pengaruh multimedia interaktif (mmi) · pdf filepengaruh multimedia interaktif (mmi) terhadap...
Post on 01-Feb-2018
253 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
PADA KONSEP GAYA YANG BERNUANSA NILAI
(Kuasi Eksperimen di SMP Karya Bangsa, Depok)
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana Strata 1 (S.Pd)
Oleh:
DWI ENGGAL NIM: 104 016 300 465
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011 M/1432 H
ii
ABSTRAK DWI ENGGAL, “Pengaruh Multimedia Interaktif (MMI) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Gaya Yang Bernuansa Nilai”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran multimedia interaktif (MMI) terhadap hasil belajar fisika siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen yang dilaksanakan di SMP Karya Bangsa, Cilodong, Kota Depok yang melibatkan 60 siswa kelas VIII semester genap pada tahun ajaran 2010/2011 yang terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran multimedia interaktif (MMI) dan kelompok kontrol dengan pembelajaran aplikasi power point. Data hasil belajar siswa diperoleh dengan tes objektif dalam bentuk pilihan ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai thitung pretest pada kelompok eksperimen sebesar 1,16 sedangkan thitung postest pada kelompok kontrol sebesar 7,60. Ini berarti penggunaan multimedia interaktif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa Kata kunci: Pembelajaran Multimedia Interaktif (MMI), Hasil Belajar.
iii
ABSTRACT DWI ENGGAL, ”Influence of the Multimedia Interactive system to the result of the students specially in physics subjects”. Thesis, Natural Sciences major, Physics Education Program, Faculty of Tarbiya and Teaching, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta. The aim of the reseach is to know exactly the influence about the multimedia interactive system for students, specially to physics subject. The reseach using kuasi method experiment to sixty students, of grade eight from Karya Bangsa Junior High School Depok, year 2010/2011 which is devided in to two group experiment, fist group applied multimedia interactive system and the other group is using power point aplication. The result of data we can have it from multiple choice system and the final result is using tcount pretest to experiment group and the score 1,16 on the other hands tcount postest is applied to control group and the score is 7,60. From the result we can make the final decission that multimedia interactive having a lot of significant influence to the students, specially in the physics subject. Keywords: learning proses on interactive multimedia system, result study.
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji atas keagungan Allah SWT, Tuhan yang
telah menciptakan manusia dalam kesempurnaan. Segala syukur atas kasih sayang
dan bimbingan Allah yang telah memberikan kenikmatan dunia sebagai ladang
untuk menghantarkan kepada kehidupan akhirat. Ampuni atas kelalaian dan
keingkaran syahadah yang tidak mampu termanifestasi dalam kehidupan.
Allahumma shalli’ala Muhammad, semoga shalawat ini selalu tercurah
untuk sebaik-baik mahluk ciptaan yang mewarisi kebenaran Ibrahim, tongkat
penuntun Musa, kasih sayang Isa, kebenaran Daud, dan kearifan Sulaiman, yang
menemani zaman memapah manusia menuju rumah kebahagiaan dengan sinar Al-
Islam.
Selanjutnya, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit
kesulitan yang dihadapi selama penulisan skripsi ini. Namun, atas bimbingan-Nya
dan motivasi dari berbagai pihak penulis menyadari bahwa keberhasilan dan
kesempurnaan merupakan sebuah proses yang harus dijalani. Oleh sebab itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang berjasa dalam penulisan skripsi ini, diantaranya:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam.
3. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd, selaku Ketua Prodi Pendidikan Fisika
4. Ibu Erina Hertanti, M.Si, sebagai Dosen Penasehat Akademik
5. Bapak Drs. Hasian Pohan, S.Pd., M.Si, Dosen Pembimbing I yang penuh
kesabaran dan keikhlasan dalam membimbing penulis selama ini.
6. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd., Dosen Pembimbing II juga telah
banyak memberikan pemikiran dan waktu sehingga tuntasnya skripsi ini.
7. Kepala Sekolah SMP Karya Bangsa, Kota Depok Ibu Dra. Siti Muhlisoh, Ibu
Siti Maryam, S.Pd. selaku guru bidang studi IPA Terpadu SMP Karya Bangsa
yang telah banyak membantu selama proses penelitian. Siswa kelas VIII.1 dan
VIII.2 yang telah bersedia memberikan waktunya untuk menjadi sampel.
v
8. Teristimewa untuk Ayahanda Bambang Saridjo dan Ibunda Muryani yang
telah melimpahkan segenap kasih dan sayangnya yang tak terhingga. Teruntuk
Kakak Mbak Mundrihayati, Mas Ilyas Indra Damar Jati, SH., MH, yang tak
henti-hentinya selalu mendoakan, melimpahkan kasih sayang dan memberikan
semangat baru serta canda tawa dalam setiap waktu. Hanya Allah SWT yang
dapat membalasnya, semoga penulis dapat memberikan yang terbaik untuk
kalian.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, muda-
mudahan bantuan, bimbingan, semangat, dan do’a yang telah diberikan menjadi
pintu datangnya ridha dan kasih sayang Allah SWT di dunia dan di akhirat kelak.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi khazanah
ilmu pengetahuan pada umumnya.
Jakarta, April 2011
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iv
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 3
C. Pembatasan Masalah ............................................................... 3
D. Perumusan Masalah ................................................................. 3
E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian ................................................................... 4
BAB II DESKRIPSI TEORETIS DAN KERANGKA BERPIKIR ....... 5
A. Deskripsi Teoretis ................................................................... 5
1. Pengembangan Media Pembelajaran ........................................ 5
a. Media Pendidikan .............................................................. 5
b. Klasifikasi dan Jenis Media ................................................ 8
c. Media Berbasis Komputer .................................................. 8
d. Pemakaian Komputer dalam Proses Pembelajaran .............. 9
e. Tujuan Pemakaian Komputer dalam Pembelajaran ............. 9
2. Hakikat Multimedia Interaktif (MMI) ...................................... 10
a. Pengertian Multimedia Interaktif (MMI) ............................ 10
b. Manfaat Pembelajaran Multimedia Interaktif (MMI) .......... 11
vii
c. Karakteristik Pembelajaran Multimedia Interaktif (MMI) .. 12
d. Format Pembelajaran Multimedia Interaktif (MMI) ........... 12
3. Definisi Operasional ................................................................ 14
4. Hakikat Nilai ........................................................................... 15
a. Pengertian Nilai ................................................................. 14
b. Pengertian Nilai Sains ........................................................ 16
5. Hakikat Hasil Belajar ............................................................... 21
a. Pengertian Hasil Belajar ..................................................... 21
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................ 24
6. Konsep Gaya ........................................................................... 27
B. Penelitian yang Relevan .......................................................... 32
C. Kerangka Pikir ........................................................................ 34
D. Pengajuan Hipotesis ................................................................ 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 36
A. Metode Penelitian .................................................................... 36
B. Desain Penelitian ...................................................................... 36
C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 37
D. Populasi dan Sampel ................................................................ 37
E. Teknik Pengambilan sampel ..................................................... 37
F. Prosedur Penelitian ................................................................... 37
G. Variabel Penelitian ................................................................... 40
H. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 40
I. Instrumen Penelitian ................................................................ 40
1. Menentukan Instrumen ..................................................... 40
2. Hasil Uji Coba Instrumen ................................................. 41
3. Variabel Y (Hasil Belajar Fisika Siswa) ............................ 41
J. Kaliberasi Instrumen ............................................................... 44
1. Pengujian Validitas Instrumen .......................................... 44
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen ....................................... 45
3. Pengujian Taraf Kesukaran Instrumen .............................. 46
viii
4. Pengujian Daya Pembeda ................................................. 47
5. Hasil Uji Statistika ............................................................ 48
6. Variabel X (Penggunaan multimedia interaktif) ................ 49
K. Teknik Analisis Data ............................................................... 50
1. Uji Normalitas .................................................................. 50
2. Uji Homogenitas ............................................................... 51
3. Uji Hipotesis ..................................................................... 52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 54
A. Hasil Belajar Siswa ................................................................. 54
B. Deskripsi Data ......................................................................... 54
C. Analisis Data dan Interpretasi Data .......................................... 56
1. Pengujian Persyaratan Analisis Data ................................. 56
2. Hasil Uji Hipotesis ........................................................... 60
3. Hasil Uji Normal Gain ...................................................... 61
D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 63
A. Kesimpulan ............................................................................. 63
B. Saran ....................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 64
LAMPIRAN ............................................................................................... 67
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kelompok media instruksional menurut Anderson ........................ 7
Tabel 2.2 Klasifikasi dan Jenis Media .......................................................... 8
Tabel 3.1 Desain Penelitian .......................................................................... 36
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar ........................................................... 43
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Validitas Instrumen .......................................... 44
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen .................................................... 46
Tabel 3.5 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen ............................................ 47
Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda ............................................................ 48
Tabel 3.7 Hasil Uji Daya Pembeda ............................................................... 48
Tabel 3.8 Hasil Uji Statistika ........................................................................ 49
Tabel 3.9 Tabulasi Penolong ........................................................................ 50
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol .................. 57
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol ................. 58
Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Eksperimen dan Kontrol ........................... 59
Tabel 4.4 Hasil Uji-t Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............................ 60
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Peta Konsep tentang Gaya .............................................. 27
Gambar 2.2 Hubungan massa, berat, dan percepatan gravitasi ...................... 29
Gambar 2.3 Deskripsi Hukum I Newton ....................................................... 30
Gambar 2.4 Bagan Kerangka Pikir ............................................................... 34
Gambar 3.1 Tahapan dalam prosedur penelitian ............................................ 39
Gambar 4.1 Histogram Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol .... 55
Gambar 4.2 Histogram Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 56
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ...................................................................................... 67
Lampiran 2 Rencana Proses Pembelajaran (RPP) Eksperimen ....................... 69
Lampiran 3 Rencana Proses Pembelajaran (RPP) Kontrol ............................ 81
Lampiran 4 Validitas Instrumen ................................................................... 93
Lampiran 5 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian .................................................. 106
Lampiran 6 Instrumen Penelitian .................................................................. 119
Lampiran 7 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian ......................................... 124
Lampiran 8 Hasil Uji Normalitas ................................................................. 125
Lampiran 9 Hasil Uji Homogenitas .............................................................. 141
Lampiran 10 Hasil Uji Hipotesis .................................................................. 151
Lampiran 11 Daftar Tabel ............................................................................ 155
Lampiran 12 Surat Izin Penelitian ................................................................ 158
Lampiran 13 Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah ................................ 159
Lampiran 14 Uji Referensi ........................................................................... 160
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran IPA khususnya fisika di sekolah selalu mengalami titik
jenuh bagi para siswa, di samping banyaknya rumus yang harus dihafal siswa juga
selalu mendapatkan suasana belajar yang membosankan. Oleh karena itu
pembelajaran fisika harus dibuat lebih menarik dan mudah di pahami, karena
fisika lebih membutuhkan pemahaman dari pada penghafalan berbagai rumus
yang begitu banyak. Untuk mengantisipasi hal tersebut salah satunya perlu
didukung media pembelajaran yang sesuai.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang kita kenal dengan
ICT (Information and Communication Teckhnology) dari waktu ke waktu semakin
pesat di berbagai bidang, salah satu diantaranya bidang pendidikan. Produk ICT
dalam bidang pendidikan dikembangkan dengan bentuk multimedia Interaktif
(MMI). Aplikasi multimedia pembelajaran dapat menyajikan konsep dan
keterampilan tingkat tinggi, yang memiliki keterkaitan antara satu unsur dan unsur
lainnya yang sulit diajarkan dan dipelajari melalui buku semata.
Kelebihan aplikasi multimedia terutama dalam menjelaskan suatu konsep
yang dapat menuntut siswa untuk bereksplorasi dan menganalisis; mencoba dan
menggali konsep dan prinsip yang termuat dalam suatu materi yang dihadapinya,
sehingga relatif lebih cepat membangun struktur pemahaman siswa.
Terintregasinya elemen-elemen seperti suara, teks, animasi, gambar atau grafik,
dan video dapat berfungsi mengoptimalkan peran indera dalam menerima
informasi ke dalam sistem memori. Aplikasi multimedia dapat didistribusikan
menggunakan banyak medium diantaranya CD-ROM interaktif.
Hendrawan dan Yudhoatmojo (2001); Hidayat (2002); Lee Nicoll dan
Brooks (2005); Kariadinata (2007); Faizin (2009) dalam penelitiannya yang
secara garis besar terdapat perubahan yang positif baik peningkatan hasil belajar
ataupun sikap siswa dengan menggunakan pembelajaran MMI.
2
Mata pelajaran IPA (fisika) selain kita mempelajari konsep yang bersifat
eksakta dan penataan alam juga dapat mempelajari hal lain. Contohnya : nilai
religi dalam pembelajaran fisika konsep gaya pada hukum ke tiga Newton F aksi
sama dengan -F reaksi, artinya seberapa besar gaya yang kita berikan pada sebuah
benda maka benda tersebut akan beraksi dengan besar gaya yang sama tapi
arahnya berlawanan. Allah SWT menjelaskan dalam firmanNya ”Sesungguhnya
kebaikan akan kembali pada pelakunya dan keburukan akan kembali pada
pelakunya”. Yang dimaksud oleh penggalan ayat tersebut adalah jika kita
memberikan reaksi atau sikap baik pada orang lain maka kita akan mendapatkan
kebaikan juga dari orang lain akan tetapi jika kita bereaksi atau bersikap buruk
pada orang lain maka keburukan jugalah yang akan kita terima. Jadi sangatlah
realistis sebuah kandungan nilai dapat diketahui dari setiap disiplin ilmu yang di
ajarkan. Walau pada dasarnya makna dari nilai itu sangatlah beragam
pengertiannya namun setidaknya kita mulai membiasakan diri untuk menggali
nilai tersebut.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMP Karya Bangsa
didapatkan hasil belajar pada konsep gaya dengan KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) sebesar 55, terdapat nilai tertinggi sebesar 72 dan nilai terendah sebesar
43, sedangkan rata-rata sebesar 57. Data tersebut diketahui bahwa metode yang
digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran dengan metode
konvensional berupa ceramah, sehingga proses pembelajaran menjadi monoton
dan membosankan.
Konsep gaya dalam pelajaran fisika cukup menarik perhatian karena
konsep ini banyak di jumpai pada kehidupan sehari-hari. Konsep gaya
membutuhkan penjelasan dengan menggunakan aplikasi multimedia seperti gaya
pada benda yang berinteraksi dengan mahluk hidup, serta penjelasan yang lebih
detail terhadap aplikasi hukum Newton yang hampir sebagian besar siswa tidak
memahami.
3
Atas dasar observasi di atas, kemudian berkembangnya ICT (Information
and Communication Teckhnology) dengan Multimedia Interaktif (MMI), dan
pembelajaran bernuansa nilai, serta dibutuhkannya aplikasi multimedia
pembelajaran pada materi gaya maka penulis akan melakukan sebuah penelitian
eksperimen berjudul ”Pengaruh Multimedia Interaktif (MMI) terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa pada Konsep Gaya yang Bernuansa Nilai”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang identifikasi masalah penelitian ini adalah:
1. Siswa kurang memahami materi tertentu yang bersifat abstrak
2. Siswa jenuh dan bosan terhadap materi fisika
3. Pembelajaran fisika umumnya dengan metode ceramah dan konvensional
C. Pembatasaan Masalah
1. Konsep fisika yang diajarkan dengan menggunakan MMI tipe CD-ROM
(Compact Disc-Read Only Memory) interaktif yang diproduksi oleh ai Learn
dengan siswa yang diajar dengan aplikasi power point pada siswa kelas VIII
SMP Karya Bangsa pada bahan ajar Gaya yang bernuansa nilai.
2. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah aspek kognitif (hasil
belajar) pada tingkatan C1 (menghafal), C2 (memahami), dan C3 (menerapkan).
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini difokuskan “Bagaimana pengaruh
pembelajaran MMI terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep gaya yang
bernuansa nilai?”
4
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh MMI terhadap
hasil belajar fisika siswa pada konsep gaya yang bernuansa nilai.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
1. Bagi guru, dapat memberikan informasi yang bermanfaat tentang penggunaan
MMI dalam proses pembelajaran fisika.
2. Bagi siswa, agar lebih mengenal teknologi dan mendapatkan cara belajar lebih
menyenangkan, serta diharapkan ada pengaruh yang positif terhadap hasil
belajar fisika.
3. Peneliti dan stake holder, dapat mengetahui pengaruh MMI terhadap hasil
belajar fisika siswa pada konsep gaya yang bernuansa nilai.
5
BAB II
DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR
A. Deskripsi Teoretis
1. Pengembangan Media Pembelajaran
a. Media Pendidikan
Kata media berasal dari bahasa latin yang adalah bentuk jamak dari
medium. Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar”.
Associationfor Education and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses
penyaluran informasi. Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan
sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau
dibicarakan beserta instrumen yang digunakan dengan baik dalam kegiatan belajar
mengajar, dapat mempengaruhi efektivitas media instruktional (Asnawir, 2002).1
Ruang lingkup mengenai pengertian media sangatlah luas, dalam hal ini dibatasi
pada media pendidikan saja yaitu media yang digunakan sebagai alat dan bahan
kegiatan pembelajaran.
Menurut Rossi dan Breidle Media pendidikan adalah seluruh alat dan
bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan. Menurut Brown media
pendidikan dapat diartikan Segala sumber yang dapat berupa alat atau
perlengkapan apapun yang digunakan oleh guru atau murid dalam proses belajar
mengajar yang akan meningkatkan efektivitas program belajar.2
Mengapa harus dibutuhkan media di dalam proses pembelajaran?
Pertanyaan yang sering muncul adalah mempertanyakan pentingnya media dalam
sebuah pembelajaran. Sebelumnya, Kita harus mengetahui terlebih dulu konsep
abstrak dan konkrit dalam pembelajaran. Karena proses belajar mengajar
hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke
penerima. Pesan berupa isi atau ajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol
1 http://smapgri-amlapura.sch.id/Latest/pengertian-media-pendidikan.html, diakses
tanggal 21 Januari 2009. 2 http://widya06.blogspot.com/2008/06/pengertian-media-pendidikan.html, diakses
tanggal 21 Januari 2009.
6
komunikasi baik verbal (kata-kata dan tulisan) maupun nonverbal, proses ini
dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi tersebut oleh siswa
dinamakan decoding.
Dalam penafsiran tersebut ada kalanya berhasil, dan ada kalanya tidak
berhasil atau gagal. Dengan kata lain dapat dikatakan kegagalan atau
ketidakberhasilan dalam memahami apa yang didengar, dibaca, dilihat atau
diamati. Kegagalan atau ketidakberhasilan itu di sebabkan oleh gangguan yang
menjadi penghambat komunikasi yang dalam proses komunikasi dikenal dengan
istilah barriers atau noise. Semakin banyak verbalisme semakin abstrak
pemahaman yang diterima. Lantas dimana fungsi media?
Secara umum dapat dikatakan media mempunyai kegunaan, diantaranya:
1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan
sumber belajar.
4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dankemampuan
visual, auditori & kinestetiknya.
5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton:
1) Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
2) Pembelajaran dapat lebih menarik.
3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.
4) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
5) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
6) Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan.
7) Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran
dapat ditingkatkan.
8) Peran guru berubahan kearah yang positif.
7
Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan
oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan. Sebagai contoh media kaset audio, merupakan media auditif yang
mengajarkan topik-topik pembelajaran yang bersifat verbal seperti pengucapan
(pronounciation) bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa asing media ini
tergolong tepat karena bila secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi
ketidaktepatan yang akurat dalam pengucapan pengulangan dan sebagainya.
Pembuatan media kaset audio ini termasuk mudah, hanya membutuhkan alat
perekam dan narasumber yang dapat berbahasa asing, sementara itu
pemanfaatannya menggunakan alat yang sama pula.
Untuk itu perlu dicermarti daftar kelompok media instruksional menurut
Anderson, 1976 berikut ini:
Tabel. 2.1 Kelompok media instruksional menurut Anderson
No Kelompok Media Media Instruksional 1 Audio � Pita audio (rol atau kaset)
� Piringan audio � Radio (rekaman siaran)
2 Cetak � Buku teks program � Buku pegangan atau manual � Buku tugas
3 Audio Cetak � Buku latihan dilengkapi kaset � Buku gambar atau poster (dilengkapi
audio)
4 Proyek visual diam � Film bingkai (slide) � Film rangkai (berisi pesan verbal)
5 Proyek visual diam dengan audio
� Film bingkai (slide) suara � Film bingkai suara
6 Visual gerak � Film bisu dengan judul (caption) 7 Visual � Film suara
� Video/VCD/DVD 8 Benda � Benda nyata
� Model tirual (mock up) 9 Komputer Media berbasis komputer CAI (Computer
Assisted Instrucsional) dan CMI (Computer Managed Instructional)
8
b. Klasifikasi dan Jenis Media
Tabel 2.2 Klasifikasi dan Jenis Media
No Klasifikasi Jenis Media 1 Media yang tidak
diproyeksikan Realita, model, bahan grafis, display
2 Media yang diproyeksikan OHT, Slide, Opaque 3 Media audio Audio kaset, audio vission, aktive audio
vission 4 Media Video Video 5 Media berbasis komputer Computer Assisted Instruksional 6 Multimedia kit Perangkat praktikum
c. Media Berbasis Komputer
Bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan (Heinich,et.al 1996):
1) Praktek dan latihan (drill & practice)
2) Tutorial
3) Permainan (games)
4) Simulasi (simulation)
5) Penemuan (discovery)
6) Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk
kegiatan produksi audio visual. Pada tahun-tahun belakangan komputer mendapat
perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang
kegiatan pembelajaran. Ditambah dengan teknologi jaringan dan internet,
komputer seakan menjadi primadona dalam kegiatan pembelajaran.
Dibalik kehandalan komputer sebagai media pembelajaran terdapat
beberapa persoalan yang sebaiknya menjadi bahan pertimbangan awal bagi
pengelola pengajaran berbasis komputer:
1) Perangkat keras dan lunak yang mahal dan cepat ketinggalan jaman
2) Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan perangkat yang
dibeli saat ini beberapa tahun kemudian akan ketinggalan zaman.
3) Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoperasian awal perlu
pendamping guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini bisa disiasati dengan
9
pembuatan modul pendamping yang menjelaskan penggunaan dan
pengoperasian program.
d. Pemakaian Komputer dalam Proses Pembelajaran
Dalam pemakaian komputer dikenal dua istilah yatitu Computer Assited
Instructional (CAI) dan Computer Managed Instructional (CMI) yang digunakan
dalam kegiatan belajar dengan komputer.
Computer Assited Instructional, yaitu penggunaan komputer secara
langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan
dan mengetes kemajuan belajar siswa. CAI dapat sebagai tutor yang
menggantikan guru di dalam kelas. CAI juga bermacam-macam bentuknya
bergantung kecakapan pendesain dan pengembang pembelajarannya,
bisa berbentuk permainan (games), mengajarkan konsep-konsep abstrak yang
kemudian dikonkritkan dalam bentuk visual dan audio yang dianimasikan.
Computer Managed Instructional, digunakan sebagai pembantu pengajar
menjalankan fungsi administratif yang meningkat, seperti rekapitulasi data
prestasi siswa, database buku/e-library, kegiatan administratif sekolah seperti
pencatatan pembayaran, dan kuitansi. Pada masa sekarang CMI & CAI bersamaan
dengan fungsinya dan kegiatannya seperti pada e-learning, dimana urusan
administrasi dan kegiatan belajar mengajar sudah masuk dalam satu sistem.
e. Tujuan Pemakaian Komputer dalam Pembelajaran
Dalam pemakaian komputer ada tiga ranah tujuan yang ada, antara lain:
1) Tujuan Kognitif
Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah,
proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan
konsep tersebut dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio
yang dianimasikan. Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri.
2) Tujuan Psikomotor
Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games dan simulasi
sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa
contoh program antara lain: simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang
dalam medan yang paling berat dan sebagainya.
10
3) Tujuan Afektif
Bila program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip suara
atau video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap/afektif pun
dapat dilakukan mengunakan media komputer.
2. Hakikat Multimedia Interaktif (MMI)
a. Pengertian Multimedia Interaktif (MMI)
Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan
menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu dan
koneksi sehingga pengguna dapat berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.
Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan,
multimedia juga diadopsi oleh dunia game.3 Bahkan dunia pendidikanpun ikut
andil dalam memanfaatkan multimedia.
Pada dasarnya multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
multimedia linier dan MMI. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak
dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh
pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan
film. MMI adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang
dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang
dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh MMI adalah pembelajaran
interaktif, aplikasi game.4 Dalam definisi lain, karna secara mendasar Multimedia
berasal dari kata “multi” dan “media”. Multi berarti banyak, sehingga multimedia
dapat diartikan sebagai gabungan dari berbagai media yang terintegrasi.5
Beberapa pakar diantaranya Furt, Haffors, Thomson dan Jayant,
mendefinisikan multimedia sebagai gabungan antara berbagai media penyampai
informasi seperti : teks, numerik, grafik, gambar, animasi, video, fotografi, suara
dan data yang dikendalikan dengan program komputer dalam satu software
3 http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Multimedia, diakses tanggal 21 Januari 2009 4 http://luarsekolah.blogspot.com/2008/05/pengembangan-pembelajaran-dengan.html
diakses tanggal 2 september 2009 5 http://www.e-dukasi.net/sosialisasi/pelatihanict.html, diakses tanggal 19 Januari 2009
11
digital6. Bila dalam suatu multimedia, user (pemakai) diberikan suatu kemampuan
untuk mengontrol elemen-elemen yang ada, maka multimedia tersebut dinamakan
multimedia interaktif (MMI). Jadi MMI akan terjadi jika ada komunikasi antara
kedua belah pihak, yakni guru dan murid, kemudian kedua belah pihak tersebut
memiliki kemampuan secara profesional untuk dapat mengontrol elemen-elemen
yang ada, baik itu komputer ataupun program yang dijalankan.
b. Manfaat Pembelajaran Multimedia Interaktif (MMI)
Apabila pembelajaran MMI dipilih, dikembangkan dan digunakan secara
tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi para guru dan siswa.
Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih
menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar
siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan
kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.
Manfaat di atas akan diperoleh mengingat terdapat keunggulan dari sebuah
MMI, yaitu:
1) Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti
kuman, bakteri, dan electron.
2) Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke
sekolah, seperti gajah, rumah, dan gunung.
3) Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung
cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin,
beredarnya planet Mars, dan berkembangnya bunga.
4) Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang,salju.
5) Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung
berapi, harimau, dan racun.
6) Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.
6 Rahayu Kariadinata. Analisis Sikap Siswa SMA Terhadap Aplikasi Multimedia
Pembelajaran Matematika. Jurnal Algoritma. h. 64.
12
c. Karakteristik Pembelajaran Multimedia Interaktif (MMI)
Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan dan
penggunaan MMI harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti:
tujuan, materi, strategi dan juga evaluasi pembelajaran. Karakteristik
pembelajaran MMI adalah sebagai berikut:
1) Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan
unsur audio dan visual.
2) Interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi
respon pengguna.
3) Mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi
sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan
orang lain.
Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, pembelajaran MMI
sebaiknya juga memenuhi fungsi sebagai berikut:
1) Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin.
2) Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju
kecepatan belajarnya sendiri.
3) Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan
terkendalikan.
4) Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam
bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan
lain-lain.
d. Format Pembelajaran Multimedia Interaktif (MMI)
Format MMI pembelajaran dapat dikategorikan ke dalam lima kelompok,
sebagai berikut :7
1) Tutorial
Format sajian ini merupakan multimedia pembelajaran yang dalam
penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya tutorial
yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi yang berisi suatu konsep
7 http://tpcommunity05.blogspot.com/2008/04/ pengembangan-pembelajaran dengan
html, diakses tanggal 20 Januari 2009.
13
disajikan dengan teks, gambar, baik diam atau bergerak dan grafik. Pada saat yang
tepat, yaitu ketika dianggap bahwa pengguna telah membaca, menginterpretasikan
dan menyerap konsep itu, diajukan serangkaian pertanyaan atau tugas. Jika
jawaban atau respon pengguna benar, kemudian dilanjutkan dengan materi
berikutnya. Jika jawaban atau respon pengguna salah, maka pengguna harus
mengulang memahami konsep tersebut secara keseluruhan ataupun pada bagian-
bagian tertentu saja (remedial). Kemudian pada bahagian akhir biasanya akan
diberikan serangkaian pertanyaaan yang merupakan tes untuk mengukur tingkat
pemahaman pengguna atas konsep atau materi yang disampaikan.
2) Drill dan Practise
Format ini dimaksudkan untuk melatih pengguna sehingga mempunyai
kemahiran di dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaan terhadap
suatu konsep. Program ini juga menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan
yang biasanya ditampilkan secara acak, sehingga setiap kali digunakan maka soal
atau pertanyaan yang tampil akan selalu berbeda, atau paling tidak dalam
kombinasi yang berbeda. Program ini juga dilengkapi dengan jawaban yang
benar, lengkap dengan penjelasannya sehingga diharapkan pengguna akan bisa
pula memahami suatu konsep tertentu. Pada bahagian akhir, pengguna juga bisa
melihat skor akhir yang dia capai, sebagai indikator untuk mengukur tingkat
keberhasilan dalam memecahkan soal-soal yang diajukan.
3) Simulasi
Multimedia pembelajaran dengan format ini mencoba menyamai proses
dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya untuk mensimulasikan pesawat
terbang, di mana pengguna seolah-olah melakukan aktifitas menerbangkan
pesawat terbang, menjalankan usaha kecil, atau pengendalian pembangkit listrik
tenaga nuklir dan lain-lain. Pada dasarnya format ini mencoba memberikan
pengalaman masalah dunia nyata yang biasanya berhubungan dengan suatu
resiko, seperti pesawat yang akan jatuh atau menabrak, peusahaan akan bangkrut,
atau terjadi malapetaka nuklir.
14
4) Percobaan dan Eksperimen
Format ini mirip dengan format simulasi, namun lebih ditujukan pada
kegiatan-kegiatan yang bersifat eksperimen, seperti kegiatan praktikum di
laboratorium IPA, biologi atau kimia. Program menyediakan serangkaian
peralatan dan bahan, kemudian pengguna bisa melakukan percobaan atau
eksperimen sesuai petunjuk dan kemudian mengembangkan eksperimen-
eksperimen lain berdasarkan petunjuk tersebut. Diharapkan pada akhirnya
pengguna dapat menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu berdasarkan
eksperimen yang mereka lakukan secara maya tersebut.
5) Permainan
Tentu saja bentuk permaianan yang disajikan di sini tetap mengacu pada
proses pembelajaran dan dengan program multimedia berformat ini diharapkan
terjadi aktifitas belajar sambil bermain. Dengan demikian pengguna tidak merasa
bahwa mereka sesungguhnya sedang belajar.
3. Definisi Operasional
MMI yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi:
a. CD-ROM (Compact Disc-Read Only Memory) Interaktif berisikan materi
fisika yang di dalamnya terdapat animasi yang bergerak dan penjelasan
layaknya seorang guru secara detail. Jadi guru tidak perlu menjelaskan
kembali.
b. Power point yang dimaksud adalah sebuah media statik yang berisikan
pokok-pokok materi, dan power point ini diterangkan detail oleh guru.
c. Pretest adalah tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan awal sebelum
program pembelajaran dilakukan
d. Posttest adalah tes yang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh
kompetensi dasar atau indikator yang disampaikan dalam program
pembelajaran telah dikuasai oleh peserta didik.
15
4. Hakikat Nilai
a. Pengertian Nilai
Nilai merupakan gambaran abstrak. Nilai dalam diri kita masing-masing
sebagai daya pendorong atau prinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam
hidup.8 Tertulis dalam sebuah laporan oleh Club of Rome (UNESCO, 1993), nilai
diartikan dalam dua gagasan yang saling bersebrangan. Disatu sisi, nilai
dibicarakan sebagai nilai ekonomi yang disandarkan pada nilai produk,
kesejahteraan dan harga, dengan penghargaan yang demikian tinggi pada hal yang
bersifat material. Sementara di lain hal, nilai digunakan untuk mewakili gagasan
atau makna yang abstrak dan sulit diukur, yaitu antara lain nilai keadilan,
kejujuran, kebebasan, kedamaian, dan persamaan.9 Nilai-nilai itu bersumber dari
agama maupun dari tradisi humanistik. Karena itu perlu dibedakan secara tegas
antara nilai sebagai kata benda abstrak dengan cara perolehan nilai sebagai kata
kerja.
Nilai adalah dasar atau landasan bagi perubahan. Nilai-nilai merupakan
suatu daya pendorong dalam hidup seorang pribadi atau kelompok.10 Dalam
pandangan lain definisi nilai sering dirumuskan dalam konsep yang berbeda-beda.
Seperti yang dinyatakan Baier, seorang sosiolog menafsirkan nilai dari sudut
pandangnya sendiri tentang keinginan, kebutuhan, kesenangan seseorang sampai
pada sanksi dan tekanan dari masyarakat.
Ada beberapa pendapat ahli yang mendefinisikan masalah nilai yakni
sebagai berikut:
1) Allport, seorang ahli psikologi kepribadian mendefinisikan nilai sebagai
keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas dasar pilihannya.
2) Kupperman, mendefinisikan nilai adalah patokan normatif yang
mempengaruhi yang mempengaruhi manusia dalam menentukan pilihannya
di antara cara-cara tindakan alternatif.
8 EM. K. Kaswardi, Pendidikan Nilai Memasuki Tahun 2000 (Jakarta, PT. Grasindo,
1993), h. 20. 9 Rohmat Mulyana. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai (Bandung, Alvabeta, cv, 2004),
h. 4. 10 EM. K. Kaswardi, Pendidikan Nilai Memasuki Tahun 2000 (Jakarta, PT. Grasindo,
1993), h. 25.
16
3) Kluckhohn, mendefinisikan nilai sebagai konsepsi (tersirat atau tersurat, yang
sifatnya membedakan individu atau ciri-ciri kelompok) dari apa yang
diinginkan, yang mempengaruhi pilihan terhadap cara, tujuan antara dan
tujuan akhir tindakan.
4) Jones, mendefinisikan bahwasanya nilai adalah alamat sebuah kata “ya”
(value is address of a yes), atau kalau diterjemahkan secara kontekstual, nilai
adalah sesuatu yang ditunjukkan dengan kata “ya”.11
Definisi di atas merupakan empat dari sekian banyak definisi yang dapat
dirujuk. Para filosof nilai yang bekerja dalam Union of International Association
melaporkan 15 definisi nilai yang berbeda.12 Mungkin masih banyak lagi yang
mendefinisikan nilai, tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya.
Namun dari beberapa pendapat dan definisi nilai di atas peneliti dapat
menyimpulkan definisi nilai adalah rujukan dan keyakinan dalam menentukan
pilihan.
b. Pengertian Nilai Sains
Seorang Fisikawan modern, Albert Einstein mengatakan:
Tiada ketenangan dan keindahan yang dapat dirasakan hati melebihi saat-saat ketika memperhatikan keindahan rahasia alam raya. Sekalipun rahasia itu tidak terungkap, tetapi dibalik itu ada rahasia yang lebih indah lagi, melebihi segalanya, dan jauh diatas bayang-bayang akal kita. Menemukan rahasia dan merasakan keindahan ini tidak lain adalah esensi dari bentuk penghambaan.13
Einstein disini ingin menunjukkan bahwa ilmu yang sejati adalah yang
dapat menghantarkan kepada kepuasan dan kebahagiaan jiwa dengan bertemu dan
merasakan kehadiran sang pencipta, melalui wujud alam raya. Sebagai seorang
muslim tentu hal itu sejalan dengan Firman Allah SWT yang terdisain dalam
sebuah kitab suci, yaitu Al-Qur’an.
Diakui di samping Al-Qur’an dan teori sains memiliki kesamaan,
keduanya juga mempunyai objek dan wilayah yang berbeda. Al-Qur'an
11 Rohmat Mulyana. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai (Bandung, Alvabeta, cv, 2004),
h. 9-11. 12 Ibid, h. 11 13 http://bukukuningku.blogspot.com/2008/05/coleksi-buku-kuning.html, diakses tanggal
21 Januari 2009
17
mengajarkan bahwa disamping obyek ilmu meliputi alam materi (fisik), sehingga
manusia di minta melakukan eksperimen, juga ada realitas lain diluar jangkauan
panca indra (metafisik), yang tidak dapat diobservasi dan diuji coba.
Pada kesempatan lain Bertrand Arthur Wiliam Russel seorang ahli filsafat
Inggris mengemukakan sebuah teori tentang keterkaitan nilai sains dan agama.
Teori Russel mengenai nilai dikemukakannya terutama dalam karyanya yang
fenomenal “Religion and Science” (Agama dan Ilmu). Karya ini pertama kali
diterbitkan pada 1935, mengalami cetak ulang selama lebih dari dua puluh empat
kali. Russel memandang sains sebagai upaya untuk memahami dunia pengalaman
melalui hukum yang tak terputus-putus (unbroken law), dan agama baginya,
merupakan sebuah fenomena kompleks dengan klaim-klaim (kredo) mengenai
hal-hal yang dianggap mutlak (Frondizi, 2001).14
Sains akan terus berhubungan dalam perjalanan mahluk hidup di dunia ini.
Nilai sains secara fundamental sudah tercipta dalam setiap individu, tinggal
bagaimana individu ini dapat menggali dan mengembangkan dengan lebih baik.
Dari kenyataan tersebut, maka dalam dunia pendidikan tentu tak pernah lepas
akan pentingnya nilai sains, oleh karena itu para pendidik (guru) dalam hal ini
harus menjadi mediator untuk menerapkan nilai sains pada setiap diri anak didik.
1) Nilai Sains dari Sudut Pandang Filsafat dan Teoritik
Secara teoritik dapat dijelaskan bahwa Sains berkaitan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.15 Dan hal itu
sudah teradobsi ke dalam dunia pendidikan yang kita kenal dengan mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains.
Sebuah penjelasan ilmiah yang meminjam istilah Thomas Kuhn, saat ini
paradigma Cartesian-Newtonian yang menjadi basis ilmu pengetahuan kita mulai
14 http://gre84.blogspot.com/2008/01/nilai-menurut-bertrand-russel.html, diakses tanggal
21 Januari 2009. h 2. 15 Lukman Hakim. Pengambangan Desain Pembelajaran Sains Berbasis Religi. Jurnal
Pendidikan Inovatif Volume 3, no 1, September 2007. h 2.
18
menghadapi beberapa anomali. Seiring mengalirnya waktu maka anomali itu
semakin menumpuk, sehingga menciptakan krisis paradigma.
Amien dalam penghantar bukunya menjelaskan ada jalan keluar atau
alternatif masalah krisis paradigma, yakni melakukan revisi terhadap paradigma
atau bahkan mengembangkan paradigma yang sama sekali baru, ucap beliau :
Setidaknya terdapat dua alternatif yang dapat kita pilih untuk menggantikan paradigma Cartesian-Newtonian. Pertama paradigma Holisme-Dialogis yang merupakan akumulasi perkembangan sains baru yang pada dasarnya memiliki doktrin yang sangat bersebrangan dengan yang dianut oleh paradigma Newtonian. Kedua paradigma Digitalis-Informafisme, yang merupakan produk dari teknologi informasi dan telekomunikasi yang menjadi tulang punggung peradaban manusia saat ini. 16
Penjelasan di atas tentu sangat berkaitan erat dengan nilai sains jika kita
lihat dari sudut pandang secara filosofis. Dalam penjelasan lain, Capra
menggambarkan keadaan di mana suatu saat nilai sains dan kebudayaan
mengalami kemunduran dengan paham yang lama, namun nilai sains dan
kebudayaan itu sendiri akan tetap bertahan karena adanya pemikiran baru17.
Jelas agar nilai sains tetap berada pada posisi yang benar, maka kita harus
coba menggali makna yang terkandung pada nilai sains itu sendiri, karena pada
dasarnya nilai adalah hal yang abstrak, dan sains merupakan landasan kemajuan
sebuah peradaban. Artinya jika konsep pemaknaan nilai sains dimulai sejak dini
dalam dunia pendidikan, maka bukan tidak mungkin bangsa ini berubah menjadi
lebih baik dan menghasilkan generasi muda yang handal di masa mendatang.
2) Penerapan Nilai
Pada dasarnya sains merupakan bagian dari kehidupan kita dan kehidupan
kita merupakan bagian dari pembelajaran sains. Belajar sains bukan hanya untuk
memahami konsep-konsep ilmiah dan aplikasinya dalam masyarakat, melainkan
juga untuk mengembangkan berbagai nilai.18 Pendidikan sains seharusnya bukan
16 A. Mappadjantji Amien. Kemandirian Lokal (Jakarta, Gramedia 2005), h. xiv. 17 http://oarep.wordpress.com/2007/08/04/peranan-sains-dan-teknologi-dalam-penentuan-
bentuk-peradaban-baru/, h. 2, diakses tanggal 21 Januari 2009. 18 Sumaji, dkk. Pendidikan Sains yang Humanitis (Yogyakarta, Kanisius 2003), h. 117.
19
saja berguna bagi anak didik dalam kehidupannya, melainkan juga untuk
perkembangan suatu masyarakat dan kehidupan yang akan datang.
Suatu ciri pendidikan sains adalah bahwa sains lebih dari sekedar
kumpulan yang dinamakan fakta.19 Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan
juga kumpulan proses. Bagaimanapun juga, kebanyakan anak didik tidak
berkembang dalam hal pemahaman manapun juga, kebanyakan anak tidak
berkembang dalam hal pemahaman konsep-konsep ilmiah dan prosesnya secara
terintegrasi dan fleksibel.
Manakala sains hanya diajarkan melalui hafalan, anak didik yang kerap
kali memiliki pengetahuan awal yang kaya tentang berbagai fenomena tidak dapat
mempergunakan pengetahuan mereka dalam proses belajarnya. Lebih lanjut Santa
dan Alvermann menyatakan bahwa dalam pembelajaran nilai sains adalah
sebagai berikut:
Anak butuh mengakui bahwa konsep atau penjelasan ilmiah bertentangan dengan teori yang mereka miliki. Mereka butuh diyakinkan bahwa teori yang mereka miliki tidak lengkap, tidak cocok, atau tidak konsisten dengan bukti eksperimen, dan bahwa penjelasan ilmiah menyediakan alternatif yang lebih meyakinkan dan lebih berdaya. Anak butuh pengulangan kesempatan dalam hal bergelut dengan ketidakkonsistenan antara ide yang dimiliki dengan penjelasan ilmiah, mengorganisasikan cara berpikir, menghilangkan atau memodifikasi berbagai ide yang telah memberikan bantuan dalam kehidupan mereka selama ini, dan membuat hubungan yang cocok antara berbagai ide yang mereka miliki dengan berbagai konsep ilmiah.20
Pendidikan sains memegang peranan penting pula dalam upaya
mereproduksi kebudayaan. Pembentukan sikap, watak, dan cara berpikir anak
didik akan menjadi sasaran utama dalam membentuk kepribadiannya. Dalam hal
ini, pendidikan sains dapat menjadi sarana yang relevan karena merupakan salah
satu cara untuk merubah masyarakat. Merubah masyarakat berarti menjadikan
anak didik berdaya, yang salah satunya ditandai dengan berkembangnya sikap
untuk lebih memelihara, kompetitif, saling menolong dalam suasana dan situasi
yang heterogen. Memberdayakan anak didik berarti menjadikan anak dapat
19 Ibid, h.117. 20 Ibid, h. 118.
20
membuat atau mengambil keputusan sendiri dalam hidupnya, baik secara pribadi
maupun kelompok.
3) Peran Guru dalam Penerapan Value Sains
Adalah tugas utama guru untuk membangun kerjasama dengan anak didik
(siswa) dalam mengambil sikap atas kehadiran sains dan teknologi di
lingkungan,baik lingkungan sekolah maupun tempat tinggal, yang tentunya syarat
akan berbagai masalah. Untuk itulah pendidikan nilai sains akan lebih berdaya
guna jika guru berperan aktif merangsang dan mengembangkan peta pemikiran
anak didik yang sudah ada dalam diri mereka sebelumnya.
Dalam kegiatan belajar mengajar guru harus dapat menyusupkan makna
dari nilai sains dari setiap ilmu yang diajarkan, khususnya ilmu pengetahuan alam,
karena nilai sains akan dapat dirasakan pada proses pembelajarannya. Dalam
penelitian ini akan dilakukan proses penanaman nilai sains pada saat kegiatan
belajar mengajar dimulai.
4) Nilai religi
Nilai religi pada dasarnya berorientasi pada keimanan, yang akan menjadi
dasar segala pemikiran dan tindakan yang berhubungan kepada kesadaran akan
kekuasaan Tuhan yang Maha Esa21. Menurut pandangan Einstein nilai religi yang
terkandung dalam sains adalah nilai yang dapat membangkitkan kesadaran dan
keberadaan Tuhan di alam sebagai Sang Maha Pencipta. Kesadaran manusia itu
terhadap kekauasaan Tuhan tersebut akan muncul bila dihadapkan kepada segala
keteraturan fenomenal alam, keseimbangan alam, peristiwa sebab-akibat yang
terjadi di alam, daur hidup materi dan energi, spektrum gelombang
elektromagnetik, dan berbagai keunikan dan keanekaragaman yang mempesona,
baik di tingkat mikroskopik maupun makrokosmik.
5) Nilai sosial
Berorientasi pada berbagai bentuk hubungan sosial, sikap
bertanggungjawab terhadap kelompok, kasih sayang, sikap loyal, dan bersedia
berkorban dan berpartisipasi di dalam kehidupan sosial. Sikap sosial akan muncul
pada diri seseorang, jika merasakan kebutuhan pentingnya orang lain terhadap
21 Suroso Adi Yudianto, Manajemen Alam, ( Bandung: Mughni Sejahtera,2005), h. 48
21
keberadaan dirinya22. Dengan kata lain nilai sosial terbentuk oleh rasa saling
membutuhkan satu sama lain. Dalam bidang sains, secara intrinsik berjalannya
hukum-hukum sains atau rumus-rumus sains selalu melibatkan beberapa faktor
yang tidak dapat berdiri sendiri. Demikian juga berbagai fenomena dalam Biologi,
Kimia, Fisika muncul sebagai akibat interaksi berbagai faktor pendukungnya.
Dengan kata lain nilai sosial suatu bahan ajar sains menunjukkan satu kesatuan
faktor-faktor yang berinteraksi sehingga menimbulkan fenomena dalam suatu
bahan ajar sains itu yang berupa konsep, prinsip-prinsip, teori dalam sains.
Dari beberapa penjelasan mengenai definisi nilai di atas yang terfokus
pada nilai sains, dapat peneliti simpulkan bahwasanya Nilai sains sangat berkaitan
dengan aplikasi nilai religi dan nilai sosial dalam pengamalan kehidupan sehari-
hari setiap individu termasuk siswa/i di dalam proses belajar mengajar di kelas.
5. Hakikat Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau
potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang
dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.
Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus
dan output yang berupa respon.23
Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan
respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh
guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk
diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat
diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru
(stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan
diukur.24
22 Ibid, h.47 23 http://id.wikipedia.org/wiki/Belajar, diakses tanggal 23 Januari 2009, h. 1 24 Ibid, h. 1
22
Definisi lain mengartikan belajar merupakan suatu perubahan dalam
tingkah laku di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang
lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih
buruk.25 Menurut pengertian ini, belajar adalah merupakan suatu proses kegiatan
dan bukan suatu hasil atau tujuan.
Dalam psikologi proses belajar berarti cara-cara atau langkah-langkah
khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapai tujuan
tertentu. Dalam pengertian tersebut tahapan perubahan dapat diartikan sepadan
dengan proses. Jadi proses belajar adalah tahapan perubahan perilaku kognitif,
afektif dan psikomotorik yang terjadi dalam diri siswa.26
Suparno menyatakan belajar merupakan proses aktif pelajar untuk
mengkonstruksikan arti teks, dialog, pengalaman fisis dan lain-lain. Belajar juga
merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan
yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dipunyai seseorang sehingga
pengertiannnya dikembangkan. Proses tersebut antara lain bercirikan sebagai
berikut:
1) Belajar membentuk makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang
mereka lihat, dengar, rasakan dan alami. Konstruksi itu dipengaruhi oleh
pengertian yang telah dipunyai.
2) Konstruksi arti adalah proses secara terus-menerus. Setiap kali berhadapan
dengan fenomena atau persoalan yang baru, diadakan rekonstruksi, baik
secara kuat maupun lemah.
3) Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan suatu
pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. Belajar
bukanlah hasil perkembangan, melainkan perkembangan itu sendiri, suatu
perkembangan yang menuntut penemuan dan pengaturan kembali pemikiran
seseorang.
25 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2006)
Cet. Ke-10, h. 85 26 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1997), Cet. 3, h.111
23
4) Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skema seseorang dalam
keraguan yang merangsang pemikiran lebih lanjut.
Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang
berlangsung secara progresif.27 Dalyono mendefinisikan belajar adalah suatu
usaha perbuatan yang dilakukan sungguh-sungguh, dengan sistematis,
mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik, mental, dana, panca
indra, otak dan anggota tubuh lainnya, demikian pula aspek-aspek kejiwaan
seperti inteligensi bakat, motivasi, minat, dan sebagainya.28
Dalam pengertian yang umum atau populer, belajar adalah mengumpulkan
sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih
tahu atau yang sekarang ini dikenal dengan guru.29
Dalam bukunya berjudul Psikologi Pengajaran, Winkel menyebutkan
bahwa “Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai serta sikap”.30
Arifin menyatakan bahwa belajar adalah “Sesuatu kegiatan anak didik
dalam menerima, menanggapi, serta menganalisa bahan-bahan pelajaran yang
disajikan oleh guru yang berakhir pada kemampuan anak menguasai bahan
pelajaran yang disajikan itu”.31
Dengan demikian, perubahan-perubahan tingkah laku akibat pertumbuhan
fisik atau kematangan, kelelahan, penyakit, atau pengaruh obat-obatan adalah
tidak termasuk sebagai belajar.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu usaha seseorang dengan menggunakan potensi yang dimilikinya
untuk mengadakan perubahan fisik, mental juga tingkah laku yang harus
didukung oleh lingkungannya.
27 Ibid., h. 90.
28 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta 1997), Cet. 1, h.49. 29 Ali Imron, Strategi Belajar & Pembelajaran, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya 1996),
Cet. 1, h. 2. 30 W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT Grasindo, 1999), Cet. 5, h.53. 31 H. M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Antara Lingkungan dan Sekolah, (Jakarta:
Rineka Cipta, 1991), h. 51
24
Kemudian dari uraian pengertian belajar di atas, Hasil belajar dapat
diartikan suatu kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam
membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan,
(2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 : 22)32.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia
menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan
pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Cara belajar setiap individu tentu tidaklah sama, seandainya samapun itu
karena faktor kebetulan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar
tiap individu dan hasil belajar ini tidak selalu disebabkan oleh faktor-faktor
intelegensi, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor di luar
intelegensi. Dengan demikian, intelegensi yang tinggi belum tentu menjamin
keberhasilan dalam belajar.
Jadi, secara umum, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses dan
prestasi belajar terbagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini
penulis akan menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan kedua faktor tersebut.
1) Faktor Internal
Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam diri seseorang dalam hal ini
dalam diri siswa. Faktor ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a) Faktor Fisiologis
Faktor ini ditinjau berdasarkan keadaan jasmani. Jasmani yang sehat akan
berbeda dengan pengaruhnya terhadap belajar dibandingkan dengan jasmani yang
kurang sehat. Kondisi fisiologi siswa terdiri atas kondisi kesehatan dan kebugaran
fisik serta kondisi panca inderanya, terutama sekali indera penglihatan dan
pendengaran.
32 http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html, diakses
tanggal 21 Januari 2009.
25
Apabila seseorang siswa memiliki kondisi fisiologi yang kurang baik
seperti indera pendengaran dan penglihatannya kurang baik, maka hampir dapat
dipastikan siswa tersebut akan mengalami kesulitan dalam belajar, sebagaimana
telah disebutkan pada awal penulisan. Jika hal tersebut tidak segera di tindak
lanjuti maka akan berpengaruh terhadap prestasi belajar yang akan diperoleh
siswa tersebut.
b) Faktor Psikologis
Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi belajar menyebutkan, yang
termasuk ke dalam faktor psikologis diantaranya adalah: motivasi, minat, dan
bakat. Apabila seseorang memiliki motivasi, minat, dan bakat maka ia akan
terpacu untuk terus belajar. Dengan kata lain ia memiliki semangat yang luar biasa
untuk terus belajar. Akan tetapi sebaliknya apabila keadaan individunya seperti
kurang sehat, gangguan pada inderanya, dan lain-lain, maka hal tersebut sedikit
banyak akan mempengaruhi kegiatan belajarnya.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor ini
terdiri dari faktor-faktor Lingkungan dan faktor-faktor Intsrumental.33
a) Faktor-faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :
(1) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah dan lingkungan sosial siswa. Lingkungan sosial
sekolah seperti para guru, para staf dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi
semangat belajar seseorang baik positif maupun negatif. Lingkungam sosial siswa
adalah masyarakat dan tetangga serta teman-teman sepermainan di sekitar tempat
tinggal siswa tersebut di luar pendidikan formal. Namun lingkungan sosial yang
paling banyak berpengaruh pada siswa adalah orangtua dan keluarga siswa itu
sendiri.34
33 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta:
Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet. 2, h. 59 34 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana Ikmu, 1999), Cet. 1,
h. 132-138.
26
(2) Lingkungan Non Sosial
Lingkungan non sosial yang dimaksud adalah hal-hal yang dipandang
turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa yang tak terhitung jumlahnya
misalnya: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi, siang atau malam),
gedung sekolah dan letaknya, alat-alat sekolah yang digunakan siswa untuk
belajar, tempat tinggal siswa dan letak tempat tinggal tersebut.35
35 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2002), Cet.
11, h.232
27
6. Konsep Gaya
Satuan SI
Berupa
Menyebabkan
Gambar 2.1 Bagan Peta Konsep tentang Gaya
Gaya Sentuh
Gesekan Kinetis
Gaya Gesek
Gesekan Statis
Gaya Tak Sentuh
Gaya Magnet Gaya Gravitasi Bumi
Hukum II Newton F = m.a
Hukum III Newton F = -F
Hukum I Newton F = 0
Hukum Newton
GAYA
Dorongan (tarikan)
Newton (N) 1 N=1 kg m/s2
• Perubahan kelajuan • Perubahan arah gerak benda • Perubahan bentuk benda
28
a. Pengertian Gaya
Gerak tidak akan terjadi tanpa adanya gaya. Gaya mampu menggerakkan
benda, mengubah arah gerakan, dan mengubah bentuk benda.
b. Jenis-Jenis Gaya
1) Gaya sentuh
Gaya sentuh merupakan gaya yang bekerja pada sebuah benda dan
langsung bersentuhan.36 Salah contoh gaya sentuh yang sering terjadi dalam
kehidupan sehari-hari adalah gaya gesek. Kamu akan merasa adanya gesekan
antara benda dengan lantai dan menyulitkan kamu mendorong benda tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti sering bertemu dengan gaya gesekan.
"Gaya gesekan adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang saling
bergesekan dengan arah gaya berlawanan dengan arah gerak benda."37 Dalam
gaya gesek secara umum terbagi dua bagian yaitu gaya gesek kinetis dan gaya
gesek statis.
2) Gaya tak sentuh
Gaya tak sentuh merupakan gaya yang bekerja pada benda tanpa
bersentuhan langsung dengan benda tersebut.38 Contoh gaya tak sentuh dalam
kehidupan sehari-hari adalah gaya magnet dan gaya gravitasi. Dalam gaya
magnet, benda-benda kecil yang berada didekatnya akan tertarik oleh magnet.
Gaya magnet adalah gaya yang ditimbulkan oleh magnet.39 Gaya gravitasi Bumi
mengakibatkan setiap benda yang jatuh selalu ke pusat Bumi. Hal ini disebabkan
oleh adanya gaya gravitasi Bumi. Gaya gravitasi Bumi adalah gaya yang terjadi
karena adanya gaya tarik-menarik antara benda dengan Bumi.40 Perbandingan
antara berat dan massa (w/m) ini disebut juga sebagai percepatan gravitasi (g)
yang dapat ditulis :
36 Tim Abdi Guru, Sains Fisika untuk SMP Kelas VII, (Jakarta:Erlangga, 2004), h. 68 37 Ibid, h. 3-4 38 Ibid, h. 3-4 39 Suryana, Belajar Aktif Fisika, (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2002), h. 80-83 40 Ibid, h. 80-83
29
m
wg =
dengan:
g = percepatan gravitasi (N/kg)
w = berat benda (N)
m = massa benda (kg)
atau
w = m g
atau
m = g
w
Ketiga persamaan di atas dapat juga ditulis dalam bentuk segitiga seperti
pada Gambar 2.4 di bawah ini.
w
m g
Gambar 2.2 Hubungan berat, massa dan percepatan gravitasi
c. Hukum Newton
1) Hukum I Newton
Jika pada benda diam bekerja dua buah gaya yang segaris, sama besar dan
berlawanan arah sehingga terjadi keseimbangan, maka benda itu akan tetap diam.
Bahkan benda itu akan tetap diam walaupun ada beberapa gaya yang bekerja,
asalkan gaya total yang bekerja pada benda itu sama dengan nol.
Demikian juga pada benda yang sedang bergerak lurus dengan kelajuan
konstan. Jika bekerja dua gaya atau lebih yang seimbang, maka benda itu akan
bergerak lurus dengan kelajuan konstan, asalkan gaya total yang bekerja pada
benda itu sama dengan nol.
30
− F1
Arah gerak benda Dua gaya yang seimbang
F1 - F2 = 0
F2
+
Gambar 2.3 Deskripsi Hukum I Newton
Kejadian di atas dikaji oleh seorang ilmuwan Inggris yang bernama Sir
Isaac Newton (1643-1727). Oleh Newton dinyatakan:
Bila resultan gaya-gaya yang bekerja pada benda nol, atau tidak ada gaya
yang bekerja pada benda, benda itu akan diam (tidak bergerak) atau akan bergerak
lurus beraturan.41
Kecenderungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaan diam atau
gerak lurus disebut inersia. Karena itulah hukum I Newton sering disebut hukum
inersia. Inersia disebut juga kelembaman. Lembam berarti kecenderungan
bertahan pada keadaan semula.42
2) Hukum II Newton
Jika gaya bekerja pada sebuah benda dan arahnya searah dengan arah
gerak benda, maka kelajuan gerak benda akan terus bertambah secara teratur.
Benda yang bertambah kelajuannya secara teratur ini dikatakan mengalami
percepatan.
Sebaliknya jika gaya yang diberikan tersebut berlawanan arah dengan
arah gerak benda, maka kelajuan gerak benda tersebut akan terus berkurang.
Dengan kata lain, benda tersebut akan mengalami perlambatan.
Faktor lain selain gaya, yang mempengaruhi kelajuan gerak benda adalah
massa. Hukum kedua Newton membahas kaitan antara gaya, percepatan, dan
massa.
41 Tim Abdi Guru, IPA Terpadu untuk SMP Kelas VII, (Jakarta:Erlangga, 2006), h. 118 42 Ibid, h. 118
31
Berdasarkan kaitan di atas, kemdian Newton menyatakan bahwa gaya
berbanding lurus dengan percepatan. Artinya, makin besar gaya, makin besar
perubahan kelajuan yang ditimbulkannya.
F ~ a
Persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut:
F = m a
dimana m adalah massa benda dan a adalah percepatan benda.
Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya yang bekerja pada
benda itu dan berbanding terbalik dengan massa benda itu. Arah percepatan sama
dengan arah gaya yang bekerja padanya.43
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa jika pada benda yang bermassa
lebih besar bekerja gaya yang sama, maka percepatan yang timbul akan menjadi
lebih kecil. Tetapi, pada kasus benda yang jatuh bebas, percepatan yang terjadi
akan selalu sama. Gaya gravitasi yang menyebabkan benda tersebut jatuh dengan
sendirinya akan membesear atau mengecil seiring dengan bertambah atau
berkurangnya benda tersebut. Karena itulah jika ada dua benda dengan massa
yang berbeda, kemudian dijatuhkan dari ketinggian yang sama, maka kedua benda
tersebut akan mencapai tanah pada saat yang sama (membutuhkan waktu yang
sama).
Gaya berat berubah-ubah mengikuti massa benda. Pernyataan yang lebih
tepat adalah agar memperoleh percepatan yang sama, untuk benda yang bermassa
yang lebih besar diperlukan gaya yang lebih besar.
3) Hukum III Newton
Dalam kehidupan sehari-hari akan selalu gaya yang bekerja pada sebuah
benda selalu diperoleh dari benda lain. Contohnya yaitu,
a) Sebuah lokomotif menarik gerbong. Gaya dikerjakan lokomotif kepada
gerbong
b) Temanmu mendorong meja. Gaya dikerjakan temanmu kepada meja
c) Palu memukul paku. Gaya dikerjakan palu kepada paku
43 Tim Abdi Guru, Op.Cit, h. 119
32
Ketika palu memberikan gaya kepada paku, palu juga mendapat gaya balik
(reaksi) dari paku? Buktinya, palu memantul kembali setelah mengenai paku. Jadi
palu memberikan gaya kepada paku, sebaliknya paku memberikan gaya balik
pada palu. Dalam peristiwa ini terdapat gaya aksi dan gaya reaksi. Besarnya gaya
aksi sama dengan gaya reaksi dan arahnya berlawanan. Adapun gaya aksi dan
gaya reaksi ini adalah inti dari hukum III Newton.
Ketika benda pertama memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua
juga memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda
yang pertama.44
Hal di atas sering disebut dengan hukum aksi reaksi: “Untuk setiap gaya
aksi akan ada gaya reaksi yang sama besar tetapi berlawanan arah.” Tetapi perlu
diketahui gaya aksi dan gaya reaksi bekerja pada benda yang berbeda.
B. Penelitian yang Relevan
Sebagai acuan dalam penelitian ini, ada beberapa penelitian yang
berhubungan dengan multimedia interaktif dan kesemuanya mendapatkan hasil
yang positif atau berhasil, berikut diantaranya :
1. Rahya Kariadinata dalam penelitiannya, “Analisis sikap Siswa SMA
Terhadap Aplikasi Multimedia Pembelajaran Matematika” yang menjelaskan
sikap siswa sangat baik pada saat menerima pembelajaran matematika dengan
aplikasi multimedia.45
2. A. Sandy Rizani dalam skripsinya, “Meningkatkan Pemahaman Konsep
Siswa pada Pokok Materi Momentum Impuls dan Tumbukan dengan
Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran” yang menjelaskan terdapat
perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar dengan pemanfaatan
multimedia pembelajaran dengan siswa yang diajar tidak menggunakan
44 Ibid, h. 120 45 Algoritma, Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 2007.
33
pemanfaatan multimedia pembelajaran pada materi momentum impuls dan
tumbukan.46
3. Asep Hidayat dalam penelitiannya, “Pengembangan CD-ROM Interaktif
Sebagai Bahan Ajar Praktik Akuntansi II” yang menyimpulkan bahwa
CD-ROM interaktif sangat mempengaruhi proses belajar, artinya terdapat
pengaruh positif dari penelitian ini yang kemudian harus dipertahankan dan
dikembangkan selanjutnya.47
4. Mohammad Noor Faizin dalam penelitiannya, “Penggunaan Model
Pembelajaran Multimedia Interaktif (MMI) pada Konsep Listrik Dinamis
untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Memperbaiki Sikap Belajar
Siswa” yang menyimpulkan penggunaan pembelajaran MMI dapat
meningkatkan penguasaan konsep dan memperbaiki sikap belajar siswa.
Dari data hasil penelitian yang relevan di atas peneliti berasumsi
bahwasanya pembelajaran fisika bahan ajar gaya dengan MMI tipe CD-ROM
interaktif akan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.48
46 A. Sandy Rizani, Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa pada Pokok Materi
Momentum Impuls dan Tumbukan dengan Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. / Tidak diterbitkan
47 Asep Hidayat, Pengembangan CD-ROM Interaktif Sebagai Bahan Ajar Praktik Akuntansi II, Jurnal Pendidikan dan Budaya, volume 2, 2006.
48 Mohammad Noor Faizin, Penggunaan model pembelajaran multimedia interaktif (MMI) pada Konsep Listrik Dinamis untuk Meningkatkan Kemampuan Konsep Dan Memperbaiki Sikap Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan dan Budaya, volume 1, 2009.
34
C. Kerangka Pikir
Gambar 2.4 Bagan Kerangka Pikir
Siswa
Belajar membosankan di Kelas
Pembelajaran dengan Multimedia Interaktif (MMI) tipe CD-ROM Interaktif yang bernuansa nilai
Guru
Hasil Belajar rendah
Pemberian media pembelajaran
Kondisi Belajar Menyenangkan
Hasil Belajar Meningkat
35
Siswa dan guru merupakan komponen utama dalam usaha pembelajaran.
Keduanya memiliki tujuan yang hendak dicapai, yaitu bahwa sesudah mengikuti
proses pembelajaran, siswa dapat menguasai sejumlah pengetahuan, keterampilan
dan sikap tertentu sesuai dengan proses pembelajaran tersebut dan bagi guru
sendiri, telah melaksanakan tugas dengan menyampaikan materi sesuai dengan
satuan pembelajaran, dimana dalam proses pembelajaran tersebut di tanamkan
secara implisit makna nilai dalam setiap diri anak didik. Usaha pencapaian tujuan
itu akan membuahkan kualitas belajar atau disebut sebagai hasil belajar.
Oleh karena itu dalam pelaksanaan pembelajaran yang merupakan
peristiwa interaksi antara siswa dengan guru dalam suasana yang telah dirancang
dengan sedemikian rupa dan didukung dengan media, diharapkan dapat
menghasilkan perubahan pada siswa, yaitu dari belum tahu menjadi tahu, dan dari
belum terdidik menjadi terdidik, dari belum terampil menjadi terampil, dari belum
disiplin menjadi disiplin dan dari belum kreatif menjadi kreatif. Agar harapan
tersebut dapat terwujud maka diperlukan guru yang berkompeten, yaitu guru yang
menguasai bidangnya dan mampu merancang media yang sesuai dengan materi
dan dapat melaksanakan dengan konsisten serta mengelola pembelajaran secara
efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan mutu hasil belajar dengan baik.
Dengan demikian diduga terdapat pengaruh yang signifikan pada
pemanfaatan multimedia interaktif tipe CD-ROM interaktif terhadap hasil belajar
fisika siswa.
D. Pengajuan Hipotesis
Sesuai dengan perumusan masalah maka hipotesis dalam penelitian ini
dapat diuji. Untuk memudahkan dalam analisis data, maka perumusan hipotesis
dinyatakan dengan:
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada hasil belajar setelah diberi
perlakuan pengajaran dengan penerapan MMI.
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan pada hasil belajar setelah diberi perlakuan
pengajaran dengan penerapan Multimedia Interaktif MMI.
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kuasi eksperimen (quasi-exsperiment research) karena melibatkan
penggunaan kelompok subjek secara utuh dalam eksperimen yang sudah terbentuk
secara alami dalam kelas daripada menentukan subjek secara random untuk
perlakuan eksperimen. Eksperimen ini biasa juga disebut eksperimen semu.
Karena berbagai hal, terutama berkenaan dengan pengontrolan variabel.1 Dalam
metode ini terdapat dua kelompok. Kelompok eksperimen yang akan diberi
perlakuan khusus (variabel yang akan diuji akibatnya) yaitu pembelajaran dengan
menggunakan multimedia interaktif, dan kelompok kontrol yang akan diberi
perlakuan dengan menggunakan pembelajaran dengan power point.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
kelompok kontrol pretest-posttest acak (randomized pretest-posttest control group
design) yang divisualisasikan sebagai berikut:2
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
E T1 X1 T2
C T1 X2 T2
Keterangan:
E = kelompok eksperimen (multimedia interaktif)
C = kelompok kontrol (aplikasi power point)
1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005), h. 207 2 Nana Syaodih Sukmadinata, Ibid., h. 204
37
T1 = tes awal yang sama pada kedua kelompok (pretest)
X1 = pemberian materi dengan multimedia interaktif
X2 = pemberian materi dengan aplikasi power point
T2 = tes akhir yang sama pada kedua kelompok (posttest)
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Karya Bangsa, Depok. Penelitian ini
dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2010/2011.
D. Populasi dan Sampel
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Karya
Bangsa Depok, dan populasi terjangkau seluruh siswa kelas VIII SMP Karya
Bangsa Depok. Sedangkan sampel yang digunakan kelas VIII semester genap
pada tahun ajaran 2010/2011.
E. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara
purposive sampling. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling
adalah suatu teknik yang dilakukan bertujuan untuk menentukan kelas yang sudah
ditentukan sesuai dengan tujuan penelitian.3 Sehingga peneliti dapat memperoleh
hasil penelitian sesuai dengan prosedur yang telah dipilih dalam desain penelitian.
F. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan Sebelum Penelitian
Langkah awal pada tahap persiapan sebelum melaksanakan penelitian
adalah pengurusan surat izin penelitian dari Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Langkah selanjutnya
adalah survei tempat untuk uji coba instrumen dan penelitian. Setelah
melaksanakan survei tempat, langkah selanjutnya adalah membuat instrumen
penelitian berdasarkan kisi-kisi soal yang telah dibuat dengan bimbingan dosen
3 Nana Syaodih Sukmadinata, Ibid., h. 254
38
pembimbing. Setelah instrumen penelitian selesai dibuat, dilanjutkan dengan
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Setelah instrumen dan rencana pelaksanaan pembelajaran selesai dibuat,
langkah selanjutnya adalah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dalam hal
ini guru bidang studi yang bersangkutan untuk melaksanakan uji coba instrumen.
Setelah uji coba instrumen selesai dilaksanakan, dilakukan analisis data hasil uji
coba instrumen untuk menentukan soal-soal yang akan digunakan dalam
penelitian (pretest dan posttest). Analisis data hasil uji coba instrumen merupakan
langkah terakhir pada tahap persiapan sebelum melaksanakan penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Menentukan dua kelompok sampel, yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, merupakan langkah awal pada tahap pelaksanaan penelitian.
Selanjutnya, diadakan tes awal (pretest) kepada kedua kelompok penelitian
menggunakan soal-soal hasil analisis data uji coba instrumen penelitian. Setelah
tes awal (pretest) dilaksanakan pada kedua kelompok penelitian, kegiatan belajar
mengajar di kelas dapat dilaksanakan. Kelompok eksperimen diberi perlakuan
berupa pembelajaran multimedia interaktif tipe CD-ROM interaktif sedangkan
kelompok kontrol diberi perlakuan berupa pembelajaran dengan media aplikasi
power point. Setelah diberi perlakuan, diadakan tes akhir (posttest) untuk kedua
kelompok penelitian menggunakan soal-soal yang sama ketika dilakukan tes awal
(pretest). Tes akhir (posttest) merupakan langkah terakhir pada tahap pelaksanaan
penelitian.
3. Tahap Akhir Penelitian
Setelah kedua kelompok penelitian melaksanakan tes akhir (posttest),
langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data tes awal (pretest) dan tes
akhir (posttest) kedua kelompok penelitian, kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol, menggunakan uji statistik. Setelah itu dilakukan penarikan kesimpulan
berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan sebelumnya. Penarikan
kesimpulan merupakan langkah paling akhir dalam prosedur penelitian.
39
Langkah-langkah pada setiap tahap dalam prosedur penelitian dapat dilihat
lebih jelas pada gambar di bawah ini :
Gambar 3.1 Tahapan dalam Prosedur Penelitian
Pembelajaran dengan Multimedia Interaktif (MMI) tipe CD-ROM Interaktif yang bernuansa nilai
Pembelajaran dengan Power Point
Tahap Persiapan Sebelum Penelitian
Kegiatan balajar mengajar
Tes Awal (Pretest)
Analisis data hasil uji coba instrumen
Uji coba instrumen
Tahap Akhir Penelitian
Tahap Pelaksanaan Penelitian
Penyusunan instrumen penelitian
dan RPP
Survei tempat uji coba instrumen dan penelitian
Tes Akhir (Posstest)
Analisis data hasil penelitian
Penarikan kesimpulan
40
G. Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Sebagai variabel bebas yaitu pembelajaran dengan menggunakan
Multimedia Interaktif (MMI), sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar
fisika siswa.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara memperoleh data. Dapat juga
dikatakan dengan metode pengumpulan data. Cara yang digunakan dalam
pengumpulan data penelitian ini adalah cara tes yang terdiri dari pretest dan
posttest
Pretest adalah tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan awal
sebelum program pembelajaran dilakukan. Posttest adalah tes yang dimaksudkan
untuk mengetahui seberapa jauh kompetensi dasar atau indikator yang
disampaikan dalam program pembelajaran telah dikuasai oleh peserta didik.
Posttest juga dapat dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan yang terjadi antara
tes yang dilakukan setelah suatu program pembelajaran dilakukan.
I. Instrumen Penelitian
1. Menentukan Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif
berbentuk tes pilihan ganda, dengan 4 (empat) alternatif jawaban sebanyak 20
(dua puluh) soal. Agar dapat mengukur hasil belajar siswa, maka soal tersebut
dibuat sesuai dengan aspek kognitif yang meliputi pengetahuan, pemahaman,
penerapan dan aplikasi. Kemudian validitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah validitas isi, yang artinya setiap soal disusun berdasarkan materi dan tujuan
pembelajaran khusus. Adapun prosedur dalam pengadaan instrumen yang baik
adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan yang meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel, dan
mengkategorikan variabel.
b. Penulisan butir soal dan penyusunan skala.
41
c. Melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan, surat pengantar dan
kunci jawaban.
d. Uji coba instrumen baik dalam skala kecil maupun skala besar.
e. Menganalisa hasil, menganalisa item jawaban, melihat pola jawaban dan
saran-saran.
f. Mengadakan revisi terhadap item-item soal yang kurang baik berdasarkan
data yang diperoleh sewaktu uji coba.4
2. Hasil Uji Coba Instrumen
Sebelum diberikan kepada sampel, instrumen tes terlebih dahulu
diujicobakan di kelas IX yang telah mendapatkan materi yang akan disampaikan
pada saat penelitian dilakukan untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas
soal. Setelah itu dilakukan analisis butir soal untuk mengetahui tingkat kesukaran
dan daya pembeda.
3. Variabel Y (Hasil Belajar Fisika Siswa)
a) Definisi Konsep
Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai serta sikap”.5 Hasil
belajar fisika adalah hasil usaha dan kemampuan siswa dalam kegiatan belajar
fisika dimana nilai hasil belajar tersebut dapat dilihat melalui tes yang telah
diberikan kepada siswa.
Hasil Belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa, setelah mengalami
proses belajar mengajar dan ditandai dengan perubahan kepandaian, kecakapan,
dan tingkah laku pada diri siswa itu sendiri. Dalam penelitian ini yang dimaksud
hasil belajar siswa adalah pengetahuan yang dicapai siswa pada mata pelajaran
fisika setelah mengalami proses pengajaran di sekolah dari hasil tes atau ujian
yang diberikan setelah melewati proses belajar pada akhir materi.
4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002) h. 142-143
5 W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT Grasindo, 1999) h.53
42
Hasil belajar fisika adalah hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran
fisika. Hasil belajar tersebut dapat diketahui dari skor tes yang telah dikerjakan
oleh siswa.
b) Definisi Operasional
Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah pada ranah kognitif
berdasarkan klasifikasi Bloom mendefinisikan jenjang belajar meliputi:
pengetahuan (C1), pengertian (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan
evaluasi (C6).6 Namun dalam penelitian ini jenjang kognitif yang digunakan
dibatasi pada jenjang pengetahuan (C1) sampai dengan jenjang aplikasi (C3).
6 Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung, PT. Mizan Pustaka, 2009) h. 160
43
c) Kisi-Kisi Instrumen
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
Kompetensi Dasar Indikator Aspek Kognitif Jumlah
Soal C1 C2 C3
5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya.
Memetakan gaya-gaya yang ada pada suatu benda.
1, 8, 10
3
Menentukan jenis-jenis gaya yang bekerja pada suatu benda
9 4 2
Menghitung resultan gaya segaris yang searah dan berlawanan arah
12 13, 14 20 4
5.2 Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.
Mendemonstrasikan hukum I, II dan III Newton dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
6, 7 2, 19 4
Membedakan besar gaya gesekan pada berbagai permukaan yang berbeda kekasarannya yaitu pada permukaan benda yang licin, agak kasar, dan kasar
5 17 2
Menunjukkan adanya gaya gesek yang menguntungkan dan merugikan dalam kehidupan sehari-hari
11 1
Membandingkan berat dan massa suatu benda.
15, 18 3, 16 4
Jumlah 8 6 6 20
44
q
p
SDt
MtMprpbi
−=
J. Kalibrasi Instrumen
1. Pengujian Validitas Instrumen
Uji validitas adalah uji kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi
yang sebenarnya. Uji coba ini dilakukan dengan melakukan skor masing-masing
item dengan skor total. Pengukuran validitas soal dalam penelitian ini
menggunakan rumus korelasi biserial, karena butir soal yang digunakan berbentuk
diskontinum (soal obyektif).7 Dengan rumus:
Keterangan:
rpbi = koefisien korelasi biserial
Mp = rerata skor pada tes yang memiliki jawaban benar
M t = rerata skor total
SDt = standar deviasi dari skor total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
q = proporsi siswa yang menjawab salah
Valid atau tidaknya suatu butir item, maka dilakukan perbandingan
perhitungan pbir dan tabelr dengan tabelr yang digunakan yaitu 0.361. Jika hasil
perhitungan tabelpbi rr > maka butir soal tersebut dinyatakan valid, sedangkan jika
hasil perhitungan tabelpbi rr < , maka butir item dinyatakan tidak valid.
Hasil uji validitas instrumen test dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Validitas Instrumen.8
Statistik Jumlah Soal 40 Jumlah Siswa 30
Nilai tabelr 0,361
Nomor Soal Valid 2, 5, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 19, 20, 22, 23, 26,
28, 29, 30, 31, 33, 38, 40 Jumlah Valid 20
7 Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006) h. 109 8 Lampiran 4, hal. 96
45
−
−= ∑
2
2
11 1 t
iit
S
qpS
n
nr
Berdasarkan tabel 3.3 dapat dilihat bahwa jumlah soal yang di uji
validitasya terdapat 40 butir soal, dengan banyaknya responden sebanyak 30 siswa
dan r tabel yang digunakan adalah 0,361 dan diperoleh soal valid sebanyak 20 butir
soal.
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Pengujian reliabilitas ini menggunakan pendekatan single test trial dengan
rumus Kuder-Richardson (KR20). Seperti dikutip oleh Lilik Novijanti dalam
evaluasi pembelajaran sebagai berikut: 9
Keterangan:
11r = koefisien reliabilitas tes
n = banyaknya butir item
1 = bilangan konstan
St2 = varian total
pi = proporsi test yang menjawab benar
qi = proporsi test yang menjawab salah
Dimana St2 adalah:
Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes
( )11r , digunakan patokan sebagai berikut:10
a. Apabila ( )11r sama dengan atau lebih besar dari 0,70 berarti tes hasil belajar
yang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki tingkat reliabilitas yang
tinggi.
9 Lilik Novijanti, dkk., Evaluasi Pembelajaran, (Lapis PGMI, 2008) h. 10-12 10 Lilik Novijanti, Ibid., h. 10-13
22222
22 :∑ ∑ ∑∑∑
−==
N
XXXadalahXatau
N
XS t
ttt
t
46
JS
BP =
b. Apabila ( )11r lebih kecil dari 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang
diujikan reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi.
Hasil uji reliabilitas instrumen test dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen.11
Statistik
tabelr 0,36
hitungr 0,71
Kesimpulan Reliabel
Berdasarkan tabel 3.4 di atas dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar
yang diujikan mempunyai reliabilitas yang tinggi, karena mempunyai
tabelr < hitungr.
3. Pengujian Taraf Kesukaran Instrumen
Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring
banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan benar. 12 soal yang
dibuat terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk meningkatkan tingkat
berfikirnya, sebaliknya soal yang terlalu sulit membuat siswa menjadi putus asa
dan tidak mempunyai semangat yang tinggi untuk mencoba mengerjakannnya,
karena terlalu jauh dari jangkauan berfikirnya. Adapun rumus untuk menentukan
tingkat kesukaran soal sebagai berikut:
Dimana:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal benar
JS = Jumlah seluruh siswa yang mengik
11 Lampiran 4, hal. 96 12 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), (Jakarta: Bumi
Aksara, 2002) h. 208
47
BAB
B
A
A PPJ
B
J
BD −=−=
Menurut ketentuan yang sering diikuti, taraf kesukaran sering
diklasifikasikan sebagai berikut:13
a. Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar.
b. Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang.
c. Soal dengan P0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah.
Hasil perhitungan tingkat kesukaran instrumen test dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 3.5 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen.14
Kategori Soal Jumlah Soal Persentase (%)
Sukar 6 15 %
Sedang 23 57,5 %
Mudah 11 27,5 %
Jumlah 40 100 %
4. Pengujian Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
(berkemampuan rendah).15
Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah:
Dimana:
D = daya pembeda
BA = banyaknya kelompok atas yang menjawab benar
BB = banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
13 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Ibid., h. 210 14 Lampiran 4, hal. 97 15 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Ibid., h. 211
48
PA = A
A
J
B = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = B
B
J
B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Dengan klasifikasi daya pembedanya adalah sebagai berikut:16
Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda
No Daya Pembeda (D) Keterangan
1 0,00 – 0,20 Jelek
2 0,20 – 0,40 Cukup
3 0,40 – 0,70 Baik
4 0,70 – 1,00 sangat baik
Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.7 Hasil Uji Daya Pembeda.17
Kategori Soal Jumlah Soal Persentase (%)
Baik Sekali 1 2,5 %
Baik 15 37,5 %
Cukup 6 15 %
Jelek 18 45 %
Jumlah 40 100 %
5. Hasil Uji Statistika
Hasil uji statistik ini meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan
daya pembeda. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
16 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Ibid., h. 211 17 Lampiran 4, hal. 102
49
Tabel 3.8 Hasil Uji Statistika
6. Variabel X (Penggunaan Multimedia Interaktif)
a. Definisi Konsep
Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan
menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu dan
koneksi sehingga pengguna dapat, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.
Pada dasarnya multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
multimedia linier dan Multimedia Interaktif (MMI). Multimedia linier adalah
suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat
dioperasikan oleh pengguna.
b. Definisi Operasional
Multimedia Interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan
alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat
memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya.
Statistik Kategori Jumlah
Valid 20
Reliabilitas 0,71
Taraf Kesukaran
Mudah 11
Sedang 23
Sukar 6
Jumlah 40
Daya Pembeda
Baik Sekali 1
Baik 15
Cukup 6
Jelek 18
Jumlah 40
50
K. Teknik Analisis Data
Sebelum melakukan teknik analisis statistik yang akan digunakan, terlebih
dahulu memeriksa keabsahan sampel yaitu dengan menggunakan uji normalitas
dan uji homogenitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang
digunakan adalah uji Chi-Kuadrat, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mencari skor terbesar dan terkecil
b. Mencari nilai rentangan (R)
R = skor terbesar – skor terkecil
c. Mencari banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log N (Rumus Sturgess)
d. Mencari nilai panjang kelas (i), dengan BK
Ri =
e. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
Tabel 3.9 Tabulasi Penolong
No Kelas
Interval F
Nilai Tengah
(X1) X1
2 f X1 f X12
Jumlah ∑ =f - - ∑ =1Xf =∑ 21fX
f. Mencari nilai rata-rata (mean)
n
XfX ∑=−
1
g. Mencari simpangan baku (Standard Deviasi)
( )( )1
2
12
1
−−
= ∑ ∑nn
fXfXnS
51
h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
1) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri batas interval pertama
dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval
ditambah 0,5.
2) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:
S
XKelasBatasZ
−−=
3) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z dengan
menggunakan angka-angka untuk batas kelas.
4) Mencari luas setiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka
0 – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua
dikurangi angka baris ketiga dan begitu pula seterusnya, kecuali untuk
angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan angka pada
baris berikutnya.
5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas
setiap interval dengan jumlah responden.
i. Mencari Chi – Kuadrat hitung (χ2)
( )∑
=
−=k
i fe
fefo
1
22χ
j. Membandingkan χ2 hitung dengan χ2 tabel untuk α = 0,05 dengan derajat
kebebasan (dk) = n – 1, dengan kriteria:
Jika χ2 hitung ≥ χ
2 tabel, artinya distribusi data tidak normal dan
Jika χ2 hitung ≤ χ
2 tabel, artinya data distribusi normal
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua
keadaan atau populasi. Uji homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan
kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji Fisher, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Hipotesis
b. Bagi data menjadi dua kelompok
52
c. Cari masing-masing kelompok nilai simpangan bakunya
d. Tentukan F hitung dengan rumus:
terkecilians
terbesarians
S
SF
var
var2
2
21 ==
Dimana ( )
( )1
2
12
12
−−
= ∑ ∑nn
XXnS
e. Tentukan kriteria pengujian:
1) Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima, yang berarti varians kedua populasi
homogen.
2) Jika Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti varians kedua populasi
tidak homogen.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh multimedia
interaktif terhadap hasil belajar siswa. Uji hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan “t” test. Adapun langkah-langkah dalam hipotesis ini adalah
sebagai berikut:
a. Rumusan hipotesis
21
21
:
:
µµµµ
≠=
Ha
Ho
b. Tentukan uji statistik
21
21
11
nnS
XXt
g +
−=
−−
Keterangan:
−
1X = rata-rata skor kelompok eksperimen
−
2X = rata-rata skor kelompok kontrol
53
Dengan:
( ) ( )2
11
21
222
211
−+−+−
=nn
SnSnS g
Keterangan:
Sg = varians gabungan (kelompok eksperimen dan kontrol)
S12 = varians kelompok eksperimen
S22 = varians kelompok kontrol
n1 = jumlah anggota sampel kelompok eksperimen
n2 = Jumlah anggota sampel kelompok kontrol
c. Uji signifikansi
Uji signifikansi analisis varians ditentukan berdasarkan nisbah-F yaitu
dengan rumus sebagai berikut:
W
Bhitung MS
MSF =
d. Tentukan kriteria pengujian
Harga nisbah-F yang diperoleh dari (Ftabel baik pada α = 0,05 maupun α =
0,01) lebih kecil daripada Fhitung atau secara matematik dinyatakan Fhitung berada
dalam daerah penolakan, oleh sebab itu Ho harus ditolak dan Ha diterima. Artinya
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan
multimedia interaktif dengan siswa yang menggunakan pembelajaran aplikasi
power point .
e. Melakukan pengambilan kesimpulan
Jika operasi perhitungan pada langkah sebelumnya ternyata:
1) F hitung < F tabel, maka Ho diterima
2) F hitung > F tabel, maka Ho ditolak
54
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Belajar Siswa
Daftar hasil belajar Pretest dan Postest kelas eksperimen dan kelas kontrol
yang dilakukan di SMP Karya Bangsa, Depok. Penelitian ini dilakukan dikelas
VIII sejumlah dua kelas pada semester genap tahun ajaran 2010/2011.1
B. Deskripsi Data
1. Deskripsi data hasil pretest kelompok eksperimen dan kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan data pretest hasil belajar pada kelompok
eksperimen dari 30 siswa yang dijadikan sampel, diperoleh data skor terendah 15
dengan jumlah siswa yang mendapat skor terendah pada interval 15 sampai 21
sebanyak 8 siswa (26,67%). Sedangkan skor tertinggi 55 dengan jumlah siswa
yang mendapat skor tertinggi pada interval 50 sampai 56 sebanyak 1 siswa
(3,33%). Skor terbanyak berada pada interval 15 sampai 21 sebanyak 8 siswa
(26,67%), skor rata-rata sebesar 30,73 dengan siswa yang mendapat skor diatas
rata-rata sebanyak 14 siswa (46,67%) dan siswa yang mendapat skor dibawah
rata-rata sebanyak 16 siswa (53,33%), varians sebesar 110,96 dan standar deviasi
sebesar 10,53.
Hasil perhitungan data pretest hasil belajar pada kelompok kontrol dari 30
siswa yang dijadikan sampel, diperoleh data skor terendah 15 dengan jumlah
siswa yang mendapat skor terendah pada interval 15 sampai 21 sebanyak 18 siswa
(60%). Sedangkan skor tertinggi 55 dengan jumlah siswa yang mendapat skor
tertinggi pada interval 50 sampai 56 sebanyak 2 siswa (6,67%). Skor terbanyak
berada pada interval 29 sampai 35 sebanyak 8 siswa (30%), skor rata-rata sebesar
33,83 dengan siswa yang mendapat skor diatas rata-rata sebanyak 17 siswa
(56,67%) dan siswa yang mendapat skor dibawah rata-rata sebanyak 13 siswa
(43,33%), varians sebesar 103,18 dan standar deviasi sebesar 10,15.
1 Lampiran 8. h. 125
55
Data diatas dapat dilihat pada gambar 4.1, sedangkan perhitungan
lengkapnya dapat dilihat pada lampiran.2
30.73 30
40
10.53
33.83 35
25
10.15
05
1015202530354045
mean median modus standar deviasi
eksperimen kontrol
Gambar 4.1 Histogram Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
2. Deskripsi data hasil posttest kelompok eksperimen dan kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan data posttest hasil belajar pada kelompok
eksperimen dari 30 siswa yang dijadikan sampel, diperoleh data skor terendah 55
dengan jumlah siswa yang mendapat skor terendah pada interval 55 sampai 61
sebanyak 2 siswa (6,67%). Sedangkan skor tertinggi 95 dengan jumlah siswa yang
mendapat skor tertinggi pada interval 90 sampai 96 sebanyak 3 siswa (10%). Skor
terbanyak berada pada interval 69 sampai 75 sebanyak 8 siswa (26,67%), skor
rata-rata sebesar 75,97 dengan siswa yang mendapat skor diatas rata-rata sebanyak
15 siswa (50%) dan siswa yang mendapat skor dibawah rata-rata sebanyak 15
siswa (50%), varians sebesar 96,93 dan standar deviasi sebesar 9,85.
Hasil perhitungan data pretest hasil belajar pada kelompok kontrol dari 30
siswa yang dijadikan sampel, diperoleh data skor terendah 40 dengan jumlah
siswa yang mendapat skor terendah pada interval 40 sampai 46 sebanyak 3 siswa
(10%). Sedangkan skor tertinggi 80 dengan jumlah siswa yang mendapat skor
2 Lampiran 8, hal 126
56
75.97 77.5 80
9.85
60.96 62.5 65
10.83
mean median modus standar deviasi
eksperimen kontrol
tertinggi pada interval 75 sampai 81 sebanyak 4 siswa (13,33%). Skor terbanyak
berada pada interval 54 sampai 60 sebanyak 7 siswa (23,33%), skor rata-rata
sebesar 60,96 dengan siswa yang mendapat skor diatas rata-rata sebanyak 15
siswa (50%) dan siswa yang mendapat skor dibawah rata-rata sebanyak 15 siswa
(50%), varians sebesar 117,21 dan standar deviasi sebesar 10,83.
Data diatas dapat dilihat pada gambar 4.2, sedangkan perhitungan
lengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Gambar 4.2 Histogram Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
C. Analisis Data dan Interpretasi Data
1. Pengujian Persyaratan Analisis Data
Setelah diperoleh data dari masing-masing kelompok, maka dapat
diperoleh nilai pengujian hipotesisnya, akan tetapi sebelum dilakukan pengujian
hipotesis perlu dilakukan uji prasyarat analisis dahulu terhadap data hasil
penelitian seperti uji normalitas dan uji homogenitas. Beberapa hasil uji prasyarat
yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
57
a. Hasil Uji Normalitas
1) Hasil Uji Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol
Hasil Uji Normalitas dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat. Dari hasil
pengujian pada kelompok eksperimen diperoleh nilai 901,42 =hitungX dan untuk
kelompok kontrol diperoleh nilai 882,02 =hitungX . Sedangkan nilai
070,112 =tabelX pada taraf signifikansi 05,0=α untuk 30=n dengan kriteria:
tabelhitung XX <2 berarti data terdistribusi normal
tabelhitung XX >2 berarti data tidak terdistribusi normal
Hasil pengujian normalitas pretest eksperimen dan kontrol, peneliti sajikan
dalam tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol
Data Eksperimen Kontrol
N 30 30
hitungX 2 4,901 0,882
tabelX 2 11,070 11,070 Kesimpulan Terdistribusi Normal Terdistribusi Normal
Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan ( )05,0%95 =α dengan
derajat kebebasan 516 =−=dk , sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest
kelompok eksperimen dan kontrol terdistribusi normal, karena memenuhi kriteria
tabelhitung XX <2 .3
2) Hasil Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol
Hasil Uji Normalitas dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat. Dari hasil
pengujian kelompok eksperimen diperoleh nilai 859,02 =hitungX dan untuk
kelompok kontrol diperoleh nilai 905,12 =hitungX , sedangkan nilai
070,112 =tabelX pada taraf signifikansi 05,0=α untuk 30=n dengan kriteria:
tabelhitung XX <2 berarti data terdistribusi normal
tabelhitung XX >2 berarti data tidak terdistribusi normal
3 Lampiran 8, hal 129
58
Hasil pengujian normalitas pretest eksperimen dan kontrol, peneliti sajikan
dalam tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol
Data Eksperimen Kontrol
N 30 30
hitungX 2 0,859 1,905
tabelX 2 11,070 11,070 Kesimpulan Terdistribusi Normal Terdistribusi Normal
Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan ( )05,0%95 =α dengan
derajat kebebasan 516 =−=dk , dapat disimpulkan bahwa data posttest
kelompok eksperimen dan kontrol terdistribusi normal, karena memenuhi kriteria
tabelhitung XX <2 .4
b. Hasil Uji Homogenitas
1) Hasil Uji Homogenitas Pretest
Hasil Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua
keadaan atau populasi. Uji homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan
kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji Fisher. Dari hasil pengujian homogenitas pretest, diperoleh nilai
03,1=hitungF sedangkan nilai 892,1=tabelF pada taraf signifikansi 05,0=α
dengan jumlah siswa sebanyak 30, sehingga berdasarkan hasil tersebut,
dinyatakan bahwa kedua kelompok homogen.5
2) Hasil Uji Homogenitas Posttest
Hasil Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua
keadaan atau populasi. Uji homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan
kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji Fisher. Dari hasil pengujian homogenitas posttest, diperoleh nilai
195,1=hitungF sedangkan nilai 892,1=tabelF pada taraf signifikansi 05,0=α
4 Lampiran 8, hal 133 5 Lampiran 9, hal 143
59
dengan jumlah siswa sebanyak 30, sehingga berdasarkan hasil tersebut,
dinyatakan bahwa kedua kelompok homogen.6
3) Hasil Uji Homogenitas Gabungan
Hasil Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua
keadaan atau populasi. Uji homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan
kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji Fisher. Dari hasil pengujian homogenitas posttest, diperoleh nilai
478,0=hitungF sedangkan nilai 524,1=tabelF pada taraf signifikansi 05,0=α
dengan jumlah siswa sebanyak 60, sehingga berdasarkan hasil tersebut,
dinyatakan bahwa kedua kelompok homogen.7 Hasil uji homogenitas, peneliti
sajikan dalam tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Eksperimen dan Kontrol
Data Pretest Posttest Gabungan
datan 30 30 60
EksperimenS 2 104,05 99,45 630,23
KontrolS 2 107,59 118,85 301,24
hitungF 1,030 1,195 0,478
tabelF 1,892 1,892 1,524
Kesimpulan Homogen Homogen Homogen
Berdasarkan hasil dari variansi kedua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kontrol memenuhi kriteria tabelhitung FF < , maka dari pengujian
kedua kelompok tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua sampel yang diuji
adalah berasal dari kelompok yang homogen.
6 Lampiran 9, hal 146 7 Lampiran 9, hal 150
60
2. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis statistik dalam penelitain ini menggunakan statistik
uji-t, data yang digunakan adalah data pretest dan posttest kedua kelompok, yaitu
kelompok eksperimen dan kontrol sebagai nilai hasil belajar. Sebelum dilakukan
uji-t, terlebih dahulu menghitung nilai standar deviasi. Dari perhitungan yang
dilakukan diperoleh nilai standar deviasi untuk pretest sebesar 10.34 dan posttest
sebesar 10,34.8
Setelah mendapatkan nilai standar deviasi, kemudian menghitung nilai
hitungt dengan menggunakan rumus uji-t. Dari perhitungan yang dilakukan,
diperoleh nilai hitungt untuk pretest sebesar 1,16 dan posttest sebesar 7,60.9
Hasil perhitungan hitungt kelompok eksperimen dan kontrol penulis sajikan
dalam tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Hasil Uji-t Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Data Pretest Posttest
hitungt 1,16 7,60
tabelt 2,00 2,00
Kesimpulan Berbeda Berbeda
Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa sesuai
dengan taraf signifikansi 05,0=α dan nilai derajat kebebasannya adalah 58,
maka nilai tabelhitung tt < dan tabelhitung tt > yaitu 00,216,1 < dan 00,260,7 >
sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar fisika siswa yang menggunakan multimedia interaktif.
8 Lampiran 10, hal 151 9 Lampiran 10, hal 154
61
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat dilihat bahwa hasil tes yang
dilakukan sebelum pembelajaran (pretest) diketahui nilai rata-rata kelompok
eksperimen sebesar 30,73 dan kelompok kontrol sebesar 33,83. Adapun hasil tes
setelah pembelajaran (posttest) diketahui nilai rata-rata kelompok eksperimen
sebesar 75,97 dan nilai rata-rata kelompok kontrol sebesar 60,96. Dari hasil
analisis tampak terdapat pengaruh Multimedia Interaktif (MMI) terhadap hasil
belajar fisika pada konsep gaya yang bernuansa nilai.
Kelompok eksperimen dan kontrol berada pada distribusi normal, baik dari
hasil uji pretest, maupun dari hasil uji posttestnya, hal tersebut terbukti pada hasil
uji persyaratan analisis yang menyatakan bahwa tabelhitung XX 22 < . Pada taraf
kepercayaan 95% sebesar 11,070. Selain itu kedua kelompok ini juga bersifat
homogen.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t, pada taraf
signifikansi 95%. Dari hasil perhitungan yang dilakukan, diperoleh nilai
60,716,1 == hitunghitung tdant sedangkan nilai 00,2=tabelt . Hasil pengujian yang
diperoleh menunjukkan bahwa nilai hitungt berbeda di daerah penerimaan aH yaitu
hitungtabel tt > dan hitungtabel tt < atau 60,700,216,100,2 <> atau . Dengan
demikian aH diterima dan 0H ditolak pada taraf kepercayaan 95% hal ini
menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara rata-rata skor
pretest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor pretest kelompok kontrol.
Dari pembahasan hasil penelitian di atas penggunaan multimedia interaktif
tipe CD-ROM interaktif menghasilkan pengaruh yang signifikan pada hasil
belajar siswa dibanding dengan penggunaan aplikasi power point, ini sejalan
dengan pernyataan Brown tentang pentingnya media pendidikan dalam proses
belajar mengajar di kelas, Ia mengatakan media sangatlah penting karena media
pendidikan adalah Segala sumber yang dapat berupa alat atau perlengkapan
apapun yang digunakan oleh guru atau murid dalam proses belajar mengajar yang
62
akan meningkatkan efektivitas program belajar10. Jadi media pendidikan apapun
bentuknya jika dipergunkan sebagaimana mestinya akan mempengaruhi dan dapat
meningkatkan efektivitas progam belajar mengajar di kelas antara guru dan siswa.
10 http://widya06.blogspot.com/2008/06/pengertian-media-pendidikan.html, diakses
tanggal 21 Januari 2009.
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data penelitian serta pengujian hipotesis yang
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan multimedia interaktif
(MMI) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa
pada konsep gaya.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwasanya multimedia interaktif
(MMI) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar fisika Siswa.
Dari dasar tersebut peneliti menyarankan beberapa hal dalam proses
pengembangan penelitian selanjutnya. Dikarenakan penelitian ini melibatkan
beberapa pihak diantaranya; pihak Instansi dalam hal ini adalah Sekolah, pihak
Siswa sebagai Stake Holder, Peneliti yang bersangkutan, dan Pelaksana dalam hal
ini adalah Guru. Maka peneliti menyarankan beberapa point penting pada pihak
terkait di atas, sebagai berikut:
1. Untuk Instansi dalam hal ini adalah Sekolah agar dapat memberikan fasilitas
belajar yang lebih baik dari yang telah ada, dan menambah perangkat
komputer baik software ataupun hardware sebagai penunjang kegiatan belajar
mengajar agar tercapai hasil belajar yang lebih maksimal.
2. Untuk Siswa, agar lebih ditingkatkan lagi hasil belajarnya dan memanfaatkan
pembelajaran multimedia interaktif ini pada pelajaran yang lain.
3. Untuk peneliti yang lain, agar mencoba melakukan penelitian dengan
pembelajaran multimedia interaktif (MMI) pada mata pelajaran lain.
4. Untuk guru, dapat meningkatkan kemampuan profesinya khususnya di bidang
Komputer yang berbasis ICT agar bisa lebih kreatif dalam menyampaikan
pelajaran ke siswa.
64
DAFTAR PUSTAKA
Amien, A. Mappadjantji. Kemandirian Lokal (Jakarta, Gramedia 2005)
Arifin, H.M., Hubungan Timbal Balik Antara Lingkungan dan Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991)
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), (Jakarta: Bumi Aksara, 2002)
Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005)
Dalyono, M., Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta 1997)
Dryden, Gordon dan Jeanne. Revolusi Cara Belajar, ( Jakarta Kaifa-Mizan Group, 2000)
Freedman, Young, Fisika Universitas, edisi kesepuluh jilid kesatu, (Jakarta, Erlangga)
Hakim, Lukman. Pengambangan Desain Pembelajaran Sains Berbasis Religi. Jurnal Pendidikan Inovatif Volume 3, no 1, September 2007
Hidayat, Asep Pengembangan CD-ROM Interaktif Sebagai Bahan Ajar Praktik Akuntansi II, Jurnal Pendidikan dan Budaya, volume 2, 2006
http://bukukuningku.blogspot.com/2008/05/coleksi-buku-kuning.html, diakses tanggal 21 Januari 2009
http://gre84.blogspot.com/2008/01/nilai-menurut-bertrand-russel.html, diakses tanggal 21 Januari 2009
http://id.wikipedia.org/wiki/Belajar, diakses tanggal 23 Januari 2009
http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Multimedia, diakses tanggal 21 Januari 2009
http://oarep.wordpress.com/2007/08/04/peranan-sains-dan-teknologi-dalam-penentuan-bentuk-peradaban-baru/, h. 2, diakses tanggal 21 Januari 2009
http://tpcommunity05.blogspot.com/2008/04/pengembangan-pembelajaran-dengan.html, diakses tanggal 20 Januari 2009
http://www.e-dukasi.net/sosialisasi/pelatihanict.html, diakses tanggal 19 Januari 2009
65
http://www.e-smartschool.com/PNK/002/PNK0020010.asp, diakses tanggal 21 Januari 2009.
Imron, Ali, Strategi Belajar & Pembelajaran, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya 1996), Cet. 1
Kariadinata, Rahayu, Analisis Sikap Siswa Terhadap Aplikasi Multimedia Pembelajaran Matematika, (Jurnal Algoritma, 2007)
Kaswardi, EM. K., Pendidikan Nilai Memasuki Tahun 2000 (Jakarta, PT. Grasindo, 1993)
Mulyana, Rohmat. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai (Bandung, Alvabeta, cv, 2004)
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan Implementasi, (Bandung: PT. Remja Rosdakarya, 2004)
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2006) Cet. Ke-10
Rizani A. Sandy, Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa pada Pokok Materi Momentum Impuls dan Tumbukan dengan Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. / Tidak diterbitkan
Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet. 2
Sofyan, Ahmad, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006)
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2006)
Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005)
Sumaji, dkk. Pendidikan Sains yang Humanitis (Yogyakarta, Kanisius 2003)
Supriyanto, Wahyu. Teknologi Informasi Perpustakaan, (Yogyakarta, Kanisius 2008)
Surapranata, Sumarna, Panduan Penulisan Tes Tertulis: implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004)
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2002), Cet. 11
66
Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana Ikmu, 1999), Cet. 1
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997)
Winkel, W. S, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT Grasindo, 1999), Cet. 5
Lampiran 1
Silabus Sekolah : SMP Karya Bangsa Kelas/Semester : VIII (Delapan)/Genap Mata Pelajaran : IPA FISIKA
Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar Teknik Bentuk
Instrumen Contoh Instrumen
5.1 Mengidentifikas jenis- jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya.
Gaya • Memetakan gaya-gaya yang ada pada suatu benda.
• Menentukan jenis-jenis gaya
yang bekerja pada suatu benda.
• Menghitung resultan gaya segaris yang searah dan berlawanan arah.
• Membedakan gaya sentuh dan gaya tak sentuh.
• Mengukur gaya suatu benda.
• Melukiskan penjumlahan
gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang searah maupun berlawanan.
Tes tertulis
Tes unjuk kerja
Tes tertulis
Tes PG
Uji petik kerja
produk Tes uraian
1. Berikut ini yang tidak termasuk gaya tak sentuh adalah .... a. gaya gesek c. gaya gravitasi b. gaya magnet d. gaya listrik
2. Eksperimen mengamati perubahan yang ditimbulkan gaya (Kegiatan 1.1 h.2).
3. Dua orang siswa mendorong meja masing-masing dengan gaya 20 N ke kanan dan 15 N ke kiri. Tentukan resultan gaya yang bekerja pada meja.
6x40’ Buku IPA Fisika Jl.2 h. 1-9, buku referensi yang relevan, lingkungan alat dan bahan praktikum.
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar Teknik Bentuk
Instrumen Contoh Instrumen
5.2 Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.
Gaya • Melakukan percobaan hukum I, hukum II, dan hukum III Newton dengan menggunakan alat-alat.
• Mengaplikasikan hukum
Newton dalam kehidupan sehari-hari.
• Melakukan percobaan gaya
gesek pada permukaan yang kasar dan licin.
• Merumuskan adanya gaya
gesek yang menguntungkan dan merugikan dalam kehidupan sehari-hari
• Mendemonstrasikan hukum I Newton dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
• Mendemonstrasikan hukum II Newton dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
• Mendemonstrasikan hukum III Newton dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
• Membedakan besar gaya gesekan pada berbagai permukaan yang berbeda kekasarannya yaitu pada permukaan benda yang licin, agak kasar, dan kasar
• Menunjukkan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang menguntungkan dan gaya gesekan yang merugikan.
• Membandingkan berat dan massa suatu benda.
Penugasan
Tes unjuk kerja
Tes tertulis
Tes tertulis
Tugas rumah Uji petik kerja produk
Tes uraian
Tes PG
1. Buatlah artikel yang menjelaskan percobaan sederhana (tujuan, alat dan bahan serta langkah kerja) tentang aplikasi hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari.
2. Eksperimen mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi gaya gesekan.
3. Mengapa permukaan ban dibuat berulir? Apakah yang terjadi jika ban itu digunakan di jalan yang becek?
4. Besarnya gaya tarik bumi pada
suatu benda menyatakan .... a. berat benda b. massa benda c. volume benda d. massa jenis benda
6x40’ Buku IPA Fisika Jl.2 h.9-28, buku referensi yang relevan, lingkungan, alat dan bahan praktikum.
Mengetahui, Kepala SMP Karya Bangsa Guru Mata Pelajaran
Dra. Siti Muhlisoh Siti Maryam, S. Pd
69
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMP Karya Bangsa Kelas : VIII Mata Pelajaran : Fisika Semester : Genap (2 / dua) Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran (6 x 40 menit) Pertemuan : 3 x Pertemuan
A. Standar Kompetensi: 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari B. Kompetensi Dasar: 5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya pada
suatu benda yang dikenai gaya C. Indikator: 1. Membedakan gaya sentuh dan gaya tak sentuh. 2. Mengukur gaya suatu benda. 3. Melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang searah
maupun berlawanan. D. Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik dapat: 1. Menjelaskan pengertian gaya. 2. Menyebutkan macam-macam gaya. 3. Membedakan gaya sentuh dan gaya tak sentuh. 4. Menyebutkan beberapa contoh gaya sentuh dan gaya tak sentuh. 5. Mengamati perubahan yang ditimbulkan gaya. 6. Menjelaskan pengertian resultan gaya. 7. Menentukan resultan gaya-gaya yang searah. 8. Menentukan resultan gaya-gaya yang berlawanan arah. 9. Menentukan resultan gaya berbentuk sudut 10. Menjelaskan pengertian keseimbangan. 11. Menjelaskan syarat terjadinya keseimbangan 12. Mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam konsep gaya E. Materi Pelajaran:
Gaya
F. Metode Pembelajaran: Presentasi dengan multimedia interaktif (MMI) tipe CD-ROM Interaktif
70
G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama
Tahap
Pembelajaran dan Alokasi
Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Kegiatan Pendahuluan (20 Menit)
- Guru menyiapkan perangkat media pembelajaran (Laptop, LCD Proyektor, Mic, Speaker, rol Kabel), dan memberi; arahan, tujuan pembelajaran, prosedur dalam kegiatan pemebelajaran. Kemudian mendeskripsikan materi secara umum
- Siswa memperhatikan dan menyimak apa yang disampaikan oleh guru
Kegiatan Inti (50 Menit)
- Guru menyalakan laptop - CD-ROM Interaktif
pembelajaran Bahan Ajar Gaya difungsikan.
- Guru memantau siswa selama CD-ROM interaktif berfungsi.
- Guru menghentikan fungsi CD-ROM Interaktif pada tahap latihan soal.
- Guru memberikan latihan
soal yang terdapat pada CD-ROM Interaktif.
- Guru memberi tanda waktu mengerjakan latihan selesai.
- Guru membahas soal latihan bersama dengan para Siswa, dan menyuruh yang bisa mengerjakan untuk ke depan kelas.
- Guru menyempurnakan sekaligus membahas latihan soal yang dikerjakan di depan kelas
- Siswa siap menerima pelajaran.
- Siswa memperhatikan dengan seksama.
- Siswa memperhatikan dan mengikuti setiap konten materi yang dijelaskan CD-ROM Interaktif.
- Siswa memperhatikan arahan Guru
- Siswa mengerjakan latihan
soal masing-masing.
- Siswa berhenti mengerjakan soal latihan.
- Siswa antusias dan
perwakilan siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan..
- Siswa menyimak dan
mencatat jawaban latihan soal
71
Pertemuan Kedua
Tahap Pembelajaran dan Alokasi
Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
- Guru menyiapkan perangkat media pembelajaran (Laptop, LCD Proyektor, Mic, Speaker, rol Kabel), dan memberi; arahan, tujuan pembelajaran, prosedur dalam kegiatan pemebelajaran. Kemudian mendeskripsikan materi secara umum
- Siswa memperhatikan dan menyimak apa yang disampaikan oleh guru
Kegiatan Inti (50 Menit)
- Guru menyalakan laptop - CD-ROM Interaktif
pembelajaran Bahan Ajar Gaya difungsikan.
- Guru memantau siswa selama CD-ROM interaktif berfungsi.
- Guru menghentikan fungsi CD-ROM Interaktif pada
- Siswa siap menerima pelajaran.
- Siswa memperhatikan dengan seksama.
- Siswa memperhatikan dan mengikuti setiap konten materi yang dijelaskan CD-ROM Interaktif.
- Siswa memperhatikan arahan Guru
- Guru membuka diskusi bagi yang belum paham untuk bertanya.
- Guru memberikan dan menjelaskan jawaban kepada Siswa
- Siswa antusias menyampaikan beberapa pertanyaan tentang materi yang diajarkan .
- Siswa mendengarkan dan coba memahami dari penjalasan Guru yang disampaiakan.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
- Menjelaskan kesimpulan tentang materi yang diajarkan, kemudian menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam materi yang diajarkan dan memberikan contoh pada kehidupan sehari-hari, khususnya nilai religi.
- Memperhatikan, menyimak, dan coba memahami apa yang disampaikan oleh guru
72
Tahap Pembelajaran dan Alokasi
Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
tahap latihan soal. - Guru memberikan latihan
soal yang terdapat pada CD-ROM Interaktif.
- Guru memberi tanda waktu
mengerjakan latihan selesai. - Guru membahas soal latihan
bersama dengan para Siswa, dan menyuruh yang bisa mengerjakan untuk ke depan kelas.
- Guru menyempurnakan sekaligus membahas latihan soal yang dikerjakan di depan kelas
- Guru membuka diskusi bagi yang belum paham untuk bertanya.
- Guru memberikan dan menjelaskan jawaban kepada Siswa
- Siswa mengerjakan
latihan soal masing-masing.
- Siswa berhenti mengerjakan soal latihan.
- Siswa antusias dan
perwakilan siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan..
- Siswa menyimak dan
mencatat jawaban latihan soal
- Siswa antusias
menyampaikan beberapa pertanyaan tentang materi yang diajarkan .
- Siswa mendengarkan dan coba memahami dari penjalasan Guru yang disampaiakan.
Kegiatan Penutup (20 Menit)
- Menjelaskan kesimpulan tentang materi yang diajarkan, kemudian menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam materi yang diajarkan dan memberikan contoh pada kehidupan sehari-hari, khususnya nilai religi.
- Memperhatikan, menyimak, dan coba memahami apa yang disampaikan oleh guru
73
Pertemuan Ketiga Tahap
Pembelajaran dan Alokasi
Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
- Guru menyiapkan perangkat media pembelajaran (Laptop, LCD Proyektor, Mic, Speaker, rol Kabel), dan memberi; arahan, tujuan pembelajaran, prosedur dalam kegiatan pemebelajaran. Kemudian mendeskripsikan materi secara umum
- Siswa memperhatikan dan menyimak apa yang disampaikan oleh guru
Kegiatan Inti (50 Menit)
- Guru menyalakan laptop - CD-ROM Interaktif
pembelajaran Bahan Ajar Gaya difungsikan.
- Guru memantau siswa selama CD-ROM interaktif berfungsi.
- Guru menghentikan fungsi CD-ROM Interaktif pada tahap latihan soal.
- Guru memberikan latihan
soal yang terdapat pada CD-ROM Interaktif.
- Guru memberi tanda waktu
mengerjakan latihan selesai. - Guru membahas soal latihan
bersama dengan para Siswa, dan menyuruh yang bisa mengerjakan untuk ke depan kelas.
- Guru menyempurnakan sekaligus membahas latihan soal yang dikerjakan di depan kelas
- Guru membuka diskusi bagi
- Siswa siap menerima pelajaran.
- Siswa memperhatikan dengan seksama.
- Siswa memperhatikan dan mengikuti setiap konten materi yang dijelaskan CD-ROM Interaktif.
- Siswa memperhatikan arahan Guru
- Siswa mengerjakan
latihan soal masing-masing.
- Siswa berhenti mengerjakan soal latihan.
- Siswa antusias dan
perwakilan siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan..
- Siswa menyimak dan
mencatat jawaban latihan soal
- Siswa antusias
74
Tahap Pembelajaran dan Alokasi
Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
yang belum paham untuk bertanya.
- Guru memberikan dan menjelaskan jawaban kepada Siswa
menyampaikan beberapa pertanyaan tentang materi yang diajarkan .
- Siswa mendengarkan dan coba memahami dari penjalasan Guru yang disampaiakan.
Kegiatan Penutup (20 Menit)
- Menjelaskan kesimpulan tentang materi yang diajarkan, kemudian menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam materi yang diajarkan dan memberikan contoh pada kehidupan sehari-hari, khususnya nilai religi.
- Memperhatikan, menyimak, dan coba memahami apa yang disampaikan oleh guru
H. Sumber Belajar: 1. Sains Fisika untuk SMP kelas VIII, Tim Abadi Guru, Jakarta: Erlangga 2. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII SMP/MTs,
Saeful Karim, dkk, Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
I. Penilaian Hasil Pembelajaran: 1. Kognitif: tes tertulis berupa tes pilihan ganda
Depok, 12 januari 2011
Mengetahui,
Kepala SMP Karya Bangsa Guru Mata Pelajaran
Dra. Siti Muhlisoh Siti Maryam, S.Pd
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMP Karya Bangsa Kelas : VIII Mata Pelajaran : Fisika Semester : Genap (2 / dua) Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran (6 x 40 menit) Pertemuan : 3 x Pertemuan
A. Standar Kompetensi: 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari B. Kompetensi Dasar: 5.2 Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari. C. Indikator: 1. Mendemonstrasikan hukum I Newton dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. 2. Mendemonstrasikan hukum II Newton dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. 3. Mendemonstrasikan hukum III Newton dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. 4. Membedakan besar gaya gesekan pada berbagai permukaan yang berbeda
kekasarannya yaitu pada permukaan benda yang licin, agak kasar, dan kasar 5. Menunjukkan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang menguntungkan
dan gaya gesekan yang merugikan. 6. Membandingkan berat dan massa suatu benda.
D. Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik dapat: 1. Menjelaskan pengertian gaya. 2. Menyebutkan macam-macam gaya. 3. Membedakan gaya sentuh dan gaya tak sentuh. 4. Menyebutkan beberapa contoh gaya sentuh dan gaya tak sentuh. 5. Mengamati perubahan yang ditimbulkan gaya. 6. Menjelaskan pengertian resultan gaya. 7. Menentukan resultan gaya-gaya yang searah. 8. Menentukan resultan gaya-gaya yang berlawanan arah. 9. Menentukan resultan gaya berbentuk sudut 10. Menjelaskan pengertian keseimbangan. 11. Menjelaskan syarat terjadinya keseimbangan 12. Mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam konsep gaya E. Materi Pelajaran:
Gaya
76
F. Metode Pembelajaran: Presentasi dengan multimedia interaktif (MMI) tipe CD-ROM Interaktif
G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama
Tahap
Pembelajaran dan Alokasi
Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Kegiatan Pendahuluan (20 Menit)
- Guru menyiapkan perangkat media pembelajaran (Laptop, LCD Proyektor, Mic, Speaker, rol Kabel), dan memberi; arahan, tujuan pembelajaran, prosedur dalam kegiatan pemebelajaran. Kemudian mendeskripsikan materi secara umum
- Siswa memperhatikan dan menyimak apa yang disampaikan oleh guru
Kegiatan Inti (50 Menit)
- Guru menyalakan laptop - CD-ROM Interaktif
pembelajaran Bahan Ajar Gaya difungsikan.
- Guru memantau siswa selama CD-ROM interaktif berfungsi.
- Guru menghentikan fungsi CD-ROM Interaktif pada tahap latihan soal.
- Guru memberikan latihan
soal yang terdapat pada CD-ROM Interaktif.
- Guru memberi tanda waktu mengerjakan latihan selesai.
- Guru membahas soal latihan bersama dengan para Siswa, dan menyuruh yang bisa mengerjakan untuk ke depan kelas.
- Guru menyempurnakan
- Siswa siap menerima pelajaran.
- Siswa memperhatikan dengan seksama.
- Siswa memperhatikan dan mengikuti setiap konten materi yang dijelaskan CD-ROM Interaktif.
- Siswa memperhatikan arahan Guru
- Siswa mengerjakan latihan
soal masing-masing.
- Siswa berhenti mengerjakan soal latihan.
- Siswa antusias dan
perwakilan siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan..
- Siswa menyimak dan
77
Pertemuan Kedua
Tahap Pembelajaran dan Alokasi
Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
- Guru menyiapkan perangkat media pembelajaran (Laptop, LCD Proyektor, Mic, Speaker, rol Kabel), dan memberi; arahan, tujuan pembelajaran, prosedur dalam kegiatan pemebelajaran. Kemudian mendeskripsikan materi secara umum
- Siswa memperhatikan dan menyimak apa yang disampaikan oleh guru
Kegiatan Inti (50 Menit)
- Guru menyalakan laptop - CD-ROM Interaktif
pembelajaran Bahan Ajar Gaya difungsikan.
- Guru memantau siswa selama CD-ROM interaktif berfungsi.
- Siswa siap menerima pelajaran.
- Siswa memperhatikan dengan seksama.
- Siswa memperhatikan dan mengikuti setiap konten materi yang dijelaskan CD-ROM
sekaligus membahas latihan soal yang dikerjakan di depan kelas
- Guru membuka diskusi bagi yang belum paham untuk bertanya.
- Guru memberikan dan menjelaskan jawaban kepada Siswa
mencatat jawaban latihan soal
- Siswa antusias menyampaikan beberapa pertanyaan tentang materi yang diajarkan .
- Siswa mendengarkan dan coba memahami dari penjalasan Guru yang disampaiakan.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
- Menjelaskan kesimpulan tentang materi yang diajarkan, kemudian menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam materi yang diajarkan dan memberikan contoh pada kehidupan sehari-hari, khususnya nilai religi.
- Memperhatikan, menyimak, dan coba memahami apa yang disampaikan oleh guru
78
Tahap Pembelajaran dan Alokasi
Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
- Guru menghentikan fungsi CD-ROM Interaktif pada tahap latihan soal.
- Guru memberikan latihan
soal yang terdapat pada CD-ROM Interaktif.
- Guru memberi tanda waktu
mengerjakan latihan selesai. - Guru membahas soal latihan
bersama dengan para Siswa, dan menyuruh yang bisa mengerjakan untuk ke depan kelas.
- Guru menyempurnakan sekaligus membahas latihan soal yang dikerjakan di depan kelas
- Guru membuka diskusi bagi yang belum paham untuk bertanya.
- Guru memberikan dan menjelaskan jawaban kepada Siswa
Interaktif. - Siswa memperhatikan
arahan Guru - Siswa mengerjakan
latihan soal masing-masing.
- Siswa berhenti mengerjakan soal latihan.
- Siswa antusias dan
perwakilan siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan..
- Siswa menyimak dan
mencatat jawaban latihan soal
- Siswa antusias
menyampaikan beberapa pertanyaan tentang materi yang diajarkan .
- Siswa mendengarkan dan coba memahami dari penjalasan Guru yang disampaiakan.
Kegiatan Penutup (20 Menit)
- Menjelaskan kesimpulan tentang materi yang diajarkan, kemudian menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam materi yang diajarkan dan memberikan contoh pada kehidupan sehari-hari, khususnya nilai religi.
- Memperhatikan, menyimak, dan coba memahami apa yang disampaikan oleh guru
79
Pertemuan Ketiga Tahap
Pembelajaran dan Alokasi
Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
- Guru menyiapkan perangkat media pembelajaran (Laptop, LCD Proyektor, Mic, Speaker, rol Kabel), dan memberi; arahan, tujuan pembelajaran, prosedur dalam kegiatan pemebelajaran. Kemudian mendeskripsikan materi secara umum
- Siswa memperhatikan dan menyimak apa yang disampaikan oleh guru
Kegiatan Inti (50 Menit)
- Guru menyalakan laptop - CD-ROM Interaktif
pembelajaran Bahan Ajar Gaya difungsikan.
- Guru memantau siswa selama CD-ROM interaktif berfungsi.
- Guru menghentikan fungsi CD-ROM Interaktif pada tahap latihan soal.
- Guru memberikan latihan
soal yang terdapat pada CD-ROM Interaktif.
- Guru memberi tanda waktu
mengerjakan latihan selesai. - Guru membahas soal latihan
bersama dengan para Siswa, dan menyuruh yang bisa mengerjakan untuk ke depan kelas.
- Guru menyempurnakan sekaligus membahas latihan soal yang dikerjakan di depan kelas
- Guru membuka diskusi bagi
- Siswa siap menerima pelajaran.
- Siswa memperhatikan dengan seksama.
- Siswa memperhatikan dan mengikuti setiap konten materi yang dijelaskan CD-ROM Interaktif.
- Siswa memperhatikan arahan Guru
- Siswa mengerjakan
latihan soal masing-masing.
- Siswa berhenti mengerjakan soal latihan.
- Siswa antusias dan
perwakilan siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan..
- Siswa menyimak dan
mencatat jawaban latihan soal
- Siswa antusias
80
Tahap Pembelajaran dan Alokasi
Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
yang belum paham untuk bertanya.
- Guru memberikan dan menjelaskan jawaban kepada Siswa
menyampaikan beberapa pertanyaan tentang materi yang diajarkan .
- Siswa mendengarkan dan coba memahami dari penjalasan Guru yang disampaiakan.
Kegiatan Penutup (20 Menit)
- Menjelaskan kesimpulan tentang materi yang diajarkan, kemudian menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam materi yang diajarkan dan memberikan contoh pada kehidupan sehari-hari, khususnya nilai religi.
- Memperhatikan, menyimak, dan coba memahami apa yang disampaikan oleh guru
H. Sumber Belajar: 1. Sains Fisika untuk SMP kelas VIII, Tim Abadi Guru, Jakarta: Erlangga 2. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII SMP/MTs,
Saeful Karim, dkk, Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
I. Penilaian Hasil Pembelajaran: 1. Kognitif: tes tertulis berupa tes pilihan ganda
Depok, 12 januari 2011
Mengetahui,
Kepala SMP Karya Bangsa Guru Mata Pelajaran
Dra. Siti Muhlisoh Siti Maryam, S.Pd
81
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMP Karya Bangsa Kelas : VIII Mata Pelajaran : Fisika Semester : Genap (2 / dua) Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran (6 x 40 menit) Pertemuan : 3 x Pertemuan
A. Standar Kompetensi: 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari B. Kompetensi Dasar: 5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya pada
suatu benda yang dikenai gaya C. Indikator: 1. Membedakan gaya sentuh dan gaya tak sentuh. 2. Mengukur gaya suatu benda. 3. Melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang searah
maupun berlawanan. 4. Mengidentifikasi syarat terjadinya keseimbangan. D. Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik dapat: 1. Menjelaskan pengertian gaya. 2. Menyebutkan macam-macam gaya. 3. Membedakan gaya sentuh dan gaya tak sentuh. 4. Menyebutkan beberapa contoh gaya sentuh dan gaya tak sentuh. 5. Mengamati perubahan yang ditimbulkan gaya. 6. Menjelaskan pengertian resultan gaya. 7. Menentukan resultan gaya-gaya yang searah. 8. Menentukan resultan gaya-gaya yang berlawanan arah. 9. Menentukan resultan gaya berbentuk sudut 10. Menjelaskan pengertian keseimbangan. 11. Menjelaskan syarat terjadinya keseimbangan 12. Mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam konsep gaya E. Materi Pelajaran:
Gaya
F. Metode Pembelajaran: Pemanfaatan aplikasi Power Point
82
G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama
Tahap
Pembelajaran dan Alokasi
Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Kegiatan Pendahuluan (20 Menit)
- Guru menyiapkan perangkat media pembelajaran (Laptop, LCD Proyektor, Mic, Speaker, rol Kabel), dan memberi; arahan, tujuan pembelajaran, prosedur dalam kegiatan pemebelajaran. Kemudian mendeskripsikan materi secara umum
- Siswa memperhatikan dan menyimak apa yang disampaikan oleh guru
Kegiatan Inti (50 Menit)
- Guru menyalakan laptop - Slide power point Bahan
Ajar Gaya difungsikan. - Guru menjelaskan secara
detail materi ajar tiap slide.
- Guru memberikan latihan soal sesuai dengan materi ajar.
- Guru memberi tanda waktu mengerjakan latihan selesai.
- Guru membahas soal latihan bersama dengan para Siswa, dan menyuruh yang bisa mengerjakan untuk ke depan kelas.
- Guru menyempurnakan sekaligus membahas latihan soal yang dikerjakan di depan kelas
- Guru membuka diskusi bagi yang belum paham untuk bertanya.
- Guru memberikan dan menjelaskan jawaban
- Siswa siap menerima pelajaran.
- Siswa memperhatikan dengan seksama.
- Siswa memperhatikan dan mengikuti penjelasan tiap slide.
- Siswa mengerjakan latihan soal masing-masing.
- Siswa berhenti mengerjakan soal latihan.
- Siswa antusias dan
perwakilan siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan.
- Siswa menyimak dan
mencatat jawaban latihan soal
- Siswa antusias menyampaikan beberapa pertanyaan tentang materi yang diajarkan .
- Siswa mendengarkan dan coba memahami dari
83
Pertemuan Kedua
Tahap Pembelajaran dan Alokasi
Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
- Guru menyiapkan perangkat media pembelajaran (Laptop, LCD Proyektor, Mic, Speaker, rol Kabel), dan memberi; arahan, tujuan pembelajaran, prosedur dalam kegiatan pemebelajaran. Kemudian mendeskripsikan materi secara umum
- Siswa memperhatikan dan menyimak apa yang disampaikan oleh guru
Kegiatan Inti (50 Menit)
- Guru menyalakan laptop - Slide power point Bahan
Ajar Gaya difungsikan. - Guru menjelaskan secara
detail materi ajar tiap slide.
- Guru memberikan latihan soal sesuai dengan materi ajar.
- Guru memberi tanda waktu mengerjakan latihan selesai.
- Guru membahas soal latihan bersama dengan para Siswa, dan menyuruh yang bisa mengerjakan untuk ke depan kelas.
- Siswa siap menerima pelajaran.
- Siswa memperhatikan dengan seksama.
- Siswa memperhatikan dan mengikuti penjelasan tiap slide.
- Siswa mengerjakan latihan soal masing-masing.
- Siswa berhenti mengerjakan soal latihan.
- Siswa antusias dan
perwakilan siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan.
kepada Siswa penjalasan Guru yang disampaiakan.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
- Menjelaskan kesimpulan tentang materi yang diajarkan, kemudian menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam materi yang diajarkan dan memberikan contoh pada kehidupan sehari-hari, khususnya nilai religi.
- Memperhatikan, menyimak, dan coba memahami apa yang disampaikan oleh guru
84
Tahap Pembelajaran dan Alokasi
Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
- Guru menyempurnakan sekaligus membahas latihan soal yang dikerjakan di depan kelas
- Guru membuka diskusi bagi yang belum paham untuk bertanya.
- Guru memberikan dan menjelaskan jawaban kepada Siswa.
- Siswa menyimak dan mencatat jawaban latihan soal.
- Siswa antusias
menyampaikan beberapa pertanyaan tentang materi.
- Siswa mendengarkan dan coba memahami dari penjalasan Guru yang disampaiakan.
Kegiatan Penutup (20 Menit)
- Menjelaskan kesimpulan tentang materi yang diajarkan, kemudian menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam materi yang diajarkan dan memberikan contoh pada kehidupan sehari-hari, khususnya nilai religi.
- Memperhatikan, menyimak, dan coba memahami apa yang disampaikan oleh guru
Pertemuan Ketiga
Tahap Pembelajaran dan Alokasi
Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
- Guru menyiapkan perangkat media pembelajaran (Laptop, LCD Proyektor, Mic, Speaker, rol Kabel), dan memberi; arahan, tujuan pembelajaran, prosedur dalam kegiatan pemebelajaran. Kemudian mendeskripsikan materi secara umum
- Siswa memperhatikan dan menyimak apa yang disampaikan oleh guru
85
Tahap Pembelajaran dan Alokasi
Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Kegiatan Inti (50 Menit)
- Guru menyalakan laptop - Slide power point Bahan
Ajar Gaya difungsikan. - Guru menjelaskan secara
detail materi ajar tiap slide.
- Guru memberikan latihan soal sesuai dengan materi ajar.
- Guru memberi tanda waktu mengerjakan latihan selesai.
- Guru membahas soal latihan bersama dengan para Siswa, dan menyuruh yang bisa mengerjakan untuk ke depan kelas.
- Guru menyempurnakan sekaligus membahas latihan soal yang dikerjakan di depan kelas
- Guru membuka diskusi bagi yang belum paham untuk bertanya.
- Guru memberikan dan menjelaskan jawaban kepada Siswa.
- Siswa siap menerima pelajaran.
- Siswa memperhatikan dengan seksama.
- Siswa memperhatikan dan mengikuti penjelasan tiap slide.
- Siswa mengerjakan latihan soal masing-masing.
- Siswa berhenti mengerjakan soal latihan.
- Siswa antusias dan
perwakilan siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan.
- Siswa menyimak dan
mencatat jawaban latihan soal.
- Siswa antusias
menyampaikan beberapa pertanyaan tentang materi.
- Siswa mendengarkan dan coba memahami dari penjalasan Guru yang disampaiakan.
Kegiatan Penutup (20 Menit)
- Menjelaskan kesimpulan tentang materi yang diajarkan, kemudian menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam materi yang diajarkan dan memberikan contoh pada kehidupan sehari-hari, khususnya nilai religi.
- Memperhatikan, menyimak, dan coba memahami apa yang disampaikan oleh guru
86
H. Sumber Belajar: 1. Sains Fisika untuk SMP kelas VIII, Tim Abadi Guru, Jakarta: Erlangga 2. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII SMP/MTs,
Saeful Karim, dkk, Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
I. Penilaian Hasil Pembelajaran: Kognitif: tes tertulis berupa tes pilihan ganda
Depok, 08 Februari 2011
Mengetahui,
Kepala SMP Karya Bangsa Guru Mata Pelajaran
Dra. Siti Muhlisoh Siti Maryam, S.Pd
87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMP Karya Bangsa Kelas : VIII Mata Pelajaran : Fisika Semester : Genap (2 / dua) Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran (6 x 40 menit) Pertemuan : 3 x Pertemuan
A. Standar Kompetensi: 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari B. Kompetensi Dasar: 5.2 Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari. C. Indikator: 1. Mendemonstrasikan hukum I Newton dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. 2. Mendemonstrasikan hukum II Newton dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. 3. Mendemonstrasikan hukum III Newton dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. 4. Membedakan besar gaya gesekan pada berbagai permukaan yang berbeda
kekasarannya yaitu pada permukaan benda yang licin, agak kasar, dan kasar 5. Menunjukkan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang menguntungkan
dan gaya gesekan yang merugikan. 6. Membandingkan berat dan massa suatu benda.
D. Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik dapat: 1. Menjelaskan pengertian gaya. 2. Menyebutkan macam-macam gaya. 3. Membedakan gaya sentuh dan gaya tak sentuh. 4. Menyebutkan beberapa contoh gaya sentuh dan gaya tak sentuh. 5. Mengamati perubahan yang ditimbulkan gaya. 6. Menjelaskan pengertian resultan gaya. 7. Menentukan resultan gaya-gaya yang searah. 8. Menentukan resultan gaya-gaya yang berlawanan arah. 9. Menentukan resultan gaya berbentuk sudut 10. Menjelaskan pengertian keseimbangan. 11. Menjelaskan syarat terjadinya keseimbangan 12. Mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam konsep gaya
88
E. Materi Pelajaran: Gaya
F. Metode Pembelajaran: Pemanfaatan aplikasi Power Point
G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama
Tahap Pembelajaran dan Alokasi
Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Kegiatan Pendahuluan (20 Menit)
- Guru menyiapkan perangkat media pembelajaran (Laptop, LCD Proyektor, Mic, Speaker, rol Kabel), dan memberi; arahan, tujuan pembelajaran, prosedur dalam kegiatan pemebelajaran. Kemudian mendeskripsikan materi secara umum
- Siswa memperhatikan dan menyimak apa yang disampaikan oleh guru
Kegiatan Inti (50 Menit)
- Guru menyalakan laptop - Slide power point Bahan
Ajar Gaya difungsikan. - Guru menjelaskan secara
detail materi ajar tiap slide.
- Guru memberikan latihan soal sesuai dengan materi ajar.
- Guru memberi tanda waktu mengerjakan latihan selesai.
- Guru membahas soal latihan bersama dengan para Siswa, dan menyuruh yang bisa mengerjakan untuk ke depan kelas.
- Guru menyempurnakan sekaligus membahas latihan soal yang dikerjakan di depan kelas
- Guru membuka diskusi
- Siswa siap menerima pelajaran.
- Siswa memperhatikan dengan seksama.
- Siswa memperhatikan dan mengikuti penjelasan tiap slide.
- Siswa mengerjakan latihan soal masing-masing.
- Siswa berhenti mengerjakan soal latihan.
- Siswa antusias dan
perwakilan siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan.
- Siswa menyimak dan
mencatat jawaban latihan soal
- Siswa antusias
89
Pertemuan Kedua
Tahap Pembelajaran dan Alokasi
Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
- Guru menyiapkan perangkat media pembelajaran (Laptop, LCD Proyektor, Mic, Speaker, rol Kabel), dan memberi; arahan, tujuan pembelajaran, prosedur dalam kegiatan pemebelajaran. Kemudian mendeskripsikan materi secara umum
- Siswa memperhatikan dan menyimak apa yang disampaikan oleh guru
Kegiatan Inti (50 Menit)
- Guru menyalakan laptop - Slide power point Bahan
Ajar Gaya difungsikan. - Guru menjelaskan secara
detail materi ajar tiap slide.
- Guru memberikan latihan soal sesuai dengan materi ajar.
- Guru memberi tanda waktu mengerjakan latihan selesai.
- Siswa siap menerima pelajaran.
- Siswa memperhatikan dengan seksama.
- Siswa memperhatikan dan mengikuti penjelasan tiap slide.
- Siswa mengerjakan latihan soal masing-masing.
- Siswa berhenti mengerjakan soal latihan.
bagi yang belum paham untuk bertanya.
- Guru memberikan dan menjelaskan jawaban kepada Siswa
menyampaikan beberapa pertanyaan tentang materi yang diajarkan .
- Siswa mendengarkan dan coba memahami dari penjalasan Guru yang disampaiakan.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
- Menjelaskan kesimpulan tentang materi yang diajarkan, kemudian menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam materi yang diajarkan dan memberikan contoh pada kehidupan sehari-hari, khususnya nilai religi.
- Memperhatikan, menyimak, dan coba memahami apa yang disampaikan oleh guru
90
Tahap Pembelajaran dan Alokasi
Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
- Guru membahas soal latihan bersama dengan para Siswa, dan menyuruh yang bisa mengerjakan untuk ke depan kelas.
- Guru menyempurnakan sekaligus membahas latihan soal yang dikerjakan di depan kelas
- Guru membuka diskusi bagi yang belum paham untuk bertanya.
- Guru memberikan dan menjelaskan jawaban kepada Siswa.
- Siswa antusias dan perwakilan siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan.
- Siswa menyimak dan
mencatat jawaban latihan soal.
- Siswa antusias
menyampaikan beberapa pertanyaan tentang materi.
- Siswa mendengarkan dan coba memahami dari penjalasan Guru yang disampaiakan.
Kegiatan Penutup (20 Menit)
- Menjelaskan kesimpulan tentang materi yang diajarkan, kemudian menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam materi yang diajarkan dan memberikan contoh pada kehidupan sehari-hari, khususnya nilai religi.
- Memperhatikan, menyimak, dan coba memahami apa yang disampaikan oleh guru
91
Pertemuan Ketiga Tahap
Pembelajaran dan Alokasi
Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
- Guru menyiapkan perangkat media pembelajaran (Laptop, LCD Proyektor, Mic, Speaker, rol Kabel), dan memberi; arahan, tujuan pembelajaran, prosedur dalam kegiatan pemebelajaran. Kemudian mendeskripsikan materi secara umum
- Siswa memperhatikan dan menyimak apa yang disampaikan oleh guru
Kegiatan Inti (50 Menit)
- Guru menyalakan laptop - Slide power point Bahan
Ajar Gaya difungsikan. - Guru menjelaskan secara
detail materi ajar tiap slide.
- Guru memberikan latihan soal sesuai dengan materi ajar.
- Guru memberi tanda waktu mengerjakan latihan selesai.
- Guru membahas soal latihan bersama dengan para Siswa, dan menyuruh yang bisa mengerjakan untuk ke depan kelas.
- Guru menyempurnakan sekaligus membahas latihan soal yang dikerjakan di depan kelas
- Guru membuka diskusi bagi yang belum paham untuk bertanya.
- Guru memberikan dan menjelaskan jawaban kepada Siswa.
- Siswa siap menerima pelajaran.
- Siswa memperhatikan dengan seksama.
- Siswa memperhatikan dan mengikuti penjelasan tiap slide.
- Siswa mengerjakan latihan soal masing-masing.
- Siswa berhenti mengerjakan soal latihan.
- Siswa antusias dan
perwakilan siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan.
- Siswa menyimak dan
mencatat jawaban latihan soal.
- Siswa antusias
menyampaikan beberapa pertanyaan tentang materi.
- Siswa mendengarkan dan coba memahami dari penjalasan Guru yang disampaiakan.
92
Tahap Pembelajaran dan Alokasi
Waktu
Deskripsi Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Kegiatan Penutup (20 Menit)
- Menjelaskan kesimpulan tentang materi yang diajarkan, kemudian menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam materi yang diajarkan dan memberikan contoh pada kehidupan sehari-hari, khususnya nilai religi.
- Memperhatikan, menyimak, dan coba memahami apa yang disampaikan oleh guru
H. Sumber Belajar: 1. Sains Fisika untuk SMP kelas VIII, Tim Abadi Guru, Jakarta: Erlangga 2. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII SMP/MTs,
Saeful Karim, dkk, Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
I. Penilaian Hasil Pembelajaran: Kognitif: tes tertulis berupa tes pilihan ganda
Depok, 12 Januari 2011
Mengetahui,
Kepala SMP Karya Bangsa Guru Mata Pelajaran
Dra. Siti Muhlisoh Siti Maryam, S.Pd
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40SISWA B D A C B C D C B D B D D D B B A D A B A C A C A A C A B C B B C A C A C D A B
A B B B A B C C C B D D D A D B A D B - B C A C C D C A B A D - D B B A D D B AB B B B C B C C C B D D D A D A B A D B A B C A C A A D A B A D A D B B A D D B AC - D A C B C D C B D D D D D A C A D A B B C A C A A A A B C B A D D B A D D B BD C D A C B C D C B D B D D D - C A D A B A C A C A A A A B C B A D D B A - D B BE B D A C B C D C B D B D D D B C A D A B A C A B A A A A B C B A D D A A B D B BF B D A A B C - C B D A D D D B C A D A A B C A B A D A A B C B D C D A A B D B BG B D A A B C D C B D A D D A B C A D A A B C A C A D D A B D B D C D A A C D B BH B D A A B C D C C D B D D A D B A C A B B C A C B A A A B D B A C D A A C D A BI B D A A B C D C C D B D A A D B A C A B B C B C B A B A B D B A C D B A C D A BJ B D A A B D D C B B B D A A D C A C A B B B B C B D B D C D B A C D B A C D A BK A D A C B D D C B B B D A B D C A D B B B B B C B D D - C D B A D - B A C D C BL A B A C B C D C B B B A C B D C A D B B B B B C B D D A C B B A A C B A D D C BM A B A C A C D A B D A A C B D D A D B A A D B C D A B A D B D A A C B A D A C CN A D A C A C - A C D A A C C D C A D B A B D B C D D C A D B D A D D B A D D C CO B D A D A C C A C D A A D C B C A D - B B D D C D D C D D C A D D D B A D D A BP B B A D B C C C B D D A D C B C B D D B B C D C D A C A B C A D D D D A D D A BQ B D A B B A C C B D D D D B B C B D D B B C - B A A D A B C A D D C D A D D D BR B D A B B A C C B D B D D B B C B D D B B C D C A A B A B C A B A C D A D D D BS A D A C B A C C B D B D D B D C A D B B B C D C A A B A B B C B B D D A D D D BT A C A C B C - C B D B D D D D C A D B A B C D C A A B A B B A B - D B A D D D BU B C B C B C A C B D - D D D D C A D B A B D A A A B D A B A C B D A B A D D D A
V B C B C B C A C B D D D D D D D A D A B B D A A A A D A B A C B D A B A D D B A
W B D A C B C D C B D B D D D D D A D A B B C A A A A A A B C B A C D B A C D B C
X B D A B B C D C B D B D D D D C A D A B B C A A D A A A B C B A C D B A C D B C
Y B C A B B C D C B D B D C D D C A D A B B C A A D A A A B C B A C D B A C D B C
Z A D A C B C D C B D D D C D D C C B A B B C D A D B A A B C B A D A C A C D B C
AA A C - C D C A A B D D D C B D C A B D D B A D C A B D A B C B A B A C B C A A A
AB B D B C D C A A B D D D C B B C A D D D B D D C A B D B B A B A B - D B C D A A
AC B B A B D C A - B D A D D A B B A D D - B D D C A A D B B A B A C D D A C D A B
AD B B A B D C A A B D A A D A B C A D D D B A D C A A C B B A B A C D D A D D A B
Lampiran 4
Daftar Jawaban Uji Instrumen Hasil Belajar
NO SOAL & JAWABAN NAMA
NO
BUTIR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
A 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
B 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
C 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1
D 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1
E 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1
F 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1
G 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1
H 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1
I 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1
J 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1
K 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1
L 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1
M 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
N 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
O 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1
P 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1
Q 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1
R 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1
S 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1
T 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1
U 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0
V 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0
W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0
X 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0
Y 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0
Z 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0
AA 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0
AB 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0
AC 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1
AD 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1
Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Hasil Belajar
NO SOAL & JAWABAN
Jml 20 18 24 16 23 25 14 23 26 27 13 24 18 13 10 5 1 25 13 18 3 18 13 21 17 18 5 24 24 13 18 5 10 4 2 28 12 28 9 18
B 20 18 24 16 23 25 14 23 26 27 13 24 18 13 10 5 1 25 13 18 3 18 13 21 17 18 5 24 24 13 18 5 10 4 2 28 12 28 9 18
S 10 12 6 14 7 5 16 7 4 3 17 6 12 17 20 25 29 5 17 12 27 12 17 9 13 12 25 6 6 17 12 25 20 26 28 2 18 2 21 12
p 0.67 0.60 0.80 0.53 0.77 0.83 0.47 0.77 0.87 0.90 0.43 0.80 0.60 0.43 0.33 0.17 0.03 0.83 0.43 0.60 0.10 0.60 0.43 0.70 0.57 0.60 0.17 0.80 0.80 0.43 0.60 0.17 0.33 0.13 0.07 0.93 0.40 0.93 0.30 0.60
q 0.33 0.40 0.20 0.47 0.23 0.17 0.53 0.23 0.13 0.10 0.57 0.20 0.40 0.57 0.67 0.83 0.97 0.17 0.57 0.40 0.90 0.40 0.57 0.30 0.43 0.40 0.83 0.20 0.20 0.57 0.40 0.83 0.67 0.87 0.93 0.07 0.60 0.07 0.70 0.40
√(p/q) 1.41 1.22 2.00 1.07 1.81 2.24 0.94 1.81 2.55 3.00 0.87 2.00 1.22 0.87 0.71 0.45 0.19 2.24 0.87 1.22 0.33 1.22 0.87 1.53 1.14 1.22 0.45 2.00 2.00 0.87 1.22 0.45 0.71 0.39 0.27 3.74 0.82 3.74 0.65 1.22
Jml 451 415 536 331 536 543 333 536 567 594 312 550 428 317 220 111 24 536 335 422 71 443 324 424 387 424 86 538 555 314 417 109 243 80 39 615 271 619 180 420
St
Mt
Mp 22.6 23.1 22.3 20.7 23.3 21.7 23.8 23.3 21.8 22.0 24.0 22.9 23.8 24.4 22.0 22.2 24.0 21.4 25.8 23.4 23.7 24.6 24.9 20.2 22.8 23.6 17.2 22.4 23.1 24.2 23.2 21.8 24.3 20.0 19.5 22.0 22.6 22.1 20.0 23.3
r-pbi 0.3 0.4 0.3 -0.2 0.6 0.1 0.4 0.6 0.1 0.3 0.4 0.6 0.5 0.5 0.1 0.1 0.1 0.0 0.7 0.5 0.1 0.7 0.6 -0.4 0.3 0.5 -0.4 0.4 0.6 0.5 0.4 0.0 0.4 -0.1 -0.1 0.3 0.2 0.4 -0.2 0.4
r-tab 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36
Ket INV V INV INV V INV V V INV INV V V V V INV INV INV INV V V INV V V INV INV V INV V V V V INV V INV INV INV INV V INV V
21.53333
5.029
18
20
27
29
30
25
26
27
25
19
17
16
12
11
16
22
21
24
22
22
19
22
29
27
25
24
15
16
21
19
X
646
Lampiran 5
KISI–KISI INSTRUMEN HASIL BELAJAR PADA SUBKONSEP GAYA
Standar Kompetensi: Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar Indikator Aspek Kognitif Jumlah
Soal C1 C2 C3
5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya.
Memetakan gaya-gaya yang ada pada suatu benda. 1, 8, 10
3
Menentukan jenis-jenis gaya yang bekerja pada suatu benda
9 4 2
Menghitung resultan gaya segaris yang searah dan berlawanan arah
12 13, 14 20 4
5.2 Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.
Mendemonstrasikan hukum I, II dan III Newton dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
6, 7 2, 19 4
Membedakan besar gaya gesekan pada berbagai permukaan yang berbeda kekasarannya yaitu pada permukaan benda yang licin, agak kasar, dan kasar
5 17 2
Menunjukkan adanya gaya gesek yang menguntungkan dan merugikan dalam kehidupan sehari-hari
11 1
Membandingkan berat dan massa suatu benda. 15, 18 3, 16 4 Jumlah 8 6 6 20
KISI-KISI, SOAL DAN JENJANG KOGNISI
PADA SUB KONSEP GAYA
Jenis Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
Kelas : VIII (Delapan)
Mata Pelajaran : IPA-Fisika
Semester : Genap / 2 (dua)
Subkonsep Bahasan : Gaya
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Jumlah Soal : 20 Soal
A. Standar Kompetensi:
5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
B. Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya
5. 1. Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya
5. 2. Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari
No No
Soal
Indikator
Soal Soal
Jenjang
Kognisi Penyelesaian
1 1 1. Perhatikan gambar di bawah ini!
Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan gambar di atas: I. Mendorong meja oleh dua orang dengan arah
yang sama tentu akan lebih mudah dibandingkan dengan mendorong meja oleh satu orang.
II. Dua buah gaya atau lebih dapat dijumlahkan III. Benda akan mudah dipindahkan jika gaya
berlawanan IV. Dua buah gaya yang berlawanan dapat di
jumlahkan Pernyataan-pernyataan yang benar mengenai ketiga gambar diatas adalah …. a. I, II dan III c. I, III dan IV b. II, III dan IV d. I, II dan IV
C1 d. I, II dan IV
2 2 2. Andi sedang mendorong dengan gaya tetap F = 60 N 4 buah mobil-mobilan yang berbeda massa seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
m = 0,25 kg m = 0,20 kg 1 3
m = 0, 5 kg m = 0,30 kg 2 4
Mobil manakah yang memiliki percepatan paling besar adalah ? a. 4 c. 2 b. 3 d. 1
C3 b. 3
3 3 3. Sebuah buku bermassa 2 kg. Berapakah berat gaya
buku tersebut jika diketahui kecepatan gravitasi bumi adalah 10 m.s-2 a. 2 c. 12 b. 10 d. 20
C3 d. 20
4 4 4. Gambar di bawah ini merupakan sebuah gaya yang
dilakukan untuk menarik mobil-mobilan
Jika ada penambahan massa pada mobil-mobilan maka yang terjadi adalah…. a. gaya yang dilakukan pada mobil-mobilan akan
berkurang setelah ada penambahan massa b. gaya yang dilakukan sama saja dengan setelah
penambahan massa c. gaya yang dilakukan lebih besar setelah ada
penambahan massa d. penambahan massa tidak mempengaruhi gaya.
C2 c. gaya yang dilakukan lebih besar setelah ada penambahan massa
5 5 5.
Dari contoh gambar diatas mengapa mobil A diam sedangkan mobil B bergerak? a. karena mobil A terjadi gesekan dan B tidak terjadi
gesekan b. karena mobil A di jalan yg kasar sedangkan mobil
B yang licin c. karena mobil A dan B mempunyai kecepatan
yang berbeda d. karena mobil A tidak terjadi gesekan dan mobil B
terjadi gesekan
C2 d. karena mobil A tidak terjadi
gesekan dan mobil B terjadi
gesekan B
A
Permukaan Jalan Licin
Permukaan Jalan Kasar
6 6 6. Andi sedang mengikuti lomba tarik tambang dengan lawan yang mempunyai total gaya 75 N. Ada beberapa teman yang ingin membantu Andi di antaranya: I. Eko mempunyai gaya 25 N II. Deni mempunyai gaya 35 N III. Andri mempunyai gaya 40 N IV. Aris mempunyai gaya 45 N
Jika kelompok Andi ingin memenangkan perlombaan tarik tambang siapa saja yang dipilih oleh Andi a. I dan II c. II dan IV b. I dan III d. III dan IV
C2 d. III dan IV
7 7 7. Perhatikan gambar dibawa ini!
Mobil Agis mogok dan ingin di dorong dengan meminta bantuan beberapa temannya diantaranya: I. Udin mempunyai gaya 40 N II. Aden mempunyai gaya 30 N III. Aris mempunyai gaya 50 N IV. Gugun mempunyai gaya 60 N Agar mobil Agis terdorong dan hanya dua orang saja yang membantu agis siapa saja orang itu? a. I dan II c. I dan IV b. II dan III d. III dan IV
C2 d. III dan IV
8 8 8. Suatu dorongan atau tarikan pada suatu benda disebut ….
a. massa c. kecepatan b. gerak d. gaya
C1 d. gaya
9 9 9. Contoh gaya yang berhubungan dengan gaya tak sentuh adalah .... a. gaya gravitasi, gaya magnet b. gaya magnet, gaya pegas c. gaya pegas, gaya otot d. gaya otot, gaya garavitasi
C1 a. gaya gravitasi, gaya magnet
W= 120 N
10 10 10. Alat yang digunakan untuk mengukur gaya adalah…. a. Neraca tiga lengan b. Neraca pegas c. Neraca empat lengan d. Neraca pasar
C1 b. Neraca pegas
11 11 11. Berikut ini yang tidak termasuk gaya gesek yang menguntungkan…. a. gaya gesek antara permukaaan kaki dengan
permukaan jalan b. ban mobil dibuat bergerigi c. mobil di desain secara modern d. rem karet pada ban sepeda
C1 c. mobil di desain secara modern
12 12 12. Resultan gaya-gaya yang segaris dan berlawanan arah adalah…. a. selisih kedua gaya b. jumlah kedua gaya c. perkalian kedua gaya d. pembagian kedua gaya
C1 a. selisih kedua gaya
13 13 13. Jika pada suatu benda bekerja gaya-gaya seimbang, maka… I. Resultan gaya pada benda harus nol II. Benda itu harus diam III. Benda ini mungkin bergerak dengan kecepatan
tetap IV. Benda ini mungkin bergerak dengan percepatan
tetap Pernyataan diatas yang benar adalah…. a. I, II dan IV c. II dan III b. I, II dan III d. II dan IV
C2 b. I, II dan III
14 14 14. Perhatikan gambar di bawah ini, manakah Resultan gaya terbesar yang dialami oleh benda tersebut….
a.
b.
c.
d.
C2
a.
F1 2N F2 3N F3 2N
F1 2N F2 6N
F1 6N F2 3N F3 2N
F1 8N F2 3N F3 2N
F1 2N F2 6N
15 15 15. Perhatikan tabel berikut ini….
No Massa Berat
1. 2. 3. 4.
Besaran skalar Dipengaruhi gravitasi Besarannya tidak tetap Tidak dipengaruhi gravitasi
Besaran Vektor Tidak dipengaruhi gaya gravitasi Besarannya tetap Dipengaruhi gravitasi
Yang merupakan perbedaan antara massa dan berat benda adalah…. a. 1 dan 2 c. 2 dan 3 b. 1 dan 4 d. 3 dan 4
C1 b. 1 dan 4
16 16 16. Percepatan gravitasi pada planet Mars 3,7 m/s2 dibandingkan dengan massa dan beratnya di bumi, seorang astronot di planet Mars memiliki …. a. massa lebih kecil dan berat lebih kecil b. massa lebih besar dan berat lebih besar c. massa sama dan berat lebih kecil d. massa sama dan berat lebih besar
C3 c. massa sama dan berat lebih kecil
17 17 17. Balok A bermassa 4 kg diletakkan diatas meja datar kasar dengan koefisien gesekan 0,3 seperti gambar dibawah ini.
Bila katrol licin, massa tali diabaikan dan percepatan gravitasi 10 m/s, berapakah massa minimal balok B agar sistem mulai bergerak a. 1,0 kg c. 1,2 kg b. 1,5 kg d. 2,0 kg
C3 c. 1,2 kg
18 18 18. Dalam sistem Internasional massa dan berat mempunyai satuan…. a. Kg dan Kg N b. Kg dan g c. Kg dan Newton d. g dan dyne
C1 c. Kg dan Newton
19 19 19. Jika besarnya percepatan gavitasi 9,8 m/s2 maka benda yang massanya 10 kg akan mempunyai berat…. a. 149 N c. 9,8 N b. 0,0098 N d. 98 N
C3 c. 9,8 N
B
A
20 20 20. Gaya F1, F2, dan F3 bekerja pada balok seperti pada gambar :
Resultan gaya pada gambar di atas memenuhi persamaan a. F1 + F2 + F3 c. F1 – (F2 + F3) b. F3 – (F2 + F1) d. F1 – F2 – F3
C3 b. F3 – (F2 + F1)
F1
F2 F3 1 2
1 2
119
Lampiran 6
INSTRUMEN PENELITIAN
Nama : Nilai :
Kelas :
No. Absen :
Petunjuk :
1. Tuliskan terlebih dahulu identitasmu ditempat yang telah disediakan.
2. Berdoalah dahulu sebelum mengerjakan soal.
3. Pilihlah salah satu jawaban pada a, b, c atau d yang kamu anggap paling
benar
4. Periksalah kembali jawabanmu sebelum diserahkan kepada guru.
Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban a, b, c atau d yang kamu
anggap paling benar !
1. Perhatikan gambar di bawah ini!
Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan gambar di atas: I. Mendorong meja oleh dua orang dengan arah yang sama tentu akan lebih
mudah dibandingkan dengan mendorong meja oleh satu orang. II. Dua buah gaya atau lebih dapat dijumlahkan. III. Benda akan mudah dipindahkan jika gaya berlawanan. IV. Dua buah gaya yang berlawanan dapat di jumlahkan. Pernyataan-pernyataan yang benar mengenai ketiga gambar diatas adalah …. a. I, II dan III c. I, III dan IV b. II, III dan IV d. I, II dan IV
120
2. Andi sedang mencoba 4 buah mobil-mobilan yang berbeda seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
m = 0,25 kg m = 0,20 kg 1 3
m = 0,5 kg m = 0,30 kg 2 4
Mobil manakah yang memiliki percepatan paling besar jika gaya yang diberikan Andi 60 N ? a. 4 c. 2 b. 3 d. 1
3. Sebuah buku bermassa 2 kg. Berapakah berat gaya buku tersebut jika diketahui percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2 a. 2 c. 12 b. 10 d. 20
4. Gambar di bawah ini merupakan sebuah gaya yang dilakukan untuk menarik mobil-
mobilan.
Jika ada penambahan massa pada mobil-mobilan maka yang terjadi adalah…. a. gaya yang dilakukan pada mobil-mobilan akan berkurang setelah ada
penambahan massa b. gaya yang dilakukan sama saja dengan setelah penambahan massa c. gaya yang dilakukan lebih besar setelah ada penambahan massa d. penambahan massa tidak mempengaruhi gaya.
121
5. A B
Dari contoh gambar diatas mengapa mobil A diam sedangkan mobil B bergerak? a. karena mobil A terjadi gesekan dan B tidak terjadi gesekan b. karena mobil A di jalan yg kasar sedangkan mobil B yang licin c. karena mobil A dan B mempunyai kecepatan yang berbeda d. karena mobil A tidak terjadi gesekan dan mobil B terjadi gesekan
6. Andi sedang mengikuti lomba tarik tambang dengan lawan yang mempunyai total gaya 75 N. Ada beberapa teman yang ingin membantu Andi di antaranya: I. Eko mempunyai gaya 25 N II. Deni mempunyai gaya 35 N III. Andri mempunyai gaya 40 N IV. Aris mempunyai gaya 45 N
Jika kelompok Andi ingin memenangkan perlombaan tarik tambang siapa saja yang dipilih oleh Andi a. I dan II c. II dan IV b. I dan III d. III dan IV
7. Perhatikan gambar dibawa ini! W= 120 N
Permukaan Jalan Licin
Permukaan Jalan Kasar
122
Mobil Agis mogok dan ingin di dorong dengan meminta bantuan beberapa temannya diantaranya: I. Udin mempunyai gaya 40 N II. Aden mempunyai gaya 30 N III. Aris mempunyai gaya 50 N IV. Gugun mempunyai gaya 60 N Agar mobil Agis terdorong dan hanya dua orang saja yang membantu agis siapa saja orang itu? a. I dan II c. I dan IV b. II dan III d. III dan IV
8. Suatu dorongan atau tarikan pada suatu benda disebut …. a. massa c. kecepatan b. gerak d. gaya
9. Contoh gaya yang berhubungan dengan gaya tak sentuh adalah....
a. gaya gravitasi, gaya magnet c. gaya pegas, gaya otot b. gaya magnet, gaya pegas d. gaya otot, gaya garavitasi
10. Alat yang digunakan untuk mengukur gaya adalah…. a. Neraca tiga lengan c. Neraca empat lengan b. Neraca pegas d. Neraca pasar
11. Berikut ini yang tidak termasuk gaya gesek yang menguntungkan….
a. gaya gesek antara permukaaan kaki dengan permukaan jalan b. ban mobil dibuat bergerigi c. mobil di desain secara modern d. rem karet pada ban sepeda
12. Resultan gaya-gaya yang segaris dan berlawanan arah adalah…. a. selisih kedua gaya c. perkalian kedua gaya b. jumlah kedua gaya d. pembagian kedua gaya
13. Jika pada suatu benda bekerja gaya-gaya seimbang, maka…
I. Resultan gaya pada benda harus nol II. Benda itu harus diam III. Benda ini mungkin bergerak dengan kecepatan tetap IV. Benda ini mungkin bergerak dengan percepatan tetap Pernyataan diatas yang benar adalah…. a. I, II dan IV c. II dan III b. I, II dan III d. II dan IV
14. Perhatikan gambar di bawah ini, manakah Resultan gaya terbesar yang dialami oleh benda tersebut….
a. c.
b. d.
F1 2N F2 3N F3 2N
F1 2N F2 6N F1 6N F2 3N F3 2N
F1 8N F2 3N F3 2N
123
15. Perhatikan tabel berikut ini….
No Massa Berat
1. 2. 3. 4.
Besaran scalar Dipengaruhi gaya gravitasi Besarannya tidak tetap Tidak dipengaruhi gravitasi
Besaran vektor Tidak dipengaruhi gaya gravitasi Besarannya tetap Dipengaruhi gravitasi
Yang merupakan perbedaan antara massa dan berat benda adalah…. a. 1 dan 2 c. 2 dan 3 b. 1 dan 4 d. 3 dan 4
16. Percepatan gravitasi pada planet Mars 3,7 m/s2 dibandingkan dengan massa dan beratnya di bumi, seorang astronot di planet Mars memiliki ….
a. massa lebih kecil dan berat lebih kecil b. massa lebih besar dan berat lebih besar c. massa sama dan berat lebih kecil d. massa sama dan berat lebih besar
17. Balok B bermassa 4 kg diletakkan diatas meja datar kasar dengan koefisien gesekan 0,3 seperti gambar dibawah ini.
Bila katrol licin, massa tali diabaikan dan percepatan gravitasi 10 m/s, berapakah massa minimal balok B agar sistem mulai bergerak a. 1,0 kg c. 1,2 kg b. 1,5 kg d. 2,0 kg
18. Dalam sistem Internasional massa dan berat mempunyai satuan…. a. Kg dan Kg N c. Kg dan Newton b. Kg dan g d. g dan dyne
19. Jika percepatan gravitasi bumi adalah 9,8 m/s2 maka berat 6 kg beras adalah….
a. 49 N c. 58,8 N b. 54,6 N d. 60 N
20. Rumus resultan gaya pada gambar dibawah ini adalah….
a. F1 + F2 + F3 c. F1 – (F2 + F3) b. F3 – (F2 + F1) d. F1 – F2 – F3
B
A
F1
F2 F3
1 2
1 2
124
Lampiran 7
Kunci Jawaban Instrumen
1. D
2. B
3. D
4. C
5. D
6. D
7. D
8. D
9. A
10. B
11. C
12. A
13. B
14. A
15. B
16. C
17. C
18. C
19. C
20. B
125
Lampiran 8
HASIL UJI NORMALITAS.
Daftar Nama Dan Nilai
Eksperimen Kontrol
No Nama Nilai
No Nama Nilai
Pre test
Post test
Pre test
Post test
1 M. Irvan Maulana 15 55 1 Afriyana Sari 15 40 2 Ahmad Wildan N 15 60 2 Mei Eki Gintari 15 45 3 Lilis Hermawati 15 65 3 Tata Iman M 20 45 4 Tiara Agustin 15 65 4 Aldi Ramadhan 25 50 5 Indri Apriyani 20 65 5 M. Aldi Darma 25 50 6 Fachrika Wulandari 20 65 6 Cindi Pamela 25 50 7 Nabila Fauzan 20 65 7 Erica Diah Aryani 25 50 8 M. Rojuli 20 70 8 Diela Elandini 25 50 9 Larasati Wulandari 25 70 9 Maya Amanda 25 55 10 Gita Khoirunnisa 25 70 10 Eny Susanti 25 55 11 Munawaroh 25 70 11 Silvi Handayani 30 55 12 Indra Helvian 25 75 12 Guntur Tri P 30 60 13 Fery Dwi Aprilian 25 75 13 Zudi Hirkuto 30 60 14 Intan Rahayu 30 75 14 Iin Indahwati 35 60 15 Julianariang 30 75 15 Kusuma Anggraini 35 60 16 Rohilah 30 80 16 Candra Hadi 35 65 17 Karima Aida Fitri 35 80 17 M. Warrisman 35 65 18 Adinda Nabilah 35 80 18 Alan Muhtar M 35 65 19 Dwi Apriyani 35 80 19 Anisa Feronika 40 65 20 M. Rafiq 35 80 20 Noval Firmansyah 40 65 21 Andika Dwi Putra 40 80 21 Rindi Oktapiani 40 65 22 Herlin Anas 40 80 22 Yuwanda R 40 70 23 Gilang Ramadhan 40 85 23 Susilawati 40 70 24 M. Fikri 40 85 24 Bagas Prasetya 40 70 25 Feriza Ramadhana 40 85 25 Wilda Khoiriyah 45 70 26 Rafiqoh 40 85 26 Winda Feibi Zanty 45 70 27 Untari Widura 45 85 27 Zakaria 45 75 28 Sairoh 45 90 28 Yulya 45 80 29 Juniansyah 45 95 29 Harfi Andra 55 80 30 Dela Riski Septiani 45 95 30 Fathurrahman 55 80
126
A. Uji Normalitas dengan Chi-Kuadrat (x2)
a. Data skor pretest siswa kelas eksperimen
15 15 15 15 20 20 20 20 25 25
25 25 25 30 30 30 35 35 35 35
40 40 40 40 40 40 45 45 45 55
1) Distribusi Frekuensi
a) Menentukan skor besar dan kecil
Skor terbesar = 55
Skor terkecil = 15
b) Menentukan Range (R)
R = skor terbesar – skor terkecil
R = 55 - 15= 40
c) Menentukan banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 (1,477)
= 1 + 4.87 = 5,87 dibulatkan menjadi 6
d) Menentukan panjang kelas (i)
I = 6
40=BK
R= 6,67 dibulatkan menjadi 7
Tabel Distribusi Frekuensi
No Kelas
Interval f
Nilai Tengah (xi)
xi2 f.xi f.xi2
1 15 – 21 8 18 324 144 2.592 2 22 – 28 5 25 625 125 3.125 3 29 – 35 7 32 1.024 224 7.168 4 36 – 42 6 39 1.521 234 9.126 5 43 – 49 3 47 2.209 141 6.627 6 50 – 56 1 54 2.916 54 2.916
Jumlah 30 922 31.554
127
e) Menentukan nilai rata-rata ( )X
X = n
fXi∑ = 30
922 = 30,73
f) Simpangan Baku (Standar Deviasi)
S = )1.(
)(. 22
−−∑ ∑
nn
fXfXin
= )130(30
)922(554.3130 2
−−
x
x =
870
534.96 = 96,110 = 10,53
2) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
a) Menentukan batas kelas, yaitu:
14,5 21,5 28,5 35,5 42,5 49,5 56,5
b) Mencari nilai Z-Score untuk batas kelas interval dengan rumus
Z = S
XBataskelas −
Perhitungan :
Z1 = 53,10
73,305.14 − = -1,54
Z2 = 53,10
73,305.21 −= - 0,87
Z3 = 53,10
73,305.28 −= - 0,20
Z4 = 53,10
73,305.35 − = 0,45
Z5 = 53,10
73,305.42 − = 1,11
Z6 = 53,10
73,305.49 − = 1,78
Z7 = 53,10
73,305.56 −= 2,44
128
c) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z, didapat:
0,4382 0,3078 0,0793 0,1736 0,3665 0,4625 0,4927
d) Mencari luas tiap kelas interval:
0,4382 – 0,3078 = 0,1304
0,3078 – 0,0793 = 0,2285
0,0793 + 0,1736 = 0,2529
0,3665 – 0,1736 = 0,1929
0,4625 – 0,3665 = 0,0960
0,4927 – 0,4625 = 0,0302
e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe)
0,1304 x 30 = 3,912
0,2285 x 30 = 6,855
0,2529 x 30 = 7,587
0,1929 x 30 = 5,787
0,0960 x 30 = 2,880
0,0302 x 30 = 0,906
No. Batas Kelas
Z Luas 0 – Z Luas Tiap Kelas Interval
Fe f0
1 14,5 1,54 0,4382 0,1304 3,912 8
2 21,5 0,87 0,3078 0,2285 6,855 5
3 28,5 0,20 0,0793 0,2529 7,587 7
4 35,5 0,45 0,1736 0,1929 5,787 6
5 42,5 1,11 0,3665 0,0960 2,880 3
6 49,5 1,78 0,4625 0,0302 0,906 1
Jumlah 30
129
f) Mencari chi – kuadrat hitung (x2 hitung)
X2 = ∑=
−k
i fe
fefo
1
2)(
Perhitungan :
X2 = 912,3
)912,38( 2− +
885,6
)855,65( 2− +
587,7
)587,77( 2−+
787,5
)787,56( 2− +
880,2
)880,23( 2− +
906,0
)906,01( 2−
= 4,271 + 0,501 + 0,045 + 0,007 + 0,005 + 0,009
= 4,901
Nilai x2 tabel untuk α =0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 = 5
pada tabel chi-kuadrat didapat, x2 tabel = 11,070
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika X2 hitung ≥ X2 tabel berarti distribusi data tidak normal
Jika X2 hitung ≤ X2
tabel berarti distribusi data normal
Dari perhitungan didapat:
X2 hitung = 4,901 dan X2 tabel = 11,070
Jadi, X2 hitung < X2 tabel, artinya data berdistribusi normal
b. Data skor pretest siswa kelas kontrol
15 15 20 25 25 25 25 25 25 25
30 30 30 35 35 35 35 35 40 40
40 40 40 40 45 45 45 45 55 55
1) Distribusi Frekuensi
a) Menentukan skor besar dan kecil
Skor terbesar = 55
Skor terkecil = 15
b) Menentukan Range (R)
R = Skor terbesar – skor terkecil
R = 55 – 15 = 40
130
c) Menentukan banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 (1,477)
= 1 + 4.87 = 5,87 = 6
d) Menentukan panjang kelas (i)
I = 6
40=BK
R= 6,67 dibulatkan menjadi 7
Tabel distribusi frekuensi
No Kelas Interval f Nilai Tengah
(xi) xi2 f.xi f.xi2
1 15 – 21 3 18 324 54 972
2 22 – 28 7 25 625 175 4.375
3 29 – 35 8 32 1.024 256 8.192
4 36 – 42 6 39 1.521 234 9.126
5 43 – 49 4 47 2.209 188 8.836
6 50 – 56 2 54 2.916 108 5.832
Jumlah 30 1015 37.333
e) Menentukan harga mean ( )X
X = n
Xif∑ . =
30
015.1 = 33.83
f) Simpangan Baku (Standar Deviasi)
S = )1.(
).(.. 22
−−∑ ∑
nn
XfXifn
= )130(30
)015.1(333.3730 2
−−
x
x =
870
765.89 = 18,103 = 10.15
131
2) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
a) Menentukan batas kelas, yaitu :
14,5 21,5 28,5 35,5 42,5 49,5 56,5
b) Mencari nilai Z-Score untuk batas kelas interval dengan rumus
Z = S
XBataskelas −
Perhitungan :
Z1 = 15,10
83,335.14 − = - 1.90
Z2 = 15,10
83,335.21 −= - 1.21
Z3 = 15,10
83,335.28 −= - 0.52
Z4 = 15,10
83,335.35 − = 0.16
Z5 = 15,10
83,335.42 − = 0.85
Z6 = 15,10
83,335.49 − = 1.54
Z7 = 15,10
83,335.56 −= 2.23
c) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z, didapat:
0.4713 0.3869 0.1985 0.0636 0.3023 0.4382 0.4871
d) Mencari luas tiap kelas interval:
0.4713 – 0.3869 = 0.0844
0.3869 – 0.1985 = 0.1884
0.1985 + 0.0636 = 0.2621
0.3023 – 0.0636 = 0.2387
0.4382 – 0.3023 = 0.1359
0.4871 – 0.4382 = 0.0489
132
e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe)
0.0844 x 30 = 2.532
0.1884 x 30 = 5.652
0.2621 x 30 = 7.863
0.2387 x 30 = 7.161
0.1359 x 30 = 4.077
0.0489 x 30 = 1.467
No. Batas Kelas
Z Luas 0 –
Z Luas Tiap
Kelas Interval Fe f0
1 14.5 1.90 0.4713 0.0844 2.532 3
2 21.5 1.21 0.3869 0.1884 5.652 7
3 28.5 0.52 0.1985 0.2621 7.863 8
4 35.5 0.16 0.0636 0.2387 7.161 6
5 42.5 0.85 0.3023 0.1359 4.077 4
6 49.5 1.54 0.4382 0.0489 1.467 2
Jumlah 30
f) Mencari chi – kuadrat hitung (x2 hitung)
X2 = ∑=
−k
i fe
fefo
1
2)(
Perhitungan :
X2 = 532,2
)532,23( 2− +
652,5
)652,57( 2−+
863,7
)863.78( 2−+
161,7
)161.76( 2−+
077,4
)077.44( 2−+
467,1
)467,12( 2−
= 0,086 + 0,321 + 0,002 + 0,188 + 0,001 + 0,284
= 0,882
133
Nilai x2 tabel untuk α =0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 =
5 pada tabel chi-kuadrat didapat, x2 tabel = 11,070
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika X2 hitung ≥ X2 tabel berarti distribusi data tidak normal
Jika X2 hitung ≤ X2
tabel berarti distribusi data normal
Dari perhitungan didapat:
X2 hitung = 0,882 dan X2 tabel = 11,070
Jadi, X2 hitung < X2 tabel, artinya data berdistribusi normal
c. Data skor posttest siswa kelas eksperimen
55 60 65 65 65 65 65 70 70 70
70 75 75 75 75 80 80 80 80 80
80 80 85 85 85 85 85 90 95 95
1) Distribusi Frekuensi
a) Menentukan skor besar dan kecil
Skor terbesar = 95
Skor terkecil = 55
b) Menentukan Rentangan (R)
R = Skor terbesar – Skor terkecil
R = 95 – 55 = 40
c) Menentukan banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 ( 1,477)
= 1 + 4,87
= 5,87 dibulatkan menjadi 6
d) Menentukan panjang kelas (i)
I = 6
40=BK
R= 6,67 dibulatkan menjadi 7
134
Tabel Distribusi Frekuensi
N
o Kelas Interval f Nilai Tengah (xi) xi2 Fxi fxi2
1 55 – 61 2 58 3.364 116 6.728
2 62 – 68 5 65 4.225 325 21.125
3 69 – 75 8 72 5.184 576 41.472
4 76 – 82 7 79 6.241 553 43.687
5 83 – 89 5 86 7.396 430 36.980
6 90 – 96 3 93 8.649 279 25.947
Jumlah 30 2279 175.939
e) Menentukan harga mean ( )X
X = n
fXi∑ = 30
2279 = 75,97
f) Simpangan Baku (standar Deviasi)
S = )1.(
)(. 22
−−∑ ∑
nn
fXfXin
= )130(30
)2279(939.17530 2
−−
x
x =
870
329.84 = 93,96 = 9,85
2) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara :
a) Menentukan batas kelas, yaitu :
54,5 61,5 68,5 75,5 82,5 89,5 95.5
b) Mencari nilai Z-Score untuk batas kelas interval dengan rumus
Z = S
XBataskelas −
135
Perhitungan :
Z1 = 85,9
97,755,54 − = -2,17
Z2 = 85,9
97,755,61 −= -1,46
Z3 = 85,9
97,755,68 −= - 0,75
Z4 = 85,9
97,755,75 − = 0,04
Z5 = 85,9
97,755,82 − = 0,66
Z6 = 85,9
97,755,89 − = 1,37
Z7 = 85,9
97,755,95 − = 1.98
c) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z, didapat:
0,4850 0,4279 0,2734 0,0160 0,2454 0,4147 0,4761
d) Mencari luas tiap kelas interval:
0,4850 – 0,4279 = 0,0571
0,4279 – 0,2734 = 0,1545
0,2734 + 0,0160 = 0,2894
0,2454 – 0,0160 = 0,2294
0,4147 – 0,2454 = 0,1693
0,4761 – 0,4147 = 0,0614
e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe)
0,0571 x 30 = 1,713
0,1545 x 30 = 4,635
0,2894 x 30 = 8,682
0,2294 x 30 = 6,882
0,1693 x 30 = 5,079
0,0614 x 30 = 1,842
136
No. Batas Kelas
Z Luas 0 –
Z Luas Tiap
Kelas Interval fe f0
1 54.5 2.17 0.4850 0.0571 1.713 2
2 61.5 1.46 0.4279 0.1545 4.635 5
3 68.5 0.75 0.2734 0.2894 8.682 8
4 75.5 0.04 0.0160 0.2294 6.882 7
5 82.5 0.66 0.2454 0.1693 5.079 5
6 89.5 1.37 0.4147 0.0614 1.842 3
Jumlah 30
f) Mencari chi – kuadrat hitung (x2 hitung)
X2 = ∑=
−k
i fe
fefo
1
2)(
Penghitungan :
X2 = 713,1
)713,12( 2− +
635,4
)635,45( 2− +
682,8
)682,88( 2−+
882,6
)882,67( 2− +
079,5
)079,55( 2− +
842,1
)842,13( 2−
= 0,048 + 0,028 + 0,053 + 0,002 + 0,001 + 0,727
= 0,859
Nilai x2 tabel untuk α =0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 = 5
pada tabel chi-kuadrat didapat, x2 tabel = 11,070
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika X2 hitung ≥ X2 tabel berarti distribusi data tidak normal
Jika X2 hitung ≤ X2
tabel berarti distribusi data normal
Dari perhitungan didapat:
X2 hitung = 0,859 dan X2 tabel = 11,070
Jadi, X2 hitung < X2 tabel, artinya data berdistribusi normal
137
d. Data skor posttest siswa kelas kontrol
40 45 45 50 50 50 50 50 55 55
55 60 60 60 60 65 65 65 65 65
65 70 70 70 70 70 75 80 80 80
1) Distribusi Frekuensi
a) Menentukan skor besar dan kecil
Skor terbesar = 80
Skor terkecil = 40
b) Menentukan Rentangan (R)
R = Skor terbesar – skor terkecil
R = 80 – 40 = 40
c) Menentukan banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 ( 1,477)
= 5,87 dibulatkan menjadi 6
d) Menentukan panjang kelas (i)
I = 6
40=BK
R= 6,67 dibulatkan menjadi 7
Tabel distribusi frekuensi
N
o Kelas
Interval f Nilai Tengah
(xi) Xi2 Fxi fxi2
1 40 – 46 3 43 1.849 129 5.547
2 47 – 53 5 50 2.500 250 12.500
3 54 – 60 7 57 3.249 399 22.743
4 61 – 67 6 64 4.096 384 24.576
5 68 – 74 5 71 5.041 355 25.205
6 75 – 81 4 78 6.084 312 24.336
Jumlah 30 22.819 1.829 114.907
138
e) Menentukan harga mean ( )X
X = n
fXi∑ = 30
829.1 = 60,96
f) Simpangan Baku (Standar Deviasi)
S = )1.(
)(. 22
−−∑ ∑
nn
fXfXin
= )130(30
)829.1(907.11430 2
−−
x
x
= 870
969.101
= 21,117
= 10,83
2) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara :
a) Menentukan batas kelas, yaitu:
39.5 46.5 53.5 60.5 67.5 74.5 81.5
b) Mencari nilai Z-Score untuk batas kelas interval dengan rumus
Z = S
XBataskelas −
Perhitungan :
Z1 = 83,10
96,605,39 − = - 1,98
Z2 = 83,10
96,605,46 −= - 1,33
Z3 = 83,10
96,605,53 −= - 0,68
Z4 = 83,10
96,605,60 − = 0,04
Z5 = 83,10
96,605,67 − = 0,60
139
Z6 = 83,10
96,605,74 − = 1,25
Z7 = 83,10
96,605,81 −= 1,89
c) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z, didapat:
0.4761 0.4082 0.2517 0.0160 0.2258 0.3944 0.4706
d) Mencari luas tiap kelas interval:
0,4761 – 0,4082 = 0,0679
0,4082 – 0,2517 = 0,1565
0,2517 + 0,0160 = 0,2677
0,2258 – 0,0160 = 0,2098
0,3944 – 0,2258 = 0,1686
0,4706 – 0,3944 = 0,0762
e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe)
0,0679 x 30 = 2,037
0,1565 x 30 = 4,695
0,2677 x 30 = 8,031
0,2098 x 30 = 6,294
0,1686 x 30 = 5,058
0,0762 x 30 = 2,286
No. Batas Kelas
Z Luas 0 –
Z Luas Tiap
Kelas Interval fe F0
1 39.5 1.98 0.4761 0.0679 2.037 3
2 46.5 1.33 0.4082 0.1565 4.695 5
3 53.5 0.68 0.2517 0.2677 8.031 7
4 60.5 0.04 0.0160 0.2098 6.294 6
5 67.5 0.60 0.2258 0.1686 5.058 5
6 74.5 1.25 0.3944 0.0116 2.286 4
Jumlah 30
140
f) Mencari chi – kuadrat hitung (x2 hitung)
X2 = ∑=
−k
i fe
fefo
1
2)(
Perhitungan :
X2 = 037,2
)037,23( 2− +
695,4
)695,45( 2− +
031,8
)031,87( 2− +
294,6
)294,66( 2− +
058,5
)058,55( 2−+
286,2
)286,24( 2−
= 0,455 + 0,019 + 0,132 + 0,013 + 0,0006 + 1,286
= 1,905
Nilai x2 tabel untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 = 5
pada tabel chi-kuadrat didapat, x2 tabel = 11,070
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika X2 hitung ≥ X2 tabel berarti distribusi data tidak normal
Jika X2 hitung ≤ X2
tabel berarti distribusi data normal
Dari perhitungan didapat:
X2 hitung = 1,905 dan X2 tabel = 11,070
Jadi, X2 hitung < X2 tabel, artinya data berdistribusi normal
141
Lampiran 9
HASIL UJI HOMOGENITAS
A. Uji Homogenitas Pretest
Uji homogenitas pretest penelitian ini menggunakan Uji-Fisher dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menghitung rata-rata
2. Menentukan selisih ( ) ( ),....21 XXXX −⋅−
3. Menjumlahkan kuadrat tersebut
4. Jumlah tersebut dibagi n -1
5. Menentukan F hitung
6. Menentukan derajat kebebasan
7. Menentukan ( ) ( )( )21,05.0 bddbFF tabeltabel ⋅= α
8. Interpretasi data
9. tabelhitung FFjikaH <=0 , maka data tersebut bersifat homogen
tabelhitunga FFjikaH >= , maka data tersebut bersifat tidak homogen
142
Tabel Uji Homogenitas Pretest
No X X ( )XX − ( )2XX − Y Y ( )YY − ( )2
YY −
1 15 30.5 -15.5 240.25 15 34 -19 361 2 15 30.5 -15.5 240.25 15 34 -19 361 3 15 30.5 -15.5 240.25 20 34 -14 196 4 15 30.5 -15.5 240.25 25 34 -9 81 5 20 30.5 -10.5 110.25 25 34 -9 81 6 20 30.5 -10.5 110.25 25 34 -9 81 7 20 30.5 -10.5 110.25 25 34 -9 81 8 20 30.5 -10.5 110.25 25 34 -9 81 9 25 30.5 -5.5 30.25 25 34 -9 81 10 25 30.5 -5.5 30.25 25 34 -9 81 11 25 30.5 -5.5 30.25 30 34 -4 16 12 25 30.5 -5.5 30.25 30 34 -4 16 13 25 30.5 -5.5 30.25 30 34 -4 16 14 30 30.5 -0.5 0.25 35 34 1 1 15 30 30.5 -0.5 0.25 35 34 1 1 16 30 30.5 -0.5 0.25 35 34 1 1 17 35 30.5 4.5 20.25 35 34 1 1 18 35 30.5 4.5 20.25 35 34 1 1 19 35 30.5 4.5 20.25 40 34 6 36 20 35 30.5 4.5 20.25 40 34 6 36 21 40 30.5 9.5 90.25 40 34 6 36 22 40 30.5 9.5 90.25 40 34 6 36 23 40 30.5 9.5 90.25 40 34 6 36 24 40 30.5 9.5 90.25 40 34 6 36 25 40 30.5 9.5 90.25 45 34 11 121 26 40 30.5 9.5 90.25 45 34 11 121 27 45 30.5 14.5 210.25 45 34 11 121 28 45 30.5 14.5 210.25 45 34 11 121 29 45 30.5 14.5 210.25 55 34 21 441 30 45 30.5 14.5 210.25 55 34 21 441 ∑ 915 3017.5 1020 3120
143
1. ( )
1
22
−−Σ=
n
XXS x
05.104
29
5.3017
2
2
=
=
x
x
S
S
2. ( )
12
−−Σ=
n
YYS y
59.107
29
3120
2
2
=
=
y
y
S
S
3. Menentukan derajat kebebasan
Penyebut : dk2 = n-1 = 30 – 1 = 29
Pembilang : dk1 = n-1 = 30 – 1 = 29
4. Menentukan F hitung
03.105.104
59.107
2
2
=
=
=
hitung
hitung
x
yhitung
F
F
S
SF
5. Menetukan F tabel
Untuk dk penyebut 29 dan dk pembilang 29 pada taraf signifikan 05,0=α
dari tabel distribusi F tidak didapatkan, maka dilakukan interpolasi:
Dari tabel ( )29:24;05,0 =dkF adalah 1.90 dan ( )29:30;05,0 =dkF adalah 1.85, maka:
( )( ) ( )
892,1635,11
685,150,9
1585,1190,15
29:28;05.0
=
=+=
+×+×==
tabel
tabel
dktabel
F
F
FF
Jadi 892,1=tabelF
Karena tabelhitung FF < maka 0H ditolak yang berarti bahwa kedua data
merupakan variansi populasi yang homogen.
144
B. Uji Homogenitas Posttest
Uji homogenitas posttest penelitian ini menggunakan Uji-Fisher dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menghitung rata-rata
2. Menentukan selisih ( ) ( ),....21 XXXX −⋅−
3. Menjumlahkan kuadrat tersebut
4. Jumlah tersebut dibagi n -1
5. Menentukan F hitung
6. Menentukan derajat kebebasan
7. Menentukan ( ) ( )( )21,05.0 bddbFF tabeltabel ⋅= α
8. Interpretasi data
9. tabelhitung FFjikaH <=0 , maka data tersebut bersifat homogen
tabelhitunga FFjikaH >= , maka data tersebut bersifat tidak homogen
145
Tabel Uji Homogenitas Posttest
No X X ( )XX − ( )2XX − Y Y ( )YY − ( )2
YY −
1 55 76.17 -21.17 448.169 40 61.33 -21.33 454.969 2 60 76.17 -16.17 261.469 45 61.33 -16.33 266.669 3 65 76.17 -11.17 124.769 45 61.33 -16.33 266.669 4 65 76.17 -11.17 124.769 50 61.33 -11.33 128.369 5 65 76.17 -11.17 124.769 50 61.33 -11.33 128.369 6 65 76.17 -11.17 124.769 50 61.33 -11.33 128.369 7 65 76.17 -11.17 124.769 50 61.33 -11.33 128.369 8 70 76.17 -6.17 38.069 50 61.33 -11.33 128.369 9 70 76.17 -6.17 38.069 55 61.33 -6.33 40.069 10 70 76.17 -6.17 38.069 55 61.33 -6.33 40.069 11 70 76.17 -6.17 38.069 55 61.33 -6.33 40.069 12 75 76.17 -1.17 1.369 60 61.33 -1.33 1.769 13 75 76.17 -1.17 1.369 60 61.33 -1.33 1.769 14 75 76.17 -1.17 1.369 60 61.33 -1.33 1.769 15 75 76.17 -1.17 1.369 60 61.33 -1.33 1.769 16 80 76.17 3.83 14.669 65 61.33 3.67 13.469 17 80 76.17 3.83 14.669 65 61.33 3.67 13.469 18 80 76.17 3.83 14.669 65 61.33 3.67 13.469 19 80 76.17 3.83 14.669 65 61.33 3.67 13.469 20 80 76.17 3.83 14.669 65 61.33 3.67 13.469 21 80 76.17 3.83 14.669 65 61.33 3.67 13.469 22 80 76.17 3.83 14.669 70 61.33 8.67 75.169 23 85 76.17 8.83 77.969 70 61.33 8.67 75.169 24 85 76.17 8.83 77.969 70 61.33 8.67 75.169 25 85 76.17 8.83 77.969 70 61.33 8.67 75.169 26 85 76.17 8.83 77.969 70 61.33 8.67 75.169 27 85 76.17 8.83 77.969 75 61.33 13.67 186.869 28 90 76.17 13.83 191.269 80 61.33 18.67 348.569 29 95 76.17 18.83 354.569 80 61.33 18.67 348.569 30 95 76.17 18.83 354.569 80 61.33 18.67 348.569 ∑ 2285 2884.17 1840 3446.67
146
1. ( )
1
22
−−Σ=
n
XXS x
45,99
29
17,884.2
2
2
=
=
x
x
S
S
2. ( )
12
−−Σ=
n
YYS y
85,118
29
7,446.2
2
2
=
=
y
y
S
S
3. Menentukan derajat kebebasan
Penyebut : dk2 = n-1 = 30 – 1 = 29
Pembilang : dk1 = n-1 = 30 – 1 = 29
4. Menentukan F hitung
195,1
45,99
85,118
2
2
=
=
=
hitung
hitung
x
yhitung
F
F
S
SF
5. Menetukan F tabel
Untuk dk penyebut 29 dan dk pembilang 29 pada taraf signifikan 05,0=α
dari tabel distribusi F tidak didapatkan, maka dilakukan interpolasi:
Dari tabel ( )29:28;05,0 =dkF adalah 1.90 dan ( )29:40;05,0 =dkF adalah 1.85, maka:
( )( ) ( )
892,1635,11
685,150,9
1585,1190,15
29:28;05.0
=
=+=
+×+×==
tabel
tabel
dktabel
F
F
FF
Jadi 892,1=tabelF
147
Karena tabelhitung FF < maka 0H ditolak yang berarti bahwa kedua data
merupakan variansi populasi yang homogen.
C. Uji Homogenitas Gabungan
Uji homogenitas gabungan penelitian ini menggunakan Uji-Fisher dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menghitung rata-rata
2. Menentukan selisih ( ) ( ),....21 XXXX −⋅−
3. Menjumlahkan kuadrat tersebut
4. Jumlah tersebut dibagi n -1
5. Menentukan F hitung
6. Menentukan derajat kebebasan
7. Menentukan ( ) ( )( )21,05.0 bddbFF tabeltabel ⋅= α
8. Interpretasi data
9. tabelhitung FFjikaH <=0 , maka data tersebut bersifat homogen
tabelhitunga FFjikaH >= , maka data tersebut bersifat tidak homogen
148
Tabel Uji Homogenitas Gabungan
No X X ( )XX − ( )2XX − Y Y ( )YY − ( )2
YY −
1 15 53,33 -38,33 1469,19 15 47,7 -32,7 1069,29 2 15 53,33 -38,33 1469,19 15 47,7 -32,7 1069,29 3 15 53,33 -38,33 1469,19 20 47,7 -27,7 767,29 4 15 53,33 -38,33 1469,19 25 47,7 -22,7 515,29 5 20 53,33 -33,33 1110,89 25 47,7 -22,7 515,29 6 20 53,33 -33,33 1110,89 25 47,7 -22,7 515,29 7 20 53,33 -33,33 1110,89 25 47,7 -22,7 515,29 8 20 53,33 -33,33 1110,89 25 47,7 -22,7 515,29 9 25 53,33 -28,33 802,59 25 47,7 -22,7 515,29 10 25 53,33 -28,33 802,59 25 47,7 -22,7 515,29 11 25 53,33 -28,33 802,59 30 47,7 -17,7 313,29 12 25 53,33 -28,33 802,59 30 47,7 -17,7 313,29 13 25 53,33 -28,33 802,59 30 47,7 -17,7 313,29 14 30 53,33 -20,33 544,29 35 47,7 -12,7 161,29 15 30 53,33 -20,33 544,29 35 47,7 -12,7 161,29 16 30 53,33 -20,33 544,29 35 47,7 -12,7 161,29 17 35 53,33 -18,33 335,99 35 47,7 -12,7 161,29 18 35 53,33 -18,33 335,99 35 47,7 -12,7 161,29 19 35 53,33 -18,33 335,99 40 47,7 -7,7 59,29 20 35 53,33 -18,33 335,99 40 47,7 -7,7 59,29 21 40 53,33 -13,33 177,69 40 47,7 -7,7 59,29 22 40 53,33 -13,33 177,69 40 47,7 -7,7 59,29 23 40 53,33 -13,33 177,69 40 47,7 -7,7 59,29 24 40 53,33 -13,33 177,69 40 47,7 -7,7 59,29 25 40 53,33 -13,33 177,69 45 47,7 -2,7 7,29 26 40 53,33 -13,33 177,69 45 47,7 -2,7 7,29 27 45 53,33 -8,33 69,39 45 47,7 -2,7 7,29 28 45 53,33 -8,33 69,39 45 47,7 -2,7 7,29 29 45 53,33 -8,33 69,39 55 47,7 7,3 53,29 30 45 53,33 -8,33 69,39 55 47,7 7,3 53,29 31 55 53,33 1,67 2,79 40 47,7 -7,7 59,29 32 60 53,33 6,67 44,49 45 47,7 -2,7 7,29 33 65 53,33 11,67 136,19 45 47,7 -2,7 7,29 34 65 53,33 11,67 136,19 50 47,7 2,3 5,29 35 65 53,33 11,67 136,19 50 47,7 2,3 5,29 36 65 53,33 11,67 136,19 50 47,7 2,3 5,29 37 65 53,33 11,67 136,19 50 47,7 2,3 5,29 38 70 53,33 16,67 277,89 50 47,7 2,3 5,29
149
39 70 53,33 16,67 277,89 55 47,7 7,3 53,29 40 70 53,33 16,67 277,89 55 47,7 7,3 53,29 41 70 53,33 16,67 277,89 55 47,7 7,3 53,29 42 75 53,33 21,67 469,59 60 47,7 12,3 151,29 43 75 53,33 21,67 469,59 60 47,7 12,3 151,29 44 75 53,33 21,67 469,59 60 47,7 12,3 151,29 45 75 53,33 21,67 469,59 60 47,7 12,3 151,29 46 80 53,33 26,67 711,29 65 47,7 17,3 299,29 47 80 53,33 26,67 711,29 65 47,7 17,3 299,29 48 80 53,33 26,67 711,29 65 47,7 17,3 299,29 49 80 53,33 26,67 711,29 65 47,7 17,3 299,29 50 80 53,33 26,67 711,29 65 47,7 17,3 299,29 51 80 53,33 26,67 711,29 65 47,7 17,3 299,29 52 80 53,33 26,67 711,29 70 47,7 22,3 497,29 53 85 53,33 31,67 1002,99 70 47,7 22,3 497,29 54 85 53,33 31,67 1002,99 70 47,7 22,3 497,29 55 85 53,33 31,67 1002,99 70 47,7 22,3 497,29 56 85 53,33 31,67 1002,99 70 47,7 22,3 497,29 57 85 53,33 31,67 1002,99 75 47,7 27,3 745,29 58 90 53,33 36,67 1344,69 80 47,7 32,3 1043,29 59 95 53,33 41,67 1736,39 80 47,7 32,3 1043,29 60 95 53,33 41,67 1736,39 80 47,7 32,3 1043,29
Jumlah 37183,33 Jumlah 17773,4
1. ( )
1
2
2
−−
= ∑n
XXS x
23,630
59
33,183.37
2
2
=
=
x
x
S
S
2. ( )
12
−−Σ=
n
YYS y
24,301
59
4,773.17
2
2
=
=
y
y
S
S
3. Menentukan derajat kebebasan
Penyebut : dk2 = n-1 = 30 – 1 = 59
Pembilang : dk1 = n-1 = 30 – 1 = 59
150
4. Menentukan F hitung
478,0
23,630
24,301
2
2
=
=
=
hitung
hitung
x
yhitung
F
F
S
SF
5. Menetukan F tabel
Untuk dk penyebut 59 dan dk pembilang 59 pada taraf signifikan 05,0=α
dari tabel distribusi F tidak didapatkan, maka dilakukan interpolasi:
Dari tabel ( )60:50;05,0 =dkF adalah 1.56 dan ( )60:75;05,0 =dkF adalah 1.50, maka:
( )( ) ( )
524,12510,38
2550,2260,15
151050,11556,110
59:59;05.0
=
=+=
+×+×==
tabel
tabel
dktabel
F
F
FF
Jadi 524,1=tabelF
Karena tabelhitung FF < maka 0H ditolak yang berarti bahwa kedua data
merupakan variansi populasi yang homogen.
151
( ) ( )
( ) ( )
34,10
07,107
58
06,210.6
58
22,992.284,217.3
260
)18,10329()96,11029(
23030
18,10313096,110130
2
11
21
222
211
==
=
+=
−+=
−+−+−=
−+−+−=
S
S
S
S
xxS
xxS
nn
SxnSxnS
dengan
21
21
11nn
xS
XXt
+
−=
Lampiran 10
HASIL UJI HIPOTESIS
1. Perhitungan Uji-t Hasil Pretest
Untuk pengujian statistik, digunakan statistik uji-t, adapun langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Hipotesis
21
210
:
:
µµµµ
≠=
aH
H
b. Berdasarkan perhitungan diperoleh:
96,110
30
73,30
21
1
=
==
S
n
X
18,103
30
83,33
22
2
=
==
S
n
X
Untuk pengujian hipotesisnya digunakan rumus:
152
Sehingga diperoleh nilai uji-t:
16,1
67,2
1,3
258,034,10
1,3
067,034,10
1,330
234,10
1,330
1
30
134,10
83,3373,30
11
21
21
=
=
=
=
=
+
−=
+
−=
hitung
hitung
hitung
hitung
hitung
hitung
hitung
t
t
xt
xt
x
t
x
t
nnxS
XXt
c. Menentukan harga tabelt
Tipe pengujian yang digunakan adalah uji pihak kanan dengan taraf
signifikansi 05,0=α dengan derajat kebebasan adalah 221 −+= nXnXdk ,
sehingga nilai 5823030 =−+=dk . Diperoleh harga 00,2=tabelt
d. Kriteria pengujiannya adalah Ho ditolak karena tabelhitung tt <
e. Kesimpulan
Dengan taraf signifikansi 05,0=α , maka nilai tabelhitung tt < , yaitu
00,216,1 < sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar
yang signifikan antara siswa yang belajar dengan menggunakan multimedia
interaktif dengan siswa yang belajar dengan menggunakan aplikasi power point.
153
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
34,10
07,107
58
06,210.6
58
09,399.397,810.2
260
21,1172993,9629
23030
21,11713093,96130
2
11
21
222
211
==
=
+=
−+=
−+−+−=
−+−+−=
S
S
S
S
xxS
xxS
nn
SxnSxnS
dengan
2. Perhitungan Uji-t Hasil Posttest
Untuk pengujian statistik, digunakan statistik uji-t, adapun langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Hipotesis
21
210
:
:
µµµµ
≠=
aH
H
b. Berdasarkan perhitungan diperoleh:
93,96
30
97,75
21
1
=
==
S
n
X
21,117
30
96,60
22
2
=
==
S
n
X
Untuk pengujian hipotesisnya digunakan rumus:
21
21
11nn
xS
XXt
+
−=
154
Sehingga diperoleh nilai uji-t:
60,7
67,2
28,20
258,034,10
28,20
067,034,10
28,2030
234,10
28,2030
1
30
134,10
21,11793,96
11
21
21
=
=
=
=
=
+
−=
+
−=
hitung
hitung
hitung
hitung
hitung
hitung
hitung
t
t
xt
xt
x
t
x
t
nnxS
XXt
c. Menentukan harga tabelt
Tipe pengujian yang digunakan adalah uji pihak kanan dengan taraf
signifikansi 05,0=α dengan derajat kebebasan adalah 221 −+= nXnXdk ,
sehingga nilai 5823030 =−+=dk . Diperoleh harga 00,2=tabelt
d. Kriteria pengujiannya adalah 0H ditolak karena tabelhitung tt >
e. Kesimpulan
Dengan taraf signifikansi 05,0=α , maka nilai tabelhitung tt > , yaitu
00,260,7 > sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang
signifikan antara siswa yang belajar dengan menggunakan multimedia interaktif
dengan siswa yang belajar dengan menggunakan aplikasi power point.
155
Lampiran 11
156
157
UJI REFERENSI
Nama : Dwi Enggal
NIM : 104 016 300 465
Judul
Skripsi
: Pengaruh Multimedia Interaktif (MMI) Terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Gaya Yang Bernuansa Nilai
Pembimbing : 1. Drs. Hasian Pohan, S. Pd, M. Si
2. Iwan Permana Suwarna, M. Pd
No Referensi Paraf Pembimbing
I II
1 http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Multimedia, diakses tanggal 21 Januari 2009
2 http://luarsekolah.blogspot.com/2008/05/pengembangan-pembelajaran-dengan.html diakses tanggal 2 september 2009
3 http://www.e-dukasi.net/sosialisasi/pelatihanict.html, diakses tanggal 19 Januari 2009
4 Rahayu Kariadinata. Analisis Sikap Siswa SMA Terhadap Aplikasi Multimedia Pembelajaran Matematika. Jurnal Algoritma. h. 64
5 http://tpcommunity05.blogspot.com/2008/04/ pengembangan-pembelajaran dengan html, diakses tanggal 20 Januari 2009
6 EM. K. Kaswardi, Pendidikan Nilai Memasuki Tahun 2000 (Jakarta, PT. Grasindo, 1993), h. 20
7 Rohmat Mulyana. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai (Bandung, Alvabeta, cv, 2004), h. 4
8 EM. K. Kaswardi, Pendidikan Nilai Memasuki Tahun 2000 (Jakarta, PT. Grasindo, 1993), h. 25
9 Rohmat Mulyana. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai (Bandung, Alvabeta, cv, 2004), h. 9-11
10 Ibid, h. 11
11 http://bukukuningku.blogspot.com/2008/05/coleksi-buku-kuning.html, diakses tanggal 21 Januari 2009
12 http://gre84.blogspot.com/2008/01/nilai-menurut-bertrand-russel.html, diakses tanggal 21 Januari 2009. h. 2
13 Lukman Hakim. Pengambangan Desain Pembelajaran Sains Berbasis Religi. Jurnal Pendidikan Inovatif
No Referensi Paraf Pembimbing
I II Volume 3, no 1, September 2007. h 2
14 A. Mappadjantji Amien. Kemandirian Lokal (Jakarta, Gramedia 2005), h. Xiv
15 http://oarep.wordpress.com/2007/08/04/peranan-sains-dan-teknologi-dalam-penentuan-bentuk-peradaban-baru/, h. 2, diakses tanggal 21 Januari 2009
16 Sumaji, dkk. Pendidikan Sains yang Humanitis (Yogyakarta, Kanisius 2003), h. 117
17 Ibid, h. 118
18 Suroso Adi Yudianto, Manajemen Alam, ( Bandung: Mughni Sejahtera,2005), h. 47
19 Ibid, h.48
20 http://id.wikipedia.org/wiki/Belajar, diakses tanggal 23 Januari 2009, h. 1
21 Ibid, h. 1
22 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2006) Cet. Ke-10, h. 85
23 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997), Cet. 3, h.111
24 Ibid., h. 90
25 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta 1997), Cet. 1, h.49
26 Ali Imron, Strategi Belajar & Pembelajaran, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya 1996), Cet. 1, h. 2
27 W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT Grasindo, 1999), Cet. 5, h.53
28 H. M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Antara Lingkungan dan Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 51
29 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet. 2, h. 59
30 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana Ikmu, 1999), Cet. 1, h. 132-138
31 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2002), Cet. 11, h.232
32 Tim Abdi Guru, Sains Fisika untuk SMP Kelas VII, (Jakarta:Erlangga, 2004), h. 68
33 Ibid, h. 3-4 34 Ibid, h. 3-4
35 Suryana, Belajar Aktif Fisika, (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2002), h. 80-83
No Referensi Paraf Pembimbing
I II 36 Ibid, h. 80-83
37 Tim Abdi Guru, IPA Terpadu untuk SMP Kelas VII, (Jakarta:Erlangga, 2006), h. 118
38 Ibid, h. 118 39 Tim Abdi Guru, Op.Cit, h. 119 40 Ibid, h. 120
41 Algoritma, Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 2007
42
A. Sandy Rizani, Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa pada Pokok Materi Momentum Impuls dan Tumbukan dengan Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. / Tidak diterbitkan
43 Asep Hidayat, Pengembangan CD-ROM Interaktif Sebagai Bahan Ajar Praktik Akuntansi II, Jurnal Pendidikan dan Budaya, volume 2, 2006
44 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), h. 207
45 Nana Syaodih Sukmadinata, Ibid., h. 204 46 Nana Syaodih Sukmadinata, Ibid., h. 254
47 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002) h. 142-143
48 W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT Grasindo, 1999) h.53
49 Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, (Bandung, PT. Mizan Pustaka, 2009) h. 160
50 Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006) h. 109
51 Lampiran
52 Lilik Novijanti, dkk., Evaluasi Pembelajaran, (Lapis PGMI, 2008) h. 10-12
53 Lilik Novijanti, Ibid., h. 10-13 54 Lampiran
55 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), (Jakarta: Bumi Aksara, 2002) h. 208
56 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Ibid., h. 210
57 Lampiran
58 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Ibid., h. 211
No Referensi Paraf Pembimbing
I II
59 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Ibid., h. 211
60 Lampiran
61 Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Tindakan Sains, (Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA, FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2006) h. 70
Jakarta, 25 April 2011
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I
Drs. Hasian Pohan, S. Pd, M. Si NIP. 19520701 1979031009
Pembimbing II
Iwan Permana Suwarna, M. Pd NIP. 19780504 2009011013
BIODATA PENULIS
Dwi Enggal lahir di Palembang pada tanggal
28 Oktober 1984, anak dari pasangan Bapak Bambang
Saridjo dan Ibu Muryani, anak ke tiga dari tiga
bersaudara. Saat ini tinggal di Perum Dasana Indah
Blok PD 3 No.19 Bojong Nangka, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten.
Menamatkan pendidikan dasar di SDN Pancoran 05 Pagi pada tahun 1996, lalu
melanjutkan di SLTPN 155 Jakarta Selatan dan lulus pada tahun 1999, kemudian
melanjutkan pendidikan menengah di SMUN 106 Jakarta Timur dan lulus pada
tahun 2002. Dan menamatkan S1 (Sarjana Pendidikan) di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Jurusan Pendidikan IPA, Program Studi Pendidikan Fisika.
top related