pengaruh orientasi pasar dan karakteristik pasar terhadap strategi inovasi dan kinerja pemasaran...
Post on 29-Jul-2015
588 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN KARAKTERISTIK PASAR TERHADAP STRATEGI INOVASI DAN
KINERJA PEMASARAN PADA INDUSTRI KOSMETIKDI JAWA TIMUR
(THE INFLUENCE OF MARKET ORIENTATION ANDMARKET CHARACTERISTIC TO THE INNOVATION
STRATEGY AND MARKETING PERFORMANCEOF COSMETIC INDUSTRIES IN EAST JAVA)
Abdul HalimStaf pengajar Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember
Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp. 0331-337990/Fax. Fax. 332150Rumah PPLI 40-41 Arjasa Jember Telp. 0331-540247 HP.081249994760
Abstract
The objective of this research is to analyze and test whether or not market orientation and market characteristic have significant influence to the innovation trategy and marketing performances of cosmetic industry in East Java This research is confirmatory or testing hypotesis research whch is meant to explain the causal relationship between variables through testing hypothesis The population of the research is all of cosmetic industries which are joined in PERKOSMI which are 37 industries as sampling population, and they are taken 4 people for each sample industry. Consequently, the research unit consists of 148 people as the target population . The data analysis technique is done through Stuctural Equation Model (SEM) with AMOS 4.0 program. The finding of this study shows that market orientation and market characteristic have significant influence to the innovation strategy and marketin. performance. Market orientation has significant and positive influence to the innovation strategy and it has significant and positive of total influence to the marketing performance. Whilemarket characteristic has significant and negative influence to the innovation strategy and it has significant and positive influence to the marketing performance. Finally, innovation strategy has significant and positive influence to the marketing performance.
Key words : market orientation, market characteristic, innovation strategy, marketing performances.
1. PendahuluanIndonesia dengan penduduk kurang lebih 220 juta merupakan pasar potensial
yang sangat bagus bagi produk kosmetik. Produk kosmetik dijual melalui toko-toko khusus, department store, supermarket, multilevel marketing, dan salon – salon kecantikan . Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia ( Badan POM RI ) nomor HK.00.05.4.1745, kosmetik adalah : Bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia ( epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk
43
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.
Penelitian yang akan dilakukan mengambil obyek pada perusahaan manufaktur yang sejenis, yaitu perusahaan kosmetik yang tergabung dalam PERKOSMI ( Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia ) Propinsi Jawa Timur, dan terdaftar di Badan POM RI (Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia ) yang berjumlah 37 perusahaan. Menurut Kurniawan (2004: 11) perusahaan kosmetik yang tergabung didalam PERKOSMI Provinsi Jawa Timur terdiri atas : Perusahaan berskala kecil dengan jumlah pekerja 5 – 19 orang, perusahaan berskala menengah dengan jumlah pekerja 20 – 99 orang, dan perusahaan berskala besar dengan jumlah pekerja > 100 orang, dan telah terorganisir dengan baik sehingga memudahkan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.. Pertimbangan lain, penetrasi produk China ke pasar Indonesia kini semakin deras. Tidak hanya lewat produk elektronik, kendaraan, dan keramik, namun kini juga menyerbu dengan produk kosmetik. Sejak masuk ke pasar kosmetik di Indonesia, kini produk impor kosmetik China telah berhasil merebut 10 % pasar domestik. permasalahan yang dihadapi perusahaan kosmetik Indonesia semakin berat lagi, karena produk kosmetik dari Korea masuk ke Indonesia yang harganya juga kompetitif (Kurniawan,2004: 21). Hal ini juga dirasakan pengaruhnya pada perusahaan kosmetik yang tergabung dalam PERKOSMI Provinsi Jawa Timur. Dari permasalahan-permasalahan di atas maka perusahaan kosmetik yang tergabung dalam PERKOSMI Indonesia Propinsi Jawa Timur dituntut selalu mengadakan monitoring secara terus menerus keadaan pasar, keadaan persaingan perkembangan teknologi yang berkaitan dengan kosmetik dan perusahaan kosmetik harus berusaha untuk merespon kebutuhan-akan perubahan secara berkesinambungan,sehingga perusahaan kosmetik dapat menetapkan strategi kompetisi dengan focus pada penciptaan sesuatu yang berbeda untuk melayani pelanggan
Kajian di bidang strategi pemasaran yang selama ini dilakukan menyatakan bahwa secara umum perusahaan yang memutuskan untuk melakukan strategi inovasi akan memperoleh keuntungan pada peningkatan kinerja perusahaan.. Beberapa penelitian membuktikan bahwa strategi inovasi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan akan berdampak secara langsung pada kinerja perusahaan.(Zahra dan Das,1993). Kim dan Mauborgne (1999) membuktikan bahwa strategi inovasi akan memberikan pengaruh pada kinerja jika perusahaan mampu menciptakan value innovation dalam proses inovasi Terakhir, Song, Benedeto dan Zhao (1999) menyatakan bahwa strategi inovasi yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa ,akan memberikan pengaruh yang berbeda. Perusahaan manufaktur akan memperoleh kinerja yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan jasa dalam proses inovasinya.
Dari uraian latar belakang di atas, maka akan dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh orientasi pasar, karakteristik pasar terhadap strategi inovasi dan kinerja pemasaran pada industri kosmetik di Jawa Timur.
2. Tujuan PenelitianBerdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian
ini adalah sebagai berikut :a) Untuk menganalisis dan menguji pengaruh yang signifikan variable orientasi
pasar terhadap variabel strategi inovasi industri kosmetikb) Untuk menganalisis dan menguji pengaruh yang signifikan variable karakteristik
pasar terhadap variable strategi inovasi industri kosmetik
44
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
c) Untuk menganalisis dan menguji pengaruh yang signifikan variable orientasi pasar terhadap variable kinerja pemasaran industri kosmetik
d) Untuk menganalisis dan menguji pengaruh yang signifikan variable karakteristik pasar terhadap variable kinerja pemasaran industri kosmetik
e) 5) Untuk menganalisis dan menguji pengaruh yang signifikan variable strategi inovasi terhadap variable kinerja pemasaran industri kosmetik
3. Metode PenelitianPenelitian ini termasuk dalam jenis penelitian survai (survey research) yaitu
penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan kosmetik yang tergabung dalam PERKOSMI ( Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia ) Propinsi Jawa Timur, dan terdaftar di Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia ( Badan POM,RI ), yang berjumlah 37 perusahaan sebagai populasi sampling. sedangkan yang diteliti (unit penelitian atau unit analisis) adalah pemilik atau pimpinan ,kepala bagian pemasaran, kepala bagian produksi, kepala bagian penelitian dan pengembangan., masing-masing sampel perusahaan diambil 4 orang. Dengan demikian, unit penelitian atau unit analisis sebesar :4 x 37 = 148 orang sebagai populasi sasaran.
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode total sampling atau penelitian tidak menggunakan sampel, sehingga teknik pengambilan sampel tidak diperlukan. Metode anallisis kuenaire dalam penelitian ini meliputi : uji validitas dan uji reliabilitas
Alat analisis yang digunakan dalam mengolah data untuk menguji hipotesis yang diajukan adalah dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Dasar analisis SEM. adalah analisis loading factor dan analisis regression weight. Structural Model dalam penelitian ini sebagai berikut :
a) Model yang menjelaskan pengaruh variable orientasi pasar, karaktreistik pasar terhadap strategi inovasi :
SI = β1 OP + β2 KP + z1
b) Model yang menjelaskan pengaruh variable orientasi pasar, karakteristik pasar, dan strategi inovasi terhadap kinerja pemasaran.
KM = β3 OP + β4 KP + β5 SI + z2
4. Hasil penelitian dan Pembahasan4.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas variable Orientasi Pasar
Hasil analisis memperlihatkan bahwa validitas instrument ditunjukkan dalam variable orientasi pasar. Seluruhnya setiap indikator memiliki factor loading (λ) yang lebih besar dari kriteria yang telah ditetapkan. Oleh karena itu variable orientasi pasar dapat dikatakan valid. Hasil perhitungan validitas variabel orientasi pasar ditunjukkan tabel 1,
Tabel 1. Validitas Variabel Orientasi PasarIndikator Faktor loading (λ) Kriteria Keterangan
45
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
> 0,30 – 0,50X11 OP 0,669 > 0,30 ValidX12 OP 0,757 > 0,30 ValidX13 OP 0,832 >0,30 ValidX14 OP 0,465 > 0,30 ValidSumber : data diolah, 2011
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa factor loading (λ) . untuk indikator X11=0,669, indikator X12 = 0,757, indikator X13 = 0,832 dan indicator X14=0,465,sedangkan criteria yang telah ditetapkan adalah > 0,30 – 0,50, sehingga semua indicator mempunyai factor loading yang lebih besar dari kreteria telah yang ditetapkan.
Hasil pengujian reliabilitas variable Orientasi pasar, menunjukan bahwa reliabilitas orientasi pasar sebesar 0,782 lebih besar dari nilai batas yang disyaratkan untuk tingkat reliabilitas yang dapat diterima yaitu sebesar 0,70. Oleh karena itu variable orientasi pasar dapat dinyatakan reliable.
4.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas variable Karakteristik PasarHasil analisis memperlihatkan bahwa validitas instrument variable karakteristik
pasar yang ditunjukan dalam table 2 seluruhnya setiap indikator memiliki factor loading (λ)yang lebih besar dari criteria yang telah ditetapkan, Oleh karena itu variable karakterstik pasar dapat dinyatakan valid.
Tabel 2 Validitas Variabel Karakteristik PasarIndikator Faktor loading (λ) Kriteria
> 0,30 – 0.50Keterangan
X21 KP 0,671 > 0,30 ValidX22 KP 0,737 > 0,30 ValidX23 KP 0,773 > 0,30 ValidSumber : data primer diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa factor loading untuk indikator X21=0,671 , indikator X22 = 0,737 dan indicator X23 = 0,773 , sedangkan kreteria yang telah ditetapkan adalah > 0,30 – 0,50, sehingga semua indicator mempunyai factor loading (λ) yang lebih besar dari criteria yang telah ditetapkan.
Hasil pengujian Reliabilitas variable karakteristik pasar, menunjukan bahwa reliabilitas karakteristik pasar sebesar 0,771 lebih besar dari nilai batas yang disyaratkan untuk tingkat reliabilitas yang dapat diterima yaitu sebesar 0,70 .Oleh karena itu variable Karakteristik Pasar dapat dinyatakan reliable.
4.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variable Strategi InovasiHasil analisis memperlihatkan bahwa validitas instrument variable trategi Inovasi
yang ditunjukan dalam Tabel 3. seluruhnya setiap indikator memiliki factor loading (λ) yang lebih besar dari criteria yang telah ditetapkan.. Oleh karena itu variable strategi Inovasi dapat dinyatakan valid.
Tabel 3. Validitas Variabel Strategi InovasiIndikator Faktor loading (λ) Kriteria
> 0,30 – 0,50Keterangan
46
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
Y11 SI 0.724 > 0,30 ValidY12 SI 0,591 > 0,30 ValidY13 SI 0,689 > 0,30 ValidY14 SI 0,631 > 0,30 ValidSumber: data primer diolah, 2011
Berdasar kan table 3. diketahui bahwa factor loading (λ) untuk indikator Y11 = 0,724, indikator Y12 = 0,591, indikator Y13 = 0,689 dan indicator Y14= 0,631,sedangkan criteria yang telah ditetapkan adalah > 0,30 – 0,50 sehingga semua indicator mempunyai factor loading (λ) yang lebih besar dari criteria yang telah ditetapkan.
Hasil pengujian reliabilitas variable strategi inovasi, menunjukan bahwa reliabilitas strategi inovasi sebesar 0,755 lebih besar dari nilai batas yang disyaratkan untuk tingkat reliabilitas yang dapat diterima yaitu sebesar 0,70. Oleh karena itu variable srategi inovasi dapat dinyatakan reliable
4.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Pemasaran.Hasil analisis memperlihatkan bahw validitas instrument variable kinerja
pemasaran yang ditunjukan dalam Tabel 4 seluruhnya setiap indikator memiliki factor loading (λ) yang lebih besar dari criteria yang telah ditetapkan.. Oleh karena itu variable kinerja pemasaran dapat dinyatakan valid.
Tabel 4. Validitas Variabel Kinerja PemasaranIndikator Faktor loading (λ) Kriteria
> 0,30 – 0,50Keterangan
Y21 KM 0,593 > 0,30 ValidY22 KM 0,650 > 0,30 ValidY23 KM 0,713 > 0,30 Valid
Sumber : data primer diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa factor loading (λ) untuk indikator Y21 = 0,593, indikator Y22 = 0,650 dan indikator Y23= 0,713, sedangkan criteria yang telah ditetapkan adalah > 0,30 – 0,50, sehingga semua indicator mempunyai factor loading (λ)yang lebih besar dari criteria yang telah ditetapkan
Hasil pengujian reliabilitas variable kinerja pemasaran, menunjukan bahwa reliabilitas kinerja pemasaran sebesar 0,701 sama dari nilai batas yang disyaratkan untuk tingkat reliabilitas yang dapat diterima yaitu sebesar 0,70. Oleh karena itu variable kinerja pemasaran dapat dinyatakan reliable.\
4.5 Deskripsi Variabel Penelitian4.5.1. Variabel Orientasi Pasar
Persepsi para responden tentang orientasi pasar yang dilakukan pada industri kosmetik di Jawa Timur, pada umumnya menyatakan tinggi. Tabel berikut ini merupakan nilai proporsi pendapat responden ,untuk setiap indikator pada variable orientasi pasar. Hasil analisis deskriptif variabel orientasi pasar ditunjukkan tabel 5.
Tabel 5. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Orientasi PasarIndikator Sangat Rendah Cukup Tinggi Sangat
47
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
rendah tinggiOrientasi
Konsumen 6,74% 22,50% 38,80% 23,70% 8,30%Orientasi pesaing 5,08% 12,50% 13,67% 36,67% 32,03%
Koordinasi interfungsional 3,91% 7,19% 20,94% 48,44% 19,52%
Orientasi Teknologi 5,85% 24,23% 23,05 26,55% 20,32%Rata-rata 5,40% 16,60% 24,12% 33,84% 20,04%
Sumber : data primer diolah, 2011
Tabel 5 menunjukan bahwa proporsi pendapat responden yang terbanyak pada indikator orientasi konsumen adalah cukup = 38,80%, orientasi pesaing adalah tinggi =36,67% koordinasi interfungsional adalah tinggi =48,44%, dan orientasi pesaing adalah tinggi = 20,30% . Hal ini berarti bahwa pelaksanaan orientasi pasar pada industri kosmetik di Jawa Timur, untuk indicator orientasi konsumen pada posisi cukup, untuk indicator orientasi pesaing pada posisi tinggi, untuk indicator koordinasi interfungsional pada posisi tinggi dan untuk indicator orientasi teknologi pada posisi tinggi.
4.5.2 Variabel Karakteristik PasarPersepsi para responden tentang karakteristik pasaryang pada industri kosmetik
di Jawa Timur, pada umumnya menyatakan tinggi. Tabel 7 berikut ini menunjukan bahwa proporsi pendapat responden yang terbanyak pada indicator tingkat pertumbuhan pasar adalah cukup = 40,63%, intensitas persaingan adalah sangat tinggi = 34,36 % dan indicator ketidakpastian permintaan adalah tinggi = 46,35 %. Hal ini berarti bahwa kondisi pasar pada saat peluncuran produk baru pada tingkat pertumbuhan pasar yang cukup, kondisi intensitas persaingan yang sangat tinggi dan kondisi ketidakpastian permintaan yang tinggi. Hasil analisis deskriptif variabel karakteristik pasar ditunjukkan tabel 6.
Tabel 6. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Karakteristik PasarIndikator Sangat
rendahRendah Cukup Tinggi Sangat
tinggiTingkat pertumbuhan pasar
3,91% 4,69% 40,63% 32,81% 17,96%
Intensitas persaingan 3,91% 9,36% 27,35% 25,00% 34,36 %
Ketidak pastian permintaan
3,91% 15,62% 17,19% 46,35% 16,93%
Rata-rata 3,91% 7,42% 28,39% 34,72% 23,66%Sumber: data primer diolah, 2011
4.5.3 Variabel Strategi InovasiPersepsi para responden tentang strategi inovasi yang dilaksanakan oleh industri
kosmetik di Jawa Timur, pada umumnya menyatakan tinggi. Tabel 8 berikut ini
48
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
menunjukan bahwa proporsi pendapat responden yang terbanyak pada indicator keunggulan produk adalah tinggi = 40,10 %,inovasi radikal adalah tinggi=30,46 % biaya produk adalah tinggi 39,06 % dan tingkat kesamaan dengan produk pesaing adalah tinggi 40,62 %.. Hal ini berarti bahwa strategi inovasi yang dilakasanakan untuk melakukan inovasi produk pada industri kosmetik di Jawa Timur, untuk indicator keunggulan produk adalah tinggi, untuk indicator inovasi radikal adalah tinggi, untuk indicator biaya produk adalah tinggi dan untuk indicator ttngkat kesamaan dengan produk pesaing adalah tinggi.
Tabel 7. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Strategi InovasiIndikator Sangat
rendahRendah Cukup Tinggi Sangat
tinggiKeunggulan
Produk 1,82% 4,69% 17,71% 40,10% 35,68%
Inovasi Radikal 3,91% 17,97% 25,00% 30,46 % 22,66%
Biaya Produk 4,69% 11,72% 24,61% 39,06 % 19,92%
Tingkat kesamaan dg
produk pesaing
3,91% 9,38% 37,50% 40,62 % 8,59%
Rata-rata 3,58% 10,94% 26,08% 37,56 % 26,74%Sumber: Data diolah
4.5.4 Variabel Kinerja PemasaranPersepsi para responden tentang kinerja pemasaran yang dilakukan pada Industri
kosmetik di Jawa Timur, pada umumnya menyatakan ,tinggi.Tabel 9 berikut ini menunjukan bahwa proporsi pendapat responden yang terbanyak pada indicator volume penjualan adalah tinggi = 42,19 %, tingkat pertumbuhan penjualan adalah tinggi = 54,69 % dan indicator tingkat pertumbuhan pelanggan adalah tinggi = 40,63 % . Hal ini berarti bahwa kinerja pemasaran yang dihasilkan oleh industri kosmetik di Jawa Timur dengan mengadakan pengembangan produk baru untuk indicator volume penjualan adalah tinggi, untuk indicator tingkat pertumbuhan penjualan adalah tinggi dan untuk indicator tingkat pertumbuhan pelanggan adalah tinggi.
Tabel 8. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Kinerja PemasaranIndikator Sangat
rendahRendah Cukup Tinggi Sangat
tinggi
49
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
Volume penjualan 5,47 % 7,81 % 26,56 % 42,19 % 17,97 %Tingkat pertumbuhan penjualan
0,78 % 7,81 % 21,88 % 54.69 % 14,84 %
Tingkat pertumbuhan pelanggan
3,91 % 4,69 % 39,06 % 40,63 % 11,72 %
Rata-rata 3,39 % 6,77 % 29,17 % 45,84 % 14,84 %Sumber: Data diolah
4.6 Pengujian Asumsi Model Persamaan StrukturalAsumsi-asumsi yang harus diuji dalam prosedur pengumpulan dan pengolahan
data terdiri dari : ukuran sample, normalitas, outliers, multikolinearitas dan singularitas.a. Ukuran sample
Menurut ketentuan ukuran sample adalah minimum 5 ( lima ) kali parameter yang diestimasi ( Bentler, 1993 ) dan minimum 100 ( Hair et al, 1995 ). Penelitian ini menggunakan ukuran sample sebanyak 128 responden, dengan demikian ukuran sample ini sudah memenuhi criteria asumsi SEM.
b. Normalitas.DataEvaluasi normalitas dilakukan dengan menggunakan kriteria critical ratio
skewness value sebesar ± 2.58 pada tingkat signifikansi 0.01. Data dapat disimpulkan mempunyai distribusi normal jika nilai critical ratio skewness value dibawah harga mutlak 2.58. Hasil output normalitas data dapat dilihat dalam lampiran 3. Dari nilai ratio skewnessvalue semua indicator menunjukan distribusi normal, karena nilainya dibawah 2.58.
c.Evaluasi OutliersOutlier adalah kondisi observasi dari suatu data yang memiliki karakteristik unik
yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim, baik untuk sebuah variabei tunggal ataupun variable-variabel kombinasi ( Hair et al, 1995 ) Kreteria yang digunakan adalah berdasarkan nilai Chi square pada derajat bebas sebesar jumlah variable indicator pada tingkat signifikansi p < 0.01 . Nilai Mahalonabis distance ( 14, 0.01 ) = 30.578.. Hal ini berarti semua kasus yang mempunyai nilai jarak mahalanobis yang lebih besar dari 30,578 adalah multivariate outliers. Hasil perhitungan jarak Mahalanobis dengan bantuan program aplikasi Amos 4.0 disajikan pada lampiran 3. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa nilai jarak mahalanobis yang terbesar adalah 29.493., maka dapat disimpulkan tidak ada multivariate outlier dalam data.
d. Evaluasi MultikolineritasMultikollinieritas dapat dilihat melalui determinan matriks kovarians. Nilai
determinan yang sangat kecil menunjukan indikasi terdapatnya masalah multikolinieritas atau singularitas, sehingga data itu tidak dapat digunakan untuk penelitian Tabachniek dan Fidel, 1998 ). Hasil perhitungan nilai Determinant of sample covariance matrix dengan bantuan program aplikasi Amos 4.0 disajikan pada lampiran 3. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa nilai determinant of sample covariance matrix
50
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
adalah sebesar 3,0279 .Nilai ini jauh dari angka nol sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinieritas dan singularitas pada data yang dianalisis.
4.7 Pengujian Model Pengukuran dan Model StrukturalPengujian model pengukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui kontribusi dari
masing-masing dimensi atau factor yang membentuk variable laten. Uji signifikansi dari dimensi atau factor yang membentuk variable laten, nampak dari signifikansi nilai standardized regression weight ( SRW ) yang digunakan sebagai pengukur loading factor atau koefisien lamda (λ ) dari variable laten yang bersangkutan.
Evaluasi nilai dinyatakan signifikan apabila nilai critical ratio ( CR ) yang identik dengan nilai t-hitung lebih besar dari niali t-tabel. Atau dengan membandingkan nilai probabilitas (P) dari masing-masing koeficien CR. Jika P > 0,05 berarti terima Ho ( factor loading tidak signifikan ) Jika P < 0,05 berarti terima Ha ( factor loading signifikan ) Artinya bahwa indikator tersebut secara signifikan merupakan dimensi variable laten yang dibentuknya..Hasil pengukuran loading factor atau koefisien lamda ( λ ) dari variable laten penelitian ini nampak pada table berikut ini
Tabel 9. Hasil Evaluasi Loading Factor Atau Koefisien Lamda (Λ) Model Pengukur Variabel Laten Independen Orientasi Pasar.Hubungan Loading
factor(λ) SRW
Estimate RW
S.E C.R P Keterangan
X14 OP 0,465 1.0000 - - -X13 OP 0.832 1.360 0.257 5.291 0.000 SignifikanX12 OP 0.757 2.066 0.433 4.771 0.000 SignifikanX11 OP 0.669 1.135 0.233 4.869 0.000 SignifikanSumber : Data diolahKeterangan : SRW = Standardized Regression Weight C.R = Critical Ratio
RW = Regression Weight SE = Standardized Estimate t-tabel pd level 0,05 dengan d.f sebesar 67 adalah 1,670
Berdasarkan Tabel 9 menunjukan bahwa semua indikator mempunyai nilai CR (critical ratio) atau identik dengan nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel, dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05 ,berarti terima Ha ,factor loading signifikan. Dengan demikian pengujian model pengukur variable laten independent orientasi pasar adalah signifikan Dengan demikian secara signifikan indikator tersebut merupakan dimensi variable laten independent yang dibentuknya, yaitu orientasi pasar.
Tabel 10 dibawah ini menunjukan bahwa semua indikator mempunyai nilai CR (critical ratio) atau identik dengan nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel, dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05 . Hal in berartibahwa pengujian model pengukur variable laten independent karakteristik pasar adalah signifikan. Dengan demikian secara signifikan indikator tersebut merupakan dimensi variable laten independent yang dibentuknya yaitu karakteristik pasar.
Tabel 10. Hasil Evaluasi Loading Faktor Atau Kooefisien Lamda (Λ) Model pengukurvariabellatenindependenkarakteristik pasar
51
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
Hubungan Loading factor(λ)
SRW
ESTIMATE RW
S.E CR( t-hitung)
P Keterangan
X23 KP 0.773 1.000 - - -X22 KP 0.737 1.046 0.127 8.262 0.000 SignifikanX21 KP 0.671 0.927 0.124 7.465 0.000 SignifikanSumer: Data diolahKeterangan :SRW = Standardized Regression Weight CR = Critical Ratio
RW. = Regression Weight SE = Standardized Estimatet-tabel pd level 0.05 dengan df sebesar 67 adalah 1.670
Tabel 11 dibawah ini menunjukan bahwa semua indikator mempunyai nilai CR(critical ratio) atau identik dengan nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel ,dengan probabilitas.lebih kecil dari 0,05 Hal in berarti bahwa pengujian model pengukur variable laten independent strategi inovasi adalah signifikan. Dengan demikian secara signifikan indikator tersebut merupakan dimensi variable laten dependent yang dbentuknya, yaitu strategi inovasi..
Tabel 11 Hasil Evaluasi Loading Factor Atau Koefisien Lamda Model Pengukur Variabel Laten Independen Strategi Inovasi
Hubungan Loading factor ( λ )
SRW
EstimateRW
S.E C.R P Keterangan
Y11 SI 0.671 1.000 - - - -Y12 SI 0.591 0.843 0.132 6.262 0.000 SignifikanY13 SI 0,689 0.988 0.132 7.457 0.000 SignifikanY14 SI 0.631 0.844 0.124 6.820 0.000 Signifikan
Sumber: Data diolahKeterangan : SRW = Standardized Regression Weight C.R = Critical ratio
RW = Regression Weight S.E = Standardized Estimatet-tabel pd level 0.05 dengan df sebesar 67adalah 1.670
Tabel 12 dibawah ini menunjukan bahwa semua indikator mempunyai nilai CR(critical ratio) atau identik dengan nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel, dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05 Dengan demikian pengujian model pengukur variable laten independent kinerja pemasaran adalah signifikan. Dengan demikian secara signifikan indikator tersebut merupakan dimensi variable laten dependent yang dibentuknya, yaitu kinerja pemasaran.
Tabel 12 Hasil Evaluasi Loading Factor Atau Koefisien Lamda Model Pengukur Variabel Laten Independen Kinerja Pemasaran.
52
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
Hubungan Loading factor (λ)
SRW
EstimateRW
S.E C.R( t-hitung)
P Keterangan
Y23 KM 0.713 1.000 - - -Y22 KM 0.650 0.903 0.148 6.113 0.000 SignifikanY21 KM 0.593 0.792 0.133 4.827 0.000 SignifikanSumber: Data diolahKeterangan : SRW = Standardized Regression Weight C.R = Critical ratio
R.W = Regression Weight S.E = Standardized Estimatet-tabel pd level 0.05 dengan df sebesar 67 adalh 1.670
Pengujian model structural ini dimaksudkan untuk menggambarkan hubungan-hubungan yang dihipotesiskan antar konstruk. Pengujian ini juga menjelaskan sebuah kausalitas, termasuk didalamnya kausalitas berjenjang.
Pengujian model structural ini dilakukan dengan dua macam pengujian yaitu : (1) Uji kesesuaian model ( Goodness of fit test ), dan (2) Uji signifikansi kausalitas melalui uji koefisien regresi.
1) Uji kesesuaian model ( Goodness of fit test ).Terdapat beberapa uji yang digunakan dalam hal ini, sebagaimana nampak pada
tabel 14 dibawah ini . Tabel tersebut menunjukan bahwa semua kreteria yang digunakan untuk menilai suatu model memiliki nilai baik. Dengan demikian model yang diajukan dapat diterima, karena adanya kesesuaian antara model dengan data. Angka-angka indeks kesesuaian tersebut menunjukan bahwa model ini dapat diterima secara baik (fit), kecuali indeks AGFI menunjukan tingkat penerimaan yang marjinal (sedang)
Tabel 13 Evaluasi Kriteria Goodness Of Fit
Kriteria Cut Of Value Hasil Model Keterangan
Chi Square Diharapkan kecil 88.538 BaikProbabilitas > 0.05 0.346 BaikRMSEA <0,08 0.050- BaikCFI >0,94 0.971- BaikGFI >0,90 0.915- BaikAGFI >0,90 0.866- MarginalSumber : Data diolah
2.) Uji signifikansi kausalitas ( uji hipotesis ) melalui uji koefisien regresi.Hasil pengujian hipotesis tentang hubungan antar variable laten nampak pada
Tabel 15. Hasil pengujian hipotesis tersebut menunjukan bahwa semua jalur yang dianalisis menunjukan adanya causal relationship yang signifikan. Nampak bahwa nilai critical ratio ( CR ) lebih besar dari besarnya koefisien jalur ( Path Coefifcient ) dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05
Tabel 14. Signifikansi Koefisien Jalur ( Path Coefficient )
53
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
Hubungan Hipotesis Standardized Path
Coefficient
C.R( t-hitung )
Probabilitas Keterangan
SI OP H1 0.825 2.371 0.017 SignifikanSI KP H2 -0.381 -3.409 0.028 SignifikanKM OP H3 -0.800 -5.327 0.044 SignifikanKM KP H4 0.593 4.303 0.025 SignifikanKM SI H5 0.621 3.715 0.045 Signifikan
Sumber: Data diolahKeterangan : O.P = Orientasi Pasar K.P = Karakteristik Pasar.
S.I = Strategi Inovasi K.M = Kinerja Pemasaran
Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai CR (t-hitung) dengan t-tabel. Koefisien dikatakan signifikan apabila CR ( t-hitung ) lebih besar dari t-tabel, degrees of freedom ( df ) = 67, pada level 0.05 , nilai t-tabel 1,670 . Kemudian dengan menggunakan nilai t-tabel 1,670 dibandingkan dengan nilai CR (t-hitung), diketahui semua jalur signifikan, pada probabilitas p < 0.05..Ringkasan hasil pengujian hipotesis penelitian dapat dilihat pada Gambar 1
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2011
Gambar 1Diagram jalur hasil pengujian hipotesis
4.8 Pengaruh Langsung.
54
SI
OP
KP
KM
0.825S
(2.371)
-0.381S
(-3.409)
-0.800S
(-5.327)
0.621S
(3.715)
0.593S
(4.303)
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
Besarnya pengaruh langsung dapat diketahui dengan mengamati koefisien regresi terstandarisasi ( Standardized regression weight ) yang disebut dengan koefisien jalur. Pada tabel16 dibawah ini dapat dilihat pengaruh langsung antar variable yang diteliti.
Tabel 15. Estimasi Pengaruh Langsung Terstandarisasi antar Variabel
Variabel Ke Variabel
SI KMOP 0.825 -0.800KP -0.381 0.593SI 0.000 0.621
KM 0.000 0.000Sumber: Data diolah
Berdasarkan Tabel 16 menunjukan bahwa terdapat pengaruh lansung dari variable OP( Orientasi Pasar) terhadap variable SI (Strategi Inovasi ) sebesar 0.825 dan terhadap variable KM ( Kinerja Pemasaran ) sebesar 0.800. Pengaruh langsung dari variable KP( Karakteristik Pasar ) terhadap variable SI ( Strategi Inovasi ) sebesar -0.381 dan terhadap variable KM ( Kinerja Pemasaran ) sebesar 0.593. Pengaruh langsung dari variabelSI( Strategi Inovasi ) terhadap variable KM ( Kinerja Pemasaran ) sebesar 0.621.
5.9. Pengaruh Tidak Langsung.Pengaruh tidak langsung ( indirect effect ) adalah suatu pengaruh yang muncul
melalui sebuah variable antara.. Pada Tabel 17 dapat dilihat pengaruh tidak langsung antar variable yang diteliti.
Tabel 16. Estimasi Pengaruh Tidak Langsung Terstandarisasi Antar Variabel
Variabel Ke V a r i a b e l
SI KMOP 0.000 1.649KP 0.000 -0.618SI 0.000 0.000
KM 0.000 0.000Sumber : Data diolah
Berdasarkan Tabel 17 menunjukan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung dari variable OP ( Orientasi Pasar ) terhadap variable KM ( Kinerja Pemasaran ) melalui variable SI ( Strategi Inovasi ) sebesar 1.649. Pengaruh tidak langsung dari variable KP ( Karakteristik Pasar ) terhadap variable KM ( Kinerja Pemasaran ) melalui variable SI ( Strategi Inovasi ) sebesar -0.618.
5.10. Pengaruh Total
55
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
Pengaruh total ( Total Effect ) adalah pengaruh dari berbagai hubungan. Pada Tabel 17 dapat dilihat pengaruh total antar variable yang diteliti.
Tabel 17. Estimasi Pengaruh Total Terstandarisasi Antar Variabel
Variabel Ke v a r i a b e l
SI KMOP 0.825 0.849KP -0.381 -0.025SI 0.000 0.621
KM 0.000 0.000Sumber : Data diolah
Tabel 17 menunjukan bahwa terdapat pengaruh total dari variable OP ( Orientasi Pasar ) terhadap variable SI ( Strategi Inovasi ) sebesar 0.825, terhadap variable KM Kinerja Pemasaran ) sebesar 0.849. Pengaruh total dari variable KP ( Karakteristik Pasar) terhadap variable SI ( Strategi Inovasi ) sebesar -0.381 , terhadap variable KM ( Kinerja Pemasaran ) sebesar -0.025. Pengaruh total dari variable SI ( Strategi Inovasi ) terhadap variable KM ( Kinerja Pemasaran ) sebesar 0.621.
4.11 Pembahasan Hasil PenelitianBerdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan menghasilkan temuan
bahwa : Orientasi pasar berpengaruh signifikan, positif terhadap strategi inovasi industri kosmetik. Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 yang menyatakan orientasi pasar berpengaruh signifikan terhadap strategi inovasi Industri kosmetik di Jawa timur adalah terbukti atau didukung dengan fakta .Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka temuan yang dihasilkan dari studi ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap strategi inovasi. Dari hasil temuan ini, dapat dikatakan bahwa pelaksanaan orientasi pasar pada industri kosmetik di Jawa-Timur, akan membawa dampak yang positif terhadap strategi inovasi. Setiap kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan, untuk meningkatkan perhatiannya pada kebutuhan dan kepuasan konsumen, untuk merespon kegiatan pesaing, untuk meningkatkan koordinasi seluruh fungsi dalam perusahaan dan selalu dengan cepat mengintegrasikan teknologi baru, akan meningkatkan strategi inovasi pada industri kosmetik di Jawa-Timur.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan mengahasilkan temuan bahwa : Karakteristik pasar berpengaruh signifikan negative terhadap strategi inovasi Industri kosmetik. Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 yang menyatakan : Karakteristik pasar berpengaruh signifikan terhadap strategi inovasi industri kosmetik di Jawa Timur adalah terbukti dan didukung dengan fakta. Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka temuan yang dihasilkan dari studi ini adalah terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara karakteristik pasar terhadap strategi inovasi. Dari hasil temuan ini dapat dikatakan bahwa kondisi pasar yang dihadapi industri kosmetik, akan mempunyai pengaruh yang negatif terhadap strategi inovasi industri kosmetik.Hal ini mengindikasikan bahwa pengembangan produk baru pada industri kosmetik di Jawa-Timur, kurang berhasil dipasar. Kondisi pasar pada industri kosmetik, pada saat peluncuran produk baru, adalah : tingkat pertumbuhan pasar yang cukup, intensitas persaingan yang sangat tinggi dan ketidakpastian permintaan yang tinggi. Kondisi pasar akan mempengaruhi sukses atau gagalnya suatu produk dipasar.. Seperti yang dikatakan oleh Cooper dan Kleinschmidt
56
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
(1987) bahwa pasar yang dilihat dari besar dan tingkat pertumbuhan pasar, serta keadaan kompetisi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi sukses atau gagalnya suatu produk, selain faktor produk itu sendiri dan faktor pemasaran.. Perusahaan yang gagal mengembangkan produk baru menghadapi resiko yang sangat besar, karena produk yang ada rentan terhadap perubahan kebutuhan dan selera konsumen ( Kotler, Philip :2000 )
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan menghasilkan temuan bahwa : Orientasi Pasar berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pemasaran Industri Kosmetik. Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 yang menyatakan Orientasi pasar berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran Industri kosmetik di Jawa Timur adalah terbukti dan didukung dengan fakta.
Berdasarkan analisis hasil penelitian yang dikemukakan, maka temuan yang dihasilkan dari studi ini adalah terdapat pengaruh total yang positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran.,melalui strategi inovasi . Keadaan ini sangat mendukung penelitian yang dilakukan Despande et al (1993), yang meneliti hubungan antara orientasi pasar, inovasi- kinerja.. Hasil menunjukan bahwa : Strategi inovasi menjadi variable penting yang akan menjadi mediasi hubungan antara orientasi pasar dan kinerja. Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka temuan yang dihasilkan dari studi ini adalah terdapat pengaruh total yang positif antara orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran,melalui strategi inovasi
Berdasarkan hasil pengujian hipotesisi yang dilakukan menghasilkan temuan bahwa Karakteristik Pasar berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran industri kosmetik. Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4 yang menyatakan karakteristik pasar berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran Industri kosmetik di Jawa Timur adalah terbukti dan didukung dengan fakta.
Berdasarkan analisis hasil penelitian yang dikemukakan maka temuan yang dihasilkan dari studi ini adalah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara karakteristik pasar terhadap kinerja pemasaran . Dari hasil temuan ini dapat dikatakan bahwa kondisi pasar yang dihadapi indistri kosmetik akan mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja pemasaran industri kosmetik.Hal ini membuktikan bahwa produk yang ada dari industri kosmetik , untuk sementara masih mampu untuk bersaing dengan produk-produk yang ada dipasar. Kondisi pasar yang dihadapi oleh industri kosmetik pada saat peluncuran produk baru adalah :tingkat pertumbuhan yang cukup, intensitas persaingan yang sangat tinggi, dan ketidakpastian permintaan yang tinggi. Kondisi pasar yang demikian ternyata volume penjualan yang dicapai tinggi, tingkat pertumbuhan penjualan tinggi dan tingkat pertumbuhan pelanggan tinggi.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan menghasilkan temuan bahwa Strategi inovasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran Industri kosmetik. Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 5 yang menyatakan : Strategi inovasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran Industri kosmetik di Jawa Timur adalah terbukti dan didukung dengan fakta.
Berdasarkan analisis hasil penelitian yang dikemukakan maka temuan teoritis yang dihasilkan dari studi ini adalah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara strategi inovasi terhadap kinerja pemasaran.
6. Kesimpulan
57
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka kesimpulan didalam studi ini adalah :
a) Orientasi konsumen , orientasi pesaing, koordinasi interfungsional dan orientasi teknologi merupakan dimensi dari variabel orientasi pasar pada industri kosmetik di Jawa Timur. Orientasi pasar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap strategi inovasi Temuan ini mengandung makna orientasi pasar merupakan anteseden fundamental yang berperan penting bagi terciptanya strategi inovasi Iidustri kosmetik. Semakin tinggi orientasi pasar industri kosmetik semakin tinggi strategi inovasi industri kosmetik.
b) Tingkat pertumbuhan pasar, intensitas persaingan, dan ketidakpastian permintaan merupakan dimensi dari variabel karakteristik pasar. Karakteristik pasar mempunyai pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap strategi inovasi. Temuan ini mengandung makna : karakteristik pasar yang dihadapi oleh industri kosmetik berdampak negatif terhadap strategi inovasi industri kosmetik Hal ini mengindikasikan bahwa .pengembangan produk baru di industri kosmetik kurang berhasil
c) Orientasi pasar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja pemasaran industri kosmetik .Pengaruh langsung sebesar -0,800, pengaruh tidak langsung sebesar 1,649, sehingga pengaruh total dari variabel orientasi pasar terhadap variabel kinerja pemasaran melalui strategi inovasi sebesar 0,849 Temuan ini mengandung makna bahwa orientasi pasar mempunyai dampak yang positif terhadap kinerja pemasaran melalui strategi inovasi industri kosmetik
d) Karakteristik pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran industri kosmetik. Temuan ini mengandung makna bahwa karakteristik pasar berdampak positif terhadap kinerja pemasaran industri kosmetik Hal ini mengindikasikan bahwa produk-produk yang ada pada industri kosmetik, untuk sementara masih mampu bersaing dengan produk-produk yang ada dipasar.
e) Keunggulan produk, inovasi radikal, biaya produk dan tingkat kesamaan dengan produk pesaing, merupakan dimensi dari variabel strategi inovasi industri kosmetik Strategi Inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran Industri kosmetik Temuan ini mengandung makna : Strategi inovasi merupakan anteseden fundamental yang berperan penting bagi terciptanya kinerja pemasaran industri kosmetik. Semakin tinggi strategi inovasi semakin tinggi kinerja pemasaran industri kosmetik.
Berdasarkan analisis hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang telah dikemukakan disarankan industri kosmetik di Jawa Timur :
a) Selalu meningkatkan perhatiannya kepada kebutuhan dan kepuasan konsumen..b) Setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu berdasarkan pemahaman terhadap ke-
butuhan dan kepuasan konsumen.c) Selalu dengan cepat merespon kegiatan pesaing. Mendiskusikan kekuatan para -
pesaing dan strategi yang digunakan serta selalu berusaha mencari pelanggan yang dapat menciptakan keunggulan bersaing perusahaan.
d) Seluruh fungsi dalam perusahaan, harus selalu responsive pada tiap kebutuhan dan permintaan dari bagian lain. Seluruh fungsi dalam perusahaan, harus selaludapat mengkontribusikan sesuatu yang dapat menciptakan nilai bagi pelanggan
e) Selalu memperhatikan perkembangan teknologi dalam setiap pengembangan 58
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
produk baru.dan selalu dengan cepat mengintegrasikan teknologi baru dalamsetiap pengembangan produk baru.
Hasil studi ini menemukan bahwa tingkat pertumbuhan pasar, Itensitas persaingan dan ketidakpastian permintaan merupakan dimensi dari variable karakteristik pasar. karakteristik pasar mempunyai pengaruh yang signifikan negatif terhadap strategi inovasi dan signifikan positif terhadap kinerja pemasaran. Berdasarkan temuan tersebut , maka untuk meningkatkan strategi inovasi dan kinerja pemasaran, disarankan Industri kosmetik di Jawa Timur :
a) Pada saat peluncuran produk baru, diharapkan adanya pertumbuhan pasar.yang tinggi Kalau pertumbuhan pasar yang cukup, peluncurab produk baru tersebut akan kurang berhasil, kecuali kalau produk baru tersebut mempunyai derajat ketepatgunaan produk yang tinggi dan biaya produk yang efisien, sehingga produk baru tersebut mampu menggeser pelanggan lain.
b) Meningkatkan kemampuan kompetisi perusahaan, karena selama ini tingkat kompetisi didalam industri kosmetik adalah sangat tinggi.
c) Harus selalu memperhatikan perubahan selera konsumen, sehingga mampu memprediksi perkembangan pilihan konsumen dan akhirnya dapat meramalkan jumlah permintaan dengan tepat.
Hasil studi ini menemukan bahwa : keunggulan produk, inovasi radikal, biaya produk dan tingkat kesamaan dengan produk pesaing, merupakan dimensi dari variable strategi inovasi.Sedangkan Strategi Inovasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pemasaran. Berdasarkan temuan tersebut, maka untuk meningkatkan Kinerja Pemasaran Industri kosmetik , disarankan :
a) Manfaat, desain dan kualitas produk baru harus sangat tinggi, setidak-tidaknyatinggi.
b) Diusahakan produk baru yang dihasilkan belum pernah diproduksi sebelum nya dan kalau tidak mungkin, tambahan dari produk yang sudah ada sebelumnya.
c) Biaya produk baru diusahakan seefisien mungkin.d) Produk baru yang dihasilkan ,setidaknya sama dengan produk utama pesaing
bahkan kalau bisa melebihi.
Hasil studi ini menemukan bahwa : volume penjualan, tingkat pertumbuhan penjualan dan tingkat pertumbuhan pelanggan merupakan dimensi dari variable kinerja pemasaran Sedangkan kinerja pemasaran dipengaruhi secara signifikan oleh orientasi pasar, karakterisitik pasar dan strategi inovasi. Berdasarkan temuan tersebut, maka untuk Industri kosmetik , disarankan :
a) Tingkat keaslian produk hasil inovasi , harus diutamakan , bukan meniru pro duk pesaing yang sudah ada dipasar.
b) Tingkat ketepatgunaan produk baru yang dihasilkan yang ditawarkan kekon-c) sumen harus sangat tinggi, minimal tinggi.d) Tingkat modifikasi produk baru yang dihasilkan harus lebih baik.
59
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
Daftar Pustaka
Atuahene-Gina, Kwaku. 1996. Market Orientation and Innovation, Journal of Bisiness Research, Vol. 35, 93-103
Atunhene-Gina, K, Evangelista, F. 2000. Cross Functional Influence in New Product Development: An Exploratory Study of Marketing and R and D Perspective. Management Science, 46,10: 908-932
Bayus, Barry L., Sanjay Jain., Ambar G. Rao., 1997. Too Little, Too early Introduction Timing and New Product Performance in the Personal Digital Assistant Industry, Journal of Marketing Research, Vol. XXXIV, 50-63
Billington, Corey., Hau L. Lee., dan Christopher S. Tang., 1998, Succesful Strategies for Product Rollovers, Sloan Management Review, Spring, 23-30
Chandra,Gregorius. 2005. Strategi dan Program Pemasaran. Yogyakarta : Penerbit Andi
Chase, B.R. Aquilano, J>N, and Jacobs, R>F. 1998. Operation Management for Competitive Advantage, Ninth Edition. New York : Mc Graw Hill,
Budiarto, Teguh., Fandy Ciptono., Pemasaran Internasional, Edisi pertama, BPFE, Yogyakarta
Cervera, A., Molla, A., Sanchez, M., 2001, Antecedents and consequences of market orientation in public organisations, European Journal of Marketing, vol. 35, 1259-1286
Cohen, W.M., Levinthal, D.A. 1996. Adaptive Capacity: New Perspective on Learning and Innovation. Administrative Science Quarterly, 35: 128-152
Cooper, D.R., Emory, C.W. 1995. Business Research Method. Richard D Irwin Inc., Five Edition.
Cooper, Robert.G, 1986, New Product Performance and Product Innovation Strategies, Research Management (RMG), Vol. 29, 17-25
Cooper, R.G., dan E.J. Kleinscmidt., 1987, What Makes a New Product a Winner: Success Factors at The Project Level, R&D Management, Vol. 17, 175-189
54
60
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
61
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
62
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
63
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
64
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
65
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
66
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
67
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
68
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
69
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
70
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
71
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
72
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
73
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
74
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
75
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
76
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
77
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
78
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
79
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
80
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
81
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
82
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
83
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
84
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
85
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
86
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
87
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
88
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
89
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
90
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
91
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
92
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
93
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
94
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
95
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
96
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
97
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
98
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
99
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
100
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
101
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
102
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
103
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
104
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
105
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
106
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
107
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
108
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
109
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
110
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
111
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
112
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
113
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
114
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
115
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
116
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
117
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
118
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
119
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
120
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
121
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
122
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
123
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
124
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
125
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
126
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
127
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
128
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
129
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
130
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
131
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
132
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
133
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
134
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
135
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
136
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
137
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
138
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
139
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
140
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
141
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
142
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
143
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
144
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
145
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
146
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
147
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
148
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
149
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
150
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
151
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
152
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
153
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
154
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
155
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
156
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
157
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
158
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
159
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
160
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
161
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
162
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
163
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
164
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
165
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
166
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
167
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
168
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
169
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
170
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
171
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
172
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
173
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
174
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
175
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
176
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
177
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
178
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
179
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
180
Jurnal ISEI Jember, Volume 2 Nomor 1, April 2012
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
181
Abdul Halim, Orientasi Pasar & Karakteristik Pasar Terhadap Strategi Inovasi & Kinerja
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
182
top related