pengaruh ekuitas merek tehadap …...2017/10/30 · untuk menganalisis dan menguji pengaruh ekuitas...
Post on 28-Jun-2020
13 Views
Preview:
TRANSCRIPT
eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (4): 1167-1181 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id
© Copyright 2017
PENGARUH EKUITAS MEREK TEHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PADA NOTEBOOK ACER (Studi Kasus Pada Mahasiswa di Program Studi Administrasi
Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Mulawarman Samarinda)
Adrian Ferdy Baghaskara 1
Ringkasan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari
variabel ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek (X1), persepsi kualitas
(X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas merek (X4) secara simultan dan parsial
terhadap keputusan pembelian (Y). Serta untuk mengetahui variabel manakah
yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y). Teknik analisis data
menggunakan metode regresi linier berganda. Nilai koefisien korelasi (R)
menunjukkan bahwa tingkat hubungan sedang. Pada uji determinasi terdapat
pengaruh sebesar 20,9% dari keempat variabel independen terhadap variabel
dependen. Sedangkan, sebanyak 79,1% dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ekuitas merek yang terdiri dari
kesadaran merek (X1), persepsi kualitas (X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas
merek (X4) secara simultan, berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan
pembelian (Y). Secara parsial variabel kesadaran merek (X1) dan loyalitas merek
(X4) berpengaruh positif signifikan, sedangkan variabel persepsi kualitas (X2)
dan asosiasi merek (X3) memiliki pengaruh positif tidak signifikan. Sehingga
variabel loyalitas merek (X4) yang paling berpengaruh terhadap keputusan
pembelian (Y). Perusahaan Acer sebaiknya tetap terus melakukan inovasi dan
respon yang cepat terhadap pasar, melakukan pemasaran dengan baik dengan
memberikan bonus secara langsung kepada konsumen yang melakukan
pembelian dan memberikan tambahan bonus apabila menyarankan notebook
Acer ke orang lain, mengadakan event umum mengenai notebook Acer.
Kata Kunci : Ekuitas Merek, Keputusan Pembelian
Pendahuluan
Perkembangan teknologi saat ini berpengaruh luar biasa dalam kehidupan
setiap orang, tidak dapat di pungkiri setiap orang dalam menjalankan
pekerjaannya tidak lepas dari kebutuhan teknologi dan informasi. Di Indonesia,
masyarakat dituntut untuk mampu menggunakan teknologi agar mampu bersaing
dengan negara lain, mengingat betapa pentingnya suatu alat-alat penunjang
1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: adrian.ferdy501@gmail.com
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 1167-1181
1168
teknologi informasi. Di sisi lain perusahaan teknologi di tuntut untuk mampu
berinovasi produk dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen. Salah satu
upayanya di awali dengan adanya Personal Computer (PC) atau yang biasa di
sebut komputer tujuannya memudahkan setiap penggunanya dalam menjalankan
pekerjaannya. Namun perspektif orang berubah mengikuti perubahan kebutuhan
hidup yang menginginkan suatu produk yang lebih efektif dan efisien, dengan
berkembangnya produk komputer menjadi produk yang cenderung lebih praktis
yaitu Notebook. Salah satu segmentasi yang menjadi target produsen Notebook
adalah mahasiswa/i. Bagi produsen, mahasiswa merupakan salah satu pangsa
pasar yang cukup potensial.
Strategi pemasaran merupakan kunci keberhasilan dalam penjualan
sebuah produk. Sekarang ini pemasaran tidak hanya tertuju pada fungsi dari
produk itu saja tetapi lebih kepada persaingan merek, karena merek yang kuat
akan mampu membawa produsen dalam keberhasilan penjualan produk. Durianto
dkk (2007: 4) menyatakan, ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas
merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah
atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang atau jasa kepada
perusahaan atau pelanggan. Notebook merupakan produk yang memiliki ekuitas
merek, salah satu merek dari produk notebook yang cukup diminati dan dikenal
yaitu Acer, yang membedakan Acer dengan merek lainnya, Acer merupakan
produsen yang memfokuskan pada komputer/notebook sebagai bisnis intinya,
tidak seperti merek lainnya yang menjadikan komputer/notebook hanya sebagai
salah satu bagian dari bisnisnya.
Acer mendapatkan salah satu penghargaan bergengsi yaitu Top Brand
Award, Acer berhasil dalam komitmen dengan membangun Top of Mind Share
(keunggulan persepsi dan imej di masyarakat), Top of Market Share (keunggulan
dalam penguasaan pasar) dan Top of Commitment (keunggulan perusahaan dalam
memberikan produk terbaik yang didukung dengan layanan purna jual dan
paripurna) pada akhirnya Acer mampu meraih penghargaan Top Brand Award
dalam kategori laptop/notebook. (http://www.acerid.com, diakses 02 Januari
2017).
Walaupun Acer selalu berada pada posisi Top Brand, tetapi di lihat dari
data pangsa pasarnya bahwa Acer jauh dari posisi teratas, hal ini dibuktikan dari
data survei skala Internasional dan survei skala Nasional yaitu Indonesia. Di lihat
dari survei skala Internasional yaitu Trendforce dalam Top Vendors Worldwide
Notebook menunjukkan market share kategori notebook dengan penjualan produk
notebook terbanyak dari tahun 2014-2016, berdasarkan data menunjukkan bahwa
merek Acer jauh dibawah para pesaingnya dan mengalami penurunan
marketshare dari tahun ketahun.
Adapun dari survei skala Nasional yaitu Indonesia, diperoleh posisi
market share kategori notebook yang menunjukkan market share dari beberapa
merek notebook dengan penjualan produk notebook terbanyak dari tahun ke
tahun, data yang di dapat dari tahun 2008-2016, berdasarkan data di menunjukkan
Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian(Baghaskara)
1169
bahwa merek Acer unggul pada tahun 2008-2010, namun di tahun 2011 Acer
mengalami penurunan posisi di karena kan kenaikan pangsa pasar dari Toshiba,
pada tahun 2012-2016 Asus unggul dengan kenaikan pangsa pasar yang
signifikan, sedangkan Acer yang mengalami penurunan pangsa pasar selalu
berada pada posisi 2.
Penulis juga melakukan pra survey dalam penelitian kepada pengguna
notebook pada mahasiswa di Program Studi Aministrasi Bisnis Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Samarinda Angkatan 2013-2016
dengan populasi sebanyak 480 mahasiswa yang aktif. Hasil dari pra survey
penulis sebelum melakukan penelitian, pengguna notebook Acer yang paling
banyak di miliki dengan total 191 pengguna, di ikuti dengan Toshiba 73
pengguna, dan yang lainnya.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka
permasalahan peneliti ini adalah :
1. Apakah ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek, persepsi kualitas,
asosiasi merek, dan loyalitas merek, berpengaruh secara simultan terhadap
keputusan pembelian notebook Acer pada mahasiswa di Program Studi
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Mulawarman Samarinda?
2. Apakah ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek, persepsi kualitas,
asosiasi merek, dan loyalitas merek, berpengaruh secara parsial terhadap
keputusan pembelian notebook Acer pada mahasiswa di Program Studi
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Mulawarman Samarinda?
3. Dari ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek, persepsi kualitas,
asosiasi merek, dan loyalitas merek, manakah sub variabel yang paling
berpengaruh terhadap keputusan pembelian notebook Acer pada mahasiswa di
Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Mulawarman Samarinda?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada latar belakang dan permasalahan penelitian diatas maka
tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh ekuitas merek yang terdiri dari
kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek,
berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian notebook Acer
pada mahasiswa di Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Samarinda
2. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh ekuitas merek yang terdiri dari
kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek,
berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian notebook Acer pada
mahasiswa di Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Mulawarman Samarinda
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 1167-1181
1170
3. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh ekuitas merek yang terdiri dari
kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek, mana
yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian notebook Acer pada
mahasiswa di Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Mulawarman Samarinda
Kerangka Dasar Teori
Pemasaran
Pemasaran merupakan aktivitas penting dalam sebuah bisnis untuk
mencapai tujuannya yaitu memuaskan kebutuhan pasar yang dituju dan
mendapatkan keuntungan atau laba bagi usahanya. Menurut Kotler (2010: 201)
menyatakan, pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan
dinginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain.
Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran merupakan strategi perusahaan yang dilakukan
dengan maksud tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.
Menurut Tjiptono (2011: 2) mengatakan, manajemen pemasaran merupakan
sistem total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan
harga, dan mendistribusikan produk, jasa dan gagasan yang mampu memuaskan
keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional.
Merek Tidak sedikit orang melakukan suatu pembelian terhadap suatu produk
dengan sebuah pertimbangan akan suatu merek. American Marketing Association
(dalam Kotler, 2009: 258) mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda,
lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok
penjual dan mendiferensiasikan merek dari para pesaing.
Ekuitas Merek Ekuitas merek juga dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen
dalam melakukan pembelian. Menurut Aaker (dalam Tjiptono, 2011: 96)
menyatakan, brand equity adalah serangkaian aset dan kewajiban (liabilities)
merek yang terkait dengan sebuah merek, nama dan simbolnya, yang menambah
atau mengurangi nilai yang diberikan sebuah produk atau jasa kepada perusahaan
dan/atau pelanggan perusahaan tersebut.
Elemen-elemen Ekuitas Merek
Elemen yang ada dalam sebuah ekuitas merek merupakan hal penting
yang membawa sebuah produk dalam keunggulan bersaing terlebih dampaknya
terlihat dengan persaingan produk yang serupa atau sejenis.
Aaker (dalam Tjiptono, 2011: 96) mengklasifikasikan elemen-elemen ekuitas
merek yang berkontribusi pada penciptaan brand equity, brand awareness,
perceived quality, brand associations, dan brand loyalty.
Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian(Baghaskara)
1171
Brand Awarenes/Kesadaran Merek Tingkat penerimaan awal dari seseorang ketika melihat dan mendengar
suatu informasi tentang produk beserta mereknya adalah kesadaran merek.
Menurut Aaker (dalam Tjiptono, 2011: 97) kesadaran merek yaitu kemampuan
konsumen untuk mengenali atau mengingat bahwa sebuah merek merupakan
anggota dari kategori produk tertentu.
Perceived Quality/Persepsi Kualitas
Persepsi kualitas merupakan salah satu peran yang penting dalam
membangun sebuah merek yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi
konsumen dalam memilih merek suatu produk. Menurut Aaker (dalam Tjiptono,
2011: 97) persepsi kualitas yaitu merupakan penilaian konsumen terhadap
keunggulan atau superioritas produk secara keseluruhan. Oleh sebab itu,
perceived quality didasarkan pada evaluasi subyektif konsumen (bukan manajer
atau pakar) terhadap kualitas produk.
Brand Associations/Asosiasi Merek
Asosiasi positif yang melekat pada merek dapat memudahkan pelanggan
memproses dan mengingat kembali berbagai informasi mengenai merek yang
sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan membeli. Menurut Aaker
(dalam Tjiptono, 2011: 98) asosiasi merek yaitu segala sesuatu yang terkait
dengan memori terhadap sebuah merek. Asosiasi merek memiliki tingkat
kekuatan tertentu dan akan semakin kuat seiring dengan bertambahnya
pengalaman konsumsi atau eksposur dengan merek spesifik.
Brand Loyalty/Loyalitas Merek
Menciptakan hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan adalah kunci
keberhasilan pemasaran jangka panjang. Menurut Aaker (dalam Tjiptono, 2011:
98) loyalitas merek yaitu the attachment that a customer has to a brand.
Maksudnya yaitu keterkaitan konsumen terhadap suatu merek.
Keputusan Pembelian
Keputusan berarti pilihan yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan.
Pemahaman terhadap hal tersebut memungkinkan pemasar untuk
mengembangkan sebuah program pemasaran yang efektif dan penting artinya
bagi pasar sasaran.
Menurut Kotler (2009: 188) mendefinisikan, keputusan pembelian adalah
keputusan konsumen mengenai preferensi atas merek-merek yang ada di dalam
kumpulan pilihan.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif, jenis penelitiannya adalah survei. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini variabel yang akan dianalisis dikelompokkan
kedalam dua variabel, yaitu: variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X). Variabel
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 1167-1181
1172
bebas/independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kesadaran merek
(X1), persepsi kualitas (X2), asosiasi merek (X3), loyalitas merek (X4).
Sedangkan variabel terikat/dependen dalam penelitian ini adalah keputusan
pembelian (Y).
Populasi, Sampling dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengguna notebook
Acer pada mahasiswa di Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman angkatan 2013-2016 yaitu dengan
jumlah populasi 191 pengguna.
Sampel pada penelitian ini yaitu sebagian pengguna notebook Acer pada
mahasiswa di Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Mulawarman angkatan 2013-2016.
Untuk menentukan banyaknya sampel yang akan diambil disesuaikan
dengan rumus Slovin yaitu:
n = N
1 + Ne2
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang dapat ditolerir, misalnya 10%
Berdasarkan hasil perhitungan, maka di dapatkan sampel sebanyak 66
pengguna notebook Acer pada mahasiswa di Program Studi Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman angkatan 2013-
2016.
Peneliti menggunakan metode non-probability sampling dan dengan
menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Maksudnya adalah dalam pengambilan sampel, peneliti
hanya memilih konsumen yang memiliki atau yang pernah menggunakan
notebook Acer.
Teknik Pengumpulan Data
Objek penelitian ini adalah pengguna notebook Acer pada mahasiswa
di Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Mulawarman angkatan 2013-2016. Teknik yang dilakukan dalam
pengumpulan data oleh peneliti yaitu kuesioner.
Alat Pengukur Data
Untuk data penelitian pada kuesioner yang diajukan, terdapat skala Likert
1-5 yang dipakai untuk mengetahui sejauh mana responden memberikan
pendapatnya sesuai dengan skala yang telah ditentukan.
Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda
dengan bantuan software SPSS versi 23.
Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian(Baghaskara)
1173
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil Penelitian
Uji Validitas
Berdasarkan hasil uji validitas bahwa nilai koefisien korelasi (r) dari
setiap pertanyaan atau instrument yang digunakan dalam penelitian lebih besar
dari > 0,2423 nilai batas, dengan demikian semua indikator yang digunakan
dalam penelitian ini dinyatakan valid.
Uji Realibilitas
Kemudian dari hasil uji realibilitas bahwa nilai Cronbach-Alpha dari
masing-masing variabel menunjukkan angka yang lebih besar dari 0.60, sehingga
dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian adalah reliabel, dengan demikian
instrument penelitian tersebut layak digunakan untuk pengumpulan data.
Uji Asumsi Klasik
Hasil uji normalitas, autokorelasi, heteroskedastisitas, dan
multikolinieritas menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi
klasik, sehingga dapat dilakukan analisis regresi linier berganda.
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari
variabel independen (kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan
loyalitas merek) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Perhitungan
statistik dalam analisis regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian
ini adalah menggunakan program SPSS versi 23. Berdasarkan hasil analisis
regresi linear berganda diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Sumber : Data diolah, 2017
Berdasarkan tabel di atas maka hasil regresi dapat diketahui bahwa nilai a
(Constanta) adalah sebesar 1,770, nilai b1 sebesar 0,155, nilai b2 sebesar 0,001,
nilai b3 sebesar 0,077, nilai b4 sebesar 0,309 sehingga diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut :
Y = 1,770 + 0,155 X1 + 0,001 X2 + 0,077 X3 + 0,309 X4
Dari persamaan diatas menunjukkan bahwa variabel independen
mempunyai nilai positif, yaitu variabel kesadaran merek (X1), persepsi kualitas
(X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas merek (X4) secara bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) notebook
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 1167-1181
1174
Acer pada mahasiswa di Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Samarinda. Ekuitas merek terhadap
keputusan pembelian notebook Acer pada mahasiswa di Program Studi
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Mulawarman Samarinda, berikut penjelasannya :
1. a = 1,770 : merupakan bilangan konstanta, artinya jika variabel kesadaran
merek (X1), persepsi kualitas (X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas merek
(X4) nilainya adalah 0, maka keputusan pembelian (Y) nilainya akan tetap
sebesar 1,770.
2. b1 = 0,155 : merupakan bilangan koefisien variabel kesadaran merek (X1)
artinya jika kesadaran merek mengalami peningkatan, maka keputusan
pembelian (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,155.
3. b2 = 0,001 : merupakan bilangan koefisien variabel persepsi kualitas (X2)
artinya jika persepsi kualitas mengalami peningkatan, maka keputusan
pembelian (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,001.
4. b3 = 0,077 : merupakan bilangan koefisien variabel asosiasi merek (X3) artinya
jika asosiasi merek mengalami peningkatan, maka keputusan pembelian (Y)
akan mengalami peningkatan sebesar 0,077.
5. b4 = 0,309 : merupakan bilangan koefisien variabel loyalitas merek (X2)
artinya jika loyalitas merek mengalami peningkatan, maka keputusan
pembelian (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,309.
Analisis Koefisien Korelasi
Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (X) dengan variabel
dependen (Y), berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel Hasil Koefisien Korelasi
Diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,457 hal ini
menunjukkan adanya hubungan yang sedang antara kesadaran merek (X1),
persepsi kualitas (X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas merek (X4) terhadap
keputusan pembelian (Y) notebook Acer pada mahasiswa di Program Studi
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Mulawarman Samarinda.
Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen, pengolahan data koefisien determinasi (R2) dengan
nilai sebesar 0,209, hal ini menunjukkan besarnya porsi yang dapat dijelaskan
oleh variabel kesadaran merek (X1), persepsi kualitas (X2), asosiasi merek (X3),
Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian(Baghaskara)
1175
dan loyalitas merek (X4) terhadap keputusan pembelian (Y) notebook Acer pada
mahasiswa di Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Mulawarman Samarinda sebesar 0,209 atau 20,9%. Sedangkan
sisanya 79,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam
penelitian ini.
Uji Signifikan Simultan (uji-f)
Uji statistik F pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan apakah
semua variabel independen yang digunakan mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependennya. Hasil pengujian diperoleh sebagai
berikut :
Tabel Hasil Uji F
Diperoleh keterangan bahwa nilai Fhitung (4,024) > Ftabel (2,3657) dengan
tingkat signifikasi sebesar 0,006 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
ada pengaruh secara positif signifikan antara kesadaran merek (X1), persepsi
kualitas (X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas merek (X4) secara bersama-sama
terhadap keputusan pembelian (Y) notebook Acer pada mahasiswa di Program
Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Mulawarman Samarinda.
Uji Signifikan Parsial (uji-t)
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing (secara
parsial) variabel kesadaran merek (X1), persepsi kualitas (X2), asosiasi merek
(X3), dan loyalitas merek (X4) secara individual terhadap keputusan pembelian
(Y) notebook Acer pada mahasiswa di Program Studi Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Samarinda. Hasil
pengujian diperoleh sebagai berikut :
Tabel Hasil Uji t
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 1167-1181
1176
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Diperoleh variabel kesadaran merek (X1) dengan nilai thitung 2.137 > ttabel
1,6702 dan signifikasi 0,037 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima, yang artinya kesadaran merek (X1) memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) notebook
Acer.
2. Diperoleh variabel persepsi kualitas (X2) dengan nilai thitung 0,005 < ttabel
1,6702 dan signifikasi 0,996 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima dan Ha ditolak, yang artinya persepsi kualitas (X2) memiliki
pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap keputusan pembelian (Y)
notebook Acer.
3. Diperoleh variabel asosiasi merek (X3) dengan nilai thitung 0,677 < ttabel 1,6702
dan signifikasi 0,501 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan
Ha ditolak, yang artinya asosiasi merek (X3) memiliki pengaruh positif yang
tidak signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) notebook Acer.
4. Diperoleh variabel loyalitas merek (X4) dengan nilai thitung 2.819 > ttabel 1,6702
dan signifikasi 0,006 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima, yang artinya loyalitas merek (X4) memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) notebook Acer. Uji Yang Paling Berpengaruh
Pengujian terhadap variabel yang paling berpengaruh dari variabel
independen terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan melihat
besarnya nilai standardized coefficients beta dari model regresi yang terbentuk.
Diperoleh nilai standardized coefficients beta terbesar yaitu loyalitas
merek sebesar 0,350, maka loyalitas merek merupakan variabel yang paling
berpengaruh terhadap keputusan pembelian notebook Acer pada mahasiswa di
Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Mulawarman Samarinda.
Pembahasan
Analisis Secara Simultan (uji-f)
Hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh kesadaran merek, persepsi
kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek secara simultan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian notebook Acer pada mahasiswa di
Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Mulawarman Samarinda.
Analisis Secara Parsial (uji-t)
1. Pengaruh kesadaran merek secara parsial terhadap keputusan pembelian
Dari hasil analisis ditemukan bahwa kesadaran merek memberikan
pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian notebook Acer
pada mahasiswa di Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Mulawarman Samarinda.
Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Akbar
(2015) pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor
Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian(Baghaskara)
1177
Yamaha Mio, yang menyatakan bahwa variabel kesadaran merek berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian sepeda motor
Yamaha Mio. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan
oleh Aaker (dalam Tjiptono, 2011: 97) kesadaran merek yaitu kemampuan
konsumen untuk mengenali atau mengingat bahwa sebuah merek merupakan
anggota dari kategori produk tertentu.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran merek terhadap
notebook Acer bersifat positif dibenak konsumen. Kesadaran merek yang
dibangun oleh perusahaan Acer melekat dibenak konsumen sehingga konsumen
merasa familier (tidak asing) dengan notebook Acer. Acer mampu mencirikan
notebook yang cocok digunakan oleh kalangan anak muda dengan fungsi yang
tepat untuk mahasiswa demi kelancaran proses belajar.
Untuk itu diharapkan Acer mampu mempertahankan kesadaran merek
notebook Acer yang telah dibangun dan dipersepsikan oleh para pengguna
notebook Acer dengan baik. Karena kesadaran merek yang telah dibentuk dinilai
mampu mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli notebook Acer.
2. Pengaruh persepsi kualitas secara parsial terhadap keputusan pembelian
Hasil analisis menemukan bahwa persepsi kualitas memberikan pengaruh
positif yang tidak signifikan terhadap keputusan pembelian notebook Acer pada
mahasiswa di Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Mulawarman Samarinda.
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Akbar (2015)
pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha
Mio, yang menyatakan bahwa variabel persepsi kualitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio,
perbedaan ini terjadi karena objek dalam penelitian ini berbeda. Hasil penelitian
tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Aaker (dalam Tjiptono,
2011: 97) persepsi kualitas yaitu merupakan penilaian konsumen terhadap
keunggulan atau superioritas produk secara keseluruhan.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kualitas pada notebook
Acer kurang baik dibenak konsumen. Dalam temuan yang ada di lapangan bahwa
masih ada terdapat beberapa kekurangan yang ada pada notebook Acer yaitu daya
tahan notebook yang kurang baik, yang dianggap konsumen batrai tidak tahan
lama dan pemakaian kurang dari 2 tahun sudah terlihat beberapa masalah pada
notebook. Namun dilihat dari tanggapan responden menunjukkan hasil yang
tinggi dari setiap indikator-indikator variabel persepsi kualitas yang berarti bahwa
persepsi kualitas notebook Acer baik, artinya bahwa persepsi kualitas tetap
mempengaruhi keputusan pembelian notebook Acer pada mahasiswa di Program
Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Mulawarman Samarinda walaupun tidak banyak mempengaruhi.
Untuk itu diharapkan Acer dapat mengkampanyekan dari kualitas
notebook Acer bahwa notebook Acer memiliki kualitas yang dapat diandalkan,
caranya dengan menggunakan jasa orang terkenal melalui media online seperti
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 1167-1181
1178
mengkampanyekan bahwa notebook Acer merupakan notebook yang memiliki
daya tahan batrai hingga 8 jam dalam pemakaian aktif tanpa mengurangi kinerja
notebook, mengkampanyekan bahwa notebook Acer tahan terhadap beban berat
tanpa merusak komponen yang ada. Karena persepsi kualitas yang dibentuk baik
dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli notebook Acer.
3. Pengaruh asosiasi merek secara parsial terhadap keputusan pembelian
Hasil analisis menemukan bahwa asosiasi merek memberikan pengaruh
positif yang tidak signifikan terhadap keputusan pembelian notebook Acer pada
mahasiswa di Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Mulawarman Samarinda.
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Akbar (2015)
pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha
Mio, yang menyatakan bahwa variabel asosiasi merek berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio,
perbedaan ini terjadi karena objek dalam penelitian ini berbeda. Hasil penelitian
tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Aaker (dalam Tjiptono,
2011: 98) asosiasi merek yaitu segala sesuatu yang terkait dengan memori
terhadap sebuah merek. Dan menurut Davis (dalam Sadat, 2009: 169)
mengungkapkan bahwa asosiasi merek akan menggambarkan kekuatan manfaat
yang ditawarkan sebuah merek kepada pelanggan.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa asosiasi merek pada notebook
Acer kurang baik dibenak konsumen. Dalam temuan yang ada dilapangan bahwa
masih ada terdapat beberapa kekurangan dalam cara Acer membangun asosiasi
merek pada konsumen, yaitu kurangnya promosi lebih tepatnya pada media online
dengan menggunakan jasa selebritis atau orang terkenal. Namun dilihat dari
tanggapan responden menunjukkan hasil yang tinggi dari setiap indikator-
indikator variabel asosiasi merek yang berarti bahwa asosiasi merek notebook
Acer baik, artinya bahwa asosiasi merek tetap mempengaruhi keputusan
pembelian notebook Acer pada mahasiswa di Program Studi Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Samarinda
walaupun tidak banyak mempengaruhi.
Untuk itu diharapkan Acer dapat melihat peluang dalam melakukan
promosi menggunakan media online seperti facebook, instagram, youtube, dan
lain-lain yang dimana kalangan anak muda sekarang lebih aktif pada media online
dengan menggunakan jasa selebritis atau orang terkenal. Karena asosiasi merek
yang dibentuk baik dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli
notebook Acer.
4. Pengaruh loyalitas merek secara parsial terhadap keputusan pembelian
Hasil analisis menemukan bahwa loyalitas merek memberikan pengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian notebook Acer pada
mahasiswa di Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Mulawarman Samarinda. Hal ini sejalan dengan penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Akbar (2015) pengaruh ekuitas merek terhadap
Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian(Baghaskara)
1179
keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio, yang menyatakan bahwa
variabel loyalitas merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio. Hasil penelitian tersebut sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Oliver dkk (dalam Sadat, 2009: 170)
loyalitas merek adalah komitmen kuat dalam berlangganan atau membeli kembali
suatu merek secara konsisten di masa mendatang.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa loyalitas merek terhadap
notebook Acer bersifat positif dibenak konsumen. Loyalitas merek yang dibangun
oleh perusahaan Acer membuat konsumen loyal terhadap produknya sehingga
konsumen merasa puas ketika menggunakan notebook merek Acer. Acer mampu
memberikan notebook yang cocok untuk digunakan oleh mahasiswa demi
kelancaran proses belajar.
Untuk itu diharapkan Acer sebaiknya tetap terus melakukan inovasi dan
respon yang cepat terhadap pasar untuk mengikuti perkembangan kalangan anak
muda sekarang seperti memberikan desain yang modern dengan begitu Acer
dapat terus mengjangkau pangsa pasar pada mahasiswa, dan membuat konsumen
tidak berpindah merek. Karena loyalitas merek yang telah dibentuk dinilai mampu
mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli notebook Acer.
Analisis Variabel Yang Paling Berpengaruh
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat dilihat bahwa variabel
yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian notebook Acer pada
mahasiswa di Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Mulawarman Samarinda adalah variabel loyalitas merek (X4).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh St.Sudomo
(2013), yang menyatakan bahwa loyalitas merek merupakan variabel yang paling
berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian ini sesuai dengan
teori yang dikemukakan Aaker (dalam Tjiptono, 2011: 98) loyalitas merek yaitu
the attachment that a customer has to a brand. Maksudnya yaitu keterkaitan
konsumen terhadap suatu merek.
Hal ini menunjukkan komitment yang kuat dari pelanggan akan merek
notebook Acer dapat menciptakan keyakinan yang kuat pelanggan saat
mengambil keputusan pembelian. Untuk itu diharapkan Acer mempertahankan
loyalitas merek yang telah dibangun, terlebih memfokuskan pada peningkatan
loyalitas mereknya, ada beberapa cara yang bisa diambil. Melakukan pemasaran
dengan baik, contohnya setiap pelanggan yang telah melakukan pembelian maka
akan mendapatkan bonus secara langsung terlebih apabila pelanggan
menyarankan ke orang lain untuk membeli notebook Acer maka untuk pembelian
selanjutnya maka akan mendapatkan cashback atau potongan langsung.
Selanjutnya mengadakan event untuk umum yang dimana apabila pelanggan Acer
atau yang sudah menggunakan notebook Acer maka akan mendapatkan berbagai
bonus seperti beberapa hadiah doorprize, dengan begitu secara tidak langsung
Acer tetap dapat meningkatkan loyalitas merek serta dapat menarik konsumen
baru.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 1167-1181
1180
Penutup Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai
pengaruh ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek (X1), persepsi kualitas
(X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas merek (X4), terhadap keputusan
pembelian (Y) notebook Acer pada mahasiswa di Program Studi Administrasi
Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Samarinda.
Variabel bebas yang terdiri dari kesadaran merek (X1), persepsi kualitas
(X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas merek (X4) secara simultan mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y)
notebook Acer pada mahasiswa di Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Samarinda.
Secara parsial menunjukkan bahwa variabel kesadaran merek dan
loyalitas merek mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian notebook Acer, sedangkan variabel persepsi kualitas dan asosiasi
merek mempunyai pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap keputusan
pembelian notebook Acer pada mahasiswa di Program Studi Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Samarinda.
Variabel loyalitas merek merupakan yang paling berpengaruh terahadap
keputusan pembelian notebook Acer pada mahasiswa di Program Studi
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Mulawarman Samarinda.
Berdasarkan hasil analisis, pembahasan dan juga kesimpulan yang telah
dijelaskan sebelumnya. Bahwa penting bagi perusahaan Acer untuk
memperhatikan variabel loyalitas merek yang menjadi variabel yang paling
berpengaruh dalam penelitian ini, loyalitas merek memiliki pengaruh yang besar
dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada notebook Acer, untuk
itu diharapkan Acer sebaiknya tetap terus melakukan inovasi dan respon yang
cepat terhadap pasar untuk mengikuti perkembangan kalangan anak muda
sekarang seperti memberikan desain yang modern, melakukan pemasaran dengan
baik seperti memberikan bonus secara langsung kepada konsumen yang
melakukan pembelian dan memberikan tambahan bonus apabila menyarankan
notebook Acer ke orang lain, mengadakan event umum yang apabila pelanggan
Acer akan mendapatkan berbagai bonus seperti beberapa hadiah doorprize dengan
begitu Acer dapat membuat konsumen tidak berpindah merek.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa keputusan pembelian selain
dipengaruhi oleh ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek, persepsi
kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek, juga dipengarui dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Variabel yang mungkin
berpengaruh yaitu harga karena tanggapan responden berkaitan terhadap masalah
harga dengan kompetitor dari Acer, faktor pengaruh orang tua dalam proses
pengambilan keputusan pembelian mengingat bahwa responden adalah mahasiwa,
dan faktor kualitas produk.
Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian(Baghaskara)
1181
Daftar Pustaka
Abdullah, Thamrin dkk. 2015. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT. Rajagrafindo
Persada.
Daryanto, 2011. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung : PT. Sarana
Tutorial Nurani Sejahtera.
Durianto, Darmadi. 2007. Strategi Menaklukkan Pasar. Yogyakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS
21. Edisi 7. Semarang : Universitas Diponegoro.
Kartajaya, Hermawan. 2010. Brand Operation. Jakarta : Erlangga.
Kotler, Philip. 2010. Manajemen Pemasaran. Edisi 13 Bahasa Indonesia. Jilid 1
dan 2. Jakarta : Erlangga.
M.Sadat, Sandi. 2009. Brand Belief. Strategi Meembangun Merek Berbasis
Keyakinan. Jakarta : Salemba Empat.
Nitisusastro, Mulyadi. 2013. Perilaku Konsumen. Dalam Perspektif
Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta.
Prasetyo, Bambang dkk. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta :
RajaGrafindo.
Sunardi dkk. 2015. Pengantar Bisnis. Konsep, Strategi, dan Kasus. Yogyakarta :
CAPS (Center for Academic Publishing Service).
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Cetakan ke –
11. Bandung : Alfabeta.
________. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta.
Sunyoto, Danang. 2013. Manajemen Pemasaran. Pendekatan Konsep, Kasus, dan
Psikologi Bisnis: Erlangga.
Surachman. 2008. Dasar-dasar Manajemen Merek. Alat Pemasaran Untuk
Memenangkan Persaingan. Malang : Bayumedia Publishing.
Suyanto. 2007. Marketing Strategy. Top Brand Indonesia. Yogyakarta : Andi.
Taniredja, Tukiran. 2011. Penelitian Kuantitatif. Sebuah Pengantar. Bandung :
Alfabeta
Tjiptono, Fandy. 2011. Manajemen dan Strategi Merek. Seri Manajemen Merek
01. Yogyakarta : Andi.
Skripsi dan Jurnal :
Akbar, DimasRaditya. 2015. Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio. Jurnal Ilmu Riset Manajemen Vol
4, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.
Artaji. 2014. Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Minat Pembelian Notebook
Merek Acer (Studi Pada Pengguna Forum KASKUS). Skripsi Program
Sarjana Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta.
St.Sudomo. 2013. Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian
(Studi Kasus Konsumen Prpsodent Di Kabupaten Bantul). Jurnal
Manajemen Vol 1, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “YKP” Yogyakarta.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 1167-1181
1182
RINGKASAN HIRARKHI SUB-HEADINGS (sub-headings hierarchy)
Sub-Heading
Sub Sub-Heading
Sub Sub-Sub-Heading
1. Sub Sub-Sub-Sub-heading a. Sub Sub-Sub-Sub-Sub-Heading
b. Sub Sub-Sub-Sub-Sub-Heading
2. Sub Sub-Sub-Sub-heading
Sub Sub-Sub-Heading
Sub Sub-Heading
Sub-Heading
Sub Sub-Heading
Sub Sub-Heading
Catatan: Letak semua sub-heading rata kiri (align=left)
Jumlah halaman
Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian(Baghaskara)
1183
Idealnya 10-12 halaman. Namun bisa ditoleransi sampai 15 halaman
(satu spasi, ukuran kertas sesuai format halaman jurnal [dipotong jadi
18x25 cm])
Susunan Hardcopy Yg Diserahkan ke Pembimbing/Prodi
1. Halaman Judul (download di ejournal.pin.or.id)
2. Halaman Persetujuan Penerbitan Artikel eJournal dari Pembimbing
(download di ejournal.pin.or.id)
3. Artikel eJournal diprint bolak balik2
4. Kertas pada poin 1-3 dipotong dengan ukuran 18 x 25 cm (ukuran
jurnal) lalu distaples/jilid.
Catatan/Keterangan: 1. Contoh format halaman ini adalah artikel eJournal yang nomor
halamannya dimulai dari NOMOR GANJIL (nomor halaman akan
diberikan oleh Prodi atau Bagian/Staf yang ditugaskan). Jika anda
mendapatkan nomor halaman mulai dari nomor genap, pakai format halaman ejournal yang satunya lagi (mulai nomor genap). Atau pakai halaman ini, tapi
header judul-pengarang dan volume-nomor ditukar (yang di kiri dipindah ke
kanan, yang di kanan dipindah ke kiri – yang dikiri mempet ke kiri (align=left), yang dikanan mepet ke kanan (align-right). Catatan: perbedaan
format halaman mulai dari nomor genap dan nomor ganjil hanya terletak
pada header yang bertukar tempat. Footernya (nomor urut halaman di pojok
kanan dan kiri bawah tetap atau akan menyesuaikan secara otomatis).
2. Header di halaman depan disesuaikan dengan artikel anda Baris pertama: 2013, 1(1):1-11 -> artinya terbit thn 2013, volume 1 (nomor 1), hlm
1-11
Baris kedua: ISSN 0000-000 -> artinya ISSN akan dilengkapi kemudian. ISSN akan
diusulkan jika jumlah artikel untuk satu nomor sudah lengkap.
3. Judul di header diringkas sendiri dalam satu baris. Nama yang panjang
juga bisa diringkas.
4. Volume, Nomor, Bulan Tahun, halaman baru diisi setelah mendapatkan
infonya dari Prodi atau Bagian/staf yang ditugaskan.
2 Untuk Artikel yang mulai dari nomor Genap, halaman depan diprint di satu muka kertas saja
(halaman di baliknya kosong). Setelah halaman depan ini baru diprint bolak-balik (Lihat di
file 2_format_artikel_mulai_hlm_genap.doc.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 1167-1181
1184
5. Info Volume, Nomor, dan (mulai nomor) Halaman akan diberikan
setelah artikel ejournal mendapat persetujuan dari Pembimbing I dan
II.
Tips mengganti header (judul & pengarang ringkas, volume, nomor, dsb di pojok kiri atau kanan atas)
OFFICE WORD 2003, 2007 1. Klik header, lalu ketik judul, nama pengarang, volume, nomor, dsb
2. Jika melakukan copy paste di header, pastikan formatnya tidak berubah (ada garis pemisah di bawah judul-pengarang dan volume-nomor-hllm. Jika
format berubah atau garis bawah hilang, copy teks/judul dan paste di Notepad
atau Wordpad (Programs-Accessories-Notepad atau Wordpad). Lalu copy-
paste di header.
Tips mengganti nomor urut halaman: (misalnya anda mendapat nomor halaman mulai nomor 37)
OFFICE WORD 2003 1. Klik nomor halaman di pojok kanan atau kiri bawah (nomor yg mana saja)
2. Klik Format Page Number
3. Di ”Start at”, ketik angka 37 (maka semua nomor halaman akan berubah mengikuti nomor 37ini).
OFFICE WORD 2007 1. Soroti salah satu nomor halaman (mis. halaman 12) dengan pointer mouse,
lalu klik kanan, klik Edit Footer
2. Di menu Page Number, klik tanda panah ke bawah, klik Format Page Number
3. Masukkan Start at : 37
Tips Menjilid Dan Mengecek Apakah Anda Memakai
Format Halaman Yang Benar (Mulai Nomor Ganjil Atau
Genap) 1. Print artikel jurnal bolak balik dalam satu halaman. Format halaman
ini didisain dengan Printer LaserJet 1020. Jika anda memakai printer
ini untuk ngeprint, maka anda tidak perlu lagi menyesuaikan
marginnya.
2. Potong kertasnya dengan ukuran 18 x 25 cm.
Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian(Baghaskara)
1185
3. Buka halaman dimana saja. Jika header kiri atas berisi nama jurnal dan
nomor terbitan dan di kanan atas berisi judul ringkas dan pengarang,
berarti anda memakai format artikel dengan benar. Jika terbalik,
berarti anda memakai format halaman yang salah.
Tips Membuat File PDF File PDF yang bagus adalah file yang memakai ukuran sesuai ukuran kertas. Ukuran kertas ejournal adalah 18 x 25. Jika anda menconvert biasa tanpa melakukan setting tambahan maka file anda akan diconvert ke ukuran kertas kwarto. Cara mengubah file doc agar sesuai dengan ukuran kertas adalah sbb: 1. Pakai/install software Adobe (Acrobat) Distiller. 2. Buka file Word yang akan diubah ke PDF. 3. Klik File, lalu Print. 4. Di Printer name, pilih Acrobat Distiller. Di pojok kanan bawah ada settingan
Scale to Paper Size, lalu pilih PostScript Custom Page (pilihan paling bawah). 5. Klik OK. Catatan: Jika anda memakai software lain spt Win2PDF dsb, cari settingannya yang sesuai di Scale to Paper Size atau menu lainnya.
top related