penentuan waktu baku untuk menentukan …
Post on 11-May-2022
13 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN
PRODUKTIFITAS KARYAWAN DI PERUSAHAAN TAS
CV.A’TILYO ANDALAS PRIMA
SKRIPSI
Oleh :
SOFNI AZIRIA 1510024425057
PROGRAM STUDI : TEKNIK INDUSTRI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI
(STTIND) PADANG 2017
PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN
PRODUKTIFITAS KARYAWAN DI PERUSAHAAN TAS
CV.A’TILYO ANDALAS PRIMA
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna memperoleh gelar Sarjana Teknik
Oleh :
SOFNI AZIRIA 1510024425057
YAYASAN MUHAMMAD YAMIN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI
(STTIND) PADANG 2017
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul : Penentuan Waktu Baku Untuk Menentukan
Produktifitas Karyawan di CV. A’TILYO ANDALAS
PRIMA
Nama : SOFNI AZIRIA
NPM : 1510024425057
Program Studi : TeknikIndustri
Jurusan : Teknik Industri
Padang, Maret 2017
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Ketua Prodi Plt Ketua STTIND
Ali Sutan Nst, ST, MM
NIDN.1003087503
Tri Ernita, ST, MP
NIDN. 1028027801
Tri Ernita,ST, MP
NIDN. 1028027801
Meldia Fitri ST, MP
NIDN.1024028201
PENENTUAN WAKTU BAKU UNTUK MENENTUKAN
PRODUKTIFITAS KARYAWAN DI PERUSAHAAN TAS CV.
A’TILYO ANDALAS PRIMA
Nama : Sofni Aziria
NPM : 1210024425057
Pembimbing I : Tri Ernita, ST,MP
Pembimbing II : Alisutan Nasution, ST.MM
RINGKASAN
CV.A’tilyo Andalas Prima yang beralamat di jalan Andalas No.77
Kecamatan Padang Timur adalah merupakan perusahaan yang bergerak di Industri
tas yang memproduksi berbagai macam tas seminar, tas haji, tas sekolah dan
produk produk sejenis. Perusahaan ini berdiri tahun 2004 ini memiliki karyawan
sebanyak tujuh orang dan jam kerja 9 jam/hari. Menurut pengamatan penulis
belakangan CV.A’tilyo Andalas Prima sering mengalami keterlambatan dari
jadwal yang telah ditentukan. Selain permasalahan tersebut, perusahaan ini juga
belum mempunyai target produksi. Berdasarhan permasalahan diatas penulis
tertarik mengangkat judul “Penentuan Waktu Baku untuk Menentukan
Produktifitas Karyawan di Perusahaan Tas CV. A’tilyo Andalas Prima. Penelitian
ini bertujuan untuk menentukan waktu baku yang dibutuhkan karyawan dalam
membuat 1 unit tas seminar dan menentukan produktifitas Karyawan. Dengan
menggunakan metode pengukuran Stopwhatch Time Study, maka diperoleh
perhitungan Waktu Baku yang dibutuhkan untuk membuat 1 unit tas adalah
waktu baku 52,96 menit dan produktifitas karyawan dalam membuat tas adalah
10 unit/hari.
Kata kunci : Waktu Baku, Produktifitas, Time study
DETERMINATION OF STANDARD TIME TO DETERMINE THE
EMPLOYEE PRODUCTIVITY IN BAGS COMPANY
CV. A'TILYO ANDALAS PRIMA
Name : SofniAziria
NPM : 1210024425057
Supervisor : Tri Ernita, ST,MP
Co-Supervisor : AlisutanNasution, ST.MM
ABSTRAK
CV. A'tilyoAndalas Prima is located at street Andalas Padang district
77 East is a company engaged in the bag industry that manufactures a wide range
of seminars bags, handbags pilgrimage, school bags and similar products. The
company was established in 2004 it employed about seven people and business
hours 9 hours/day. According to the writer's observation later CV. A'tilyo Andalas
Prima are experiencing delays on a predetermined schedule. In addition to these
problems, the company also has a production target yet. Problems above authors
are interested in lifting the title "Determination Standard Time To Determine
Productivity of Employees in the Company Bags CV. A'tilyo Andalas Prima. This
study aims to determine the standard time it takes employees to make 1 unit bag
seminars and determine the productivity of employees. By using the measurement
methods stopwhatch time study, the obtained calculation standard time it takes to
make one unit of the bag is a standard time 52.96 mins and employee productivity
in making bags is 10 units/day.
Keywords : Standard time , Produktifitas, Time study
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
Rahmat dan KaruniaNya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul
“Penentuan Waktu Baku Untuk Menentukan Produktifitas Karyawan di
Perusahaan Tas CV.A’tilyo Andalas Prima”. Tak lupa juga Syalawat beserta
salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluargaNya, para
sahabatNya, dan kepada semua umatNya. Amiin Ya. Rabbil A’lamiin.
Dalam Penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh
dari sempurna, sehingga penulis membutuhkan kritik dan saran maupun masukan
yang sifatnya membangun agar penulisan skripsi ini bisa lebih baik untuk
kemajuan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang.
Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan moril maupun materil baik langsung maupun
tidak langsung dalam penulisan skripsi ini hingga selesai. Oleh sebab itu, penulis
dalam kesempatan ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak H. Riko Ervil, MT selaku Ketua Yayasan Muhammad Yamin Padang.
2. Ibu Meldia Fitri, ST, MP selaku Ketua Jurusan Teknik Industri.
3. Ibu Tri Ernita, ST, MP selaku dosen Pembimbing I yang telah memberikan
arahan, petunjuk dan bimbingannya dalam penyelesaian penelitian ini.
4. Bapak Alisutan Nasution, ST, MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan motivasi, kritik dan saran kepada penulis.
5. Para Dosen yang mengajar pada progran kelas kerja sama angkatan VI Sekolah
Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang yang telah banyak memberikan
masukan dan inspirasi pada penyelesaian penelitian ini.
6. Teman-teman mahasiswa kelas kerja sama Teknologi Industri Sekolah Tinggi
Teknologi Industri (STTIND) Padang yang telah banyak membantu dalam
penyelesaian penelitian ini.
Penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi yang membacanya dan
dapat dikembangkan menjadi lebih baik dan sempurna.
Padang, 17 Pebruari 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang masalah ....................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................. 4
1.3 Batasan masalah ................................................................................... 5
1.4 Rumusan Masalah ................................................................................ 5
1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
1.6 Asumsi ................................................................................................. 6
1.7 Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori..................................................................................... 7
2.1.1 Pengukuran Waktu Kerja ........................................................... 7
2.1.2. Pengukuran waktu dengan Jam Henti (Stopwach Time Study) . 8
2.1.3 Prosedur Pengukuran Waktu dengan jam Henti ....................... 9
2.1.4 Uji Keseragaman Data ............................................................. 13
2.1.5 Uji Kecukupan Data ................................................................. 15
2.1.6 Metode Penentuan RatingFactor ............................................. 16
2.1.7 Kelonggaran atau Allowance ................................................... 24
2.1.8 Penentuan Waktu Normal ........................................................ 27
2.1.9 Penentuan Waktu Standar/Waktu Baku ................................... 28
2.1.10 Produktivitas Tenaga Kerja ................................................... 28
2.2 Kerangka Konseptual ......................................................................... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian.................................................................................. 31
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 31
3.3. Variabel Penelitian ............................................................................ 31
3.4. Data dan Sumber Data ...................................................................... 31
3.4.1 Jenis Data ................................................................................. 31
3.4.2 Sumber Data ............................................................................ 32
3.5. Teknik Pengolahan Data ................................................................... 32
3.5.1 Penentuan Waktu Baku ............................................................ 33
3.5.2 Perencanaan Produktifitas Tenaga Kerja ................................. 36
3.6. Kerangka Metodologi ....................................................................... 36
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1.Pengumpulan Data ............................................................................. 38
4.2. Pengolahan Data ............................................................................... 39
4.2.1 Waktu Baku Pekerjaan Menggunting ...................................... 39
4.2.2 Tahap Menjahit Tas Bagian Depan ......................................... 44
4.2.3 Tahap Menjahit Tas Bagian Belakang ..................................... 48
4.2.4 Tahap Menjahit Samping dan Alas Tas ................................... 51
4.2.5 Tahap Menjahit Seluruh Bagian Tas ....................................... 55
4.3.Hasil Pengolahan Data ....................................................................... 58
4.3.1 Hasil Perhitungan Kecukupan Data ......................................... 58
4.3.2 Hasil Perhitungan Waktu Normal ............................................ 59
4.3.3 Hasil Perhitungan Waktu Baku ................................................ 59
4.3.4 Menentukan Produktifitas Tenaga Kerja ................................. 60
BAB V ANALISA PENGOLAHAN DATA
5.1. Analisa Hasil Pengolahan data Untuk Penentuan waktu Baku ......... 61
5.1.1 Analisis Waktu Baku Pekerjaan Menggunting ........................ 61
5.1.2 Analisis Waktu Baku Tahap Menjahit Tas Bagian Depan ...... 62
5.1.3 Analisis Waktu Baku Tahap Menjahit Tas Bagian Belakang .. 63
5.1.4 Analisis Waktu Baku Tahap Menjahit Tas Bagian Samping dan
alas ........................................................................................... 64
5.1.5 Analisis Waktu Baku Tahap Menjahit Seluruh Bagian Tas .... 64
5.2. Analisis Perhitungan Hasil Produksi ............................................... 65
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ........................................................................................ 67
6.2 Saran .................................................................................................. 76
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1. Faktor penyesuaian berdasarkan metode WestingHouse ...................... 17
Tabel 2.2.Faktor kelonggaran berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh ......... 26
Tabel 4.1. Rekapitulasi hasil Pengukuran Waktu Kerja masing-masing tahap
pekerjaan ................................................................................................ 38
Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Uji Keseragaman Data Tahap mengguntung .......... 40
Tabel 4.3 Faktor Penyesuaian tahap Menggunting ................................................ 43
Tabel 4.4 faktor Kelonggaran tahap Menggunting ................................................ 44
Tabel 4.5 Uji Keseragaman data tahap membuat tas bagian depan ....................... 45
Tabel 4.6 Faktor Penyesuaian tahap membuat tas bagian depan ........................... 47
Tabel 4.7 Faktor Kelonggaran tahap membuat tas bagian depan .......................... 47
Tabel 4.8 Uji keseragaman data tahap pembuatan tas bagian belakang ................ 48
Tabel 4.9 faktor penyesuaian tahap pembuatan tas bagian belakang..................... 50
Tabel 4.10 faktor kelonggaran tahap membuat tas bagian belakang ..................... 51
Tabel 4.11 hasil uji keseragaman data tahap membuat tas bagian samping .......... 52
Tabel 4.12 faktor penyesuaian tahap membuat bagian samping............................ 54
Tabel 4.13 faktor kelonggaran tahap membuat tas bagian samping ...................... 54
Tabel 4.14 Uji keseragaman data tahap menjahit seluruh bagian tas .................... 55
Tabel 4.15 Faktor penyesuaian tahap menjahit seluruh bagian tas ........................ 57
Tabel 4.16 faktor kelonggaran tahap menjahit seluruh bagian tas ......................... 58
Tabel 4.17 Uji kecukupan data seluruh tahapan pekerjaan ................................... 59
Tabel 4.18 Rekapitulasi hasil perhitungan Waktu Normal .................................... 59
Tabel4.19 Rekapitulasi hasil perhitungan waktu baku .......................................... 60
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1. Peta Kendali ...................................................................................... 15
Gambar 2.2. Kerangka Metodologi ........................................................................ 30
Gambar 4.1 Peta kendali tahap menggunting bahan .............................................. 42
Gambar 4.2 Peta kendali tahap menjahit bagian depan tas .................................... 46
Gambar 4.3 Peta kendali tahap menjahit bagian belakang tas ............................... 49
Gambar 4.4 Peta kendali tahap menjahit bagian samping dan bawah ................... 53
Gambar 4.5 Peta kendali tahap menjahit keseluruhan tas (menyambung) ............ 56
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap perusahaan ingin memiliki keuntungan yang maksimal dalam
usahanya. Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, diperlukan
produktifitas yang tinggi dari karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut.
Produktifitas tenaga kerja merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai
dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu. Konsep ini menunjukan adanya
keterkaitan hasil kerja dengan satuan waktu.
Dalam suatu pekerjaan terdapat dua jenis kegiatan yang dilakukan oleh
tenaga kerja yaitu kegiatan produktif dan kegiatan non produktif. Kegiatan kerja
produktif merupakan kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kerja yang terampil
dan mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan mutu yang telah
ditetapkan dalam waktu yang lebih singkat. Dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
ini, tenaga kerja juga diberikan waktu kelonggaran diantaranya adalah
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi, misalnya menghilangkan rasa kelelahan,
ketidaknyamanan dan lain lain. Sedangkan kegiatan yang non produktif
merupakan kegiatan waktu kerja yang digunakan oleh karyawan secara tidak
benar yang akan menimbulkan pemborosan waktu sehingga menyebabkan
terganggunya waktu penyelesaian produksi. Adapun waktu non produktif adalah
seperti nganggur, ngobrol, menelpon dan lain lain.
Dalam dunia industri, waktu kerja merupakan salah satu faktor yang
penting dan perlu mendapatkan perhatian dalam sistem produksinya. Waktu kerja
berperan dalam penentuan produktifitas kerja karyawan serta dapat menjadi tolak
ukur untuk menentukan metode kerja yang baik dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan. Untuk dapat membandingkan waktu kerja yang baik dari metode kerja
yang ada dibutuhkan suatu waktu baku atau waktu standar sebagai acuan untuk
penentuan metode kerja yang terbaik.
Dalam perencanaan produksi, salah satu aspek yang cukup penting
adalah penentuan waktu baku atau waktu standar yang akan digunakan sebagai
pedoman dalam melaksanakan proses produksi agar perusahaan dapat bekerja
pada tingkat yang lebih baik dengan waktu yang lebih cepat.
Standar produksi juga sering disebut standar waktu yang dapat
didefinisikan secara formal sebagai jumlah waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas atau kegiatan karyawan terlatih yang bekerja dengan
kecepatan normal dengan metode yang telah ditetapkan. Waktu baku didapatkan
dari pengukuran waktu kerja karyawan. Pengukuran waktu baku dapat dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung.
Demikian juga halnya dengan perusahaan tas CV. A’tilyo Andalas Prima
yang berdiri pada tahun 2004 yang beralamat di jalan Andalas No. 77 Kecamatan
Padang Timur Padang. CV. A’tilyo Andalas Prima adalah merupakan perusahan
yang bergerak di bidang industri tas. CV. A’tilyo Andalas Prima memproduksi
berbagai jenis tas diantaranya tas seminar, tas haji, tas pelatihan maupun tas
sekolah dan produk-produk sejenis. CV. A’tilyo Andalas Prima mempunyai
karyawan sebanyak 7 orang dan memasarkan produknya di seluruh
kabupaten/kota di Sumatera Barat, Riau dan Jambi. Perusahaan ini produknya
cukup bagus dan cukup berinovasi dengan model sehingga banyak masyarakat
umum dan instansi pemerintahan maupun BUMN yang memakai produknya.
Namun belakangan ini menurut pengamatan penulis CV. A’tilyo Andalas Prima
sering mengalami keterlambatan dari jadwal yang telah ditentukan dalam
memenuhi kebutuhan konsumennya yang semakin meningkat.
Hal ini disebabkan oleh tidak efisien dan belum efektifnya jam kerja
karyawan karena bekerja belum sebagaimana mestinya. Selain itu juga
disebabkan karena faktor lingkungan kerja yang kurang mendukung seperti
ketidaknyamanan ruangan kerja, peralatan yang digunakan sehingga berpengaruh
pada produktifitas yang berakibat terganggunya proses produksi. Selain itu belum
pernah dilakukan pengukuran terhadap waktu kerja atau waktu baku dalam
menyelesaikan produksi tas agar produktifitas dapat diketahui.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas penulis tertarik melakukan
penelitian tentang “Penentuan Waktu Baku Untuk Penentuan Produktifitas
Karyawan di Perusahaan Tas CV.A’Tilyo Andalas Prima”. Penelitian ini
dilakukan untuk mendapatkan waktu kerja dapat dan dapat ditentukan jam kerja
yang efektif sehingga perusahaan dapat meningkatkan produktifitasnya (Study
kasus pada IKM tas CV.A’tilyo Andalas Prima, Jl. Andalan No.77 Padang).
Proses pembuatan tas seminar yang di produksi CV.A’tilyo Andalas
Prima terdiri dari tiga tahap. Pertama pembuatan pola. Pembuatan pola dilakukan
hanya satu kali. Proses yang kedua adalah menggunting bahan sesuai dengan pola.
sedangkan yang ke tiga adalah proses menjahit tas. Tahap menjahit tas ini terdiri
dari elemen – elemen pekerjaan menjahit.
Tahap pertama dalam proses menjahit adalah menjahit bagian depan tas.
Pada tahap ini pekerjaan pertama adalah menjahit kantong tas dan dipasang
asesoris. Selanjutnya pasang resluiting kantong depan. Setelah itu pasangkan
kantong depan kebahan tas bagian depan sekalian diberi lapisan dalam dan pasang
bis tas bagian depan. Tahap kedua adalah menjahit bagian belakang tas. Pada
tahap mengerjakan bagian belakang tas, yang pertama dilakukan adalah
memasangkan jala busa pada badan belakang tas. Jala busa berfungsi untuk
memberikan rasa nyaman apabila tas disandang. Kemudian pasang busa pada tali
tas dan sambungkan tali tas pada bagian belakang tas, setelah itu pasang bis,
lapisan busa dan lapisan kain Saten.
Setelah tas bagian depan dan bagian belakang selesai lalu dilanjutkan
dengan menjahit bagian samping dan bagian bawah tas. Pada tahap ini yang
pertama dikerjakan menyambung bagian samping dan bagian atas lalu pasang
resluiting, pasang kantong yang terbuat dari jala busa lalu sambungkan dengan
bagian bawah tas. Tahap selanjutnya dilakukan menjahit dan menyambungkan
bagian depan, bagian belakang dan samping tas sehingga seluruh bagian tas
selesai dijahit.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada latar belakang
masalah diatas dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu :
1. Sering terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan yang berakibat pada
keterlambatan mengantarkan tas sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
2. Adanya pekerjaan rangkap yang dilakukan oleh karyawan.
3. Karyawan belum bekerja sebagaimana mestinya karena banyak melakukan
kegiatan tidak produktif atau tidak disiplin dalam jam kerja.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah sesuai dengan tujuan penelitian yang
ingin dicapai, maka ditetapkan batasan masalah. Penulis hanya membahas
penentuan waktu baku untuk menentukan produktifitas karyawan dalam
pembuatan tas seminar di perusahaan tas CV. A’tilyo Andalas Prima agar
perusahaan dapat menentukan jumlah produksi.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada maka penulis merumuskan sebagai berikut :
1. Berapa waktu baku dalam pembuatan tas di CV. A’tilyo Andalas Prima.
2. Berapa produktifitas karyawan dari penentuan waktu baku dalam
pembuatan tas di Perusahaan CV. A’tilyo Andalas Prima.
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas penulis menyimpulkan tujuan dari
penelitian ini yaitu :
1. Untuk menentukan waktu kerja karyawan (waktu baku) dalam pembuatan
tas di perusahaan tas CV. A’tilyo Andalas Prima.
2. Menentukan jumlah tas seminar yang dapat dikerjakan oleh karyawan
dalam satu hari kerja.
1.6 Asumsi
Adapun asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Tenaga kerja mempunyai kemampuan yang sama.
2. Bahan baku selalu tersedia.
1.7 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan
Dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan agar dapat diketahui
berapa waktu kerja (waktu baku) dalam mengerjakan produksi tas pada
perusahaan, sehingga dapat ditentukan jumlah produksi sesuai dengan tenaga
kerja yang tersedia dan dapat memenuhi permintaan konsumen dan meningkatkan
produktifitas perusahaan secara keseluruhan.
2. Bagi penulis
Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang di dapat di bangku perkuliahan
ke dalam bentuk penerapan ilmu dalam melakukan percobahan ke arah yang
lebih baik serta meningkatkan kemampuan penulis dalam menganalisa suatu
permasalahan serta menambah wawasan penulis khususnya di bidang teknologi
industri.
3. Bagi Institusi
Sebagai tambahan literatur khususnya mengenai perhitungan waktu baku
untuk menentukan produktifitas karyawan dan menambah jumlah pustaka yang
sudah ada.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
Landasan teori adalah merupakan sumber atau berbagai literatur untuk
mendukung penelitian, untuk lebih jelasnya akan dijabarkan sebagai berikut:
2.1.1 Pengukuran Waktu Kerja
Pengukuran waktu kerja adalah pengukuran yang dilakukan pada suatu
aktifitas atau kegiatan seorang operator atau tenaga kerja dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Pengukuran waktu merupakan usaha untuk mengetahui berapa lama
waktu yang dibutuhkan operator untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Teknik pengukuran waktu kerja dibagi ke dalam dua bagian :
1. Pengukuran secara langsung, yaitu pengukuran yang dilakukan secara
langsung ditempat dimana pekerjaan yang bersangkutan dijalankan.
Pengukuran secara langsung ini dapat dengan menggunakan jam henti
(Stopwach) atau dengan menggunakan sampling kerja.
2. Pengukuran waktu kerja secara tidak langsung, yaitu melakukan
perhitungan waktu tampa harus ada di tempat pekerjaan, yaitu dengan
membaca tabel-tabel yang menggambarkan elemen-elemen gerakan,
termasuk di dalamnya data waktu baku dan data gerakan (Sutalaksana,
2006).
Dengan salah satu dari cara ini, waktu penyelesaian suatu pekerjaan yang
dijalankan dengan suatu sistem kerja tertentu dapat ditentukan, sehingga jika
pengukuran dilakukan terhadap beberapa alternatif sistem kerja yang terbaik
diantaranya dilihat dari segi waktu dapat dicari, yaitu sistem yang membutuhkan
waktu penyelesaian tersingkat.
Pengukuran waktu ditujukan untuk mendapatkan waktu baku
penyelesaian suatu pekerjaan, yaitu waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh
seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan
dalam suatu sistem kerja terbaik (Sutalaksana, 2006).
2.1.2 Pengukuran Waktu Dengan Jam Henti (Stopwatch)
Pengukuran waktu kerja jam henti adalah aktifitas yang mengawali dan
menjadi landasan untuk kegiatan kegiatan pengukuran kerja yang lain.
Pengukuran waktu kerja dengan menggunakan jam henti (Stopwach)
diperkenalkan pertama sekali oleh Frederick W. Tailor pada abad 19. Metode ini
baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang singkat dan berulang-ulang (repetitive).
Dari hasil pengukuran ini maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan
suatu siklus pekerjaan, yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standar
penyelesaian bagi semua pekerja yang akan menyelesaikan suatu pekerjaan yang
sama dengan pekerjaan yang telah diteliti tarsebut (Sutalaksana, 2006).
Pengukuran waktu kerja dengan menggunakan jam henti menggunakan
jam henti (stopwach) sebagai alat utamanya. Metode ini paling sering digunakan
karena kesederhanaan aturan-aturan pengukuran yang di pakai. Pengukuran waktu
kerja dengan jam henti ini merupakan cara pengukuran yang objektif karena
disini waktu ditetapkan berdasarkan fakta yang terjadi dan tidak cuma sekedar
diestimasi secara subjektif. Aktifitas pengukuran ini pada umumnya diaplikasikan
pada industri manufakture yang memiliki karakteristik kerja yang berulang-ulang,
terspesifikasi, dan menghasilkan barang yang relatif sama. Aktifitas ini juga bisa
pula diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan nonmanufakture seperti pada
aktifitas kantor dan kegiatan pelayanan asalkan memenuhi kriteria-kriteria sebagai
berikut :
1. Pekerjaan tersebut harus dilakukan secara berulang-ulang dan seragam.
2. Macam pekerjaan harus sama.
3. Pekerjaan tersebut cukup banyak dilaksanakan dan teratur sifatnya,
sehinga akan memadai untuk diukur dan dapat dihitung waktu bakunya.
4. Hasil kerja (output) harus dapat dihitung secara nyata baik secara langsung
ataupun elemen-elemen kerja yang berlangsung.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang baik, yaitu yang dapat
dipertanggung jawabkan maka tidak cukup sekedar melakukan beberapa kali
pengukuran dengan jam henti. Banyak hal yang perlu agar dapat diperoleh waktu
yang pantas untuk pekerjaan yang bersangkutan, seperti yang berhubungan
dengan kondisi kerja, cara pengukuran, jumlah pengukuran dan lain-lain.
2.1.3 Prosedur Pengukuran Waktu Dengan Jam Henti
Adapun prosedur pengukuran waktu dengan jam henti adalah sebagai
berikut (Sutalaksana, 2006)
1. Melakukan langkah-langkah sebelum melakukan pengukuran
a. Menetapkan tujuan pengukuran.
Tujuan melakukan kegiatan harus ditetapkan terlebih dahulu. Dalam
pengukuran waktu hal yang penting yang harus diketahui dan ditetapkan
adalah peruntukan penggunaan hasil pengukuran, tingkat ketelitian, dan
tingkat keyakinan yang diinginkan dari hasil pengukuran tersebut.
Selanjutnya mengidentifikasi pekerjaan yang akan diamati, dan
menginformasikan kepada pekerja yang akan diamati.
b. Melakukan penelitian pendahuluan.
Tujuan yang ingin dicapai dari pengukuran waktu adalah memperoleh
waktu yang pantas untuk diberikan kepada pekerja dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan. Pengukuran waktu sebaiknya dilakukan apabila kondisi
kerja dari pekerjaan yang diukur sudah baik. Jika belum maka kondisi
yang ada sebaiknya diperbaiki terlebih dahulu.
c. Melakukan pemilihan operator.
Operator yang akan melakukan pekerjaan bukanlah orang yang begitu
saja diambil dari tempat kerja. Pekerja itu harus memenuhi beberapa
persyaratan tertentu agar pangukuran dapat berjalan dengan baik dan
dapat diandalkan hasilnya. Syarat- syarat tersebut adalah berkemampuan
normal dan dapat diajak bekerja sama. Disamping itu operator yang
dipilih adalah pekerja yang pada saat pengukuran dilakukan mau bekerja
secara wajar. Hal yang harus dilakukan adalah pengamat harus selalu
berdiskusi dan bekerja sama dengan pekerja.
d. Memilih operator.
Walaupun operator yang baik telah didapat, terkadang pelatihan masih
diperlukan bagi operator. Perlu diingat bahwa yang dicari adalah waktu
penyelesaian pekerjaan yang didapat dari suatu penyelesaian wajar dan
bukan penyelesaian dari orang yang bekerja kaku dengan berbagai
kesalahan.
e. Mengurai pekerjaan atas elemen pekerjaan.
Disini pekerjaan dipecah menjadi elemen pekerjaan yang merupakan
gerakan bagian dari pekerjaan yang bersangkutan. Elemen-elemen inilah
yang diukur waktunya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan
pengamatan.
Ada tiga aturan yang harus diikuti untuk membagi suatu operasi kerja ke
dalam elemen-elemen kerja sebagai berikut :
1. Eleman elemen kerja dibuat sedetil dan sependek mungkin akan
tetapi masih mudah diukur waktunya dengan teliti.
2. Waktu persiapan (loading) dan pengambilan produk dari mesin harus
dipisahkan dari waktu proses mesin (machining). Proses loading dan
unloading biasanya merupakan pekerjaan-pekerjan yang dilaksanakan
secara manual oleh operator dan aktifitas pengukuran kerja mutlak
berkonsentrasi disini.
3. Elemen-eleman kerja yang konstan harus dipisahkan dari elemen kerja
yang variabel. Elemen kerja yang konstan disini adalah eleman-
elemen yang bebas dari benda kerja yang dibuat.
2. Menentukan jumlah sampel atau jumlah siklus pekerjaan untuk
pengamatan. Jumlah sampel perlu ditentukan dalam pengukuran waktu
dengan jam henti ini.
3. Mengukur waktu yang dibutuhkan (waktu actual) dengan menggunakan
stopwach, dan menentukan laju kinerja pekerja (Rating Factor) .
a. Waktu aktual atau waktu siklus didapat dari hasil pengukuran dengan
menggunakan stopwach. Waktu aktual memiliki satuan jam/unit,
menit/unit atau detik/unit.
b. Faktor penyesuaian diistilahkan sebagai Rating factor (RF), adalah
suatu proses penyesuaian yang dilakukan terhadap kinerja operator
dilihat pada kecepatan atau tempo operator tersebut bekerja selama
masa pengamatan berlangsung. Besarnya Rating Factor (RF) ini akan
bergantung pada kecepatan atau tempo kerja seorang operator yang
terampil selama berlangsungnya pengamatan. Operator yang bekerja
dengan kecepatan normal (tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat),
Memliki RF =1 atau 100%. Operator yang bekerja sangat cepat
memiliki RF> 1 atau RF> 100%.
4. Menetapkan faktor kelonggaran berdasarkan hasil pengamatan. Waktu
normal untuk suatu elemen operasi adalah menunjukan bahwa seorang
operator yang berkwalifikasi baik akan bekerja menyelesaikan pekerjaan
pada kecepatan atau tempo kerja yang normal. Walaupun demikian pada
prakteknya, tidaklah bisa diharapkan operataor tersebut akan mampu
bekerja secara terus menerus tampa adanya interupsi sama sekali. Dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan, tenaga kerja juga diberikan waktu
kelonggaran diantaranya kelonggaran untuk kebutuhan pribadi (personal
allowance), sekedar menghilangkan rasa kelelahan ketidaknyamanan
(fatique allowance) dan keterlambatan-keterlambatan (Delay allowance).
Dengan demikian waktu longgar bersama waktu normal akan menentukan
waktu baku.
5. Melakukan Perhitungan waktu baku.
Waktu baku sering disebut sebagai waktu standart (standart time) yaitu
waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh seorang pekerja normal untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja
terbaik, yang disesuaikan dengan penyesuaian-penyesuaian misalnya
rating factor, penundaan (delay)atau gangguan (interupsi).
2.1.4 Uji Keseragaman Data
Uji keseragaman data dilakukan untuk melihat atau mengetahui seluruh
data sudah seragam dan berada dalam batas kontrol. Dalam melakukan study
waktu harus melakukan uji keseragaman data. Tes keseragaman data bisa
dilaksanakan dengan cara visual (common sense) atau mengaplikasikan dengan
peta kontrol (control chart).
1. Tes keseragaman data secara visual (common sense)
Tes keseragaman ini dilakukan secara sederhana, mudah dan cepat. Disini
pengamat hanya sekedar melihat data yang terkumpul dan
mengidentifikasi data yang besar dan yang terlalu kecil atau jauh
menyimpang dari nilai rata-ratanya. Data yang terlalu besar dan yang
terlalu kecil ini harus dibuang dan tidak digunakan dalam perhitungan
selanjutnya.
2. Peta kontrol (control chart).
3. Diperoleh dari hasil pengamatan. Pengaplikasian peta kontrol dilakukan
dengan cara menentukan Batas Kendali atas dan Batas Kendali Bawah
(Sutalaksana 2006). Adapun prosedur dalam pengujian keseragaman data
adalah sebagai berikut:
a) Menghitung waktu siklus rata-rata untuk setiap elemen pekerjaan.
Rumus :
= ∑
Keterangan :
= Waktu siklus rata-rata
∑ jumlah waktu pengamatan
N = Jumlah pengamatan
b) Menghitung standart deviasi
Rumus :
= √∑( )
Keterangan
= Standar deviasi
X = Waktu siklus rata-rata
Xi = Waktu pengamatan
N = Jumlah pengamatan
c) Menentukan Batas Kendali Atas dan Batas Kendali Bawah
Rumus :
1) Untuk CL 68% : BKA = X +
BKB = X –
2) Untuk CL 95% : BKA = X +
BKB = X -
3) Untuk CL 99% : BKA = X +
BKB = X –
Keterangan
BKA = Batas Kendali Atas
BKB = Batas Kendali Bawah
X = rata-rata waktu siklus setiap elemen pekerjaan
= Standar Deviasi
d) Membuat peta kendali
BKA
Waktu rata-rata
BKB
Jumlah pengamatan
Gambar 2.1 Peta kendali (Control Chart)
2.1.5 Uji Kecukupan Data.
Setelah didapatkan data hasil pengukuran yang seragam, lakukan uji
kecukupan data dari masing-masing elemen pekerjaan. Rumus yang digunakan
adalah (Sutalaksana, 2006)
= [ √∑ (∑ )
∑ ]
Keterangan:
N’ = Kecukupan data
N = Jumlah pengukuran yang telah dilakukan
Xj = Data hasil pengukuran
Rumus ini adalah untuk tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95%,
berarti bahwa pengukuran membolehkan rata rata hasil pengukuran menyimpang
sampai 5% dari rata rata sebenarnya, keyakinan hasil 95 % (Sutalaksana 2006).
Jika N’ lebih kecil dari N (jumlah pengamatan), maka data pengukuran
dianggap cukup. Apabila data setelah pengujian kecukupan tidak mencukupi,
maka harus dilakukan kembali pengukuran waktu. Setelah itu dilakukan kembali
pengujian dan keseragaman dan kecukupan data.
2.1.6 Metode Penentuan Rating Factor
Menurut (Sutalaksana,2006) ada beberapa metode yang digunakan untuk
menentukan rating factor (faktor Penyesuaian) :
1. Cara Presentase.
Cara presentase adalah merupakan cara sederhana sekali dan sangat
mudah dilakukan. Akan tetapi hasil yang dadapatkan dengan cara ini sangat kasar
sekali dan tidak cocok untuk produksi yang sangat memerlukan ketelitian.
2. Cara Shumard
Cara ini mamberikan patokan patokan penilaian malalui kelas kelas
berformat kerja. Masing masing kelas mempunyai nilai sendiri sendiri. Disini
pengukur diberi patokan untuk menilai performansi kerja operator menurut kelas-
kelas Superfast, fast, Fast +, fast -, Excelent dan seterusnya.
3. Cara Westing House.
Westing factor adalah penentuan rating factor yang dikembangkan pada
sebuah westinghouse yang dipublikasikan pada tahun 1927.
Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada empat faktor yang
menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja yaitu Skiil, Effort,
Condition dan consistency.
Tabel 2.1
FaktorPenyesuaian Beredararkan Metode Westing House
Faktor Kelas Lambang Penyesuaian
Keterampilan Super skill
Excellent
Good
Average
Fair
Poor
A1
A2
B1
B2
C1
C2
D
E1
E2
F1
F2
*0,15
+0,13
+0,11
+0,08
+0,06
+0,03
0,00
-0,05
-0,10
-0,16
-0,22
Usaha Excessive
Excellent
Good
Acerage
Fair
Poor
A1
A2
B1
B2
C1
C2
D
E1
E2
F1
F2
+0,13
+0,12
+0,10
+0,08
+0,05
+0.02
0,00
-0,04
-0,08
-0,12
-0,17
Kondisi kerja Ideal
Excellent
Good
Average Fair
Poor
A
B
C
D
E
F
+0,06
+0,04
+0,02
0,00
0,03
0,07
Konsistensi Perfect
Excellent
Good
Average
Fair
Fair
A
B
C
D
E
F
+0,04
+0,03
+0,01
0,00
-0,02
-0,04
Sumber : Sutalaksana, 2006
Keterampilan atau skil didefinisikan sebagai kemampuan untuk
mengikuti cara kerja yang ditetapkan. Latihan dapat meningkatkan keterampilan,
tetapi hanya sampai ketingkat tertentu saja tingkat yang merupakan kemampuan
maksimal yang dapat diberikan pekerja yang bersangkutan. Keterampilan juga
dapat menurun bila terlalu lama tidak menangani pekerjaan tersebut. Atau karena
sebab lain separti kesehatan yang terganggu rasa fatique, pengaruh lingkungan
sosial dan sebagainya.
Untuk keperluan penyesuaian, keterampilan dibagi menjadi enam kelas
dengan ciri ciri sebagai berikut :
a. Super skil:
1. Secara bawaan cocok sekali dengan pekerjaannya.
2. Bekerja dengan sempurna.
3. Tampak seperti telah terlatih dengan sangat baik.
4. Gerakannya halus tetapi sangat cepat sehingga sangat sulit untuk
diikuti.
5. Kadang kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan mesin.
6. Perpindahan dari suatu elemen pekerjaan ke eleman lainnya tidak
terlampau terlihat karena lancarnya.
7. Tidak terkesan adanya gerakan gerakan berfikir dan merencanakan apa
yang dikerjakan (sudah sangat otomatis).
8. Secara umum pekerja tersebut dapat dikatakan pekerja yang sangat
baik.
b. Excellend skiil
1. Percaya pada diri sendiri.
2. Tampak cocok dengan pekerjaannya.
3. Terlihat telah terlatih baik.
4. Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran atau
memeriksa lagi.
5. Gerakan gerakan kerjanya beserta urutan nya dijalankan tampa
kesalahan.
6. Menggunakan peralatan dengan baik.
7. Bekerjanya cepat tampa mengorbankan mutu.
8. Bekerjanya cepat tapi halus.
9. Bekerjanya berirama dan terkoordinasi.
c. Good skiil:
1. Kwalitas hasil baik.
2. Bekerjanya tampak lebih baikdari kebanyakan pekerja pada
umumnya.
3. Dapat memberikan petunjuk petunjuk pada pekerja lainyang
keterampilannya lebih rendah.
4. Tampak jelas sebagai tenaga kerja yang cakap.
5. Tidak memerlukan banyak pengawasan.
6. Tiada ada keraguraguan.
7. Bekerjanya stabil.
8. Gerakan gerakannya terkoordinasi dengan baik.
9. Gerakan-gerakannya cepat.
d. Avarage skiil :
1. Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri.
2. Gerakannya cepat.
3. Terlihat adanya pekerjan pekerjaan perencanaan.
4. Tampak sebagai tenaga kerja yang cakap.
5. Gerakannya cukup menunjukan tidak ada keragu raguan.
6. Mengkoordinasi tangan dengan pikiran dengan cukup baik.
7. Tampak cukup terlatihdan mengetahui seluk beluk pekerjaannya.
8. Bekerja cukup teliti.
9. Secara keseluruhan sangat memuaskan.
e. Fair skil:
1. Tampak terlatih tetapi belum cukup baik.
2. Mengenal peralatan dan lingkungan secukupnya.
3. Terlihat adanya perencanan perencanaan sebelum melakukan gerakan
gerakan.
4. Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup.
5. Tampaknya seperti tidak cocok dengan pekerjaannya tapi telah
dipekerjaan dibagian itu sejak lama.
6. Mengetahui apa apa yang dilakukan dan harus dilakukan tapi tampak
tidak terlalu yakin.
7. Sebahagian waktunya terbuang karena kesalahan kesalahan sendiri.
8. Jika tidak bekerja dengan sungguh sungguh outputnya akan sangat
rendah.
9. Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan.
f. Poor Skiil :
1. Tidak bisa mengkoordinasikan tangan dan pikiran.
2. Gerakan-gerakannya kaku.
3. Kelihatan ketidak yakinannya pada urutan-urutan gerakan.
4. Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yang bersangkutan.
5. Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaanya.
6. Ragu-ragu dalam melaksanakan gerakan kerja.
7. Sering melakukan kesalahan.
g. Excessive effort:
1. Kecepatan sangat berlebihan.
2. Usahanya sangat bersungguh-sungguh tetapi sangat membahayakan
kesehatan.
3. Kecepatan yang ditimbulkan tidak dapat dipertahankan sepanjang hari
kerja.
h. Excellen effort:
1. Jelas terlihat kecepatannya sangat tinggi.
2. Gerakan lebih ekonomis dari operator biasa.
3. Penuh perhatian pada pekerjaan.
4. Banyak memberi saran.
5. Memberi saran- saran petunjuk dengan senang.
6. Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu.
7. Tidak bertahan lebih dari beberapa hari.
8. Bangga atas kelebihannya.
9. Gerakan yang salah jarang sekali.
10. Bekerjanya sangat sistematis.
i. Good effort:
1. Bekerja berirama.
2. Saat menganggur sangat sedikit, bahkan kadang kadang tidak ada.
3. Penuh perhatian pada pekerjaan.
4. Senang pada pekerjaan.
5. Kecepatannya baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari.
6. Percaya pada kebaikan pengukuran waktu.
7. Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang.
8. Dapat memberikan saran-saran untuk perbaikan kerja, tempat kerja
diatur dengan baik .
j. Avarage effort:
1. Bekerja dengan stabil.
2. Menerima saran-saran tetapi tidak melakukannya.
3. Set up dilaksanakan dengan baik.
k. Fair effort:
1. Saran perbaikan diterima dengan kesal.
2. Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaan.
3. Kurang sungguh-sungguh.
l. Poor Effort
1. Banyak buang buang waktu.
2. Tidak memperhatikan adanya minat bekerja.
3. Tidak mau menerima saran-saran.
4. Tampak malas dan lamban bekerja.
Kondisi kerja atau kondition pada cara westing house adalah kondisi fisik
lingkungannya seperti pencahayaan, suhu dan kebisingan ruangan. Tiga faktor
lainnya ketrampilan, usaha dan konsistensi. Faktor kondisi sering disebut sebagai
faktor managemen.
Faktor yang lain yang harus diperhatikan adalah konsistensi. Faktor ini
perlu diperhatikan karena pada setiap pengukuran waktu angka - angka yang
dicatat tidak pernah semuanya sama. Waktu penyelesaian yang ditunjukan
pekerja selalu berobah-robah dari satu siklus ke siklus lainnya. Kondisi dibagi
menjadi enam kelas yaitu perfec, excellend, good, average, fair dan poor. Perfec
adalah yang dapat bekerja dengan waktu penyelesaian yang tetap dari saat ke
saat. Konsistensi yang poor terjadi bila waktu penyelesaiannya berselisih jauh dari
rata-rata secara acak. Konsistensi rata-rata atau average adalah bila selisih antara
waktu penyelesaian dengan rata-ratanya tidak besar walaupun ada satu dua yang
letaknya jauh (Sutalaksana, 2006).
4. Cara Objektif.
Ada dua faktor yang mempengaruhi /menentukan wajar atau tidaknya
seseorang dalam bekerja :
a. Kecepatan kerja.
b. Tingkat kesulitan kerja.
2.1.7 Kelonggaran atau Allowance
Kelonggaran diberikan untuk tiga hal (Sutalaksana, 2006) yaitu
kelonggaran untuk kebutuhan pribadi, kelonggaran untuk menghilangkan sara
fatique, dan hambatan hambatan yang tidak dapat dihindarkan. Kelonggaran ini
merupakan hal-hal yang secara nyata dibutuhkan oleh pekerja, dan selama
pengukuran tidak diamati, diukur, dicatat ataupun dihitung, karenanya seusai
pengukuran dan setelah mendapatkan waktu normal, kelonggaran perlu
ditambahkan untuk memperoleh waktu baku.
1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi.
Yang termasuk kedalam kebutuhan pribadi adalah hal-hal seperti minum,
kekamar kecil, bercakap-cakap dengan teman sekedar menghilangkan ketegangan
atau kejemuan kerja. Kebutuhan ini mutlak dibutuhkan oleh pekerja karena
merupakan tuntutan psikologis yang wajar. Apabila dilarang pekerja tidak dapat
bekerja dengan baik bahkan hampir dapat dipastikan produktifitas menurun.
2. Kelonggaran untuk menghilangkan rasa lelah (Fatique)
Rasa fatique tercermin dari menurunnya hasil produksi baik jumlah
maupun kwalitas. Karena salah satu cara untuk menentukan besarnya kelonggaran
adalah dengan melakukan pengamatan sepanjang hari kerja dan mencatat saat
dimana hasil produksi menurun. Tetapi kesulitan menentukan saat saat dimana
menurunnya hasil produksi disebabkan oleh timbulnya rasa Fatique karena masih
banyak kemungkinan lain yang dapat menyebabkannya. Jika sara fatiuque datang
pekerja menurun kemampuan melakukan pekerjaan.
3. Kelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tidak terhindarkan.
Dalam melaksanakan pekerjaan ada hambatan-hambatan yang tidak
dapat dihindari. Namun demikian harus diusahakan serendah mungkin. Oleh
sebab itu hambatan akan tetap ada dan karenanya harus diperhitungkan dalam
perhitungan waktu baku. Yang termasuk dalam hambatan yang tidak dapat
dihindari adalah : Meminta petunjuk pada pengawas, memperbaiki kemacetan
singkat, mengasah peralatan potong, mengambil peralatan khusus, dari gudang,
hambatan-hambatan kerena kesalahan pemakaian alat, bahan, ataupun mesin mati
karena listrik mati.
Tabel2.2
Besarnya Kelonggaran Berdasarkan Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Faktor Contoh Pekerjaan Ekivalen Beban Kelonggaran
A.Tenaga yang dkeluarkan Pria wanita
1.Dapat diabaikan Bekerja dimeja duduk Tampa beban 0,0-6,0 0,0-0,6
2. Sangat ringan Bekerja di meja berdiri 0,00-2,25 kg 6,0-7,5 6,0-7,5
3. Ringan Menyekop, ringan 2,25-9,00 7,5-12,00 7,5-16,0
4. Sedang Mencangkul 9,00-18,00 12,0-19,0 16,0-16,0
5. Berat Mengalun paluyg berat 18,00-27,00 19,00-30,00
6. Sangat berat Memanggul beban 27,00-50,00 30,00-50,00
7. Luar biasa berat Memangguk kurang berat > 50 kg
B.Bersikap kerja
1.Duduk Bekerja duduk ringan 0,00-1,0
2.Berdiri diatas dua Badan tegak ditumpu dua kaki 1.0-2,5
Kaki
3.Berdisidiatas satu satu kaki mengerjakan 2,5-4,00
Kaki alat kontrol
4.Berbaring Pada bagian sisi,belakang 2,5-4,00
Atau depan badan
5. Membungkuk Badan,dibungkukkan bertiumpu 4,0-10,0
Pada dua kaki
C.Gerakan kerja
1. Normal Ayunan bebas dari palu 0
2. Agak terbatas Ayunan terbatas dari palu 0-5
3. Sulit Membawa beban berat dengan 0-5
Satu tangan
4. Pada anggota Bekerja dengan tangan 5-10
Badan terbatas di atas kepala
5. Seluruh anggota Bekerja di lorong lorong 10-15
Badan terbatas pertambangan yang sempit
D.KELELAHAN MATA Pencahayaan baik Buruk
1. Pandangan yang terputus Membaca alat ukur 0 1
Putus
2. Pandangan yang hampir Pekerjaan-pekerjan 2 2
Terus menerus yang teliti
3. Pandangan terus menerus Memeriksa cacat cacat 2 5
Dengan fokus berobah robah pada kain
4. Pandangan terus menerus Pemeriksaan yang 4 8
Sumber : Sutalaksana, 2006
2.1.8 Penentuan Waktu Normal
Rating factor di aplikasikan untuk menormalkan waktu kerja yang
diperoleh dari pengukuran kerja tempo atau kecepatan kerja operator berobah
robah. Rumus (Sutalaksana ,2016):
E.KEADAAN TEMPRATUR TEMPAT KERJA Temperatur ( C) Kelelahan Berlebihan Normal 1.Beku Dibawah 0 Diatas 10 Diatas 12 2.Rendah 0-13 10,0 12-5 3.Sedang 13-22 5-0 8-0 4.Normal 22-28 0-5 0-8 5.Tinggi 28-38 5-40 8-100 6.Sangat tinggi Diatas 38 Di atas 40 Di atas 100 F,KEADAAN ATMOSFIR 1.Baik Ruangan yang berventilasi baik 0 2.cukup Ventilasi kurang baik, ada bau bauan 0-5 (tidak berbahaya) 3.Kurang baik Adanya debu debu beracun, atau tidak 5-10 Beracun tapi banyak 4.Buruk Adanya bau-bauan berbahaya yang 10-20 Mengharuskan menggunakan alat pernafasan G.KEADAAN LINGKUNGAN YANG BAIK 1.Bersih, sehat, cerahdengan kebisingan rendah 0 2.Siklus kerja berulang ulang antara 5-10 detik 0-1 3.Siklus kerja berulang ulang antara 0-5 detik 1-3 4.Sangat bising 0-5 5.Jika faktor faktor yang berpengaruh dapat menurunkan kwalitas 0-5 6.Terasa adanya getaran lantai 5-10 7.Keadaan keadaan yang luar biasa(bunyi kebersihan dll 5-15 *) Kontra antara warna hendaknya diperhatikan **) Tergantung juga pada keadaan ventilasi ***) Dipengaruhi juga oleh ketinggian tempat kerja dari permukaan laut dan keadaan Iklim Catatan Pelengkap : Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi bagi pria =0-2,5% Wanita =2-5,0%
Waktu Normal = Waktu Siklus * p
Dimana p adalah faktor penyesuaian. Faktor ini diperhitungkan jika operator
bekerja dengan kecepatan tidak wajar sehingga hasil perhitungan waktu perlu
disesuaikan atau dinormalkan dulu. Tujuannya adalah untuk mendapatkan waktu
siklus rata-rata yang wajar. Jika pekerja bekerja dengan wajar, faktor
penyasuaianp = 1.
2.1.9 Penentuan Waktu Standar/Waktu Baku.
Dalam perhitungan waktu standar/waktu baku harus memperhitungkan
faktor kelonggaran waktu (allowance time ). Dengan demikian waktu standar
adalah sama dengan waktu normal kerja dengan faktor waktu longgar. Rumus
perhitungan waktu baku adalah sebagai berikut (Sutalaksana, 2006) :
Dimana 1 kelonggaran atau allowance yang dihasilkan pekerja untuk
menyelesaikan pekerjaannya disamping waktu normal, (Sutalaksana,2016).
Kelonggaran ini diberikan untuk tiga hal, yaitu kebutuhan pribadi, menghilangkan
rasa fatique, dan gangguan gangguan yang mungkin terjadi yang tidak dapat
dihindarkan oleh pekerja. Umumnya kelonggaran dinyatakan dalam persen dari
waktu normal.
2.1.10 Produktivitas Tenaga Kerja
Produktivitas adalah merupakan perbandingan antara hasil dari kegiatan
yang dilakukan (output) dengan segenap faktor yang digunakan untuk mencapai
hasil tersebut atau input (Sumanth,1984). Berarti produktivitas tenaga kerja
merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga
Waktu Standar/Waktu Baku =waktu normal 1 )
kerja per satuan waktu.Seorang tenaga kerja yang produktif adalah tenaga kerja
yang cekatan dan mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan mutu yang
ditetapkan dalam waktu yang lebih singkat.
Pengukuran produktivitas digunakan metode pengukuran waktu tenaga
kerja (jam, hari,tahun) yag biasanya diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat
dilakukan dalam satu jam oleh karyawan tepercaya yang bekerja menurut
pelaksanaan standar. Karena hasil maupun masukan dapat dinyatakan sebagai
rasio antara hasil kerja dalam waktu terhadap masukan dalam waktu kerja yang
tersedia.
Rumus produktivitas digambarkan sebagai berikut ( Heizer dan Render, 2009)
Keterangan :
1. Satuan yang diproduksi merupakan jumlah yang diproduksi oleh
perusahaan dalam waktu satu hari kerja.
2. Jam kerja yang dipakai adalah waktu yang digunakan dalam
menyelesaikann sutu unit tas seminar.
2.2 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah merupakan cara penulis dalam melakukan
langkah langkah penelitian. Berikut dalah kerangka konseptual dimaksud :
Produktivitas Tenaga Kerja =
Gambar 2.2
Kerangka Konseptual
Berdasarkan konseptual di atas yang menjadi input adalah data-data
waktu siklus setiap elemen pekerjaan proses pembuatan tas seminar. Kemudian
dilakukan proses pengolahan data dengan melalui dua tahap dimana tahap
pertama yaitu perhitungan waktu baku dengan melakukan uji keseragaman data
dan uji kecukupan data, menentukan faktor penyesuaian/Rating faktor,
perhitungan waktu normal, menentukan faktor kelonggaran, perhitungan waktu
baku/waktu standar, kemudian penghitungan hasil produksi. Kemudian
penghitungan produktifitas tenaga kerja sehingga diperoleh output dari skripsi ini
yaitu menentukan waktu baku yang dibutuhkan oleh tenaga kerja dan menentukan
produktifitas tenaga kerja dalam proses produksi pembuatan tas seminar.
Input
1.Waktu siklus
setiap elemen
pekerjaan.
Proses
1. Perhitungan waktu baku.
a. Uji keseragaman data
b. Uji kecukupan data
c. Perhitungan waktu
normal
d. Perhitungan waktu baku
2.Perhitungan produktifitas
karyawan secara parsial.
Output
1. Waktu baku yang
dibutuhkan oleh
karyawan dalam
proses produksi
pembuatan tas
seminar.
2. Produktifitas
karyawandalam
pembuatan tas
seminar.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dipergunakan adalah penelitian deskriptif
kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan yang
sedang berlangsung pada saat dilakukan penelitian selama kurun waktu tertentu
(Natsir, 1998). Penelitian ini dilakukan untuk menghitung berapa waktu baku atau
waktu kerja yang dibutuhkan seorang karyawan dalam menyelesaikan
pengerjaan sebuah tas dan berapa waktu kerja normal bagi karyawan agar
produktifitas karyawan bisa ditentukan agar permasalahan keterlambatan dalam
penyelesaian pekerjaan dapat diatasi .
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan tas yang berada diKota
Padang yaitu IKM yang memproduksi tas CV.A’tilyo Andalas Prima. Waktu
penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari2017.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan
penelitian (Natsir, 1998). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel penelitian
adalah penentuan waktu baku pembuatan tas dan produktifitas karyawan
3.4 Data dan Sumber Data
3.4.1 Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam :
1. Data Primer
Yang menjadi data primer adalah data waktu kerja setiap elemen
pekerjaan dalam proses produksi tas pada perusahaan.
2. Data sekunder
Adapun yang menjadi data sekunder adalah data kuantitas pruduksi dan
data jumlah tenaga kerja.
3.4.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diambil dari IKM yang menproduksi
berbagai macam tas yang berada di kota Padang Sumatera Barat yaitu CV.A’tilyo
Andalas Prima. Selain itu juga data bersumber dari study kepustakaan untuk
melengkapi keperluan analisis terhadap data yang sekunder yang telah di ambil
pada perusahaan tas tersebut.
Teknik pengambilan data adalah dengan melakukan pengukuran waktu
penyelesaian pembuatan tas seminar dengan mengukur elemen pekerjaan .
3.5 Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data dan analisa data dalam penelitian ini adalah
penentuan waktu bakubagi karyawan dengan menggunakan metode jam henti
(Stopwach TimeStudy) untuk mengukur waktu baku dan menentukan produktifitas
karyawan dalam proses pembuatan tas di CV. A’tilyo Andalas Prima.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan dan analisa
data adalah mengukur waktu yang dibutuhkan dalam proses pembuatan tas.
3.5.1 Penentuan Waktu Baku
1. Uji Keseragamam Data
Uji keseragaman data dilakukan untuk melihat atau mengetahui apakah
data seluruh data seragam dan berada di dalam batas kontrol. Rumus yang
dipakai adalah sebagai berikut :
1. Menghitung nilai rata-rata dengan cara menjumlahkan semua nilai data
yang di ambil dan dibagi dengan jumlah pengukuran data, atau sesuai
dengan persamaan (Sutalaksana, 2006) sebagai berikut:
= ∑
Keterangan :
= rata-rata dari seluruh data
Xi = Data hasil pengukuran
N = Jumlah data
2. Menghitung standar deviasi dengan menggunakan persamaan :
= √∑ )
Keterangan :
= Standar Deviasi
3. Menentukan Batas Kendali Atas dan Batas Kendali Bawah dengan
persamaan
BKA= + 3
BKB = - 3
Keterangan :
BKA = Batas Kendali Atas
BKB = Batas Kendali Bawah
Apabila semua data berada dalam Batas Kendali berarti data sudah
seragam. Tapi kalau data diluar Batas Kendali berarti data tidak seragam dan
harus diukur atau dilakukan pengukuran lagi.
2. Uji Kecukupan Data
Tingkat ketelitian yang digunakan 5 %
Tingkat keyakinan yang digunakan 95 %
Berarti pengukuran membolehkan rata-rata pengukuran menyimpang sejauh 5%
dari rata-rata yang sebenarnya dan kemungkinan berhasil 95 %. Rumus yang di
pakai untuk uji kecukupan adalah :
N’ = [ √ ∑ (∑ )
∑ ]
Keterangan :
N’ = Kecukupan data
N = Jumlah data
Xi= data hasil pengukuran
Jika N’ lebih kecil dari N (jumlah pengamatan), maka data hasil
pengukuran dianggap cukup.
3. Menentukan Faktor Penyesuaian atau Rating Faktor
Menentukan rating faktor adalah dengan menggunakan metode Westing
House System’s Rating.
Tabel 3.1
FaktorPenyesuaian Berdasarkan Metode Westing House
Faktor Kelas Lambang Penyesuaian
*0,15
+0,13
+0,11
+0,08
+o,06
+0,03
0,00
-0,05
-0,10 -0,16
-0,22
Super skill
Excellent
Good
Average
fair
Poor
A1
A2
B1
B2
C1
C2
D
E1
E2
F1
F2
Sumber : Sutalaksana, 2006
Uusaha Excessive
Excellent
Good
Acerage
Fair
Poor
A1
A2
B1
B2
C1
C2
D
E1
E2
F1
F2
+0,13
+0,12
+0,10
+0,08
+0,05
+0.02
0,00
-0,04
-0,08
-0,12
-0,17
Kondisi kerja Ideal
Excellent
Good
Average Fair
Poor
A
B
C
D
E
F
+0,06
+0,04
+0,02
0,00
0,03
0,07
Konsistensi Perfect
Excellent
Good
Average
Fair
Fair
A
B
C
D
E
F
+0,06
+0,04
+0,02
0,00
0,03
0,07
4. Melakukan Perhitungan Waktu Baku
Jika pengukuran pengukuran telah selesai,yaitu semua data telah didapat
memiliki keseragaman ,dan jumlahnya telah memenuhi tingkat-tingkat ketelitian
yang diinginkan, maka selesailah kegiatan pengukuran waktu.
Langkah selanjutnya mengolah data sehingga memberikan waktu baku.
Cara untuk mendapatkan waktu baku dari data yang terkumpul adalah
dengan cara :
a. Hitung waktu siklus, yaitu waktu penyelesaian rata-rata dengan rumus :
∑
b. Hitung waktu Normal dengan rumus; = x
Keterangan :
= faktor penyesuaian
c. Hitung waktu baku dengan rumus : = ( )
3.5.2 Perencanaan Produktifitas Tenaga Kerja
Rumus untuk mengetahui produktifitas tenaga kerja adalah sebagai
berikut (Haizer dan render,2000)
Produktifitas tenaga kerja = satuan yang di produksi : jam kerja yang
dipakai.
3.6 Kerangka Metodologi
Kerangka Metodologi adalah merupakan langkah-langkah yang
dilakukan dalam menyusun penyelesaian penelitian. Adapun kerangka
Metodologi yang dimaksud dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 3.1 : Kerangka konseptual
Mulai
Penelitian terdahulu - pengamatan langsung ke lapangan - wawancara
Studi literatur Teori-Teori yan berkaitan dengan pengukuran waktu baku dan produktivitas tenaga kerja
Identifikasi masalah 1. Sering terjadi keterlambatan dalam penyelesaian pembuatan tas. 2. Adanya pekerjaan rangkap yang dilakukan dalam proses produksi. 3. karyawan belum bekerja belum sebagaimana mestinyaf seperti misalnya menganggur, mengobrol ,menelepon
3
Rumusan masalah 1.Berapakah waktu baku yang dibutuhkan oleh tenaga kerja dalam proses produksi pembuatan tas 2. Berapakah produktivitas tenaga kerja dalam proses produksi pembuatan tas?
Penetapan Tujuan 1. Menentukan waktu baku yang dibutuhkan oleh tenaga kerja dalam proses produksi pembuatan tas 2. Menentukan produktivitas tenaga kerja dalam proses produksi pembuatan tas
Pengolahan data 1. Uji keseragaman data 2. Uji kecukupan data 3. Menentukan faktor penyesuaian/rating factor 4. Perhitungan waktu normal 5. Menentukan faktor kelonggaran 6. Perhitungan waktu baku 7. Perhitungan output standar/hasil produksi 8. Perhitungan produktivitas tenaga kerja
Analisis pengolahan data Menganalisis hasil dari pengoolahan data yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya
Kesimpulan dan saran
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1. Pengumpulan Data
Pengukuran data dilakukan dari hasil pengukuran masing-masing tahapan
proses pembuatan tas seminar. Pengukuran ini dilakukan sebanyak 30 kali
pengukuran pembuatan tas terhadap 2 orang tenaga kerja dengan menggunakan
jam henti, yang kemudian data pengukuran waktu tersebut akan diolah pada
beberapa tahap untuk memperoleh waktu baku. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Hasil pengukuran dalam hitungan waktu (menit)
Tabel 4.1
Rekapitulasi Hasil Pengukuran Waktu Kerja
Masing-Masing Tahapan Pekerjaan Pembuatan Tas Seminar
Menggunting Menjahit bag
Depan
Menjahit bag
belakang
Menjahit bag
samping
Menjahit
seluruh tas
(merakit)
1 5,32 12.16 12.14 7,06 4,38
2 5,24 11.15 10.56 8,56 3,38
3 6,02 13.49 10.44 6.55 4,45
4 5,47 15.14 11.46 8,46 3,34
5 5,23 14.36 10.15 7,28 4,45
6 5,23 13.48 13.14 7.32 3,44
7 6,25 12.35 12.02 6,55 4,34
8 5,43 11.28 10.54 7,26 4,24
9 5,38 14.04 11.45 6,54 4,52
10 6,28 14.31 12.34 9,05 3,58
11 6,09 14.12 10.52 7,32 4,58
12 6,16 10.58 12.04 8,28 5,12
13 5,32 10.58 9.53 7,07 4,39
14 5,19 14.36 9.57 7,02 3,44
15 6,17 1049 10.57 6,42 4,27
16 5,49 14.44 10.55 8,37 3,48
Lanjutan tabel 4.1
17 6,07 14.58 11.35 9,12 3,44
18 5,31 12,33 10.25 8,34 3,47
19 5,32 12.37 9.58 8,28 4,37
20 5,17 15.43 11.45 8,58 3,58
21 6,31 14.46 10.46 7,02 5,03
22 5,29 15.45 9.54 8,56 3,43
23 5,12 14.25 10.47 6,58 4,41
24 5,48 14.35 12.02 7,13 3,44
25 5,38 15.58 10.57 7,23 4,47
26 5,13 13.59 12.28 9,08 4,59
27 6,07 11.36 10.39 6,34 3,48
28 5,22 12.45 13.02 9,02 3,46
29 5,32 15.21 10.38 7,02 4,56
30 5,42 11.12 12.36 6,34 4,29
Sumber: Pengambilan data Januari 2017
4.2. Pengolahan Data
4.2.1 Waktu Baku Pekerjaan Menggunting
1. Uji Keseragaman Data
Uji keseragaman data dilakukan untuk pekerjaan menggunting, menjahit
bagian depan, menjahit bagian belakang, menjahit bagian samping dan menjahit
seluruh bagian tas (merakit). Secara terstruktur diuraikan sebagai berikut :
Berikut ini adalah cara atau langkah-langkah dari perhitungan uji keseragaman
data waktu menggunting. Untuk tahap ini adalah uji keseragaman data untuk
pekerjaan menggunting.
a. Menentukan waktu siklus rata-rata tahap menggunting bahan
Rumus :
= ∑
= 5,32 + 5,24 + 6,02 ......+ 5,42 30
= 5,59 menit
b. Menghitung standart deviasi
= √∑( )
=√∑( ) ( ) ( ) ( )
= √
= 0,42
c. Menentukan Batas Kendalil Atas dan Batas Kendali Bawah
BKA = +
= 5,59 +3(0,42)
= 6,85
BKB = -
= 5,59 – 3 (0,42)
= 4,33
d. Hasil Uji Keseragaman Data
Tabel 4.2
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Keseragaman Data
Untuk Pekerjaan Menggunting
Pengamatan
Ke
Waktu BKA BKB Rata-rata
1 5,32 6,85 4,33 5,59
2 5,24 6,85 4,33 5,59
3 6,02 6,85 4,33 5,59
4 5,47 6,85 4,33 5,59
5 6,16 6,85 4,33 5,59
6 5,23 6,85 4,33 5,59
7 6,25 6,85 4,33 5,59
8 5,43 6,85 4,33 5,59
9 5,38 6,85 4,33 5,59
10 6,28 6,85 4,33 5,59
Lanjutan Tabel 4.2
11 6.09 6,85 4,33 5,59
12 6,16 6,85 4,33 5,59
13 5,32 6,85 4,33 5,59
14 5,19 6,85 4,33 5,59
15 6,17 6,85 4,33 5,59
16 5,49 6,85 4,33 5,59
17 6,07 6,85 4,33 5,59
18 5,31 6,85 4,33 5,59
19 5,32 6,85 4,33 5,59
20 5,17 6,85 4,33 5,59
21 6,31 6,85 4,33 5,59
22 5,29 6,85 4,33 5,59
23 5,12 6,85 4,33 5,59
24 5,48 6,85 4,33 5,59
25 5,38 6,85 4,33 5,59
26 5,13 6,85 4,33 5,59
27 6,07 6,85 4,33 5,59
28 5,22 6,85 4,33 5,59
29 5,32 6,85 4,33 5,59
30 5,42 6,85 4,33 5,59
Sumber : Pengolahan data Januari 2017
Dari tabel diatas terlihat dari 30 data pengukuran mulai pengukuran ke 1
dengan waktu 5.32 menit hingga pengukuran ke 30 dengan waktu 5,42 menit ,
dengan Batas Kendali Atas 6,85 menit dan Batas Kendali Bawah 4,33 menit serta
waktu rata-rata 5,59 menit. Setelah mengetahui rekapitulasi hasil perhitungan uji
keseragaman data diatas, berikut akan digambarkan peta kendali yang bertujuan
untuk melihat lebih rinci gambaran dari uji keseragaman data, apakah data
tersebut bisa dikatakan seragam atau tidak Jika data tersebut seragam atau data
masih berada di dalam rentangan atau tidak keluar BKA (Batas Kendali Atas) dan
BKB (Batas Kendali Bawah) maka pengujian dapat dilanjutkan dengan uji
Kecukupan data. Tapi apabila data tersebut tidak seragam (keluar dari rentangan
BKA dan BKB) maka langkah yang harus diambil data tersebut dibuang dan
melakukan uji keseragaman data kembali hingga diperolehnya nilai BKA, BKB
dan juga nilai rata rata yang baru. Berikut ini merupakan peta kendali yang
dimaksud.
Gambar 4.1 Peta kendali (Control Chart) Tahap menggunting bahan
Berdasarkan gambar peta kendali dan di atas,terlihat garis waktu masih
berada dalam rentangan BKA (Batas Kendali Atas) dan BKB (Batas Kendali
Bawah). Maka dengan begitu data tersebut dapat dikatakan seragam. Untuk
perhitungan uji keseragaman data pada tahapan proses berikutnya akan sama saja,
namun tentunya waktu pengukuran dan hasil perolehannya akan berbeda.
2.Uji Kecukupan Data Untuk Pekerjaan Menggunting Bahan.
Untuk menguji kecukupan data tahap menggunting bahan adalah sebagai
berikut :
N’ =[ √ ∑ (∑ )
∑ ]
N’ =[ √
]
N’ = 8,71 Apabila N > N’ maka data dianggap cukup.
3. Menentukan Faktor Penyesuaian (Rating Factor)Tahap Menggunting
Setelah dilakukan uji kecukupan data, langkah berikutnya adalah
menentukan faktor penyesuaian atau Rating Factor untuk setiap tahapan
pekerjaan.
Adapun cara menentukan faktor penyesuaian ini adalah dengan
menggunakan metode Westing House. Dibawah ini merupakan cara menentukan
faktor penyesuaian tahap menggunting.
Tabel 4.3
Faktor Penyesuaian Untuk Pekerjaan Menggunting
Faktor Kelas Lambang Penyesuaian
Keterampilan Good C1 + 0,06
Usaha Good C1 + 0,05
Kondisi Kerja Average D 0,00
Konsistensi Average D 0,00
Total + 0,11
Sumber: Pengolahan data Januari 2017
Dari tabel di atas dapat dilihat faktor penyesuaian tahap menggunting adalah
+0,11
4. Hitung Waktu Normal Untuk Pekerjaan Menggunting Bahan dengan
rumus;
= x = 5,59 x 1,11
= 6,20
Keterangan :
P = 1 + faktor penyesuaian
5. Menentukan Faktor Kelonggaran Tahap Menggunting.
Langkah selanjutnya adalah menentukan faktor kelonggaran untuk setiap
tahapan pekerjaan. Penentuan angka/nilai kelonggaran (%) yang diperoleh adalah
berdasarkan landasan teori atau panduan yang terdapat pada tabel 2.2 pada bab II,
namun besarnya angka yang ditetapkan diantara rentangan yang terdapat tabel 2.2
tersebut adalah berdasarkan pertimbangan dari jenis tahapan pekerjaan. Lebih
lengkapnya berikut ini adalah faktor kelonggaran.
Tabel 4.4
Faktor Kelonggaran Tahap Menggunting
Faktor-faktor yang berpengaruh Kelonggaran(%)
Tenaga yang dikeluarkan Ringan 7,0
Sikap kerja Duduk 1,0
Gerakan kerja Normal 0,0
Kelelahan mata Pandangan terus menerus 2,0
Temperatur tempat kerja Normal 2,0
Keadaan Atmosfir Baik 1,0
Keadaan lingkunagan Berulang-ulang 0,5
Kelonggaran kebutuhan Bagi pria
Total 13,5
Sumber: Pengolahan data Januari 2017
Dari tabel di atas faktor kelonggaran untuk tahap menggunting adalah 13,5 %
6. Waktu Baku Tahap Menggunting Bahan
= 6,20 (1 + 0,135) = 7,03
4.2.2. Tahap Menjahit Tas Bagian Depan
1. Uji Keseragaman Data Tahap Pembuatan Tas Bagian Depan
Waktu Baku =waktu normal (1 + faktor kelonggaran)
Berikut ini adalah rekapitulasi perhitungan Uji Keseragaman data pada
tahap menjahit tas bagian depan.
Tabel 4.5
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Keseragaman Data
Tahap Menjahit Bagian Depan tas
Pengamatan
Ke
Waktu BKA BKB Rata-rata
1 12,16 18.03 8.66 13,34
2 11,15 18.03 8.66 13,34
3 13,49 18.03 8.66 13.34
4 15,14 18.03 8.66 13.14
5 14,36 18.03 8.66 13.34
6 13,48 18.02 8.66 13.34
7 12,35 18.02 8.66 13.34
8 11,28 18.02 8.66 13.34
9 14,04 18.02 8.66 13.34
10 14,31 18.02 8.66 13.34
11 14,12 18.02 8.66 13.34
12 10,58 18.02 8.66 13.34
13 12,12 18.02 8.66 13.34
14 14,36 18.02 8.66 13.34
15 10,49 18.02 8.66 13.34
16 14,44 18.02 8.66 13.34
17 14,58 18.02 8.66 13.34
18 12,33 18.02 8.66 13.34
19 12,37 18.02 8.66 13.34
20 15,43 18.02 8.66 13.34
21 14,46 18.02 8.66 13.34
22 15,45 18.02 8.66 13.34
23 14,25 18.02 8.66 13.34
24 14,36 18.02 8.66 13.34
25 15,58 18.02 8.66 13.34
26 13,59 18.02 8.66 13.34
27 11,36 18.02 8.66 13.34
28 12,45 18.02 8.66 13.34
29 15,21 18.02 8.66 13.34
30 11,12 18.02 8.66 13.34
Sumber : Pengolahan data Januari 2017
Dari tabel diatas terlihat dari 30 data pengukuran mulai pengukuran ke 1
dengan waktu 12,16 hingga pengukuran ke 30 dengan waktu 11,12, dengan Batas
kendali Atas 18,02 dan Batas Kendali Bawah 8,66 menit serta waktu rata-rata
13.34 menit. Setelah mengetahui rekapitulasi hasil perhitungan uji keseragaman
data diatas, berikut akan digambarkan peta kendali tahap pembuatan tas bagian
depan.
Gambar 4.2 Peta kendali (Control Chart) Tahap pembuatan tas depan
Berdasarkan gambar peta kendali dan perhitungan di atas, data waktu
untuk pembuatan tas bagian depan datanya telah seragam.
2. Uji Kecukupan Data Tahap Menjahit Bagian Depan Tas
Untuk menghitung uji kecukupan data tahap menjahit bagian depan tas dapat
dihitung dengan cara sebagai berikut :
N’ = [ √ ∑ (∑ )
∑ ]
N’ = [ √ (
]
N’= 21,23
3. Menentukan Faktor Penyesuaian (Rating Factor)Tahap Menjahit
Bagian Depan Tas
Tahap menentukan faktor penyesuaian dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.6
Faktor Penyesuaian Tahap Menjahit Bagian Depan Tas
Faktor Kelas Lambang Penyesuaian
Keterampilan Good C1 + 0,06
Usaha Good C1 + 0,05
Kondisi Kerja Average D 0,00
Konsistensi Average D 0,00
Total + 0,11
Dari tabel diatas dapat dilihat faktor penyesuaian menjahit bagian depan tas :
+0,11
4. Hitung Waktu Normal Tahap Menjahit Bahagian Depan Tas
Menghitung waktu normal dapat dicari dengan rumus :
= x = 13,34 x 1,11= 14,80
5. Menentukan Faktor Kelonggaran Tahap Menjahit Bahagian Bepan Tas.
Tabel 4.7
Faktor Kelonggaran Menjahit Bahagian Depan Tas
Faktor-faktor yang berpengaruh Kelonggaran(%)
Tenaga yang dikeluarkan Ringan 8
Sikap kerja Duduk 1
Gerakan kerja Normal 0
Kelelahan mata Pandangan terus menerus 2
Temperatur tempat kerja Normal 2
Keadaan Atmosfir Baik 0
Keadaan kerja berulang-ulang 1
Kelonggaran kebutuhan bagi pria 1
Total 15
Dari tabel di atas faktor kelonggaran tahap menjahit bagian depan tas 15 %
6. Waktu Baku Tahap Menjahit Bagian Depan Tas
Waktu baku tahapan menjahit tas bagian depan dapat dicari dengan rumus :
= 14,80 x (1 + 0,15 ) = 17,01
4.2.3 Tahap Menjahit Tas Bagian Belakang
1. Uji Keseragaman Data Tahap Pembuatan Tas Bagian Belakang
Berikut ini adalah rekapitulasi perhitungan Uji Keseragaman data pada
tahap pembuatan tas bagian belakang.
Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Keseragaman Data
Pada Tahap Pembuatan Tas Bagian Belakang
Pengamatan
Ke
Waktu BKA BKB Rata-rata
1 12.14 14.17 7,93 11.05
2 10.56 14.17 7,93 11.05
3 10.44 14.17 7,93 11.05
4 11.46 14.17 7,93 11.05
5 10.15 14.17 7,93 11.05
6 13.14 14.17 7,93 11.05
7 12.02 14.17 7,93 11.05
8 10.54 14.17 7,93 11.05
9 11.45 14.17 7,93 11.05
10 12.34 14.17 7,93 11.05
11 10.52 14.17 7,93 11.05
12 12.04 14.17 7,93 11.05
13 9.53 14.17 7,93 11.05
14 9.57 14.17 7,93 11.05
15 10.57 14.17 7,93 11.05
16 10.55 14.17 7,93 11.05
17 11.35 14.17 7,93 11.05
18 10.25 14.17 7,93 11.05
19 9.58 14.17 7,93 11.05
20 11,45 14.17 7,93 11.05
Waktu Baku =waktu normal (1 )
Lanjutan Tabel 4.8
21 10.46 14.17 7,93 11.05
22 9.54 14.17 7,93 11.05
23 10.47 14.17 7,93 11.05
24 12.02 14.17 7,93 11.05
25 10.57 14.17 7,93 11.05
26 12.28 14.17 7,93 11.05
27 10.39 14.17 7,93 11.05
28 13.02 14.17 7,93 11.05
29 10.38 14.17 7,93 11.05
30 12.36 14.17 7,93 11.05
Sumber : Pengolahan data Januari 2017
Dari tabel diatas terlihat dari 30 data pengukuran mulai pengukuran ke 1
dengan waktu 12.14 menit hingga pengukuran ke 30 dengan waktu 12.36 menit,
dengan Batas Kendali Atas 14.17 menit dan Batas Kendali Bawah 7.93 serta
waktu rata-rata 11.05menit.
Gambar 4.3 Peta kendali (Control Chart) Tahap menjahit bagian belakang tas.
Berdasarkan gambar peta kendali dan perhitungan di atas, data waktu untuk
pembuatan bagian belakang tas datanya telah seragam.
2. Uji Kecukupan Data Tahap Pembuatan Tas Bagian Belakang.
Untuk menguji tahap pembuatan tas bagian belakang diprgunakan rumus :
N’ = [ √ ∑ (∑ )
∑ ]
N’ = [ √ (
]
N’ =13,82
Data dianggap cukup karena N > N’
3. Menentukan Faktor Penyesuaian (Rating Factor) Tahap Menjahit Bagian
Belakang Tas
Untuk menentukan faktor penyesuaian dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :
Tabel 4.9
Faktor Penyesuaian Tahap Pembuatan Tas Bagian Belakang
Faktor Kelas Lambang Penyesuaian
Keterampilan Good C1 + 0,06
Usaha Good C1 + 0,05
Kondisi Kerja Average D 0,00
Konsistensi Average D 0,00
Total + 0,11
4. Hitung Waktu Normal Tahap Menjahit Bagian Belakang Tas
Menghitung waktu normal tahap menjahit tas bagian belakang tas dipergunakan
rumus sebagai berikut :
= x
= 11,05 x 1,11= 12,26
5. Menentukan Faktor Kelonggaran Tahap Menjahit Bahagian Belakang
Menentukan faktor kelonggaran dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 4.10
Kelonggaran Tahap Menjahit Bagian Belakang
Faktor-faktor yang berpengaruh Kelonggaran(%)
Tenaga yang dikeluarkan Ringan 8
Sikap kerja Duduk 1
Gerakan kerja Normal 0
Kelelahan mata Pandangan terus menerus 2
Temperatur tempat kerja Normal 2
Keadaan Atmosfir Baik 0
Keadaan kerja berulang-ulang 1
Kelonggaran kebutuhan bagi pria 1
Total 15
Dari tabel di atas dapat dilihat faktor kelonggaran untuk tahap menjahit bagian
belakang tas adalah 15 %.
6. Waktu Baku Tahap Menjahit Bahagian Belakang Tas
Rumus waktu baku tahapan menjahit tas bagian belakang sebagai berikut :
= 12,26 (1 + 0,15 )
= 14,09
4.2.4 Tahap Menjahit Samping dan Alas Tas
1. Uji Keseragaman Data Tahap Menjahit Samping dan Alas Tas
Berikut ini adalah rekapitulasi perhitungan Uji Keseragaman data pada
tahap pembuatan tas bagian samping dan alas
Waktu Baku =waktu normal (1 + faktor kelonggaran )
Tabel 4.11
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Keseragaman Data
Pada Tahap Menjahit Tas Bagian Samping dan Alas
Pengamatan
Ke
Waktu BKA BKB Rata-rata
1 7,06 10.35 4.83 7.59
2 8.56 10.35 4.83 7.59
3 6.55 10.35 4.83 7.59
4 8.46 10.35 4.83 7.59
5 7.28 10.35 4.83 7.59
6 7.32 10.35 4.83 7.59
7 6.55 10.35 4.83 7.59
8 7.26 10.35 4.83 7.59
9 6.54 10.35 4.83 7.59
10 9.05 10.35 4.83 7.59
11 7.32 10.35 4.83 7.59
12 8.28 10.35 4.83 7.59
13 7.07 10.35 4.83 7.59
14 7,02 10.35 4.83 7.59
15 6.42 10.35 4.83 7.59
16 8.37 10.35 4.83 7.59
17 9.12 10.35 4.83 7.59
18 8.34 10.35 4.83 7.59
19 8.28 10.35 4.83 7.59
20 8,58 10.35 4.83 7.59
21 7,02 10.35 4.83 7.59
22 8,56 10.35 4.83 7.59
23 6,58 10.35 4.83 7.59
24 7,13 10.35 4.83 7.59
25 7,23 10.35 4.83 7.59
26 9.08 10.35 4.83 7.59
27 6.34 10.35 4.83 7.59
28 9.02 10.35 4.83 7.59
29 7.02 10.35 4.83 7.59
30 6,34 10.35 4.83 7.59
Sumber : Pengolahan data Januari 2017
Dari tabel di atas dapat dilihat Batas Kendali Atas 10,35 menit dan Batas
Kendali bawah 4,83 menit.
Dari tabel diatas terlihat dari 30 data pengukuran mulai pengukuran ke 1
dengan waktu 7,06 menit hingga pengukuran ke 30 dengan waktu 6,34 menit,
dengan Batas Kendali Atas 10,35 menit dan Batas Kendali Bawah serta waktu
rata-rata 7,59 menit.
Gambar 4.4 Peta kendali (Control Chart) Tahap menjahit bagian samping dan alas
tas
Berdasarkan gambar peta kendali dan perhitungan di atas,terlihat garis
waktu masih berada dalam rentangan BKA (Batas Kendali Atas) dan BKB (Batas
Kendali Bawah). Berarti data untuk tahapan ini sudah seragam.
2. Uji Kecukupan Data Tahap Menjahit Bagian Samping dan Alas Tas.
Rumus uji kecukupan data sebagai berikut :
N’ = [ √ ∑ (∑ )
∑ ]
=[ √ (
]
N’ = 23,57
3. Menentukan Faktor Penyesuaian (Rating Factor) Tahap Menjahit
Samping dan Alas Tas
Faktor penyesuaian tahap menjahit samping dari tabel sebagai berikut :
Tabel 4.12
Faktor Penyesuaian Tahap Bagian Belakang Tas
Faktor Kelas Lambang Penyesuaian
Keterampilan Good C1 + 0,06
Usaha Good C1 + 0,05
Kondisi Kerja Average D 0,00
Konsistensi Average D 0,00
Total + 0,11
4. Hitung Waktu Normal Tahap Menjahit Bagian Samping dan Alas Tas
Rumus menghitung waktu normal tahap menjahit tas bagian samping dan alas tas
sebagai berikut :
= x
= 7,59 x 1,11
= 8,42
5.Menentukan Faktor Kelonggaran Tahap Menjahit Samping Dan Alas
Menentukan faktor kelonggaran dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 4.13.
Faktor Kelonggaran
Faktor-faktor yang berpengaruh Kelonggaran(%)
Tenaga yang dikeluarkan Ringan 8
Sikap kerja Duduk 1
Gerakan kerja Normal 0
Kelelahan mata Pandangan terus menerus 2
Temperatur tempat kerja Normal 2
Keadaan Atmosfir Baik 0
Keadaan kerja berulang-ulang 1
Kelonggaran kebutuhan bagi pria 1
Total 15
Dari tabel di atas dapat dilihat faktor kelonggaran untuk tahap menjahit samping
dan tas adalah 15 %.
6.Waktu Baku Tahap Menjahit Bahagian Samping dan Alas Tas
Rumus waktu baku tahapan menjahit tas bagian samping dan alas tas sebagai
berikut:
= 8,42 x (1 + 0,15) = 9,68
4.2.5 Tahap Menjahit Seluruh Bagian Tas
1. Uji Keseragaman Data Tahap Menjahit Seluruh Bagian Tas
Uji keseragaman data dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.14
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Keseragaman Data Pada Tahap
Menjahit Seluruh Bagian Tas
Pengamatan
Ke
Waktu BKA BKB Rata-rata
1 4.38 5,72 2.36 4.04
2 3.38 5,72 2.36 4.04
3 4.45 5,72 2.36 4.04
4 3.34 5,72 2.36 4.04
5 4.45 5,72 2.36 4.04
6 3.44 5,72 2.36 4.04
7 4.34 5,72 2.36 4.04
8 4.24 5,72 2.36 4.04
9 4,52 5,72 2.36 4.04
10 3.58 5,72 2.36 4.04
11 4.58 5,72 2.36 4.04
Waktu Baku =waktu normal (1 + faktor kelonggaran)
12 5.12 5,72 2.36 4.04
13 4,39 5,72 2.36 4.04
14 3.44 5,72 2.36 4.04
15 4.27 5,72 2.36 4.04
Lanjutan Tabel 4.14
16 3.48 5,72 2.36 4.04
17 3.44 5,72 2.36 4.04
18 3.47 5,72 2.36 4.04
19 4.37 5,72 2.36 4.04
20 3.58 5,72 2.36 4.04
21 5.03 5,72 2.36 4.04
22 3.43 5,72 2.36 4.04
23 4,41 5,72 2.36 4.04
24 3.44 5,72 2.36 4.04
25 4,47 5,72 2.36 4.04
26 4,59 5,72 2.36 4.04
27 3.48 5,72 2.36 4.04
28 3.46 5,72 2.36 4.04
29 4,56 5,72 2.36 4.04
30 4,29 5,72 2.36 4.04
Sumber : Pengolahan data Januari 2017
Dari tabel diatas terlihat dari 30 data pengukuran mulai pengukuran ke 1
dengan waktu 4.38 menit hingga pengukuran ke 30 dengan waktu 4,29 menit,
dengan batas kendali atas 5,72 menit dan batas kendali bawah 2,36 serta waktu
rata-rata 4.04 menit.
Peta kendali untuk tahapan menyambung seluruh bagian tas.
Gambar 4.1 Peta kendali (Control Chart) Tahap pembuatan seluruh bagian
tas
Berdasarkan gambar peta kendali di atas,terlihat garis waktu masih
berada dalam rentangan BKA (Batas Kendali Atas) dan BKB (Batas Kendali
Bawah). Maka dengan begitu data tersebut dapat dikatakan seragam.
2. Uji Kecukupan Data Tahap Pembuatan Seluruh Bagian Tas
Rumus uji kecukupan data :
N’ = [ √ ∑ (∑ )
∑ ]
=[ √ ( )
]
= 29,1
3. Menentukan Faktor Penyesuaian (Rating Factor) Tahap Menjahit Seluruh
Bagian Tas
Faktor penyesuaian tahap menjahit seluruh bagian tas dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Tabel 4.15
Faktor Penyesuaian Tahap Menjahit Seluruh Bagian Tas
Faktor Kelas Lambang Penyesuaian
Keterampilan Good C1 + 0,06
Usaha Good C1 + 0,05
Kondisi Kerja Average D 0,00
Konsistensi Average D 0,00
Total + 0,11
4.Waktu Normal Tahap Menjahit Seluruh Bagian Tas
Rumus waktu normal tahapan menjahit seluruh bagian tas adalah
= x
= 4,04 x 1,11= 4,48
5. Menentukan Faktor Kelonggaran Tahap Menjahit Seluruh Bahagian Tas.
Faktor kelonggaran tahapan menjahit tas secara keseluruhan dapat dilihat dari
tabel sebagai berikut.
Tabel 4.16
Faktor Kelonggaran
Faktor-faktor yang berpengaruh Kelonggaran(%)
Tenaga yang dikeluarkan Ringan 8
Sikap kerja Duduk 1
Gerakan kerja Normal 0
Kelelahan mata Pandangan terus menerus 2
Temperatur tempat kerja Normal 2
Keadaan Atmosfir Baik 0
Keadaan kerja berulang-ulang 1
Kelonggaran kebutuhan bagi pria 1
Total 15
Dari tabel dapat dilihat faktor kelonggaran tahap menjahit seluruh bagian tas
adalah 15 %
6.Waktu Baku Tahap Menjahit Seluruh Bahagian Tas
Rumus waktu baku tahapan menjahit seluruh bagian tas adalah :
= 4,48 x (1 + 0,15)
= 5,15
4.3 Hasil Pengolahan Data
4.3.1 Hasil Perhitungan Kecukupan Data
Berdasarkan Perhitungan uji kecukupan dari masing-masing tahap
pekerjaan di atas, maka hasil secara keseluruhan akan tergambar dalam tabel
berikut ini.
Tabel 4.17
Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Untuk Setiap Tahapan Pekerjaan
No Tahapan Pekerjaan N N, Keterangan
Cukup/Tidak
1 Menggunting 30 8,71 Cukup
2 Bagian Depan 30 21,23 Cukup
3 Bagian Belakang 30 13,82 Cukup
4 Samping dan Alas 30 23,57 Cukup
5 Menjahit Seluruh
Bagian tas
30 29,1 Cukup
Sumber : Pengolahan Data ,Januari 2017
4.3.2 Hasil Perhitungan Waktu Normal
Hasil waktu normal dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Waktu Baku =waktu normal (1 )
Tabel 4.18
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Waktu Normal
No WS
(Menit)
WN
(Menit)
WB
(Menit
1 Menggunting 5,59 6,02 7,03
2 Menjahit tas bagian depan
tas
13,34 14,80 17,01
3 Menjahit bagian belakang
tas
11,05 12,26 14,09
4 Menjahit samping dan alas 7,59 8,42 9,68
5 Menjahit seluruh bagian tas 4,04 4,48 5,15
52,59
4.3.3 Hasil Perhitungan Waktu Baku
Dari Perhitungan waktu normal dan faktor kelonggaran maka dapat
perhitungan total waktu baku pembuatan tas seminar sebagai berikut :
Tabel 4.19
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Waktu Baku
No Eleman Kegiatan WN
(Menit)
Total faktor
Kelonggaran
WB
(Menit)
1 Menggunting Bahan 6,2 0,135 7,03
2 Menjahit bagian depan 14,80 0,15 17,01
3 Menjahit bagian belakang 12,26 0,15 14,09
4 Menjahit samping dan alas 8,42 0,15 9,68
5 Menjahit seluruh bagian tas 4,48 0,15 5,15
Total 52,96
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh waktu baku untuk tahap mengunting
bahan selama 7,03 menit, tahap menjahit bagian depan tas selama 17,01 menit,
tahap manjahit bagian belakang tas selama 14,09 menit, tahap menjahit bagian
samping dan bagian bawah (alas) selama 9,68 menit dan tahap menjahit atau
menyambung seluruh bagian tas selama 5,15 menit. Dengan demikian didapat
total waktu baku selama 52,96 menit. Atau dengan kata lain untuk menbuat 1
(satu) tas seminas dibutuhkan waktu selama 52,96 menit.
4.3.4 Menentukan Produkivitas Tenaga Kerja.
Dalam menghitung produktifitas, produksi yang menjadi acuan adalah
produksi yang dihasilkan oleh tenaga kerja dalam jam kerja biasa, bukan jam
kerja lembur. Biasanya digunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja (jam,
hari atau bulan) dan diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam
satu satuan waktu oleh operator atau tenaga kerja.
Adapun waktu yang dipakai dapat dilihat dari nilai waktu baku dalam
setiap tahapan pekerjaan yang dilakukan dalam pembuatan sati tas seminar.
Waktu kerja yang dipakai dalam satu hari adalah selama 9 jam
Produktifitas tenaga kerja=
= 10,2 unit tas /hari
Dapat disimpulkan dalam 1 (satu) hari seorang tenaga kerja di
perusahaaan tas bisa menyesesaikan 10,2 unit tas/hari.
Jadi dengan diketahuinya berapa waktu baku dan produktifitas tenaga
kerja perusahaan dapat menghitung dan merencanakan produksi, berapa pesanan
yang bisa diterima, apa tindakan saat pesanan atau kebutuhan di pasaran
meningkat sehingga tidak lagi menimbulkan keterlambatan dalam memproduksi
tas seminar dan kebutuhan konsumen dapat terpenuhi tepat waktu sesuai saat
dibutuhkan.
BAB V
ANALISA HASIL PENGOLAHAN DATA
5.1. Analsa Hasil Pengolahan Data Untuk Menentukan Waktu Baku
5.1.1 Analisa Waktu Baku Pekerjaan Menggunting Bahan
Pada tahap pekerjaan menggunting, pengakuran dilakukan dilakukan
sebanyak 30 sample dengan menggunakan jam henti. Kemudian data pengukuran
tersebut diolah diantaranya uji keseragaman data yang bertujuan untuk
mengetahui apakah data tersebut sudah seragam atau tidak. Jika data tersebut
seragam atau data waktu masih berada dalam rentangan Batas Kendali Atas dan
Batas Kendali Bawah maka pengujian dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu
Uji Kecukupan data, bedasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa data pada
tahap menggunting sudah seragam, sehingga pengolahan bisa dilanjutkan dengan
dengan uji kecukupan data denga tingkat ketelitian 5% dari rata-rata yang
sebenarnya. Berdarsarkan perhitungan diperoleh bahwa N>N’ atau 30 > dari 8,71
sehingga data tersebut dinyatakan cukup.
Setelah diperoleh bahwa data tersebut cukup, maka langkah berikutnya
adalah menentukan faktor penyesuaian atau rating factor dengan metode Westing
house (Keterampilan, Usaha, Kondisi Kerja, dan Konsistensi) dengan rincian
keterampilan kelas good, dengan penyesuaian + 0,06 usaha kelas good dengan
penyesuaian + 0,05 %, kondisi kerja kelas average dengan penyesuaian 0,00 dan
konsistensi kelas average dengan penyesuaian 0,0 sehingga total dari faktor
penyesuaian dari metode ini adalah + 0,11%. Dengan demikian diperoleh waktu
normal untuk tahap menggunting 6,20 menit.
Langkah berikutnya adalah menentukan faktor kelonggaran. Dalam hal
ini berdasarkan beberapa pertimbangann maka faktor kelonggaran yaitu dengan
total 13,5 % dimana tenaga yang dikeluarkan sangat ringan nilai 7,0% sikap kerja
duduk dengan nilai 1,0% Gerakan kerja normal denga nilai 0,0 %. Kelelahan mata
pandangan terus menerus dengan nilai 2,0% temperatur tempat bekerja normal,
keadaan atmosfir baik, keadaan lingkungan siklus kerja berulang-ulang sehingga
dengan demikian diperoleh waktu baku 7,03 menit.
Dalam pekerjaan mengunting bahan ini sebenarnya tidak dilakukan
menggunting satu satu, tetapi pengguntingan bisa dilakukan sekali gunting 20
lembaran dan waktu menggunting ini bisa dipakai untuk menjahit sehingga
produksi bisa ditambah dengan memanfaatkan waktu menggunting ini.
5.1.2 Analisis Waktu Baku Tahap Menjahit Bagian Depan Tas.
Pada tahap pekerjaan menjahit bagian depan tas pengukuran waktu
dilakukan sebanyak 30 kali pengukuran dengan menggunakan jam henti.
Pengukuran dilakukan pada dua orang tenaga kerja atau operator. Kemudian data
pengukuran diolah menjadi beberapa langkah diantaranya uji keeragaman data
yang bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut seragam atau tidak.
Berdasarkan perhitungan telah diperoleh data yang seragam karena data tidak ada
yang keluar dari rentangan Batas Kendali Atas dan Batas Kendali Bawah. Dan
juga dari hasil perhitungan juga diperoleh N > N’ sehingga data pada tahap ini
dikatakan cukup.
Setelah diperoleh bahwa data tersebut cukup, maka langkah berikutnya
adalah menentukan faktor penyesuaian atau rating factor dengan menggunakan
metode Westing House (Keterampilan, Usaha, Kondisi Kerja, dan Konsistensi)
dengan rincian diantaranya keterampilan kelas Good dengan penyesuaian + 0,06,
usaha kelas Good dengan penyesuaian + 0,05, Kondisi kerja average
(Penyesuaian) 0,0 dan Konsistensi Nilai Penyesuaian 0,0 sehingga diperoleh total
penyesuaian untuk tahap menjahit bagian depan tas adalah 0,11. Dari Perhitungan
ini di peroleh waktu normal 14,09.
Adapun langkah berikutnya adalah menentukan faktor Kelonggaran.
Dalam hal ini berdasarkan beberapa pertimbangan, maka faktor kelonggaran
yaitu 15 % dimana tenaga yang dikeluarkan ringan, Sikap kerja duduk, gerakan
normal, kelelahan mata pandangan yang terus menerus, keadaan atmosfir baik,
keadaan kerja berulang–ulangdan kelonggaran kebutuhan bagi pria. Dengan
pertimbangan faktor kelonggaran tersebut diperoleh waktu baku 17,01.
5.1.3 Analisis Waktu Baku Tahap Menjahit Bagian Belakang Tas
Pada tahapan menjahit bagian belakang tas, pengukuran dilakukan sama
dengan pada tahapan sebelumnya. Pada tahapan ini berdasarkan perhitungan
bahwa data seragam. Data dianggap cukup dimana N > N’ sehingga diperoleh
waktu normal 12,26.
Adapun tahap berikutnya adalah menentukan faktor kelonggaran. Pada
tahapan menjahit bagian belakang tas faktor kelonggaran yang didapat sebanyak
15 %. Dengan pertimbangan faktor kelonggaran maka didapat waktu baku untuk
tahap ini 14,09 menit.
5.1.4 Analis Waktu Baku Tahap Menjahit Bagian Samping Dan Bawah Tas
Pada tahapan menjahit bagian samping dan bagian alas tas juga
dilakukan pengambilan pengukuran data waktu menjahitnya. Tahapan ini
merupakan lanjutan dari tahap sebelumnya dengan jumlah data yang sama.
Kemudian data yang diperoleh tersebut diolah menjadi beberapa langkah
diantaranya uji keseragaman data yang bertujuan untuk mengetahui apakah data
tersebut sudah sudah seragam atau tidak. Jika tidak seragam akan dilakukan
pengukuran kembali. Jika tidak seragam maka data tersebut di sebut data out of
control dan harus dihilangkan karena berada diluar Batas Kendali atas dan Batas
Kendali Bawah. Untuk tahap ini data sudah seragam.
Tahapan berikutnya adalah menentukan faktor penyesuaian. Faktor
penyesuaian untuk tahap menjahit bagian samping dan alas tas di dapat 0,11.
Berdasarkan perhitungan tersebut maka didapat waktu normal 8,42 menit.
Langkah berikutnya adalah menentukan faktor kelonggaran. Dalam hai ini
berdasarkan beberapa pertimbangan maka faktor kelonggaran yaitu 15% dimana
berdasarkan perhitungan didapat waktu baku untuk menjahi bagian samping dan
alas selama 9,68 menit .
5.1.5 Analisis Waktu Baku Tahap Menjahit Seluruh Bagian Tas.
Pada tahap pekerjaan menjahit seluruh bagian tas pengukuran waktu
dilakukan banyak 30 kali pengukuran dengan menggunakan jam henti.
Pengukuran dilakukan pada dua orang tenaga kerja atau operator. Kemudian data
pengukuran diolah menjadi beberapa langkah diantaranya uji keseragaman data
yang bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut seragam atau tidak.
Berdasarkan perhitungan telah diperoleh data yang seragam karena data tidak ada
yang keluar dari rentangan Batas Kendali Atas dan Batas Kendali Bawah dan juga
dari hasil perhitungan juga diperoleh N>N’ sehingga data pada tahap ini dikatakan
cukup.
Setelah diperoleh bahwa data tersebut cukup, maka langkah berikutnya
adalah menentukan faktor penyesuaian atau rating factor dengan menggunakan
metode Westing House (Keterampilan, Usaha, Kondisi Kerja, dan Konsistensi)
dengan rincian diantaranya keterampilan kelas Good dengan penyesuaian + 0,06
usaha kelas Good dengan penyesuaian + 0,05 Kondisi kerja average Penyesuaian
0,0 dan Konsistensi nilai penyesuaian 0,0 sehingga diperoleh total penyesuaian
untuk tahap menjahit seluruh bagian tas adalah 0,11 dari Perhitungan ini di
peroleh waktu normal 4,48.
Adapun langkah berikutnya adalah menentukan faktor Kelonggaran.
Dalam hal ini berdasarkan beberapa pertimbangan, maka faktor kelonggaran
yaitu 15 % dimana tenaga yang dikeluarkan ringan, Sikap kerja duduk, gerakan
normal, kelelahan mata pandangan yang terus menerus, keadaan atmosfir baik,
keadaan kerja berulang-ulangdan kelonggaran kebutuhan bagi pria. Dengan
pertimbangan faktor kelonggaran tersebut diperoleh waktu baku 5,15.
5.2 Analisa Perhitungan Hasil Produksi
Dalam menghitung produktifitas, produksi yang menjadi acuan adalah
produksi yang dihasilkan oleh tenaga kerja dalam jam kerja biasa, bukan jam
kerja lembur. Biasanya digunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja (jam,
hari atau bulan) dan diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam
satu satuan waktu oleh operator atau tenaga kerja.
Adapun waktu yang dipakai dapat dilihat dari nilai waktu baku dalam
setiap tahapan pekerjaan yang dilakukan dalam pembuatan satu tas seminar.
Waktu kerja yang dipakai dalam satu hari adalah selama 9 jam
Produktifitas karyawan =
= 10,2 unit tas/hari
Dari hasil perhitungan produktifitas karyawan diambil keputusan untuk
memproduksi 10 unit tas/hari bagi satu orang karyawan. Jadi akan terjadi
pengurangan jam kerja dari 9 jam /hari menjadi 8 jam 49,41 menit.
Dengan perhitungan = 0,2 unit x 52,96 waktu baku
= 10,59 menit
Jadi dengan diketahuainya berapa waktu baku dan produktifitas tenaga
kerja perusahaan dapat menghitung dan merencanakan produksi, berapa pesanan
yang bisa diterima, apa tindakan saat pesanan atau kebutuhan di pasaran
meningkat sehingga tidak lagi menimbulkan keterlambatan dalam memproduksi
tas seminar dan kebutuhan konsumen dapat terpenuhi tepat waktu sesuai saat
dibutuhkan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan :
1. Waktu baku yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah tas seminar yang
dihitung melalui tahap-tahap pekerjaan maka didapat waktu baku 52,96
menit. Berarti dengan ditentukan waktu baku perusahaan dapat
merencanakan jumlah produksi dan dapat menentukan jumlah pesanan
yang bisa diterima dapam periode tertentu.
2. Produktifitas karyawan dalam pembuatan tas seminas pada CV.A’tilyo
Andalas Prima adalah seorang tenaga kerja dapat menyelesaikan 10,2 unit
tas seminar dalam waktu 9 jam/hari. Berdasarkan perhitungan waktu baku
diputuskan untuk memproduksi 10 unit tas/hari sehingga terjadi
pengurangan jam kerja selama 10,59 menit.
6.2. Saran.
Berdasarkan hasil perhitungan waktu baku dan produktifitas karyawan,
maka disarankan kepada perusahaan :
1. Sebaiknya produksi sesuai dengan akumulasi waktu baku, dan pada saat
pesanan atau kebutuhan meningkat perlu dilakukan jam lembur dan
penambahan tenaga kerja yang terampil atau memanfaatkan tenaga yang
ada dengan memberikan reward bagi tenaga kerja yang bisa meningkatkan
produktifitasnya.
2. Produktifitas tenaga kerja masih bisa ditingkatkan, dengan memberikan
kenyamanan dan lingkungan kerja yang lebih baik. Dan juga penataan
ruangan kerja harus diperbaiki agar pekerjaan tidak terganggu. Penataan
bahan baku harus ditata dengan teratur agar memudahkan atau
memudahkan pengambilan barang. Dan yang paling penting karyawan
harus bekerja dengan disiplin.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Ed. Rev. Cet, 14, Jakarta, 2010.
Heizer Jay dan Barry Render, Manajemen Operasi, Edisi Sembilan, salemba
Empat, Jakarta, 1998.
Natsir.M, Metodologi Penelitian Ilmiah, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1998.
Purnomo, Hari, Pengantar Teknik Industri, Graha ilmu, Yokyakarta, 2004
Revianto, J, Produktifitas dan Manajemen, Edisi Pertama, jakarta, 1985.
Sumanth, DJ, Productivity Engineering and management, Mc graw Hill
BookCo, New York, 1984
Sutalaksana, iftikar Z, dkk, Teknik tata cara Kerja, Jurusan Teknik Industri
Institut Teknologi Bandung. Bandung,1979.
Wignjoyosoebroto, Sritomo, Ergonomi Study Gerak dan Waktu, Edisi Pertama.
Guna Widya, Surabaya, 2000.
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Sofni Aziria
NPM : 1510024425057
Program Studi : Teknik Industri
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun dengan judul :
“Penentuan Waktu Baku Untuk Menentukan Produktifitas Karyawan di
Perusahaan Tas CV. A’TILYO ANDALAS PRIMA”
Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari
skripsi orang lain. Apabila kemudian hari dari pernyataan saya ini tidak benar,
maka saya bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat
kelulusan dan gelar kesarjanaanya).
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Padang, 10 Maret 2017
Pembuat Pernyataan
Sofni Aziria
NPM : 1510024425057
BUKTI PENGAMBILAN DATA PENELITIAN
Nama : Sofni Aziria
NPM : 1510024425057
Program Studi : Teknik Industri
Jurusan : Teknik Industri
Tempat Penelitian : JL. Andalas No 77 Padang.
Penelitian : 1. Penentuan Waktu Baku.
2. Menentukan Produktifitas Tenaga Kerja..
Pembimbing I : Tri Ernita, ST, MP
Pembimbing II : Ali Sutan Nasution, ST, MM
Mahasiswa yang bersangkutan telah melakukan penelitian dari tanggal
02 Januari 2017 sampai dengan 01 Februari 2017. Tentang penentuan
waktu baku untuk menentukan produktifitas karyawan diperusahaan
Tas CV. A’TILYO ANDALAS PRIMA Tugas Akhir di Sekolah
Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang.
BIODATA WISUDAWATI
No.Urut : -
Nama : Sofni Aziria
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat / Tgl Lahir : Palembayan, 17 Februari 1956
NPM : 1510024425057
Program Studi : Teknik Industri
Tanggal Lulus : 2017
IPK : 3,01
Predikat Lulus : Sangat Memuaskan
Padang, 28 Februari 2017
Pemilik Perusahaan
(Ali Zamar)
LEMBARAN KONSULTASI
Judul Skripsi : Penentuan Waktu Baku Untuk
Menentukan Produktifitas
Karyawan di CV. A’TILYO
ANDALAS PRIMA
Dosen
Pembimbing
: 1. Tri Ernita, ST, MP
2. Ali Sutan Nst, ST, MM
Asal SMA : SMAN 2 Bukit Tinggi
Nama Orang Tua : Mawardi
Alamat / Tlp / Hp : Komp. Taruko Andesa Permai
Blok L/9, Tabiang Banda
Gadang, Nanggalo, Padang
(082170960009)
Email Sofni.aziria@yahoo.com
Nama : Sofni Aziria
NPM : 1510024425057
Program Study : Teknik Industri
Judul Sripsi : Penentuan Waktu Untuk Penentuan Produktifitas
Karyawan di Perusahaan tas CV. A’tilyo Andalas Prima
No Tanggal Catatan Paraf
1 27-5 2016 Pengusulan Judul
2 3-12-2016 1.Diskusi mengenai latar belakang masalah
2.Diskusi mengenai Identifikasi masalah
3.Diskusi mengenai batasan masalah
4.Diskusi mengenai Rumusan masalah
5.Diskusi mengenai Kerangka metodologi
6.Diskusi mengenai penulisan pada Bab I
3 10-12-2016 1.Perbaikan Latar belakang masalah
2.Perbaikan batasan masalah
3.Perbaikan Rumusan masalah
4.Perbaikan kerangka metodologi
4 17-12-2016 1.Perbaiki latar Belakang
1.Diskusi landasan teori
2.DiskusiKerangka monseptual
5 24-12-2016 1.Perbaikan landasan teori
2.Perbaikan Kerangka konseptual
3.Edit penulisan
6 27-12-2016 1. Diskusi mengenai jenis penelitian
2. Perbaiki penulisan
3.Penelitian satu jenis tas
28-12-2016 Acc Seminar Proposal
7 7-1-2017 1.Pertajam Latar Belakang
2.Perbaiki identifikasi masalah
8
14-1 2017 1. Diskusi perbaikan bab I , II,III
2. Diskusi perbaikan judul.
9 11-2-2017 1. Diskusi hasil pengolahan data waktu baku
2. Diskusi dasil perhitungan produktifitas
10 18-2-2017 1. Perbaikan pengolahan data
2. Perobahan pembahasan produktifitas
karyawan
18-2 2017 ACC SEMINAR HASIL
11 25-2-2017 1.Perbaikan latar Belakang
2.Perbaikan Penulisan
3. Sempurnakan Latar Belakang
4.Perbaiki kerangka Konseptual
12 28-2-2017 1.Cek lagi Pengolahan data
2.Perbaiki daftar tabel
3.Perbaiki penulisan bahasa asing
4.Sinkronkan kerangka Konseptual pada
proses dan output
5.Rapikan editan
1-3-2017 ACC Ujian Konprehensif
13 10-3-2017 1.Tambahkan Abstrak
2.Perbaiki penulisan
3. Lengkapi lampiran
4. Rapikan daftar isi dan daftar tabel
Pembimbing I
(Tri Ernita, ST.MP)
LEMBARAN KONSULTASI
Nama : Sofni Aziria
NPM : 1510024425057
Program Study : Teknik Industri
Judul Sripsi : Penentuan Waktu Untuk Penentuan Produktifitas
Karyawan di Perusahaan tas CV. A’tilyo Andalas Prima
No Tanggal Catatan Paraf
1 15-12-2016 1.Perbaikan Latar belakang masalah
2.Perbaikan batasan masalah
3.Perbaikan Rumusan masalah
4.Perbaikan kerangka metodologi
2 17-12-2016 1. Perbaiki latar Belakang
1.Diskusi landasan teori
2.DiskusiKerangka monseptual
3 24-12-2016 1.Perbaikan landasan teori
2.Perbaikan Kerangka konseptual
3 .Edit penulisan
28-12-2016 Acc Seminar Proposal
4 7-1-2017 1.Pertajam Latar Belakang
2.Perbaiki identifikasi masalah
5 11-2-2017 1. Diskusi hasil pengolahan data waktu baku
2. Diskusi dasil perhitungan produktifitas
6 18-2-2017 1. Perbaikan pengolahan data
2. Perobahan pembahasan produktifitas
karyawan
18-2 2017 ACC SEMINAR HASIL
7 25-2-2017 1. Perbaikan Penulisan
2. Sempurnakan Latar Belakang
3. Perbaiki kerangka Konseptual
1-3-2017 ACC Ujian Konprehensif
8 10-3-2017 1.Tambahkan Abstrak
2. Perbaiki penulisan
3. Lengkapi lampiran
4. Rapikan daftar isi dan daftar tabel
Pembimbing II
(Alisutan Nst, ST.MM)
top related