pengaruh persepsi siswa ma tentang kompetensi...
Post on 07-Mar-2019
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH PERSEPSI SISWA MA TENTANG
KOMPETENSI GURU PRAKTIK PROFESI KEGURUAN
TERPADU (PPKT) TERHADAP HASIL BELAJAR
SOSIOLOGI
(Studi Kasus Sekolah MA di Wilayah Bogor)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
NUR AINI
NIM 1112015000056
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
LEMBAR PENGESAHAI\ PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "Pengaruh Persepsi Siswa MA Tentang KompetensiGuru Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) Terhadap Hasil BelajarSosiologi (Studi Kasus Sekolah MA di Wilayah Bogor)", oleh Nur Aini,Nomor Induk Mahasiswa 1112015000056, diajukan kepada Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dantelah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah pada tanggal 29 Desember 2016dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana(S1) dalam bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Jakartq 29 Desember 2016
Panitia Ujian MunaqosahTanggal TandaTangan
Ketua Sidang oKetua Jurusan Pendidikall IPS)
Dr.Iwan Pulwanton MPdNIP´ 197304242008011012
Sekretaris Sidallg(Sekretaris Jurusall P.IPS)
Drs.SyaripulloL,MoSiNIP.196709092007011033
Dosen Penguii l
Dr.Iwan Purwantoo M.PdNIP.19730424200801 1012
Dosell Pellguji 2
sOdimm,MosiNIP.
%"け
20′ フ
LEMBAR PENGESAIIIAN PEMBIMBING SKRIPSI
PENGARUH PERSEPSISISWA MA TENTANGKOM[PETENSI GURU PRAKTIK PROFESI KEGURUAN
TERPADU cPKT)TERⅢ ADAPIIIASIL BELAJARSOSIOLOGI
(Studi]陽腱Sus Sekolah MA di Wilayah Bogo⇒
Shipsi
Dittukan Kepada Fakultas lhu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Persyaratan Memperoloh Gelar Sttana Pendidikan(S.Pの
C)leh i
Nur Ainl
NIM:1112015000056
NIlengesahkan:
Pembimbing Skripsi II
1003Cut Dhiell Nourwahidan PIIA
NIP.197912212008012016
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALFAKULTASILⅣ IU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITASISLAM NEGERISYARIF IⅡ DAYATULLAHJAKARTA
2016
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Pengaruh Persepsi Siswa MA Tentang Kompetensi Guru
Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) Terhadap Hasil Belajar Sosiologi
(Studi Kasus Sekolah MA di Wilayah Bogor) disusun oleh Nur Aini, NIM.
1112015000056, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui
bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan
pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakalta,5 DeseIInber 2016
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I Pembimbing II
\*S{Dro Abdo Rozak.Ⅳ IoSi
NIP。 196909081996031003Cut Dhien Nourwahida,Ⅳ IANIP.197912212008012016
Nalna
NIM
Jllrusan
Falaltas
LEMBAR PER}IYATAAN UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian yang berjudul "Pengaruh
Persepsi Siswa MA Tentang Kompetensi Guru Praktik Profesi Keguruan Terpadu
(PPKT) Terhadap Hasil Belajar Sosiologi (Studi Kasus Sekolah MA di Wilayah
Bogor)" yang disusun oleh:
Telah di両 i kebenaramya oleh Dosen Pembimbing pada tangga1 5 Desember
2016.
Jakalna,5]Desember 2016
Yang Menguji,
Pembimbing Skripsi I Pe si Ц
Cut Dhien Nou闘/ahidaっ ⅣIANEP。 197912212008012016
Nur Aini
ll120]5000056
Pendidikan IIInu Pengetahuan Sosial
IIIllu Tarbiyah dan Keguruan
Dr.Abd.Rozak,Ⅳ IoSi
NIP,196909081996031003
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
NIM
Jurusan/Prodi
Angkatan
Nur Aini
ll12015000056
Pendidikan IIInu Pengetahuan Sosia1/Sosiologi
2012
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa shipsi yang beJudlll``Pengaruh Persepsi Siswa■ IA Tel■tang
Kompetensi Guru Praktik P■ ofesi Keguruan Tettadu(PPKT)Terhadap Hasil
Belaiar sOsiologi(Studi Kasus Sekolah NIIA di Wilayah Bogor)''adalah benar
hasil karya sendiri di ba、 vah billlllbingan:
Nama pembimbing I
NIP
Nama pembimbing II
NIP
Dr.Abd.Rozak,M.Si
19690908199603 1 003
Cut Dhien Nounvahida,NIIA
197912212008012016
Demikian surat peltnyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya
bertanggungjawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Jakalla,5 Desember 2016
Nur Ainl
NIⅣl.1112015000056
i
ABSTRAK
Nur Aini (1112015000056). Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Judul Skripsi “Pengaruh Persepsi
Siswa MA Tentang Kompetensi Guru Praktik Profesi Keguruan Terpadu
(PPKT) Terhadap Hasil Belajar Sosiologi (Studi Kasus Sekolah MA di
Wilayah Bogor)”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa MA
tentang kompetensi guru praktik profesi keguruan terpadu (PPKT) terhadap hasil
belajar sosiologi.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan
menggunakan metode deskriptif-analisis. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa/i MA Negeri 2 Bogor dan MA Al-Mukhlishin Ciseeng Bogor. Teknik
pengambilan sampel yaitu propotional random sampling dengan sampel sebanyak
52 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket
(kuesioner), wawancara dan dokumentasi.
Hasil analisis data dilihat dari hasil uji koefisien determinasi, untuk
mengetahui besaran kontribusi yang diberikan persepsi siswa MA tentang
kompetensi guru PPKT terhadap hasil belajar sosiologi didapat hasil sebesar
22,3%. Kemudian dari hasil pengujian hipotesis yaitu dapat diketahui nilai thitung
sebesar 3,793 dan nilai ttabel diketahui sebesar 2,0085. Hal ini menunjukkan bahwa
thitung lebih besar dari ttabel. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan
antara persepsi siswa MA tentang kompetensi guru praktik profesi keguruan
terpadu (PPKT) terhadap hasil belajar sosiologi.
Kata kunci: Persepsi Siswa, Kompetensi Guru, Hasil Belajar.
ii
ABSTRACT
Nur Aini (1112015000056). Department of Social Education. Faculty of
Tarbiyah and Teachers Training. The tittle of Skripsi “ The Effect of
Perception of the Senior Islamic State School Students about Teacher
Competence of the Integrated Practice Teaching Profession (PPKT) to
Sociology Learning Outcomes (Case Study Senior Islamic School in the Area of
Bogor)”.
The research aims is to know the effect of perception of the senior islamic
state school students about teacher competence of the integrated practice
teaching profession (PPKT) to sociology learning outcomes.
In this research, the writer uses a qualitative approach by analysis-
descriptive method. The population of research is all of the student in Senior
islamic state school 2 Bogor and Senior islamic school of Al-Mukhlishin Ciseeng
Bogor. The number of samples is taken by the respondents as much as 52
respondents using proportional random sampling technique. Research data is
collected by questionnaire, interview, and documentation.
The result of research can be seen from the test results of the coefficient
of determination that aims is to know the contribution that is given by perception
of the senior islamic school students about teacher competence of the integrated
practice teaching profession (PPKT) to sociology learning outcomes. Through the
test results of the coefficient of determination, the researcher obtains the result
22,3%. Then, from the results of hypothesis testing, can be known that tcount value
is amount 3,793 and ttable value is 2,0085. This case shows that tcount is higher
than ttable. So, there is the significant effect between the perception of the senior
islamic school students about teacher competence of the integrated practice
teaching profession (PPKT) to sociology learning outcomes.
Keywords : Students Perception, Teacher Competence, Learning Outcomes.
iii
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa MA tentang Kompetensi Guru
Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) terhadap Hasil Belajar Sosiologi”.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan guna
memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak lupa pula shalawat
serta salam semoga selalu tercurah pada baginda alam dan junjungan Nabi besar
Muhammad SAW, Beserta keluarga, sahabat, dan umatnya yang senantiasa
mengikuti ajaran agamanya hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini masih banyak
kekurangan kemampuan penulis yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil, sehingga
penyusunan skripsi berjalan lancar.
Maka dengan selesainya skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial yang senantiasa memberikan motivasi kepada penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Syaripulloh M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial yang juga senantisa memberikan motivasi kepada
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, MA., selaku Dosen Penasehat Akademik.
iv
5. Bapak Dr. Abd. Rozak, M.Si dan Ibu Cut Dhien Nourwahida, MA selaku
Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu dan selalu
memberi arahan serta nasehat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
6. Seluruh Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan
banyak ilmunya kepada penulis yang tidak bisa saya sebutkan namanya
satu persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat saya.
7. Seluruh guru dan staf dari MAN 2 Bogor. Terutama Bapak Hawasi, M.Pd.,
selaku kepala sekolah yang telah memberikan izin dan bantuannya kepada
penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. Terimakasih juga
untuk siswa/i MAN 2 Bogor yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
8. Seluruh guru dan staf dari MA Al-Mukhlishin Ciseeng Bogor. Terutama
Bapak H. Taufik Hidayat, Lc, S.Pd.I selaku kepala sekolah yang telah
memberikan izin dan bantuannya kepada penulis untuk melakukan
penelitian di sekolah tersebut. Terimakasih juga untuk siswa/i MA Al-
Mukhlishin yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Kedua orang tua tercinta Bapak Icing dan Ibu Riah yang telah membesarkan
dan mengajarkan penulis dengan penuh kasih sayang serta selalu
memberikan dukungan berupa moril maupun materil yang luar biasa selalu
kalian berikan untuk penulis.
10. Terimakasih juga untuk kedua adikku Siti Halimah, M. Irham Fahreza A.
serta keluarga besar yang selalu memberikan motivasi dan semangat kepada
penulis.
11. Terimakasih juga kepada Mercon ku ( Anna Nuryuliani, Dekcut Hafidhoh
N, Lusy Alfiah, Nurlela, Inayati Ma’rifah, Rahmawati Wulandari, Via
Oktaviani, Windy Sartika L) yang banyak memberi semangat dan motivasi
kepada penulis.
12. Terimakasih kepada Nurhikmalasari, Sri Utami, Farhan Fauzi Basalamah,
Yayang Mahendra Djamin, teman-teman PPKT di SMP Islam Al
Mukhlishin yang sudah seperti keluarga dan banyak membantu penulis.
v
13. Mulyadi, Achmad Fauzi dan Esy Nurazijah yang banyak memberi semangat
dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Sahabatku Levi Aprlia, Isti Nurul Yanuari, dan Shandra Lestari yang
banyak memberi semangat dan motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
15. Nisa Uluwan dan Ismah teman seperjuangan bimbingan skripsi yang selalu
memberikan semangat, nasehat, serta motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
16. Teman seperjuangan angkatan 2012 khususnya Konsentrasi Sosiologi.
Terimakasih banyak atas pengalaman selama masa kuliah yang pernah kita
jalani bersama-sama.
17. Dan semua pihak yang penulis sadari atau tidak sadari telah membantu
secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga segala kebaikan yang diberikan mendapatkan
pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT dan senantiasa selalu dilindungi oleh
Allah SWT. Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang baik dari
para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini.
Jakarta, Desember 2016
Penulis
Nur Aini
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR HALAMAN
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
PERNYATAAN UJI REFERENSI
PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 8
C. Pembatasan Masalah ............................................................ 9
D. Perumusan Masalah ............................................................. 9
E. Tujuan Penelitian ................................................................. 9
F. Manfaat Penelitian ............................................................... 9
1. Manfaat Teoritis ............................................................. 9
2. Manfaat Praktis .............................................................. 10
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru PPKT ................ 11
1. Hakikat Persepsi ............................................................. 11
2. Kompetensi Guru ............................................................ 15
3. Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) .................... 25
B. Hasil Belajar ........................................................................ 29
1. Definisi Hasil Belajar ...................................................... 29
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ......... 31
vii
C. Hakikat Mata Pelajaran Sosiologi ....................................... 37
1. Pengertian Sosiologi ....................................................... 37
2. Tujuan dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran Sosiologi ... 38
D. Penelitian yang Relevan ...................................................... 39
E. Kerangka Berfikir ................................................................ 42
F. Hipotesis Penelitian ............................................................. 44
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 45
B. Metode Penelitian ................................................................ 46
C. Populasi dan Sampel ............................................................ 47
1. Populasi ........................................................................... 47
2. Sampel ............................................................................. 48
D. Variabel Penelitian ............................................................... 49
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .......................... 50
1. Kuesioner (Angket) ......................................................... 50
2. Wawancara ...................................................................... 53
3. Dokumentasi ................................................................... 54
F. Teknik Analisis Data ........................................................... 54
1. Tahap Pengolahan Data .................................................. 54
2. Menganalisis Data .......................................................... 55
G. Hipotesis Statistik ................................................................ 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................... 60
B. Deskripsi Data ..................................................................... 64
C. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis .... 91
D. Pembahasan ......................................................................... 99
E. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 102
viii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................... 103
B. Saran-saran .......................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA
UJI REFERENSI
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ......................................................... 45
Tabel 3.2 Populasi ....................................................................................... 47
Tabel 3.3 Sampel ....................................................................................... 49
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Persepsi Siswa MA tentang
Kompetensi Guru PPKT ............................................................. 51
Tabel 4.1 Mengkondisikan Kesiapan Siswa dan Kesiapan Kelas Sebelum
Pelajaran Dimulai ....................................................................... 65
Tabel 4.2 Memahami Bahwa Setiap Siswa Mempunyai Pengetahuan yang
Berbeda-Beda .............................................................................. 66
Tabel 4.3 Memberikan Motivasi dan Semangat Sebelum Pelajaran
Dimulai ....................................................................................... 67
Tabel 4.4 Menyampaikan Tujuan Pembelajaran yang Ingin Dicapai pada
Saat Pelajaran Akan Dimulai ...................................................... 67
Tabel 4.5 Menggunakan Metode Pembelajaran yang Sesuai dengan Tujuan
Pembelajaran ............................................................................... 68
Tabel 4.6 Cara Guru Praktikan Mengajar Membuat Saya Lebih
Berpikir Cermat dan Terampil dalam Menghadapi Masalah ...... 69
Tabel 4.7 Memberitahukan Hasil Penilaian seperti Ulangan kepada Siswa
kemudian Membahasnya Bersama-Sama ................................... 69
Tabel 4.8 Memberikan Tugas Rumah Terkait Materi yang Dipelajari ....... 70
Tabel 4.9 Memberikan Latihan Soal-Soal di Kelas .................................... 70
Tabel 4.10 Menanyakan Materi Mana yang Tidak Dimengerti dalam
Belajar ......................................................................................... 71
Tabel 4.11 Memberikan Motivasi kepada Siswa untuk Mengembangkan
Bakat dan Keahlian yang Dimiliki Setiap Siswa ........................ 72
Tabel 4.12 Memberikan Nasihat dan Saran kepada Siswa untuk
Meningkatkan Prestasinya Baik Prestasi Akademik Maupun
Non Akademik ........................................................................... 72
x
Tabel 4.13 Dalam Pembelajaran Guru Praktikan Memberikan Inovasi dan
Kreativitasnya agar Siswa dapat Mengembangkan Potensi yang
Dimilikinya ................................................................................. 73
Tabel 4.14 Datang Tepat Waktu Saat Memulai Pelajaran ............................ 74
Tabel 4.15 Tidak Hadir di Kelas Saat Jam Pelajaran .................................... 74
Tabel 4.16 Memiliki Sikap Mandiri dalam Mengajar .................................. 75
Tabel 4.17 Cara Guru Praktikan Mengajar Menunjukkan Sikap Terbuka
dalam Menerima Masukan dari Siswa ........................................ 75
Tabel 4.18 Memiliki Perilaku yang Berpengaruh Positif Terhadap Siswa ... 76
Tabel 4.19 Tidak Memiliki Sikap yang Mencerminkan Kewibawaan
Sebagai Guru ............................................................................... 76
Tabel 4.20 Memiliki Akhlak yang Mulia Ketika di Dalam Maupun di Luar
Sekolah ........................................................................................ 77
Tabel 4.21 Sikap Guru Praktikan Berperilaku Sesuai dengan Norma-Norma
Agama ......................................................................................... 78
Tabel 4.22 Memiliki Perilaku yang Patut Diteladani oleh Siswa ................. 78
Tabel 4.23 Mengajar Sesuai dengan Kurikulum yang Ada di Sekolah ........ 79
Tabel 4.24 Cara Guru Praktikan Mengajar Membuat Saya Sulit Menerima
Pelajaran ...................................................................................... 79
Tabel 4.25 Ketika Mengajar Menggunakan Metode Pembelajaran yang
Sesuai Materi sehingga Membuat Saya Mudah Memahami
Pelajaran ...................................................................................... 80
Tabel 4.26 Tidak Sepenuhnya Menguasai Materi Pelajaran ........................ 81
Tabel 4.27 Menjelaskan Materi Menggunakan Contoh yang Mudah
Dimengerti .................................................................................. 81
Tabel 4.28 Mengkaitkan Ilmu Pengetahuan dengan Kehidupan Sehari-Hari
Dalam Menjelaskan Pelajaran .................................................... 82
Tabel 4.29 Memiliki Pengalaman yang Luas Berkaitan dengan Materi dan
Kehidupan Nyata ........................................................................ 82
Tabel 4.30 Memiliki Sikap Ramah dan Suka Menyapa Siswa ..................... 83
xi
Tabel 4.31 Tidak Memperdulikan Saya Ketika Saya Menyapa di Dalam
Kelas dan Lingkungan Sekolah .................................................. 84
Tabel 4.32 Memiliki Komunikasi dan Hubungan yang Baik dengan Para
Siswa ........................................................................................... 84
Tabel 4.33 Memiliki Komunikasi dan Hubungan yang Baik dengan
Sesama Guru ............................................................................... 85
Tabel 4.34 Memiliki Komunikasi dan Hubungan yang Baik dengan
Kepala Sekolah ........................................................................... 85
Tabel 4.35 Memiliki Komunikasi dan Hubungan yang Baik dengan
Seluruh Staff Kependidikan di Sekolah ...................................... 86
Tabel 4.36 Memiliki Sikap Ramah dan Santun Ketika Ada Wali Murid
Datang ke Sekolah ...................................................................... 87
Tabel 4.37 Memiliki Komunikasi yang Baik terhadap Orang Tua atau
Wali Murid yang Datang ke Sekolah .......................................... 87
Tabel 4.38 Bersikap Acuh Kepada Orang Tua atau Wali Murid yang
Datang ke Sekolah ...................................................................... 88
Tabel 4.39 Dokumentasi .............................................................................. 91
Tabel 4.40 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa MA tentang Kompetensi
Guru PPKT ................................................................................. 91
Tabel 4.41 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Siswa MA tentang Kompetensi
Guru PPKT ................................................................................. 93
Tabel 4.42 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................. 96
Tabel 4.43 Hasil Uji Linearitas ..................................................................... 96
Tabel 4.44 Uji Hipotesis (Uji T) ................................................................... 97
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ..................................................................... 43
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Sosiologi ................. 94
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedositas ...................................................... 95
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Profil MAN 2 Bogor
Lampiran 2 Profil MA Al-Mukhlishin Ciseeng Bogor
Lampiran 3 Data Responden dengan Nilai Angket Variabel X dan Y
Lampiran 4 Angket Persepsi Siswa MA tentang Kompetensi Guru PPKT
Lampiran 5 Instrumen Wawancara
Lampiran 6 Transkrip Wawancara
Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 8 Tabel Frekuensi Per Item Variabel X
Lampiran 9 Hasil Analisis Data
Lampiran 10 Tabulasi Angket
Lampiran 11 Surat-Surat
Lampiran 12 Foto Pengisian Angket
Lampiran 13 Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan erat
kaitannya dalam sebuah kehidupan. Bangsa-bangsa yang maju dan modern
ialah bangsa yang selalu memperhatikan dan mengutamakan aspek
pendidikannya. Karenanya pendidikan salah satu kunci utama kriteria
kemajuan dan kemunduran perkembangan suatu bangsa dan negara.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa
Pendidikan adalah “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara efektif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.1
Selanjutnya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan
adalah “proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
latihan”.2 Kemudian menurut Muhibbin Syah, pendidikan dapat diartikan
sebagai “sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang
memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai
dengan kebutuhan”.3 Selain itu pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara
dalam Hasbullah diartikan sebagai “tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-
anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai
1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1. h. 2. 2 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet. 1, h. 204. 3 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), h. 10.
2
anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya”.4
Dari berbagai definisi tentang pendidikan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu proses yang sudah terkonsep
dengan matang untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki setiap
anak didik. Pendidikan juga suatu usaha yang dilakukan seseorang melalui
metode-metode tertentu dengan jalan pengajaran dan pelatihan untuk
mengembangkan dan menggali setiap potensi-potensi yang ada pada diri
seseorang agar memperoleh pengetahuan yang luas dan sebagai pedoman
hidup dalam bersikap dan bertingkah laku di masyarakat. Dengan pendidikan
diharapkan kedepannya menjadi manusia yang sukses dengan tujuan
hidupnya yang tinggi sehingga dapat meraih kebahagiaan yang hakiki.
Berbicara mengenai pendidikan sangat erat kaitannya dengan adanya
seorang pendidik dan peserta didik. Di sini peranan seorang pendidik lebih
besar, karena kedudukannya sebagai seseorang yang mampu
mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik. Karena
mendidik bukan hanya sekedar memberikan pengetahuan dan nilai-nilai saja,
tetapi juga dapat mengembangkan dan menggali spiritual keagamaan,
kecerdasan, kecakapan, pengendalian diri, keterampilan dan kepribadian
peserta didiknya ke arah yang lebih baik.
Sebagai seorang pendidik guru mempunyai peranan penting di
sekolah. Dimana menjadi seorang guru memiliki tugas dan tanggung jawab
yang besar, karena tugas guru tidak hanya sebagai pendidik, tetapi sebagai
pengajar, dan pembimbing. Ketiga hal tersebut dapat dilihat perbedaannya,
tetapi tidak bisa dipisahkan karena antara satu dengan yang lainnya saling
terkait.
Guru merupakan salah satu komponen yang paling menentukan
keberhasilan dalam sistem pendidikan secara menyeluruh. Oleh karenanya
guru memegang peranan utama dalam proses pembangunan pendidikan,
sebab guru adalah orang pertama yang berhubungan langsung dengan
4 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), h. 4.
3
pelaksanaan pendidikan di sekolah. Guru yang berkualitas adalah guru yang
memiliki kemampuan profesional dalam mendidik. Sebagai seorang guru
yang profesional harus bisa menyesuaikan dirinya diberbagai lingkungan agar
dapat berinteraksi dengan baik terhadap peserta didiknya. Dimana guru harus
memiliki sikap terbuka kepada peserta didik baik dalam hal positif maupun
negatif, berjiwa mandiri agar menjadi contoh untuk anak-anak didiknya, peka
dalam arti memahami kondisi peserta didiknya, dan selalu melihat ke depan
untuk perkembangan peserta didiknya.
Seiring perkembangan zaman dalam era modern ini, dunia pendidikan
mengalami pembenahan dan perkembangan yang signifikan, ditandai dengan
banyaknya orang yang berlomba-lomba dalam meningkatkan persaingan
mutu dan kualitas dirinya. Sehingga secara langsung menuntut semua pihak
diberbagai bidang dan sektor pembangunan untuk meningkatkan
kompetensinya.
Dalam dunia pendidikan khususnya guru sebagai tenaga pendidik
harus ditingkatkan kompetensinya, yaitu kompetensi guru profesional. Guru
yang profesional adalah guru yang mempunyai kompetensi-kompetensi
tertentu dalam mengajar sebagai syarat mampu melaksanakan tugas-tugas
dalam proses pembelajaran dengan tujuan agar menciptakan guru-guru yang
berkualitas sehingga terwujudnya pendidikan yang berkualitas pula. Maka
dari itu seorang guru dituntut untuk mempunyai empat kompetensi guru
profesional yaitu kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial.
Kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang terwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung
jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran. Undang-
Undang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah No. 19/2005 menyatakan
kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, pedagogis, profesional,
dan sosial. Keempat kompetensi guru diuraikan sebagai berikut:
4
1. Kompetensi kepribadian: merupakan kemampuan profesional yang
mencerminkan kepribadian mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa,
menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
2. Kompetensi pedagogis: meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya.
3. Kompetensi profesional: merupakan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum
mata pelajaran di sekolah dan subtansi keilmuan yang menaungi
materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi
keilmuannya.
4. Kompetensi sosial: kemampuan guru untuk berkomunikasi secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua
atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.5
Dari empat definisi kompetensi guru profesional di atas, penulis
menyimpulkan ketika seorang guru mempunyai kompetensi kepribadian
dalam mengajar, segala bentuk-bentuk tindakan dan perilaku yang dilakukan
guru akan sesuai dengan aturan atau norma-norma yang berlaku. Sehingga
mencerminkan suatu kepribadian yang mantap dan bisa menjadi teladan bagi
peserta didik.
Kemudian guru juga dituntut kemampuannya untuk mempunyai
kompetensi pedagogis, di sini guru harus bisa memahami berbagai macam
karakter anak didiknya, dan harus mempunyai kemampuan dalam hal
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran agar terbentuknya suasana belajar
yang kondusif. Selanjutnya kompetensi profesional, di dalam kompetensi ini
guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas diberbagai
hal dalam proses pembelajaran agar terciptanya peserta didik yang aktif,
5 Syamsul Bahri Thalib, Psikologi Pendidikan: Berbasis Analisis Empiris Aplikatif, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 273-276.
5
inovatif, dan kedepannya diharapkan bisa menjadi penerus bangsa yang
berkualitas.
Kemudian yang terakhir kompetensi sosial, dimana dalam kompetensi
ini guru harus mampu berinteraksi dengan baik dengan semua orang yang
berhubungan dalam proses pendidikan. Ketika terciptanya komunikasi yang
baik tujuan proses pembelajaran yang diharapkan akan tercapai.
Sehubungan dengan apa yang telah diuraikan di atas tentang
kompetensi guru profesional, untuk kedepannya diharapkan lulusan tenaga
pendidik harus lebih berbobot dan berkualitas. Maka dari itu calon guru masa
depan harus dibekali perangkat kompetensi yang sudah terencana dan
dipersiapkan sematang-matangnya.
Lembaga pendidikan guru dalam hal ini sangat berperan penting,
karena harus mampu menyiapkan tenaga guru yang berkompeten agar harapan
dan cita-cita bangsa dapat terwujud. Terutama dalam rangka meningkatkan
profesionalisme guru agar profesi keguruan dapat berfungsi dengan sebaik-
baiknya sesuai dengan apa yang diharapkan bangsa.
Dengan demikian, berkaitan dengan masalah ini, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) memiliki kepentingan
yang sangat besar, yaitu harus membekali lulusannya dengan perangkat
kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang
akan dilaksanakan para lulusan dalam upaya lulusannya menjadi pendidik
profesional dan sesuai pula dengan kebutuhan zaman yang selalu berubah.
Untuk itu mahasiswa diberi seperangkat pengetahuan dan pengalaman di
lapangan tentang proses atau kegiatan pendidikan lainnya melalui mata kuliah
Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT).
Berdasarkan buku panduan Praktik Profesi Keguruan Terpadu bahwa
PPKT adalah “mata kuliah intrakurikuler aplikatif dan terpadu dari seluruh
pengalaman belajar ke dalam program pelatihan untuk mempersiapkan
mahasiswa agar memiliki kemampuan dan keterampilan keguruan,
6
pelaksanaan kegiatan dan administrasi pendidikan, penelitian pendidikan, dan
pengabdian kependidikan”.6
Dengan adanya kegiatan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT)
ini sangat bermanfaat sekali dimana calon guru dilatih dan dipersiapkan untuk
bisa menjadi guru yang profesional dalam hal kependidikan terutama dalam
proses belajar-mengajar di sekolah. Karena guru merupakan salah satu
komponen yang menentukan keberhasilan siswanya dalam proses
pembelajaran yang diwujudkan dengan hasil belajar siswa yang memuaskan.
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.7
Belajar merupakan usaha yang benar-benar dilakukan seseorang
secara sadar melalui apa yang dipelajari di dalam kehidupannya dalam
berinteraksi dengan orang lain dan menyadari adanya perubahan-perubahan
yang terjadi di dalam dirinya, yaitu perubahan tingkah laku yang positif.
Dengan belajar yang pada awalnya seseorang tidak bisa menjadi bisa, ketika
seseorang itu ulet dalam belajar semakin bertambah pula kecakapannya dalam
melakukan sesuatu. Karena belajar itu sifatnya kontinu, seperti sebuah
pribahasa mengatakan tajamnya pisau karena diasah. Yaitu seberapapun pisau
itu tumpul, tetapi karena selalu diasah lama kelamaan semakin tajam.
Ibaratnya seperti itulah belajar, jika dilakukan terus-menerus akan semakin
pandai pula kemampuan potensi-potensi yang dimiliki.
Hasil belajar peserta didik di sekolah dapat dilihat dari berbagai aspek,
baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Berdasarkan
pengamatan dan pengalaman penulis selama pelaksanaan PPKT, ketika
peserta didik menguasai materi yang diajarkan dalam arti dia mengerti apa
yang dijelaskan gurunya, maka akan tampak dari sikapnya yang aktif di kelas,
serta rasa ingin tahu yang besar terhadap mata pelajaran yang diajarkan.
Berbeda dengan peserta didik dimana penguasaan materinya lemah maka 6 Tim Penyusun, Buku Pedoman Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), (Jakarta: laboratorium FITK UIN Jakarta, 2015), h. 5. 7 Slameto, Belajar & Faktor-faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 2.
7
sikap yang ditunjukannya akan pasif di kelas, malas-malasan dan tidak
terampil dalam belajar.
Banyak metode-metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam
mengajar untuk meningkatkan hasil atau prestasi belajar siswa. Calon guru
bisa mengembangkan berbagai kreativitas yang dimiliki masing-masing
mahasiswa dengan potensi dan bakat yang berbeda-beda dalam mengajar.
Mengajar bukan suatu pekerjaan ringan, ketika seorang guru atau calon guru
mengajar dengan sungguh-sungguh, dengan kompetensi yang ia miliki yaitu
kompetensi kepribadiannya sudah mantap, kompetensi pedagogisnya sudah
melekat di dalam dirinya, lalu kompetensi profesionalnya selalu diasah dan
dikembangkan, dan yang terakhir kompetensi sosialnya pun mendukung,
maka tidak diragukan lagi hasil belajar atau prestasi siswanya sesuai dengan
apa yang diharapkan. Karena pada umumnya ketika seorang siswa
mendapatkan hasil belajar yang memuaskan, mereka akan memiliki persepsi
positif terhadap kemampuan yang dimiliki guru praktik dalam proses
pembelajaran. Dan sebaliknya, siswa akan memiliki persepsi negatif ketika
calon guru yang mengajar tidak diiringi dengan tanggung jawab yang baik,
dimana ketika mengajar semaunya, asal-asalan, dan tidak berkompeten.
Bambang Sulistio dalam Samwiel mengemukakan bahwa:
“Tingkat ke-profesionalitasan guru di seluruh Indonesia dari segi kompetensi profesional dan pedagogik yang dilihat dari hasil UKG bisa dikatakan masih rendah. Terbukti dari rata-rata yang dihasilkan yaitu hanya 40, yang masih jauh dari nilai yang dikehendaki pemerintah yaitu 70 poin. Samwiel mengemukakan bahwa peranan lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi mempunyai andil yang cukup besar dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan meningkatkan kualitas lulusannya terutama calon guru yang profesional”.8
8 Samwiel Agus Nugraha, 2013, “Penguasaan Computer Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman (PPL)”, skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. (Bandung: Perpustakaan UPI, 2013). h. 4.
8
Mengenai penjelasan di atas, bahwa masih rendahnya kompetensi
yang dimiliki guru untuk kedepannya harus dibenahi dengan meningkatkan
kualitas calon guru yang profesional dalam proses belajar-mengajar.
Azhar mengemukakan bahwa:
“Mahasiswa calon guru masih menjadi pembicaraan di sekolah tempat mahasiswa praktek mengajar yang dikenal praktek pengalaman lapangan (PPL). Sebagai contoh kasus, Ketua UPT PPL Universitas Negeri Jakarta Fakhrudin Arbah dalam Novenderi (mengaku banyak dapat kritikan dari pihak sekolah tempat mahasiswa praktek pengalaman lapangan (PPL). Menurut Fakhrudin Arbah fenomena yang mesti dibenahi ternyata kualitas mengajar mahasiswa masih rendah, dan sampai sekarang masih banyak mahasiswa yang mengeluhkan kemampuan mengajarnya. Sebaiknya semua permasalahan ini segera diselesaikan, jangan terus dibiarkan. Hal serupa juga dirasakan oleh daerah-daerah lain di Indonesia”.9
Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang bagaimana kompetensi calon guru dalam kegiatan belajar
mengajar di sekolah kaitannya dengan keberhasilan belajar siswa. Untuk
dikaji menjadi sebuah judul penelitian, oleh karena itu penulis mengajukan
penelitian skripsi dengan judul: “Pengaruh Persepsi Siswa MA tentang
Kompetensi Guru Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) terhadap
Hasil Belajar Sosiologi (Studi Kasus Sekolah MA di Wilayah Bogor)”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dapat di
identifikasi sebagai berikut :
1. Masih adanya sebagian guru praktik yang kurang berkompeten, dilihat
dari keempat kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi
sosial.
2. Adanya persepsi siswa yang kurang baik tentang kompetensi guru
PPKT dalam kegiatan belajar-mengajar.
9 Azhar, “Kondisi LPTK Sebagai Pencetak Guru yang Profesional”, Jurnal Tabularasa PPS Unimed, 2009. h. 2.
9
3. Guru Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) yang tidak
profesional akan menyebabkan kegiatan belajar-mengajar tidak efektif
dan efisien sehingga hasil belajar siswa rendah.
4. Pengaruh persepsi siswa MA tentang Kompetensi Guru Praktik
Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) terhadap hasil belajar sosiologi.
C. Pembatasan Masalah
Keterbatasan peneliti dalam segi waktu, tenaga dan biaya, serta untuk
memudahkan pembahasan skripsi ini, menjaga agar penelitian lebih fokus dan
terarah, tidak menimbulkan keraguan dan salah penafsiran, maka diperlukan
adanya pembatasan masalah, oleh karena itu penelitian dibatasi pada
“Pengaruh persepsi siswa MA tentang kompetensi guru Praktik Profesi
Keguruan Terpadu (PPKT) terhadap hasil belajar sosiologi”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah, maka pertanyaan penelitian ini yaitu “Apakah terdapat
pengaruh persepsi siswa MA tentang kompetensi guru Praktik Profesi
Keguruan Terpadu (PPKT) terhadap hasil belajar sosiologi?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian tersebut maka penelitian ini
mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa MA
tentang kompetensi guru Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) terhadap
hasil belajar sosiologi.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
wawasan yang luas mengenai perkembangan pendidikan yang berkaitan
10
dengan pengaruh persepsi siswa MA tentang kompetensi guru Praktik
Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) terhadap hasil belajar sosiologi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peserta didik, dengan kompetensi guru PPKT yang berkualitas
proses belajar-mengajar diharapkan lebih menyenangkan dan
memotivasi siswa untuk lebih giat belajar sehingga hasil belajarnya
lebih baik.
b. Bagi guru, sebagai landasan untuk mengukur hasil belajar siswa
dilihat dari pengalaman kompetensi guru PPKT dalam kegiatan
belajar mengajar.
c. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dan pemikiran untuk
kedepannya bahwa pentingnya pengembangan kompetensi guru di
sekolah untuk peningkatan hasil belajar siswa.
d. Bagi Lembaga Pendidikan, khususnya Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) UIN Jakarta sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya agar kualitas calon guru lebih ditingkatkan lagi.
11
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru PPKT
1. Hakikat Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Kehidupan individu tidak dapat lepas dari lingkungannya,
baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Sejak individu
dilahirkan, sejak itu pula individu langsung berhubungan dengan
dunia luarnya. Sejak itu pula individu menerima langsung stimuli
atau rangsang dari luar dirinya. Dalam rangka individu mengenali
stimulus merupakan persoalan yang berkaitan dengan persepsi.1
Pendapat ini menekankan bahwa terjadinya persepsi dikarenakan
ada stimulus atau rangsangan dari luar diri seseorang.
Menurut Desmita persepsi adalah “proses kognitif yang
kompleks untuk menghasilkan suatu gambaran yang unik tentang
realitas yang barangkali sangat berbeda dengan kenyataan
sesungguhnya”.2 Sedangkan menurut Chaplin dalam Desmita
mengartikan persepsi sebagai “proses mengetahui atau mengenali
objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera”.3
Selanjutnya menurut Robins dalam Rafy persepsi adalah
“suatu proses cara masing-masing individu mengorganisasikan dan
menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada
lingkungan.4 Adapun menurut Sarlito, persepsi adalah “proses
perolehan, penafsiran, pemilihan, dan pengaturan informasi
1 Bimo Walgito, Psikologi Sosial: Suatu Pengantar, (Yogyakarta : Andi, 2003), h. 53.
2 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010),
h. 119.
3 Ibid., h. 117.
4 Rafy Sapuri, Psikologi Islam Tuntunan Jiwa Manusia Modern, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2009), h. 294.
12
indrawi”.5 Pendapat ini menekankan bahwa persepsi adalah suatu
proses perolehan dan penafsiran masing-masing individu tentang
suatu informasi yang ada pada indera mereka.
Adapun menurut Bimo Walgito, persepsi merupakan “suatu
proses yang didahului oleh proses penginderaan. Kemudian,
penginderaan merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh
individu melalui alat penerima, yaitu alat indera”.6
Menurut Agus Abdul Rahman, persepsi adalah “proses
pemaknaan terhadap stimulus. Jika stimulusnya berupa benda
disebut object perception dan jika stimulusnya berupa manusia
disebut social perception”.7
Sedangkan menurut Ikhwan Lutfi persepsi adalah
“pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan
yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan. Persepsi memberikan makna pada stimulus indrawi (sensory
stimuli)”.8
Dari berberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli,
maka penulis menyimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses
bagaimana seseorang memaknai, memilih, mengorganisasikan, dan
menafsirkan suatu stimulus atau informasi melalui alat indera baik
stimulus berupa benda (object perception) dan stimulus berupa
manusia (sosial perception).
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Sukadji dalam dalam Ikhwan faktor- faktor yang
mempengaruhi persepsi seseorang adalah:
1. Diri orang yang bersangkutan sendiri. Interpretasi seseorang
tentang apa yang dilihatnya dipengaruhi oleh karakteristik
5 Sarlito W. Sarwono, Eko A. Meinarno, Psikologi Sosial, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011),
h. 24.
6 Bimo Walgito, Psikologi Kelompok, (Yogyakarta : Andi, 2010), h. 25.
7 Agus Abdul Rahman, Psikologi Sosial: Integrasi Pengetahuan Wahyu dan Pengetahuan
Empirik, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 79.
8 Ikhwan Lutfi, dkk, Psikologi Sosial, (Jakarta: lembaga penelitian uin, 2009), h. 25.
13
individual, seperti sikap, motif, kepentingan, minat,
pengalaman, dan harapan.
2. Sasaran persepsi, dapat berupa orang, benda, atau peristiwa.
Sasaran persepsi orang dapat disebabkan karena kesamaan,
kedekatan, kebetulan atau penggeneralisasian.
3. Faktor situasi, misalnya kehadiran seseorang dengan pakaian
renang di tepi pantai tidak mengherankan, tetapi bila
berpakaian renang disituasi yang tidak ada hubungannya
dengan berenang maka akan sangat menarik perhatian, karena
bukan hal yang wajar.9
Selanjutnya menurut Bimo Walgito faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi yaitu:
1. Faktor internal. Keadaan individu sebagai faktor internal
karena apa yang ada di dalam diri individu akan
mempengaruhi dalam mengadakan persepsi, baik yang
berhubungan dengan segi kejasmanian maupun dari segi
psikologis seseorang.
2. Faktor eksternal. Stimulus dan lingkungan sebagi faktor
eksternal, karena kejelasan stimulus akan banyak berpengaruh
dalam persepsi dan stimulus yang kurang jelas akan
berpengaruh dalam ketepatan persepsi. Sedangkan lingkungan
atau situasi khususnya yang melatarbelakangi stimulus juga
akan berpengaruh dalam persepsi, lebih-lebih bila objek
persepsi adalah manusia.10
Menurut Sarlito Wirawan faktor-faktor yang mendorong
tumbuhnya persepsi dapat disebabkan oleh hal-hal di bawah ini:
1. Perhatian
Biasanya kita tidak menangkap seluruh rangsangan yang ada di
sekitar kita sekaligus, tetapi kita memfokuskan perhatian kita
9 Ibid., h. 26-27.
10
Walgito, op. cit., h. 54-55.
14
pada perhatian kita pada suatu objek atau dua objek saja.
Perbedaan fokus antara satu orang dengan orang lainnya,
menyebabkan perbedaan persepsi antara mereka.
2. Set
Set adalah harapan seseorang akan rangsangan yang akan
timbul. Misalnya, pada seorang pelari yang siap di garis start
terdapat set bahwa akan terdengar bunyi pistol di saat mana ia
harus mulai berlari, perbedaan set dapat menyebabkan
perbedaan persepsi.
3. Kebutuhan
Kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri
seseorang, akan mempengaruhi persepsi orang tersebut. Dengan
demikian, kebutuhan-kebutuhan yang berbeda, akan
menyebakan pula perbedaan persepsi.
4. Sistem Nilai
Sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh
pula terhadap persepsi. Suatu eksperimen di Amerika serikat
yang dilakukan oleh Bruner dan Goddam tahun 1947, Carter
dan Schooler tahun 1949 dikutip dalam Sarlito Wirawan
Sarwanto, menunjukan bahwa anak-anak yang berasal dari
keluarga miskin mempersepsikan mata uang logam lebih besar
dari pada ukuran yang sebenarnya. Gejala ini ternyata tidak
terdapat pada anak-anak yang berasal dari keluarga kaya.
5. Ciri Kepribadian
Ciri kepribadian akan mempengaruhi pula persepsi. Misalnya,
A dan B bekerja disatu kantor yang sama di bawah pengawasan
satu orang atasan. A yang pemalu dan penakut, akan
mempersepsi atasannya sebagai tokoh yang menakutkan dan
perlu dijauhi, sedangkan B yang punya banyak kepercayaan
15
diri, menganggap atasannya sebagai tokoh yang dapat diajak
bergaul seperti orang biasa lainnya.11
Jadi, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu
tergantung masing-masing kepentingan individu itu sendiri, baik
objek persepsi itu ditunjukkan untuk manusia, benda, maupun
sebuah peristiwa, tergantung situasi yang yang terjadi di
lingkungan sekitar.
2. Kompetensi Guru
Kompetensi dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari
bahasa Inggris, competence yang berarti kecakapan dan kemampuan.12
Sedangkan menurut Sanjaya dalam Sulhan menyatakan bahwa
kompetensi adalah “perilaku rasional guna mencapai tujuan yang
dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan”.13
Adapun
menurut Reece dan Walker dalam Mayuni menyebut kompetensi
sebagai “tingkat tertinggi dari kemampuan seseorang dalam
melakukan sebuah aktivitas pada suatu pekerjaan”.14
Selanjutnya menurut Musfah, kompetensi merupakan
“kemampuan seseorang yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang dapat diwujudkan dalam hasil kerja nyata yang bermanfaat
bagi diri dan lingkungannya”.15
Adapun menurut Sagala, kompetensi
adalah “seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang
harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru untuk dapat
melaksanakan tugas-tugas profesionalnya”.16
11
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 2000), Cet.
8, h. 43-44.
12
Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori
dan Praktik, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 27.
13
Najib Sulhan, Karakter Guru Masa Depan : Sukses & Bermartabat, (Surabaya: Jaring Pena,
2011), h. 120.
14
Ilza Mayuni, Peningkatan Mutu Guru Bahasa Inggris Melalui Pendidikan dalam Jabatan,
(Bandung: Lubuk Agung, 2007), h. 21.
15
Jejen Musfah, op. cit., h. 29.
16
Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2013), h. 23.
16
Menurut Mulyasa dalam Musfah kompetensi guru merupakan
“perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial,
dan spiritual yang secara kafah membentuk kompetensi standar
profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman
terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan
pribadi dan profesionalitas”.17
Pendapat ini menekankan bahwa
kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dalam berbagai hal
yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli,
maka penulis menyimpulkan bahwa kompetensi guru merupakan
kemampuan atau kecakapan seseorang tentang penguasaan
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan spiritual dalam mendidik yang
direfleksikan dari kebiasaan berfikir dan kematangan perilakunya saat
menjalankan profesinya yaitu profesi sebagai guru dalam proses
belajar mengajar.
Menurut Kunandar kompetensi guru meliputi:
1. Kompetensi intelektual
2. Kompetensi fisik
3. Kompetensi pribadi
4. Kompetensi sosial
5. Kompetensi spiritual18
Sedangkan menurut Samana kompetensi keguruan meliputi
“kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
professional”.19
Adapun menurut Undang-Undang Guru dan Dosen
dan Peraturan Pemerintah No. 19 atau 2005 menyatakan kompetensi
guru meliputi kompetensi kepribadian, pedagogis, professional, dan
sosial.20
17 Jejen Musfah, op. cit., h. 27.
18
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007), h. 55.
19
Samana, Profesionalisme Keguruan: Kompetensi dan Pengembangannya, (Yogyakarta:
Kanisius, 1994), h. 53.
20
Syamsul Bahri Thalib, op. cit., h. 274.
17
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74
Tahun 2008 Bab II pasal 3 ayat 2 menyatakan bahwa “kompetensi
guru sebagaimana yang dimaksud ayat 1 meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”.21
Dari beberapa pendapat mengenai kompetensi guru, dapat
disimpulkan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi
kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan
kompetensi sosial.
a. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian
yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan
bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.22
Adapun menurut Bahri Thalib secara perinci sub-
kompetensi kepribadian dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) Sub-kompetensi kepribadian yang mantap dan stabil memiliki
indikator yang esensial: bertindak sesuai dengan norma
hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial, bangga sebagai
guru; dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan
norma.
2) Sub-kompetensi kepribadian yang dewasa memiliki indikator
esensial; menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai
pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
3) Sub-kompetensi kepribadian yang arif yang memiliki
indikator esensial: menampilkan tindakan yang didasarkan
pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta
menunjukkan keterbukaan dalam berfikir dan bertindak.
21 Peraturan Pemerintah R.I Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, (Jakarta: BP. Cipta Jaya,
2009), h. 6.
22
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), Cet. 4, h. 117.
18
4) Sub-kompetensi kepribadian yang berwibawa memiliki
indikator esensial: memiliki perilaku yang berpengaruh positif
terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
5) Sub-kompetensi akhlak mulia dan dapat menjadi teladan
memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma
religius (iman dan takwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan
memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.23
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74
Tahun 2008 Bab II pasal 3 ayat 5 bahwa kompetensi kepribadian
sekurang-kurangnya mencakup kepribadian yang:
1) Beriman dan bertakwa;
2) Berakhlak mulia;
3) Arif dan bijaksana;
4) Demokratis;
5) Mantap;
6) Berwibawa;
7) Stabil;
8) Dewasa;
9) Jujur;
10) Sportif;
11) Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat;
12) Secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri; dan
13) Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.24
Menurut Zakiah dalam Ramayulis kompetensi kepribadian
seorang pendidik meliputi:
1) Guru hendaknya mencintai jabatannya sebagai guru.
2) Guru hendaknya bersifat adil terhadap semua murid-
muridnya. Anak-anak tajam pandangannya terhadap
perlakuan yang tidak adil.
23 Syamsul Bahri Thalib, loc. cit.
24
Peraturan Pemerintah R.I Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, h. 6-7.
19
3) Guru hendaknya berlaku sabar dan tenang.
4) Guru harus berwibawa.
5) Guru harus gembira.
6) Guru harus bersifat manusiawi.
7) Guru harus bekerjasama dengan guru lain.
8) Bekerjasama dengan masyarakat.25
Secara sederhana, kompetensi kepribadian biasanya erat
kaitannya dengan kepribadian seseorang. Selanjutnya kompetensi
kepribadian merupakan kemampuan sikap dan tindakan yang
membedakan seseorang dengan orang yang lainnya. Dan
kepribadian seorang guru itu dinilai penting karena guru
merupakan panutan dan cerminan yang akan menjadi contoh
teladan bagi peserta didiknya.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
kompetensi kepribadian merupakan kemampuan atau kecakapan
seseorang yang meliputi kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,
jujur, arif, berwibawa, berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan
bagi peserta didik.
b. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap
peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.26
Adapun menurut Bahri Thalib secara perinci setiap sub-
komponen dijabarkan menjadi indikator esensial sebagai berikut:
1) Sub-kompetensi memahami peserta didik secara mendalam
memiliki indikator esensial: memahami peserta didik dengan
memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif;
25 Ramayulis, Profesi dan Etika Keguruan, (Jakarta: Kalam Mulia, 2013), Cet. ke-2, h. 55-58.
26
E. Mulyasa, op. cit., h. 75.
20
memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-
prinsip kepribadian; dan mengidentifikasi bekal-ajar awal
peserta didik.
2) Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan
pendidikan untuk kepentingan pembelajaran. Sub-kompetensi
ini memiliki indikator esensial: memahami landasan
kependidikan; menerapkan teori belajar dan pembelajaran;
menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik
peserta didik, serta menyusun rancangan pembelajaran
berdasarkan strategi yang dipilih.
3) Sub-kompetensi melaksanakan pembelajaran memiliki
indikator esensial; menata latar (setting) pembelajaran dan
melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
4) Sub-kompetensi merancang dan melaksanakan evaluasi
pembelajaran memiliki indikator esensial; merancang dan
melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar
secara berkesinambungan dengan berbagai metode,
menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk
menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery learning).
5) Sub-kompetensi mengembangkan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensinya, memiliki indikator
esensial: memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan
berbagai potensi akademik; dan memfasilitasi peserta didik
untuk mengembangkan berbagai kompetensi non-akademik.27
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74
Tahun 2008 Bab II pasal 3 ayat 4 bahwa kompetensi pedagogik
merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran
peserta didik yang sekurang kurangnya meliputi:
1) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;
2) Pemahaman terhadap peserta didik;
27 Syamsul Bahri Thalib, op. cit., h. 275.
21
3) Pengembangan kurikulum atau silabus;
4) Perancangan pembelajaran;
5) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran;
7) Evaluasi hasil belajar; dan
8) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.28
Menurut Syaiful Sagala kompetensi pedagogik yaitu:
“kemampuan dalam pengelolaan peserta didik meliputi (1)
pemahaman wawasan guru akan landasan dan filsafat
pendidikan, (2) guru memahami potensi dan keberagaman
peserta didik, (3) guru mampu mengembangkan
kurikulum atau silabus baik dalam bentuk dokumen
maupun implementasi dalam bentuk pengalaman belajar,
(4) guru mampu menyusun rencana dan strategi
pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar, (5) mampu melaksanakan pembelajaran
yang mendidik dengan suasana yang dialogis dan
interaktif, (6) mampu melakukan evaluasi hasil belajar
dengan memenuhi prosedur dan standar yang
dipersyaratkan, (7) mampu mengembangkan bakat dan
minat peserta didik melalui kegiatan intrakurikuler dan
ekstrakurikuler untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya”.29
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, dapat
disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik merupakan kecakapan
atau kemampuan seseorang dalam mengelola pembelajaran baik
pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum,
menyusun rancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
mampu melakukan evaluasi proses dan hasil belajar, dan dapat
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki peserta didik.
28 Peraturan Pemerintah R.I Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, h. 6.
29
Syaiful Sagala, op. cit., h. 32.
22
c. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan
materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional
Pendidikan.30
Adapun menurut Bahri Thalib setiap sub-kompetensi
profesional memiliki indikator esensial sebagai berikut:
1) Sub-kompetensi menguasai subtansi keilmuan yang terkait
dengan bidang studi memliki indikator esensial; memahami
materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami
struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau
koheren dengan materi ajar; dan memahami hubungan konsep
antar mata pelajaran terkait.
2) Sub-kompetensi menguasai struktur dan metode keilmuan
memiliki indikator esensial: menguasai langkah-langkah
penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan
atau materi bidang studi.31
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan dalam
Musfah kompetensi profesional adalah:
“Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas
dan mendalam yang meliputi: (a) konsep, struktur, dan
metode keilmuan/tekhnologi/seni yang menaungi/koheren
dengan materi ajar; (b) materi ajar yang ada dalam
kurikulum sekolah; (c) hubungan konsep antarmata
pelajaran terkait; (d) penerapan konsep keilmuan dalam
kehidupan sehari-hari; dan (e) kompetisi secara
professional dalam konteks global dengan tetap
melestarikan nilai dan budaya nasional”.32
30 E. Mulyasa, op. cit., h. 135.
31
Syamsul Bahri Thalib, op. cit., h. 276.
32
Jejen Musfah, op. cit., h. 54.
23
Menurut Ramayulis kompetensi profesional meliputi:
1) Menguasai landasan kependidikan, diantara landasan
pendidikan yang harus dikuasai oleh guru adalah mengenal
tujuan pendidikan untuk mencapai pendidikan nasional,
mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat, dan mengenal
standar kompetensi-kompetensi dasar dan indikator
kompetensi dalam pembelajaran.
2) Menguasai bahan pembelajaran, adapun bahan pembelajaran
yang akan dikuasai guru adalah menguasai materi kurikulum
pendidikan dasar dan menengah, menguasai bahan penunjang,
menguasai bahasa dengan baik dan benar, menguasai
tekhnologi informasi, memiliki wawasan tentang penelitian
pendidikan, memahami prinsip-prinsip pengelolaan lembaga
dan program pendidikan di sekolah, menguasai metode
berpikir, mampu bekerja berencana dan terprogram, memiliki
wawasan tentang inovasi pendidikan, mampu memahami
bimbingan konseling, mampu menyelenggarakan administrasi
sekolah, dan berani mengambil keputusan.33
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, dapat
disimpulkan bahwa kompetensi professional merupakan
kemampuan seseorang terhadap penguasaan pengetahuannya
tentang materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
meliputi memahami konsep, struktur, metode keilmuan yang
koheren dengan materi ajar, memahami hubungan konsep
antarmata pelajaran terkait, dan menerapkan konsep keilmuan
dalam kehidupan sehari-hari.
33 Ramayulis, op. cit., h. 85-89.
24
d. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian
dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kepndidikan, orang
tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.34
Menurut Bahri Thalib kompetensi sosial memiliki sub-
kompetensi dengan indikator esensial sebagai berikut:
1) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik. Sub-kompetensi ini memiliki inidikator
esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.
2) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
sesama pendidik dan tenaga kependidikan.
3) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar.35
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan dalam
Musfah mangatakan bahwa:
“Kompetensi sosial merupakan kemampuan pendidik
sebagai bagian dari masyarakat untuk: (a) berkomunikasi
lisan dan tulisan; (b) menggunakan teknologi komunikasi
dan informasi secara fungsional; (c) bergaul secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua atau wali peserta didik; dan (d)
bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar”.36
Menurut Cece Wijaya kompetensi sosial yang harus
dimiliki guru adalah sebagai berikut:
1) Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua
peserta didik.
2) Bersikap simpatik.
3) Dapat bekerja sama dengan dewan pendidikan atau komite
sekolah.
34 E. Mulyasa, op. cit., h. 173.
35
Syamsul Bahri Thalib, op. cit., h. 276.
36
Jejen Musfah, op. cit., h. 52-53.
25
4) Pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan.
5) Memahami dunia sekitarnya (lingkungan).37
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, dapat
disimpulkan bahwa kompetensi sosial merupakan kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi seseorang secara baik dengan
lingkungan sekitar yang meliputi mampu berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar.
Berdasarkan empat kompetensi guru di atas, yaitu
kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional dan sosial maka
dapat disimpulkan bahwa kemampuan seorang guru dalam
kegiatan belajar-mengajar adalah sebagai titik acuan dalam
menjalankan profesinya. Karena kompetensi guru merupakan
pedoman untuk menilai dirinya apakah seorang pendidik sudah
memenuhi standar profesional guru dalam mengajar. Jika belum,
guru harus membenahi segala kekurangan-kekurangannya dan
selalu berusaha untuk mengembangkan segala potensi yang
dimilikinya agar lebih memantapkan dirinya untuk menjadi
seorang guru yang profesional.
3. Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT)
a. Pengertian dan Ruang Lingkup Praktik Profesi Keguruan
Terpadu (PPKT)
Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) adalah kegiatan
akademik yang dilakukan mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) dalam rangka menerapkan dan mengembangkan
kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial yang
berwujud dalam kegiatan praktik keguruan, penelitian, dan
pengelolaan pendidikan, kinerja mahasiswa praktikan dalam aspek
37 Ramayulis, op. cit., h. 74-76.
26
pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku keguruan yang
dialami secara nyata di madrasah atau sekolah.38
Kegiatan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) ini
diadakan untuk melatih kemampuan-kemampuan mahasiswa dalam
upaya terjun langsung kelapangan sebagai seorang tenaga
kependidikan khususnya dalam proses belajar-mengajar. Yaitu
mengembangkan empat kompetensi profesional yang harus
dimiliki seorang guru dalam mengajar.
Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) merupakan
“kegiatan intrakuriuler yang mencakup kegiatan praktik mengajar
penelitian kependidikan, dan pengelolaan kependidikan di
madrasah atau sekolah. Dengan demikian, PPKT mencakup Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Sebagai mata kuliah, PPKT berbobot 6
sks yang dilaksanakan sepenuhnya dimadrasah atau sekolah
praktik”.39
Ruang Lingkup Kegiatan PPKT terdiri atas:
a) Kegiatan pembelajaran di dalam kelas
b) Kegiatan pengabdian kependidikan:
1. Kegiatan kependidikan
2. Kegiatan administrasi pendidikan.
c) Kegiatan penelitian kependidikan.40
PPKT mencakup kegiatan mengajar, pegelolaan
kependidikan, dan penelitian kependidikan di madrasah atau
sekolah. Kegiatanya meliputi dan merencanakan, dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengelola kegiatan-kegiatan
kependidikan, serta penelitian kependidikan di madarasah atau
sekolah.41
38Tim Penyusun, Buku Pedoman Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), (Jakarta:
Laboratorium FITK UIN Jakarta, 2015), h. 5.
39
Ibid.
40
Ibid.
41
Ibid., h. 8.
27
b. Persyaratan Mahasiswa PPKT
Peserta PPKT adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan (FITK) yang telah memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a) Terdaftar sebagai mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK), dibuktikan dengan memperlihatkan bukti
kwitansi pembayaran kuliah dan Kartu Rencana Studi (KRS).
b) Telah menyelesaikan perkuliahan sekurang-kurangnya 110 sks
dan telah mengikuti secara aktif perkuliahan pada semester
VII/VIII, dengan foto copy Indeks Prestasi Semester (IPS) pada
semester sebelumnya (IPS 17).
c) Telah lulus kelompok mata kuliah kependidikan atau keguruan
serta mata kuliah pokok pada jurusan atau program studinya.
d) Telah lulus mata kuliah micro teaching dngan nilai minimal 70.
e) Melunasi biaya pelaksanaan PPKT.
f) Harus mengikuti “kegiatan prapraktik dan pertemuan
persiapan” (pembekalan) sebelum ke madrasah atau sekolah.
g) Hanya dibolehkan mengambil mata kuliah skripsi atau
bimbingan skripsi.
h) Bersedia bersikap dan berperilaku sebagai seorang pendidik
yang digugu dan ditiru terutama selama melaksanakan kegiatan
PPKT.42
c. Tujuan dan Manfaat PPKT
a) Tujuan PPKT
Tujuan umum kegiatan PPKT adalah agar mahasiswa memiliki
kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.
Tujuan khusus kegiatan PPKT adalah agar mahasiswa:
1. Dapat menerapkan berbagai keterampilan dasar
keguruan/kependidikan secara utuh dan terpadu dalam
sistuasi sebenarnya.
42 Ibid., h. 9.
28
2. Dapat mengenal secara cermat lingkungan sosial, fisik,
administrasi, dan akademik madrasah atau sekolah.
3. Dapat menarik pelajaran dari pengalaman dan
penghayatannya, yang direfleksikan dalam perilakunya
sehari-hari.
4. Terampil dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran,
administrasi sekolah atau madrasah, kegiatan
kependidikan, dan penelitian kependidikan.43
b) Manfaat PPKT
Manfaat kegiatan PPKT, antara lain sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa, kegiatan ini memberi pengalaman
langsung untuk mengembangkan keterampilannya
menjalankan profesinya sesuai dengan bidang
keilmuannya, serta melatih berfikir kritis, kreatif, dan
menggunakan prosedur ilmiah dalam memecahkan
masalah kependidikan.
2. Bagi FITK kegiatan ini merupakan media untuk
mengaplikasikan teori-teori kependidikan dalam kegiatan
nyata di lapangan dalam usaha menyiapkan lulusan yang
profesional di bidang kependidikan dan pengajaran.
Melalui kegiatan ini FITK juga memperoleh umpan balik
(feedback) dan sekaligus dapat mengevaluasi diri dalam
rangka peningkatan kualitas pendidikan dan pembelajaran
di FITK.
3. Pemerintah dan masyarakat, melalui kegiatan ini, dapat
memperoleh sumbangan berharga dalam bentuk partisipasi
aktif mahasiswa dalam upaya pengembangan kelembagaan,
dan akan memperoleh calon tenaga kependidikan (Guru)
yang profesional.44
43 Ibid., h. 7.
44
Ibid., h. 8.
29
Dengan demikian banyak sekali tujuan dan manfaat Praktik
Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) bagi mahasiswa dalam upaya
melahirkan calon guru yang berkualitas. Kegiatan ini adalah wadah
agar calon guru memiliki kompetensi-kompetensi dan
mengembangkan segala kreativitas dan keterampilan yang
dimilikinya, agar mahasiswa mempunyai pengalaman dalam
mengajar. Diharapkan kedepannya mahasiswa sebagai tenaga
pendidik bisa berkaca dari pengalamannya. Selanjutnya sebagai bahan
evaluasi juga untuk lembaga kependidikan apa saja yang harus
dibenahi.
B. Hasil Belajar
1. Definisi Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi
dalam dunia pendidikan. Secara umum hasil belajar adalah hal yang
tidak dapat dipisahkan dari proses kegiatan belajar, keduanya saling
terkait. Karena kegiatan belajar merupakan suatu proses, sedangkan
hasil belajar merupakan hasil dari proses belajar.
Hasil belajar menurut Nana Sujana adalah “kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya”.45
Adapun menurut Winkel dalam Purwanto hasil belajar
adalah “perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap
dan tingkah lakunya”.46
Hasil belajar menurut Hamzah yakni “perubahan perilaku yang
relatif menetap dalam diri seseorang sebagai akibat dari interaksi
seseorang dengan lingkungannya. Hasil belajar memiliki beberapa
ranah atau kategori dan secara umum merujuk kepada aspek
45 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), Cet. ke-17, h. 22.
46
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), Cet. ke-VI, h. 45.
30
pengetahuan, sikap, dan keterampilan”.47
Adapun menurut Suprijono
hasil belajar adalah “pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan”.48
Pendapat ini
menekankan bahwa hasil belajar dapat dilihat dari segi kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
Sedangkan menurut Gagne dalam Purwanto hasil belajar
adalah “terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada
stimulus yang ada di lingkungan, yang menyediakan skema yang
terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan
menentukan hubungan di dalam dan di antara kategori-
kategori”.49
Merujuk pada pemikiran Gagne yang dikutip oleh
Thobroni dan Ari Mustofa mengatakan bahwa hasil belajar dapat
berbentuk:
1. Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan
merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik.
Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol,
pemecahan masalah, maupun penerapan aturan.
2. Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan
konsep dan lambang. Keterampilan intelektual merupakan
kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
3. Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
47 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar-Mengajar yang Kreatif
dan Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), Cet. ke-10, h. 213.
48
Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa, Belajar dan Pembelajaran : Pengembangan
Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional, (Yogyakarta: Ar-ruzz Media,
2011), h. 22.
49
Purwanto, op. cit., h. 42.
31
4. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani.
5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.50
Dari beberapa pengertian hasil belajar di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang
dimiliki peserta didik dalam memenuhi suatu tingkat pencapaian
kegiatan belajar yang diperoleh dari pengalaman belajarnya dalam
segi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Proses dan hasil belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor internal
baik yang bersifat fisik maupun psikis, dan faktor eksternal dalam
lingkungan keluarga, sekolah, pekerjaan ataupun masyarakat luas.51
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah
sebagai berikut:
a. Faktor Intern
Menurut Slameto faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar.52
Ada tiga faktor intern antara lain :
1. Faktor Jasmaniah
a) Faktor Kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan
seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah,
kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya
50 Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa, op. cit., h. 23.
51
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), Cet. ke-5, h. 172.
52
Slameto, op. cit., h. 54.
32
lemah, kurang darah ataupun ada gangguan-gangguan atau
kelainan-kelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya.53
b) Cacat Tubuh.
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa
yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi,
hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus
atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau
mengurangi pengaruh kecacatannya itu.54
2. Faktor Psikologis
a) Inteligensi
Tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa tidak dapat
diragukan lagi, sangat menentukan tingkat keberhasilan
belajar siswa. Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan
intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya
untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah
kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin kecil
peluangnya untuk memperoeh sukses.55
b) Perhatian
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa
harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang
dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian
siswa, maka timbulah kebosanan, sehingga ia tidak lagi
suka belajar.56
c) Minat
Minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang
selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil
belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu.57
53 Ibid., h. 55.
54
Ibid.
55
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2003), h. 134.
56
Slameto, op. cit., h. 56.
57
Muhibbin Syah, op. cit., h. 136.
33
d) Bakat
Bakat itu mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran
yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil
belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah
selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu.58
3. Faktor Kelelahan
a) Kelelahan Jasmani dan Rohani.
Kelelahan baik secara jasmani dan rohani dapat
mempengaruhi hasil belajar. Agar siswa dapat belajar
dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi
kelelahan dalam belajarnya. Sehingga perlu diusahakan
kondisi yang bebas dari kelelahan.59
b. Faktor Ekstern
Menurut Slameto faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar
individu.60
Ada tiga faktor ekstern antara lain :
1. Faktor Keluarga
a) Cara Orang Tua Mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya
terhadap belajar anaknya. Betapa pentingnya peranan
keluarga di dalam pendidikan anaknya. Cara orang tua
mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap
belajarnya.61
b) Relasi Antaranggota Keluarga
Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu
diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak
tersebut. Hubungan yang baik adalah hubungan yang
penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan
58 Slameto, op. cit., h. 58.
59
Ibid., h. 60.
60
Ibid., h. 56.
61
Ibid., h. 60.
34
bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk
mensukseskan belajar anak sendiri.62
c) Latar Belakang Kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga
mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada
anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar
mendorong semangat anak untuk belajar.63
2. Faktor Sekolah
a) Metode Mengajar Guru
Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus
dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar itu
mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru yang
kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak
baik pula. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka
metode mengajar harus diusahakan yang setepat, efisien
dan efektif mungkin.64
b) Kurikulum yang diterapkan
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang
diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar
adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima,
menguasai dan mengembangkan pelajaran itu. Kurikulum
yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap
belajar.65
c) Relasi Guru dengan Siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa.
Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada
62 Ibid., h. 62.
63
Ibid., h. 64.
64
Ibid., h. 65.
65
Ibid.
35
dalam proses itu sendiri. Jadi, cara belajar siswa juga
dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya.66
d) Relasi Siswa dengan Siswa
Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang
kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah
diri atau sedang mengalami tekanan-tekanan batin, akan
diasingkan dari kelompok. Akibatnya makin parah
masalahnya dan akan menganggu belajarnya.67
e) Waktu Sekolah
Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar-
mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari siang, sore
atau malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi
belajar siswa. Jadi memilih waktu sekolah yang tepat akan
memberi pengaruh yang positif terhadap belajar.68
3. Faktor Masyarakat
a) Kegiatan Siswa dalam Masyarakat
Perlunya kiranya membatasi kegiatan siswa dalam
masyarakat supaya jangan sampai menganggu belajarnya.
Jika mungkin memilih kegiatan yang mendukung belajar.
Kegiatan itu misalnya kursus bahasa inggris, kelompok
diskusi dan lain sebagainya.69
b) Teman Bergaul
Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah
diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-
baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta
pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup
bijaksana.70
66 Ibid., h. 66.
67
Ibid.
68
Ibid., h. 68.
69
Ibid., h. 70.
70
Ibid., h. 71.
36
c) Bentuk Kehidupan Masyarakat
Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh
terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-
orang yang tidak terpelajar, menjudi, suka mencuri dan
mempunyai kebiasaan yang tidak baik akan berpengaruh
jelek kepada anak (siswa) yang berada di situ.71
Berdasarkan faktor yang mempengaruhi belajar di atas, yaitu
faktor intern dan ekstern dapat dikaji bahwa belajar itu merupakan
proses yang cukup kompleks. Ketika salah satu faktor yang
mempengaruhi belajar siswa ada yang terganggu itu akan
berpengaruh terhadap kegiatan belajar dan akhirnya mempengaruhi
hasil belajar siswa. Karena aktivitas belajar individu memang tidak
selamanya berjalan mulus sesuai dengan apa yang diharapkan. Banyak
kendala-kendala yang dihadapi dalam proses belajar-mengajar.
Kadang peserta didik mudah menangkap apa yang dipelajari, kadang
sulit mencerna mata pelajaran tergantung kondisi yang sedang dialami
siswa. Ketika siswa dalam keadaan tertekan, sudah lelah dalam
belajar, cara mengajar guru yang membosankan, ada masalah dengan
orang tua, teman-teman yang tidak menyenangkan dan lain
sebagainya mana mungkin bisa seseorang belajar dalam kondisi
tenang, dan konsentrasi pun menjadi menurun. Semua aktivitas dalam
pembelajaran akhirnya terganggu. Tetapi ketika anak didik atau siswa
dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut belajar.
Karena dengan belajar yang sungguh-sungguh hasil belajarnya pun
sesuai dengan apa yang diharapkan.
71 Ibid.
37
C. Hakikat Mata Pelajaran Sosiologi
1. Pengertian Sosiologi
Secara terminologi sosiologi berasal dari bahasa Yunani, yakni
socius dan logos. Socius yang berarti kawan, berkawan, ataupun
bermasyarakat. Sedangkan logos berarti ilmu atau dapat juga berbicara
tentang sesuatu. Dengan demikian secara istilah sosiologi dapat
diartikan ilmu tentang masyarakat.72
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
mengatakan bahwa:
“Sosiologi ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial, dan
proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
Selanjutnya struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara
unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial
(norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-
kelompok serta lapisan-lapisan sosial. Proses sosial adalah
pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama,
umpamanya pengaruh timbal balik antara segi kehidupan
ekonomi dengan segi kehidupan politik, antara segi kehidupan
hukum dan segi kehidupan agama, antara segi kehidupan
agama dan segi kehidupan ekonomi dan lain sebagainya”.73
Sedangkan menurut Horton dan Hunt mengatakan bahwa :
“Sosiologi pada hakikatnya bukanlah semata-mata karena ilmu
murni (pure science) yang hanya mengembangkan ilmu
pengetahuan secara abstrak demi usaha peningkatan kualitas
itu sendiri, namun sosiologi bisa juga menjadi ilmu terapan
(applied science) yang menyajikan cara-cara untuk
mempergunakan pengetahuan ilmiahnya guna memecahkan
masalah praktis atau masalah sosial yang perlu di
tanggulangi”.74
Jadi sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
masyarakat baik dalam segi struktur sosial, proses-proses sosial,
termasuk perubahan-perubahan sosial. Sosiologi juga tidak hanya
72 Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2011), Cet. ke-3, h. 69.
73
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 18.
74
J. Dwi Nurwoko dan Bagong, Suyanto, Sosiologi:Teks Pengantar dan Terapan, (Jakarta:
Prenada Media Group, 2007), Cet. 3, h. 2.
38
mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak, karena sosiologi
juga termasuk ilmu terapan guna memecahkan masalah-masalah sosial
yang dialami setiap masyarakat dilingkungan sekitarnya.
2. Tujuan dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran Sosiologi
a. Tujuan
Menurut Permendiknas No. 22 tahun 2006 dalam Sutaji
tentang standar isi, mata pelajaran sosiologi bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Memahami konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi,
kelompok sosial, struktur sosial, lembaga sosial, perubahan
sosial,dan konflik sampai dengan terciptanya integrasi sosial.
2) Memahami berbagai peran sosial dalam kehidupan
bermasyarakat
3) Menumbuhkan sikap, kesadaran dan kepedulian sosial dalam
kehidupan bermasyarakat.
b. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran sosiologi meliputi aspek-
aspek sebagai berikut:
1) Struktur sosial
2) Proses sosial
3) Perubahan sosial
4) Tipe-tipe lembaga sosial75
Sedangkan menurut Permendikbud RI Nomor 69 Tahun
2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA atau
MA dilihat dari Kompetensi Dasar bahwa ruang lingkup mata
pelajaran sosiologi meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1) Gejala sosial, hubungan sosial antar individu, antara individu
dan kelompok serta antar kelompok.
75 Tri Sutaji, “Pengaruh Minat Membaca Buku Sosiologi Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan”, Skripsi pada Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2010, h. 29.
39
2) Perbedaan sosial, masalah-masalah sosial, konflik sosial,
kekerasan dan penyelesaiannya.
3) Perubahan sosial, globalisasi, ketimpangan sosial dan
pemberdayaan komunitas.76
Berdasarkan tujuan dan ruang lingkup mata pelajaran sosiologi
di atas, sosiologi memiliki arti penting dalam proses pembelajaran
untuk menumbuhkan dan meningkatkan kepekaan peserta didik dalam
kehidupan bermasyarakat dan mampu beradaptasi dengan baik
terhadap lingkungan sekitarnya.
D. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan mengenai judul skripsi yang penulis buat
yaitu pengaruh persepsi siswa MA tentang kompetensi guru praktik
profesi keguruan terpadu (PPKT) terhadap hasil belajar sosiologi
sebelumnya sejauh pengetahuan membaca penulis dari perpustakaan,
internet, dan sumber lainnya belum pernah ada yang membahasnya. Tetapi
bukan berarti tidak ada, disini penulis mencari pemahaman yang serupa
walaupun berbeda fokus variabelnya, sehingga didapatkan penelitian
relevan sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Riza Fahlevi, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Hubungan
antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT
dengan minat belajar siswa (studi kasus di MTs Nur Asy-Syafi’ah
(YASPINA), Rempoa Ciputat Tangerang Selatan)”.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analisis. Adapun hasil
penelitian menunjukkan bahwa nilai rhitung sebesar 0,72 dan termasuk
kategori kuat (nilai rhitung pada rentang 0,60 - 0,799) dengan nilai KD
sebesar 52% dan thitung 9,8%. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat
76 Permendikbud RI Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
SMA/MA, h.188-192.
40
hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara persepsi siswa
tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dengan minat belajar
siswa MTs Yaspina Rempoa Ciputat Tangerang Selatan.77
2. Penelitian yang dilakukan oleh Teguh Prayitno, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “pengaruh persepsi
siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS
siswa di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi”.78
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear
sederhana. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwasanya persepsi
siswa mengenai keterampilan mengajar guru termasuk dalam
kualifikasi cukup. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata persepsi siswa
mengenai keterampilan mengajar guru, yaitu 70,82. Adapun skor yang
lebih besar dari rata-rata adalah 42 atau sekitar 50%. Kemudian hasil
belajar siswa termasuk dalam kualifikasi cukup. Hal ini dapat dilihat
dari rata-rata hasil belajar siswa, yaitu 76,94, kemudian siswa yang
memperoleh nilai lebih besar dari rata-rata adalah 38 atau sekitar
45,2%. Selanjutnya dari hasil uji t diperoleh thitung untuk variabel X
sebesar -1,307 dengan signifikansi 0.195. Jadi, dapat dismpulkan tidak
ada pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa mengenai
keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Tatik Alfiyati, Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri Salatiga dengan judul “pengaruh persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar kelas VIII
Madrasah Tsanawiyah Negeri Cepogo”.79
77Muhamad Riza Fahlevi, “Hubungan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar
mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa (studi kasus di MTs Nur Asy-Syafi’ah (YASPINA),
Rempoa Ciputat, tangerang Selatan)”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, Jakarta, 2014.
78
Teguh Prayitno, “pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap
hasil belajar IPS siswa di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi”, Skripsi pada Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2015.
79
Tatik Alfiyati, “pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru terhadap
motivasi belajar kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Cepogo”, skripsi pada Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Salatiga, Salatiga, 2011.
41
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional sebab
akibat. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwasanya ada
pengaruh yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y pada
siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Cepogo Dusun Gunung
Wijil Desa Bakulan Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali Tahun
2011. Artinya ada pengaruh positif antara persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar kelas VIII
Madrasah Tsanawiyah Negeri Cepogo tahun 2011. Hal ini terbukti
karena rxy lebih besar dari pada r tabel (r product moment) yaitu 0.987,
yang mana dengan N = 110 diperoleh nilai r pada taraf signifikan 5%
sebesar 0.195 dan nilai r pada taraf signifikan 1% sebesar 0.256,
sehingga hipotesis dapat diterima kebenarannya.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Miftahun Ni’mah, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Persepsi Siswa
Terhadap Mahasiswa Praktikan Praktik Profesi Keguruan Terpadu
(PPKT) dalam Kinerja Pembelajaran PAI ( Studi Kasus di Madrasah
Aliyah Pembangunan UIN Jakarta).”
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Adapun
hasil penelitian menunjukkan bahwasanya siswa berpersepsi baik
terhadap mahasiswa praktikan praktik profesi keguruan terpadu
(PPKT) dalam kinerja pembelajaran PAI di Madrasah Aliyah
Pembangunan UIN Jakarta dalam arti mahasiswa praktikan telah
melaksanakan tugas secara baik. Kemudian mahasiswa praktikan
PPKT telah terampil dalam mengembangkan keterampilan-
keterampilan yang dimilikinya dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar dan telah memenuhi 4 kompetensi yang harus dimiliki
seorang pendidik.80
80Miftahun Ni’mah, “Persepsi Siswa Terhadap Mahasiswa Praktikan Praktik Profesi
Keguruan Terpadu (PPKT) dalam Kinerja Pembelajaran PAI”, Skripsi pada Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013.
42
E. Kerangka Berpikir
Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka dapat diambil sebuah kerangka pemikiran sebagai
berikut. Guru merupakan salah seorang tenaga pendidik yang memegang
andil besar dalam keberhasilan suatu proses belajar mengajar. Maka dari
itu khusunya lembaga kependidikan harus mampu menyiapkan calon-
calon guru profesional agar dapat mendidik anak bangsa agar tujuan
pembangunan pendidikan tercapai. Sehingga dalam lembaga kependidikan
ada yang namanya praktik profesi keguruan terpadu (PPKT).
Kompetensi Guru praktik profesi keguruan terpadu (PPKT)
merupakan kemampuan calon guru yang sedang tugas praktik mengajar
untuk mengembangkan kompetensi guru professional, yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan
kompetensi sosial. Didalam kegiatan PPKT calon-calon guru dilatih untuk
mengembangkan kompetensi guru profesional agar calon guru mampu
menyalurkan bakat dan kreativitas yang dimiliki dalam proses belajar
mengajar. Karena kompetensi-kompetensi yang dimiliki guru akan
mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa.
Ketika seorang guru menguasai kompetensi-kompetensi guru
profesional apa yang dia ajarkan kepada peserta didik tersalurkan sesuai
dengan harapan dan mereka akan memiliki persepsi positif terhadap
kemampuan yang dimiliki guru praktik dalam proses pembelajaran. Dan
sebaliknya, siswa akan memiliki persepsi negatif jika calon guru tidak
menguasai kompetensi guru profesional dan berdampak juga terhadap
hasil belajar siswa. Jadi, salah satu keberhasilan suatu proses pembelajaran
ada ditangan seorang guru.
Berikut bagan kerangka berpikir dari penelitian ini tentang
pengaruh persepsi siswa MA tentang Kompetensi guru praktik profesi
keguruan terpadu (PPKT) terhadap hasil belajar sosiologi.
43
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Berpikir
Persepsi Siswa
Hasil Belajar
Mata Pelajaran Sosiologi
Kompetensi Guru PPKT
Kompetensi
Sosial
Kompetensi
Profesional
Kompetensi
Pedagogik
Kompetensi
Kepribadian
44
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah
penelitian. Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa MA tentang
kompetensi guru praktik profesi keguruan terpadu (PPKT) terhadap
hasil belajar sosiologi.
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa MA
tentang kompetensi guru praktik profesi keguruan terpadu (PPKT)
terhadap hasil belajar sosiologi.
45
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini penulis lakukan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Bogor
dan Madrasah Aliyah Al-Mukhlishin Ciseeng - Bogor. Adapun waktu
penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2016 sampai bulan Januari
2017. Berikut rencana penelitian yang disajikan pada tabel 3.1:
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Bulan
2016
2017
1 2 8 9 10 11 12 1
a. Persiapan Penelitian
1. Pengajuan Judul
2. Penyelesaian Proposal
3. Izin Penelitian
4. Penyusunan
Instrumen
b. Pelaksanaan Penelitian
1. Pengumpulan Data
2. Pengolahan Data
3. Analisis Data
4. Penyusunan Hasil
Penelitian
c. Pelaksanaan Ujian
1. Sidang Munaqosah
2. Revisi Skripsi
3. Pengumpulan Skripsi
46
B. Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1 Dalam penelitian
ini penulis menggunakan metode deskriptif-analisis dengan pendekatan
kuantitatif.
Penelitian kuantitatif merupakan “metode untuk menguji teori-teori
tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Variabel-variabel
ini diukur (biasanya dengan instrumen penelitian) sehingga data yang
terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik.”2
Menurut Nana Syaodih penelitian deskriptif merupakan “penelitian
yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena apa adanya
dan tidak memberikan perlakuan, manipulasi, atau pengubahan pada
variabel-variabel bebas”.3 Metode deskriptif tidak hanya menggambarkan
kondisi objek penelitian, tetapi juga menganalisanya berdasarkan metode,
teori, dan kemampuan peneliti.4 Tujuan penelitian deksriptif, yakni untuk
“menjelaskan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta
dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu”.5
Dalam penelitian ini data yang dihasilkan adalah data kuantitatif
yaitu berupa bilangan (angka) yang akan dianalisa, kemudian hasilnya
dijelaskan secara deskriptif. Tujuan menggunakan metode ini peneliti
ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh antara persepsi siswa MA
tentang kompetensi guru praktik profesi keguruan terpadu (PPKT)
terhadap hasil belajar sosiologi. Dalam penelitian ini digunakan angket
atau kuesioner untuk mendapatkan jawaban atas masalah penelitian ini.
1 Sugiyono, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2016),
Cet. ke-23, h. 2.
2 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi Tesis, Desertasi dan karya ilmiah, (Jakarta:
Kencana, 2011), h. 38.
3 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011), Cet. ke-7, h. 72-73.
4 Pedoman Penulisan Skripsi, (Ciputat: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2014), h. 63.
5 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Pradigma Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 54.
47
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sugiyono mengatakan bahwa populasi adalah “wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.6
Menurut Zainal Arifin populasi adalah “keseluruhan objek
yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal
yang terjadi”.7 Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa atau siswi MA Negeri 2 Bogor dan MA Al Mukhlishin Ciseeng-
Bogor. Berikut populasi terjangkaunya yang disajikan pada tabel 3.2:
Tabel 3.2
Populasi
No Nama Sekolah Kelas Jumlah
Siswa
Guru Praktikan
1 MAN 2 Bogor X IPS 1 38 M. Iqbal Muharram
X IPS 2 38
X IPS 3 39
XI IPS 1 40
XI IPS 2 40
XI IPS 3 40
2 MA Al
Mukhlishin
Ciseeng-Bogor
X IPA 1 38 Didin Rohidin
X IPS 1 41
XI IPS 1 32 Lusy Alfiah
Jumlah 346 3 Guru Praktikan
6 Sugiyono, op. cit., h. 80.
7 Zainal Arifin, op. cit., h. 215.
48
2. Sampel
Menurut Sugiyono sampel adalah “bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”8 Adapun menurut
Zainal Arifin, bahwa sampel merupakan “sebagian dari populasi yang
akan diselidiki”.9
Arikunto mengatakan bahwa,” untuk sekedar ancer-ancer,
maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika
jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%.10
Sampel siswa diambil 15% dari seluruh populasi sehingga jumlah
keseluruhan sampel adalah 52 siswa. Penelitian ini menggunakan
tekhnik propotional random sampling.
Menurut Arikunto, propotional random sampling adalah
tehnik pengambilan sampel yang dilakukan untuk
menyempurnakan penggunaan tehnik sampel wilayah. Ada
kalanya banyaknya subjek yang terdapat pada setiap wilayah
tidak sama. Oleh karena itu untuk memperoleh sampel
representatif, pengambilan subjek dari setiap strata atau setiap
wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan
banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah.11
Jadi dengan teknik ini sampel dapat di peroleh sesuai dengan
jumlah subyek yang ada di setiap sekolah. Wilayah dalam penelitian
ini siswa yang ada di MAN 2 Bogor dan MA Al-Mukhlishin Ciseeng-
Bogor. Pengambilan sampel secara random sebesar 15% dari jumlah
populasi dengan rincian seperti yang disajikan pada tabel 3.3:
8 Sugiyono, op. cit., h. 81.
9 Zainal Arifin. loc. cit.
10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2002), Cet. 12, h. 112.
11 Ibid., h. 116.
49
Tabel 3.3
Sampel
No Kelas Jumlah
Siswa
Jumlah Sampel Sekolah
1 X IPS 1 38 (38 x 52) : 346 = 6 MAN 2 Bogor
2 X IPS 2 38 (38 x 52) : 346 = 6
3 X IPS 3 39 (39 x 52) : 346 = 6
4 XI IPS 1 40 (40 x 52) : 346 = 6
5 XI IPS 2 40 (40 x 52) : 346 = 6
6 XI IPS 3 40 (40 x 52) : 346 = 6
7 X IPA 1 38 (38 x 52) : 346 = 6 MA Al
Mukhlishin
Ciseeng-Bogor
8 X IPS 1 41 (41 x 52) : 346 = 6
9 XI IPS 1 32 (32 x 52) : 346 = 4
Jumlah 52
15% x 346 = 51,9 dibulatkan 52
D. Variabel Penelitian
Istilah variabel ini dimaknai sebagai “sebuah konsep atau objek
yang sedang diteliti, yang memiliki variasi (vary-able) ukuran, kualitas
yang ditetapkan oleh peneliti berdasarkan pada ciri-ciri yang dimiliki
konsep (variabel) itu sendiri”.12
Dengan dasar definisi tersebut, dapat
penulis jelaskan bahwa penelitian ini mempunyai dua variabel, yaitu:
1. Variabel pertama berupa persepsi siswa MA tentang kompetensi guru
PPKT, variabel ini menduduki posisi sebagai variabel bebas
(Independent Variabel), yaitu masukan yang memberi pengaruh
terhadap hasil, yang diberi symbol dengan huruf X.
2. Variabel kedua berupa hasil belajar sosiologi, variabel ini menduduki
posisi sebagai variabel terikat (Dependent Variabel), yaitu hasil
12 Muhammad Idrus, Metodologi Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta: Erlangga, 2009), h. 77.
50
sebagai pengaruh variabel bebas (Independent Variabel), yang diberi
symbol Y.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan “cara mengumpulkan data
yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian”.13
Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
(kuesioner), wawancara dan teknik dokumentasi.
1. Angket (kuesioner)
Menurut Bungin metode angket “berbentuk rangkaian atau
kumpulan pertanyaan yang disusun secara sistematis dalam sebuah
daftar pertanyaan, kemudian dikirim kepada responden untuk diisi.
Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan kepetugas atau
peneliti.14
Menurut Sugiyono, “kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti
variabel yang akan di ukur dan tahu apa yang bisa diharapkan
dari responden”.15
Maka daripada itu teknik pengumpulan data yang akan penulis
gunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara memberikan angket
(kuesioner) kepada para responden di MA Negeri 2 Bogor dan MA Al
Mukhlishin Ciseeng – Bogor.
13 Juliansyah Noor, op. cit., h. 138.
14 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Format-Format Kuantitatif dan
Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik, Komunikasi, Manajemen, dan Pemasaran,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), Cet. ke-1, h. 130.
15 Sugiyono, op. cit., h. 142.
51
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrument Variabel Persepsi Siswa MA tentang
Kompetensi Guru PPKT
Variabel Sub variable Indikator Nomor
item
Pengaruh
Persepsi
Siswa MA
tentang
Kompetensi
Guru PPKT
terhadap
Hasil
Belajar
Sosiologi
a. Kompetensi
Pedagogik
Guru PPKT
a. Memahami peserta didik
b. Merancang pelaksanaan
pembelajaran
c. Pelaksanaan evaluasi
hasil belajar
d. Mengembangkan potensi
peserta didik
1,2,3
4,5,6
7,8,9,10
11,12,13
b. Kompetensi
Kepribadian
Guru PPKT
a. Kepribadian yang
mantap, stabil, dan
dewasa
b. Kepribadian yang arif
dan berwibawa
c. Berakhlak mulia
14,15,16
17,18,19
20,21,22
c. Kompetensi
Profesional
Guru PPKT
a. Menguasai substansi
keilmuan (materi ajar)
b. Menerapkan konsep-
konsep keilmuan dalam
kehidupan sehari-hari.
23,24,25,26
27,28,29
d. Kompetensi
Sosial Guru
PPKT
a. Mampu berkomunikasi
dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik,
b. Mampu berkomunikasi
dan bergaul secara efektif
dengan sesama pendidik
dan tenaga kependidikan
30,31,32
33,34,35
52
c. Mampu berkomunikasi
dan bergaul secara efektif
dengan orang tua atau
wali peserta didik.
36,37,38
Sebelum instrumen penelitian disebarkan kepada responden,
terlebih dahulu dilakukan pengujian, yaitu di uji validitas dan
reliabilitasnya:
a. Uji Validitas
Menurut Syofian validitas adalah “menunjukkan sejauh
mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur.16
Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang
disebarkan kepada reponden baik atau tidak.
Adapun rumus yang digunakan untuk menguji validitas
dengan menggunakan perhitungan korelasi product moment:
rxy
√( ( ) )( ( ) )
keterangan:
rxy = Koefisien korelasi
n = Banyaknya subyek
Σ x = Jumlah nilai setiap butir soal
Σ y = Jumlah nilai total
Σ xy = Jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dari x dan y
16 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan
Perhitungan Manual dan SPSS, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014), cet.-2, h. 46.
53
b. Uji Reliabilitas
Menurut Syofian reliabilitas adalah “untuk mengetahui
sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan
menggunakan alat pengukur yang sama pula.17
Suatu angket
(kuesioner) dikatakan reliabel apabila jawaban responden
terhadap pernyataan tetap akurat, stabil dan konsisten.
Adapun perhitungan yang dapat digunakan untuk uji
reliabilitas dengan menggunakan rumus K-R.21 (Kuder
Richardson) berikut ini :
r 11 (
) (
( )
)
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrument
k = Banyaknya butir soal atau butir
m = Skor rata-rata
Vt = varians total, untuk varians dapat dicari dengan cara:
V
( )
2. Wawancara
Menurut Husaini dan Purnomo wawancara ialah “Tanya jawab
lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Pewawancara
disebut interviewer, sedangkan orang yang diwawancarai disebut
interviewee”.18
Pengumpulan data melalui wawancara ini ditujukan
kepada responden di MA Negeri 2 Bogor dan MA Al Mukhlishin
Ciseeng – Bogor.
17 Ibid., h. 55.
18 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2009), Cet. ke-2, h. 55.
54
3. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto yaitu dimana peneliti menyelidiki
“benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.”19
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan “cara menganalisis data data
penelitian, termasuk alat-alat statistik yang relevan yang digunakan dalam
penelitian”.20
Teknik analisis data adalah sebagai berikut:
1. Tahap Pengolahan Data
Pengolahan data adalah “kegiatan lanjutan setelah
pengumpulan data dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif,
pengolahan data secara umum dilaksanakan melalui tahap memeriksa
(editing), proses pemberian identitas (coding), dan proses pembeberan
(tabulating)”.21
a. Editing
Menurut Syofian Siregar editing adalah “proses pengecekan
atau memeriksa data yang telah berhasil dikumpulkan dari
lapangan, karena ada kemungkinan data yang telah dimasukan
tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan, tujuan dilakukan
editing untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan dan kekurangan
data yang terdapat pada catatan di lapangan”.22
19 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2010), edisi revisi, Cet. 14, h. 201.
20 Juliansyah Noor, op. cit., h. 163.
21 Burhan Bungin, op. cit., h. 182.
22 Syofian Siregar, op. cit., h. 86.
55
b. Pengkodean
Menurut Bungin pengkodean dilakukan “setelah tahap
editing selesai dilakukan, kegiatan berikutnya adalah
mengklasifikasi data-data tersebut melalui tahapan koding.
Maksudnya bahwa data yang telah diedit tersebut diberi identitas
sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis”.23
Selanjutnya untuk mengukur instrumen dalam penelitian ini
penulis menggunakan skala likert. Kemudian penulis memberikan
bobot nilai dalam setiap item pernyataan angket dengan merubah
jawaban dengan angka.
a) Alternatif jawaban selalu, dengan bobot nilai 4.
b) Alternatif jawaban sering, dengan bobot nilai 3.
c) Alternatif jawaban kadang-kadang, dengan bobot nilai 2.
d) Alternatif jawaban tidak pernah, dengan bobot nilai 1.
c. Tabulasi
Tabulasi adalah “memasukan data pada tabel-tabel tertentu
dan mengatur angka-angka serta menghitungnya”.24
2. Menganalisis Data
a. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
yang diambil berasal dari dari populasi yang berdistribusi
normal atau tidak.25
2) Uji Heteroskedositas
Uji heteroskedositas adalah dimana terjadinya
ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model
23 Burhan Bungin, op. cit., h. 184.
24 Ibid.
25 Juliansyah Noor, op. cit., h. 174.
56
regresi yang baik adalah model yang mengisyaratkan tidak
adanya masalah heteroskedositas.26
3) Koefisien Determinasi
“Koefisien Determinasi yang dikuadratkan (rSquare)
dinamakan dengan koefisien determinasi atau koefisien
penentu. Koefisien determinasi merupakan proporsi untuk
menentukan terjadinya presentase variansi bersama antara
variabel X dengan variabel Y jika dikalikan dengan 100%”.27
“Maksud dari koefisien determinasi adalah untuk
mengetahui seberapa besar sumbangan (kontribusi yang di
berikan variabel X terhadap perubahan variabel Y”.28
KP = (r)² v x 100%
b. Uji Linieritas
Uji linearitas adalah uji yang digunakan untuk menyatakan
apakah persamaan linier cocok digunakan pada data yang ada.29
1) Membuat hipotesis dalam uraian kalimat
H0 :Data persepsi siswa MA tentang kompetensi guru
PPKT diterima dengan data hasil belajar sosiologi
tidak berpola linier.
Ha :Data persepsi siswa MA tentang kompetensi guru
PPKT diterima dengan data hasil belajar sosiologi
berpola linier.
2) Menentukan taraf signifikansi α = 0.5%
3) Menghitung nilai Fhitung
Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKreg (a))
26 Duwi Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate dengan SPSS, (Yogyakarta: Gava
Media, 2013), Cet. 1, h. 74.
27 Budi Susetyo, Statistik Untuk Analisis Penelitian, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2010), h.
122.
28 Syofian Siregar, op. cit., h. 290.
29 Fridayana Yudiaatmaja, Analisis Regresi dengan Menggunakan Aplikasi Komputer Statistik
SPSS, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2013), h. 79.
57
JKreg (a) = ( )
Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKreg a (b/a))
JKreg a (b/a) = b (
)
Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres)
(JKres) = ∑Y² - (JKreg a (b/a) + JKreg a)
Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKreg (a))
(RJKreg (a)) = JKreg a
Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKreg (a/b))
(RJKreg (a/b)) = JKreg a (b/a)
Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres)
(RJKres) =
Menghitung Fhitung
Fhitung =
(
)
Menghitung Ftabel30
Ftabel = F(α)(1,n-2)
c. Uji Hipotesis
1) Regresi Linier Sederhana
“Regresi linier sederhana digunakan hanya untuk satu
variabel bebas (independent) dan satu variabel tak bebas
(dependent)”.31
Dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi linier sederhana karena hanya terdapat satu variabel
bebas (independent) yaitu persepsi siswa MA tentang
kompetensi guru PPKT, dan juga satu variabel tak bebas
30 Syofian Siregar, op. cit., h. 285.
31 Ibid., h. 284.
58
(dependent) yaitu hasil belajar sosiologi. Dengan persamaan
sebagai berikut:
Y = a + bX
Dimana:
Y = Variabel terikat
X = Variabel bebas
a dan b = konstanta32
a) Menghitung nilai konstanta b
b =
( )
b) Menghitung nilai konstanta a
a =
2) Uji t
Tujuan membandingkan ttabel dan thitung adalah “untuk
mengetahui apakah H0 ditolak atau diterima berdasarkan
kaidah pengujian”.33
a. Kaidah pengujian34
Jika, thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Jika, thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.
b. Menghitung thitung dan ttabel35
Menghitung nilai t hitung
T hitung = √
√ ( )
Menghitung t tabel
T tabel = t(a/2)(n-2)
32 Ibid.
33 Ibid., h. 290.
34 Ibid., h. 286.
35 Ibid.
59
G. Hipotesis Statistik
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara
persepsi siswa MA tentang kompetensi guru Praktik Profesi Keguruan
Terpadu (PPKT) terhadap hasil belajar sosiologi (studi kasus sekolah MA
di wilayah Bogor) yang disajikan sebagai berikut:
a. H0 : = 0; Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi
siswa MA tentang kompetensi guru PPKT terhadap hasil belajar
sosiologi.
b. Ha : ≠ 0; Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa
MA tentang kompetensi guru PPKT terhadap hasil belajar sosiologi.
60
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Gambaran Umum MA Negeri 2 Bogor
a. Sejarah Singkat MA Negeri 2 Bogor
MA NEGERI 2 BOGOR adalah sekolah Madrasah Aliyah
Negeri yang terletak di Jl. Pajajaran No.6, Kelurahan Baranang
Siang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Dengan Kode Pos : 16143 dan nomor telp/fax : (0251) 8321740.
MA NEGERI 2 BOGOR pertama kali dibuka pada tahun
1992 dan secara resmi mendapat ijin operasional dari Kepala
Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi
Jawa Barat.
Sebelum secara resmi menjadi MA NEGERI 2 BOGOR
seperti saat ini, sekolah ini telah melalui beberapa perubahan.
Tercatat pada tahun 1952, sekolah ini bernama PGAN 6 tahun.
Kemudian pada tahun 1990 berubah menjadi MAN BOGOR 2.
Lalu pada tahun 1992 barulah sekolah ini bernama MAN 2
BOGOR sampai saat ini.
Saat ini MAN 2 BOGOR berstatus Akreditasi A (Amat
Baik), dengan Nomor Statistik Sekolah 3.1.1.3.2.7.1.0.2.0.2.8. dan
NPSN 20177119.1
b. Visi dan Misi
1) Visi
Terwujudnya Madrasah yang berbudaya, berprestasi, dan
berakhlak mulia.
1 Profil Sekolah MAN 2 Bogor (www.man2bogor.com).
61
2) Misi
Untuk mencapai visi sebagai sekolah yang memberikan layanan
pendidikan yang bermutu sesuai dengan standar pelayanan minimal
dan standar oprasional prosedur, perlu dilakukan suatu misi berupa
kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas dan sistematis.
Berikut misi MA NEGERI 2 BOGOR yang dirumuskan
berdasarkan visi sekolah.
a) Melaksanakan pembelajaran secara efektif sesuai dengan
potensi yang dimiliki.
b) Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan
ajaran Islam
c) Memelihara lingkungan yang sehat, kondusif, dan
harmonis.
d) Menumbuhkembangkan Madrasah yang berbudaya dan
berprestasi.
e) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan
warga madrasah dan stakeholder.2
c. Tujuan Sekolah
Tujuan sekolah dijabarkan berdasarkan visi dan misi
sekolah. Berdasarkan dua hal tersebut, dapat dijabarkan tujuan MA
NEGERI 2 BOGOR adalah:
1) Nilai Ujian Nasional (UN) dan Ujian Madrasah (UM)
mencapai minimal 8.00.
2) Proporsi lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi
minimal 80%.
3) Proporsi lulusan yang diterima pada perguruan tinggi negeri
melalui SNMPTN dan SBMPTN minimal 90%.
4) Memiliki kelompok peserta didik dalam olimpiade matematika,
fisika, kimia, biologi, ekonomi/akuntansi, geografi, dan lomba
Bahasa dan sastra serta mampu finalis di tingkat nasional.
2 Ibid.
62
5) Memiliki qari dana tau qariah serta menjadi finalis tingkat
provinsi.
6) Memiliki tim cepat tepat agama dan mampu menjadi finalis
tingkat nasional.
7) Peserta didik mahir dalam baca, tulis, Al-qur’an (BTQ)
minimal 90%.
8) Peserta didik hafal Al-qur’an minimal 3 (tiga) Juz sebanyak
20%.
9) Memiliki tim olah raga minimal 3 cabang dan mampu menjadi
finalis tingkat provinsi.
10) Menjadi finalis tingkat nasional minimal 3 (tiga) cabang
ekstrakulikuler.
11) Seluruh peserta didik mengamalkan ajaran Islam, berakhlak
mulia, disiplin dan berwawasan kebangsaan.
12) Mempertahankan predikat sebagai sekolah Adiwiyata Nasional
dan menjadi sekolah dengan katergori sekolah Adiwiyata
Mandiri.3
2. Gambaran Umum MA Al-Mukhlishin
a. Sejarah Singkat MA Al-Mukhlishin
Madrasah Aliyah Al-Mukhlishin berdiri tahun 1988 di
lingkungan ponpes Al-Mukhlishin Ciseeng, adalah sekolah
lanjutan berbasis agama pertama di daerah tersebut. Atas prakarsa
bapak H. Zaenal Abidin berdirilah sekolah tersebut. Untuk
memenuhi kebutuhan sekolah lanjutan tingkat atas di daerah
Ciseeng. Gedung Madrasah Aliyah Al-Mukhlisin pertama kali
adalah gedung yang sekarang ditempati Mts Al-Mukhlishin, dan
yang sekarang dipakai untuk KBM adalah gadung Eks. SMAI Al-
Mukhlishin.
Kepala sekolah pertama MA Al-Mukhlishin adalah Bapak
Heri Juhaeri B.A. beliau berasal dari Cirebon yang menjadi kepala
3 Ibid.
63
sekolah dari awal berdiri Aliyah Al-Mukhlishin, yaitu tahun 1988
sampai tahun 1997. Pada masa beliau, peminat Madrasah Aliyah
Al-Mukhlishin bisa dibilang cukup banyak, mencapai delapan
puluh tujuh orang dalam satu angkatan, dan yang termasuk siswa
angkatan pertama Madrasah Aliyah adalah guru kita bersama yaitu
Bapak Ilyas S.Ag dan Bapak Yusup S.Ag.
Waktu berlanjut, lalu kemudian jabatan kepala sekolah di
gantikan oleh bapak Drs Warsono, beliau juga adalah orang
Cirebon yang menjadi kepala sekolah Madrasah Aliyah Al-
Mukhlishin dari tahun 1997 sampai tahun 1999. Nah kepala
sekolah ketiga yang menjabat di MA Al-Mukhlishin adalah bapak
Drs. Suparman M.Pd. yang biasa disapa Abi Parman, dan yang
menjadi wakilnya adalah bapak Ir. Cahya Purnama. Beliau berdua
adalah orang yang dari awal Aliyah berdiri sampai sekarang tetap
eksis di sekolah ini, beliau telah jadi bagian yang tak terpisahkan
dari Aliyah. Beliau menjadi kepala sekolah dari tahun 1999 sampai
tahun 2006, walaupun sudah tidak menjabat tapi abi Parman tetap
mengajar di Madrasah Aliyah Al-Mukhlishin. Setelah abi Parman,
jabatan kepala sekolah dipegang oleh bapak Yaya Suhaya, beliau
tidak lama menjadi kepala sekolah , hanya dari tahun 2006 sampai
tahun 2008.
Kemudian digantikan oleh Bapak Ustad Aden. Bapak Ustad
Aden menjadi kepala sekolah dari tahun 2008, bapak Aden adalah
sosok yang tak asing karana sebelum itu beliau adalah kepala
sekolah Mts Al-Mukhlishin dan sampai sekarang pun beliau masih
menjabat di kedua sekolah tersebut. Bapak Aden memang luar
biasa uletnya, beliau kembali membangun Aliyah yang waktu itu
jumlah siswanya hanya belasan orang, sampai sekarang jumlah
siswa sudah mencapai seratusan orang lebih. Beliau melakukan
pendekatan dengan para siswanya sehingga bisa dibilang Bapak
64
Aden ini adalah guru, kepala sekolah, sekaligus teman bagi para
siswanya.4
b. Visi dan Misi
1) Visi
Terwujudnya madrasah yang unggul dalam ilmu, iman, dan
amal.
2) Misi
Misi dari sekolah MA Al-Mukhlishin adalah sebagai berikut:
a) Menjadikan peserta didik yang berakhlak dan berbudi
luhur.
b) Membina peserta didik yang berlandaskan iman dan
takwa.
c) Meningkatkan dan memacu profesionalisme guru
sehingga memperoleh sumber daya yang handal.
d) Mengadakan dan menegakkan disiplin semua personalia
yang terkait dengan mengejawantahkan budaya bersih,
budaya belajar, dan budaya kerja.
e) Meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan
meningkatkan pengetahuan sebagai anggota masyarakat
dalam mengadakan hubungan timbal balik baik dengan
lingkungan sosial, budaya, dan alam semesta.5
B. Deskripsi Data
Penelitian ini meliputi dua variabel, variabel pertama berupa
variabel bebas yaitu persepsi siswa MA tentang kompetensi guru PPKT
(Variabel X) dan variabel kedua berupa variabel terikat yaitu hasil belajar
siswa (Variabel Y). Penelitian ini dilakukan di MA Negeri 2 Bogor dan
MA Al-Mukhlishin Ciseeng Bogor. Adapun pengumpulan data yang
4 Profil Sekolah MA Al-Mukhlishin Ciseeng 5 Ibid.
65
diperoleh penulis melalui angket (kuesioner), wawancara dan dokumentasi
guna memperoleh hasil data yang diharapkan.
1. Angket (kuesioner)
Angket (kuesioner) diberikan kepada siswa kelas X dan XI
MA Negeri 2 Bogor dan MA Al-Mukhlishin Ciseeng Bogor tahun
ajaran 2015-2016. Data persepsi siswa MA tentang kompetensi guru
PPKT (Variabel X) adalah data kuantitas terhadap jawaban responden
dari angket (kuesioner) yang disebarkan, sedangkan data hasil belajar
siswa (Variabel Y) adalah data yang diperoleh dari masing-masing
responden dilihat dari nilai ulangan harian mata pelajaran sosiologi
kelas X dan XI pada tahun ajaran 2015-2016.
Selanjutnya data statistik yang akan dianalisa adalah nilai-nilai
dari distribusi frekuensi angket mengenai persepsi siswa MA tentang
kompetensi guru PPKT dan pengaruhnya terhadap hasil belajar
sosiologi. Berikut ini penulis sajikan hasil angket persepsi siswa MA
tentang kompetensi guru PPKT berdasarkan persentase jawaban
responden dari 38 pertanyaan yang diberikan kepada 52 responden di
MA Negeri 2 Bogor dan MA Al-Mukhlisin Ciseeng Bogor.
a. Persepsi Siswa MA tentang Kompetensi Guru PPKT
Tabel 4.1
Mengkondisikan Kesiapan Siswa dan Kesiapan Kelas Sebelum
Pelajaran Dimulai
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 29 55,8 Sering 18 34,6 Kadang-Kadang 5 9,6 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa guru praktikan
mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan kelas sebelum pelajaran
dimulai dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan
66
persentase 55,8% menjawab sering sebesar 34,6%, kadang-kadang
sebesar 9,6% dan tidak pernah sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan selalu
mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan kelas sebelum pelajaran
dimulai dengan persentase sebesar 55,8%. Berdasarkan hasil
wawancara dengan responden ternyata hasilnya sejalan dengan
persentase tabel di atas, bahwa guru praktikan setiap harinya selalu
mengecek kesiapan siswa dan selalu mengkondisikan kelas agar
kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar.
Tabel 4.2
Memahami Bahwa Setiap Siswa Mempunyai Pengetahuan yang
Berbeda-Beda
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 27 51,9 Sering 20 38,5 Kadang-Kadang 5 9,6 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa guru praktikan memahami
bahwa setiap siswa mempunyai pengetahuan yang berbeda-beda dapat
dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 51,9%
menjawab sering sebesar 38,5%, kadang-kadang sebesar 9,6% dan tidak
pernah sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan selalu memahami
bahwa setiap siswa mempunyai pengetahuan yang berbeda-beda dengan
persentase sebesar 51,9%. Berdasarkan hasil wawancara dengan
responden ternyata hasilnya sejalan dengan persentase tabel di atas,
bahwa guru praktikan memahami setiap siswa memiliki pengetahuan
yang berbeda-beda sehingga menurut responden ketika mengajar guru
67
praktikan tidak membedakan antara murid yang pintar dengan yang
biasa saja.
Tabel 4.3
Memberikan Motivasi dan Semangat Sebelum Pelajaran Dimulai
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 24 46,2 Sering 23 44,2 Kadang-Kadang 4 7,7 Tidak Pernah 1 1,9 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa guru praktikan
memberikan motivasi dan semangat sebelum pelajaran dimulai dapat
dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 46,2%
menjawab sering sebesar 44,2%, kadang-kadang sebesar 7,7% dan tidak
pernah sebesar 1,9%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan selalu memberikan
motivasi dan semangat sebelum pelajaran dimulai dengan persentase
sebesar 46,2%. Kemudian menurut responden bahwasanya setiap
diawal pertemuan selalu ada motivasi dan semangat dalam bentuk lisan
maupun audio visual.
Tabel 4.4
Menyampaikan Tujuan Pembelajaran yang Ingin Dicapai Pada
Saat Pelajaran Akan Dimulai
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 20 38,5 Sering 25 48,1 Kadang-Kadang 7 13,5 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
68
Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa guru praktikan
menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada saat
pelajaran akan dimulai dapat dilihat pada responden yang menjawab
selalu dengan persentase 38,5% menjawab sering sebesar 48,1%,
kadang-kadang sebesar 13,5% dan tidak pernah sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan sering
menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada saat
pelajaran akan dimulai dengan persentase sebesar 48,1%. Kemudian
sejalan dengan tabel persentase di atas, berdasarkan hasil wawancara
dengan responden guru praktikan sering menjelaskan mengenai
kompetensi dasar sampai dengan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai oleh peserta didik.
Tabel 4.5
Menggunakan Metode Pembelajaran yang Sesuai dengan Tujuan
Pembelajaran
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 28 53,8 Sering 20 38,5 Kadang-Kadang 4 7,7 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa guru praktikan
menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu
dengan persentase 53,8% menjawab sering sebesar 38,5%, kadang-
kadang sebesar 7,7% dan tidak pernah sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan dalam mengajar
selalu menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
69
Tabel 4.6
Cara Guru Praktikan Mengajar Membuat Saya (Siswa) Lebih
Berpikir Cermat dan Terampil dalam Menghadapi Masalah
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 30 57,7 Sering 14 26,9 Kadang-Kadang 8 15,4 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa cara guru praktikan
mengajar membuat siswa lebih berpikir cermat dan terampil dalam
menghadapi masalah dapat dilihat pada responden yang menjawab
selalu dengan persentase 57,7% menjawab sering sebesar 26,9%,
kadang-kadang sebesar 15,4% dan tidak pernah sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan dalam mengajar
selalu membuat siswa lebih berpikir cermat dan terampil dalam
menghadapi berbagai masalah.
Tabel 4.7
Memberitahukan Hasil Penilaian seperti Ulangan kepada Siswa
Kemudian Membahasnya Bersama-Sama
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 18 34,6 Sering 28 53,8 Kadang-Kadang 6 11,5 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa guru praktikan
memberitahukan hasil penilaian seperti ulangan kepada siswa kemudian
membahasnya bersama-sama dapat dilihat pada responden yang
menjawab selalu dengan persentase 34,6% menjawab sering sebesar
53,8%, kadang-kadang sebesar 11,5% dan tidak pernah sebesar 0%.
70
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan sering
memberitahukan hasil penilaian seperti ulangan kepada siswa kemudian
membahasnya bersama-sama dengan persentase sebesar 53,8%.
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden ternyata hasilnya
sejalan dengan persentase tabel di atas, menurut responden setiap
selesai ulangan guru praktikan membagikan hasil ulangan kepada
peserta didik kemudian membahas soal yang tidak dimengerti.
Tabel 4.8
Memberikan Tugas Rumah Terkait Materi yang Dipelajari
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 14 26,9 Sering 23 44,2 Kadang-Kadang 15 28,8 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa guru praktikan
memberikan tugas rumah terkait materi yang dipelajari dapat dilihat
pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 26,9%
menjawab sering sebesar 44,2%, kadang-kadang sebesar 28,8% dan
tidak pernah sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan sering memberikan
tugas rumah terkait materi yang dipelajari dengan persentase sebesar
44,2%.
Tabel 4.9
Memberikan Latihan Soal-Soal di Kelas
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 15 28,8 Sering 31 59,6 Kadang-Kadang 6 11,5 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
71
Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa guru praktikan
memberikan latihan soal-soal di kelas dapat dilihat pada responden
yang menjawab selalu dengan persentase 28,8% menjawab sering
sebesar 59,6%, kadang-kadang sebesar 11,5% dan tidak pernah sebesar
0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan dalam mengajar
sering memberikan latihan soal-soal di kelas kepada peserta didik.
Tabel 4.10
Menanyakan Materi Mana yang Tidak Dimengerti dalam Belajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 26 50,0 Sering 22 42,3 Kadang-Kadang 4 7,7 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.10 dapat diketahui bahwa guru praktikan
menanyakan materi mana yang tidak dimengerti dalam belajar dapat
dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 50,0%
menjawab sering sebesar 42,3%, kadang-kadang sebesar 7,7% dan tidak
pernah sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan selalu menanyakan
materi mana yang tidak dimengerti dalam belajar. Kemudian sejalan
dengan persentase di atas, hasil wawancara menunjukkan guru
praktikan dalam mengajar menanyakan dan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya materi mana yang tidak dimengerti.
72
Tabel 4.11
Memberikan Motivasi kepada Siswa untuk Mengembangkan
Bakat dan Keahlian yang Dimiliki Setiap Siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 16 30,8 Sering 27 51,9 Kadang-Kadang 8 15,4 Tidak Pernah 1 1,9 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.11 dapat diketahui bahwa guru praktikan
memberikan motivasi kepada siswa untuk mengembangkan bakat dan
keahlian yang dimiliki setiap siswa dapat dilihat pada responden yang
menjawab selalu dengan persentase 30,8% menjawab sering sebesar
51,9%, kadang-kadang sebesar 15,4% dan tidak pernah sebesar 1,9%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan sering memberikan
motivasi kepada siswa untuk mengembangkan bakat dan keahlian yang
dimiliki setiap siswa.
Tabel 4.12
Memberikan Nasihat dan Saran kepada Siswa untuk
Meningkatkan Prestasinya Baik Prestasi Akademik Maupun Non
Akademik
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 19 36,5 Sering 24 46,2 Kadang-Kadang 9 17,3 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.12 dapat diketahui bahwa guru praktikan
memberikan nasihat dan saran kepada siswa untuk meningkatkan
prestasinya baik prestasi akademik maupun non akademik dapat dilihat
pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 36,5%
73
menjawab sering sebesar 46,2%, kadang-kadang sebesar 17,3% dan
tidak pernah sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan sering memberikan
nasihat dan saran kepada siswa untuk meningkatkan prestasinya baik
prestasi akademik maupun non akademik.
Tabel 4.13
Dalam Pembelajaran Guru Praktikan Memberikan Inovasi dan
Kreativitasnya agar Siswa dapat Mengembangkan Potensi yang
Dimilikinya
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 16 30,8 Sering 19 36,5 Kadang-Kadang 17 32,7 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.13 dapat diketahui bahwa dalam pembelajaran guru
praktikan memberikan inovasi dan kreativitasnya agar siswa dapat
mengembangkan potensi yang dimilikinya dapat dilihat pada responden
yang menjawab selalu dengan persentase 30,8% menjawab sering
sebesar 36,5%, kadang-kadang sebesar 32,7% dan tidak pernah sebesar
0%.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran guru praktikan
sering memberikan inovasi dan kreativitasnya agar siswa dapat
mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan persentase sebesar
36,5%. Kemudian dari hasil wawancara menunjukkan dengan guru
praktikan memberikan inovasi dan kreativitasnya dalam mengajar siswa
menjadi lebih aktif ketika belajar.
74
Tabel 4.14
Datang Tepat Waktu Saat Memulai Pelajaran
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 23 44,2 Sering 21 40,4 Kadang-Kadang 8 15,4 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.14 dapat diketahui bahwa guru praktikan datang
tepat waktu saat memulai pelajaran dapat dilihat pada responden yang
menjawab selalu dengan persentase 44,2% menjawab sering sebesar
40,4%, kadang-kadang sebesar 15,4% dan tidak pernah sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan selalu datang tepat
waktu saat memulai pelajaran dengan persentase sebesar 44,2%.
Tabel 4.15
Tidak Hadir di Kelas Saat Jam Pelajaran
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 0 0 Sering 1 1,9 Kadang-Kadang 16 30,8 Tidak Pernah 35 67,3 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.15 dapat diketahui bahwa guru praktikan tidak hadir
di kelas saat jam pelajaran dapat dilihat pada responden yang menjawab
selalu dengan persentase 0% menjawab sering sebesar 1,9%, kadang-
kadang sebesar 30,8% dan tidak pernah sebesar 67,3%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan tidak pernah tidak
hadir di kelas saat jam pelajaran dengan persentase sebesar 67,3%.
75
Tabel 4.16
Memiliki Sikap Mandiri dalam Mengajar
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 25 48,1 Sering 21 40,4 Kadang-Kadang 6 11,5 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.16 dapat diketahui bahwa guru praktikan memiliki
sikap mandiri dalam mengajar dapat dilihat pada responden yang
menjawab selalu dengan persentase 48,1% menjawab sering sebesar
40,4%, kadang-kadang sebesar 11,5% dan tidak pernah sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan selalu memiliki
sikap mandiri dalam mengajar dengan persentase sebesar 48,1%.
Tabel 4.17
Cara Guru Praktikan Mengajar Menunjukkan Sikap Terbuka
dalam Menerima Masukan dari Siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 25 48,1 Sering 22 42,3 Kadang-Kadang 5 9,6 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.17 dapat diketahui bahwa cara guru praktikan
mengajar menunjukkan sikap terbuka dalam menerima masukan dari
siswa dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan
persentase 48,1% menjawab sering sebesar 42,3%, kadang-kadang
sebesar 9,6% dan tidak pernah sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa cara guru praktikan mengajar selalu
menunjukkan sikap terbuka dalam menerima masukan dari siswa
dengan persentase sebesar 48,1%. Kemudian sejalan dengan tabel
76
persentase di atas, dari hasil wawancara dengan responden
menunjukkan bahwa sikap guru praktikan yang terbuka membuat siswa
aktif bertanya di kelas.
Tabel 4.18
Memiliki Perilaku yang Berpengaruh Positif Terhadap Siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 28 53,8 Sering 24 46,2 Kadang-Kadang 0 0 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.18 dapat diketahui bahwa guru praktikan memiliki
perilaku yang berpengaruh positif terhadap siswa dapat dilihat pada
responden yang menjawab selalu dengan persentase 53,8% menjawab
sering sebesar 46,2%, kadang-kadang sebesar 0% dan tidak pernah
sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan selalu memiliki
perilaku yang berpengaruh positif terhadap siswa dengan persentase
sebesar 53,8%.
Tabel 4.19
Tidak Memiliki Sikap yang Mencerminkan Kewibawaan Sebagai
Guru
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 0 0 Sering 2 3,8 Kadang-Kadang 13 25,0 Tidak Pernah 37 71,2 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.19 dapat diketahui bahwa guru praktikan tidak
memiliki sikap yang mencerminkan kewibawaan sebagai guru dapat
77
dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 0%
menjawab sering sebesar 3,8%, kadang-kadang sebesar 25,0% dan tidak
pernah sebesar 71,2%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan tidak pernah tidak
memiliki sikap yang mencerminkan kewibawaan sebagai guru dengan
persentase sebesar 71,2%.
Tabel 4.20
Memiliki Akhlak yang Mulia Ketika di Dalam Maupun di Luar
Sekolah
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 26 50,0 Sering 23 44,2 Kadang-Kadang 3 5,8 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.20 dapat diketahui bahwa guru praktikan memiliki
akhlak yang mulia ketika di dalam maupun di luar sekolah dapat dilihat
pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 50,0%
menjawab sering sebesar 44,2%, kadang-kadang sebesar 5,8% dan tidak
pernah sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan selalu memiliki
akhlak yang mulia ketika berada di lingkungan sekolah maupun di luar
lingkungan sekolah.
78
Tabel 4.21
Sikap Guru Praktikan Berperilaku Sesuai dengan Norma-Norma
Agama
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 28 53,8 Sering 22 42,3 Kadang-Kadang 2 3,8 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.21 dapat diketahui bahwa sikap guru praktikan
berperilaku sesuai dengan norma-norma agama dapat dilihat pada
responden yang menjawab selalu dengan persentase 53,8% menjawab
sering sebesar 42,3%, kadang-kadang sebesar 3,8% dan tidak pernah
sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa sikap guru praktikan selalu
berperilaku sesuai dengan norma-norma agama dengan persentase
sebesar 53,8%.
Tabel 4.22
Memiliki Perilaku yang Patut Diteladani oleh Siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 25 48,1 Sering 22 42,3 Kadang-Kadang 5 9,6 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.22 dapat diketahui bahwa guru praktikan memiliki
perilaku yang patut diteladani oleh siswa dapat dilihat pada responden
yang menjawab selalu dengan persentase 48,1% menjawab sering
sebesar 42,3%, kadang-kadang sebesar 9,6% dan tidak pernah sebesar
0%.
79
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan selalu memiliki
perilaku yang patut diteladani oleh siswa dengan persentase sebesar
48,1%.
Tabel 4.23
Mengajar Sesuai dengan Kurikulum yang Ada di Sekolah
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 35 67,3 Sering 16 30,8 Kadang-Kadang 1 1,9 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.23 dapat diketahui bahwa guru praktikan mengajar
sesuai dengan kurikulum yang ada di sekolah dapat dilihat pada
responden yang menjawab selalu dengan persentase 67,3% menjawab
sering sebesar 30,8%, kadang-kadang sebesar 1,9% dan tidak pernah
sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan selalu mengajar
sesuai dengan kurikulum yang ada di sekolah dengan persentase sebesar
67,3%.
Tabel 4.24
Cara Guru Praktikan Mengajar Membuat Saya (Siswa) Sulit
Menerima Pelajaran
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 2 3,8 Sering 1 1,9 Kadang-Kadang 27 51,9 Tidak Pernah 22 42,3 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.24 dapat diketahui bahwa cara guru praktikan
mengajar membuat siswa sulit menerima pelajaran dapat dilihat pada
80
responden yang menjawab selalu dengan persentase 3,8% menjawab
sering sebesar 1,9%, kadang-kadang sebesar 51,9% dan tidak pernah
sebesar 42,3%.
Hal ini menunjukkan bahwa cara guru praktikan mengajar
kadang-kadang membuat siswa sulit menerima pelajaran dengan
persentase sebesar 51,9%.
Tabel 4.25
Ketika Mengajar Menggunakan Metode Pembelajaran yang
Sesuai Materi Sehingga Membuat Saya (Siswa) Mudah Memahami
Pelajaran
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 25 48,1 Sering 23 44,2 Kadang-Kadang 4 7,7 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.25 dapat diketahui bahwa guru praktikan ketika
mengajar menggunakan metode pembelajaran yang sesuai materi
sehingga membuat siswa mudah memahami pelajaran dapat dilihat pada
responden yang menjawab selalu dengan persentase 48,1% menjawab
sering sebesar 44,2%, kadang-kadang sebesar 7,7% dan tidak pernah
sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan ketika mengajar
selalu menggunakan metode pembelajaran yang sesuai materi sehingga
membuat siswa mudah memahami pelajaran dengan persentase sebesar
48,1%.
81
Tabel 4.26
Tidak Sepenuhnya Menguasai Materi Pelajaran
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 0 0 Sering 3 5,8 Kadang-Kadang 25 48,1 Tidak Pernah 24 46,2 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.26 dapat diketahui bahwa guru praktikan tidak
sepenuhnya menguasai materi pelajaran dapat dilihat pada responden
yang menjawab selalu dengan persentase 0% menjawab sering sebesar
5,8%, kadang-kadang sebesar 48,1% dan tidak pernah sebesar 46,2%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan kadang-kadang
tidak sepenuhnya menguasai materi pelajaran dengan persentase
sebesar 48,1%.
Tabel 4.27
Menjelaskan Materi Menggunakan Contoh yang Mudah
Dimengerti
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 22 42,3 Sering 28 53,8 Kadang-Kadang 2 3,8 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.27 dapat diketahui bahwa guru praktikan
menjelaskan materi menggunakan contoh yang mudah dimengerti dapat
dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 42,3%
menjawab sering sebesar 53,8%, kadang-kadang sebesar 3,8% dan tidak
pernah sebesar 0%.
82
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan sering menjelaskan
materi menggunakan contoh yang mudah dimengerti oleh siswa.
Tabel 4.28
Mengkaitkan Ilmu Pengetahuan dengan Kehidupan Sehari-Hari
Dalam Menjelaskan Pelajaran
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 25 48,1 Sering 18 34,6 Kadang-Kadang 9 17,3 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.28 dapat diketahui bahwa guru praktikan
mengkaitkan ilmu pengetahuan dengan kehidupan sehari-hari dalam
menjelaskan pelajaran dapat dilihat pada responden yang menjawab
selalu dengan persentase 48,1% menjawab sering sebesar 34,6%,
kadang-kadang sebesar 17,3% dan tidak pernah sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan selalu mengkaitkan
ilmu pengetahuan dengan kehidupan sehari-hari dalam menjelaskan
pelajaran sehingga menunjukkan guru praktikan memiliki wawasan
yang luas dalam pembelajaran.
Tabel 4.29
Memiliki Pengalaman yang Luas Berkaitan dengan Materi dan
Kehidupan Nyata
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 24 46,2 Sering 21 40,4 Kadang-Kadang 7 13,5 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
83
Dari tabel 4.29 dapat diketahui bahwa guru praktikan memiliki
pengalaman yang luas berkaitan dengan materi dan kehidupan nyata
dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase
46,2% menjawab sering sebesar 40,4%, kadang-kadang sebesar 13,5%
dan tidak pernah sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan selalu memiliki
pengalaman yang luas yang berkaitan dengan materi dan kehidupan
nyata.
Tabel 4.30
Memiliki Sikap Ramah dan Suka Menyapa Siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 32 61,5 Sering 18 34,6 Kadang-Kadang 2 3,8 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.30 dapat diketahui bahwa guru praktikan memiliki
sikap ramah dan suka menyapa siswa dapat dilihat pada responden yang
menjawab selalu dengan persentase 61,5% menjawab sering sebesar
34,6%, kadang-kadang sebesar 3,8% dan tidak pernah sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan selalu memiliki
sikap yang ramah dan suka menyapa siswa dengan persentase sebesar
61,5%.
84
Tabel 4.31
Tidak Memperdulikan Saya (Siswa) Ketika Saya (Siswa) Menyapa
di Dalam Kelas dan Lingkungan Sekolah
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 1 1,9 Sering 1 1,9 Kadang-Kadang 11 21,2 Tidak Pernah 39 75,0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.31 dapat diketahui bahwa guru praktikan tidak
memperdulikan siswa ketika siswa menyapa di dalam kelas dan
lingkungan sekolah dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu
dengan persentase 1,9% menjawab sering sebesar 1,9%, kadang-kadang
sebesar 21,2% dan tidak pernah sebesar 75,0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan tidak pernah tidak
memperdulikan siswa ketika siswa menyapa di dalam kelas dan
lingkungan sekolah dengan persentase sebesar 75,0%. Sejalan dengan
persentase di atas, hasil wawancara dengan responden menunjukkan
guru praktikan memiliki sikap dan tingkah laku yang baik dengan
sikapnya yang peduli kepada siswa.
Tabel 4.32
Memiliki Komunikasi dan Hubungan yang Baik dengan Para Siswa
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 33 63,5 Sering 18 34,6 Kadang-Kadang 1 1,9 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.32 dapat diketahui bahwa guru praktikan memiliki
komunikasi dan hubungan yang baik dengan para siswa dapat dilihat
pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 63,5%
85
menjawab sering sebesar 34,6%, kadang-kadang sebesar 1,9% dan tidak
pernah sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan selalu memiliki
komunikasi dan hubungan yang baik dengan para siswa dilihat dari
banyaknya persentase sebesar 63,5%.
Tabel 4.33
Memiliki Komunikasi dan Hubungan yang Baik dengan Sesama
Guru
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 33 63,5 Sering 17 32,7 Kadang-Kadang 2 3,8 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.33 dapat diketahui bahwa guru praktikan memiliki
komunikasi dan hubungan yang baik dengan sesama guru dapat dilihat
pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 63,5%
menjawab sering sebesar 32,7%, kadang-kadang sebesar 3,8% dan tidak
pernah sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan selalu memiliki
komunikasi dan hubungan yang baik dengan sesama guru di sekolah.
Tabel 4.34 Memiliki Komunikasi dan Hubungan yang Baik dengan Kepala
Sekolah
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 32 61,5 Sering 19 36,5 Kadang-Kadang 1 1,9 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
86
Dari tabel 4.34 dapat diketahui bahwa guru praktikan memiliki
komunikasi dan hubungan yang baik dengan kepala sekolah dapat
dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 61,5%
menjawab sering sebesar 36,5%, kadang-kadang sebesar 1,9% dan tidak
pernah sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan selalu memiliki
komunikasi dan hubungan yang baik dengan kepala sekolah dilihat dari
banyaknya persentase sebesar 61,5%.
Tabel 4.35
Memiliki Komunikasi dan Hubungan yang Baik dengan Seluruh
Staff Kependidikan di Sekolah
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 36 69,2 Sering 16 30,8 Kadang-Kadang 0 0 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.35 dapat diketahui bahwa guru praktikan memiliki
komunikasi dan hubungan yang baik dengan seluruh staff kependidikan
di sekolah dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan
persentase 69,2% menjawab sering sebesar 30,8%, kadang-kadang
sebesar 0% dan tidak pernah sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan selalu memiliki
komunikasi dan hubungan yang baik dengan seluruh staff kependidikan
di sekolah dilihat dari banyaknya persentase sebesar 69,2%.
87
Tabel 4.36 Memiliki Sikap Ramah dan Santun Ketika Ada Wali Murid Datang
ke Sekolah
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 35 67,3 Sering 15 28,8 Kadang-Kadang 2 3,8 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.36 dapat diketahui bahwa guru praktikan memiliki
sikap ramah dan santun ketika ada wali murid datang ke sekolah dapat
dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 67,3%
menjawab sering sebesar 28,8%, kadang-kadang sebesar 3,8% dan tidak
pernah sebesar 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan selalu memiliki
sikap ramah dan santun ketika ada wali murid datang ke sekolah dilihat
dari banyaknya persentase sebesar 67,3%.
Tabel 4.37
Memiliki Komunikasi yang Baik terhadap Orang Tua atau Wali
Murid yang Datang ke Sekolah
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 37 71,2 Sering 11 21,2 Kadang-Kadang 4 7,7 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.37 dapat diketahui bahwa guru praktikan memiliki
komunikasi yang baik terhadap orang tua atau wali murid yang datang
ke sekolah dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan
persentase 71,2% menjawab sering sebesar 21,2%, kadang-kadang
sebesar 7,7% dan tidak pernah sebesar 0%.
88
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan selalu memiliki
komunikasi yang baik terhadap orang tua atau wali murid yang datang
ke sekolah dengan persentase sebesar 71,2%. Kemudian dari hasil
wawancara dengan responden bahwa guru praktikan selalu terbuka
kepada wali murid yang datang ke sekolah.
Tabel 4.38
Bersikap Acuh Kepada Orang Tua atau Wali Murid yang Datang
ke Sekolah.
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
(%) Selalu 0 0 Sering 0 0 Kadang-Kadang 2 3,8 Tidak Pernah 50 96,2 Jumlah 52 100
Sumber: Data hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Dari tabel 4.38 dapat diketahui bahwa guru praktikan bersikap
acuh kepada orang tua atau wali murid yang datang ke sekolah dapat
dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 0%
menjawab sering sebesar 0%, kadang-kadang sebesar 3,8% dan tidak
pernah sebesar 96,2%.
Hal ini menunjukkan bahwa guru praktikan tidak pernah
bersikap acuh kepada orang tua atau wali murid yang datang ke sekolah
dengan persentase sebesar 96,2%. Kemudian hasil wawancara dengan
responden menunjukkan bahwa guru praktikan tidak pernah acuh, hal
ini ditunjukkan dengan sikapnya yang selalu mengayomi setiap wali
murid yang datang ke sekolah.
89
2. Wawancara
Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada dua
orang informan yang terdiri dari satu siswa MA Negeri 2 Bogor dan
satu siswa MA Al-Mukhlishin Ciseeng Bogor untuk mendapatkan
informasi lebih mendalam terkait dengan persepsi siswa MA tentang
kompetensi guru PPKT.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa kompetensi guru PPKT
dilihat dari kompetensi pedagogiknya mengenai memahami peserta
didik guru praktikan dapat memahaminya secara baik, yaitu bagaimana
guru praktikan dapat mengkondisikan kesiapan siswa sebelum pelajaran
dimulai, memberikan motivasi bahkan guru praktikan ketika mengajar
tidak membeda-bedakan antara siswa satu dengan yang lainnya, ini
menunjukkan bahwa guru praktikan memahami bahwa setiap siswa
mempunyai pengetahuan yang berbeda-beda.
Hal ini senada dengan yang diungkapkan Firda Nurfazriati bahwa dia mengatakan “Iya ka, pak Iqbal sebelum ngajar kalo anak-anak masih pada di luar suka mengkondisikan dulu, anak-anak suruh masuk kelas kalo udah rapih baru mulai belajar. Pak Iqbal juga paham kalo setiap anak beda-beda, dia mah ga pernah pilih kasih yang pinter sama yang biasa aja disamain”.6 Kemudian dari segi merancang pelaksanaan pembelajaran,
pelaksanaan evaluasi hasil belajar dan mengembangkan potensi peserta
didik guru praktikan sudah menunjukkan kinerjanya secara baik.
Selanjutnya kompetensi guru PPKT diilihat dari segi kompetensi
kepribadian, mengenai kepribadian guru praktikan yang mantap, stabil,
dewasa, arif, bijaksana dan berakhlak mulia guru praktikan selalu
menunjukkan kemampuan kepribadiannya dengan sebaik-baiknya.
Seperti yang diungkapkan oleh Firda Nurfazriati dia mengatakan bahwa “Pak Iqbal terbuka kalo menerima masukan dari anak-anak ka, pokonya kalo belajar sama pak Iqbal kaya sama guru beneran aja gitu ka hhehe. Ngejelasinnya enak walaupun dia
6 Firda Nurfazriati, Siswa MA Negeri 2 Bogor, Wawancara Pribadi, 25 Oktober 2016.
90
masih guru praktik, terus kalo dia salah ngejelasin dia engga so bener kalo ada yang kasih masukan”.7 Lalu mengenai akhlak guru praktikan lntan Rahmatillah mengatakan “Akhlaknya ibu Lusy baik ramah dan sopan, tidak sombong orangnya.”8 Kemudian kompetensi guru PPKT dilihat dari segi kompetensi
profesional, hasil wawancara menunjukkan bahwa penguasaan meteri
guru praktikan dalam mengajar dikatakan baik karena guru praktikan
mampu menerangkan maksud dari inti pembelajaran dan tersampaikan
secara baik kepada peserta didik.
Seperti yang diungkapkan oleh Firda Nurfazriati bahwa dia mengatakan” Pak Iqbal tuh ya ka kalo ngajar kalo menurut saya menguasai, dari cara dia menerangkan ke anak-anak tuh nyampe gitu ka, itu si yang saya rasain pas diajar sama si bapak”.9 Kemudian dalam mengajar guru praktikan selalu mengkaitkan
materi dengan kehidupan sehari-hari, hal ini menunjukkan guru
praktikan mempunyai pengetahuan yang luas dalam mengajar.
Seperti yang diungkapkan oleh Intan Rahmatillah bahwa dia mengatakan “Iya ibu Lusy suka mengkaitkan materi yang diajarin sama kehidupan sehari-hari ka. Contohnya pas lagi belajar tentang masyarakat terus dikaitkan deh sama si ibu sama masyarakat sekitar”.10 Dan yang terakhir kompetensi guru PPKT dilihat dari segi
kompetensi sosial, yang dimana dari hasil wawancara ini menunjukkan
bahwa guru praktikan memiliki sikap dan perilaku yang baik, dilihat
dari sikapnya yang sopan, santun, ramah dan bersahabat terhadap
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua atau
wali peserta didik.
7 Firda Nurfazriati, Siswa MA Negeri 2 Bogor, Wawancara Pribadi, 25 Oktober 2016. 8 Intan Rahmatillah, Siswa MA Al-Mukhlishin Ciseeng Bogor, Wawancara Pribadi, 29 Oktober 2016. 9 Firda Nurfazriati, Siswa MA Negeri 2 Bogor, Wawancara Pribadi, 25 Oktober 2016. 10 Intan Rahmatillah, Siswa MA Al-Mukhlishin Ciseeng Bogor, Wawancara Pribadi, 29 Oktober 2016.
91
3. Dokumentasi
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode dokumentasi
untuk memperoleh data-data sebagai pelengkap dan pendukung dalam
penyusunan penelitian ini.
Tabel 4.39 Dokumentasi
No. Nama Dokumen Bentuk Dokumentasi
Terlampir
1. Sejarah singkat Tulisan V
2. Visi, misi dan tujuan Tulisan V
3. Guru dan Tenaga Kependidikan Tulisan V
4. Keadaan Siswa Tulisan V
5. Sarana dan Prasarana Tulisan V
6. Lainnya yang Relevan Tulisan V
C. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Hasil Uji Validitas
Sebelum instrumen penelitian disebarkan kepada responden,
terlebih dahulu dilakukan pengujian, yaitu di uji validitasnya. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang disebarkan kepada
reponden baik atau tidak, yaitu dengan membandingkan antara nilai r
hitung dan r tabel. Uji validitas instrumen penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan SPSS for windows 20, yaitu dengan memperhatikan
angka pada Corrected Item-Total Correlation.
Berdasarkan perhitungan hasil uji validitas instrumen penelitian
yang dilakukan dapat dilihat hasilnya sebagai berikut:
Tabel 4.40 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa MA Tentang Kompetensi Guru
PPKT Item No r hitung r tabel Kesimpulan
1 ,450 0,361 Valid 2 ,462 0,361 Valid 3 ,485 0,361 Valid 4 ,478 0,361 Valid
92
5 ,340 0,361 Tidak Valid 6 ,614 0,361 Valid 7 ,662 0,361 Valid 8 ,546 0,361 Valid 9 ,604 0,361 Valid 10 ,519 0,361 Valid 11 ,549 0,361 Valid 12 ,447 0,361 Valid 13 ,394 0,361 Valid 14 ,636 0,361 Valid 15 ,450 0,361 Valid 16 ,582 0,361 Valid 17 ,499 0,361 Valid 18 ,230 0,361 Tidak Valid 19 ,690 0,361 Valid 20 ,478 0,361 Valid 21 ,409 0,361 Valid 22 ,496 0,361 Valid 23 ,565 0,361 Valid 24 ,473 0,361 Valid 25 ,519 0,361 Valid 26 ,447 0,361 Valid 27 ,762 0,361 Valid 28 ,446 0,361 Valid 29 ,489 0,361 Valid 30 ,614 0,361 Valid 31 ,636 0,361 Valid 32 ,690 0,361 Valid 33 ,489 0,361 Valid 34 ,622 0,361 Valid 35 ,781 0,361 Valid 36 ,604 0,361 Valid 37 ,546 0,361 Valid 38 ,591 0,361 Valid 39 ,547 0,361 Valid 40 ,485 0,361 Valid
93
Berdasarkan tabel 4.40, instrumen penelitian yang valid
sebanyak 38 pertanyaan, sedangkan yang tidak valid sebanyak 2
pertanyaan yaitu nomor item 5 dan 18. Suatu instrumen dikatakan
valid jika r hitung > r tabel. Dalam instrumen penelitian ini r tabel diketahui
sebesar 0,361 dengan taraf signifikansi 5%.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Suatu angket (kuesioner) dikatakan reliabel apabila jawaban
responden terhadap pertanyaan tetap akurat, stabil dan konsisten. Uji
reliabilitas instrumen penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
SPSS for windows 20, yaitu dengan memperhatikan angka pada
Cronbach's Alpha kemudian membandingkannya antara nilai r tabel
dengan nilai alpha.
Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.41 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Siswa MA Tentang Kompetensi
Guru PPKT Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,746
41
Sumber: Hasil Perhitungan Menggunakan SPSS for windows 20
Berdasarkan tabel 4.41, diperoleh uji reliabilitas sebesar 0,746.
Sedangkan r tabelnya diketahui 0,6. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa nilai alpha > nilai r tabel atau 0,746 > 0,6. Maka
dari itu instrumen penelitan ini dikatakan reliabel karena lebih besar
dari 0,6.
3.
Uji Asum
a. Uji No
Sum
Ber
atas, dapa
garis dan
dapat dis
berdistrib
msi Klasik
ormalitas
P-Plot mber: Hasil
rdasarkan g
at diketahui
berada tida
simpulkan b
busi normal.
G
Uji Normaperhitunga
gambar P-P
i bahwa ter
ak jauh dar
bahwa data
.
Gambar 4.1
alitas Data Han menggun
Plot tentang
rlihat titik-ti
ri garis diag
a yang dipe
1
Hasil Belajakan SPSS f
g hasil bela
itik pada ga
gonalnya. D
eroleh dalam
jar Sosiologfor window
ajar sosiolo
ambar meng
Dengan dem
m penelitia
94
gi ws 20
ogi di
gikuti
mikian
an ini
b. Uji He
H Sumber
Ber
atas, terl
dikarenak
sumbu Y
penelitian
heteroske
eteroskedo
Hasil Uji Hr: Hasil perh
rdasarkan gr
lihat bahwa
kan titik-titi
Y. Dengan
n yang men
edositas.
ositas
Gam
Heteroskedorhitungan m
rafik scatte
a titik-titik
ik menyeba
n demikian
nggunakan m
mbar 4.2
ositas padamenggunakan
erplot tentan
k tidak me
ar di atas d
n dapat d
model regre
a Grafik Scan SPSS for
ng hasil bel
embentuk p
dan di bawa
disimpulkan
esi ini tidak
atterplot windows 20
lajar sosiolo
pola yang
ah angka 0
n bahwa d
k terjadi ma
95
0
ogi di
jelas
pada
dalam
asalah
96
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.42
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sumber: Hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Berdasarkan tabel 4.42, diperoleh koefisien determinasi dilihat
dari tabel R Square Change sebesar 0,223. Hal ini menunjukkan
bahwa pengaruh persepsi siswa MA tentang kompetensi guru PPKT
terhadap hasil belajar siswa sosiologi adalah sebesar 22,3% (diperoleh
dari 0,223 x 100%).
4. Uji Linearitas
Tabel 4.43
Hasil Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
hasil belajar * persepsi
siswa MA tentang
kompetensi guru PPKT
Between Groups
(Combined) 1123,109 27 41,597 1,397 ,205
Linearity 410,658 1 410,658 13,792 ,001
Deviation
from
Linearity
712,451 26 27,402 ,920 ,583
Within Groups 714,583 24 29,774
Total 1837,692 51
Sumber: Hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics Durbin-
Watson R Square
Change
F Change df1 df2 Sig. F
Change
1 ,473a ,223 ,208 5,342 ,223 14,389 1 50 ,000 1,392
a. Predictors: (Constant), persepsi siswa MA tentang kompetensi guru PPKT
b. Dependent Variable: hasil belajar
97
Berdasarkan tabel Anova di atas, diperoleh nilai signifikansi
sebesar 0,583. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih
besar daripada nilai probabilitas yaitu 0,05. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear secara signifikan antara
variabel persepsi siswa MA tentang kompetensi guru PPKT (X)
dengan variabel hasil belajar sosiologi (Y).
5. Uji Hipotesis
a. Persamaan regresi linier sederhana
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel
X dan variabel Y, dalam uji hipotesis ini digunakan teknik analisis
regresi linier sederhana dengan menggunakan uji t (t-Test). Berikut
persamaan regresi linier sederhana.
Y = a + bX
Keterangan:
Y = Variabel terikat
X = Variabel bebas
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
Tabel 4.44
Uji Hipotesis (Uji T)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 46,599 10,656 4,373 ,000
persepsi siswa MA
tentang kompetensi
guru PPKT
,309 ,081 ,473 3,793 ,000
a. Dependent Variable: hasil belajar
Sumber: Hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows 20
98
Berdasarkan tabel coefficients di atas, dapat diketahui
konstanta a sebesar 46,599 dan konstanta b sebesar 0,309. Dengan
demikian diperoleh persamaan regresi linear sederhana sebagai
berikut:
Y = a + b . X
Y = 46,599 + 0,309.X
Berdasarkan persamaan di atas diperoleh nilai konstanta
sebesar 46,599. Hal ini menyatakan bahwa tidak ada penambahan
nilai dari variabel X (persepsi siswa MA tentang kompetensi guru
PPKT), maka nilai variabel Y (hasil belajar) sebesar 46,599.
Selanjutnya diketahui koefisien regresi pada variabel X
(persepsi siswa MA tentang kompetensi guru PPKT) sebesar 0,309.
Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu nilai variabel X
maka nilai variabel Y akan bertambah sebesar 0,309.
Berdasarkan tabel uji hipotesis di atas, dapat diketahui nilai
thitung sebesar 3,793 dan nilai ttabel diketahui sebesar 2,0085. Adapun
penjelasan berdasarkan hipotesis dan kaidah pengujian dinyatakan
sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa
MA tentang kompetensi guru praktik profesi keguruan
terpadu (PPKT) terhadap hasil belajar sosiologi.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa MA
tentang kompetensi guru praktik profesi keguruan terpadu
(PPKT) terhadap hasil belajar sosiologi.
Kaidah pengujian:
Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel atau
3,793 > 2,0085. Maka dari itu hasilnya adalah H0 ditolak dan Ha
99
diterima. Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh antara persepsi
siswa MA tentang kompetensi guru praktik profesi keguruan
terpadu (PPKT) terhadap hasil belajar sosiologi.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil dan analisis data yang dilakukan, dilihat dari
pengujian hipotesis maka dapat diperoleh hasil H0 ditolak dan Ha diterima.
Kemudian pembahasan lebih lanjut mengenai hasil penelitian ini akan
diuraikan sebagai berikut:
Hasil penelitian berdasarkan wawancara yang telah dilakukan
kepada beberapa siswa mengenai persepsi siswa MA tentang kompetensi
guru PPKT dilihat dari kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial guru praktikan sudah
menunjukkan kemampuannya secara baik.
Dari segi kompetensi pedagogik guru praktikan mampu memahami
peserta didik dengan baik, dalam mengajar melaksanakan evaluasi hasil
belajar, merancang pelaksanaan pembelajaran dan selalu mengembangkan
kompetensi peserta didik dengan sebaik-baiknya.
Kemudian dilihat dari segi kompetensi kepribadian sudah
menunjukkan sikap yang mantap dan dewasa dilihat dari kemandiriannya
dalam mengajar dan tanggung jawabnya sebagai seorang guru. Guru
praktikan juga menunjukkan sikap arif dan kewibawaannya dengan cara
menunjukkan sikap terbuka dalam mengajar dan menerima masukan dari
siswa, dan guru praktikan juga memiliki akhlak yang baik. Hal ini
diperkuat oleh E. Mulyasa bahwa kompetensi kepribadian meliputi
“kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi
teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia".11
11 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 117.
100
Kemudian dilihat dari kompetensi profesional guru praktikan
dikatakan baik dari segi penguasaan terhadap materi dan mampu
menerapkan serta mengkaitkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-
hari. Dan yang terakhir dilihat dari segi kompetensi sosial guru praktikan
memiliki sikap sopan, santun, ramah, beretika, bersahabat, dan suka
menyapa kepada siswa. Tetapi tidak hanya kepada siswa saja, kepada
sesama guru dan seluruh tenaga kependidikan juga yang ada di sekolah.
Hal ini diperkuat oleh Syamsul Bahri Thalib bahwa kompetensi sosial
memiliki indikator yaitu “mampu berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar.12
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data yang dilakukan,
dapat diketahui nilai thitung sebesar 3,793 dan nilai ttabel diketahui sebesar
2,0085. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel. Maka dari itu hasilnya
adalah H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa MA
tentang kompetensi guru praktik profesi keguruan terpadu (PPKT)
terhadap hasil belajar sosiologi.
Selanjutnya dari hasil perhitungan koefisien determinasi dapat
diketahui dari tabel R Square Change sebesar 0,223. Hal ini digunakan
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi siswa MA tentang
kompetensi guru PPKT terhadap hasil belajar siswa sosiologi, dan
pengaruhnya sebesar 22,3%. Dan sisanya hasil belajar sosiologi siswa
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak digunakan dalam penelitian
ini.
Semakin baik persepsi siswa tentang kompetensi guru PPKT dalam
proses kegiatan belajar-mengajar maka akan terlihat pengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian
milik Muhamad Riza Fahlevi, dimana hasil penelitian ini menunjukkan
12 Syamsul Bahri Thalib, Psikologi Pendidikan: Berbasis Analisis Empiris Aplikatif, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 276.
101
bahwasanya hubungan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar
mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa memiliki hubungan yang
kuat dan signifikan.13 Menurut analisis peneliti walaupun penelitan Riza
Fahlevi berbeda variabel yaitu variabel terikatnya minat belajar, peneliti
menganalisis ketika seorang siswa minat belajarnya tinggi akan
berpengaruh juga terhadap hasil belajarnya ke arah yang lebih baik.
Karena minat termasuk kedalam faktor internal yang merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
Menurut Ikhwan Lutfi persepsi adalah “pengalaman tentang objek,
peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi memberikan makna pada
stimulus indrawi (sensory stimuli)”.14 Karena itu, ketika seseorang
mengalami suatu peristiwa atau hubungan-hubungan dengan seseorang
maka akan mereka tafsirkan suatu stimulus atau rangsangan itu melalui
alat inderanya. Hal tersebut berarti bahwa stimulus dapat mempengaruhi
pola pikir seseorang. baik itu stimulus negatif maupun positif. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa ketika guru praktikan menguasai
kompetensi guru PPKT, yang terdiri dari kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial
dalam proses belajar-mengajar, kemudian tersalurkan sesuai dengan
harapan peserta didik, maka mereka akan memiliki persepsi positif
terhadap kemampuan yang dimiliki guru praktikan dan berpengaruh
terhadap hasil belajarnya kearah yang lebih tinggi. Dan sebaliknya, siswa
akan berpersepsi negatif jika guru praktikan tidak menguasai kompetensi
guru PPKT dan akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa ke arah
yang rendah.
13 Muhamad Riza Fahlevi, “Hubungan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa (studi kasus di MTs Nur Asy-Syafi’ah (YASPINA), Rempoa Ciputat, tangerang Selatan)”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2014. 14 Ikhwan Lutfi, dkk, Psikologi Sosial, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN, 2009), h. 25.
102
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan dan diusahakan sesuai dengan prosedur
ilmiah. Meskipun demikian penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini
masih memiliki keterbatasan antara lain:
1. Peneliti memilih dua lokasi dalam penelitian ini yaitu MA Negeri 2
Bogor dan MA Al-Mukhlishin Ciseeng Bogor sehingga lamanya
pengumpulan data yang diperoleh dikarenakan menunggu waktu
konfirmasi dari sekolah yang bersangkutan.
2. Peneliti menggunakan nilai ulangan harian yang secara langsung
belum menggambarkan kemampuan siswa secara utuh.
3. Meskipun variabel bebas dan variabel terikat terdapat pengaruh, dan
memiliki sumbangan sebesar 22,3%, akan tetapi masih terdapat
pengaruh sebesar 77,7% dari faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa variabel yang diteliti secara
menyeluruh belum dapat menjelaskan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi siswa MA tentang kompetensi guru PPKT
terhadap hasil belajar sosiologi.
103
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sebagian besar siswa MA berpendapat bahwa kompetensi guru praktik
profesi keguruan terpadu (PPKT) dilihat dari kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi
sosial sudah menunjukkan kualifikasi secara baik.
2. Berdasarkan perolehan hasil pengujian hipotesis yaitu dapat diketahui
nilai thitung sebesar 3,793 dan nilai ttabel diketahui sebesar 2,0085. Hal
ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi
siswa MA tentang kompetensi guru praktik profesi keguruan terpadu
(PPKT) terhadap hasil belajar sosiologi. Dan dari hasil uji koefisien
determinasi menunjukkan pengaruhnya sebesar 22,3%.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberi saran-
saran sebagai berikut:
1. Mahasiswa PPKT Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
Untuk mahasiswa praktikan yang akan melaksanakan PPKT sebaiknya
mempersiapkan pembelajaran dengan baik agar memiliki kompetensi
guru secara matang sesuai yang diharapkan, dan diusahakan selalu
berkonsultasi dengan dosen pembimbing dan guru pamong jika
mengalami kesulitan dalam melaksanakan PPKT khususnya dalam
kegiatan belajar-mengajar.
104
2. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Untuk meningkatkan kompetensi guru praktikan IPS konsentrasi
sosiologi, hendaknya terlebih dahulu diberikan pengarahan dan
pembekalan bahwa guru praktikan harus memiliki kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
kompetensi sosial dalam kegiatan belajar-mengajar. Pembekalan ini
dapat dilakukam dengan cara lebih sering mengadakan perkuliahan
micro teaching dengan menambah waktunya. Hal ini bertujuan agar
guru praktikan dapat melaksanakan PPKT secara baik ditempat mereka
melaksanakan kegiatan PPKT.
3. Sekolah
Bagi sekolah harus dapat memilih guru pamong yang sudah
berkompeten dibidangnya untuk guru praktikan. Sehingga mampu
mengarahkan guru praktikan dengan baik dalam proses kegiatan
belajar-mengajar.
4. Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, dikarenakan keterbatasan, penelitian ini
hanya membahas mengenai persepsi siswa MA tentang kompetensi
guru praktik profesi keguruan terpadu (PPKT) terhadap hasil belajar
sosiologi. Maka untuk selanjutnya jika ingin meneliti yang sama dapat
mengkaji kompetensi guru PPKT di SMP, MTs, SMA atau dalam
bidang konsentrasi lainnya yaitu ekonomi dan geografi sebagai bahan
perbandingan persepsi siswa lain dalam bidangnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alfiyati, Tatik. “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik Guru
Terhadap Motivasi Belajar Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri
Cepogo”, Skripsi pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga,
Salatiga, 2011.
Arifin, Zainal Penelitian Pendidikan Metode dan Pradigma Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2011.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. Cet. 12, 2002.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta. Cet. XIV, 2010.
Azhar. “Kondisi LPTK Sebagai Pencetak Guru yang Profesional”. Jurnal
Tabularasa PPS Unimed, 2009.
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Format-Format
Kuantitatif dan Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik,
Komunikasi, Manajemen, dan Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group. Cet. 1, 2013.
Desmita. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010.
Fahlevi, Muhamad Riza. “Hubungan antara persepsi siswa tentang kemampuan
mengajar mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa. studi kasus di
MTs Nur Asy-Syafi’ah (YASPINA). Rempoa Ciputat, tangerang Selatan”.
Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta,
2014.
Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2008.
Idrus, Muhammad. Metodologi Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Erlangga,
2009.
Kunandar. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2007.
Lutfi, Ikhwan, dkk. Psikologi Sosial. Jakarta: lembaga penelitian uin, 2009.
Mayuni, Ilza. Peningkatan Mutu Guru Bahasa Inggris Melalui Pendidikan dalam
Jabatan. Bandung: Lubuk Agung, 2007.
Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009.
Musfah, Jejen. Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber
Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana, 2011.
Ni’mah, Miftahun. “Persepsi Siswa Terhadap Mahasiswa Praktikan Praktik
Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) dalam Kinerja Pembelajaran PAI”,
Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta,
2013.
Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian: Skripsi Tesis, Desertasi dan karya
ilmiah. Jakarta: Kencana, 2011.
Nugraha, Samwiel Agus. “Penguasaan Computer Pedagogik Mahasiswa Calon
Guru Dalam Pelaksanaan Program Pengalaman (PPL)”. Skripsi
Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Perpustakaan UPI, 2013..
Nurwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto. Sosiologi:Teks Pengantar dan Terapan.
Jakarta: Prenada Media Group. Cet. 3, 2007.
Pedoman Penulisan Skripsi. Ciputat: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2014.
Peraturan Pemerintah R.I Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Jakarta: BP.
Cipta Jaya, 2009.
Permendikbud RI Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMA/MA.
Prayitno, Teguh. “pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar
guru terhadap hasil belajar IPS siswa di SMP Muhammadiyah 1
Cileungsi”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, Jakarta, 2015.
Priyatno, Duwi. Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate dengan SPSS.
Yogyakarta: Gava Media. Cet. 1, 2013.
Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. ke-VI, 2014.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka, 1988.
Rahman, Agus Abdul. Psikologi Sosial: Integrasi Pengetahuan Wahyu dan
Pengetahuan Empirik. Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
Ramayulis. Profesi Dan Etika Keguruan. Jakarta: Kalam Mulia, Cet. ke-2, 2013.
Rosdakarya, Cet. ke-17, 2012.
Sagala, Syaiful. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.
Bandung: Alfabeta, Cet. 4, 2013.
Samana. Profesionalisme Keguruan: Kompetensi dan Pengembangannya.
Yogyakarta: Kanisius, 1994.
Sapuri, Rafy. Psikologi Islam Tuntunan Jiwa Manusia Modern. Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2009.
Sarwono, Sarlito W. Eko A. Meinarno. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba
Humanika, 2011.
Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan
Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
cet. 2, 2014.
Slameto. Belajar & Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta,
2010.
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Sugiyono. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta. Cet. ke-23, 2016.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, Cet. ke-5, 2009.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. Cet. 7, 2011.
Sulhan, Najib. Karakter Guru Masa Depan : Sukses & Bermartabat. Surabaya:
Jaring Pena, 2011.
Supardan, Dadang. Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural.
Jakarta: Bumi Aksara, Cet. ke-3, 2011.
Susetyo, Budi. Statistik Untuk Analisis Penelitian. Bandung: PT. Refika Aditama,
2010.
Sutaji, Tri. “Pengaruh Minat Membaca Buku Sosiologi Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri 8 Kota
Tangerang Selatan”. Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2010.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2003.
Thalib, Syamsul Bahri. Psikologi Pendidikan: Berbasis Analisis Empiris Aplikatif.
Jakarta: Kencana, 2010.
Thobroni, Muhammad dan Arif Mustofa. Belajar dan Pembelajaran
Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan
Nasional. Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2011.
Tim Penyusun, Buku Pedoman Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT).
Jakarta: laboratorium FITK UIN Jakarta, 2015.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1.
Uno, Hamzah B. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar-Mengajar
yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. ke-10, 2014.
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial.
Jakarta: PT Bumi Aksara. Cet. 2, 2009.
Walgito, Bimo. Psikologi Kelompok. Yogyakarta : Andi, 2010.
Walgito, Bimo. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Yogyakarta : Andi, 2003.
Yudiaatmaja, Fridayana. Analisis Regresi dengan Menggunakan Aplikasi
Komputer Statistik SPSS. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2013.
Nama
NIM
Jurusan/Prodi
Judul Skripsi
LEMBAR UJI REFERENSI
Nur Aini
1 1 12015000056
Pendidikan Umu Pengetahuan Sosial/Sosiologi
Pengaruh Persepsi Siswa MA tentang Kompetensi Guru PraktikProfesi Keguruan Terpadu (PPKT) terhadap Hasil BelajarSosiologi (Studi Kasus Sekolah MA di Wilayah Bogor).
No Judul dan Halaman BukuParaf
Pembilnbillg
I
PembilmbingII
BAB I
1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional Bab 1 Pasal 1. h. 2.
く
, 」” ′
うん
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,Kamus Besor Bahasa Indonesia, (Jakarta: BalaiPustaka, 1988), Cet. 1, h.204.
多
刷3
Muhibbin Syah, Psika|ogi Penclidikan: DenganPendeknton Baru, (Bandung: PT RemajaRosdakarya. 2003). h. 10.
L
り4 ′
脚4
Hasbullah, Dasαr―Dαsαr J“ン Pι刀グ′グノた74,
(Jak山 :PT ttaGraflndo Persada,2008),h.4.
7
‐
ヽ 脚
5
Syanlsul Bahri Thalib, Ps′ スっ′θgノ Pc77`′′diたα′・
Bピ rわαsis/4α′なお E″′,ルな角ノ′たα′/ (Jakata:Kencana,2010),h.273-276.
ヽ
′
、
IA′ 刷
6
Tim Penlusun Buku Pedomon Praktik ProfesiKeguruan Tcrpadu (PPKT). (Jakarta:laboratorium FITK UIN Jakarta,2015), h. -5.
レ
′ ・
幽7
Slameto,3θり α″ 護 乃 加 rヵ腸θr ttηg滋 爾pθηgα″z′力′,(Jakaia: Rineka Cipta,2010),h.2.
′hげι 嗣
8
Samwiel Agus Nugraha. 2013, "PenguasaanComputer Pedagogik Mahasiswa Calon GuruDalam Pelaksanaan Program Pengalaman(PPL) ", skripsi Universitas PendidikanIndonesia. (Bandung: Perpustakaan UPI, 20 1 3).h. 4.
d暉―バ
r´
9
Azhar, "Kondisi LPTK Sebagai Pencetak Guruyang Projes'ionctl". Jurnal Tabularasa PPS
Unimed. 2009.h.2.
\′
幽
′
′
BAB II
10Bimo Walgito. Psiblogi Sosial: SuatuPengantar, (Yoeyakafia : Andi, 2003), h. 53.
//
脚Desmita, Psikologi Perkembangan Pese rtaDidik. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2010), h. 11e.
ハЧ
ク 耐12
Desmita, Psikologi Perkembangan PesertaDidik. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2010), h. 117.
(1にr 閻
13
Rafy Sapuri, Psikologi Islam Tuntunan JiwaMonusia Modern, (Jakarta: Raja GrafindoPersada. 2009), h.294.
『出rⅦ
‐I
14
Sarlito W. Sarwono. Eko A. Meinarno,Psikologi Sosial. (Jakarta: Salemba Humanika,20tt),h.24.
C 」r
/ハ
脚15
Bimo Walgito, Psikologi Kelompok,(Yogyakarla : Andi, 2010), h. 25.
′
)亀 脚
16
Agus Abdul Rahman. Psikologi Sosiol:Integrasi Pengelahuan Wahyu danP enge t ahu a n Empirik, (Jakarla: Raj awali Pers.2013).h.79.
――
刻
階rrl
17Ikhrvan Lutfi, dkk. Psikologi Sosial, (Jakarta:lembaga penelitian uin,2009), h. 25.
(-,メЛ 脚
18Ikhwan Lutfi, dkk. Psikologi Sosial. (Jakarta:lembaga penelitian uin,2009), h. 26-27 . )
井
レ 肉19
Bimo Walgito, Psiktlogi Sosial: SuatuPengantar. (Yogyakarta : Andi. 2003), h. 54-55.
―ヽ沼=
――IЧだ( 脚
20Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantor tlmumPsikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 2000). Cet.8.h.43-44. Y 嗣
つん
Jejen Musfah. Peningkatan Kompetensi Guru:Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teoridan Praktik, (Jakafia: Kencana, 20ll).h.27. Y 脚
22Najib Sulhan, Karakter Guru Masa Depan :
Sukses & Bermarto&ar, (Surabaya: Jaring Pena.201 1), h. 120.
tfr脚
23Ilza Malun| Peningkatan Mutu Guru BahasaInggris Melalui Pendidikan dalam Jabatan,(Bandung: Lubuk Agung, 2007), h. 21.
L ィー 刷
24Jejen Musfah, Peningkalttn Kompetensi Guru:Melului Pelatihan dan Sumber Belajar Teoridan Praktik, (Jakarta: Kencana, 20ll), h. 29.
/
1
=MИ円=
LDnvレr
25Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Gurudan Tenaga Kependidikan, (Bandung: Alfabeta, Y
問Fソ 腰
Ч==
|
即魁日【
A
2013).h.23. f
26Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru:Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teoridan Praktik. (Jakarta: Kencana. 20 I l''t. h. 27 .
い″らヽ
脚
27
Kunandar, Guru Profesional ImplementasiKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarla:PT. RajaGrafindo Persada, 2007). h. 55.
脚28
Samana, Profesionalisme Keguruan:Kompetensi dan Pengembangpnnya,(Yogyakarla: Kanisius, 1994), h. 53.
こ
1
1
あ
イ
″脚
29Syalllsul Bahri Thalib, Psごス,′θg′ Pθηグ′グ′んα″
Bθ″わαゞお イηグなな Ettp″な ノρノ′々αrグ (Jakaia:Kencana,2010),h.274.
ⅢIIullノ
p
′た
′ 呂30
Pcrα rrrrαη Pθ“θ″ルrα力 R.J Abttθ ′ アイ ル みνη
2θθ∂ たη″″g Gν rν,(Jakarta:BP.Cipta Jaya,2009), 力.6
(
r
r 醐31
E. Mulyasa, Standcr Kompetensi dctn
Sertifikasi Guru, (Bandung: PT RemajaRosdakarya. 2009). h. ll7.
bγ綱 脚
32Syalllsul Bahri Thalib,Ps′ スリわgノ Pピ′グ′dikα″_
BcrわαゞおИηα′おな E“ρ″お均ノ′たαrr (Jakarta:Kencana,2010),h.274. 刷
,D
う0
Pθ″α′ν″αη Pc/11gr′ 4″力 R.J JVθ“θ″ アイ 冗α力r7′
2θθ∂ た4′αηg G2rrν ,(Jakalta:BP.Cipta Jaya,2009), h.6¨ 7
■1111ι
,
′
” 脚34
Ramayulis, Profesi dan Etika Keguruan,(Jakarta: Kalam Mulia, 2013), Cet. ke-2, h. 55-58.
ヽ
刷う0
E. Mulyasa, Standar Kompetensi danSertifikasi Guru, (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2009), h. 7 5.
メ
′
ト
ケ 耐36
Syalllsul Bahri Thalib, Ps′スリノθgノ Pc′グ′dib′∫Bθ″bαsな И′αノおお E″ちρ′″お 均ノ,たα′/ (Jよalta:
ICencana,2010),h.275.
―
、
Pレ 脚
37Pθ″αrν rα′ Pθ
“
grノη/rrtt R.I」 bヽ777θ r アイ ■7カν′
2θθ∂ ″4′α′gG“″ν,(Jakata:BP.Cipta Jaya,2009), h.6.
′L A
刷38
Syaiful Sagala,メ (13777α″ρναη PrttSノθ′αノGl′ /復
ααηル ″αgα κリピη訪冴たα″,(Bandung:Alfabeta,2013),h.32.
t
И
′
レ
39E. Mulyasa, Stanclar Kompetensi danSertifikasi Guru, (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2009), h. 1 35.
′L 一
ノー
′
40Syallllsul Bahl・ i Thalib,Psノ ス,わgノ Pθηグノグ漱θη「Bθrbαsお И4α′おお E“ρルお Иρ′ノス
`′ノだ (Jakata:
=uI
″
‥
′ 脚
」I′しfll
♭」r
Kencana.2010)、 h.276.l
、
41
Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru:Melalui Pelcttihan dan Sumber Belajar Teoridan Prahik. (Jakarta: Kencana, 2011), h. 54.
シレ 脚
42Ramayulis, Profesi clan Etika Keguruan,(Jakarta: Kalam Mulia, 2013), Cet. ke-2. h. 85-89.
L 甲″′
脚43
E. Mulyasa, Standar Kompetensi danSerti/ikasi Guru, (Bandung: PT RemajaRosdakarya , 2009'). h. 17 3 .
ヽ′し
,脚
44Syarnsul Bahri Thallb, Psikologi Pendidikan:Berbasis Analisis Empiris Aplikatif, (Jakarta:Kencana, 2010), h.276.
I 脚
45
Jejen Musfah. Peningkatan Kompetensi Guru:Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teoridan Praktik, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 52-53.
I
】 ハ“「I
脚46
Ramayulis, Profesi dan Etika Keguman,(Jakarla: Kalam Mulia. 2013). Cet. ke-2, h.74-76.
■
dИ
ルL′r
47Tim Penlusw, Buku Pcdoman Praktik ProJesiKeguruan Terpadu (PPKT1, (Jakarta:Laboratorium FITK UN Jakarra. 2015), h. 5.
48
Tim Penyustt, Buku Pedomctn Praktik ProfesiKeg,uruan Terpadu (PPKT), (Jakarla:Laboratorium FITK UIN Jakarla, 2015), h. 5.
′
ι ´レ 酬
49Tim Penyusun, Buku Pedoman Praktik ProfesiKcguruan Terpadu (PPKT), (Jakarla:Laboratorium FITK UIN Jakarta, 2015), h. 5. 脚
50Tim Penyustn. Buku Pedoman Praktik ProfesiKeguruan Terpadu (PPKT), (Jakarta:Laboratorium FITK UIN Jakarta, 2015), h. 8. ハ
V
F
J
I
Lり77′
51
Tim Penyusun, Buku Pedoman Praktik ProfesiKeguruan Terpadu (PPKT), (Jakarla:Laboratorium FITK UN Jakarta. 2015), h. 9.
ι
ノ 鱚52
Tim Penyusun, Buku Pedoman Praktik ProfesiKeguruan Terpodu (PPKT1, (Jakarta:Laboratorium FITK UIN Jakarta, 2015). h. 7.
′」 ―
ノ
カ
レ
脚53
Tim Penyustn, Buku Pedoman Praktik ProJbsiKeguruan Terpadu (PPKT1, (Jakarta:Laboratorium FITK UIN Jakarta,2015), h. 8.
ι
l
‥
′
4 邸54
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses BelajarMengajar, (Bandung: PT RemajaRosdakarya , 2012). C et. ke-17 , h. 22.
1
1
ン
′ 幽55
Purrvanto. Evaluasi Hasil Belajar,(Yogyakarta: Pustaka Pelaiar. 2014). Cet. ke-
刊″じ
‘
; 卿
VI,h.45. ′′
56
Hamzah B.Uno, λゐル′ Pθ ttbθりαrα ttf
iИ9燿θ″″放γ4P“ SCS Bι′げαr―滋 ′gのαrッαηgκrθθrrir dα″教 府グ (Jakaia:Bumi Akstta,2014),Cet.ke_10,h.213.
U碗αr‥L
“F‥′
57
Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa,Bela.jar dan Pembelajaran : PengembanganLlracana dan Prahik Pemhelaiaran dalamP e mb ctngunan N as i onal, (Yogyakart a'. Ar -rtzzMedia,20rt).h.22.
こ
―
IL′ら
r
脚
58
Punvanto, Eソ α′ι′αs, Hαs′′ B`′″αr,
(Yogyakarta:Pustaka Pelaiar,2014),Cet.ke¨VI,h.42.
′
レ 脚
59
Muhammad Thobroni dan fuif Mustofa.Belajar dan Pembelajaran : PengembanganWacana dan Prahik Pembelajaran dalamP embang,unan Nos ional, (Yogyakarta: Ar -ruzzMedia,201 1). h. 23.
4
′
メ
60
Nana Syaodih Sumadinata, 二α″dαsαη
PsJわわgノ P“∫ιs Pθ刀訪浦ル4,(Bandung:PT.Remaia Rosdakttva.2009).Cet.ke… 5、 h.172. 7 脚
61
Slameto, Belajar & Faktor-faktor YangMempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),h.54.
=Tム
〃 脚62
Slameto. Belajar & Faktor-faktor YangMempengaruhi. (lakana: Rineka Cipta, 2010).h. s5.
2■″ 脚
∠U
Slameto, Belajar & Faktor-fahor YangMempengoruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010).h.55. パ
″′rr 脚
64
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan denganPendekatan Baru, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya. 2003). h. 134.
ノL “ 脚
65
Slameto, Belajar & Faktor-faktor YangMempengaruhi, (Jakafia: Rineka Cipta, 2010),h. 56.
′L
″rレ ヽ 邸
66
Muhibbin Syah. Psiftologi Pendidikan denganPendekotan Baru. (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2003). h. 1 36.
山Ч
/′
, 1・
邸67
Slameto, Belajar & Faktor-faktor YangMempengartthi, (Jakarta: Rineka Cipta, 20 1 0).h. s8.
′―ノ 脚
刷
靱
68Slameto. Belajar & Faktor-fahor YangMempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010).h. 60.
/
レ 脚69
Slameto, Belcjctr & Fahor-fahor YangMempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),h. 56.
70Slameto, Belajar & Faktor-fahor YangMempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010).h. 60.
レ′
ra
脚71
Slameto. Belajar & Faktor-Jbhor YangMempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010).h.62.
物豚 幽
72Slameto, Bela.lar & Faktor-faktor YangMempengartthi. (Jakafta: Rineka Cipta, 2010).h.64. 移 脚
73
Slameto. Belajar & Faktor-Jaktor YangMempengaruhi, (Iakarta: Rineka Cipta. 2010).h. 6s.
″
F”
“rン 脚
74Slameto. Belcrjar & Faktor-/itktor YangMempcngoruhi, (Jakafia: Rineka Cipta, 2010).h. 6).
,I 脚
75
Slameto, Belajar & Faktor-faktor I'angMempengartthi, (Jakafta: Rineka Cipta, 2010),h. 66. 嚇
76
Slameto. Belajar & Faktor-fahor YangMempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),h.66.
77Slameto, Belajar & Faktor-faktor Yangtr4empengaruhi, (lakarta: Rineka Cipta, 20 10).
h. 68.
卜
刀
レ′″′7 脚
78
Slameto. Belajar & Faktor-faktor YangMempengaruhi. (Jakafia: Rineka Cipta, 2010).h.70.
f、 ″
レ可′
79Slameto, Belajar & Faktor-faktor YangMempengaruhi. (Jakarta: Rineka Cipta. 2010),h.71.
II‐り′
か膠I 脚
80
Slameto, Belajar & Faktor-faktor YangMempengaruhi. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),h.71.
「
ハ
Lけr″ 呂
81
Dadang Supardan, Pengantar llmu Sosial.S e b u a h Kaj ian P e n d e ka I a n S tru ktur al, (Jakarta:Bunri Aksaru,2071). Cet. ke-3, h. 69.
L A==
脚82
Soerj ono Soekanto, So s iologi Suatu P e ngantar,(Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 18.
Ч
レ 劇
邸
00
J. Dwi Nurwoko dan Bagong, Suyanto,Sosiologi:Teks Pengantar dan Terapan,(Jakarta: Prenada Media Group, 2007), Cet. 3,
h.2.
レ
ク7
84
Tri Sutaji. "Pengaruh Minat Membac'a BukuSosiologi Terhadap Prestasi Belajar SiswctPada Motct Pelaiaran Sosiologi SL[,4 Negeri B
Kota Tangerang Selatan", Skripsi padaUniversitas Islam Negeri Syarif HidayatullahJakarta. Jakar1a. 2010. h. 29.
00
Permendikbud RI Nomor 69 Tcthun 2013tentang Kerangka Dasar dan StrukturKuri ku I um S ||LA/MA, h. 1 B 8- I 92. 〃 脚
86
Muhamad Riza Fahlevi, "Hubungan antarctpersepsi siswa tentang kemampuan mengajarmahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa(sttdi kasus di MTs Nur Asy-SyaJi'ah(YASPII{A), Rempoa Ciputctt, tangerangSelatan)". Skripsi pada Universitas IslamNegeri Syarif Hidayatullah Jakarla, Jakafta,2014.
Q
タ
ー
87
Teguh Prayitno, "pengartth persepsi siswamengenai keterampilan mengajar guntterhadap hasil belajar IPS sisv,a di SMPMuhammadiyah I Cilcungsi", Skripsi padaUniver"sitas Islam Negeri Syarif HidayatullahJakarta, Jakarta, 20 I 5.
88
Tatik Alfiyati, "pengaruh persepsi siswatentang kontpetensi pedagogik guru terhadapmotivasi belajar kelas VIII MadrasahTsunov,4,ah Negeri Cepogo". skripsi padaSekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga,Salatiga, 201 1.
牛
′
―
89
Miftahun Ni'mah, "Persepsi Siswa TerhadapA,Iahssisv,a Praktikan Prahik Profe,siKeguruan Terpadu ?PKT) dalam KinerjaPembelajaran PAI", Skripsi pada UniversitasIslam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.Jakarta, 2013.
こ
万
rBAB III ′
90
Sugiyono, ハイυ′θ夕♭ Pθηθ′′′′α′‐ Kνα′′ノrr/′/Kνα′ノ′αノ/Jαη R tt D,(Bandung:Alfabeta,2016),Cet.ke-23,h.2.
91
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian:Skripsi Tesis, Desertasi dan kary'a ilmiuh.(Jakarta: Kencana, 2011), h. 38. 勒 嚇 lrll
=
V
A
p
ヽVりυW・ V
制
閻
呂
うん
(ン
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode PenelitianPendidikan, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 20ll), Cet. ke-7, h. 72-7 3.
fレ
ー
93Pιdθ″ακ Pιην′おαη S″″sノ,(Ciplltat:Fakultaslhnu Tarbiyah dan Keguruan,2014),h.63.
こ尋 p
↑ 脚94
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metodedan Pradigma Baru, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 201 l). h. -s4.
1劇u ′ι 嗣
nン
Sugiyono, iしをゎ売 Pθ 4θ′′′″刀∫ Kνα′r′′α′/Kνα′ノ′αrグ Jαη R&D,(Bandung:Alfabeta,2016),Cet.ke_23,h.80.
ι
/
ワ
ノ 鱚96
Zainal Arifin, Pcnelitian Pendidikan Metodedan Pracligma Baru, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 20ll), h. 21-5.
Ч ´多
97Sug]yono, lZυ′θ′し Pc,7θ′ノrノα4 Krrαη′′r6Jr/絶′αノノノα′/Jαη R tt D,(Bandung:Alfabeta,2016),Cet.ke…23,h.81.
ιレ
ー
98
Zainal Arifin. Penelitian Pendidikan Metodedan Pradigma Baru, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 201 1). h. 215. /
)
脚99
Suharsilni Arikunto,P″ θsθグIrr′ι″θ′″滋4 Sναrν
Pθηグ`肋
rfr″ Prαた′′た,(Jakaia: Rineka Cipta,2002),Cet.12,h.112.
」
/
」
F
ノ 脚100
Suharsiini Al・ikunto,Prθ∫ι/2rr Pθ J7θ ′′′″4 Sνα′ι′
Pθηグθたク′αJ7 Prαたrノた (Jakaia: Rineka Cipta,2002),Cet.12,h.116.
」
4
r
101Muhammad ldlll Metodologi Penelitian llmuSosictl, (Yogyakarla: Erlanuga. 2009), h. 77.
″
」レ
脚
102
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian:Skripsi Tesis, Desertctsi dan karya ilmiah,(Jakarta: Kencana,20ll), h. 138.
Fヽ
F
レ 明
103
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Sosialdan Ekonomi: Format-Format Kuantitati/ danKualitati/ untuk Studi Sosiologi, KebijakanPublik, Komunikasi, Manajeme n, danPemasaran, (Jakarta: Kencana Prenada MediaGroup, 2013). Cet. ke-1. h. 130.
′′」
/
′ ・r%
104
Sugiyono, 並たゎ′し Pιηθノ′′放η‐ Klrα″′rα′グKναノ′″r/Jαη R tt D,(Bandung:Alfabeta,2016),Cet.ke_23,h.142.
t r
ノ 幽
105
Syofian Siregar, Metode Penelitian KuantitcrtifDi lengkop i Dengan P er ba ndingan P erhitunganMctnual dan SPSS. (Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group, 2014), cet.-Z.h.46.
( ン
ア
/
106
Syofian Siregar, Metode Penelitian KuantitatifDi I engkapi Dengan P e rbandingan P e rhitunganManual dan SPSS, (Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group, 2014), cet.-2, h. 55.
′
η
107
Ilusaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar,Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PTBumi Aksara,2009), Cet. ke-2, h. 5-5. 7
108Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian SuatuPendekatan Praktik. (Jakarta: PT. RinekaCipta, 2010). edisi revisi, Cet. 14. h. 201.
d
可r
レ 剛109
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian:Skripsi Tesis, Desertasi dan karyu ilmiah,(Jakarla: Kencana. 201 l), h. 163.
u
・
z
′
″′L
110
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosialdan Ekonomi: Format-Format Kuantitatif danKualitatif untuk Studi Sosiologi, KebijakanPttblik, Komunikasi, Manajemen, danPemasaran, (Jakarta: Kencana Prenada MediaGroup. 2013), Cet. ke-l, h. 182.
出
J
″
t
′
′″
Syofian Siregar, Metode Penelitian KuantitatifDil e ngkapi Dengan Perbandingan PerhitunganManual dan SPSS. (Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group, 2014), cet.-2, h. 86.
tP
レ
112
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosialdan Ekonomi: Formctl-Format Kuantitatif danKualitatif untuk Studi Sosiologi, KebiiokanPublik, Komunikasi. Mancrjemen, danPemasaran, (Jakarta: Kencana Prenada MediaGroup, 2013), Cet. ke-1, h. 184.
D7」
113
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Sosialdan Ekonomi: Format-Format Kuantitatf danKualitatif untuk Studi Sosiologi, KebijakanPublik, Komunikasi, Manajemen, danPemasaran, (Jakarta: Kencana Prenada MediaGroup, 2013), Cet. ke-1, h. 184.
。
ノ
口 ′
′)′
114Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian:Skripsi Tesis, Desertasi dan karycr ilmiah.(Jakarta: Kencana, 2017), h. 17 4. ン 幽
115
Duw'i Priyatno, Analisis Korelcrsi, Regresi danMultivar iate dengan .SP.S,S, (Yogyakarta: GavaMedia, 2013), Cet. 1, h. 74.
t
ノ
′
′
′
116
Budi Susetyo, Srα ′な′′た 1//Prν た Иηα′おお
Pθ 4θ′ノ′′α4,(Bandung: PT. Reflka Aditallla,2010), h.122.
こ
′
L/
幽
閻
ノ
′
‐
ヽ
ILri
呂
117
Syofian Siregar, Metode Penelitian KuantitatifDilengkapi Dengan P erbandingan P erhitunganManuctl dan SPSS, (Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group, 2014), cet.-2,h.290.
Z
月「
118
Fridayana Yudiaatmaja, Analisis Regresidengan Menggunakan Aplikasi KomputerStatistik SPSE (Jakarta: PT. Gramedia PustakaUtama, 2013). h. 79. ′
′
I
、
レ
119
Syofian Siregar, Metode Penelitian KuantitatifDilengkapi De ngan P er b andingan P e rhitunganManual dan SPSS, (Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group, 2014), cet.-2, h. 285.
k
l
ト
レ
120
Syofian Siregar. Metocle Penelitian KuantitatilDilengkapi De ngan P erbandingan P e rhitunganManual dan. SPSS, (Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group. 2014). cet.-Z.h.284.
′′
レ
121
Syofian Siregar, Metode Penelitian KuantitatdDi lengkapi Dengan P e r b and i nga n P e r hi htn ganManual dan SPSS, (Jakafia: Kencana PrenadaMedia Group. 2014). cet.-2,h.284.
I
‐
Л
F
/
122
Syof,ran Siregar, Metode Penelitian KuantitalifDilengkapi Dengan P er bandingan PerhitunganMctru.tal dan SPSS, (Jakarta: Kencana PrenadaMedia Grouo. 2014). cet.-2. h.290.
t′
L
r
a
123
Syofian Siregar, Metode Pcnelitian KuantitatifDi\engkapi De ngctn P erbandi ngan Pe rhit u nganl,Ianual dan SPSS, (Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group, 2014). cet.-L,h.286.
ノ‐/1
124
Syofian Siregar, Mctode Penelitian Kuantitati/Dilengkapi De ngan P erbandingan P erhitunganManual dan SPSS, (Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group. 2014). cet.-2.h.286.
=
、 θL7 醐
Mengesahkan:
Pembimbing Skripsi I Pembimbing Skripsi II
Cut Dhien Nourwahida,Ⅳ IANIP.197912212008012016
Dr.Abdo Rozak.Ⅳl.Si
NIP。 196909081996031003
脚
Lampiran 1
PROFIL MAN 2 BOGOR
A. Sejarah Singkat Sekolah/Madrasah
MA NEGERI 2 BOGOR adalah sekolah Madrasah Aliyah Negeri
yang terletak di Jl. Pajajaran No. 6, Kelurahan Baranang Siang, Kecamatan
Bogor Timur, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Dengan Kode Pos : 16143
dan nomor telp/fax : (0251) 8321740.
MA NEGERI 2 BOGOR pertama kali dibuka pada tahun 1992 dan
secara resmi mendapat ijin operasional dari Kepala Kantor Wilayah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat.
Sebelum secara resmi menjadi MA NEGERI 2 BOGOR seperti saat
ini, sekolah ini telah melalui beberapa perubahan. Tercatat pada
tahun1952, sekolah ini bernama PGAN 6 tahun. Kemudian pada tahun
1990 berubah menjadi MAN BOGOR 2. Lalu pada tahun 1992 barulah
sekolah ini bernama MAN 2 BOGOR sampai saat ini.
Saat ini MAN 2 BOGOR berstatus Akreditasi A (Amat Baik),
dengan Nomor Statistik Sekolah 3.1.1.3.2.7.1.0.2.0.2.8. dan NPSN
20177119.
B. Visi, Misi, dan Tujuan
1) Visi
Terwujudnya Madrasah yang berbudaya, berprestasi, dan
berakhlak mulia.
2) Misi Untuk mencapai visi sebagai sekolah yang memberikan layanan
pendidikan yang bermutu sesuai dengan standar pelayanan minimal
dan standar oprasional prosedur, perlu dilakukan suatu misi berupa
kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas dan sistematis.Berikut
misi MA NEGERI 2 BOGOR yang dirumuskan berdasarkan visi
sekolah.
a) Melaksanakan pembelajaran secara efektifsesuai dengan potensi
yang dimiliki.
b) Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan ajaran
Islam
c) Memelihara lingkungan yang sehat, kondusif, dan harmonis.
d) Menumbuhkembangkan Madrasah yang berbudaya dan
berprestasi.
e) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan warga
madrasah dan stakeholder.
3) Tujuan sekolah
Tujuan sekolah dijabarkan berdasarkan visi dan misi sekolah.
Berdasarkan dua hal tersebut, dapat dijabarkan tujuan MA NEGERI 2
BOGOR adalah:
1) Nilai Ujian Nasional (UN) dan Ujian Madrasah (UM) mencapai
minimal 8.00.
2) Proporsi lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi minimal
80%.
3) Proporsi lulusan yang diterima pada perguruan tinggi negeri
melalui SNMPTN dan SBMPTN minimal 90%.
4) Memiliki kelompok peserta didik dalam olimpiade matematika,
fisika, kimia, biologi, ekonomi/akuntansi, geografi, dan lomba
Bahasa dan sastra serta mampu finalis di tingkat nasional.
5) Memiliki qari dana tau qariah serta menjadi finalis tingkat
provinsi.
6) Memiliki tim cepat tepat agama dan mampu menjadi finalis
tingkat nasional.
7) Peserta didik mahir dalam baca, tulis, al-qur’an (BTQ) minimal
90%.
8) Peserta didik hafal Al-qur’an minimal 3 (tiga) Juz sebanyak 20%.
9) Memiliki tim olah raga minimal 3 cabang dan mampu menjadi
finalis tingkat provinsi.
10) Menjadi finalis tingkat nasional minimal 3 (tiga) cabang
ekstrakulikuler.
11) Seluruh peserta didik mengamalkan ajaran Islam, berakhlak
mulia, disiplin dan berwawasan kebangsaan.
12) Mempertahankan predikat sebagai sekolah Adiwiyata Nasional
dan menjadi sekolah dengan katergori sekolah Adiwiyata
Mandiri.
C. Guru dan Tenaga Kependidikan
Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan SMA Al-Hasra berjumlah
18 orang dengan rincian sebagai berikut:
No. Nama L/P Jabatan
1 Drs. H. Hawasi, M.Pd.I L Kepala
2 Drs. Lina Rosmalina P Guru / Waka
3 Dra. Susiati Nasikin M,Si P Guru
4 Dra. Mia Immawaty L Guru
5 Dra. Hj. Ruafni, M.Pd.i P Guru
6 Drs. Abdul Jamil P Guru
7 Dra. Hj. Fauziah Said L Guru
8 Drs. H. Imron Rosyadi Amir P Guru / Waka
9 Drs. H. Muhammad Ridwan P Guru
10 Dra. Yeni Andriani P Guru
11 Dra. Baeti Suharti P Guru
12 Drs. Wahyu Sarwono P Guru
13 Dra. Hj. Linjarwati P Guru
14 Hj. Lela Sholihah, M.M P Guru
15 Taufiq qurrohman, S.Ag P Guru
16 Dra. Nani Sumarni, M.Si P Guru
17 Dra. Mukti Hikmah, S.Pd L Guru
18 Lia Marliana, S.Ag P Guru
19 Shofiyah gumanti, S.Ag P Guru
20 H. Komarullah, S.Ag L Guru
21 H. Ade Rahman, M.Pkim L Guru / Waka
22 Suja, S.Pd L Guru
23 Yani Maryani, S.Pd P Guru
24 Idrus Sambasi, S.Pd, M.Pfis L Guru
25 Jizah Dhilhijah, S.Ag P Guru
26 Dra. Suminar P Guru
27 Sukaesih Nurliawati, S.Pd P Guru
28 Wulan Rosidah, S.Pd P Guru
29 Teti Sugiharti, S.E P Guru
30 Suhartini, S.Sn P Guru
31 Lala Nurmala, S.Pd P Guru
32 Yayat Supriatna, S.Pd L Guru / Waka
33 Nurul Qadariyah, S.Pd P Guru
34 Sri Ningsih Nurhayati, S.E P Guru
35 Abdul Mukti, S.Ag L Guru
36 Badriah, S.Pd.I P Guru
37 Evi Haryutsi, S.Hi P Guru
38 Rida Nurul Istiqamah, S.Pd P Guru
39 Hartuti, S.E P Guru
40 Faujiah, S.Pd.I P Guru
41 Dian Kardinah, S.Pd P Guru
42 Yayu Agustin Rahayu, S.Pd P Guru
43 Dedeh Dhohiyah, S.Ag P Guru
44 Siti Yulianah, S.E P Guru
45 Usep Saefulloh, S.Pd.I L Guru
46 Dra. Rahmawati P Guru
47 Retno Mujiarti, S.Pd, M.Si P Guru
48 Sobar Sofyan, S.Pd L Guru
49 Heryanto Nurjaman, S.Pd L Guru
50 Asep Syamsul Hidayat L Guru
51 H. Ukat Sukatma, S.Sos L Guru
52 Nurhasanah, S.Pd L Guru
53 Hendra Gunawan, S.Pd L Guru
54 Aditya Sukma Ghazali, S.Kom L Guru
55 Trimadya Arief L Guru
56 Sholihatunnisa, S.Pd P Guru
57 Ella Rahmalia, S.Pd P Guru
58 Rena Nuralitasari, S.Pd P Guru
59 Ihsan Ibadurrahman, S.Pd.I L Guru
60 Hilman Tantowi L Guru
61 Muhammad Hilman S L Guru
62 Imas Nurbayati, S.Pd P Guru
D. Siswa
Siswa MA Negeri 2 Bogor Tahun Pelajaran 2015/2016 berjumlah
1212 orang terdiri dari kelas X s.d. XII. Adapun rinciannya sebagai
berikut:
No Kelas Jenis Kelamin Jumlah
L P
1 X- IPA 1 14 26 40
2 X- IPA 2 16 25 41
3 X- IPA 3 12 28 40
4 X- IPA 4 13 27 40
5 X- IPA 5 17 23 40
6 X- IPA 6 15 29 39
7 X- IPS 1 18 22 40
8 X- IPS 2 20 22 42
9 X- IPS 3 19 22 41
10 X- Agama 17 23 40
11 XI- IPA 1 15 25 40
12 XI- IPA 2 16 25 41
13 XI- IPA 3 18 22 40
14 XI- IPA 4 17 23 40
15 XI- IPA 5 15 26 41
16 XI- IPA 6 17 23 40
17 XI- IPS 1 20 22 42
18 XI- IPS 2 19 21 40
19 XI- IPS 3 18 22 40
20 XI- Agama 22 19 41
21 XII- IPA 1 17 24 41
22 XII- IPA 2 18 22 40
23 XII- IPA 3 13 28 41
E. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana yang ada di MAN 2 Bogor adalah sebagai
berikut:
No
Sarana dan Prasarana
Pendukung
Keterangan
Ada Tidak
Ada
1 Masjid/musholah √
2 Perpustakaan √
3 Lapangan olahraga √
4 Alat-alat kesenian √
5 Alat-alat keterampilan √
6 Laboratorium M-IPA √
7 Laboratorium computer √
8 Laboratorium Bahasa √
9 Aula Sekolah √
10 Kantin Sekolah √
11 Ruang UKS √
12 Tempat Parkir Kendaraan √
13 WC Guru √
14 WC Siswa √
24 XII- IPA 4 16 24 40
25 XII- IPA 5 18 23 41
26 XII- IPA 6 17 23 40
27 XII- IPS 1 21 20 41
28 XII- IPS 2 18 23 41
29 XII- IPS 3 17 22 39
30 XII- Agama 19 21 40
Jumlah Keseluruhan 512 700 1212
F. Lainnya yang Relevan
Lainnya yang relevan pada bagian ini adalah kegiatan Ekstrakulikuler
yang ada di MAN 2 BOGOR :
No
Kegiatan Ekstrakurikuler
Keterangan
Ada Tidak
Ada
1 Pramuka √
2 Palang merah √
3 Pengajian siswa √
4 Marawis √
5 Seni Baca al-Qur’an √
6 Olah raga (termasuk beladiri) √
7 KIR √
8 Paskibra √
9 Marching Band √
10 Jurnalistik √
11 Teater / Seni Peran √
12 Seni Musik √
13 Seni Lukis/Kaligrafi √
14 3MC (Perfilman) √
G. Data Sekolah
No. Uraian Isi
1 Nama Sekolah MA Negeri 2 BOGOR
2 Nomor Statistik Sekolah / NNS 3.1.1.3.2.7.1.0.2.0.2.8
3 NPSN 20177119
4 Provinsi Jawa Barat
5 Kotamadya / Kabupaten Kota Bogor
6 Kecamatan Bogor Timur
7 Kelurahan Baranang Siang
8 Jalan dan Nomor Jl. Pajajaran No. 6, Baranang
Siang, Bogor Timur, Jawa Barat
9 Kode Pos 16143
10 Telepon / fax (0251) 8321740
11 Daerah Perkotaan
12 Status Sekolah Negeri
13 Akreditasi Terakreditasi “A”
14 Tahun Berdiri 1992
15 Kegiatan Belajar Mengajar Pagi
16 Bangunan Sekolah Milik Negara
17 Jumlah Rombel 30 ( X : 10, XI : 10, XII : 10)
18 Jumlah Siswa (X, XI, XII) 1212
19 Jumlah Guru 57
20 Surel Man2kotabogor@yahoo.com
21 Website http://www.man2bogor.com
Lampiran 2
PROFIL MA AL-MUKHLISHIN
A. Sejarah MA Al-Mukhlishin
Madrasah Aliyah Al-Mukhlishin berdiri tahun 1988 di lingkungan
ponpes Al-Mukhlishin Ciseeng, adalah sekolah lanjutan berbasis agama
pertama di daerah tersebut. Atas prakarsa bapak H. Zaenal Abidin
berdirilah sekolah tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan sekolah lanjutan
tingkat atas di daerah Ciseeng. Gedung Madrasah Aliyah Al-Mukhlisin
pertama kali adalah gedung yang sekarang ditempati Mts Al-Mukhlishin,
dan yang sekarang dipakai untuk KBM adalah gadung Eks. SMAI Al-
Mukhlishin.
Kepala sekolah pertama MA Al-Mukhlishin adalah Bapak Heri
Juhaeri B.A. beliau berasal dari Cirebon yang menjadi kepeala sekolah
dari awal berdiri Aliyah Al-Mukhlishin, yaitu tahun 1988 sampai tahun
1997. Pada masa beliau, peminat Madrasah Aliyah Al-Mukhlishin bisa
dibilang cukup banyak, mencapai delapan puluh tujuh orang dalam satu
angkatan, dan yang termasuk siswa angkatan pertama Madrasah Aliyah
adalah guru kita bersama yaitu Bapak Ilyas S.Ag dan Bapak Yusup S.Ag.
Waktu berlanjut, lalu kemudian jabatan kepala sekolah di gantikan
oleh bapak Drs Warsono, beliau juga adalah orang Cirebon yang menjadi
kepala sekolah Madrasah Aliyah Al-Mukhlishin dari tahun 1997 sampai
tahun 1999. Nah kepala sekolah ketiga yang menjabat di MA Al-
Mukhlishin adalah bapak Drs. Suparman M.Pd. yang biasa disapa Abi
Parman, dan yang menjadi wakilnya adalah bapak Ir. Cahya Purnama.
Beliau berdua adalah orang yang dari awal Aliyah berdiri sampai sekarang
tetap eksis di sekolah ini, beliau telah jadi bagian yang tak terpisahkan dari
Aliyah. Beliau menjadi kepala sekolah dari tahun 1999 sampai tahun 2006,
walaupun sudah tidak menjabat tapi abi Parman tetap mengajar di
Madrasah Aliyah Al-Mukhlishin. Setelah abi Parman, jabatan kepala
sekolah dipegang oleh bapak Yaya Suhaya, beliau tidak lama menjadi
kepala sekolah , hanya dari tahun 2006 sampai tahun 2008.
Kemudian digantikan oleh Bapak Ustad Aden. Bapak Ustad Aden
menjadi kepala sekolah dari tahun 2008, bapak Aden adalah sosok yang
tak asing karana sebelum itu beliau adalah kepala sekolah Mts Al-
Mukhlishin dan sampai sekarang pun beliau masih menjabat di kedua
sekolah tersebut. Bapak Aden memang luar biasa uletnya, beliau kembali
membangun Aliyah yang waktu itu jumlah siswanya hanya belasan orang,
sampai sekarang jumlah siswa sudah mencapai seratusan orang lebih.
Beliau melakukan pendekatan dengan para siswanya sehingga bisa
dibilang Bapak Aden ini adalah guru, kepala sekolah, sekaligus teman bagi
para siswanya.
Ma Al-Mukhlishin melahirkan banyak siswa berprestasi tiap
angkatannya,bisa dibilang sebagian besar para Alumnus angkatan pertama
Madrasah Aliyah Al-Mukhlishin menjadi guru,begitupun alumni
sesudahnya. Setelah menyinggung prestasi atau kualitas saya teringat
tentang kuantitas, sekarang memang bisa kita lihat sendiri bahwa peminat
sekolah berbasis agama semakin berkurang, tapi itu bukan halangan bagi
Madrasah Aliyah Al-Mukhlishin menyi’arkan sekolah agama,saya teringat
slogan bapak Enjang Fauzi bahwasanya kita bukan yang pertama, tapi
buktikan bahwa kita adalah yang terbaik, yup!, memang betul siswa
Madrasah Aliyah Al-Mukhlishin memang tak pernah lebih dari seratus tiap
angkatannya bahkan mungkin kurang, tapi kita selalu berusaha jadi yang
terbaik minimal di lingkungan ponpes Al-Mukhlishin sendiri.
B. Visi dan Misi
1) Visi sekolah :
“Terwujudnya Madrasah yang Unggul Dalam Ilmu, Iman, dan
Amal”.
2) Misi sekolah :
a. Menjadikan peserta didik yang berakhlak dan berbudi luhur
b. Membina peserta didik yang berlandaskan iman dan takwa
c. Meningkatkan dan memacu profesionalisme guru sehingga
memperoleh sumber daya yang handal
d. Mengadakan dan menegakkan disiplin semua personalia yang
terkait dengan mengejawantahkan budaya bersih, budaya belajar,
dan budaya kerja
e. Meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi dan meningkatkan pengetahuan sebagai
anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik
baik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam semesta.
C. Guru dan Tenaga Kependidikan
1) Pengurus Yayasan Al-Mukhlisin pada saat sekarang adalah:
Ketua Umum Yayasan : Ikhwanuddin Abidin, S.H
Wakil Ketua Bidang Sekertariatan : Drs. Nanang Isom M.Si,
M.A
Wakil Bidang Pesantren : Enjang Fauzi M.Pd
Hubungan Antar Lembaga/SDM : Komarudin M.Pd
Kepala Rumah Tangga : H. Hamdi M.Pd.
Yayasan Yatim Piatu Pondok Pesantren Al-Mukhlishin
merupakan yayasan yang berkonsentrasi pada bidang sosial
keagamaan yang memfungsikan dirinya sebagai sarana partisipasi
dalam pendidikan keagamaan yang berorientasi pada pembentukan
pribadi muslim yang berwawasan IMTAQ dan IPTEK dalam bingkai
akhlakul karimah.
Untuk mencapai sasaran tersebut, yayasan ini
menyelengarakan unit pendidikan sebagai berikut :
1. Taman Kanak-kanak Islam
2. Sekolah Dasar Islam
3. Sekolah Menengah Pertama Islam
4. Madrasah Tsanawiyah ( MTS )
5. Sekolah Menengah Atas Islam
6. Madrasah Aliyah (MA)
7. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)
8. Madrasah Diniyah
2) Pengurus Madrasah Aliyah (MA).
Kepala Sekolah : H. Taufik Hidayat, Lc. S.Pd.I
Wakil Bid. Kurikulum : Lilis Ratnadiana, S.E
Wakil Bid. Kesiswaan : Mad Yusup, S.Ag
Bendahara : Khairunnisah, S.Pd.I
Tata Usaha : 1. Lilis Ratnadiana, S.E
2. Khairunnisah, S.Pd.I
3. Ikro Mullah
Kebersihan : Adnan Sihabudin
Anggota : Dewan Guru
D. Siswa
Jumlah Rombongan belajar MA Al-Mukhlisin adalah 7 rombongan
belajar, Kelas X terdiri dari tiga kelas yaitu X IIK, X MIA dan X IIS,
Kelas XI terdiri dari XI IPA dan XI IPS, serta kelas XII terdiri dari XII
IPA dan IPS.
E. Sarana dan Prasarana
1. Mesjid/Mushola
2. Perpustakaan
3. Lapangan Olah Raga
4. Alat-Alat Kesenian
5. Alat-alat Keterampilan
6. Laboratorium Komputer
Lampiran 3
Data Responden dengan Nilai Angket Persepsi Siswa MA tentang
Kompetensi Guru PPKT dan Hasil Belajar Sosiologi
No Nama Responden X Y
1 Anand Rasheed Ahadin 132 90
2 Sherlly Maulani 129 90
3 Sita Meika 131 95
4 Nisrina Nurulafifah 116 87
5 Auli Tamma Zhillan Abdalloh 127 88
6 Muhammad Ghifari Maulana 134 82
7 Nadia Khairia Kamila 131 95
8 Adristi Zulia Maharani 120 87
9 Novi Aryani 128 90
10 Firman Drana Wasistha 114 86
11 Desy Uni Widiastuti 143 95
12 Irawati Fauzan Nur Rahman 143 95
13 Intan Salsabila 135 95
14 Siti Kholifah 137 95
15 Rami Hambali 123 83
16 M. Rizik.S 131 80
17 Shafa Adilla Khanza 134 95
18 Ulfianne Afifah Widianti 132 95
19 Firda Nurfazriati 135 95
20 Azka Kamila Sulaeman 135 90
21 M. Robby Mattin Alifa 119 80
22 Alvina Puja Maheswari 141 85
23 Kirana Putri Nadia Maharani 115 79
24 Muhamad Rama Gumelar 123 87
25 Fikri Firmansyah 132 90
26 Ayuni Afifah 113 88
27 Dei Shafira 115 89
28 Siti Nurlatifah Sagina 139 90
29 M. Rizky Maulana 125 84
30 Muhammad Farhan 119 78
31 Rahmania Firdausy 136 90
32 Syifa Saidah 119 77
33 Azzahra Ditri 129 88
34 Abdurrahman 140 90
35 Calista Nabila 148 83
36 Feri Apriadi 137 85
37 Aditia Maulana 128 78
38 M Apip Hoerudin 130 80
39 Muhamad Baejuri 138 90
40 Monica Maulida Putri 138 80
41 Nita Apriliana 136 95
42 Tia Lestari 129 80
43 Siti Nur Asyiriah 117 76
44 Muhamad Faisal 140 90
45 Siti Sariah 151 95
46 Choirunnisa 129 79
47 Febri Syafira 118 79
48 Muhamad Soleh Fauzi 124 80
49 Devi Mulyani 141 84
50 Intan Rahmatillah 136 85
51 Didi Bahrudin Rahmat 139 95
52 Nia Fitri 132 83
Lampiran 4
1. Petunjuk Pengisian Angket
a. Sebelumnya mohon diisi identitas profil responden
b. Mohon siswa memberi tanda checklist (√) pada salah satu alternatif
jawaban dari pernyataan yang anda anggap paling sesuai pada lembar
instrumen ini.
c. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan hati nurani dan dengan sejujur-
jujurnya, sebab tidak ada jawaban yang salah.
d. Lembar ini tidak berhubungan dengan nilai anda.
e. Pilihan jawaban pada masing-masing butir pernyataan yang memiliki
skor sebagai berikut:
1. Skor 4 untuk pilihan jawaban selalu
2. Skor 3 untuk pilihan jawaban sering
3. Skor 2 untuk pilihan jawaban kadang-kadang
4. Skor 1 untuk pilihan jawaban tidak pernah
f. Atas kesediaannya dalam mengisi angket ini, saya ucapkan terimakasih
yang sebesar besarnya.
2. Profil Responden
Nama siswa :
Kelas :
Nama sekolah :
Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan
Selamat Menjawab
3. Pernyataan
Pengaruh Persepsi Siswa MA Tentang Kompetensi Guru Praktik Profesi
Keguruan Terpadu (PPKT) Terhadap Hasil Belajar Sosiologi
Persepsi Siswa MA Tentang Kompetensi Guru Praktik Profesi Keguruan
Terpadu (PPKT)
No Pernyataan Selalu Sering Kadang-Kadang
Tidak Pernah
1 Guru praktikan mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan kelas sebelum pelajaran dimulai
2 Guru praktikan memahami bahwa setiap siswa mempunyai pengetahuan yang berbeda-beda
3 Guru praktikan memberikan motivasi dan semangat sebelum pelajaran dimulai
4 Guru praktikan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada saat pelajaran akan dimulai
5 Guru praktikan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
6 Cara guru praktikan mengajar membuat saya (siswa) lebih berpikir cermat dan terampil dalam menghadapi masalah
7 Guru praktikan memberitahukan hasil penilaian seperti ulangan kepada siswa kemudian membahasnya bersama-sama
8 Guru praktikan memberikan tugas rumah terkait materi yang dipelajari
9 Guru praktikan memberikan latihan soal-soal di kelas
No Pernyataan Selalu Sering Kadang-Kadang
Tidak Pernah
10 Guru praktikan menanyakan materi mana yang tidak dimengerti dalam belajar
11 Guru praktikan memberikan motivasi kepada siswa untuk mengembangkan bakat dan keahlian yang dimiliki setiap siswa
12 Guru praktikan memberikan nasihat dan saran kepada siswa untuk meningkatkan prestasinya baik prestasi akademik maupun non akademik
13 Dalam pembelajaran guru praktikan memberikan inovasi dan kreativitasnya agar siswa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya
14 Guru praktikan datang tepat waktu saat memulai pelajaran
15 Guru praktikan tidak hadir di kelas saat jam pelajaran
16 Guru praktikan memiliki sikap mandiri dalam mengajar
17 Cara guru praktikan mengajar menunjukkan sikap terbuka dalam menerima masukan dari siswa
18 Guru praktikan memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap siswa
19 Guru praktikan tidak memiliki sikap yang mencerminkan kewibawaan sebagai guru
20 Guru praktikan memiliki akhlak yang mulia ketika di dalam maupun di luar sekolah
21 Sikap guru praktikan berperilaku sesuai dengan norma-norma agama
No Pernyataan Selalu Sering Kadang-Kadang
Tidak Pernah
22 Guru praktikan memiliki perilaku yang patut diteladani oleh siswa
23 Guru praktikan mengajar sesuai dengan kurikulum yang ada di sekolah
24 Cara guru praktikan mengajar membuat saya (siswa) sulit menerima pelajaran
25 Guru praktikan ketika mengajar menggunakan metode pembelajaran yang sesuai materi sehingga membuat saya (siswa) mudah memahami pelajaran
26 Guru praktikan tidak sepenuhnya menguasai materi pelajaran
27 Guru praktikan menjelaskan materi menggunakan contoh yang mudah dimengerti
28 Guru praktikan mengkaitkan ilmu pengetahuan dengan kehidupan sehari-hari dalam menjelaskan pelajaran
29 Guru praktikan memiliki pengalaman yang luas berkaitan dengan materi dan kehidupan nyata
30 Guru praktikan memiliki sikap ramah dan suka menyapa siswa
31 Guru praktikan tidak memperdulikan saya (siswa) ketika saya (siswa) menyapa di dalam kelas dan lingkungan sekolah
32 Guru praktikan memiliki komunikasi dan hubungan yang baik dengan para siswa
33 Guru praktikan memiliki komunikasi dan hubungan yang baik dengan sesama guru
No Pernyataan Selalu Sering Kadang-Kadang
Tidak Pernah
34 Guru praktikan memiliki komunikasi dan hubungan yang baik dengan kepala sekolah
35 Guru praktikan memiliki komunikasi dan hubungan yang baik dengan seluruh staff kependidikan di sekolah
36 Guru praktikan memiliki sikap ramah dan santun ketika ada wali murid datang ke sekolah
37 Guru praktikan memiliki komunikasi yang baik terhadap orang tua atau wali murid yang datang ke sekolah
38 Guru praktikan bersikap acuh kepada orang tua atau wali murid yang datang ke sekolah.
Siswa/i
( )
Lampiran 5
Instrumen Penelitian
Pedoman Wawancara untuk Siswa
Nama :
Kelas :
Hari/tanggal :
Tempat :
Sub Variabel Pertanyaan Pokok Pertanyaan
Kompetensi
Pedagogik Guru
PPKT
a. Memahami peserta didik
b. Merancang pelaksanaan
pembelajaran
c. Pelaksanaan evaluasi hasil
belajar
d. Mengembangkan potensi
peserta didik
1. Apakah selama mengajar guru
praktikan mengkondisikan
kesiapan siswa, memberikan
motivasi, dan memahami bahwa
setiap siswa mempunyai
pengetahuan yang berbeda-beda?
2. Apakah guru praktikan
menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
dan menggunakan metode
pembelajaran yang sesuai dengan
materi?
3. Apakah guru praktikan
memberitahukan hasil penilaian
(ulangan,uts dll) dan ketika
mengajar menanyakan materi mana
yang tidak dimengerti dalam
belajar?
4. Apakah guru praktikan
memberikan inovasi dan
menyalurkan kreativitasnya agar
siswa dapat mengembangkan
potensi yang dimilikinya?
Kompetensi
Kepribadian
Guru PPKT
a. Kepribadian yang mantap,
stabil, dan dewasa
b. Kepribadian yang arif dan
berwibawa
c. Berakhlak mulia
5. Bagaimana menurutmu
kepribadian guru praktikan dilihat
dari ketepatannya masuk kelas,
kemandirian dalam mengajar, dan
tanggung jawabnya sebagai guru?
6. Apakah menurutmu cara guru
praktikan mengajar sangat terbuka
dalam menerima masukan dari
siswa?
7. Bagaimana menurutmu akhlak dan
sikap guru praktikan ketika di
dalam maupun diluar sekolah?
Kompetensi
Profesional
Guru PPKT
a. Menguasai substansi
keilmuan (materi ajar)
b. Menerapkan konsep-
konsep keilmuan dalam
kehidupan sehari-hari
8. Bagaimana menurutmu penguasaan
materi guru praktikan dalam
mengajar?
9. Apakah guru praktikan
mengkaitkan ilmu pengetahuan
dengan kehidupan sehari hari
dalam menjelaskan pelajaran?
Kompetensi
Sosial Guru
PPKT
a. Mampu berkomunikasi
dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga
kependidikan, dan orang
tua/wali peserta didik.
10. Bagaimana menurutmu sikap dan
perilaku guru praktikan terhadap
siswa, sesama guru, seluruh staff
sekolah dan orang tua/wali peserta
didik ketika bertamu ke sekolah?
Lampiran 6
Hasil Wawancara
Nama : Firda Nurfazriati
Kelas : XI IPS 1
Hari/tanggal : Selasa, 25 Oktober 2016
Tempat : di depan gerbang sekolah MAN 2 Bogor
1. Apakah selama mengajar guru praktikan mengkondisikan kesiapan siswa,
memberikan motivasi, dan memahami bahwa setiap siswa mempunyai
pengetahuan yang berbeda-beda?
Iya ka, pak Iqbal sebelum ngajar kalo anak-anak masih pada di luar suka
mengkondisikan dulu, anak-anak suruh masuk kelas kalo udah rapih baru
mulai belajar. Pak Iqbal juga paham kalo setiap anak beda-beda, dia mah ga
pernah pilih kasih yang pinter sama yang biasa aja di samain.
2. Apakah guru praktikan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai dan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi?
Iya si bapak suka menyampaikan dulu sekarang kita belajar materi apa,
dijelasin poin-poinnya dulu. Iya pak Iqbal kalo ngajar metodenya sesuai ka
sama materi, terus kalo si bapak ngajar pake metode kita lebih semangat ga
bosen jadinya hehhe.
3. Apakah guru praktikan memberitahukan hasil penilaian (ulangan,uts dll) dan
ketika mengajar menanyakan materi mana yang tidak dimengerti dalam
belajar?
Iya kalo abis ulangan harian dikasihin sama si bapak kertasnya. Kalo lagi
ngajar pak Iqbal juga suka nanya yang mana yang engga ngerti tanyain aja, ga
cuma pas belajar, soal ulangan juga ditanyain yang mana yang ga ngerti sama
si bapak.
4. Apakah guru praktikan memberikan inovasi dan menyalurkan kreativitasnya
agar siswa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya?
Iya pak Iqbal suka memberikan inovasi kalo lagi ngajar. Terus orangnya
kreatif, anak-anak yang tadinya ngantuk jadi ilang ngantuknya hehhe.
5. Bagaimana menurutmu kepribadian guru praktikan dilihat dari ketepatannya
masuk kelas, kemandirian dalam mengajar, dan tanggung jawabnya sebagai
guru?
Kalo masuk kelas keseringan sih tepat waktu, tapi kadang-kadang suka telat
juga si bapak ka, kadang kecepetan masuk kelas anak-anaknya masih di luar
jajan hehhe. Terus orangnya kalo menurut saya si mandiri dan tanggung
jawab juga.
6. Apakah menurutmu cara guru praktikan mengajar sangat terbuka dalam
menerima masukan dari siswa?
Pak Iqbal terbuka kalo menerima masukan dari anak-anak ka, pokonya kalo
belajar sama pak Iqbal kaya sama guru beneran aja gitu ka hhehe.
Ngejelasinnya enak walaupun dia masih guru praktik, terus kalo dia salah
ngejelasin dia engga so bener kalo ada yang kasih masukan.
7. Bagaimana menurutmu akhlak dan sikap guru praktikan ketika di dalam kelas
maupun diluar sekolah?
Akhlaknya baik, kalo di dalam kelas juga suka nyapa, di luar sekolah juga
kalo ketemu suka nyapa.
8. Bagaimana menurutmu penguasaan materi guru praktikan dalam mengajar?
Pak Iqbal tuh ya ka kalo ngajar kalo menurut saya menguasai, dari cara dia
menerangkan ke anak-anak tuh nyampe gitu ka, itu si yang saya rasain pas
diajar sama si bapak.
9. Apakah guru praktikan mengkaitkan ilmu pengetahuan dengan kehidupan
sehari-hari dalam menjelaskan pelajaran?
Iya mengkaitkan ko ka, dia kan orangnya suka cerita dia pernah pergi ke sini
lah ke sana, terus juga pernah kaitkan tentang orang baduy gitu dia pernah ke
sana katanya, kan itu pelajaran sosiologi baduy-baduy gitu.
10. Bagaimana menurutmu sikap dan perilaku guru praktikan terhadap siswa,
sesama guru, seluruh staff sekolah dan orang tua/wali peserta didik ketika
bertamu ke sekolah?
Sikapnya kalo menurut saya pak Iqbal sama siapapun baik, sama guru juga
baik, ke siswa juga baik, pokonya baik kalo kata aku mah hehe.
Hasil Wawancara
Nama : Intan Rahmatillah
Kelas : XI IPS
Hari/tanggal : Sabtu, 29 Oktober 2016
Tempat : Rumah Informan (siswa MA Al-Mukhlishin Ciseeng)
1. Apakah selama mengajar guru praktikan mengkondisikan kesiapan siswa,
memberikan motivasi, dan memahami bahwa setiap siswa mempunyai
pengetahuan yang berbeda-beda?
Iya, menurut saya guru praktikan selalu mengkondisikan kesiapan siswa,
sebelum belajar ibu Lusy pasti menyuruh anak-anak supaya rapih dulu kalo
berisik di kelas. Terus juga suka kasih motivasi buat kita supaya tambah rajin
belajarnya. Ibu lusy juga engga pernah beda-bedain anak-anak yang pinter
doang.
2. Apakah guru praktikan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai dan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi?
Iya ka ibu Lusy biasanya kalo sebelum belajar dimulai dia suka bilang
sekarang belajar materi ini ya anak-anak, gitu. Kalo metode pembelajaran
sesuai ko, kadang pake metode yang pake karton itu ka di tempel-tempel
jawabannya, tapi aku lupa pas materi apaan hehe.
3. Apakah guru praktikan memberitahukan hasil penilaian (ulangan,uts dll) dan
ketika mengajar menanyakan materi mana yang tidak dimengerti dalam
belajar?
Iya ibu Lusy suka kasih lihat hasil ulangan harian kita, dikasih tau nilainya
berapa, terus kalo kita ada yang engga ngerti materinya suruh nanya sama si
ibu.
4. Apakah guru praktikan memberikan inovasi dan menyalurkan kreativitasnya
agar siswa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya?
Iya si ibu tuh orangnya kreatif ka, kadang ada aja kalo ngajar buat kita tuh jadi
aktif di kelas.
5. Bagaimana menurutmu kepribadian guru praktikan dilihat dari ketepatannya
masuk kelas, kemandirian dalam mengajar, dan tanggung jawabnya sebagai
guru?
Iya si ibu kalo masuk kelas tepat waktu, tapi kadang-kadang suka juga agak
terlambat dikit hehhe. Mandiri ko si ibu kalo ngajar, terus juga tanggung
jawab juga ka ibu lusy orangnya.
6. Apakah menurutmu cara guru praktikan mengajar sangat terbuka dalam
menerima masukan dari siswa?
Ibu lusy orangnya terbuka ko ka. Kalo lagi ngajar terus ada yang nanya terus
ada juga yang kasih pendapat dia terima, udah kaya temen aja gitu kaya
sharing.
7. Bagaimana menurutmu akhlak dan sikap guru praktikan ketika di dalam kelas
maupun diluar sekolah?
Akhlaknya ibu Lusy baik ramah dan sopan, tidak sombong orangnya.
8. Bagaimana menurutmu penguasaan materi guru praktikan dalam mengajar?
Penguasaan materi ibu sangat luas, mudah dipahami kalo lagi menerangkan.
9. Apakah guru praktikan mengkaitkan ilmu pengetahuan dengan kehidupan
sehari-hari dalam menjelaskan pelajaran?
Iya ibu Lusy suka mengkaitkan materi yang diajarin sama kehidupan sehari-
hari ka. Contohnya pas lagi belajar tentang masyarakat terus dikaitkan deh
sama si ibu sama masyarakat sekitar.
10. Bagaimana menurutmu sikap dan perilaku guru praktikan terhadap siswa,
sesama guru, seluruh staff sekolah dan orang tua/wali peserta didik ketika
bertamu ke sekolah?
Ramah ka ibu Lusy mah sama semuanya, sopan, murah senyum juga si ibunya
hehehe
Lampiran 7
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,746 41
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 270,0333 798,309 ,450 ,742
P2 270,4667 792,395 ,462 ,740
P3 269,9000 799,334 ,485 ,742
P4 270,5000 787,293 ,478 ,739
P5 270,3000 798,700 ,340 ,743
P6 270,5333 782,395 ,614 ,737
P7 270,3333 783,057 ,662 ,737
P8 270,2667 790,823 ,546 ,740
P9 270,3667 789,068 ,604 ,739
P10 270,2667 795,168 ,519 ,741
P11 270,3000 787,734 ,549 ,739
P12 270,3667 796,309 ,447 ,742
P13 270,5333 802,947 ,394 ,744
P14 270,8000 787,062 ,636 ,738
P15 270,0333 798,309 ,450 ,742
P16 270,2667 789,444 ,582 ,739
P17 270,2333 795,771 ,499 ,741
P18 270,8667 800,878 ,230 ,744
P19 270,2667 789,720 ,690 ,739
P20 270,5000 787,293 ,478 ,739
P21 269,9333 800,754 ,409 ,743
P22 270,2333 794,185 ,496 ,741
P23 270,3667 787,344 ,565 ,739
P24 270,4333 797,633 ,473 ,742
P25 270,2667 795,168 ,519 ,741
P26 270,3667 796,309 ,447 ,742
P27 270,2667 784,961 ,762 ,738
P28 270,1667 799,247 ,446 ,742
P29 270,4667 795,775 ,489 ,741
P30 270,5333 782,395 ,614 ,737
P31 270,8000 787,062 ,636 ,738
P32 270,2667 789,720 ,690 ,739
P33 270,2667 794,478 ,489 ,741
P34 270,2333 787,909 ,622 ,739
P35 270,2333 786,806 ,781 ,738
P36 270,3667 789,068 ,604 ,739
P37 270,2667 790,823 ,546 ,740
P38 270,0333 792,033 ,591 ,740
P39 270,3000 790,838 ,547 ,740
P40 269,9000 799,334 ,485 ,742
JUMLAH 136,5000 202,948 ,997 ,939
Lampiran 8
HASIL TABEL FREKUENSI ANGKET PERSEPSI SISWA MA
TENTANG KOMPETENSI GURU PPKT
Nomor 1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 5 9,6 9,6 9,6
3 18 34,6 34,6 44,2
4 29 55,8 55,8 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 5 9,6 9,6 9,6
3 20 38,5 38,5 48,1
4 27 51,9 51,9 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 1 1,9 1,9 1,9
2 4 7,7 7,7 9,6
3 23 44,2 44,2 53,8
4 24 46,2 46,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 7 13,5 13,5 13,5
3 25 48,1 48,1 61,5
4 20 38,5 38,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 4 7,7 7,7 7,7
3 20 38,5 38,5 46,2
4 28 53,8 53,8 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 8 15,4 15,4 15,4
3 14 26,9 26,9 42,3
4 30 57,7 57,7 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 6 11,5 11,5 11,5
3 28 53,8 53,8 65,4
4 18 34,6 34,6 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 15 28,8 28,8 28,8
3 23 44,2 44,2 73,1
4 14 26,9 26,9 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 6 11,5 11,5 11,5
3 31 59,6 59,6 71,2
4 15 28,8 28,8 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 4 7,7 7,7 7,7
3 22 42,3 42,3 50,0
4 26 50,0 50,0 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 1 1,9 1,9 1,9
2 8 15,4 15,4 17,3
3 27 51,9 51,9 69,2
4 16 30,8 30,8 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 9 17,3 17,3 17,3
3 24 46,2 46,2 63,5
4 19 36,5 36,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 2 17 32,7 32,7 32,7
3 19 36,5 36,5 69,2
4 16 30,8 30,8 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 8 15,4 15,4 15,4
3 21 40,4 40,4 55,8
4 23 44,2 44,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 1 1,9 1,9 1,9
3 16 30,8 30,8 32,7
4 35 67,3 67,3 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 6 11,5 11,5 11,5
3 21 40,4 40,4 51,9
4 25 48,1 48,1 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 17
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 5 9,6 9,6 9,6
3 22 42,3 42,3 51,9
4 25 48,1 48,1 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 18
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3 24 46,2 46,2 46,2
4 28 53,8 53,8 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 19
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 2 3,8 3,8 3,8
3 13 25,0 25,0 28,8
4 37 71,2 71,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 20
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 3 5,8 5,8 5,8
3 23 44,2 44,2 50,0
4 26 50,0 50,0 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 21
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 2 3,8 3,8 3,8
3 22 42,3 42,3 46,2
4 28 53,8 53,8 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 22
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 5 9,6 9,6 9,6
3 22 42,3 42,3 51,9
4 25 48,1 48,1 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 23
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 1 1,9 1,9 1,9
3 16 30,8 30,8 32,7
4 35 67,3 67,3 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 24
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 2 3,8 3,8 3,8
2 1 1,9 1,9 5,8
3 27 51,9 51,9 57,7
4 22 42,3 42,3 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 25
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 4 7,7 7,7 7,7
3 23 44,2 44,2 51,9
4 25 48,1 48,1 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 26
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 3 5,8 5,8 5,8
3 25 48,1 48,1 53,8
4 24 46,2 46,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 27
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 2 3,8 3,8 3,8
3 28 53,8 53,8 57,7
4 22 42,3 42,3 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 28
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 9 17,3 17,3 17,3
3 18 34,6 34,6 51,9
4 25 48,1 48,1 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 29
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 7 13,5 13,5 13,5
3 21 40,4 40,4 53,8
4 24 46,2 46,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 30
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 2 3,8 3,8 3,8
3 18 34,6 34,6 38,5
4 32 61,5 61,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 31
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 1 1,9 1,9 1,9
2 1 1,9 1,9 3,8
3 11 21,2 21,2 25,0
4 39 75,0 75,0 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 32
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 1 1,9 1,9 1,9
3 18 34,6 34,6 36,5
4 33 63,5 63,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 33
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 2 3,8 3,8 3,8
3 17 32,7 32,7 36,5
4 33 63,5 63,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 34
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 1 1,9 1,9 1,9
3 19 36,5 36,5 38,5
4 32 61,5 61,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 35
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3 16 30,8 30,8 30,8
4 36 69,2 69,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 36
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 2 3,8 3,8 3,8
3 15 28,8 28,8 32,7
4 35 67,3 67,3 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 37
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2 4 7,7 7,7 7,7
3 11 21,2 21,2 28,8
4 37 71,2 71,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
Nomor 38
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
3 2 3,8 3,8 3,8
4 50 96,2 96,2 100,0
Total 52 100,0 100,0
Lampiran
Rata-Rat
Guru PPK
hasil belaja
persepsi sis
kompetens
Hasil Uji
Hasil Uji
Model
1 ,
a. Predictor
b. Depende
9
a Nilai Ha
KT
ar
swa MA tenta
i guru PPKT
Koefisien D
Heterosked
R R
Squar
,473a ,22
rs: (Constant),
ent Variable: h
HASIL
asil Belajar
Descriptive S
Mean
86
ng 130
Determinas
dositas pad
e
Adjusted
Square
23 ,2
, persepsi sisw
hasil belajar
L ANALI
r dan Pers
Statistics
n Std. De
6,92
0,50
si (R2)
da Grafik S
Mode
R
e
Std. Erro
of the
Estimate
208 5,34
wa MA tentang
ISIS DAT
epsi Siswa
eviation
6,003
9,183
Scatterplot
el Summaryb
or
e
R Square
Change
42 ,2
g kompetensi
TA
MA tenta
N
52
52
Change St
e
e
F
Change
23 14,389
guru PPKT
ang Kompe
Statistics
df1 df2
C
1 50
etensi
Dur
WatSig. F
Change
,000 1
rbin-
tson
,392
Hasil Uji
Hasil Uji
hasil belaja
siswa MA
kompetensi
Normalita
Linearitas
ar * persepsi
A tentang
guru PPKT
s Data Has
Between Gro
Within Group
Total
sil Belajar S
ANO
oups
(Com
Line
Dev
from
Line
ps
Sosiologi
OVA Table
S
S
mbined)
earity
iation
m
earity
Sum of
Squares
d
1123,109
410,658
712,451
714,583
1837,692
df Mean
Square
27 41,597
1 410,658
26 27,402
24 29,774
51
F S
7 1,397
8 13,792
2 ,920
4
Sig.
,205
,001
,583
Uji Hipotesis (Uji T)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 46,599 10,656 4,373 ,000
persepsi siswa MA
tentang kompetensi
guru PPKT
,309 ,081 ,473 3,793 ,000
a. Dependent Variable: hasil belajar
SURAtt BIMBINGAN SKRIPSi
UIN JAKARTAFITK」たlr H Jυ arlda Ar● 95 qρυlar f5472わ do“Ja
: un.o llF. llKM .ot.Y l.hl.S.tzorc
: Bimbingan Skripsi
Tg!.Terbl : l Maret 2010
Jakarta, 08 Desember 2016
FORM(FR)
晦田Kepada Yth.
1. Dr. Abd. Rozak, M.Si2. Cut Dhien Nourwahida, M.A
Pembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.
As s alamu' al aikum wr.w b.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing VII(materilteknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Nur Aini
1 1 120150000s6
Pendidikan IPS-Sosiologi
VIII (Delapan)
Pengaruh Persepsi Siswa MA Tentang Kompetensi Guru PraktikProfesi Keguruan Terpadu (PPKT) Terhadap Hasil BelajarSosiobgl
Judul tersebut telah di"呵 ui oleh Jumsallyang bersanun paぬ tangga1 1l Januari 2016,
absmksy。″′′″θ terl'mplr.Saudara dapat lnelakukan pembahan redattsional pada judultersebut.Apabila perubahan substansial dianggap perlu,mohon pembimbing menま ibuIILgi
J―an terlebih dahulu.
Bimbingan Skripsi mi diharapkan sdesai dalam wab 6(田崎 bulan9 dan dapa
diperpttallg Selama 6(鋼 崎 bulanberikutnyatanpa suratpeTttangall.
Atas perhatiall dan ktta Sanla Sauda軋 kmi ucapkan te―a kasih.
物 sttα
“″'αbJ′悦ソフηw_wb.
a.n. Dekan
r.Iwan Purwanto, M.Pd
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Judul Skripsi
Tembusan:1. DekanFITK2- Mahasiswa ybs
NIP.197304242008011012
U:N JAKARTAFITKJf rr H J嘲 由 N.950P4Faf f“ 12 7od● ●―
FORM(FR)
Nomor : Un.01/F. 1 /KM.01 3,t.Pq?t2O16Lamp. : ProposalHal : Permohonan lzin Penelitian
Jakarta, 21 September 2016
Kepada Yth.
ドepaia ttAN 2 BogOr―‐ ――――――― di ― 一ヽ――― ― ― ‐ ― ―一 ‐一 ‐― ――― ――
Sekolah
AssaFam」 braikum uに wb.
Dengan hOrrnat kami sampalkan bahwa,
Nama :Nur Aini
NM :1112015000056
Jurusan :Pendidikan llmu Pengetahuan Sosial
Semester :lx(semb‖ an)
Judui Skripsi :Pengaruh Pettepsi Siswa MA Tentang Kompetensi Curu Praktik
Probi Keguruan tterpadu(PPη Terhadap Hasil Belaiar
Sosiologi
adalah benar mahasiswari Fakultas ilmu Tarblyan dan Keguruan UIN」 akatta yangsedatt menyuSun skripsi, dan akan mengadakan penei社 ian (riSetl diinstansirsek。 :ahノrnadrasah yang Saudara piFnpinヽ
Untuk itu_karni mohon Saudara dapat mengizinkan mahasistt tersebutrnelaksanakan penelttan dirnaksud.
Atas perhatian dan ketta Sama saudaral kami ucapkan tenma kasin.
Wassaram」 ●ねね mMに麟 _
丁embusan:1. Dekan FITK2.Pembantu Dekan Bidang Akademik3_ Mahasiswa yang bersangkutan
Tgl.丁erbl : l Maret 2o10
SURAT PERMOHONAN IZIN
躍L∬bWl
UIN
NIM
Jurusan
Tembusan.1 Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3 Mahasiswa yang bersangkutan
Tgl 丁erbit : l Maret 2010FORM(FR)ュ ′rH」
“
nda lv0 95 Clp"ar′
“
121● dorlesra
rp・ ::邸鷲「Lnanレin籠籠高さ1
Kepada Yth.Kepala MA A:聞 ukhlishin Ciseengdi 、
Sekolah
Assaramυ brarikJ口 に wb.
Dengan honnat kanli sampalkan bahwa,
Nama :Nur AinI
Jakarta, 21 September 2016
:1112015000056
:Pendidikan:lrnu Pengetahuan Sosial
Semester . lX (Sembilan)
Judul Skripsi : Pengaruh Persepsi Siswa MA Tentang Kompetensi Guru Praktik
Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) Terhadap Hasil Belajar
Sosiologi
adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN iakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) diinstansi/sekolah/madrasah yang Saudara prmprn
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassal am u' al aiku m wr.wb.
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELIT:AN
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIKINDONESiAKANTOR KEMENTER:AN AGAMA KOTA BOGOR
MADRASAH ALiYAH NEGER:2」alan Raya Pttaiaran No.6 Baranangsiang BogOr Timur丁elepon(o251)8321740 Fax.(0251)8321741
wwvr man2bogOrcom
SURAT KETERANGAN
Nomor , +aa 1Ma.10.61/PP.00.6/ 1O t2016
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Kola Bogor,menerangkan bahwa :
Nama
No. lnduk Mahasiswa
Jurusan / Prodi
Fakultas
:Nur Aini
:1112015000056
:IPS/Sosiologi
:|lrnu Tarbiyah dan Keguruan
Nama tersebut diatas adalah benar telah melaksanakan Penelitian di Madrasah AliyahNegeri 2 Kota Bogor, pada tanggal 14 september 2016 dengan judul ,, pengaruh
Persepsi Siswa MA tentang Kompetensi Guru Praktek Profesi Keguruan Terpadu (
PPKT ) terhadap Hasil Belajar Sosiologi" guna melengkapi salah satu persyaratan
mengikuti ujian sidang Di Universitas lslam Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya
( Ot<tober 2016
AS
MADRASAH AL!YAH AL‐ MUKHLISHIN(MAM)TERAKREDITASl`
`A′
′
SK―BAN―SM INO.0200/693/BAP― SM/X/2011zin Oprclsionol:Vゞ /PP1/2233/1988 NSIN4:131 23201 00 66 NPSN 1 20280120
J H U5o「 O Bo× 23ノ FRU Ciseen9-Bo90「 1163301 Te p:10251)8541049 Fox:1025118541405 Emo‖ :mo o mukhlも hin◎ 9mo‖ com Webstel www olmUkhish n sch d
-
Nomor : O2O I MA.M I X I 2016Lampiran :-Perihal : lzin Penelitian
Kepada Yth :
Dekan FITK UIN JakartaCq. Kepala Bagian Tata Usaha FITK UIN JakartaDi :-
Tempat
Assalamualaikum Wr. Wb.
Berdasarkan surat nomor : Un.01/F.1/KM.01 .31126212016 dengan perihal permohonan izinpenelitian, maka dengan ini kamitelah mengizinkan saudara/i :
NamaNimJurusanSemesterJudulskripsi
Hari/Tanggal
Nur Ain:
1112015000056Pendidikan llrnu Pengetahuan Sosial
lX(Semb‖an)
Pengaruh Persepsi Siswa MA Tentang Kompetensi Guru PrakJk
Profesi Keguruan Terpadu(PPKT)Terhadap Has‖ Belalar
Sosiologi
Rabu,26 0ktober 2016
Untuk melakukan pene1lian(Riset)di Madrasah Allyah A卜 Mukhlishin(JI.H.USa Po Box 23/PRU Ciseeng― Bogor 16120)
Dernikian surat ini karrli buat,semoga dapat dipergunakan sebagirnana rnestinya.
Wassalamualaikunn Wro Wb.
YAYASAN YA¬ MP:AT∪ /PONDOK PESANTREN AL― MUKHLSHIN
Pengisia
Pengisia
an Angket pada
an Angket pada
a Siswa MAN 2
a Siswa MA Al-
Foto Pe
Bogor
-Mukhlishin Ci
engisian Angke
seeng
et (Kuesioner)
Nur A
Maret 19
Mekar R
Kabupaten
Pendi
mulai dar
melanjutk
Negeri Pa
atas di M
Islam Neg
Keguruan
Skrips
kerabat. S
para kerab
proses tida
Aini, lahir
94. Bertem
RT 02 RW
n Bogor.
idikan form
ri sekolah d
kan ke sekol
arung, mela
MA Negeri 2
geri (UIN) S
, Jurusan Pe
si ini penu
Semoga skri
bat teruslah
ak akan men
BIO
di Bogor,
mpat tingga
W 02 Kec
mal yang
dasar di SD
lah menenga
anjutkan se
2 Bogor, d
Syarif Hiday
endidikan Il
ulis dedikas
ipsi ini berm
h berjuang m
ngkhianati h
ODATA P
pada tang
al di Desa
camatan P
ditempuh
DN Tunas M
ah pertama
ekolah men
dan melanju
yatullah Jak
lmu Pengeta
sikan untuk
manfaat ba
meraih cita-
hasil.
PENULIS
ggal 30
Jabon
Parung,
ialah
Mekar,
di Mts
nengah
utkan Pergu
karta, pada
ahuan Sosia
k kedua or
agi para pem
-cita jangan
uruan Tingg
Fakultas Ilm
al Konsentra
rang tua te
mbaca. Pesa
n pantang m
gi di Unive
mu Tarbiya
rasi Sosiolog
ercinta dan
an penulis u
menyerah, k
ersitas
ah dan
gi.
para
untuk
karena
top related