pemerintah kabupaten donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/bab-viii_penutup.pdf ·...
Post on 06-Feb-2018
265 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 240
P E N U T U P
A. SARAN
Guna menjamin keakuratan dan ketajaman analisis dala penyusunan Laporan
yang telah disusun, tentunya terdapat beberapa kendala dan hambatan dalam
memformulasikan pembahasana masalah lingkungan, baik itu mencakup pemrosesan
dan pentransformasian data kedalam bentuk informasi yang relevan. Sehingga untuk
kedepan beberapa aspek yang harus diperhatikan untuk lebih informatifnya laporan
ini, maka disarankan sebagai berikut :
1. Diperlukan upaya penyediaan informasi data yang akurat dan berkala dari
berbagai sektoral guna menjamin kesinambungan perubahan lingkungan yang
terjadi (tanpa jeda).
2. Diperlukan upaya kemitraan dan kerjasama dari berbagai sektor untuk
keberhasilan SoER.
3. Upaya peningkatan kerjasama dalam hal persepsi tentang penelaahan masalah
lingkungan secara kolektif dan koperatif sehingga dapat menggambarkan analisis
yang komulatif (menyeluruh) tentang dampak yang ditimbulkan eolh kegiatan
manusia.
B. KESIMPULAN
Berdasarkan telaah gambaran kondisi lingkungan dan kecenderungannya
dalam Laporan yang telah disusun, maka dapat ditarik suatu kesimpulan umum
bahwa Status Lingkungan Hidup di Kabupaten Donggala adalah sebagai berikut :
BAB VIII
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 241
Tabel 8.1. Matrik Kondisi dan Status Lingkungan Hidup di Kabupaten Donggala
NO. INDIKATOR
LINGKUNGAN KONDISI LINGKUNGAN SAAT INI
DAMPAK / TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6
1 Luas dan Lahan Luas wilayah administratif 527.569 Ha.
Zona wilayah berdasarkan geografis - Wilayah pantai barat - Wilayah banawa
Penggunaan lahan tahun 2012 - Permukiman 2,77 % - Pertanian 16,68 % - Perikanan 0,17 % - Perkebunan 12,70 % - Hutan 47,03 % - Peternakan 0,08 % - Lainnya 20,57 %
Luas kawasan hutan 248.101 Ha atau sekitar 47,03 % dari luas wilayah
Pembagian fungsi kawasan - Kawasan lindung 450.,212
Ha - Kawasan budidaya 147.718
Ha Tutupan lahan
- Kawasan Suaka Alam-Kawasan Pelestarian Alam 4,30 %
- Hutan lindung 14,72 % - Hutan produksi terbatas
Lahan kritis tahun 2013 - Tidak kritis 36,35 % - Potensial kritis 47,02 % - Agak kritis 11,80 % - Kritis 4,81 % - Sangat kritis 0,02 %
Kerusakan lahan tahun 2013 seluas 399,50 Ha - Kebakaran hutan 6,63 % - Illegal loging 62,20 % - Pembukaan lahan 3,50 % - Perambahan hutan 27,66
% Konversi hutan tahun 2013
seluas 23.954 Ha - Pertanian 37,27 % - Perkebunan 61,25 % - Pertambangan 1,48 %
Penghijauan tahun 2013 seluas 200 Ha dengan realisasi penanaman 800.000 pohon
Reboisasi tahun 2013 seluas 50 Ha dengan realisasi penanaman 80.000 pohon
Pengadaan dan penyebaran tanaman kehutanan
GERHAN OMOT Penanaman pohon sekitar
bantaran sungai Pembanguan perlindungan
sumber mata air Pengawasan intensif dari
Polhut Upaya penegakan hukum
terhadap pelaku perusak lingkungan
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 242
1,71 % - Hutan produksi tetap 23,99
% - Hutan produksi konversi
2,30 % - Area penggunaan lainnya
52,97 %
2 Keanekaragaman Hayati
Jenis flora yang dilindungi - Eboni - Kantong semar - Kayu balam - Kayu besi - Anggrek hitam
Jenis fauna yang dilindungi Mamalia - Anoa - Babi rusa - Tarsium - Musang sulawesi - Kelelawar sulawesi - monyet hitam Sulawesi Aves - kus-kus - rangkong - maleo - kuncul - jalak - raja udang merah - kandalan - serindit - pengisap madu - kakaktua jambul kuning
Ancaman dari kepunahan karena faktor manusia seperti perburuan liar
Perubahan ekosistem sebagai tempat berkembangbiak dari pembukaan lahan
Penetapan daerah konservasi
Penangkaran sebagai wujud dari keprihatinan terhadap satwa yang oleh masyarakat seperti ;
- Penangkaran maleo di Pulao Panggalaseang
- Penangkaran penyu hijau di Pulau Pasoso
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 243
Reptil - ular sanca - penyu hijau Serangga - kupu-kupu raja
3 A i r Sungai besar yang ada di Kabupaten Donggala Banawa - S. Lumbudolo - S. Powelua - S. Bambarimi - S. Salumpaku - S. Tanah mea - S. Surumana Pantai Barat - S. Toaya - S. Masaingi - S. Kaliburu - S. Alindau - S. Tompe - S. Tambu - S. Walandano - S. Kombo - S. Tandaiyo - S. Silambau
Debit air sungai yang ada berkisar antara 0,50 – 9,56 m3/dtk
Kisaran mutu air sungai dari 5 (lima) sampling - pH, antara 5,87 -6,93 - BOD, antara 0,61 - 2,22
Perubahan lingkungan dari berbagai kegiatan manusia seperti :
- Sedimentasi akibat pengikisan tanah
- berkurangnya cadangan air tanah akibat penggunaan sumur tanah dalam
- berkurang luas hutan sebagai daerah penyangga air(cathment area)
- tambang galian C Ancaman pencemaran dari
berbagai kegiatan manusia seperti :
- Limbah domestic - Limbah B3 - Penggunaan pestisida oleh
sektor pertanian
Peningkatan produksi daerah tangkapan air
Penanaman pohon sekitar bantaran sungai
Pembangunan perlindungan sumber mata air
Pembuatan sumur resapan Pembuatan IPAL Pembuatan brojong untuk
mencegah pengikisan tanah Penertiban daerah
sempadan sungai Penerapan konsep jasa
lingkungan (sumber daya air)
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 244
mg/l - COD, antara 2,25 - 23,76
mg/l - DO, antara 4,13 - 10,67
mg/l Memenuhi baku mutu air kelas I dan Kelas II
Danau yang ada di Kabupaten Donggala - Danau Talaga - Danau Rano
Kisaran mutu air danau talaga - pH, 6,07 - BOD, 263 mg/l - COD, 11,64 mg/l - DO, 4,60 mg/l Memenuhi baku mutu air kelas II
Kisaran mutu air sumur dari 5 (lima) sampling - pH, antara 5,80 - 8,10 - BOD, antara 1,03 - 1,76
mg/l - COD, antara 1,84 - 6,20
mg/l - DO, antara 4,80 – 7,20
mg/l Memenuhi baku mutu air kelas I
Kisaran mutu air laut dari 3 (tiga) sampling - pH, antara 7,60 - 8,10
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 245
- Salinitas, antara 26,8 – 28,6 %
- DO, antara 3,54 – 6,5 m1g/l
- BOD5, antara 17,8 – 20,2 mg/l
- COD, antara 9,80 – 12,60 mg/l
- Nitrit 0,00 – 0,02 Memenuhi baku mutu air laut (untuk pelabuhan, wisata dan biota laut)
4 U d a r a Kisaran mutu udara ambien dari 5 (lima) sampling - SO2, antara 0,01 – 17,44
ug/Nm3 - CO, antara 15,21 - 104,55
ug/Nm3 - NO2, antara 1,35 -23,12
ug/Nm3 - Pb, antara 0,01 – 0,04
ug/Nm3 Memenuhi baku mutu
Ancaman pencemaran dari berbagai kegiatan manusia seperti :
- Emisi gas SO2 kendaraan
bermotor, usaha industri, komsumsi pupuk dan komsumsi energi
- Emisi gas metan CH4 dari pertanian, perkebunan, hewan unggas dan hewan ternak
- Debu hasil operasional tambang galian C
Uji emisi kendaraan bermotor
Pengawasan intensip dari dinas terkait terhadap kepatuhan dan ketaatan atas dokumen AMDAL/ UKL/UPL/SPPL yang telah direkomendasikan (penyiraman debu dan penghijauan sekitar lokasi)
5 Laut, Pesisir dan Pantai Dari 16 (enam belas) kecamatan yang ada, 14 (empat belas) kecamatan diantaranya merupakan daerah pesisir
Panjang garis pantai ± 420 km Terdapat 15 (lima belas) pulau
kecil
Ancaman pencemaran dari berbagai kegiatan manusia seperti :
- Limbah domestic - Limbah B3
Ancaman kerusakan akosistem terumbu karang dari
Pengelolaan rehabilitasi terumbu karang, padang lamun dan mangrove
Pembibitan dan penanaman mangrove
Pembuatan fish home Pembuatan bangunan
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 246
Jenis terumbu karang yang dijumpai - Acroporidea - Agaricidea - Dendrophylidea - Paviidae - Echnopora - Pinnie - fungidae
Kondisi terumbu karang tahun 2012 - sangat baik 32,19 % - baik 19,32 % - sedang 23,34 % - rusak 25,15 %
Jenis padang lamun yang dijumpai - Hydrocharltaceae - Patamogetonaceae
Kondisi padang lamun tahun 2012 sekitar 590 Ha - kepadatan tutupan tertinggi
75 % - kepadatan tutupan
terendah 25 % Luas hutan mangrove tahun
2012 seluas 1.416,50 Ha Jenis mangrove yang dijumpai
- Avicenia eucaliptipolia - Sonneratia alba - Rhizophora mucronata - Rhizophora stylosa
pengeboman ikan Ancaman abrasi pantai Eksploitasi batu karang sebagai
bahan bangunan Alih fungsi hutan
bakau/mangrove seperti : - Areal permukiman - Tambak
Pengaruh sedimentasi dari muara sungai
pemecah ombak untuk mencegah abrasi
Penertiban daerah sempadan pantai
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 247
Kondisi mangrove tahun 2012 - rusak berat 42,0 % - rusak 51,5 % - tidak rusak 6,5 %
6 I k l i m Kondisi curah hujan tertinggi yakni 166,0 mm (juli) dan curah hujan terendah 15,0 mm (september) pada tahun 2012
Kondisi curah hujan tahunan yakni 63,38 mm
Kondisi suhu udara tertinggi yakni 28,8 °C (oktober) dan curah hujan terendah 26,7 °C (agustus) pada tahun 2012
Kondisi suhu udara tahunan yakni 27,6 °C
Kisaran mutu air hujan dari 3 (tiga) bulan sampling - pH, antara 6,21 -6,22 - Konduktifitas, antara 0,081
– 0,082 m5/cm - Turbidity, masing-masing 5
NTU - DO, antara 0,01 – 0,02
mg/l - Temperatur, antara 25,0 –
26,0 °C - Salinitas, masing-masing
0,00 %
Ancaman pencemaran dari berbagai kegiatan manusia seperti :
- Emisi gas SO2 kendaraan
bermotor, usaha industri, komsumsi pupuk dan komsumsi energi
- Emisi gas metan CH4 dari pertanian, perkebunan, hewan unggas dan hewan ternak
- CFC dari penggunaan AC dan Kulkas
Uji emisi kendaraan bermotor
Pengawasan intensip dari dinas terkait terhadap kepatuhan dan ketaatan atas dokumen AMDAL/ UKL/UPL/SPPL yang telah direkomendasikan (penyiraman debu dan penghijauan sekitar lokasi)
Penggunaan freon non CFC
7 Bencana Alam Potensi bencana alam yang umumnya terjadi di kabupaten Donggala, yakni ;
Ancaman degradasi lingkungan dari berbagai kegiatan manusia seperti :
Penetapan daerah rawan bencana dan upaya mitigasi
Pembuatan bangunan
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 248
- Banjir - Tanah longsor - Abrasi - Gempa bumi
Intensitas bencana yang dominan adalah banjir, tanah longsor dan abrasi
- Illegal loging - Perambahan hutan - Pembukaan hutan - Tambang galian C
pemecah ombak untuk mencegah abrasi
Pembuatan brojong untuk mencegah pengikisan tanah
Penertiban daerah sempadan sungai dan sempadan pantai
Pembentukan kelompok sadar lingkungan (pokdarling)
Pos pengaduan masalah lingkungan
8 Kependudukan Kepadatan penduduk tahun 2012 rata-rata sebesar 79,76 %
Tingkat pertumbuhan penduduk tahun 2012 mencapai 6,09 %
Komposisi penduduk didominasi usia muda (15 s.d 39 tahun) sebesar 39,83 %
Penyebaran penduduk tertinggi 330,38 jiwa/km2 sedangkan terendah 15,07 jiwa/km2
Angka ketergantungan 65 Persentase jumlah penduduk
(10 tahun keatas) yang mengenyam pendidikan, yakni : - Sekolah 74,33 % - Tidak sekolah 25,67 %
Persentase jumlah penduduk (10 tahun keatas) dengan status pendidikan, yakni : - Tidak pernah sekolah 12,94
Laju pertumbuhan penduduk yang cenderung meningkat
Kebutuhan pangan, sandang dan papan semakin tinggi seiring bertambahnya jumlah jumlah penduduk
Penyediaan lapangan kerja guna mengurangi angka pengangguran
Besarnya angka ketergantungan
Rendahnya kualitas SDM yang ada, karena persentase penduduk tertinggi berdasarkan pendidikan yakni tamatan SLTA sebesar 34,08 %
Optimalisasi pelaksanaan program KB
Distribusi penduduk secara merata
Penambahan jumlah tenaga pelajar dan sarana pendidikan
Pendidikan dan pelatihan untuk memberikan keterampilan (life skill)
Upaya komprehensif peningkatan SDM
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 249
% - Tidak tamat SD, 12,73 % - Tingkat SD, 16,66 % - Tingkat SLTP, 5,41 % - Tingkat SLTA, 34,08 % - Diploma (D1 s.d D4), 13,99
% - Universitas (S1 s.d S3), 4,19
%
9 Permukiman Jumlah rumah tangga tahun 2012 mencapai 70.779 KK
Jumlah rumah tangga miskin tahun 2012 mencapai 12.536 KK atau sebesar 17,71 %
Jumlah masyarakat miskin yang mendapat pelayanan Askeskin/Jamkesmas hanya 107.590 jiwa atau sebesar 85,82 %
Persentase rumah sehat tahun 2012 hanya sebesar 50,00 %
Persentase rumah tinggal yang memiliki akses kebutuhan air bersih tahun 2012 hanya sebesar 89,94 %
Persentase rumah tinggal yang memiliki sarana pembuangan sampah tahun 2012 hanya sebesar 68,69 %
Persentase rumah tinggal yang memiliki sarana pembuangan air besar (jamban) tahun 2012
Kondisi permukiman masih ada ditemukan belum memenuhi syarat kesehatan. Terutama fasilitas ; - Akses air bersih - Sarana pembuangan
sampah - Sarana pembuangan air
besar (jamban) - Sarana pembuangan akhir
tinja (septictank) Persentase rumah sehat hanya
sekitar 62,66 %, masih jauh dari target nasional yakni Indonesia Sehat 80 %
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kriteria dan syarat rumah sehat
Penataan rumah yang semrawut pada area bantaran sungai dan pasang surut sehingga memberikan kesan kumuh.
Pemberian informasi dan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Pembinaan kesehatan lingkungan untuk mengurangi gangguan kesehatan/penyakit akibat lingkungan yang kurang baik/sehat
Penertiban daerah sempadan sungai dan sempadan pantai/pasang surut
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 250
hanya sebesar 60,18 % Persentase rumah tinggal yang
memiliki sarana pembuangan akhir tinja (septictank) tahun 2012 hanya sebesar 61,28 %
10 Kesehatan Jenis penyakit utama yang umumnya diderita penduduk tahun 2012 adalah - ISPA, 42,22 % - Penyakit kulit, 15,63 % - Diare, 11,89 % - Hipertensi, 11,50 % - TBC, 3,84 % - Kecelakaan/ruda paksa,
3,64 % - Telinga, 3,53 % - Kekurangan gizi, 2,99 % - Mata, 2,45 % - Lambung, 2,32 %
Sarana pelayanan kesehatan yang tidak merata disetiap daerah dan susah dijangkau
Kondisi lingkungan yang kurang sehat/baik bisa memicu munculnya bermacam penyakit
Biaya perawatan relatif masih mahal
Angka kematian yang cenderung tinggi
Perkiraan limbah padat dari sarana kesehatan (RS Kabelotapura) sebesar 1,20 m3/hari dan limbah cair sebanyak 2,70 m3/hari
Penyediaan sarana fasilitas kesehatan dasar disetiap kecamatan, seperti puskesmas, posyandu, pos obat termasuk penyediaan sarana air bersih
Pembinaan kesehatan lingkungan untuk mengurangi gangguan kesehatan/penyakit akibat lingkungan yang kurang baik/sehat
Pelayanan Askeskin/Jamkesmas untuk masyarakat yang kurang mampu
Pembinaan dan pemantauan gizi masyakat, terutama pada balita/sejak dini
Penyediaan fasilitas IPAL dan Incenerator untuk sarana kesehatan (RS dan Puskesmas)
Upaya meminimalisir potensi timbulan sampah (pengelolaan)
11 Pertanian Luas lahan perkebunan tahun Alih fungsi lahan pertanian Penetapan lahan pertanian
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 251
2010 seluas 67.021 Ha atau sekitar 12,70 % luas wilayah
Luas lahan pertanian yang dimanfaatkan tahun 2011 seluas 127.878 Ha atau sekitar 24,23 % luas wilayah
Produksi sawah tahun 2012 mencapai 118.568 ton - padi sawah sebanyak
116.785 ton - padi ladang sebanyak 1.783
ton Komoditi tanaman palawija
unggulan adalah jagung dan ubi kayu
Komoditi tanaman buah-buahan unggulan adalah pisang, salak, durian, rambutan dan mangga
Komoditi tanaman sayur-sayuran unggulan adalah tomat, kacang panjang, terung, cabe rawit dan kangkung
Komoditi tanaman perkebunan unggulan adalah kelapa, kakao dan cengkeh
Populasi ternak yang terbesar tahun 2012 adalah sapi, kambing dan babi
menjadi lahan non pertanian tahun 2012 seluas 14.969 Ha atau sekitar 2,84 %
Perkiraan potensi emisi gas metan (CH4) dari lahan pertanian tahun 2012 sebesar 9.121.788 ton CH4/thn
Komsumsi pupuk yang dominan adalah Urea. kecenderungan penggunaan urea meningkat dibanding yang lain (SP 36, ZA, NPK dan KCL)
Penggunaan pupuk untuk lahan pertanian umumnya adalah Urea, ZA, NPK dan organik
Penggunaan pupuk untuk lahan perkebunan umumnya adalah Urea dan SP 36
Perkiraan potensi emisi gas (CO
2) dari penggunaan pupuk
tahun 2012 sebesar 176 ton CO
2/thn
Perkiraan potensi emisi gas metan (CH4) dari hewan ternak tahun 2012 sebesar 8.133 kg CH4/thn
Perkiraan potensi emisi gas metan (CH4) dari hewan unggas tahun 2012 sebesar 10.139 kg CH4/thn
pangan berkelanjutan Pengendalian organisme
tanaman pengganggu (OPT)melalui konsep pengendalian hama dan pembersihan gulma dengan pemanfaatan agen hayati/manual
Upaya rehabilitasi lahan pertanian dan perkebunan yang rusak
Upaya pengembangan industri pengolahan hasil komoditi
Pengembangan program hijau makanan ternak (HMT) melalui pemanfataan limbah pertanian
Inovasi teknologi pertanian, perkebunan dan pakan ternak yang ramah lingkungan
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 252
12 Industri Jumlah industri skala besar dan menengah tahun 2013 sebanyak 38 perusahaan
Jumlah industri skala kecil tahun 2013 sebanyak 106 perusahaan
Sektor usaha dari industri besar dan menengah adalah bidang : - Penggergajian kayu/
moulding dan komponan bahan bangunan/furniture/kayu lapis
- Garam beryodium - Minyak kayu - Bahan galian bukan logam - Pengolahan serabut kelapa - Pengolahan rotan - Bahan kosmetika
Sektor usaha dari industri kecil adalah bidang : - Penggergajian kayu/
moulding dan komponan bahan bangunan/furniture/kayu lapis
- Es balok - Makanan ringan - Percetakan dan penerbitan - Pengerjaan bahan dari
logam - Kain tenun ikat
Ancaman pencemaran dari berbagai kegiatan manusia seperti :
- Emisi gas kendaraan bermotor
- Debu hasil operasional tambang galian C
- Ancaman sedimentasi dari faktor retensi sungai
- Ancaman tanah longsor - Limbah industri -
Pengawasan intensip dari dinas terkait terhadap kepatuhan dan ketaatan atas dokumen AMDAL/ UKL/UPL/SPPL yang telah direkomendasikan
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 253
- Garam beryodium - Bahan pembersih
keperluan rumah tangga - Catering - Peternakan ayam - Bengkel kendaraan
bermotor/bengkel las - Penggikingan padi - Fotocopy - Taylor - Industry kapuk
13 Pertambangan Potensi tambang yang ada di Kabupaten Donggala, adalah : - Batu gamping - Andesit - Lempung dan tanah liat - Diorit - Trass - Emas - Batu bara - Granit - Sirtu dan pasir faldeparku
area Luas wilayah pertambangan
tahun 2012 sebesar 361,45 Ha untuk bahan galian C yang dikelola oleh 22 perusahaan
Total produksi tambang galian C tahun 2012 sebesar 1.505.207 ton
Rincian produksi tambang berdasarkan jenisnya, adalah :
Ancaman pencemaran dari berbagai kegiatan manusia seperti :
- Emisi gas kendaraan bermotor
- Debu hasil operasional tambang galian C
- Ancaman sedimentasi dari faktor retensi sungai
- Ancaman tanah longsor - Limbah B3 dari operasional
tambang
Pengawasan intensip daridinas terkait terhadap kepatuhan dan ketaatan atas dokumen AMDAL/ UKL/UPL/SPPL yang telah direkomendasik
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 254
- Sirtu, 26,73 % - Pasir, 17,25 % - Batu pecah, 38,74 % - Kerikil, 9,59 % - Batu pondasi 0,86 % - Abu batu 6,84 %
14 E n e r g i Jumlah kendaraan yang dominan adalah roda dua sebanyak 1.012 unit
Komsumsi bahan bakar tahun 2012 untuk sektor industri - Solar sebanyak 125.000
liter - Minyak tanah sebanyak
5.000 liter Jenis bahan bakar yang
dominan dipakai untuk keperluan memasak dalam rumah tangga adalah kayu bakar sebayak 42.609 KK atau sekitar 62,00 %
Kebutuhan komsumsi energi yang cenderung tinggi seiring bertambah jumlah pemakai, seperti kendaraan, industri dan rumah tangga
Ancaman pencemaran dari berbagai kegiatan manusia seperti :
- Emisi gas kendaraan bermotor
Perkiraan potensi emisi gas (CO
2) dari komsumsi energi
tahun 2012, adalah : - Sarana transportasi
sebesar 65.800 ton CO
2/thn
- Sektor industri sebesar 6.221.766 ton CO
2/thn
- Unit PLN sebesar 2.393.568 ton CO
2/thn
- Rumah tangga sebesar 2.576.642 ton CO
2/thn
Diversifikasi energi sebagai energi alternatif guna menghemat sumberdaya alam yang ada, seperti : - Energi panas bumi - Energi surya - Energi air - Energi angin - Energi pemanfaatan
hayati (biogas)
15 Transportasi sarana terminal kendaraan umum yang ada tahun 2012 adalah ; - terminal banawa
Kebutuhan sarana transpotasi (jalan, terminal dan pelabuhan) yang cenderung tinggi seiring bertambah
Penyediaan sarana transportasi sesuai kebutuhan
Perbaikan infrastruktur jalan
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 255
- terminal watatu - terminal labuan - terminal sioyong - terminal ogoamas
sarana pelabuhan umum yang ada tahun 2012 adalah ; - pelabuhan wani - pelabuhan ogoamas - pelabuhan donggala
jumlah pemakai, seperti sarana angkutan dan penumpang
Ancaman pencemaran dari berbagai kegiatan manusia seperti :
- Emisi gas kendaraan bermotor
Perkiraan limbah padat dari sarana transportasi tahun 2012 adalah :
- Sarana terminal angkutan darat sebesar 125,00 m3/hari
- Sarana pelabuhan laut sebesar 54,38 m3/hari
untuk memperlancar jalur transportasi
Uji emisi kendaraan bermotor
Upaya meminimalisir potensi timbulan sampah (pengelolaan)
16 Pariwisata Sumberdaya alam sebagai obyek utama potensi wisata yang beragam
Potensi obyek wisata yang ada tahun 2012 di Kabupaten Donggala sebanyak 28 buah, dengan rincian : - Wisata bahari, 10 buah - Wisata alam 16 buah - Wisata danau 2 buah
Obyek wisata budaya yaitu pembuatan sarung donggala
Obyek wisata lain yaitu letak wilayah dilalui garis khatulistiwa (0° LU dan 0° LS)
Pengelolaan obyek wisata yang belum maksimal
Sarana dan prasarana pendukung (infrastruktur jalan, penginapan dan falitas lain) yang tidak memadai
Perkiraan limbah padat dari sarana obyek wisata transportasi tahun 2012 sebesar 230,25 m3/hari
Pembuatan sarung donggala (secara tradisional/manual) sudah mulai berkurang,
Upaya pengenalan (promosi) dan pengembangan potensi wisata yang ada sebagai daya tarik wisatawan
Upaya prioritas pengembangan guna meningkatkan daya saing dalam skala nasional
Perbaikan infrastruktur jalan untuk memperlancar jalur daerah tujuan wisata
Penerapan konsep jasa lingkungan (keindahan alam)
Upaya meminimalisir potensi timbulan sampah (pengelolaan)
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 256
17 Limbah B3 Jenis kegiatan/usaha/industri yang teridentifikasi berpotensi menghasilkan limbah B3, yakni ; - Pertambangan galian C - Usaha kayu - Kain tenun ikat - Pelayanan kesehatan - Perbengkelan - fotocopy
Jenis limbah B3 yang dihasilkan, yakni ; Pertambangan galian C - Oli bekas operasional
kegiatan Usaha kayu - Oli bekas operasional
kegiatan - Sludge cat - Sludge dari proses
fasilitas penyimpanan - Pelarut bekas
Kain tenun ikat - Pelarut bekas - Sludge dari proses
cleaning Pelayanan kesehatan - Limbah klinis - Produk farmasi yang
kadaluarsa - Peralatan laboratorium
yang terkontaminasi - Kemasan produk farmasi - Limbah laboratorium - Residu dari proses
insinerasi Perbengkelan - Limbah oli bekas - Pelarut yang mudah
terbakar - Asam - Logam berat
Upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan dari limbah B3
Upaya pengelolaan mulai dari penyimpanan, pengolahan, penimbunan dan pengangkutan limbah B3
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 257
Fotocopy - Tuner bekas
Keterangan : - Sumber : hasil olahan data secara keseluruhan
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 258
C. REKOMENDASI
Berdasarkan kondisi lingkungan dan kecenderungannya dalam Laporan yang
telah disusun, maka ada beberapa aspek yang harus diperhatikan untuk menunjang
kelestarian lingkungan hidup guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di
kabupaten Donggala, maka direkomendasikan sebagai berikut :
1. Aspek Kehutanan dan Lahan
a. Sanksi terhadap perusak hutan harus ditegakkan, sebaliknya pemberian
penghargaan bagi pelestari hutan harus digalakkan.
b. Pemberdayaan masyarakat didalam dan sekitar hutan harus ditingkatkan.
c. Gerakan cinta hutan pada generasi muda harus digalakkan melalui media
maupun institusi pendidikan.
d. Kawasan lindung di Kabupaten Donggala banyak yang mengalami alih fungsi
sehingga diperlukan pengembalian fungsi tersebut
2. Aspek Kehati
a. Sanksi terhadap upaya perburuan liar/pengrusakan flora dan fauna yang
dilindungi, dan pemberian penghargaan bagi pemerhati lingkungan harus
digalakkan.
b. Upaya penetapan daerah konservasi bagi flora dan fauna khas Sulawesi,
guna mencegah dari kepunahan.
3. Aspek Sumber Daya Air
a. Upaya penyelamatan hutan sebagai wilayah tangkapan air dan kunci dari
kelestarian sumberdaya air untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat.
b. Peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya konservasi air dan
pemberian insentif dan disentif kepada masyarakat pengguna air (jasa
lingkungan).
c. Reboisasi disepanjang aliran sungai harus ditingkatkan.
d. Mencegah pencemaran yang sedang berlangsung dari aktivitas
pembangunan.
4. Aspek Udara
a. Pengendalian dan pencemaran udara dari emisi gas CO2 dan gas metan CH4
yang berdampak pada lingkungan.
5. Aspek Pesisir dan Laut
a. Kegiatan pembinaan pemberdayaan nelayan dan penyuluhan tentang dampak
negartif dari perusakan terumbu karang dan pengeboman ikan.
b. Perlunya ketegasan dalam penerapan hokum.
c. Upaya rehabilitasi hutan mangrove guna mencegah abrasi.
d. Upaya pemulihan terumbu karang guna memaksimalkan potensi perikanan.
6. Aspek Bencana Alam
a. Kajian mendalam terhadap gempa tektonik dan daerah rawan bencana
b. Penyusunan pola mitigasi bencana dan sosialisasinya kepada masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 259
c. Pengendalian terhadap pembukaan hutan dan lahan
d. Rehabilitasi fungsi ekosistem melalui gerakan reboisasi
7. Aspek Kependudukan
a. Perlunya optimalisasi dalam pelaksanaan Program Keluarga Berencana
dalam menekan laju pertumbuhan penduduk.
b. Distribusi penduduk secara merata guna mengantisipasi munculnya masalah-
masalah sosial kemasyarakatan.
c. Tingginya jumlah penduduk usia muda yang tidak sekolah, harus mendapat
perhatian khusus melalui pelatihan keterampilan (life skill), agar tidak menjadi
beban dan menimbulkan persoalan kemasyarakatan.
d. Penambahan fasilitas sarana pendidikan guna mengantisipasi jumlah
penduduk usia muda yang harus sekolah.
e. upaya komprehensif untuk peningkatan kualitas SDM melalui penyediaan
pendidikan, lapangan kerja yang memadai dan jaminan kehidupan yang lebih
baik untuk mewujudkan kesejahteraan penduduk
8. Aspek Permukiman
a. Perlunya pembinaan terhadap masyarakat yang bermukim didaerah
bantaran/sempadan sungai terhadap penataan wilayahnya supaya tidak
terkesan kumuh.
b. Upaya sosialisasi dan pembinaan terhadap rumah sehat terhadap penduduk.
9. Aspek Kesehatan
a. Penyediaan sarana kesehatan dasar secara merata disetiap Kecamatan.
b. Intensitas pembinaan dan penyuluhan kesehatan lingkungan serta
pemantauan gizi masyarakat.
c. Cakupan pelayanan Askeskin/Jamkesmas
d. Penyediaan fasilitas IPAL dan Incenerator untuk sarana kesehatan
10. Aspek Pertanian
a. Pembukaan lahan atau konversi lahan untuk pertanian harus
memepertimbangkan ekosistem yang ada.
b. Penggunaan bahan kimia (insektisida, pestisida dan herbisida) perlu
pengawasan intensif guna mencegah polusi lingkungan yang membahayakan
mahluk hidup sekitar.
c. Upaya pemasaran hasil pertanian, utamanya holtikultura khas atau unggulan
perlu ditingkatkan.
11. Aspek Industri
a. Inventarisasi terhadap jenis usaha/kegiatan/industri yang berpotensi
menghasilkan limbah.
12. Aspek Pertambangan
a. Pemberian izin lokasi sesuai peruntukannya, aman dari bahaya yang
mengancam masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 260
b. Lokasi yang digunakan diluar kawasan hutan lindung.
c. Teknik penambangan sebaiknya memperhatikan kaidah-kaidah konservasi.
13. Aspek Energi
a. Perlunya upaya energi terbaru guna meminimalisir sumber daya yang ada.
14. Aspek Transportasi
a. Perlunya optimalisasi dan peningkatan sarana transportasi yang ada guna
menunjang roda ekonomi masyarakat.
b. pengembangan berbagai infrastruktur wilayah terutama pengembangan jalan
arteri dan kolektor, pelabuhan guna pendukung industri
15. Aspek Pariwisata
a. Upaya pengenalan obyek wisata di Kabupaten Donggala perlu ditingkatkan.
b. Pengembangan pariwisata perlu ditumbuhkembangkan karena Kabupaten
Donggala memiliki potensi wisata yang besar.
c. Sarana dan prasarana penunjang pariwisata perlu ditingkatkan terutama
infrastruktur jalan.
d. Pariwisata di Kabupaten Donggala sangat banyak dan beragam, untuk itu
diperlukan prioritas pengembangannya sehingga mampu menarik wisatawan
dan bersaing dalam skala nasional
16. Aspek Limbah
a. Meningkatkan profesionalisme pengawas dalam melakukan pengawasan
terhadap pencemaran dari limbah industri.
Sebagai tindak lanjut dari penyusunan Laporn Status Lingkungan Hidup
Daerah Kabupaten Donggala ini diperlukan beberapa tindakan antara lain adalah :
1. Sosialisasi tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan
segenap implikasinya dalam menunjang Pembangunan Yang Berwawasan
Lingkungan;
2. Penyusunan dan sinkronisasi program dan kegiatan pembangunan berlandaskan
upaya pengendalian dan pelestarian lingkungan;
3. Pengembangan infrastruktur pada kawasan yang perlu dipacu
perkembangannya;
4. Pengendalian yang lebih ketat terhadap berbagai kemungkinan degradasi
lingkungan
5. Penyusunan berbagai regulasi dengan memperhatikan kaidah lingkungan
top related