pemerintah provinsi daerah khusus ibukota jakarta dinas sosial provinsi dki jakarta
Post on 13-Jan-2016
180 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PEMERINTAH PROvINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS SOSIAL PROVINSI DKI JAKARTAJ. Gunung Sahari II / 6 Jakarta Pusat
Disajikan dalam rangka kegiatan Focused Group Mapping (FGM)Perlindungan Anak Miskin Perkotaan, Hotel Grand Ussu, 5 Oktober 2009
URBANISASI
Konsentrasi (penduduk)
di Ibukota untuk :
JAKARTA PENERIMA LIMBAH SOSIAL DARI
SELURUH PENJURU TANAH AIR
Mempertahankan hidup
Memperbaiki taraf kehidupan
Berjuang merubah nasib
DAYA TARIK KOTA
1. Peluang kerja lebih terbuka
2. Upah kerja lebih tinggi
3. Fasilitas kota lengkap4. Persepsi tinggal di
kota lebih baik5. Potret kota yang
gemerlap (serba ada)
DAYA DORONG DESA
1. Peluang kerja sempit2. Upah kerja rendah3. Persepsi tinggal di
desa ketinggalan zaman
4. Urbanisan yang berhasil di Jakarta
5. Mudahnya tranportasi6. Relasi/keluarga di
kota Jakarta
1. LATAR BELAKANG TIMBULNYA PMKS JALANAN (Gelandangan, Pengemis, Anak Jalanan, WTS dsb.)
Masuk sektor formal
SDM BERKUALITAS
Masuk sektor informal
SDM TUNA KUALITAS
Menjadi
residu sosial /
PMKS
SDM Tuna Kualitas
akan GagalTerhempas
dan TerdamparMenjadi Limbah
Sosial Kota (PMKS)
- Gelandangan
- Pengemis
- WTS
- Waria
- Anjal
- dsb
1
SDM KURANGBERKUALITAS
SDM
Terseleksi akibat
kompetisi dan
pertarungan hidup
yang keras dan
berat
2. PROBLEM ANAK JALANAN
Salah Satu problem sosial Ibukota yang sangat kompleks dan berat
Berimplikasi sangat luas menyangkut diri sendiri maupun masyarakat
Insan muda, pewaris masa depan bangsa yang sedang bernasib kurang beruntung
Ancaman keselamatan & resiko sosial yang tinggi (perilaku, keterlantaran, exploitasi dsb.)
Perlu perlindungan, penyelamatan dan pem- binaan agar tumbuh kembang secara wajar dan dapat mandiri
Tampilan yang aktraktif, mengganggu keter- tiban umum dan kenyamanan Ibukota
Menimbulkan citra buruk Ibukota dan issu politik yang merugikan hasil - hasil pembangunan
Cenderung terus meningkat baik secara kualitatif maupun kuantitatif
2
3. PROFIL ANAK JALANAN
Anak jalanan adalah anak
yang kehidupannya tidak
teratur dengan menghabiskan
sebagian besar waktunya
diluar rumah untuk mencari
nafkah di jalanan atau di
tempat-tempat umum lainnya
Umur 6 – 18 tahun
Belum menikah
Kehidupannya tidak teratur
Dari keluarga bermasalah/miskin
Mencari nafkah di sektor informal
• Terpisah dengan orang tua
• Menggelandang/ hidup tidak menentu
• Keluarga miskin tinggal di pemukiman
• Keluarga pemulung tinggal di gubug – gubug liar
HIDUP BERSAMA KEL.
o Kuli / buruho Pengemis o Pengameno Pak Ogaho Calo Penumpango Joki Three In Oneo Preman / pemalako Pengelap Mobilo Pemulungo Tidak menentu
HIDUP SENDIRI
Aktivitas kehidupan
sehari-hari menjadi
3
4. DATA PMKS DAN ANAK JALANAN
JAKSEL1.532
JAKBAR1.795 JAKPUS
1.883
JAKUT652
JAKTIM2.296
JUMLAH 8.158
JP JU JB JS JT
01 Anak Terlantar 2.356 1.875 5.148 1.884 7.514 18.77702 Anak Jalanan 1.883 652 1.795 1.532 2.296 8.15803 Anak Nakal 1.320 422 1.002 516 1.109 4.36904 Korban Narkotika 971 451 634 801 1.242 409905 Bekas Narapidana 272 357 414 261 487 179106 Gelandangan 939 206 232 90 608 207507 Pengemis 552 255 208 167 493 167508 Wanita Tuna Susila 695 1.507 251 228 780 346109 Lanjut Usia Terlantar 2.998 3.228 3.585 2.728 3.275 15.81410 Penyandang Cacat
10.1 Cacat Tubuh (Tuna Daksa) 584 663 654 762 1.201 386410.2 Cacat Mental Psikotik (Tuna Laras) 413 324 352 393 855 233710.3 Cacat Mental Restardasi (Tuna Grahita)263 167 251 378 507 156610.4 Cacat Buta (Tuna Netra) 232 251 484 322 453 174210.5 Cacat Tuli Bisu (Tuna Wicara) 336 272 394 444 616 206210.6 Bekas Penyakit Kusta 63 79 94 129 203 568
11 Waria 261 195 250 219 362 1287
14.138 10.904 15.748 10.854 22.001 73.645Jumlah
Data bulan Januari 2002
TAHUN 2007NO. JENIS PMKS JUMLAH
DATA PMKS DATA ANAK JALANAN
4
5. KEBIJAKAN PENANGANAN ANAK JALANAN
BERTAHAP
MENYELURUH
TUNTAS
ARAHKEBIJAKAN
TERPADU
Melibatkan lintas sektor / antar daerah
Melibatkan keluarga / masyarakat
Melibatkan LSM / Orsos
Melibatkan pengusaha
Aspek kesejahteraan, pendidikan dan perlindungan anak
Aspek keamanan dan ketertiban umum
Konseptual , berlanjut
Tangani hulu dan hilir
Anak tidak kembali ke jalan
Mandiri
Azas skala prioritas
Diutamakan daerah protokol dan lokasi rentan / potensi anjal
5
6. TUJUAN PEMBINAAN ANAK JALANAN
Anak jalanan agar memperoleh
Kesempatan pendidikan / sekolah (wajib belajar)
Pembinaan mental sosial – keagamaan
Ketrampilan kerja untuk dapat hidup secara mandiri
Kesempatan dapat tumbuh kembang secara wajar menuju tahapan kedewasaan
Anak tidak kembali ke
jalan, menjadi insan
yang mandiri
Jalanan bebas dari
gangguan anjal, aman,
tertib, bersih dan
teratur
6
7. SASARAN GARAPAN / PENANGANAN ANAK JALANAN
ANJAL
OBYEK
ORTU ANJAL
1 Penampungan (asrama)
2 Pendidikan (sekolah)
3 Pembinaan fisik, mental – sosial dan keagamaan
4 Pelatihan ketrampilan
5 Bantuan stimulasi kemandirian
1Pelatihan ketrampilan kerja/ usaha
2Bantuan stimulasi usaha kemandirian
Fokus Penanganan
PEMBINAAN
Fokus Penanganan
PEMBERDAYAAN
7
8. FUNGSI PANTI SOSIAL ANAK JALANAN
Sebagai
Lembaga PelayananSosial Anak Jalanan
Pengganti orang tua yangmenjalankan fungsi keluarga,(sosialisasi, agama, ekonomi,
pendidikan, budi pekerti, disiplin dsb.)
Lembaga PembinaanPendidikan danPelatihan
Tempat pembinaan mental sosialkeagamaan, pendidikan dan
pelatihan ketrampilan
Lembaga Pengabdiandan Pengembangan
Pengabdian untuk masyarakat,kalangan akademisi dan
pengembangan kebijakan danprogram pelayanan anak jalanan
Panti Sosialsebagai lembaga
yang menyiapkananak tumbuh
kembang secara
wajar dansiap mandiri
8
9. PENDEKATAN PEMBINAAN ANAK JALANAN
BERBASIS
Panti / asramaMenempatkan wali/pengasuhsebagai pengganti keluarga
Sekolah Menempatkan sekolahsebagai pendukung utama
Pelatihanketrampilan
Menempatkan pelatihan ketrampilan sebagai
pendukung utama untuk mempersipakan kemandirin
Komprehenship,
menyeluruh terpadu :
Pendidikan
Pekerjaan sosial
Kesehatan
Psikologi
Agama
Olahraga, seni
Ketenaga ker-
jaan
9
10. TAHAPAN PEMBINAAN ANAK JALANAN
Tahap I
Penjangkauan
• Rujukan
• Pendekatan - Penjemputan - UPSK - Penyuluhan Sosial
• Rujukan dari PS/ Rumah Singgah
Tahap II
Penerimaan
• Identifikasi, seleksi dan motivasi
• Penerimaan / pengasramaan
Tahap III
Pembinaan
• Pembinaan fisik, mental - sosial dan keagamaan
• Pendidikan
• Pelatihan ketrampilan
• Olah raga, seni budaya• Magang kerja
Tahap IV
Penyaluran
• Kembali kepada keluarga
• Penyaluran kerja
• Usaha mandiri
• Rujukan kelembaga lain
Tahap V
Bina lanjut
• Bina lanjut
• Terminasi
10
11. PANTI SOSIAL UNTUK PEMBINAAN ANAK JALANAN
PANTI SOSIAL
Khusus laki-laki
Khusus perempuan
Khusus laki-laki
2. PS. Asuhan Anak Duren Sawit Jakarta Timur
120 jiwa
3. PS. Asuhan Anak Cengkareng Jakarta Barat
280 jiwa
420jiwa
11
1. PSAA PU 02 plumpang 120 jiwa
top related