siswa. Skripsi ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes Presentasi dan
angket mengenai kemampuan Presentasi siswa serta melalui dokumentasi.
Siswa yang menjadi subjek penelitian ini adalah 30 siswa. Terdiri dari 14
siswa laki-laki, dan 16 siswa perempuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan Presentasi siswa
berada dalam kategori baik. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata kemampuan
Presentasi siswa sebesar 77 yang berada dalam kategori baik atau 67%
siswa mendapatkan nilai baik. Penelitian ini dapat memberikan dampak
positif bagi Madrasah Aliyah Nur As Sholihat Serpong, Tangerang
Selatan.35
Perbedaan penelitian Darmawan dengan penelitian skripsi ini adalah:
a. Penelitian tersebut dilaksanakan di Madrasah Aliyah Nur As Sholihat
Serpong, sedangkan penelitian skripsi ini dilaksanakan di SMA Negeri
1 Ciseeng.
b. Penelitian tersebut dilaksanakan pada tahun 2016, sedangkan
penelitian skripsi ini dilaksanakan pada tahun 2017.
c. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan Presentasi
siswa dalam kegiatan diskusi serta efektivitas metode diskusi dalam
meningkatkan kemampuan Presentasi siswa, sedangkan penelitian
skripsi ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan bahasa pada saat
Presentasi siswa.
35
Darmawan, Kemampuan Presentasi dalam Kegiatan Diskusi Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Nur As Sholihat Serpong Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2016).
20
d. Hasil penelitian Darmawan berupa deskripsi tentang kemampuan
Presentasi siswa yang menunjukkan nilai rata-rata 77 atau 67%,
sedangkan hasil penelitian skripsi ini berupa deskripsi tentang
penggunaan bahasa pada Presentasi siswa yang menunjukkan santun
atau tidaknya siswa dan nilai keterampilan berbicara siswa.
2. Skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Pembelajaran Berbicara Semester
Genap pada Kelas XI Akselerasi SMA Negeri 1 Purworejo” oleh Lia Nur
Kartika. Penelitian ini memiliki tiga tujuan. Tujuan pertama
mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran berbicara di kelas XI
akselerasi SMA N 1 Purworejo. Kedua, mendeskripsikan hambatan dalam
pelaksanaan pembelajaran berbicara semester genap pada kelas XI
akselerasi SMA N 1 Purworejo. Ketiga, mengetahui usaha guru untuk
mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Pendekatan yang digunakan
adalah deksriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah seorang guru dan
21 orang siswa kelas XI akselerasi. Sementara objek penelitian ini adalah
pelaksanaan pembelajaran berbicara.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara
responden, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Hasil penelitian
ini yaitu: (1) Siswa berperan sebagai subjek pembelajaran yang aktif,
kreatif, dan mandiri; (2) guru berperan sebagai fasilitator, motivator,
informator, organisator, konselor, dan evaluator; (3) tujuan pembelajaran
diambil dari setiap indikator SKKD di kompetensi berbicara; (4) materi
pembelajaran berupa materi tentang diskusi, penokohan dalam drama,
langkah dalam Presentasi, langkah dalam kegiatan seminar, dan cara
penulisan laporan penelitian; (5) strategi pembelajaran yang digunakan
adalah model PARTINEMKU; (6) metode pembelajaran yang digunakan
antara lain ceramah, tanya jawab, Presentasi, diskusi, dan demonstrasi; (7)
media yang digunakan antara lain rekaman video, surat kabar, internet,
slide show, buku konvensional, maupun perpustakaan; (8) evaluasi
21
pembelajaran dilakukan dengan penilaian performansi menggunakan
rubrik penilaian.
Hambatan guru dalam pembelajaran berbicara yaitu (1) siswa masih
menggunakan bahasa yang tidak baku dalam praktik berbicara; (2) siswa
yang pasif dalam kegiatan pembelajaran berbicara; (3) jangka waktu yang
pendek untuk menjelaskan materi, dan (4) jenis penilaian yang rentan
subjektifitas. Usaha guru untuk mengatasi hambatan yaitu (1) mengatur
siswa dan berusaha mengingatkan; (2) memancing siswa dengan
pertanyaan sehingga siswa terpancing untuk berbicara; (3) menambah jam
diluar pembelajaran atau meminjam jam pelajaran lain; dan (4) meminta
bantuan siswa lain untuk ikut menilai.36
Perbedaan penelitian Lia dengan skripsi ini adalah:
a. Penelitian Lia dilaksanakan di SMA N 1 Purworejo, sedangkan skripsi
ini dilaksanakan di SMA N 1 Ciseeng.
b. Penelitian Lia dilaksanakan pada tahun 2013, sedangkan skripsi ini
dilaksanakan pada tahun 2017.
c. Penelitian Lia bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran
berbicara di SMA N 1 Purworejo, sedangkan skripsi ini bertujuan
untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa pada saat Presentasi siswa
SMA N 1 Ciseeng.
d. Hasil penelitian Lia berupa deskripsi tentang kegiatan pembelajaran
keterampilan berbicara, hambatan dalam pembelajaran keterampilan
berbicara dan solusi seorang guru dalam mengatasi hambatan yang
terjadi, sedangkan skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan
penggunaan bahasa pada Presentasi siswa.
3. Skripsi yang berjudul “Keterampilan Berargumentasi Lisan dalam
Presentasi Tugas Kelompok pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas 36
Lia Nur Kartika, Pelaksanaan Pembelajaran Berbicara Semester Genap pada Kelas XI Akselerasi SMA Negeri 1 Purworejo, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, Fakultas Bahasa dan Seni, 2013)
22
VIIIF SMP Negeri 3 Mengwi” oleh A.A. Raka Lucy Purwakanthi.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan keterampilan
berargumentasi lisan siswa dalam Presentasi tugas kelompok pada
pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VIIIF SMP Negeri 3 Mengwi, (2)
mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi siswa dan guru saat
berargumentasi lisan dalam Presentasi tugas kelompok pada pembelajaran
bahasa Indonesia di kelas VIIIF SMP Negeri 3 Mengwi, dan (3)
mendeskripsikan respon siswa terhadap penugasan berargumentasi lisan
dalam tugas Presentasi melalui tugas kelompok pada pembelajaran bahasa
Indonesia di kelas VIIIF SMP Negeri 3 Mengwi. Metode pengumpulan
data yang digunakan adalah observasi, metode tes, metode wawancara,
dan angket.
Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIIF SMP Negeri 3 Mengwi
yang berjumlah 40 siswa. Penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian deskriptif kualitatif-kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa (1) keterampilan berargumentasi lisan siswa dalam Presentasi tugas
kelompok pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VIIIF SMP Negeri
3 Mengwi, tergolong baik, (2) dalam pembelajaran bahasa Indonesia
dengan model Presentasi tugas kelompok, guru dan siswa mengalami
berbagai kendala, antara lain guru merasa sulit mencari media yang
mendukung pembelajaran, sarana yang dimiliki SMP Negeri 3 Mengwi
masih terbatas, waktu yang tersedia dalam pembelajaran relatif singkat,
dan guru merasa sulit menggunakan fasilitas sekolah karena memerlukan
izin terlebih dahulu, dan (3) pembelajaran bahasa Indonesia dengan model
Presentasi tugas kelompok direspon positif oleh siswa.37
37
A.A. Raka Lucy Purwakanthi, Keterampilan Berargumentasi Lisan dalam Presentasi Tugas Kelompok pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas VIIIF SMP Negeri 3 Mengwi, (Universitas Ganesha, Fakultas Bahasa dan Seni, 2012).
23
Perbedaan penelitian Raka dengan skripsi ini adalah :
a. Penelitian Raka dilakukan di SMP Negeri 3 Mengwi pada tahun 2012,
sedangkan penelitian skripsi ini dilakukan di SMA Negeri 1 Ciseeng
pada tahun 2017.
b. Penelitian Raka bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan
berargumentasi lisan siswa dalam Presentasi tugas kelompok,
sedangkan penelitian skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan
penggunaan bahasa pada Presentasi siswa.
c. Penelitian Raka merupakan penelitian deskriptif kualitatif-kuantitatif,
sedangkan penelitian skripsi ini merupakan penelitian deskriptif
kualitatif.
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat penelitian akan dilaksanakan.
Penelitian terhadap penggunaan bahasa Indonesia pada presentasi siswa
yang berlokasi di SMA Negeri 1 Ciseeng.
SMA Negeri 1 Ciseeng terletak di Jalan Cibeuteung Muara Kampung
Bojong Indah RT. 02 RW. 06 Kecamatan Ciseeng, Jawa Barat. Pada
sekolah SMA Negeri 1 Ciseeng banyak ditemukan masyarakat atau siswa
yang dwibahasawan. Salah satu di antaranya masyarakat ber-B1 bahasa
Sunda dan ber-B2 bahasa Indonesia.
Waktu yang digunakan peneliti dalam penelitian ini terhitung dari
bulan Agustus sampai bulan November 2017. Pengambilan data penelitian
dilakukan di sekolah ini, khususnya pada siswa kelas X IPA 3 yang
berjumlah 35 orang, semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian kualitatif diartikan sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.1 Jadi, populasi bukan saja diartikan
sebagai manusia, tetapi objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi
bukan sekadar mempelajari jumlah suatu objek, melainkan seluruh
karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut.
Populasi dalam penelitian skripsi ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1
Ciseeng kelas X IPA yang berjumlah empat kelas yang terdiri dari 140
siswa.
1 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, cet. ke-12, 2016), h. 49
25
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi.2 Jika populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga,
serta waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu.
Pemilihan sampel dapat dilakukan menggunakan beberapa cara, salah
satunya dengan cara sampel random atau sampel acak. Teknik pemilihan
sampel acak merupakan teknik pemilihan sampel dengan cara peneliti
mencampur subyek-subyek di dalam populasi sehingga semua subyek
dianggap sama. Peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subyek
untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel. Sehingga peneliti
terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subyek
untuk dijadikan sampel.3
Berdasarkan teori tersebut, peneliti memilih satu kelas yang diambil
secara acak dari empat kelas. Kelas X IPA 3 merupakan kelas yang dipilih
sebagai kelas sampel dengan jumlah 35 siswa. Peserta dengan jumlah
tersebut dapat mewakili seluruh peserta didik.
C. Metode Penelitian
Penelitian skripsi ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang ingin mencari makna kontekstual secara
menyeluruh (holistic) berdasarkan faka- fakta (tindakan, ucapan, sikap,
dsb) yang dilakukan subjek penelitian dalam latar alamiah secara emic,
menurut yang dikonstruk subjek penelitian untuk membangun teori
(nomoretik, mencari hukum keberlakuan umum).4
2 Sugiyono, ibid.
3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, Cet.
Ke-5, 1992), h. 107 4 Abdul Halim Hanafi, Metodologi Penelitian Bahasa untuk Penelitian, Tesis, & Disertasi, (Jakarta:
Diadit Media, cet. ke-1, 2011) h. 91
26
Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata
tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati.5
Sejalan dengan definisi tersebut, Krik dan Miller mendefinisikan
penelitian kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial
yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik
dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.6
Sugiyono menyatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang meneliti kondisi objek secara alamiah.7 Peneliti dalam
penelitian kualitatif merupakan instrumen kunci, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi. Oleh
karena penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, maka metode
dalam penelitian ini merupakan metode deskriptif kualitatif.
Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang dimaksudkan
untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala menurut apa
adanya pada saat penelitian dilakukan. Metode deskriptif merupakan
metode penelitian non hipotesis, sehingga dalam langkah penelitiannya
tidak perlu merumuskan hipotesis.8
Metode penelitian deskriptif berupaya mendeskripsikan, mencatat,
menganalisis, dan menginterpretasikan kondisi yang terjadi pada saat
penelitian. Peneliti dalam penelitian skripsi ini akan mendeskripsikan
penggunaan bahasa siswa pada saat melakukan presentasi.
Pengklasifikasian dilakukan berdasarkan pada santun atau tidak santun
bahasa yang digunakan oleh siswa, dan sesuai kaidah kebahasaan atau
tidak sesuai kaidah kebahasaan.
5 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet. ke-33
2014), h. 4 6 Lexy J. Moleong, ibid.
7 Sugiono, op.cit., h. 1
8 Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 194
27
D. Teknik Pengumpulan Data
Langkah yang sangat penting dalam melakukan sebuah penelitian
terletak pada pengumpulan data. Peneliti harus terampil dalam
mengumpulkan data agar mendapatkan data yang valid. Peneliti dalam
penelitian skripsi ini ingin mengetahui penggunaan bahasa siswa pada saat
melakukan presentasi melalui teknik observasi dan dokumentasi.
Observasi merupakan metode yang digunakan dalam penyediaan data
dengan cara peneliti melakukan penyimakan penggunaan bahasa.9
Arikunto menyatakan bahwa observasi merupakan suatu teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan penelitian
secara teliti, serta pencatatan secara sistematis.10
Kegiatan observasi merupakan kegiatan keseharian manusia dengan
menggunakan panca indera mata sebagai alat bantu utamanya selain panca
indera lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Oleh karena
itu, observasi merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan
pengamatannya melalui hasil kerja panca indera.
Nasution menyatakan bahwa, “Observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu
fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.”11
Data
yang dikumpulkan dalam melakukan observasi menggunakan bantuan
berbagai alat yang canggih, sehingga data dapat diamati secara jelas.
Sugiyono mengungkapkan bahwa pelengkap dari teknik observasi
adalah dokumentasi. Hasil penelitian dari observasi akan lebih kredibel
atau dapat dipercaya jika di dukung oleh dokumentasi berupa foto-foto.12
Teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi ialah pengambilan
data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Sejumlah besar fakta dan
9 Mahsun, Metode Penelitian Bahasa Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2007), h. 242 10
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, cet. ke-1, 2013), h. 143 11
Sugiyono, op.cit., h. 64 12
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Penerbit Alfabeta, cet. ke- 7, 2015), h. 326-327
28
data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi.13
Sebagian
besar data yang tersimpan yaitu berbentuk surat, catatan harian, foto dan
rekaman video atau audio. Lincoln dan Guba mengartikan rekaman
sebagai setiap tulisan atau pernyataan yang dipersiapkan oleh atau untuk
individu atau organisasi dengan tujuan membuktikan adanya suatu
peristiwa.14
Peneliti melakukan observasi di SMA Negeri 1 Ciseeng dengan
mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang latar belakang bahasa
yang digunakan oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Ciseeng. Kemudian,
peneliti melakukan pengamatan terhadap penggunaan bahasa pada saat
siswa kelas X IPA 3 SMA Negeri 1 Ciseeng melakukan presentasi pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia, materi teks eksposisi.
Proses pengamatan diawali dengan memulai pembelajaran sesuai
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat.
Kemudian, peneliti membagi siswa ke dalam enam kelompok. Setiap
kelompok ditugaskan untuk membuat teks eksposisi dengan tema bebas,
dan melakukan identifikasi terhadap struktur teks eksposisi. Selanjutnya,
peneliti meminta setiap kelompok melakukan Presentasi mengenai struktur
teks eksposisi dengan ketentuan setiap individu atau anggota kelompok
wajib berbicara dan menyampaikan ide atau gagasannya dengan waktu
lima belas menit per-kelompok. Setiap siswa memiliki bobot penyampaian
materi yang sama, sehingga memudahkan peneliti pada saat melakukan
pengamatan dan analisis terhadap penggunaan bahasa pada presentasi
siswa.
13
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana, cet. ke-2, 2012), h. 141 14
Syamsudin dan Vismaia S. Damaianti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, cet. ke-1, 2006), h. 108
29
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti dalam
penelitian kualitatif berkedudukan sebagai perencana, pelaksana,
pengumpul data, analisis, penafsir data, serta pelapor hasil penelitian.15
Peneliti sebagai instrumen juga harus divalidasi seberapa jauh peneliti siap
melakukan penelitian.
Instrumen penelitian ini dibantu dengan dua tabel analisis yang dibuat
untuk mencatat data berupa kalimat atau kata yang digunakan siswa saat
melakukan presentasi. Tabel 2 merupakan tabel yang bertujuan untuk
mengetahui penggunaan bahasa pada saat siswa melakukan presentasi, dan
tabel 3 merupakan tabel yang bertujuan untuk mengetahui keterampilan
berbicara siswa, sebagai berikut:
Tabel 2
Tabel Analisis Penggunaan Bahasa
Nama Siswa
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
Keterangan:
1 = Melanggar maksim kebijaksanaan
2 = Melanggar maksim kedermawanan
3 = Melanggar maksim penghargaan
4 = Melanggar maksim kesederhanaan
5 = Melanggar maksim pemufakatan
6 = Melanggar maksim simpati
15
Sugiyono, op.cit., h. 59
30
Tabel 3
Tabel Analisis Keterampilan Berbicara
Nama Siswa
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor:
Keterangan:
Skor Siswa =
X 100
Kriteria Penilaian:
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
5 = Keakuratan dan keaslian gagasan sangat tepat.
4 = Keakuratan dan keaslian gagasan tepat.
3 = Keakuratan dan keaslian gagasan cukup tepat.
2 = Keakuratan dan keaslian gagasan kurang tepat.
1 = Keakuratan dan keaslian gagasan tidak tepat.
2. Kemampuan berargumentasi
5 = Kemampuan berargumentasi sangat baik.
4 = Kemampuan berargumentasi baik.
3 = Kemampuan berargumentasi cukup baik.
2 = Kemampuan berargumentasi kurang baik.
31
1 = Kemampuan berargumentasi tidak baik.
3. Keruntutan penyampaian gagasan
5 = Penyampaian gagasan sangat sesuai dengan isi.
4 = Penyampaian gagasan sesuai dengan isi.
3 = Penyampaian gagasan cukup sesuai dengan isi.
2 = Penyampaian gagasan kurang sesuai dengan isi.
1 = Penyampaian gagasan tidak sesuai dengan isi.
4. Pemahaman
5 = Pemahaman terhadap gagasan yang disampaikan sangat baik.
4 = Pemahaman terhadap gagasan yang disampaikan baik.
3 = Pemahaman terhadap gagasan yang disampaikan cukup baik.
2 = Pemahaman terhadap gagasan yang disampaikan kurang baik.
1 = Pemahaman terhadap gagasan yang disampaikan tidak baik.
5. Ketepatan kata
5 = Pilihan kata sangat sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan.
4 = Pilihan kata sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan.
3 = Pilihan kata cukup sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan.
2= Pilihan kata kurang sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan.
1 = Pilihan kata tidak sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan.
6. Ketepatan kalimat
5 = Pilihan kalimat sangat sesuai dengan gagasan yang ingin
disampaikan.
4 = Pilihan kalimat sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan.
3 = Pilihan kalimat cukup sesuai dengan gagasan yang ingin
disampaikan.
2= Pilihan kalimat kurang sesuai dengan gagasan yang ingin
disampaikan.
1 = Pilihan kalimat tidak sesuai dengan gagasan yang ingin
disampaikan.
32
7. Ketepatan stile (style atau gaya bahasa penuturan)
5 = Stile penuturan sangat sesuai dengan gagasan yang ingin
disampaikan.
4 = Stile penuturan sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan.
3 = Stile penuturan cukup sesuai dengan gagasan yang ingin
disampaikan.
2 = Stile penuturan kurang sesuai dengan gagasan yang ingin
disampaikan.
1 = Stile penuturan tidak sesuai dengan gagasan yang ingin
disampaikan.
8. Kelancaran
5 = Penyampaian gagasan dan argumentasi sangat lancar.
4 = Penyampaian gagasan dan argumentasi lancar.
3 = Penyampaian gagasan dan argumentasi cukup lancar.
2 = Penyampaian gagasan dan argumentasi kurang lancar.
1 = Penyampaian gagasan dan argumentasi tidak lancar.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis jalinan atau mengalir (flow model of analysis) model Miles
dan Hubermen, yang meliputi tiga langkah, antara lain:16
(1) reduksi data,
(2) display/penyajian data, (3) mengambil kesimpulan kemudian
diverifikasi. Penjelasan secara rinci sebagai berikut.
1. Reduksi data
Reduksi data merupakan menajamkan data untuk
mengorganisasikan data. Pada tahap ini peneliti merekam data
lapangan dalam bentuk catatan-catatan lapangan, lalu ditafsirkan
masing-masing data yang relevan dengan fokus masalah yang diteliti.
Pada tahap ini peneliti mulai mempertimbangkan apakah data yang
dihasilkan dari penelitian sesuai dengan tujuan penelitian.
16
Sugiyono, op.cit, h. 334
33
2. Display/penyajian data
Peneliti pada tahap ini menyusun data secara teratur dan terperinci
sehingga mudah dipahami. Data-data yang digunakan, dianalisis secara
teliti untuk menunjukkan jawaban yang diharapkan. Langkah-langkah
yang peneliti lakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut: (1)
menyimak rekaman presentasi siswa, (2) mencatat kata-kata yang tidak
sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, (3) mencatat kata-
kata yang tidak santun.
3. Mengambil kesimpulan/verifikasi
Tahap ini sudah memasuki tahap membuat simpulan dari data
yang sudah diperoleh sejak awal penelitian hingga akhir penelitian.
Ketiga komponen ini saling berkaitan dan dilakukan secara terus
menerus mulai dari awal, saat penelitian berlangsung, dan akhir.
Peneliti dalam mengolah data hasil observasi menggunakan rumus
sebagai berikut.
P =
X 100%
Keterangan:
f= Frekuensi yang sedang dicari presentasenya
N= Number of Cases (jumlah frekuensi/banyak indivdu)
P = Angka presentase.17
17
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2006), h.43
34
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Profil Sekolah
1. Latar Belakang Sekolah
SMA Negeri 1 Ciseeng dibuka mulai tahun pelajaran 2006/2007.
Karena belum memiliki gedung, kegiatan belajar mengajar pada saat itu
berlangsung di gedung SMP Negeri 1 Ciseeng. Status penegeriannnya di-
SK-kan oleh Bupati Bogor dengan surat keputusan nomor
422.3/263/Kpts/Huk/2007, tanggal 4 April 2007.
Gedung sekolah mulai dibangun pada tahun pelajaran 2008/2009,
terdiri atas empat ruang kelas dan satu unit WC siswa. Gedung sekolah ini
berdiri di atas lahan seluas ± 9880 m², terletak di Jalan Cibeuteung Muara
RT 02/06, Desa Putatnutug, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.
Lokasinya berjarak ± 2 Km dari pusat pemerintahan Kecamatan Ciseeng,
dan 150 meter dari jalan raya Tk II.
Sejak pendiriannya, perkembangan jumlah siswa terus meningkat.
Sehingga, jumlah kelas tidak dapat menampung siswa. Sebagai jalan
keluar, KBM dilakukan dua shift (pagi-siang), dan sebagian menumpang
di SD Negeri Kamulyaan, tepat berada di belakang sekolah.
Tahun pelajaran 2009/2010 SMAN 1 Ciseeng mendapatkan bantuan
dana block grant untuk pembangunan laboratorium IPA, dan tahun
pelajaran berikutnya mendapatkan enam RKB dari APBD Kabupaten
Bogor, selanjutnya dapat pula dua RKB dari Program Bansos Direktorat
Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Indonesia. Kemudian, pada tahun 2012 SMAN 1 Ciseeng mendapatkan
kembali dua RKB dari APBD Provinsi, sehingga jumlah ruang belajar
sampai Tahun Pelajaran 2013/2014 ini seluruhnya berjumlah empat belas
(14) ruang. Akan tetapi, jumlah tersebut belum memadai karena jumlah
siswa terus bertambah dan belum adanya ruang kantor guru/staf. Hingga
saat ini ruang guru masih menggunakan laboratorium IPA. Ada dua ruang
35
kelas yang masih disekat, yang difungsikan untuk ruang kepala sekolah
dan tata usaha, ruang komputer, dan ruang perpustakaan.
2. Visi dan Misi Sekolah
Visi
Menjadi Sekolah dengan Warga Berspiritual Tinggi, Berjiwa
Mendidik, Terampil, Terpelajar, dan Dapat Dipercaya.
Misi
a. Melaksanakan kehidupan beragama dalam pergaulan sehari-hari
dengan senantiasa meningkatkan iman dan takwa.
b. Meningkatkan sikap dan perilaku disiplin dengan prinsip keteladanan.
c. Meningkatkan prestasi akademis, seni, budaya, dan olahraga dengan
mengikutsertakan peserta didik dalam berbagai bidang kegiatan lomba
serta mewujudkan sekolah sebagai lingkungan pendidikan secara
optimal.
d. Menyerap dan menampung ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berdaya guna dan berhasil guna untuk kesejahteraan masyarakat.
e. Meningkatkan pelayanan profesionalisme akademis, administratif,
serta pelayanan sosial bagi masyarakat pengguna melalui penciptaan
suasana kerja yang kondusif.
3. Daftar Guru-Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Ciseeng
Tabel 4
Guru-guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Ciseeng
No Nama L/P Ijazah Agama Mengajar Mata
Pelajaran
1. Endang Nurbaiti,
S.Pd. P S1 Islam Bahasa Indonesia
2. Rahmawati
Maela, S.Pd. P S1 Islam Bahasa Indonesia
36
3. Rina Marlina,
S.Pd. P S1 Islam Bahasa Indonesia
B. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelas X IPA 3 diperoleh
hasil dokumentasi atau rekaman presentasi siswa. Hasil data yang
diperoleh peneliti akan ditampilkan dalam bentuk tabel disertai juga
pendeskripsiannya. Hasil ini bertujuan untuk membuktikan penggunaan
bahasa siswa saat melakukan presentasi.
1. Deskripsi Hasil Penelitian
Data penelitian ini berupa dokumentasi atau rekaman presentasi siswa
kelas X IPA 3. Aspek yang dianalisis dalam penelitian ini berupa
penggunaan bahasa siswa meliputi santun atau tidak santun, serta
keterampilan berbicara siswa. Presentasi yang dilakukan oleh siswa berupa
presentasi secara berkelompok. Namun, peneliti akan menguraikan hasil
analisis setiap individu atau siswa. Berikut akan diuraikan hasil analisis
penggunaan bahasa pada presentasi siswa kelas X IPA 3.
a. Deskripsi Analisis Penggunaan Bahasa
Kelompok 1
Amalia Citra Sukmawati
Andika Yudistira
Fara Farikha
Rio Irawan Nughrahanta
Ryo Arya Esya S.
Yuliani
37
Amalia Citra Sumawati
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1. “Siapa yang
mengatur jalannya
impor dan ekspor?
Bapak gue!”
Kalimat
tersebut
dinilai tidak
santun, siswa
tidak
memberikan
rasa hormat
dan pujian
atau
penghargaan
terhadap
respon dari
audiensi serta
tidak ada
pemufakatan.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi dilakukan secara
berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib memberikan
argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti dapat menilai dan
menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing anggota kelompok.
Presentasi yang dilakukan oleh kelompok satu ini berjudul “WTO
Globalisasi”. Siswa mempresentasikan tentang struktur yang terdapat
dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan oleh siswa pada tabel di atas dinilai
melanggar maksim penghargaan, kesederhanaan, dan pemufakatan.
38
Maksim penghargaan mengutamakan rasa hormat pada orang lain dan rasa
kurang hormat pada diri sendiri. Namun, bahasa yang digunakan siswa
dinilai tidak mengutamakan rasa hormat pada respon audiensi. Siswa juga
tidak mematuhi maksim kesederhanaan, yaitu maksim yang
mengutamakan pujian pada orang lain dan rasa rendah hati. Selanjutnya
siswa juga melanggar maksim pemufakatan yang menuntut penutur saling
bermufakat. Siswa dinilai melanggar maksim pemufakatan karena siswa
tidak mengizinkan audiensi untuk merespon pertanyaan yang dibuat
olehnya, kemudian siswa menjawab pertanyaan itu sendiri dengan jawaban
yang tidak sesuai dan dinilai mengejek. Sehingga tidak terjadi persamaan
antara pemikirannya dengan pemikiran audiensi. Efek yang timbul dari
tuturan siswa tersebut adalah siswa terlihat angkuh dan tidak santun
Andika Yudistira
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Kesimpulannya
apaan? gua gak
ngerti !”
“Ya ini
presentasinya baik
dan jelas, Bu. WTO
itu bisa memajukan
perekonomian
Negara Bu. ”
Kalimat yang
dituturkan
dinilai
melanggar
maksim
kebijaksana-
an
dan maksim
penghargaan.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
39
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok satu ini
berjudul “WTO Globalisasi”. Siswa mempresentasikan tentang struktur
yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas dinilai melanggar
maksim kebijaksanaan dan penghargaan. Tuturan dinilai melanggar
maksim kebijaksanaan karena penggunaan kata “gua” yang dinilai tidak
santun. Akan lebih santun jika siswa menggunakan kata “saya” karena
presentasi merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran yang formal.
Selanjutnya tuturan dinilai tidak santun dan melanggar maksim
penghargaan karena siswa tidak menghargai audiensi dan teman
kelompoknya dengan berkata bahwa siswa tidak memahami kesimpulan
dari presentasi.
Fara Farikha
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Ya terimakasih,
jadi sebelum masuk
ke struktur dari teks
ini, saya akan
menjelaskan
manfaat dari GTO
Globalisasi.
Manfaatnya
memberikan
dampak berupa
perubahan pada
pasar internasional
dan meningkatkan
Tidak
terdapat
pelanggaran
pada prinsip
kesantunan
berbahasa.
40
2.
daya saing…”
“Untuk selanjutnya
saya kembalikan
pada moderator.”
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok satu ini
berjudul “WTO Globalisasi”. Siswa mempresentasikan tentang struktur
yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa. Siswa terlihat berusaha menghargai
moderator dengan memberikan ucapan terimakasih karena telah
mempersilakan dirinya untuk berbicara. Selanjutnya siswa melakukan
presentasi dengan bahasa yang baik dan tidak menunjukkan keangkuhan,
dan siswa memberikan penghargaan kembali kepada moderator dengan
mempersilakan moderator untuk melanjutkan presentasi.
41
Rio Irawan Nughrahanta
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1. “Lu aja ah yang
jelasin. (memerintah
temannya
menjelaskan materi)
Ohhh yaudah sini.”
Kalimat
tersebut
dinilai tidak
santun, siswa
tidak arif
dalam
memilih
bahasa yang
digunakan.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok satu ini
berjudul “WTO Globalisasi”. Siswa mempresentasikan tentang struktur
yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas dinilai melanggar
maksim kebijaksanaan. Maksim kebijaksanaan merupakan maksim yang
mengutamakan kearifan berbahasa. Penggunaan kata “Lu” dalam kegiatan
pembelajaran dinilai tidak bijaksana dan tidak santun. Bahasa yang
sebaiknya digunakan siswa saat pembelajaran adalah bahasa Indonesia
yang baik dan benar, begitu pun saat melakuan presentasi karena
presentasi merupakan kegiatan pembelajaran. Siswa perlu memerhatikan
42
pemilihan kata ganti. Akan lebih baik jika siswa menggunakan kata ganti
“kamu” atau “anda”.
Kalimat perintah yang dilakukan siswa tentu saja melanggar maksim
kedermawanan. Maksim kedermawanan mengharapkan penutur dapat
menghormati orang lain dengan mengutamakan keuntungan untuk orang
lain dan mengurangi keuntungan untuk diri sendiri. Siswa memerintah
temannya untuk mempresentasikan materi yang seharusnya
dipresentasikan oleh dirinya. Hal tersebut tentunya menunjukan bahwa
siswa tidak mengutamakan keuntungan untuk orang lain.
Ryo Arya Esya S.
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Telinganya di pake
dong. Tadi kan udah
di jelasin kalo
kebebasan itu…”
Kalimat
tersebut
dinilai tidak
santun, siswa
tidak
memberikan
rasa hormat
dan pujian
atau
penghargaan
terhadap
respon dari
audiensi.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
43
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok satu ini
berjudul “WTO Globalisasi”. Siswa mempresentasikan tentang struktur
yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas dinilai melanggar
maksim penghargaan dan kesederhanaan. Maksim penghargaan
mengutamakan rasa hormat pada orang lain dan rasa kurang hormat pada
diri sendiri. Namun, bahasa yang digunakan siswa dinilai tidak
mengutamakan rasa hormat pada respon audiensi. Siswa juga tidak
mematuhi maksim kesederhanaan, yaitu maksim yang mengutamakan
pujian pada orang lain dan rasa rendah hati. Siswa tidak seharusnya
memaki audiensi yang bertanya dengan kalimat “telinganya dipake dong”
karena audiensi tersebut tidak terlalu memerhatikan jalannya presentasi
sehingga ia menanyakan hal yang sudah dijelaskan oleh siswa. Akan lebih
baik jika siswa tetap bersikap rendah hati dan menghormati pertanyaan
yang diberikan audiensi dengan bertutur yang santun dan memberi
penjelasan kembali terhadap pertanyaan yang di ajukan audiensi.
44
Yuliani
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Tadi kan udah di
jelasin ada izinnya”
Kalimat
tersebut
dinilai tidak
santun, siswa
tidak
memberikan
rasa hormat
dan pujian
atau
penghargaan
terhadap
respon dari
audiensi.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok satu ini
berjudul “WTO Globalisasi”. Siswa mempresentasikan tentang struktur
yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas dinilai melanggar
maksim penghargaan, dan kesederhanaan. Maksim penghargaan
mengutamakan rasa hormat pada orang lain dan rasa kurang hormat pada
45
diri sendiri. Namun, bahasa yang digunakan siswa dinilai tidak
mengutamakan rasa hormat pada respon audiensi. Siswa juga tidak
mematuhi maksim kesederhanaan, yaitu maksim yang mengutamakan
pujian pada orang lain dan rasa rendah hati. Efek yang timbul dari tuturan
siswa tersebut adalah siswa terlihat angkuh dan tidak santun, sehingga
audiensi terlihat tidak begitu memperhatikan presentasinya.
Kelompok 2
Andhika Dwijaya N
Farah Dhiya
Fariz Pebriansyah
Nadhira Farsya RH
Nanda Adi Kusuma
Andhika Dwijaya N
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Assalamualaikum,
izinkan saya untuk
mempresentasikan
hasil diskusi
kelompok mengenai
struktur teks
eksposisi yang
berjudul
perkembangan
kurikulum
pendidikan di
Indonesia.”
Tidak
terdapat
pelanggaran
terhadap
prinsip
kesantunan
berbahasa.
46
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok dua ini
berjudul “Perkembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia”. Siswa
mempresentasikan tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa. Siswa terlihat berusaha rendah hati untuk
meminta izin dalam melakukan presentasi. Meskipun sebenarnya tanpa
perlu meminta izin pun siswa dapat melaukan presentasi. Siswa terlihat
santun dan menghargai audiensi, sehingga respon audiensi menjadi positif
dan memperhatikan presentasinya.
Farah Dhiya
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Jawab apa lu !”
Kalimat yang
dituturkan
dinilai
melanggar
maksim
kebijaksanaa
n dan
penghargaan.
47
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok dua ini
berjudul “Perkembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia”. Siswa
mempresentasikan tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas dinilai melanggar
maksim kebijaksanaan, dan penghargaan. Maksim kebijaksanaan
mengutamakan kearifan dalam berbahasa. Maksim penghargaan
mengutamakan rasa hormat pada orang lain dan rasa kurang hormat pada
diri sendiri. Namun, bahasa yang digunakan siswa dinilai tidak
mengutamakan rasa hormat pada respon audiensi. Siswa juga tidak arif
dalam menggunakan bahasa.
Fariz Pebriansyah
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Proses KBM yang
dimulai dengan
mengamati dan
mencoba atau
menciptakan.”
Tidak
terdapat
pelanggaran
terhadap
prinsip
kesantunan
berbahasa.
48
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok dua ini
berjudul “Perkembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia”. Siswa
mempresentasikan tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa. Siswa fokus mempresentasikan materi yang
telah didiskusikan bersama teman kelompoknya. Tidak ada kalimat atau
kata-kata yang melanggar keenam prinsip kesantunan berbahasa. Audiensi
pun terlihat fokus memerhatikan presentasi yang dilakukan oleh siswa.
Nadhira Farsya RH
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“lebih enak KTSP
daripada Kurtilas
(kemudian siswa
lain ada yang
merespon dengan
bertanya
“Kenapa?”)
Kenapa? Ya itu tadi
karena banyak
tugas-tugas. Iih ! ”
Kalimat yang
dituturkan
dinilai
melanggar
maksim
penghargaan.
49
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok dua ini
berjudul “Perkembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia”. Siswa
mempresentasikan tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas dinilai melanggar
maksim penghargaan. Maksim penghargaan mengutamakan rasa hormat
pada orang lain dan rasa kurang hormat pada diri sendiri. Namun, bahasa
yang digunakan siswa dinilai tidak mengutamakan rasa hormat pada
respon audiensi. Siswa terlihat kesal kepada audiensi yang tidak bisa
memahami apa yang dipresentasikannya.
Nanda Adi Kusuma
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1. “Aaah kocak lu! Ssst
diem!”
Tuturan
dinilai
melanggar
maksim
penghargaan
dan
kesederhana-
an.
50
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok dua ini
berjudul “Perkembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia”. Siswa
mempresentasikan tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas melanggar prinsip
kesantunan berbahasa. Terdapat beberapa audiensi yang memanggil
namanya, siswa pun langsung bertutur, “Aahh kocak lu! Ssstt diem !”.
Tuturan tersebut dinilai tidak santun dan melanggar maksim penghargaan
dan kesederhanaan. Akan lebih santun jika siswa mengingatkan audiensi
untuk tetap memerhatikan jalannya presentasi dengan berkata, “Mohon
perhatiannya sebentar.”
Kelompok 3
Bengras Manah H
Dedy Ardiansyah R
Firda Anggraini
M.Albi Iman
Naria Vidalia Tiara
Ullia Faikoh
51
Bengras Manah H
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
(menanggapi
pertanyaan dari
audiensi) “Kalo gitu
berarti masuknya di
sekolah SLB ya? Ya
kan gamau belajar
katanya !”
Kalimat yang
dituturkan
dinilai
melanggar
maksim
kebijaksana-
an,
pemufakatan,
dan simpatik.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok tiga ini
berjudul “Peningkatan Pendidikan di Indonesia”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas dinilai melanggar
maksim kebijaksanaan, maksim pemufakatan, dan maksim simpatik.
Maksim kebijaksanaan mengutamakan kearifan bahasa, sementara tuturan
yang disampaikan siswa agaknya tidak mencerminkan hal tersebut. Siswa
mengibaratkan seseorang yang malas belajar sama halnya dengan anak-
anak “Berkebutuhan Khsusus” yang artinya siswa menganggap bahwa
anak-anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang malas dan bodoh,
sehingga siswa dinilai melanggar maksim pemufakatan serta maksim
52
simpatik. Akibat yang dihasilkan dari tuturan siswa ini adalah kericuhan
yang terjadi pada audiensi yang tidak setuju dengan tuturan yang
disampaikan.
Dedy Ardiansyah R
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1. “Sini biar gua aja
yang jelasin.”
Tuturan yang
dituturkan
oleh siswa
dinilai
melanggar
maksim
kesederhana-
an.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok tiga ini
berjudul “Peningkatan Pendidikan di Indonesia”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa dinilai melanggar prinsip kesantunan
berbahasa yaitu maksim yang mengharapkan penutur dapat memiliki sikap
yang rendah hati. Tuturan siswa dinilai terlalu sombong karena siswa
memaksa agar ia saja yang menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
audiensi. Padahal presentasi ini dilakukan secara kelompok, sebaiknya
53
siswa memberi kesempatan kepada teman kelompoknya untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh audiensi.
Firda Anggraini
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Baiklah,
selanjutnya
penegasan ulang.
Kreativitas dan
peran aktif siswa
kini telah menyatu,
maka kemungkinan
besar derajat
Indonesia akan
diakui oleh dunia.”
Tidak
terdapat
pelanggaran
terhadap
prinsip
kesantunan
berbahasa.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok tiga ini
berjudul “Peningkatan Pendidikan di Indonesia”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa. Siswa fokus mempresentasikan materi yang
telah didiskusikan bersama teman kelompoknya. Tidak ada kalimat atau
kata-kata yang melanggar keenam prinsip kesantunan berbahasa. Audiensi
pun terlihat fokus memerhatikan presentasi yang dilakukan oleh siswa.
54
M.Albi Iman
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Iya, saya akan
menjelaskan tentang
argumentasi.
Argumentasinya
pemerintah telah
memberikan
fasilitas yang mudah
untuk sekolah,
sekarang tinggal kita
nya aja yang belajar
dengan baik.”
Tidak
terdapat
pelanggaran
terhadap
prinsip
kesantunan
berbahasa.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok tiga ini
berjudul “Peningkatan Pendidikan di Indonesia”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa. Siswa fokus mempresentasikan materi yang
telah didiskusikan bersama teman kelompoknya. Tidak ada kalimat atau
kata-kata yang melanggar keenam prinsip kesantunan berbahasa. Audiensi
pun terlihat fokus memerhatikan presentasi yang dilakukan oleh siswa.
55
Naria Vidalia Tiara
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Penegasan ulang,
tidak menutup
kemungkinan juga
investor datang
untuk meningkatkan
perekonomian.”
Tidak
terdapat
pelanggaran
terhadap
prinsip
kesantunan
berbahasa.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok tiga ini
berjudul “Peningkatan Pendidikan di Indonesia”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa. Siswa fokus mempresentasikan materi yang
telah didiskusikan bersama teman kelompoknya. Tidak ada kalimat atau
kata-kata yang melanggar keenam prinsip kesantunan berbahasa. Audiensi
pun terlihat fokus memerhatikan presentasi yang dilakukan oleh siswa.
56
Ullia Faikoh
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Selanjutnya, guru
yang berkualitas
juga mampu
meningkatkan
pendidikan di
Indonesia.”
Tidak
terdapat
pelanggaran
terhadap
prinsip
kesantunan
berbahasa.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok tiga ini
berjudul “Peningkatan Pendidikan di Indonesia”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa. Siswa fokus mempresentasikan materi yang
telah didiskusikan bersama teman kelompoknya. Tidak ada kalimat atau
kata-kata yang melanggar keenam prinsip kesantunan berbahasa. Audiensi
pun terlihat fokus memerhatikan presentasi yang dilakukan oleh siswa.
57
Kelompok 4
Alya Cahayana Sari
Fannia Syallu
Laela Amelia
Nilam Puspita RP
Syintakinah Shatrani S
Tawsiyatul Azizah
Alya Cahayana Sari
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Saya akan
menjelaskan tentang
tesis. Pada zaman
dahulu nenek
moyang kita telah
mengenal lidah
buaya yang bernama
latin aloe vera.
Tidak hanya sebagai
penyubur rambut
namun juga dapat
digunakan sebagai
kesehatan.”
Tidak
terdapat
pelanggaran
terhadap
prinsip
kesantunan
berbahasa.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
58
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok empat ini
berjudul “Manfaat Lidah Buaya”. Siswa mempresentasikan tentang
struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa. Siswa fokus mempresentasikan materi yang
telah didiskusikan bersama teman kelompoknya. Tidak ada kalimat atau
kata-kata yang melanggar keenam prinsip kesantunan berbahasa. Audiensi
pun terlihat fokus memerhatikan presentasi yang dilakukan oleh siswa.
Fannia Syallu
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
2.
“Saya di sini akan
menjelaskan bagian
argumentasi dari
manfaat lidah
buaya. Walaupun
sejak zaman dahulu
dikenal memiliki
banyak manfaat
namun belum semua
orang mengetahui
tentang manfaatnya.
Para peneliti
mengungkapkan
banyak manfaat dari
tanaman sederhana
ini.”
“Itu bisa dibikin jus
bego!”
Tuturan
kedua dinilai
melanggar
maksim
kebijaksana-
an,
penghargaan,
dan
kesederhana-
an.
59
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok empat ini
berjudul “Manfaat Lidah Buaya”. Siswa mempresentasikan tentang
struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas, tuturan pertama tidak
melanggar prinsip kesantunan berbahasa. Namun, pada tuturan kedua
terlihat bahwa penggunaan kata “Bego” dinilai tidak santun dan melanggar
maksim kebijaksanaan, penghargaan dan kesederhanaan. Siswa tidak
menghargai audiensi dengan berkata “Bego” dan dinilai merendahkan atau
tidak mengutamakan pujian sehingga melanggar maksim kesederhanaan.
Laela Amelia
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Saya akan
melanjutkan
penjelasan tentang
argumentasi.
Sebagaimana yang
kita ketahui lidah
buaya mengandung
zat yang dapat
mencegah radang.”
Tidak
terdapat
pelanggaran
terhadap
prinsip
kesantunan
berbahasa.
60
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok empat ini
berjudul “Manfaat Lidah Buaya”. Siswa mempresentasikan tentang
struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa. Siswa fokus mempresentasikan materi yang
telah didiskusikan bersama teman kelompoknya. Tidak ada kalimat atau
kata-kata yang melanggar keenam prinsip kesantunan berbahasa. Audiensi
pun terlihat fokus memerhatikan presentasi yang dilakukan oleh siswa.
Nilam Puspita RP
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Ya selanjutnya,
lidah buaya juga
dapat melancarkan
pencernaan dalam
tubuh dan gak cuma
itu aja lidah buaya
juga dapat
mengatasi sembelit”
Tidak
terdapat
pelanggaran
terhadap
prinsip
kesantunan
berbahasa.
61
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok empat ini
berjudul “Manfaat Lidah Buaya”. Siswa mempresentasikan tentang
struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa. Siswa fokus mempresentasikan materi yang
telah didiskusikan bersama teman kelompoknya. Tidak ada kalimat atau
kata-kata yang melanggar keenam prinsip kesantunan berbahasa. Audiensi
pun terlihat fokus memerhatikan presentasi yang dilakukan oleh siswa.
Syintakinah Shatrani S
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Selanjutnya, lidah
buaya juga
mempunyai efek
antibakteri dan anti
jamur, hal itu yang
menyebabkan lidah
buaya sebagai
produk alami yang
sehat.”
Tidak
terdapat
pelanggaran
terhadap
prinsip
kesantunan
berbahasa.
62
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok empat ini
berjudul “Manfaat Lidah Buaya”. Siswa mempresentasikan tentang
struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa. Siswa fokus mempresentasikan materi yang
telah didiskusikan bersama teman kelompoknya. Tidak ada kalimat atau
kata-kata yang melanggar keenam prinsip kesantunan berbahasa. Audiensi
pun terlihat fokus memerhatikan presentasi yang dilakukan oleh siswa.
Tawsiyatul Azizah
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Ya saya akan
menjelaskan bagian
penegasan ulang.
Seperti yang telah
kita ketahui lidah
buaya tidak hanya
digunakan sebagai
penyubur rambut,
dapat juga
digunakan sebagai
obat atau makanan”
Tidak
terdapat
pelanggaran
terhadap
prinsip
kesantunan
berbahasa.
63
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok empat ini
berjudul “Manfaat Lidah Buaya”. Siswa mempresentasikan tentang
struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa. Siswa fokus mempresentasikan materi yang
telah didiskusikan bersama teman kelompoknya. Tidak ada kalimat atau
kata-kata yang melanggar keenam prinsip kesantunan berbahasa. Audiensi
pun terlihat fokus memerhatikan presentasi yang dilakukan oleh siswa.
Kelompok 5
Brema Adinta
Lisa Adati
M.Ikhsanul Hakim Afif
Nico Yazid Sutarno
Rossiendia Adischie
Tiara Meisella
64
Brema Adinta
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
2.
“Ya bentuknya itu
dapat berupa sistem
sewa atau milik
yang cukup nyaman
untuk dilakukan
aktivitas”
“Supaya gak macet
ya, naik sepeda aja
gimana si lu!”
Kalimat
kedua yang
dituturkan
dinilai
melanggar
maksim
penghargaan.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok lima ini
berjudul “Kemacetan dan Masa Depan Kota”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas awalnya tidak
melanggar prinsip kesantunan berbahasa. Namun pada kalimat kedua pada
tabel di atas, siswa terlihat melanggar maksim penghargaan. Siswa tidak
menghargai pertanyaan yang diberikan oleh audiensi.
65
Lisa Adati
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
(Menanggapi
pertanyaan audiensi
mengenai
kemacetan
disebabkan oleh
angkutan umum)
“Ya itu mah
tergantung supirnya.
Dedi mau nanya
apa ded?”
Kalimat yang
dituturkan
dinilai
melanggar
maksim
kedermawan-
an dan
maksim
penghargaan.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok lima ini
berjudul “Kemacetan dan Masa Depan Kota”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas dinilai melanggar
maksim kedermawanan yaitu maksim yang mengutamakan keuntungan
orang lain dibandingkan keuntungan diri sendiri. Tuturan siswa dalam
menjawab pertanyaan yang diberikan audiensi agaknya tidak
menguntungkan audiensi karena hanya dijawab seadanya dan tanpa ingin
mengetahui apakah audiensi sudah puas dan paham terhadap jawaban yang
diberikan. Akan tetapi, siswa langsung mengalihkan dengan menanyakan
66
kepada audiensi lain yang hendak bertanya, hal tersebut dinilai pula
melanggar maksim penghargaan yaitu maksim yang berusaha memberi
penghargaan bagi orang lain.
M.Ikhsanul Hakim Afif
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Yang ke dua
bagian argumentasi.
Kegiatan
transportasi harian
menimbulkan
pergerakan yang
bersifat berulang.
Misalnya yang
terjadi pada pekerja
dan mereka yang
menempuh
pendidikan…”
Tidak
terdapat
pelanggaran
terhadap
prinsip
kesantunan
berbahasa.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok lima ini
berjudul “Kemacetan dan Masa Depan Kota”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa. Siswa fokus mempresentasikan materi yang
67
telah didiskusikan bersama teman kelompoknya. Tidak ada kalimat atau
kata-kata yang melanggar keenam prinsip kesantunan berbahasa. Audiensi
pun terlihat fokus memerhatikan presentasi yang dilakukan oleh siswa.
Nico Yazid Sutarno
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Penegasan ulang.
Kemacetan yang
dominan
ditimbulkan oleh
aktivitas masyarakat
dalam lingkup
internal.”
Tidak
terdapat
pelanggaran
terhadap
prinsip
kesantunan
berbahasa.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok lima ini
berjudul “Kemacetan dan Masa Depan Kota”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa. Siswa fokus mempresentasikan materi yang
telah didiskusikan bersama teman kelompoknya. Tidak ada kalimat atau
kata-kata yang melanggar keenam prinsip kesantunan berbahasa. Audiensi
pun terlihat fokus memerhatikan presentasi yang dilakukan oleh siswa.
68
Rossiendia Adischie
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Nih gua jelasin.
Transportasi
didefinisikan oleh
para ahli sebagai
kebutuhan dari
berbagai kegiatan
ekonomi …”
Kalimat yang
dituturkan
dinilai
melanggar
maksim
kebijaksana-
an dan
maksim
kesederhana-
an.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok lima ini
berjudul “Kemacetan dan Masa Depan Kota”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas dinilai melanggar
maksim kebijaksanaan, yaitu maksim yang mengutamakan kearifan
bahasa. Penggunaan kata “gua” dinilai tidak santun dan melanggar
maksim ini. Selanjutnya tuturan tersebut juga dinilai melanggar maksim
kesederhanaan, yaitu maksim yang mengutamakan pujian pada orang lain
dan rasa rendah hati. Akan tetapi tuturan yang disampaikan oleh siswa
dinilai terlalu sombong dan tidak santun.
69
Tiara Meisella
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Selanjutnya, pada
rentan diantara masa
tersebut, kemacetan
dapat dirasakan di
kota-kota sebagai
tujuan wisata…”
Tidak
terdapat
pelanggaran
terhadap
prinsip
kesantunan
berbahasa.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok lima ini
berjudul “Kemacetan dan Masa Depan Kota”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa. Siswa fokus mempresentasikan materi yang
telah didiskusikan bersama teman kelompoknya. Tidak ada kalimat atau
kata-kata yang melanggar keenam prinsip kesantunan berbahasa. Audiensi
pun terlihat fokus memerhatikan presentasi yang dilakukan oleh siswa.
70
Kelompok 6
Cindy Amelia Agustin
Danuwarta
Lucky Mahendra
Rivaldo Romigo
Rossy Unique Sabila
Ulan Cahya
Cindy Amelia Agustin
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Perkembangan
ekonomi di
Indonesia tercatat
57,5 % untuk
wilayah pulau jawa,
karena hal tersebut
pulau jawa menjadi
pusat perkembangan
ekonomi…”
Tidak
terdapat
pelanggaran
terhadap
prinsip
kesantunan
berbahasa.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok enam ini
berjudul “Perkembangan Perekonomian di Indonesia”. Siswa
mempresentasikan tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
71
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa. Siswa fokus mempresentasikan materi yang
telah didiskusikan bersama teman kelompoknya. Tidak ada kalimat atau
kata-kata yang melanggar keenam prinsip kesantunan berbahasa. Audiensi
pun terlihat fokus memerhatikan presentasi yang dilakukan oleh siswa.
Danuwarta
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Selain Salahudin
Daen, adapula
peneliti ekonomi
dari Universitas
Gajah Mada yang
bernama A Toni
Prasetyantono yang
berpendapat bahwa
perkembangan
ekonomi di
Indonesia ditopang
oleh area dalam
negeri…”
Tidak
terdapat
pelanggaran
terhadap
prinsip
kesantunan
berbahasa.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok enam ini
72
berjudul “Perkembangan Perekonomian di Indonesia”. Siswa
mempresentasikan tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa. Siswa fokus mempresentasikan materi yang
telah didiskusikan bersama teman kelompoknya. Tidak ada kalimat atau
kata-kata yang melanggar keenam prinsip kesantunan berbahasa. Audiensi
pun terlihat fokus memerhatikan presentasi yang dilakukan oleh siswa.
Lucky Mahendra
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
2.
“Argumentasi.
Walaupun seperti
itu, perkembangan
ekonomi di
Indonesia masih
dibilang tidak
mengalami
kenormalan…”
“Sebelum kita tutup
apakah ada
pertanyaan? Kami
harap pertanyaan
tidak berbelit-belit !
Langsung kepada
intinya ! Tiga orang
aja ! Jangan Rakus !
Tuturan
pertama
dinilai tidak
melanggar
prinsip
kesantunan
berbahasa,
namun pada
tuturan kedua
dinilai
melanggar
maksim
pemufakatan
dan maksim
simpatik.
73
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok enam ini
berjudul “Perkembangan Perekonomian di Indonesia”. Siswa
mempresentasikan tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas pada awalnya tidak
melanggar prinsip kesantunan berbahasa. Siswa fokus mempresentasikan
materi yang telah didiskusikan bersama teman kelompoknya. Tidak ada
kalimat atau kata-kata yang melanggar keenam prinsip kesantunan
berbahasa. Audiensi pun terlihat fokus memerhatikan presentasi yang
dilakukan oleh siswa. Namun, pada tuturan selanjutnya dinilai melanggar
maksim pemufakatan dan simpatik. Siswa dalam hal ini tidak mempunyai
rasa simpatik kepada audiensi yang bertanya. Padahal audiensi tidak
bermaksud untuk bertanya secara berbelit-belit, hanya saja mereka
memberikan argumentasi terlebih dahulu sebelum bertanya. Dengan nada
yang tinggi pada saat mengucapkan tuturan tersebut juga memicu adanya
respon negatif dari audiensi yang hendak bertanya.
74
Rivaldo Romigo
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Tingkat aspirasi
pemerintah yang
cepat dapat
mendukung
perkembangan
ekonomi Indonesia
…”
Tidak
terdapat
pelanggaran
terhadap
prinsip
kesantunan
berbahasa.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok enam ini
berjudul “Perkembangan Perekonomian di Indonesia”. Siswa
mempresentasikan tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa. Siswa fokus mempresentasikan materi yang
telah didiskusikan bersama teman kelompoknya. Tidak ada kalimat atau
kata-kata yang melanggar keenam prinsip kesantunan berbahasa. Audiensi
pun terlihat fokus memerhatikan presentasi yang dilakukan oleh siswa.
75
Rossy Unique Sabila
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Ya faktor tersebut
dapat dibagi
menjadi empat.
Yang pertama itu
faktor eehh daya
konsumsi
masyarakat
Indonesia
meningkat, yang
kedua eeh itu
hutang, hutang
Indonesia itu
meningkat karena
untuk
mensejahterakan
rakyat…”
Tidak
terdapat
pelanggaran
terhadap
prinsip
kesantunan
berbahasa.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok enam ini
berjudul “Perkembangan Perekonomian di Indonesia”. Siswa
mempresentasikan tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
76
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa. Siswa fokus mempresentasikan materi yang
telah didiskusikan bersama teman kelompoknya. Tidak ada kalimat atau
kata-kata yang melanggar keenam prinsip kesantunan berbahasa. Audiensi
pun terlihat fokus memerhatikan presentasi yang dilakukan oleh siswa.
Ulan Cahya
No. Kalimat Santun Tidak Santun
Keterangan 1 2 3 4 5 6
1.
“Perkembangan
ekonomi di
Indonesia tetap
efektif, walaupun
keadaan ekonomi di
dunia mengalami
krisis…”
Tidak
terdapat
pelanggaran
terhadap
prinsip
kesantunan
berbahasa.
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok enam ini
berjudul “Perkembangan Perekonomian di Indonesia”. Siswa
mempresentasikan tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Bahasa yang digunakan siswa pada tabel di atas tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa. Siswa fokus mempresentasikan materi yang
telah didiskusikan bersama teman kelompoknya. Tidak ada kalimat atau
77
kata-kata yang melanggar keenam prinsip kesantunan berbahasa. Audiensi
pun terlihat fokus memerhatikan presentasi yang dilakukan oleh siswa.
b. Deskripsi Analisis Keterampilan Berbicara
Tabel di bawah ini bertujuan untuk melihat kesesuaian kaidah pada
penggunaan bahasa siswa saat melakukan presentasi. Peneliti merujuk
pada rubrik penilaian keterampilan berbicara dalam buku Burhan
Nurgiyantoro.
1) Amalia Citra Sukmawati
Penegasan ulang, ehh jadi suatu perdagangan multirateral itu
diatur melalui suatu persetujuan yang telah ditanda tangani oleh
pemerintah.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 31
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi dilakukan secara
berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib memberikan
argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti dapat menilai dan
menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing anggota kelompok.
78
Presentasi yang dilakukan oleh kelompok satu ini berjudul “WTO
Globalisasi”. Siswa mempresentasikan tentang struktur yang terdapat
dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa sangat baik, sehingga keruntututan penyampaian
gagasan pun sesuai dengan isi teks yang disampaikan. Pemahaman siswa
terhadap materi yang dipresentasikan sudah baik, sehingga siswa dapat
mempresentasikan materi dengan lancar. Mengenai pemilihan kata dan
kalimat dalam penyampaian gagasan dinilai cukup baik, namun tingkat
kesantunan siswa masih dinilai kurang baik, karena siswa telah melanggar
prinsip kesantunan berbahasa.
2) Andika Yudistira
Kesimpulannya apaan? gua gak ngerti !
Ya ini presentasinya baik dan jelas, Bu. WTO itu bisa memajukan
perekonomian Negara Bu.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 22
79
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi dilakukan secara
berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib memberikan
argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti dapat menilai dan
menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing anggota kelompok.
Presentasi yang dilakukan oleh kelompok satu ini berjudul “WTO
Globalisasi”. Siswa mempresentasikan tentang struktur yang terdapat
dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa cukup baik, sehingga keruntututan penyampaian
gagasan pun sesuai dengan isi teks yang disampaikan. Pemahaman siswa
terhadap materi yang dipresentasikan kurang baik, sehingga siswa dapat
mempresentasikan materi dengan kurang lancar. Mengenai pemilihan kata
dan kalimat dalam penyampaian gagasan dinilai kurang baik, namun
tingkat kesantunan siswa masih dinilai kurang baik, karena siswa telah
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
3) Fara Farikha
Ya terimakasih, jadi sebelum masuk ke struktur dari teks ini, saya
akan menjelaskan manfaat dari GTO Globalisasi. Manfaatnya
memberikan dampak berupa perubahan pada pasar internasional
dan meningkatkan daya saing.
80
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 32
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi dilakukan secara
berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib memberikan
argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti dapat menilai dan
menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing anggota kelompok.
Presentasi yang dilakukan oleh kelompok satu ini berjudul “WTO
Globalisasi”. Siswa mempresentasikan tentang struktur yang terdapat
dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai sudah baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan cukup baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan cukup lancar.
Mengenai pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan dinilai
sudah baik, dan tingkat kesantunan siswa dinilai sudah baik, karena siswa
tidak melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
81
4) Rio Irawan Nugrahanta
Lu aja ah yang jelasin! Yaudah sini! Assalamualaikum wr. wb.
Saya akan menjelaska definisi teks. Definisi teks eksposisi berisi
ungkapan atau gagasan berdasarkan argumentasi para ahli.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 29
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi dilakukan secara
berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib memberikan
argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti dapat menilai dan
menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing anggota kelompok.
Presentasi yang dilakukan oleh kelompok satu ini berjudul “WTO
Globalisasi”. Siswa mempresentasikan tentang struktur yang terdapat
dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai sudah baik, sehingga keruntutan
penyampaian gagasan pun sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
82
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan cukup baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan cukup lancar.
Mengenai pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan cukup
baik. Namun tingkat kesantunan siswa dinilai kurang baik, karena siswa
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
5) Ryo Arya Esya S
Di sini saya menjelaskan pertama ada tesis, di tesis ini berisi
pendapat-pendapat yang akan dibahas. Terus di argumen ini berisi
pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, untuk
menguatkan pendapat itu. Terus yang terakhir ada penegasan
ulang, dipenegasan ulang itu terdapat penjelasan yang ada di tesis
cuma dijelaskan kembali.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 31
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi dilakukan secara
berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib memberikan
argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti dapat menilai dan
menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing anggota kelompok.
Presentasi yang dilakukan oleh kelompok satu ini berjudul “WTO
83
Globalisasi”. Siswa mempresentasikan tentang struktur yang terdapat
dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai sangat baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan sangat baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan lancar. Mengenai
pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan cukup baik.
Namun tingkat kesantunan siswa dinilai kurang baik, karena siswa
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
6) Yuliani
Argumentasi. Indonesia menganut sistem perekonomian terbuka
yang sangat sulit menggerak dari dinamika ekonomi internasional
yang sangat mengglobal ini. konsekuensinya pasar Indonesia tidak
terlepas dari gejolak pasar dunia yang semakin liberal.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 31
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
84
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi dilakukan secara
berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib memberikan
argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti dapat menilai dan
menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing anggota kelompok.
Presentasi yang dilakukan oleh kelompok satu ini berjudul “WTO
Globalisasi”. Siswa mempresentasikan tentang struktur yang terdapat
dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai sangat baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan sudah baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan lancar. Mengenai
pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan cukup baik.
Namun tingkat kesantunan siswa dinilai kurang baik, karena siswa
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
7) Andhika Dwijaya N
Assalamualaikum, izinkan saya untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompok mengenai struktur teks eksposisi yang berjudul
perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 33
85
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok dua ini
berjudul “Perkembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia”. Siswa
mempresentasikan tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai sudah baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan sudah baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan lancar. Mengenai
pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan sudah baik, dan
tingkat kesantunan siswa dinilai sudah baik, karena siswa tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa.
8) Farah Dhiya
Penegasan ulang. Masih banyak juga yang menolak kebijakan itu,
karena dinilai sangat mendadak dan sangat memaksakan sebab
menggabungkan dua mapel sekaligus.
86
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 31
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok dua ini
berjudul “Perkembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia”. Siswa
mempresentasikan tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai sangat baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan sangat baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan lancar. Mengenai
pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan cukup baik.
Namun tingkat kesantunan siswa dinilai kurang baik, karena siswa
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
87
9) Fariz Pebriansyah
Proses KBM yang dimulai dengan mengamati dan mencoba atau
menciptakan. Wakil menteri pendidikan berpendapat bahwa
kurtilas lebih mengutamakan praktik dari pada hapalan. Siswa
banyak dibebani hapalan yang dinilai kurang aktif. Pemerintah
ingin mencetak anak bangsa Indonesia yang produktif.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 29
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok dua ini
berjudul “Perkembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia”. Siswa
mempresentasikan tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai cukup baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun cukup sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
88
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan cukup baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan cukup lancar.
Mengenai pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan sudah
baik, dan tingkat kesantunan siswa dinilai sudah baik, karena siswa tidak
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
10) Nadhira Farsya RH
Tingkat pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki siswa tidak
akan meningkat, sebab tidak dibahas dengan utuh dan dibuat
dengan dipisah-pisah.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 29
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok dua ini
berjudul “Perkembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia”. Siswa
mempresentasikan tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
89
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai sudah baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan sudah baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan lancar. Mengenai
pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan cukup baik.
Namun tingkat kesantunan siswa dinilai sudah baik, karena siswa
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
11) Nanda Adi Kusuma
Argumentasi. Kurikulum 2013 mengutamakan kepada sekolah-
sekolah yang memiliki akreditasi A, atau sekolah yang bertaraf
internasional. Kemendikbud juga menjelaskan bahwa kurtilas ini
fokus pada pembangunan sikap dan pengetahuan keterampilan.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 25
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
90
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok dua ini
berjudul “Perkembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia”. Siswa
mempresentasikan tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai cukup baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun cukup sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan cukup baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan cukup lancar.
Mengenai pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan cukup
baik. Namun tingkat kesantunan siswa dinilai kuang baik, karena siswa
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
12) Bengras Manah H
Argumentasinya, di Indonesia tingkat pendidikan tergolong
lumayan baik. Pemerintah telah mengeluarkan dana yang tidak
sedikit demi membangun gedung sekolah dan memberi sekolah
gratis. Sekarang tinggal peserta didik yang harus mempunyai
keinginan belajar dan berprestasi. Sehingga semangat pun akan
terbentuk dan mereka harus memberikan yang terbaik untuk
bangsa dan Negara.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
91
Jumlah Skor: 29
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok tiga ini
berjudul “Peningkatan Pendidikan di Indonesia”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai sudah baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan sudah baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan lancar. Mengenai
pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan cukup baik.
Namun tingkat kesantunan siswa dinilai kurang baik, karena siswa
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
13) Dedy Ardiansyah R
Tesis. Pendidikan merupakan senjata ampuh untuk mengubah
dunia, karena pendidikan merupakan senjata dimana kita bisa
mempelajari banyak hal yang sangat bermanfaat bagi diri sendiri
maupun orang lain.
92
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 29
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok tiga ini
berjudul “Peningkatan Pendidikan di Indonesia”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai sudah baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan sudah baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan lancar. Mengenai
pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan cukup baik.
Namun tingkat kesantunan siswa dinilai kurang baik, karena siswa
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
93
14) Firda Anggraini
Baiklah, selanjutnya penegasan ulang. Kreativitas dan peran aktif
siswa kini telah menyatu, maka kemungkinan besar derajat
Indonesia akan diakui oleh dunia.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 30
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok tiga ini
berjudul “Peningkatan Pendidikan di Indonesia”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai cukup baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun cukup sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan baik, sehingga
94
siswa dapat mempresentasikan materi dengan cukup lancar. Mengenai
pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan baik, dan tingkat
kesantunan siswa dinilai baik, karena siswa tidak melanggar prinsip
kesantunan berbahasa.
15) M. Albi Iman
Iya, saya akan menjelaskan tentang argumentasi. Argumentasinya
pemerintah telah memberikan fasilitas yang mudah untuk sekolah,
sekarang tinggal kita nya aja yang belajar dengan baik.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 29
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok tiga ini
berjudul “Peningkatan Pendidikan di Indonesia”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
95
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai cukup baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun cukup sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan cukup baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan cukup lancar.
Mengenai pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan sudah
baik, dan tingkat kesantunan siswa dinilai baik, karena siswa tidak
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
16) Naria Vidalia Tiara
Penegasan ulang, tidak menutup kemungkinan juga akan banyak
datang investor asing yang datang untuk meningkatkan
perekonomian dan pendidikan di dalam negeri.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 29
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
96
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok tiga ini
berjudul “Peningkatan Pendidikan di Indonesia”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai cukup baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun cukup sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan cukup baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan cukup lancar.
Mengenai pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan sudah
baik, dan tingkat kesantunan siswa dinilai sudah baik, karena siswa tidak
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
17) Ullia Faikoh
Selanjutnya, guru yang berkualitas dan berkompetensi juga sangat
membantu untuk mampu meningkatkan tingkat pendidikan di
Indonesia.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 32
97
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok tiga ini
berjudul “Peningkatan Pendidikan di Indonesia”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai cukup baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun cukup sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan cukup baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan cukup lancar.
Mengenai pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan sudah
baik, dan tingkat kesantunan siswa dinilai sudah baik, karena siswa tidak
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
18) Alya Cahayana Sari
Saya akan menjelaskan tentang tesis. Pada zaman dahulu nenek
moyang kita telah mengenal lidah buaya yang bernama latin aloe
vera. Tidak hanya sebagai penyubur rambut namun juga dapat
digunakan sebagai kesehatan.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
98
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 31
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok empat ini
berjudul “Manfaat Lidah Buaya”. Siswa mempresentasikan tentang
struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai sudah baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan sudah baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan lancar. Mengenai
pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan cukup baik, dan
tingkat kesantunan siswa dinilai sudah baik, karena siswa tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa.
19) Fannia Syallu
Saya di sini akan menjelaskan bagian argumentasi dari manfaat
lidah buaya. Walaupun sejak zaman dahulu dikenal memiliki
banyak manfaat namun belum semua orang mengetahui tentang
manfaatnya. Para peneliti mengungkapkan banyak manfaat dari
tanaman sederhana ini.
99
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 29
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok empat ini
berjudul “Manfaat Lidah Buaya”. Siswa mempresentasikan tentang
struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai sudah baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan sudah baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan lancar. Mengenai
pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan cukup baik.
Namun tingkat kesantunan siswa dinilai kurang baik, karena siswa
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
100
20) Laela Amelia
Saya akan melanjutkan penjelasan tentang argumentasi.
Sebagaimana yang kita ketahui lidah buaya mengandung zat yang
dapat mencegah radang.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 31
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok empat ini
berjudul “Manfaat Lidah Buaya”. Siswa mempresentasikan tentang
struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai sudah baik, sehingga keruntututan
101
penyampaian gagasan pun sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan cukup baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan cukup lancar.
Mengenai pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan cukup
baik, dan tingkat kesantunan siswa dinilai sudah baik, karena siswa tidak
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
21) Nilam Puspita RP
Ya selanjutnya, lidah buaya juga dapat melancarkan pencernaan
dalam tubuh dan gak cuma itu aja lidah buaya juga dapat
mengatasi sembelit.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 33
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok empat ini
102
berjudul “Manfaat Lidah Buaya”. Siswa mempresentasikan tentang
struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai sudah baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan sudah baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan lancar. Mengenai
pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan cukup baik, dan
tingkat kesantunan siswa dinilai sudah baik, karena siswa tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa.
22) Syintakinah Shatrani S
Selanjutnya, lidah buaya juga mempunyai efek antibakteri dan anti
jamur, hal itu yang menyebabkan lidah buaya sebagai produk
alami yang sehat.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 29
103
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok empat ini
berjudul “Manfaat Lidah Buaya”. Siswa mempresentasikan tentang
struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai cukup baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun cukup sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan cukup baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan cukup lancar.
Mengenai pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan sudah
baik, dan tingkat kesantunan siswa dinilai sudah baik, karena siswa tidak
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
23) Tawsiyatul Azizah
Ya saya akan menjelaskan bagian penegasan ulang. Seperti yang
telah kita ketahui lidah buaya tidak hanya digunakan sebagai
penyubur rambut, dapat juga digunakan sebagai obat atau
makanan.
104
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 30
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok empat ini
berjudul “Manfaat Lidah Buaya”. Siswa mempresentasikan tentang
struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai sudah baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun cukup sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan sudah baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan lancar. Mengenai
pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan cukup baik, dan
tingkat kesantunan siswa dinilai sudah baik, karena siswa tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa.
105
24) Brema Adinta
Ya. Bentuknya itu dapat berupa sewa atau milik yang cukup
nyaman untuk dilakukan aktivitas. Ya misalnya, selama ini
sepertinya belum ada upaya untuk melakukan pola-pola aturan
yang sistematis.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 28
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok lima ini
berjudul “Kemacetan dan Masa Depan Kota”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai sudah baik, sehingga keruntututan
106
penyampaian gagasan pun sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan sudah baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan lancar. Mengenai
pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan cukup baik.
Namun tingkat kesantunan siswa dinilai kurang baik, karena siswa
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
25) Lisa Adati
Kemacetan yang berulang pada jangka yang lebih panjang
cenderung terjadi pada musim liburan dan lebaran. Pada tahap
kedatangan, kemacetan akan terjadi pada daerah-daerah luar
kota.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 25
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok lima ini
107
berjudul “Kemacetan dan Masa Depan Kota”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai sudah baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan sudah baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan lancar. Mengenai
pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan cukup baik.
Namun tingkat kesantunan siswa dinilai kurang baik, karena siswa
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
26) M. Ikhsanul Hakim Afif
Yang ke dua bagian argumentasi. Kegiatan transportasi harian
menimbulkan pergerakan yang bersifat berulang. Misalnya yang
terjadi pada pekerja dan mereka yang menempuh pendidikan.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 32
108
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok lima ini
berjudul “Kemacetan dan Masa Depan Kota”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai sudah baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan sudah baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan lancar. Mengenai
pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan sudah baik, dan
tingkat kesantunan siswa dinilai cukup baik, karena siswa tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa.
27) Nico Yazid Sutarno
Penegasan ulang. Kemacetan yang dominan ditimbulkan oleh
aktivitas masyarakat dalam lingkup internal. Dengan
menempatkan tempat tinggal dengan tempat kegiatan merupakan
solusi untuk kemacetan.
109
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 29
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok lima ini
berjudul “Kemacetan dan Masa Depan Kota”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai cukup baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun cukup sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan cukup baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan lancar. Mengenai
pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan sudah baik, dan
tingkat kesantunan siswa dinilai sudah baik, karena siswa tidak melanggar
prinsip kesantunan berbahasa.
110
28) Rossiendia Adischie
Transportasi didefinisikan oleh para ahli sebagai kebutuhan dari
berbagai kegiatan ekonomi.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 27
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok lima ini
berjudul “Kemacetan dan Masa Depan Kota”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai sudah baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun cukup sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan cukup baik,
111
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan lancar. Mengenai
pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan cukup baik.
Namun tingkat kesantunan siswa dinilai kurang baik, karena siswa
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
29) Tiara Meisella
Selanjutnya, pada rentan diantara masa tersebut, kemacetan dapat
dirasakan di kota-kota sebagai tujuan wisata seperti Malioboro.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 29
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok lima ini
berjudul “Kemacetan dan Masa Depan Kota”. Siswa mempresentasikan
tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
112
berargumentasi siswa dinilai cukup baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun cukup sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan cukup baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan lancar. Mengenai
pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan sudah baik, dan
tingkat kesantunan siswa dinilai kurang baik, karena siswa tidak
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
30) Cindy Amelia Agustin
Perkembangan ekonomi di Indonesia tercatat 57,5 % untuk
wilayah pulau jawa, karena hal tersebut pulau jawa menjadi pusat
perkembangan ekonomi.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 31
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok enam ini
113
berjudul “Perkembangan Perekonomian di Indonesia”. Siswa
mempresentasikan tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai sudah baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan cukup baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan cukup lancar.
Mengenai pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan sudah
baik, dan tingkat kesantunan siswa dinilai kurang baik, karena siswa tidak
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
31) Danuwarta
Selain Salahudin Daen, adapula peneliti ekonomi dari Universitas
Gajah Mada yang bernama A Toni Prasetyantono yang
berpendapat bahwa perkembangan ekonomi di Indonesia ditopang
oleh area dalam negeri.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 28
114
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok enam ini
berjudul “Perkembangan Perekonomian di Indonesia”. Siswa
mempresentasikan tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai cukup baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun cukup sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan cukup baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan cukup lancar.
Mengenai pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan sudah
baik, dan tingkat kesantunan siswa dinilai kurang baik, karena siswa tidak
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
32) Lucky Mahendra
Argumentasi. Walaupun seperti itu, perkembangan ekonomi di
Indonesia masih dibilang tidak mengalami kenormalan. Sebelum
kita tutup apakah ada pertanyaan? Kami harap pertanyaan tidak
berbelit-belit ! Langsung kepada intinya ! Tiga orang aja ! Jangan
Rakus !
115
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 28
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok enam ini
berjudul “Perkembangan Perekonomian di Indonesia”. Siswa
mempresentasikan tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai sudah baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan sudah baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan lancar. Mengenai
pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan cukup baik.
Namun tingkat kesantunan siswa dinilai kurang baik, karena siswa
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
116
33) Rivaldo Romigo
Tingkat aspirasi pemerintah yang cepat dapat mendukung
perkembangan ekonomi Indonesia. Sesuai pendapat dari
prasetyantono, hal tersebut dapat membuat indikator ekonomi
kurang dari 5 % , jika tingkat inplasi menurun maka jumlah
tunjangan semakin membesar.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 28
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok enam ini
berjudul “Perkembangan Perekonomian di Indonesia”. Siswa
mempresentasikan tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai cukup baik, sehingga keruntututan
117
penyampaian gagasan pun cukup sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan cukup baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan cukup lancar.
Mengenai pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan sudah
baik, dan tingkat kesantunan siswa dinilai kurang baik, karena siswa tidak
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
34) Rossy Unique Sabila
Ya faktor tersebut dapat dibagi menjadi empat. Yang pertama itu
factor eehh daya konsumsi masyarakat Indonesia meningkat, yang
kedua eeh itu hutang, hutang Indonesia itu meningkat karena untuk
mensejahterakan rakyat.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 34
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok enam ini
118
berjudul “Perkembangan Perekonomian di Indonesia”. Siswa
mempresentasikan tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai sudah baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan sudah baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan sudah lancar.
Mengenai pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan sudah
baik, dan tingkat kesantunan siswa dinilai kurang baik, karena siswa tidak
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
35) Ulan Cahya
Perkembangan ekonomi di Indonesia tetap efektif, walaupun
keadaan ekonomi di dunia mengalami krisis. Peningkatan ekonomi
tersebut, eeeh.. kurang lebih 6,4 % lebih baik dibandingkan tahun
lalu.
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Keakuratan dan keaslian gagasan
2. Kemampuan berargumentasi
3. Keruntutan penyampaian gagasan
4. Pemahaman
5. Ketepatan kata
6. Ketepatan kalimat
7. Ketepatan stile penuturan
8. Kelancaran
Jumlah Skor: 29
119
Deskripsi Penilaian
Siswa melakukan presentasi mengenai struktur teks eksposisi. Tema
teks eksposisi pada setiap kelompok berbeda-beda, tujuannya agar lebih
memahami struktur pada setiap teks eksposisi. Presentasi ini dilakukan
secara berkelompok. Akan tetapi, setiap anggota kelompok wajib
memberikan argumentasi atau penyampaian materi, sehingga peneliti
dapat menilai dan menganalisis penggunaan bahasa pada masing-masing
anggota kelompok. Presentasi yang dilakukan oleh kelompok enam ini
berjudul “Perkembangan Perekonomian di Indonesia”. Siswa
mempresentasikan tentang struktur yang terdapat dalam teks tersebut.
Keakuratan dan keaslian gagasan yang disampaikan siswa sangat
tepat, karena siswa menggunakan sumber terpercaya. Kemampuan
berargumentasi siswa dinilai cukup baik, sehingga keruntututan
penyampaian gagasan pun cukup sesuai dengan isi teks yang disampaikan.
Pemahaman siswa terhadap materi yang dipresentasikan sudah baik,
sehingga siswa dapat mempresentasikan materi dengan cukup lancar.
Mengenai pemilihan kata dan kalimat dalam penyampaian gagasan sudah
baik, dan tingkat kesantunan siswa dinilai kurang baik, karena siswa tidak
melanggar prinsip kesantunan berbahasa.
120
2. Analisis Data
Tabel 5
Hasil Penelitian Penggunaan Bahasa Pada Presentasi Siswa Kelas X
IPA 3
No Nama Siswa Santun Tidak
Santun
Keterampilan
Berbicara
1 Alya Cahayana Sari 77,5
2 Amalia Citra Sumawati 77,5
3 Andhika Dwijaya N 82,5
4 Andika Yudistira 72,5
5 Bengras Manah H 72,5
6 Brema Adinta 70
7 Cindy Amelia Agustin 77,5
8 Danuwarta 70
9 Dedy Ardiansyah R 72,5
10 Fannia Syallu 72,5
11 Fara Farikha 80
12 Farah Dhiya 77,5
13 Fariz Pebriansyah 72,5
14 Firda Anggraini 75
15 Lela Amelia 77,5
16 Lisa Adati 62,5
17 Lucky Mahendra 70
18 M. Albi Iman 72,5
19 M. Ikhsanul Hakim Afif 80
20 Nadhira Farsya RH 72,5
21 Nanda Adi Kusuma 62,5
22 Naria Vidalia Tiara 72,5
23 Nico Yazid Sutarno 72,5
24 Nilam Puspita RP 82,5
121
25 Rio Irawan Nughrahanta 72,5
26 Rivaldo Romigo 70
27 Rossiendia Adischie 67,5
28 Rossy Unique Sabila 85
29 Ryo Arya Esya S 77,5
30 Syintakinah Shatrani S 72,5
31 Tawsiyatul Azizah 75
32 Tiara Meisella 72,5
33 Ulan Cahya 72,5
34 Ullia Faikoh 80
35 Yuliani 77,5
Jumlah 20 15 2597,5
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat dilihat bahwa penggunaan
bahasa pada saat presentasi siswa sudah menunjukkan hasil yang baik.
Dapat dilihat bahwa 20 siswa atau 57,14 % siswa menggunakan bahasa
yang santun dan 15 siswa atau 42,8 % siswa menggunakan bahasa yang
tidak santun.
Selanjutnya, hasil analisis terhadap keterampilan berbicara siswa
menujukkan hasil yang cukup baik dengan rincian nilai, 1 siswa
memperoleh nilai 85, 2 siswa memperoleh nilai 82,5, 3 siswa memperoleh
nilai 80, 7 siswa memperoleh nilai 77,5, 2 siswa memperoleh nilai 75, 13
siswa memperoleh nilai 72,5, 4 siswa memperoleh nilai 70, dan 1 siswa
memperoleh nilai 62,5. Berdasarkan hasil tersebut, maka nilai rata-rata
siswa mendapatkan 74,2. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa cukup
mampu menggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
122
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan perolehan data lapangan dan pengolahan data, maka
diperoleh kesimpulan akhir untuk menjawab pertanyaan penelitian
mengenai penggunaan bahasa pada presentasi siswa kelas X IPA semester
ganjil SMA Negeri 1 Ciseeng. Berdasarkan hasil analisis terhadap
presentasi siswa, diketahui bahwa:
1. Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat dilihat bahwa penggunaan
bahasa pada saat presentasi siswa sudah menunjukkan hasil yang baik.
Dapat dilihat bahwa 20 siswa atau 57,14 % siswa menggunakan
bahasa yang santun dan 15 siswa atau 42,8 % siswa menggunakan
bahasa yang tidak santun.
2. Hasil analisis terhadap keterampilan berbicara siswa menujukkan hasil
yang cukup baik dengan rincian nilai, 1 siswa memperoleh nilai 85, 2
siswa memperoleh nilai 82,5, 3 siswa memperoleh nilai 80, 7 siswa
memperoleh nilai 77,5, 2 siswa memperoleh nilai 75, 13 siswa
memperoleh nilai 72,5, 4 siswa memperoleh nilai 70, dan 1 siswa
memperoleh nilai 62,5. Berdasarkan hasil tersebut, maka nilai rata-rata
siswa mendapatkan 74,2. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa
cukup mampu menggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia.
3. Metode presentasi merupakan metode yang dapat melatih keterampilan
berbicara siswa, khususnya di depan umum. Melalui presentasi siswa
dapat berlatih berbicara dengan bahasa yang santun dan sesuai kaidah
kebahasaan Indonesia.
123
B. Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, penulis menyampaikan
saran:
1. Para guru Bahasa dan Sastra Indonesia harus membiasakan
penggunaan bahasa yang santun dalam kegiatan pembelajaran dan juga
di luar kegiatan pembelajaran.
2. Belajar bukan hanya sekadar memberikan materi dan menugaskan
siswa saja, melainkan bagaimana seorang guru mampu menjadi
tauladan bagi siswanya agar menggunakan bahasa Indonesia sesuai
dengan kaidah kebahasaan Indonesia.
124
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, dan Alek. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Kencana, cet. ke-1, 2010.
Ahmadi, Mukhsin. Strategi Belajar-Mengajar Keterampilan Berbahasa dan
Apresiasi Sastra. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh Malang, cet. ke-1, 1990.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, cet. ke-5, 1992.
Dalman, H. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers, cet. ke-5, 2016.
Gunawan, Imam Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: PT
Bumi Aksara, cet. ke-1, 2013.
Hanafi, Abdul Halim. Metodologi Penelitian Bahasa untuk Penelitian, Tesis, &
Disertasi. Jakarta: Diadit Media, cet. ke-1, 2011.
Hindun. Pragmatik untuk Perguruan Tinggi. Depok: Nufa Citra Mandiri, cet. ke-
1, 2012.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bahasa Indonesia
SMA/MA/SMK/MAK Kelas X, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2015.
Kuntarto, Niknik M. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir. Jakarta:
Penerbit Mitra Wacana Media, cet. ke-8, 2010.
Kushartanti, dkk. Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, cet. ke- 3, 2009.
Kusrianto, Adi. Presentasi Sukses dengan PowerPoint. Jakarta: Kelompok
Gramedia, Anggota IKAPI, 2007.
Leech, Geoffrey. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia UI-
Press, 1993.
Mahsun. Metode Penelitian Bahasa Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, ed. Revisi, 2007.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, cet. Ke-33, 2014.
125
Nadar, F.X. Pragmatik & Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu, cet. ke-
1, 2009.
Nurgiyantoro, Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, cet. ke-6, 2014.
Nurudin. Dasar-dasar Penulisan. Malang: UMM Press, cet. ke-2, 2010.
Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah. Jakarta: Kencana, cet. ke-2, 2012.
Phoenix, Tim Pustaka. Kamus Besar Bahasa Indonesia: Edisi Baru. Jakarta: PT
Media Pustaka Phoenix, 2012.
Rahardi, Kunjana. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta:
Penerbit Erlangga, cet. ke-8, 2010.
Suhendar, M.E. dan Pien Supinah. Bahasa Indonesia; Keterampilan Berbahasa.
Bandung: CV. Pionir Jaya, cet. ke-1, 1992.
Sanjaya, Wina. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta:Kencana, cet. ke-1,
2012.
Small, Ruth V. Make a PACT for success: designing effective information
presentations. Amerika: Seafecrow Press,2002.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada, 2006.
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, cet. ke-12, 2016.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung: Penerbit Alfabeta, cet. ke- 7, 2015.
Susanto, Herri. Communication Skills; Sukses Komunikasi, Presentasi, dan
Berkarier. Yogyakarta: Deepublish, cet. ke-1, 2014.
Syamsudin dan Vismaia S. Damaianti. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.
Bandung, PT Remaja Rosdakarya, cet. ke-1, 2006.
Tarigan, Henry Guntur. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Penerbit Angkasa Bandung, 2008.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 1 Ciseeng
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : X/1
Materi Pokok : Teks Eksposisi
Alokasi Waktu : 4JP/Minggu
Kompetensi Inti : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar : 3.3 Menganalisis struktur, isi (permasalahan, argumentasi,
pengetahuan, dan rekomendasi), kebahasaan teks eksposisi yang didengar
dan atau dibaca.
Indikator : -Mengidentifikasi struktur teks eksposisi.
-Mempresentasikan hasil diskusi.
Alokasi Waktu : 4 X 45 menit (1x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
-Siswa dapat mengidentifikasi struktur teks eksposisi.
-Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi mengenai struktur teks eksposisi.
B. Materi Pembelajaran
Teks eksposisi merupakan teks yang dibangun oleh pendapat atau opini. Adapun struktur
teks eksposisi meliputi:
1. Tesis atau pernyataan pendapat, adalah bagian pembuka dalam teks eksposisi. Bagian
tersebut berisi pendapat umum yang disampaikan penulis terhadap permasalahan
yang diangkat dalam teks eksposisi.
2. Argumentasi, merupakan unsur penjelas untuk mendukung tesis yang disampaikan.
Argumentasi dapat berupa alasan logis, data hasil temuan, fakta-fakta, bahkan
pernyataan para ahli.
3. Penegasan ulang, adalah bagian yang bertujuan menegaskan pendapat awal serta
menambah rekomendasi atau saran terhadap permasalahan yang diangkat.
C. Metode, Pendekatan, dan Model Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan:
Diskusi
Presentasi
Pendekatan pembelajaran yang digunakan:
Pendekatan Scientific
Model pembelajaran yang digunakan:
Inkuiry Learning
D. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
Buku panduan belajar siswa
2. Alat
Whiteboard
Spidol
3. Sumber Pembelajaran
Bahasa Indonesia, SMA/ MA/ SMK/ MAK Kelas X, Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia 2016, Edisi Revisi. Halaman 67.
E. Langkah- Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal
Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pembukaan Memberi salam
diiringi tersenyum,
menyapa, mengecek
kehadiran,
mendoakan yang
tidak hadir,
mengecek kesiapan
siswa, dan
menyiapkan buku
ajar.
Menjawab salam,
mengeluarkan
buku pelajaran
bahasa Indonesia.
2 menit
Motivasi Guru memberikan
motivasi kepada
siswa terkait materi
teks eksposisi.
Siswa termotivasi
untuk mempelajari
materi teks
eksposisi.
3 menit
Apersepsi Apersepsi dengan
menanyakan hal
yang berhubungan
dengan pelajaran
yaitu tentang teks
Berpikir dan
menjawab
pertanyaan dari
guru.
5 menit
eksposisi, seperti:
Pernahkah kalian
mendengar suatu
teks yang bernama
teks eksposisi?
Pernahkah kalian
membaca teks
eksposisi?
Pernahkah kalian
membuat teks
eksposisi?
2. Kegiatan Inti
Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
OBSERVASI Guru
menayangkan
materi atau teks
mengenai
struktur teks
eksposisi.
Siswa mengamati. 15 menit
QUESTIONING Guru memotivasi
siswa untuk
bertanya terkait
dengan teks yang
ditayangkan.
Guru menjawab
pertanyaan yang
diajukan siswa.
Siswa bertanya
kepada guru terkait
dengan teks yang
ditayangkan.
Siswa
mendengarkan
penjelasan dari guru
10 menit
EKSPLORASI/
EKSPERIMEN
Guru membagi
kelompok yang
beranggotakan
lima sampai
enam orang.
Guru meminta
siswa untuk
menganalisis
struktur teks
eksposisi.
Guru
membimbing
siswa.
Siswa menempatkan
diri sesuai dengan
kelompoknya
masing- masing.
Siswa bersama
teman kelompoknya
menganalisis
struktur teks
eksposisi.
Siswa dalam
bimbingan guru.
25 menit
ASOSIASI Guru
menanyakan hal
yang
berhubungan
dengan teks yang
telah dianalisis.
Guru meluruskan
jawaban siswa
dan memberikan
penjelasan agar
siswa lebih
memahami
materi pelajaran.
Siswa menjawab
pertanyaan guru.
Siswa
mendengarkan dan
memperhatikan
penjelasan guru.
5 menit
COMMUNICATION Guru meminta
setiap kelompok
siswa untuk
mempresentasik
Siswa
mempresentasikan
hasil diskusi.
20 menit
an hasil
diskusinya.
3. Kegiatan Akhir
Tahapan Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Evaluasi Guru melakukan
evaluasi dengan
melakukan tanya
jawab dengan
siswa.
Guru bertanya
mengenai
hubungan antara
materi yang
dipelajari dengan
kehidupan
sehari- hari.
Siswa menjawab
pertanyaan dari
guru.
Siswa menjawab
terkait hubungan
materi yang
dipelajari dengan
kehidupan sehari-
hari.
4 menit
Penutup Guru menutup
pembelajaran dan
mengucapkan salam.
Siswa menjawab
salam.
1 menit
F. Penilaian
1. Jenis Penilaian
a. Tes
Tes kemampuan kognitif dengan bentuk soal pilihan ganda.
b. Non tes
Penilaian afektif (sikap).
Penilaian psikomotor saat diskusi dan presentasi.
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Kognitif
1. Cermati kutipan teks eksposisi berikut!
Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik
pembangunan yang tidak memerhatikan kelestarian alam, atau disebut
pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah
memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan
generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.
Struktur teks eksposisi pada paragraf tersebut adalah….
A. tesis
B. pendahuluan
C. argumentasi
D. penutup
E. penegasan ulang
2. Cermati kutipan teks eksposisi berikut!
Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik
pembangunan yang tidak memerhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan
yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi
kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi
mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.
Struktur teks eksposisi pada paragraf tersebut adalah….
A. tesis
B. pendahuluan
C. argumentasi
D. penutup
E. penegasan ulang
Kunci Jawaban: 1). C 2). E
3. Penilaian Afektif
NO. TANGGAL NAMA SISWA SIKAP
SISWA
BUKTI
SIKAP
4. Penilaian Psikomotor
1) Analisislah struktur teks eksposisi yang berjudul Pencemaran Lingkungan.
2) Buatlah teks eksposisi dengan tema pendidikan !
3) Setelah menyusun teks tersebut, presentasikan hasil diskusi di depan kelas !
Tabel penilaian keterampilan berbicara diskusi dan presentasi teks laporan hasil observasi
NO. ASPEK DESKRIPSI YA TIDAK
1. Ketepatan pemahaman
struktur teks eksposisi.
Sudah tepatkan
pemahaman
terhadap struktur
teks eksposisi?
2. Ketepatan pemahaman
teks eksposisi.
Sudah tepatkan
pemahaman
terhadap teks
eksposisi?
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Guru Mapel Bahasa
Indonesia
Rina Marlina, S.Pd.
Ciseeng , Agustus 2017
Peneliti
Annisa Aulia
NIM. 1113013000041
RIWAYAT PENULIS
Annisa Aulia, lahir di Bogor 01 Januari 1995. Anak
pertama dari dua bersaudara ini memiliki orang tua yang
bernama Ahmad Sodikin dan Fiah Yulyanti. Kakak dari
Muhammad Wildan Fathoni, bertempat tinggal di Kp.
Pemagarsari Rt.02 Rw.01 Parung, Bogor.
Pendidikan yang sudah ditempuh yakni di sekolah
TK Riyadhusallihin Parung dan lulus pada tahun 2001.
Setelah itu melanjutkan pendidikannya di SDN 04
Parung dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2010 lulus dari jenjang SMP yakni
SMP Negeri 1 Parung. Kemudian melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1
Parung dan lulus pada tahun 2013. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikannya
di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Penulis yang memiliki hobi membaca novel, bernyanyi dan membaca puisi
ini menyelesaikan S-1 dengan menulis skripsi yang berjudul “Penggunaan Bahasa
pada Presentasi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1 Ciseeng Tahun
Pelajaran 2017/2018.”
top related