penentuan lokasi distribusi bantuan logistik bencana
Post on 04-May-2022
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENENTUAN LOKASI DISTRIBUSI BANTUAN LOGISTIK
BENCANA BANJIR DI KOTA SURAKARTA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE FUZZY-ELECTRE
Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Strata-1
pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Oleh:
Anggit Kartiko Murti
D 600 181 086
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENENTUAN LOKASI DISTRIBUSI BANTUAN LOGISTIK
BENCANA BANJIR DI KOTA SURAKARTA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE FUZZY-ELECTRE
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
Anggit Kartiko Murti
D 600 181 086
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Dosen Pembimbing,
Eko Setiawan, S.T., M.T., Ph.D
NIK. 888
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENENTUAN LOKASI DISTRIBUSI BANTUAN LOGISTIK
BENCANA BANJIR DI KOTA SURAKARTA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE FUZZY-ELECTRE
OLEH
ANGGIT KARTIKO MURTI
D600 181 086
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari, Sabtu, 16 Januari 2021
Dewan Penguji :
1. Eko Setiawan, S.T., M.T., Ph.D (………………………….)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Ir. Ahmad Kholid Alghofari, S.T., M.T. (………………………….)
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Dr. Ir. Indah Pratiwi, S.T., M.T., IPM (………………………….)
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan,
Ir. Sri Sunarjono, M.T., Ph.D., IPM
NIK. 682
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 20 Januari 2021
Penulis
ANGGIT KARTIKO MURTI
D 600 181 086
1
PENENTUAN LOKASI DISTRIBUSI BANTUAN LOGISTIK BENCANA BANJIR
DI KOTA SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY-
ELECTRE
Abstrak
Banjir merupakan bencana alam yang sudah sering terjadi di wilayah Kota Surakarta, data
Badan Pusat Statistik Surakarta mencatat setidaknya ada 13 kali kejadian banjir selama 5
tahun terakhir di Kota Surakarta. Para korban tentu memerlukan bantuan logistik, bantuan
yang datang dari donatur maupun pemerintah terkadang didistribusikan kurang merata.
Tujuan adanya penelitian ini yaitu menentukan kriteria yang dibutuhkan untuk memilih
lokasi distribusi bantuan dan menentukan alternatif yang dibutuhkan untuk memilih lokasi
terbaik, serta memilih lokasi terbaik untuk distribusi bantuan logistik bencana banjir.
Pengambilan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan wawancara kepada pihak
BPBD Surakarta yang berwenang tentang kebencanaan. Metode yang digunakan yaitu Fuzzy
Electre yang mana Fuzzy bertujuan untuk menangkap penilaian subjektif pengambil
keputusan terkait dengan kriteria agar perankingan lebih akurat. Sedangkan Electre
merupakan metode pengambilan keputusan multikriteria berdasarkan konsep outranking dan
menggunakan perbandingan berpasangan. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu lokasi aman dan dekat banjir, tempat yang lebih tinggi, kelurahan yang tidak terdampak
dan korban terbanyak. Sedangkan alternatif yang memungkinkan dipilih masing-masing 2
kelurahan dari 5 kecamatan di Kota Surakarta. Hasil dari penelitian ini yaitu diperoleh lokasi
terbaik untuk dijadikan pusat distribusi bantuan logistik bencana banjir yaitu Lapangan
Joyotakan, Serengan, dengan ini diharapkan mampu membantu BPBD Surakarta untuk
menentukan lokasi pusat distribusi bencana banjir di Kota Surakarta.
Kata Kunci : Pengambilan Keputusan, Penentuan Lokasi, Kriteria, Alternatif, Fuzzy
Electre
Abstract
Flooding is a natural disaster that has often occurred in the Surakarta City area, data from
the Surakarta Central Statistics Agency recorded that there were at least 13 floods during the
last 5 years in Surakarta. The victims of course need logistical assistance, assistance that
comes from donors and the government is sometimes distributed unevenly. The purpose of
this research is to determine the criteria needed to select the location of aid distribution and
determine the alternatives needed to select the best location, and to choose the best location
for the distribution of logistical aid for flood disasters. Data collection was carried out by
distributing questionnaires and interviews to the BPBD Surakarta authorized about disasters.
The method used is Fuzzy Electre, where Fuzzy aims to capture the subjective judgment of
decision makers related to the criteria so that the ranking is more accurate. Meanwhile,
Electre is a multi-criteria decision making method based on the concept of outranking and
using pairwise comparisons. The criteria used in this study were a asafe location nead floods,
a higher place, the sub-districts that were not affected and the most victims. Whereas the
possible alternatives were selected 2 ‘kelurahan’ from 5 sub-districts in Surakarta City
respectively. The results of this study are that the best location to be used as a distribution
center for flood disaster logistic assistance is Joyotakan, Serengan Field. This is expected to
be able to assist BPBD Surakarta to determine the location of the flood disaster distribution
center in Surakarta.
Keywords: Decision Making, Location Determination, Criteria, Alternatives, Fuzzy
Electre
2
1. PENDAHULUAN
Kota Surakarta sangat istimewa karena menjadi pusat sungai terpanjang di Pulau Jawa yang
dinamakan Sungai Bengawan Solo (Tjahjono 2008). Daerah di Kota Surakarta masih banyak
yang terkena banjir ketika musim penghujan, yang mana atas kejadian ini tentunya sangat
merugikan masyarakat (Nursanty 2020). Terdapat beberapa kelurahan yang sangat sering
mengalami banjir bahkan hampir di setiap musim penghujan (BPS Surakarta 2020). Data
jumlah kelurahan dalam beberapa kecamatan yang mengalami bencana alam banjir 10 tahun
terakhir dapat dilihat pada Tabel 1 (BPS Surakarta, 2020).
Tabel 1. Jumlah Kelurahan yang Mengalami Bencana Alam Banjir Menurut Kecamatan di
Kota Surakarta
No Kecamatan Banjir
2011 2014 2018
1 Laweyan 4 1 2
2 Serengan 3 1 2
3 Pasar Kliwon 3 2 2
4 Jebres 3 3 4
5 Banjarsari 2 0 3
Jumlah 15 7 13
(Sumber : BPS Kota Surakarta)
Menurut data (BPS Surakarta 2020), terdapat daerah kecamatan-kecamatan yang rawan
terkena banjir. Peta lokasi rawan banjir dapat dilihat pada Gambar 1, serta peta lokasi
terdampak banjir dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 1. Peta Rawan Banjir Kota Surakarta
(Sumber : BPBD Kota Surakarta)
3
Gambar 2. Peta Lokasi Terdampak Banjir Kota Surakarta
(Sumber : BPBD Kota Surakarta)
Kondisi darurat bencana banjir yang dialami masyarakat tentu sangat membutuhkan
bantuan dan perhatian lebih dari pemerintah, organisasi masyarakat, ataupun donatur
(Taryati dkk, 2012). Peraturan perundang-undangan juga telah mengatur tentang
penanggulangan bencana yaitu tertuang dalam UU RI No. 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana dan Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Pemerintah dapat membuat posko yang dapat
dijadikan sebagai komando, koordinasi, pusat operasi oleh para relawan disaat adanya
penanggulangan bencana banjir (Taryati dkk, 2012). Bantuan yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat adalah kebutuhan pokok seperti bahan pangan, perlengkapan mandi,
perlengkapan tidur dan sebagainya (Khambali, 2017).
Penelitian ini menggunakan Fuzzy Electre (Elimination Et Choix Traduisant la
Realite) yang mana metode ini digunakan untuk pengambilan keputusan multikriteria. Fuzzy
sendiri artinya logika kabur atau ketidakjelasan (Komsiyah dkk, 2019). Sedangkan Electre
atau dengan kata lain Elimination and Choice Translation Reality ini berasal dari Eropa sejak
sekitar tahun 1960-an (Sinambela dkk, 2019) (Gao dkk, 2018). Penilaian dan perankingan
atau outranking digunakan dalam metode ini melalui perbandingan berpasangan (Putri
2011). Fuzzy Electre adalah suatu metode pengambilan keputusan multi kriteria fuzzy untuk
menyelesaikan ambiguitas konsep yang terkait dengan pengambilan keputusan (Komsiyah
dkk, 2019)
Pengisian gap pada penelitian, menunjukkan belum adanya penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan penentuan lokasi distribusi bantuan logistik korban bencana banjir
menggunakan pedekatan Fuzzy Electre. Oleh karena itu, penelitian ini dapat dijadikan
4
masukan baik bagi BPBD Surakarta sehingga lokasi distribusi bantuan logistik dapat
ditentukan dengan tepat.
2. METODE
Penelitian dilakukan dengan observasi dan pengambilan data dilakukan dengan cara
wawancara dan penyebaran kuesioer kepada pihak yang berkompeten yaitu Kepala Bagian
Kepegawaian dan Penyuluh Bencana BPBD Kota Surakarta. Observasi dilakukan dengan
maksud untuk mengetahui alternatif lokasi-lokasi mana saja yang memungkinkan untuk
dapat dijadikan pusat distribusi bantuan logistik bencana banjir. Sedangkan wawancara
dilakukan untuk mengetahui alternatif-alternatif dan kriteria, serta kuesioner dimaksudkan
untuk memperoleh data berupa pembobotan kriteria dan kecocokan antar alternatif dengan
kriteria yang telah ditentukan. Bentuk kuesioner dapat dilihat pada lampiran 1. Tahap
selanjutnya yaitu pengolahan data dengan menggunakan metode Fuzzy Electre. Langkah-
langkah metode Fuzzy Electre yaitu sebagai berikut (Pan dkk, 2018).
2.1 Menentukan Nilai Fuzzy
Nilai fuzzy didapatkan dari derajat keanggotaan dengan memakai fungsi triangular yang
menunjukkan tiga nilai yang dominan pada setiap variabel dengan skala 1 sampai 9 (Hatami
dkk, 2013). Tingkat kepentingan pada kriteria dapat ditentukan oleh pengambil keputusan
dengan cara melihat variabel-variabel yang telah diperoleh sebelumnya (Ibnu dkk, 2020).
Proses ini kemudian menghasilkan nilai TFNs yang selanjutnya dihitung nilai defuzzifikasi
dan bobot ternormalisasi untuk setiap kriteria (Wu 2019).
d(Wj) = 1
3(𝑎𝑗 + 𝑏𝑗 + 𝑐𝑗), 𝑗 = 1,2, … , 𝑛. (1)
Wj = 𝑑(𝑊𝑗)
∑ 𝑑(𝑊𝑗)𝑛𝑗=2
, j = 1,2, …, n. (2)
Nilai defuzzikan dari fuzzy value bobot kepentingan dinotasikan dengan d(Wj) dan bobot
ternormalisasi (Wj) didapatkan dari normalisasi nilai defuzzikan (Adeel dkk, 2019). Nilai-
nilai inilah yang nantinya dipergunakan untuk bobot kriteria pada matriks keputusan dari
pengambil keputusan (Pinem 2017).
2.2 Perhitungan Electre
1. Membentuk perbandingan berpasangan setiap alternatif di setiap kriteria
Nilai harus mengalami normalisasi ke dalam skala yang dapat dibandingkan (r ij), hasil
perbandingan berpasangan ini dimasukkan ke dalam bentuk matriks (Liao dkk, 2018):
rij = 𝑋𝑖𝑗
√∑ 𝑥𝑖𝑗2𝑛
𝑖=1
(3)
dengan i = 1,2,3,…, m; dan j = 1,2,3,…, n.
5
2. Melakukan perhitungan bobot pada setiap kriteria
Bobot (W) dikalikan dengan matriks perbandingan berpasangan dah hasilnya
membentuk matriks V (Satria dkk, 2010).
Vij = Wj . Xij (4)
W = (W1, W2, … ,Wn) dengan ∑ 𝑤𝑗 = 1𝑛𝑗=1 (5)
3. Menentukan Concordance Set dan Disconcordance Set
Suatu alternatif dikatakan concordance jika (Shumaiza dkk, 2019):
Cij = {𝑘|𝑥𝑖𝑘 ≥ 𝑥𝑗𝑘}, untuk k = 1,2,3, … , n (6)
Keterangan :
Cij adalah Concordance Set dari pasangan alternatif i dan j dan Xik adalah Nilai
performansi alternatif i pada kriteria ke-k
Sebaliknya, berlawanan dengan set ini adalah disconcordance, yang mana apabila:
Dij = {𝑘|𝑥𝑖𝑘 < 𝑥𝑗𝑘}, untuk k = 1,2,3, … , n (7)
Dij adalah Disoncordance Set dari pasangan alternatif a1 dan a2 dan Xik adalah Nilai
performansi alternatif i pada kriteria ke-k
4. Menentukan Indeks Concordance Set dan Disconcordance Set
a. Indeks Concordance
Cij = ∑ wk W𝑘𝜀Cij (8)
Keterangan:
Cij adalah Indeks concordance untuk pasangan ai dan aj, Wk adalah Bobot kriteria k dan
W adalah jumlah bobot total. Hasil dari indeks concordance dibentuk dalam matriks
concordance (C), yang mana berisi elemen-elemen dari concordance indeks (Qu dkk,
2020).
b. Indeks Disconcordance
Hasil dari indeks disconcordance dibentuk dalam matriks disconcordance (C), yang
mana berisi elemen-elemen dari disconcordance indeks.
Dij = max{|Vjk − Vik|} 𝑗𝜀Dij
max{|Vjk − Vik|} 𝑣𝑗 (9)
Keterangan:
Dij adalah indeks Disconcordance untuk pasangan ai dan aj, dan Xik adalah nilai
performansi alternatif i pada kriteria ke-k
5. Menentukan Matriks Dominan Concordance dan Dominan Disconcordance
a. Matriks Dominan Concordance
Fij = 1 jika Cij ≥ c (10)
6
Fij = 0 jika Cij < c (11)
Keterangan:
Fij adalah nilai matriks dominan concordance, Cij adalahIndeks concordance untuk
pasangan ai dan aj, dan c adalah nilai threshold concordance.
Dimana nilai threshold c (Liang dkk, 2018) :
C = ∑ ∑ Cijm
j=1mi=1
m (m−1) (12)
b. Matriks Dominan Disconcordance
Gij = 1 jika Dij ≥ d (13)
Gij = 0 jika Dij < d (14)
Keterangan (Sari dkk, 2019):
Gij = Nilai matriks dominan disconcordance untuk pasangan ai dan aj
Dij = Indeks disconcordance untuk pasangan ai dan aj
d = Nilai threshold disconcordance
Dimana nilai threshold d :
D = ∑ ∑ Dijm
j=1mi=1
m (m−1) (15)
6. Menentukan Matriks Dominan Agregat
Dapat dihitung dengan rumus (Mohamadghasemi dkk, 2020):
eij = Fij × Gij (16)
Keterangan:
eij = Nilai matriks dominan agregat untuk pasangan ai dan aj
Fij = Nilai matriks dominan concordance untuk pasangan ai dan aj
Gij = Nilai matriks dominan disconcordance untuk pasangan ai dan aj
7. Menjumlahkan baris dalam Matriks Dominan Agregat
(Liao dkk, 2019) Mengatakan disini, terdapat urutan pilihan dari setiap alternatif, yaitu
bila eij = 1 maka alternatif ai merupakan pilihan yang lebih baik daripada aj. Nilai akhir
diperoleh dengan cara melakukan penjumlahan baris dalam matriks dominan agregat yang
mempunyai eij = 1. Dengan begitu maka alternatif yang paling baik yaitu yang paling
mendominasi alternatif lainnya.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang diperoleh dari kuesioner pembobotan dan kecocokan diolah dengan
menggunakan metode Fuzzy Electre. Alternatif yang telah ditentukan diberi kode untuk
memudahkan, kode dapat dilihat pada Tabel 2. Sedangkan hasil kuesioner kecocokan antara
7
alternatif dengan kriteria dapat dilihat pada Tabel 3. Hasil kuesioner pembobotan kriteria
dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 2. Kode Alternatif Titik Lokasi yang dapat Dipilih untuk dijadikan Pusat Distribusi
Bantuan Logistik Bencana Banjir
No. Alternatif Kode
1 Lapangan Joyotakan, Serengan A1
2 Balai Kelurahan Joyotakan, Serengan A2
3 Lapangan Pucangsawit, Jebres A3
4 Balai Kelurahan Pucangsawit, Jebres A4
5 Rumah Ketua RW 11 Pucangsawit, Jebres A5
6 Lapangan Pajang, Laweyan A6
7 Balai Kelurahan Pajang, Laweyan A7
8 Rumah Ketua RW 11 Pajang, Laweyan A8
9 Balai Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon A9
10 Balai Kelurahan Kadipiro, Banjarsari A10
11 Lapangan Serengan, Serengan A11
12 Balai Kelurahan Serengan, Serengan A12
13 Balai Kelurahan Mojosongo, Jebres A13
14 Balai Kelurahan Laweyan, Laweyan A14
15 Balai Kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon A15
16 Balai Kelurahan Banyuanyar, Banjarsari A16
Tabel 3. Hasil Kuesioner Kecocokan Antara Alternatif dengan Kriteria
No. Alternatif
Kriteria
Lokasi aman dan
dekat dengan lokasi
banjir
Tempat yang
Lebih Tinggi
Kelurahan yang
Tidak Terdampak
Korban
Terbanyak
1 Kelurahan Joyontakan Kecamatan Serengan
Lapangan 3,4,5 3,4,5 1,1,2 2,3,4
Balai Kelurahan 3,4,5 3,4,5 1,2,3 2,3,4
2 Kelurahan Pucangsawit Kecamatan Jebres
Lapangan 4,5,5 1,2,3 1,1,2 1,2,3
Balai Kelurahan 4,5,5 1,1,2 1,2,3 1,2,3
Rumah Ketua RW 4,5,5 1,1,2 1,1,2 1,2,3
3 Kelurahan Pajang Kecamatan Laweyan
Lapangan 3,4,5 3,4,5 1,1,2 1,1,2
Balai Kelurahan 3,4,5 4,5,5 1,2,3 1,1,2
Rumah Ketua RW 3,4,5 3,4,5 1,1,2 1,1,2
4 Kelurahan Semanggi Kecamatan Pasar Kliwon
Balai Kelurahan 1,2,3 1,1,2 1,2,3 4,5,5
5 Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari
Balai Kelurahan 1,1,2 1,1,2 1,1,2 1,1,2
6 Kelurahan Serengan Kecamatan Serengan
Lapangan 1,1,2 1,1,2 1,1,2 1,1,2
8
No. Alternatif
Kriteria
Lokasi aman dan
dekat dengan lokasi
banjir
Tempat yang
Lebih Tinggi
Kelurahan yang
Tidak Terdampak
Korban
Terbanyak
Balai Kelurahan 1,1,2 1,1,2 1,1,2 1,1,2
7 Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres
Balai Kelurahan 1,1,2 1,1,2 1,1,2 1,1,2
8 Kelurahan Laweyan Kecamatan Laweyan
Balai Kelurahan 1,1,2 1,1,2 1,1,2 1,1,2
9 Kelurahan Sangkrah Kecamatan Pasar Kliwon
Balai Kelurahan 1,1,2 1,1,2 1,1,2 1,1,2
10 Kelurahan Banyuanyar Kecamatan Banjarsari
Balai Kelurahan 1,1,2 1,1,2 1,1,2 1,1,2
Tabel 4. Hasil Kuesioner Pembobotan Setiap Kriteria
Kriteria Nilai pembobotan
Jumlah dibagi 3 Persen Bawah Tengah Atas
Aman dan dekat banjir 4 5 5 4.667 29,8%
Tempat yang lebih tinggi 3 4 5 4 25,5%
Kelurahan tidak terdampak 2 3 4 3 19,1%
Korban terbanyak 3 4 5 4 25,5%
Jumlah 15.667 100%
Langkah-langkah perhitungan menggunakan metode Fuzzy Electre:
a. Menentukan nilai Fuzzy
Hasil perhitungan bobot ternormalisasi Fuzzy dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Hasil Perhitungan Fuzzy
No. Alternatif
Kriteria
Aman dan dekat
banjir
Tempat yang lebih
tinggi
Kelurahan tidak
terdampak
Korban
terbanyak
1 A1 0.0882 0.1111 0.0556 0.1000
2 A2 0.0882 0.1111 0.0833 0.1000
3 A3 0.1029 0.0556 0.0556 0.0667
4 A4 0.1029 0.0370 0.0833 0.0667
5 A5 0.1029 0.0370 0.0556 0.0667
6 A6 0.0882 0.1111 0.0556 0.0444
7 A7 0.0882 0.1296 0.0833 0.0444
8 A8 0.0882 0.1111 0.0556 0.0444
9 A9 0.0441 0.0370 0.0833 0.1556
10 A10 0.0294 0.0370 0.0556 0.0444
11 A11 0.0294 0.0370 0.0556 0.0444
12 A12 0.0294 0.0370 0.0556 0.0444
13 A13 0.0294 0.0370 0.0556 0.0444
9
No. Alternatif
Kriteria
Aman dan dekat
banjir
Tempat yang lebih
tinggi
Kelurahan tidak
terdampak
Korban
terbanyak
14 A14 0.0294 0.0370 0.0556 0.0444
15 A15 0.0294 0.0370 0.0556 0.0444
16 A16 0.0294 0.0370 0.0556 0.0444
b. Perhitungan Electre
1. Normalisasi matriks, hasil normalisasi matriks dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Hasil Normalisasi Matriks
No Alternatif
Kriteria
Aman dan dekat
banjir
Tempat yang lebih
tinggi
Kelurahan tidak
terdampak
Korban
terbanyak
1 A1 0.0279 0.0432 0.0124 0.0364
2 A2 0.0279 0.0432 0.0280 0.0364
3 A3 0.0380 0.0108 0.0124 0.0162
4 A4 0.0380 0.0048 0.0280 0.0162
5 A5 0.0380 0.0048 0.0124 0.0162
6 A6 0.0279 0.0432 0.0124 0.0072
7 A7 0.0279 0.0588 0.0280 0.0072
8 A8 0.0279 0.0432 0.0124 0.0072
9 A9 0.0070 0.0048 0.0280 0.0882
10 A10 0.0031 0.0048 0.0124 0.0072
11 A11 0.0031 0.0048 0.0124 0.0072
12 A12 0.0031 0.0048 0.0124 0.0072
13 A13 0.0031 0.0048 0.0124 0.0072
14 A14 0.0031 0.0048 0.0124 0.0072
15 A15 0.0031 0.0048 0.0124 0.0072
16 A16 0.0031 0.0048 0.0124 0.0072
2. Melakukan perhitungan bobot pada setiap kriteria
Hasil perhitungan bobot pada setiap kriteria dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasil Perhitungan Bobot pada Setiap Kriteria
Alternatif
Kriteria
Aman dan dekat
banjir
Tempat yang lebih
tinggi
Kelurahan tidak
terdampak
Korban
terbanyak
A1 0.0083 0.0110 0.0024 0.0093
A2 0.0083 0.0110 0.0053 0.0093
A3 0.0113 0.0028 0.0024 0.0041
A4 0.0113 0.0012 0.0053 0.0041
A5 0.0113 0.0012 0.0024 0.0041
A6 0.0083 0.0110 0.0024 0.0018
A7 0.0083 0.0150 0.0053 0.0018
A8 0.0083 0.0110 0.0024 0.0018
A9 0.0021 0.0012 0.0053 0.0225
10
Alternatif
Kriteria
Aman dan dekat
banjir
Tempat yang lebih
tinggi
Kelurahan tidak
terdampak
Korban
terbanyak
A10 0.0009 0.0012 0.0024 0.0018
A11 0.0009 0.0012 0.0024 0.0018
A12 0.0009 0.0012 0.0024 0.0018
A13 0.0009 0.0012 0.0024 0.0018
A14 0.0009 0.0012 0.0024 0.0018
A15 0.0009 0.0012 0.0024 0.0018
A16 0.0009 0.0012 0.0024 0.0018
3. Menentukan Concordance Set dan Disconcordance Set
Suatu alternatif dikatakan concordance jika :
Cij = {𝑘|𝑥𝑖𝑘 ≥ 𝑥𝑗𝑘}, untuk k = 1,2,3, … , n (17)
Keterangan :
Cij = Concordance Set dari pasangan alternatif i dan j
Xik = Nilai performansi alternatif i pada kriteria ke-k
Sebaliknya, berlawanan dengan set ini adalah disconcordance, yang mana apabila:
Dij = {𝑘|𝑥𝑖𝑘 < 𝑥𝑗𝑘}, untuk k = 1,2,3, … , n (18)
Dij = Disoncordance Set dari pasangan alternatif a1 dan a2
Xik = Nilai performansi alternatif i pada kriteria ke-k
4. Menentukan Indeks Concordance Set dan Disconcordance Set
a. Indeks Concordance, perhitungan indeks concordance dapat dilihat pada Tabel 8.
b. Indeks Disconcordance Set, perhitungan indeks disconcordance dapat dilihat pada Tabel
9.
5. Menentukan Matriks Dominan Concordance dan Dominan Disconcordance
a. Matriks Dominan Concordance, perhitungan dominan concordance set menggunakan
komponen C BAR atau threshold concordance, dari perhitungan diketahui C BAR nya
yaitu 0,705. Sedangkan hasil perhitungan dominan concordance dapat dilihat pada Tabel
10.
b. Matriks Dominan Disconcordance,perhitungan dominan concordance set menggunakan
komponen D BAR atau threshold disconcordance, dari perhitungan diketahui D BAR
nya yaitu 0,478. Sedangkan hasil perhitungan dominan disconcordance dapat dilihat
pada Tabel 11.
6. Menentukan Matriks Dominan Agregat
Dominan agregat merupakan hasil perkalian matriks concordance set dan disconcordance
set, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 12.
11
7. Menjumlahkan baris dalam Matriks Dominan Agregat
Baris matriks dominan agregat dijumlahkan, kemudian akan diperoleh hasil yang dapat
dilihat pada Tabel 13.
12
Tabel 8. Indeks Concordance
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16
A1 0 0.808 0.702 0.51 0.702 1 0.553 1 0.553 1 1 1 1 1 1 1
A2 1 0 0.702 0.702 0.702 1 0.745 1 0.745 1 1 1 1 1 1 1
A3 0.49 0.298 0 0.808 1 0.745 0.553 0.745 0.553 1 1 1 1 1 1 1
A4 0.49 0.49 0.745 0 1 0.745 0.745 0.745 0.745 1 1 1 1 1 1 1
A5 0.49 0.298 0.745 0.808 0 0.745 0.553 0.745 0.553 1 1 1 1 1 1 1
A6 0.745 0.553 0.447 0.255 0.447 0 0.553 1 0.553 1 1 1 1 1 1 1
A7 0.745 0.745 0.447 0.447 0.447 1 0 1 0.745 1 1 1 1 1 1 1
A8 0.745 0.553 0.447 0.255 0.447 1 0.553 0 0.553 1 1 1 1 1 1 1
A9 0.447 0.447 0.255 0.702 0.702 0.447 0.447 0.447 0 1 1 1 1 1 1 1
A10 0.192 0 0.192 0.255 0.447 0.447 0.255 0.447 0.255 0 1 1 1 1 1 1
A11 0.192 0 0.192 0.255 0.447 0.447 0.255 0.447 0.255 1 0 1 1 1 1 1
A12 0.192 0 0.192 0.255 0.447 0.447 0.255 0.447 0.255 1 1 0 1 1 1 1
A13 0.192 0 0.192 0.255 0.447 0.447 0.255 0.447 0.255 1 1 1 0 1 1 1
A14 0.192 0 0.192 0.255 0.447 0.447 0.255 0.447 0.255 1 1 1 1 0 1 1
A15 0.192 0 0.192 0.255 0.447 0.447 0.255 0.447 0.255 1 1 1 1 1 0 1
A16 0.192 0 0.192 0.255 0.447 0.447 0.255 0.447 0.255 1 1 1 1 1 1 0
Jumlah 6.496 4.192 5.834 6.272 8.576 9.811 6.487 9.811 6.785 15 15 15 15 15 15 15
13
Tabel 9. Indeks Disconcordance Set
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16
A1 0 1 0.375 0.3 0.306 0 0.533 0 1 0 0.755 0.755 0.755 0.755 0.755 0.755
A2 0 0 0.361 0.306 0.306 0 0.533 0 1 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306 0.306
A3 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
A4 1 1 0.5 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
A5 1 1 1 1 0 1 1 1 0.326 0 0 0 0 0 0 0
A6 1 1 0.361 0.306 0.306 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
A7 1 1 0.246 0.217 0.217 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
A8 1 1 0.361 0.306 0.306 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
A9 0.742 0.742 0.5 0.5 0.5 0.476 0.670 0.476 0 0 0 0 0 0 0 0
A10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
A11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
A12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
A13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
A14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
A15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
A16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 13.742 14.742 10.705 10.936 8.942 10.476 13.737 10.476 14.326 0.306 1.061 1.061 1.061 1.061 1.061 1.061
14
Tabel 10. Matriks Dominan Concordance
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16
A1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
A2 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
A3 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
A4 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
A5 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
A6 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
A7 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
A8 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
A9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
A10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
A11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1
A12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1
A13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1
A14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1
A15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1
A16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0
15
Tabel 11. Matriks Dominan Disconcordance
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16
A1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
A2 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
A3 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
A4 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
A5 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
A6 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
A7 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
A8 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
A9 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
A10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
A11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
A12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
A13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
A14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
A15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
A16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
16
Tabel 12. Matriks Dominan Agregat
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16
A1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
A2 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
A3 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
A4 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
A5 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
A6 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
A7 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
A8 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
A9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
A10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
A11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
A12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
A13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
A14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
A15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
A16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17
Tabel 13. Hasil Penjumlahan Baris dalam Matriks Dominan Agregat
Alternatif Jumlah Baris dalam Matriks Dominan Agregat
A1 7
A2 2
A3 3
A4 5
A5 4
A6 1
A7 3
A8 1
A9 0
A10 0
A11 0
A12 0
A13 0
A14 0
A15 0
A16 0
Setelah diperoleh hasil ini, maka dibuat perankingan seperti pada Tabel 14.
Tabel 14. Perankingan Alternatif
No Hasil Kode Ranking
1 Lapangan Joyotakan, Serengan A1 1
2 Balai Kelurahan Pucangsawit, Jebres A4 2
3 Rumah Ketua RW 11 Pucangsawit, Jebres A5 3
4 Lapangan Pucangsawit, Jebres A3 4
5 Balai Kelurahan Pajang, Laweyan A7 4
6 Balai Kelurahan Joyotakan, Serengan A2 5
7 Lapangan Pajang, Laweyan A6 6
8 Rumah Ketua RW 11 Pajang, Laweyan A8 6
9 Balai Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon A9 7
10 Balai Kelurahan Kadipiro, Banjarsari A10 7
11 Lapangan Serengan, Serengan A11 7
12 Balai Kelurahan Serengan, Serengan A12 7
13 Balai Kelurahan Mojosongo, Jebres A13 7
14 Balai Kelurahan Laweyan, Laweyan A14 7
15 Balai Kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon A15 7
16 Balai Kelurahan Banyuanyar, Banjarsari A16 7
Pengambilan keputusan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pemilihan
pilihan yang terbaik diantara alternatif-alternatif yang telah ada (Marimin dkk, 2013). Logika
fuzzy adalah suatu metode melakukan perhitungan dengan melibatkan alphabet sebagai
variabelnya. Jadi, dengan kata lain, disini tidak menggunakan angka tetapi menggunakan
kata-kata. Fuzzy dapat diartikan pula sebagai pengkonversian bahasa manusia sehingga
18
mesin dan manusia dapat memahami maksudnya (Shumaiza dkk, 2019). Elimination Et
Choix Traduisant la Realite (ELECTRE) merupakan suatu metode pengambilan keputusan
dengan didasarkan konsep perankingan dengan melakukan perbandingan berpasangan
terhadap alternatif kepada alternatif yang lain pada kriteria yang sesuai(Akram dkk, 2020)
(Baki 2016).
Menurut (Pinem 2017), keputusan merupakan hasil dari proses memilih pilihan yang
terbaik diantara alternatif-alternatif yang tersedia. Berdasarkan perhitungan Fuzzy Electre
yang telah dilakukan diperoleh hasil peringkat pertama yaitu Lapangan Joyotakan, Serengan,
peringkat kedua Balai Kelurahan Pucangsawit, Jebres serta peringkat ketiga Rumah Ketua
RW 11 Pucangsawit, Jebres dan seterusnya. Ranking tertinggi adalah alternatif yang paling
cocok untuk dijadikan lokasi distribusi bantuan logistik bencana banjir, dengan
mempertimbangkan berbagai kriteria dan perhitungan Fuzzy Electre. Sedangkan alternatif
yang rankingnya terendah merupakan lokasi yang tidak cocok untuk dijadikan lokasi
distribusi bantuan logistik bencana banjir. Jadi, lokasi yang paling cocok untuk dijadikan
pusat distribusi bantuan logistik bencana banjir di Kota Surakarta adalah Lapangan
Joyotakan, Serengan.
Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh (Prihandito 2017) yang menentukan
keputusan dalam pembelian laptop, yang mana setelah diperoleh pilihan terbaik dilanjutkan
dengan pembuatan software yang dapat dijadikan sarana untuk menentukan keputusan
pembelian laptop dikemudian hari (Hatami-Marbini dkk, 2013) pernah menggunakan Fuzzy
Electre sebagai metode untuk penilaian keselamatan dan kesehatan di fasilitas daur ulang
limbah berbahaya, yang mana dalam metode ini dikaitkan dengan metode lain yaitu
Hazardous Waste Recycling untuk upaya solusinya. (Pinem 2017) menggunakan metode
Fuzzy Electre untuk menentukan prioritas daerah terdampak bencana alam dan metode
ECLAC untuk menghitung kerusakan akibat bencana alam.
4. PENUTUP
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penentuan lokasi
distribusi bantuan logistik bencana banjir di Wilayah Kota Surakarta dengan menggunakan
metode Fuzzy Electre dapat memberikan sebuah rekomendasi lokasi terbaik untuk distribusi
bantuan logistik bencana banjir. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini ada 4 yaitu
lokasi aman dan dekat dengan banjir, tempat yang lebih tinggi, kelurahan yang tidak
terdampak dan korban terbanyak. Hasil yang diberikan yaitu berupa perankingan alternatif-
alternatif yang telah ditentukan, yang mana ranking tertinggi adalah lokasi yang terbaik
19
untuk dijadikan pusat distribusi bantuan logistik bencana banjir, lokasi ini yaitu Lapangan
Joyotakan, Serengan Surakarta.
PERSANTUNAN
Ucapan terimakasih ditunjukkan kepada Bapak Eko Setiawan, S.T., M.T., Ph.D selaku
Dosen Pembimbing Tugas Akhir, Bapak Ir. Ahmad Kholid Alghofari, S.T., M.T.selaku
Dosen Penguji 1 dan Ibu Dr. Ir. Indah Pratiwi, S.T., M.T., IPM selaku Dosen Penguji 2,
selain itu juga kepada BPBD Kota Surakarta dan BPS Surakarta yang telah banyak
memberikan bantuan dalam penyelesaian penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Adeel, Arooj, Muhammad Akram, Imran Ahmed, and Kashif Nazar. 2019. “Novel M-Polar
Fuzzy Linguistic ELECTRE-I Method for Group Decision-Making.” Symmetry
11(4):1–26. doi: 10.3390/sym11040471.
Akram, Muhammad, Farwa Ilyas, and Harish Garg. 2020. “Multi-Criteria Group Decision
Making Based on ELECTRE I Method in Pythagorean Fuzzy Information.” Soft
Computing 24(5):3425–53. doi: 10.1007/s00500-019-04105-0.
Baki, Rahmi. 2016. “The Journal of Macro Trends in Applied Science PERSONNEL
SELECTION THROUGH FUZZY ELECTRE I.” 4(1):38–54.
BPS Surakarta. 2020. Kota Surakarta Dalam Angka 2020. Surakarta: BPS Surakarta.
Gao, Tielin, Sanggyun Na, Xiaohan Dang, and Yongli Zhang. 2018. “Study of the
Competitiveness of Quanzhou Port on the Belt and Road in China Based on a Fuzzy-
AHP and ELECTRE III Model.” Sustainability (Switzerland) 10(4). doi:
10.3390/su10041253.
Hatami-Marbini, Adel, Madjid Tavana, Masoumeh Moradi, and Fatemeh Kangi. 2013. “A
Fuzzy Group Electre Method for Safety and Health Assessment in Hazardous Waste
Recycling Facilities.” Safety Science 51(1):414–26. doi: 10.1016/j.ssci.2012.08.015.
Ibnu, Mochamad, Rivaldi Siregar, and Sri Eniyati. 2020. “Sistem Pendukung Keputusan
Pemberian Beasiswa Dengan Metode Fuzzy Electre ( Studi Kasus Smp Mataram ).”
978–79.
Komsiyah, Siti, Rini Wongso, and Syali Widia Pratiwi. 2019. “Applications of the Fuzzy
ELECTRE Method for Decision Support Systems of Cement Vendor Selection.”
Procedia Computer Science 157:479–88. doi: 10.1016/j.procs.2019.09.003.
Liang, Wei Zhang, Guo Yan Zhao, and Sui Zhi Luo. 2018. “An Integrated EDAS-ELECTRE
Method with Picture Fuzzy Information for Cleaner Production Evaluation in Gold
Mines.” IEEE Access 6:65747–59. doi: 10.1109/ACCESS.2018.2878747.
20
Liao, Huchang C., Luanyi Y. Yang, and Zeshui S. Xu. 2018. “Two New Approaches Based
on ELECTRE II to Solve the Multiple Criteria Decision Making Problems with
Hesitant Fuzzy Linguistic Term Sets.” Applied Soft Computing Journal 63:223–34. doi:
10.1016/j.asoc.2017.11.049.
Liao, Huchang, Lisheng Jiang, Benjamin Lev, and Hamido Fujita. 2019. “Novel Operations
of PLTSs Based on the Disparity Degrees of Linguistic Terms and Their Use in
Designing the Probabilistic Linguistic ELECTRE III Method.” Applied Soft Computing
Journal 80:450–64. doi: 10.1016/j.asoc.2019.04.018.
Marimin, Taufik Djatna, Syarif Hidayat, Suharjito, Ditdit N Utama, Sri Martini, Retno
Astuti. 2013. Teknik Dan Analisis Pengambilan Keputusan Fuzzy Dalam Manajemen
Rantai Pasok. Bogor: IPB Press.
Mohamadghasemi, A., A. Hadi-Vencheh, F. Hosseinzadeh Lotfi, and M. Khalilzadeh. 2020.
“An Integrated Group FWA-ELECTRE III Approach Based on Interval Type-2 Fuzzy
Sets for Solving the MCDM Problems Using Limit Distance Mean.” Complex &
Intelligent Systems 6(2):355–89. doi: 10.1007/s40747-020-00130-x.
Nursanty, Eko. 2020. Kemampuan Bersaing Kawasan Warisan Kota Surakarta : Studi
Tentang Otoritas Kota. Surakarta: Yayasan Kita Menulis.
Pan, Ling, Peijia Ren, and Zeshui Xu. 2018. “Therapeutic Schedule Evaluation for Brain-
Metastasized Non-Small Cell Lung Cancer with a Probabilistic Linguistic ELECTRE
II Method.” International Journal of Environmental Research and Public Health 15(9).
doi: 10.3390/ijerph15091799.
Pinem, Agusta Praba Ristadi. 2017. “Implementasi Fuzzy ELECTRE Untuk Penilaian
Kerusakan Akibat Bencana Alam.” Jurnal Sistem Informasi Bisnis 7(2):81. doi:
10.21456/vol7iss2pp81-87.
Prihandito, Dwi Putra. 2017. “Sistem Pendukung Keputusan Pembelian Laptop
Menggunakan Fuzzy ELECTRE.” Skripsi Universitas Sanata Dharmaa Dharma 4:9–
15.
Putri, Megi Nurdayani. 2011. “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi
Pembangunan Bengkel Alsintan (Alat Dan Mesin Pertanian) Menggunakan Metode
Electre (Elimination et Choix Traduisant La Realite).” Tugas Akhir Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru.
Qu, Guohua, Zhijie Zhang, Weihua Qu, and Zeshui Xu. 2020. “Green Supplier Selection
Based on Green Practices Evaluated Using Fuzzy Approaches of TOPSIS and
ELECTRE with a Case Study in a Chinese Internet Company.” International Journal
21
of Environmental Research and Public Health 17(9). doi: 10.3390/ijerph17093268.
Sari, Desi Ratna, Nurul Rofiqo, Dedy Hartama, Agus Perdana Windarto, and Anjar Wanto.
2019. “Analysis of the Factors Causing Lazy Students to Study Using the ELECTRE II
Algorithm.” Journal of Physics: Conference Series 1255(1). doi: 10.1088/1742-
6596/1255/1/012007.
Satria, Beni, Abdi Santoso, Mery Sri Wahyuni, Haikal Nando Winata, Selly Annisa,
Zulkarnain Lubis, and Abdullah Muhazzir. 2010. “Penerapan Metode Electre Sebagai
Sistem Pendukung Keputusan Dalam Penerimaan Beasiswa.” 3814:1–6.
Shumaiza, Muhammad Akram, and Ahmad N. Al-Kenani. 2019. “Multiple-Attribute
Decision Making ELECTRE II Method under Bipolar Fuzzy Model.” Algorithms
12(11):1–24. doi: 10.3390/a12110226.
Sinambela, Mona Debora, Handrizal Handrizal, and Irawan Irawan. 2019. “Penerapan
Metode Multi Attribute Utility Theory Pada Peserta Didik Penerimaan Bantuan
Operasional Penyelenggara (BOP) Pendidikan Anak Usia Dini.” Prosiding Seminar
Nasional Riset Information Science (SENARIS) 1(September):564. doi:
10.30645/senaris.v1i0.63.
Taryati, Emiliana Sadilah, Ambar Adrianto, Sumarno. 2012. Pemahaman Masyarakat
Terhadap Daerah Rawan Ekologi Di Kabupaten Sragen Dan Kabupaten Bojonegoro.
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah.
Tjahjono, Subur. 2008. Ekspedisi Bengawan Solo. Jakarta: Kompas Media Nusantara.
Wu, Ming-Che. 2019. “Comparative Study of ELECTRE Methods with Intuitionistic Fuzzy
Sets Applied on Consumer Decision Making Case.” European Journal of Engineering
Research and Science 4(10):103–10. doi: 10.24018/ejers.2019.4.10.1571.
top related