pemeriksaan fisik ortopedik (lengkap)

Post on 09-Aug-2015

154 Views

Category:

Documents

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Bahu : Look

- Kulit: sikatriks – periksa axilla utk sinus- Jar penyangga:

Distrofi M.deltoideus – Kelainan N.axillaris. Distrofi M. supraspinatus, Infraspinatus –

Ruptur rotator cuff.- Tulang:

Lekukan pd ujung distal clavikula – Acromioclavicular subluxation. Benjolan besar di bahu anterior – Dislokasi anterior kaput humerus.

Bahu : Look

- Kulit: sikatriks – periksa axilla utk sinus- Jar penyangga:

Distrofi M.deltoideus – Kelainan N.axillaris. Distrofi M. supraspinatus, Infraspinatus –

Ruptur rotator cuff.- Tulang:

Lekukan pd ujung distal clavikula – Acromioclavicular subluxation. Benjolan besar di bahu anterior – Dislokasi anterior kaput humerus.

Bahu: FeelEpaulette sign:

- Pasien menunjukan nyeri di semua daerah bahu = biasanya nyeri alih dari daerah leher.- Pasien bisa melokalisasikan nyeri = patologi dari bahu itu sendiri.

Kulit: Sensation test pada kulit. Jar penyangga:

- Nyeri pd M.trapezius = nyeri alih dari leher.- Nyeri di pinggir bawah acrimion = kelainan di Rotator cuff.

Tulang :- Palpasi utk mencari nyeri tekan di sepanjang os clavicula terutama di Art. sternoclavicularis dan Art. acromioclavicularis

Bahu: MoveAktif:

- Minta pasien meletakkan kedua-dua tangannya di belakang kepala dan di punggung.

Pasif:- Eksternal rotasi:

krepitus = Glenohumeral arthirtis Nyeri & kaku = Frozen shoulder.Stabilitas:

- Thumb-down test- Apprehension sign- Sulcus test

Siku: Look

Kulit: lihat sikatriks dan kemerahan terutama disekitar olecranon.

Jar penyangga: - Edema- Distrofi = Kerusakan N.ulnaris

Tulang:- ‘carrying angle’

Siku: FeelKulit:

- Terasa panas = inflamasi- sensasi kulit = N.ulnaris (1/3 medial). N.medianus (2/3 lateral).

Jar Penyangga:- Raba N.ulnaris di antara olecranon dan epicondylus medialis. Jika nyeri = mungkin inflamasi n.ulnaris.

Tulang:- Nyeri di epicondylus lateralis= Tennis elbow

Siku: Move

Aktif: - Fleksi dan Ekstensi- Pronasi dan Supinasi.

Pasif:- Ulang pergerakan di atas sambil menekan di kedua-dua epikondylus. Lihat ada nyeri atau tidak.

Stabilitas:- Semasa ekstensi (stressing collateral ligaments)

LOOK – KULIT Inspeksi apakah ada parut, terutama pada

bagian palmar pergelangan tangan.(CTS)

LOOK – JARINGAN PENYAMBUNGInspeksi apakah ada bengkak pada bagian dorsal

pergelangan tangan atau bagian proc. styloideus os radius.(Tenosinovitis de Quervain)

Inspeksi apakah ada atrofi otot tenar / hipotenar.Kedua tangan diletakkan sebelah-menyebelah dengan jempol ke atas & jempol dilihat dari atas.

LOOK – TULANGInspeksi apakah ada tonjolan proc. styloideus

os ulnar & deviasi ulnar.(RA)

FEEL - KULITUji apakah ada hilangnya sensoris dengan

membandingkan kedua sisi tangan pada:- permukaan palmar jempol & jari telunjuk (N. medianus)- jari kelingking (N.ulnaris)- permukaan dorsal bagian bawah jempol (N. radialis)

FEEL – JARINGAN PENYAMBUNGRaba pulsasi A. radialis pada permukaan

radial pergelangan tangan.Uji CF pada ujung jari-jari.

Uji Tinel: (CTS)- Tangan pasien diletakkan di atas meja dengan permukaan palmar ke atas.- Ujung jari telunjuk pemeriksa diketok pada bagian tengah pergelangan tangan.- Rasa nyeri menunjukkan penekanan & peradangan N. medianus.

MOVE – AKTIFUji ekstensi:

- Kedua telapak tangan pasien dirapatkan dengan kedua siku diangkat sehingga kedua lengan bawah sejajar antara satu sama lain.- Jika ada kerusakan fungsi ekstensi, maka kedua telapak tangan tidak bertemu dan/atau salah satu lengan bawah cenderung bergerak ke bawah.

Uji fleksi:- Seperti uji ekstensi, tetapi dengan tangan mengarah ke bawah & kedua punggung tangan dirapatkan.

MOVE - PASIFUji deviasi ulnar & radial:

Tangan pasien dipegang pemeriksa dan digerakkan ke arah ulnar atau radial serta membandingkan kedua tangan.

LOOK – KULITInspeksi apakah ada lipatan tegas yang dapat

menarik jari-jari.(Kontraktur Deputyren)

LOOK – JARINGAN PENYAMBUNGInspeksi apakah ada atrofi tenar / hipotenar.Inspeksi apakah ada atrofi antara celah jari

pada punggung tangan.(Kerusakan N. ulnaris / N. spinalis T1)

LOOK – TULANGInspeksi apakah ada:

- benjolan pada sendi DIP bagian dorsal, nodus Herbeden (OA).- benjolan pada sendi PIP bagian dorsal, nodus Bouchard (OA).

- ekstensi pada sendi PIP & fleksi pada sendi DIP, deformitas swan neck (RA).- fleksi pada sendi PIP & ekstensi pada sendi DIP, deformitas boutonnière (RA).- subluksasi sendi-sendi MCP & deviasi ulnar pada jari-jari (RA)

FEEL – KULITRaba apakah ada hilangnya sensoris pada

ujung jari-jari.(Kerusakan N. medianus, N. ulnaris /N. radialis)

FEEL – JARINGAN PENYAMBUNGUji CF pada ujung jari-jari.Palpasi apakah ada atrofi m. interosseus

dorsalis I pada sisi radial os metacarpal I.(Kerusakan N. ulnaris / N. spinalis T1)

FEEL - TULANGPalpasi apakah ada bengkak / nyeri pada

sendi-sendi MCP, PIP / DIP.

MOVE – AKTIF Uji genggaman tangan dari ekstensi total ke

fleksi total.Uji fleksi sendi MCP secara tersendiri ketika

sendi-sendi PIP & DIP dalam ekstensi.(Fungsi otot-otot intrinsik)

Uji abduksi jari-jari.(Fungsi otot-otot intrinsik)

MOVE – PASIF,STABILITAS & RESISTENSI

Uji tendon superfisial:- Semua jari digenggam sedangkan jari yang diperiksa dalam ekstensi penuh.- Jika jari tersebut masih dapat difleksi, maka tendon superfisial padanya masih aktif.

Uji tendon profunda:- Jari yang diperiksa dipegang pada falank media.- Jika falank distal jari tersebut masih dapat difleksi, maka tendon profunda padanya masih aktif.

Sendi panggulMerupakan sendi peluru (“ball & socket joint”)

Ruang lingkup sendi yang dicatat adalah:Fleksi dan ekstensiAbduksi dan adduksiRotasi interna dan rotasi eksternaUntuk melaksanakan pemeriksaan, maka pelvis

harus difiksasi, karena kalau tidak difiksasi, maka gerakan tersebut diatas tidak tercatat dengan baik, karena ada gerakan dari tulang belakang terhadap pelvis.

Hal ini jelas kalau kita ingin mengetahui adakah gangguan gerak karena adanya fixed deformity misalnya dengan cara pemeriksaan Thomas ( Thomas test).

Sendi lutut

Walaupun lutut merupakan sendi engsel, pada dasarnya juga terdapat gerakan rotasi yang disebut Screw home movement. Pencatatan gerak hanya terhadap fleksi ekstensi.

Pergelangan kaki/kaki

Untuk memeriksa pergerakan ini perlu dilakuakn fiksasi dan gerakan bagian lain kaki dengan memegang tumit dan dilakuakn fleksi (plantar flexi) dan ekstensi (dorsa flexi).

Abduksi dan adduksi merupakan sebagian dari gerakan subtalar ( Tala calcaneal)

Inervasi dan eversi merupakan gerakan serperti supinasi dan pronasi dan merupakan gerakan dari kaki/ tarsalia, sedangkan jari-jari kaki seperti juga gerakan jari tangan (MCP,PIP,DIP)

Tulang Belakang

Bagian yang cukup mobile adalah daerah leher dan pinggang. Pencatatan rotasi mungkin masih mudah dicatat dengan derajat tetapi fleksi ekstensi biasanya selain dengan derajat, dicatat dengan metrik jarak dengan dua titik tertentu. Pertambahan panjang ukuran metrik pada waktu begerak metrik fleksi atau ekstensi dari dua titik yang prominen, atau garis yang menghubungkan kanan dan kiri yang memotong garis tegak pada ketinggian tertentu.

Ukuran panjang dengan lingkaran (diameter) ekstrimitas perlu diukur.

TULANG BELAKANG Bagian yang cukup mobile adalah daerah

leher dan pinggang pencatatan rotasi mungkin masih mudah

dicatat dengan derajat. fleksi ekstensi biasanya selain dengan

derajat, dicatat dengan matrik jarak dari dua titik tertentu. Pertambahan panjang ukuran matrik pada waktu bergerak atau ekstensi dari dua titik yang permanen, atau garis yang menghubungkan kanan dan kiri yang memotong garis tegak pada ketinggian tertentu.

ukuran panjang dengan lingkaran (diameter) ekstrimitas perlu diukur.

Pemeriksaan laboratoriumPemeriksaan penunjang yang penting adalah

“pencitraan” menggunakan sinar rontgen (X-ray)

Olehkarena untuk mendapatkan kedudukan tulang dan gambaran tiga dimensi tulang sulit, oleh karena itu minimal diperlukan dua proyeksi yaitu AP atau AP dan lateral.

Dalam keadaan tertentu diperlukan proyeksi tambahan (khusus) atas indikasi untuk memperlihatkan patologi yang dicari, karena adanya superposisi.

Perminataan X-ray harus dasar indikasi kegunaan pemeriksaan penunjang tersebut dan hasilnya dibaca sesuai dengan permintaan, misalnyaUntuk fraktur baru, indikasi X-ray adalah untuk

melihat jenis dan kedudukan fraktur dan karenanya perlu tampak seluruh bagian tulang (keuda ujung persendian) karena kemungkinan terjadinya fraktur dan dislokasi pada jenis fraktur tertentu seperti: Monteggeia Galeazzi Fraktur segmental femur dengan atau tanpa dislokasi

sendi panggul yang sering meleset diagnosanya karena discrepancy yang terjadi bukan saja oleh frakturnya melainkan juga karena adanya dislokasi.

Kelainan tulang belakang, karena adnya super imposed dari iga dan sendi bahu seperti daerah cervico-thoracal atau pada fraktur astabulum diperlukan proyeksi oblique:

Hal yang perlu dibaca adalah:Bayangan jaringan lunakTipis tebalnya korteks sebagai akibat reaksi

periost atau karena akibat biomekanik (wollff’s law) atau rotasi

Trabukulasi ada tidaknya rare fractionSela sendi serta bentuk arsitektur sendi

Selain foto polos X-ray (plane X-ray) mungkin perlu teknik kusus:TomografiAtau menggunakan kontrak seperti,

Myelografi Arthrografi Fistulografi

Pemeriksaan penunjang lainyaAdalah untuk mengetahui sampai berapa jauh patologi

muskuloskeletal diakibatkan / mengakibatkan gangguan saraf yaitu pemeriksaan: EEG (Elektro Enchepalografi) EMG (Elektro Myografi)

Biofeedback terhadap respons stimulasi walaupun secara klinis kasar dapat dibedakan antara lain UMN (Upper Motor Neuron) LMN (Lower Motor Neuron)

Dan juga dilakukan MMT (Manual Muscule Test) yang membedakan kekuatan otot (0 – 5) dan sensoris / sensibel deficit dengan pemeriksaan neurologi yang baik.

Pemeriksaan darah rutin, untuk mengetahui keadaan umum, infeksi akut / menahun.

Atas indikasi tertentu, diperlukan pemeriksaan: Kimia darah Reaksi imunologi Funsi hati / ginjal

Bahkan kalu perlu pemeriksaan bone marrowPemeriksaan urin rutin (+ Esbach, Bence Jones)Pemeriksaan mikroorganisme kutur dan sensitivity test.

top related