pembangunan desa lahan rawa—gambut. lahan kritis...
Post on 23-Nov-2020
14 Views
Preview:
TRANSCRIPT
POLA ILMIAH POKOK
UN1VERSITAS TANJUNGPURA
PEMBANGUNAN DESA LAHAN RAWA—GAMBUT.
LAHAN KRITIS DAN LAHAN HUTAN TROPIS
1983
Seminar ?ola Ilmiah Pokok UnivcrBitas Tanjungpura
I. Pembawn Paper
II. Moderator
III.Tim Perumus
; Dr. 11. Iladari Nawawi
: T.F. Manurung, SH
: 1, T.F. Manurung, SH
2. Drs. Syamsudin Djahmat
3. H. Irene ^.Muslin, SH
^. Ismet M. Noor, SH
5. Drs. Effendi Aman
6. Ir. Sakoento, M.Sc.
7. Ir. Purnamawati
8. Drs. M. Bakau Darimin
9. Ir. Lucius Henyoto
10. Drs. Pandjang Sugihardjono
11. Drs. Herry Handari
12. Drs. Syahroen Alan
13. Dra. Mursinah Noor
Pescrta Seuinar Pola Ilmiah Pokok Unlversitas
Tanjungr ira.
1. Ny. Irene A Musliir, SH 33. Drs. A. Mais Ismail
2. Isret M. No r, SH. 3^. Drs. Mahyudin Syafai
3. Slaner leir..il, SH 35. Drs. Syahroen Alan
Slar.tl Rahard.io, SH 36, Dra. Hursinah 11. Poor
5- T.F. Manurpnc, SH 37. Dra. Suryati B. Azhari
G. V'ijoso Tji i:roiarjono, SH 38. Dra. Hasriltah Djav/ari
7. Mah.;iud Akil. SH 39. Drs. Mahdi Radjiin
8. Moaae N "nwrcl -KLmuswth. SH '♦O. Drs. Yoscph Thomas
9. Anwar .'..leh. SH. 'tl. Drs. Jawadi Hasid
10. Suhammad iiT'R, SH 42. Drs. Sisifatmad ja
11. Drs. r.ya-iiBuciri Djahmat 43. Drs, Azwar
12. Drs. Effev.di Aman 44, Dra. Pudjiatun "•
15. Drn. Kard.ian.-or.o 45. Dra. Suharti Fattah
I't. Drs, H. Koranl M. Phil 46. Drs. Pasifilcus Aliok
15. Drt. San.-sir 4?. Drs. Dargiri Hardjosuwarno
16. Dra. A^niar Sabagio 48. Drs. Ahmad Fauzi
17. Drs. /...iin Ahmad ^.airin 49. B
18. Drs, .M. Tandawe 50, Ir. Koeswini
19. Drs. Bonar Sire-ar .51. Yakub Arsyad, SH
20. Ir.- "'idayat Arv.._winata 52. Drs. Abubalcar llacis
21. Ir- =r.koenI 53- Ir. Sjuky A.S.
22. Dra-.P.T. ' i rait 54. Ir. Toja Kambih
23 •< Ir. . r e a 55. Drs. Kardimin Soedarailo
24. Ir. Lucius Heoyoto 56, Effendy Harun, SI!
25. Drs. Bakar 'jarirain 57. Masleh H, Yar.ian, SH
26. Ir. Riyanto
27. Ir. Ala ranc.-. r I-jssil
28. Prof. '"..Ir. c,..', lartoyo
29- Drr-. . a-'.dr.r.ng /'.ufeihard jono
o
* Di j. I'ar y liar war! -
31. Drs. Suhu-rain Zahr •.
32. Drs. Saioanto .
KATA PENGANTAR
Dengan rakhmat Tuhan Y.H.K, menjelang usia 25 tahun Universitas
Tanjungpura telah berhasil menyusun dan menetapkan Pola Ilmiah Po-
kok. Tenggang waktu yang Jiolatif cukup lama itu telah dipergunakan
untuk mempersiapkan kondisi Universitas Tanjungpura yang siap dan
mantap dalam tnemilih Orientasi Ilmiah yang dijabarkan dalara Pola
Ilmiah Pokok yang akan dipilih . Berbagai pengalaman selama teng-
gang waktu tersebut telah mengantarkan Universitas Tanjungpura un-
tuk memilih topik : "Pembangunan Desa Lahan Rawa-Gambut, Lahan
Kritis dan Lahan Hutan Tropis" yang akan nenjiwai program pengem -
bangannya. sebagai Lembaga Ilmiah, Lembaga Pendidik dan Lembaga So-
sial. Pemilihan topik tersebut tidak akan sekedar menycntuh pengem
bangan (Low) murni dan llmu Terpadu di bidang eksakta khususnya
Pertanian. Akan tetapi meliput juga bidang scsial budaya (termasuk
pendidikan), politik, ekonomi dan hukum.
Dengan ditetapkannya Pola Ilmiah Pokok tersebut, diharapkan Univer
sitas Tanjungpura tidak saja berperanan sebagai pusat pengembangan
ilrau secara teoritis, tetapi juga akan berperanan dalam pengerabang'
an wilayah melalui program pengembangan dengan mendayagunakan ilmu
terapan teknologi tepat guna bagi lingkungan sekitarnya,
Sehubungan dengan itu dihax-apkan semua pihak di lingkungan Univer-
sitas Tanjungpura, terutama tenaga dosen dan tenaga peneliti, akan
ikut berpartisipasi secara maksimal dalara raempedomani dan mewujud-
kannya.
Dipihak lain selaku Rektor disadari bahwa Pola Ilmiah Pokok ini ,
hanya dapat diselesaikan berkat perhatian dan bantuan berbagai pi-
hak. Untuk itu dalam kesempatan ini, izinkan kami menyampaikan
ucapan terima kasih. Semofja Tuhan Yang Maha Esa akan memberikan
balasan yang setimpal pada jasa-jasa yang tclah diberil^an kepada
Universitaa Tanjungpura tersebut.
Sekian terima kasih.
Pontianak, 12 April 1983.
Rektor,
t. t • d.
DR. H. KADARI NAWAWI
NIP. 130227167
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHBLUAN 1
BAB II LATAR BELAKANG 3
BAB III KONDISI DAERAH DAN DISIPLIN ILMU SEBAGAI SUMRER ANALISA
A. Kondlal Daerah i 7
D. Disiplin Ilmil Sebagai Sumber Analisa (a#.4.a. 11
BAB IV TUJUAN 12
BAB V RUANG LINGKDP DAN PENDEKATAN
A, Panjabaran Menurut Fakultas 13
Tji Penjabaran Seeara Intordisiplinor 1... 15
BAB VI PENGELOLAAN DAN KEGIATAN
A. Pengelolaan 1?
B. Kegiatan 19
BAB VII PENUTUP 22
a 1 -
BAB I
PENDAHULUAN
Bnivcrsitas Tanjungpura sobagai Lembaga Pcnclidikan Tinggl ikut me
mikul tanggung jawab dalam monghimpun, memelihara^cnggali dan mo
ngcmbr.ngkan ilmu pengetahuan, baik secara murni maupun fcrapem dan
tcknologi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. Tanggung ja
wab itu merupakan pcrwujudan dari fungsi Pcrguruan Tinggi rubagai;
1. Lcrabcga Ilmiah yang nenjadi pusat peraellharaan dan pengcrabang-
an toknologi yang sesuai dengan perkembangan dan keraajuan za-
man.
2. Lembaga Pendidikan Tinggi Universiter, yang menjadi wadahmtuk
momproses dan mempersiapkan para ilmm/an/tcknolcgi yg memiliki
kemampuan ponalaran yang tinggi dan kepribi-.difin seutuhnya seba
gai warga negara Indonesia,
3. Lembaga Sosial, yang dalam kedudukannya sebagai bagian dari ma
syarakat atau lingkungan sekitarnya harus berusaha nemanfaatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna bagi kchidupannye,dQ
lam rangka meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup bangsa
Indonesia dengan tetap momelihara keserasian, keseimbangan dan
kelestorian lingkungan hidup sekitarnya,
Perwujudan fungsi tersebut di atas berlandaskan pada falsnfah dan
dasar negara Pancasila sebagaimana termaktub di dalam Pembukaan
UUD 19^5j ycJig secara normatif menjiv/ai setiap usaha pengembangan
Universitas Tnnjungpura. Usaha pengembangan itu dimaksudkan untvik
raewu^udkan Dniversitas Tanjungpura. sebagai masyaralcat ilmiah yang
menjadi bagian tak terpisahkan dengan masyarakat dan Ungkungan so
kitarnya. Untuk itu scjalan dengan Kcbijaksanaan Dasar Pengembang
an Pendidikan Tinggi (KDPPT) tahun 1975 don Kcrnngka Pengembangan
Pendidikan Tinggi Jangka Panjang (KPPTJP) tahun 1978. Uuivorsitaa
Tanjungpura memcrlukan oricntasi ilmiah utama sebagai pedoman da-
lam melaksanakan fungsi-fungsi Pcrguruan Tinggi tersebut di atas,
Dalam kenyatc.annyn Univcrsitas Tanjungpura ying bsrlokasi di dacrah
- 2 -
Khatulistiwa (dilalui rarif, . . , , , .\r» lintanG 0 ), tirtnk dr.pat mclepaskan
diri dari lingkunran hidut. v,r. i • j- ^ u -V -11?, kondismya diporigaruhi dui cLtontu kan oleh letaknya itu. Olou v j. . . . ,
• 111 <arena i|^u orxentaso. ilmiah utc.ma,ti dak pula dapat lain selaiu i,, , . * . . , . , . .
'•'.ruG monyentuh Imgkungan hidup dL wi layah Khatulistiwa yan.-r , ... m rill merupakan ekosistem. .
Di pihak lain Universita?; p . . 1 'Mungpura merupakan Lembaga Pandidik an yang dalam administrar.t ,
:''-riorintahan bcrada di Daorah Tingkat I Propinsi Kalimantan B-u-h r
••Ocngan domikian Universitas Tanjung pura harus ikut torlibat p.,., , . . , .v _L, ... 111 narus bcrusaha melibatkan din cklam program dan kegiatan pemb a „ , . , . ..
'.'Cuian nasional, bail: yang bersifat sektoral maupun yang disol..., , ^ ... , , Jo - . ii/^garakan Pemcrmtah Daerah.Keikutser taan dalam program dan kaf-i.l4.„ , . ,
-• tan pembangunan nasional itu raongha- ruskan Universitas Tanjun-n..^ t . . • n ■ ^
^ melakukan pilihan dan raenetapkan peranannya sejalan dengan K-,.. . . , , . ,M'Pontingan daerah dan kepentingan na- sional dalam setiap program ,ir.„ i • i. , . ,
'Inn kc-giatannya berdasarkan onenta si ilmiah utamn yang meni.a.H „ j , . . 0 J ui:i- pcdoman pengembangannya sebagai lera baga ilmiah, lembaga pandl.H.,,^ dan lembciEI1 SOEial.
Orientasi Ilmiah Utama sob.,.,,,. „ . „ ^ ••gm Pedoman Umum seperti dLsebutkan di ataa selanjutnya diramusk,,., ,n„„jadi ^ ILMI,H ^ ^
mewarnai kegiatan akademlk1 ponelitian dan pengabdian pada masya
rakat dalam program yang l8tlk dan terpt,du.
- 3 -
BAB II
LAT/vR BELAKANG
Daerah Tingkat I Propinsi Kalimantan Dnrat sebagai bagian dai'i Ne-
gara Kesatuan Republik Indonesia, momiliki kondisi yang berbeda de
ngan dacrah-dacrah lainnya. Salah satu falctor yang menyebabkan per
bedaan itu adalah karena Kalimantan Barat merupakan dacrah Khntu -
listiwa yang cukuiJ luas, dibandingkan dongan dacrah-daerah lainnya
di Indonesia. Letak da.e'rah scpcrti discbutkan di atas ternyata ber
pengaruh pada kondisi alamnya sebagai lingkungan hidup. Pada gilir
annya kondisi clam itu berpengaruh pula sedara timbal balik torha-
dap manusia yang menjadi penduduk di daerch tersebut, sehingga men
jadi suatu ekosistem yang mewarnai kehidupan dari masa ke masa.
Dilihat dari sudut geografis sebagai propinsi yang cukup luas, ter
nyata sebagian tcrbesar wilayah Kalimantan Barat masih diliputi hu
tan tropis yang cukup lebat. Di wilayah yang luas itu mengalir ba-
nyak sungai, baik besar raaupun kecil dengan lahan rawa/gambut c£ se
kitarnya. Disamping itu terdapat juga lahan rawa/gambut yang cukup
luas di sepanjang dacrah pantai yang membentang dari Utara ke Se-
latan, di bagian Barat Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Barat.
Agak jauh dari pcsisir pantai dan sungai, terdapat juga lahan ke-
ring yang berbukit-bukit dan bahkan bdrupa gunung. Di wilayah ter
sebut terutama yang termasuk daerah pedalaman, masih terdapat ke -
biasaan berupa perladangan berpindah-pindah yang membudaya di ka
langan penduduk dalam usaha memenuhi kobutuhan hidupnya. Perladang
an yang tidak memperhatikan segi pciigawetan tanah tersebut,setelah
ditinggalkan cendcrung bcrubah menjadi lahan kritis yang kesuburan
nya makin.lama semakin berkurang, Kebiasaon penduduk seperti itu me
ngakibatkan dari tahun ke tahun semakin luas areal lahan kritis yg
terdapat di Dacrah Kalimantan Barat. Cara hidup yang kurang mengun
tungkan itu merusak ekosistem dalam kehidupan berupa saling keter-
gantungan antara manusia dengan lingkungan hidup di sekitarnya ka
rcna lahan tersebut berkurang fungsinya bagi kehidupan manusia.
Dari uraian di atas jelas pula bahwa umumnya penduduk di daerah pe
daloman masih hidup secora tradisional yang mcrupakan kebudayaan
asli dan belnm banyak disentuh raodernisasi. Di daorah pedalanan yg
cukup luas itu sebagian besar v/ilayahnya diliputi hutan tropis yang
cukup lebat dan dialiri oleh banyak sungai, yang besar dan yang ke
cil. Dalam kondisi alam seperfci itu disamping perladangan herpindah
pindah, ternyata pula bahwa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari
hari penduduknya sangat tergantung pada alam berupa hasil-hasil hu
tan, sungai dan danau. Untuk keperluan tersebut, sebagainiana dise-
butkcm di atas ternyata cara dan alat yang dipergunokan nasih ber
sifat tradisional.
Selanjutnya apabila masalah kependudulcan tersebut dihubungkan de*-
ngan masalah pemukiman, di daerah pedalaman tanpak kenyataan bahwa
jumlah penduduk sangat tipis, sedangkan dcerahnya cukup luas. Oleh
karena itu sebagai tempat pemukiman penduduk, terbentuklah dosa-de
sa kecil yang terpencil yang didiami hanya oleh beberapa Kcpala Ke
luarga, Kenyataan lain mcnunjukkan bahwa hutan tropis yang cukup
lebat mengakibatkan hubungan antara desa-dosa kecil itu menjadi sa
ngat sulit. Sarana transportasi dalam kondisi alam seperti itu se-
bagian besar tergantvmg pada sungai.
Universitas Tanjungpura yang terletak di daerah yang kondisi alam
dan kepondudukan seperti tersebut di atasj ikut memikul fenggung ja
wab atas perkembangan dan keraajuannya sekarang dan dimasa nendatan^
Tanggung jawab itu menyangkut koikutsertaannya, baik secara ilmiah
maupun secara praktis dalam merencanakon dan melaksanakan program
pembangunan desa secara terpadu, melalui program pembangunan nasio
nal dan daerah, dalam usaha mercncanakan dan melaksanakan pembangun
an ynng bcrdaya dan berhasil ^una bagi kehidupan pcndudxiknya mela-
lui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta]ingkungan hi
dup yang tepat guna,
Keikutsertaan itu tidak sokedar menyangkut pembangunan desa secara
fisik, akan tetapi juga menyangkut aspek-aspek yang lebih luas yak
_ni yang berkenaan dengan sosial budayn, politik dan ideologis.
- 5 -
/.spek yang disebut terakhir tcrutama merup-Jcon bagian dari usaha
pembangunan desa di dacrah perbatasan antara Kalimantaja Barat se-
bagai Wilayah Negara Keaatuan Republik Indonesia dengan Negara Ha
laysia Tiraur. Di perbatasan yang panjangnyo. sekitar 1200 KM dan
membentang dari Timur ke Barat di scbelah Dtara Kalimantan Barat,
terdapat banyak desa-desa kecil yang ponduduknya pada umumnya ber
orientasi kepada kondisi negara tetangga di sebolah Dtara.
Dari uraian di atas jelas bahwa pembangunan desa di daerah Kali-
mantan Barat yang terdiri dari desa pantai, desa pedalaman dan de
sa perbatasan memerlukan keterlibatan Universitas Tanjungpurn me-
lalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna sesu
ai dengan kondisi desa-desa tersebut, Heterogenitas desa, masyara
kat, sosial budaya menyebabkan perbedaan-perbedaan horizontal mau
pun vertikal akan seraakin tajam. Oleh karena itu ketahanan vdla-
yah periu mendapat perhatian, antara lain dengan raemantapkan pe-
nentuan pembangunan daerah yang sekaligus merupakan ketahanan wi
layah. Usaha pembEin^unan desa itu pada dasarnya merupakan bagian
dari pembangunan nasional sebagaimana digariskan di dalara GBHH bah
wa pembangunan dilaksanakan adnlah untuk raewujudkan cita-cita ke-
merdekaan Bangsa .dan Negara Indonesia, dalam bentuk meningkatkan
kesejahteraan dan taraf hidup rakyat demi tercapainya masyarakat
adil dan makmur. Pembangunan nasional yang dilaksanakan di daerah
dengan berpedoman pula pada Pola Pembangunan Daerah hanya ckon men
capai hasil yang memuaskan, bilamana pelaksanaannya tersedia mcn-
dayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna sesuai de-
ngan perkembangon dan kemajuon zaman. Sehubungan dengan itu wajar
lah kiranya jika Universitas Tanjungpura sebagai satu-satunya Uni
versitas Negcri di Daerah Kalimantan Barat, diikutsertakan atau di
perankan secara optimal.
Peranan itu dapat diwujudkan melalvii pengembangan ilmu pengetahu-
an dan teknologi baik secara murni raaupun terapan sesuai (fcngan ke
butuhan pembangunan dosa yang rcalistik dalam bentuk upaya po-
ningkatan produksi pang.m dan perhubungan, tanpancrusak kelestari
an alam neld.tar dalam saling katersr.ntimgannya dengan manusia se-
bagai suatu ekosistem, Pembangunan desa yang terpadudin realistik
itu menyentuh pula pembangunan aspok sosial budaya, politis dan
ideologis dalam kehidupan penduduk sebagai bangsa Indonesia.
Dari uraian di atas jelas bahv;a orientasi pengembangan iltnu penge
tahuan clan teknoiogi serta lingkungan hidup separti itu imngandung
segi normatif, karena berkaitan dengan kepentingan hidup manusia,
baik sebagai makhluk individual dan sosial maupun makhluk budaya
yang merailiki hubungan timbal balik dengan lingkungan di sekitar-
nya. Di pihak lain terkandung pula segi prr.ktis karena nenyontuh
kehidupan nyata bagi kehidupan manusia dan lingkungan di wilayah
yang kondisi r.lamnya diwarnai oleh letaknya di daerah Khatulisti-
wa.
Fokus pengembangan ilmu pengetahuan dan teknoiogi serta lingkung-
an hidup pedescan tersebut di atas, membukc. kemungkinan yang luas
bagi Universitas Tanjungpura untuk raelaksana.kan Tri Dharma Pergu-
ruan Tinggi, dalam fungsi sebagai lembaga ilmiah, lembaga pendidik
an dan lembaga sosial. Pada gilirannya berarti pengembangan Uni-
versitas Tanjungpura agar menjadi pusat wahana pengembangan v;ila
yah y-Jig dilandc.si pemikiran, penclaran dan penelitian ilmiah dean
menjadi jelas dan terarah.
BAB III
KONDISI DAERAH
DAN DISIPLIN ILMU SEBAG.'J SUMBER ANALISA
Dalam menetapkan Pola Ilmiah Pokok Universitas Tanjun^pura, diper
lukan usaha mGngidontifikasikan indikator-indikator yang akan nem
berikan ^ambaran tentang kondisi Daerah Tin^kat I Propinsi Kali-
mantan Barat., sebagai faktor yanr^ racndukunrrnya. Selanjutnya perlu
pula dipelajari relevansi antara kondisi daerah itu dengan disi-
plin ilmu sebagai sumber analisa yang dipelajari dan dikembangkan
di lingkungan Universitas Tanjungpura, agar semua program rcalisa
sinya dapat diwujudkan secara berkesinambungaji.
A, Kondisi Daerah
Penetapan. Pola Ilmiah Pokok di lingkungan Universitas Tanjung-
pura didasarkan pada indikator-indiks.tor makro yang raenggarabar
kan kondisi umum Daerah Tingkat I Propinsi Kalimantan Barat.
1» Kondisi umum
a» Kalimantan Barat adalah wilayah yang dilalui garis Lin-
tang 0°, dengan batas 206' Idntang Utara dan p0?1 lintang
Selatan serta diantara lOS^O1 dan II^S' Bujur Tiraur.
Luas daerah itu meliputi + 1^6,760 KM2 yang terdiri dari
luas tanah 110.000 KM2, luas perairan termasuk laut +
66.760 KM2 dan dengan daerah pantai yang mcmbentang dari
Utara ke Selatan di sebelah Barat sepanjang 1.163,3 KR
b, Kalimantan Barat sobagni wilayah Khatulistiwa, sobagian
besar daratannya diliputi hutan tropis yang cukup lebat.
c. Daerah Kalimantan Barat yang cukup luas itu ternyata pen
duduknya sangat tipis yang pada tahun 1931 tercatat seba
nyak 2,555-^62 jiwa, terdiri dari 1,299.629 jiwa laki-la
ki dan 1.255.81f3 jiwa pcrempuan, Sebagian dari penduduk
itu berterapat tinggal pada desa-desa kecil yang terpencil
dan terpencar di daerah pedalaman dan perbatasan dengan
- 8 -
kepp.datan pcnduduk 0 s/d 14 jiv/a perkilo meter persegi.
d. Transportasi antar desa-desa torsebut masih sangat sulit din
pada umumnya tergantung pada allran sungai yang banyak ter-
dapat di Daerah Kalimantan Barat.
e» Penduduk di desa-desa yang terpencil itu nasih hidup secara
tradisional dengan kebudayaan asli yang belum"banyak dipeng
aruhi kebudayaan modern,
f. Sumber kehidupan sangat tergantung pada alam, terutama de-
ngau memanfaatkan basil hutan dan potensi alamiah yang tor
dapat pada sungai-sungai dan danau-danau tadah hujan.Daerah
Kalimantan Barat termasuk daerah yr.ng memiliki curah hujan
yang cukup tinggi yang bergcrak antera 2.644 mm s/d 3.393
mm dengan 170 hari s/d 266 hari hujan sotahun.
g. Di daerah pedalaman dan perbatasan disaraping sumber kehidup
an yang tergantung pada alam, usaha memenuhi kebutuhan hi-
dup dilakukan juga melalui pertanian dan bentuk perladangan
berpindah-pindkh. Cara berladang yang tidak nemperhatikan se
gi pengawetan tanah itu, ternyata dari tahun ke tahun cende
rung memperluas areal lahan kritid*
h. Disamping lahan kcring termasuk juga lahan kritis, ternyata
terdapat pula lahan dengan topografi yang datar atau cekung
terutama di daerah pantai dan sepanjang sungai-sungai, yang
karena curah hujan yang tinggi mengakibatkan terjadinya la-
han rawa/gambut yang arealnya cukup luas di daerah Kaliman-
tan Barat.
i. Dilain pihak dari hasil penelitian-penolitian di daerah Ka
limantan Barat raempunyai cadangan ekonomi yang besar yg ter
kandung dalam bumi Kalimantan Barat yang dapat menempatkan
sumber penghasilan dan pengembangan daerah Kalimantan Barat
berupa mineral seperti emas, bouxit, dan bahkan uranium.
J. Kalimcintan Barat scbagai suatu wilayah pemerihtah tingkat
- 9 -
propinsi dan sebagal daorah otonom yang cukup luas, dihuni
olch ponduduk dari bermacatn-macam suku. Setiap suku tdrftta
ma Suku Mclayu dan Suku Daya (pedalaman) dalam kchidupan
ban^sa Indonesia hidup dalam suasana social budaya yang ler
beda satu denran yang lain. Disamping itu masih terdapat
penduduk yang berasal dari keturunan Cina, yang pada umum-
nya scjak Ichir telah bermukin di Daerah Kalimantan Barat,
namun masih tetap hidup dengan sosial budaya leluhurnya.
Penduduk ketvurunaii Cina ini sebagian besar bermukim di ko-
ta-kota, meskipun tidak sedikit diantaranya yang bermukim
di daerah-daerah desa pantai.
k» Disamping kelompok penduduk tersebut di atcs, di Daerah Ka
limantan Barat terdapat pula penduduk yang berasal dari bsr
bagai suku di Indonesiaj yang datang melalui program trans
migrasi yang diselenggarakan pemerintah dan bransmigrasi
spontan, yang dalam kehidupan sehari-hari didasarkan pula
atas sosial budaya suku masing-masing. Akan tctapi dalam
kenyataannya semua unsur penduduk daerah Kalimantan Barat
itu sebagai perwujudan ketunggal ikaan br.ngsa Indonesia,sa
tu dengan yang lain telah saling menyesuaikan diri.
1^ Daerah Kalimantan Barat dalam administrasi pemerintahan me
rupakan suatu Propinsi Daerah Tingkat I adalah wilayah ying
terikat di dalam Negara Kesatuan Bepublik Indonesia. Seba-
gai wilayah Negara Republik Indonesia, propinsi ini me-
nempati posisi sebagai daerah pcrbatasan karena di sebelah
Utaranya merabentang dari Barat kc Timur sepanjang 4- 1.200
KM terdapat v/ilayah yang bcrbatasan langsung dengan Negara
Malaysia Timur. Penduduk di wilayah tersebut karena sulit-
nya tronsportasi ke kota-kota dalam wilayah Negara Repu
blik Indonesia, dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya
berorientasi pada kehidupan penduduk di wilayah Malaysia
Timur, Kecdaan seperti itu tidak saja menimbulkan suasana
yang kurang menguntungkan dari scgi ekonomi, tetapi juga
- 10 -
meniinbulkcn kerawanan. dari sudut sosial btidaya, ideologi
dan polltis,
m. Di pihak lain perbatasem Kalimantan Darat di sebelah Ti-
mur dengan Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Barat din
Kalimantan Timur,. ternyata kondisinya belum memungkinkan
untuk mewujudkan dan membina pembangiman dan pengembang-
an wilayah secara bersama-sama. Kondisi seperti itu meng
rkibatkan portumbuhan, pengembangan dan pombangunan Dae-
rah Tingkat I Propinsi Kalimantan Barat ccnderung bersi-
fat m?.ndirit mcskipun antara ketiga propinsi tersebut mo
miliki kondisi daerah ycng banyak kesamajumya antara yuig
satu dengan yang lain.
2. Kondisi khusus
Kondisi umum Daerah Kalimantan Barat seperti tersebut di a-
tas raengharuskan pelaksanaan Pembangunan Nasional yang di-
tuangkan dan dijabarkan ke dalam Pola Pembangunan Daerah,di
titik beratkan pada Pembangunan Desa secara terpadu, Pening
katan Produksi Pangan dan Perhubungan, Untuk keperluan itu
oleh Pemcrintah Daerah Tingkat I Propinsi. Kalimantan Barat,
telah pernah dilancarkan pula operasi Pembangunan DaerahIfer
batasan, yang keraudian disusul dengan operasi Pembangunan
Subur Sejahtera (SUTERA) A dan B sobagai upaya Pembangunan
Desa secara terpadu seperti disebutkan di atas.
Ditinjau dari sudut kehidupan sebagai ekosistem gunanewujud
kan keserasian dan keseimbangan kehidupan manusia dengan
lingkungan sekitarnya, pembangunan yang akan membawa ferubah
an di desa, baik secara fisik maupun yang menyentuh aspek
nspek sosial budaya, politis dan ideologis, raaka tidakdipat
dibantah perlunya upaya pengembangan Ilmu Pengctahuan dan
Teknologi serta Lingkungan Hidup yang tepat guna.
- 11 ~
B • Dis1-plin Hmu Sebn^ai Sumbcr Analisa
Bertolak darl kondisi lin^kungan hidup di dacrah Kalimantan Ba
rat, berarti Universitas Tanjunrjpura ikut memikul tenggung ja-
wab dalam usaha rncnghirapim/mernelihara, raonggali dan mengembang
kan Ilmu Pcngotahuan dan Teknologi yang mc-nycntuh kcpontingan
hidup nanusia scjalan dengan kcpentingan dr.iirah dan kcponting-
an nr.sional. Untuk itu dalam oriontasi ilniah utama d. lingkung
an Universitas Tanjungpura, akan diporgunakan borbagai dlsiplin
ilmu sebagai sumber analisa, baik secara tcrpisah maupun dalam
bentxik inter disipliner.
Disiplin ilmu sobagai sumbor aJialisa itu pada tahapan per tarn a
akan terdiri dari :
1. Ilmu Hukum
2. Ilmu Ekonomi
J. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
'f, Ilmu Pertanian
5. Ilmu Teknik
6, Ilmu Pendidikan
Pada gilirannya kelak di komudian hari tidak mustahil disiplin
ilmu sebagai sumber analisa itu akan bortambah, sesuai dengan
perkembangan dan kemajuan Universitas Tanjungpura sebagai lem-
baga pendidikan tingkat tinggi.
- 12 ~
BAB IV
T U J B A N
Oricntasi keciatan akademik, penelitian dan penrabdian pada masyara
kat pada penpembangan" ilmu pengetahuan dan teknologi lingkungan hi-
dup pedesaan di wilayah Khatulistiwa, mempersiapkan tonaga pembangun
an tingkat Universitaa yang Pancasilais eebngai tenaga professional
yanr ahli di bid.angnya sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja, Tena
ga ahli yang memiliki kemampuan penalaran yang tinggi dalam memeli-
hara dan mengelola lingkung-an hidup untuk kepcntingan kehidupan da-
lam lingkup daerah, nasional dan internasional.
Mewujudkau Universitas Tanjungpura sebagai lembaga pendidikan dan
lerabaga ilmiah pusat studi lingkungan hidup den kepondudukan di dae
rah Khatulistiwa, baik eecara universal maupun dalam batas-batas kc
pentingan daerah dan kepentingan nasional berdasarkan Panfcasila dan
UUD 19^51 pada dasarnya bertujuan untuk :
1. JJenggali dan mengembangkan ilmu pengctahuan secara murni (tcori-
tis) dan terapan (terpakai) serta teknologi tepat guna yang ber
sumber dari lingkungan alam/fisik, flora, fauna dan kehidupan ma
nusia yang berhubungnn dengan aspek sosial budaya, ideologis dan
politis sejalan dengan perkerabnngan dan kemajuan zaman,
2. Menemukan raasalah-masalah lingkungan hidup pedesaan yangbersifat
realistik, diiringi dengan usahn dan upaya mencari pomecahannya
secara obyektif dan ilmiah dengan mendnyagunakan salah satu disi
plin ilmu atau pemecahan inter disipliner agar kehidupan sebagai
ekosistem tetap serasi dan seimbang.
5. Menunjang program dan pelaksancan pembangunan nasional dan dae-
rah, dalam rangka raeningkatkan kesejahtercan dan tnraf hidup rak
yut di pedesaan, baik dnri segi material maupun mental/spiritual
- 15 -
DAB V
BUANG LIHGKUP DAN PENDEKATAN
Pola Ilmiah Pokok sebagai pedoman dalam usaha dan upaya penEembang-
an masyarakat ilmiah di lingkuugan suatu Perguruan Tinggi, dibatasi
oloh tingkat perkembangannya scjalcji dcngan berjalaxmya wnktu, Sa-
hubungan dcngan itu pada tahap pdrmulaan sesuai dcngan disiplin Hmu
murni ynng dikembangkan di lingkungan Universitas Tanjungpura, ber-
arti ruang lingkup Pola Ilmiah Pokok ini terbatas pada 6 (cnam) Fa-
kultas sobagai berikut :
Penjabaran Menurut Fakultas
1. Fakultas Hukum mencakup aspek-aspek yang secara garis besar ter
diri dari ;
a, Menggali dan menghimpxm (inventarieasi) implEmentasi hukum
adat Suku Melayu, Daya dan V/arga Negara Kcturunan Cina se-
bagai sumbcr hukum nasionalo
b. Kesadaran hukum masyarakat dan kepastinn hukm di daerah jd
desaan yang masih hidup secara tradisional, torutama di pe
dalaman dan perbatasan,
c» Iraplementasi hukum interni\sional (hukum cjitar negara) di da
erah perbatasan dan wilayah laut di Daerah Kalimantan Ba-
rat.
2. Fakultas Ekonomi mencakup aspek-uspek yang secara garis besar
nya terdiri dari ;
a. Menggali dan mengembangkan potensi daerah pedesaan lahan
rawa/gambut, lahan kritis dan hutan tropis sebagai komodi-
ti ynng bernilni ekonomis untuk meningkatkan kesejahtoraan
dan tnrnf hidup rakyat dalam rangka menxonjang pertumbuhan
ekonomi nasional,
b, Meningkatkan kemampuan perekonomian rakyat pedesaan mela-
lui peningkatan dayn scrap terhadap kemajuan ilmu pengota-
huan dan teknologi di bidong perekonomian, dalam mengelola
- -
sumber alam sebafrai lin^kun^an hidup di pedesaan dongan te
tup memelihara kelestariuu alum sekitar.
c. Implementasi berbagai kctentuan hukum dalam bidang pereko-
nomian nasional dan internasional dalcra hubungan dengan pe
ningkatan kosadaran tentang hnk dan kewajiban warga ncgara
dr.lam pembangunan bangsa dan negara.
Fakultaa Pertanian mencakup aspck-aspek yo-ng secara gnris be-
sarnya terdiri dari :
a. Pengembangan pertanian (intensifikasi dan ekstensifikasi)
untuk meningkatkan prodidtsi tanaman semusim dan tanaman ta
hunan di daerah rawa-gambut dan lahan kering termaauk lihan
kritis.
b. Peningkatan dan pemanfaatan hasil hutan secara makaimal da
lam kaitannya dengan upaya reboisasi, rchabilitasi dan pe-
ngelolaan hutan dengan menperhatikan kelestarian sumber da
ya alam sebagai lingkungan hidup pedesaan,
c. Inventarisasi dan pemeliharaan kelestarian flora yang ber-
sifat khas lahan rawa-gambut, lahan kering, kritis dan hu
tan tropis serta upaya mcngenal sifat-sifnt dan kegunaan -
nya,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik mencakup aspek-aspek yg
secara garis besarnya terdi»i dari ;
a, Ketahonan wilayah dalam aspek sosial budaya, politis dan
ideologis masyarakat di lingkungan desa pantni, pedalaman
dan desa perbatasan serta pemid<iman transmigrasi,
b, Perkembnngan, dinamika, pergeseran dan permasclahan nilai-
niloi dalam kehidupan bermasy.arakat yang bersifat tradisio
nal sesuai dengan perkembangan don kemajuun zaman dan teks
nologi lingkungan hidup di pedesaan.
c, Pembinaan dan pengembangan desa Swadaya, Desa Swakarya dan
Desa Swasembadn/Desa Pancasila berkenaan dengan aspek sosi
al budaya, politis dan ideologis di Daerah Kalimantan Ba-
rat»
5. Fakultas Toknik moncakup aspek-aspek yang sccara garis besar-
nya tcrdiri dari :
a« Konstruksi Bangunan Kayu dan Koiistruksi Jalan Daerah Rawa-
Gambut di Kalimantan Darat.
b» Pemanfaatan Energi Non Minyak dengan mendayagunakan sumber
ounber alara wilayah Khatulistiv;a.
c. Pengembangcn teknologi kimia dan pertambangan yang besar
pGroaoanya dalam pengembangnn daerah.
d. Pengembangan dan poraanfaatan teknologi tepatguna dengan nen
dayagun.akan sumber-sumbcr material lingkungan hidup pedesa
an dalam rangka menunjang upaya peningkatan produksi pingan.
6. Fakultas Keguruan don Ilmu Pendidikan mencakup aspek-aspek yg
secara garia besarnya terdiri dari :
a. Peningkatan mutu pendidikan dalam rangka perabentxikan priba
di seutuhnya sebagai warga nogara Indonesia, di lingkungan
Pendidikan Informal, Formal dan Ron Formal, tcrutaraa di da
erah pedesaan^
b. Pemanfaatan sumber-sumber manusiavn. dan lingkungan hidup pe
desaan untuk mewujudkan pemerataan dan perluasan kesempat-
an belajar, dalam sistem, organisr.si dan proses yang oesud.
dengan perkembangan dan kemajuan ilnm pengetahuan dan tek-
nologi.
c. Menggali dan mengerobangkan disiplin ilmu pokok dan penun-
jang dengan merapergunakan svunber-suraber yang berasal dari
kondisi manusiawi dan sosial budaya br.ngsa Indonesia sendi
ri, tcrutaraa dari lingkungan pedesaan daerah Khatulistiwa,
B. Penjabaran Secara Interdisipliner
Dalam kenyataan hidup yang sesungguhnya tidak sedikit upaya pe-
ngembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memerlukan kerja
sama antar beberapa disiplin ilmu. Untiik itu scpanjang upaya tcr
sobut dapat melibatknn lebih dari satu fakul.tas, maka jangkauan-
nya akan ditempatkan dalam bentuk upaya interdisiplinner.
Polo Ilmiah Pokok dcnpan ruang lingkup seperti tursebut di atnB,rae .
morlukan cara pandGkatan ynng tepat r.gar sctiap ucaha pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi hidup berlangcung secara terarah«
Oleh karena Beluruh upaya terscbut tortuju pada pewujudan kesejah-
teraan hidup marmsia dalam keserasian hubungannya dongan ILngkungan
hidup di sekitarnya, maka pendekatan yang diporgunckan tidak dapat
lain dari pada pendekatah sebngai bcrikut 1
1. Pendekatan kultural berdasarkan falsafah dan dasar nogara Panca
silc dan UUD 19^5. Pendekatan ini bermaksud untuk mendayaguna -
kan secara maksimal usaha dan upaya x^ongembangan ilmu pengetahu
an teknologi bagi sebeBar-besarnya kemanfaatan hidup raanusia ae
bagai makhluk Tuhnn Yang Muha Eaa, rnakhluk sosial, makhluk buda
ya dan anggota suatu bangsn yang raerailiki falsG.fah dan pandang-
an hidup sondiri. Pendekatan tersebut akan menjadi filter dalara
pengembc.ngan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap pengaruh
raoderniso.si, dengan orientasi eepenuhnya pada kepentingan nasio
nal sesuai dengan tuntutan ponbnngunaii bangsa dan negara.
2. Pendekatan manusiavi dongan makeud untuk meningkatkan dan mongem
bangkon jjotensi dan kemampuan manusia secara optimal dalam me -
ngelola lingkungan hidup berdasarkan nilai-nilai yang tetap dean
menempatkan harkatnya sebagai makhluk berperan dalara perkembang
an ilmu pengetahuan dan teknologi yang antara lain menjelma da-
lam vmjud mekanisasi dan komputerisasi sebagai akibat modernisa
si yang raengancam pdranan manusia,
3. Pendekatan ekosistera dengan maksud memelihara dan mevmjudkan
hubungan atau intcraksi timbal balik yang serasi dan saling rring
untungkan antar manusia dongan alam sekitarnya, dalara usaha dan
upaya meningkatkan kesejnhteraan dnn toraf hidup manusia sebagd.
unsur penentu dalam memelihara kelestarian lingkungan hidupnya.
BAB VI
PENGELOLAAN DAN KEGIATAN
Untuk mewujudkan Pola Ilmiah Pokok Universitas Tanjuntjpura secara
berdaya dan berhnsil guna diperlukan pengelolaan yang tepat agar
bermanifestasi di dala.m bentuk kegiatan yang relevan.
A, Pengelolaan
Pengelolaan terhadap ruang lingkup tersebut di atas, baik mela
lui disiplin ilmu tertentu maupun secara inter disipliner di-
arahkan Universitas Tanjungpurao Unttdc itu pengembangan ilrau
pengetahuan dan teknologi lingkungan hidup harus dilakukan da-
lam kebijakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan meraperhitung-
kan skala prioritas berdasarkan perhitungan tenaga prasarana
dan sarana termasuk dana yang ada dan yang dapat diadakan. Ke-
bijakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dimaksud dalam pengelolaan
Pola Ilmiah Pokok Universitas Tanjungpura adalah sebagai beri-
kut ;
Dharma Pendidikan dan Pengajaran
Kvirikulura sebagai pedoman akademik di lingkungan setiap fa-
kultas harus memuat unsur yang menrungkinkan diselenggarakan
nya proses belajar mengajar dengan prinsip CBSA agar setiap
mahasiswa raeraperoleh kesempatan untuk meraperkaya, raenggali
dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya melalui
pengalaman dcm usaha sendiri dengan mendayagunakan secara
maksimal lingkiuigan hidup yang terdapat di sekitarnya seba-
gai sumbor.
2, Dharma Penelitian
Penelitian dalam bentuk teoritis maupun terapan harus dlarah
kan sepenuhuya kepada lingkungan hidup agar raampu menunjang
pcnyusunan program dan polaksanaan pembangunan nasional ymg
dilaksanekan di daerah Tingkat I Propinsi Kalimantan Barat.
Untuk itu penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dapat di
- 18 -
lakukan sebagai latihan untak mcmpersiapkan mereka memasxiki
riel di raasyarakat agar mcnjadi ilrauwan yr.ng mampu mengelo-
la lingkungamxya eeccira ilraiah, obyektif dan berdaya guna,
Sedangkan ilmu pengetahuan dan teknologi lingkungan hidup
yang bermanfaat, baik secara tooritis maupun terapau,
3. Dharma Pengabdian Pada Masyarakat
Interaksi timbal balik antara Universitas Tanjungpura cfengan
masyarakat di Daerah Kalimantan Barat harus diarahkan jjada
pemberian bimbingan agar setisp orang di masyarakat mampu
ikut serta dalara pembangunan di wilayahnya masing-masing,
Bimbingan diberikan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dm
teknologi yang tepat guna sesuni dengan kondisi setempat.
Selonjutnya dari kegiatan tersebut diharapkan Universitas
Tanjungpura akan meraperoleh masukan (input) ycmg memungkin-
kan untuk torus raengembangkan ilmu pengetahuan dan teknolo-
gi lingkungan hidupi baik secara teoritis maupun untuk ke
pentingan pembcingunan sccora praktis.
Pengelolaan Pola Ilmiah Pokok melalui kebijaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi seperti tersebut di atas diselenggarakan dalam
dua bentuk sebagai betikut :
1. Pengelolaan Mandiri yakni yang dilakukan dengan program dan
dana dari Universitas Tanjungpura sendiri.
2, Pengelolaan dalara bentuk kerja sama, yakni yang dilakukan
dengan program dan dana yang dipikul bersama atau sepenuhnya
berasal dari pihak luar Universitas Tanjungpura.
Untuk lebih memperjelas bahwa yang dimaksud pengelolaan mandi-
ri adalah kebijokan Dharma Perguruan Tinggi yang peroncanaan -
nya, pelaksanaan, perabiayaan, tenaga pelaksana, sarana dan eva
luasinya dilakukan sendiri oleh Universitas Tanjungpura.Sedang
kan pengelolaan dalam bentuk kerja sama dapat dibedakan sobaga.
"oerikut :
- 19 -
1. Dniversitas Tanjungpura atau unit pelaksana di lingkuagan
nya diminta merencanakan, melaksaneikan dan mengevaluasi
suatu kegiatan oleh pihak di luar Universitas Tanjungpura
yang memerlukan bantuan dan menbiayainya,
2. Universitas menyusun perencanaan suatu kegiatan yang di-
sampaikan dan dita\^arkan pada pihak luar,yang kemudian me
nyetujuinya, baik dilaksanakan oleh tenaga Universitas
Tanjungpura sepenuhnya maupun bersama-sama dengan pihak
luar tersebut.
5, Rencana dan biaya dari pihak di luar Universitas Tanjung-
pura yang karena bermanfeat bagi pengembangan ilmu penge-
tahuan dan teknologi lingkungan hidup disetujui untuk di
laksanakan oleh Universitas Tanjungpura dengan atau tanpa
bantuan pihak luar tersebut.
B. Kegiatan
Pola Ilmiah Pokok selanjutnya harus diwujudkan dan dijabarkan le
bih lanjut oleh fakultas-fakultas dalam kegiatan-kegiatan seba-
gai berikut ;
a. Para dosen berkewajiban menginventarisir aspek-aspek lingkuig
an hidup dan kependudukan di daerah Kalimantan Barat sebagai
wilayah Khatulistiwa yang berhubungan atau termasuk ruang
lingkup disi'plin ilmu yang diajarkan, Aspek-aspek tersebut
setelah dianalisa secara maksimal dimasukan ke dalam materi
perkuliahan sekurang-kprangnya sebagai contoh yang bersifat
realistik.
b. Pemberian tugas pada mahasiswa dalam suatu perkuliahan agar
diusahakan berkenaan dengan masalah-masalah lingkungan hidup
dan kependudiikan di Daerah Kalimantan Barat, baik untuk di-
analisa, didiskusikan maupun disusun berupa karya tulis ilmi
ah seperti paper/makalah, laporan observasi dan lain-lain,
c. Menghimpun dan raemanfaatkan sebanyak-banyaknya inforraasi dan
data teutang lingkungan hidup dan kependudukan di Daerah Ka-
limantan Bnrat yang borasal dari berbagal instansi/jawatan /
dinas, masyarakat, organisasi aosial budaya dan lain-lain yg
berkenaan den,-ran disiplin ilmu mr.sing-masing.
d. Pemilihan masalah dan perumusan judul untuk menyusun skripsi
agar diarahkan pada nspok-aspek ilmu pengetnhuan dan tcknolo
gi lingkungan hidup di Daerah Kalimantan Bar at, yc.ng dianali
sa rir.ri bidang masing-masing.
e. Masalah untuk diskusi, seminar, dimposium dan kegiatan llninh
yang lain, baik di kalangan mahasiswa mcupun dosen dengan a-
tau tanpa melibatkan pihak luar, agar diangkat dari lingkung
an hidup dan kependudukan di wilayah Khatulistiwa terutama ch
ri lingkungan pedesaan.
f. Ponulisan diktat perkuliahan ap£Lr sebanyak nmngkin menampil-
kan contoh-contoh dan analisa dari lingkungan hidup yang ber
si fat rca.listik di Daerah Kalimantan Barat.
g. Pcnelitian agar diusahakau masnlah-mnsalah lingkungan hidup
dan kependudukan di Daerah Kalimantan Barat, baik yang bersi
fat penelitioji murni maupun penelitian terapan,
h. Kuliah Kerja Wyata (KKN) mahasiswa dan kegiatan Pengabdian
pada Hasyarakat pedesaan agar semalcin mampu mcningkatkan ta-
raf hidupnya dengan memanfaatkan sumber-sumber lingkungan se
kitarnya,
i. Kegiatan kemahasi sv/aan, khususnya di bidang soni musik, scni
suara dan soni tari, agar diarahkan pada upaya pemcliharnan,
menggali dan mengembangkan potensi budaya daerah dalam rnng-
ka mempcrkaya budaya nasional.
Penulisan Thesis/Disertasi bagi dosen Universitas Tanjungpu-
ra yang mengikuti program Pasca Sarjana dan Program Doktor,
dianjurkan memilih masalah yang menyangkut lingkungan hidup
dan kependudukan daerah Khatulistiwa.
- 21 -
Mcrancc.nR dan meraasukkan mata kuliah yanp mcnyangkut lingkung
an hiriup dan kependudukan daerah Khatulistiwa ke dalam kuri-
kultua, yang bilamana mungkin satu mata kuliah untuk setiap
semester deiigan tidak menambah beban kredit semester yang ha
rus disolesaikan,
He.ta kuliah tersebut danat berupn applaid ilmu murni, misal-
nya :
1. Hukum Adat masyarakat Suku Daya (Pedalaman).
2. Komoditi cksport hutan tropis,
3« Pertanian tanah gambut.
h* Pemerintahan desa terasing (terpencil).
5» Konstruksi beton di tanah rawa.
6. Perbandingan Bahasa Melayu dan Dahasa Indonesia.
Kenyusun konsep pembangunan pedesaan untult disumbangkan pada
pemerintah daerah, baik secara menyeluruh maupun bidang-bi-
dang tertentu, Hisalnya pembangunan Ekonomi Perbatasan4 pem-
bangunan Sckolah Kecil, pembangunan Desa Percontohan, peraba
ngunan Pertanian di Tanah Kritis dan lain-lain.
Mengevaluasi basil pembangunan untuk menyusun rencana penyem
purnaan guna disumbangkan pada Pemerintah Daerah Kalimantan
Barat.
Membuat konstruksi jembatan sosuai dengan kondisi sungai dan
tanah di Daerah Kalimantan Barat.
Penulisan tentang lingl:ungnn hidup di wilayah Khatiaistiva,
berupa buku ilmu pengetahuan dan buku pclajaran.
top related