pengenalan matlab · 2017. 6. 13. · modul praktikum matlab-yf page 5 3.3 operasi skalar beberapa...
Post on 23-Jan-2021
22 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 1
PENGENALAN MATLAB
1. Matlab sebagai alat komputasi matriks
Matlab merupakan perangkat Lunak yang cocok di pakai sebagai alat komputasi yang
melibatkan penggunaan Matriks dan Vektor. Fungsi-fungsi dalam toolbox Matlab dibuat
untuk memudahkan dalam perhitungan tersebut. Misalnya dalam menyelesaikan
permasalahan sistem persamaan linier, program linier dengan simpleks, hingga sistem
yang kompleks seperti peramalan runtun waktu (time series), pengolahan citra, dan lain-
lain.
Matlab menyediakan fungsi-fungsi khusus untuk menyelesaikan model jaringan syaraf
tiruan, dimana pemakai tinggal memasukkan vektor masukan, target, model, dan
parameter yang diinginkan ( laju pemahaman, threshold, bias, dll)
Matlab memiliki 6 jendela, yaitu :
Jendela Perintah (command windows)
Merupakan tempat untuk memasukkan tempat untuk memasukkan perintah-perintah
yang kita inginkan. Baik perintah maupun keluaran Matlab akan muncul dalam
jendela perintah.
Jendela daftar Perintah (command history)
Jendela ini memuat daftar perintah yang pernah kita ketikkan dalam jendela perintah.
Jika ingin mengeksekusi kembali perintah yang pernah dipakai, drag perintah tersebut
dari jendela daftar perintah ke jendela perintah
Jendela launch pad
Jendela ini berisi fasilitas yang disediakan Matlab untuk menjalankan paket perangkat
lunak (toolbox) untuk menyelesaikan masalah tertentu.
Jendela help
Jendela ini dipakai jika kita mengalami kesulitan sewaktu memilih perintah atau
formatnya.
Jendela direktor
Jendela workspace
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 2
2. Memulai Matlab
Selain jendela-jendela Fasilitas Editor program. File~New~M-File (menekan Alt–N).
3. Matlab dan Manipulasinya
3.1 Matriks
Matriks adalah elemen dasar dalam Matlab. Ada 2 macam matriks yang dapat dipakai
yaitu matriks yang dimasukkan oleh pemakai dan matriks khusus yang disediakan oleh
Matlab.
3.1.1 Matriks Umum
Matrik ini pemakai memasukkan elemen-elemen matriks diantara 2 kurung siku, dimana
sebagai pembatas elemen-elemen matriks dalam satu baris digunakan spasi, dan pembatas
baris matriks digunakan semicolon (;). Baris matriks yang berbeda dapat dituliskan dalam
satu baris ataupun dalam baris yang berbeda.
Contoh :
1 -3 2 4
Matriks A = 4 2 -1 2
-3 -2 1 -4
Perintah di atas ditulis dalam jendela perintah sebagai berikut :
>> A = [ 1 -3 2 4 ; 4 2 -1 2 ; -3 -2 1 -4]
atau
>> A = [ 1 -3 2 4 ;
4 2 -1 2 ;
-3 -2 1 -4]
Sebagai respon setelah penekanan enter, Matlab akan menampilkan matriks yang baru saja
dimasukkan
A =
1 -3 2 4
4 2 -1 2
-3 -2 1 -4
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 3
Catatan :
o Apabila kita tidak ingin menampilkan hasil terhadap perintah yang kita ketikkan, maka
ketikkan semicolon (;) pada akhir perintah.
o Bedakan nama variabel yang berupa huruf besar dan huruf kecil
o Menampilkan isi suatu variabel X gunakan perintah disp (X), matlab akan
menampilkan isi variabel X (baik berupa numerik, vektor, matriks, maupun string)
tanpa menuliskan nama variabelnya.
3.1.2 Matriks khusus
Matlab menyediakan fasilitas bagi pemakai untuk membuat matriks khusus secara cepat.
Beberapa matriks khusus dan perintahnya anatara lain :
a. Matriks Diagonal
Adalah matriks bujur sangkar yang semua elemen di luar diagonal utamanya = 0.
Elemen-elemen matriks diagonal dapat dipandang sebagai vektor.
Contoh :
2 0 0
matriks diagonal A = 0 -1 0 memiliki elemen diagonal berupa vektor V =
[ 2 -1 3]
0 0 3
Perintah Diag (V) dalam Matlab dipakai untuk membentuk matriks diagonal yang
elemen diagonalnya adalah vektor V. Perintah yang digunakan untuk membentuk
matriks diagonal A diatas adalah
>> V = [ 2 -1 3]
>> A = diag (V)
b. Matriks Identitas
Adalah matriks diagonal yang semua elemen diagonalnya = 1. Perintah yang dipakai
untuk membentuk matriks identitas ordo n x n adalah eye (n).
Contoh :
Jika n = 3
>> eye (3)
Ans =
1 0 0
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 4
0 1 0
0 0 1
3.2 Vektor
Merupakan kasus khusus matriks yaitu hanya terdiri dari sebuah baris (disebut vektor
baris) atau sebuah kolom (disebut vektor kolom).
Pembuatan vektor baris dilakukan dengan menuliskan elemen-elemen vektor (dipisahkan
dengan spasi) diantara 2 buah kurung siku. Sebaliknya untuk vektor kolom, elemen vektor
dipisahkan dengan semicolon (;).
Contoh :
Vektor x = (2 3 -1) dan y = 2
3
-1
Perintah yang digunakan dalam matlab adalah
>> x = [2 3 -1]
x =
2 3 -1
>> y = [2 ; 3 ; -1]
Y =
2
3
-1
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 5
3.3 Operasi skalar
Beberapa skalar yang dapat dioperasikan untuk menghasilkan skalar yang baru, adalah
sebagai berikut :
Tabel 1. Operasi Skalar
Operator Keterangan
+ Penjumlahan 2 skalar
- Pengurangan 2 akalar
* Perkalian 2 skalar
/ Pembagian 2 skalar
^ Perpangkatan
Mod (m,n) Sisa hasil bagi m dengan n
Fix (n) Pembulatan terdekat n ke arah 0
Floor (n) Pembulatan terdekat n ke arah - ∞
Ceil (n) Pembulatan terdekat ke arah + ∞
Round (n) Pembulatan n ke bilangan bulat
terdekat
Contoh
A = 3 1 -4 B = 2 -1 3
2 1 5 1 1 -3
Hasil operasi kedua matriks tersebut adalah sebagai berikut :
>> A = [ 3 1 -4 ; 2 1 5]
A =
3 1 -4
2 1 5
>> B = [2 -1 3 ; 1 1 -3]
B =
2 -1 3
1 1 -3
>> A + B
Ans =
5 0 -1
3 2 2
>> A – B
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 6
Ans =
1 2 -7
1 0 8
>> A * B
??? Error using === > *
Karena ukuran matriksnya 3 x 2, kecuali matriks B di lakukan transpose menjadi 3 x 2
Perintah yang digunakan :
>> B ‘ = C
>> A * B’ atau C = A * B’ atau D = A * C
Ans =
-7 16
18 -12
>> mod (A.B)
Ans =
1 0 2
0 0 -1
3.4 Manipulasi Matriks
3.4.1 Transpose Matriks
Transpose matriks menukarkan baris dan kolom pada sebuah matriks. Perintah yang
digunakan adalah ‘.
A’ = transpose (A)
Contoh :
A = 3 1 -4
2 1 5
Perintah yang digunakan adalah
>> A’
ans =
3 2
1 1
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 7
-4 5
3.4.2 Ordo matriks
Perintah size (A) akan menghasilkan ordo matriks A. Jika A berupa suatu vektor, maka
hasilnya berupa jumlah elemen dalam vektor tersebut. Statemen [m,n] = size (A) akan
menyebabkan variabel m dan n berisi ordo matriks A.
Contoh :
A = 3 1 -4
2 1 5
>> A = [3 1 -4 ; 2 1 5]
>> [m,n] = size (A)
m =
2
n =
3
3.4.3 Invers matriks
Contoh :
>> A = [ 2 -1 -1 ;
-3 2 1 ;
2 5 1]
>> B = inv (A)
>> A * B
3.4.4 Menjumlahkan elemen diagonal
Perintah Trace digunakan untuk menjumlahkan semua elemen yang berada di diagonal
utama dan untuk mencari nilai eigen suatu matriks secara iteratif.
>> B = [ 4 2 -1 ; 3 1 8 ; 9 3 2]
>> k = trace (B)
>> k = trace (B’)
Hasilnya adalah trace (B) = 4+1+2 = 7
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 8
3.4.5 Menjumlahkan elemen-elemen matriks
Matriks berordo m x n.
Perintah sum (A) atau sum (A,1) akan menjumlahkan semua elemen dalam satu kolom,
akan menghasilkan suatu vektor baris 1xn.
Perintah yang digunakan untuk penjumlahan perbaris adalah sum (A,2).
Contoh :
>> A = [2 -1 -1 ; -3 2 1 ; 2 5 1]
>> sum (A)
>> sum (A,2)
3.5 Mengakses Elemen Matriks
3.5.1 Mengakses sebuah elemen matriks
- Menulis nama matriks diikuti indeksnya diantara 2 buah kurung
- Penggunakan kurung biasa ( ‘( )’ ) digunakan untuk mengakses elemen matriks atau
juga sebagai parameter fungsi
- Penggunaan kurung siku ( ‘[ ]’ ) digunakan untuk membentuk matriks.
Contoh :
A = 16 2 3 13
5 11 10 8
9 7 6 12
4 14 15 1
>> A (4,2) hasilnya 14 ( 4 = baris 4 ; 2 = kolom 2)
>> A (4, : ) hasilnya ?
>> A ( : , 2 ) hasilnya ?
3.5.2 Mengakses seluruh elemen dalam satu baris/kolom
Elemen matriks bisa diakses satu persatu baik per baris maupun per kolom. Proses
perhitungan yang melibatkan elemen dalam satu baris/kolom dapat diakses dengan cepat,
selain itu matlab menyediakan fasilitas untuk menghapus/menambahkan baris/kolom, serta
penggabungan 2 buah matriks.
Ada beberapa cara memprosesannya, adalah sebagai berikut :
a. Mengakses sebuah elemen matriks
Menuliskan nama matriks diikuti indeksnya diantara 2 kurung kurawal
Perhatikan perbedaan penggunaan kurung biasa (‘( )’) dan kurung siku (‘[ ]’).
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 9
Kurung biasa (‘( )’) digunakan untuk mengakses elemen matriks atau bisa sebagai
parameter fungsi.
Kurung siku (‘[ ]’) digunakan untuk membentuk matriks.
Contoh :
Misalkan A adalah matrik ajaib yang diperoleh dengan perintah magic, dimana akan
mengakses elemen baris ke-4 kolom ke-2 dilakukan dengan statement A(4,2)
>> A = magic (4)
>> A(4,2)
b. Mengakses seluruh elemen dalam satu baris/kolom
Mengakses seluruh elemen dalam satu baris/kolom digunakan indeks titik dua (:).
Beberapa cara mengakses seluruh elemen adalah sebagai berikut :
o Jika akan mengakses suatu vektor yang isinya adalah seluruh elemen baris ke-4
matriks A dilakukan dengan statement A(4, : ).
o Jika akan mengakses suatu vektor yang isinya adalah seluruh elemen kolom ke-4
matriks A dilakukan dengan statement A( :, 4).
o Jika akan menghasilkan suatu vektor yang isinya elemen matriks pada kolom-n,
mulai baris-1 hingga baris-n dilakukan dengan statement A(1:m, n).
Misalkan akan menghitung jumlah elemen baris 3, cukup gunakan sum(A(3, : )).
Contoh :
>> A = magic (4)
>> A(4,:)
>> A(: ,4)
>> A(2:3 ,4)
>> sum (A(3, : ))
c. Menambahkan baris/kolom matriks
Jika A berordo 4x4, maka statement A(4,5)
Misalkan A = ones(4,4)
Maka statement A(4,5) = 7 akan menyebabkan matriks A berordo 4 x 5.
Semua elemen pada kolom ke-5, kecuali A(4,5)=7
Contoh :
>> A = ones (4)
>> A (4,5) = 7
Penambahan elemen dapat dilakukan beberapa baris/kolom sekaligus.
Misalnya ststemen A (2:4, 5 :6) = 12 akan menambahkan semua elemen
pada baris-2 hingga 4, kolom 5 hingga 6 (jadi ditambahkan 2 kolom baru)
dengan bilangan 12.
Contoh :
>> A = ones (4)
>> A (2:4, 5 :6) = 12
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 10
Apabila indeks matriks berada dalam range matriks mulai-mula,
maka efeknya adalah menggantikan (bukan menambahkan) elemen semula.
Contoh :
>> A = ones (4)
>> A (2:4, 5:2) = 12
d. Menghapus baris/kolom matriks
Cara menghapus baris/kolom matriks hampir sama dengan penambahan
baris/kolom, bedanya di sisi kanan assignment adalah sepasang kurung siku
kosong.
Contoh :
>> A = magic (4)
>> A(: , 3) = [ ] statement menghapus kolom ke-3 matriks A.
>> A(2 , : ) = [ ] statement menghapus baris ke-2 matriks A.
Misalkan menggunakan statement A(2,3) = [ ] akan terjadi kesalahan karena jika
dihapus maka hasilnya bukan lagi suatu matriks.
e. Menggabungkan beberapa matriks
Penggabungan matriks dilakukan dengan menempatkan matriks kedua disebelah
matriks pertama.
Contoh :
>> A = ones (4) berordo 4 x 4
>> [A magic(4) ] Statement menambahkan matriks magic (4) di sebelah
kanan matriks A sehingga A berordo 4 x 8
Misalkan menambahkan magic (4) di bawah matriks A, statement yang digunakan
adalah [ A ; magic(4) ]
Contoh :
>> A = ones (4) berordo 4 x 4
>> [A ; magic(4) ]
Catatan :
Penambahan matriks dalam kolom dan baris sekaligus harus menghasilkan matriks yang
ordonya benar.
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 11
PEMROGRAMAN MATLAB
1. Membentuk M-File
Merupakan sederetan perintah matlab yang ditulis secara berurutan sebagai sebuah
file
Nama filenya bereksentsi m, menandakan bahwa file adalah file matlab
M-file dapat ditulis sebuah script yang sederhana atau sebuah fungsi yang menerima
argumen atau masukan dan menghasilkan keluaran
Memberikan kontrol lebih banyak dibandingkan dengan command line.
Bisa melakukan percabangan, perulangan, dan lain-lain.
Struktur program mirip dengan Bahasa C, dimana membagi progrm dalam blok
program berupa fungsi-fungsi. Tiap fungsi dapat memanggil fungsi lain.
Script dalam jendela perintah berguna untuk menyelesaikan permasalahan yang
pendek.
Dapat dipakai sebagai aplikasi sesuai keingginan pemakai.
Perbedaan m-fie sebagai script dan m-file sebagai fungsi
Script m-file Function m-file
1. Tidak menerima argument
input atau menghasilkan
argumen output
2. Pengoperasian data di dalam
workspace
1. Dapat menerima argument input
atau menghasilkan argumen output
2. Secara default, variabel internalnya
adalah local terhadap fungsi
Script adalah
m-file yang sangat sederhana karena tidak memerlukan argument input atau output.
Digunakan untuk otomatisasi sederet command matlab
Mengoperasikan data yang ada di dalam workspace atau membuat data baru
Contoh script sederhana untuk menampilkan grafik fungsi sinus
Ketik perintah berikut pada command window
>> x=30:180;
alfa=deg2rad(x);
y=sin(alfa);
plot(x,y);
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 12
fungsi adalah
m-file yang menerima argument input dan menghasilkan argument output.
Digunakan untuk otomatisasi sederet command matlab
Perintah membuka jendela M-File adalah File ~ New ~ Blank M File, maka akan tampil
kotak dialog sebagai berikut :
Fungsi dalam Matlab terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu :
a. Definisi fungsi
Bentuknya adalah :
Function <argumen keluaran> = <nama fungsi> (<argumen masukan>)
Contoh :
function y = average (x)
dimana :
function = kata kunci
y = argumen keluaran, bisa berupa variabel skalar, vektor maupun matriks
average = nama fungsi
x = argumen masukan
Untuk mengetik program
Untuk mengedit &
menjalankan program
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 13
catatan :
Argumen masukan dan argumen keluaran, bisa berupa variabel skalar, vektor
maupun matriks, atau tanpa argumen sama sekali.
Argumen masukan boleh lebih dari elemen dan dipisahkan dengan tanda koma.
Argumen keluaran boleh lebih dari elemen, dipisahkan dengan tanda koma dan
diletakkan diantara kurung siku. Misalnya : function [x,y,z] = sphere(theta, phi,
rho)
b. Tubuh fungsi
Berisi semua perintah matlab yang berguna untuk membuat komputasi dan
memberikan harga kepada argumen keluaran.
Statemen dalam tubuh fungsi bisa berupa pemberian nilai pada suatu variabel,
masukan/keluaran, fungsi kontrol, iterasi, ataupun pemanggilan kepada fungsi lain.
Tanda % = membuat komentar
Contoh :
function y = average (x)
% fungsi untuk menghitung rata-rata elemen di dalam vektor x
y = sum(x)/length(x) ;
Catatan :
Agar dapat dijalankan dengan benar, maka program harus disimpan ke dalam file
yang namanya sama (berekstensi *.m) dengan nama fungsi.
2. Masukan dan Keluaran
2.1 Perintah Masukan-Keluaran dari Keyboard
Sintaksnya adalah : nama_variabel = input (‘teks’)
Perintah yang digunakan untuk memasukkan data vektor dari keyboard ke dalam
variabel x, adalah :
x = input (‘data = ‘)
Perintah yang digunakan untuk menampilkan isi suatu variabel, adalah :
a. Perintah disp
Sintaksnya adalah : disp (nama_variabel)
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 14
contoh :
disp (x)
catatan :
Apabila argumen disp berupa string (teks diantara 2 tanda petik), maka akan
ditampilkan teks tersebut.
b. Perintah fprintf
Sintaksnya adalah : fprintf (format, A, ...)
dimana :
format adalah bentuk penulisan yang akan ditampilkan di layar seperti jumlah
angka desimal, tab, lebar karakter, penulisan di baris baru, dll.
A, ... adalah nama variabel yang isinya dicetak di layar.
Format penulisan bilangan riil adalah sebagai berikut :
% - 12.5 e
12 : lebar penulisan (optional)
- : tanda +/- (optional)
5 : jumlah digit desimal (optional)
e : konversi karakter (harus ada)
Konversi karakter yang umum di pakai, adalah
Konversi Keterangan
‘%c’' Karakter tungal
‘%d’ Notasi desimal dengan tanda +/-
‘%e’ Notasi eksponen
‘%f’ Notasi titik tetap (fixed point)
‘%i’ Notasi desimal dengan tanda +/-
2.2 Perintah Masukan-Keluaran dari berkas
Membuka berkas
fid = fopen(filename, permission)
Menulis isi variabel ke berkas
fprintf (fid, format, A, ...)
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 15
Dimana :
fid : nama variabel identitas file yang dipakai pada perintah fopen
format : format penulisan
A, ... : nama variabel yang isinya dituliskan pada berkas.
Membaca berkas teks
A = fread(fid,size, precision)
Size : jumlah data yang dibaca dan ditempatkan di variabel A
Precision : menyatakan format teks yang dibaca (integer dengan tanda, dll)
Contoh 1 (Perintah menggunakan fprintf):
Ketik perintah berikut di Editor dan simpan dengan nama rata2.m
function rata2 clc x = input('masukkan data vektor x = ') rata = sum(x)/numel(x); sd = sqrt (dot(x,x)/numel(x)-rata^2); fprintf ('Rata-rata = %5.2f ; std dev = %5.2f ',rata,sd) end
fungsi dieksekusi dari command matlab, menghasilkan :
masukkan data vektor x = [2 -3 4 6 4 1]
x =
2 -3 4 6 4 1
Rata-rata = 2.33 ; std dev = 2.87 >>
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 16
Contoh 2 (menggunakan disp tanpa function) :
Ketik perintah berikut di Editor dan simpan dengan nama luas3.m % perintah untuk mengosongkan memory MATLAB dari semua variabel yang
pernah diolah
clear all; % perintah untuk membersihkan layar command window
clc; disp('---------------------------------------'); disp('Progmam Menggunakan Disp Tanpa Function'); disp('---------------------------------------'); pjg = input('Panjang = '); lbr = input('Lebar = '); luas = pjg * lbr;
% menampilkan dengan penggabungan 2 tipe data string dan numerik
(luas, sehingga fungsi % disp membutuhkan tanda [ ] di dalam tanda
kurungnya dan variabel luas yang bertipe
% numerik harus dikonversi menjadi string terlebih dahulu (menggunakan
num2str) disp(['Luas =' num2str(luas)]);
fungsi dieksekusi dari command matlab, menghasilkan :
---------------------------------------
Progmam Menggunakan Disp Tanpa Function
---------------------------------------
Panjang = 2
Lebar = 5
Luas =10
Contoh 5 :
Ketik perintah berikut di Editor dan simpan dengan nama statistik.m function [rata,tengah] = statistik (u) %fungsi utama n = length(u); rata=rata_rata(u,n); tengah=median(u,n);
function a=rata_rata(v,n) % sub fungsi % menghitung rata-rata. a = sum(v)/n;
function m = median (v,n) % sub fungsi % menghitung median; w = sort(v); if rem(n,2)==1 m = w((n+1)/2); else m = (w(n/2) + w(n/2+1)/2) ; end
Fungsi dieksekusi dari command matlab, menghasilkan :
>> x=[3 5 1 8 3 2 6 5]
x =
3 5 1 8 3 2 6 5
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 17
>> [rata,nilai_tengah] = statistik(x)
rata =
4.1250
nilai_tengah =
5.5000
3. Statemen Kendali
Mengontrol alur program
Format perintah 1 percabangan :
If expression
Statements
end
dimana :
expression adalah kondisi yang menentukan arah percabangan
statements adalah kondisi jika benar maka akan dilakukan
Format perintah lebih dari 1 percabangan
If expression
Statements1
Else
Statements2
end
Contoh 1 (IF tanpa function)
Ketik perintah berikut di Editor dan simpan dengan nama jika1.m clear all;
clc ;
disp('---------------------------------------------------');
disp('Program Pencabangan (Tanpa function) menggunakan IF');
disp('---------------------------------------------------');
uts=input('Nilai UTS = ');
uas=input('Nilai UAS = ');
tgs=input('Nilai Tugas = ');
absn=input('Nilai absen = ');
na=(uts*30/100)+(uas*30/100)+(tgs*30/100)+(absn*10/100);
disp(['Nilai Akhir = ' num2str(na)]);
if na>80
disp('Huruf Mutu = A');
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 18
elseif na<=80 & na>70
disp('Huruf Mutu = B');
elseif na<=70 & na>60
disp('Huruf Mutu = C');
elseif na<=60 & na>50
disp('Huruf Mutu = D');
else
disp('Huruf Mutu = E');
end;
Perintah di atas jika dieksekusi, menghasilkan :
---------------------------------------------------
Program Pencabangan (Tanpa function) menggunakan IF
---------------------------------------------------
Nilai UTS = 70
Nilai UAS = 50
Nilai Tugas = 80
Nilai absen = 90
na =
69
Nilai Akhir = 69
Huruf Mutu = C
Contoh 2 (tanpa function)
Ketik perintah berikut di Editor dan simpan dengan nama jika2.m clear all;
clc ;
disp('-----------------------------------------------------
');
disp('Program Pencabangan (Tanpa function) menggunakan
CASE');
disp('-----------------------------------------------------
');
disp('Pilihan Rumus Perhitungan');
disp('1. Luas Kotak');
disp('2. Volume Kotak');
disp(' ');
pilih=input(' Pilihan Rumus yang akan digunakan = ');
switch pilih
case 1
disp('Hitung Luas Kotak');
pjg=input('Panjang Kotak = ');
lbr=input('Lebar Kotak = ');
tgi=input('TinggiKotak = ');
luas=2*pjg+2*lbr+2*tgi;
disp(['Luas Kotak = ' num2str(luas)]);
case 2
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 19
disp('Hitung Volume Kotak');
pjg=input('Panjang Kotak = ');
lbr=input('Lebar Kotak = ');
tgi=input('TinggiKotak = ');
vol=pjg*lbr*tgi;
disp(['Volume Kotak =' num2str(vol)]);
otherwise
disp('Tidak ada Pilihan');
end;
Perintah di atas jika dieksekusi, menghasilkan :
-----------------------------------------------------
Program Pencabangan (Tanpa function) menggunakan CASE
-----------------------------------------------------
Pilihan Rumus Perhitungan
1. Luas Kotak
2. Volume Kotak
Pilihan Rumus yang akan digunakan = 1
Hitung Luas Kotak
Panjang Kotak = 1
Lebar Kotak = 2
TinggiKotak = 3
Luas Kotak = 12
4. Statemen Perulangan : Struktur For dan While
Digunakan untuk mengulang-ulang suatu blok perintah
2 bentuk perulangan, yaitu :
a. Struktur For
Jumlah perulangan yang akan dilakukan ditentukan oleh pemakai.
Format perintahnya :
For variable = skalar : skalar expression
Statements
......
Statements
end
b. Struktur While
Jumlah perulangan ditentukan dari kondisi syarat yang ditetapkan.
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 20
Selama kondisi bernilai benar, maka perulangan terus dilakukan.
Format perintahnya :
While expression op_rel expression
Statements
end
dimana :
op_rel adalah ==, <, >, <=, >=, atau ~=.
Contoh 1 (IF tanpa function)
Ketik perintah berikut di Editor dan simpan dengan nama perulangan1.m clear all;
clc ;
disp('------------------------------------------------------
-------');
disp('Program Statement Perulangan (Tanpa function)
menggunakan For');
disp('------------------------------------------------------
-------');
% Meminta input batas iterasi dari user dan disimpan dalam
variabel ndat
ndat=input('batas perulangan (iterasi) = ');
% Mulai melakukan iterasi
% iterasi pertama iterasi maju dan itersi kedua iterasi
mundur (-1)
for n = 1 : ndat
for m = ndat :-1:1
a(n,m)=n^2+(5*m)
end;
end;
Perintah di atas jika dieksekusi, menghasilkan :
-------------------------------------------------------------
Program Statement Perulangan (Tanpa function) menggunakan For
-------------------------------------------------------------
batas perulangan (iterasi) = 2
a =
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 21
0 11
a =
6 11
a =
6 11
0 14
a =
6 11
9 14
Contoh 2 (WHILE tanpa function)
Ketik perintah berikut di Editor dan simpan dengan nama perulangan2.m clear all;
clc ;
disp('------------------------------------------------------
---------');
disp('Program Statement Perulangan (Tanpa function)
menggunakan While');
disp('------------------------------------------------------
---------');
vkolom=input('Volume Kolom (ltr) = ');
vember=input('Volume ember(ltr) = ');
nember = 0;
while vkolom > 0
nember=nember+1;
vkolom=vkolom-vember;
end;
disp(['ember dibutuhkan = ' num2str(nember)]);
Perintah diatas jika dieksekusi menghasilkan :
---------------------------------------------------------------
Program Statement Perulangan (Tanpa function) menggunakan While
---------------------------------------------------------------
Volume Kolom (ltr) = 2
Volume ember(ltr) = 1
ember dibutuhkan = 2
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 22
5. Pembuatan Grafik
Fasilitas grafik yang disediakan oleh matlab : garis, histograf, dll
Grafik 2 dimensi (yang akan digunakan) maupun 3 dimensi
Langkah-langkah membuat grafik :
a. Tentukan interval sumbu x dimana grafik di buat
Statemen x = a : b : c
b. Tuliskan fungsi yang akan dibuat grafiknya
Statemen p = [an an-1 .....a2 a1 a0) polyval(p,x)
c. Pilih jendela dan posisi di mana grafik digambarkan
Statemen subplot (m,n,p)
d. Panggil fungsi penggambaran
Contoh 1 :
Ketik perintah berikut di Editor dan simpan dengan nama Grafik3.m
function Grafik3
x = -5 : 0.1:5;
p = [1 2 -5];
y = polyval (p,x);
figure(1)
subplot(1,1,1)
plot(x,y);
Perintah diatas jika dieksekusi menghasilkan :
Contoh 2 :
Ketik perintah berikut di Editor atau di command window dan simpan dengan nama
grafis1.m
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 23
sdt = [0:360];
y = sin(sdt*pi/180);
plot(sdt,y)
title('Grafik Sinus');
xlabel('sudut dalah derajat');
ylabel('Nilai Sinus');
Perintah diatas jika dieksekusi menghasilkan :
Mengubah Garis, Tanda dan Warna
Statementnya adalah plot(x,y,simbol)
Dimana :
x dan y : variabel data yang akan diplot
simbol : karakter yang akan digunakan untuk menggantikan format tampilan default
grafik, dapat berupa karakter tunggal maupun kombinasi dari beberapa karakter.
Misalnya : plot (x,y,’*r’)
Simbol Garis
- Solid line
: Dotfed line
-. Dash dot line
- - Dash line
Simbol Tanda
. Point
O Cicle
X Cross
* Asterisk
S Squerce
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 24
D Diamond
V Triangle (down)
^ Triangle (up)
< Triangle (left)
> Triangle (right)
P Pentagram
H Hexagram
Simbol Warna
B Blue
G Green
R Red
C Cyan
M Magenta
Y Yellow
K Bkack
/w white
Contoh 3 :
Ketik perintah berikut di Editor atau di command window dan simpan dengan nama
grafis4.m
sdt = [0:360];
y = sin(sdt*pi/180);
% *r garis warna merah
plot(sdt,y,'r')
title('Grafik Sinus');
xlabel('sudut dalah derajat');
ylabel('Nilai Sinus');
%menampilkan grid
grid on;
Perintah diatas jika dieksekusi menghasilkan :
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 25
Mengatur Properti Warna & Huruf pada Grafik
Warna dasar dari grafik defaultnya adalah putih
Dapat mengubah dengan teknik pengaturan warna komposit
Sintaks dasar memberi warna pada area grafik :
Set (gca,’color’, [R G B]);
Sintaks dasar memberi nama pada judul grafik :
Title (‘teks’,’color’, [R G B]);
Sintaks dasar memberi nama pada label x grafik :
xlabel(‘teks’,’color’, [R G B]);
Sintaks dasar memberi nama pada label y grafik :
ylabel(‘teks’,’color’, [R G B]);
dimana :
R = nilai 0.0 – 1.0 untuk level warna merah
G = nilai 0.0 – 1.0 untuk level warna Hijau
B = nilai 0.0 – 1.0 untuk level warna biru
Mengatur huruf pada Area Grafik
Set (gca, fontproperty, value)
title (‘teks’, fontproperty, value)
xlabel (‘teks’, fontproperty, value)
ylabel(‘teks’, fontproperty, value)
fontproperty yang dapat digunakan
Fontproperty Value
Fontname Arial, time newroman, dll
Fontweight Bold, normal
Fontsize 1, 2, 3 s.d 30
Fontangle Italic, normal
clear all;
clc ;
Modul Praktikum MATLAB-YF Page 26
disp('----------------------------------------');
disp('Modifikasi Grafik dengan Warna dan Huruf');
disp('----------------------------------------');
sdt = [0:10:180];
y = sin(sdt*pi/180);
% oy bulat warna Kuning
plot(sdt,y,'oy')
% Agar Penggambaran kurva berikutnya bersifat
% overlay dengan kurva sebelumnya
hold on;
set(gca,'color', [0.5 0.5 0.4],'fontname','arial');
title('Grafik Sinus','color',[0 0 1],
'fontweight','bold','fontsize',16);
xlabel('sudut dalah derajat','color',[.5 .4 1],
'fontweight','bold','fontsize',9);
ylabel('Nilai Sinus','color',[1 0 .5],
'fontweight','bold','fontsize',9);
%menampilkan grid
grid on;
top related