penelitian ptk
Post on 04-Jul-2015
1.303 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENERAPAN MULTI METODE DALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMPN 4 MALANG
SKRIPSI
Oleh:
Eka Marlia Yudiana
06130067
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Juli, 2010
PENERAPAN MULTI METODE DALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMPN 4 MALANG
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (S.Pd)
Diajukan oleh:
Eka Marlia Yudiana
06130067
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Juli, 2010
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
JUDUL :
PENERAPAN MULTI METODE DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI
SISWA KELAS VII SMPN 4 MALANG
Oleh :
Eka Marlia Yudiana 06130067
Telah Disetujui Tanggal 29 Juni 2010
Oleh Dosen Pembimbing :
Dr. H. Nur Ali, M.Pd NIP : 19690324 199603 1 002
Mengetahui :
Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Drs. M. Yunus, M.Si NIP. 19620507 199503 1 002
LEMBAR PENGESAHAN
PENERAPAN MULTI METODE UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
EKONOMI SISWA KELAS VII SMPN 4 MALANG
SKRIPSI
Dipersiapkan dan disusun oleh
Eka Marlia Yudiana (06130067) telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal
28 Juli 2010 dengan nilai B+ dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (S.Pd) pada tanggal: 28 Juli 2010
Panitia Ujian Tanda Tangan
Ketua Sidang
Dr. H. Nur Ali, M.Pd : ____________________
NIP. 196504031998031 002
Pembimbing
Dr. H. Nur Ali, M.Pd : ____________________
NIP. 196504031998031 002
Sekretaris Sidang
Miftahussyaian M.Sos : ____________________
Penguji Utama
Dr. Sugeng Listiyo P, M. Pd : ____________________
NIP. 196905262000031 003
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Dr. H. M. Zainuddin, MA
NIP. 196205071995031 001
Dr. H. Nur Ali, M.Pd
Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal : Skripsi Eka Marlia Yudiana Malang, 29 Juni 2010 Lamp. : 6 (Enam) Eksemplar
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Di Malang
Assalamu‟alaikum Wr. Wb.
Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa
maupun tehnik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di
bawah ini:
Nama : Eka Marlia Yudiana
Nim : 06130067
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Judul Skripsi : Penerapan Multi Metode dalam meningkatkan Motivasi
dan prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi Siswa Kelas
VII SMP Negeri 4 Malang
Maka selaku pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak
diajukan untuk diujikan.
Demikian, mohon dimaklumi adanya.
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.
Pembimbing,
Dr. H. Nur Ali, M.Pd
NIP. 19690324 199603 1002
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh galar kesarjanaan pada suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam dafatr rujukan.
Malang, 28 Juni 2010
Eka Marlia Yudiana
PERSEMBAHAN
Sebuah tulisan sederhanaku ini aku persembahkan
Kepada orang-orang yang selalu dekat dihati
Ayah dan ibuku tercinta (HM. Sutrisno & Siti Mardukah)
Yang selalu sabar membimbing dan memberikan jutaan kasih sayang
kepadaku
Dan selalu mendo’akanku dengan penuh keikhlasan
Tanpa aku pinta dan tanpa meminta balasan apapun dariku
Mbakku, kakakku dan kakak iparku (b’ sri, mas zen dan mas fatkhur) serta
adik-adikku tersayang
Yang telah menyayangiku dengan penuh kasih sayang,
Semoga tali kasih dan persaudaraan diantara kita abadi selamanya….
MOTTO
(Q.S. An Nahl ayat 125)
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
(Q.S. An Nahl: 125)
Depag RI.Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: CV. Diponegoro, 2004)
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillah, tiada kata yang pantas dan patut penulis ungkapkan selain
rasa syukur ke hadirat Allah SWT “Sang Maha Cahaya” yang telah melimpahkan
kasih-sayang-Nya yang tiada batas, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
tulis dalam bentuk skripsi ini dengan mengambil judul “Penerapan Multi Metode
dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi
Siswa Kelas VII SMPN 4 Malang”.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tetap terlimpahcurahkan kepada
teladan suci kita Rasulullah Muhammad SAW, pemimpin dan pembimbing abadi
umat. Karena, melalui Beliaulah kita menemukan jalan yang terang benderang
dalam mendaki puncak tertinggi iman, dari gunung tertinggi Islam.
Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim Malang.
Penulis menyadari bahwa baik dalam perjalanan studi maupun dalam
penyelesaian skripsi ini, penulis banyak memperoleh bimbingan dari berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
penghargaan yang setinggi- tingginya, permohonan maaf, dan ucapan terimakasih
yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang dengan ikhlas memberikan dorongan
baik moril, materiil, dan spirituil.
2. Bapak Prof. DR. H. Imam Suprayogo, selaku rektor UIN MALIKI
Malang.
3. Bapak Dr. H. M. Zainuddin, M.A, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah, dan
Bapak Drs. M. Yunus, M.Si selaku Ketua Jurusan pendidikan IPS beserta
segenap dosen Fakultas Tarbiyah UIN Malang yang dengan ikhlas telah
membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.
4. Bapak Dr. H. Nur Ali, M.Pd yang dengan ikhlas membagikan waktu,
tenaga, dan fikiran Beliau dalam upaya memberikan bimbingan, petunjuk,
serta pengarahan kepada penulis dalam proses mengerjakan skripsi ini
dengan sebaik-baiknya.
5. Kepala Sekolah, guru, dan segenap siswa kelas VII SMPN 4 Malang yang
dengan ikhlas membantu penulis dalam penelitian skripsi ini.
6. Sahabat-sahabatku (Alfi, Efi, Ninis Alan, Arif, Dan Yusuf) terimakasih
telah memberikan dukungan dan semua warga IPS.
7. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu yang telah
memberikan bantuan yang sangat bermanfaat bagi penulis demi
terselesainya penyusunan skripsi ini.
Tiada ucapan yang dapat penulis haturkan kecuali “Jazaakumullah
Ahsanal Jazaa” semoga semua amal baiknya diterima oleh Allah SWT.
Dan akhirnya, penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik
yang konstruktif dari pembaca demi memperbaiki karya tulis yang sederhana ini,
semoga skripsi ini dapat membawa manfaat bagi para pengkaji/pembaca dan bagi
penulis sendiri. Amin Ya Robbal „Alamin.
Malang, Juni 2010
Penulis
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan
pedoman transliterasi berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama RI dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158 tahun 1987 dan no. 0543
b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:
A. Huruf
q = ق z = ز a = ا
ك s = س b = ب = k
l = ل sy = ش t = ت
ص ts = ث = sh م = m
ض j = ج = dl ن = n
w = و th = ط h = ح
zh ? = h = ظ kh = خ
ع d = د ِ = ئ َ =
غ dz = ذ = gh ي = y
ر = r ف = f
B. Vokal Panjang
Vokal (a) panjang = â
Vokal (i) panjang = î
Vokal (u) panjang = û
C. Vokal Diftong
aw = أو
يأ = ay
وأ = û
î = إي
DAFTAR TABEL
Table 2.1. Perbedaan kelas yang masih tradisional dan kelas inquiry .............. 19
Tabel 2.2. Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi ...................................... 46
Table 2.3. Simbol angka-angka ......................................................................... 52
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Tahapan dalam Siklus Penelitian Tindakan Kelas .......................... 73
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Halaman
I. Silabus ................................................................................................. 139
II. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .......................................... 148
III. Lembar Pengamatan Suasana Proses Pembelajaran............................. 196
IV. Lembar Observasi Motivasi ................................................................. 197
V. Pedoman Wawancara ........................................................................... 198
VI. Dokumentasi......................................................................................... 200
VII. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Negeri 4 Malang.......... 201
VIII. Keadaan Peserta Didik SMPN 4 Malang ............................................. 203
IX. Sarana dan Prasarana............................................................................ 204
X. Foto Penelitian...................................................................................... 205
XI. Soal Pre test .......................................................................................... 209
XII. Soal Post test Siklus ............................................................................ 212
XIII. Daftar Nilai Siswa ................................................................................ 219
XIV. Bukti Konsultasi ................................................................................... 221
XV. Surat Permohonan Penelitian dari Fakultas
XVI. Surat Izin Penelitian dari DIKNAS
XVII. Surat Permohonan Penelitian Untuk SMPN 4 Malang
XVIII. Surat Keterangan dari SMPN 4 Malang
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii
NOTA DINAS PEMBIMBING .......................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN.................................................................................... v
PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi
MOTTO............................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR......................................................................................... viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ......................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv
ABSTRAK .......................................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian............................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 8
E. Batasan Masalah............................................................................. 8
F. Definisi Operasional....................................................................... 9
G. Sistematika Pembahasan ................................................................ 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 12
A. Pengertian Metode.......................................................................... 12
B. Belajar ........................................................................................... 13
C. Penerapan Multi Metode ................................................................ 14
1. Metode Inquiry ......................................................................... 14
2. Metode Card Sort ..................................................................... 24
3. Metode Jigsaw .......................................................................... 28
D. Motivasi.......................................................................................... 32
1. Pengertian Motivasi.................................................................. 32
2. Fungsi Motivasi........................................................................ 32
3. Jenis Motivasi........................................................................... 32
4. Prinsip Motivasi ....................................................................... 33
5. Cara Membangkitkan Motivasi ................................................ 34
6. Mengukur Aspek-aspek dalam Motivasi.................................. 35
7. Alat Ukur Motivasi................................................................... 36
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar............... 37
9. Cara Menggerakkan Motivasi .................................................. 38
10. Pentingnya Motivasi dalam Proses Belajar Mengajar Mata
Pelajaran Ekonomi ................................................................... 44
E. Prestasi ........................................................................................... 44
1. Pengertian Prestasi ................................................................... 44
2. Indikator Prestasi Belajar ......................................................... 45
3. Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi.............................. 46
4. Pendekatan Evaluasi Prestasi Belajar....................................... 49
5. Batas Minimal Prestasi Belajar ................................................ 50
F. Pendidikan Mata Pelajaran Ekonomi ............................................. 53
1. Pengertian Mata Pelajaran Ekonomi ........................................ 53
2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi ........................... 54
3. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ekonomi......................... 56
G. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 58
H. Motivasi dan Prestasi Belajar dalam Perspektif Islam ................... 60
1. Motivasi.................................................................................... 60
2. Prestasi Belajar ......................................................................... 60
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 62
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian..................................................... 62
B. Kehadiran Peneliti .......................................................................... 64
C. Lokasi Penelitian ............................................................................ 65
D. Sumber Data Dan Jenis Data.......................................................... 66
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 67
F. Rencana Tindakan .......................................................................... 69
G. Instrumen Tindakan........................................................................ 73
BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 75
A. Siklus Penelitian ............................................................................. 75
1. Paparan Data dan Temuan Penelitian Siklus 1......................... 75
a. Pre Test............................................................................... 75
b. Rencana Tindakan Siklus 1 ................................................ 80
c. Pelaksanaan Tindakan Siklus I........................................... 81
d. Pengamatan Siklus I ........................................................... 88
2. Paparan Data dan Temuan Penelitian Siklus II ........................ 100
a. Perencanaan Tindakan siklus II.......................................... 100
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ......................................... 101
c. Pengamatan Siklus II.......................................................... 106
d. Analisis dan Refleksi Siklus II ........................................... 107
3. Paparan Data dan Temuan Penelitian Siklus III....................... 115
a. Perencanaan Tindakan Siklus III........................................ 115
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus III ........................................ 116
c. Pengamatan Siklus III ........................................................ 119
d. Analisis dan Refleksi Siklus III.......................................... 119
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ............................................. 127
A. Perencanaan Penerapan Multi Metode Dalam Meningkatkan
Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIIG SMPN 4
Malang............................................................................................ 128
B. Pelaksanaan Penerapan Multi Metode dalam Meningkatkan
Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIIG SMPN 4
Malang............................................................................................ 129
C. Penilaian Multi Metode dalam Meningkatkan Motivasi dan
Prestasi Belajar Siswa Kelas VIIG SMPN 4 Malang..................... 131
BAB VI PENUTUP ............................................................................................ 133
A. .......................................................................................................... K
esimpulan ....................................................................................... 133
B. .......................................................................................................... S
aran ................................................................................................. 134
DAFTAR RUJUKAN ......................................................................................... 136
LAMPIRAN ........................................................................................................ 139
ABSTRAK
Eka Marlia Yudiana, 2010. Penerapan Multi Metode dalam Meningkatkan
Motivasi dan Prestasi belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VII
G SMPN 4 Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim Malang, Dr. H. Nur Ali, M.Pd
Kata kunci: Pembelajaran Multi Metode inquiry, card sort, dan jigsaw. Motivasi
dan prestasi belajar Ekonomi.
Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara tingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.
Fokus penelitian ini adalah bagaimanakah motivasi dan prestasi siswa setelah penerapan pembelajaran Multi Metode yaitu metode inquiry, card sort,
dan jigsaw pada mata pelajaran Ekonomi dikelas VII SMPN 4 Malang. Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik
untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar, Metode Card Sort (
mensortir kartu) yaitu suatu metode yang digunakan pendidik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran,
dan Pembelajaran metode jigsaw adalah suatu metode pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam suatu kelompok yang bertanggung jawab atas pengusaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian
tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan
menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dari tiga siklus yang diterapkan, dapat dilihat pada evaluasi nilai post test,
rata-rata siswa mendapatkan nilai yang baik. Pada siklus 1 adalah 68,7, pada siklus II adalah 76,6, dan pada siklus III adalah 91,9, prosentase peningkatan nilai
siswa pada siklus I sebesar 25%, pada siklus II sebesar 39,3%, pada siklus III sebesar 67,1%. Hal ini bararti siswa sudah semangat dalam belajar dan Multi Metode ini sudah berhasil.
Fungsi dari penelitian ini adalah sebagai konstribusi dalam meningkatkan motivasi dan prestasi siswa serta mempermudah para guru dalam menyampaikan
materi Ekonomi, khususnya untuk meningkatkan belajar.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan wacana yang selalu mengalami perubahan dan
metode-metode baru dalam pengembangannya kedepan. Pendidikan merupakan kunci
utama kemajuan dan peradaban suatu bangsa, semakin baik kualitas pendidikan yang
diselenggarakan oleh suatu masyarakat/ bangsa, maka secara tidak langsung akan
merubah pemikiran masyarakat/ bangsa itu sendiri.
Dalam pengertian yang luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah
proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,
pemahaman, dan cara tingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.1 Pendidikan,
menurut undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional
bab 1 Pasal 1, adalah usaha sadar yang dilakukan untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan agar peserta didik tersebut
berperan dalam kehidupan masa depannya.2
Berbicara tentang metode pembelajaran, maka penerapan multi metode
kombinasi dalam hal ini metode inquiry, card sort, dan jigsaw adalah suatu metode
pembelajaran yang berguna untuk mengatasi kesulitan belajar sehingga dapat
1 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Edisi Revisi) ,
(Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006), h lm. 10 2 Ibid hal 34
meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam pembelajaran terutama mata
pelajaran Ekonomi.
Dalam pemilihan dan penggunaan metode harus mempertimbangkan aspek
evektifitasnya dan relevensinya dengan materi yang disampaikan. Keterampilan
menggunakan variasi merupakan salah satu keterampilan mengajar yang harus
dikuasai oleh guru. Dalam proses pembelajaran, tidak jarang rutinitas yang dilakukan
oleh guru seperti ceramah, tanya jawab, kemudian berdiskusi dengan kelompok
membuat siswa jenuh dan bosan. Dalam kondisi seperti ini guru harus pandai
menggunakan metode mengajar yaitu dengan mengubah gaya mengajar, dengan
menggunakan metode inquiry, card sort, dan jigsaw. Sehingga siswa tidak merasa
bosan dan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan.
Metode inquiry merupakan suatu metode yang merangsang murid untuk
berfikir, menganalisa suatu persoalan sehingga menemukan permasalahannya. Dalam
bahasa Inggris disebut problem solving method. Metode ini membina kecakapan
untuk melihat alasan-alasan yang tepat dari suatu persoalan sehingga pada akhirnya
dapat ditemukan bagaimana cara penyelesaiannya. Metode inipun adalah metode
yang membina murid-murid untuk dapat berfikir ilmiah yaitu cara berfikir yang
mengikuti jenjang-jenjang tertentu didalam penyelesaian, kemampuannya untuk
memperoleh pendidikan, dapat dilatih dan dikembangkan dengan metode semacam
ini. Selain itu informasi, konsep dan generalisasi menuntut guru untuk membantu
siswa untuk menemukan sendiri data, fakta dan informasi tersebut sebagai sumber
agar dengan kegiatan itu dapat memberikan pengalaman kepada siswa.3
Metode card sort merupakan metode yang digunakan pendidik dengan
maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui
klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran. metode card sort merupakan
model pembelajaran aktif (active learning) yang memberdayakan peserta didik untuk
aktif dengan menggunakan otak untuk menemukan konsep dan memecahakan
masalah yang dipelajari. Disamping itu, untuk menyiapkan mental dan melatih
keterampilan fisik peserta didik.4
Metode jigsaw merupakan sebuah tehnik yang dipakai secara luas yang
memiliki kesamaan dengan tekhnik ”pertukaran dari kelompok ke kelompok” (group-
to-group) dengan suatu perbedaan penting; setiap peserta didik mempelajari sesuatu
yang dikombinasikan dengan materi yang telah dipelajari oleh peserta didik lain,
buatlah kumpulan pengetahuan yang bertalian.5
Pembahasan dengan metode jigsaw diawali dengan pengenalan topik yang
akan dibahas oleh guru. Guru bisa menuliskan topik yang akan dipelajari pada papan
tulis white board. Guru menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui
mengenai topik tersebut. Kegiatan sumbang saran ini dimaksud untuk mengaktifkan
3 Prof. DR. H. Abdul Aziz Wahab, M.A, Metode dan model-model mengajar
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) (Bandung: ALVABETA, 2008) hlm:92 4 Fatah yasin, dimensi-dimensi pendidikan islam (Malang : UIN-Malang, 2008)hlm: 147
5 Silberman, active learniang (101 Strategies to teach any subject) (Bandung: Nusa
Media 2004) hlm: 160
skemata atau struktur kognitif peserta didik agar siap menghadapi kegiatan
pembelajaran yang baru.6
Pada penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Ike Nurfadilah. 2006.
Dengan judul ”Efektifitas Penggunaan Metode Jigsaw Learning Dalam Pembelajaran
Agama Islam (PAI) di SMP negeri13 Malang”. Hasil penelitian tersebut adalah:
Efektifitas penggunaan metode Jigsaw Learning selain didukung oleh
prosedur penerapan yang baik, hasil belajar yang memuaskan juga merupakan salah
satu pendukung keefektifan penggunaan metode ini. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penerapan metode Jigsaw Learning pada pembelajaran Pendidikan Agama
Islam di SMP Negeri 13 Malang sudah cukup efektif. Metode ini sangat membantu
guru PAI karena dapat melibatkan siswa secara aktif dan dapat meningkatkan
kerjasama siswa. Penerapan metode ini didukung oleh beberapa sarana yang cukup
lengkap yang disediakan oleh SMP Negeri 13 Malang. Dan ada beberapa
penghambat yang dihadapi oleh guru-guru khususnya guru PAI yaitu kurangnya
waktu dan banyaknya siswa dalam satu kelas. Akan tetapi untuk mengatasi masalah-
masalah tersebut, seorang guru harus memiliki keterampilan sendiri yaitu
keterampilan menggunakan metode jigsaw.7
Pada penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh aminah 2009 dengan
judul “Penerapan Strategi Card Sort dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Kelas VII A Pada Pelajaran Aqidah Akhlak di MTS Negeri Batu. Hasil penelitian
tersebut adalah:
6 Agus suprijono, cooperative learning Teori dan Aplikasi PAIKEM ( Yogyakarta:
Pustaka Pelajar 2009) hlm: 89 7 Nurfad ilah, Ike. 2006. Dengan judul ”Efekt ifitas Penggunaan Metode Jigsaw Learning
Dalam Pembelajaran Agama Islam (PAI) di SMP negeri13 Malang”
Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan dapat disimpulkan bahwa
penerapan metode card sort dengan menggunakan metode berkelompok, diskusi,
mencari pasangan kartu dan tim kuis serta media yang menarik sangat mampu
membuat motivasi belajar siswa mata pelajaran aqidah akhlak menjadi meningkat.
Motivasi belajar siswa makin meningkat dari setiap pertemuan mulai dari adu cepat
menempelkan kartu, mencari pasangan kartu, cerita bergambar dan terutama
memakai metode kuis/tebak-tebakan antar kelompok dengan menggunakan kartu, hal
itu membuat siswa semakin paham dengan materi dan semakin bersemangat belajar.8
Pada penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Ifa Miming Agustin.
2008. Penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PAI Dan Dampaknya Terhadap
motivasi belajar siswa di SMP Negri 1 Papar Kediri. Skripsi, jurusan Pendidikan
Agama Islam.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penerapan metode inquiry
dalam pembelajaran PAI yang ada di SMP Negeri 1 Papar Kediri dengan penerapan
setrategi pembelajaran dengan penerapan metode inquiry berdampak positif terhadap
motivasi belajar siswa. Hal ini ditandai dengan meningkatnya semangat belajar siswa
dalam kegiatan belajar mengajar dan siswa tidak akan bosan belajar, serta anak
cenderung lebih berusaha mencari jawaban dengan caranya sendiri, hal ini terbukti
dari hasil angket yang menyatakan 99% siswa lebih aktif dan bersemangat dalam
mengikuti pelajaran.9
8 Aminah 2009 dengan judul “Penerapan Strategi Card Sort dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas VII A Pada Pelajaran Aqidah Akhlak di MTS Negri Batu 9 Agustin, Ifa miming. 2008. Penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PAI Dan
Dampaknya Terhadap motivasi belajar siswa d i s mp negri 1 papar kediri
Proses pembelajaran pada hakikatnya untuk mengembangkan aktivitas dan
kreatifitas peserta didik, melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Namun
dalam hal pelaksanaannya yang dilaksanakan justru menghambat aktivitas dan
kreativitas peserta didik.
Dengan adanya penerapan multi metode diharapkan dapat meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar siswa mata pelajaran Ekonomi siswa kelas VII SMP
Negeri 4 Malang. Kehadiran metode ini dapat menjadikan kegiatan belajar mengajar
ekonomi lebih menyenangkan karena model pembelajaran yang menekankan
aktivitas kolaboratif siswa dalam belajar yang berbentuk kelompok kecil,
mempelajari materi pembelajaran dan memecahkan masalah secara kolektif.
Melalui Multi Metode ini, guru menciptakan suasana yang mendorong agar
siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan saling membutuhkan ini dapat
menimbulkan adanya saling ketergantungan positif yang menuntut adanya interaksi
yang memungkinkan sesama siswa saling memberikan motivasi untuk meraih hasil
prestasi yang optimal.
Berdasarkan beberapa uraian diatas penulis kemudian bermaksud untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Multi Metode Dalam Meningkatkan
Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri
4 Malang”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah proses perencanaan pembelajaran dengan menggunakan penerapan
Multi Metode untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Malang?
2. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan penerapan
Multi Metode untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Malang?
3. Bagaimanakah hasil penilaian pembelajaran dengan menggunakan penerapan
Multi Metode untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Malang ?
C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan proses perencanaan pembelajaran dengan menggunakan
penerapan Multi Metode untuk Meningkatkan Motivasi dan prestasi Belajar Mata
Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Malang?
2. Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
penerapan Multi Metode untuk Meningkatkan Motivasi dan prestasi Belajar Mata
Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Malang?
3. Mendeskripsikan hasil penilaian pembelajaran dengan menggunakan penerapan
Multi Metode untuk Meningkatkan motivasi dan prestasi Belajar Mata Pelajaran
Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Malang?
D. Manfaat Penelitian
Peneliti mengharapkan bahwa penelitian ini dapat memberikan konstribusi
dalam upaya meningkatkan motivasi siswi Kelas VII SMP Negeri 4 Malang”
terhadap mata pelajaran ekonomi Adapun manfaat tersebut, antara lain bagi :
1. Lembaga
Sebagai sumbangan pemikiran bahwa dengan menggunakan Multi Metode
ini, dalam upaya meningkatkan motivasi siswa kelas VII SMP Negeri 4 Malang.
2. Peneliti
Sebagai pengalaman membuat karya tulis ilmiah dan sekaligus menambah
pengetahuan penulis bahwasannya dengan menerapkan Multi Metode ini akan
dapat mempermudah para guru dalam menyampaikan materi Ekonomi, khususnya
untuk meningkatkan belajar.
3. Siswa
Sebagai tambahan pengetahuan bahwasannya dengan menggunakan Multi
Metode ini lebih efektif, maka siswa akan dapat dengan mudah menerima dan
memahami materi serta hasil belajarnya akan meningkat.
E. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian tindakan kelas ini hanya akan meneliti atau menerapkan
pembelajaran kontekstual model inquiry, card sort, dan jigsa w untuk meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar siswa mata pelajaran Ekonomi pada siswa kelas VII
SMP Negeri 4 Malang.
F. Definisi Operasional
1. Motivasi Belajar
Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1) motivasi
instrinsik; 2) motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah hal dan keadaan
yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya
melakukan tidakan belajar. Termasuk dalam motivasi instrinsik siswa adalah
perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut,
misalnya kebutuhan untuk masa depan siswa yang bersangkutan. Dalam
penelitian ini motivasi belajar yang digunakan adalah motivasi intrinsik.
2. Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang te lah dikerjakan.
Diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. 10 Jadi prestasi belajar
adalah hasil dari belajar baik secara individu maupun kelompok.
3. Inquiry
Metode inquiry adalah metode yang merangsang murid untuk berfikir,
menganalisa suatu persoalan sehingga menemukan permasalahannya.
10 Syaiful Bahri Djamrah, Prestasi Belajar dan Kopetensi Guru (Surabaya: Usaha
Nasional, 1994) hlm 19
4. Card sort
Card sort adalah metode yang digunakan pendidik dengan maksud
mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi
materi yang dibahas dalam pembelajaran dengan menggunakan kartu.
5. Jigsaw
Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang
besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi
siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang
siswa sehingga setiap anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan setiap
komponen/subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari
masing-masing kelompok yang bertanggung jawab terhadap subtopik yang
sama membentuk kelompok lagi yang terdiri dari yang terdiri dari dua atau
tiga orang.
G. Sistematika Pembahasan
Sistematika adalah tata urutan yang beraturan dan berkesesuaian.
Sistematika ini memuat kerangka pemikiran yang akan digunakan dalam
pelaporan hasil penelitian yang dilakukan. Adapun sistematika dalam
penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Pendahuluan menjelaskan tentang pokok-pokok pemikiran yang
melatar belakangi penulisan skripsi, yaitu terdiri dari latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, penelitian terdahulu, manfaat
penelitian, sistematika pembahasan.
BAB II Kajian Pustaka
Kajian pustaka menguraikan tentang kajian teori yang berhubungan dengan
pembelajaran kontekstual dengan Penerapan Multi Metode yang mendasari
penelitian tindakan kelas ini.
BAB III : Metode Penelitian
Metode penelitian menjelaskan tentang metode-metode yang
digunakan dalam penelitian tindakan kelas yang berisi lokasi penelitian,
pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, sumber dan jenis data,
pengumpulan data, analisis data, tahap-tahap penelitian (siklus penelitian:
perencanaan, implementasi, pengamatan dan refleksi).
BAB IV Hasil Penelitian
Hasil penelitian menjelaskan data-data yang diperoleh di lapangan
(rencana pembelajaran dan hasil pembelajaran) yaitu gambaran umum SMPN
4 Malang dan deskripsi data sesuai dengan rumusan masalah.
BAB V Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan menjelaskan hasil penelitian dikaitkan dengan teori- teori
yang sudah ada yang berisi tentang Penerapan Multi Metode Dalam
Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa, p roses dan hasil
penelitian.
BAB VI Penutup
Penutup berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan saran yang akan
diberikan oleh peneliti terhadap hasil penelitian.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Metode
Ditinjau dari segi etimologis (bahasa), metode berasal dari bahasa yunani,
yaitu “methodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu “metha” yang berarti
mulai atau melewati, dan “bodos” yang berarti jalan atau cara. Maka metode
memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa inggris
dikenal term method dan way yang terjemahkan dengan metode dan cara, dan dalam
bahasa arab, kata metode diungkapkan dalam berbagai kata seperti kata al-thariqoh,
al-munhaj, dan al-wasilah,. Al-thariqoh berarti jalan, al-manhaj berarti sistem dan al-
wasilah berarti mediator atau perantara. Dengan demikian, kata Arab yang paling
dekat dengan arti metode adalah al-thariqah.11
Menurut Mulyasa, pembelajaran pada hakikatnya adalah interaksi antara
peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang
lebih baik. Dalam pembelajaran tersebut banyak sekali factor yang
mempengaruhinya, baik factor internal yang datang dari individu, maupun factor
eksternal yang datang dari lingkungan individu tersebut.
Pembelajaran terkait bagaimana membelajarkan siswa atau bagaimana
11 Ismail SM, M.Ag. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Semarang:
rasail media group, 2008), hlm 7
12
membuat siswa dapat belajar dengan mudah dan dorongan oleh kemauannya sendiri
untuk mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum sebagai kebutuhan
peserta didik. Oleh karena itu pembelajaran berupaya menjabarkan nilai-nilai yang
terkandung dalam kurikulum. Selanjutnya dilakukan kegiatan untuk memilih,
menetapkan dan mengembangkan cara-cara (metode pembelajaran yang tepat untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan kondisi yang ada agar
kurikulum dapat diaktualisasikan dalam proses pembelajaran)
Pembelajaran sebagai usaha sadar yang sistematik selalu bertolak dari
landasan dan mengindahkan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut
sangat penting, karena pembelajaran merupakan pilar utama terhadap pembangunan
manusia dan masyarakat.12
Berbicara tentang metode pembelajaran, maka penerapan Multi Metode
kombinasi dalam hal ini metode inquiry, card sort, dan jigsawa dalah suatu metode
pembelajaran yang berguna untuk mengatasi kesulitan belajar sehingga dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam pembelajaran terutama mata
pelajaran ekonomi.
B. Belajar
12 Ismail SM, M.Ag. op, cit., h lm. 10.
Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara
potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice) yang
dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.13
Salah satu aspek penting dalam mengajar termasuk mengajar Ekonomi ialah
membangkitkan motivasi anak untuk belajar. Berbagai cara telah dianjurkan oleh ahli
pendidikan untuk mencapai hal itu. Mengapa hal ini penting, ini karena motivasi
seseorang adalah bagian internal manusia. Dia menetapkan alasan dan membuat
keputusannya sendiri berdasarkan penglihatannya (perception) terhadap
lingkungannya. Tentang bagaimana guru mempengaruhi motivasi siswa adalah
dengan menciptakan situasi eksternal sehingga siswa akan bertindak sesuai dengan
yang diharapkan.14
C. Penerapan Multi Metode
1. Metode Inquiry
a. Pengertian Metode Inquiry
Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik
untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry
menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif. Kendatipun
metode ini berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang
peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar. Guru
13Hamzah. B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya (Jakarta: Bumi Aksara,
2007), hlm. 23 14
Abdul Azis Wahab, Metode dan Model-Model Mengajar IPS (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 26
berkewajiban menggiring peserta didik untuk melakukan kegiatan. Kadang
kala guru perlu memberikan penjelasan, melontarkan pertanyaan,
memberikan komentar, dan saran kepada peserta didik. Guru berkewajiban
memberikan kemudahan belajar melalui penciptaan iklim yang kondusif,
dengan menggunakan fasilitas media dan materi pembelajaran yang
bervariasi.
Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah dialami.
Karena itu inquiry menuntut peserta didik berfikir. Metode ini melibatkan
mereka dalam kegiatan intelektual. Metode ini menuntut peserta didik
memproses pengalaman belajar menjadi suatu yang bermakna dalam
kehidupan nyata. Dengan demikian , melalui metode ini peserta didik
dibiasakan untuk produktif, analitis, dan kritis.
Langkah-langkah dalam proses inquiry adalah menyadarkan
keingintahuan terhadap sesuatu, mempradugakan suatu jawaban, serta
menarik kesimpulan dan membuat keputusan yang valid untuk menjawab
permasalahan yang didukung oleh bukti-bukti. Berikutnya adalah
menggunakan kesimpulan untuk menganalisis data yang baru.
b. Langkah-langkah Pelaksanaan Inquiry
1) Guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap materi
yang akan diajarkan.
2) Memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan, yang
jawabannya bisa didapatkan pada proses pembelajaran yang dialami siswa.
3) Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang mungkin
membingungkan peserta didik.
4) Resitasi untuk menanamkan fakta-fakta yang telah dipelajari sebelumnya.
5) Siswa merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Metode inquiry menurut Roestiyah (2001:75) merupakan suatu teknik
atau cara yang dipergunakan guru untuk mengajar di depan kelas, dimana
guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu
yang harus dikerjakan, kemudian mereka mempelajari, meneliti, atau
membahas tugasnya di dalam kelompok. Setelah hasil kerja mereka di dalam
kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik.
Akhirnya hasil laporan dilaporkan ke sidang pleno, dan terjadilah diskusi
secara luas. Dari sidang pleno kesimpulan akan dirumuskan sebagai
kelanjutan hasil kerja kelompok. Dan kesimpulan yang terakhir bila masih
ada tindak lanjut yang harus dilaksanakan, hal itu perlu diperhatikan.
Guru menggunakan teknik bila mempunyai tujuan agar siswa
terangsang oleh tugas, dan aktif mencari serta meneliti sendiri pemecahan
masalah itu. Mencari sumber sendiri, dan mereka belajar bersama dalam
kelompoknya. Diharapkan siswa juga mampu mengemukakan pendapatnya
dan merumuskan kesimpulan nantinya. Juga mereka diharapkan dapat
berdebat, menyanggah dan mempertahankan pendapatnya. Inquiry
mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, seperti
merumuskan masalah, merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen,
mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan. Pada metode
inquiry dapat ditumbuhkan sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka,
dan sebagainya. Akhirnya dapat mencapai kesimpulan yang disetujui
bersama. Bila siswa melakukan semua kegiatan di atas berarti siswa sedang
melakukan inquiry.
c. Keunggulan Metode Inquiry
1) Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa,
sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide dengan
lebih baik.
2) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses
belajar yang baru.
3) mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,
bersifat jujur, obyektif, dan terbuka.
4) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya
sendiri.
5) Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.
6) Situasi pembelajaran lebih menggairahkan.
7) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
8) Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
9) Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional.
10)Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka
dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
Metode inquiry menurut Suryosubroto (2002:192) adalah perluasan
proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Artinya proses inqury
mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya
merumuskan problema, merancang eksperimen, melakukan eksperimen,
mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan, dan sebagainya.15
d. Kelemahan Metode Inquiry
Kelemahan-kelemahan dari metode inquiry dapat dikemukakan
sebagai berikut:
1) Dipersyaratkan keharusannya dalam persiapan mental cara untuk belajar
ini, misalnya siswa yang lambat mungkin bingung dalam usahannya
munyusun suatu hasil penemuan dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih
pandai akan memonpoli penemuan dan menimbulkan frustasi pada siswa
yang lain.
2) Metode ini kurang berhasil untuk mengejar kelas besar, misalnya sebagian
waktu dapat hialng karena membantu membantu seorang siswa
menemukan teori-teori, atau menemukan bagaimana ejaan dari bentuk
kata-kata tertentu.
3) Harapan yang ditumpahkan pada metode ini mungkin mengecewakan guru
dan siswa yang sudah biasa denagn perencanaan dan pengajaran secara
tradisional.
4) Dalam beberapa ilmu fasilitas yang dibutuhkan mungkin tidak ada.
5) Mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu
mementingkan memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan
diperolehnya sikap dan keterampilan. Sedangkan sikap dan keterampilan
15 http://martin ingsih.blogspot.com/2007/12/macam-macam-metode-pembelajaran.html
diperlukan untuk memperoleh pengertian atau sebagai perkembangan
emosional sosial keseluruhan pada anak.
6) Metode ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk berfikir kretif,
kalau pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi terlebih
dahulu oleh guru, demikian pula proses-prose dibawah pembinaannya.
Tidak semua pemecahannnya masalah menjamin penemuan yang penuh
arti. Pemecahan masalah dapat bersifat membosankan mekanistis,
formalistis, dan pasif seperti bentuk terburuk dari metode ekspositori
verbal.16
Selanjutnya tentang perbedaan kelas yang masih tradisional dengan
kelas yang sudah mulai menerapkan metode inquiry sebagaimana yang
digambarkan dalam tabel dibawah ini adalah sebagai berikut:
Table 2.1 Perbedaan kelas yang masih tradisional dan kelas
inquiry
No Kelas
tradisional
Kelas inquiry
1 Guru begitu
saja memberi
informasi
sebanyak-
banyaknya.
Guru menjadi
fasilitator dan
memandu siswa
untuk mengerti
bagaimana
16 Suparhadi saputro,‘’dasar-dasar metodologi pengajaran umum”
(Malang: IKIP Malang, 1993), hlm. 181
mencari dan
menemukan
informasi yang
ingin siswa
ketahui dari
berbagai media
sumber
pengetahuan
(buku,
Koran,majalah,
internet, dan
lain-lain)
2 Satu-satunya
hal yang
diharapkan
dari siwa
adalah sedapat
mungkin
mengusai atau
hafal semua
informasi yang
diberikan dari
guru dan buku
paket.
Suasana
pembelajaran
dikelas banyak
diwarnai dengan
diskusi sebagai
cara untuk
mencari
kebenaran dan
pengetahuan dari
sebuah subyek
pembelajran
3 Menghafal dan
menghafal
banyak sekali
fakta dan
informasi
adalah hal
yang paling
dititik
beratkan
Siswa diajarkan
untuk
memproses
informasi yang
dia dapatkan
dikelas
4 Pembelajaran
dirancang atau
dibuat untuk
konsumsi
seluruh siswa
yang ada
didalam kelas
tanpa
memandang
kecerdasan apa
yang dimiliki
siswa serta
modalitas
belajar yang
dimiliki siswa
Pembelajaran
menggunakan
pendekatan
kontruktivisme
berawal dari apa
yang siswa
ketahui, dan
yang terakhir
apa yang siswa
telah pelajari
5 Informasi yang
didapat siswa
terbatas pada
apa yang
diberikan guru
dan buku paket
Siswa belajar
memecahkan
masalah dengan
“melakukan”
atau “hand on
approuch”
6 Saat menilai
siswa guru
menggunakan
sistem hanya
ada satu
pertanyaan dan
satu jawaban
yang benar dan
menggunakan
satu macam
sistem
Bersama dengan
siswa guru
banyak
melakukan
pembelajaran
singkat ( mini
lesson focus )
penilaian.
7 Pembelajaran
dilakukan
dengan sistem
group atau
kelompok
8 Banyak cara
yang digunakan
untuk menguji
pengetahuan
siswa. Aspek
yang dinilai
secara cermat
antara lain,
pengetahuan,
keterampilan,
dan perilaku
siswa. Misalnya,
cara siswa
memanfaatkan
waktu dalam
penyelesaian
tugas dan lain-
lain.17
Mengingat tujuan tersebut diatas maka pemecahan suatu
masalah jangan diajarkan sebagai pengetahuan saja, melainkan harus
menjadi alat bagi murid untuk selanjutnya dapat memecahkan masalah
17 www.gurukreatifguruprofesional.com
sendiri dari segala macam masalah hanya mungkin akan dijumpainya,
sekarang maupun kelak, disekolah, dirumah maupun dimasyarakat.
e. Tujuan-tujuan inquiry
1) Belajar bagaimana bertindak didalam situasi baru.
2) Belajar bagaimana caranya keluar dari situasi yang sulit.
3) Belajar siswa bagaimana caranya mempertimbangkan suatu
keputusan.
4) Belajar bagaimana caranya membatasi suatu persoalan.
5) Belajar bagaimana caranya menemukan pemecahan-pemecahan
6) Belajar menyadari bahwa setiap masalah pasti ada cara tertentu
untuk memecahkannya.
7) Belajar meneliti suatu masalah dari semua sudut pemecahan.
8) Belajar bekerja secara sistematis diwaktu memecahkan suatu
masalah.
9) Belajar menguji kebenaran suatu keputusan yang telah ditetapkan18
Selain itu juga disebutkan tujuan umum dari latihan inquiry
adalah menolong siswa mengembangkan disiplin intelektual dan
keterampilan yang dibutuhkan dengan memberikan pertanyaan dan
mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu.
Dapat disimpulkan tujuan dari metode inquiry adalah untuk
membantu siswa dalam mengembangkan intelektual dan kterampilan
18 Yusuf Djajadisastra. Metode-metode mengajar (Bandung: Angkasa, 1981), hlm. 24
yang timbul dari pertanyaan-pertanyaan dan menyelidikinya untuk
mendapatkan jawaban sesuai dengan keingin tahuan mereka.
f. Landasan Filosofis Kontruktivistik Dalam Metode Inquiry
Teori pembelajaran kontrutivistik merupakan teori pembelajaran
inquiry, merupakan teori pembelajaran kognitif yang baru dalam psikologi
pendidikan yang menyatakan siswa harus menemukan sendiri dan
mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan
aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak sesuai lagi.
Bagi siwa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan,
mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan untuk dirinya,
berusaha dengan susah payah dengan ide-ide.19
Kontruktivistik juga merupakan landasan berfikir pembelajaran
kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi
sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Pengetahuan
bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk
diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan
memberi makna melalui pengalaman nyata.20
19 Trianto. Model pembelajaran terpadu dalam teori dan praktik. (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2007) hlm 26
20 Nurhadi & A. G Senduk. Pembelajaran konstektual (CTL) Dan Peneraapn
dalam KBK. (Malang: Universitas Negeri Malang, 2004), hlm 33
Menurut teori ini, satu prinsip paling penting dalam psikologi
pendidikan bahwa guru tidak dapat hanya sekedar memberikan pengetahuan
kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan dibenaknya.
Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberikan
siswa kesempatan untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka sendiri,
dan membelajarkan siswa denagn cara sadar menggunakan strategi mereka
sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa
siswa pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus
memanjatnya.
Esensi dari teori Kontruktivistik metode inquiry adalah ide bahwa
harus siswa sendiri yang menemukan dan mentrasformasikan sendiri suatu
informasi kompleks apabila mereka menginginkan informasi itu menjadi
miliknya. Kontrutivisme adalah suatu pendapat menyatakan bahwa
perkembangan kognitif merupakan suatu proses dimana anak secara aktif
membangun sistem arti dan pemecahan terhadap realita melalui pengalaman
interaksi mereka. Menurut pandangan Kontruktivistik anak secara aktif
membangun pengetahuan dengan cara terus-menerus mengasimilasi dan
mengakomodasi informasi baru, dengan kata lain kontruvisme adalah teori
perkembangan kognitif yang menekankan peran aktif siswa dengan
membangun pemahaman mereka tentang realita.
Pendekatan Kontruktivistik dalam pengajaran menerapkan
pembelajaran kooperatif secara intensif, atas dasar teori bahwa siswa akan
lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila
mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah itu dengan temannya.21
2. Metode Card Sort
a. Pengertian Metode Card Sort
Penggunaan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar sangat
mempengaruhi hasil yang ingin dicapai. Jadi antara metode dan materi yang
disampaikan harus ada keserasian. Apabila antara keduanya terjadi
kesenjangan maka tujuan yang di cita-citakan akan tercapai. Dengan demikian
metode menempati peranan yang penting dan sangat bermanfaat dalam proses
belajar mengajar untuk itu metode harus mendapatkan perhatian dari
pendidik.
Dalam penggunaan metode selain kesesuaian dari materi seorang
guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas, jumlah kelas.
Demikian juga tingkat intelektual, perbedaan kesanggupan dan kecepatan.
Ada enam unsur dasar dari suatu metode, antara lain:
1) Authority, yaitu adanya semacam (thaqotha) dari seorang guru, membuat
murid percaya dan yakin terhadap dirinya.
2) Infantilisasi, murid seakan-akan seperti anak kecil yang menerima
“authority” dari guru. ilmu masuk tanpa disadari seperti apa yang dialami
oleh seorang anak kecil.
21 Trianto, op.cit., h lm. 27.
3) Dual komunikasi, yaitu komunikasi verbal dan non verbal yang berupa
rangsangan semangat dari keadaan ruangan dan dari kepribadian seorang
guru.
4) Intonasi, guru menyajikan materi pelajaran dengan tiga intonasi yang
berlainan.
5) Rhythm, yaitu pembelajaran membaca dilakukan dengan irama, berhenti
sejenak diantara kata-kata dan rasa yang disesuaikan dengan nafas irama
dalam
6) Keadaan Pseudo-Passive, keadaan murid rileks tetapi tidak tidur sambil
mendengar irama music.22
Metode Card Sort ( mensortir kartu) yaitu suatu strategi yang
digunakan pendidik untuk menemukan konsep untuk menemukan fakta
melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran23
b. Langkah- langkah Penerapan Metode Card Sort
Adapun langkah-langkah penerapan metode card sort antara lain:
1) Bagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori tertentu secara
acak.
2) Tempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding kelas.
3) Mintalah peserta didik untuk mencari temannya yang memiliki kertas/
kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk kelompok dan
mendiskusikannya.
22 Azhar, Arsyad, “Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya (Beberapa Pokok Pikiran)”
(Makasar: Pustaka Pelajar, April 2002), h lm. 24. 23
Fatah Yasin, loc. Cit. hlm 185
4) Mintalah mereka untuk mempresentasikannya.24
Sedangkan menurut Dedy Wahyudi penerapan strategi (metode) card
sort dengan langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan, sebagai berikut:
1) Langkah pertama guru membagiakn selembar kartu kepada setiap siswa
dan pada kartu tersebut telah dituliskan suatu materi. Kartu tersebut terdiri
dari kartu perhuruf.
2) Langkah kedua, siswa diminta untuk mencari teman (pemegang kartu)
yang sesuai dengan masalah yang ada pada kartunya sesuai dengan
kelompok.
3) Langkah ketiga, siswa akan berkelompok dalam satu pembahasan
4) Langkah keempat, siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis
bahasan yang ada dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan
bahasannya yang dipegang kelompok tersebut.
5) Langkah kelima, seorang siswa pemegang kartu dari masing-masing
kelompok untuk menjelaskan dan sekaligus mengecek kebenarannya.
6) Langkah keenam, bagi siswa yang salah mencari kelompok sesuai bahasan
atau materi pelajaran tersebut, diberi hukuman dengan mencari judul
bahasan atau materi yang sesuai dengan kartu yang dipegang.
7) Langkah ketujuh, guru memberikan komentar atau penjelasan dari
permainan tersebut.25
c. Tujuan Menggunakan Metode Card Sort
24 Hisyam, zaini. “strategi pembelajaran aktif di perguruan tinggi”, (Yogyakarta:
PT. CTSD, 2002) hlm, 30 25
Dedi Wahyudi, “ Metode dan Strategi Pembelajaran Berorientasi pada Pemberdayaan
Peserta Didik ” (http:// podoluhur.blogspot.com,diakses 22 maret 2009)
Tujuan dari pembelajaran dengan menggunakan metode Card Sort ini
adalah untuk mengungkapkan daya ingat terhadap materi pelajaran yang telah
dipelajari siswa.26
d. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Metode Card Sort
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam prosedur penggunaan metode
Card Sort antara lain:
1) Kartu-kartu tersebut jangan diberi nomor urut
2) Kartu-kartu tersebut dibuat dalam ukuran yang sama.
3) Jangan memberi ”tanda kode” apapun pada kartu-kartu tersebut.
4) Kartu-kartu tersebut terdiri dari ”beberapa bahasan” dan dibuat dalam
jumlah yang banyak atau sesuai dengan jumlah siswa.
5) Materi yang ditulis dalam kartu-kartu tersebut, telah di ajarkan dan telah
dipelajari oleh siswa. Metode ini dapat mengaktifkan siswa yang
kelelahan. Metode ini digunakan untuk mengaktifkan siswa dalam
mempelajari materi yang bersifat konsep, karaktristik motivasi, maka
seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik.
Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat
pencapaian prestasi belajarnya. Dengan demikian kegiatan motivasi itu
dipengaruhi adanya kegiatan belajar.27
3. Metode Jigsaw
a. Pengertian Metode Jigsaw
26 ibid
27 Dedi wahyudi Op. Cit
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru untuk
menyampaikan pelajaran kepada peserta didik. Karena penyampaian itu
berlangsung dalam interaksi idukatif, metode pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan
dengan pelajar pada saat berlangsungnya pengajaran. Dengan demikian,
metode pembelajaran merupakan alat untuk menciptakan proses belajar
mengajar.28
Metode mengajar jigsaw dikembangkan dan diuji oleh Eliot Arronson
dkk di Universitas Texas, kemudian di adaptasi oleh Salvin dkk di Universitas
John Hopkin. Tehnik ini dapat digunakan dalam pembelajaran membaca,
menulis, mendengarkan, ataupun membaca. Teknik ini menggabungkan
keempatnya.29
Pembelajaran metode jigsaw adalah suatu metode pembelajaran
kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam suatu kelompok yang
bertanggung jawab atas pengusaan bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Jigsaw
didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap
pembelajarannya sendiri juga terhadap pembelajaran orang lain. Siswa tidak
hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus
memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya
yang lain. Dengan demikian, “siswa saling tergantung dengan yang lain dan
28 Departemen Agama RI, “Metodologi Pendidikan Agama Islam”, (Jakarta: Direktorat
Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2002), h lm. 88 29
Anita Lie, cooperative Learning Mempraktikkan Cooperatif Learning di Ruang-ruang
Kelas ( Jakarta: Grasindo, 2005), hlm: 69
harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang
ditugaskan”
b. Penerapan Metode Jigsaw
Adapun faktor-faktor kunci keberhasilan yang harus diperhatikan
dalam penerapan metode jigsaw ini adalah:
1) Positive interdependence
Setiap anggota kelompok harus memiliki ketergantungan satu sama
lain yang dapat menguntungkan dan merugikan anggota kelompok lainnya.
2) Individual accountability
Setiap anggota kelompok harus memiliki rasa tanggung jawab atas
kemajuan proses belajar seluruh anggota termasuk dirinya sendiri.
3) Face-to-face promotive interaction
Anggota kelompok melakukan interaksi tatap muka yang mencakup
diskusi dan elaborasi dari materi pembahasan.
4) Social skills
Setiap anggota kelompok harus memiliki kemampuan bersosialisasi
dengan anggota lainnya sehingga pemahaman materi dapat diperoleh secara
kolektif.
5) Groups processing and Reflection
Kelompok harus melakukan evaluasi terhadap proses belajar untuk
meningkatkan kinerja kelompok. 30
c. Langkah-langkah metode jigsaw
1) Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
2) Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3) Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4) Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab
yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka
5) Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
6) Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7) Guru memberi evaluasi
8) Penutup
d. Faktor Pendukung dan Penghambat Metode Jigsaw
1) Faktor Pendukung Metode Jigsaw
Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran
metode jigsaw memiliki dampak yang positif terhadap kegiatan belajar
mengajar, yaitu dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa selama
pembelajaran, meningkatkan ketercapaian tujuan pembelajaran dan dapat
30(http://telaga.cs.ui.ac.id/WebKuliah/MetodologiPenelitian/laporan4/kelompok5/10Mare
t.doc)
meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran berikutnya. Selain
itu, pembelajaran kooperatif metode jigsaw merupakan lingkungan belajar
bersama dalam kelompok kecil yang hiterogen, untuk menyelesaikan tugas
pembelajaran. Siswa melakukan interaksi sosial untuk mempelajari materi
yang diberikan kepadanya dan bertanggung jawab untuk menjelaskan kepada
anggota kelompoknya. Jadi, siswa dilatih untuk berani berinteraksi dengan
teman-temannya.
2) Faktor penghambat
Tidak selamanya proses belajar dengan metode jigsaw berjalan
dengan lancer. Ada beberapa hambatan yang dapat muncul. Yang paling
sering terjadi adalah kurang terbiasanya peserta didik dan pengajar dengan
metode ini. Peserta didik dan pengajar masih terbawa kebiasaan metode
konvensional, dimana pemberian materi terjadi secara satu arah. Factor
penghambat lain adalah kurangnya waktu. Proses metode ini membutuhkan
waktu yang lebih banyak, sementara waktu pelaksanaanya metode ini harus
disesuaikan dengan beban kurikulum.31
31 Htpp://telaga.cs.ui.ac.id/WebKuliah/MetodologiPenelitian/laporan4/kelompok5/
10Maret.doc
D. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Motivasi belajar merupakan kekuatan (power motivation), daya
pendorong (driving force), atau alat pembangun kesediaan dan keinginan
yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif,
efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku,
baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.32
2. Fungsi Motivasi
Berikut ini merupakan beberapa fungsi motivasi:
a. Motivasi merupakan alat pendorong terjadinya prilaku belajar peserta didik.
b. Motivasi merupakan alat untuk mempengaruhi prestasi belajar peserta didik.
c. Motivasi merupakan alat untuk memberikan direksi terhadap pencapaian
tujuan pembelajaran.
d. Motivasi merupakan alat untuk membangun sistem pembelajaran lebih
bermakna.33
3. Jenis Motivasi
a. Motivasi intrinsic, yaitu motivasi yang datangnya secara alamiah atau murni
dari diri peserta didik itu sendiri sebagai wujud adanya kesadaran diri (self
awareness) dari lubuk hati yang paling dalam.34
b. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datangnya disebabkan factor-faktor
di luar diri peserta didik, seperti adanya pemberian nasihat dari gurunya,
hadiah, kometisi, nasihat antar peserat didik, hukuman, dan sebagainya.35
32 Nanang Hanifah dkk,”Konsep Strategi Pembelajaran” (Bandung: Refika Aditama,
2009), hlm. 26 33
ibid..
4. Prinsip Motivasi
Berikut merupakan beberapa prinsip yang ada dalam motivasi
a. Peserta didik memiliki motivasi belajar berbeda-beda sesuai dengan pengaruh
lingkungan internal dan eksternal peserta didik itu sendiri.
b. Pengalaman belajar masa lalu yang sesuai dan dikaitkan dengan pengalaman
belajar yang baru akan menumbuh kembangkan motivasi belajar peserta didik.
c. Motivasi belajar peserta didik akan berkembang jika disertai pujian dari pada
hukuman.
d. Motivasi intrinsic peserta didik dalam belajar akan lebih baik dari pada
motivasi ekstrinsik, meskipun keduanya saling menguatkan.
e. Motivasi belajar peserta didik yang satu dapat merambat kepada peserta didik
yang lain.
f. Motivasi belajar peserta didik akan berkembang jika disertai dengan tujuan
yang jelas.
g. Motivasi belajar peserta didikakan berkembang jika disertai dengan
implementasi keberagaman metode.
h. Bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan belajar akan menumbuh-
kembangkan motivasi belajar peserta didik.
i. Motivasi yang besar dapat mengoptimalkan potensi dan prestasi belajar
peserta didik.
j. Gangguan emosi siwa dapat menghambat terhadap motivasi dan mengurangi
prestasi belajar siswa.
35 Ibid., hlm 26-27
k. Tinggi rendahnya motivasi berpengaruh terhadap tinggi rendahnya gairah
belajar peserta didik.
l. Motivasi yang besar akan berpengaruh terhadap terjadinya proses
pembelajaran secara aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.36
5. Cara Membangkitkan Motivasi
Motivasi merupakan salah satu utama dalam bagi keberhasilan dalam
belajar. Oleh karena itu, motivasi belajar dapat dipelajari supaya dapat tumbuh
dan berkembang. Berikut ini merupakan beberapa cara untuk membangkitkan
motivasi belajar.37
a. Peserta didik memperoleh pemahaman (comperhension) yang jelas mengenai
proses pembelajaran.
b. Peserta didik memperoleh kesadaran diri ( self consciousness) terhadap
pembelajaran.
c. Menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan kebutuhan peserta didik secara
link dan match.
d. Memberi sentuhan lembut ( soft rouch)
e. Memberikan hadiah (reword)
f. Memberiakn pujian dan penghormatan.
g. Peserta didik mengetahui prestasi belajarnya.
h. Adanya iklim belajar yang kompetitif secara sehat.
i. Belajar menggunakan multi media.
j. Belajar menggunakan multi metode.
36 Nanang Hanifah, Op.Cit, hlm 27
37 Ibid., hlm 28
k. Guru yang kompeten dan humoris.
l. Suasana lingkungan sekolah yang sehat.
6. Mengukur Aspek-aspek dalam Motivasi
Motivasi merupakan aspek penting dalam pembelajaran peserta didik.
Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa dapat terlihat dari indicator motivasi itu
sendiri. Mengukur motivasi belajar dapat diamati dari sisi berikut.38
a. Durasi belajar, yaitu tinggi rendahnya motivasi belajar dapat diukur dari
seberapa lama penggunaan waktu peserat didik untuk melakukan kegiatan
belajar.
b. Sikap terhadap belajar, yaitu motivasi belajar siswa dapat diukur dengan
kecendrungan prilakunya terhadap belajar apakah senang, ragu, atau tidak
senang.
c. Frekuensi belajar, yaitu tinggi rendahnya motivasi belajar dapat diukur dari
seberapa sering kegiatan belajar dilakukan peserta didik dalam priode tertentu.
d. Konsistensi terhadap belajar, yaitu tinggi rendahnya motivasi belajar peserta
didik dapat diukur dari ketetapan dan kelekatan peserta didik terhadap
pencapaian tujuan pembelajaran.
e. Kegigihan dalam belajar, yaitu tinggi rendahnya motivasi belajar peserta didik
dapat diukur dari keuletan dan kemampuannya dalam mensiasati dan
memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
f. Loyalitas terhadap belajar, yaitu tinggi rendahnya motivasi belajar peserta
didik dapat diukur dengan kesetiaan dan berani mempertaruhkan biaya tenaga
dan pikirannya secara optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran.
38 Ibid., hlm 29
g. Visi dalam belajar, yaitu motivasi belajar peserta didik dapat diukur dengan
target belajar yang kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan.
h. Achievenment dalam belajar, yaitu motivasi belajar peserta didik dapat diukur
dengan prestasi belajarnya.39
7. Alat Ukur Motivasi
Ada beberapa alat ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui motivasi
seseorang, yaitu sebagai berikut.
a. Tes tindakan (performance test), yaitu alat untuk memperoleh informasi
tentang, loyalitas, kesungguhan, targeting, kesadaran, durasi, dan frekuensi
kegiatan.
b. Kuesioner (questionaire) untuk memahami tentang kegigihan dan loyalitas.
c. Mengarang bebas untuk memahami informasi tentang visi dan aspirasinya.
d. Test prestasi untuk memahami informasi tentang prestasi belajar.
e. Skala untuk memahami informasi tentang sikapnya.40
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Dalam perilaku belajar terdapat motivasi belajar. Belajar dilakukan oleh
setiap orang, baik anak-anak, orang dewasa, maupun orang tua dan berlangsung
seumur hidup. Dalam lembaga pendidikan, motivasi merupakan salah satu
penyebab keberhasilan anak didik dalam belajar. Menurut Dimyati menyatakan
bahwa proses belajar siswa, dapat dipengaruhi sebagai berikut.
39 Ibid., hlm 28-29
40 Ibid..
a. Faktor intern meliputi; sikap terhadap belajar, motivasi, konsentrasi, mengolah
bahan ajar, rasa percaya diri. Kemampuan berprestasi, menggali hasil belajar
yang tersimpan.
b. Faktor ekstern: guru, sarana dan prasarana pembelajaran, kebijakan sekolah,
lingkungan sekolah, dan kurikulum.
Dari uraian diatas, maka jelaslah bahwa prestasi merupakan penyebab
keberhasilan peserta didik dalam belajar. Motivasi merupakan factor linner
(batin) yang berfungsi menimbulkan, mendasari, mengarahkan. Perbuatan
belajar. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya menentukan tujuan sehingga
besarnya motivasi akan semakin besar kesuksesan belajarnya, seorang siswa
yang besar motivasinya akan giat berusaha, tampak gigih, dan tidak mau
menyerah, giat membaca buku-buku untuk meningkatkan prestasinya untuk
memecahkan masalahnya, sebaliknya siswa yang motivasinya lemah tampak
acuh tak acuh dan mudah putus asa, perhatian tidak tertuju pada pembelajaran,
dan sering meninggalkan kelas sehingga banyak mengalami kesulitan belajar.
Untuk mengetahui adanya motivasi yang ada pada siswa kita harus
mengetahui hal-hal yang berpengaruh terhadap motivasi dalam belajar siswa.
Menurut Dimyati hal-hal yang berpengaruh terhadap motivasi ada 6 yaitu:
a. Cita-cita atau aspirasi siswa
b. Kemampuan siswa
c. Kondisi siswa
d. Kondisi lingkungan
e. Unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran
9. Cara Menggerakkan Motivasi
Didalam menggerakkan motivasi belajar mengajar peranan motivasi baik
intrinsic maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat
mengembangkan aktivitas-aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan
memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.41
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan
motivasi adalah macam-macam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-kadang
tepat, dan kadang-kadang juga bisa sesuia. Hal ini guru harus hati-hati dalam
menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik.
Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar siswa.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar disekolah.
1. Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya.
Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/ nilai yang baik.
Sehingga biasanya yang dikejar siswa adalah nilai ulangan atau nilai-nilai raport
dengan angka yang baik.
Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang
sangat kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak siswa bekerja atau belajar hanya
ingin mengajar pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukkan motivasi yang
dimilikinya kurang berbobot bila dibandingkan dengan siswa-siswa yang
41 Dedi wahyudi, op.cit., h lm.19-26
menginginkan angka baik. Namun demikian semua itu harus diingat oleh guru
bahwa pencapaian angka-angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang
sejati, hasil belajar yang bermakna. Oleh karena itu, langkah selanjutnya yang
harus ditempuh oleh guru adalah bagaimana cara memberikan angka-angka dapat
dikaitkan dengan values yang terkandung didalam setiap pengetahuan yang
diajarkan kepada para siswa sehingga tidak sekedar kognitif saja tetapi juga
ktrampilan dan afeksinya.42
2. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selaku
demikian, karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi
seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut.
Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak
akan menarik bagi seorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar.43
3. Saingan/ kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun
persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsur
persaingan ini banyak dimanfaatkan didalam dunia industry atau perdagangan,
tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa.44
4. Ego-involvement
42 Ibid., hlm 92
43 ibid
44 Ibid h lm 93
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas
dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan
mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang
sangat penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai
prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik
adalah symbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk siswa si subyek
belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.45
5. Memberi Ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.
Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi
yang harus diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap hari)
karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus lebih
terbuka, maksudnya kalau ada ulangan harus diberitahukan kepada siswa,
6. Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan
mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik
hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar,
dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
7. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas
dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang
45 Ibid,
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya
pujian ini merupakan motivasi, pemberian harus tepat. Dengan pujian yang tepat
akan memupuk suasana yang menyenangkan akan membangkitkan harga diri.
8. Hukuman
Hukumna sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan
secara tepat dan bijak bisa menajdi alat motivasi. Oleh karena itu, guru harus
memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.
9. Hasrat Untuk Belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk
belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang
tanpa maksud. Harat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada
motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.
10. Minat
Di depan sudah di uraikan bahwa soal motivasi sangat erat hubungannya
dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat
sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses
belajar itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat. Mengenai minat ini
antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:
a. Membangkitkan adanya kebutuhan;
b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau;
c. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik;
d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar;
11. Tujuan Yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan
merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan
yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan
timbul gairah untuk belajar.
12. Karyawisata Dan Ekskursi
Cara ini dapat membangkitkan motivasi belajar oleh karena itu, dalam
kegiatan ini akan mendapat pengalaman langsung dan bermakna baginya. Selain
dari itu, karena objek yang akan dikunjungi adalah objek yang menarik minatnya.
Suasana bebas, lepas dari keterikatan ruangan kelas besar manfaatnya untuk
menghilangkan ketegangan-ketegangan yang ada, sehingga kegiatan belajar dapat
dilakukan lebih menyenangkan.
13. Film Pendidikan
Setiap siswa merasa sangat senang menonton film. Gambarkan dari
cerita-cerita film lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar. Para
siswa mendapat pengalaman baru yang merupakan suatu unit cerita yang
bermakna.
14. Belajar melalui radio
Mendengarkan radio lebih menghasilakn dari pada mendengarkan
ceramah guru. Radio adalah alat yang penting untuk mendorong motivasi belajar
murid. Kendatipun demikian, radio tidak mungkin dapat mengantikan kedudukan
guru dalam mengajar. Masih banyak cara yang dapat digunakan oleh guru untuk
membangkitkan dan memelihara motivasi belajar murid. Namun yang lebih
penting adalah motivasi yang timbul dari dalam diri murid sendiri seperti
dorongan kebutuhan, kesadaran akan tujuan, dan juga guru merupakan contoh
yang dapt merangsang motivasi mereka.
10. Pentingnya Motivasi Dalam Proses Belajar Mengajar Mata Pelajaran
Ekonomi
Salah satu aspek penting dalam mengajar termasuk mengajar Ekonomi
ialah membangkitkan motivasi anak untuk belajar. Berbagai cara telah dianjurkan
oleh ahli pendidikan untuk mencapai hal itu. Mengapa hal ini penting, ini karena
motivasi seseorang adalah bagian internal manusia. Dia menetapkan alasan dan
membuat keputusannya sendiri berdasarkan penglihatannya (perception) terhadap
lingkungannya. Tentang bagaimana guru mempengaruhi motivasi siswa adalah
dengan menciptakan situasi eksternal sehingga siswa akan bertindak sesuai dengan
yang diharapkan.46
E. Prestasi
1. Pengertian Prestasi
46Abdul Azis Wahab, Metode dan Model-Model Mengajar IPS (Bandung:
Alfabeta, 2008), hlm. 26
Menurut Syaiful B. Djamrah prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan
yang telah dikerjakan. Diciptakan, baik secara individu maupun kelompok.47
Dari beberapa devinisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi
adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan yang
menyenangkan hati yang memperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara
individu maupun kelompok.48
Sementara belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri
seseorang berkat pengalaman dan pelatihan, dimana penyaluran dan pelatihan itu
terjadi melalui intereksi antara individu dan lingkungan alamiah maupun
lingkungan social.49
Menurut Sardiman A.M belajar sebagai rangkaian kegiatan jiwaraga,
psiko-fisik menuju keperkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang
menyangkut unsure cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, efektif dan
psikomotorik.50
Setelah menelusuri definisi dari prestasi dan belajar, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu
aktifitas. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang mengakibatkan adanya
perubahan dari dalam individu, yaitu perubahan tingkah laku.
47 Syaiful Bahri Djamrah, Prestasi Belajar dan Kopetensi Guru (Surabaya: Usaha
Nasional, 1994) hlm 19 48
Ibid, h lm 20 49
Oemar Hamalik, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA
(Bandung: Sinar Baru, 1991), hlm 23 50
Sard iaman A. M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1994) hlm. 23
2. Indikator Prestasi Belajar
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa
sebagaimana yang telah diuraikan diatas adalah mengetahui garis-garis besar
indicator ( petunjuk adanya prestasi tertentu ) dikaitkan dengan jenis prestasi
yang hendak diungkapkan atau diukur. Selanjutnya agar pemahaman anda lebih
mendalam mengenai kunci pokok tadi dan untuk memudahkan anda dalam
menggunakan alat dan kiat evaluasi yang dipandang tepat, reliable dan valid,
dibawah ini penyusun sajikan sebuah table panjang.51
3. Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi
Table 2.2 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi
Ranah/jenis prestasi Indikator Cara evaluasi
A. Ranah cipta (kognitif)
1. Pengamat
2. Ingatan
3. Pemahaman
1. Dapat menunjukkan
2. Dapat membandingkan
1. Dapat menghubungkan
1. Dapat menyebutkan
2. Dapat menunjukkan
kembali
1. Dapat menjelaskan
2. Dapat mendefinisikan
1. Tes lisan
2. Tes tertulis
3. Observasi
1. Tes lisan
2. Tes tertulis
3. Observasi
1. Tes lisan
2. Tes tertulis
51 Muhibbin syah, psikologi pendidikan denagn pendekatan baru bandung (PT
remaja rosda karya 2005) hlm 150-152
4. Penerapan
dengan lisan sendiri
1. Dapat memberikan
contoh
2. Dapat menggunakan
secara tepat
1. Tes tertulis
2. Pemberian tugas
3. Observasi
5. Analisis(pemeriksa
an dan pemilahan
secara teliti)
6. Sintesis (membuat
panduan baru dan
utuh)
B. Ranah rasa (afektif)
1. Penerimaan
2. Sambutan
1. Dapat menguraikan
2. Dapat
mengklasifikasikan/
memilah-milah.
1. Dapat menghubungkan
2. Dapat menyimpulkan
3. Dapat
menggeneralisasikan
(membuat prinsip
umum)
1. Menunjukkan sikap
menerima
2. Menunjukkan sikap
menolak
1. Kesediaan
berpartisipasi/ terlibat
2. Kesediaan untuk
1. Tes tertulis
2. Pemberian tugas
1. Tes tertulis
2. Pemberian tugas
1. Tes tertulis
2. Tes skala sikap
3. observasi
1. tes skala sikap
2. pemberian tugas
3. observasi
3. Apresiasi
(sikapMenghargai)
4. Internalisasi
(pendalaman)
5. Karakterisasi
C. Ranah karsa
(psikomotor)
2. Ketrampilan
bergerak dan
memanfaatkan
1. Menganggap penting
dan bermanfaat
2. Menganggap indah dan
harmonis
3. Mengagumi
1. Mengakui dan
meyakini
2. Mengingkari
1. Melembagakan atau
meniadakan
2. Menjelmakan dalam
pribadi dan perilaku
sehari-hari
1. Mengkoordinasikan
gerak mata, tangan,
1. tes skala penilaian/
sikap
2. pemberian tugas
3. observasi
1. tes skala sikap
2. pemberian tugas
ekspresif (yang
menyatakan sikap )
dan proyektif (yang
menyatakan
perkiraan/ramalan)
3. observasi
1. pemberian tugas
ekspresifdan
proyektif
2. observasi
1. observasi
2. tes tindakan
bertindak
3. Kecakapan ekspresi
verbal dan
nonverbal
kaki. Dan anggoa
tubuh lainnya
1. Mengucapkan
2. Membuat mimic dan
gerak jasmani
1. observasi
2. tes tindakan
4. Pendekatan Evaluasi Prestasi Belajar
Ada dua macam pendekatan yang amat popular dalam
mengevaluasi atau menilai tingkat keberhasilan /prestasi belajar yakni:
a. Penilaian acuan norma (norm referenced assessment)
Dalam penilaian yang menggunakan pendekatan PAN (Penilaian
Acuan Norma), prestasi belajar seorang peserta didik diukur dengan cara
membandingkan dengan prestasi yang dicapai teman teman sekelasnya
atau sekelompoknya. Jadi, pemberian skor atau nilai peserta didik tersebut
merujuk pada hasil perbandingan antara skor-skor yang diperoleh temen-
temen sekelompoknya dengan skor sendiri.
Selain itu, pendekatan PAN juga dapat diimplementasikan dengan
cara menghitung dan membandingkan prosentase jawaban benar yang
dihasilkan pleh seorang siswa dengan prosentase jawaban benar yang
dihasilkan kawan-kawan sekelompoknya. Kemudian, prosentase jawaban-
jawaban benar dari masing-masing siswa tersebut dikonversikan kedalam
nilai 1-10 atau 10-100.
b. Penilaian acuan criteria
Penilaian dengan pendekatan PAK menurut Tardif et al (1989: 95)
merupakan proses pengukuran prestasi belajar dengan cara
membandingkan pencapaian seorang siswa dengan berbagai perilaku
ranah yang telah ditetapkan secara baik, (weel defined domain behaviours)
sebagai patokan absolute. Oleh karena itu, dalam mengimplementasikan
pendekatan penilaian acuan kriteria diperlukan adanya criteria mutlak
yang merujuk pada tujuan pembelajaran umum dan khusus (TPU dan
TPK). Artinya nilai kelulusan seorang siswa bukan bedasarkan
perbandingan dengan nilai yang dicapai oleh rekan-rekan sekelompoknya
melainkan ditentukan oleh penguasaan atas materi pelajaran hingga batas
yang sesuai dengan tujuan instruksional.
Pendekatan penilaian seperti diatas biasanya diterapkan dalam
system belajar tuntas (mastery learning).dalam system belaja tuntas,
seorang siswa baru dapat dikatakan lulus dalam evaluasi suatu mata
pelajaran apabila dia telah menguasai seluruh materi secara merata dan
mendalam dengan nilai minimal 80.
5. Batas Minimal Prestasi Belajar
Setelah mengetahui indicator dan memperoleh skor hasil evaluasi
prestasi belajar diatas, guru perlu pula mengetahui bagaimana kiat
menetapkan batas minimal keberhasilan belajar para siswanya. Hal ini
penting karena mempertimbangkan batas terendah prestasi belajar siswa
yang dianggap berhasil dalam arti luas bukanlah perkara mudah.
Keberhasilan dalam arti luas berarti keberhasilan yang meliputi ranah
cipta, rasa, dan karsa siswa.
Ranah-ranah psikologis, walaupun berkaitan antara satu sama lain,
kenyataannya sukar diungkap sekaligus jika hanya melihat perubahan
yang terjadi pada salah satu ranah. Contoh: seorang siswa yang memiliki
nilai tinggi dalam bidang studi Agama Islam misalnya, belum tentu rajin
beribadah Sholat. Sebaliknya, siswa lain yang hanya mendapat nilai cukup
dalam bidang studi tersebut, justru menunjukkan perilaku yang baik dalam
kehidupan Beragama sehari-hari.
Jadi, nilai hasil evaluasi sumatif atau ulangan “X” dalam raport,
misalnya, mungkin secara afektif dan psikomotor menjadi “X-“ atau
“X+”. inilah tantangan berat yang harus dihadapi oleh guru sepanjang
masa. Untuk menjawab tantangan ini guru seyogyanya tidak hanya terikat
oleh kiat penilaian yang bersifat kognitif, tetapi juga memperhatikan kiat
penilaian afektif dan psikomotor siswa.
Menetapkan batas minimal keberhasilan siswa selalu berkaitan
dengan pengungkapan hasil belajar. Ada beberapa alternatife norma
pengukuran tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti proses belajar
mengajar. Diantara norma-norma pengukuran tersebut ialah:
a. Norma skala angka dari 0 sampai10
b. Norma skala angka dari 0 sampai 100
Angka terendah yang menyatakan kelulusan/ keberhasilan belajar
(passing grade) skala 0-10 adalah 5’5 atau 6, sedangkan untuk skala 0-100
adalah 55 atau 60. Alhasil pada prinsipnya jika seorang siswa dapat
menyelesaikan lebih dari setengah tugas atau dapat menjawab lebih dari
setengah instrument dari evaluasi dengan benar, dia dianggap telah
memenuhi target minimal keberhasilan belajar. Namun demikian kiranya
perlu dipertimbangkan oleh para guru sekolah penetapan passing grade
yang lebih tinggi (misalnya 65 atau 70) untuk pelajaran-pelajaran inti
(core subject). Pelajaran-pelajaran inti ini meliputi, antara lain: bahasa dan
matematika, karena bidang studi ini (tanpa mengurangi pentingnya
bidang-bidang studi lainnya) merupakan “kunci pintu” pengetahuan-
pengetahuan lainnya. Pengkhususan passing grade seperti ini sudah
berlaku umum dinegara-negara maju dan meningkatkan kemajuan belajar
siswa dalam bidang-bidang studi lainnya.
Selanjutnya, selain norma-norma tersebut diatas, ada pula norma
lain yang dinegara kita baru berlaku di perguruan tinggi, yaitu norma
prestasi belajar dengan menggunkan simbul huruf-huruf A, B, C, D, dan
E. simbul huruf-huruf ini dapat dipandang sebagai terjemahan dari symbol
angka-angka sebagaimana tamuat pada table dibawah ini. 52
Table 2.3 Symbol angka-angka
Symbol-simbol nilai angka dan huruf Predikat
Angka-angka Huruf
8 – 10 = 80 – 100 = 3,1 – 4
7 - 7,9 = 70 -79 = 2,1 – 3 6 - 6,9 = 60 - 69 = 1,1 -2
5 -5,9 = 50 – 59= 1 0 – 4,9 = 0 -49 = 0
A
B C
D E
Sangat baik
Baik Cukup
Kurang Gagal
Perlu ditambahkan bahwa symbol nilai angka yang berskala antara
0 – 4 seperti yang tampak pada table di atas lazim dipaki diperguruan
tinggi. Skal angka yang berinterval jauh lebih pendek dari pada skala
angka lainnya itu dipakai untuk menetapkan indeks prestasi (IP)
mahasiswa, bik pada setiap semester maupun pada akhir penyelesaian
studi.
F. Pendidikan Mata Pelajaran Ekonomi
1. Pengertian Mata Pelajaran Ekonomi
Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani oikonomia, yaitu dari
kata oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti
mengatur. Jadi, oikonomia adalah mengatur rumah tangga. Seiring dengan
perkembangan ilmu dan tehnologi, maka pengertian ilmu Ekonomi juga
berkembang bukan saja mengatur rumah tangga dalam arti sempit, tetapi
52 Ibid..
rumah tangga dalam arti luas, seperti rumah tangga perusahaan,
masyarakat, Negara, bahkan dunia. Dibawah ini terdapat beberapa definisi
tentang ilmu ekonomi.
a. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia
untuk memenuhi kebutuhannya.
b. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mengajarkan bagaimana menentukan
pilihan dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas.
c. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia
untuk mencapai kemakmuran.
d. Ilmu Ekonomi merupakan studi tentang uang, suku bunga, modal, dan
kekayaan.
e. Paul A. Smuelson ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu
dan masyarakat membuat pilihan dengan atau tanpa penggunaan uang,
dengan menggunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan
berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk
kebutuhan konsumsi sekarang atau masa yang akan datang kepada
individu atau masyarakat.53
Ilmu Ekonomi dipelajari dengan berbagai alasan, yaitu untuk
memahai segala masalah yang dihadapi masyarakat dalam rumah tangga
untuk membantu pemerintah menunjang pertumbuhan dan memperbaiki
53 Muh. Nurdin, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTS kelas VII (Surabaya: CV Karya
Utama, 2008), hal. 71-72
kualitas hidup, serta menghindari timbulnya depresi dan inflasi dan untuk
menganalisis pola perilaku mayarakat.
2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi
a. Fungsi mata pelajaran Ekonomi
Fungsi mata pelajaran ekonomi adalah mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk berekonomi, dengan cara mengenal
berbagai kenyataan dan peristiwa ekonomi, memahami konsep dan
teori serta berlatih dalam memecahkan masalah Ekonomi yang terjadi
pada diri sendiri dan lingkungan masyarakat.54
b. Tujuan mata pelajaran ekonomi
Tujuan mata pelajaran ekonomi adalah :
1) Membekali peserta didik sejumlah konsep ekonomi dalam
mengetahui dan mengerti peristiwa dan masalah ekonomi dalam
kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi dilingkungan setingkat
individu/ rumah tangga, masyarakat dan Negara.
2) Membekali peserta didik sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan
untuk mendalami ilmu ekonomi pada jenjang selanjutnya.
3) Membekali peserta didik dengan sejumlah nilai-nilai dan etika
ekonomi dan memiliki jiwa wirausaha.
54 Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, kurikulum 2004: Standar kompetensi
Madrasah Aliyah (Jakarta: Departemen Agama, 2005), hal. 430
4) Meningkatkan kemampuan berkompetensi dan bekerja sama dalam
masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun skala
internasional.55
Berdasarkan fungsi dan tujuan ilmu ekonomi tersebut dapat dilihat
bahwa ilmu ekonomi menitik beratkan pada pemecahan masalah ekonomi
dimasyarakat yang dilakukan oleh siswa dengan menggunakan potensinya
dan beberapa pemahaman konsep dasar ekonomi. Hal ini sesuai dengan
pemaparan pusat kurikulum yang menyatakan bahwa pembelajaran
ekonomi menggunakan pendekatan pemecahan masalah dimana peserta
didik dapat memecahkan masalah-masalah ekonomi dimasyarakat
terutama dalam mencari alternatif pemecahannya.
Agar pembelajaran lebih bermakna maka penyajian materi dimulai
dari mengidentifikasi fakta tentang peristiwa dan permasalahan ekonomi,
pemahaman beberapa konsep dan ilmu dasar ekonomi, serta menilai
kebaikan dan keburukan kebijakan pemerintah dalam mengatasi masalah
ekonomi.
3. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ekonomi
Standar kompetensi bahan kajian ekonomi adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan memahami fakta, konsep, dan generalisasi tentang system
sosial dan budaya menerapkan untuk:
55 Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam., op. cit., hlm. 430
1) Mengembangkan sikap kritis dalam situasi social yang timbul
sebagai akibat perbedaan yang ada dimasyarakat.
2) Menentukan sikap terhadap proses perkembangan dan perubahan
sosial budaya.
3) Menghargai keanekaragaman social budaya dalam masyarakat
multicultural.
b. Kemampuan memahami fakta, konsep, dan generalisasi tentang
manusia, tempat dan lingkungan dan menerapkannya untuk:
1) Menganalisis proses kejadian, interaksi dan saling ketergantungan
antara alam dan gejala kehidupan imuka bumi dalam dimensi ruang
dan waktu.
2) Terampil dalam memperileh, mengolah dan mejanjikan informasi
geografis.
c. Kemampuan memahami fakta konsep, dan generalisasi tentang perilaku
Ekonomi dan kesejahteraan dan menerapkannya untuk:
1) Berperilaku yang rasional dan manusiawi dalam memanfaatkan
sumber daya ekonomi.
2) Menumbuhkan jiwa, sikap, dan perilaku kewirausahaan.
3) Menganalisis system informasi keuangan lembaga- lembaga
Ekonomi.
4) Terampil dalam praktek usaha ekonomi sendiri.
d. Kemampuan memahami fakta, konsep, dan generalisasi tentang waktu,
berkelanjutan dan perubahan menerapkannya untuk:
1) Menganalisis keterkaitan antara manusia, waktu, tempat, dan
kejadian.
2) Merekonstruksi masa lalu, memaknai masa kini, dan
memprediksikan masa depan.
3) Menghargai berbagai perbedaan serta keragaman social, cultural,
Agama. Etnis, dan politik dalam masyarakat dari pengalaman belajar
peristiwa sejarah.
e. Kemampuan memahami dan menginternalisasikan system berbangsa
dan bernegara dan menerapkannya untuk:
1) Mewujudkan persatuan bangsa berdasarkan pancasila dan UUD
1945.
2) Membiasakan untuk mematuhi norma, menegakkan hukum, dan
menjalankan peraturan.
3) Berpartisipasi dalam mewujudkan masyarakat dan pemerintahan
yang demokratis, menjunjung tinggi, melaksanakan dan menghargai
HAM.56
G. Penelitian Terdahulu
Pada penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Ike Nurfadilah. 2006.
Dengan judul ”Efektifitas Penggunaan Metode Jigsaw Learning Dalam Pembelajaran
Agama Islam (PAI) di SMP negeri 13 Malang”. Hasil penelitian tersebut adalah:
56 Ibid., hal. 431-432
Efektifitas penggunaan metode Jigsaw Learning selain didukung oleh
prosedur penerapan yang baik, hasil belajar yang memuaskan juga merupakan salah
satu pendukung keefektifan penggunaan metode ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Jigsaw Learning
pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP negeri 13 Malang sudah cukup
efektif. Metode ini sangat membantu guru PAI karena dapat melibatkan siswa secara
aktif dan dapat meningkatkan kerjasama siswa. Penerapan metode ini didukung oleh
beberapa sarana yang cukup lengkap yang disediakan oleh SMP Negeri13 Malang.
Dan ada beberapa penghambat yang dihadapi oleh guru-guru khususnya guru PAI
yaitu kurangnya waktu dan banyaknya siswa dalam satu kelas. Akan tetapi untuk
mengatasi masalah-masalah tersebut, seorang guru harus memiliki keterampilan
sendiri.57
Pada penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Aminah 2009 dengan
judul “Penerapan Strategi Card Sort dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Kelas VII A Pada Pelajaran Aqidah Akhlak di MTS Negri Batu. Hasil penelitian
tersebut adalah:
Berdasarkan data yang diperoleh dalapangan dapat disimpulkan bahwa
penerapan metode card sort dengan menggunakan metode berkelompok, diskusi,
mencari pasangan kartu dan tim kuis serta media yang menarik sangat mampu
membuat motivasi belajar siswa mata pelajaran Aqidah Akhlak menjadi meningkat.
Motivasi belajar siswa makin meningkat dari setiap pertemuan mulai dari adu cepat
menempelkan kartu, mencari pasangan kartu, cerita bergambar dan terutama
57 Nurfadilah, Ike. 2006. Dengan judul ”Efektifitas Penggunaan Metode Jigsaw Learn ing
Dalam Pembelajaran Agama Islam (PAI) di SMP negeri13 Malang”
memakai metide kuis/tebak-tebakan antar kelompok dengan menggunakan karttu, hal
itu membuat siswa semakin paham dengan materi dan semakin bersemangat belajar.58
Pada penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh, Ifa Miming Agustin.
2008. Penerapan metode Inquiry dalam pembelajaran PAI Dan Dampaknya terhadap
motivasi belajar siswa di smp negeri 1 Papar Kediri. Skripsi, jurusan Pendidikan
Agama Islam.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penerapan metode Inquiry
dalam pembelajaran PAI yang ada di SMP Negri 1 Papar Kediri dengan penerapan
setrategi pembelajaran dengan penerapan metode inquiry berdampak positif terhadap
motivasi belajar siswa. Hal ini ditandai dengan meningkatnya semangat belajar siswa
dalam kegiatan belajar mengajar dan siswa tidak akan bosan belajar, serta anak
cenderung lebih berusaha mencari jawaban dengan caranya sendiri, hal ini terbukti
dari hasil angket yang menyatakan 99% siswa lebih aktif dan bersemangat dalam
mengikuti pelajaran.59
H. Motivasi dan Prestasi Belajar dalam Perspektif Islam
1. Motivasi
Motivasi belajar merupakan kekuatan (power motivation), daya
pendorong (driving force), atau alat pembangun kesediaan dan keinginan
yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif,
58 aminah 2009 dengan judul “Penerapan Strategi Card Sort dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas VII A Pada Pelajaran Aqidah Akhlak di MTS Negri Batu 59
Agustin, Ifa miming. 2008. Penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PAI Dan
Dampaknya Terhadap motivasi belajar siswa d i s mp negri 1 papar kediri
efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku,
baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Mengenai ganjaran ini dijelaskan dalam al-Qur’an surat An-nisa’
ayat 124 berikut ini:
Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun
wanita sedang ia orang yang beriman, Maka mereka itu masuk ke dalam surga
dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun. (Q.S. An-Nisa’: 124)60
2. Prestasi belajar
Prestasi merupakan penyebab keberhasilan peserta didik dalam belajar.
Motivasi merupakan factor inner (batin) yang berfungsi menimbulkan,
mendasari, mengarahkan. Perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik
tidaknya menentukan tujuan sehingga besarnya motivasi akan semakin besar
kesuksesan belajarnya,
60 Depag RI.Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: CV. Diponegoro, 2004),
hal.402
Dalam Al-Qur’an juga dijelaskan tentang ayat yang berhubunagn dengan
prestasi belajar, ayat tersebut tercantum dalam al-Ahqaf ayat 19 yang berbunyi:
Artinya: dan bagi masing-masing mereka kerjakan dan agar Allah mencakupkan
bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada
dirugikan. (Q.S al-Ahqaf: 19)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan deskriptif, karena data-datanya akan dipaparkan secara analisis deskriptif.
Penelitiana deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-
gejala, fakta-fakta, kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat.61
Pada penelitian
ini peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukakan pada
objek tertentu secara jelas dan sistematis.62
Penelitian deskriptif bertujuan untuk
membuat deskripsi, yaitu menggambarkan sifat suatu keadaan yang berjalan pada
saat penelitian, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.63
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action
research) yaitu suatu bentuk kajian yang bersifat reklektif oleh pelaku tindakan yaitu
untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam
melaksanakan tugas, memperdalam dalam melaksanakan tugas, memperdalam
pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi
61 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan;Teori-
Aplikasi (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), hlm. 47 62
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), hlm.14
63 Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial Agama
(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2003), hlm.136
62
dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan. Adapun definisi PTK dapat
dijabarkan sebagai berikut:64
1. Menurut Joni dan Tisno PTK merupakan kajian yang bersifat reflektif oleh
pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemempuan rasional dan
tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serat untuk memperbaiki kondisi-kondisi
dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.
2. Soedarsono menyatakan PTK merupakan suatu proses dimana melalui proses ini
guru dan siswa menginginkan terjadinya perbaikan, peningkatan, dan perubahan
pembelajaran yang lebih baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
optimal.
3. Suyanto menyatakan PTK sebagai penelitian praktis yang dimaksudkan untuk
memperbaiki pembelajaran dikelas.
Secara ringkas PTK dapat diartikan sebagai upaya atau tindakan yang
dilakukan oleh guru atau peneliti untuk memecahkan masalah pembelajaran melalui
kegiatan penelitian.65
PTK mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakan dengan
penelitian yang lain, diantaranya, yaitu: masalah yang di angkat adalah masalah yang
dihadapi oleh guru dikelas dan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses
belajar mengajar di kelas.66
64 Wahidmurni, “Penelitian Tindakan Kelas dari Teori Menuju Praktik” ,
(Malang: UM Press, 2008), hlm. 33 65
Ibid., hlm 15 66
Suharsimi Arikunto, dkk, “Penelitian Tindakan Kelas” ( Jakarta: Bumi Aksara, 2007) hlm. 108-109
Secara garis besar, dalam PTK terdapat empat tahapan yang harus dilaluinya,
yaitu:67
1. Perencanaan (planning). Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa,
mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
2. Pelaksanaan (acting). Tahap kedua dari penelitian tindakan adlah pelaksanaan
yang merupakan impelementasi atau penerapan isi rencangan, yaitu mengenakan
tindakan kelas.
3. Pengamatan (observing). Tahap ketiga ini, kegiatan pengamatan yang dilakukan
oleh pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamat ini dipisahkan
denagn pelaksanaan tindakan sedang dilakukan. Jadi, keduanya berlangsung
dalam waktu yang sama.
4. Refleksi (reflecting). Tahap keempat merupakan kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang sudah dilakukan baik kekurangan atau kelebihan dari metode
yang digunakan.
B. Kehadiran Penelitian
Pada penelitian tindakan kelas yang menggunakan pendekatan kualitatif ini,
peneliti bertindak sebagai instrument utama sekaligus pengumpul data. Kehadiran
peneliti sangat mutlak, lebih-lebih dalam penelitian tindakan kelas, peneliti yang
67 Suharsimi Arikunto, dkk, Op.Cit, hlm. 17-19
mandiri selain sebagai pelaku tindakan juga bertugas sebagai pengamat aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran.68
Dalam hal ini peneliti hadir dilapangan untuk melaksanakan dan mengamati
berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan multi Metode yaitu gabungan
antara metode inquiry, card sort, dan jigsaw kelas VII SMP Negeri 4 Malang terkait
dengan motivasi dan prestasi belajar.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelas VII G SMPN 4 Malang jalan Veteran
nomor 37 Malang. Adapun alasan memilih lokasi ini adalah karena selama ini strategi
pembelajaran yang digunakan oleh sekolah ini masih bersifat klasikal dan biasanya
menggunakan metode ceramah dan mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS),
sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa belum sepenuhnya aktif dan dapat
berpartisipasi di dalamnya. Peneliti berpartisipasi langsung dalam penelitian ini yaitu
menjadi guru mata pelajaran ekonomi. Kemudian peneliti menerapkan pembelajaran
Multi Metode di sekolah ini, maka motivasi dan prestasi belajar siswa terhadap mata
pelajaran ekonomi akan meningkat. Selain itu lokasi penelitian dekat dengan tempat
tinggal peneliti, sehingga peneliti tahu bahwa sekolah ini merupakan salah satu
Sekolah Menengah Negeri yang baik di Malang. Hal ini terlihat dari prestasi yang
diperoleh sekolah SMP Negeri 4 Malang. Akan tetapi, terdapat sebagian kelas dalam
pelaksanaan proses pembelajaran masih menggunakan metode yang kurang tepat.
68Wahidmurni, Bahan Ajar Penelitian Pembelajara (Malang: UIN Malang Press, 2005),
hlm. 21
Penelitian ini akan difokuskan pada siswa Kelas VII G SMPN 4 Malang.
Penelitian dilakukan pada pembelajaran Mata Pelajaran ekonomi dengan jumlah
siswa sebanyak 37 siswa. Pada kelas ini tingkat kemampuan siswa sangat variatif dan
suasana kelas masih sangat ramai dan gaduh karena kondisi siswa dalam masa
transisi, baru beranjak dari sekolah dasar menuju Sekolah Menengah Pertama.
D. Sumber Data Dan Jenis Data
Data yang baik adalah data yang diambil dari sumber yang tepat dan akurat.
Data penelitian ini bersumber dari SMP Negeri 4 Malang, data tersebut diperoleh dari
proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Multi Metode. Data
penelitian ini berupa hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Dari cara memperoleh, jenis data dapat dikelompokkan menjadi dua macam
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dan
dikumpulkan secara langsung dari responden melalui observasi, catatan lapangan,
dan wawancara. Sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan, diolah,
disajikan oleh pihak lain yang biasanya dari publikasi atau jurnal. Data sekunder
adalah data yang sudah diolah dalam bentuk naskah tertulis atau dokumen. Data
sekunder ini merupakan data yang diperoleh dari sekolah berupa sejarah singkat
sekolah atau profil sekolah, visi misi sekolah, dan lain-lain.
E. Tenik Pengumpulan Data
1. Metode Observasi
Metode observasi atau pengamatan dilakukan pada waktu tindakan
sedang berlangsung.69 Metode observasi yang digunakan adalah observasi
terstruktur yaitu pengamatan yang dilakukan secara terstruktur. Jadi
sebelumnya peneliti menentukan kriteria yang diamati, maka peneliti
tinggal memberi tanda check (√) pada jawaban, tindakan atau sikap siswa
yang sedang diteliti atau ditampilkan.70
Observasi dilakukan terhadap siswa dengan memperhatikan
tingkah lakunya selama proses pembelajaran, sehingga peneliti
memperoleh gambaran suasana kelas dan peneliti dapat melihat secara
langsung tingkah laku siswa, kerja sama dan komunikasi diantara siswa
selama proses pembelajaran. Peneliti mengamati langsung perkembangan
siswa dikelas melalui kegiatan belajar mengajar karena peneliti terjun
langsung sebagai guru di kelas. Jadi proses pengamatan perkembangan
siswa dilakukan setiap pertemuan, baik melalui tingkah laku siswa
maupun dari nilai hasil belajar.
2. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mengumpulkan data penelitian yang
ada kaitannya dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas.
Metode dokumentasi ini peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang
69 Ibid, hlm. 78
70Wiriaatmaja, Rochiat i, Metode Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2006), hlm. 114
sejarah berdirinya sekolah, visi misi sekolah, profil sekolah, data siswa
dan denah lokasi sekolah.
Proses dokumentasi yang dilakukan peneliti berupa pembuatan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), data profil sekolah dan gambar
proses pembelajaran pembuatan RPP dilaksanakan oleh peneliti sendiri
sebelum proses pembelajaran berlangsung. Peneliti dalam mengambil data
profil sekolah dengan cara meminta langsung ke bagian tata Usaha (TU)
sekolah pada akhir pertemuan. Pengambilan gambar proses pembelajaran
dilakukan dengan bantuan teman. Hal ini dilakukan karena pene liti
sekaligus guru, sehingga tidak dapat melakukan pengambilan gambar.
3. Metode Wawancara
Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan
makna dalam suatu topik tertentu.71 Dalam wawancara ini peneliti
menggunakan wawancara yang terstruktur. Wawancara terstruktur adalah
wawancara tidak bebas dimana peneliti menggunakan pedoman
wawancara yang tersusun secara sistematis untuk mengumpulkan data.
Wawancara ini dilakukan kepada guru bidang studi ekonomi kelas
VII G untuk menambah kevalidan data yang diambil dan diteliti.
Wawancara juga dilakukan kepada siswa kelas VII G terkait dengan
pembelajaran Ekonomi menggunakan penerapan Multi Metode untuk
71 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2007), h lm.72
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Wawancara dilakukan
setiap akhir pertemuan baik pada hari itu maupun hari berikutnya.
F. Rencana Tindakan
Hal-hal yang terkait dengan rencana tindakan antara lain:
1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan adalah persiapan-persiapan yang dilakukan sehubungan
akan digelarnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Untuk keperluan ini langkah-
langkah yang dilaksanakan harus direncanakan secara rinci sehingga benar-benar
dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan tindakan. Dalam tahap ini juga
perlu dilakukan antisipasi kemungkinan perubahan yang bersifat penyesuaian.
Perencanaan penelitian ini dibuat berdasarkan atas dasar pengamatan
peneliti tentang sebagian besar siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Malang. Yang
memiliki problem kesulitan untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan
pembelajaran di kelas. Selain itu selama ini strategi yang digunakan masih belum
bisa mengaktifkan siswa di kelas.
Dalam tahap perencanaan, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Dengan kompetensi dasar, siswa mampu mengident ifikasi
kebutuhan manusia. RPP dibuat untuk dua siklus penelitian selama dua kali
pertemuan; dengan perincian siklus pertama satu kali pertemuan, siklus kedua
juga satu kali pertemuan. Setiap kali pertemuan berlangsung selama 40 menit.
2. Implementasi Tindakan
Implementasi merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah
dibuat, sebagaimana terlampir. Tahap implementasi terdiri dari tiga hal yaitu:
jabaran tindakan yang akan digelar, skenario kerja tindakan perbaikan, dan
prosedur tindakan yang akan diterapkan.
Dalam tahap ini guru juga bertindak sebagai peneliti yang mempunyai
tugas melakukan pembelajaran sekaligus meneliti dari keefisienan metode yang
diterapkan Menurut Latief dalam tahap implementasi kemungkinan modifikasi
tindakan (mengubah rancangan) masih boleh dilakukan asal masih sesuai dengan
(tidak pindah) dari strategi yang dikembangkan.
Adapun kegiatan atau tindakan yang dilaksanakan dikelas selama
pertemuan sebagai berikut :
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Menyampaikan materi secara garis besar
c. Pengenalan metode yang akan digunakan secara garis besar
d. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Multi
Metode.
3. Observasi Dan Interpretasi
Dalam kegiatan pembelajaran, peneliti melakukan pengamatan dengan
pengambilan data hasil be lajar dan kinerja siswa. Hal tersebut antara lain :
a. Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa selama proses pembelajaran seperti tingkat motivasi,
partisipasi, keceriaan, keaktifan, dan keantusiasan dalam mengikuti proses
pembelajaran.
b. Aktivitas Guru
Kemampuan guru dalam menerapkan metode yang telah direncanaka
serta penggunaan media yang telah dipersiapkan.
c. Media
Kesesuaian dan efisienan media dengan materi yang diajarkan serta
metode yang diterapkan.
d. Interaksi Guru dengan Siswa
Kemampuan guru dalam mengkomunikasikan bahan ajar, dan
menumbuhkan motivasi dalam diri siswa.
e. Interaksi siswa dengan siswa
Kemampuan siswa dalam bekerjasama dengan temannya bila
menggunakan metode tersebut.
f. Interaksi siswa dengan media
Kemudahan siswa menggunakan media yang telah disiapkan.
Dengan begitu kegiatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan
proses pembelajaran sedang berlangsung. Dan pada umumnya datanya tentang
proses perubahan kinerja pebelajaran (bersifat kulitatif), walaupun data tentang
hasil kegiatan pembelajaran (bersifat kuantitatif) juga diperlukan. Adapun data
yang yang berhasil dikumpulkan sesegera mungkin dilakukan interpretasi, karena
interpretasi yang ditunda-tunda seringkali menghasilkan informasi yang kurang
baik.
4. Analisis dan Refleksi
Refleksi adalah kegiatan menganalisis hasil pengamatan untuk
menentukan sudah sejauh mana pengembangan model pembelajaran yang
sedang dikembangkan telah berhasil memecahkan masalah dan apabila
belum berhasil, faktor apa saja yang menjadi penghambat kekurang
berhasilan tersebut.72
Data yang diperoleh dari tindakan kelas yang telah dilaksanakan,
akan dianalisis untuk memastikan bahwa dengan menggunakan
pembelajaran Multi metode dapat meningkatkan Motivasi dan Prestasi
belajar pada mata pelajaran Ekonomi. Hal-hal yang perlu didiskusikan
mencakup: 1) kekurangan yang ada selama proses pembelajaran, 2)
kemajuan yang telah dicapai siswa, dan 3) rencana tindakan pembelajaran
selanjutnya
72Nur A li dan Wahidmurn i, Penelitian Tindakan Kelas; Pendidikan Agama dan Umum;
dari Teori Menuju Praktik (Malang: UM Press, 2008), h lm. 101-102
Gambar 3.1 Tahapan dalam Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Desain siklus PTK di atas menggunakan model Kurt Lewin yang terdiri dari
empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
G. Instrumen Tindakan
Instrumen adalah alat bantu penelitian bagi peneliti dalam mengguankan
metode pengumpulan data. Instrumen penelitian ini diperlukan untuk kelancaran dan
kehematan waktu pelaksanaan penelitian. Instrumen utama dari penelitian ini adalah
kehadiran peneliti didalam kelas, akan tetapi ada beberapa instrumen lainnya yang
menjadi pendukung kelancaran penelitian, yaitu antara lain:
PERENCANAAN
PENGAMATAN
SIKLUS I
PENGAMATAN
PERENCANAAN
SIKLUS II
PELAKSANAAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
REFLEKSI
LAPORAN
PENELITIAN
1. Pedoman observasi untuk menggali data tentang suasana kelas saa kegiatan
pembelajaran sedang berlangsung.
2. Pedoman wawancara untuk menggali data tentang tanggapan siswa. Terhadap
media pembelajaran yang telah digunakan.
3. Pedoman dokumentasi digunakan untuk mengetahui bentuk data kualitatif. Yaitu
data-data yang berupa kata-kata tertulis atau lisan atau perilaku yang dapat
diamati melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.
4. Pedoman tes hasil belajar untuk mengetahui perkembangan kemampuan dan
pemahaman siswa tentang pelajaran Ekonomi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Siklus Penelitian
Mengacu pada model penelitian tindakan kelas menurut Elliot, maka
tahap-tahap setiap siklus sebagai berikut
1. Paparan Data dan Temuan Penelitian Siklus 1
Pada siklus 1 dilaksanakan 1 kali pertemuan. Dan pada pertemuan
pertama ini peneliti mengadakan pre test sebagai tindakan memeriksa
lapangan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
a. Pre Test
1) Rancangan pre test
Pretest dirancang sebagai tindakan observasi lapangan untuk
mengetahui situasi pembelajaran sebelumnya yaitu pembelajaran
dengan metode ceramah dan tanya jawab.
Adapun beberapa persiapan dalam melaksanakan pre test,
antara lain:
a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode ceramah
dan tanya jawab dibagi menjadi tiga tahap yaitu kegiatan awal,
kegiatan inti, dan penutup.
(1) Pada kegiatan awal, waktu: 10 menit, pelajaran dimulai
dengan perkenalan antara peneliti denagn siswa dan
kemudian mengungkapkan maksud dan tujuan kegiatan
peneliti.
(2) Pada kegiatan inti, waktu: 45 menit, guru menulis dipapan
tulis materi yang akan disampaikan yaitu ekonomi,
kemudian menerangkan materi belajar didepan kelas dan
dilanjutkan denagn tanya jawab.
(3) Penutup, waktu 15 menit, dilakukan dengan memberikan
pre test kepada siswa.
b) Mempersiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi
yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa.
2) Pelaksanaan pre test
Pre test dilaksanakan pada tanggal (12 mei 2010) dengan
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab seperti yang
dilakukan guru bidang study sebelunya.
Indikator pencapaian dengan metode 1 adalah dapat
mengidentifikasi berbagai masalah konsumsi, produksi dan
distribusi.
Pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan
tanya jawab dilaksanakan tanpa menggunakan media pembelajaran
sebagai alat bantu. Dimana guru menjelaskan bagaimana cara
pembelajaran yang dimengerti siswa.
Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa mendengarkan
sedangkan guru menerangkan dan berceramah didepan kelas.
Dalam kondisi seperti itu, siswa terlihat jenuh, bosan dan kurang
bergairah. Sedangkan ada beberapa siswa yang mengalihkan
perhatiannya dengan bermain sendiri, menulis, bahkan berbicara
dengan temannya pada saat guru menerangkan.
Setelah guru selesai menerangkan, kemudian memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya apa yang belum
dimengerti dari keterangan tersebut. Pada sesi tersebut hanya satu
dua orang yang bertanya.
Untuk memberikan umpan balik, guru mencoba melempar
pertanyaan kepada siswa yang lain sebelum dijawab oleh guru.
Namun siswa hanya diam tidak begitu memperhatikan hanya ada
satu dua orang yang berusaha menjawab. Bahkan ditempat duduk
yang lain ada siswa yang tengah asyik bermain sendiri dengan
temannya, sehingga kelas terkesan tidak hidup karena tidak ada
interaksi edukatif antara guru dan siswa.
Pada akhir pembelajaran tidak dilaksanakan evaluasi dan
refleksi. Selanjutnya guru menulis soal tersebut dan dikerjakan. Hal
ini untuk mengetahui efektivitas dari pembelajaran dengan metode
ceramah dan tanya jawab. Dalam mengerjakan soal pre tses siswa
tampak kurang bersemangat, dan kurang bergairah. Kemudian
pembelajaran ditutup dengan salam.
3) Observasi dan hasil pre test
Dari hasil pre test yang telah dilaksanakan, siswa tampak
kurang antusias dan kurang berminat dalam pembelajaran ekonomi.
Hal ini dapat diamati pada lembar observasi motivasi yang
menunjuk pada rata-rata 2,1 yang mengindifikasikan bahwa siswa
masih kurang berminat pada pembalajaran ekonomi. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan multi
metode yaitu metode ceramah dan Tanya jawab tidak cocok untuk
diterapkan dalam pembelajaran ekonomi pada materi konsumsi,
produksi dan distribusi.
Selain itu, siswa kurang cekatan dalam menulis apa yang
menjadi kebutuhannya. Mereka cenderung menggunakan instruksi
dari guru. Dan saat mengerjakan pre test siswa kurang bersemangat.
Hal itu dapat diamati pada lembar jawaban yang dikumpulkan
siswa, ada beberapa soal yang tidak dijawab.
Disamping itu, kemampuan siswa dalam menganalisa
masalah ( problem solving) masih rendah, tergantung yang tinggi
terhadap teman serta masih rendahnya tanggung jawab dan disiplin
dalam melaksanakan tugas.
4) Refleksi pre test
Dari ahsil pre test dapat dapat diambil kesimpulan bahwa
strategi konvensional dengan metode ceramah dan Tanya jawab
tidak cocok diterapkan dalam pembelajaran Ekonomi. Karena
strategi ini masih bersifat statis, pasif, doktriner dan tidak menarik
bagi siswa, dan kurang dikaitkan dengan kebutuhan siswa dalam
kehidupan sehari-hari
Pembelajaran yang demikian kurang mendorong siswa untuk
aktif dan menghambat kreativitas siswa.
Berdasarkan observasi dan menyingkapi hasil pre test yang
telah dilaksanakan, maka perlu adanya improvisasi sebagai berikut.
a) Menggunakan model pembelajaran baru yang diaggap cocok
dengan pembelajaran Ekonomi, yaitu dengan menggunakan
penerapan Multi Metode yaitu metode inquiry, card sort dan
jigsaw.
b) Membuat modul pembelajaran dengan tujuan mempermudah
siswa dalam belajar secara mandiri.
c) Menggunakan media pembealjaran sebagai alat bantu dalam
pembelajaran dengan menggunakan penerapan Multi Metode
inquiry, card sort dan jigsaw.
d) Mengadakan refleksi pada setiap pertemuan untuk mengetahui
sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan
dan memberikan refleksi dengan tujuan merefleksikan nilai-
nilai yang terkait dengan materi pembelajaran dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Rencana Tindakan Siklus 1
Pada perencanaan siklus 1 peneliti menerapkan tiga kali
pertemuan atau selama 6x40 menit atau 240 menit sebagai kegiatan
pembelajaran karena menyesuaikan silabus yang ada disekolah. Guru
menerapkan metode inquiry, card sort dan jigsaw sebagai pendekatan
yang akan diterapkan
Selanjutnya peneliti melakukan tahap-tahap persiapan untuk
penerapan pendekatan inquiry, card sort dan jigsaw. Adapun beberapa
tahap persiapan tersebut, guru mempersiapkan ringkasan materi, dan
menyiapkan kertas, buku bacaan, gambar sebagai media pembelajaran.
Untuk menerapkan penerapan inquiry, card sort dan jigsaw pada
materi pembelajaran “6.2 Mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi,
yang meliputi kegiataan konsumsi, produksi, dan distribusi barang
/jasa”. Dengan materi pokok: “Mendefinisikan pengertian dan
macam-macam kegiatan ekonomi.
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran,
peneliti memilih menggunakan pembelajaran multi metode yang
nantinya akan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran ekonomi.
Sebelum pelaksanaan tindakan peneliti melakukan
perencanaan sebagai berikut :
1) Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang dikembangkan
berdasarkan silabus yang ada diSMPN 4 Malang.
2) Peneliti mempersiapkan alat observasi sebagai alat pengukur motivasi
belajar siswa terhadap mata pelajaran ekonomi.
3) Peneliti mempersiapkan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan
alat untuk dokumentasi untuk mengetahui kinerja siswa, kreatifitas
siswa, dalam proses pembelajaran sebagai wujud pemahaman siswa
terhadap materi yang telah dijelaskan dengan menggunakan
pembelajaran Multi Metode.
c. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
1). Pelaksanaan tindakan siklus I, Pertemuan ke I
Adapun rincian pembelajaran pertemuan ke-1 adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam
b. Membaca do’a dipimpin ketua kelas
c. Guru memperkenalkan diri
d. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
e. Menginformasikan makna pembelajaran multi metode dengan
mengkolaborasikan inquiry, card sort, dan jigsaw
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Guru melakukan pretest
b. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang kegiatan konsumsi
c. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses
pembelajaran yang dialami siswa.
d. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
mungkin membingungkan peserta didik
e. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori
tertentu secara acak.
f. Guru menempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding
kelas.
g. siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada
dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang
dipegang kelompok tersebut.
h. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang
memiliki kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk
membentuk kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.
i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
j. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,.
Kelompok 1: pengertian konsumsi
Kelompok 2: tujuan konsumsi
Kelompok 3: faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi
Kelompok 4: faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi
Kelompok 5: sifat konsumsi
k. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub
bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli)
untuk mendiskusikan sub bab mereka
l. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh
m. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
b. Guru memberikan kesimpulan
c. Guru mengakhiri pembelajaran
d. Guru mengucapkan salam
2). Pelaksanaan tindakan siklus I, Pertemuan ke 2
Pertemuan ke 2 siklus ke I ini, dilaksanakan pada hari jum’at
tanggal 14 Mei 2010, pada pukul 08.30-09.10 dan 09.40-10.20, Untuk
pertemuan kedua ini mempelajari tentang “Mendefinisikan pengertian
produksi dan sumber daya ekonomi, mengklasifikasi macam-macam
sumber daya ekonomi, mengidentifikasi etika ekonomi dalam
memanfaatkan faktor-faktor produksi dalam kehidupan suatu
usaha/bisnis, mengidentifikasi usaha-usaha yang dapat dilakukan guna
meningkatkan jumlah dan mutu hasil produksi (bidang indusri dan
pertanian) baik melalui intensifikasi maupun ekstenfikasi”.
Adapun rincian pembelajaran pertemuan ke-2 adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam
a. Membaca do’a dipimpin ketua kelas
b. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
c. Menginformasikan makna pembelajaran multi metode dengan
mengkolaborasikan inquiry, card sort, dan jigsaw
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang kegiatan produksi
b. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses
pembelajaran yang dialami siswa.
c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
mungkin membingungkan peserta didik
d. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori
tertentu secara acak.
e. Guru menempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding
kelas.
f. siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada
dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang
dipegang kelompok tersebut.
g. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang
memiliki kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk
membentuk kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.
h. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,.
Kelompok 1 : pengertian distribusi
Kelompok 2 : macam-macam sumber daya ekonomi
Kelompok 3 : etika ekonomi dalam memanfaatkan faktor-faktor
produksi dalam kegiatan suatu usaha
Kelompok 4 : usaha-usaha untuk meningkatkan jumlah dan
mutu hasil produksi
j. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub
bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli)
untuk mendiskusikan sub bab mereka
k. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh
l. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
b. Guru memberikan kesimpulan
c. Guru mengakhiri pembelajaran
d. Guru mengucapkan salam
3). Pelaksanaan Tindakan siklus I, Pertemuan ke 3
Pada pertemuan ke 3 siklus I ini, dilaksanakan pada hari rabu
tanggal 19 Mei 2010, pada pukul 07.50-09.10, dengan materi
pembelajaran tentang “Mendefinisikan pengertian dan tujuan distribusi,
mengklasifikasi sistem distribusi beserta contohnya langsung, tidak
langsung dan semi langsung, mengidenfikasi melakukan kegiatan-
kegiatan yang menggambarkan contoh etika ekonomi dalam kegiatan
distribusi yang memenuhi unsur keadilan dan pemerataan,
mendefinisikan pengertian usaha perusahaan dan badan usaha”.
Adapun rincian pembelajaran pertemuan ke-3 adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam
b. Membaca do’a dipimpin ketua kelas
c. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Menginformasikan makna pembela jaran multi metode dengan
mengkolaborasikan inquiry, card sort, dan jigsaw
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang kegiatan distribusi
b. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses
pembelajaran yang dialami siswa.
c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
mungkin membingungkan peserta didik
d. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori
tertentu secara acak.
e. Guru menempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding
kelas.
f. siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada
dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang
dipegang kelompok tersebut.
g. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang
memiliki kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk
membentuk kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.
h. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,.
Kelompok 1 : pengertian dan tujuan distribusi
Kelompok 2 : sistem distribusi berdasarkan contohnya
Kelompok 3 : etika ekonomi dalam kegiatan distribusi yang
memenuhi unsur keadilan dan pemerataan.
Kelompok 4 : pengertian usaha, perusahaan dan badan usaha
j. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub
bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli)
untuk mendiskusikan sub bab mereka
k. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh
l. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya
b. Guru memberikan kesimpulan
c. Guru mengakhiri pembelajaran
d. Guru mengucapkan salam
d. Pengamatan Siklus I
1) Pengamatan pertemuaan ke-1
Selama kegiatan pembelajaran atau selama pelaksanaan
penelitian tindakan kelas, peneliti bertindak sebagai guru sekaligus
observer, yang mencatat hasil pengamatan pada lembar pedoman
observasi. Hasil pengamatan pada siklus I pertemuan ke-1, pelaksanaan
kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Multi Metode
berlangsung sangat tidak kondusif dan tidak efektif, karena masih banyak
siswa yang ramai, siswa belum terbiasa dengan metode yang baru.
Saat guru menjelaskan, siswa banyak yang tidak mendengarkan
penjelasan guru. interaksi antara guru dengan murid kurang menyeluruh.
Suasana kelas sangat tidak nyaman untuk kegiatan pembelajaran. Hal ini
disebabkan, siswa tidak mau berfikir untuk memecahkan masalah yang
sedang dibahas, siswa tidak berani mengungkapkan gagasan dan
pendapatnya pada saat melakukan diskusi. Siswa tidak berani bertanya
kepada guru, dan ketika guru bertanya siswa tidak berani menjawab.
Banyak siswa yang kurang paham dengan pembelajaran Multi Metode.
Guru kurang bisa menguasai kelas.
2) Pengamatan pertemuan ke-2
Hasil pengamatan siklus I pertemuan ke-2 ini adalah situasi saat
proses pembelajaran siswa sudah lumayan tenang, tapi guru dan siswa
masih kurang bekerjasama untuk membuat suasana belajar yang nyaman.
Pada saat guru menjelaskan, siswa ada yang memperhatikan dan ada
yang tidak. Interaksi dikelas belum begitu menyeluruh antara guru dan
murid. Siswa belum begitu aktif dalam menyampaikan argumentasi.
Sebagian siswa sudah mampu menyerap materi pelajaran dengan
menggunakan metode inquiry, card sort dan jigsaw.
Dalam pertemuan kali ini, guru sudah bias menguasai kelas
karena guru sudah mengenali karakter masing-masing siswa. Dengan
demikian pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan ini cukup berhasil.
3) Pengamatan pertemuan ke-3
Hasil pengamatan siklus I pada pertemuan ke-3 ini adalah situasi
kelas pada saat proses pembelajaran siswa sudah mulai tenang dan sudah
dapat dikondisikan, tidak seperti pada pertemuan ke-1 dan ke-2. Guru
dan siswa sudah terjadi komunikasi yang baik dalam kelas, sehingga
suasana pembelajaran terassa nyaman. Saat guru menjelaskan siswa
mendengarkan dan mengamati dengan baik penjelasan guru. Pada saat
guru menyuruh siswa untuk mencari pasangannya dan berdiskusi antar
kelompok kurang adanya interaksi.
Pada saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran denagn
menggunakan multi metode ini siswa masih saling tunjuk, baru sedikit
siswa yang berani mengungkapkan pendapat dan gagasannya, siswa
belum aktif untuk bertanya. Pada pertemuan ke-3 ini guru mengadakan
post test siklus I untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, yang mana
dengan diadakan post test ini juga bisa diketahui apakah motivasi belajar
siswa sudah meningkat atau belum. Banyak siswa yang tidak semangat
mengerjakan soal tersebut.
4) Analisis dan Refleksi Siklus I
a). Analisis dan Refleksi Pertemuan ke-1
Tujuan diterapkannya pembelajaran Multi Metode adalah untuk
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa terhadap mata
pelajaran ekonomi. Akan tetapi, pada pertemuan ke-1 siklus I ini
pelaksanaan tindakannya belum berjalan sesuai rencana, hasilnya belum
memuaskan. Ini terbukti karena masih banyak siswa yang belum
semangat, belum antusias untuk belajar. Nilai hasil pretest siswa rata-
rata 55.
Faktor-faktor yang menyebabkan penerapan Multi Metode ini
belum berhasil adalah karena guru belum bisa menguasai kelas, siswa
juga masih ramai dan belum antusias atau semangat dalam mengikuti
pembelajaran. siswa belum begitu paham dengan makna pembelajaran
Multi Metode.
Untuk selanjutnya agar hasil penelitian lebih baik, peneliti atau
guru akan berusaha untuk bisa menguasai kelas, guru akan menjelaskan
kembali makna pembelajaran Multi Metode, guru akan berusaha untuk
membangkitkan motivasi belajar siswa agar mereka mendapatkan
prestasi yang baik.
Pada pertemuan ke-1 ini peneliti melakukan wawancaran dengan
guru ekonomi, ibu Windaryati yaitu terkait dengan pembelajaran
ekonomi. Berikut petikan atau hasil wawancara yang dilaksanakan pada
tanggal 10 Mei 2010:
Wawancara 1 peneliti dengan guru.
Peneliti : Sudah berapa lama anda mengajar ekonomi di SMP
Negeri 4 Malang? Guru : 1 (Satu) tahun Peneliti : Anda mengajar kelas berapa saja?
Guru : Kelas VII A sampai VII G Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan di SMPN 4
Malang selama ini? Guru : Seperti biasanya yang terjadi disekolah-sekolah lain,
kita juga mengalami kendala-kendala.
Peneliti : Kendala apa yang sering ditemui saat pembelajaran berlangsung?
Guru : kelas tidak kondusif, ramai Peneliti : Apakah siswa sering diikut sertakan aktif dalam
pembelajaran?
Guru : iya, tetapi kadang tidak efektif. Mungkin perlu metode-motode yang lain.
Wawancara guru (peneliti) dengan siswa yang dilaksanakan
pada tanggal 12 Mei 2010:
Wawancara 2 peneliti dengan siswa 1:
Peneliti : Apakah ada persiapan sebelum kamu menerima materi
pelajaran ekonomi? Siswa : ada, membaca buku LKS Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru
(peneliti) menurut anda selama ini? Siswa : biasa saja soalnya belum kenal
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran berlangsung?
Siswa : gak nyambung
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan materi?
Siswa : gak jelas suaranya kurang keras Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode?
Siswa : pertama aneh buk tapi gak tau lagi selanjutnya seperti
apa. Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort dan jigsaw? Siswa : iya sih buk sedikit.
Wawancara guru (peneliti) dengan siswa yang dilaksanakan
pada tanggal 30 Juli 2010:
Wawancara 3 peneliti dengan siswa 2:
Peneliti : Apakah ada persiapan sebelum kamu menerima materi pelajaran ekonomi?
Siswa : membaca buku ekonomi. Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru
(peneliti) menurut kamu selama ini?
Siswa : ya begitu buk Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung? Siswa : ya lumayan karena dasarnya saya suka pelajaran
ekonomi.
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan materi?
Siswa : suaranya kurang keras Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode? Siswa : baru pertama jadi ya agak aneh
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan menggunakan penerapan multi metode dengan metode inquiry, card sort dan jigsaw?
Siswa : iya buk Insya Allah bisa.
Wawancara 4 peneliti dengan siswa 3:
Peneliti : Apakah ada persiapan sebelum kamu menerima materi pelajaran ekonomi?
Siswa : kalau ada tugas LKS ya buka buk Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru
(peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : biasa saja
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung? Siswa : saya kurang faham pelajaran ekonomi buk. Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi? Siswa : suaranya kurang keras
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti pembelajaran dengan mengguankan penerapan multi metode?
Siswa : emang dasarnya saya tidak suka pelajaran ekonomi ya bingung buk.
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan menggunakan penerapan multi metode dengan metode inquiry, card sort dan jigsaw?
Siswa : sedikit.
Wawancara 5 peneliti dengan siswa 4:
Peneliti : Apakah ada persiapan sebelum kamu menerima materi pelajaran ekonomi?
Siswa : ada, membaca Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru
(peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : biasa saja Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung? Siswa : masih kurang begitu faham. Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi? Siswa : bingung
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi metode?
Siswa : aneh buk. Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode inquiry, card sort dan jigsaw?
Siswa : sedikit-sedikit lumayan faham.
b). Analisis dan Refleksi Pertemuan ke-2
Pelaksanaan tindakan pada pertemuan ke-2 ini belum berhasil
secara maximal. Ini terlihat dari situasi pada saat proses pembelajaran
masih ada sebagian siswa yang ramai dan sebagian lagi mendengarkan
penjelasan guru. Siswa masih belum begitu antusias dalam mengikuti
pembelajaran.
Faktor-faktor yang menyebabkan penerapan pembelajaran Multi
Metode ini belum berhasil adalah karena adanya sebagian siswa yang
masih ramai dan belum begitu antusias atau semangat dalam mengikuti
proses pembelajaran.
Langkah yang diambil selanjutnya adalah guru akan lebih
berusaha lebih keras untuk bisa menguasai kelas agar tidak ada lagi siswa
yang ramai. Guru akan berusaha membangkitkan motivasi belajar siswa.
Guru akan berusaha menghadirkan situasi kehidupan nyata kedalam
kelas agar siswa lebih termotivasi untuk belajar dan siswa dapat
memperoleh prestasi yang baik.
Pada pertemuan ke-2 ini peneliti kemudian melakukan
wawancaran lagi dengan guru Ekonomi, kepada ibu Windaryati yaitu
terkait dengan Pengelolaan pembelajaran Ekonomi dan kepada siswa
tentang pelajaran dan metode pembelajaran. Berikut petikan atau hasil
wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2010:
Wawancara 1 dengan guru pelajaran Ekonomi
Peneliti : Bagaimanakah rata-rata kemampuan siswa dalam menerima pelajaran?
Guru : lumayan bagus ada yang faham ada yang tidak
Peneliti : Bagaimanakah prestasi siswa dalam proses belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran Ekonomi?
Guru : ada yang nilainya bagus tapi juga ada yang kurang Peneliti : Pernahkah siswa mengeluh tentang model pengajaran
yang dilakukan, bila pernah apa yang dikeluhkan?
Guru : tidak pernah soalnya anak-anak tidak terlalu memperhatikan hal yang seperti itu.
Peneliti : Apakah selama ini anda pernah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi metode?
Guru : tidak pernah, biasanya metode yang saya gunakan ceramah, Tanya jawab, mengerjakan LKS.
Berikut petikan atau hasil wawancara guru (peneliti) dengan
siswa yang dilaksanakan pada tanggal 30 juli 2010:
Wawancara 2 peneliti dengan siswa 6:
Peneliti : Apakah ada persiapan sebelum kamu menerima materi pelajaran ekonomi?
Siswa : membaca buku LKS Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru
(peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : lumayan bagus buk Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung? Siswa : sudah tidak terlalu sulit Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi? Siswa : ya masih sama buk tapi lumayan lah kan udah dua kali
katemu ibu. Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode? Siswa : lumayan buk soalnya kemaren udah pernah diterapkan
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan menggunakan penerapan multi metode dengan metode inquiry, card sort dan jigsaw?
Siswa : iya udah agak bias.
Wawancara 2 peneliti dengan siswa 7: Peneliti : Apakah ada persiapan sebelum kamu menerima materi
pelajaran ekonomi? Siswa : iya ada buk membaca buku LKS
Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : lumayan bagus
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran berlangsung?
Siswa : sudah agak nyambung Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi?
Siswa : lumayan enak buk Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan mengguankan penerapan multi metode?
Siswa : sudah senang
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort dan jigsaw? Siswa : iya buk sedikit bisa faham.
c). Analisis dan Refleksi Pertemuan ke-3
Pada pertemuan ke-3 ini pelaksanaan tindakan belum
sepenuhnya berhasil karena pada saat guru menyuruh siswa untuk
memberikan solusi terhadap masalah yang diberikan telah diberikan oleh
guru untuk didiskusikan dengan kelompok interaksinya masih kurang.
Pada saat disuruh maju kedepan untuk mewakili kelompoknya
menjelaskan siswa masih saling tunjuk, baru sedikit siswa yang berani
mengungkapkan pendapat dan gagasannya. Siswa belum aktif untuk
bertanya. Di akhir siklus I ini guru mengadakan post test, dan nilai rata-
ratanya adalah 66,2 sedangkan prosentase peningkatannya adalah 9,6%
dibandingkan dengan nilai pretest.
Faktor-faktor yang menyebabkan penerapan pembelajaran Multi
Metode ini belum berhasil adalah karena interaksi antar siswa masih
kurang, siswa masih belum berani untuk presentasi dihadapan teman-
temannya. Siswa belum sepenuhnya berani mengungkapkan pendapat
dan gagasannya.
Langkah yang diambil selanjutnya adalah guru akan berusaha
agar siswa bisa berinteraksi dengan baik. Guru akan berusaha
menumbuhkan keberanian terhadap siswa untuk presentasi dan
mengungkapkan gagasan dan pendapatnya.
Pada pertemuan ke-3 ini peneliti kemudian melakukan
wawancaran dengan siswa tentang pelajaran dan metode pembelajaran.
Berikut petikan atau hasil wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 19
Mei 2010:
Wawancara 3 peneliti dengan siswa 8:
Peneliti : Apakah ada persiapan sebelum kamu menerima materi
pelajaran ekonomi? Siswa : iya ada buk membaca buku LKS dan buku Ekonomi Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru
(peneliti) menurut anda selama ini? Siswa : lumayan sudah bagus
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran berlangsung?
Siswa : sudah tidak begitu sulit
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan materi?
Siswa : iya, tapi ditingkatkan lagi buk Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan mengguankan penerapan multi
metode? Siswa : sudah senang karena udah faham
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan menggunakan penerapan multi metode dengan metode inquiry, card sort dan jigsaw?
Siswa : iya buk.
Berikut petikan atau hasil wawancara guru (peneliti) dengan
siswa yang dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2010:
Wawancara 3 peneliti dengan siswa 9:
Peneliti : Apakah ada persiapan sebelum kamu menerima materi pelajaran ekonomi?
Siswa : iya ada buk membaca buku LKS dan buku Ekonomi Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru
(peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : lumayan sudah asyik Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung? Siswa : sudah tidak begitu sulit malahan saya udah faham Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi? Siswa : iya, tapi ditingkatkan lagi buk
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti pembelajaran dengan mengguankan penerapan multi metode?
Siswa : sudah senang karena udah faham Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode inquiry, card sort dan jigsaw?
Siswa : iya buk saya sudah bisa menerimanya.
Wawancara 3 peneliti dengan siswa 10:
Peneliti : Apakah ada persiapan sebelum kamu menerima materi pelajaran ekonomi?
Siswa : iya ada buk membaca buku LKS dan buku Ekonomi
Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : sudah bagus Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung?
Siswa : sudah tidak sulit malahan saya udah faham Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi?
Siswa : sampai saat ini tidak ada.
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti pembelajaran dengan mengguankan penerapan multi metode?
Siswa : sudah senang karena udah faham Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode inquiry, card sort jigsaw?
Siswa : iya buk saya sudah bisa menerimanya.
2. Paparan Data dan Temuan Penelitian Siklus II
a. Perencanaan Tindakan siklus II
Pada siklus kedua, peneliti menetapkan dua kali pertemuan atau
selama 4x40 menit atau 160 menit sebagai kegiatan pembelajaran karena
menyesuaikan dengan silabus yang ada di sekolah, yang mana untuk
kompetensi dasar “6.3 Mendeskripsikan peran badan usaha, termasuk
koperasi, sebagai tempat berlangsungnya proses produksi dalam kaitannya
dengan pelaku ekonomi”, ini alokasi waktunya adalah 3 jam pelajaran. Tiap
satu jam pelajaran sama dengan 40 menit. Sebelum melakukan penelitian,
peneliti mengkonsultasikan materi yang akan disampaikan.
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran, peneliti
memilih menggunakan pembelajaran Multi Metode yang nantinya akan
melibatkan siswa dalam proses pembelajaran ekonomi.
Sebelum pelaksanaan tindakan peneliti melakukan perencanaan
sebagai berikut :
1) Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang dikembangkan
berdasarkan silabus yang ada diSMPN 4 Malang.
2) Peneliti mempersiapkan alat observasi sebagai alat pengukur motivasi dan
prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran ekonomi.
3) Peneliti mempersiapkan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan alat
dokumentasi untuk mengetahui kinerja siswa, kreatif itas siswa, dalam
proses pembelajaran sebagai wujud pemahaman siswa terhadap materi
yang telah dijelaskan dengan menggunakan pembelajaran Multi Metode.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
1) Pelaksanaan Tindakan Pertemuan ke-1
Pertemuan ke-1 siklus II ini, dilaksanakan pada hari jum’at tanggal
21 Mei 2010 pada pukul 08.30-09.10 dan 09.40-10.20, dengan materi
pembelajaran tentang “Mendeskripsikan macam-macam badan usaha
(menurut pemilik modal, lapangan usaha banyaknya pekerja dan menurut
bentuk badan hukum), mengidenfikasi misi/ tujuan badan usaha (milik
negara/daerah, milik swasta, koperasi)”.
Adapun rincian pembelajaran pertemuan ke-1 adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan awal (10 menit)
1. Guru mengucapkan salam
2. Membaca do’a dipimpin ketua kelas
3. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
4. Menginformasikan makna pembelajaran multi metode dengan
mengkolaborasikan inquiry, card sort, dan jigsaw
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang macam-macam badan
usaha dan tujuan badan usaha.
b. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses
pembelajaran yang dialami siswa.
c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
mungkin membingungkan peserta didik
d. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau kategori
tertentu secara acak.
e. Guru menempelkan kategori utama di papan atau kertas di dinding
kelas.
f. Siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada
dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang
dipegang kelompok tersebut.
g. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang memiliki
kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk
kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.
h. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan.
Kelompok 1: menyebutkan macam-macam badan usaha.
Kelompok 2: menyebutkan contoh-contoh badan usaha.
Kelompok 3: menyebutkan tujuan-tujuan badan usaha.
j. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub
bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli)
untuk mendiskusikan sub bab mereka
k. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh
l. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
b. Guru memberikan kesimpulan
c. Guru mengakhiri pembelajaran
d. Guru mengucapkan salam
2) Pelaksanaan Tindakan Pertemuan ke-2
Pada pertemuan ke-2 siklus II ini, dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 26 Mei 2010, pada pukul 07.50-09.10, dengan materi pembelajaran
tentang “Mengidenfikasi beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan
dalam berbisnis, mendeskripsikan badan usaha yang dikelola secara
profesional dan manusiawi, mendeskripsikan peranan pemerintah sebagai
pelaku dan pengatur kegiatan ekonomi.
Adapun rincian pembelajaran pertemuan ke-3 adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam
b. Membaca doa dipimpin ketua kelas
c. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Menginformasikan makna pembelajaran multi metode dengan
mengkolaborasikan inquiry, card sort dan jigsaw
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang pertimabngan dalam
berbisnis, badan usaha yang dikelola secara professional dan
manusiawi serta peranan pemerintah sebagai pengatur ekonomi.
b. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses
pembelajaran yang dialami siswa.
c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
mungkin membingungkan peserta didik
d. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori
tertentu secara acak.
e. Guru menempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding
kelas.
f. siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada
dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang
dipegang kelompok tersebut.
g. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang memiliki
kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk
kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.
h. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.
i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,.
Kelompok 1: menjelaskan beberapa pertimbangan yang perlu
diperhatikan dalam berbisnis
Kelompok 2: menjelaskan kriteria badan usaha yang dikelola
secara profesional
Kelompok 3: peranan pemerintah sebagai pelaku dan pengatur
kegiatan ekonomi
j. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub
bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli)
untuk mendiskusikan sub bab mereka
k. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh
l. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
b. Guru memberikan kesimpulan
c. Guru mengakhiri pembelajaran
d. Guru mengucapkan salam
c. Pengamatan Siklus II
1) Pengamatan Pertemuan ke-1
Pada pertemuan ke-1 siklus II ini, situasi saat proses pembelajaran
siswa sudah sangat tenang. Suasana belajar yang nyaman tercipta dalam
kelas karena Guru dan siswa saling bekerjasama. Pada saat guru
menjelaskan, siswa memperhatikan penjelasan guru. Setiap perintah guru,
siswa mampu melaksanakan dengan baik dan sempurna. Guru bisa
menguasai kelas, siswa sudah berani mengemukakan pendapat dan
gagasannya. Pada saat mempresentasikan masalah-masalah yang sudah di
berikan solusinya masih kurang komunikatif dan bahasa yang digunakan
agak sulit dipahami. Pada saat disuruh maju perwakilan siswa masih malu-
malu.
2) Pengamatan Pertemuan ke-2
Pada pertemuan ke-2 siklus II ini, situasi saat proses pembelajaran
siswa sudah sangat tenang. Interaksi antara siswa dengan guru sudah
tercipta dengan baik, sehingga suasana kelas sangat kondusif. Siswa sudah
berani mengemukakan pendapat dan gagasannya. Pada saat
mempresentasikan topic yang ada pada kartu, siswa sudah mulai
memahami dan sesuai dengan materi yang disampaikan. Guru mengadakan
post test untuk mengetahui tingkat pemahaman dan peningkatan motivasi
dan prestasi belajar siswa.
d. Analisis dan Refleksi Siklus II
1) Analisis dan Refleksi Pertemuan ke-1
Pada pertemuan ke-1 siklus II ini, hasil penelitian sudah mengalami
peningkatan walaupun belum berhasil sepenuhnya, karena pada saat
memaparkan materi dan memberikan solusi terhadap masalah yang
diberikan kurang teliti dan kurang terfokus. Pada saat disuruh maju
perwakilan siswa masih malu-malu.
Faktor-faktor yang menyebabkan penerapan pembelajaran Multi
Metode ini belum sepenuhnya berhasil adalah siswa masih malu-malu
untuk maju kedepan, siswa belum begitu paham dengan materi pelajaran.
Untuk langkah yang diambil selanjutnya adalah guru akan berusaha
menumbuhkan keberanian siswa, guru akan menjelaskan materi pelajaran
dengan baik agar siswa lebih paham.
Pada pertemuan ke-1 ini peneliti melakukan wawancaran dengan
siswa kelas VII G terkait dengan pembelajaran Ekonomi siswa,
pembelajaran yang diberikan oleh guru, dan respon siswa terhadap proses
pembelajaran. Berikut petikan atau hasil wawancara yang dilaksanakan
pada tanggal 21 Mei 2010:
Wawancara 1 dengan siswa 1:
Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru
(peneliti) menurut anda selama ini? Siswa : sudah bagus
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran berlangsung?
Siswa : sudah tidak sulit malahan saya udah faham
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan materi?
Siswa : sampai saat ini tidak ada. Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan mengguankan penerapan multi
metode? Siswa : sudah senang karena udah faham
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan menggunakan penerapan multi metode dengan metode inquiry, card sort jigsaw?
Siswa : iya buk saya sudah bisa menerimanya. Peneliti : apakah Multi Metode ini sesuai untuk materi hari ini?
Siswa : iya sesuai buk Peneliti : menurut kamu apakah multi metode ini masih bisa
dilanjutkan.
Siswa : masih, karena dengan adanya metode tersebut teman-teman bisa aktif semua.
Wawancara guru (peneliti) dilanjutkan dengan siswa yang dilaksanakan
pada tanggal 30 juli 2010:
Wawancara 2 dengan siswa 2:
Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : ya lumayan sih tapi kadang-kadang ada yang tidak
faham Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung? Siswa : teman-teman masih banyak yang ramai jadi konsentrasi
masih terganggu.
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan materi?
Siswa : sampai saat ini tidak ada. Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan mengguankan penerapan multi
metode? Siswa : sudah senang
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan menggunakan penerapan multi metode dengan metode inquiry, card sort jigsaw?
Siswa : iya buk saya sudah bisa menerimanya. Peneliti : apakah Multi Metode ini sesuai untuk materi hari ini?
Siswa : iya sesuai Peneliti : menurut kamu apakah multi metode ini masih bisa
dilanjutkan.
Siswa : masih, karena dengan adanya metode tersebut bisa mengaktifkan semuanya.
Wawancara 3 dengan siswa 3:
Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru
(peneliti) menurut anda selama ini? Siswa : sudah agak baik lah buk
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran berlangsung?
Siswa : sudah tidak sulit malahan saya faham
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan materi?
Siswa : tidak ada. Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode?
Siswa : sudah senang karena udah faham
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan menggunakan penerapan multi metode dengan metode inquiry, card sort jigsaw?
Siswa : iya buk saya sudah bisa menerimanya. Peneliti : apakah Multi Metode ini sesuai untuk materi hari ini?
Siswa : iya sesuai enak juga karena bervariasi Peneliti : menurut kamu apakah multi metode ini masih bisa
dilanjutkan.
Siswa : masih, harus dilanjutkan dong
Wawancara 4 dengan siswa 4:
Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : sudah agak baik lah buk Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung?
Siswa : sudah tidak sulit malahan saya faham Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi? Siswa : tidak ada. Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi metode?
Siswa : sudah senang karena udah faham Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort jigsaw? Siswa : iya buk saya sudah bisa menerimanya.
Peneliti : apakah Multi Metode ini sesuai untuk materi hari ini? Siswa : iya sesuai enak juga karena bervariasi Peneliti : menurut kamu apakah multi metode ini masih bisa
dilanjutkan. Siswa : masih, harus dilanjutkan.
Wawancara 5 dengan siswa 5:
Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : bagus, enak, ramai
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran berlangsung?
Siswa : nggak ada kesulitan malahan seru
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan materi?
Siswa : eemmm apa ya biasa-biasa aja ko’. Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode? Siswa : sudah senang karena sudah faham
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan menggunakan penerapan multi metode dengan metode inquiry, card sort jigsaw?
Siswa : iya buk saya sudah bisa menerimanya asyik banget. Peneliti : apakah Multi Metode ini sesuai untuk materi hari ini?
Siswa : iya sesuai, malahan enak apa lagi metode bertukar pasangan seru banget.
Peneliti : menurut kamu apakah multi metode ini masih bisa
dilanjutkan. Siswa : ya lanjut lah
Wawancara 6 dengan siswa 6:
Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru
(peneliti) menurut anda selama ini? Siswa : sudah agak baik lah buk
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran berlangsung?
Siswa : sudah tidak sulit malahan saya faham
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan materi?
Siswa : tidak ada. Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode? Siswa : sudah senang karena udah faham
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan menggunakan penerapan multi metode dengan metode inquiry, card sort jigsaw?
Siswa : iya buk, ya pasti bisa menerimanya. Peneliti : apakah Multi Metode ini sesuai untuk materi hari ini?
Siswa : iya sesuai enak juga karena bervariasi
Peneliti : menurut kamu apakah multi metode ini masih bisa
dilanjutkan. Siswa : masih, harus dilanjutkan.
2) Analisis dan Refleksi Pertemuan ke-2
Pada pertemuan ke-2 ini sudah hampir berhasil. Guru mengadakan
post test untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa dan peningkatan
motivasi belajar siswa, nilai rata-rata siswa adalah 68,7 sedangkan
prosentase peningkatannya adalah 25%. Tinggal memerlukan sedikit
tindakan lagi agar penelitian berhasil maksimal.
Pada pertemuan ke-2 ini peneliti melakukan wawancaran dengan
siswa kelas VII G yang bernama Gilang Aditriatma terkait dengan
pembelajaran ekonomi siswa, pembelajaran yang diberikan oleh guru, dan
respon siswa terhadap proses pembelajaran. Berikut petikan atau hasil
wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2010:
Wawancara siswa
Wawancara 7 dengan siswa 7:
Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : sudah agak baik lah buk Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung? Siswa : sudah tidak sulit malahan saya faham Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi? Siswa : tidak ada.
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi metode?
Siswa : sudah senang karena udah faham
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan menggunakan penerapan multi metode dengan metode inquiry, card sort jigsaw?
Siswa : iya buk, ya pasti bisa menerimanya. Peneliti : apakah Multi Metode ini sesuai untuk materi hari ini?
Siswa : iya sesuai enak juga karena bervariasi Peneliti : menurut kamu apakah multi metode ini masih bisa
dilanjutkan.
Siswa : masih, harus dilanjutkan. Peneliti : apakah kamu senang jika penerapan pembelajaran
Multi Metode ini menggunakan media elektronik (laptop)
Siswa : wah tambah asyik buk.
Wawancara guru (peneliti) dilanjutkan dengan siswa yang dilaksanakan
pada tanggal 30 juli 2010:
Wawancara 8 dengan siswa 8:
Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : enak, gurunya juga menyenangkan. Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung? Siswa : sudah tidak sulit malahan sudah faham. Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi? Siswa : tidak ada. Karena saya suka pelajaran Ekonomi. Jadi
tidak ada kesulitan. Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode? Siswa : sudah senang karena udah faham
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan menggunakan penerapan multi metode dengan metode inquiry, card sort jigsaw?
Siswa : iya buk, ya pasti bisa menerimanya. Peneliti : apakah Multi Metode ini sesuai untuk materi hari ini?
Siswa : iya sesuai enak metodenya banyak. Peneliti : menurut kamu apakah multi metode ini masih bisa
dilanjutkan.
Siswa : masih, harus dilanjutkan.
Peneliti : apakah kamu senang jika penerapan pembelajaran
Multi Metode ini menggunakan media elektronik (laptop)
Siswa : iya malahan bagus buk.
Wawancara 9 dengan siswa 9:
Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru
(peneliti) menurut anda selama ini? Siswa : enak, gurunya juga menyenangkan. Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung? Siswa : sudah tidak sulit malahan sudah faham.
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan materi?
Siswa : tidak ada. Karena ibu menjelaskan dengan sangat sabar
sehingga teman-teman bisa menerimanya dengan baik. Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi metode?
Siswa : sudah senang karena udah faham
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort jigsaw? Siswa : iya buk, asyik ko menggunakan metode yang banyak. Peneliti : apakah Multi Metode ini sesuai untuk materi hari ini?
Siswa : iya sesuai enak metodenya banyak. Peneliti : menurut kamu apakah multi metode ini masih bisa
dilanjutkan. Siswa : masih, harus dilanjutkan. Peneliti : apakah kamu senang jika penerapan pembelajaran
Multi Metode ini menggunakan media elektronik (laptop)
Siswa : iya malahan bagus buk.
Wawancara 10 dengan siswa 10:
Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : enak, gurunya juga menyenangkan dan ramah.
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung? Siswa : sudah tidak ada kesulitan. Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi? Siswa : tidak ada. Karena saya suka pelajaran Ekonomi. Jadi
tidak ada kesulitan. Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode? Siswa : sudah senang karena udah faham
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan menggunakan penerapan multi metode dengan metode inquiry, card sort jigsaw?
Siswa : iya buk, ya pasti bisa menerimanya. Peneliti : apakah Multi Metode ini sesuai untuk materi hari ini?
Siswa : iya sesuai enak metodenya banyak. Peneliti : menurut kamu apakah multi metode ini masih bisa
dilanjutkan.
Siswa : masih, harus tetap dilanjutkan. Peneliti : apakah kamu senang jika penerapan pembelajaran
Multi Metode ini menggunakan media elektronik (laptop)
Siswa : iya malahan enak sekali bisa nonton bareng.
3. Paparan Data dan Temuan Penelitian Siklus III
a. Perencanaan Tindakan Siklus III
Pada siklus ke-3, peneliti menetapkan hanya satu kali pertemuan atau
selama 2x40 menit atau 80 menit sebagai kegiatan pembelajaran karena
menyesuaikan dengan silabus yang ada di sekolah, yang mana untuk
kompetensi dasar “6.4 Menggunakan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi
untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan”, ini alokasi waktunya adalah
2 jam pelajaran. Sebelum melakukan penelitian, peneliti sudah
mengkonsultasikan materi yang akan disampaikan.
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran, peneliti
memilih menggunakan pembelajaran Multi Metode yang dianggap sudah
berhasil sebagaimana terlihat di pemaparan siklus sebelumnya.
Sebelum pelaksanaan tindakan peneliti melakukan perencanaan
sebagai berikut :
1) Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang dikembangkan
berdasarkan silabus yang ada di SMPN 4 Malang.
2) Peneliti mempersiapkan alat observasi sebagai alat pengukur motivasi
belajar siswa terhadap mata pelajaran ekonomi.
3) Peneliti mempersiapkan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan alat
untuk dokumentasi untuk mengetahui kinerja siswa, kreatifitas siswa,
dalam proses pembelajaran sebagai wujud pemahaman siswa terhadap
materi yang telah dijelaskan dengan menggunakan pembelajaran Multi
Metode.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus III
Pelaksanaan tindakan siklus III ini, dilaksanakan pada hari jumat
tanggal 28 Mei 2010, pada pukul 08.30-09.10 dan 09.40-10.20, dengan materi
pembelajaran tentang “Mendeskripsikan pengertian kreatif dan proses
kreatifitas dalam tindakan ekonomi, mendefinisikan pengertian inovatif dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari yang mampu mendorong
peningkatan kesejahteraan, mengidentifikasi proses kemandirian dalam proses
meningkatkan kesejahteraan, berlatih mengerjakan sendiri kreatifitas dan
inovasi yang di rencanakan, membuat produk berupa barang atau jasa dari
sumber daya yang dimiliki”.
Adapun rincian pembelajaran siklus III ini adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam
b. Membaca do’a dipimpin ketua kelas
c. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Menginformasikan makna pembelajaran multi metode dengan
mengkolaborasikan inquiry, card sort, dan jigsaw
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang menggunakan gagasan
kreatif dalam tindakan ekonomi untuk mencapai kemandirian dan
kesejahteraan
b. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses
pembelajaran yang dialami siswa.
c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
mungkin membingungkan peserta didik
d. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori
tertentu secara acak.
e. Guru menempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding
kelas.
f. siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada dalam
kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang dipegang
kelompok tersebut.
g. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang memiliki
kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk
kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.
h. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.
i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,.
Kelompok 1 : menjelaskan kreativitas dalam tindakan ekonomi
Kelompok 2 : menjelaskan pentingnya syarat-syarat inovasi dalam
kehidupan sehari-hari
Kelompok 3 : peranan pentingnya proses kemandirian dalam usaha
meningkatkan kesejahteraan
j. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab
yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka
k. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang
sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan
dengan sungguh-sungguh
l. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
b. Guru memberikan kesimpulan
e. Guru mengakhiri pembelajaran
f. Guru mengucapkan salam
c. Pengamatan Siklus III
Pada siklus III ini, situasi saat proses pembelajaran sangat tenang.
Guru dan siswa sudah menjalin komunikasi yang baik dalam menciptakan
suasana belajar yang nyaman. Suasana kelas yang kondusif merupakan faktor
penting agar materi yang dibahas dapat dipahami siswa. Begitu pula pada
siklus ke-3 ini, guru mampu memanfaatkan model pembelajaran ini sehinnga
siswa dapat memahami materi pada pertemuan kali ini. Siswa mau dan
berfikir untuk memecahkan masalah yang sedang dibahas. Siswa berani
mengungkapkan gagasan dan pendapatnya, siswa sudah berani untuk bertanya
kepada guru tentang materi yang belum dipahami. Siswa sudah berani dan
tidak gerogi dalam mempresentasikan hasil analisis kelompok. Ketika guru
mengadakan post test untuk siklus III, siswa sangat antusias mengerjakan soal
yang diberikan.
Dengan demikian siklus ini dianggap berhasil dan model
pembelajaran multi metode juga dianggap berhasil.
d. Analisis dan Refleksi Siklus III
Dari hasil observasi dapat diketahui pada siklus III dapat dikatakan
bahwa penerapan pembelajaran Multi Metode ini sangat memberikan manfaat
kepada siswa karena siswa lebih bersemangat dalam mengikuti proses
pembelajaran atau dengan kata lain siswa motivasi belajar siswa meningkat
dilihat dari keaktifan dan keantusiasan siswa selama proses pembelajaran.
Sedangkan prestasi siswa juga meningkat, hal ini dapat dilihat dari nilai siswa
yang semakin meningkat. Siswa juga lebih mudah dikondisikan.
Diakhir siklus III ini guru mengadakan post test untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa. Nilai hasil post test ini juga sangat bagus, nilai rata-
rata siswa adalah 91,9 sedangkan prosentase peningkatannya adalah 67,1%.
Penelitian ini sudah berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan
dan hasilnya juga sudah bagus maka peneliti mencukupkan penelitian sampai
pada siklus III. Dengan penerapan pembelajaran Multi Metode dalam
meningkatakn motivasi dan prestai belajar siswa kelas VII G terhadap mata
pelajaran ekonomi meningkat.
Pada akhir siklus III ini peneliti melakukan wawancaran dengan siswa
kelas VII G yang terkait dengan pembelajaran ekonomi siswa, pembelajaran
yang diberikan oleh guru, dan respon siswa terhadap proses pembelajaran.
Berikut petikan atau hasil wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 28 Mei
2010:
Wawancara siswa
Wawancara 1 dengan siswa 1:
peneliti : selama saya (peneliti) mengajar apakah sebelumnya dirumah kamu sudah mempersiapkan untuk belajar?
siswa : biasanya saya belajar LKS kalau ada PR (pekerjaan rumah) saya ya mengerjakan.
Peneliti : apakah guru memberikan tugas diakhir pembelajaran?
siswa : kadang iya tapi kadang tidak Peneliti : bagaimana perasaan kamu ketika kamu mengikuti
pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan Penerapan Multi Metode?
siswa : sangat senang sekali buk
Peneliti : apakah kamu menerima dengan baik materi yang diberikan oleh guru dengan menggunakan penerapan Multi Metode?
siswa : iya, bisa saya langsung faham metode itu. Peneliti : apakah kamu merasa puas dengan menggunakan penerapan
Multi Metode ini?
Siswa : puas, gimana kalau metode ini dilanjutkan. Peneliti : bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran dengan
menggunakan Multi Metode?
Siswa : asyik buk, karena sebelumnya tidak pernah memakai
metode itu. Peneliti : apa saran kamu terhadap penerapan Multi Metode? Siswa : metodenya sudah bagus buk tapi itu Cuma sebentar.
Wawancara guru (peneliti) dilanjutkan dengan siswa yang dilaksanakan pada
tanggal 30 juli 2010:
Wawancara 2 dengan siswa 2:
peneliti : selama saya (peneliti) mengajar apakah sebelumnya
dirumah kamu sudah mempersiapkan untuk belajar? siswa : kalau ada PR (pekerjaan rumah) aja buk saya ya belajar Peneliti : apakah guru memberikan tugas diakhir pembelajaran?
siswa : iya tapi kadang tidak diaksih. Peneliti : bagaimana perasaan kamu ketika kamu mengikuti
pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan Penerapan Multi Metode?
siswa : ya pasti senang
Peneliti : apakah kamu menerima dengan baik materi yang diberikan oleh guru dengan menggunakan penerapan Multi Metode?
siswa : iya, bisa saya langsung faham metode itu.
Peneliti : apakah kamu merasa puas dengan menggunakan penerapan Multi Metode ini?
Siswa : puas sekali soalnya ramai dan menyenangkan’ Peneliti : bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran dengan
menggunakan Multi Metode?
Siswa : asyik buk, karena sebelumnya tidak pernah memakai metode itu.
Peneliti : apa saran kamu terhadap penerapan Multi Metode? Siswa : tetap dialnjutkan sampai pembelajaran selesai.
Wawancara 3 dengan siswa 3:
peneliti : selama saya (peneliti) mengajar apakah sebelumnya
dirumah kamu sudah mempersiapkan untuk belajar? siswa : kalau ada PR (pekerjaan rumah) aja buk saya ya belajar
Peneliti : apakah guru memberikan tugas diakhir pembelajaran? siswa : iya tapi kadang tidak diaksih.
Peneliti : bagaimana perasaan kamu ketika kamu mengikuti
pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan Penerapan Multi Metode?
siswa : senang, metodenya bervariasi.
Peneliti : apakah kamu menerima dengan baik materi yang diberikan oleh guru dengan menggunakan penerapan Multi Metode?
siswa : iya, bisa saya langsung faham metode itu. Peneliti : apakah kamu merasa puas dengan menggunakan penerapan
Multi Metode ini?
Siswa : puas sekali soalnya ramai dan menyenangkan’ Peneliti : bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran dengan
menggunakan Multi Metode? Siswa : asyik buk, karena sebelumnya tidak pernah memakai
metode itu.
Peneliti : apa saran kamu terhadap penerapan Multi Metode? Siswa : kita sudah senang dengan metode ini. Jangan dig anti ya
buk metode ini.
Wawancara 4 dengan siswa 4:
peneliti : selama saya (peneliti) mengajar apakah sebelumnya dirumah kamu sudah mempersiapkan untuk belajar?
siswa : belajar LKS dan buku Ekonomi Peneliti : apakah guru memberikan tugas diakhir pembelajaran? siswa : iya tapi kadang tidak.
Peneliti : bagaimana perasaan kamu ketika kamu mengikuti pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan Penerapan
Multi Metode? siswa : senang buk. Peneliti : apakah kamu menerima dengan baik materi yang diberikan
oleh guru dengan menggunakan penerapan Multi Metode? siswa : iya, bisa saya faham
Peneliti : apakah kamu merasa puas dengan menggunakan penerapan Multi Metode ini?
Siswa : puas sekali buk teman-teman aktif semua.
Peneliti : bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran dengan menggunakan Multi Metode?
Siswa : asyik buk, karena sebelumnya tidak pernah memakai metode itu.
Peneliti : apa saran kamu terhadap penerapan Multi Metode?
Siswa : tetap dilanjutkan sampai pembelajaran selesai.
Wawancara 5 dengan siswa 5:
peneliti : selama saya (peneliti) mengajar apakah sebelumnya dirumah kamu sudah mempersiapkan untuk belajar?
siswa : kalau ada PR (pekerjaan rumah) aja saya belajar
Peneliti : apakah guru memberikan tugas diakhir pembelajaran? siswa : iya tapi kadang tidak diaksih.
Peneliti : bagaimana perasaan kamu ketika kamu mengikuti pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan Penerapan Multi Metode?
siswa : ya pasti senang sekali. Peneliti : apakah kamu menerima dengan baik materi yang diberikan
oleh guru dengan menggunakan penerapan Multi Metode? siswa : iya, bisa saya langsung faham metode itu. Peneliti : apakah kamu merasa puas dengan menggunakan penerapan
Multi Metode ini? Siswa : puas sekali soalnya ramai dan menyenangkan’
Peneliti : bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran dengan menggunakan Multi Metode?
Siswa : asyik buk, karena sebelumnya tidak pernah memakai
metode itu. Peneliti : apa saran kamu terhadap penerapan Multi Metode?
Siswa : ya ibu tetap memakai metode ini terus jangan dirubah-rubah soalnya saya sudah senang memakai metode itu.
Wawancara 6 dengan siswa 6:
peneliti : selama saya (peneliti) mengajar apakah sebelumnya
dirumah kamu sudah mempersiapkan untuk belajar? siswa : kalau ada PR (pekerjaan rumah) aja buk saya ya belajar
tapi ya saya juga membaca buku Eko.
Peneliti : apakah guru memberikan tugas diakhir pembelajaran? siswa : iya tapi kadang tidak diaksih.
Peneliti : bagaimana perasaan kamu ketika kamu mengikuti pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan Penerapan Multi Metode?
siswa : senang sekali. Peneliti : apakah kamu menerima dengan baik materi yang diberikan
oleh guru dengan menggunakan penerapan Multi Metode? siswa : iya, bisa saya langsung faham metode itu. Peneliti : apakah kamu merasa puas dengan menggunakan penerapan
Multi Metode ini?
Siswa : puas sekali soalnya ramai dan menyenangkan’
Peneliti : bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran dengan menggunakan Multi Metode?
Siswa : asyik buk, karena sebelumnya tidak pernah memakai
metode itu. Peneliti : apa saran kamu terhadap penerapan Multi Metode?
Siswa : harus dialnjutkan sampai pembelajaran selesai.
Wawancara 7 dengan siswa 7:
peneliti : selama saya (peneliti) mengajar apakah sebelumnya dirumah kamu sudah mempersiapkan untuk belajar?
siswa : kalau ada PR (pekerjaan rumah) aja buk saya ya belajar Peneliti : apakah guru memberikan tugas diakhir pembelajaran?
siswa : iya tapi kadang tidak diaksih. Peneliti : bagaimana perasaan kamu ketika kamu mengikuti
pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan Penerapan
Multi Metode? siswa : ya pasti senang buk, metodenya banyak tambah senang
saya buk. Peneliti : apakah kamu menerima dengan baik materi yang diberikan
oleh guru dengan menggunakan penerapan Multi Metode?
siswa : iya, bisa saya langsung faham metode itu. Peneliti : apakah kamu merasa puas dengan menggunakan penerapan
Multi Metode ini? Siswa : puas sekali soalnya menyenangkan. Peneliti : bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran dengan
menggunakan Multi Metode? Siswa : asyik buk, karena sebelumnya tidak pernah memakai
metode itu. Peneliti : apa saran kamu terhadap penerapan Multi Metode? Siswa : ya tetap dilanjutkanlah metode itu jangan dig anti metode
lain.
Wawancara 8 dengan siswa 8:
peneliti : selama saya (peneliti) mengajar apakah sebelumnya
dirumah kamu sudah mempersiapkan untuk belajar? siswa : kalau ada PR (pekerjaan rumah) aja buk saya ya belajar
Peneliti : apakah guru memberikan tugas diakhir pembelajaran?
siswa : iya tapi kadang tidak diaksih. Peneliti : bagaimana perasaan kamu ketika kamu mengikuti
pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan Penerapan
Multi Metode? siswa : ya pasti senang
Peneliti : apakah kamu menerima dengan baik materi yang diberikan oleh guru dengan menggunakan penerapan Multi Metode?
siswa : iya, bisa saya langsung faham metode itu.
Peneliti : apakah kamu merasa puas dengan menggunakan penerapan Multi Metode ini?
Siswa : puas sekali soalnya ramai dan menyenangkan’ Peneliti : bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran dengan
menggunakan Multi Metode?
Siswa : asyik buk, karena sebelumnya tidak pernah memakai metode itu.
Peneliti : apa saran kamu terhadap penerapan Multi Metode? Siswa : tetap dialnjutkan sampai pembelajaran selesai.
Wawancara 9 dengan siswa 9:
peneliti : selama saya (peneliti) mengajar apakah sebelumnya
dirumah kamu sudah mempersiapkan untuk belajar? siswa : kalau ada PR (pekerjaan rumah) aja buk belajar Peneliti : apakah guru memberikan tugas diakhir pembelajaran?
siswa : iya tapi kadang tidak diaksih. Peneliti : bagaimana perasaan kamu ketika kamu mengikuti
pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan Penerapan Multi Metode?
siswa : senang juga sih buk.
Peneliti : apakah kamu menerima dengan baik materi yang diberikan oleh guru dengan menggunakan penerapan Multi Metode?
siswa : iya, bisa saya langsung faham metode itu. Peneliti : apakah kamu merasa puas dengan menggunakan penerapan
Multi Metode ini?
Siswa : puas sekali soalnya metodenya menyenangkan Peneliti : bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran dengan
menggunakan Multi Metode? Siswa : asyik buk, karena sebelumnya tidak pernah memakai
metode itu.
Peneliti : apa saran kamu terhadap penerapan Multi Metode? Siswa : tetap dialnjutkan.
Wawancara 10 dengan siswa 10:
peneliti : selama saya (peneliti) mengajar apakah sebelumnya
dirumah kamu sudah mempersiapkan untuk belajar?
siswa : kalau ada PR (pekerjaan rumah) aja buk saya ya belajar ya sama baca buku juga.
Peneliti : apakah guru memberikan tugas diakhir pembelajaran? siswa : iya tapi kadang tidak diaksih. Peneliti : bagaimana perasaan kamu ketika kamu mengikuti
pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan Penerapan Multi Metode?
siswa : pasti senang sekali buk. Peneliti : apakah kamu menerima dengan baik materi yang diberikan
oleh guru dengan menggunakan penerapan Multi Metode?
siswa : iya, bisa saya langsung faham metode itu. Peneliti : apakah kamu merasa puas dengan menggunakan penerapan
Multi Metode ini? Siswa : puas sekali soalnya ramai dan menyenangkan’ Peneliti : bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran dengan
menggunakan Multi Metode? Siswa : asyik buk, karena sebelumnya tidak pernah memakai
metode itu. Peneliti : apa saran kamu terhadap penerapan Multi Metode? Siswa : tetap lanjut saja saja.
BAB V
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Fokus dalam penelitian ini adalah Penerapan Multi Metode Dalam
Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa
kelas VII SMPN 4 Malang. Dari paparan data hasil penelitian tindakan kelas
dengan menggunakan multi metode menunjukkan bahwa terjadi
peningkatkan motivasi. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Nanang Hanifah bahwa motivasi dipengaruhi oleh salah satu factor ekstern
yaitu guru. Dalam hal ini guru sangat berperan dalam kegiatan belajar
mengajar. Kegiatan belajar mengajar akan dapat berjalan dengan lancar dan
mencapai tujuan yang diinginkan bila dapat mengatasi permasalahan yang
ada dalam kelas, baik masalah yang berkaitan dengan diri siswa maupun
masalah yang berkaitan dengan guru itu sendiri. Dari banyak permasalahan
yang dihadapi, yang paling menonjol di dalam kelas adalah mengenai tidak
kondusifnya kegiatan pembelajaran diakibatkab karena adanya siswa yang
berbicara sendiri sehingga tidak memperhatikan materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru menggunakan variasi-
variasi dalam mengajar. Variasi yang digunakan guru untuk membuat siswa
tertarik dan memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan multi metode. Dengan
127
menggunakan multi metode ini hasil pembelajaran siswa sangat meningkat
dibandingkan dengan sebelum diterapkannya multi metode ini.
Melalui Multi Metode ini, guru menciptakan suasana yang
mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan saling
membutuhkan ini dapat menimbulkan adanya saling ketergantungan positif
yang menuntut adanya interaksi yang memungkinkan sesama siswa saling
memberikan motivasi untuk meraih hasil prestasi yang optimal. Kehadiran
metode ini dapat menjadikan kegiatan belajar mengajar Ekonomi lebih
menyenagkan karena model pembelajaran yang menekankan aktivitas
kolaboratif siswa dalam belajar yang berbentuk kelompok kecil, mempelajari
materi pembelajaran dan memecahkan masalah secara kolektif.
A. Perencanaan Penerapan Multi Metode Dalam Meningkatkan Motivasi dan
Prestasi Belajar Siswa Kelas VIIG SMPN 4 Malang
Perencanaan penerapan pembelajaran Multi Metode ini pada materi
pembelajaran ekonomi dengan pembahasan Memahami Kegiatan Masyarakat,
perencanaan ini dibuat berdasarkan konsep-konsep yang terdapat dalam pembelajaran
Multi Metode. Adapun langkah-langkah untuk menjadikan kelas yang akan dijadikan
objek penelitian, menetapkan materi yang akan dijadikan materi pembelajaran,
membuar rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyiapkan lembar observasi
motivasi yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa dan menyiapkan
tugas untuk mengetahui presentase prestasi yang diraih oleh siswa, dan menyiapkan
instrumen penelitian.
B. Pelaksanaan Penerapan Multi Metode dalam Meningkatkan Motivasi dan
Prestasi Belajar Siswa Kelas VIIG SMPN 4 Malang
Penelitian ini dilakukan dengan enam kali pertemuan dengan tiga siklus yang
terdiri dari pre test dilaksanakan pada pertemuan 1 dilaksanakan 2 kali pertemuan.
Siklus II dilaksanakan 3 kali pertemuan dan siklus III dilaksanakan 1 kali pertemuan.
Pre test, pada pertemuan pertama peneliti melaksanakan pemeriksaan
lapangan dan memberikan pre test dengan strategi konvensional yaitu metode
ceramah dan tanya jawab. Dimana guru menerangkan materi Ekonomi di selangi
denagn tanya jawab.
Melalui pre test, dapat diketahui bahwa pembelajaran konvensional denagn
metode ceramah dan tanya jawab ternyata menjadikan siswa kurang berminat dalam
belajar Ekonomi. Siswa cenderung pasif, bergurau sendiri dengan temannya dan
kurang berkonsentrasi dengan pelajaran yang diberikan.
Dari hasil pre test dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa menunjuk
pada angka 1 dan 2 yaitu rata-rata sebesar 1,6. Berdasarkan hasil pre test, bahwa
untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar dibutuhkan lingkungan belajar
yang kondusif, menjadikan siswa lebih berperan aktif tanpa rasa takut untuk
menjawab pertanyaan yang ada.
Menyingkapi hasil pre test, pada pertemuan pertama selanjutnya guru peneliti
menerapkan pembelajaran dengan menggunakan penerapan Multi Metode yaitu
metode inquiry, card sort dan jigsaw. Dengan Multi Metode ini diharapkan siswa
mampu berperan aktif untuk mengekspresikan gagasannya pada kelompok.
Pada penerapan pertama penerapan konvensional masih kurang efektif, siswa
masih pasif, siswa masih seriang ramai dengan teman-temannya. Menanggapi
kegagalan pada pertemuan 1 maka pada pertemuan kedua peneliti menerapkan Multi
Metode untuk melatih dan membiasakan siswa lebih aktif dalam menemukan konsep,
dan lebih menantang sehingga menimbulkan persaingan sehat.
Hasil pengamatan siklus 1 menunjukkan adanya peningkatan motivasi
belajar siswa. Walaupun masih belum memuaskan, pengamatan tersebut dapat
diamati pada lembar observasi motivasi belajar siswa pada angka 1, 2 dan 3 yang
meningkat sebesar 1,9 atau meningkat 18,75%.
Hasil pengamatan siklus II menunjukkan bahwa siswa siswa sudah berani
mengemukakan pendapat dan gagasannya. Pada saat mempresentasikan topic yang
ada pada kartu, siswa sudah mulai memahami dan sesuai dengan materi yang
disampaikan.
Dan pada hasil pengamatan siklus III guru mampu memanfaatkan model
pembelajaran ini sehinnga siswa dapat memahami materi pada pertemuan kali ini.
Siswa mau dan berfikir untuk memecahkan masalah yang sedang dibahas. Hal ini
terbukti bahwa Diakhir siklus III ini guru mengadakan post test untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa. Nilai hasil post test ini juga sangat bagus, nilai rata-rata
siswa adalah 91 sedangkan prosentase peningkatannya adalah 50,6%.
C. Penilaian Multi Metode dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar
Siswa Kelas VIIG SMPN 4 Malang
Penilaian dalam pembelajaran ini dialkuakn pada setiap pertemuan setelah
pembelajaran berlangsung. Penilaian ini dialkukan untuk mengetahui tingakt
keberhasilan siswa dalam menggunakan penerapan yang telah diterapkan.
Tingkat keberhasilan kelas dalam setiap siklus mengalami peningkatan yaitu
pre test denagn rata-rata
Indiaktor keberhasilan penerapan Multi Metode antara lain:
1. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa terlihat lebih semangat, senang dan
tidak merasa heran. Sehingga dapat menyelesaikan tugas yang diberiakn guru
tepat waktu.
2. Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang besar, yaitu aktif dalam bertanya dan
mampu menjawab pertanyaan guru secara lisan. Hal ini menunjukkan bahwa
siswa tidak merasa takut lagi untuk belajar mengemukakan pendapatnya.
3. Adanya peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari
kenaikan setiap siklus.
25
39.3
67.1
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
PR
OSE
NTA
SE
SIKLUS
GRAFIK PRESTASI BELAJAR
4. Sebelum peneliti menggunakan menerapkan Multi Metode SMP Negeri 4
Malang menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarakan hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa
penggunaan pembelajaran dengan menggunakan multi metode pada mata
pelajaran Ekonomi dikelas VIIG SMPN 4 Malang, dapat meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat diketahui denagn hasil
penelitian observasi dan wawancara pada proses belajar mengajar yang
berkenaan dengan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran yang
berlangsung. Dengan adanay peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa
dapat terlihat dari partisipasi siswa selama kegitan pembelajaran.
1. Perencanaan penerapan pembelajaran Multi Metode dengan langkah awal
perencanaan ini adalah menetapkan kelas sebagai objek penelit ian,
menetapkan materi pembelajaran, membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), menyiapkan lembar observasi sebagai motivasi yang
digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa, dan menyiapkan
instrument penelitian.
2. Penerapan pembelajaran Multi Metode pada mata pelajaran Ekonomi,
yaitu dengan materi memahami kegiatan ekonomi masyarakat dapat
terlaksana dengan baik. Sehingga dapat meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar siswa. Pada siklus pertama dilaksanakan tiga kali
pertemuan, pada pertemuan terakhir dilaksanakan post test. Pada siklus ke
dua dilaksanakan dua kali pertemuan, pada pertemuan terakhir
dilaksanakan post test. Pada siklus ke tiga hanya satu kali pertemuan
karena sudah dianggap cukup. Karena hasil belajar siswa sudah
memuaskan.
3. Proses evaluasi pembelajaran dengan menerapkan Multi Metode untuk
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas VII G SMPN 4
Malang dilakukan dengan memberikan lembar observasi dan berlangsung
dengan mengadakan post test pada setiap akhir siklus agar dapat
mengetahui sejauh mana terlaksananya proses pembelajaran dan tujuan
belajar yang diinginkan. Pada evaluasi nilai post test, rata-rata siswa
mendapatkan nilai yang baik. Pada siklus 1 adalah rata-rata 68,7, pada
siklus II adalah rata-rata 76,6, dan pada siklus III adalah rata-rata 91,9,
prosentase peningkatan nilai siswa pada siklus I sebesar rata-rata 25%,
pada siklus II sebesar rata-rata 39,3%, pada siklus III sebesar rata-rata
67,1%. Hal ini bararti siswa sudah semangat dalam belajar.
Untuk mengukur tingkat motivasi siswa dapat dilihat dari prestasi
siswa. Karena prestasi belajar siswa akan meningkat seiring dengan
meningkatnya motivasi belajar siswa. Dengan demikian, meningkatnya data
prestasi diatas menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa meningkat.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan saran
kepada beberapa pihak.
1. Bagi lembaga
Hendaknya menunjang fasilitas pengajaran, salah satunya adalah dengan
menggunakan media pembelajaran, karena dengan media pembelajaran ini
dapat digunakan sebagai variasi.
2. Bagi guru
Agar penggunaan multi metode ini dapat diterapkan secara optimal, maka
sebelum pengajaran ekonomi dilaksanakan guru terlebih dahulu
melakukan identifikasi awal tentang kelemahan (permasalahan) dalam
pembelajaran sehingga dapat diterapkan multi metode dengan
menggunakan media yang tepat.
3. Bagi siswa
Hendaknya penggunaan multi metode motivasi dan prestasi siswa lebih
meningkat lagi khususnya kelas VIIG SMPN 4 Malang.
DAFTAR RUJUKAN
Agustin, Ifa Miming. 2008. Penerapan Metode Inquiry Dalam Pembelajaran PAI
Dan Dampaknya Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMP Negeri 1
Papar Kediri.
Aminah 2009. dengan judul “Penerapan Strategi Card Sort dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas VII A Pada Pelajaran Aqidah Akhlak di
MTS Negeri Batu”.
Arsyad, Azhar. 2002. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya (Beberapa
Pokok Pikiran). Makasar: Pustaka Pelajar.
Aziz, Wahab Abdul. 2008. Metode dan Model-model Mengajar Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: ALVABETA,
Depag RI. 2004. Al-Qur‟an dan Terjemahannya. Bandung: CV. Diponegoro.
Departemen Agama RI. 2002. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam.
Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam. 2005. Kurikulum 2004: Standar
kompetensi Madrasah Aliyah. Jakarta: Departemen Agama.
Djajadisastra, Yusuf. 1981. Metode-Metode Mengajar. Bandung: Angkasa.
Djamrah, Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan Kopetensi Guru. Surabaya:
Usaha Nasional.
Hanifah, Nanang dkk. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika
Aditama.
http://telaga.cs.ui.ac.id/WebKuliah/MetodologiPenelitian/laporan4/kelompok5/10
Maret.doc)
Ismail SM, 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM.
Semarang: Rasail Media Group.
Lie, Anita. 2005. Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperatif Learning di
Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Nurdin, Muh., dkk. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTS kelas VII. Surabaya: CV
Karya Utama.
Nurfadilah, Ike. 2006. Dengan judul ”Efektifitas Penggunaan Metode Jigsaw Learning Dalam Pembelajaran Agama Islam (PAI) di SMP Negeri13
Malang”.
Senduk, Nurhadi. 2004. Pembelajaran konstektual (CTL) dan Peneraapn dalam
KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.
Silberman, 2004. Active Learniang (101 Strategies to Teach any Subject).
Bandung: Nusa Media.
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suparhadi, Saputro. 1993. Dasar-dasar Metodologi Pengajaran Umum. Malang:
IKIP Malang.
Suprijono, 2009. Agus cooperative learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sukardi, 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya
(Jakarta: PT Bumi Aksara)
Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Edisi
Revisi, Bandung : Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktik. Jakarta:
Prestasi Pustaka.
ttp://martiningsih.blogspot.com/2007/12/macam-macam-metode-
pembelajaran.html
Uno, Hamzah B. 2007 “Teori Motivasi dan Pengukurannya” (Jakarta: Bumi
Aksara,)
Wahidmurni dan Nur Ali. 2008. Penelitian Tindakan Kelas; Pendidikan Agama
dan Umum; dari Teori Menuju Praktik . Malang: UM Press.
Wahidmurni. 2005. Bahan Ajar Penelitian Pembelajaran. Malang: UIN Malang
Press.
Wahyudi, Dedi. 2009. Metode dan Strategi Pembelajaran Berorientasi pada
Pemberdayaan Peserta Didik ” (http:// podoluhur.blogspot.com,diakses
22 maret 2009).
Wiraatmaja, Rochiati. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
www.gurukreatifguruprofesional.com
Yasin, Fatah. 2008. Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam. Malang : UIN-Malang.
Zaini, Hisyam 2002 “strategi pembelajaran aktif di perguruan tinggi”,
(Yogyakarta: PT. CTSD,)
Zuriah, Nurul. 2006 Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan;Teori-Aplikasi
(Jakarta: PT Bumi Aksara)
Lampiran I
SILABUS
Sekolah : SMP Negeri 4 Malang Kelas : VII(tujuh)
Mata Pelajaran : Ekonomi Semester : 2(dua) Standar Kompetens : 6. memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok/
Pembelajar
an
Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Teknik
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
6.2.Mendeskripsi
kan kegiatan pokok ekonomi,
yang meliputi
kegiataan konsumsi, produksi, dan
distribusi barang /jasa
Kegiatan
Pokok Ekonomi.
Pengertian
konsumsi dan jenis barang-
Membaca buku
referensi dan mendiskusikan pengertian dan
macam- macam kegiatan pokok
ekonomi
Mendiskusikan pengertian
Konsumsi dan
Mendefinisikan
pengertian dan macam-macam kegiatan
ekonomi.
Mendefinisikan pengertian
konsumsi dan jenis barang-
Tes
tulis/ uraian
Isian
Kegiatan
pokok ekonomi adalah
a)............. b)............
c) ...........
Jelaskan
6 JP
Toko/
warug
di sekitar
sekolah
Sentra-
barang yang dikonsumsi
siswa dan keluarga (harian,
mingguan, dan bulanan
)
Skala prioritas
dalam memenuhi kebutuhan
sebagai siswa.
Aspek-
aspek positif dan negatif perilaku
Pengertian produksi dan sumber daya
jenis-jenis barang yang
dikonsumsi siswa dan keluarganya
Tanya jawab tentang skala
prioritas dalam memenuhi
kebutuhan
Mendiskusikan aspek positif
dan
negatif
perilaku kons
umtif
barang yang
dikonsumsi siswa dan
keluarga ( harian,
mingguan dan bulanan )
Menyusun skala prioritas dalam
memenuhi kebutuhan
sebagai siswa
Mengiden
tifikasi aspek
- aspek
positif dan
Daftar pertanyaan
Pilihan Ganda
pengertian konsumsi !
Susunlah
daftar konsumsi
yang dibutuhkan siswa,
kemudian susunlah
berdasarkan skala prioritas!
Susunlah daftar konsumsi
yang dibutuhkan
keluarga di rumahmu, dan
menurutmu
sentra
usaha yang
ada di
sekitar
sekolah dan
masyara
kat
tempat tinggal
siswa keluarga
J
ala
n
r
ekonomi
Macam-macam
sumber daya ekonomi
Etika
ekonomi dalam
memanfaatkan faktor-faktor
produksi dalam
kehidupan satu uaha/bisnis
Usaha-usaha
untuk mening-
Mendisku
sikan pengertian
Produksi dan
sumber
daya
Ekonomi
Mendiskusikan
tujuan dan cara peningkatan jumlah dan
mutu hasil produksi
Mendiskusikan
negatif
perilaku kons
umtif seseo
rang.
Mengiden
tifikasi fakto
r-fakto
r yang mem
pengaruhi
konsumsi seseo
rang.
bagaimana hubungannya
dengan sikap komsumtif di keluargamu ?
Berikut ini yang bukan termsuk
faktor- faktor yang
mempengaruhi pola konsumsi
seseorang adalah ...
a.penghasila
n per bulan
b. jumlah anngota
keluarga
c.pendidikan dan
ay
a P
as
ar
Li
ng
kun
ga
n s
eko
l
katkan jumlah dan
mutu hasil produksi (bidang
industri dan pertanian)
Pengertian
dan tujuan distribusi
Sistem
distribusi beserta
contohnya (langsung, tidak
langsung dan semi
langsung)
makna/pengertian distribusi,
tujuan distribusi
Membaca literatur dan
berdiskusi tentang etika ekonomi dalam
melakukan distribusi
Mendiskusikan
pengertian usaha, perusahaan dan
badan usaha, dan
memberikan contohnya.
Mendefinisikan
pengertian dan macam-macam
Mendefinisikan pengertian
produksi dan sumber daya
ekonomi
Mengklasifikasi macam-macam sumber daya
ekonomi
Mengidentifikasi etika ekonomi
dalam memanfaatkan
faktor-faktor produksi dalam kehidupan suatu
usaha/bisnis
lingkungan
d.keinginan untuk maju
Pengertian
produksi adalah ... .
Sumberdaya
ekonomi ada empat
macam yaitu:
a. ............ b.............. c............
d..............
Etika ekonomi
dalam meman
faatkan
ah
Etika ekonomi
dalam kegiatan distribusi
yang memenuhi
unsur keadilan dan pemerataan.
Pengertian usaha, perusahaan
dan badan usaha
kegiatan ekonomi.
Mendefinisikan
pengertian konsumsi dan
jenis barang-barang yang dikonsumsi
siswa dan keluarga
(harian, mingguan dan bulanan ).
Menyusun skala prioritas dalam memenuhi
kebutuhan sebagai siswa.
Mengidentifikasi aspek- aspek
Mengidentifikasi usaha-usaha
yang dapat dilakukan guna meningkatkan
jumlah dan mutu hasil
produksi (bidang industri dan pertanian )
baik melalui intensifikasi
maupun ekstensifikasi
Mendefinisikan
pengertian dan tujuan distribusi
Mengklasifikasi
sistem distribusi beserta contohnya
(langsung, tidak
sumber daya ekonomi
dapat dilakukan dgn cara
bagaimana ?
Peningkatan mutu dan
jumlah hasil produksi
dapat dilakukan dengan
beberapa cara,
sebutkan !
Jelaskan tujuan
distribusi !
positif dan negatif perilaku
konsumtif seseorang.
Mengidentifikas
i faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumsi seseorang.
Mendefinisikan
pengertian produksi dan
sumber daya ekonomi
Mengklasifikasi macam-macam
sumber daya
langsung dan semi langsung)
Mengidentifikas
i /melakukan kegiatan
kegiatan yang menggambarkan contoh etika
ekonomi dalam kegiatan
distribusi yang memenuhi unsur keadilan
dan pemerataan.
Mendefinisikan pengertian
usaha, perusahaan dan
badan usaha
Ada tiga sistem
distribusi, sebutkan dan jelaskan
masing-masingnya !
Bentuk etika
ekonomi yang
bagaimana dalam melakukan
kegiatan distribusi ?
Jelaskan
perbedaan perusahaan
dengan badan usaha
ekonomi
Mengidentifikasi etika ekonomi
dalam memanfaatkan
faktor- faktor produksi dalam kehidupan suatu
usaha/bisnis
Mengidentifikasi usaha-usaha
yang dapat dilakukan guna
meningkatkan jumlah dan mutu hasil
produksi (bidang industri
dan pertanian ) baik melalui intensifikasi
maupun
ekstensifikasi
Mendefinisikan pengertian dan
tujuan distribusi
Mengklasifikasi sistem distribusi
beserta contohnya
(langsung, tidak langsung dan semi langsung)
Mengidentifikas
i /melakukan kegiatan
kegiatan yang menggambarkan contoh etika
ekonomi dalam kegiatan
distribusi yang memenuhi
unsur keadilan dan pemerataan.
Mendefinisikan
pe ngertian usaha, perusahaan dan
badan usaha
6.3.Mendeskripsikan peran
badan usaha, termasuk koperasi,
sebagai tempat
berlangsungnya proses produksi
dalam kaitannya
dengan pelaku ekonomi
Macam- macam
badan usaha. (menurut pemilik
modal, lapangan
usaha banyaknya pekerja dan
menurut badan
hukum)
Membaca literatur
selanjutnya mendiskusikan jenis-je nis
badan usaha menurut pemi
lik modal, la pangan usaha, jumlah pekerja
serta menurut bentuk badan
hukum /yuridis
Mendeskripsikan macam-
macam badan usaha. (menurut pemilik modal,
lapangan usaha banyaknya
pekerja dan menurut bentuk badan hukum)
Mengidentifikasi misi/tujuan badan usaha
Tes tulis
Tes pilhan ganda.
Sebutkan macam-
macam badan usaha menurut
bentuk hukumnya
yang ada di sekeliling tempat
tinggalmu / daerahmu !
Berikut ini
4 JP
Guru IPS
Ekonomi
Buku
Materi
Koperasi
/ kantin
Tujuan badan usaha(milik negara/daera
h, milik swasta,
koperasi)
Pertimbangan yang perlu diperhatikan
dalam berbisnis
Kriteria
badan usaha yang dikelola
secara profesional dan
manusiawi.
Peranan
Mendiskusikan beberapa pertimba ngan
yang perlu diperhatikan
dalam berbisnis
Mendiskusikan peranan pemerintah
sebagai pelaku dan pengatur
kegiatan ekonomi
(milik negara /daerah, milik swasta,
koperasi)
Mengidentifikasi beberapa
pertimbangan yang perlu diperhatikan
dalam berbisnis
Mengidentifikasi badan usaha
yang dikelola secara
profesional dan manusiawi
Mendeskripsika
n peranan pemerintah
Tes uraian
yang bukan prinsip koperasi
adalah...
a.keanggotaansukarela
b.pengelolaan
demokratis
c.pembagian SHU sesuai
jabatan
d. dilakukan secara mandiri
Jelaskan tujuan pemerintah
mendirikan badan usaha.
sekolah
Pasar
BUMN/
BUMS yang
ada di
wila-yah masing-
masing daerah
Guru
Buku yg
relevan
pemerintah sebagai pelaku dan
pengatur kegiatan
ekonomi
sebagai pelaku dan pengatur kegiatan
ekonomi
Sebutkan 4 pertimbangan yang perlu
diperhatikan ketika
seseorang akan mendirikan
peperusahaan bisnis!
Sebutkan
peranan pemerintah
sebagai pengatur dan pelaku
kegiatan ekonomi
Contoh benda hasil
kreatifitas
6.4.Menggunakan gagasan kreatif dalam
tindakan ekonomi
untuk mencapai kemandirian
dan kesejahteraan
Kreativitas dalam tindakan
ekonomi.
Pentingnya inovasi dan
syarat-syarat inovasi dalam
kehidupan sehari-hari.
Proses
kemandirian dalam usaha
meningkatkan kesejahteraa
Praktik kreatifitas
Mendiskusikan pengertian kreatif dan
contoh aplikasinya
dalam tindakan ekonomi
Tanya jawab tentang inovatif
dan manfaatnya
Mendiskusikan pengertian
mandiri, kemandirian dan
usaha-usaha yang dilakukan agar mampu
melakukannya
Mengklasifikasi hasil
produktifitas
Mendefinisikan pengertian kreatif dan
proses kreatifitas dalam
tindakan ekonomi
Mendefinisikan pengertian
inovatif dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari yang
mampu mendorong peningkatan
kesejahteraan
Mengidentifikasi proses
Tes tulis
Tes
unjuk kerja
Tes Uraian
Soal pilihan
ganda
Jelaskan arti kreatif dan kreatifitas
dalam tindakan
ekonomi
Perlukah inovatif bagi seseorang
dan kenapa ?
Bentuk kreatifitas
apakah yang kamu
lakukan agar kamu sukses dan naik
kelas ?
Proses
2 JP
Buku yg relevan
Contoh benda
hasil kreatifita
s
dan inovasi.
Gagasan dan berlaku kreatif,
Inovatif dan kemandirian dalam kehi-
dupan ekonomi
dan inovasi
Mendiskusikan hasil ekonomi yang kreatif dan
inovatif
kemandirian dalam usaha meningkatkan
kesejahteraan
Berlatih mengerjakan
sendiri dan kreatifitas dan inovasi yang
direncakan
Membuat produk berupa
barang/ jasa dari sumber daya
yang dimiliki.
kemandirian harus dimulai dari diri
sendiri, dari mana kamu
mulai hidup mandiri ?
Buatlah salah satu produk
yang me-rupakan
bentuk kreatifitas kamu sebagai
siswa
LAMPIRAN II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Malang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : VII G/ 2 (dua)
Standar Kompetensi : 6. Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi Dasar : 6.2 Mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi
yang meliputi kegiatan konsumsi, produksi,
dan distribusi barang/jasa
Indikator : 1. Mendifinisikan pengertian dan macam-macam
kegiatan ekonomi.
2. Mendefinisikan pengertian konsumsi dan jenis
barang-barang yang dikonsumsi siswa dan
keluarga (harian minggu dan bulanan).
3. Menyusun skala prioritas dalam memenuhi
kebutuhan sebagai siswa.
4. Mengidentifikasi aspek-aspek positif dan
negatif perilaku konsumtif seseorang.
5. Mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumtif seseorang.
Alokasi Waktu : 2 X 40 MENIT
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran siswa diharapkan mampu :
1. Mendifinisikan pengertian kegiatan ekonomi.
2. Menyebutkan macam-macam kegiatan ekonomi.
3. Mendefinisikan pengertian konsumsi
4. Menyebutkan jenis barang-barang yang dikonsumsi siswa dan keluarga
(harian minggu dan bulanan).
5. Mengidentifikasi aspek-aspek positif dan negatif perilaku konsumtif
seseorang.
6. Menyebutkan faktor- faktor yang mempengaruhi konsumtif seseorang
II. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Kegiatan Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan oleh oleh
manusia (perusahaan atau masyarakat) untuk memproduksi, mendistribusi,
serta mengkonsumsi barang dan jasa dalam usahanya untuk memenuhi
kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani demi mewujudkan kemakmuran.
2. Macam-Macam Kegiatan Ekonomi
Dengan demikian inti dari kegiatan ekonomi adalah: produksi,
distribusi, dan konsumsi.
3. Pengertian Konsumsi
Konsumsi adalah memanfaatkan nilai guna suatu barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan secara berangsur- angsur atau sekaligus habis.
4. Jenis barang-barang yang dikonsumsi siswa dan keluarga
Adapun jenis barang yang dikonsumsi siswa adalah seragam,
sepatu, alat tulis. Sedangkan jenis barang yang konsumsi keluarga adalah
alat-alat rumah tangga dan kebutuhan sehari-hari.
5. Aspek positif dan negative perilaku konsumtif
Perilaku konsumtif adalah suatu keadaan yang cenderung
membelanjakan seluruh pendapatannya pada barang- barang konsumsi.
Perilaku konsumtif dapat berdampak positif bagi kegiatan ekonomi.
Perilaku konsumtif juga dapat menjamin berlangsungnya siklus ekonomi,
yaitu dari kegiatan produksi → distribusi → konsumsi.
Namun perilaku konsumtif lebih banyak dampak negative atau
buruknya,karena perilaku tersebut dinilai boros atau tidak hemat. Orang-
orang yang berperilaku konsumtif kurang memikirkan masa depan.
Masyarakat pun umumnya kurang menghormati orang- orang berperilaku
konsumtif.
6. Faktor- faktor yang mempengaruhi konsumsi antara lain :
a. Kebiasaan dan sikap hidup. Seseorang yang biasa hidup hemat tingkat
konsumsinya lebih rendah daripada orang- orang yang berperilaku
boros.
b. Faktor lingkungan. Orang- orang yang tinggal di lingkungan perkotaan
memiliki tingkat konsumsi lebih tinggi daripada orang- orang yang
tinggal di pedesaan.
c. Faktor tingkat peradaban. Orang- orang yang memiliki kehidupan
modern, tingkat.
d. konsumsinya lebih tinggi daripada orang- orang yang memiliki
kehidupan sederhana.
e. Pemilik uang yang banyak, cenderung konsumsinya lebih tinggi
daripada pemiliki uang yang sedikit atau tidak sama sekali.
III. METODE PEMBELAJARAN
Metode yang digunakan adalah pembelajaran multi metode yaitu
kombinasi antara metode inquiry, card sort dan jigsaw
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam
b. Membaca do’a dipimpin ketua kelas
c. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Menginformasikan makna pembelajaran multi metode dengan
mengkolaborasikan inquiry, card sort, dan jigsaw
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Guru melakukan pretest
b. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang kegiatan konsumsi
c. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses
pembelajaran yang dialami siswa.
d. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
mungkin membingungkan peserta didik
e. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori
tertentu secara acak.
f. Guru menempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding
kelas.
g. siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada
dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang
dipegang kelompok tersebut.
h. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang memiliki
kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk
kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.
i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
j. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,.
Kelompok 1: pengertian konsumsi
Kelompok 2: tujuan konsumsi
Kelompok 3: faktor- faktor yang mempengaruhi konsumsi
Kelompok 4: faktor- faktor yang mempengaruhi konsumsi
Kelompok 5: sifat konsumsi
k. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub
bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka
l. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh
m. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
c. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
d. Kesimpulan:
1) Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan oleh oleh
manusia (perusahaan atau masyarakat) untuk memproduksi,
mendistribusi, serta mengkonsumsi barang dan jasa dalam
usahanya untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan kebutuhan
rohani demi mewujudkan kemakmuran.
2) Macam-Macam Kegiatan Ekonomi adalah: produksi, distribusi,
dan konsumsi.
3) Pengertian Konsumsi adalah memanfaatkan nilai guna suatu
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan secara berangsur-
angsur atau sekaligus habis.
4) Perilaku konsumtif adalah suatu keadaan yang cenderung
membelanjakan seluruh pendapatannya pada barang- barang
konsumsi.
5) Adapun jenis barang yang dikonsumsi siswa adalah seragam,
sepatu, alat tulis. Sedangkan jenis barang yang konsumsi keluarga
adalah alat-alat rumah tangga dan kebutuhan sehari-hari.
6) Faktor- faktor yang mempengaruhi konsumsi antara lain :
Kebiasaan dan sikap hidup, faktor lingkungan, pemilik uang yang
banya, konsumsinya lebih tinggi daripada orang- orang yang
memiliki kehidupan sederhana, faktor tingkat peradaban.
e. Guru mengakhiri pembelajaran
f. Guru mengucapkan salam
V. SUMBER BELAJAR
1. Buku IPS Terpadu SMP VII, M. Nurdin dkk (Pusat Pembukuan, 2008)
2. Buku ekonomi SMP VII, Yanto, (Erlangga, 2004)
VI. ASESMEN
1. Kognitif
Soal tugas
a. Tes tertulis
2. Afektif
NO NAMA SKOR PEROLEHAN NILAI
4 3 2 1
Keterangan
4 = siswa menjelaskan dengan sempurna (lengkap).
3 = siswa menjelaskan kurang sempurna.
2 = siswa menjelaskan tidak sempurna tetapi tertib.
1 = siswa menjelaskan tidak sempurna dan tidak tertib.
VII. PROSES TINDAK LANJUT
3. Siswa yang sudah menguasai diberi tugas tambahan yang sesuai dengan
KD (pengayaan).
4. Siswa yang belum menguasai diberikan tugas tambahan/remedial.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Malang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : VII G
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit
Standar Kompetensi : 6. Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi Dasar : 6.2 Mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi
yang meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan
distribusi barang/jasa
Indikator : 1. Mendifinisikan pengertian produksi dan sumber
daya ekonomi
2. Mengklasifikasi macam-macam sumber daya
ekonomi
3. Mengidentifikasi etika ekonomi dalam
memanfaatkan factor- faktor produksi dalam
kehidupan suatu usaha/ bisnis
4. Mengidentifikasi usaha-usaha yang dapat
dilakukan guna meningkatkan jumlah dan mutu
hasil produksi (bidang industry dan pertanian)
baik melalui intensifikasi maupun intensifikasi
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran siswa diharapkan mampu :
1. Mendifinisikan pengertian produksi dan sumber daya ekonomi.
2. Menyebutkan macam-macam sumber daya ekonomi.
3. Mendefinisikan etika ekonomi dalam memanfaatkan factor- faktor produksi
dalam kehidupan satu usaha/ bisnis.
4. Mengidentifikasi usaha-usaha untuk meningkatkan jumlah dan mutu hasil
produksi.
II. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Produksi
Produksi dalam arti luas, yaitu semua kegiatan manusia dalam
rangka menambah kegunaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Manusia memproduksi barang dan jasa dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus untuk memperoleh
keuntungan. Barang dan jasa yang diproduksi produsen akan dikonsumsi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Dan bagi produsen, barang
yang diproduksinya melalui penggabungan beberapa factor produksi
bertujuan mencari keuntungan. Keuntungan yang diperoleh produsen
berasal dari selisih antara penerimaan penjualan dengan biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksi barang dan jasa tersebut.
2. Macam-macam Sumber Daya Ekonomi
Untuk melakukan kegiatan produksi diperlukan alat, bahan, tenaga,
maupun pemikiran. Semuanya merupakan sumber daya ekonomi. Sumber
daya ekonomi yang diolah dalam proses produksi disebut faktorfaktor
produksi. Jenis-jenis faktor produksi yang digunakan dalam kegiatan
produksi sebagai berikut.
1) Faktor Produksi Alam
Tuhan menciptakan untuk dimanfaatkan oleh manusia. Bahan
tambang yang dihasilkan kawasan tambang ini tergolong sumber daya
alam. Sumber daya alam lainnya meliputi tanah, air, hutan, udara,
bahkan juga sinar matahari. Untuk memudahkan penyebutan, sumber
daya alam disederhanakan menjadi ”tanah”. Jika kamu menemukan
penyebutan factor produksi tanah, ini berarti sudah mencakup semua
sumber daya alam yang ada di bumi. Tanah, air, udara, dan iklim
merupakan faktor produksi alam.
2) Faktor Produksi Tenaga Kerja
Faktor produksi alam menjadi tidak ada manfaatnya (nilai gunanya)
apabila tidak ada campur tangan manusia. Manusia memanfaatkan
secara langsung atau melalui suatu proses, yaitu mengolah faktor
produksi alam untuk memenuhi kebutuhannya. Seberapa banyak,
seberapa cepat, dan seberapa mampu dalam mengolah faktor produksi
alam itu tergantung dari sifat serta kualitas manusia itu sendiri. Oleh
karena itu, dalam mengolah factor produksi alam, tenaga kerja dapat
dibedakan atas dasar kualitas.
a. tenaga Kerja terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan
pendidikan sebelum mengelola faktor produksi maupun sebelum
memasuki dunia kerja. Contohnya dokter.
b. tenaga Kerja terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memerlukan
pengalaman dan latihan sebelum melaksanakan pekerjaan.
Contohnya penjahit.
c. tenaga Kerja tidak memerlukan pendidikan
Tenaga kerja ini tidak memerlukan pendidikan dan pelatihan secara
khusus atau pengalaman praktik terlebih dahulu. Contohnya
pedagang asongan.
3) Faktor Produksi Modal
Agar dapat mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam dan
sumber daya manusia, dibutuhkan faktor produksi modal. Mengapa
modal sangat penting dalam proses produksi? Fungsi modal untuk
menghasilkan dan meningkatkan proses produksi. Macam-macam
modal tersebut sebagai berikut.
a. Modal berdasarkan wujudnya
Berdasarkan wujudnya modal dapat dibedakan modal uang dan
barang.
b. Modal berdasarkan bentuknya
Berdasarkan bentuknya, modal dapat dibedakan menjadi modal
nyata dan modal abstrak. Modal nyata adalah modal yang dapat
dipakai untuk proses produksi dan terdiri atas modal barang serta
uang. Contohnya persediaan barang-barang, alatalat, dan uang kas.
Modal abstrak adalah modal yang tidak terlihat, tetapi hasilnya dapat
dilihat atau dirasakan. Contohnya keterampilan, kepandaian,
keahlian, ketelitian, dan nama baik.
c. Modal berdasarkan sumbernya
Berdasarkan sumbernya, modal terdiri atas modal yang dimiliki
sendiri dan modal pinjaman yang berasal dari bank atau lembaga
keuangan lainnya.
d. Modal berdasarkan sifatnya
Berdasarkan sifatnya, modal dibedakan menjadi modal lancar dan
modal tetap. Modal lancar adalah modal yang berupa barang yang
habis terpakai dalam satu kali proses produksi atau tidak dapat
diperbaiki. Contohnya uang dan persediaan barang dagangan. Modal
tetap adalah barang-barang atau benda-benda yang dapat digunakan
lebih dari satu kali pakai dalam proses produksi. Contohnya mesin
dan gedung.
4) Faktor Produksi Kewirausahaan
Faktor produksi kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki
oleh seseorang untuk mengatur faktor- faktor produksi seperti faktor
alam, tenaga kerja, dan modal untuk mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya. Untuk mengatur dan mengkombinasikan faktor-
faktor produksi dalam proses produksi, wirausaha harus mampu
merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan
usahanya. Siapa pun dapat menjadi wirausaha. Apalagi, jika seseorang
mampu mengorganisasikan, mengatur, dan memadukan kerja sama dari
faktor produksi yang ada. Kemampuan seorang pengusaha itulah yang
dimaksud dengan faktor produksi kewirausahaan. Faktor produksi
kewirausahaan memegang peranan penting dalam perekonomian. Orang
yang memiliki sikap kewirausahaan selalu berusaha mencari peluang
usaha baru. Bagaimana caranya? Ada beberapa alternatif yang bisa
ditempuh para wirausaha.
a. Memperkenalkan produk baru atau kualitas suatu barang yang belum
dikenal konsumen.
b. Melakukan suatu metode (cara produksi) baru untuk menangani
produk.
c. Membuka suatu pasar baru, yaitu pasar yang belum pernah dimasuki
oleh cabang industri yang bersangkutan.
d. Pembukaan suatu sumber-sumber produksi yang masih harus
dikembangkan.
e. Pelaksanaan suatu organisasi usaha baru.
3. Etika ekonomi dalam memanfaatkan faktor-faktor produksi
Kegiatan produksi membutuhkan faktor produksi untuk
menghasilkan produk (barang atau jasa). Faktor produksi ini sering disebut
sumber daya ekonomi. Adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
menghasilkan barang atau jasa dalam rangka menambah manfaat suatu
barang atau jasa. Faktor produksi terdiri atas faktor produksi alam, tenaga
kerja, modal, dan kewirausahaan. Keempat faktor produksi tersebut dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi
turunan. Faktor produksi asli terdiri atas faktor produksi alam dan tenaga
kerja. Sedangkan faktor produksi turunan terdiri atas faktor produksi
modal dan kewirausahaan. atau sumber daya alam adalah segala yang
disediakan alam baik langsung maupun tidak langsung dapat digunakan
manusia dalam kegiatannya memenuhi kebutuhan untuk mencapai
kemakmuran. Sumber daya alam ini merupakan karunia dari Tuhan ang
Maha
Pencipta yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan manusia
dengan mengolah, menjaga, dan melestarikannya. Menjaga kelestarian
sumber daya alam yang ada akan memberikan manfaat yang besar dan
terus-menerus kepada makhluk hidup terutama manusia. Faktor produksi
alam yang dapat dinikmati secara langsung adalah tanah, udara, air, dan
sinar matahari. Sedangkan faktor produksi alam yang harus diolah terlebih
dahulu adalah gas alam, berbagai macam barang tambang, seperti timah,
perak, dan aluminium, serta tenaga alam, seperti PLTA dan PLTU. atau
sumber daya manusia adalah segala kegiatan manusia baik fisik atau
rohani yang ditujukan untuk keperluan produksi. Sumber daya manusia
sangat diperlukan untuk mengolah dan meningkatkan nilai atau manfaat
suatu benda. Dengan kemampuan sumber daya manusia ini, alam bisa
dimanfaatkan sebaik-baiknya.
III. METODE PEMBELAJARAN
Metode yang digunakan adalah pembelajaran multi metode yaitu
kombinasi antara metode inquiry, card sort, dan jigsaw
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam
b. Membaca do’a dipimpin ketua kelas
c. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Menginformasikan makna pembelajaran multi metode dengan
mengkolaborasikan inquiry, card sort, dan jigsaw
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang kegiatan produksi
b. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses
pembelajaran yang dialami siswa.
c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
mungkin membingungkan peserta didik
d. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori
tertentu secara acak.
e. Guru menempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding
kelas.
f. siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada
dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang
dipegang kelompok tersebut.
g. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang memiliki
kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk
kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.
h. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,.
Kelompok 1 : pengertian distribusi
Kelompok 2 : macam-macam sumber daya ekonomi
Kelompok 3 : etika ekonomi dalam memanfaatkan faktor- faktor
produksi dalam kegiatan suatu usaha
Kelompok 4 : usaha-usaha untuk meningkatkan jumlah dan mutu hasil
produksi
j. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab
yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka
k. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh
l. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
b. Kesimpulan:
1) Kegiatan produksi membutuhkan faktor produksi untuk
menghasilkan produk (barang atau jasa).
2) Kegiatan produksi, dalam arti luas yaitu semua kegiatan
manusia dalam rangka menambah kegunaan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia memproduksi
barang dan jasa dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat sekaligus untuk memperoleh keuntungan. Macam-
Macam Kegiatan Ekonomi adalah: produksi, distribusi, dan
konsumsi.
3) Faktor produksi ini sering disebut sumber daya ekonomi. adalah
segala sesuatu yang digunakan untuk menghasilkan barang atau
jasa dalam rangka menambah manfaat suatu barang atau jasa.
Faktor produksi terdiri atas faktor produksi alam, tenaga kerja,
modal, dan kewirausahaan
4) Macam-macam sumber daya ekonomi
a. Faktor Produksi Alam
b. Faktor Produksi Tenaga Kerja
c. Faktor Produksi Modal
d. Faktor Produksi Kewirausahaan
5) Memanfaatkan factor- faktor produksi dalam dalam kehidupan
suatu usaha. Faktor produksi ini sering disebut sumber daya
ekonomi. Adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
menghasilkan barang atau jasa dalam rangka menambah manfaat
suatu barang atau jasa. Pencipta yang disediakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia dengan mengolah, menjaga, dan
melestarikannya. Menjaga kelestarian sumber daya alam yang
ada akan memberikan manfaat yang besar dan terus-menerus
kepada makhluk hidup terutama manusia.
c. Guru mengakhiri pembelajaran
d. Guru mengucapkan salam
V. SUMBER BELAJAR
1. Buku IPS Terpadu SMP VII, M. Nurdin dkk (Pusat Pembukuan, 2008)
2. Buku ekonomi SMP VII, Yanto, (Erlangga, 2004)
VI. ASESMEN
1. Kognitif
a. Tes tertulis
2. Afektif
NO NAMA SKOR PEROLEHAN NILAI
4 3 2 1
Keterangan
4 = siswa menjelaskan dengan sempurna (lengkap).
3 = siswa menjelaskan kurang sempurna.
2 = siswa menjelaskan tidak sempurna tetapi tertib.
1 = siswa menjelaskan tidak sempurna dan tidak tertib.
VII. PROSES TINDAK LANJUT
1. Siswa yang sudah menguasai diberi tugas tambahan yang sesuai dengan
KD (pengayaan).
2. Siswa yang belum menguasai diberikan tugas tambahan/remedial.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Malang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : VII G/ 2 (dua)
Standar Kompetensi : 6. Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi Dasar : 6.2 Mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi
yang meliputi kegiatan konsumsi, produksi,
dan distribusi barang/jasa
Indikator : 1. Mendifinisikan pengertian dan tujuan distribusi
2. Mengklasifikasi sistem distribusi beserta
contohnya (langsung, tidak langsung dan semi
langsung)
3. Melakukan kegiatan yang menggambarkan
contoh etika ekonomi dalam kegiatan
distribusi yang memenuhi unsur keadilan dan
pemerataan.
4. Mendefinisikan pengertian usaha, perusahaan
dan badan usaha.
Alokasi Waktu : 2 X 40 MENIT
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran siswa diharapkan mampu :
1. Mendifinisikan pengertian dan tujuan distribusi.
2. Mengidentifikasikan sistem distribusi beserta contohnya.
3. Mengidentifikasi etika ekonomi dalam kegiatan distribusi.
4. Mendefinisikan pengertian usaha, perusahaan dan badan usaha.
II. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian dan tujuan kegiatan distribusi
Sebaik apa pun suatu produksi, jika tidak sampai ke tangan
konsumen, tidak akan ada artinya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
lembaga yang bertugas menyalurkan barang-barang hasil produksi tersebut.
Kegiatan yang berhubungan dengan usaha menyalurkan barang atau jasa
dari tangan produsen ke konsumen ini disebut distribusi. tujuan disrtibusi
antara lain sebagai berikut:
a. menyalurkan barang dari produsen kapada konsumen
b. agar hasil produksi lebih berguna bagi masyarakat.
c. kebutuhan masyarakat akan barang/jasa terpenuhi.
d. agar kentinuitas produksi terjamin.
Selain tujuan distribusi, distributor mempunyai tugas, antara lain:
a. pembelian barang
b. penyimpanan
c. sandarisasi
d. pengepakan
e. promosi
f. pengangkutan
g. penjualan.
2. Sistem distribusi berdasarkan contohnya
Untuk mencapai tujuan distribusi ada beberapa cara yang dilakukan
agar barang sampai kepada konsumen. Cara tersebut, antara lain sebagai
berikut.
a. Distribusi langsung adalah distribusi barang/jasa tanpa melalui perantara
sehingga penyaluran langsung dari produsen kepada konsumen. Contoh,
pedagang sate langsung menjual barang kepada konsumen.
b. Distribusi semi langsung adalah sistem distribusi dari produsen kepada
konsumen melalui pedagang perantara yang merupakan bagian dari
produsen. Contoh: pabrik tekstil menyalurkan kainnya melalui conventer.
c. Distribusi tidak langusung adalah sistem distribusi dari produsen kepada
konsumen melalui agen, grosir, makelar, komisioner, pedagang kecil
yang bertindak sebagai pedagang perantara.
3. Etika Ekonomi dalam kegiatan distribusi yang memenuhi unsure
keadilan dan pemerataan.
Dalam melakukan kegiatannya, seorang distributor pun perlu
memperhatikan etika ekonomi, di antaranya sebagai berikut.
a. pemerataan
Kamu tahu bahwa hasil produksi setiap daerah berbeda-beda. Oleh
karena itu, untuk menyalurkan hasilnya diperlukan kegiatan distribusi.
Misalnya, produksi garam laut. Daerah yang tidak memproduksi garam
tentu akan sulit mendapatkan garam. Dalam memenuhi permintaan
garam tersebut diperlukan kegiatan distribusi agar garam sampai ke
konsumen di daerah lain. Dengan demikian, kegiatan distribusi dapat
memenuhi pemerataan barang-barang hasil produksi kepada konsumen.
b. keadilan
Pemerataan hasil produksi akan dapat dirasakan oleh konsumen jika ada
perlakuan yang adil di kalangan konsumen. Konsep keadilan akan
berhubungan langsung dengan perasaan seseorang, tetapi konsep ini
bersifat subjektif. Artinya, rasa keadilan yang dirasakan antara orang
yang satu dengan orang yang lain akan berbeda. Misalnya, naiknya harga
beras membuat masyarakat merasa kesulitan untuk membelinya.
Pemerintah dapat mengatasi hal tersebut dengan memotong jalur
distribusi melalui operasi pasar, yaitu dengan menjual beras secara
langsung kepada konsumen.
4. Pengertian usaha, perusahaan dan badan usaha
Sering kita menggunakan istilah usaha, perusahaan, dan badan
usaha dalam pengertian yang sama. Usaha merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan dengan tujuan memperoleh hasil yang berupa laba. Apabila
suatu usaha dikelola dengan baik, lama-kelamaan akan berkembang dan
menjadi kegiatan usaha yang tetap. Usaha yang demikian dinamakan
perusahaan. Jadi, perusahaan adalah kegiatan usaha yang bersifat tetap,
dilakukan secara terus-menerus, dan dikelola secara baik dengan tujuan
menghasilkan barang dan jasa sehingga dapat melayani kepentingan
umum sekaligus memperoleh laba. Suatu kegiatan usaha tidak dapat
disebut perusahaan jika tidak diwujudkan dalam badan usaha.sedangkan
Badan usaha merupakan suatu unit ekonomi yang mengkombinasikan
seluruh sumber daya ekonomi, seperti sumber daya alam, manusia, modal,
serta kewirausahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
III. METODE PEMBELAJARAN
Metode yang digunakan adalah pembelajaran multi metode. yaitu
kombinasi antara metode inquiry, card sort, dan jigsaw
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam
b. Membaca do’a dipimpin ketua kelas
c. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Menginformasikan makna pembelajaran multi metode dengan
mengkolaborasikan inquiry, card sort, dan jigsaw
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang kegiatan distribusi
b. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses pembelajaran
yang dialami siswa.
c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
mungkin membingungkan peserta didik
d. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori
tertentu secara acak.
e. Guru menempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding
kelas.
f. siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada
dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang
dipegang kelompok tersebut.
g. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang memiliki
kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk
kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.
h. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,.
Kelompok 1: pengertian dan tujuan distribusi
Kelompok 2: sistem distribusi berdasarkan contohnya
Kelompok 3: etika ekonomi dalam kegiatan distribusi yang
memenuhi unsur keadilan dan pemerataan.
Kelompok 4: pengertian usaha, perusahaan dan badan usaha
j. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab
yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka
k. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang
sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan
dengan sungguh-sungguh
l. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
b. Kesimpulan:
1) Pengertian dan tujuan kegiatan distribusi
lembaga yang bertugas menyalurkan barang-barang hasil produksi
tujuan distribusi antara lain:
a. menyalurkan barang dari produsen kapada konsumen
b. agar hasil produksi lebih berguna bagi masyarakat.
c. kebutuhan masyarakat akan barang/jasa terpenuhi.
d. agar kentinuitas produksi terjamin.
2) Sistem distribusi berdasarkan contohnya
a. Distribusi langsung
Contoh, pedagang sate langsung menjual barang kepada
konsumen.
b. Distribusi semi langsung
Contoh: pabrik tekstil menyalurkan kainnya melalui conventer.
c. Distribusi tidak langusung
Contoh agen, grosir, makelar, komisioner, pedagang kecil yang
bertindak sebagai pedagang perantara.
3) Etika Ekonomi dalam kegiatan distribusi yang memenuhi unsure
keadilan dan pemerataan.
a. pemerataan
Dalam memenuhi permintaan suatu barang maka diperlukan
kegiatan distribusi agar garam sampai ke konsumen di daerah
lain. Dengan demikian, kegiatan distribusi dapat memenuhi
pemerataan barang-barang hasil produksi kepada konsumen.
b. Keadilan
Pemerataan hasil produksi akan dapat dirasakan oleh konsumen
jika ada perlakuan yang adil di kalangan konsumen.
4) Pengertian usaha adalah Usaha merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan dengan tujuan memperoleh hasil yang berupa laba.
5) perusahaan adalah kegiatan usaha yang bersifat tetap, dilakukan
secara terus-menerus, dan dikelola secara baik dengan tujuan
menghasilkan barang dan jasa sehingga dapat melayani
kepentingan umum sekaligus memperoleh laba.
6) Badan usaha adalah suatu unit ekonomi yang mengkombinasikan
seluruh sumber daya ekonomi, seperti sumber daya alam, manusia,
modal, serta kewirausahaan untuk menghasilkan barang dan jasa
c. Guru mengakhiri pembelajaran
d. Guru mengucapkan salam
V. SUMBER BELAJAR
1. Buku IPS Terpadu SMP VII, M. Nurdin dkk (Pusat Pembukuan, 2008)
2. Buku ekonomi SMP VII, Yanto, (Erlangga, 2004)
VI. ASESMEN
1. Kognitif
a. Tes tulis
2. Afektif
NO NAMA SKOR
PEROLEHAN
NILAI
4 3 2 1
Keterangan
4 = siswa menjelaskan dengan sempurna (lengkap).
3 = siswa menjelaskan kurang sempurna.
2 = siswa menjelaskan tidak sempurna tetapi tertib.
1 = siswa menjelaskan tidak sempurna dan tidak tertib.
VII. PROSES TINDAK LANJUT
1. Siswa yang sudah menguasai diberi tugas tambahan yang sesuai dengan
KD (pengayaan).
2. Siswa yang belum menguasai diberikan tugas tambahan/remedial.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Malang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : VII G/ 2 (dua)
Standar Kompetensi : 6. Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi Dasar : 6.2 Mendeskripsikan peran badan usaha, termasuk
koperasi sebagai tempat berlangsungnya
proses produksi dalam kaitannya dengan
pelaku ekonomi
Indikator : 1. Mendeskripsikan macam-macam badan usaha.
(menurut pemilik modal, lapangan usaha,
banyaknya pekerja dan menurut bentuk
hukum)
2. mengidentifikasi misi/tujuan badan usaha (milik
Negara /daerah, milik swasta, koperasi)
Alokasi Waktu : 2 X 40 MENIT
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran siswa diharapkan mampu :
1. Mendifinisikan macam-macam badan usaha. (menurut pemilik modal,
lapangan usaha banyaknya pekerja dan menurut bentuk badan hukum)
2. Mengidentifikasikan tujuan badan usaha (milik daerah, milik swasta, milik
koperasi).
II. MATERI PEMBELAJARAN
1. Macam-macam badan usaha berdasarkan kepemilikan modalnya
Macam-macam badan usaha menurut kepemilikan modal dikelompokan
menjadi empat, yaitu:
a) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan usaha milik negara adalah badan usaha yang modalnya berasal
dari kekayaan negara yang disisihkan untuk menyelenggarakan suatu
perusahaan. Contoh: PT. KeretaApi Indonesia (KAI), PT Pos, PT. Pelni,
PT. Pertamina. Pendirian badan usaha milik negara bertujuan untuk:
1) Memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan
penerimaan kas Negara
2) Mengejar dan mencari keuntungan
3) Pemenuhan hajat hidup orang banyak
4) Perintis kegiatan-kegiatan usaha
5) Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah
b) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Badan usaha milik daerah adalah badan usaha yang modalnya sebagian
atau seluruhnya milik pemerintah daerah dengan tujuan memberikan
layanan kepada masyarakat setempat. Contoh: Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM), Perusahaan Deasrah Pasar (PD Pasar), PT Bank Jateng.
PT. Bank DKI. Pendirian badan usaha milik daerah bertujuan untuk:
1) Melayani kebutuhan masyarakat di daerah tersebut,
2) memperoleh keuntungan yang akan digunakan untuk pembangunan di
daerahnya.
c) Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Badan usaha milik swasta merupakan badan usaha yang modalnya
dimiliki oleh swasta dengan tujuan utama mencari keuntungan. Contoh:
PT. Jarum Kudus, PT. Unilever, PT Indo Food Sukses Makmur.
Pendirian badan usaha milik swasta bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya bagi pemiliknya.
d) Koperasi
Pengertian Koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang paling sesuai
dengan kepribadian bangsa indonesia. Hal itu sesuai dengan UUD 1945
pasal 33 ayat 1: “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar
atas asas kekeluargaan”. Kemudian ditegaskan dalam penjelasan pasal 33
ayat 1 UUD 1945: “Produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua di
bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat.
Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang
per orang.
2. Tujuan-tujuan Badan Usaha
1. Tujuan BUMN adalah untuk memberikan pelayanan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat luas. BUMN tidak hanya bertujuan untuk
memperoleh laba, tetapi juga sebagai penyeimbang kekuatan-kekuatan di
pasar dan penunjang pelaksanaan kebijakan negara.
2. Tujuan BUMD adalah untuk membangun daerah dan pembangunan
nasional serta membangun perekonomian
3. Tujuan BUMS adalah mencari keuntungan seoptimal mungkin untuk
mengembangkan usaha dan modal serta membuka lapangan pekerjaan.
4. Tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila serta Undang-Undang
Dasar 1945.
III. METODE PEMBELAJARAN
Metode yang digunakan adalah pembelajaran multi metode. yaitu
kombinasi antara metode inquiry, card sort, dan jigsaw
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam
b. Membaca do’a dipimpin ketua kelas
c. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Menginformasikan makna pembelajaran multi metode dengan
mengkolaborasikan inquiry, card sort, dan jigsaw
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang macam-macam badan
usaha dan tujuan badan usaha.
b. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses
pembelajaran yang dialami siswa.
c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
mungkin membingungkan peserta didik
d. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori
tertentu secara acak.
e. Guru menempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding
kelas.
f. siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada
dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang
dipegang kelompok tersebut.
g. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang memiliki
kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk
kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.
h. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,.
Kelompok 1: menyebutkan macam-macam badan usaha.
Kelompok 2: menyebutkan contoh-contoh badan usaha.
Kelompok 3: menyebutkan tujuan-tujuan badan usaha.
j. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab
yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka
k. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh
l. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
b. Kesimpulan:
1. Macam-macam badan usaha berdasarkan kepemilikan modal
a) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
b) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
c) Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
d) Koperasi
2. Tujuan-tujuan Badan Usaha
a) Tujuan BUMN adalah untuk memberikan pelayanan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.
b) Tujuan BUMD adalah untuk membangun daerah dan
pembangunan nasional serta membangun perekonomian
c) Tujuan BUMS adalah mencari keuntungan seoptimal mungkin
untuk mengembangkan usaha dan modal serta membuka
lapangan pekerjaan.
d) Tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
berlandaskan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945.
c. Guru mengakhiri pembelajaran
d. Guru mengucapkan salam
V. SUMBER BELAJAR
1. Buku IPS Terpadu SMP VII, M. Nurdin dkk (Pusat Pembukuan, 2008)
2. Buku ekonomi SMP VII, Yanto, (Erlangga, 2004)
VI. ASESMEN
3. Kognitif
Soal tugas
a. Sebutkan macam-macam badan usaha?
b. Sebutkan contoh-contoh badan usaha?
c. Sebutkan tujuan-tujuan badan usaha?
Kunci jawaban
1. Macam-macam badan usaha
a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
b. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
c. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
d. Koperasi
2. Contoh-contoh BUMD, BUMN dan BUMS
a BUMN: PT. KeretaApi Indonesia (KAI), PT Pos, PT. Pelni, PT.
Pertamina.
b BUMD: Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Perusahaan
Deasrah Pasar (PD Pasar), PT Bank Jateng. PT. Bank DKI.
c BUMS: PT. Jarum Kudus, PT. Unilever, PT Indo Food Sukses
Makmur.
3. Tujuan-tujuan badan usaha
a. Tujuan BUMN adalah untuk memberikan pelayanan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.
b. Tujuan BUMD adalah untuk membangun daerah dan pembangunan
nasional serta membangun perekonomian
c. Tujuan BUMS adalah mencari keuntungan seoptimal mungkin untuk
mengembangkan usaha dan modal serta membuka lapangan
pekerjaan.
d. Tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila
serta Undang-Undang Dasar 1945.
Pedoman penskoran
Soal nomor 1
Jawaban salah = 0
Jawaban mendekati benar = 15
Jawaban benar = 20
Soal nomor 2
Jawaban salah = 10
Jawaban mendekati benar = 25
Jawaban benar = 40
Soal nomor 3
Jawaban salah = 5
Jawaban mendekati benar = 20
Jawaban benar = 40
4. Afektif
NO NAMA SKOR PEROLEHAN NILAI
4 3 2 1
Keterangan
4 = siswa menjelaskan dengan sempurna (lengkap).
3 = siswa menjelaskan kurang sempurna.
2 = siswa menjelaskan tidak sempurna tetapi tertib.
dan tidak tertib.
VII. PROSES TINDAK LANJUT
1. Siswa yang sudah menguasai diberi tugas tambahan yang sesuai dengan
KD (pengayaan).
2. Siswa yang belum menguasai diberikan tugas tambahan/remedial.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Malang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : VII G/ 2 (dua)
Standar Kompetensi : 6. Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi Dasar : 6.3 Mendeskripsikan peran badan usaha, termasuk
koperasi sebagai tempat berlangsungnya
proses produksi dalam kaitannya dengan
pelaku ekonomi
Indikator : 1. Mengidentifikasi beberapa pertimbangan yang
perlu diperhatikandalam berbisnis
2. Mengidentifikasi criteria badan usaha yang
dikelola secara professional dan manusiawi
3. Mendeskripsikan peranan pemerintah sebagai
pelaku dan pengatur kegiatan ekonomi
Alokasi Waktu : 2 X 40 MENIT
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran siswa diharapkan mampu :
1. Mendifinisikan beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikandalam
berbisnis
2. Mengidentifikasikan criteria badan usaha yang dikelola secara professional
dan manusiawi
3. mendeskripsikan peranan pemerintah sebagai pelaku dan pengatur kegiatan
ekonomi
II. MATERI PEMBELAJARAN
A. Pertimbangan yang dilakukan dalam berbisnis
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum kita berbisnis,
diantaranya yaitu:
1. Jenis usaha yang ingin dibuat
Usaha disekitar kita sangat banyak, ada yang dimulai dari
pengalaman, pengamatan, atau hobi. Mungkin ada temanmu yang suka
menggambar dan pandai merangkai kata indah, mengapa tidak
membuat kartu ucapan lucu untuk dijual pada hari istemewa?
2. Dana yang dibutuhkan dan asal dana diperoleh
Setiap bisnis memerlukan modal. Sering orang mengurungkan
bisnis karena tidak memiliki modal. Pikirkanlah usaha terbaik untuk
mengumpulkan modal. Kamu memiliki banyak alternative seperti
menyisihkan uang saku, memakai tabungan, patungan dengan teman
atau meminjam dari orang tua.
3. Persaingan usaha
Setelah menentukan produk yang akan dijual, kamu perlu
mengetahui sainganmu. Mungkin kamu menemukan ide-ide baru yang
belum ada saingannya, tetapi jika usaha tersebut berhasil pasti akan
menarik datangnya pesaing baru.
4. Konsumen
Setiapproduksi barang pasti ditujukan untuk konsumen. Jadi,
kebutuhan dan selera konsumen juga harus diperhatikan agar barang
jualanmu laku. Kamu harus melihat konsumennya. Jika kamu ingin
berjualan roti kering, konsumenmu adalah ibu-ibu rumah tangga, ibu
rumah tangga tentu lebih cermat dan teliti dalam hal memilih barang.
Jadi, kamu perlu mengusahakan harga murah dan kualitas produk yang
baik.
5. Tempat usaha
Tempat usaha menentukan keberhasilan suatu bisnis. Tempat yang
ramai dan dilalui orang akan lebih menguntungkan dari pada tempat
yang sepi. Factor- fakor yang perlu diperhatikan dalam memilh lokasi
(tempat) kedudukan badan usaha dan perusahaan antara lain:
a. Tempat yang terikat pada alam
b. Tempat berdasarkan sejarah
c. Tempat berdasarkan peraturan pemerintah
d. Tempat berdasarkan pertimbangan ekonomi
e. Tempat menurut lapangan usaha yang dilakukans
6. Pemasaran
Rencana pemasaran perlu dibuat untuk menentukan strategi terbaik
dalam memperkenalkan produk kepada konsumen dengan dana yang
tersedia. Strategi yang diguakan sebagai berikut:
a. Langung menanyakan kepada calon pembeli apakah mereka tertarik
dengan produkmu dengan harga yang kamu tawarkan.
b. Tunjukkan dan tawarkan beberapa contoh untuk dipakai atau
dicicipi.
c. Buatlah kemasan yang menarik.
B. Kriteria Badan Usaha Yang Dikelola Secara Profesioanal Dan
Manusiawi
a. Mempunyai manajemen yang baik
Factor manajemen sangan dibutuhkan dalam usaha apapun.
Manajemen merupakan suatu system pengelolaan perusahaan secara
efektif dan efisien untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Efektif
artinya sesuai dengan tujuan, efisien artinya hasil yang didapat lebih
tinggi dari prngorbanan. Apabila system manajemennya baik,
perusahaan akan berhasil. Jika manajemennya buruk, perusahaan tidak
akan berhasil
b. Adanya spesialisasi pembagian kerja
Spesalisasi mendorong perusahaan untuk meningkatkan hasil
produksinya. Oleh karena itu, para pekerja melakukan pekerjaan sesuai
dengan bidangnya. Dengan pembagan kerja ini, tidak akan terjadi
tumpang tindih tanggung jawab dalam perusahaan.
c. Kuntabilitas
Hal ini brkaitan dengan system pengelolaan keuangan yamg
dilakukan perusahaan. Dalam melaporkan kinerjanya peruahaan harus
menyajikan secara akuntabel sehingga pihak-pihak yang
berkepentingan dpat mengetahui secara transparan dan jelas. Misalnya
laporan keuangan dibuat secara rutin dalam bentuk laporan semesteran,
triwulan, atau bulanan.
d. Kemandirian
Sikap ini menuntut pengelola perusahaan dalam menjalankan
kegiatan usahanya untuk melepaskan diri dari berbagai pengaruh atau
tekanan yang dataang dari pihak tertentu yang dapat mengganggu,
merugikan, atau me ngurangi obyektivitas pengambilan keputusan.
e. Keadilan
Perlakuan adil dimaksudkan utuk diberikan kepada pihak
manajemen perusahaan, ketentuan yang berlaku. Selain itu, masyarakat
sekitar diberi kesempatan untuk bekerja diperusahaan dan
pembangunan fisik sekitar perusahaan ditingkatkan.
f. memperhatikan kelestarian lingkungan
keberhasilan perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh pihak
manajemen saja tetapi dari lingkungan sekitar perusahaan. Oleh
Karena itu, perusahaan harus menjaga lingkungan sekitar dari dampak
yang ditimbulkan oleh perusahaan, baik dampak positif maupun
negatif. Misalnya, limbah industry harus dibuang terlebih dahulu
sebelum dibuang kesungai atau kelaut.
C. Peranan Pemerintah Sebagai Pelaku Dan Pengatur kegiatan Ekonomi
1. Membuat perencanaan ekonomi jangka pendek, menengah, dan
panjang untuk mengarahkan kehidupan ekonomi ke kondisi yang di
inginkan.
2. Menyediakan sarana dan prasarana public untuk mendukung
kebutuhan fisik dan nonfisik masyarakat. Misalnya jeembatan,
sekolah, tempat ibadah, jalan raya, rumah sakit, dan pertahanan
keamanan.
3. Menetapkan peraturan untuk mengatur, melindungi, atau mengarahkan
kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi agar sesuai dengan
program pembangunan. Misalnya, melakukan operasipasar atas harga
kebutuhan bahan pokok yang naik.
4. Pengawasan jalannya perekonomian, misalnya saat terjadi kelangkaan
minyak tanah, pemerintah perlu mengawasi distribusi agar pasokan
minyak tidak terlambat.
5. Menjaga stabilitas harga, yaitu dengan jalan mengendalikan inflasi.
6. Mengadakan bimbingan dan penyuluhan kepada pelaku ekonomi yang
masih lemah atau bagi pengusaha yang baru melakukan kegiatan
usaha.
7. Menyediakan kebutuhan bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat.
Misalnya bahan bakar dan kebutuhan bahan pokok
8. Menentukan kebijakan ekonomi yang terkait dengan luar negeri.
III. METODE PEMBELAJARAN
Metode yang digunakan adalah pembelajaran multi metode. yaitu
kombinasi antara metode inquiry, card sort, dan jigsaw.
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam
b. Membaca do’a dipimpin ketua kelas
c. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Menginformasikan makna pembelajaran multi metode dengan
mengkolaborasikan inquiry, card sort, dan jigsaw
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang pertimabngan dalam
berbisnis, badan usaha yang dikelola secara professional dan
manusiawi serta peranan pemerintah sebagai pengatur ekonomi.
b. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses
pembelajaran yang dialami siswa.
c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
mungkin membingungkan peserta didik
d. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori
tertentu secara acak.
e. Guru menempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding
kelas.
f. siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada
dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang
dipegang kelompok tersebut.
g. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang memiliki
kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk
kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.
h. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.
i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,.
Kelompok 1: menjelaskan beberapa pertimbangan yang perlu
diperhatikan dalam berbisnis
Kelompok 2: menjelaskan kriteria badan usaha yang dikelola
secara profesional
Kelompok 3: peranan pemerintah sebagai pelaku dan pengatur
kegiatan ekonomi
j. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub
bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka
k. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh
l. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
b. Kesimpulan:
1) Pertimbangkan sebelum kita berbisnis, diantaranya yaitu:
a) Jenis usaha yang ingin dibuat
b) Dana yang dibutuhkan dan asal dana diperoleh
c) Persaingan usaha
d) Konsumen
e) Tempat usaha
f) Pemasaran
2) Kriteria Badan Usaha Yang Dikelola Secara Profesioanal Dan
Manusiawi
a) Mempunyai manajemen yang baik
b) Adanya spesialisasi pembagian kerja
c) Kuntabilitas
d) Kemandirian
e) Keadilan
f) memperhatikan kelestarian lingkungan
3) Peranan Pemerintah Sebagai Pelaku Dan Pengatur kegiatan
Ekonomi
a) Membuat perencanaan ekonomi
b) Menyediakan sarana dan prasarana public
c) Menetapkan peraturan
d) Pengawasan jalannya perekonomian
e) Menjaga stabilitas harga
f) Mengadakan bimbingan dan penyuluhan
g) Menyediakan kebutuhan bahan pokok
h) Menentukan kebijakan ekonomi
c. Guru mengakhiri pembelajaran
d. Guru mengucapkan salam
V. SUMBER BELAJAR
1. Buku IPS Terpadu SMP VII, M. Nurdin dkk (Pusat Pembukuan, 2008)
2. Buku ekonomi SMP VII, Yanto, (Erlangga, 2004)
VI. ASESMEN
1. Kognitif
Soal tugas
a. Sebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berbisnis?
b. Strategi terbaik apa yang dilakukan seorang pemasaran untuk
memeperkenalkan produk kepada konsumen?
c. Sebutkan Peranan Pemerintah Sebagai Pelaku Dan Pengatur kegiatan
Ekonomi?
Kunci jawaban
1) pertimbangkan sebelum kita berbisnis, diantaranya yaitu:
a) Jenis usaha yang ingin dibuat
b) Dana yang dibutuhkan dan asal dana diperoleh
c) Persaingan usaha
d) Konsumen
e) Tempat usaha
f) Pemasaran
2) strategi terbaik dalam memperkenalkan produk kepada konsumen
dengan dana yang tersedia. Strategi yang diguakan sebagai berikut:
a) Langung menanyakan kepada calon pembeli apakah mereka tertarik
dengan produkmu dengan harga yang kamu tawarkan.
b) Tunjukkan dan tawarkan beberapa contoh untuk dipakai atau dicicipi.
c) Buatlah kemasan yang menarik.
3) Peranan Pemerintah Sebagai Pelaku Dan Pengatur kegiatan Ekonomi
a) Membuat perencanaan ekonomi
b) Menyediakan sarana dan prasarana public
c) Menetapkan peraturan
d) Pengawasan jalannya perekonomian
e) Menjaga stabilitas harga
f) Mengadakan bimbingan dan penyuluhan
g) Menyediakan kebutuhan bahan pokok
h) Menentukan kebijakan ekonomi
Pedoman penskoran
Soal nomor 1
Jawaban salah = 0
Jawaban mendekati benar = 15
Jawaban benar = 20
Soal nomor 2
Jawaban salah = 10
Jawaban mendekati benar = 25
Jawaban benar = 40
Soal nomor 3
Jawaban salah = 5
Jawaban mendekati benar = 20
Jawaban benar = 40
2. Afektif
NO NAMA SKOR PEROLEHAN NILAI
4 3 2 1
Keterangan
4 = siswa menjelaskan dengan sempurna (lengkap).
3 = siswa menjelaskan kurang sempurna.
2 = siswa menjelaskan tidak sempurna tetapi tertib.
1 = siswa menjelaskan tidak sempurna dan tidak tertib.
VII. PROSES TINDAK LANJUT
1. Siswa yang sudah menguasai diberi tugas tambahan yang sesuai dengan
KD (pengayaan).
2. Siswa yang belum menguasai diberikan tugas tambahan/remedial.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Malang
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : VII G/ 2 (dua)
Standar Kompetensi : 6. Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi Dasar : 6.4 Menggunakan gagasan kreatif dalam tindakan
ekonomi untuk mencapai kemandirian dan
kesejahteraan
Indikator : 1. Mengidentifikasi pengertian kreatif dan proses
kreativitas dalam tindakan ekonomi
2. Mengidentifikasi pengertian inovatif dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
yang mampu mendorong peningkatan
kesejahteraan
3. Mengidentifikasi proses kemandirian dalam
usaha meningkatkan pross kesejahteraan
Alokasi Waktu : 2 X 40 MENIT
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran siswa diharapkan mampu :
1. Mendifinisikan pengertian kreatifitas
2. Mengidentifikasikan kreatifitas dalam tindakan ekonomi
3. Mendeskripsikan pentingnya inovasi dan syarat-syarat inovasi dalam
kehidupan sehari-hari
4. Mengidentifikasi proses kemandirian dalam usaha meningkatkan ksejahtraan
II. MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengetian Kreativitas
Berikut ini dikutip berbagai pendapat tentang pengertian kreativitas.
a) David Campbell mengatakan bahwa kreativitas adalah kegiatan yang
mendatangkan hasil yang sifatnya baru, berguna, dan dapat dimengerti.
b) John W. Haefelemengatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan
membuat kombinasi-kombinasi baru yang bernilai social.
c) George J. Saidel mengatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk
menghubungkan dan mengaitkan, kadang-kadang dengan cara-cara yang
ganjil, namun mengesankan, dn ini merupakan dasar pendayagunaan
kreatif dari daya rohani manusia dalam bidang atau lapangan manapun.
d) Jaques Hadamart mengatakan bahwa kreativitas adalah penggabungan
ide-ide.
Berdasarkan keempat pengertian diatas, ada beberap kunci tentang
kreativitas, yaitu sebagai berikut:
1. Baru bermakna belum ada sebelumnya.
2. Berguna bermakna mempunyai kegunaaan dan dpat dimanfaatkan
manusia, lebih praktis, lebih mudah dari sebelumnya, memecahkan
masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, dan mendatangkan
hail lebih banyak.
3. Dapat dimengerti bermakna bahwa kreativitas itu hasil yang sama dapat
dimengerti dan dapat dibuat dilain waktu.
4. Kombinasi bermakna bahwa kreativitas dapat dilahirkan dengan
kombinasi atau perpaduan beberapa cara atau metode sehingga
melahirkan cara atau metode baru yang lebih mudah dimengerti.
5. Menghubungkan dan mengaitkan bermakna bahwa sesuatu digolongkan
sebagai kreativitas jika dapat dihubungkan dan dikaitkan dengan hal-hal
sebelunya.
6. Lapangan manapun bermakna bahwa kreativitas dapat tercipta dari
semua bidang atau lapangan manapun tanpa harus memandang orang
pintar, kaya, dan orangoraang tegar.
Dengan demikian secara umum kreativitas adalah kemampuan
melakukan kombinasi sumber daya yang menghasilkan barang atau jasa
yang sifatnya baru, bermanfaat, dan dapat memenuhi kebutuhan manusia.
Inovasi adalah pengenalan hal-hal baru. Kreativitas yang difukung
inovasi, akan mampu memecahkan berbagai persoalan, termasuk persoalan
ekonomi. Karena dengan keunggulan dalam berfikir kreatif dan inovatif,
akan membukakan jalan keluar dari segala permasalahan yang dihadapi.
Ciri-ciri orang kreatif:
1. Ciri-ciri pokok orang keatif adalah melahirkan ide, gagasan, pemecahan
masalah, cara-cara baru dan penemuan.
2. Ciri-ciri yang memungkinkan orang kreatif adalah tindakan untuk
mempertahankan ide, gagasan dan kreativitas yang sudah dihasilkan. Hal
ini dapat dilakukan melalui kemampuan bekerja keras, befikir mandiri,
dan pantang menyerah.
3. Ciri-ciri sampingan adalah ciri yang tidak langsung berhubungan dengan
penciptaan atau menjaga ide- ide yang sudah ditemukan agar tetap hidup
dan berlaku dan sekaligus mempengaruhi perilaku orang-orang kreatif.
Beberapa orang kreatif memiliki cirri yang kurang acuh dengan orang
lain. Hal ini merupakan akibat sampingan dari para orang kreatif yang
menganggap dirinya mampu melakukan terobosan baru tanpa bantuan
pihak lain.
Factor pendorong kretifitas:
Kreatifitas manusia dapat dipengaruhi oleh kondisi masyarakat yang
heterogen, bersifat terbuka, serta didukung dengan latar belakang pendidikn
yang tinggi, perbedaan jenis pekerjaan dan adat istiadat. Kemajemukan
penduduk disuatu daerah juga dapat menyebabkan persaingan antar individu
dimasyarakat. Persaingan ini dapat menimbulkan kreativitas dalam
penemuan-penemuan baru atau inovasi.
Ada dua tahapan dalam proses inovasi yakni:
a. Discovery adalah penemuan dasar yang benar-benar masih baru dan
membutuhkan proses pengembangan atau penyempurnaan lebih lanjut.
b. Invention adalah tahap penyebarluasan, penerimaan, dan penerapan
kreativitas seseorang. Pada tahab ini, masih banyak terdapat perubahan
suatu ide baru yang dapat diciptakan dan dikembangkan dalam
masyarakat,
Beberapa factor yang mendorong timbulnya inovasi antara lain sebagi
berikut:
1. Adanya individu dalam masyarakat yang kreatif.
2. Ditemukannya ide yang bersifat menguntungkan.
3. Adanya penghargaan bagi masyarakat yang kreatif dan berprestasi untuk
peneman baru.
4. Munculnya ide atau kreativitas pemanfaatan barang-barang yang dapat
ditingkatkan nilainya .
5. Munculnya system tehnologi dan komunikasi menggunakan satelit,
telepon, internet yang praktis dan mudah dijangkau.
B. Kreativitas dalam tindakan ekonomi
1. Kreativitas wirausaha
Kewirausahaan didefinisikan sebagai suatu kegiatan ekonomi yang
berorientasi pada keuntungan. Menurut James Scott, seorang ahli
kewirausahaan dari inggris, wirausaha dalam kehidupan ekonomi harus
didasari oleh kreativitas yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Memiliki ide yang bernilai
b. Besni menghadapi resiko
c. Mampu membaca peluang ekonomi
d. Berjiwa inovatif tinggi
e. Mampu mengembangkan usaha
2. Kreativitas masyarakat umum
Manusia yang memiliki kreativitas dalam kehidupan ekonomi adalah
manusia yang dapat memodifikasi sumber daya yang tersedia agar lebih
bermanfaat dan berguna untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Berikut
ini beberapa contoh bentuk kegiatn ekonomi yang dapat dikembangkan
kreativitasnya.
a. Pertanian : kreativitas petani sekaligus sebagai pengusaha dapat
membaca peluang atau permintaan pasar secara tepat.
b. Perkebunan: kreativitas petani perkebunan atau pengelola perkebunan
untuk membudidayakan tanaman perkebunan untuk membudidayakan
tanaman perkebunan yang tepat dan berniali ekonomi tinggi.
c. Kehutanan: kreativitas pengelola hutan untuk memberdayakan dan
mengembangkan potensi hutan secara tepat, sehingga menjadi peluang
usaha/ sumber penghasilan dengan tetap memperhatikan kelestarian
hutan
d. Perikanan darat: kreativitas nelayan atau pengelola perikanan darat
yang memadukan kegiatannya dalam bentuk paket wisata jasa, seperti
kolam pemancingan dll.
e. Peternakan: kreativitas peternakan yang memanfaatkan peluang pasar
bagi hasil ternak dengan mengembangbiakkan ternak besar.
f. Industry: kegiataan industry kecil dan rumah tangga banyak
menghasilkan barang-barang ekonomi yang dibutuhkan konsumen
g. Perdagangan: suatu kegiataan penjual dan pembelian barang dengan
tujuan menyampaikan barang dari penghasil kepada pengguna.
3. Kreativitas siswa
Kreativitas siswa adalah kemampuan siswa dalam mempersiapkan diri
untuk berkreasi dan berdaya cipta menghasilkan suatu barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tinggo atau rendahnya kreativitas
yang dimiliki setiap siswa dapat digunakan sebagai dasar kemandirian.
Mandiri adalah kemampuan seseorang yang memiliki rasa tanggung
jawab dengan kekuatan sendiri atau seseorang yang telah mampu
memenuhi kebutuhannya sendiri dan bertanggung jawab terhadap segala
hal yang diperbuat dengan usahanya sendiri.
C. Pentingnya Inovasi Dan Syarat-Syarat Inovasi Dalam Kehidupan
Sehari-Hari
Inovasi adalah penciptan alat atau proses yang merupakan hasil dari
penelitian atau eksperimen. Inovasi akan membawa manfaat besar bagi
masyarakat antara lain:
1. Dapat mengembangkan kegiatan ekonomi
2. Menemukan cara yang baru dan lebih baik untuk memecahkan suatu
masalah
3. Dapat meningkatkan pengetauan
Syarat inovasi
1. Inovasi adalah karya
2. Inovasi membangun kekuaan
3. Inovasi berdampak pada perekonomian masyarkat.
D. Proses Kemandirian Dalam Usaha Meningkatkan Kesejahteraan
Kemandirian merupakan sikap individu yang diperoleh selama
perkembangan hidupnya. Oleh karena itu, pembentukan kemandirian
mencakup dua aspek, yaitu aspek lingkungan dan aspek kepribadian.
1. Aspek kemandirian
Aspek kepribadian adalaah aspek yang terkait dengan watak atau
karakter seseorang. Dalam hal ini sifat atau karakter orang yang mandiri
adalah:
a. Memiliki hasrat bersaing (kompetisi) untuk maju demi kebaikan diri
dan lingkungannya.
b. Berani mengambil keputusan
c. Memiliki inisiatif untuk memecahkan masalah
d. Percaya diri
e. Memiliki rasa tanggung jawab
2. Aspek lingkungan
Factor lingkungan meliputi, lingkungan rumah maupun lingkungan
masyarakat.
III. METODE PEMBELAJARAN
Metode yang digunakan adalah pembelajaran multi metode. yaitu
kombinasi antara metode inquiry, card sort, dan jigsaw
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam
b. Membaca do’a dipimpin ketua kelas
c. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Menginformasikan makna pembelajaran multi metode dengan
mengkolaborasikan inquiry, card sort, dan jigsaw
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang menggunakan gagasan
kreatif dalam tindakan ekonomi untuk mencapai kemandirian dan
kesejahteraan
b. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses
pembelajaran yang dialami siswa.
c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
mungkin membingungkan peserta didik
d. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori
tertentu secara acak.
e. Guru menempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding
kelas.
f. siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada
dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang
dipegang kelompok tersebut.
g. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang memiliki
kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk
kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.
h. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.
i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,.
Kelompok 1: menjelaskan kreativitas dalam tindakan ekonomi
Kelompok 2: menjelaskan pentingnya syarat-syarat inovasi dalam
kehidupan sehari-hari
Kelompok 3: peranan pentingnya proses kemandirian dalam usaha
meningkatkan kesejahteraan
j. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub
bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka
k. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh
l. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
b. Kesimpulan:
1) Pengetian Kreativitas
Berikut ini dikutip berbagai pendapat tentang pengertian
kreativitas.
e) David Campbell mengatakan bahwa kreativitas adalah kegiatan
yang mendatangkan hasil yang sifatnya baru, berguna, dan dapat
dimengerti.
f) John W. Haefelemengatakan bahwa kreativitas adalah
kemampuan membuat kombinasi-kombinasi baru yang bernilai
social.
g) George J. Saidel mengatakan bahwa kreativitas adalah
kemampuan untuk menghubungkan dan mengaitkan, kadang-
kadang dengan cara-cara yang ganjil, namun mengesankan, dn
ini merupakan dasar pendayagunaan kreatif dari daya rohani
manusia dalam bidang atau lapangan manapun.
h) Jaques Hadamart mengatakan bahwa kreativitas adalah
penggabungan ide- ide.
2) Kreativitas dalam tindakan ekonomi
a) Kreativitas wirausaha
b) Kreativitas masyarakat umum
c) Kreativitas siswa
3) Pentingnya Inovasi Dan Syarat-Syarat Inovasi Dalam
Kehidupan Sehari-Hari
Inovasi adalah penciptan alat atau proses yang merupakan hasil
dari penelitian atau eksperimen. Inovasi akan membawa manfaat
besar bagi masyarakat.
4) Proses Kemandirian Dalam Usaha Meningkatkan
Kesejahteraan
Kemandirian merupakan sikap individu yang diperoleh selama
perkembangan hidupnya. Oleh karena itu, pembentukan
kemandirian mencakup dua aspek, yaitu aspek lingkungan dan
aspek kepribadian.
c. Guru mengakhiri pembelajaran
d. Guru mengucapkan salam
V. SUMBER BELAJAR
1. Buku IPS Terpadu SMP VII, M. Nurdin dkk (Pusat Pembukuan, 2008)
2. Buku ekonomi SMP VII, Yanto, (Erlangga, 2004)
VI. ASESMEN
1. Kognitif
Soal tugas
a. Apakah pengertian kreativitas?
b. Sebutkan macam-macam kreatifitas dalam tindakan ekonomi?
c. Apa pengertian inovasi?
Kunci Jawaban
1) kreativitas adalah kemampuan melakukan kombinasi sumber daya yang
menghasilkan barang atau jasa yang sifatnya baru, bermanfaat, dan
dapat memenuhi kebutuhan manusia.
2) Kreativitas wirausaha, Kreativitas masyarakat umum dan Kreativitas
siswa
3) Inovasi adalah penciptan alat atau proses yang merupakan hasil dari
penelitian atau eksperimen.
Pedoman penskoran
Soal nomor 1
Jawaban salah = 0
Jawaban mendekati benar = 15
Jawaban benar = 20
Soal nomor 2
Jawaban salah = 10
Jawaban mendekati benar = 25
Jawaban benar = 40
Soal nomor 3
Jawaban salah = 5
Jawaban mendekati benar = 20
Jawaban benar = 40
2. Afektif
NO NAMA SKOR PEROLEHAN NILAI
4 3 2 1
Keterangan
4 = siswa menjelaskan dengan sempurna (lengkap).
3 = siswa menjelaskan kurang sempurna.
2 = siswa menjelaskan tidak sempurna tetapi tertib.
1 = siswa menjelaskan tidak sempurna dan tidak tertib.
VII. PROSES TINDAK LANJUT
1. Siswa yang sudah menguasai diberi tugas tambahan yang sesuai dengan
KD (pengayaan).
2. Siswa yang belum menguasai diberikan tugas tambahan/remedial.
LAMPIRAN III
LEMBAR PENGAMATAN SUASANA PROSES PEMBELAJARAN
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………….......………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
LAMPIRAN IV
Lembar Observasi Motivasi73
No Variable Indicator Descriptor Nilai
Pre tes Siklus 1 Siklus II Siklus III
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 motivasi Pendorong Merasa terangsang untuk melaksanakan tugas yang
diberiakan
X X X X
Bersemangat terhadap tugas yang diberikan X X X X
2 Penggerak Bergerak untuk selalu belajar X X X X
Bergerak untuk selalu melakukan pekerjaan yang sesuai
dengan minatnya
X X X X
3 Rangsangan Terangsang untuk mewujudkan keinginannya X X X X
Melakukansesuatu karena ada rangsangan X X X X
4 Keinginan Keninginan untuk selalu menghilangkan kemalasan X X X X
Mempunyai keinginan kuat terhadap sesuatu X X X X
5 Semangat Mengikuti pembelajaran dengan senang X X X X
Tidak merasa jenuh dengan pembelajaran X X X X
Selalu tidak kenal malas dengan belajar X X X X
6 Rasa ingin
tahu
Bertanya untuk mencari tahu X X X X
Selalu merasa penasaran terhadap sesuatu X X X X
Jumlah 21 25 34 41
Rata-rata 1,6 1,9 2,6 3,2
Keterangan
4: baik sekali 2: cukup 3: baik 1: kurang
73 Agustin, Ifa miming. 2008. Penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PAI Dan Dampaknya Terhadap motivasi belajar siswa di SMP Negeri 1 papar kediri
Lampiran V
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk Guru Ekonomi
a. Bagaimana pengajaran yang dilakukan di SMPN 4 Malang selama ini?
b. Kendala apa yang sering ditemui saat pembelajaran berlangsung?
c. Apakah siswa sering diikut sertakan aktif dalam pembelajaran?
d. Bagaimanakah rata-rata kemampuan siswa dalam meneriam pelajaran?
e. Bagaimanakah prestasi siswa dalam proses belajar mengajar khususnya dalam mata
pelajaran ekonomi?
f. Kendala apa yang ditemui siswa saat diberikan materi?
g. Pernahkah siswa mengeluh tentang model pengajaran yang dilakukan, bila pernah apa
yang dikeluhkan?
h. Apakah selama ini anda pernah menerapkan pembelajaran deangn menggunakan
penerapan multi metode?
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk Siswa
a. Apakah ada persiapan sebelum kamu menerima materi pelajaran ekonomi?
b. Bagaimana peengajaran yang dilakukan oleh guru menurut anda selama ini?
c. Kesulitan apa yang sering anda temui saat pelajaran berlangsung?
d. Kendala apa saja yang anda temui salaam diberiakn materi?
e. Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti pembelajaran dengan mengguankan
peneraapn multi metode?
f. Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode denagn metode jigsaw, card sort dan inquiry?
Lampiran VI
DOKUMENTASI
1. Sejarah singkat SMPN 4 Malang
2. Profil SMPN 4 Malang
3. Visi, misi dan motto SMPN 4 Malang
4. Tujuan dan target SMPN 4 Malang
5. Keadaan pendidik dan tenaga kependidikan SMPN 4 Malang
6. Struktur organisasi SMPN 4 Malang
7. Keadaan peserta didik SMPN 4 Malang
8. Sarana dan prasaran SMPN 4 Malang
9. Foto pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung
10. Foto pada saat peneliti wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi
11. Foto pada saat peneliti wawancara dengan siswa
12. Foto pada saat siswa sedang diskusi
13. Para siswa berdiskusi mencari permasalahan
14. Para siswa mencocokkan dengan pasangan
15. Para siswa mencocokkan dengan pasangan
16. Para siswa berebut menempelkan kartu
17. Perwakilan presentasi dari masing-masing kelompok
Lampiran VII
1. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Negeri 4 Malang
Tabel 1. kepala sekolah dan wakil SMPN 4 Malang
Nama
Jenis Kelamin
Usia Pend Akhir
Masa Kerja
L P
1. Kepala Sekolah Drs. Bambang Widarsono, MPd √ 53 S2 26
2. Wakil Kepala Sekolah Slamet Udadi, S.Pd SH √ 50 S1 22
Tabel 2. Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah Guru
No. Tingkat Pendidikan
Jumlah dan Status Guru
Jumlah GT/PNS GTT/Guru Bantu
L P L P
1. S3/S2 1 1
2. S1 11 25 1 2 39 3. D-4
4. D3/Sarmud 3 1 4
5. D2 1 1
6. D1 1 1
7. ≤ SMA/sederajat 1 1 2
Jumlah 14 29 2 3 48
Tabel 3. Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan (keahlian)
No. Guru
Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan sesuai
dengan tugas mengajar
Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan yang
TIDAK sesuai dengan tugas mengajar Jumlah
D1/D2 D3/ Sarmud
S1/D4
S2/S3 D1/D2 D3/ Sarmud
S1/D4 S2/S3
1. IPA 2 4
2. Matematika 5 1
3. Bahasa Indonesia 1 3
4. Bahasa Inggris 1 4
5. Pendidikan Agama 1 2 6. IPS 6
7. Penjasorkes 1 1
8. Seni Budaya 2 2
9. PKn 2
10. TIK/Keterampilan 3
11. BK 4
12. Lainnya: .............. Bhs. Daerah Elektro Tabus
1
3 1
Jumlah 4 5 33 1 7
Tabel 4 Tenaga Kependidikan: Tenaga Pendukung
No. Tenaga pendukung
Jumlah tenaga pendukung dan kualifikasi pendidikannya
Jumlah tenaga pendukung Berdasarkan
Status dan Jenis Kelamin Jumlah
≤ SMP
SMA D1 D2 D3 S1 PNS Honorer
L P L P
1. Tata Usaha 6 2 1 5 2 2. Perpustakaan 1 1
3. Laboran lab. IPA 1 1
4. Teknisi lab. Komputer 1 1
5. Laboran lab. Bahasa
6. PTD (Pend Tek. Dasar)
7. Kantin 2 2
8. Penjaga Sekolah 1 1
9. Tukang Kebun 10. Keamanan 1 1
11. Lainnya: ...................
Jumlah 5 7 1 3 1 10 3
Lampiran VIII
Keadaan Peserta Didik SMPN 4 Malang
Tabel 5 Keadaan Peserta Didik SMPN 4 Malang
Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah
Kelas 7 (7 kelas) 117 146 263
Kelas 8 (7 kelas) 144 158 302
Kelas 9 (6 kelas) 117 114 231
Jumlah 378 418 796
Tabel 6 Keragaman agama peserta didik
NO AGAMA
JUMLAH
PUTRA PUTRI TOTAL
1 Islam 345 412 757
2 Kristen 8 18 26
3 Katolik 8 6 14
4 Hindu - 1 1
5 Budha - - -
JUMLAH 361 437 798
Lampiran IX
Sarana dan prasarana
1. Ruang Kelas
2. Perpustakan/Warnet
3. Laboratorium Komputer
4. Laboratorium Biologi
5. Laboratorium Bahasa
6. Laboratorium Kimia
7. Laboratorium Multimedia
8. Laboratorium IPS
9. Ruang Kepsek
10. Ruang TataUsaha
11. Ruang Guru
12. Ruang OSIS
13. Ruang BK/BP
14. Ruang Piket
15. Ruang Pramuka/Paskibra
16. Gudang
17. Ruang UKS
18. Padepokan Seni
19. GreenHouse
20. Parkir
21. Mushala Guru
22. WC Guru
23. Ruang Wakasek
24. Dapur
25. Kamar Mandi/toilet
26. Lapangan Olahraga
Lampiran X
Para siswa berdiskusi mencari permasalahan
Para siswa mencocokkan dengan pasangan
Para siswa mencari pasangan
Para siswa mencocokkan dengan pasangan
Para siswa berebut menempelkan kartu
Perwakilan presentasi dari masing-masing kelompok
Klarifikasi dari guru peneliti
Pada saat guru menyampaikan materi pembelajaran
Pada saat wawancara dengan siswa
Pada saat wawancara dengan guru
Lampiran XI
SOAL PRE TEST
NAMA :
KELAS :
NO. ABSEN :
A. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING BENAR!
1. Kegiatan-kegiatan berikut ini dapat dikategorikan sebagai produksi, kecuali...
a. kegiatan menghasilkan barang/jasa.
b. kegiatan menambah nilai guna barang.
c. kegiatan meningkatkan faedah suatu barang.
d. kegiatan memanfaatkan barang untuk memenuhi kebutuhan.
2. Kegiatan produski berikut ini yang dapat dikategorikan sebagai produksi ekstraktif adalah ...
a. membudidayakan tumbuh-tumbuhan hutan untuk obat.
b. mengolah kayu hutan untuk menghasilkan mebel.
c. menangkap ikan laut di lepas pantai.
d. mengolah pasir sungai menjadi batako.
3. Bu Yulia memiliki usaha persewaan komputer. Ini berarti bu Yulia melakukan kegiatan produksi
...
a. jasa. c. perdagangan
b. ekstraktif. d. industry manufaktur
4. Dalam usaha pertaniannya Pak Tarmin tersebut, faktor produksi yang merupakan modal tetap
adalah ...
a. traktor, cangkul, dan bibit padi.
b. traktor, cangkul, alat penyemprot hama.
c. bibit padi, pupuk, dan obat pembasmi hama.
d. alat penyemprot hama, obat pebasmi hama, dan air.
5. Produksi harus terus diperluas dan ditingkatkan, agar jumlah dan mutu yang dihasilkan semakin
meningkat. Hal itu disebabkan oleh ...
a. kebutuhan manusia yang tak terbatas.
b. kebutuhan manusia yang terus bertambah.
c. kurang majunya ilmu pengetahan
d. kurang majunya teknologi produksi.
6. Cara perluasan/peningkatan produksi dalam industri garmen (pakaian jadi) berikut ini yang
merupakan cara ekstensifikasi adalah ...
a. menambah jam-kerja pekerja.
b. mengadakan spesialisasi (pembagian) kerja.
c. menambah ruang kerja, pekerja, dan mesin jahit produksi.
d. meningkatkan kemampuan kerja dari para pekerjanya agar lebih produktif.
7. Perantara distribusi/pemasaran yang membeli barang dari produsen kemudian menjualnya
kembali kepada pedagang lain, biasanya dalam partai besar dsebut
a. grosir. c. retailer
b. agen. d. broker
8. Faktor-faktor berikut ini dapat mempengaruhi tinggi-rendahnya konsumsi seseorang, kecuali ...
a. tingkat kekayaan atau pendapatan orang yang bersangkutan.
b. selera konsumsi orang yang bersangkutan.
c. iklim dan cuaca di mana orang yang bersangkutan hidup.
d. jumlah tabungan yang dimiliki orang yang bersangkutan.
9. Bu Dina memiliki keinginan dan kebutuhan yang beraneka ragam. Tetapi dalam memenuhi
kebutuhan, ia mengutamakan pemenuhan kebutuhan pakaian hingga kepuasan terhadap
kebutuhan pakaian tersebut sangat tinggi. Sementara itu, pemenuhan kebutuhan yang lainnya
kurang diperhatikan. Hal ini berarti cara konsumsi bu Dina lebih bersifat ...
a. horisontal. c. sederhana
b. vertikal. d. mewah
10. Dampak negatif dari perilaku konsumtif adalah. . . .
a. jauh dari pergaulan orang kaya
b. mengurangi kesempatan berbelanja
c. menambah kesempatan menabung
d. mengurangi kesempatan menabung
B. JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN DI BAWAH INI!
1. Apa yang melatarbelakangi manusia dalam melakukan kegiatan konsumsi?
2. Jelaskan tingkat penghasilan mempengaruhi jumlah pengeluaran keluarga?
3. Apa yang disebut pola konsumsi dan factor apakah yang mempengaruhinya?
4. Mengapa orang atau perusahaan mau melakukan kegiatan produksi?
5. Jelaskan pengertian distribusi?
Lampiran XII
SOAL POST TEST SIKLUS I
NAMA :
KELAS :
NO.ABSEN :
A. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING BENAR
1. Berikut ini adalah faktor- faktor produksi. Yang termasuk factor produksi asli adalah .... a. tanah dan modal c. tanah dan tenaga kerja
b. tenaga kerja dan kewirausahaan d. modal dan kewirausahaan
2. Agen dalam menyalurkan barang memperoleh imbalan atas jasanya dari perusahaan yang
diageni berupa ....
a. keuntungan perusahaan
b. komisi barang
c. provisi
d. kenaikan harga jual
3. Salah satu keuntungan produsen bila menggunakan saluran distribusi adalah ....
a. pemakai barang meningkat
b. penyebaran barang merata
c. penyebaran barang meluas
d. penjualan barang meningkat
4. Kecenderungan konsumsi lebih besar muncul pada rumah tangga berpendapatan tinggi karena ....
a. rumah tangga berpendapatan rendah jarang yang konsumtif
b. sikap konsumtif akan mendukung kemakmuran suatu rumah tangga
c. semakin kaya seseorang semakin tamaklah ia
d. semakin terbuka peluang untuk memenuhi kebutuhan sekunder atau tersier
5. Masyarakat daerah wisata banyak memanfaatkan barang-barang bekas dari kayu-kayu kecil yang
dibuat bahan souvenir. Kegiatan ini termasuk kegiatan ....
a. perdagangan c. konsumsi
b. produksi d. distribusi
6. Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi dengan menambah jumlah faktor
produksi disebut ....
a. intensifikasi c. ekstensifikasi
b. diversifikasi d. harmonisasi
7. Berikut ini merupakan tugas distributor, kecuali ....
a. melakukan pembelian dan penjualan barang dan jasa
b. memberikan informasi tentang barang dan jasa
c. melaksanakan proses produksi
d. menyimpan dan mengeluarkan kembali barang hasil produksi
8. Pada distribusi tidak langsung ada beberapa perantara yang menjual barang-barang atas nama
perusahaan dan ia tidak bisa mempermainkan harga karena harga tersebut telah ditentukan oleh
perusahaan. Perantara ini disebut ....
a. komisioner c. produsen
b. agen d. retailer
9. Kegiatan berikut ini yang termasuk distribusi adalah ....
a. perusahaan membuat barang untuk dipakai dalam negeri
b. pabrik sepatu mengekspor produknya ke Jepang
c. perusahaan batik membuat baju batik
d. pabrik tekstil mempekerjakan beberapa karyawan baru
10. Pemanfaatan faktor- faktor produksi selayaknya dilakukan dengan cara ...
a. mengambil hasil sebesar mungkin
b. menyesuaikan etika bisnis tanpa melakukan eksploitasi
c. memerlukan usaha yang besar dengan laba yang besar
d. hanya menggunakan kaidah laba yang besar
a. eceran c. jasa
b. besar d. khusus
11. Berikut ini yang merupakan tujuan distribusi adalah . . . .
a. menjaga kelangsungan kegiatan produksi
b. mengurangi nilai guna barang dan jasa
c. menghasilkan barang dan jasa
d. meningkatkan modal usaha
12. Faktor nonekonomi yang mempengaruhi konsumsi adalah . . . .
a. harga barang c. penghasilan seseorang
b. kebiasaan hidup d. ketersediaan pasokan barang
13. Di bawah ini dapat dikategorikan sebagai kegiatan konsumsi adalah ….
a. siswa menulis catatan
b. guru mengajar di sekolah
c. pengusaha mebel membeli kayu
d. tukang jahit memotong pola baju
14. Perluasan produksi secara intensifikasi dapat dilakukan dengan . . . .
a. menambah modal
b. menambah jumlah karyawan
c. mengurangi penggunaan faktor produksi agar efisien
d. meningkatkan kemampuan faktor produksi sampai tingkat optimal
15. Sebuah lembaga distribusi yang memberikan pelayanan jasa kepada konsumen yang
membutuhkan disebut pedagang . . . .
B. JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT INI!
1. Jelaskan pengertian produksi, konsumsi, distribusi, dan contohnya masing-masing?
2. Jelaskan secara singkat hubungan produksi, konsumsi, dan distribusi?
3. Sebutkan 5 contoh orang atau badan yang melakukan kegiatan distribusi?
4. Apa yang dimaksud dengan pola Konsumsi?
5. Jelaskan aspek positif dan negative dalam perilaku konsumtif?
SOAL POST TEST SIKLUS II
NAMA :
KELAS :
NO. ABSEN :
A. Beilah tanda (x ) pada huruf a, b,c, atau d pada jawaban yang paling benar..!
1. Beberapa perusahaan yang bergerak dibidang industry adalah…..
a. PT. jamsostek, PT. Kereta Api Indonesia, dan perum pegadaian
b. PT. indo Mobil, PT. Pos Indonesia, dan PT. Kereta Api Indonesia
c. PT. Petro Kimia Gresik, PT. Krakatau Steel, PT. Semen Cibinong
d. PT. Kereta Api Indonesia, PT. Pupuk Sriwijaya, PT. Krakatau Steel
2. Akta pendirian suatu perusahaan secara birokrasi harus disahkan oleh…..
a. Menteri keuangan
b. Mentri kehakiman
c. Menteri perindustrian
d. Menteri dalam negeri
3. Modal Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) seluruhnya dimiliki oleh…..
a. Dewan direksi
b. Derektur utama
c. Pemerintah pusat
d. Pemerintah daerah
4. Badan usaha yang memiliki sekutu komplementer dan sekutu komanditer adalah…….
a. CV
b. PT
c. Firma
d. BUMN
5. Perusahaan yang usahanya mengeksploitasi kekayaan alam secara langsung disebut….
a. Agraris
b. Industry
c. Ekstraktif
d. perdagangan
6. Modal pinjaman yang dapat kita gunakan untuk mendirikan koperasi diperoleh dari….
a. Simpanan wajib, simpanan pokok, dana cadangan, dan hibah
b. Simpanan wajib, simpanan pokok, hibah, dan pinjaman koperasi lain
c. Simpanan pokok, hibah, pinjam koperasi lain, dan hutang pada bank
d. Pinjam koperasi lain, hutang pada bank, penerbitan obligasi, dan surat utang
7. Dibawah ini adalah kebaikan-kebaikan perusahaan firma, kecuali……
a. Keputusan dapat diambil secara cepat
b. Adanya pembagian tugas pada setiap anggota
c. Modal yang dikumpulkan lebih besar dibandingkan perusahaan perseorangan
d. Resiko kerugian ditanggung bersama.
8. Hutang perusahaan yang berbentuk CV jika mengalami kepailitan ditanggung oleh……
a. Sekutu komanditer
b. Sekutu komplamenter
c. Pemegang saham
d. Direksi dan karyawan
9. Setiap akhir tahun manajer koperasi bertanggung jawab kepada…….
a. Rapat anggota
b. Pemilik modal
c. Pemegang saham
d. Badan pemeriksa
10. Prinsip yang digunakan dalam pengelolaan BUMN adalah……
a. Berorientasi memperoleh laba
b. Sebagian pendapatannya untuk social
c. Pengelolaannya yang professional
d.Mengutamakan tanggung jawab kepada Negara.s
B. Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan jawaban yang singkat, jelas, dan benar…!
1. Sebutkan dan jelaskan badan usaha menurut badan hukumnya!
2. Sebutkan tujuan BUMN, BUMD, BUMS, dan koperasi!
3. Sebutkan criteria pengelolaan badan usaha yang professional dan manusiawi1
4. Pertimbangan apa saja yang harus dilakukan dalam berbisnis!
5. Sebutkan peran pemerintah sebagai pelaku dan pengatur kegiatan ekonomi!
SOAL POST TEST SIKLUS III
NAMA :
KELAS :
NO. ABSEN :
A. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING BENAR
1. Berikut contoh sikap manusia kreatif, yaitu : a. Didi menerima nasib mendapat nilai yang jelek.
b. Agus murung karena ada masalah di sekolahnya c. Ali berusaha keras untuk memperbaiki nilai ulangan yang jelek d. Agung murid pandai tetapi jarang masuk sekolah
2. Sikap kemandirian dalam berekonomi terlihat pada . . . . a. meneruskan perusahaan milik orang tua
b. mengumpulkan modal dari uang tabungan c. menggantungkan hidup kepada orang lain d. takut menanggung risiko usaha
3. Contoh kegiatan kreatif untuk memanfaatkan marmer dan batu kapur adalah . . . a. diekspor sebagai bahan mentah
b. diolah menjadi lantai keramik dan alat rumah tangga c. dijual langsung menjadi bahan bangunan d. diteliti untuk mengetahui proses pembentukannya
4. Sikap yang tidak sesuai dengan karakteristik seorang yang kreatif adalah.... a. percaya
b. tekun c. objektif d. subjektif
5. Kemampuan untuk mencipta sesuatu yang baru disebut…. a. Ketrampilan
b. Kreativitas c. Imajinasi d. Inisiatif
6. Kegiatan – kegiatan yang dapat mendorong kreasi seseorang adalah…. a. olah raga
b. membaca c. berdiskusi d. merantau
7. Manfaat yang dapat diperoleh jka seseorang memiliki jiwa wirausaha, yaitu dapat…. a. mengandalkan orang lain
b. memimpin diri sendiri c. mengandalkan orangtua d. memimpin semua orang
8. Maksud dari inovatif adalah…. a. kemampuan berpikit inovatif
b. memiliki kemampuan menciptakan c. bersifat memperkenalkan hal-hal baru d. kemampuan untuk menciptakan
9. Memiliki daya kreatif berarti…. a. mempunyai kebiasaan belajar sendiri
b. selalu waspada terhadap pesaing c. hemat dalam menggunakan modal
d. kemampuan untuk menciptakan 10. Melatih sikap hidup mandiri dapat dilakukan dengan ....
a. tidak mau meminta atau menerima bantuan orang lain b. menghalalkan segala cara c. memiliki pandangan jauh ke depan
d. tidak tergantung pada orang lain, namun tetap mau menerima masukan
B. JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT INI
1. Mengapa kreativitas merupakan kunci kesuksesan dalam berwirausaha? 2. Apakah manfaat inovasi dalam kehidupan sehari-hari! 3. Sebutkan unsur-unsur yang membentuk kemandirian !
4. Apakah yang dimaksud dengan kreativitas dalam tindakan ekonomi! 5. Sebutkan syarat-syarat inovasi dalam kehidupan sehari-hari!
Lampiran XIII
No Nama Nilai
Pre
test
Post test
Siklus 1
Post test
Siklus 2
Post test
Siklus 3
1 Adilla Melan Setyawati 60 75 85 95
2 Afif Maulana 50 55 75 90
3 Ahmad Amir Selby N 55 75 90 100
4 Alif Lintang Sayekti 50 60 75 85
5 Ari Rizky Yuspita Ningrum 50 70 80 85
6 Arta Harianti 65 80 85 90
7 Awania Cindy Damayanti 60 80 85 95
8 Azizah Fadhillah Nuha 55 75 80 95
9 Balla Shury Ayunda 50 55 70 85
10 Cuci Maulidya Susanti 50 65 70 85
11 Cut Febriana Habsai 55 65 85 90
12 Delia Puspita 55 70 85 95
13 Della Maulida 60 80 90 100
14 Dewi Kartika Ajeng Saputri 60 75 80 95
15 Dita Puspita Sari 50 60 75 80
16 Dyah Kusuma Wardhani 55 70 80 95
17 Fatimatuzahroh Silfia Rahmah 65 80 85 90
18 Gilang Aditriatma 50 65 70 95
19 Goprica Narta Alfaliyanto 55 65 70 85
20 Ismi Nur Azizah 50 70 75 90
21 Jelita Virliana Sandra 60 80 95 100
22 Kivlan Reza Mahdavi 55 75 80 95
23 Lia Inda Sari 50 60 75 95
24 Muhammad Hafidz Ulhaq 55 75 80 90
25 Prawesti Ayunin Nur Rahmadani 50 55 70 85
26 Purnitasari 55 65 70 90
27 Reno Surya Pradana 55 65 80 95
28 Retania Charistianisa 60 70 75 90
29 Rifky Arditya P 55 65 70 95
30 Rini 55 70 95 100
31 Reza 65 80 95 100
32 Rizqi Novrita Purtanti 55 75 85 90
33 Safrilla Putri Camendini 50 60 75 85
34 Susana Aulia 55 70 80 90
35 Wira Tamtama Aditya Saputra 50 55 65 95
36 Yeyen Mutiara Ramadhani 50 65 75 95
Jumlah 198
0
2475 2760 3310
Rata-rata 55 68,7 76,6 91,9
Prosentase peningkatan 25% 39,3% 67,1%
Rumus untuk menghitung prosentase peningkatan nilai:
P = %100 testPre
testpre-Post test
Keterangan: P = prosentase peningkatan
Post test = nilai rata-rata setelah tindakan Pre test = nilai rata-rata sebelum tindakan
Lampiran XIV
BUKTI KONSULTASI
Nama : Eka Marlia Yudiana
NIM : 06130067
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Dosen Pembimbing : Dr. H. Nur Ali, M.Pd
Judul Skripsi : Penerapan Multi Metode dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi
Belajar mata Pelajaran Ekonomi Siswa kelas VII SMPN 4 Malang
No. Tanggal Hal yang Dikonsultasikan Tanda
Tangan
1. 19 Des 2009 Konsultasi Proposal 1.
2. 22 Des 2009 Revisi Proposal 2.
3. 5 Jan 2010 Revisi Proposal 3.
4. 9 Jan 2010 ACC Proposal 4.
5. 31 Mei 2010 Konsultasi Bab I, II dan III 5.
6. 4 Juni 2010 Revisi Bab I, II dan III 6.
7. 23 Juni 2010 Konsultasi Keseluruhan 7.
8. 25 juni 2010 Revisi Keseluruhan 8.
9. 28 Juni 2010 ACC Keseluruhan 9.
Malang, 19 Juli 2010
Mengetahui, Dekan Fakultas Tarbiyah
Dr. H. M. Zainuddin. MA
NIP. 19620507 199503 1001
top related