pengaruh intellectual capital, pengungkapan …
Post on 16-Oct-2021
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, PENGUNGKAPAN CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP
KINERJA KEUANGAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2013-2016)
Skripsi
Diajukam Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Chikita Chairunissa
NIM: 1113082000081
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
ii
iii
iv
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Chikita Chairunissa
Nomor Induk Mahasiswa : 1113082000081
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain.
3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa menyebutkan sumber
asli atau tanpa menyebut pemilik karya.
4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya
ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan
bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai
sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 30 Juli 2017
Yang menyatakan,
(Chikita Chairunissa)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Chikita Chairunissa
2. Tempat, Tanggal Lahir : Palu, 01 September 1995
3. Alamat : Griya palupi permaiblok b no. 11 Kecamatan
Tatanga, Kelurahan Palupi Permai, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
4. Telepon : 082291934050
5. Email : chikachikita95@yahoo.com
II. PENDIDIKAN
1. SD Negeri Inpres Palupi Tahun 2001-2007
2. SMP Al-azharPalu Tahun 2007-2010
3. SMAN Model Terpadu Madani Tahun 2010-2013
4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013-2017
vii
ABSTRACT
The Influence of Intellectual Capital, Corporate Social Responsibility Disclosure
and Capital Structure On Financial Performance
(Empirical Study on Basic Industry and Chemical Companies Listed on Indonesia
Stock Exchange in the 2013-2016 Period)
This study aimed to examine the effect of intellectual capital, corporate social
responsibility (CSR) disclosure and capital structure was proxied with debt equit
ratio (DER) on financial performance was proxied with return on asset (ROA).
This research was a quantitative study. The type of data used was secondary data
obtained from www.idx.co.id and company website. The analysis method used was
multiple linear regression analysis using SPSS version 22 software. The population in
this research was basic industry and chemical companies listed in Indonesia Stock
Exchange during 2013-2016 period. While the samples of this study were determined
by using purposive sampling method to obtain a total of 100 data that could be
processed.
The result of this study indicated that intellectual capital had a positive effect and
capital structure negatively affected the financial performance of the company.
Meanwhile the disclosure of CSR had no significant effect on financial performance
of the company.
Keywords: Intellectual Capital, Corporate Social Responsibility Disclosure, Capital
Structure, Debt Equity Ratio, Return on Assets.
viii
ABSTRAK
Pengaruh Intellectual Capital, Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan
Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan
(Studi Empiris Pada Perusahaan Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia PadaPeriode 2013-2016)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kausalitas intellectual
capital, pengungkapan corporate social responsibility (CSR), dan struktur modal
yang diproksikan dengan debt equity ratio (DER) terhadap kinerja keuangan yang
diproksikan dengan return on asset (ROA).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Jenis data yang digunakana
dalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id dan website perusahaan.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan
menggunakan software SPSS versi 22. Populasi dalam penelitian
iniadalahperusahaandasardankimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
periode 2013-2016. Sedangkan sampel penelitian ini ditentukan dengan
menggunakan metode purposive sampling sehingga diperoleh total 100 data yang
dapat diolah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh positif
dan struktur modal berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Sedangkan pengungkapan CSR tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan perusahaan.
Kata kunci: Intellectual Capital, Pengungkapan Corporate Social Responsibility,
Struktur Modal, Debt Equity Ratio, Kinerja keuangan, Return on Asset.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Pengaruh Intellectual Capital, Pengungkapan Corporate Social Responsibility, dan
Struktur Modal terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Dasar
dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016)”. Shalawat
serta salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammaad SAW,
Sang Teladan yang telah membawa kita ke zaman kebaikan.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat guna
meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam
proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur Alhamdulillah penulis hatur
kan atas anugerah berupa kelancaran dan kemudahan dari Allah SWT yang diberikan
kepada penulis. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta, Endang Kusuma dan Alm. Mulyana Yodjodolo yang
telah memberikan motivasi dan dukungan baik moril maupun materil dan do’a
terbaiknya yang tiada henti untuk kesuksesan penulis. Skripsi ini penulis
dedikasikan untuk kedua orang tua tercinta penulis, I love both of you.
x
2. Adik-adikku tercinta, Chantika, Shalsa, dan Tasya yang telah menyemangati dan
memberikan motivasi serta do’a terbaiknya kepada penulis dalam menyelesakan
skripsi ini.
3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc. M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Yusar Sagara, SE.,M.Si.,Ak.,CA.,CMA.,CPMA selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu, mencurahkan perhatian,
membimbing, dan memberikan pengarahan kepada penulis. Terimakasih atas
semua saran yang telah Bapak berikan selama proses penulisan skripsi sampai
terlaksananya siding skripsi ini.
5. Ibu Yessi Fitri, SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
banyak memberikan ilmu-ilmu kepada penulis.
7. Seluruh staf Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan bantuan kepada penulis.
8. Sahabat terkasih penulis Cici, Ipat, Lia, Pina, dan Ema. Terimakasih sudah
menjadi sahabat yang sangat baik selama sepuluh tahun ini. I love you, guys.
9. Sahabat terkasih semasa kuliah penulis dari awal hingga sekarang ViviFatia, Fitri
Yani, Citra Aulia, Siti Zahra, Kartika. Terima kasih sudah menjadi sahabat
seperjuangan yang sangat baik dalam mendengarkan keluh-kesah penulis di masa
kuliah.
xi
10. Sahabat seperjuangan skripsi penulis Anis, Sita, Muthia, Nurul. Terima kasih
selalu memberikan semangat dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman jurusan Akuntansi Angkatan 2013 khususnya Akuntansi B.
12. Teman-teman KKN SAMURAI Mila, Muthia, Masayu, Mbak Anna, Tatu, Fadli,
Janu, Fahmi, Sovi dan Bisma. Terima kasih atas kenangan indahnya selama KKN
dan telah mengajarkan penulis bagaimana arti berjuang.
13. Pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini yang tidak bisa
penulis sebutkan satu per satu.
14. Last but not least, untuk yang selalu memberikan semangat dan do’a kepada
penulis dalam segala hal. Terima kasih.
Wassalamu’alaikumWr. Wb.
Jakarta, Agustus 2017
Chikita Chairunissa
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vi
ABSTRACT ........................................................................................................ vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 12
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 12
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 15
A. Landasan Teori .......................................................................................... 15
1. Stakeholder Theory ............................................................................. 15
2. Signalling ........................................................................................... 16
B. Tinjauan Literatur...................................................................................... 17
1. Intellectual Capital ............................................................................. 17
2. Pengungkapan Corporate Social Responsibility ................................ 28
3. Struktur Modal ................................................................................... 43
4. Kinerja Keuangan................................................................................ 48
C. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis ................................................ 52
xiii
1. Pengaruh Intellectual Capital dengan Kinerja Keuangan ................... 52
2. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dengan
Kinerja Keuangan................................................................................ 54
3. Pengaruh Struktur Modal dengan Kinerja Keuangan ......................... 56
D. Peneliti Terdahulu ..................................................................................... 59
E. Kerangka Penelitian .................................................................................. 67
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 68
A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 68
B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................ 68
C. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 70
D. Metode Analisis Data ................................................................................ 70
1. Uji Statistik Deskriptif ........................................................................ 71
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 71
a. Uji Multikolonieritas ..................................................................... 71
b. Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 72
c. Uji Normalitas ............................................................................... 73
d. Uji Autokorelasi ............................................................................ 73
3. Analisa Hipotesis Peneletian ............................................................... 74
a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ...................................... 75
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (UjiStatistik t) .................. 75
E. Definisi dan Operasional Variabel Penelitian ........................................... 76
1. Intellectual Capital (X1) ..................................................................... 76
2. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (X2) ........................ 77
3. Struktur Modal (X3) ............................................................................. 79
4. Kinerja Keuangan (Y) ......................................................................... 80
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 83
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................. 83
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .................................................................. 85
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................... 86
2. Hasil Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 88
3. Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 94
C. Interpretasi................................................................................................. 98
1. Pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan ................... 98
2. Pegaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap
kinerja keuangan ............................................................................... 100
xiv
3. Pengaruh Struktur Modal terhadap kinerja keuangan ....................... 102
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 105
A. Kesimpulan ............................................................................................. 105
B. Saran ....................................................................................................... 106
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 107
Lampiran ............................................................................................................. 112
xv
DAFTAR TABEL
No Keterangan Halaman
Tabel 2.1 Kerangka Kerja Pengklasifikasian Intellectual Capital ............................ 22
Tabel 2.2 Kegiatan CSR Triple Bottom Line ........................................................... 30
Tabel 2.3 Daftar Indikator Pengungkapan CSR Berdasarkan GRI-G4.................... 34
Tabel 2.4 Peneliti Terdahulu .................................................................................... 59
Tabel 3.1 Pengukuran Operasional Variabel ........................................................... 79
Tabel 4.1 Rincian Sampel Penelitian ....................................................................... 82
Tabel 4.2 Sampel Data Penelitian ............................................................................ 83
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ................................................................................... 85
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas ...................................................................... 87
Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 88
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov ........................ 91
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi ............................................................................. 92
Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi .............................................................. 93
Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik t .................................................................................. 94
xvi
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Halaman
Gambar 2.1 Triple Bottom Lines dalam CSR............................................................ 32
Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran ................................................................. 66
Gambar 2.3 Uji Normalitas dengan Normal Probability Plots ................................ 90
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan era globalisasi telah mendorong perusahaan terus
berkembang untuk mempertahankan eksistensi di pasar modal. Suatu perusahaan
memiliki tujuan akhir yang ingin dicapai yaitu memperoleh laba atau keuntungan
yang maksimal dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Di
tengah persaingan global yang semakin kompetitif, maka perusahaan saling
meningkatkan daya saing di berbagai sektor untuk dapat menarik minat para
investor untuk berinvestasi. Oleh karena itu, kinerja perusahaan harus
ditingkatkan guna mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan, tidak
hanya pada kinerja perusahan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di
masa depan.
Kinerja perusahaan merupakan gambaran tentang kondisi keuangan suatu
perusahaan yang di analisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat
diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang
mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu (Izati, 2014). Kinerja
perusahaan hendaknya merupakan hasil dari berbagai ukuran yang dapat diukur
dan menggambarkan kondisi empirik suatu perusahaan dari berbagai ukuran yang
telah disepakati. Untuk mengetahui kinerja yang dicapai maka dilakukan
penilaian kinerja.
2
Kinerja keuangan perusahaan pada penelitian ini diukur dengan rasio return
on asset (ROA). ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatakan asset yang dimilikinya. Jika
perusahaan mengalami kerugian, maka akan dilakukan analisis yang mendalam
untuk memastikan kemungkinan terjadinya masalah keuangan maupun
managemen fraud.
ROA merupakan bagian dari rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas adalah
rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam
menghasilkan laba dalam periode waktu tertentu (Setiawan, 2013). Selain
mengetahui kemampuan dalam menghasilkan laba, profitabilitas bertujuan untuk
mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional
perusahaan. Besar kecilnya nilai rasio profitabilitas dapat digunakan sebagai
pengukur kinerja manajemen. Profitabilitas yang tinggi menggambarkan kinerja
manajemen yang baik (Nurhayati, 2017).
Salah satu fakta mengenai ROA beberapa perusahaan pada tahun 2016 dalam
annual report yang diambil secara acak yaitu PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk
menghasilkan ROA sebesar 11.3% sedangkan perusahaan PT. Semen Baturaja
(Persero) Tbk menghasilkan ROA sebesar 5.9%, hal ini menunjukkan bahwa PT.
Japfa Comfeed Indonesia Tbk mampu memanfaatkan asset yang dimilikinya lebih
tinggi daripada PT. Semen baturaja (Persero) Tbk untuk menghasilkan
keuntungan sehingga kinerja manajemennya dipandang lebih efisien.
3
Beberapa tahun terakhir kinerja keuangan perusahaan dasar dan kimia yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dicerminkan dalam return on asset (ROA)
mengalami penurunan. Perolehan rata-rata return on asset (ROA) pada
perusahaan dasar dan kimia pada tahun 2013 sebesar 9,52%, pada tahun 2014
sebesar 8,15%, pada tahun 2015 sebesar 6,04% dan pada tahun 2016 sebesar
6,02%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang diukur dengan ROA
mengalami penurunan dari tahun 2013 sampai 2016.
Berdasarkan penelitian terdahulu kinerja perusahaan yang dinilai dengan
ROA dapat dipengaruhi oleh intellectual capital, pengungkapan corporate social
responsibility, dan struktur modal. Intellectual capital merupakan sumber daya
yang terukur untuk peningkatan competitive advantage, karena dengan
intellectual capital perusahaan akan mampu menggunakan sumber daya
perusahaan secara efisiensi, ekonomis, dan efektif, oleh karena itu intellectual
capital akan memberikan kontribusi terhadap kinerja keuangan perusahaan
(Ulum, 2009).
Fenomena Intellectual Capital berkembang setelah munculnya PSAK No. 19
Tahun 2000 tentang aktiva tidak berwujud, walaupun tidak dinyatakan secara
eksplisit sebagai intellectual capital, namun intellectual capital telah mendapat
perhatian. Dimana intangible asset atau aset tak berwujud adalah aset non
moneter yang teridentifikasi tanpa wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan
dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak
lainnya, atau untuk tujuan administratif. Dalam paragraph 09 disebutkan beberapa
4
contoh dari aktiva tidak berwujud antara lain pengetahuan dan teknologi, desain
dan implikasi sistem baru, lisensi, hak kekayaan intelektual, pengetahuan
mengenai pasar dan merk dagang. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan
lebih memperhatikan aktiva tidak berwujud sebagai strategi bisnis untuk
mencapai keunggulan kompetitif dan menerapkan knowledge based business.
Penerapan perusahaan berbasis pengetahuan ditandai dengan adanya
Indonesian Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Study pada tahun
2005. MAKE menyatakan bahwa MAKE merupakan bentuk pengakuan yang
diberikan kepada organisasi atau perusahaan yang mengelola pengetahuannya
(company knowledge). Untuk mewujudkan sasaran perusahaan di tengah
persaingan yang semakin ketat, organisasi harus mencari cara untuk mengelola
pengetahuan yang dimilikinya. Terutama pengetahuan yang ada pada diri masing-
masing individu anggotanya untuk menghasilkan produk/jasa/solusi yang
berkualitas dan bersaing. Cara atau dimaksud tidak lain adalah knowledge
management yang juga mencakup masalah inovasi, collaboration, intellectual
capital management, dan organizational learning.
Selama 12 (dua belas) tahun penyelenggaraan Indonesian Most Admired
Knowledge Enterprise (MAKE) Study, berbagai organisasi atau perusahaan dari
berbagai sektor industri berhasil terpilih sebagai pemenang Indonesian Most
Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Study Award tahun 2016, yaitu PT
Adira Dinamika Multi Finance Tbk, Binus University, PT FIF GROUP, PT
Pembangkitan Jawa Bali, PT Petrokimia Gresik, PT Rekayasa Industri, PT
5
Tigaraksa Satria Tbk, PT Tower Bersama Group, PT United Tractors Tbk, serta 5
(lima) perusahaan yang memiliki inisiatif pengelolaan yang menonjol serta
mengagumkan berhasil mendapatkan penghargaan khusus atau Special
Recognition, yaitu Binus University, PT Pupuk Kaltim, PT Tower Bersama
Group, PT Pembangkitan Jawa Bali, dan Dompet Dhuafa.
Para pemenang Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Study tahun
2016 merupakan organisasi-organisasi yang membuktikan diri sebagai knowledge
based organization dan telah berhasil mengembangkan dan mengoptimalkan
knowledge yang mereka miliki sehingga mampu meningkatkan kinerja dan nilai
perusahaan (www.dunamis.co.id). Artikel yang dimuat dalam website inilah yang
menunjukkan bahwa intellectual capital sudah berkembang di Indonesia.
Dipandangnya intellectual capital sebagai sub aset modal tak berwujud, dimana
kondisi demikian mengisyaratkan pentingnya dilakukan penilaian terhadap jenis
aktiva tak berwujud. Namun sampai saat ini belum ada peraturan khusus yang
mengatur mengenai pengukuran dan pelaporan dari intellectual capital (Faradina
dan gayatri, 2016).
Saat ini, perusahaan dituntut untuk memperhatikan peran stakeholder,
sehingga perusahaan harus dapat menyelaraskan antara perusahaan dengan
stakeholder dengan mengembangkan program corporate social responsibility.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan proses pengkomunikasian
dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap
kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara
6
keseluruhan. Tanggung jawab sosial perusahaan itu sendiri dapat digambarkan
sebagai ketersediaan informasi keuangan dan non-keuangan berkaitan dengan
interaksi organisasi dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya, yang dapat
dibuat dalam laporan tahunan perusahaan atau laporan sosial terpisah (Guthrie
dan Mathews, 1985 dalam Iqbal, 2016).
Pada tahun 2013 yang dilansir website relegional kompas sangat banyak kasus
yang terjadi terkait konflik sumber daya alam. Telah terjadi 232 konflik SDA di
98 kabupaten kota di 22 provisnsi. Dari sebanyak 232 konflik SDA yang
melibatkan petani ini, 69 persen di antaranya dengan korporasi (swasta),
perhutani 13 persen, taman nasional 9 persen, pemerintah daerah 3 persen,
instansi lain 1 persen dan sisa 5 persen lainnya tidak dijelaskan oleh kompas.
Staf Indonesia Corruption Watch (ICW) Divisi Riset R. Mouna Wasef yang
dilansir dalam kompas, mengatakan akibat ekspolitasi SDA secara masal
berdampak pada kerusakan lingkungan seperti hutan dan lahan. Penyebab
kerusakan hutan dan lahan dikarenakan pertama, tingginya kebutuhan industri
yang menggunakan kayu sebagai bahan baku. Hal ini berkesinambungan dengan
praktek pembakalan liar, karena setiap tahunnya diperkirakan antara 50%-70%
pasokan kayu untuk industri diperoleh dari kayu yang ditebang secara ilegal.
Masih dilansir dalam website regional kompas, menurut Abetnego Tarigan
(Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) kehancuran
lingkungan disebabkan kesalahan mengurus SDA diiringi dengan lahirnya
regulasi sektoral yang mengakibatkan eksploitasi SDA seperti kayu, mineral, batu
7
bara, minyak hingga perkebunan. Berdasarkan data Walhi Kalimantan Barat
selama 13 tahun terakhir telah terjadi 6.632 bencana ekologi dan 664 konflik
antara masyarakat dengan perusahaan kelapa sawit diantaranya karena perusahaan
tidak membayar ganti rugi kepada masyarakat yang lahannya diambil.
Kesadaran akan perlunya menjaga lingkungan diatur oleh Undang-Undang
Perseroan Terbatas No.40 Pasal 74 tahun 2007, dimana perusahaan yang
melakukan kegiatan usaha di bidang/berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Tidak semua pihak setuju
dengan adanya peraturan baru ini, memperlihatkan bahwa komunitas bisnis
Indonesia belum sepenuhnya yakin bahwa aktivitas CSR akan memberikan
dampak positif bagi tujuan utama mereka (Iqbal, 2016).
Dalam menghadapi lingkungan yang semakin kompetitif, keputusan
mengenai struktur modal sangat penting untuk setiap organisasi bisnis. Menurut
Marusya dan Mariam (2016), salah satu keputusan penting yang dihadapi manajer
keuangan dalam kaitannya dengan kegiatan operasional perusahaan adalah
keputusan pendanaan. Oleh karena itu, manajer keuangan perusahaan harus
berhati-hati dalam menetapkan struktur modal yang diharapkan perusahaan
sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dan lebih unggul dalam
menghadapi persaingan.
Keputusan struktur modal yang buruk akan menimbulkan biaya modal yang
tinggi, sebaliknya keputusan keuangan yang efektif akan dapat merendahkan
biaya modal yang akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan. Selain ditunjang
8
oleh pemenuhan modal kerja yang tepat, agar perusahaan dapat berkembang
dengan baik, pengelolaan yang efektif dan efisien serta produktif pun akan sangat
berpengaruh pada kinerja perusahaan. Bagi pihak manajemen perusahaan,
penilaian kinerja akan sangat mempengaruhi dalam penyusunan rencana usaha
perusahaan yang akan diambil untuk masa yang akan datang demi kelangsungan
hidup perusahaan.
Dalam penelitian ini rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis
struktur modal adalah rasio solvabilitas. Rasio solvabilitas atau leverage ratio
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan
dibiayai dengan utang (Fahmi, 2013). Solvabilitas menelaah mengenai struktur
modal perusahaan termasuk sumber dana jangka panjang dan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban investasi dan utang jangka panjangnya.
Untuk mengukurnya digunakan Debt to Equity Ratio (DER). Rasio ini
menunjukkan faktor risiko yang dihadapi investor. Semakin tinggi rasio DER
mengakibatkan risiko finansial perusahaan semakin tinggi. Hal ini dapat
mempengaruhi harga saham dan volume saham suatu perusahaan.
Beberapa hasil penelitian terdahulu masih terdapat ketidak konsistenan atas
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan sehingga perlu
diuji ulang dengan sampel dan periode yang berbeda. Pengujian ulang ditujukan
untuk meyakini bahwa faktor-faktor tersebut benar-benar berpengaruh terhadap
kinerja keuangan perusahaan dimana dapat pula digunakan sebagai indikator dan
informasi bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi saham.
9
Ariantini et al., (2017) melakukan penelitian mengenai pengaruh intellectual
capital, corporate social responsibility (CSR), dan good corporate governance
(GCG) terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan return on equity
(ROE), sebuah studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI.
Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa intellectual capital dan
pengungkapan CSR berpengaruh terhadap kinerja keuangan sedangkan GCG
tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan yang diproksikan
dengan ROE.
Penelitian yang dilakukan oleh Octavia et al., (2016) mengenai pengaruh
struktur modal terhadap kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di BEI. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa struktur modal
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan yang diproksikan
dengan ROE.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Ariantini et al., (2017), penelitian
yang dilakukan Subagyo dan Sarah (2013) yang memperoleh hasil bahwa
intellectual capital tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan
perbankan yang diukur dengan capital adequacy ratio (CAR) dan non performing
loan (NPL). Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Mustafa dan Nur
(2014) mengenai pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan memiliki hasil
bahwa pengungkapan CSR tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
Berdasarkan latar belakang dan penelitian-penelitian terdahulu sebelumnya,
maka penelitian ini akan mencoba untuk membahas pengaruh intellectual capital,
10
pengungkapan corporate social responsibility dan struktur modal dengan proksi
debt equity ratio terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan return on
asset. Pada penelitian kali ini, mengambil sampel dari perusahaan industri dasar
dan kimia yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2016.
Penelitian ini merupakan pengembangan atas penelitian yang dilakukan oleh
Ariantini et al., (2017) dan Octavia et al., (2016). Penelitian ini memiliki
perbedaan dengan peneliti terdahulu, yaitu:
1. Variabel penelitian
Variabel penelitian yang dilakukan oleh Ariantini et al., (2017) adalah
intellectual capital, corporate social responsibility (CSR), dan good
corporate governance (GCG) dan kinerja keuangan yang diproksikan
dengan retrun on equity (ROE). Penelitian Octavia et al., (2016)
menggunakan variabel intellectual capital dan struktur modal dan kinerja
keuangan yang diproksikan dengan ROE. Sedangkan penelitian ini
menggunakan variabel intellectual capital, pengungkapan corporate
social responsibility (CSR), struktur modal dan kinerja keuangan yang
diproksikan dengan return on assets (ROA).
2. Populasi dan Objek Penelitian
Populasi dalam penelitian Ariantini et al., (2017) adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI yaitu sebanyak 31 perusahaan.
Penelitian yang dilakukan Octavia et al., (2016) menggunakan perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI yaitu sebanyak 21 perusahaan.
11
Sedangkan penelitian ini menggunakan perusahaan sektor industri dasar
dan kimia yaitu sebanyak 25 perusahaan.
Penelitian dilakukan pada sektor perusahaan dasar dan kimia karena
merupakan salah satu sektor perusahaan yang memiliki peranan penting
bagi masyarakat dan perusahaan lain. Erdiyansyah (2014) memaparkan
bahwa proses produksi industri dasar dan kimia membutuhkan banyak
sumber daya termasuk sumber daya manusia yang memiliki peranan
penting dalam menyerap tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian
negara.
Selain itu, perusahaan industri dasar dan kimia yang merupakan salah
satu jenis perusahaan yang dimaksud dalam undang-undang yaitu
perusahaan yang berhubungan dengan sumber daya alam. Industri yang
berhubungan dengan sumber daya alam berdasarkan Program Peningkatan
Kinerja Lingkungan Hidup (PROPER) diantaranya adalah: Sektor
Pertanian, Sektor Pertambangan dan Sektor Industri Dasar dan Kimia.
3. Periode penelitian
Perbedaan selanjutnya dengan peneliti terdahulu yaitu periode
penelitian. Penelitian Ariantini et al., (2017) menggunakan periode 2011-
2015. Penelitian Octavia et al., (2016) menggunakan periode 2010-2014.
Sedangkan penelitian ini menggunakan periode 2013-2016. Pemilihan
tahun pengamatan pada penelitian ini dari tahun 2013-2016, karena
terdapat banyak kasus sumber daya alam yang terkait dengan salah satu
12
variabel CSR pada tahun 2013. Selain itu sampai dengan 2016 karena
merupakan data terbaru yang dapat lebih mencerminkan keadaan
perusahaan industri dan kimia saat ini. Sehingga diharapkan akan
memberikan manfaat bagi stakeholders, analisis pasar modal, masyarakat
dan pemakai laporan keuangan lainnya dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul: “Pengaruh Intellectual Capital, Pengungkapan Corporate Social
Responsibility, dan Struktur Modal terhadap Kinerja Keuangan (ROA)”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka perumusan
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan?
2. Apakah pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap
kinerja keuangan?
3. Apakah pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bukti empiris tentang
hal-hal berikut:
1. Pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan.
2. Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap kinerja
keuangan.
3. Pengaruh struktur modal terhadap kinerja keuangan.
13
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penulis berharap bahwa
penelitian ini akan memiliki manfaat bagi:
1. Manfaat Untuk Pengembangan Akademik
Agar dapat melakukan penelitian yang lebih spesifik dan dengan variabel-
variabel yang berbeda, sehingga diperoleh pemahaman baru yang lebih baik
dan lebih luas bagi pengetahuan mahasiswa.
2. Manfaat Praktis
a. Perusahaan
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat kepada perusahan,
khususnya para pemakai laporan keuangan dan manajemen perusahaan
dalam memahami modal intelektual perusahaan dan praktek corporate
social responsibility.
b. Calon Investor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan kepada
para calon investor yang ingin menanamkan modal dalam bentuk saham
keperusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel.
c. Pembaca dan Publik
Sebagai referensi kepustakaan, dan untuk penelitian berikutnya kekurangan
yang terdapat dalam penelitian ini diharapkan memberikan kesempurnaan
dalam penelitian yang berkaitan dengan pengaruh intellectual capital,
pengungkapan CSR dan struktur modal terhadap kinerja keuangan
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Stakeholder Theory
Teori stakeholder merupakan teori yang menunjukkan hubungan antara
manajemen perusahaan dengan stakeholder. Manajemen perusahaan
bertanggungjawab melaksanakan kegiatan yang memberikan keuntungan bagi
stakeholder. Dalam teori ini kelompok stakeholder mempunyai kedudukan
lebih tinggi daripada manajemen perusahaan.
Teori stakeholder menyatakan bahwa semua stakeholder mempunyai hak
untuk memperoleh informasi mengenai aktifitas perusahaan yang
mempengaruhi mereka (Widarjo, 2011). Teori stakeholder lebih
mementingkan posisi stakeholder dari pada shareholder, karena menurut teori
ini stakeholder memiliki posisi dipandang lebih memiliki pengaruh.
Kelompok inilah yang menjadi pertimbangan utama bagi suatu
perusahaan untuk mengungkapkan atau tidak mengungkapkan suatu informasi
dalam laporan keuangan. Kelompok-kelompok stakeholder disini bukan
hanya mencakup pelaku usaha dan pemegang saham perusahaan, tetapi juga
para pekerja/buruh/karyawan, pelanggan, pemasok, kreditor, pemerintah,
masyarakat, dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
15
Hubungan antara modal intelektual dengan kinerja perusahaan, dapat
dijelaskan dalam teori ini. Manajemen perusahaan harus dapat mengelola
modal intelektual dalam hal ini seluruh sumber daya yang dimiliki
perusahaan, baik karyawan (human capital), asset fisik (physical capital)
maupun structural capital. Apabila seluruh sumber daya yang dimiliki
perusahaan dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik maka akan
menciptakan value added bagi perusahaan sehingga dapat berpengaruh
terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Perusahaan tidak hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri, namun
harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya. Untuk memenuhi keinginan
para stakeholder, corporate social responsibility bisa menjadi salah satu
strategi perusahaan. Para stakeholder akan memberikan dukungan penuh
kepada aktivitas perusahaan apabila pengungkapan CSR dapat dilakukan
dengan baik, sehingga tujuan perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan
mencapai laba dapat tercapai. Finch (2005) mengemukakan alasan perusahaan
menggunakan sustainibility reporting framework (dalam hal ini untuk
mengungkapkan CSR) adalah untuk mengkomunikasikan kinerja manajemen
untuk mencapai keuntungan jangka panjang perusahaan kepada para
stakeholder, seperti perbaikan kinerja keuangan, kenaikan dalam competitive
advantage, peningkatan laba, serta perkembangan perusahaan dalam jangka
panjang.
16
Teori stakeholder menekankan akuntabilitas organisasi jauh melebihi
kinerja keuangan atau ekonomi sederhana. Teori ini menyatakan bahwa
organisasi akan memilih secara sukarela mengungkapkan informasi tentang
kinerja lingkungan, sosial dan intelektual mereka, melebihi dan di atas
permintaan wajibnya, untuk memenuhi ekspektasi sesungguhnya atau diakui
oleh stakeholder (Deegan, 2014 dalam Octavia et al., 2016).
Tujuan utama dari theory stakeholder adalah untuk membantu manajer
korporasi mengerti lingkungan stakeholder mereka dan melakukan
pengelolaan dengan lebih efektif di antara keberadaan hubungan-hubungan di
lingkungan perusahaaan mereka. Namun demikian, tujuan yang lebih luas dari
theory stakeholder adalah untuk membantu manajemen perusahaan dalam
memaksimalkan nilai dari dampak aktifitas-aktifitas mereka, dan
meninimalkan kerugian-kerugian bagi stakeholder.
2. Signalling theory
Menurut Brigham dan Houston (2004) isyarat atau signal adalah suatu
tindakan yang diambil perusahaan untuk memberi petunjuk bagi investor
tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Sinyal ini
berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk
merealisasikan keinginan pemilik.
Signaling theory menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan
untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal.
17
Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena perusahaan
mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan dating
daripada pihak luar (investor dan kreditur). Kurangnya informasi bagi pihak
luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri mereka
dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan. Perusahaan dapat
mengurangi informasi asimetri dengan memberikan sinyal pada pihak luar.
Begitu juga dalam penilaian kinerja keuangan, perusahaan juga harus
memberikan sinyal kepada pemakai laporan keuangan termasuk masyarakat
luas, sehingga dapat dinilai apakah perusahaan memiliki kinerja yang bagus
atau tidak. Perusahaan dapat memberikan sinyal berupa seberapa tinggi
keuntungan yang dicapai perusahaan ataupun berupa informasi-infromasi
terkait mengenai kinerja keuangan perusahaan tersebut (Tampubolon, 2015).
Informasi dalam bentuk angka-angka akuntansi ini ketika perusahaan
melaporkan kepada publik komponen labanya maka hal tersebut merupakan
good news karena pasar menganggap perusahaan memberikan informaasi
yang lengkap mengenai perusahaan.
B. Tinjauan Literatur
1. Intellectual Capital
a. Definisi Intellectual Capital
Sampai saat ini belum ada definisi yang pasti mengenai intellectual
capital, seringkali dimaknai berbeda-beda. Sebagai sebuah konsep,
18
intellectual capital atau modal intelektual merujuk kepada modal-modal
tidak berwujud (intangible assets) yang mana terkait dengan pengetahuan
manusia atau teknologi yang digunakan.
Menurut Nurhayati (2017) Intellectual capital adalah asset tak
berwujud yang memegang peran penting dalam meningkatkan daya saing
perusahaan dan juga dimanfaatkan secara efektif untuk meningkatkan
keuntungan perusahaan. Secara umum, para peneliti mengidentifikasi tiga
konstruk utama dari IC, yaitu: human capital (HC), structural capital
(SC), dan customer capital (CC) (Bontis et al., 2002 dalam Ulum et al.,
2008).
Menurut Gozali dan Saarce (2014) intellectual capital sebagai
keseluruhan dimensi dari perusahaan, yaitu relasi dengan pelanggan,
tenaga kerja perusahaan dan prosedur pendukung yang diciptakan dengan
adanya inovasi, modifikasi pengetahuan saat ini, transfer ilmu
pengetahuan dan pembelajaran yang berkelanjutan yang akhirnya dapat
meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan.
Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa intellectual
capital merupakan keseluruhan modal yang dimiliki dari tiga elemen
utama suatu perusahaan (human capital, structural capital, customer
capital) yang mana hal-hal tersebut berkaitan dengan pengetahuan dan
teknologi yang bisa memberikan nilai lebih yang bermanfaat untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
19
b. Komponen Intellectual Capital
Menurut Sawarjuwono dan Kadir (2003) intellectual capital dibentuk
dalm tiga komponen bentuk yaitu:
1) Human Capital (modal manusia)
Human capital merupakan lifeblood dalam modal intelektual. Di
sinilah sumber inovasi dan improvement, namun merupakan
komponen yang sulit untuk diukur. Human capital juga merupakan
tempat bersumbernya pengetahuan yang sangat berguna, ketrampilan,
dan kompetensi dalam suatu organisasi atau perusahaan. Human
capital mencerminkan kemampuan kolekif perusahaan untuk
menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki
oleh orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut.
Human capital akan meningkat, jika perusahaan mampu
menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawannya. Human
capital antara lain terdiri dari: pendidikan, pengetahuan, know-how dan
kompetensi yang berhubungan dengan pekerjaan, kualifikasi kejuruan,
semangat kewirausahaan, kemampuan reaktif, inovatif, proaktif, dan
kemampuan merubah.
2) Structural Capital atau Organizational Capital (modal organisasi)
Structural capital merupakan kemampuan organisasi atau
perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan
strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan
20
kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara
keseluruhan, misalnya; sistem operasional perusahaan, proses
manufakturing, budaya organisasi, filosofi manajemen, dan semua
bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan.
Seorang individu dapat memiliki tingkat intelektualitas yang
tinggi, tetapi jika organisasi memiliki sistem dan prosedur yang buruk
maka intellectual capital tidak dapat mencapai kinerja secara optimal
dan potensi yang ada tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.
3) Relational Capital atau Customer Capital (modal pelanggan)
Elemen ini merupakan komponen modal intelektual yang
memberikan nilai secara nyata. Relational capital merupakan
hubungan yang harmonis/association network yang dimiliki oleh
perusahaan dengan para mitranya, baik yang berasal dari pemasok
yang handal dan berkualitas, berasal dari pelanggan yang loyal dan
merasa puas akan pelayanan perusahaan yang bersangkutan, berasal
dari hubungan perusahaan dengan pemerintah maupun dengan
masyarakat sekitar.
Relational capital dapat muncul dari berbagai bagian di luar
lingkungan perusahaan yang dapat menambah nilai bagi perusahaan
tersebut. Relational capital antara lain terdiri dari: merk, pelanggan,
loyalitas pelanggan, nama perusahaan, jaringan distribusi, kolaborasi
21
bisnis, perjanjian lisensi, kontrak yang menguntungkan dan perjanjian
franchise.
c. Indikator Intellectual Capital
Metode pengukuran intellectual capital menurut Tan et.,al (2009)
dalam Ulum (2009) dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu
pengukuran non moneter dan pengukuran moneter. Hartono (2001) dalam
Ulum (2009) menguraikan beberapa keunggulan menggunakan
pengukuran non moneter dalam mengukur intangible assets perusahaan.
Keunggulan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pengukuran secara non moneter akan mudah menunjukan unsur-unsur
yang membangun intellectual capital dalam perusahaan, sedangkan
secara moneter hal itu akan sulit dilakukan.
2) Pengaruh internal development dalam pembentukan intellectual
capital tidak dapat diukur dengan pengukuran atribut moneter.
3) Pengkapitalisasian biaya menjadi aset akan mengakibatkan adanya
manipulasi terhadap laba.
Tabel 2.1 di bawah ini memberikan ilustrasi kerangka kerja
pengklasifikasian IC yang diringkas oleh Brennan dan Connell (2000),
Petty dan Guthrie (2000), dan Pulic (1998) dalam Ulum (2009). Model
prinsip dalam frameworks ini adalah Balanced Scorecard (Kaplan dan
Norton, 1992), the value platform (Petrash, 1996), the intangible asseets
22
monitor (Sveiby, 1997), dan VAIC™ (Pulic, 1998). Model terakhir
(VAIC™) yang dijadikan acuan dalam penelitian ini dan dijabarkan secara
lebih detail setelah tabel dibawah ini.
Tabel 2.1
Kerangka Kerja Pengklasifikasian Intellectual Capital
Dikembangkan Oleh Kerangka Kerja Klasifikasi
Kaplan dan Norton
(1992)
Balanced
Scorecard
Internal process perspectives
Customer perspectives
Learning and growth perspectives
Financial perspectives
Haanes dan
Lowendahl (1997)
Classification of
Resources
Competence Relational
Lowendahl (1997) Classification of
Resources
Competence Relational
Sveiby (1997) Intangible Asset
Monitor
Internal structure
External structure
Competence of personnel
Edvinsson dan Malone
(1997)
Skandia Value
Scheme
Human capital
Structural capital
Customer Capital
23
Tabel 2.1 (lanjutan)
Kerangka Kerja Pengklasifikasian Intellectual Capital
Petrash (1996) Value Platform Human capital
Customer capital
Organisational capital
Danish Confederation
of Trade Unions
(1999)
Three categories
of “Knowledge”
People
System
Market
Pulic (1998)
VAIC™
Efficiency of human capital
Structural capital efficiency
Capital employed efficiency
Sumber: Brennan dan Connell (2000), Petty dan Guthrie (2000), dan
Pulic (1998) dalam Ulum (2009)
Metode VAICTM yang dikembangkan oleh Pulic (1998), didesain
untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset
berwujud (tangible assets) dan aset tidak berwujud (intangible assets)
yang dimiliki perusahaan. VAICᵀᴹ merupakan instrumen untuk mengukur
kinerja intellectual capital perusahaan. Pendekatan ini relatif mudah dan
sangat mungkin untuk dilakukan, karena dikontruksi dari akun-akun
dalam laporan keuangan perusahaan (neraca, laba rugi).
Model ini dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan
value added. Value Added (VA) adalah indikator paling objektif untuk
menilai keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan
24
dalam penciptaan nilai (value creation). VA dihitung sebagai selisih
antara output dan input. Output merupakan seluruh produk dan jasa yang
dijual di pasar, sedangkan input merupakan seluruh beban yang digunakan
dalam memperoleh pendapatan kecuali beban karyawan.
Hal penting dalam model ini adalah bahwa beban karyawan (labour
expenses) tidak termasuk di dalam input. Karena peran aktifnya dalam
proses value creation, intellectual potential (yang direpresentasikan
dengan labour expenses) tidak dihitung sebagai biaya (cost) dan tidak
masuk dalam komponen input. Karena itu, aspek kunci dalam model Pulic
adalah memperlakukan tenaga kerja sebagai entitas penciptaan nilai (value
creating entity).
Value added (VA) intellectual capital dipengaruhi oleh tiga
komponen, yaitu Human Capital (HC), Capital Employed (CE), dan
Structural Capital (SC). Value Added Human Capital (VAHU)
mengindikasikan kemampuan tenaga kerja untuk menghasilkan nilai bagi
perusahaan dari dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tersebut. Value
Added of Capital Employed (VACA) adalah indikator untuk VA yang
diciptakan oleh satu unit dari physical capital. Pulic (1998) mengasumsikan
bahwa jika 1 unit dari CE menghasilkan return yang lebih besar daripada
perusahaan yang lain, berarti perusahaan tersebut lebih baik dalam
memanfaatkan CE (dana yang tersedia).
25
Sedangkan Structural Capital Value Added (STVA) menunjukkan
kontribusi structural capital (SC) dalam penciptaan nilai. STVA
mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari
VA, dan merupakan indikasi bagaimana kontribusi SC dalam penciptaan
nilai. SC bukanlah ukuran yang independen sebagaimana HC, ia dependen
terhadap value creation (Pulic, 1998). Artinya semakin besar kontribusi
HC dalam value creation, maka akan semakin kecil kontribusi SC dalam
hal tersebut. SC adalah VA dikurangi HC. Selanjutnya dalam menentukan
besarnya nilai Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM) adalah
dengan menambahkan semua hasil Value Added Human Capital (VAHU),
Value Added Capital Employed (VACA), dan Structural Capital Value
Added (STVA) yang telah diperoleh.
Secara lebih ringkas, formulasi dan tahapan perhitungan VAICᵀᴹ
yang dikembangkan oleh Pulic (1998) dalam Ulum (2009) adalah sebagai
berikut:
Tahap Pertama: Menghitung Value Added (VA) :
VA dihitung sebagai selisih antara output dan input.
Dimana:
Output : total penjualan dan pendapatan
VA = Output - Input
26
Input : beban penjualan dan biaya-biaya lain (selain beban karyawan).
Tahap Kedua: Menghitung Value Added Capital Empoyed (VACA)
VACA adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari
physical capital. Rasio ini menunjukan kontribusi yang dibuat oleh setiap
unit dari CE terhadap value added organisasi.
Di mana:
VACA = Value Added Capital Employed : rasio dari VA terhadap CE.
VA = Value Added
CE = Capital Employed : dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih)
Tahap Ketiga: Menghitung Value Added Human Capital (VAHU)
VAHU menujukan berapa banyak VA yang dapat dihasilkan dengan
dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini menunjukan
kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam HC
terhadap value added organisasi.
Di mana:
VAHU = Value Added Human Capital : rasio dari VA terhadap HC.
VA = Value Added
VACA = VA / CE
VAHU = VA / HC
27
HC = Human Capital : beban karyawan.
Tahap Keempat: Menghitung Structural Capital Value Added
(STVA)
Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan
1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC
dalam penciptaan nilai.
Di mana:
STVA = Structural Capital Value Added : rasio dari SC terhadap VA.
SC = Structural Capital : VA - HC
VA = Value Added
Tahap Kelima: Menghitung Value Added Intelectual Coefficient
(VAICTM)
VAICTM mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi yang
dapat juga dianggap sebagai BPI (Business Performance Indicator).
VAICTM merupakan penjumlahan dari 3 komponen sebelumnya yaitu:
VACA, VAHU, dan STVA.
Keunggulan metode VAICTM adalah karena data yang dibutuhkan
relatif mudah diperoleh dari berbagai sumber dan jenis perusahaan. Data
STVA = SC / VA
VAICᵀᴹ = VACA + VAHU + STVA
28
yang dibutuhkan untuk menghitung berbagai rasio tersebut adalah angka-
angka keuangan yang standar yang umumnya tersedia dari laporan
keuangan perusahaan. Alternatif pengukuran IC lainnya terbatas hanya
menghasilkan indikator keuangan dan non-keuangan yang unik yang
hanya untuk melengkapi profil suatu perusahaan secara individu.
Indikator-indikator tersebut, khususnya indikator non-keuangan, tidak
tersedia atau tidak tercatat oleh perusahaan yang lain (Tan et al., 2007
dalam Ulum, 2009). Konsekuensinya, kemampuan untuk menerapkan
pengukuran IC alternatif tersebut secara konsisten terhadap sampel yang
besar dan terdivesifikasi menjadi terbatas.
3. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
a. Definisi Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility dalam bahasa Indonesia dikenal
dengan tanggung jawab sosial perusahaan sedangkan di Amerika, konsep
ini seringkali disamakan dengan corporate citizenship. Pada intinya,
keduanya dimaksudkan sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan
kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan dalam kegiatan usaha
dan juga pada cara perusahaan berinteraksi dengan stakeholder yang
dilakukan secara sukarela. Selain itu, tanggungjawab sosial perusahaan
diartikan pula sebagai komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam
pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan
29
perusahaan, keluarga karyawan dan masyarakat setempat (local) dalam
rangka meningkatkan kualitas kehidupan.
Menurut The World Business Council for Sustainable Development
(WBCSD), lembaga internasional yang berdiri tahun 1995 dan
beranggotakan lebih dari 120 perusahaan multinasional yang berasal dari
30 negara memberikan definisi CSR sebagai “continuing commitment by
business to behave ethically and contribute to economic development
while improving the quality of life of the workforce and their families as
well as of the local community and society at large”. Dalam konteks ini,
CSR dimaknai sebagai komitmen bisnis untuk berperilaku etis, beroperasi
secara legal dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi sekaligus
meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, serta masyarakat
local dan masyarakat pada umumnya (Rudito dan Melia, 2013).
Pertanggungjawaban sosial merupakan aktifitas perusahaan dalam
mencapai keseimbangan atau integrasi antar aspek ekonomi, lingkungan,
dan sosial tanpa mengesampingkan ekspektasi para pemegang saham yaitu
menghasilkan profit (Mustafa dan Nur, 2014). Berdasarkan beberapa
pengertian dapat disimpukan CSR merupakan suatu bentuk tindakan yang
dilakukan suatu perusahaan kepada pemangku kepentingan yang terkena
pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung dari operasi
perusahaan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan
30
dan kesejahteraan masyarakat, mempertimbangkan harapan pemangku
kepentingan, dan sejalan dengan hukum dan norma yang ditetapkan.
b. Konsep Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility sebagai sebuah gagasan, perusahaan
tidak lagi dihadapkan pada tanggungjawab yang berpijak pada single
bottom line yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan
dalam kondisi keuangannya (financial saja) tetapi harus berpijak
pada triple bottom lines, dimana bottom lines selain financial juga adalah
sosial dan lingkungan. Karena kondisi keuangan saja tak cukup menjamin
nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable) (Candrakirana,
2009).
Berikut ini kegiatan-kegiatan CSR sesuai dengan Triple bottom line,
antara lain:
Tabel 2.2
Kegiatan CSR Triple Bottom Line
No Aspek Muatan
1 Sosial
Pendidikan, pelatihan, kesehatan, perumahan,
penguatan kelembagaan (secara internal,
termasuk kesejahteraan karyawan)
kesejahteraan sosial, olahraga, pemuda, wanita,
agama, kebudayaan dan sebagainya.
2 Ekonomi
Kewirausahaan, kelompok usaha bersama/unit
mikro kecil dan menengah (KUB/UMKM),
agrobisnis, pembukaa lapangan kerja,
infrastruktur ekonomi dan usaha produktif lain.
31
Tabel 2.2
Kegiatan CSR Triple Bottom Line
No Aspek Muatan
3 Lingkungan Penghijauan, reklamasi lahan, pengelolaan,
pelestarian alam, ekowisata penyehatan
lingkungan, pengendalian polusi, serta
penggunaan produksi dan energi secara efisien.
Sumber: Candrakirana (2009)
Selain konsep CSR diatas, terdapat konsep CSR yang dikembangkan
oleh Carrol (1979) dalam Candrakirana (2009) yang disebut dengan
piramida CSR. Hal ini CSR merupakan kepedulian perusahaan yang
didasari tiga prinsip dasar yang dikenal dengan istilah triple bottom line,
yaitu profit, people, dan plannet (3P) (dalam Gambar 2.1):
1) Profit. Perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari keuntungan
ekonomi yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang.
2) People. Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan
manusia. Beberapa perusahaan mengembangkan program CSR seperti
pemberian beasiswa bagi pelajar sekitar perusahaan, pendirian sarana
pendidikan dan kesehatan, penguatan kapasitas ekonomi lokal, dan
bahkan ada perusahaan yang merancang berbagai skema perlindungan
sosial bagi warga setempat.
32
3) Plannet. Perusahaan peduli terhadap lingkungan hayati. Beberpa
program CSR yang berpijak pada prinsip ini biasanya berupa
penghijauan hidup lingkungan hidup, penyediaan sarana
pengembangan pariwisata (ekoturisme).
Gambar 2.1
Triple Bottom lines dalam CSR
Sumber: Carrol (1979) dalam Candrakirana (2009)
c. Indikator Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
Global Reporting Initiative (GRI) merupakan standar untuk
pengungkapan Corporate Social Responsibility yang ada di Indonesia.
Saat ini standar GRI memiliki versi terbaru, yaitu G4 yang telah banyak
digunakan oleh perusahaan di Indonesia. GRI-G4 menyediakan kerangka
kerja yang relevan secara global untuk mendukung pendekatan yang
terstandardisasi dalam pelaporan, yang mendorong tingkat transparansi
dan konsistensi yang diperlukan untuk membuat informasi yang
Profit
(keuntungan
perusahaan)
People
(Kesejahteraan
Manusia/Masyarakat)
Plannet
(Keberlanjutan
Lingkungan Hidup
33
disampaikan menjadi berguna dan dapat dipercaya oleh pasar dan
masyarakat (www.globalreporting.org).
Fitur yang ada di GRI-G4 menjadikan pedoman ini lebih mudah
digunakan, baik bagi pelapor yang berpengalaman dan bagi mereka yang
baru dalam pelaporan keberlanjutan dari sektor apapun dan didukung oleh
bahan-bahan dan layanan GRI lainnya. GRI-G4 juga menyediakan
panduan mengenai bagaimana menyajikan pengungkapan keberlanjutan
dalam format yang berbeda: baik itu laporan keberlanjutan mandiri,
laporan terpadu, laporan tahunan, laporan yang membahas norma-norma
internasional tertentu, atau pelaporan online (www.globalreporting.org).
Jenis pendekatan pengukuran GRI-G4 melalui isi laporan tahunan
dengan aspek-aspek penilaian tanggungjawab sosial yang dikeluarkan oleh
GRI (Global Reporting Initiative) yang diperoleh dari website
www.globalreporting.org. Standar GRI dipilih karena lebih memfokuskan
pada standar pengungkapan berbagai kinerja ekonomi, sosial, dan
lingkungan perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, dan
pemanfaatan sustainability reporting. Dalam standar GRI-G4 (2013)
indikator kinerja dibagi menjadi 3 komponen utama, yaitu ekonomi,
lingkungan, dan sosial mencakup praktik ketenagakerjaan dan
kenyamanan bekerja, hak asasi manusia, masyarakat, tanggung jawab atas
produk dengan total kinerja indikator mencapai 91 indikator. Corporate
Social Responsibility dihitung berdasarkan jumlah pendapatan bersih
34
perusahaan dan dibagi dengan 91 indikator berdasarkan GRI-G4 tersebut
(www.globalreporting.org).
Tabel 2.3
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Berdasarkan GRI-G4
KATEGORI EKONOMI
Kinerja Ekonomi EC1 Nilai ekonomi langsung yang
dihasilkan dan didistribusikan
EC2 Implikasi finansial dan risiko serta
peluang lainnya kepada kegiatan
organisasi karena perubahan iklim
EC3 Cakupan kewajiban organisasi atas
program imbalan pasti
EC4 Bantuan financial yang diterima dari
pemerintah
Keberadaan Pasar
EC5 Rasio upah standar pegawai pemula
(entry level)menurut gender
dibandingkan dengan upah minimum
regional di lokasi-lokasi operasional
yang signifikan
EC6 Perbandingan manajemen senior yang
dipekerjakan dari masyarakat local di
lokasi operasi yang signifikan
Dampak Ekonomi
Tidak Langsung
EC7 Pembangunan dan dampak dari
investasi infrastruktur dan jasa yang
diberikan
EC8 Dampak ekonomi tidak langsung yang
signifikan, termasuk besarnya dampak
Praktek Pengadaan
EC9 Perbandingan dari pembelian pemasok
lokal di operasional yang signifikan
KATEGORI LINGKUNGAN
Bahan
EN1 Bahan yang digunakan berdasarkan
berat atau volume
EN2 Persentase bahan yang digunakan yang
merupakan bahan input daur ulang
Energi EN3 Konsumsi energi dalam organisasi
EN4 Konsumsi energi diluar organisasi
EN5 Intensitas Energi
35
Tabel 2.3 (lanjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Berdasarkan GRI-G4
EN6 Pengurangan konsumsi energi
Air
EN7 Pengurangan kebutuhan energi pada
produk dan jasa
EN8 Total pengambilan air berdasarkan
sumber
EN9 Sumber air yang secara signifikan
dipengaruhi oleh pengambilan air
EN10 Persentase dan total volume air yang
didaur ulang dan digunakan kembali
Keanekaragaman
Hayati
EN11 Lokasi-lokasi operasional yang
dimiliki, disewa, dikelola didalam, atau
yang berdekatan dengan, kawasan
lindung dan kawasan dengan nilai
keanekaragaman hayati tinggi diluar
kawasan lindung
EN12 Uraian dampak signifikan kegiatan,
produk, dan jasa terhadap
keanekaragaman hayati di kawasan
lindung dan kawasan dengan nilai
keanekaragaman hayati tinggi diluar
kawasan lindung
EN13 Habitat yang dilindungi dan dipulihkan
EN14 Jumlah total spesies dalam iucn red list
dan spesies dalam daftar spesies yang
dilindungi nasional dengan habitat di
tempat yang dipengaruhi operasional,
berdasarkan tingkat risiko kepunahan
Emisi EN15 Emisi gas rumah kaca (GRK) langsung
(Cakupan 1)
EN16 Emisi gas rumah kaca (GRK) energi
tidak langsung (Cakupan 2)
EN17 Emisi gas rumah kaca (GRK) tidak
langsung lainnya (Cakupan 3)
EN18 Intensitas emisi gas rumah kaca (GRK)
EN19
Pengurangan emisi gas rumah kaca
(GRK)
EN20 Emisi bahan perusak ozon (BPO)
EN21
NOX, SOX, dan emisi udara signifikan
lainnya
36
Tabel 2.3 (lanjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Berdasarkan GRI-G4
Efluen dan limbah EN22
Total air yang dibuang berdasarkan
kualitas dan tujuan
EN23 Bobot total limbah berdasarkan jenis
dan metode pembuangan
EN24
Jumlah dan volume total tumpahan
signifikan
EN25
Bobot limbah yang dianggap berbahaya
menurut ketentuan konvensi Basel2
Lampiran I, II, III, dan VIII yang
diangkut, diimpor, diekspor, atau
diolah, dan persentase limbah yang
diangkut untuk pengiriman
internasional
EN26
Identitas, ukuran, status lindung, dan
nilai keanekaragaman hayati dari badan
air dan habitat terkait yang secara
signifikan terkena dampak dari
pembuangan dan air limpasan dari
organisasi
Produk dan Jasa
EN27
Tingkat mitigasi dampak terhadap
dampak lingungan produk dan jasa
EN28
Persentase produk yang terjual dan
kemasannya yang direklamasi menurut
kategori
Kepatuhan
EN29
Nilai moneter denda signifikan dan
jumlah total sanksi non-moneter atas
ketidakpatuhan terhadap undang-
undang dan peraturan lingkungan
Transportasi
EN30
Dampak lingkungan signifikan dari
pengangkutan produk dan barang lain
serta bahan untuk operasional
organisasi, dan pengangkutan tenaga
kerja
Lain-lain
EN31
Total pengeluaran dan investasi
perlindungan lingkungan berdasarkan
jenis
37
Tabel 2.3 (lanjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Berdasarkan GRI-G4
Asesmen Pemasok
Atas Lingkungan
EN32
Persentase penapisan pemasok baru
menggunakan kriteria lingkungan
EN33
Dampak lingkungan negatif signifikan
aktual dan potensial dalam rantai
pasokan dan tindakan yang diambil
Mekanisme Pengaduan
Masalah Lingkungan
EN34
Jumlah pengaduan tentang dampak
lingkungan yang diajukan, ditangani,
dan diselesaikan melalui mekanisme
pengaduan resmi
KATEGORI SOSIAL
SUB-KATEGORI: PRAKTEK KETENAGAKERJAAN DAN
KENYAMANAN BEKERJA
Kepegawaian LA1 Jumlah total dan tingkat perekrutan
karyawan baru dan turnover karyawan
menurut kelompok umur, gender, dan
wilayah
LA2 Tunjangan yang diberikan bagi
karyawan purnawaktu yang tidak
diberikan bagi karyawan sementara
atau paruh waktu, berdasarkan lokasi
operasi yang signifikan
LA3 Tingkat kembali bekerja dan tingkat
retensi setelah cuti melahirkan,
menurut gender
Hubungan Industrial
LA4
Jangka waktu minimum
pemberitahuan mengenai perubahan
operasional, termasuk apakah hal
tersebut tercantum dalam perjanjian
bersama
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
LA5
Persentase total tenaga kerja yang
diwakili dalam komite bersama formal
manajemen-pekerja yang membantu
mengawasi dan memberikan saran
program kesehatan dan keselamatan
kerja
LA6
Jenis dan tingkat cedera, penyakit
akibat kerja, hari hilang, dan
kemangkiran, serta jumlah total
kematian akibat kerja, menurut daerah
dan gender
38
Tabel 2.3 (lanjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Berdasarkan GRI-G4
LA7
Pekerja yang sering terkena atau
berisiko tinggi terkena penyakit yang
terkait dengan pekerjaan mereka
LA8
Topik kesehatan dan keselamatan
yang tercakup dalam perjanjian formal
dengan serikat pekerja
Pelatihan dan
Pendidikan
LA9
Jam pelatihan rata-rata per tahun per
karyawan menurut gender, dan
menurut kategori karyawan
LA10
Program untuk manajemen
keterampilan dan pembelajaran
seumur hidup yang mendukung
keberkelanjutan kerja karyawan dan
membantu mereka mengelola purna
bakti
LA11
Persentase karyawan yang menerima
review kinerja dan pengembangan
karier secara reguler, menurut gender
dan kategori karyawan
Keberagaman dan
Kesetaraan Peluang
LA12
Komposisi badan tata kelola dan
pembagian karyawan per kategori
karyawan menurut gender, kelompok
usia, keanggotaan kelompok
minoritas, dan indikator keberagaman
lainnya
Kesetaraan
Remunerasi
Perempuan dan Laki-
laki
LA13
Rasio gaji pokok dan remunerasi bagi
perempuan terhadap laki-laki menurut
kategori karyawan, berdasarkanlokasi
operasional yang signifikan
Asesmen Pemasok
Terkait Praktik
Ketenagakerjaan
LA14
Persentase penapisan pemasok baru
menggunakan kriteria praktik
ketenagakerjaan
LA15
Dampak negative aktual dan potensial
yang signifikan terhadap praktik
ketenagakerjaan dalam rantai pasokan
dan tindakan yang diambil
39
Tabel 2.3 (lanjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Berdasarkan GRI-G4
LA16 Jumlah pengaduan tentang praktik
ketenagakerjaan yang diajukan,
ditangani, dan diselesaikan melalui
mekanisme pengaduan resmi
SUB-KATEGORI: HAK ASASI MANUSIA
Investasi HR1
Jumlah total dan persentase perjanjian
dan kontrak investasi yang signifikan
yang menyertakan klausul terkait hak
asasi manusia atau penapisan
berdasarkan hak asasi manusia
HR2
Jumlah waktu pelatihan karyawan
tentang kebijakan atau prosedur hak
asasi manusia terkait dengan Aspek
hak asasi manusia yang relevan
dengan operasi, termasuk persentase
karyawan yang dilatih
Non-Diskriminasi
HR3
Jumlah total insiden diskriminasi dan
tindakan korektif yang diambil
Kebebasan Berserikat
dan Perjanjian Kerja
Bersama
HR4
Operasi pemasok teridentifikasi yang
mungkin melanggar atau berisiko
tinggi melanggar hak untuk
melaksanakan kebebasan berserikat
dan perjanjian kerja bersama, dan
tindakan yang diambil untuk
mendukung hak-hak tersebut
Pekerja Anak
HR5
Operasi dan pemasok yang
diidentifikasi berisiko tinggi
melakukan eksploitasi pekerja anak
dan tindakan yang diambil untuk
berkontribusi dalam penghapusan
pekerja anak yang efektif
Pekerja Paksa Atau
Wajib Kerja
HR6
Operasi dan pemasok yang
diidentifikasi berisiko tinggi
melakukan pekerja paksa atau wajib
kerja dan tindakan untuk berkontribusi
dalam penghapusan segala bentuk
pekerja paksa atau wajib kerja
40
Tabel 2.3 (lanjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Berdasarkan GRI-G4
Praktik Pengamanan
HR7
Persentase petugas pengamanan yang
dilatih dalam kebijakan atau prosedur
hak asasi manusia di organisasi yang
relevan dengan operasi
Hak Adat
HR8
Jumlah total insiden pelanggaran yang
melibatkan hak-hak masyarakat adat
dan tindakan yang diambil
Asesmen
HR9
Jumlah total dan persentase operasi
yang telah melakukan reviu atau
asesmen dampak hak asasi manusia
Asesmen Pemasok
Atas Hak Asasi
Manusia
HR10
Persentase penapisan pemasok baru
menggunakan kriteria hak asasi
manusia
HR11
Dampak negatif aktual dan potensial
yang signifikan terhadap hak asasi
manusia dalam rantai pasokan dan
tindakan yang diambil
Mekanisme Pengaduan
Masalah Hak Asasi
Manusia
HR12
Jumlah pengaduan tentang dampak
terhadap hak asasi manusia yang
diajukan, ditangani, dan diselesaikan
melalui mekanisme pengaduan formal
SUB-KATEGORI: MASYARAKAT
Masyarakat Lokal
SO1
Persentase operasi dengan pelibatan
masyarakat lokal, asesmen dampak,
dan program pengembangan yang
diterapkan
SO2
Operasi dengan dampak negatif aktual
dan potensial yang signifikan terhadap
masyarakat lokal
Anti-Korupsi
SO3
Jumlah total dan persentase operasi
yang dinilai terhadap risiko terkait
dengan korupsi dan risiko signifikan
yang teridentifikasi
SO4
Komunikasi dan pelatihan mengenai
kebijakan dan prosedur anti-korupsi
SO5
Insiden korupsi yang terbukti dan
tindakan yang diambil
Kebijakan Publik
SO6
Nilai total kontribusi politik
berdasarkan negara dan
penerima/penerima manfaat
41
Tabel 2.3 (lanjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Berdasarkan GRI-G4
Anti Persaingan
SO7
Jumlah total tindakan hukum terkait
Anti Persaingan, anti-trust, serta
praktik monopoli dan hasilnya
Kepatuhan
SO8
Nilai moneter denda yang signifikan
dan jumlah total sanksi non-moneter
atas ketidakpatuhan terhadap undang-
undang dan peraturan
Asesmen Pemasok
Atas Dampak
Terhadap Masyarakat
S09
Persentase penapisan pemasok baru
menggunakan kriteria untuk dampak
terhadap masyarakat
SO10
Dampak negatif aktual dan potensial
yang signifikan terhadap masyarakat
dalam rantai pasokan dan tindakan
yang diambil
Mekanisme Pengaduan
Dampak Terhadap
Masyakat
SO11
Jumlah pengaduan tentang dampak
terhadap masyarakat yang diajukan,
ditangani, dan diselesaikan melalui
mekanisme pengaduan resmi
SUB-KATEGORI: TANGGUNGJAWAB ATAS PRODUK
Kesehatan
Keselamatan
Pelanggan
PR1
Persentase kategori produk dan jasa
yang signifikan dampaknya terhadap
kesehatan dan keselamatan yang
dinilai untuk peningkatan
PR2
Total jumlah insiden ketidakpatuhan
terhadap peraturan dan koda sukarela
terkait dampak kesehatan dan
keselamatan dari produk dan jasa
sepanjang daur hidup, menurut jenis
hasil
Pelabelan Produk dan
Jasa
PR3
Jenis informasi produk dan jasa yang
diharuskan oleh prosedur organisasi
terkait dengan informasi dan pelabelan
produk dan jasa, serta persentase
kategori produk dan jasa yang
signifikan harus mengikuti persyaratan
informasi sejenis
42
Tabel 2.3 (lanjutan)
Daftar Indikator Pengungkapan CSR Berdasarkan GRI-G4
PR4
Jumlah total Insiden ketidakpatuhan
terhadap peraturan dan koda sukarela
terkait dengan informasi dan pelabelan
produk dan jasa, menurut jenis hasil
PR5
Hasil survei untuk mengukur kepuasan
pelanggan
Komunikasi
Pemasaran
PR6 Penjualan produk yang dilarang atau
disengketakan
PR7
Jumlah total Insiden ketidakpatuhan
terhadap peraturan dan koda sukarela
tentang komunikasi pemasaran,
termasuk iklan, promosi, dan sponsor,
menurut jenis hasil
Privasi Pelanggan
PR8
Jumlah total keluhan yang terbukti
terkait dengan pelanggaran privasi
pelanggan dan hilangnya data
pelanggan
Kepatuhan
PR9
Nilai moneter denda yang signifikan
atas ketidakpatuhan terhadap undang-
undang dan peraturan terkait
penyediaan dan penggunaan produk
dan jasa
Sumber: www.globalreporting.org
GRI-G4 dirancang agar dapat diterapkan secara universal untuk
semua organisasi, besar dan kecil, di seluruh dunia. Pengukuran dilakukan
berdasarkan indeks pengungkapan masing-masing perusahaan yang
dihitung melalui pembagian antara jumlah pendapatan bersih perusahaan
dengan jumlah item yang diharapkan diungkapkan perusahaan, yang
dirumuskan sebagai berikut:
43
Keterangan:
CSRDIj :Corporate Social Responsibility Indeks Perusahaan
nj : Jumlah kriteria pengungkapan Corporate Social Responsibility
(CSR) untuk perusahaan j, nj ≤ 91
Xij : 1 = Jika kriteria diungkapkan; 0 = Jika kriteria tidak
diungkapkan
Ide yang muncul dari pengintegrasian informasi terkait keberlanjutan
strategis dengan informasi keuangan material lainnya adalah
pengembangan yang positif dan signifikan. Keberlanjutan kini dan
seterusnya akan berkembang menjadi pusat bagi perubahan yang akan
dilalui oleh perusahaan, pasar, dan masyarakat. Oleh karena itu, informasi
keberlanjutan yang relevan bagi prospek nilai perusahaan harus menjadi
inti dari laporan terintegrasi (www.globalreporting.org).
4. Struktur Modal
a. Definisi Struktur Modal
Modal merupakan komponen dana jangka panjang suatu perusahaan
yang meliputi semua komponen di sisi kanan neraca perusahaan kecuali
CSRDIj = x 100%
44
hutang lancar. Setiana dan Desy (2012) mendefinisikan struktur modal
adalah hasil atau akibat dari keputusan pendanaan (financing decision)
yang intinya memilih apakah menggunakan hutang atau ekuitas untuk
mendanai opersai perusahaan.
Menurut Agrestya (2012) Struktur modal adalah pembelanjaan
permanen di dalam mencerminkan perimbangan antara hutang jangka
panjang dengan modal sendiri. Struktur modal tercermin pada hutang
jangka panjang dan unsur-unsur modal sendiri, dimana kedua golongan
tersebut merupakan dana permanen atau dana jangka panjang. Dengan
demikian maka struktur modal hanya merupakan sebagian saja dari
struktur financial.
Menurut Fahmi (2013) Struktur modal merupakan gambaran dari
bentuk proporsi financial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki
yang bersumber dari utang jangka panjang (long term liabilities) dan
modal sendiri (shareholders’ equity) yang menjadi sumber pembiayaan
suatu perusahaan.
Dari beberapa pandangan tersebut dapat dikatakan bahwa struktur
modal merupakan merupakan bagian dari struktur keuangan perusahaan
yang mengulas tentang cara perusahaan mendanai aktivanya dengan
sumber intelnal maupun eksternal yang tercermin pada hutang jangka
panjang dan unsur-unsur modal sendiri, dimana kedua golongan tersebut
merupakan dana permanen atau dana jangka panjang.
45
b. Komponen Struktur Modal
Menurut Kasmir (2009) struktur modal perusahaan secara umum
terdiri atas beberapa komponen, antara lain :
1) Modal sendiri
Modal sendiri pada dasarnya merupakan modal yang berasal dari
pemilik perusahaan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu
yang tidak tertentu lamanya. Oleh karena itu, modal sendiri ditinjau
dari sudut likuiditas yang merupakan dana jangka panjang yang tidak
tertentu waktunya.
Modal sendiri dapat berasal dari keuntungan kegiatan
operasioanal perusahaan, juga dapat berasal dari pemilik perusahaan
itu diluar kegiatan operasional perusahaan yang kerap kali modal
seperti ini adalah merupakan bentuk penyertaan modal sebagai bukti
kepemilikan seseorang di dalam suatu perusahaan.
2) Modal asing atau hutang jangka panjang
Modal asing atau hutang jangka panjang merupakan hutang yang
jangka waktunya panjang dan umumnya lebih dari 10 tahun. Modal
asing merupakan modal yang berasal dari luar perusahaan yang
sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan
yang bersangkutan modal tersebut merupakan utang yang pada saatnya
harus dibayar kembali.
46
c. Indikator Struktur Modal
Menurut George Foster (1996) dalam Fahmi (2013) ada beberapa
rasio yang representatif untuk dipergunakan dalam struktur modal (capital
structure) salah satunya adalah debt to equit ratio (DER). Menurut Kasmir
(2009) debt to equity ratio adalah rasio yang digunakan untuk menilai
utang dengan ekuitas. Rasio ini dihitung dengam cara membandingkan
antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio
ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam
(kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini
berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan
untuk jaminan utang.
Debt to equity ratio (DER) yang semakin besar menunjukkan bahwa
struktur modal yang berasal dari utang semakin besar digunakan untuk
mendanai ekuitas yang ada. Kreditor memandang, semakin besar rasio ini
akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar risiko
yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan.
Semakin kecil rasio ini semakin baik. Untuk keamanan pihak luar, rasio
terbaik jika jumlah modal lebih besar dari jumlah utang adalah kecil atau
minimal sama, namun bagi pemegang saham atau manajemen rasio ini
sebaiknya besar (Fahmi, 2013).
Menurut Brigham dan Houston (2004) pembiayaan dengan utang atau
leverage keuangan, memiliki tiga implikasi penting diantaranya:
47
1) Memeroleh dana melalui utang membuat pemegang saham dapat
mempertahankan pengendalian atas perusahaan dengan investasi
yang terbatas.
2) Kreditur melihat ekuitas, atau dana yang disetor pemilik, untuk
memberikan marjin pengaman, sehingga jika pemegang saham hanya
memberikan sebagian kecil dari total pembiayaan, maka resiko
perusahaan sebagian besar ada pada kreditur.
3) Jika perusahaan memeroleh pengembalian yang lebih besar atas
investasi yang dibiayai dengan dana pinjaman dibanding pembayaran
bunga, maka pengembalian atas modal pemilik akan lebih besar atau
leverage.
Perusahaan dengan leverage yang rendah mempunyai risiko yang
kecil bila perekonomian dalam keadaan menurun, tetapi perusahaan
tersebut juga memiliki laba rata-rata yang rendah bila perekonomian
meningkat. Sebaliknya, perusahaan dengan leverage ratio yang tinggi
memiliki risiko menderita kerugian besar, tetapi mempunyai suatu
kesempatan untuk memeroleh keuntungan yang besar. Kemungkinan
memeroleh laba yang tinggi adalah menarik, tetapi para investor juga tidak
mau menghadapi risiko. Keputusan tentang penggunaan leverage berarti
menyeimbangkan kemungkinan laba yang lebih tinggi dengan naiknya
risiko.
48
Analisis debt to equity ratio penting karena digunakan untuk
mengukur tingkat penggunaan utang sebagai sumber pembiayaan
perusahaan yang mencakup kewajiban lancar maupun utang jangka
panjang, dalam menilai kinerja keuangan perusahaan. Maka dari itu, rasio
debt to equity ratio dipilih untuk digunakan sebagai indikator dalam
mengukur struktur modal. Berikut adalah formula dari debt to equity ratio:
5. Kinerja Keuangan
a. Definisi Kinerja Keuangan
Menurut Nurhayati (2017), Kinerja keuangan atau financial
performance perusahaan merupakan hasil dari suatu proses dengan
mengorbankan berbagai sumber daya. Salah satu parameter kinerja
tersebut adalah laba. Laba bagi perusahaan sangat diperlukan untuk
kelangsungan hidup perusahaan.kegiatan operasional ini dapat terleaksana
jika perusahaan mempunyai sumber daya. Laba dapat memberikan sinyal
positif mengenai prospek perusahaan di masa depan tentang kinerja
perusahaan.dengan adanya pertumbuhan laba yang terus meningkat dari
tahun ke tahun, akan memberikan sinyal yang positif mengenai kinerja
perusahaan. Kinerja merupakan fungsi dari kemampuan organisasi untuk
DER = Total Debt / Total Equity
49
memperoleh dan menggunakan sumber daya dalam berbagai cara untuk
mengembangkan keunggulan kompetitif (Wijaya, 2012).
Pertumbuhan laba perusahaan yang baik mencerminkan bahwa
kinerja perusahaan juga baik, karena laba merupakan ukuran kinerja dari
suatu perusahaan, mengindikasikan semakin baik kinerja perusahaan.
Laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data
keuangan perusahaan. Laporan keuangan disusun dan ditafsirkan untuk
kepentingan manajemen dan pihak-pihak lain yang menaruh perhatian
atau memiliki kepentingan dengan data keuangan perusahaan. Laporan
keuangan yang dihasilkan perusahaan merupakan salah satu informasi
yang dapat digunakan dalam menilai kinerja perusahaan.
Penggunaan laporan keuangan sebagai aspek penilaian kinerja
didasarkan atas informasi akuntansi, yang mencerminkan nilai sumber
daya yang diperoleh perusahaan. Kinerja perusahaan diwujudkan dalam
berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan karena setiap
kegiatan tersebut memerlukan sumber daya, maka kinerja perusahaan akan
tercermin dari penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan
perusahaan. Pentingnya laporan keuangan sebagai informasi dalam
menilai kinerja perusahaan, mensyaratkan laporan keuangan haruslah
mencerminkan keadaan perusahaan yang sebenarnyapada kurun waktu
tertentu. Sehingga pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
perusahaan akan menjadi tepat, dengan demikian pemegang saham dapat
50
menjadikanlaporan keuangan sebagai informasi yang berguna dalam
pengambilan keputusannya sebagai pemegang saham perusahaan
(Nurhayati, 2017).
b. Indikator Kinerja Keuangan
Menurut Fahmi (2013) bagi investor ada tiga rasio keuangan yang
paling dominan yang dijadikan rujukan untuk melihat kondisi kinerja
suatu perusahaan, yaitu:
1) Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini penting karena kegagalan
dalam membayar kewajiban dapat menyebabkan kebangkrutan
perusahaan.
2) Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang menunjukkan bagaimana
perusahaan mampu untuk mengelola utangnya dalam rangka
memperoleh keuntungan dan juga mampu untuk melunasi kembali
utangnya. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban-kewajiban dalam jangka panjangnya.
3) Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio yang bermanfaat untuk menunjukkan
keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan. Investor
yang potensial akan menganalisis dengan cermat kelancaran sebuah
51
perusahaan dan kemampuanny untuk mendapatkan keuntungan,
karena mereka mengharapkan deviden dan harga pasar dari sahamnya.
Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva
perusahaan.
Adapun rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dalam
periode waktu tertentu (Setiawan, 2013). Rasio Profitabilitas merupakan
rasio untuk melihat kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen
perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan
dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini
menunjukkan efisiensi perusahaan (Kasmir, 2009).
Return on assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas.
ROA mampu mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
keuntungan pada masa lampau untuk kemudian diproyeksikan di masa
yang akan datang. Assets atau aktiva yang dimaksud adalah keseluruhan
harta perusahaan yang diperoleh dari modal sendiri maupun dari modal
asing yang telah diubah perusahaan menjadi aktiva-aktiva perusahaan
yang digunakan untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Return on assets (ROA) dianggap sebagai suatu ukuran efisiensi
pengelolaan total aset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan, jika rasio ini
52
meningkat manajemen cenderung dipandang lebih efisien dari sudut total
aset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan. ROA dipilih sebagai proksi
karena rasio tersebut berfungsi untuk mengukur efektivitas perusahaan
didalam menghasilkan keuangan dengan memanfaatkan aktiva yang
dimilikinya. Rasio ini merupakan rasio yang terpenting diantara rasio
profitabilitas yang ada (Robert Ang, 1997 dalam Agrestya, 2012).
ROA merupakan rasio antara laba bersih sesudah pajak atau Net
Income After Tax (NIAT) terhadap total asset. Semakin besar ROA
menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena return semakin
besar. Secara matematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:
C. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis
1. Interaksi antara Intellectual Capital dengan Kinerja Keuangan
Intellectual capital merupakan keseluruhan modal yang dimiliki dari tiga
elemen utama suatu perusahaan (human capital, structural capital, customer
capital) yang mana hal-hal tersebut berkaitan dengan pengetahuan dan
teknologi yang bisa memberikan nilai lebih yang bermanfaat untuk
meningkatkan kesejahteraan perusahaan. Bontis et al. (2000) dalam Ulum et
al. (2008) menyatakan bahwa secara umum, para peneliti mengidentifikasi
ROA = Net Income After Tax / Total Asset
53
tiga konstruk utama dari IC, yaitu: human capital (HC), structural capital
(SC), dan customer capital (CC).
Penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu
tolak ukur bagi suatu keberhasilan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan
yang baik tidak hanya diukur berdasarkan besarnya asset berwujud yang
dimiliki perusahaan, namun di era modern ini intellectual capital juga
memiliki peran yang tidak kalah penting dengan aset berwujud perusahaan.
Dalam teori stakeholder pihak manajemen perusahaan diharuskan mampu
mengelola sumber daya yang dimiliki berupa fisik maupun intelektual secara
maksimal agar dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan (Deegan,
2004 dalam Ulum, 2009). Pihak manajemen yang mengelola sumber daya
dengan baik akan meningkatkan produktivitas dalam perusahaan, jika
produktifitas perusahaan meningkat maka pendapatan dan profit perusahaan
juga akan meningkat. Meningkatnya pendapatan dan laba perusahaan dapat
mengakibatkan return on asset perusahaan juga meningkat. Hal ini bisa
menjadi sinyal positif untuk investor dalam pengambilan keputusan. Hal ini
pun akan menguntungkan para stakeholder dan manajemen akan dinilai
berhasil sesuai dengan tujuan dari teori stakeholder itu sendiri.
Gozali dan Saarce (2014), telah membuktikan bahwa intellectual capital
mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan
dengan menggunakan VAIC™ yang diformulasikan oleh Pulic (1998) sebagai
ukuran kemampuan intelektual perusahaan (corporate intellectual ability) dan
54
juga adanya hubungan yang kuat antara evisiensi value added dengan
komponen utama sumber daya perusahaan dan keuntungan perusahaan. Oleh
karena itu, makin baik penggunaan intellectual capital sebuah perusahaan
maka makin baik pula kinerja yang akan diperlihatkan oleh perusahaan
tersebut. Nurhayati (2017), Arifin (2016), Faradina dan Gayatri (2016), dan
Ulum (2009) menunjukkan hasil bahwa intellectual capital berpengaruh
terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Berbeda dengan peneliti sebelumnya, Subagyo dan Sarah (2013) yang
meneliti pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan sektor
perbankan. Memperoleh hasil bahwa intellectual capital tidak berpengaruh
terhadap kinerja keuangan perbankan. Hal ini membuktikan bahwa kinerja
keuangan perusahaan yang baik tidak mengidinkasikan adanya intellectual
capital yang baik. Begitu juga sebaliknya, kinerja keuangan perusahaan yang
kurang baik tidak selalu mengindikasikan adanya intellectual capital yang
kurang baik. Dengan adanya ketidak konsistenan hasil penelitian, maka
hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H1: Intellectual Capital berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan.
2. Interaksi antara Pengungkapan CSR terhadap Kinerja Keuangan
Saat ini, perusahaan dituntut untuk memperhatikan peran stakeholder,
sehingga perusahaan harus dapat menyelaraskan antara perusahaan dengan
stakeholder, dengan mengembangkan program corporate social
responsibility. Corporate social responsibility penting dilaksanakan bagi
55
perusahaan karena merupakan bentuk kepedulian perusahaan yang menyadari
bahwa perusahaan yang ingin bertahan dalam jangka panjang, maka
perusahaan juga harus memperhatikan dan terlibat dalam pemenuhan
kesejahteraan para stakeholder dan turut berkontribusi secara aktif dalam
menjaga kelestarian lingkungan yang kemudian sering diistilahkan dengan
konsep triple bottom line (Ariantini et al., 2017).
Corporate social responsibility merupakan suatu bentuk tindakan yang
dilakukan suatu perusahaan kepada stakeholder yang terkena pengaruh baik
secara langsung maupun tidak langsung dari operasi perusahaan dalam rangka
mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat,
mempertimbangkan harapan stakeholder, dan sejalan dengan hukum dan
norma yang ditetapkan.
Pengungkapan CSR merupakan salah satu cara untuk mengirimkan sinyal
positif kepada stakeholders. Pengungkapan CSR dapat mengirimkan sinyak
promosi atau informasi lain karena peduli dengan dampak ekonomi,
lingkungan dan sosial dari aktivitas perusahaan.
Program CSR dapat diartikan sebagai komitmen perusahaan dalam
membangun citra perusahaan dimata publik baik masyarakat sekitar maupun
investor. Menurut Daud dan Abrar (2008) apabila sebuah perusahaan terlihat
peduli kepada masyarakat, masyarakat juga akan membayangkan bahwa
perusahaan juga memiliki kepedulian dalam mengelola produknya. Sehingga
timbul kepercayaan akan kualitas produk dan ujungnya pada loyalitas untuk
56
menggunakan produknya. Sehingga hal ini akan mempengaruhi kinerja
keuangan suatu perusahaan yang diukur dengan meningkatnya laba yang
diperoleh perusahaan.
Pengungkapan CSR akan memberikan manfaat seperti meningkatkan
reputasi perusahaan yang dapat dipandang sebagai social marketing bagi
perusahaan. Social marketing akan dapat memberi manfaat dalam
pembentukkan brand image suatu perusahaan dalam kaitannya dengan
kemampuan perusahaan terhadap komitmen yang tinggi terhadap lingkungan
selain memiliki produk yang berkualitas tinggi. Hal ini tentu saja akan
memberikan dampak positif terhadap volume unit produksi yang terserap
pasar yang akhirnya akan mendatangkan keuntungan yang besar terhadap
peningkatan laba perusahaan (Suciwati et al., 2016).
Agustina et al., (2015) memperlihatkan bahwa aktivitas dan
pengungkapan CSR berhubungan positif dengan kinerja keuangan
perusahaan, pengungkapan CSR sangat berpengaruh akan perhatian
konsumen pada perusahaan. Ketertarikan pelanggan akan perusahaan juga
akan berpengaruh terhadap konsumsi produk yang juga akan berdampak besar
bagi laba perusahaan. Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Bhernadha et al., (2017), Suciwati et al., (2016),
Primayudhana (2015) dan Daud dan Abrar (2008) menunjukkan adanya
pengaruh CSR terhadap kinerja keuangan.
57
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yaparto et al., (2013)
yang menyatakan bahwa perusahaan dengan perilaku yang bertanggung jawab
memiliki kelemahan kompetitif, karena mereka memiliki biaya yang tidak
perlu. Biaya ini, berada langsung pada bottom line dan tentu akan mengurangi
keuntungan pemengang saham. Hal inilah yang menyebabkan laba perusahaan
menurun. Penelitian tersubut sejalan dengan penelitian Mustafa dan Nur
(2014), dan Wijayanti et., al (2011). Dengan adanya ketidak konsistenan hasil
penelitian, maka hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H2: Pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap
Kinerja Keuangan (ROA).
3. Interaksi antara Struktur Modal dengan Kinerja Keuangan
Salah satu parameter penting dalam laporan keuangan yang harus
dipahami dengan baik oleh para manajer keuangan dan stakeholder adalah
informasi mengenai aktivitas pendanaan. Penentuan jumlah dana yang
dibutuhkan, alternatif sumber pendanaan, serta perhitungan terhadap berbagai
risiko keuangan merupakan tanggung jawab manajer keuangan dalam
menentukan struktur modal yang optimal bagi perusahaan. Dengan adanya
struktur modal yang optimal ini stakeholders tentunya mengharapkan
keputusan struktur modal menjadi relevan. Struktur modal merupakan hal
yang penting bagi keberlangsungan usaha suatu perusahaan karena aktivitas
dan perkembangan perusahaan diawali dengan adanya modal. Inti persoalan
58
dari struktur modal adalah menemukan keseimbangan antara manfaat dan
biaya pengunaan utang (Wardani dan Dewi, 2015).
Pada umumnya, perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat
keuntungan tinggi menggunakan proporsi utang dan modal yang relatif kecil.
Tingkat keuntungan yang tinggi memungkinkan untuk memeroleh sebagian
besar pendanaan dari laba ditahan (Setiana dan Desy, 2012). Dalam hal ini
perusahaan akan cenderung memilih laba ditahan untuk membiayai sebagian
besar kebutuhan pendanaan. Sehingga dapat disimpulkan, semakin kecil
proporsi struktur modal, maka semakin tinggi return on assets. Adanya biaya-
biaya seperti biaya asimetri informasi dan biaya kebangkrutan pada
penggunaan dana eksternal menyebabkan penggunaan dana milik sendiri (laba
ditahan) oleh perusahaan dianggap lebih murah. Karena itu perusahaan yang
mampu mendapatkan keuntungan yang tinggi akan cenderung banyak
memanfaatkan dana sendiri untuk keperluan investasi. Tingkat utang
perusahaan yang profitable dengan demikian akan semakin rendah. Jadi
tingkat utang dan tingkat profitabilitas, yang sama-sama diukur dengan aktiva,
dianggap berhubungan negatif.
Robert (1997) dalam Kusumajaya (2011) mengungkapkan, struktur
modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka
panjang dengan modal sendiri. Oleh karena itu, struktur modal diukur dengan
debt to equity ratio (DER). DER merupakan rasio yang digunakan untuk
59
mengukur tingkat leverage (penggunaan hutang) terhadap total shareholder’s
equity yang dimiliki perusahaan.
Hubungan teori signal dengan debt equity ratio (DER) yaitu apabila nilai
DER tinggi, maka ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki hutang yang
besar dan semakin tinggi pula resiko yang ditanggung perusahaan. Selama
ekonomi sulit atau suku bunga tinggi, perusahaan dengan DER tinggi dapat
mengalami masalah keuangan. Hal ini dapat menurunkan profitabilitas
perusahaan dan ini dapat dijadikan sinyal untuk investor tidak melakukan
investasi pada perusahaan yang sedang mengalami situasi seperti ini.
Hubungan struktur modal dengan kinerja keuangan telah banyak
dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Octavia et
al., (2015), Wardani dan Farida (2015), Agrestya (2012) dan Pratheepkanth
(2011) menunjukkan bahwa adanya pengaruh struktur modal terhadap kinerja
keuangan secara signifikan. Dengan demikian, hipotesis ketiga yang diajukan
dalam penelitian ini adalah:
H3: Struktur Modal berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan.
D. Peneliti Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu telah banyak dilakukan untuk menentukan
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan. Berikut adalah rincian dari
penelitian tersebut:
60
Tabel 2.4
Peneliti Terdahulu
No. Peneliti (Tahun)
Judul
Variabel Penelitian
Terdahulu
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. I Gustu Ayu Arianti,
Gede Adi Yuniarta,
dan Edy Sujana.
(2017).
“Pengaruh Intellectual
Capital, CSR dan GCG
Terhadap Kinerja
perusahaan (Studi
Kasus Pada
Perusahaan
Manufaktur yan
Terdaftar di BEI pada
tahun 2011-2015)”
Independen:
Intellectual Capital,
CSR dan GCG
Dependen:
Kienrja Keuangan
• Variabel
independen:
Intellectual Capital
dan CSR
• Pengumpulan data:
Data Sekunder
• Metode analisis:
Analisis Regresi
Linear berganda
• Variabel independen:
Good Corporate
Governance
• Variabel Dependen:
Kinerja Keuangan
(ROE)
• Objek Penelitian:
Perusahaan
Manufaktur
• Periode Penelitian
• Intellectual Capital
berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan
(ROE),
• Corporate Social
Responsibility
berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan
(ROE),
• Good Corporate
Governance (Ukuran
Dewan Komisaris) tidak
berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan
(ROE)
• Intellectual Capital,
Corporate Social
Responsibility, dan Good
Corporate Governance
secara bersama-sama
berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan
(ROE).
Bersambung pada halaman berikutnya
61
Tabel 2.4 (lanjutan)
Peneliti Terdahulu
No. Peneliti (Tahun) Judul Variabel Penelitian
Terdahulu
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Persamaan
2. I.B Made Puniayasa dan
Nyoman Triaryati.
(2016).
“Pengaruh GCG,
Struktur Kepemilikan
dan Modal Intelektual
Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan
yang masuk dalam
Indeks CGPI”
Independen :
Good Corporate
Governance,
Struktur
Kepemilikan dan
Modal Intelektual
Dependen :
Kinerja Keuangan
(ROE)
• Variabel
Independen:
Modal Intelektual
• Penentuan sampel:
Purposive sampling
• Pengumpulan data:
Data Sekunder
• Metode analisis:
Analisis regresi
linear berganda
• Variabel Dependen:
Kinerja Keuangan
(ROE)
• Objek penelitian:
Perusahan yang
masuk dalam Indeks
CGPI
• Periode Penelitian
Hasil analisis menunjukkan
good corporate governance
dan kepemilikan
institusional tidak
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan
perusahaan. Namun dua
variabel lain, kepemilikan
manajerial dan modal
intelektual, berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap kinerja keuangan
perusahaan.
3. Maryam Jameelah
Hashim, Idris Osman,
dan Syed Musa Alhabshi
(2015).
“Effect of Intellectual
Capital on Oranizational
Performance”
Independen:
Intellectual Capital
Dependen:
Organizational
Performance
• Variabel
Independen:
Intellectual Capital
• Variabel Dependen:
Kinerja Perusahaan
• Metode analisis:
Multiple regression
analysis
• Objek penelitian
• Periode Penelitian
• Pengumpulan data:
Menggunakan
metode survey
dengan kuesioner
Intelltual Capital
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja organisasi.
Bersambung pada halaman berikutnya
62
Tabel 2.4 (lanjutan)
Peneliti Terdahulu
No. Peneliti (Tahun)
Judul
Variabel Penelitian
Terdahulu
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Persamaan
4. Novrianty Kamatra dan
Ely Kartkaningdyah
(2015).
“Effect Corporate
Social responsibility on
Financial
Performance”
Independen:
Corporate Social
Responsibility
Dependen:
Financial Performance
(ROA, ROE, NPM,
EPS)
• Variabel
Independen:
Corporate Social
Responsibillity
• Variabel Dependen:
Kinerja Keuangan
(ROA)
• Penentuan Sampel:
Purposive sampling
• Metode analisis:
Metode Analisis
Berganda
• Objek Penelitian:
Perusahaan Industri
dasar dan bahan
kimia
• Variabel Dependen:
Kinerja Keuangan
(ROE, NPM, EPS)
• Objek penelitian:
Perusahaan
Pertambangan
• Periode Penelitian
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
variabel CSR dan kontrol
simultan terdiri dari
leverage (DER) dan ukuran
berpengaruh terhadap
ROA, ROE, NPM dan
EPS. CSR hanya
berpengaruh secara parsial
terhadap ROA dan NPM
dan tidak berpengaruh
signifikan terhadap ROE
dan EPS.
Bersambung pada halaman berikutnya
63
Tabel 2.4 (lanjutan)
Peneliti Terdahulu
No. Peneliti (Tahun)
Judul
Variabel Penelitian
Terdahulu
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Persamaan
5. Sherly Octavia S, Edi
Sukamanto, dan Sri
Fadilah. (2015).
“Pengaruh Intellectual
Capital dan Struktur
Modal terhadap
Kinerja Keuangan
Perusahaan (Studi
Empiris pada
Perusahaan Perbankan
Sektor Perbankan yang
terdaftar di BEI tahun
2010-2014)”
Independen:
Intellectual capital dan
Struktur modal
Dependen:
Kinerja Keuangan
• Variabel
independen:
Intellectual Capital
dan Struktur Modal
(DER)
• Pengumpulan Data:
Data Sekunder
• Penentuan Sampel:
Purposive
sampling
• Metode analisis:
Analisis Regresi
berganda
• Variabel Dependen:
Kinerja Keuangan
(ROE)
• Objek Penelitian
penelitian:
Perusahaan
Perbankan
• Periode Penelitian
Hasil yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah bahwa
terdapat pengaruh yang
signifikan positif antara
Intellectual Capital dengan
Kinerja Keuangan
Perusahaan
dan Struktur Modal juga
memiliki pengaruh yang
signifikan positif terhadap
Kinerja Keuangan
Perusahaan.
6. Kalkan, Bozkurt, dan
Arman (2014) “The
Impacts of Intellectual
capital, Innovation,
Organizational
Strategy on Firm
Performance”
Independen:
Intellectual capital,
inovasi, strategi
organisasi.
Dependen:
Kinerja perusahaan.
• Variabel
Independen:
Intellectual capital • Variabel dependen:
Kinerja Perusahaan
• Metode analisis:
Analisis Regresi
Berganda
• Variabel
Independen:
Inovasi, strategi
organisasi. • Pengumpulan data:
Menggunakan
metode survey
dengan kuesioner
• Obek Penelitian
• Periode Penelitian
Terdapat hubungan yang
positif antara intellectual
capital, inovasi, strategi
organisasi, dan kinerja
perusahaan.
Bersambung pada halaman berikutnya
64
Tabel 2.4 (lanjutan)
Peneliti Terdahulu
No. Peneliti (Tahun)
Judul
Variabel Penelitian
Terdahulu
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Persamaan
7. Cut Cinthya Mustafa
dan Nur handayani.
(2014).
“Pengaruh
Pengungkapan CSR
terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan
Manufaktur”
Independen;
Corporate Social
Responsibility
Dependen:
Kinerja Keuangan
• Variabel independen:
Corporate Social
Responsibility
• Variabel Dependen:
Kinerja keuangan
(ROA)
• Pengumpulan Data:
Data Sekunder
• Metode analisis:
Analisis Regresi
Linear Berganda
• Objek penelitian
• Periode Penelitian
• Variabel dependen:
ROE, OPM, NPM
Hasil penelitian dengan
regresi sederhana
menunjukkan bahwa
corporate social responsibility
(CSR) tidak berpengaruh
terhadap kinerja keuangan
8. Esa Setiana dan Desy
Rahayu. (2012).
“Analisis Pengaruh
Struktur Modal
terhadap Kinerja Pada
Perusahaan Otomotif
yang Terdaftar di BEI
Tahun 2008-2010”
Independen:
Struktur Modal
Dependen:
Kinerja Perusahaan
• Variabel independen:
Struktur Modal
(DER)
• Pengumpulan data:
Data Sekunder
• Penentuan Sampel:
Purposive sampling
• Variabel dependen:
Kinerja Keuangan
(ROI)
• Metode analisis:
Analisis Regresi
Panel
• Objek penelitian:
Perusahaan Otomotif
• Periode Penelitian
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara
simultan DAR, DER, dan
LDER berpengaruh
signifikan terhadap kinerja
perusahaan. Secara parsial
DAR berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap
kinerja. DER dan LDER
tidak berpengaruh terhadap
kinerja.
Bersambung pada halaman berikutnya
65
Tabel 2.4 (lanjutan)
Peneliti Terdahulu
No. Peneliti (Tahun)
Judul
Variabel Penelitian
Terdahulu
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Persamaan
9. Puwanenthiren
Pratheepkanth, (2011).
“Capital structure and
financial performance:
efidence frim selected
business companies in
Colombo stock
exchange Sri Lanka”
Independen:
Capital Structure
Dependen:
Financial Performance
(Gross profit, Net
Profit, ROA,
ROE,ROI)
• Variabel
Independen:
Struktur Modal
(DER)
• Variabel dependen:
Kinerja Keuangan
(ROA)
• Pengumpulan Data:
Data Sekunder
• Metode analisis:
Analisis regresi
berganda
• Variabel Dependen:
Kinerja Keuangan
(Gross Profit, Net
Profit, ROE, ROI)
• Objek penelitian:
Perusahaan yang
terdaftar di
Colombo Stock
Exchange
• Periode penelitian
Analisis Korelasi
menjelaskan, ada
hubungan positif yang
lemah antara laba kotor
dan struktur modal (0,360).
Pada
saat yang sama, ada
hubungan negatif antara
laba bersih dan struktur
modal (-0,110).
Mencerminkan biaya
keuangan yang tinggi di
antara perusahaan. ROI
dan ROA juga memiliki
hubungan negatif dengan
struktur modal 0,104, -
0,196.
Bersambung pada halaman berikutnya
66
Tabel 2.4 (lanjutan)
Peneliti Terdahulu
No. Peneliti (Tahun)
Judul
Variabel Penelitian
Terdahulu
Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Persamaan
10. Jaufar Arifin, (2017).
“Corporate
Governance and
Intellectual Capital on
Firm Value of Banking
Sector Lister at
Indonesia Stock
Exchange in Period
2008-2012”
Independen:
Corporate Governance
dan Intellectual Capital
Dependen:
Firm Value
• Variabel
independen:
Intellectual Capital
• Pengumpulan Data:
Data Sekunder
• Penentuan Saampel:
Purposive sampling
• Variabel
Independen:
Corporate
Governance
• Variabel dependen:
Firm Value
• Objek Penelitian:
Banking Sector
• Metode Analisis:
Generalised
Structured
Component Analysis
(GSCA)
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
Corporate Governance
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
Intellectual Capital.
Intellectual Capital juga
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
Corporate Governance.
Namun, Tata Kelola
Perusahaan dan Intellectual
Capital secara signifikan
mempengaruhi nilai
perusahaan.
67
D. Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar
2.2
Gambar 2.2
Skema Kerangka Pemikiran
Pengaruh Intellectual Capital, Pengungkapan CSR dan Struktur Modal Terhadap
Kinerja Keuangan (ROA)
Penurunan return on asset perusahan dasar dan kimia, perkembangan intellectual capital
dan banyaknnya kasus mengenai SDA karena aktivitas bisnis perusahaan
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Intellectual Capital (X1)
VAICTM
Pengungkapan CSR (X2)
Indeks GRI G4
Struktur Modal (X3)
(DER)
Kinerja Keuangan (Y)
(ROA)
68
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis mengenai pengaruh variabel independen yaitu intellectual
capital, pengungkapan corporate social responsibility, dan struktur modal
terhadap variabel dependen yaitu kinerja keuangan. Berdasarkan jenisnya,
penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana data yang digunakan
berupa angka-angka. Populasi penelitian ini adalah perusahan sektor industri
dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2013-2016
yang terlihat dari laporan keuangan dan laporan tahunan (annual report) melalui
website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id dan website perusahaan.
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor
industri dasar dan bahan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun
2013-2016. Perusahaan sektor industri dasar dan bahan kimia digunakan sebagai
sampel dikarenakan salah satu jenis perusahaan yang berkaitan dengan sumber
daya alam dimana berkaitan dengan salah satu variabel penelitian yaitu
pertanggung jawaban sosial perusahaan. Industri dasar dan kimia merupakan
69
industri yang berhubungan dengan sumber daya alam berdasarkan Program
Peningkatan Kinerja Lingkungan Hidup (PROPER) diantaranya adalah: Sektor
Pertanian, Sektor Pertambangan dan Sektor Industri Dasar dan Kimia. Serta
terkait variabel modal intelektual, menurut Erdiyansyah (2014) bahwa proses
produksi industri dasar dan kimia membutuhkan banyak sumber daya termasuk
sumber daya manusia yang memiliki peranan penting dalam menyerap tenaga
kerja dan meningkatkan perekonomian negara. Selanjutnya Erdiyansyah (2014)
juga memaparkan bahwa sektor industri dasar dan kimia sangat penting untuk
diperhatikan karena produk yang dihasilkan dari sektor ini adalah produk yang
akan digunakan lagi untuk berproduksi.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
purposive sampling (sampel bertujuan), dimana cara pengambilan subjek bukan
didasarkan pada strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan
tertentu, untuk itu ditetapkan beberapa sampel berdasarkan kriteria tertentu
(Widarjo, 2011). Kriteria pengambilan sampel perusahaan dalam penelitian ini
ditunjukkan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Kriteria Sampel
Perusahaan industri dasar dan bahan kimia yang terdaftar selama empat tahun
berturut-turut di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016.
Perusahaan menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan per 31 Desember
di Bursa Efek Indonesia atau di website perusahaan selama periode pengamatan.
70
Tabel 3.1
Kriteria Sampel (lanjutan)
Perusahaan industri dasar dan bahan kimia yang menyajikan laporan keuangan
dengan satuan mata uang rupiah dan tidak mengalami kerugian selama periode
pengamatan.
Perusahaan industri dasar dan bahan kimia yang mengungkapkan Corporate
Sosial Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan (annual report) selama
periode pengamatan.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode documenter, karena data yang dikumpulkan berupa data sekunder. Data
tersebut berupa laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan periode 2013-
2016 dengan tujuan agar hasil penelitian mencerminkan situasi terbaru. Data
tersebut diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia di www.idx.co.id dan
website perusahaan. Penelian ini juga dilakukan dngan studi kepustakaan yaitu
dengan cara membaca, mempelajari literatur, publikasi, buku, jurnal, skripsi,
internet yang berhubungan dan dapat menunjang penelitian ini.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data merupakan suatu metode yang digunakan untuk
mengolah suatu data penelitian dengan menggunakan proses penyederhanaan data
dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis dalam penelitian
ini menggunakan metode analisis kuantitatif dengan metode Regresi Linear
Berganda (Multiple Regression Linier).
71
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan ilmu
statistik yaitu dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 22 (Statistical
Productand Service Solution). Setelah data-data yang diperlukan dalam
penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis data yang terdiri
dari metode statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Adapun
penjelasan mengenai masing-masing metode analisis data tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Statistik deskriptif
Analisis deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk
menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif
memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-
rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum (Ghozali, 2016).
2. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik, peneliti melakukan uji
multikolonieritas, uji heteroskedasitas dan uji normalitas dan uji autokorelasi.
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi,
maka terdapat problem yang dinamakan multikolinearitas. Model regresi
72
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen
(Ghozali, 2016). Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dalam model
regresi adalah dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan
tolerance. Regresi bebas dari masalah multikolonieritas jika nilai VIF <10
dan nilai Tolerance > 0,1 (Ghozali, 2016).
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatanke pengamatan
yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatanke pengamaan yang
lain tetap maka disebut homoskedastisitas, jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas
(Ghozali, 2016).
Salah satu cara melihat ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah
dengan uji park. Pengujian heteroskedastisistas dengan uji park dilakukan
dengan meregresikan semua variabel bebas dengan nilai Ln residual
kuadrat (Ln e2). Jika terdapat pengaruh yang signifikan terhadap nilai Ln
residual kuadrat (Ln e2) maka dalam model terdapat masalah
heteroskedastisitas. Oleh karena itu persamaan yang digunakan untuk
menguji heteroskedastisitas dengan metode Park adalah sebagai berikut
(Suliyanto, 2011): Ln μ2i = α + βln Xi + vi
73
c. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel independen dan dependen memiliki distribusi normal atau tidak.
Uji normalitas ada tiga cara, antara lain: pertama, analisis grafik dengan
melihat titik – titik disekitar garis diagonal. Kedua, analisis statistik dengan
melihat skewness dan kurtosis. Ketiga, dengan uji kolmogorof-Smirnov.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis
grafik dan uji kolmogorof-smirnov agar hasil uji normalitas lebih akurat
karena, uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-
hati. Secara visual kelihatan normal padahal secara statistik bisa sebaliknya
(Ghozali, 2016). Kriteria pengambilan keputusan kolmogrof-smirnov
adalah jika nilai p > 5% maka data residual berdistribusi normal dan jika
nilai p < 5% maka data residual tidak berdistribusi normal.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi terjadi apabila terdapat penyimpangan terhadap suatu
observasi oleh penyimpangan yang lain atau terjadi korelasi diantara
obserasi menurut waktu dan tempat. Pada penelitian ini uji autokorelasi
menggunakan uji run test. Run test digunakan untuk menguji apakah antar
residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat
hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual acak atau random. Run
74
test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random
atau tidak (sistematis) (Ghozali, 2016)
H0: residual (res_1) random acak
HA: residual (res_1) tidak random
3. Analisis Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi
yaitu analisis regresi linear berganda. Analisis regresi berganda digunakan
untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas yaitu intellectual capital,
pengungkapan CSR, dan struktur modal dalam mempengaruhi variabel tidak
bebas yaitu kinerja keuangan secara parsial. Analisis dinyatakan dalam bentuk
persamaan sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε
Keterangan:
Y = Kinerja Keuangan (ROA)
X1 = Intellectual Capital (VAICTM)
X2 = Pengungkapan CSR
X3 = Struktur Modal
β1--- β3 = Koefisien regresi
ε = Error item
75
a. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hamper semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2016).
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Menurut Ghozali (2016), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan
hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi
tidak signifikan). Hal ini berarti bahwa secara parsial variabel
independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen
2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi
signifikan). Hal ini berarti secara parsial variabel independen tersebut
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
76
E. Definisi dan Operasional antar Variabel
Variabel-variabel yang akan diuji dalam penelitian ini terdiri dari intellectual
capital, pengungkapan CSR dan struktur modal sebagai variabel independen, dan
kinerja keuangan sebagai variabel dependen. Adapun penjelasan mengenai
operasional dari masing-masing variabel sebagai berikut:
1. Intellectual Capital (X1)
Intellectual Capital atau modal intelektual merupakan faktor krusial bagi
perusahaan untuk memberikan keunggulan kompetitif dan penciptaan nilai
tambah atau value added. Penggunaan modal intelektual yang baik dan benar
bertujuan untuk mengetahui cara mengelola sumber daya yang dimiliki
perusahaan secara ekonomis dan efisien sehingga dapat memperkecil biaya
yang dikeluarkan (Puniayasa dan Nyoman, 2014).
Proksi yang digunakan untuk mengukur intellectual capital dalam
penelitian ini menggunakan metode Value Added Intellectual Coefficient
(VAIC™) yang dikembangkan oleh Pulic (1998) yang digunakan oleh Ulum
(2009). Proksi ini dipilih karena data yang dibutuhkan relative mudah
diperoleh dari vberbagai sumber dan jenis perusahaan. Pengukuran yang
digunakan dalam metode Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™)
adalah dengan menghitung Value Added (VA) yang terdiri dari value added
capital employed (VACA), human capital (VAHU), dan structural capital
(STVA).
77
Berikut formulasi perhitungan VAICᵀ ᴹ berdasarkan pendapat Pulic:
Keterangan:
1) VAICTM = Value Added Capital Coefficient
2) VA = Value Added
3) VACA = Value Added Capital Employed
4) VAHU = Value Added Human Capital
5) STVA = Structural Capital Value Added
6) Output = Total Penjualan dan pendapatan
7) Input = Beban dan biaya-biaya, selain beban karyawan.
8) CE = Capital Employed (ekuitas dan laba bersih)
9) HC = Human Capital (beban karyawan)
2. Pengungkapan CSR (X2)
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa
organisasi khususnya perusahaan (namun bukan hanya) perusahaan memiliki
berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya,
VA = Output - Input
VACA = VA / CE
VAHU = VA / HC
STVA = (VA-HC) / VA
VAICᵀ ᴹ = VACA + VAHU + STVA
78
yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas,
dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup
aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. CSR merupakan fenomena dan
strategi yang digunakan perusahaan untuk mengakomodasikan kebutuhan
dan kepentingan stakeholder.
Pengungkapan CSR dapat diukur dengan melihat banyaknya item
pengungkapan sosial yang terdapat dalam laporan tahunan perusahaan.
Proksi yang digunakan untuk mengukur pengungkapan CSR standar Global
Reporting Initiative (GRI) yang merupakan standar untuk pengungkapan
Corporate Social Responsibility yang ada di Indonesia. GRI-G4
menyediakan kerangka kerja yang relevan secara global untuk mendukung
pendekatan yang terstandarisasi dalam pelaporan, yang mendorong tingkat
transparansi dan konsistensi yang diperlukan untuk membuat informasi yang
disampaikan menjadi berguna dan dapat dipercaya oleh pasar dan
masyarakat (www.globalreporting.org). proksi ini dipilih karena lebih
memfokuskan pada standar pengungkapan sebagai kinerja ekonomi, sosial
dan lingkungan perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan
pemanfaatan sustainability reporting (www.globalreporting.org)
Jika perusahaan menyajikan pengungkapan sosial diberi skor satu (1),
namun jika tidak menyajikan maka diberi skor nol (0). Peneliti menggunakan
rumus yang digunakan oleh Bhernadha et al., (2017). Berikut formulasinya:
79
Keterangan:
CSRDIj : Corporate Social Responsibility Indeks Perusahaan
nj : Jumlah kriteria pengungkapan Corporate Social Responsibility
(CSR) untuk perusahaan j, nj ≤ 91
Xij : 1 = Jika kriteria diungkapkan; 0 = Jika kriteria tidak diungkapkan
3. Struktur Modal (X3)
Struktur modal adalah pembelanjaan permanen didalam mencerminkan
perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur
modal tercermin pada hutang jangka panjang dan unsur-unsur modal sendiri,
dimana kedua golongan tersebut merupakan dana permanen atau dana jangka
panjang. Dengan demikian maka struktur modal hanya merupakan sebagian
saja dari struktur financial. Menurut Wardani dan Dewi (2015) struktur
modal merupakan hal yang penting bagi keberlangsungan usaha suatu
perusahaan karena aktivitas dan perkembangan perusahaan diawali dengan
adanya modal. Inti teori struktur modal adalah menemukan keseimbangan
antara manfaat dan biaya dari penggunaan utang.
Struktur modal diukur dengan Debt to equity ratio (DER). Proksi ini
dipilih karena menurut George (1996) dalam Fahmi (2013) merupakan salah
satu rasio representatif dalam mengukur struktur modal. Selain itu, menurut
CSRDIj = x 100%
80
Robert (1997) dalam Kusumajaya (2011) mengungkapkan, struktur modal
adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang
dengan modal sendiri. Oleh karena itu, struktur modal diukur dengan debt to
equity ratio (DER). Debt equit ratio yaitu rasio yang menunjukkan
kemampuan modal sendiri untuk memenuhi kewajibannya dan
menggambarkan perbandingan antara total hutang dan total equitas yang
digunakan sebagai sumber pendanaan usaha yang menyangkut keputusan
pendanaan (Helfert, 1997 dalam Agrestya, 2012). Peneliti menggunakan
rumus yang digunakan oleh Fahmi (2013). Berikut formulanya:
4. Kinerja Keuangan (Y)
Variable dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja keuangan. Kinerja
keuangan adalah prestasi kerja dibidang keuangan yang telah dicapai
perusahaan dan tertuang dalam laporan keuangan perusahaan. Kinerja
keuangan digunakan untuk mengetahui efisiensi dan efektifitas dalam
pengelolaan dana yang diinvestasikan, sehingga memberikan laba yang
maksimal bagi perusahaan, pengelola, dan investor serta untuk mengetahui
perkembangan perusahaan dan melihat kemampuan perusahaan dalam
mempertahankan posisinya dalam masa kritis maupun dalam persaingan yang
semakin kompetitif.
DER = Total Debt / Total Equity
81
Kinerja keuangan dapat diukur dengan return on assets (ROA). ROA
dipilih sebagai proxi karena rasio tersebut berfungsi untuk mengukur
efektivitas perusahaan didalam menghasilkan keuangan dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Proksi ini dipilih karena merupakan
rasio yang terpenting diantara rasio profitabilitas yang ada. (Robert Ang,
1997, dalam Agrestya, 2012). Peneliti menggunakan rumus yang digunakan
oleh (Faradina dan Gayatri, 2016). Berikut adalah formulasinya:
Tabel 3.1
Pengukuran Operasional Variabel
Variabel
Indikator
Skala
Pengukuran
Intellectual Capital
(X1)
(Ulum, 2009)
VAICTM = VACA + VAHU + STVA
VA = Output – Input
VACA = VA / CE
VAHU = VA / HC
STVA = (VA – HC) / VA
Rasio
ROA = Net Income After Tax / Total Asset
82
Tabel 3.1 (lanjutan)
Pengukuran Operasional Variabel
Variabel
Indikator
Skala
Pengukuran
Pengungkapan CSR
(X2)
(Bhernadha et al.,
2017)
Menggunakan item pengungkapan
sosial yang terdapat dalam laporan
tahunan perusahaan. Jika perusahaan
menyajikan pengungkapan sosial
diberi skor satu (1), namun jika tidak
menyajikan maka diberi skor nol (0).
Indeks = 𝑛
𝑘x 100%
Rasio
Struktur Modal (X3)
(Fahmi, 2013)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
Rasio
ROA (Y)
(Faradina dan
Gayatri, 2016)
𝑁𝐼𝐴𝑇
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
Rasio
83
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
bersumber dari annual report perusahaan dasar dan bahan kimia yang listing di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2013 sampai dengan 2016 yang
diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia pada alamat website:
www.idx.co.id dan website resmi perusahaan. Perusahaan dasar dan bahan kimia
memiliki 63 anggota perusahaan yang terbagi dalam delapan sub sektor
perusahaan didalamnya, yaitu sub sektor semen; sub sektor keramik, porselin, dan
kaca; sub sektor logam dan sejenisnya; sub sektor kimia; sub sektor plastik dan
kemasan; sub sektor pakan ternak; sub sektor kayu dan pengolahannya; dan sub
sektor pulp dan kertas.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
purposive sampling. Penelitian secara purposive sampling mengindikasikan
bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian merupakan representasi dari
populasi yang ada serta sesuai dengan tujuan dari penelitian. Pengelolaan data
pada penelitian ini menggunakan fasilitas elektronik dengan menggunakan SPSS
Versi 22 untuk memudahkan pengolahan data sehingga dapat menjelaskan
variabel yang diteliti. Berikut Tabel 4.1 menyajikan perolehan sampel
berdasarkan kriteria yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan penelitian.
84
Tabel 4.1
Rincian Perolehan Sampel Penelitian
Kriteria Jumlah
Perusahaan dasar dan bahan kimia yang terdaftar
selama empat tahun berturut-turut di BEI tahun
2013-2016
63
Perusahaan dasar dan kimia yang tidak
mempublikasikan laporan keuangan dan laporan
tahunan per 31 Desember di BEI atau website
perusahaan selama periode pengamatan
(2)
Perusahaan dasar dan kimia yang tidak
menyajikan laporan keuangan dengan mata uang
rupiah dan mengalami kerugian selama periode
pengamatan
(36)
Perusahaan dasar dan bahan kimia yang tidak
mengungkapkan Corporate Social Responsibility
(CSR) dalam laporan tahunan (annual report)
selama periode pengamatan
(0)
Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria 25
Total sampel penelitian selama 4 periode 100
Sumber: Data Sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa total perusahan dasar dan
bahan kimia selama periode 2013-2016 berjumlah 63 perusahaan. Namun,
berdasarkan hasil seleksi sampel hanya ada 25 perusahaan. Priode pengamatan
yang diambil oleh peneliti adalah 4 tahun, yaitu tahun 2013, 2014, 2015, dan
2016. Total sampel yang diperoleh berdasarkan kriteria sampling adalah 100 data
laporan tahunan perusahaan.
Dari proses seleksi sampel tersebut diperoleh perusahaan yang menjadi
sampel dalam penelitian ini. Di bawah ini peneliti menyajikan tabel daftar nama
85
perusahaan dasar dan bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini yang
dijelaskan dalam tabel 4.2 dengan nama perusahaan sebagai berikut:
Tabel 4.2
Sampel Data Penelitian
NO. KODE NAMA PERUSAHAAN
1. AGII Aneka Gas Industri Tbk
2. AKPI Argha Karya Prima Industri Tbk
3. ALDO Alkindo naratama Tbk
4. AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
5. APLI Asiaplast Industries Tbk
6. ARNA Arwana Citramulia Tbk
7. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
8. DPNS Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk
9. EKAD Ekadharma International Tbk
10. IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk
11. INAI Indal Aluminium Industry Tbk
12. INCI Intanwijaya Internasional Tbk
13. INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
14. JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk
15. KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk
16. LION Lion Metal Works Tbk
17. LMSH Lionmesh Prima Tbk
18. PICO Pelangi Indah Canindo Tbk
19. SMBR Semen Baturaja (Persero) Tbk
20. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
21. SRSN Indo Acidatama Tbk
22. TALF Tunas Alfin Tbk
23. TOTO Surya Toto Indonesia Tbk
24. TRST Trias Sentosa Tbk
25. WTON Wijaya Karya Beton Tbk
Sumber: Data diolah
B. Analisis dan Pembahasan
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan model regresi
berganda. Tujuannya adalah memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai
hubungan kausalitas antara variabel independen (intellectual capital,
86
pengungkapan csr, dan struktur modal) terhadap variabel dependen yaitu kinerja
keuangan (ROA).
1. Hasil Uji Statistik Desktiptif
Penelitian statistic deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan
distribusi) (Ghozali, 2016). Pada penelitian ini, statistik deskriptif akan
menggambarkan deskripsi dari variabel dependen dan variabel independen.
Tabel 4.3 menggambarkan statistik deskriptif seluruh variabel dalam
penelitian ini yang meliputi minimum, maksimum, mean (rata-rata), dan
standar deviasi. Nilai minimum menggambarkan nilai paling kecil yang
diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan
terhadap sampel. Nilai maksimum menggambarkan nilai paling besar yang
diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan,
sedangkan mean (rata-rata) menunjukkan nilai rata-rata dari tiap-tiap variabel.
Deskripsi variabel penelitian mengenai kinerja keuangan, intellectual
capital, pengungkapan CSR dan struktur modal dapat dilihat pada tabel 4.3 di
bawah ini.
87
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
IC 100 1.26 15.52 3.0801 2.17942
CSR 100 .08 .86 .3198 .15272
DER 100 .08 5.15 .8679 .99686
ROA 100 .01 .26 .0744 .05552
Valid N (listwise) 100
Sumber: Data diolah (Output SPSS 22)
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.3 di atas diketahui bahwa
variabel IC memperoleh nilai minimum 1,26 dan maksimum 15,52. Hal ini
berarti dalam sampel, performance perusahaan dalam hal pengelolaan
intellectual capital paling kecil berjumlah 1,26 dan paling besar berjumlah
15,52. Rata-rata (mean) variabel IC sebesar 3,08, menunjukkan bahwa
performa perusahaan-perusahaan sampel dalam pengelolaan intellectual
capital rata-rata sebesar 3,08 dengan standar deviasi 2,17.
Hasil uji statistik deskriptif berdasarkan tabel 4.3 di atas, menunjukkan
variabel Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki nilai minimum
sebesar 0,08 dan maksimum 0,86. Hal ini menyatakan bahwa perusahaan
yang paling tinggi memberikan kontribusinya sebesar 0,86 atau 86% dan yang
memberikan kontribusi paling rendah sebesar 0,08 atau 8% umtuk hal CSR.
Rata-rata (mean) nilai CSR adalah 0,31 dengan standar deviasi 0,15,
menujukkan bahwa komitmen dari perusahaan dasar dan bahan kimia dalam
88
hal pengungkapan CSR rata-rata 0,31 atau 31% dari seluruh kegiatan
perusahaan.
Variabel struktur modal berdasarkan tabel 4.3 statistik deskriptif di atas,
struktur modal yang diproksi melalui DER, menunjukkan nilai minimum DER
sebesar 0,08 dan maksimum sebesar 5,15 dengan rata-rata (mean) sebesar -
0,86 dengan standar deviasi 0,99.
Variabel kinerja keuangan yang diproksikan dengan return on assets
(ROA) menunjukkan nilai minimum sebesar 0,01 dan nilai maksimum sebesar
0,26. Adapun rata-rata (mean) ROA adalah sebesar 0,07 dengan standar
deviasi 0,05.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regrsi yang
baik yaitu model regresi yang tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolonieritas antar
variabel independen digunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan
Tolerance. Batas dari tolerance value adalah 0,10 dan batas VIF adalah
10. Apabila tolerance value > 0.10 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi
multikolonieritas. Sampel hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS
89
maka besar nilai VIF dan nilai tolerance dari masing-masing variabel
independen dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .060 .013 4.523 .000
IC .008 .002 .334 3.616 .000 .840 1.190
CSR .021 .035 .057 .602 .549 .784 1.276
DER -.021 .005 -.384 -4.364 .000 .924 1.082
a. Dependent Variable: ROA
Sumber: Data diolah, (Output SPSS 22)
Berdasarkan tabel 4.4 Terlihat bahwa intellectual capital memiliki
nilai tolerance 0,840 dan VIF 1,190. Tanggung jawab sosial (CSR)
memiliki nilai tolerance 0,784 dan VIF sebesar 1,276. Struktur modal
(DER) memiliki nilai tolerance 0,924 dan VIF sebesar 1,082.
Berdasarkan nilai tersebut terlihat bahwa nilai tolerance untuk semua
variabel independen lebih dari 0,10 dan nilai VIF (Variance Inflation
Factor) semua variabel independen kurang dari 10. Dengan demikian
dapat dinyatakan bahwa model persamaan regresi mengindikasikan tidak
terjadinya multikolonieritas.
90
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan
lainnya. Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau yang tidak terjadi heteroskedastisitas.
Analisis dengan grafik memiliki kelemahan yang cukup signifikan
karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Oleh karena itu
diperlukan uji statistik yang lebih menjamin keakuratan hasil. Salah satu uji
statistik yaitu uji Park. Berikut ini adalah hasil uji Park:
Tabel 4.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -7.561 .856 -8.836 .000
LNIC .678 .479 .149 1.417 .160
LNCSR .475 .434 .116 1.096 .276
LNDDER -.063 .217 -.030 -.290 .772
a. Dependent Variable: LNDU2
Sumber: Data diolah, (SPSS 22)
Pada tabel 4.5 terlihat bahwa intellectual capital memiliki nilai
signifikansi 0,160. Tanggung jawab sosial memiliki nilai sigmifikansi
91
0,276. Struktur modal yang diproksikan dengan DER memiliki nilai
signifikansi 0,772.
Berdasarkan nilai tersebut terlihat bahwa semua variabel memiliki nilai
signifikansi lebih dari 0,05 yanng artinya tidak ada satupun variabel
independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel
dependen nilai absolut residual. Jadi dapat disimpulkan bahwa model
regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
c. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua
cara untuk mendeteksi residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
analisis grafik dan analisis statistik. Pengujian normalitas dalam penelitian
ini menggunakanan kedua analisis tersebut yaitu analisis grafik dengan
melihat normal probability plot dan analisis statistik yaitu One Sample
Kolmogrov Smirnov.
92
Berikut ini adalah hasil uji normalitas data yang dijelaskan melalui
grafik berikut:
Gambar 4.1
Normal Probability Plot
Sumber: Data diolah (Output SPSS 22)
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa model regresi pada
penelitian ini layak dipakai karena pada grafik normal plot terlihat titik-
titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebrangannya mengikuti
arah garis diagonal dan data yang dimiliki terlihat merata dan cukup baik.
Hasil ini berarti bahwa data terdistribusi secara nomal.
Untuk memperkuat keakuratan hasil uji normalitas data menggunakan
analisis grafik, berikut ini adalah hasil uji statistitik One Sample
Kolmogorov Smirnov.
93
Tabel 4.6
Hasil Uji Statistik One Sample Kolmogrov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .04600838
Most Extreme Differences Absolute .070
Positive .070
Negative -.058
Komolgorov-Sminorv .070
Asymp. Sig. (2-tailed) .200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data diolah (Output SPSS 22)
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa besarnya nilai
Komolgorov-Smirnov adalah 0,070 dengan signifikansi sebesar 0,200
dimana > 0,05. Hal ini berarti data residual terdistribusi normal.
d. Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan apakah dalam model regrsi linear terdapat
korelasi diantara data pengamatan, dimana munculnya suatu data
dipengaruhi oleh data sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi
yang bebas dari autokorelasi. Deteksi adanya autokorelasi dapat dilihat dari
hasil angka signifikansi pada uji run test. Adapun hasil uji autokorelasi
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
94
Tabel 4.7
Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -.00322
Cases < Test Value 50
Cases >= Test Value 50
Total Cases 100
Number of Runs 51
Z .000
Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000
a. Median
Sumber: Data diolah, (Output SPSS 22)
Dari tabel 4.7 di atas menunjukkan hasil output SPSS, bahwa nilai test
adalah -0,00322 dengan probabilitas 1,000 signifikan pada 0,05 yang
berarti hipotesis H0 diterima yang berarti data residual terjadi secara
random (acak) serta tidak terjadi autokerasi antar nilai residual. Hasil ini
berarti bahwa variabel intellectual capital, pengungkapan CSR, dan
struktur modal (DER) dalam penelitian ini telah terbebas dari masalah
autokorelasi.
3. Hasil Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi
Dalam uji regresi linear berganda ini dianalisis pula besarnya
koefisien determinasi (R2). Uji koefisien determinasi dalam penelitian ini
digunakan untuk melihat besar pengaruh variabel independen (intellectual
95
capital, pengungkapan csr, dan struktur modal) terhadap variabel
dependen (kinerja keungan perusahaan).
Tabel 4.8
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .560a .313 .292 .04672
a. Predictors: (Constant), DER, IC, CSR
b. Dependent Variable: ROA
Sumber: Data diolah, (Output SPSS 22)
Hasil pengujian menunjukkan bahwa R2 sebesar 0,292 atau 29.2%.
Jadi dapat dikatakan bahwa sebesar 29.2% kinerja keuangan perusahaan
industri dasar kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-
2016 disebabkan oleh intellectual capital, pengungkapan CSR, dan
struktur modal (DER). Sedangkan sebesar 70,8% kinerja keunangan
perusahaan disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian seperti good corporate governance, nilai perusahaan dan
intellectual capital disclosure.
b. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen dengan tingkay signifikansi 0,05 atau 5%. Apabila nilai
profitabilitas < 0,05 maka koefisien regresi signifikansi dan H1 diterima.
96
Sedangkan apabila nilai profitabilitas lebih dari 0,05 maka koefisien
regresi tidak signifikan dan H1 ditolak. Adapun hasil pengujian t-test yang
telah dilakukan peneliti dapat dilihat pada tabel 4.9 Sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .060 .013 4.523 .000
IC .008 .002 .334 3.616 .000
CSR .021 .035 .057 .602 .549
DER -.021 .005 -.384 -4.364 .000
a. Dependent Variable: ROA
Sumber: Data diolah,(Output SPSS 22)
Berdasarkan uji regresi statistik t pada tabel 4. menunjukkan bahwa
variabel intellectual capital berpengaruh secara parsial terhadap variabel
dependen yaitu kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA. Hal
tersebut dapat dilihat dari nilai probabilitas signifikansi 0,000 (sig < 0,05).
Maka, H1 diterima.
Variabel tanggung jawab sosial (CSR) memiliki nilai signifikansi
sebesar 0,549 lebih besar dari 0,05, maka H2 ditolak. Hal ini berarti
variabel CSR sebagai variabel independen secara parsial tidak
berpengaruh pada variabel dependen yaitu kinerja keuangan dengan proksi
ROA.
97
Struktur modal yang diproksikan dengan DER memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,000 (sig < 0,05), maka H3 diterima. Hal ini berarti
struktur modal sebagai variabel independen berpengaruh secara parsial
terhadap kinerja keuangan sebagai variabel dependen.
Berdasarkan data pada tabel 4.9, maka dapat diperoleh persamaan
regresi berganda adalah sebagai berikut:
Berdasarkan persamaan regresi di atas dapat diinterpretasikan sebagai
berikut:
1) Koefisien konstanta sebesar 0,060 dengan nilai positif, ini dapat
diartikan bahwa variabel Y (ROA) akan bernilai 0,060. Jika
intellectual capital, pengungkapan CSR, dan struktur modal masing-
masing bernilai 0.
2) Variabel intellectual capital (IC) memiliki nilai koefisien regresi
positif sebesar 0,008. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan
bahwa terdapat hubungan positif terhadap kinerja keuangan (ROA)
perusahaan dasar dan bahan kimia. Hal ini menggambarkan bahwa
setiap kenaikan satu persen intellectual capital, dengan asumsi
variabel lain tetap maka akan menaikkan kinerja perusahaan (ROA)
sebesar 0,008.
ROA = 0,060 + 0,008IC + 0,021CSR – 0,021DER
98
3) Variabel pengungkapan CSR memiliki nilai koefisien regresi sebesar
0,021. Nilai koefisien regresi positif berarti pengungkapan CSR
memiliki hubungan positif terhadap kinerja keuangan (ROA). Hasil ini
menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan satu persen variabel
pengungkapan CSR, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan
menaikkan kinerja perusahaan sebesar 0,021.
4) Variabel struktur modal yang diproksikan dengan DER memiliki nilai
koefisien regresi sebesar -0,021. Nilai koefisien regresi negatif
menunjukkan bahwa struktur modal memiliki hubungan negatif
terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROA). Hasil ini
menggambarkan bahwa jika terjadi setiap kenaikan satu persen
variabel struktur modal dengan asumsi variabel lain tetap maka akan
menurunkan kinerja keuangan sebesar 0,021.
C. Interpretasi
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dijelaskan pengaruh antar variabel
independen terhadap variabel dependen, antara lain:
1. Pengaruh intellectual capital (IC) terhadap kinerja keuangan (ROA)
Hasil uji hipotesis regresi linear berganda menunjukkan bahwa tingkat
signifikansi yang dimiliki oleh variabel intellectual capital sebesar 0,000
dengan tingkat signifikansi probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis
pertama (H1) diterima. Hal ini berarti intellectual capital berpengaruh
99
terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA. Hal tersebut
mendukung penelitian Negari et al., (2017), yang membuktikan bahwa modal
intelektual (intellectual capital) berpengaruh terhadap kinerja keuangan
perusahaan. Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengelola
intellectual capital dengan baik sehingga dapat menghasilkan ROA yang
lebih baik. Sumber daya dan pengetahuan yang dimiliki dan dikelola
perusahaan dengan baik maka akan meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan (Faradina dan gayatri, 2016). Sinyal yang diberikan oleh
perusahaan dengan mengelola intellectual capital dengan baik sehingga
menghasilkan ROA yang lebih baik juga mampu menunjukkan sinyal positif
dalam menarik minat investor untuk berinvestasi.
Stakeholder theory menjelaskan bagaimana memelihara hubungan yang
mencangkup pekerja, masyarakat, pemasok, investor maupun kreditor.
Hubungan yang dimiliki perusahaan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam
kegiatan perusahaan tersebut harus dikelola dengan baik untuk tujuan saling
mempengaruhi dan untuk mencari keuntungan. Apabila perusahaan memiliki
intellectual capital yang baik maka kinerja keuangan perusahaan dalam
laporan keuangan juga meningkatkan kepercayaan para stakeholder terhadap
perusahaan, karena stakeholder percaya dengan perusahaan sehingga
stakeholder mau berinvestasi pada perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan
perusahaan lebih memaksimalkan pemanfaatan asetnya untuk mendorong
100
kualitas karyawan yang dimiliki guna meningkatkan laba yang dihasilkan.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian Nurhayati (2017), Arifin
(2016), Faradina dan Gayatri (2016), dan Ulum (2009) yang membuktikan
bahwa intellectual capital berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
keuangan perusahaan. Namun tidak menudukung hasil penelitian Subagyo
dan Sarah (2013) yang menyatakan intellectual capital tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan.
2. Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility (CSR) terhadap
kinerja keuangan.
Hipotesis kedua pada penelitian ini adalah pengungkapan corporate
social responsibility (CSR) berpengaruh terhdap kinerja keuangan yang
diproksikan dengan return on asset (ROA). Hasil uji hipotesis regresi linear
berganda menunjukkan bahwa tingkat signifikansi yang dimiliki oleh variabel
pengungkapan corporate social responsibility (CSR) sebesar 0,549 dengan
tingkat signifikansi probabilitas lebih besar dari 0,05, dengan koefisien regresi
0,021. Hasil koefisien yang positif menunjukkan dengan adanya kegiatan
CSR yang dilakukan perusahaan maka dapat membantu peningkatan laba
perusahaan. Semakin banyak kegiatan CSR yang dilakukan semakin
meningkat pula labanya. Karena program CSR membantu meningkatkan
kepercayaan pelanggan dan masyarakat terhadap perusahaan dasar dan kimkia
tersebut. Namun hasil ini tidak signifikan, itu berarti pengungkapan CSR
101
belum sepenuhnya berpengaruh pada ROA, hal ini dapat dikarenakan manfaat
jangka panjang dari hasil kegiatan CSR belum bisa dirasakan perusahaan
karena rentang waktu penelitian yang pendek. Hal ini dapat dinterpretasikan
bahwa pengungkapan corporate social responsibility (CSR) yang dilakukan
perusahaan, tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan pengembalian
aktiva untuk aktivitas operasi perusahaan atau ROA yang diperoleh
perusahaan. Hal ini juga menunjukkan bahwa dengan adanya program
corporate sosial responsibility, perusahaan belum mampu memenuhi harapan
kesejahteraan stakeholder yang dimana perusahaan saat ini dituntut untuk
memperhatikan stakeholder karena stakeholder akan memberikan dukungan
penuh kepada aktivitas perusahaan apabila pengungkapan CSR dapat
dilakukan dengan baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Hal ini juga
menunjukkan bahwa sinyal yang diberikan oleh perusahaan dengan mencoba
memberikan informasi atas implementasi CSR yang dilakukan oleh
perusahaan, ternyata tidak mampu dijadikan sinyal positif dalam menarik
minat investor untuk berinvestasi.
Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Suciwati et al., (2016), Kamatra dan Ely (2015) yaitu corporate social
responsibility memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan
yang dicerminkan dengan ROA. Akan tetapi, penelitian ini mendukung hasil
penelitian Mustafa dan Nur (2014), Yaparto et al., (2013) dan Wijayanti et al.,
102
(2011) yaitu corporate social responsibility tidak menunjukkan hubungan
yang signifikan terhadap ROA. Adanya kegiatan CSR menjadi biaya bagi
perusahaan yang dapat mengurangi atau tidak dapat meningkatkan laba bersih
perusahaan tersebut secara signifikan. Peningkatan aset apabila tidak
diimbangi dengan peningkatan laba akan berakibat pada rasio return on asset
(ROA) yang rendah. Waddock et al., (1997) dalam Yaparto et al., (2013)
berasumsi bahwa perusahaan dengan perilaku yang bertanggung jawab
mungkin memiliki kelemahan kompetitif, karena mereka memiliki biaya yang
tidak perlu. Biaya ini, berada langsung pada bottom line dan tentu akan
mengurangi keuntungan pemengang saham dan kekayaan. Hal inilah yang
menyebabkan laba perusahaan menurun dan akan diikuti dengan peningkatan
ROA yang tidak signifikan.
3. Pengaruh struktur modal (DER) terhadap kinerja keuangan.
Hipotesis ketiga pada penelitian ini adalah struktur modal yang
diproksikan dengan debt equity ratio (DER) berpengaruh terhadap kinerja
keuangan (ROA). Hasil uji hipotesis regresi linear berganda menunjukkan
bahwa tingkat signifikansi yang dimiliki variabel DER sebesar 0,000 dengan
tingkat signifikansi probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis ketiga
dalam penelitian ini diterima dengan koefisien regresi -0.233 yang
menunjukkan adanya pengaruh negatif struktur modal (DER) terhadap kinerja
keuangan (ROA).
103
Pengaruh negatif struktur modal terhadap ROA disebabkan oleh
peningkatan utang, baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang
perusahaan akan meningkatkan pula total aktiva dan total ekuitas serta tingkat
penjualan perusahaan sehingga ROA menurun. Pengaruh struktur modal
adalah signifikan yang berarti berpengaruh nyata terhadap profitabilitas yang
diukur dengan ROA. Hal ini juga menunjukkan bahwa perusahaan dapat
menjadikan hasil DER sebagai sinyal bagi investor untuk mengambil
keputusan apakah inginm berinvestasi atau tidak.
Menurur Wardani dan Farida (2015) Rasio yang mempunyai pengaruh
terbesar terhadap profitabilitas adalah return on asset yang berarti
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas
investasi harus tinggi. Hal ini juga menunjukkan ukuran efektifitas
manajemen dalam mengelola investasinya. Oleh karena itu, perusahaan perlu
memperhatikan rencana investasi aktiva perusahaan yang ditujukan untuk
peningkatan pendapatan perusahaan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Brigham dan Houston (2004) yaitu
semakin tinggi DER menunjukkan semakin besar beban perusahaan terhadap
pihak luar, hal ini sangat memungkinkan menurunkan kinerja perusahaan,
karena tingkat ketergantungan dengan pihak luar semakin tinggi. Apabila
DER meningkat, maka ROA akan mengalami penurunan atau sebaliknya. Hal
ini diduga disebabkan karena apabila rasio utang meninggi, maka tingkat
104
beban bunga juga akan meningkat, hal ini akan mengurangi keuntungan yang
diperoleh perusahaan.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Dewi et al., (2015), Wardani dan Farida (2015), dan Agrestya (2012) dan
Pratheepkanth (2011) yang menunjukkan bahwa debt equity ratio
berpengaruh signifikan terhadap return on asset. Semakin tinggi nilai DER
atau hutang yang dimiliki oleh perusahaan, maka tingkat untuk memperoleh
keuntungan akan semakin rendah
105
. BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh intellectual
capital, pengungkapan CSR, dan struktur modal terhadap kinerja keuangan.
Sampel penelitian adalah perusahaan dasar dan kimia yang listing di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada periode tahun 2013 sampai dengan tahun 2016. Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 data perusahaan.
Berdasarkan data yang dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah
dilakukan dengan menggunakan uji regresi linear berganda, dan pembahasan pada
bagian sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa intellectual capital
berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan
dengan return on asset. Hasil yang sama juga ditemukan dalam penelitian
yang dilakukan oleh Negari et al., (2017) dan Arifin (2016), Faradina dan
Gayatri (2016) dan Ulum (2009).
2. Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa pengungkapan
corporate social responsibility tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan
perusahaan yang diproksikan dengan return on asset. Hasil yang sama juga
ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Mustafa dan Nur (2014),
Yaparto et al., (2013) dan Wijayanti et al., (2011).
106
3. Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa struktur modal yang
diprosikan dengan debt equity ratio berpengaruh negatif terhadap kinerja
keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROA. Hasil yang sama juga
ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Dewi et al., (2015), Wardani
dan Farida (2015) dan Agrestya (2012), Pratheepkanth (2011).
B. Saran
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
pengembangan peneliti selanjutnya. Berdasarkan keterbatasan yang ada
diharapkan peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan jenis perusahaan yang berbeda
sebagai pembanding, seperti perusahaan yang bergerak dibidang
telekomunikasi, pertambangan dan sebagainya.
2. Peneliti selanjutnya dapat menambah variabel-variabel lainnya yang dapat
mempengaruh kinerja keuangan, seperti peran good corporate governance
(GCG), intellectual capital disclousure, nilai perusahaan.
3. Peneliti selanjutnya dapat menambah periode penelitiannya, guna
mendapatkan hasil yang lebih akurat.
107
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Wahyuni, Gede Adi Yuniarta dan Ni Kadek Sinarwati. “Pengaruh
Intellectual Capital, Coporate Social Responsibility dan Good Corporate
Governance Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada Perysahaan BUMN
yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2011-2013).” Jurnal Akuntansi Universitas
Pendidikan Ganesha, Vol. 3, No. 1, Tahun 2015.
Agrestya, Wenty. “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Struktur Modal
Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di
BEI.” Jurnal Akuntansi Universitas Lampung, 2012.
Alhaddi, Hanan. “Triple Bottom Line and Sustainability: A Literature Review.”
Business and Management Studies, Vol. 1 No. 2, September 2015.
Ariantini, I Gusti Ayu.,Gede Ayu Yuniarta dan Edy Sujana. “Pengaruh Intellectual
Capital, Corporate Social Responsibility, Dan Good Corporate Governance
Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015).” E-Journal S1
Akuntansi Pendidikan Ganesha, Volume 7, No. 1, Tahun 2017.
Arifin, Jauhar. “The Influence of Intellectual Capital on Financial Performance of
Bank Sector Companies Listed at Jakarta Stock Exchange in Period 2008-
2012.” Jurnal AdBispreneur, Vol. 1, No. 3, Desember 2016, h. 195-206.
Arifin, Jauhar. “Corporate Governance and Intellectual Capital on Firm Value of
Banking Sector Companies Listed at Indonesia Stock Exchange in Periode 2008-
2012.” Journal of Wacana, Vo. 20, No. 1, 2017.
Bernadha, Yhovita Anggie, Topowijoyo dan Devi Farah Azizah. “Pengaruh
Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi
Pada Perusahaan Winner of Sustainability Reporting Award (SRA) 2015 yang
Terdaftar di BEI Periode 2010-2014).” Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 44, No.
1, Maret 2017.
Brigham, Eugene F. dan Joul F Houston. “Manajemen Keuangan.” Jakarta: Erlangga,
2004.
Candrakirana, Rosita. “Studi Perbandingan Pengaturan Tentang Corporate Social
Responsibility Di Beberapa Negara dalam Upaya Perwujudan Prinsip Good
Corporate Governance.” Tesis Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2009.
Daud, Rulfah M., Abrar Amri. “Pengaruh Intellctual Capital dan Corporate Social
Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan
108
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia).” Jurnal Telaah &nRiset Akuntansi, Vol.
1, No. 2, Juli 2008.
Dewi, Ni Kadek Venimas Citra, Wayan Cipta dan I ketut Kirya. “Pengaruh LDR,
DER dan CR Terhadap ROA.” E-Journal Bisma Universitas Pendidikan
Ganesha Jurusan Manajemen, Volume 3, Tahun 2015.
Erdiyansyah, Muhammad. (2014). “Analisis Pengelolaan Piutang Terhadap Likuiditas
dan Profitabilitas Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek
Indonesia.” https://muhammaderdiyansyah.wordpress.com/2014/04/11/analisis-
pengelolaan-piutang-terhadap-likuiditas-dan-profitabilitas-perusahaan-sektor-
industri-dasar-dan-kimia-di-bursa-efek-indonesia/ (diakses Juli 28, 2017).
Fahmi, Irham. “Pengantar Manajemen Keuangan: Teori dan Soal Jawab.” Alfabeta,
Bandung, 2013.
Faradina, Ike dan Gayatri. “Pengaruh Intellectual Capital Dan Intellectual Capital
Disclosure Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan.” E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, Vol. 15, 2 Mei, h. 1623-1653.
Finch, Nigel. “The Motivations For Adopting Sustainability Disclosure.” MGSM
Working Papers in Management, August 2005.
Firer, Steven dan S. Mitchell Williams. “Intellectual Capital and Traditional
Measures of Corporate Performance.” Emerald Journal of Intellectual Capital,
Vol. 4, No. 3, 2003, pp. 348-360.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23.”
Edisi Kedelapan, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2016.
Global Reporting Intiative. “Sustainability Reporting.”
https://www.globalreporting.org/information/sustainabilityreporting/Pages/grist
andards.aspx (diakes Juni 6, 2017).
Gozali, Adrian dan Saarce Elsye Hatane. “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap
Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan Khususnya Di Industri Keuangan dan
Industri Pertambangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-
2012.” Business Accounting Review, Vol. 2, No. 2, Juli 2014.
Hashim, Maryam Jameelah, Idris Osman, dan Syed Musa Alhabshi. “Effect of
Intellectual Capital on Organizational Performance.” Procedia-Social and
Behavioral Sciences, 17-18 September 2015, Bali, Indonesia, h. 207-214.
Iqbal, Muhammad. “Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Social
Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris: Perusahaan
109
Manufaktur yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2014).” Naskah Publikasi
Universitas Negeri Padang, 2016.
Kalkan, Adnan, Ozlem Cetinkaya Bozkurt dan Mutlu Arman. “The Impacts of
Intellectual Capital, Innovation and Organizational Strategy on Firm
Performance.” Procedia-Social and Behavioral Sciences, 2014, pp. 700-707.
Kamatra, Novrianty dan Ely Kartikaningdyah. “Effect Corporate Social
Responsibility on Financial Performance.” International Journal of Economics
and Financial Issues, 2015, pp. 157-164.
Kasmir. “Analisis Laporan Keuangan.” Edisi Pertama, Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada, 2009.
Marusya, Pontororing dan Mariam Magantar. “Pengaruh Struktur Modal Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Tobacco Manufacturers yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2015.” Jurnal Berkala Ilmiah
Efisiensi, Volume 16, No. 03, Tahun 2016.
Mustafa, Cut Cinthya dan Nur Handayani. “Pengaruh Pengungkapan Corporate
Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur.”
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi, Vol. 3, No. 6, 2014.
Negari, Ni Putu Ayu Sekarini Tirtha, I Wayan Suartana dan Agus Indra Tenaya.
“Pengaruh Profil Risiko Dan Modal Intelektual Pada Return On Assets
Perbankan.” E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 18, 3 Maret 2017,
h. 2231-2259.
Nurhayati, Siti. “Analisa Pengaruh Intellectual Capitak Terhadap Kinerja Pasar
Dan Kinerja Keuangan Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode Tahun 2010-2013.” Jurnal Akuntansi Riset, Vol. 6, No. 1,
2017, pp: 127-166.
Octavia, Sherly., Edi Sukarmanto dan Sri Fadilah. “Pengaruh Intellectual Capital
dan Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris
Pada Perusahaan Perbankan Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode Tahun 2010-2014).” Prosiding Akuntansi, Volume 2, No. 1,
Tahun 2016, ISSN: 2460-6561.
Pulic, Ante. “Measuring The Performance of Intellectual Potential in Knowledge
Economy.” The 2nd McMaster World Congress on Measuring and Managing
Intellectual Capital by The Austrian team for Intellectual Potential, Presented in
1998.
110
Puniayasa, I.B Made dan Nyoman Triaryati. “Pengaruh Good Corporate
Governance, Struktur Kepemilikan Dan Modal Intelektual terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan Yang Masuk Dalam Indeks CGPI.” E-Jurnal
Manajemen Unud, Vol. 5, No. 8, Tahun 2016, h. 5304-5332.
Pratheepkanth, Puwanenthiren. “Capital Structure and Financial Performance:
Evidence From Selected Business Companies in Colombo Stock Exchange Sri
Lanka.” International Refereed Research Journal, Vol. 2, 2 April 2011.
Primayudhana, Mauliza Amigia. “Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia Di
Bursa Efek Indonesia.” Naskah Publikasi Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2015.
Rudito, Bambang dan Melia Famiola. “Corporate Social Responsibility.” Bandung:
Rekayasa Sains, 2013.
Sawarjuno, Tjiptohadi dan Agustine Prihatin Kadir. “Intellectual Capital:
Perlakukan, Pengukuran dan Pelaporan (Sebuah Library Research).” Jurnal
Akuntansi dan keuangan, Vol. 5, No. 1, Mei 2003, h. 35-37.
Setiana, Esa dan Desy Rahayu. “Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap
Kinerja Pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2010.”
Jurnal Telaah Akuntansi, Vol. 13, No. 01, Juni 2012.
Setiawan, Nanda Budi. 2013. “Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap
Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada PD. BPR Karang Malang).” Naskah
Publikasi Ilmiah Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Subagyo dan Sarah Harazaki Lahagu. “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap
Kinerja Keuangan Sektor Perbankan.” Jurnal Akuntansi, Volume 13, Nomor 1,
April 2013.
Suciwati, Desak Putu, Deak Putu Arie Pradnyan dan Cening Ardina. “Pengaruh
Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan (Pada
perusahaan Sektor Pertambangan di BEI Tahun 2010-2013).” Jurnal Bisnis
Dan Kewirausahaan, Vol. 12, No. 2, Juli 2016.
Suliyanto. “Ekonometrika Terapan-Teori dan Aplikasi dengan SPSS.” Yogyakarta:
CV. Andi Offset, 2011, h. 314.
Tampubolon, Lambok DR. “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan: Likuiditas,
Aktivitas, dan Leverage Terhadap Penilaian Kinerja Keuangan Studi Empiris:
Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012.” Jurnal
Keuangan dan Perbankan, Vol. 12, No. 1, Desember 2015.
111
Ulum, Ihyaul. “Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris.” Edisi Pertama,
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, h. 262.
Ulum, Ihyaul, Imam Ghozali dan Anis Chairiri. “Intellectual Capital dan Kinerja
Keuangan Perusahaan: Suatu Analisis dengan Pendekatan Partial Least
Squares.” Call for paper Simposium Nasional Akuntansi XI, Ikatan Akuntansi
Indonesia, Pontianak, 2008.
Utomo, Yunanto Wiji. “2013, Konflik Lingkungan Tetap Tinggi.”
http://sains.kompas.com/read/2013/01/16/17282060/2013 (diakses Juli 28,
2017).
Wardani, Arizca Kusuma dan Farida Ratna Dewi. “Analisis Struktur Modal
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Sektor Utama yang Terdaftar di
indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Manajemen dan Organisasi, Vol. 4,
No. 2, Agustus 2015.
Widarjo, Wahyu. “Pengaruh Modal Intelektual Dan Pengungkapan Modal
Intelektual Pada Nilai Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering.”
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Volume. 8, No. 2, Desember 2011.
Wijaya, Novia. “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Dan
Nilai Pasar Perusahaan Perbankan Dengan Metode Value Added Intellectual
Coefficient.” Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 14, No. 3, Desember 2012, h.
157-180.
Wijayanti, Feb Tri, Sutaryo dan Muhammad Agung Prabowo. “Pengaruh Corporate
Social Responsibility Terhadap KInerja Keuangan Perusahaan.” Simposium
Nasional Akuntansi XIV Aceh, 21-22 Juli 2011.
Yaparto, Marissa, Dianne Frisko dan Rizky Eriandani. “Pengaruh Corporate Social
Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI Periode 2010-2011.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya, Vol. 2, No. 1, 2013.
112
LAMPIRAN
113
TAHUN KODE IC CSR DER ROA
2013
AGII 2.334308971 0.263736264 2.224478464 0.03056964
AKPI 1.791627632 0.230769231 1.025156733 0.016607925
ALDO 2.710856383 0.131868132 1.15521963 0.074927554
AMFG 2.329849614 0.263736264 0.282051068 0.095597748
APLI 1.267382932 0.175824176 0.39440586 0.006197696
ARNA 6.603758239 0.252747253 0.477241049 0.209380315
CPIN 5.658402207 0.120879121 0.579977389 0.160835664
DPNS 5.852044789 0.230769231 0.147451123 0.260609801
EKAD 2.892573227 0.10989011 0.445479909 0.114815134
IGAR 2.586070405 0.274725275 0.394271178 0.111297187
INAI 2.000308604 0.10989011 5.063131169 0.00655394
INCI 2.368810906 0.153846154 0.079706896 0.075889904
INTP 5.950414576 0.857142857 0.157959937 0.188380825
JPFA 2.252437839 0.274725275 1.844034056 0.042945074
KDSI 1.932549275 0.186813187 1.415376066 0.042344553
LION 2.440287642 0.296703297 0.199102159 0.129894747
LMSH 2.723263895 0.285714286 0.282701576 0.101504184
PICO 2.10991579 0.076923077 1.889764142 0.0248461
SMBR 4.145634425 0.263736264 0.099093582 0.115136813
SMGR 4.252373707 0.582417582 0.412260051 0.173881034
SRSN 2.127329396 0.208791209 0.338470614 0.038010833
TALF 2.688866325 0.164835165 0.253767074 0.112441142
TOTO 2.712923144 0.43956044 0.686068638 0.155357667
TRST 2.178875721 0.274725275 0.907330588 0.010109281
WTON 7.641283426 0.340659341 2.996342105 0.082678474
2014
AGII 2.021930869 0.318681319 1.997742262 0.017853712
AKPI 1.737597251 0.32967033 1.149875768 0.015577028
ALDO 3.177340866 0.274725275 1.238165362 0.059025203
AMFG 2.781187195 0.406593407 0.23040235 0.117046767
APLI 1.848048555 0.197802198 0.212506315 0.035245815
ARNA 6.185972163 0.351648352 0.3803259 0.20779555
CPIN 4.037461252 0.153846154 0.906413968 0.083721946
DPNS 2.372579642 0.307692308 0.138912446 0.054001826
EKAD 2.695473789 0.120879121 0.505673305 0.099079125
IGAR 3.034793499 0.318681319 0.328119771 0.156901095
INAI 2.338096896 0.10989011 5.152418498 0.02458392
INCI 3.023687169 0.153846154 0.079293447 0.074518724
114
INTP 5.502421638 0.604395604 0.165430903 0.1825866
JPFA 1.817287475 0.32967033 1.973620575 0.024465058
KDSI 1.962179153 0.131868132 1.401468301 0.04672358
LION 2.06922877 0.307692308 0.351646754 0.081655405
LMSH 1.950488106 0.307692308 0.206676485 0.052911295
PICO 2.14304386 0.076923077 1.711480945 0.025778699
SMBR 4.382972141 0.450549451 0.076957942 0.112199531
SMGR 4.190691393 0.56043956 0.372452034 0.162425514
SRSN 1.949338115 0.252747253 0.409050425 0.031199633
TALF 2.977354957 0.21978022 0.321365608 0.133602249
TOTO 2.605311703 0.494505495 0.646606023 0.144924554
TRST 1.817271915 0.285714286 0.851432368 0.00922473
WTON 11.40162822 0.538461538 0.708316766 0.084791063
2015
AGII 1.690427462 0.373626374 1.793001856 0.009691223
AKPI 1.633910234 0.406593407 1.603134631 0.009588395
ALDO 2.299939036 0.318681319 1.141302891 0.065788007
AMFG 2.611610292 0.450549451 0.259585284 0.079935367
APLI 1.263582548 0.252747253 0.392935917 0.00600827
ARNA 2.653840138 0.340659341 0.599121423 0.049770034
CPIN 3.858739845 0.208791209 0.965136206 0.074239591
DPNS 1.98703534 0.32967033 0.137536555 0.035919063
EKAD 2.755808926 0.120879121 0.334736624 0.120711499
IGAR 2.45497592 0.384615385 0.236651338 0.133918619
INAI 2.193541129 0.197802198 4.546886371 0.02151135
INCI 3.316603566 0.153846154 0.100581796 0.100035704
INTP 4.873259139 0.615384615 0.158066618 0.157630952
JPFA 1.922826053 0.428571429 1.808564818 0.030565287
KDSI 1.630638601 0.241758242 2.10643319 0.009744818
LION 2.017628027 0.32967033 0.406359127 0.071979458
LMSH 1.400787267 0.285714286 0.189800005 0.014534336
PICO 2.239913326 0.10989011 1.451681158 0.024720527
SMBR 4.118054961 0.549450549 0.108266252 0.108356085
SMGR 3.514716723 0.538461538 0.390379331 0.118612611
SRSN 1.985390638 0.252747253 0.688054548 0.027008376
TALF 2.272059354 0.21978022 0.239885403 0.077652971
TOTO 2.382225628 0.472527473 0.635582073 0.116922322
TRST 1.631846226 0.285714286 0.715633913 0.007539885
WTON 12.51400259 0.593406593 0.968740818 0.038550328
115
2016
AGII 1.710115619 0.384615385 1.085513467 0.010993512
AKPI 1.926750523 0.395604396 1.335559867 0.020028928
ALDO 2.140964044 0.318681319 1.042584823 0.061485804
AMFG 1.995023462 0.472527473 0.529448798 0.04731139
APLI 2.593823916 0.318681319 0.275727576 0.07984732
ARNA 2.692698657 0.32967033 0.627713853 0.059211344
CPIN 3.922178032 0.263736264 0.709725121 0.091939787
DPNS 2.071500363 0.362637363 0.124837091 0.033800715
EKAD 3.522411878 0.120879121 0.186660347 0.129088551
IGAR 2.554211128 0.395604396 0.175830923 0.157704308
INAI 2.186362618 0.197802198 4.189714149 0.026551243
INCI 2.450425174 0.263736264 0.109234053 0.037084778
INTP 4.548448238 0.604395604 0.153484165 0.12836632
JPFA 3.117392245 0.538461538 1.053888823 0.112804793
KDSI 1.957823096 0.241758242 1.721095235 0.041257517
LION 1.940888886 0.340659341 0.457306605 0.061744845
LMSH 1.921853676 0.274725275 0.387939566 0.038401309
PICO 2.018821574 0.10989011 1.305207564 0.021538002
SMBR 3.500239853 0.549450549 0.399941108 0.05930369
SMGR 3.466162638 0.538461538 0.446533974 0.102540247
SRSN 1.744537665 0.340659341 0.783716512 0.015416657
TALF 1.951138017 0.285714286 0.172600501 0.034182408
TOTO 1.981178257 0.505494505 0.693998361 0.06529864
TRST 1.775624373 0.593406593 0.702894091 0.01025646
WTON 15.52237355 0.593406593 0.872060529 0.060392174
KODE TAHUN OUTPUT INPUT VALUE ADDED
116
AGII
2013 Rp 992,888,219,000 Rp 803,767,548,000 Rp 189,120,671,000
2014 Rp 1,108,759,633,000 Rp 927,729,068,000 Rp 181,030,565,000
2015 Rp 1,464,934,000,000 Rp 1,272,309,000,000 Rp 192,625,000,000
2016 Rp 1,679,427,000,000 Rp 1,436,363,000,000 Rp 243,064,000,000
AKPI
2013 Rp 1,681,122,844,000 Rp 1,558,609,978,000 Rp 122,512,866,000
2014 Rp 1,952,234,507,000 Rp 1,819,161,976,000 Rp 133,072,531,000
2015 Rp 2,025,596,609,000 Rp 1,905,244,733,000 Rp 120,351,876,000
2016 Rp 2,066,653,696,000 Rp 1,902,264,100,000 Rp 164,389,596,000
ALDO
2013 Rp 715,815,512,211 Rp 669,181,116,399 Rp 46,634,395,812
2014 Rp 495,048,264,488 Rp 458,885,195,933 Rp 36,163,068,555
2015 Rp 538,988,440,754 Rp 474,498,430,855 Rp 64,490,009,899
2016 Rp 667,849,824,987 Rp 589,208,354,815 Rp 78,641,470,172
AMFG
2013 Rp 3,282,579,000,000 Rp 2,429,914,000,000 Rp 852,665,000,000
2014 Rp 3,746,986,000,000 Rp 2,841,412,000,000 Rp 905,574,000,000
2015 Rp 3,749,319,000,000 Rp 3,044,268,000,000 Rp 705,051,000,000
2016 Rp 3,735,750,000,000 Rp 2,915,239,000,000 Rp 820,511,000,000
APLI
2013 Rp 282,151,810,987 Rp 254,985,273,311 Rp 27,166,537,676
2014 Rp 296,079,432,297 Rp 263,257,222,288 Rp 32,822,210,009
2015 Rp 265,161,263,743 Rp 238,456,092,354 Rp 26,705,171,389
2016 Rp 320,725,851,773 Rp 268,367,432,828 Rp 52,358,418,945
ARNA
2013 Rp 1,421,975,255,684 Rp 1,131,419,281,585 Rp 290,555,974,099
2014 Rp 1,617,441,918,873 Rp 1,292,046,214,986 Rp 325,395,703,887
2015 Rp 1,295,677,524,215 Rp 1,153,642,965,929 Rp 142,034,558,286
2016 Rp 1,521,223,656,324 Rp 1,339,781,111,535 Rp 181,442,544,789
CPIN
2013 Rp 25,846,918,000,000 Rp 22,618,993,000,000 Rp 3,227,925,000,000
2014 Rp 29,279,318,000,000 Rp 26,721,431,000,000 Rp 2,557,887,000,000
2015 Rp 30,287,456,000,000 Rp 27,539,025,000,000 Rp 2,748,431,000,000
2016 Rp 38,697,937,000,000 Rp 35,385,960,000,000 Rp 3,311,977,000,000
DPNS
2013 Rp 214,438,212,613 Rp 129,904,600,500 Rp 84,533,612,113
2014 Rp 141,097,394,893 Rp 108,386,080,193 Rp 32,711,314,700
2015 Rp 129,602,700,130 Rp 101,067,631,031 Rp 28,535,069,099
2016 Rp 123,823,362,212 Rp 97,106,300,427 Rp 26,717,061,785
EKAD
2013 Rp 419,451,260,763 Rp 344,048,682,448 Rp 75,402,578,315
2014 Rp 527,301,945,189 Rp 443,312,557,788 Rp 83,989,387,401
2015 Rp 532,402,716,743 Rp 437,384,473,195 Rp 95,018,243,548
2016 Rp 572,607,490,056 Rp 428,048,933,823 Rp 144,558,556,233
IGAR 2013 Rp 647,541,473,519 Rp 570,595,687,151 Rp 76,945,786,368
2014 Rp 740,933,106,482 Rp 639,324,633,039 Rp 101,608,473,443
117
2015 Rp 681,132,438,337 Rp 556,081,055,015 Rp 125,051,383,322
2016 Rp 800,528,123,510 Rp 640,046,997,357 Rp 160,481,126,153
INAI
2013 Rp 660,627,713,821 Rp 540,461,334,070 Rp 120,166,379,751
2014 Rp 956,599,495,545 Rp 775,730,399,789 Rp 180,869,095,756
2015 Rp 1,420,627,637,693 Rp 1,163,808,355,764 Rp 256,819,281,929
2016 Rp 1,297,560,217,288 Rp 1,035,015,271,430 Rp 262,544,945,858
INCI
2013 Rp 96,893,331,354 Rp 72,991,165,719 Rp 23,902,165,635
2014 Rp 115,902,582,541 Rp 96,541,118,309 Rp 19,361,464,232
2015 Rp 145,503,803,656 Rp 117,572,769,660 Rp 27,931,033,996
2016 Rp 177,064,678,278 Rp 155,909,787,617 Rp 21,154,890,661
INTP
2013 Rp 19,409,559,000,000 Rp 13,121,435,000,000 Rp 6,288,124,000,000
2014 Rp 20,216,794,000,000 Rp 13,435,533,000,000 Rp 6,781,261,000,000
2015 Rp 18,681,380,000,000 Rp 12,833,262,000,000 Rp 5,848,118,000,000
2016 Rp 16,069,500,000,000 Rp 10,735,956,000,000 Rp 5,333,544,000,000
JPFA
2013 Rp 21,434,364,000,000 Rp 19,704,567,000,000 Rp 1,729,797,000,000
2014 Rp 24,497,394,000,000 Rp 22,790,163,000,000 Rp 1,707,231,000,000
2015 Rp 25,152,735,000,000 Rp 23,168,984,000,000 Rp 1,983,751,000,000
2016 Rp 27,152,557,000,000 Rp 5,041,160,000,000 Rp 22,111,397,000,000
KDSI
2013 Rp 1,398,336,483,073 Rp 1,242,108,956,158 Rp 156,227,526,915
2014 Rp 1,630,944,276,342 Rp 1,431,121,356,854 Rp 199,822,919,488
2015 Rp 1,718,707,736,072 Rp 1,518,637,193,796 Rp 200,070,542,276
2016 Rp 2,001,047,574,594 Rp 1,780,584,521,534 Rp 220,463,053,060
LION
2013 Rp 359,564,430,315 Rp 202,438,794,256 Rp 157,125,636,059
2014 Rp 392,241,046,217 Rp 231,443,547,447 Rp 160,797,498,770
2015 Rp 409,559,651,406 Rp 251,506,120,117 Rp 158,053,531,289
2016 Rp 387,316,744,319 Rp 228,874,660,674 Rp 158,442,083,645
LMSH
2013 Rp 258,264,847,503 Rp 229,408,022,426 Rp 28,856,825,077
2014 Rp 253,690,836,696 Rp 229,735,258,635 Rp 23,955,578,061
2015 Rp 178,180,012,988 Rp 162,297,977,428 Rp 15,882,035,560
2016 Rp 159,721,845,140 Rp 139,534,947,230 Rp 20,186,897,910
PICO
2013 Rp 684,641,813,690 Rp 641,808,882,804 Rp 42,832,930,886
2014 Rp 700,754,523,674 Rp 657,447,056,024 Rp 43,307,467,650
2015 Rp 708,337,775,056 Rp 671,701,476,814 Rp 36,636,298,242
2016 Rp 710,570,367,463 Rp 671,240,116,565 Rp 39,330,250,898
SMBR
2013 Rp 1,241,760,147,000 Rp 793,151,470,000 Rp 448,608,677,000
2014 Rp 1,373,532,659,000 Rp 914,732,602,000 Rp 458,800,057,000
2015 Rp 1,581,550,105,000 Rp 1,071,306,582,000 Rp 510,243,523,000
2016 Rp 1,558,515,008,000 Rp 1,150,867,935,000 Rp 407,647,073,000
118
SMGR
2013 Rp 24,751,159,640,000 Rp 17,042,249,727,000 Rp 7,708,909,913,000
2014 Rp 27,506,980,225,000 Rp 19,440,648,523,000 Rp 8,066,331,702,000
2015 Rp 27,269,558,448,000 Rp 20,023,668,723,000 Rp 7,245,889,725,000
2016 Rp 26,609,006,416,000 Rp 19,304,109,859,000 Rp 7,304,896,557,000
SRSN
2013 Rp 397,859,017,000 Rp 356,004,802,000 Rp 41,854,215,000
2014 Rp 476,222,830,000 Rp 432,378,221,000 Rp 43,844,609,000
2015 Rp 537,630,281,000 Rp 492,119,278,000 Rp 45,511,003,000
2016 Rp 501,687,308,000 Rp 461,070,681,000 Rp 40,616,627,000
TALF
2013 Rp 437,150,444,963 Rp 358,278,849,967 Rp 78,871,594,996
2014 Rp 566,222,294,063 Rp 458,902,534,355 Rp 107,319,759,708
2015 Rp 489,072,136,456 Rp 403,834,949,321 Rp 85,237,187,135
2016 Rp 577,618,896,401 Rp 487,409,854,572 Rp 90,209,041,829
TOTO
2013 Rp 1,729,320,810,652 Rp 1,214,069,076,656 Rp 515,251,733,996
2014 Rp 2,070,536,422,856 Rp 1,372,420,986,903 Rp 698,115,435,953
2015 Rp 2,295,891,982,425 Rp 1,516,850,286,112 Rp 779,041,696,313
2016 Rp 2,081,482,145,953 Rp 1,405,965,604,371 Rp 675,516,541,582
TRST
2013 Rp 2,037,903,191,660 Rp 1,945,255,322,548 Rp 92,647,869,112
2014 Rp 2,544,551,414,797 Rp 2,447,911,972,997 Rp 96,639,441,800
2015 Rp 2,477,994,457,253 Rp 2,376,331,583,362 Rp 101,662,873,891
2016 Rp 2,257,503,009,438 Rp 2,143,481,234,549 Rp 114,021,774,889
WTON
2013 Rp 2,646,147,531,000 Rp 2,361,098,339,000 Rp 285,049,192,000
2014 Rp 3,287,019,509,991 Rp 2,930,163,910,683 Rp 356,855,599,308
2015 Rp 2,692,295,618,832 Rp 2,504,187,804,944 Rp 188,107,813,888
2016 Rp 3,498,068,607,197 Rp 3,195,616,760,735 Rp 302,451,846,462
119
KODE TAHUN NIAT TOTAL ASSET ROA
AGII
2013 Rp 78,133,470,000 Rp 2,555,917,260,000 0.03056964
2014 Rp 62,259,425,000 Rp 3,487,197,842,000 0.017853712
2015 Rp 48,005,000,000 Rp 4,953,451,000,000 0.009691223
2016 Rp 64,287,000,000 Rp 5,847,722,000,000 0.010993512
AKPI
2013 Rp 34,620,336,000 Rp 2,084,567,189,000 0.016607925
2014 Rp 34,690,704,000 Rp 2,227,042,590,000 0.015577028
2015 Rp 27,644,714,000 Rp 2,883,143,132,000 0.009588395
2016 Rp 52,393,857,000 Rp 2,615,909,190,000 0.020028928
ALDO
2013 Rp 22,589,101,552 Rp 301,479,232,221 0.074927554
2014 Rp 21,061,034,612 Rp 356,814,265,668 0.059025203
2015 Rp 24,079,122,338 Rp 366,010,819,198 0.065788007
2016 Rp 25,229,505,223 Rp 410,330,576,602 0.061485804
AMFG
2013 Rp 338,358,000,000 Rp 3,539,393,000,000 0.095597748
2014 Rp 458,635,000,000 Rp 3,918,391,000,000 0.117046767
2015 Rp 341,346,000,000 Rp 4,270,275,000,000 0.079935367
2016 Rp 260,444,000,000 Rp 5,504,890,000,000 0.04731139
APLI
2013 Rp 1,881,586,263 Rp 303,594,490,546 0.006197696
2014 Rp 9,626,571,647 Rp 273,126,657,794 0.035245815
2015 Rp 1,854,274,736 Rp 308,620,387,248 0.00600827
2016 Rp 25,109,482,194 Rp 314,468,690,130 0.07984732
ARNA
2013 Rp 237,697,913,883 Rp 1,135,244,802,060 0.209380315
2014 Rp 261,651,053,219 Rp 1,259,175,442,875 0.20779555
2015 Rp 71,209,943,348 Rp 1,430,779,475,454 0.049770034
2016 Rp 91,375,910,975 Rp 1,543,216,299,146 0.059211344
CPIN
2013 Rp 2,528,690,000,000 Rp 15,722,197,000,000 0.160835664
2014 Rp 1,746,644,000,000 Rp 20,862,439,000,000 0.083721946
2015 Rp 1,832,598,000,000 Rp 24,684,915,000,000 0.074239591
2016 Rp 2,225,402,000,000 Rp 24,204,994,000,000 0.091939787
DPNS
2013 Rp 66,813,230,321 Rp 256,372,669,050 0.260609801
2014 Rp 14,519,866,284 Rp 268,877,322,944 0.054001826
2015 Rp 9,859,176,172 Rp 274,483,110,371 0.035919063
2016 Rp 10,009,391,103 Rp 296,129,565,784 0.033800715
EKAD
2013 Rp 39,450,652,821 Rp 343,601,504,089 0.114815134
2014 Rp 40,756,078,282 Rp 411,348,790,570 0.099079125
2015 Rp 47,040,256,456 Rp 389,691,595,500 0.120711499
2016 Rp 90,685,821,530 Rp 702,508,630,708 0.129088551
IGAR 2013 Rp 35,030,416,158 Rp 314,746,644,499 0.111297187
120
2014 Rp 54,898,874,758 Rp 349,894,783,575 0.156901095
2015 Rp 51,416,184,307 Rp 383,936,040,590 0.133918619
2016 Rp 69,305,629,795 Rp 439,465,673,296 0.157704308
INAI
2013 Rp 5,019,540,731 Rp 765,881,409,376 0.00655394
2014 Rp 22,058,700,759 Rp 897,281,657,710 0.02458392
2015 Rp 28,615,673,167 Rp 1,330,259,296,537 0.02151135
2016 Rp 35,552,975,244 Rp 1,339,032,413,455 0.026551243
INCI
2013 Rp 10,331,808,096 Rp 136,142,063,219 0.075889904
2014 Rp 11,028,221,012 Rp 147,992,617,351 0.074518724
2015 Rp 16,960,660,023 Rp 169,546,066,314 0.100035704
2016 Rp 9,988,836,259 Rp 269,351,381,344 0.037084778
INTP
2013 Rp 5,012,294,000,000 Rp 26,607,241,000,000 0.188380825
2014 Rp 5,274,009,000,000 Rp 28,884,973,000,000 0.1825866
2015 Rp 4,356,661,000,000 Rp 27,638,360,000,000 0.157630952
2016 Rp 3,870,319,000,000 Rp 30,150,580,000,000 0.12836632
JPFA
2013 Rp 640,637,000,000 Rp 14,917,590,000,000 0.042945074
2014 Rp 384,846,000,000 Rp 15,730,435,000,000 0.024465058
2015 Rp 524,484,000,000 Rp 17,159,466,000,000 0.030565287
2016 Rp 2,171,608,000,000 Rp 19,251,026,000,000 0.112804793
KDSI
2013 Rp 36,002,772,194 Rp 850,233,842,186 0.042344553
2014 Rp 44,489,139,365 Rp 952,177,443,047 0.04672358
2015 Rp 11,470,563,293 Rp 1,177,093,668,866 0.009744818
2016 Rp 47,127,349,067 Rp 1,142,273,020,550 0.041257517
LION
2013 Rp 64,761,350,816 Rp 498,567,897,161 0.129894747
2014 Rp 49,001,630,102 Rp 600,102,716,315 0.081655405
2015 Rp 46,018,637,487 Rp 639,330,150,373 0.071979458
2016 Rp 42,345,417,055 Rp 685,812,995,987 0.061744845
LMSH
2013 Rp 14,382,899,194 Rp 141,697,598,705 0.101504184
2014 Rp 7,403,115,436 Rp 139,915,598,255 0.052911295
2015 Rp 1,944,443,395 Rp 133,782,751,041 0.014534336
2016 Rp 6,252,814,811 Rp 162,828,169,250 0.038401309
PICO
2013 Rp 15,439,372,429 Rp 621,400,236,614 0.0248461
2014 Rp 16,153,616,369 Rp 626,626,507,164 0.025778699
2015 Rp 14,975,406,018 Rp 605,788,310,444 0.024720527
2016 Rp 13,753,451,941 Rp 638,566,761,462 0.021538002
SMBR
2013 Rp 312,183,836,000 Rp 2,711,416,335,000 0.115136813
2014 Rp 328,336,316,000 Rp 2,926,360,857,000 0.112199531
2015 Rp 354,180,062,000 Rp 3,268,667,933,000 0.108356085
121
2016 Rp 259,090,525,000 Rp 4,368,876,996,000 0.05930369
SMGR
2013 Rp 5,354,298,521,000 Rp 30,792,884,092,000 0.173881034
2014 Rp 5,573,577,279,000 Rp 34,314,666,027,000 0.162425514
2015 Rp 4,525,441,038,000 Rp 38,153,118,932,000 0.118612611
2016 Rp 4,535,036,823,000 Rp 44,226,895,982,000 0.102540247
SRSN
2013 Rp 15,994,295,000 Rp 420,782,548,000 0.038010833
2014 Rp 14,456,260,000 Rp 463,347,124,000 0.031199633
2015 Rp 15,504,788,000 Rp 574,073,314,000 0.027008376
2016 Rp 11,056,051,000 Rp 717,149,704,000 0.015416657
TALF
2013 Rp 38,389,053,253 Rp 341,414,650,168 0.112441142
2014 Rp 57,653,818,954 Rp 431,533,296,503 0.133602249
2015 Rp 33,717,725,980 Rp 434,210,376,664 0.077652971
2016 Rp 30,137,707,324 Rp 881,673,021,959 0.034182408
TOTO
2013 Rp 236,557,513,162 Rp 1,522,663,914,388 0.155357667
2014 Rp 293,803,908,949 Rp 2,027,288,693,678 0.144924554
2015 Rp 285,236,780,659 Rp 2,439,540,859,205 0.116922322
2016 Rp 168,564,583,718 Rp 2,581,440,938,262 0.06529864
TRST
2013 Rp 32,965,552,359 Rp 3,260,919,505,192 0.010109281
2014 Rp 30,084,477,143 Rp 3,261,285,495,052 0.00922473
2015 Rp 25,314,103,403 Rp 3,357,359,499,954 0.007539885
2016 Rp 33,749,866,940 Rp 3,290,596,224,286 0.01025646
WTON
2013 Rp 241,206,242,000 Rp 2,917,400,751,000 0.082678474
2014 Rp 322,403,851,254 Rp 3,802,332,940,158 0.084791063
2015 Rp 171,784,021,770 Rp 4,456,097,502,805 0.038550328
2016 Rp 281,567,627,374 Rp 4,662,319,785,318 0.060392174
122
KODE TAHUN TOTAL DEBT TOTAL EQUITY DER
AGII
2013 Rp 1,763,256,590,000 Rp 792,660,670,000 2.224478464
2014 Rp 2,226,798,084,000 Rp 1,114,657,344,000 1.997742262
2015 Rp 3,074,584,000,000 Rp 1,714,769,000,000 1.793001856
2016 Rp 2,996,929,000,000 Rp 2,760,840,000,000 1.085513467
AKPI
2013 Rp 1,055,230,963,000 Rp 1,029,336,226,000 1.025156733
2014 Rp 1,191,196,937,000 Rp 1,035,935,333,000 1.149875768
2015 Rp 1,775,577,239,000 Rp 1,107,565,893,000 1.603134631
2016 Rp 1,495,874,021,000 Rp 1,120,035,169,000 1.335559867
ALDO
2013 Rp 161,595,933,059 Rp 139,883,299,162 1.15521963
2014 Rp 197,391,610,046 Rp 159,422,655,622 1.238165362
2015 Rp 195,081,792,385 Rp 170,929,026,813 1.141302891
2016 Rp 209,442,676,180 Rp 200,887,900,422 1.042584823
AMFG
2013 Rp 778,666,000,000 Rp 2,760,727,000,000 0.282051068
2014 Rp 733,749,000,000 Rp 3,184,642,000,000 0.23040235
2015 Rp 880,052,000,000 Rp 3,390,223,000,000 0.259585284
2016 Rp 1,905,626,000,000 Rp 3,599,264,000,000 0.529448798
APLI
2013 Rp 85,871,301,621 Rp 217,723,188,925 0.39440586
2014 Rp 47,868,731,692 Rp 225,257,926,102 0.212506315
2015 Rp 87,059,306,497 Rp 221,561,080,751 0.392935917
2016 Rp 67,967,245,679 Rp 246,501,444,451 0.275727576
ARNA
2013 Rp 366,754,918,531 Rp 768,489,883,529 0.477241049
2014 Rp 346,944,901,743 Rp 912,230,541,132 0.3803259
2015 Rp 536,050,998,398 Rp 894,728,477,056 0.599121423
2016 Rp 595,128,097,887 Rp 948,088,201,259 0.627713853
CPIN
2013 Rp 5,771,297,000,000 Rp 9,950,900,000,000 0.579977389
2014 Rp 9,919,150,000,000 Rp 10,943,289,000,000 0.906413968
2015 Rp 12,123,488,000,000 Rp 12,561,427,000,000 0.965136206
2016 Rp 10,047,751,000,000 Rp 14,157,243,000,000 0.709725121
DPNS
2013 Rp 32,944,704,261 Rp 223,427,964,789 0.147451123
2014 Rp 32,794,800,672 Rp 236,082,522,272 0.138912446
2015 Rp 33,187,031,327 Rp 241,296,079,044 0.137536555
2016 Rp 32,865,162,199 Rp 263,264,403,585 0.124837091
EKAD
2013 Rp 105,893,942,734 Rp 237,707,561,355 0.445479909
2014 Rp 138,149,558,606 Rp 273,199,231,964 0.505673305
2015 Rp 97,730,178,889 Rp 291,961,416,611 0.334736624
2016 Rp 110,503,822,983 Rp 592,004,807,725 0.186660347
IGAR 2013 Rp 89,003,869,709 Rp 225,742,774,790 0.394271178
123
2014 Rp 86,443,556,430 Rp 263,451,227,145 0.328119771
2015 Rp 73,471,782,127 Rp 310,464,258,463 0.236651338
2016 Rp 65,716,637,766 Rp 373,749,035,530 0.175830923
INAI
2013 Rp 639,563,606,250 Rp 126,317,803,126 5.063131169
2014 Rp 751,439,553,825 Rp 145,842,103,885 5.152418498
2015 Rp 1,090,438,393,880 Rp 239,820,902,657 4.546886371
2016 Rp 1,081,015,810,782 Rp 258,016,602,673 4.189714149
INCI
2013 Rp 10,050,376,983 Rp 126,091,686,236 0.079706896
2014 Rp 10,872,710,103 Rp 137,119,907,248 0.079293447
2015 Rp 15,494,757,317 Rp 154,051,308,997 0.100581796
2016 Rp 26,524,918,593 Rp 242,826,462,751 0.109234053
INTP
2013 Rp 3,629,554,000,000 Rp 22,977,687,000,000 0.157959937
2014 Rp 4,100,172,000,000 Rp 24,784,801,000,000 0.165430903
2015 Rp 3,772,410,000,000 Rp 23,865,950,000,000 0.158066618
2016 Rp 4,011,877,000,000 Rp 26,138,703,000,000 0.153484165
JPFA
2013 Rp 9,672,368,000,000 Rp 5,245,222,000,000 1.844034056
2014 Rp 10,440,441,000,000 Rp 5,289,994,000,000 1.973620575
2015 Rp 11,049,774,000,000 Rp 6,109,692,000,000 1.808564818
2016 Rp 9,878,062,000,000 Rp 9,372,964,000,000 1.053888823
KDSI
2013 Rp 498,224,954,613 Rp 352,008,887,573 1.415376066
2014 Rp 555,679,416,109 Rp 396,498,026,938 1.401468301
2015 Rp 798,172,379,792 Rp 378,921,289,074 2.10643319
2016 Rp 722,488,734,446 Rp 419,784,286,104 1.721095235
LION
2013 Rp 82,783,559,318 Rp 415,784,337,843 0.199102159
2014 Rp 156,123,759,272 Rp 443,978,957,043 0.351646754
2015 Rp 184,730,654,202 Rp 454,599,496,171 0.406359127
2016 Rp 215,209,902,816 Rp 470,603,093,171 0.457306605
LMSH
2013 Rp 31,229,504,329 Rp 110,468,094,376 0.282701576
2014 Rp 23,964,388,443 Rp 115,951,209,812 0.206676485
2015 Rp 21,341,373,897 Rp 112,441,377,144 0.189800005
2016 Rp 45,511,700,128 Rp 117,316,469,122 0.387939566
PICO
2013 Rp 406,365,304,333 Rp 215,034,932,281 1.889764142
2014 Rp 395,525,304,553 Rp 231,101,202,611 1.711480945
2015 Rp 358,697,326,131 Rp 247,090,984,313 1.451681158
2016 Rp 372,723,897,214 Rp 285,566,761,462 1.305207564
SMBR
2013 Rp 244,459,581,000 Rp 2,466,956,754,000 0.099093582
2014 Rp 209,113,746,000 Rp 2,717,247,111,000 0.076957942
2015 Rp 319,315,349,000 Rp 2,949,352,584,000 0.108266252
124
2016 Rp 1,248,119,294,000 Rp 3,120,757,702,000 0.399941108
SMGR
2013 Rp 8,988,908,217,000 Rp 21,803,975,875,000 0.412260051
2014 Rp 9,312,214,091,000 Rp 25,002,451,936,000 0.372452034
2015 Rp 10,712,320,531,000 Rp 27,440,798,401,000 0.390379331
2016 Rp 13,652,504,525,000 Rp 30,574,391,457,000 0.446533974
SRSN
2013 Rp 106,406,914,000 Rp 314,375,634,000 0.338470614
2014 Rp 134,510,685,000 Rp 328,836,439,000 0.409050425
2015 Rp 233,993,478,000 Rp 340,079,836,000 0.688054548
2016 Rp 315,096,071,000 Rp 402,053,633,000 0.783716512
TALF
2013 Rp 69,103,582,862 Rp 272,311,067,306 0.253767074
2014 Rp 104,951,997,743 Rp 326,581,298,760 0.321365608
2015 Rp 84,008,353,472 Rp 350,202,023,192 0.239885403
2016 Rp 129,777,537,129 Rp 751,895,484,830 0.172600501
TOTO
2013 Rp 710,527,268,893 Rp 1,035,650,413,675 0.686068638
2014 Rp 796,096,371,054 Rp 1,231,192,322,624 0.646606023
2015 Rp 947,997,940,099 Rp 1,491,542,919,106 0.635582073
2016 Rp 1,057,566,418,720 Rp 1,523,874,519,542 0.693998361
TRST
2013 Rp 1,551,242,364,818 Rp 1,709,677,140,374 0.907330588
2014 Rp 1,499,792,311,890 Rp 1,761,493,183,162 0.851432368
2015 Rp 1,400,438,809,900 Rp 1,956,920,690,054 0.715633913
2016 Rp 1,358,241,040,272 Rp 1,932,355,184,014 0.702894091
WTON
2013 Rp 2,187,382,982,000 Rp 730,017,770,000 2.996342105
2014 Rp 1,576,555,487,820 Rp 2,225,777,452,338 0.708316766
2015 Rp 2,192,672,341,480 Rp 2,263,425,161,325 0.968740818
2016 Rp 2,171,844,871,665 Rp 2,490,474,913,654 0.872060529
125
TAHUN KODE CAPITAL EMPLOYED
(TE+NIAT) HUMAN CAPITAL (HC)
STRUCTURAL CAPITAL (VA - HC)
2013
AGII Rp 870,794,140,000 Rp 110,987,201,000 Rp 78,133,470,000
AKPI Rp 1,063,956,562,000 Rp 87,892,530,000 Rp 34,620,336,000
ALDO Rp 162,472,400,714 Rp 24,045,294,260 Rp 22,589,101,552
AMFG Rp 3,099,085,000,000 Rp 514,307,000,000 Rp 338,358,000,000
APLI Rp 219,604,775,188 Rp 25,284,951,413 Rp 1,881,586,263
ARNA Rp 1,006,187,797,412 Rp 52,858,060,216 Rp 237,697,913,883
CPIN Rp 12,479,590,000,000 Rp 699,235,000,000 Rp 2,528,690,000,000
DPNS Rp 290,241,195,110 Rp 17,720,381,792 Rp 66,813,230,321
EKAD Rp 277,158,214,176 Rp 35,951,925,494 Rp 39,450,652,821
IGAR Rp 260,773,190,948 Rp 41,915,370,210 Rp 35,030,416,158
INAI Rp 131,337,343,857 Rp 115,146,839,020 Rp 5,019,540,731
INCI Rp 136,423,494,332 Rp 13,570,357,539 Rp 10,331,808,096
INTP Rp 27,989,981,000,000 Rp 1,275,830,000,000 Rp 5,012,294,000,000
JPFA Rp 5,885,859,000,000 Rp 1,089,160,000,000 Rp 640,637,000,000
KDSI Rp 388,011,659,767 Rp 120,224,754,721 Rp 36,002,772,194
LION Rp 480,545,688,659 Rp 92,364,285,243 Rp 64,761,350,816
LMSH Rp 124,850,993,570 Rp 14,473,925,883 Rp 14,382,899,194
PICO Rp 230,474,304,710 Rp 27,393,558,457 Rp 15,439,372,429
SMBR Rp 2,779,140,590,000 Rp 136,424,841,000 Rp 312,183,836,000
SMGR Rp 27,158,274,396,000 Rp 2,354,611,392,000 Rp 5,354,298,521,000
SRSN Rp 330,369,929,000 Rp 25,859,920,000 Rp 15,994,295,000
TALF Rp 310,700,120,559 Rp 40,482,541,743 Rp 38,389,053,253
TOTO Rp 1,272,207,926,837 Rp 278,694,220,834 Rp 236,557,513,162
TRST Rp 1,742,642,692,733 Rp 54,168,098,387 Rp 38,479,770,725
WTON Rp 971,224,012,000 Rp 43,842,950,000 Rp 241,206,242,000
2014
AGII Rp 1,176,916,769,000 Rp 118,771,140,000 Rp 62,259,425,000
AKPI Rp 1,070,626,037,000 Rp 98,381,827,000 Rp 34,690,704,000
ALDO Rp 180,483,690,234 Rp 15,102,033,943 Rp 21,061,034,612
AMFG Rp 3,643,277,000,000 Rp 446,939,000,000 Rp 458,635,000,000
APLI Rp 234,884,497,749 Rp 23,195,638,362 Rp 9,626,571,647
ARNA Rp 1,173,881,594,351 Rp 63,744,650,668 Rp 261,651,053,219
CPIN Rp 12,689,933,000,000 Rp 811,243,000,000 Rp 1,746,644,000,000
DPNS Rp 250,602,388,556 Rp 18,191,448,416 Rp 14,519,866,284
EKAD Rp 313,955,310,246 Rp 43,233,309,119 Rp 40,756,078,282
IGAR Rp 318,350,101,903 Rp 46,709,598,685 Rp 54,898,874,758
INAI Rp 167,900,804,644 Rp 158,810,394,997 Rp 22,058,700,759
126
INCI Rp 148,148,128,260 Rp 8,333,243,220 Rp 11,028,221,012
INTP Rp 30,058,810,000,000 Rp 1,507,252,000,000 Rp 5,274,009,000,000
JPFA Rp 5,674,840,000,000 Rp 1,322,385,000,000 Rp 384,846,000,000
KDSI Rp 440,987,166,303 Rp 155,333,780,123 Rp 44,489,139,365
LION Rp 492,980,587,145 Rp 111,795,868,668 Rp 49,001,630,102
LMSH Rp 123,354,325,248 Rp 16,552,462,625 Rp 7,403,115,436
PICO Rp 247,254,818,980 Rp 27,153,851,281 Rp 16,153,616,369
SMBR Rp 3,045,583,427,000 Rp 130,463,741,000 Rp 328,336,316,000
SMGR Rp 30,576,029,215,000 Rp 2,492,754,423,000 Rp 5,573,577,279,000
SRSN Rp 343,292,699,000 Rp 29,388,349,000 Rp 14,456,260,000
TALF Rp 384,235,117,714 Rp 49,665,940,754 Rp 57,653,818,954
TOTO Rp 1,524,996,231,573 Rp 404,311,527,004 Rp 293,803,908,949
TRST Rp 1,791,577,660,305 Rp 66,554,964,657 Rp 30,084,477,143
WTON Rp 2,548,181,303,592 Rp 34,451,748,054 Rp 322,403,851,254
2015
AGII Rp 1,762,774,000,000 Rp 144,620,000,000 Rp 48,005,000,000
AKPI Rp 1,135,210,607,000 Rp 92,707,162,000 Rp 27,644,714,000
ALDO Rp 195,008,149,151 Rp 40,410,887,561 Rp 24,079,122,338
AMFG Rp 3,731,569,000,000 Rp 363,705,000,000 Rp 341,346,000,000
APLI Rp 223,415,355,487 Rp 24,850,896,653 Rp 1,854,274,736
ARNA Rp 965,938,420,404 Rp 70,824,614,938 Rp 71,209,943,348
CPIN Rp 14,394,025,000,000 Rp 915,833,000,000 Rp 1,832,598,000,000
DPNS Rp 251,155,255,216 Rp 18,675,892,927 Rp 9,859,176,172
EKAD Rp 339,001,673,067 Rp 47,977,987,092 Rp 47,040,256,456
IGAR Rp 361,880,442,770 Rp 73,635,199,015 Rp 51,416,184,307
INAI Rp 268,436,575,824 Rp 228,203,608,762 Rp 28,615,673,167
INCI Rp 171,011,969,020 Rp 10,970,373,973 Rp 16,960,660,023
INTP Rp 28,222,611,000,000 Rp 1,491,457,000,000 Rp 4,356,661,000,000
JPFA Rp 6,634,176,000,000 Rp 1,459,267,000,000 Rp 524,484,000,000
KDSI Rp 390,391,852,367 Rp 188,599,978,983 Rp 11,470,563,293
LION Rp 500,618,133,658 Rp 112,034,893,802 Rp 46,018,637,487
LMSH Rp 114,385,820,539 Rp 13,937,592,165 Rp 1,944,443,395
PICO Rp 262,066,390,331 Rp 21,660,892,224 Rp 14,975,406,018
SMBR Rp 3,303,532,646,000 Rp 156,063,461,000 Rp 354,180,062,000
SMGR Rp 31,966,239,439,000 Rp 2,720,448,687,000 Rp 4,525,441,038,000
SRSN Rp 355,584,624,000 Rp 30,006,215,000 Rp 15,504,788,000
TALF Rp 383,919,749,172 Rp 51,519,461,155 Rp 33,717,725,980
TOTO Rp 1,776,779,699,765 Rp 493,804,915,654 Rp 285,236,780,659
TRST Rp 1,982,234,793,457 Rp 76,348,770,488 Rp 25,314,103,403
127
WTON Rp 2,435,209,183,095 Rp 16,323,792,118 Rp 171,784,021,770
2016
AGII Rp 2,825,127,000,000 Rp 178,777,000,000 Rp 64,287,000,000
AKPI Rp 1,172,429,026,000 Rp 111,995,739,000 Rp 52,393,857,000
ALDO Rp 226,117,405,645 Rp 53,411,964,949 Rp 25,229,505,223
AMFG Rp 3,859,708,000,000 Rp 560,067,000,000 Rp 260,444,000,000
APLI Rp 271,610,926,645 Rp 27,248,936,751 Rp 25,109,482,194
ARNA Rp 1,039,464,112,234 Rp 90,066,633,814 Rp 91,375,910,975
CPIN Rp 16,382,645,000,000 Rp 1,086,575,000,000 Rp 2,225,402,000,000
DPNS Rp 273,273,794,688 Rp 16,707,670,682 Rp 10,009,391,103
EKAD Rp 682,690,629,255 Rp 53,872,734,703 Rp 90,685,821,530
IGAR Rp 443,054,665,325 Rp 91,175,496,358 Rp 69,305,629,795
INAI Rp 293,569,577,917 Rp 226,991,970,614 Rp 35,552,975,244
INCI Rp 252,815,299,010 Rp 11,166,054,402 Rp 9,988,836,259
INTP Rp 30,009,022,000,000 Rp 1,463,225,000,000 Rp 3,870,319,000,000
JPFA Rp 11,544,572,000,000 Rp 19,989,789,000,000 Rp 2,121,608,000,000
KDSI Rp 466,911,635,171 Rp 173,335,703,993 Rp 47,127,349,067
LION Rp 512,948,510,226 Rp 116,096,666,590 Rp 42,345,417,055
LMSH Rp 123,569,283,933 Rp 13,934,083,099 Rp 6,252,814,811
PICO Rp 299,320,213,403 Rp 25,576,798,957 Rp 13,753,451,941
SMBR Rp 3,379,848,227,000 Rp 148,556,548,000 Rp 259,090,525,000
SMGR Rp 35,109,428,280,000 Rp 2,769,859,734,000 Rp 4,535,036,823,000
SRSN Rp 413,109,684,000 Rp 29,560,576,000 Rp 11,056,051,000
TALF Rp 782,033,192,154 Rp 60,071,334,505 Rp 30,137,707,324
TOTO Rp 1,692,439,103,260 Rp 506,951,957,864 Rp 168,564,583,718
TRST Rp 1,966,105,050,954 Rp 80,226,907,949 Rp 33,794,866,940
WTON Rp 2,772,042,541,028 Rp 20,884,219,088 Rp 281,567,627,374
128
TAHUN KODE VACA
(VA/CE) VAHU
(VA/HC) STVA
(SC/VA) VAIC
(VACA+VAHU+STVA)
2013
AGII 0.217181837 1.703986309 0.413140825 2.334308971
AKPI 0.115148372 1.393893952 0.282585308 1.791627632
ALDO 0.287029647 1.939439597 0.484387139 2.710856383
AMFG 0.275134435 1.657891104 0.396824075 2.329849614
APLI 0.123706498 1.074415261 0.069261173 1.267382932
ARNA 0.288769129 5.496909514 0.818079596 6.603758239
CPIN 0.258656334 4.616366458 0.783379416 5.658402207
DPNS 0.291252977 4.770417088 0.790374724 5.852044789
EKAD 0.272056084 2.097316827 0.523200316 2.892573227
IGAR 0.295067856 1.835741543 0.455261007 2.586070405
INAI 0.914944495 1.043592519 0.04177159 2.000308604
INCI 0.17520564 1.761351207 0.432254058 2.368810906
INTP 0.224656244 4.928653504 0.797104828 5.950414576
JPFA 0.293890323 1.588193654 0.370353862 2.252437839
KDSI 0.402636166 1.299462222 0.230450887 1.932549275
LION 0.326973355 1.701151431 0.412162855 2.440287642
LMSH 0.23113012 1.993710988 0.498422788 2.723263895
PICO 0.185846882 1.563613247 0.360455661 2.10991579
SMBR 0.161419929 3.288321054 0.695893441 4.145634425
SMGR 0.283851242 3.273962718 0.694559747 4.252373707
SRSN 0.126688937 1.618497466 0.382142993 2.127329396
TALF 0.253851189 1.948286634 0.486728502 2.688866325
TOTO 0.405005914 1.848806669 0.459110562 2.712923144
TRST 0.053165155 1.710376991 0.415333575 2.178875721
WTON 0.293494795 6.501596996 0.846191636 7.641283426
2014
AGII 0.153817644 1.524196577 0.343916647 2.021930869
AKPI 0.124294129 1.352612927 0.260690195 1.737597251
ALDO 0.200367515 2.394582656 0.582390695 3.177340866
AMFG 0.248560293 2.026169119 0.506457783 2.781187195
APLI 0.13973766 1.415016457 0.293294438 1.848048555
ARNA 0.277196359 5.104674674 0.80410113 6.185972163
CPIN 0.201568204 3.153046621 0.682846428 4.037461252
DPNS 0.130530738 1.798169885 0.443879019 2.372579642
EKAD 0.2675202 1.942700874 0.485252715 2.695473789
IGAR 0.319172109 2.175323195 0.540298195 3.034793499
INAI 1.077237814 1.138899603 0.121959479 2.338096896
129
INCI 0.130689901 2.323400832 0.569596435 3.023687169
INTP 0.225599783 4.499089071 0.777732785 5.502421638
JPFA 0.300842138 1.291024172 0.225421164 1.817287475
KDSI 0.453126383 1.286409945 0.222642825 1.962179153
LION 0.326174099 1.438313425 0.304741246 2.06922877
LMSH 0.194201363 1.447251603 0.309035141 1.950488106
PICO 0.175153179 1.594892275 0.372998405 2.14304386
SMBR 0.15064439 3.516686349 0.715641402 4.382972141
SMGR 0.263812271 3.235911098 0.690968024 4.190691393
SRSN 0.12771786 1.491904462 0.329715792 1.949338115
TALF 0.279307525 2.160832113 0.537215319 2.977354957
TOTO 0.457781745 1.726677053 0.420852905 2.605311703
TRST 0.053940973 1.452024538 0.311306404 1.817271915
WTON 0.140043253 10.35812751 0.903457454 11.40162822
2015
AGII 0.109273792 1.331938874 0.249214796 1.690427462
AKPI 0.106017223 1.298193941 0.22969907 1.633910234
ALDO 0.330704179 1.5958573 0.373377557 2.299939036
AMFG 0.188942239 1.938524354 0.4841437 2.611610292
APLI 0.119531495 1.074616009 0.069435043 1.263582548
ARNA 0.147043078 2.0054406 0.50135646 2.653840138
CPIN 0.190942492 3.001017653 0.666779701 3.858739845
DPNS 0.113615258 1.527909226 0.345510857 1.98703534
EKAD 0.280288421 1.980454982 0.495065523 2.755808926
IGAR 0.345559938 1.698255522 0.41116046 2.45497592
INAI 0.956722388 1.125395358 0.111423383 2.193541129
INCI 0.163327948 2.546042101 0.607233518 3.316603566
INTP 0.207213925 3.921077175 0.744968039 4.873259139
JPFA 0.299019954 1.359416063 0.264390037 1.922826053
KDSI 0.51248647 1.060819536 0.057332595 1.630638601
LION 0.315716752 1.410752721 0.291158553 2.017628027
LMSH 0.138846192 1.139510711 0.122430364 1.400787267
PICO 0.139797775 1.691356841 0.40875871 2.239913326
SMBR 0.154453907 3.269461793 0.694139261 4.118054961
SMGR 0.226673198 2.663490681 0.624552844 3.514716723
SRSN 0.127989232 1.51671922 0.340682186 1.985390638
TALF 0.22201824 1.654465812 0.395575301 2.272059354
TOTO 0.438457112 1.577630501 0.366138015 2.382225628
TRST 0.051286999 1.331558756 0.24900047 1.631846226
130
WTON 0.077245033 11.52353648 0.913221084 12.51400259
2016
AGII 0.086036486 1.359593236 0.264485897 1.710115619
AKPI 0.140212834 1.467820093 0.318717597 1.926750523
ALDO 0.347790432 1.472356807 0.320816805 2.140964044
AMFG 0.212583698 1.465022935 0.317416829 1.995023462
APLI 0.192769929 1.921484843 0.479569145 2.593823916
ARNA 0.174553929 2.014536761 0.503607966 2.692698657
CPIN 0.202163753 3.048088719 0.67192556 3.922178032
DPNS 0.097766644 1.599089562 0.374644157 2.071500363
EKAD 0.211748265 2.683334288 0.627329325 3.522411878
IGAR 0.362215182 1.760134384 0.431861562 2.554211128
INAI 0.894319322 1.156626576 0.135416719 2.186362618
INCI 0.083677257 1.894571699 0.472176218 2.450425174
INTP 0.17773135 3.645060739 0.725656149 4.548448238
JPFA 1.915306778 1.106134587 0.09595088 3.117392245
KDSI 0.472172969 1.271884834 0.213765293 1.957823096
LION 0.308884967 1.364742747 0.267261173 1.940888886
LMSH 0.163365015 1.448742466 0.309746195 1.921853676
PICO 0.13139858 1.537731558 0.349691437 2.018821574
SMBR 0.120611059 2.744053214 0.63557558 3.500239853
SMGR 0.208060823 2.637280317 0.620821498 3.466162638
SRSN 0.098319232 1.374013382 0.27220505 1.744537665
TALF 0.115351935 1.501698648 0.334087434 1.951138017
TOTO 0.399137872 1.332506032 0.249534354 1.981178257
TRST 0.057993735 1.42124105 0.296389589 1.775624373
WTON 0.109107938 14.48231534 0.930950268 15.52237355
131
KODE AGII AKPI ALDO AMFG APLI ARNA CPIN DPNS EKAD IGAR INAI INCI INTP JPFA KDSI LION LMSH PICO SMBR SMGR SRSN TALF TOTO TRST WTON
GRI
1 EC1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 EC2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
3 EC3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 EC4 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0
5 EC5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 EC6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 EC7 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
8 EC8 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1
9 EC9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 EN1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0
11 EN2 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1
12 EN3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
13 EN4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
14 EN5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
15 EN6 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
16 EN7 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
17 EN8 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
18 EN9 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
19 EN10 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1
20 EN11 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
21 EN12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
22 EN13 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
23 EN14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 EN15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
25 EN16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 EN17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 EN18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
28 EN19 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
29 EN20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
30 EN21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
TAHUN
NO.
2013
132
31 EN22 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1
32 EN23 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
33 EN24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 EN25 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1
35 EN26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
36 EN27 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
37 EN28 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
38 EN29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0
39 EN30 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
40 EN31 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1
41 EN32 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
42 EN33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
43 EN34 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
44 LA1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1
45 LA2 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
46 LA3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
47 LA4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
48 LA5 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
49 LA6 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
50 LA7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
51 LA8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
52 LA9 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
53 LA10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
54 LA11 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
55 LA12 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
56 LA13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
57 LA14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
58 LA15 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
59 LA16 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
60 HR1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0
133
61 HR2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
62 HR3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
63 HR4 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1
64 HR5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
65 HR6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
66 HR7 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
67 HR8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0
68 HR9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
69 HR10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
70 HR11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
71 HR12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
72 SO1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
73 SO2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
74 SO3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
75 SO4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
76 SO5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
77 SO6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
78 SO7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
79 SO8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0
80 SO9 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
81 SO10 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
82 SO11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
83 PR1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
84 PR2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
85 PR3 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
86 PR4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0
87 PR5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
88 PR6 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
89 PR7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0
90 PR8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
91 PR9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0
24 21 12 24 16 23 11 21 10 25 10 14 78 25 17 27 26 7 24 53 19 15 40 25 31
0.264 0.231 0.132 0.264 0.176 0.253 0.121 0.231 0.11 0.275 0.11 0.154 0.86 0.275 0.19 0.297 0.286 0.077 0.264 0.582 0.209 0.165 0.44 0.275 0.341
TOTAL
INDEKS CSR
134
KODE AGII AKPI ALDO AMFG APLI ARNA CPIN DPNS EKAD IGAR INAI INCI INTP JPFA KDSI LION LMSH PICO SMBR SMGR SRSN TALF TOTO TRST WTON
GRI
1 EC1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 EC2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 EC3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 EC4 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1
5 EC5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 EC6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 EC7 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
8 EC8 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
9 EC9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 EN1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
11 EN2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1
12 EN3 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
13 EN4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 EN5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
15 EN6 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
16 EN7 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
17 EN8 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1
18 EN9 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1
19 EN10 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1
20 EN11 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1
21 EN12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 EN13 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1
23 EN14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 EN15 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
25 EN16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 EN17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 EN18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 EN19 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
29 EN20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 EN21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
2014Tahun
NO.
135
31 EN22 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1
32 EN23 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
33 EN24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
34 EN25 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
35 EN26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 EN27 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
37 EN28 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1
38 EN29 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
39 EN30 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
40 EN31 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0
41 EN32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
42 EN33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
43 EN34 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
44 LA1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1
45 LA2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
46 LA3 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1
47 LA4 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1
48 LA5 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
49 LA6 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1
50 LA7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
51 LA8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
52 LA9 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1
53 LA10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
54 LA11 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
55 LA12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
56 LA13 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1
57 LA14 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
58 LA15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
59 LA16 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
60 HR1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0
136
61 HR2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
62 HR3 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1
63 HR4 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1
64 HR5 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
65 HR6 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
66 HR7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
67 HR8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
68 HR9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
69 HR10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
70 HR11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
71 HR12 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
72 SO1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
73 SO2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
74 SO3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
75 SO4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1
76 SO5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
77 SO6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
78 SO7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
79 SO8 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
80 SO9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
81 SO10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
82 SO11 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
83 PR1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
84 PR2 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
85 PR3 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
86 PR4 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
87 PR5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1
88 PR6 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
89 PR7 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
90 PR8 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
91 PR9 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
29 30 25 37 18 32 14 28 11 29 10 14 55 30 12 28 28 7 41 51 23 20 45 26 49
0.319 0.33 0.275 0.407 0.198 0.3516 0.154 0.308 0.121 0.319 0.11 0.154 0.604 0.33 0.13 0.31 0.308 0.077 0.451 0.56 0.253 0.22 0.495 0.286 0.538
TOTAL
INDEKS CSR
137
KODE AGII AKPI ALDO AMFG APLI ARNA CPIN DPNS EKAD IGAR INAI INCI INTP JPFA KDSI LION LMSH PICO SMBR SMGR SRSN TALF TOTO TRST WTON
GRI
1 EC1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 EC2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 EC3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 EC4 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1
5 EC5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 EC6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 EC7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
8 EC8 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1
9 EC9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 EN1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1
11 EN2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
12 EN3 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
13 EN4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1
14 EN5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 EN6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
16 EN7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
17 EN8 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
18 EN9 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
19 EN10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
20 EN11 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1
21 EN12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 EN13 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1
23 EN14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 EN15 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
25 EN16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 EN17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 EN18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 EN19 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
29 EN20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 EN21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2015TAHUN
No.
138
31 EN22 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1
32 EN23 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
33 EN24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 EN25 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
35 EN26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 EN27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
37 EN28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38 EN29 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
39 EN30 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
40 EN31 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1
41 EN32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
42 EN33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
43 EN34 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
44 LA1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1
45 LA2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
46 LA3 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
47 LA4 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1
48 LA5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
49 LA6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
50 LA7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1
51 LA8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
52 LA9 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1
53 LA10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
54 LA11 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
55 LA12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
56 LA13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1
57 LA14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
58 LA15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
59 LA16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
60 HR1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1
139
61 HR2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
62 HR3 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1
63 HR4 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1
64 HR5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
65 HR6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
66 HR7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
67 HR8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
68 HR9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
69 HR10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
70 HR11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
71 HR12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
72 SO1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
73 SO2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
74 SO3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
75 SO4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
76 SO5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
77 SO6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
78 SO7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
79 SO8 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
80 SO9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
81 SO10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
82 SO11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
83 PR1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
84 PR2 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
85 PR3 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
86 PR4 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
87 PR5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1
88 PR6 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
89 PR7 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
90 PR8 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
91 PR9 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
34 37 29 41 23 31 19 30 11 35 18 14 56 39 22 30 26 10 50 49 23 20 43 26 54
0.374 0.407 0.319 0.451 0.253 0.341 0.209 0.33 0.121 0.385 0.198 0.15 0.615 0.429 0.24 0.33 0.286 0.11 0.549 0.538 0.25 0.22 0.473 0.286 0.593
TOTAL
INDEKS CSR
140
KODE AGII AKPI ALDO AMFG APLI ARNA CPIN DPNS EKAD IGAR INAI INCI INTP JPFA KDSI LION LMSH PICO SMBR SMGR SRSN TALF TOTO TRST WTON
GRI
1 EC1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 EC2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 EC3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 EC4 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1
5 EC5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 EC6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
7 EC7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
8 EC8 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0
9 EC9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 EN1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1
11 EN2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
12 EN3 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1
13 EN4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1
14 EN5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 EN6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
16 EN7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
17 EN8 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
18 EN9 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
19 EN10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
20 EN11 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
21 EN12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 EN13 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
23 EN14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 EN15 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
25 EN16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 EN17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 EN18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 EN19 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
29 EN20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 EN21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2016TAHUN
No.
141
31 EN22 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1
32 EN23 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
33 EN24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 EN25 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
35 EN26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 EN27 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
37 EN28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38 EN29 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
39 EN30 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
40 EN31 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1
41 EN32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
42 EN33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
43 EN34 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
44 LA1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1
45 LA2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
46 LA3 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
47 LA4 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
48 LA5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
49 LA6 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
50 LA7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1
51 LA8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
52 LA9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1
53 LA10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
54 LA11 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
55 LA12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
56 LA13 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1
57 LA14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
58 LA15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
59 LA16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
60 HR1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1
142
61 HR2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
62 HR3 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1
63 HR4 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
64 HR5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
65 HR6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
66 HR7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
67 HR8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
68 HR9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
69 HR10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
70 HR11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
71 HR12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
72 SO1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
73 SO2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
74 SO3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
75 SO4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1
76 SO5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
77 SO6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
78 SO7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
79 SO8 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
80 SO9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
81 SO10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
82 SO11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
83 PR1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
84 PR2 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
85 PR3 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
86 PR4 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
87 PR5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1
88 PR6 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
89 PR7 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
90 PR8 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
91 PR9 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
35 36 29 43 29 30 24 33 11 36 18 24 55 49 22 31 25 10 50 49 31 26 46 26 54
0.385 0.396 0.319 0.473 0.319 0.33 0.264 0.363 0.121 0.396 0.2 0.26 0.6 0.538 0.24 0.341 0.27 0.11 0.549 0.538 0.34 0.29 0.505 0.29 0.593
TOTAL
INDEKS CSR
143
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .560a .313 .292 .04672 1.518
a. Predictors: (Constant), DER, IC, CSR
b. Dependent Variable: ROA
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .060 .013 4.523 .000
IC .008 .002 .334 3.616 .000 .840 1.190
CSR .021 .035 .057 .602 .549 .784 1.276
DER -.021 .005 -.384 -4.364 .000 .924 1.082
a. Dependent Variable: ROA
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -7.561 .856 -8.836 .000
LNIC .678 .479 .149 1.417 .160
LNCSR .475 .434 .116 1.096 .276
LNDDER -.063 .217 -.030 -.290 .772
a. Dependent Variable: LNDU2
144
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regressio
n .096 3 .032 14.607 .000b
Residual .210 96 .002
Total .305 99
a. Dependent Variable: ROA
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .04600838
Most Extreme Differences Absolute .070
Positive .070
Negative -.058
Test Statistic .070
Asymp. Sig. (2-tailed) .200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Runs Test
Unstandardized Residual
Test Valuea -.00322
Cases < Test Value 50
Cases >= Test Value 50
Total Cases 100
Number of Runs 51
Z .000
Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000
a. Median
145
top related