pengertian populas i& sampel
Post on 05-Oct-2015
23 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
12/10/2014
1
PROGRAM S1 KEPERAWATAN STIKES PERINTIS BUKITTINGGI 2014
POPULASI & SAMPEL
Sampel: bagian dari populasi yang
dapat mewakili seluruh populasi
PROGRAM S1 KEPERAWATAN STIKES PERINTIS BUKITTINGGI 2014
2 Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH
KarakteristikSimbol
PopulasiSimbol Sample
Mean
Standar Deviation s
Variance 2 s2
Correlation r
Proportion p
http://www.nokia.com/nokia/0,,41171,00.html
-
12/10/2014
2
Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH 3
1. Biaya yang lebih murah.
2. Waktu yang relatif singkat.
3. Kualitas informasi lebih baik, karena :
a. Penggunaan tenaga terlatih
b. Supervisi ketat bisa dilakukan
c. penggunaan metoda data yang
lebih akurat.
4. Data yang dikumpulkan lebih
komprehensif.
Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH 4
SUATU PROSES SISTEMATIK PEMILIHAN INDIVIDU DARI SUATU POPULASI DALAM PENELITIAN
ADALAH TINDAKAN PENGAMBILAN SEBAGIAN ANGGOTA POPULASI UNTUK DIKENAI TINDAKAN PENELITIAN/PENGUKURAN
-
12/10/2014
3
METODE SAMPLING
PROBABILITY SETIAP ANGGOTA POPULASI
MEMPUNYAI PELUANG SAMA UNTUK DIPILIH MENJADI ANGGOTA SAMPEL
POPULASI DIKETAHUI DENGAN PASTI
HASIL PENELITIAN DIJADIKAN UKURAN UNTUK MENGESTIMASI POPULASI (MELAKUKAN GENERALISASI)
JENIS : SYMPLE RANDOM SAMPLING RANDOM SYSTEMIC
SAMPLING STRATIFIED SAMPLING CLUSTER SAMPLING
NON PROBABILITY SETIAP ANGGOTA POPULASI
TIDAK MEMPUNYAI PELUANG SAMA UNTUK DIPILIH MENJADI ANGGOTA SAMPEL
TUJUAN UNTUK EKSPLORASI POPULASI TIDAK DIKETAHUI
DENGAN PASTI HASIL PENELITIAN TIDAK UNTUK
MELAKUKAN GENERALISASI JENIS : QUOTA SAMPLING PURPOSIVE SAMPLING SNOWBALL SAMPLING CONSECUTIVE SAMPLING ACCIDENTALSAMPLING/
CONVENIENCE SAMPLING
5Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH
SIMPLE RANDOM SAMPLING
MERUPAKAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL YANG MEMBERIKAN KESEMPATAN YANG SAMA /ACAK KEPADA POPULASI UNTUK DIJADIKAN SAMPEL TIDAK MEMPERHATIKAN STRATA, DAN KLASIFIKASI
EFEKTIF JIKA POPULASI HOMOGEN (TIDAK BEGITU BANYAK VARIASINYA DAN TIDAK MENYEBAR).
HARUS ADA KERANGKA SAMPEL /DAFTAR POPULASI CARANYA :
1. DENGAN MELAKUKAN UNDIAN2. MEMAKAI TABEL BILANGAN RANDOM3. MEMAKAI PAKET KOMPUTER (KALAU SUDAH
MEMPUNYAI KERANGKA SAMPEL)
6Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH
-
12/10/2014
4
SISTEMATIS RANDOM SAMPLING
Hampir sama dengan Simple Random Sampling, hanya cara pemilihan sampel saja yang berbeda, pengambilan sampel pertama ditentukan secaraacak sedangkan sampel berikutnya diambilberdasarkan satu interval tertentu/sistematis
Syarat :
1. Tersedianya kerangka sampling
2. Populasinya mempunyai pola beraturan seperti blok-blok rumah; nomor urut pasien
3. Populasi sedikit homogen
7Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH
Contoh :
Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH
8
Dari 64 orang pasien yang dirawat di suatu rumah sakit akandiambil 8 orang untuk penelitian tentang kepuasan pelayanandi rumah sakit tersebut. Cara pengambilan sampel akandilakukan secara sistematis, dimana probabilitas untukterambil sbg sampel 8/64 = 1/8. Untuk mengambil unsur Idilakukan secara acak sederhana dari 1 sd 8 selanjutnyasecara sistematis dengan setiap jarak 8 satu sampel, dstsampai didapatkan 8 orang
-
12/10/2014
5
STRATIFIED SAMPLES Untuk populasi : HETEROGEN, BANYAK Di dalam melakukan stratifikasi dan pengambilan sampel
perlu diperhatikan hal-hal berikut:1. Kelompokkan populasi ke dalam beberapa strata/sub
populasi .2. Unsur populasi di dalam strata/Sub populasi tersebut
diusahakan SEHOMOGEN mungkin.3. Antar strata diusahakan SEHETEROGEN mungkin.4. Setiap strata sampel diambil secara ACAK5. Penghitungan sampel menggunakan dua pendekatan :
a. CARA PROPORSIONAL (bila jumlah elemen tiap strata tidak sama)
b. CARA DISPROPORSIONAL (bila jumlah elemen tiapstrata sama)
Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH 9
Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH
CLUSTER SAMPLING
Pada prinsipnya hampir samadengan teknik stratified.
Beda : jika pada stratified anggota populasi dalam satustrata relatif homogensedangkan pada cluster sampling anggota dalam satucluster bersifat heterogen
Cluster dibuat oleh peneliti
Digunakan jika objek yang akan diteliti sangat luas
10
-
12/10/2014
6
Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH 11
POPOLASID3, D7, D9, D10, A4
A2, B2, B5, D1, D2,A8B4, B6, B1, C6, C9, B4, A5
C2, C10, B7, C8, C7, D5, A7C4, A4, D4, D8, B10, C3, D6,B9
D1
D2
D3
D10
B1
B2
B3
B10
C1
C2
C3
C10
A4
52
A6
B6
B7
B8
A7
A8
B9
C10
B1
A9
B2
B3
A10
A1
A2
A3
A10
A1
A2
A3
D4
D5
C1
ALASAN MENGGUNAKAN NONPROBABILITY SAMPLING
TOTAL POPULASI TIDAK DIKETAHUI DENGAN PASTI PENELITIAN YG TUJUANNYA BARU MENGUMPULKAN
INFORMASI MENGENAI GEJALA (TUJUAN EKSPLORATIF). BESARNYA PELUANG TERPILIH JADI SAMPEL TIDAK DIKETAHUI TIDAK DAPAT MENGHITUNG BESARNYA ERROR DALAM
ESTIMASI TERHADAP KAREKTERISTIK POPULASI. PENGGUNAAN PROBABILITY TIDAK OPERASIONAL DI
LAPANGAN, KARENA SAMPEL CENDERUNG AKAN BIAS ANALISIS ANTAR SEKSI (CROSS SECTION) TIDAK
DIPERGUNAKAN DALAM PENELITIAN BIAYA DAN WAKTU YANG TERSEDIA TIDAK MEMUNGKINKAN
OPERASI PENELITIAN MENGGUNAKAN PROBABILITY SAMPLING.
JUMLAH POPULASINYA KECIL.
-
12/10/2014
7
QUOTA SAMPLING
Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH 13
Mengambil sampel sebanyak jumlah tertentu yang dianggap dapat merefleksikan ciri populasi.
Tidak ada jaminan bahwa ciri-ciri populasi akanterwakili dalam sampel yang terpilih dan kita tidakdapat mengestimasi error yang terjadi.
Hasil penelitian terhadap sampel ini tidaklah dapatdigeneralisasikan secara valid pada populasinya.
Dapat dipergunakan apabila :
peneliti menghadapi keterbatasan dana
tujuan penelitian bukan untuk memperolehgambaran mengenai populasi melainkan untukpengujian hipotesis-hipotesis dalampenelitian awal.
Contoh :
Tujuan peneliti ingin mengetahui
penggunaan internet di kampus Stikes
Perintis (3 Prodi).
Peneliti menetapkan 20 mahasiswa
untuk masing-masing prodi sebagai
responden
Angka 20 merupakan perkiraan
peneliti yang diyakini dapat mewakili
mahasiswa di lokasi penelitian.
-
12/10/2014
8
PURPOSIVE SAMPLING
Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH 15
Memilih sampel berdasarkan kelompok, wilayah,
sekelompok individu melalui pertimbangan
tertentu kriteria-kriteria tertentu yang diyakini
mewakili semua unit analisis yang ada.
Contoh :
Penelitian untuk meneliti sikap mahasiswa
terhadap peraturan pemerintah mengenai UU
Keperawatan.
Maka dipilih beberapa Perguruan Tinggi dan
Universitas yang dianggap dapat mewakili
bedasarkan penyelidikan atau kenyataan
sebelumnya.
SNOW BALL SAMPLING
Adalah teknik pengambilan sampel yang pada
mulanya jumlahnya kecil tetapi makin lama
makin banyak berhenti sampai informasi yang
didapatkan dinilai telah cukup.
Teknik ini baik untuk diterapkan jika calon
responden sulit untuk identifikasi.
A
B1 B2 B3
C1 C2 C3 C4 C5 C6
16Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH
-
12/10/2014
9
CONVENIENCE SAMPLING/
ACCIDENTAL SAMPLING
Teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan saja, anggota populasi yang
ditemui peneliti dan bersedia menjadi
responden di jadikan sampel.
Cara paling murah dan cepat dilakukan karena
peneliti memiliki kebebasan untuk memilih
siapa saja yang mereka temui.
Bermanfaat untuk tahap awal penelitian
eksploratif saat mencari petunjuk-petunjuk
penelitian, yang akan menghasilkan bukti-bukti
yang cukup melimpah
Kurang bisa diandalkan
Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH 17
CONSECUTIVE SAMPLING
Memilih sampel yg sesuai kriteria sampai kurun waktu tertentu, misalnya dari bulan Januari sampa Juni.
Cara ini cocok untuk dipakai pada saattahap awal studi eksploratif.
Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH 18
-
12/10/2014
10
Kekeliruan Sampling
Proses riset harus terbebas atau paling tidak hanyamemilki sedikit kesalahan ataupun kekeliruan baikpada saat pengumpulan, pengolahan data sampaidengan saat penyajian informasi sebagai hasil riset
Secara logis, tidak mungkin rata-rata hitung suatusampel yang diambil dari suatu populasi akan samapersis dengan rata-rata hitung populasi.
KEKELIRUAN SAMPLING :
Adalah kekeliruan yang terjadi pada saat menelaahsampel, misalnya dalam menentukan jumlah sampelyang harus diambil
KEKELIRUAN TAK SAMPLING :
Kekeliruan yang terjadi dalam suatu riset yang disebabkan oleh populasi yang tidak jelas, pertanyaan yang tidak tepat dan obyek yang ditelititernyata tidak seluruhnya didapat.
Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH 20
-
12/10/2014
11
Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH 21
SAMPLE SIZE
KUANTITATIF : dapat ditaksirdengan akurat, berdasaranalisis yang akan dilakukan, presisi estimasi yang diinginkan, kesalahan random yang masihbisa ditoleransi, kuasa statistikyang diharapkan
KUALITATIF : Ukuran sampelcukup besar jika peneliti telahpuas bahwa data yang diperolehcukup kaya dan cukup meliputdimensi yang diteliti.
PEDOMAN PENENTUAN JUMLAH SAMPEL (Roscoe ,1975) dalam Uma Sekaran (1992) :
Sebaiknya ukuran sampel di antara 30 s/d 500 elemen Jika sampel dipecah lagi ke dalam subsampel
(laki/perempuan, SD?SLTP/SMU, dsb), jumlah minimum subsampel harus 30
Pada penelitian multivariate (termasuk analisis regresi multivariate) ukuran sampel harus beberapa kali lebih besar (10 kali) dari jumlah variabel yang akan dianalisis.
Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, dengan pengendalian yang ketat, ukuran sampel bisa antara 10 s/d 20 elemen.
Krejcie dan Morgan (1970) membuat Tabel jumlah sampel sesuai jumlah populasi
Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH 22
-
12/10/2014
12
Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH 23
JUMLAH SAMPEL
Bila jumlah populasi diketahui (Slovin)
N = Populasi
n = sampel
d = Derajad kepercayaan
)(1 2dN
Nn
Contoh
Baru-baru ini terjadi wabah MERS Co-V pada masyarakat kota X dengan gejala flu, demam sakit dada, batuk dan bersin, mual, muntah badan lemah. Dari hasil surveylen didapatkan data bahwa masyarakat tersebut baru pulang dari perjalanan umrah ke timur tengah 2 hari yang lalu. Apabila di daerah X terdapat 100 orang penduduk, berapa jumlah sample yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian.? (d = derajad kepercayaan 5%)
24Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH
-
12/10/2014
13
TABEL JUMLAH SAMPEL BERDASARKAN JUMLAH POPULASI
TABEL MORGAN & KRECJIE, dalam Uma Sekaran, 2003
Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n)
10 10 220 140 1.200 291
15 14 230 144 1.300 297
20 19 240 148 1.400 302
25 24 250 152 1.500 306
30 28 260 155 1.600 310
35 32 270 159 1.700 313
40 36 280 162 1.800 317
45 40 290 165 1.900 320
50 44 300 169 2.000 322
55 48 320 175 2.200 327
60 52 340 181 2.400 331
65 56 360 186 2.600 335
70 59 380 191 2.800 338
75 63 400 196 3.000 341
80 66 420 201 3.500 346
85 70 440 205 4.000 351
25Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH
90 73 460 210 4.500 354
95 76 480 214 5.000 357
100 80 500 217 6.000 361
110 86 550 226 7.000 364
120 92 600 234 8.000 367
130 97 650 242 9.000 368
140 103 700 248 10.000 370
150 108 750 254 15.000 375
160 113 800 260 20.000 377
170 118 850 265 30.000 379
180 123 900 269 40.000 380
190 127 950 274 50.000 381
200 132 1.000 278 75.000 382
210 136 1.100 285 1.000.000 384
Populasi (N) Sampel (n)Populasi
(N)Sampel (n)
Populasi
(N)Sampel (n)
26Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH
-
12/10/2014
14
27Ns. Yulnofaldi, SKep, MPH
top related