pedomanpengelolaanvegetasi · 2016-12-14 · buku ini berisi petunjuk pengelolaan vegetasi, mulai...
Post on 10-Jan-2020
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-"""""'" __ P.I1'!!"""'I.;;:ji: , !':[:""tIo bill> ,..11{ ~....---
..
TAHL' 2(~L
.. DIlJ.EKTORATPENGELOL'...J!( ~ .UNIVERSITAS GADJAH 1
PEDOMANPENGELOLAANVEGETASIDI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN 2014
~ DIREKTORATPENGELOLAANDANPEMELIHARAANASET''!if> UNIVERSITASGADJAHMADA
SAMBUTAN DIREKTUR PENGELOLAANDAN PEMELIHARAAN ASETUNIVERSITAS GADJAH MADA
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa, karenaatas rahmat dan hidayah-Nya buku Pedoman Pengelolaan Vegetasidi Lingkungan Universitas Gadjah Mada ini akhirnya dapat terbit.Universitas Gadjah Mada dengan konsep Kampus Biru tetap menjadikampus inspirasi pada tataran nasional, rujukan kemajuan bangsa,dan pembangunan berkelanjutan, karena semua ini menjadi bagianpendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Memper-kokoh label yang sudah melekat di masyarakat bahwa UniversitasGadjah Mada adalah Kampus Hijau (Green Campus), yang kemudiandikembangkan menjadi Kampus Biru/Blue Campus atau GreenCampus 2.0 dengan makna yang baru merupakan keharusan.Diinspirasi oleh konsep blue economy (Gunter pauli, 2010), KampusBiru adalah kampus hijau yang juga didukung oleh zero-waste,recycle, resuse, renewable energy, menurunkan gas emisi sertamendorong pengelolaan sumber daya alam secara efisien, sepertiyang sering disampaikan oleh Prof. Pratikno.
Oleh karena itu Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset sa-ngat berbahagia sekali karena berhasil menerbitkan buku ini, denganharapan dapat memberi kontribusi dalam mewujudkan tercapainyagagasan Kampus Biru. Terbitnya buku ini tidak dapat terlepas dariupaya luar biasa dari Tim Penyusun yang dikoordinir oleh Prof. Dr. Ir.Mohammad Na'iem, M.Agr.Sc., Ir. Dwi Tyaningsih Adriyanti, M.P., Dr.Ir. Musyafa, M.Sc., serta dukungan sepenuhnya dari Pokja Vegetasi.Untuk itu kami memberi penghargaan yang sangat tinggi serta ucapanterima kasih sebesar-besarnya kepada beliau-beliau ini.
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GAD/AH MADA
II
Buku ini berisi petunjuk pengelolaan vegetasi, mulai dari pembibitan,penyiapan lahan penanaman, perawatan, sampai dengan pedomanpemangkasan dan penebangan. Juga memuat sebaran jenis vegetasiserta rencana pengembangan peta vegetasi di Kampus Bulaksumur.
Harapan kami buku ini dapat memberi manfaat yang sebesar-besar-nya, sehingga kondisi vegetasi kampus dapat terpantau dan terkeloladengan baik.
Yogyakarta, Oesember 2014
Oirektur Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset,
Ir. Sudarmoko, M.Sc.
II PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
SAMBUTAN KETUA KELOMPOK KERJAPENGELOLAAN VEGETASI KAMPUS UNIVERSITASGADJAH MADA
Seraya memanjatkan puji syukur kehadirat Alloh Tuhan Yang MahaEsa, kehadiran buku yang berjudul "pedoman vegetasi di lingkungankampus UGM" sungguh perlu disambut dengan baik. Buku yangbernuansa pengelolaan Ruang Terbuka Hijau ini hadir pada saat yangtepat karena terbit di tengah kecenderungan berkurangnya luasanRTH di kota Yogyakarta akibat telah dikonversinya ruangan terbukamenjadi bangunan gedung perkantoran, pemukiman maupuninfrastruktur perkotaan lainnya,
Buku pedoman yang memuat berbagai informasi tentang pengelolaanvegetasi kampus UGM yang meliputi sejarah pengelolaannya, artipenting vegetasi yang ada di kampus dan manfaat nya, kebijakanpengembangan ruang terbuka hijau, dasar pertimbangan penataanvegetasi, pola penataan vegetasi dan nilai simbolik yang dikandung-nya, serta kegiatan teknis kelola vegetasi sejak dari pengadaan bibithingga teknik pemeliharaan hingga penebangan tehadap pohondengan pertimbangan khusus ini diharapkan dapat memberi sekedarpencerahan kepada masyarakat kampus akan peran pentingnyavegetasi di lingkungan UGM dan sekaligus akan dapat digunakansebagai buku acuan bagi pihak yang berkepentingan dalam pengelo-laan vegetasi kampus.
Saya menilai buku ini masih jauh dari mamadai dan perlu banyakpenyempurnaan namun dengan terbitnya buku ini hal-hal yang terkaitdengan vegetasi kampus setidaknya akan dapat diketahui olehmasyarakat kampus secara luas. Untuk itu pokja vegetasi mengucap-kan terima kasih kepada tim penyusun buku pedoman ini dan kepadaDirektorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset UGM yang atas
PEDOMANPENGELOLAANVEGETASIDILINGKUNGANUNIVERSITASGADJAHMADAII
terbitnya buku ini, Semoga buku pedoman vegetasi di lingkungankampus UGM ini bernanfaat
Ketua Kelompok Kerja Pengelolaan Vegetasi,
Prof. Dr. Ir. Mohammad Na'iem, M.Agr.Sc.
II PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
PRAKATA
Rencana Strategis Pengembangan Jangka Panjang (RSPJP) UGM
Tahun 2050 pada pembahasan mengenai lingkungan fisik kampus
menyebutkan bahwa kondisi Kampus UGM akan diarahkan pada
konsep Sustainable Campus yang menitik beratkan pada upaya
pengembangan kampus yang sejahtera dalam semangat kesetaraan
yang selaras dengan lingkungan alam, berakar pada tradisi dan
budaya bangsa sehingga dapat menumbuhkan kebijaksanaan yang
dinamis. Dalam rangka menuju Sustainable Campus maka dalam
Rencana Induk Pengembangan Kampus (RIPK) UGM Tahun 2005-
2015 disebutkan bahwa konsep pengembangan tata lansekap vege-
tasi UGM adalah "closed system landscape" pada sebagian besar
ruang terbuka terutama pada bagian tepi luar fakultas ataupun klaster,
sedangkan konsep "Open system" diterapkan di dalam ruang terbukafakultas.
Penerapan konsep di atas, tentu saja dapat bervariasi tergantung
dengan interpretasi yang dikembangkan. Oleh karena itu, diperlukan
arahan pengelolan vegetasi yang spesifik, sehingga setiap unit kerjadapat menjadikannya sebagai acuan dan pedoman dalam pelaksa-
naan pengelolaan tata lansekap di tiap klaster maupun kawasan UGM
secara keseluruhan. Buku ini disusun dengan harapan setiap unit
kerja mampu mengelola tata vegetasinya secara terpadu dan mandiri,
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh DPPA.
Tim Penyusun
PEDOMANPENGELOLAANVEGETASIDILINGKUNGANUNIVERSITASGAD/AHMADAII
II PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI OJ LlNGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
DAFTAR 181
SAMBUTAN DIREKTUR PENGELOLAAN DANPEMELIHARAAN ASET iii
SAMBUTAN KETUA POKJA PENGELOLAAN VEGETAS v
PRAKATA viiiDAFTAR ISI ixiDAFTAR GAMBAR .. xiiDAFTARTABEL xiii
BAB 1 UMUM 1
1.1. Latar Belakang 11.2. Tujuan dan Manfaat Pengelolaan Vegetasi 21.3. Pohon sebagai Bagian dari Vegetasi: Arti Penting
dan Manfaatnya 2
BAB 2 KEBIJAKAN RUANG TATAHIJAU 5
2.1. Rencana Strategis Pengembangan Jangka PanjangUGM Tahun 2050 5
2.2. Konsep Pengembangan Tata Lansekap VegetasiUGM 6
BAB 3 VEGETASI DI LlNGKUNGAN UGM 9
3.1. Dasar Pertimbangan Penataan Vegetasi 93.2. Pola Penataan dan Nilai Simbolik Penanaman
Vegetasi 93.3. Data Vegetasi UGM 153.4. Tantangan Pengelolaan Vegetasi 23
BAB 4 PENGELOLAAN VEGETASI DI LlNGKUNGAN UGM ... 314.1. Persemaian dan Pembibitan 31
4.2. Persiapan Lapangan 324.2.1. Pembuatan Lubang Tanam 33
PEDOMANPENGELOLAANVEGETASIDILlNGKUNGANUNIVERSITASGADJAHMADAII
4.2.2. Pengangkutan dan Distribusi Sibit 354.3. Penanaman 374.4. Pemeliharaan Tanaman 40
4.4.1. Pemeliharaan Tanaman Muda 42
4.4.2. Pemupukan Tanaman 434.4.3. Penyulaman Tanaman 45
4.5. PemangkasanTanaman 464.6. Pengendalian Hama dan Penyakit 50
4.6.1. Cara Pengendalian Hama 514.6.2. Cara Pengendalian Penyakit 52
4.7 Penebangan Tanaman 53
LAMPIRAN 55
. IPEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASIDI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
Konsep Sustainable Campus .................................
Rencana Tata Lansekap Vegetasi UGM ................
Gambar 3. Pengelompokan Area Penghijauan BerdasarkanPola Nusantara .......................................................
Gambar 4.
<3ambar5.
Gambar 6.
Gambar 7.
Gambar 8.
Gambar 9.
Gambar 10.
Pohon Mati ................................
Pohon Berbatang Miring ...............
Pohon Berpenyakit Batang .....................................
Pohon BertajukAsimetris .......................................
Posisi Pohon di Tebing atau Turunan....................
Pohon Berpencekik dan Berliana ...........................
Pohon Berbenalu dan Pemanjat.............................
Gambar 11. Sebaran Pohon Berstatus Darurat di LingkunganUGM ...........................
Gambar 12. Sebaran Pohon Berstatus Waspada di Lingkung-an UGM ............
Gambar 13. Sebaran Pohon Berstatus Siaga di LingkunganUGM ......
5
8
11
19
20
20
21
21
22
22
26
27
28
Gambar 14. Bibit Siap Tanam Setelah Diberi Label SesuaiJenis dan Siap Diangkut Ke Lapangan...................
Gambar 15. Ukuran Lubang Tanam Ideal ukuran 60 X 60 X 60Cm (Gambar Atas) dan Lubang Tanam yang Kecilyang Dapat Menghambat Pertumbuhan (GambarBawah) 35
32
Gambar 16. Polybag Dilepas Sebelum Bibit Ditanam dan Pem-buatan Piringan 38
PEDOMANPENGELOLAANVEGETASIDILINGKUNGANUNIVERSITASGAD/AHMADAII
Sumber : Dokumentasi UGM 38
Gambar 17. Cara Menanam, Memasang Srumbung dan HasilPenanaman 40
Sumber : Dokumentasi UGM ........
Gambar 18. Tanaman yang Mengalami Recovery dari Ceki-
kan (Gambar Atas) dan Tanaman yang TerserangHama dan Penyakit (Gambar Bawah) 43
Sumber: Dokumentasi UGM 43
Gambar 19. Bentuk Piringan Tanaman dan Pemberian Mulsa .. 44
Sumber: Dokumentasi UGM 44
Gambar 20. Contoh Pemotongan Cabang yang Salah(Gambar Sebelah Kiri) dan Pemotongan Cabangyang Benar (Gambar Sebelah Kanan), (A:pemotongan Pertama, B: Pemotongan Kedua,C: pemotongan Akhir) 49
Sumber: Dokumentasi UGM 49
Gambar 21. Serangan Hyblaea Puera pada Tanaman Jati(Perusak Daun) 51
II PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jenis Tanaman yang Ditanam Berdasarkan PolaNusantara .........
Tabel 2. Data Penanaman Vegetasi Berdasarkan TahunTanam ..............
Tabel 3.
. Tabel 4.
Tabel 5.
Tabel 6.
Tabel 7.
Tabel 8.
Data Penanaman Mandiri oleh Fakultas ......................
Data Bantuan Bibit dari Instansi Lain ...........................
Sebaran Vegetasi di Lingkungan UGM ........................
Penetapan Status Pohon ..............................................
Rekapitulasi Status Pohon Berpotensi Roboh...............
Peralatan yang Digunakan dalam PengelolaanVegetasi ........................................................................
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA II
12
15
15
16
16
23
24
47
VOVWHV(OV~ SVJ.ISM3AINn NV~Nml~NI110 ISVJ.3~3ANVV1013~N3d NVW003dII
BAB 1UMUM
1.1. Latar Belakang
Membangun tata hijau di lingkungan Kampus UGM merupakan salahsatu bagian dari pendidikan untuk pengembangan berkelanjutan. Tatahijau tidak hanya terkait dengan penataan vegetasi melainkan pengo-lahan ruang luar mulai dari halaman bangunan hingga jalan danruang-ruang terbuka publik yang membutuhkan pengelolaan yangkomprehensif. Pada dasarnya pengelolaan tata hijau tidak bisa dile-paskan dari berbagai persoalan yang terkait dengan ruang luar,termasuk sistem transportasi dan lalu lintasnya. Beberapa persoalanyang mendorong perlunya penataan tata hijau kampus UGM :
1. Terbangunnya gedung-gedung tinggi perlu diimbangi denganpenutupan tata hijau yang cukup.
2. Jumlah mahasiswa yang besar memerlukan lingkungan nyaman,sehat dan segar agar proses pembelajaran berlangsung secaralebih optimal.
3. Masih tersisa ruang terbuka di dalam kampus untuk penempatantata hijau secara proporsional.
4. Master plan kampus yang sudah baku, menuntut penataan ruanghijau yang lebih holistik dan permanen untuk menghindarkan terja-dinya bongkar pasang tata hijau kampus.
Pelaksanaan penghijauan kampus pada dasarnya telah berlangsungsejak kampus ini dibangun, namun demikian pelaksanaan penghijau-an yang bersistem baru dilaksanakan mulai tahun 2004, dengan tema
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
II
BAB1
"UGMMenuju Lingkungan Hijau yang Nyaman". Upaya yang dila-kukan universitas dengan membentuk Tim penghijauan kampus mulaitahun 2005 sampai 2007 dan Tim Vegetasi Kampus pada tahun 2008telah menampakkan hasil yang signifikan. Namun demikian untukdapat mengembangkan vegetasi kampus yang dapat menciptakankeindahan, kesejukan, keteduhan, keserasian, dan ketenangan kam-pus, maka pengelolaan terhadap vegetasi yang ada sangat diperlu-kan. Pengelolaan vegetasi secara baik dan benar harus dilakukanbersama oleh seluruh elemen yang ada di lingkungan UGM.
1.2. Tujuan dan Manfaat Pengelolaan Vegetasi
Secara umum tujuan pengelolaan vegetasi di lingkungan UGMadalah:
a. Untuk mengelola lingkungan kampus sesuai pola penghijauanyang telah ditetapkan, sehingga dapat mewujudkan nuansa hijauyang sejuk dan nyaman bagi seluruh masyarakat dan civitasakademika kampus UGM.
b. Untuk menyelamatkan jenis-jenis prioritas yang hampir punah,sehingga Kampus UGM tetap mempunyai ciri khas tanamandengan nilai ilmiah tinggi.
c. Untuk membangun arborikultura yang memiliki nilai akademiksehingga bermanfaat bagi kepentingan pendidikan berbasislingkungan dan penelitian.
Manfaat pengelolaan vegetasi di lingkungan UGM adalah untuk:
a. Memberikan motivasi dan keteladanan kepada para mahasiswauntuk cinta dan peduli lingkungan.
b. Memberikan suatu contoh lingkungan hijau yang padu bagiinstitusi lain.
1.3. Pohon sebagai Bagian dari Vegetasi: Arti Penting danManfaatnya
Dalam ekologi, istilah vegetasi dipergunakan untuk menyebut komuni-tas tumbuh-tumbuhan yang hidup di dalam suatu ekosistem. Vegetasi
II PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GAD/AH MADABAB 1
dapat juga di definisikan sebagai tumbuhan penutup permukaanbumi.Sebatang pohon sebagai elemen penyusun vegetasi memilikiarti penting yang dapat dijabarkan dalam 3 (tiga) hal : 1) Pohon bisaberarti sebagai arsip masa lalu, 2) pohon sebagai lingkaran kehidup-an, dan 3) pohon sebagai penghargaan budaya. Oleh karenanya,yang perlu dilakukan adalah mengenal pohon"secara lebih mendalam.Seperti halnya pada manusia, pohon juga memiliki lingkaran kehi-dupannya sendiri. Sebatang pohon ditanam dari kecil, tumbuh danberkembang hingga menjadi besar sampai akhirnya pohon juga akanmati. Memahami pohon juga dapat diartikan sebagai penghargaanbudaya, sebagai contoh ditanamnya pohon bodi sebagai simbolbahwa UGM akan selalu berusaha untuk mawas diri.
Disadari atau tidak keberadaan pohon banyak memberikan manfaatuntuk manusia dan lingkungan sekitarnya. Secara umum manfaattersebut diantaranya adalah sebagai penangkal angin, filtrasi, biodi-versitas, peneduh, pengendalian erosi, mengurangi polusi suara danhabitat satwa. Spesifik untuk lingkungan perkotaan, pohon memilikimanfaat untuk melindungi daerah urban dari kebisingan suara, mem-bantu membersihkan udara dengan memproduksi O2, menyejukkan
lingkungan dan menyimpan energi, serta sebagai penghadang lajunyaangin.
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
II
BAB1
IIlVIII. VOVWHvlov~SV~IS~3AINnNV~Nn)/~NI110ISV~3~3ANVV1013~N3dNVW003d.
BAB2KEBIJAKAN RUANG TATA HIJAU
2.1. Rencana Strategis Pengembangan Jangka PanjangUGM Tahun 2050
Rencana Strategis Pengembangan Jangka Panjang (RSPJP) UGMTahun 2050 pada pembahasan mengenai lingkungan fisik kampusmenyebutkan bahwa kondisi Kampus UGM yang diharapkan padatahun 2050 adalah kampus yang adjustable dengan dinamika per-kembangan yang ada, efisien dan efektif sehingga mampu mengako-modasi perkembangan tanpa membutuhkan banyak perubahan.
Berpegang pada rencana pengembangan tersebut maka konseppengembangan fisik kampus diarahkan ke dalam konsep SustainableCampus yang menitikberatkan pada upaya pengembangan kampusyang sejahtera dalam semangat kesetaraan yang selaras denganlingkungan alam, berakar pada tradisi dan budaya bangsa sehinggadapat menumbuhkan kebijaksanaan yang dinamis (Gambar 2.1).Konsep tersebut dituangkan ke dalam tiga hal,yaitu :
a. TowardsZero Emission Campus (Green Campus)b. Towards One Gate Campus (Secure & Safe Campus) danc. TowardsBetter Campus Network (External Link)
" -- "'" ~ Towards~ ..~ Towards / TowardsOne\, CampusasJ TowardsBetter Zero Emission Gate Campus, Livable\ Campus Network Campus (Secure & Safe r Place/City, (external link) (Green Campus) ~ ampus) . (Integratedand· ~ self reliance)~
Gambar 1. Konsep Sustainable CampusSumber: RSPJP UGM Tahun 2050
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
II
BAB2
2.2. Konsep Pengembangan Tata Lansekap Vegetasi UGM
Rencana Induk Pengembangan Kampus (RIPK) UGM Tahun 2005-2015menyebutkan bahwa konsep pengembangan tata lansekapvegetasi UGM memilih "closed system landscape" pada sebagianbesar ruang terbuka terutama pada bagian tepi luar dari fakultasataupun klaster. Sementara "Open system" diterapkan di dalam ruangterbuka fakultas (Gambar 2.2).
Beberapa prinsip penting yang perlu digaris bawahi dari kebijakan iniadalah :
a. Penataan elemen hijau/lansekap di lingkungan Kampus UGMdiarahkan pada upaya untuk mengatasi masalah-masalah yangmengganggu kegiatan akademis melalui rekayasa ekologi.
b. Konsep tata hijau adalah Green Way yang meliputi dua macamsistem, yaitu Closed System dan Open System.
c. Closed system (CS) ditujukan sebagai daerah resapan air dan
penyejukan udara dan dalam jangka panjang seharusnya dapatmenggantikan fungsi air conditioner di ruang-ruang dosen, kuliahdan laboratorium ataupun tempat-tempat pertemuan denganbentuk hutan liar dan jenis tanaman beragam.
Pola CS terletak di Arboretum Utara Gedung Pusat, ArboretumBarat Fakultas Biologi, barat dan selatan Fakultas Teknik, timur
Fakultas Kedokteran Gigi dan timur Masjid Kampus, timur Fakul-tas Pertanian (Iembah), utara Fakultas Pertanian, utara FakultasKehutanan dan sepanjang Jalan Kaliurang.
d. Open system (OS) ditujukan sebagai tempat parkir atau tempatkegiatan lain yang dinaungi oleh pohon-pohon tinggi, besar danberagam. Pemilihan jenis tanaman disesuaikan dengan karakteriklim mikronya. OS terdapat disepanjang jalan besar, batas-batasklaster, dan lembah UGM.
e. Tata hijau di sepanjang"boulevard bersifat formal dengan pohontinggi di tepidan semak berbunga di tengah.
f. Antar bangunan dalam satu klaster dihubungkan oleh pergoladengan tanaman berbunga sebagai jalur kolektor bagi pejalan
II PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA. BAB2
kaki. Diharapkan dengan rencana tersebut suasana tenang dilingkungan fakultas dapat terjaga dengan baik, serta komunikasiantar fakultas lebih erat sehingga pembentukan pola interdisiplinilmu telah dapat tercipta sejak dini.
g. Di dalam klaster diupayakan untuk menanam tanaman yangsesuai (secara fungsional atau secara simbolis) dengan bidangilmunya, sehingga dapat digunakan sebagai wahana pembela-jaran (Iaboratorium alam).
h. Secara teknis maka cluster pepohonan selalu disesuaikan denganasal tanaman dengan lokasi di universitas yang merupakan sim-bol negara kesatuan Indonesia dengan berbagai jenis dominasitanamannya.
i. Tanaman perindang dengan menekankan fungsi penyejuklperin-dang disamping keindahan disepanjang jalan dalam kampusmaupun di jalan.
j. Ruang terbuka dipertahankan, penambahan bangunan diupaya-kan bersifat vertikal.
k. Kontur tanah yang ada dipertahankan
I. Ketahanan pohon-pohon dalam tata lansekap terhadap bencanaangin putting beliung (misalnya dengan pohon cemara /damar).
m. Pertimbangan nilai-nilai filosofis pada pemilihan pohon sesuaifungsi dan tujuannya.
n. Perlunya arahan jenis vegetasi yang lebih spesifik di setiap arah-an tata lansekap di tiap klaster maupun kawasan UGM secarakeseluruhan.
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA IIBAB2
G')III3e- III ..,N
(/)"1:::;03CDc-:JCDn ..,III ..:J:;elll=CDi' ,,-IIIcr- <VIIIS::J1/1NCDo~011I01-C
~if(C01CD
-III!!!.c:G')3:
zava'i vovwHV(OV9SV~ISM3AINONV9NO)l9NI110ISV~393ANVVl0139N3dNVW003d.
BAB3VEGETASI 01 LINGKUNGAN UGM
3.1. Dasar Pertimbangan Penataan Vegetasi
'Penataan vegetasi di UGM didasarkan pada beberapa pertimbangan:
a. Pertimbangan ekologis di dalam kampus dengan memperhatikankeberadaan wilayah, kondisi tanah, keadaan iklim, dan persediaanair.
b. Pertimbangan keadaan fisik dan fungsi dari tanaman yang meli-puti: kegunaan, ukuran terakhir (termasuk kecepatan tumbuh danpanjangnya umur), bentuk asli (natural form), tekstur, warna, danbau.
c. Pertimbangan untuk tujuan-tujuan pendidikan. Pemilihan tanaman
untuk landscaping kampus ditujukan juga untuk kepentingan-kepentingan pendidikan dan secara keseluruhan lanscaping kam-pus merupakan arboretum.
d. Pertimbangan kemampuan dalam pemeliharaan, bahwa pemilihantanaman lebih ditekankan pada jenis tanaman yang tidak membu-tuhkan pemeliharaan berat.
e. Pertimbangan untuk mendapatkan biji dan tanamannya.
f. Pertimbangan keamanan.
3.2. Pola Penataan dan Nilai Simbolik Penanaman Vegetasi
Secara umum penataan tanaman dan pepohonan di UGM dapatdiklasifikasikan menjadi 4 (empat) periode utama, yaitu :
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
I .BAB3
_a. Periode tahun 1950-an dan 1960-an
~erupakan periode awal pembangunan kampus UGM di Bulak-f"?--. .
sumur. Tanaman dan pepohonan yang ditanam lebih c~nderungmerupakan tanaman perintis dan perindang.Pada fase ini sudahditanam tanamanan yang bermakna seperti cemara tujuh danpohon bodhi.
b. Periode tahun 1970-an dan 1980-an
Merupakan awal penyusunan dan pemberlakuan rencana lans-.caping UGM yang menjadi pedoman dalam penataan tanaman diUGM.
c. Periode tahun 1990-an dan 2000-an
Merupakan periode penegasan zonasi kampus berdasarkan klasi-fikasi tanaman nusantara. Pola Nusantara disusun mengikutikepulauan yang ada di Indonesia, baik urutan lokasi maupun cirivegetasi khas dalam kelompok kepulauannya (Gambar 3.1).
Berdasarkan pola nusantara yang ditetapkan, penanaman vegetasidi masing-masing zona mengikuti (lihat Tabel 1).
d. Periode tahun 2010 hingga sekarang
Merupakan periode pengembangan koleksi tanaman yang mere-presentasikan perguruan tinggi di Indonesia.
II PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADABAB 3
11111111
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GAD/AH MADA IIBAB3
f!ca-ccaII)::IZca'0a..cca
.:.::...caII)ca"...CD .moc (;ca N::I ..!, :2::E0CI=>c ..CD ....a.. Q)ca .cCD E... ::JC(C/)Cca
.:.::oQ,Eo
GiCIcCD
D.:CO')...ca.cEca
<.:>
Tabel1. Jenis Tanaman yang Ditanam Berdasarkan PolaNusantara
II PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GAD/AH MADABAB 3
PulauJenis Tanaman Khas yangArea Cakupan Wilayah Asal
VegetasiDitanam
Zona 1 Fakultas Teknik Sumatra Kulim (Scorodocarpus
borneensis)
Meranti-1 (Shorea se/anica)
Meranti-2 (Shorea /eprosu/a)
Meranti-3 (Shorea parvifolia)
Zona 2 Sekolah Pascasarjana, Kalimantan Meranti-1 (Shorea se/anica)Fakultas Biologi, Fakultas Meranti-2 (Shorea /eprosu/a)Geografi, dan MIPA Ulin (Eusideroxy/on zwagen)
Meranti-4 (Shoreajohorensis)
Zona 3 Fakultas Farmasi, Kedok- Jawa, Bali, Sawokecik (Manilkara kauki)teran Umum, Kedokteran Lombok Kenanga (Cananga odorata)Gigi, Pusat Pelatihan Meranti-1 (Shorea se/anica)Bahasa, Komplek rumah
dinas sekip, SekolahVokasi dan BPAMAP
Zona 4 Fakultas Hukum, Fakultas NTT, NTB Cendana (Santa/um a/bum)IImu Sosial dan Politik, Jati (Tectonagrandis)Fak. Filsafat, Fakultas IImu Johar (Cassia siamea)Budaya, Fakultas
Psikologi, Fakultas Ekono-
mika dan Bisnis, Komplek .Rumah Dinas Bulaksumur,
Masjid Kampus, Diploma
Ekonomi, dan Wisama MM
UGM.
Zona 5 Fakultas Pertanian, Fakul- Sulawesi Eboni (Diospyros ce/ebica)tas Perikanan, Fakultas Merawan-1 (Hopea gragaria)Kehutanan, Fakultas Merawan-2 (Hopea odorata)
Teknologi Pertanian dan Merawan-3 (Hopea
Hasil Pangan, mangerawan)
Merawan-4 (Hopea griffithil)
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya. penataan tanaman danpepohonan di UGM selain didasarkan pada pertimbangan teknisfungsional juga didasarkan pada pertimbangan yang bersifat filosofisyaitu pertimbangan tentang nilai-nilai intelektual, moral (etika), sopansantun (etiket), keindahan (estetika), dan keagamaan (spiritualitas danreligiusitas). Seberapa nilai/pesan simbolik yang ingin disampaikandalam penanaman vegetasi di lingkungan UGM diantaranya adalah :
a. Lamar: Lampu/suluh = penerang jalan. Sentuk mengerucut: religio-sitas mengarah kepada Allah Yang Maha Esa.
b. Cemara di kiri kanannya sehingga terasa keagungan dan estetikaruang dan suara.
c. Mangga (Mangifera indica): monggo mempersilahkan pendatanguntuk masuk.
d. Sawo kecik dengan rimbunnya kiranya sawo kecik yang mengajar-kan hidup sarwo becik Uw-serba baik).
e. Keben (Barringtonia asiatica) (kekeben): pohon keakraban, perda-maian dan kehangatan.
f. Tanjung (tansah sinanjung): sikap yang selalu memberi tanggapanpositif terhadap hasil perkembangan diri sekecil apa pun perkem-bangan itu telah berlangsung.
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI Dl LINGKUNGAN UNIVERSITAS GAD/AH MADA
II
BAB3
PulauJenis Tanaman Khas yangArea Cakupan Wilayah Asal
VegetasiDitanam
Zona 6 Fakultas Peternakan, Fa- Maluku, Matoa (Pometia pinnata)kultas Kedokteran Hewan. Papua Merbau (/ntsia bijuga)Asrama Mahasiswa
Bulaksumur
Zona 7 Kawasan tepi sungai Code Tepi su- Gayam (/nocarpus edulis)sepanjang Fakultas Teknik ngai Code Gandaria (Bouea macrophylla)
Zona 8 Kantor Pusat UGM, GSP. Bhinneka Campuran berbagai tanaman(Tengah) dan Bundaran UGM ke Tunggal tropis
Utara (JI. Pancasila) Ika
g. Kepel Watu. Makna 'kepel' adalah genggaman tangan manusia,yang memiliki arti 'greget' (niat) dalam bekerja. 'watu' berarti dasar.Pohon Kepel ini melambangkan 'manunggaling sedya kaliyangegayuhan' (bersatunya niat dengan kerja).
h. Kemuning (ngemu-ning) = mengutamakan hening untuk mengin-ternalisasikan nilai-nilai kesucian dan kebeningan pikiran di dalamdiri.
i. Beringin pohon yang menyimbolkan kerakyatan, pengayoman, dankekokohan.
j. Cemara tujuh bermakna sapta-resi yang melambangkan 7 sifatmulia begawan Gadjah Mada: jujur, enggan berbuat jahat, engganmenyalahi janji, enggan barang yang tidak halal, tidak suka pujian,tidak suka pada yang kotor, dan tidak suka segala macam barangpesolek.
k. Asem (Tamarindus indica) memiliki arti 'sengsem' (menyenangkanhati, senyum yang indah), daun muda dinamakan memiliki namasinom 'anom' berarti berjiwa muda.
I. Gayam melambangkan 'ayom' (teduh) atau 'ayem' (tentrem).Pohon Gayam ini dapat menjaga kebersihan dan kebeningan airkehidupan.
m. Jati (Tectona grandis) kayu sejati dan sejatine kayu. Awet, Kuat,Mudah, Indah. Galih dan Kuwal (menggalih = berpikir sekaligusberasa berempati dan berkarsa agar tidak kuwalat dan kuwalik-walik
n. Bodhi (Ficus religiousa) menyimbolkan pecerahan dan pembe-basan
o. Bungur (Lagerstromea speciosa) bunga warna ungu lambangkeagungan
p. Bungur (Lagerstromea villosa) dengan bunga warna merah jambulambang keceriaan
q. Angsana (Pterocarpus indicus) bunga warna pink lambangkegembiraan
II PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADABAB3
r. Johar (Casia siamea) bunga warna kuning, lambang kejayaan dankeemasan
s. Randu (Ceiba pentandra) bunga warna putih lambang kesucian
3.3. Data Vegetasi UGM
Berdasarkan data penanaman yang dilakukan mulai tahun 2004 sam-pai dengan tahun 2009 (Tabel 2) menunjukkan bahwa pada periode 6(enam) tahun tersebut telah dilakukan penanaman sejumlah ~6.450pohon yang tersebar di beberapa lokasi di lingkungan UGM.
Tabel 2. Data Penanaman Vegetasi Berdasarkan Tahun Tanam
Sumber: Data TimVegetasi UGM,2010
Selain data penanaman di atas, dalam periode sampai dengan tahun2009 beberapa fakultas juga tercatat telah melakukan penghijauan diarea kampus secara mandiri dengan keseluruhan penanaman menca-pai 560 pohon (Tabel 3).
Tabel 3. Data Penanaman Mandiri oleh Fakultas
Sumber: Data TimVegetasi UGM,2010
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
II
BAB3
Tahun tanam Lokasi Jumlah (:!:)2004 Boulevard, Peternakan, Perikanan 3002005 PPB, Perpustakaan UnitI, Masjid 3002006 lembah 8002007 BPFE 8002008 Peternakan danTenis Indoor 2502009 UGM 4.000
Jumlah 6.450
No Fakultas Jumlah (:!:)1 Fakultas Kehutanan 1502 Fakultas Teknik 3003 Fakultas TeknologiPertanian 604 Fakultas Ekonomi 50
Jumlah 560
Berdasarkan pendataan dari Tim Vegetasi UGM sampai dengantahun 2009, beberapa instansi dari luar UGM juga telah berpartisipasidalam penghijauan kawasan kampus sebagaimana tersaji dalamTabel 4.
Tabel 4. Data Bantuan Bibit dari Instansi lain
Sumber: Data TimVegetasi UGM,2010
Dalam perkembangannya sampai dengan tahun 2014, data yangterdapat pada Tim Vegetasi UGM menyebutkan bahwa di lingkunganUGM terdapat sejumlah 7.087 vegetasi meneakup pohon dengandiameter > 5 em (keeuali disebut seeara spesifik). Jumlah vegetasitersebut tersebar di seluruh fakultas/unit kerja sebagaimana tersajidalam Tabel 5.
Tabel 5. Sebaran Vegetasi di Lingkungan UGM
II PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADABAB 3
Tahun tanam Lokasi Jumlah (:t)
2004 Bank Mandiri 150
2008 Asosiasi Asuransi jiwa Indonesia 200
2008 PT Medeo 2.000
2009 BNI'46 1.500
2009 Mandiri 5.000
2009 Indosat 500
Jumlah 9.350
No Fakultas/Unit KerjaJumlah Vegetasi Jumlah Jenis
(Tahun akses) Vegetasi1 Lembah selatan 41 (2014) 27
2 Lembah utara- Kolam 1114(2012-2013) 633 Boulevard 291 (2013) 3
4 FKT 153 (> 5 em, 2012) 51
5 GSP 264 (2013) 37
6 Perpustakaan 419 (2012) 37
7 UC 20 (> 10 em, 2008) 2
8 PSLH 19 (> 10 em, 2009) 8
Tabel 5. Lanjutan
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
II
BAB3
No Fakultas/Unit KerjaJumlah Vegetasi Jumlah Jenis
(Tahun akses) Vegetasi9 Psikologi 26 (> 10 em, 2009) 8
10 Kantor parkir PPB 47 (> 10 em, 2009) 6
11 MIPA 23 (>10em, 2009) 11
12 FIB 32 (> 8 em, 2009) 11
13 JI Bhinneka 22 (2008) 3
14 Taman pinus kantor pos 22 (> 10 em, 2008) 1
15 Puma Budaya 40 (> 5 em, 2008) 15
16 PS Kependudukan 7 (> 10 em, 2008) 2
17 PPTIK 8 (> 10 em), 2008) 3
18 Menwa 6 (> 10 em, 2008) 3
19 Gelanggang 31 (> 10 em, 2008) 13
20 Fisipol 16 (> 10 em, 2008) 6
21 Ex-LPPM 18 (> 10 em, 2008) 6
22 BPA 41 (> 10 em, 2008) 8
23 RS Hewan 34 (> 10 em, 2008) 13
24 Sekolah Vokasi 39 (> 10 em, 2009) 12
25 Filsafat 36 (> 15 em, 2009) 10
26 LPPT 8 (> 20 em, 2009) 5
27 Blok K 23 (> 10 em, 2009) 7
28 Blok L 18 (> 15 em, 2009) 3
29 Blok M 28 (> 15 em, 2009) 6
30 Wisma Kagama 6 (2009) 5
31 Blok E 11 (> 10 em, 2008) 7
32 Blok F 8 (> 5 em, 2008) 4
33 BlokG 15 (>10 em, 2008) 2
34 Blok H 8 (> 10 em, 2008) 5
35 Blok J 5 (> 10 em, 2009) 3
36 Blok D 15 (> 10 em, 2009) 9
37 Masjid Kampus 10 (> 10 em, 2009) 6
38 Border kawasan UGM 150 (2012) 1
39 Sempadan 40(2013) 2
40 KPTU 201 (2012) 16
Tabel 5. Lanjutan
Sumber: Data Tim Vegetasi UGM, 2014.
Dari keseluruhan data vegetasi yang ada (Tabel 5), berdasarkan hasilpenelitian yang dilakukan pada bulan Oktober 2014 oleh BagianSilvikultur Fakultas Kehutanan UGM menunjukkan bahwa sejumlah
II PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GAD/AH MADABAB3
No Fakultas/Unit KerjaJumlah Vegetasi Jumlah Jenis
(Tahun akses) Vegetasi41 Rusunawa I 148 (2011) 5
42 Teknik 2553 (> 5 em, 2013) 7243 F Hukum 12 6
44 Peternakan 54 33
45 FKH 30 16
46 F Pertanian 50 26
47 Fisipol 42 23
48 FEB Paseasarjana 24 18
49 FIB 19 950 Masjid Kampus 35 1651 Perum Bulaksumur 55 32
52 Gelanggang 13 7
53 Perum Sekip 36 21
54 FKU 27 18
55 FKG 46 22
56 F Biologi 95 5257 Arboretum Biologi 238 7358 F Geografi 23 1359 FTP 47 3560 Paseasarjana 50 26
61 Arboretum Kehutanan 130 6862 Lap Paneasila 8 5
63 F Farmasi 31 21
64 LPPT 5 3
65 Kantong Parkir Puskesmas 1 1
Total 7.087
pohon di lingkungan Kampus UGM teridentifikasi berpotensi robohdan membutuhkan penanganan.
Kriteria penelitian yang digunakan dalam identifikasi status pohondiantaranya adalah mati/kering, tajuk asimetris, batang miring, terda-pat penyakit (growong, busuk batang, pencekik, pemanjat, benalu)dan posisi pohon berada di tebing atau turunan. Perlu dicatat bahwapenelitian ini dilakukan sebatas pada kondisi fisik yang tapak di ataspermukaan tanah, tidak mengevaluasi kondisi perakaran pohon.Berikut adalah visualisasi karakteristik yang memungkinkan muncul-nya potensi roboh.
Gambar 4. Pohon Mati
Pohon mati sudah tidak mengalamiproses fisiologis di dalamnya, ter-masuk pada perakaran, sehinggabatang sudah tidak memiliki ke-kuatan untuk berdiri kokoh, dan
berpotensi roboh terbesar.
Skor :7
PEOOMANPENGELOLAANVEGETASI01LINGKUNGANUNIVERSITASGAOJAHMAOA
II
BAB3
II
Gambar 5. Pohon BerbatangMiring
Potensi pohon dengan batang mi-ring berpotensi untuk roboh cukuptinggi karena pertumbuhan batangyang miring memacu pertumbuhanperakaran menjadi tidak seimbangjuga (akar adalah proyeksi tajukpohon), sehinggakekuatan akarmenopang batang menjadi rendah,apalagi apabila tanah tempat tum-buhanya gembur.
Skor :6
Gambar 6. Pohon BerpenyakitBatang
Satang yang tidak sehat (growong,busuk, terserang hama/penyakit)akan menurunkan kekuatannya da-lam menopang tajuk sehingga me-miliki potensi roboh cukup tinggi.
Skor : 5
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LlNGKUNGAN UNIVERSITAS GAD/AH MADABAB3
Gambar 7. Pohon BertajukAsimetris
"\
Pohon bertajuk asimetris memilikisebaran tajuk yang tidak seimbangsehingga berat tajuk tertumpu padasatu sisi pohon.
Skor :4
Gambar 8. Posisi Pohon diTebing atau Turunan
Pohon yang berada di tebing (per-mukaan tanah tidak rata) menye-babkan kedalaman akar dalam
tanah tidak merata/seimbang.Umumnya, pohon pada posisi inimemiliki batang yang cenderungmiring dan tajuk tidak simetris,sehingga berpotensi roboh.
Skor : 3
PEDOMANPENGELOLAANVEGETASIOJLINGKUNGANUNIVERSITASGADJAHMADA IIBAB3
II
Gambar 9. Pohon Berpencekikdan Berliana
Pohon berpencekik dan berliana,dalam skoring diberikan nilai 2.Satang pohon yang terdapat pen-cekik dan liana akan mati karenaterlilit dan tercekik dikarenakan
transpor hara dan makanan ter-hambat oleh liIitan pencekik.
Skor : 2
Gambar 10. Pohon Berbenaludan Pemanjat
Pohon berbenalu dan pemanjatdalam skoring diberikan nilai 1.Satang pohon yang terdapat bena-lu dan pemanjat akan terganggufotosintesisnya karena pemanjattumbuh ke atas hingga mencapaipuncak pohon inang maka akanmenutupi tajuk dan proses fotosin-tesis inang terganggu.
Skor :1
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LlNGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADABAB3
Dari kriteria penilaian yang dilakukan dan pemberian nilai skoringuntuk masing-masing kriteria, selanjutnya ditetapkan status pohonsebagaimana tersaji dalam Tabel6.
Tabel 6. Penetapan Status Pohon
Catatan: pohon mati menjadi prioritas utama rekomendasi tebang, berapunskornya.
Sumber: Bagian Silvikultur Fakultas Kehutanan UGM, Oktober 2014.
Berdasarkan skoring penetapan status pohon (Tabel 6) yang digu-nakan dalam identifikasi menunjukkan bahwa vegetasi di lingkunganKampus UGM berpotensi roboh dan segera membutuhkan pena-nganan adalah sejumlah 336 pohon (Tabel 7). Jumlah tersebut terba-gi atas 4 (empat) kategori yaitu bahaya (0 pohon), darurat (19 pohon),waspada (155 pohon) dan status siaga (166 pohon). Dari kategoritersebut, pohon berstatus darurat harus secepatnya dieksekusildite-bang karena keberadaannya sudah membahayakan keselamatanmanusia dan lingkungan sekitarnya. Sebaran pohon berstatus daru-rat, waspada dan siaga dapat dilihat pada Gambar 11, Gambar 12,dan Gambar 13.
3.4. Tantangan Pengelolaan Vegetasi
Dengansemua vegetasi yang ada di lingkungan UGM danbeberapapermasalahan yang menyertainya yang tentu saja harus segera dila-kukan penanganannya (tajuk asimetris; batang miring; terdapatpenyakiUgrowong, busuk batang, pencekik, pemanjat, benalu; danposisi pohon berada di tebing atau turunan), maka menjadi tanggungjawab kita bersama untuk dapat menyelesaikan beberapa tantangandalam pengelolaan vegetasi yang diantaranya adalah:
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA IIBAB3
No Status Pohon Jumlah skor
1 Siaga 1 - 7
2 Waspada 8 - 14
3 Darurat 15 - 21
4 Bahaya 22 - 28
Tabel7. Rekapitulasi Status Pohon Berpotensi Roboh
II PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADABAB3
No Lokasi Status
Siaga Waspada Darurat Bahaya
Agro
1 Fakultas Peternakan 4 0 0 0
2 Fakultas Kedokteran Hewan 10 0 0 0
3 Fakultas Pertanian 9 1 0 0
4 Fakultas Teknologi Pertanian 5 2 0 0
5 Fakultas Kehutanan 20 22 2 0
Sosio Humaniora
6 Fakultas Filsafat 13 0 0 0
7 Fakultas Hukum 13 0 0 0
8 Fakultas ISIPOL 8 4 0 09 Fakultas Ekonomika dan
Bisnis 4 0 0 0
10 Fakuktas Psikologi 3 4 1 0
11 Fakultas IImu Budaya 2 4 3 0
Kesehatan
12 Fakultas Kedokteran Gigi 4 1 1 0
13 Fakultas Kedokteran Umum 2 15 0 0
14 Fakultas Farmasi 0 2 0 0
MIPA
15 Fakultas MIPA 1 3 0 0
16 Fakultas Biologi 20 22 1 0
17 Fakultas Geografi 1 0 2 0
18 Fakultas Teknik 10 10 2 0
Program Studi Non Fakultas
19 Pascasarjana 2 7 1 0
20 Sekolah Vokasi 0 3 0 0
Tabel 7. (Ianjutan)
Sumber: Bagian Silvikultur Fakultas Kehutanan UGM, Oktober 2014
a. Bagaimana upaya menciptakan keindahan dan keserasian fisiklingkungan kampus melalui kegiatan tanam-menanam pohonpenghijauan agar tercipta lingkungan kampus yang sehat, indah,dan nyaman.
b. Bagaimana mengembangkan vegetasi kampus yang dapat men-ciptakan kesejukan sehingga ruang kantor dan ruang kuliah diha-rapkan tidak perlu menggunakan AC. Yang mana hal ini juga seja-Ian dengan kebijakan yang tertuang dalam RIPK UGM 2005-2015.
c. Bagaimana menjaga agar pohon sehat dan memiliki umur menca-pai ratusan tahun sebagai pesan bagi generasi mendatang untuksenantiasa melestarikan alam.
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA IIBAB3
StatusNo Lokasi
Siaga Waspada Darurat Bahaya
Unit Non Fakultas
21 RSUP Sardjito 1 1 0 0
22 Kantor Pusat Rektorat 5 11 4 0
23 Kawasan GSP 0 1 0 0
24 Kawasan Masjid Kampus 8 6 1 0
25 Perumahan DosenBulaksumur 1 4 0 0
26 Plaza dan gelanggang 3 10 0 0
27 Kawasan Sekip 1 3 1 0
28 Perumahan Dosen Sekip 0 1 0 0
Lokasi 0
29 Parkiran baru 0 1 0 0
30 Kawasan Pancasila 5 3 0 0
31 Lab.Silvikultur Klebengan 0 2 0 0
32 Kawasan Lembah 11 8 0 0
Total 166 151 19 0
. O:I
"C:1
>'"
0:10
wO
:;::
:I>
Z "C '" Z '" '" ....
o ~ z <: '" '" '" ~ ~ S1 .... Z '" ;.: c: z '" :I>
Z c: z <:
'" ~ ~ tI'J '" :I> o '> :z:
:;::
:I>
s;:
PET
APE
RSE
BA
RA
NPO
HO
NB
ER
STA
TU
SD
AR
UR
AT
,ID
IU
NIV
ER
SIT
AS
GA
DJA
HM
AD
AD
.I.
YO
GY
AK
AR
TA
U . 1:7.
000
LE
GE
ND
A.
Poho
nB
erst
atus
Dar
urat
r_~
Bat
asU
GM
o80
180
320
4SO
840 M
eter
~.~ ....
BA
GIA
NS
ILV
IKU
LTU
RF
AK
ULT
AS
KE
HU
TA
NA
NU
NIV
ER
SIT
AS
GA
DJA
HM
AD
A20
14
Gam
bar
11.S
ebar
anPo
hon
Ber
stat
usD
arur
atdi
Lin
gkun
gan
UG
MSu
mbe
r~B
agia
nSi
lvik
ultu
rFak
ulta
sK
ehut
anan
UG
M,2
014.
"0 '" o o :;: > Z "0 '" Z C'>
'" 5 ~ z < '" C'>
'" :;;! ~ S! t"
'" Z C'>
;>;
C Z C'> > Z C z <:
'" '" '" ~ '" C'>
> o '> ::c"'
:;:» "'
0w
>
~J~
'T~~
t~
' ..
~t~
~.'
~.
"
.
U
~...
___
/IA
1..
-""'~
~
.
~ .~J
..~7!
...'
..""."
'>i:
.t... ...
_I .-.
""-'-
'.-
£t..
...
/d'
-·-
"'I!V
;!!:
§~,
''J
r--,
.c".
,/~
.~i
If
.~""
.'1J,
.
~~.
.L.J .'
~1:
7.00
0I~L
t"1
.
~ .
'
...f
.
[-"1
1J
...~,
.11
,,\;-
1
c:,~
~';
I. .. .,,"r:
:{.
·,
LE
GE
ND
A..J
,'J:;
;.~
/I','
"'J
,.''
''~
Poho
nB
erst
alus
Wa.
M"~
,/
I'-.
......
..,
.i/~
It~)
,B
atas
UG
M~_
~1.
.~",
.~~~
)
PET
APE
RSE
BA
RA
NPO
HO
NB
ER
STA
TU
SW
ASP
AD
A~
DI
UN
IVE
RSI
TA
SG
AD
JAH
MA
DA
D.I
.Y
OG
YA
KA
RT
A
o10
110
320
480
&10 -
.*.
...-.
.BA
GIA
NS
ILV
IKU
LTU
RF
AK
ULT
AS
KE
HU
TA
NA
NU
NIV
ER
SIT
AS
GA
DJA
HM
AD
A20
14
.G
amba
r12
.Seb
aran
Poho
nB
erst
atus
Was
pada
diL
ingk
unga
nU
GM
Sum
ber:
Bag
ian
Silv
ikul
turF
akul
tas
Keh
utan
anU
GM
,201
4
. "'."
»m "'0
wO :;:
:» z ." m Z '" m t"
'" o ~ z < m '" m :;! !Q S! t"'" Z '" '" c z '" » z c z <:
m ~ ~ U> '" » o '> :c :;::
:>-
o »
u * 1:7.
000
LE
GE
ND
A
.Po
llan
Ber
stat
usSi
aga
Bat
asU
GM
o10
,eo
320
~64
0 -~" .J
I(t
-..
BA
GIA
NSI
LV
IKU
LT
UR
FA
KU
LT
AS
KE
HU
TA
NA
NU
NIV
ER
SIT
AS
GA
DJA
HM
AD
A2014
Gam
bar
13.S
ebar
anP
oh
on
Ber
stat
us
Sia
ga
di
Lin
gku
ng
anU
GM
Sum
ber:
Bag
ian
Silv
ikul
tur
Fak
ulta
sK
ehut
anan
UG
M,2
014
d. Bagaimana meningkatkan kesejukan, keteduhan, keindahan, danketenangan kampus melalui pengelolaan taman yang baik.
Untuk menyelesaikan tantangan yang ada, diperlukan komitmen dankerja keras bukan hanya dari Tim Vegetasi saja namun juga peranaktif dari seluruh fakultas/unit kerja di lingkungan UGM dalam melak-sanakan pengelolaan vegetasi secara baik dan benar, mulai daripenyiapan bibit; penyiapan lahan dan media; penanaman bibit; penyi-raman dan pemupukan; penyiangan dan pencegahan hama; pemang-kasan dahan, ranting dan daun; pemindahan pohon bahkan sampaidengan penebangan pohon apabila memang diperlukan.
PEDOMAN PENGELOLMN VEGETASI DI LINGKUNGANUNIVERSITASGAD/AHMADA
IIBAB3
EHVHII VOVWHVIOV!)SVJ.IS1I3AINnNV!)NmI!)NI110ISVJ.3!)3ANVV1013!)N3dNVW003d·
BAB4PENGELOLAAN VEGETASI 01LINGKUNGAN UGM
4.1. Persemaian dan Pembibitan
Pekerjaan pertama yang harus dilakukan dan dipersiapkan dalamproses penanaman adalah persemaian dan pembibitan. Sebagai-mana diketahui bahwa materi tanaman (benih) dapat berasal dari bijiyang dapat ditanam langsung di lapangan (bila biji berukuran besar)atau perlu disemaikan lebih dahulu (bila biji berukuran kecil). Benihjuga dapat berbentuk bibit yang berasal dari materi generatif (semai,cabutan, puteran) maupun vegetatif. Oleh karena itu adanya suatupersemaian yang dapat digunakan untuk mempersiapkan benih atau-pun bibit sebelum ditanam sangatlah diperlukan. Lingkup pekerjaanpersemaian mencakup:
a. Penentuan lokasi persemaian yang aksesibilitasnya baik;
b. Penentuan dan pembuatan bedengan;
c. Pengadaan medium tumbuh;
d. Pengadaan bahan peneduh;
e. Pengadaan pupuk organik dan anorganik;
f. Pengadaan herbisida/pestisida;
g. Pengadaan kontiner atau polybag;
h. Pengisian kontiner/polybag dengan medium tumbuh;
i. Pengadaan label dan pengadaan perlengkapan persemaian.
Semua kegiatan persemaian vegetasi di lingkungan UGM dikerjakandi Kebun Pembibitan Fakultas Kehutanan UGM Klebengan (terletak diwilayah UGM bagian Timur Lautlsebelah utara Fakutas Peternakan
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
II
BAB4
UGM). Kegiatan persemaian dilakukan oleh tenaga terampil yangmemiliki kompetensi dalam hal persemaian.
4.2. Persiapan Lapangan
Salah satu penentu keberhasilan dalam proses penanaman adalahkeseriusan dalam hal persiapan lapangan. Persiapan lapangan yangdilaksanakan dengan baik dan benar merupakan kunci awal darikeberhasilan tanaman di lapangan. Dalam kegiatan penanaman skalabesar biasanya persiapan lapangan dilakukan 1 - 2 bulan sebelum
penanaman. Hal ini dimaksudkan agar saat bulan hujan, kegiatanpenanaman dapat segera dilakukan. Apabila diasumsikan bulan hujanmulai bulan November, maka kegiatan persiapan lahan dapat dila-kukan pada bulan September - Oktober sehingga diharapkan padaakhir bulan November lahan telah siap untuk ditanami. Ketika lahantelah siap, maka waktu penanaman tinggal menunggu saat yangtepat, yaitu bila hujan sudah sering terjadi.
Langkah-Iangkah yang perlu diperhatikan dalam kegiatan persiapanlapangan diantaranya adalah:
a. Menginventarisir ketersediaan bibit siap tanam yang ada di perse-maian untuk disesuakan dengan jumlah tanaman yang akanditanam.
Sumber : Dokumentasi UGM
Gambar 14. Bibit Siap Tanam Setelah Diberi label Sesuai Jenisdan Siap Diangkut Ke lapangan
II PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADABAB4
b. Menentukan target luasan areal tanam berdasarkan data keter-
sediaan bibit. Jarak tanam menyesuaikan ruangan yang tersedia.Untuk keperluan peneduh jalan, jarak tanam yang ditetapkan da-pat lebih lebar (10x10 meter) dibanding kalau ditanam dihalamankantor.
c. Menentukan calon lokasi penanaman berdasarkan peta lokasidan informasi ketersediaan lahan.
d. Melakukan orientasi lapangan. Penjelajahan wilayah calon lokasiperlu dilakukan untuk mengetahui kondisi sebenarnya sepertitopografi, bentuk dan luas kawasan, jenis vegetasi awal dangangguan yang pernah ada.
e. Apabila lokasi pertanaman telah ditetapkan, segera dipasangpatok mengelilingi blok sebagai tanda batas blok. Bahan untukpatok batas blok dapat menggunakan balok kayu atau pipaparalon yang dicor semen.
f. Langkah selanjutnya adalah menentukan jalur tanaman danmemasang ajir sesuai dengan jarak tanam yang telah ditetapkanmisalnya 5 x 5 meter. Upayakan agar baris dari ajir dalam jalurtanaman lurus. Kelurusan letak ajir ini ditentukan dengan meng-gunakan kompas.
g. Mempersiapkan papan nama pertanaman yang sedang dibangundan dilengkapi dengan berbagai informasi seperti nama spesies,asal koleksi, jarak tanam, luas areal pertanaman, lokasi perta-naman, tanggal penanaman dan informasi penting lainnya.
4.2.1. Pembuatan Lubang Tanam
Beberapa peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan lubang tanamadalah :
a. Cangkul untuk menggali tanah;
b. Linggis/dodos untuk menggali tanah jika padaUkeras;
c. Cethok untuk merapikan lubang dan menimbun;
d. Parang /pisau/gunting untuk menggunting/melepaskan polybag.
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA IIBAB4
Adapun bahan yang dibutuhkan dalam persiapan lubang tanamadalah :
a. Ajir (penanda lubang tanaman) dari bambu/kayu sepanjang 120-130 em;
b. Pupuk kandang matang (3 kg/tanaman);
e. Furadan (digunakan sebagai pembasmi/peneegah ada rayap/uret);
d. Tali plastik dan sungkup/srumbung dari bambu.
Ukuran lubang tanam yang baik dan disertai dengan pemberianpupuk yang sesuai dengan jenis dan dosis yang ditetapkan akanberpengaruh terhadap kualitas tanaman yang dihasilkan. Hal yangperlu diperhatikan dalam pembuatan lubang :
a. Lubang tanam yang dipersiapkan berukuran 60 x 60 x 60 em(tergantung ukuran bibit) dan diisi pupuk kandang sebanyak 5kg/lubang. Lubang tanam yang keeil akan dapat menghambatpertumbuhan. Jika memungkinkan sebaiknya lubang dibuat mini-mal 1 hari sebelumnya.
b. Pasang ajir (penanda lubang tanaman) dari bambu/kayu denganpanjang 120 - 130 em, di belakang lubang tanam. Disarankan ajirtelah dieat bagian ujungnya dengan warna yang menyolok.
e. Masukkan pupuk kandang ke dasar lubang.d. Apabila lokasi tanam terdapat indikasi adanya rayap/uret, tebar-
kan furadan sebanyak 5 (lima) gram ke dalam lubang seearamerata.
II PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADABAB4
Sumber : Dokumentasi UGM
Gambar 15. Ukuran Lubang Tanam Ideal ukuran 60 X 60 X 60 Cm(Gambar Atas) dan Lubang Tanam yang Kecil yang DapatMenghambat Pertumbuhan (Gambar Bawah)
4.2.2. Pengangkutan dan Distribusi Bibit
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pengangkutan bibit kelokasi penanaman adalah:
a. Bibit siap tanam dapat mulai dipindahkan apabila kegiatan pena-naman akan mulai dilakukan. Biasanya bibit mulai dipindahkan 3- 4 hari menjelang penanaman.
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
I .BAB4
b. Waktu yang ideal saat pengangkutan bibit dari persemaian kelokasi tanam adalah pagi atau sore hari sehingga kelembabandan kesegaran bibit dapat terjaga.
c. Agar kelancaran pekerjaan terjamin, pemilihan jenis transportasiyang digunakan untuk pemindahan bibit ke lokasi tanam merupa-kan hal yang patut diperhatikan. Beberapa jenis transportasi yangbiasa digunakan di lapangan adalah truk dan mobil pick up.Pertimbangan efektifitas dan efisiensi sering mendasari penggu-naan jenis transportasi dimaksud.
d. Sebelum bibit dipindahkan ke mobil pengangkut, sebaiknya bibitdisiram terlebih dahulu agar kondisinya baik dan segar.
e. Selanjutnya bibit dipindahkan ke mobil pengangkut bibit dan dike-lompokkan menurut jenis dan lokasi tanam agar mudah dalampendistribusian di lapangan.
f. Proses pengangkutan bibit harus dilakukan dengan hati-hatisehingga bibit tetap dalam kondisi tegak, label tetap terpasangdengan baik dan jumlah bibit yang terangkut dapat optimal.
g. Agar bibit terhindar dari kerusakan dalam perjalanan, sebaiknyamobil pengangkut dilengkapi dengan penutup atap (penutup per-manen atau terpal) untuk menutup bibit yang ada di dalam mobil.Resiko kerusakan bibit yang biasanya timbul saat pengangkutanadalah batang bibit patah, layu, media dalam polybag berham-buran sehingga bibit tercecer di jalan. Kerusakan bibit yang timbuldi perjalanan biasanya dikarenakan oleh angin akibat kecepatanmobil pengangkut, posisi bibit yang bergeser karena guncangankeras dalam mobil pengangkut, dan bibit yang langsung terkenaterik sinar matahari.
h. Apabila bibit telah sampai di lokasi tanam, bibit diturunkan darimobil pengangkut dengan hati-hati dan hendaknya diletakkan ditempat yang ternaung/tidak terkena sinar matahari langsung.
i. Apabila bibit disimpan untuk beberapa lama, hendaknya diletak-kan secara tegak dan diperhatikan kelembabannya, jika perludisiram rutin.
II PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGANUNIVERSITASGADJAHMADABAB4
j. Apabila lubang tanam sudah siap, angkut bibit ke lokasi pena-naman, dan distribusikan ke setiap lubang yang ditandai denganajir. Untuk memudahkan distribusi dapat digunakan angkong/gerobak kecil.
k. Bibit tidak boleh diangkat batangnya (Bhs. Jawa: dicengkiwing),tetapi dengan mengangkat polybag' dan media tanamnya untukmenjaga agar media tetap kompak. Kerusakan media tanam akanmengakibatkan bibit layu dan memerlukan waktu lebih lama untukadaptasi dengan lingkungan barunya.
4.3. Penanaman
Waktu pelaksanaan penanaman yang tepat merupakan faktor pentingyang mendukung keberhasilan tanaman. Kegiatan penanaman dila-kukan di awal musim hujan yang biasanya dimulai pada bulanNovember sampai dengan akhir musim hujan yaitu pada bulan April.
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penanamandiantaranya:
a. Sebelum kegiatan penanaman dilakukan, sebaiknya dilakukanpemeriksaan ulang terhadap kondisi lapangan yang telah diper-siapkan. Apabila ada beberapa hal yang dianggap belum sesuaidengan kondisi ideal, maka dapat dilakukan pembenahan ulang.
b. Memantau cuaca sebelum penanaman dilakukan. Penanamandapat dilakukan apabila frekuensi hujan telah dianggap cukup.Beberapa indikator yang sering digunakan dalam memutuskanwaktu pelaksanaan penanaman adalah frekuensi hujan cukup,yang ditandai oleh kondisi tanah terlihat lebih lembab dan basah.
c. Merobek plastik polybag bibit. Sebelum bibit ditanam usahakanmedia tanam dalam polybag tetap kompak. Plastik polybag yangtelah dirobek diletakkan di ujung ajir agar memudahkan pemerik-saan penanaman bibit.
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
IIBAB4
Gambar 16. Polybag Dilepas Sebelum Bibit Ditanam dan PembuatanPiringan
d. Menanam bibit dengan hati-hati ke dalam lubang tanam yangsudah dipersiapkan. Leher akar bibit diletakkan di tengah-tengahlubang tanam agarakar dapat berkembang dengan baik.
e. Apabila lubang tanam telah terisi penuh, ditambahkan seresah-seresah yang dapat dikumpulkan dari sekitar lubang tanam.Penambahan seresah ini berfungsi sebagai soil moisturizer agarkelembaban tanah tetap terjaga.
II PEOOMAN PENGELOLAAN VEGETASI 01 LINGKUNGAN UNIVERSITAS GAOJAH MAOA. BAB 4
f. Dibuat piringan yang mengelilingi lubang tanam dengan garistengah (diameter) sekitar 75-100 cm (menyesuaikan kondisi dilapangan).
g. Memonitor apakah semua lubang tanam sudah ditanami denganbaik dan apabila ada kekurangan, segera disempurnakan.
h. Dibuat peta pertanaman, laporan penanaman, file pertanamandengan lembaran catatan yang akan memuat seluruh informasipelaksanaan penanaman.
i. Masukkan bibit tanaman ke dalam lubang, letakkan di atas pupukkandang, kurang lebih di tengah lubang.
j. Padatkan tanah timbunan di sekitar bibit, dengan cara menekanpermukaan tanah sekitar tanaman dengan tangan.
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
II
BAB4
Sumber : Dokumentasi UGM
Gambar 17. Cara Menanam, Memasang Srumbung dan Hasil Pena-naman
4.4. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman merupakan mata rantai yang tak terpisahkandari kegiatan pengelolaan vegetasi secara keseluruhan, bahkan me-rupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan untuk memperolehtanaman yang baik. Kegiatan pemeliharaan tanaman umumnya mulaidilakukan pada saat tanaman berumur 3 sampai 6 bulan, tergantungdari kondisi lahan. Beberapa hal penting dalam kegiatan pemelihara-an diantaranya mencakup :
a. Pembebasan tanaman dari gulma
Pembersihan dan pembebasan tanaman dari gulma dilakukandengan cara menebas perdu, semak dan liana yang mengganggutanaman. Tanaman pokok yang terlilit liana, segera dibebaskandan mematikan liana yang ada di sekitarnya. Kegiatan pember-sihan dan pembebasan gulma dapat dilakukan tiap 3 bulan atau 6bulan sekali sampai tanaman umur 3 tahun.
II PEDOMANPENGELOLAANVEGETASIDI LINGKUNGANUNIVERSITASGADJAHMADABAB4
b. Pembukaan tajuk
Pembukaan tajuk dilakukan apabila ada tajuk dari pohon sekitaryang menaungi tanaman pokok. Ranting/cabang pohon yangmenaungi tanaman pokok, harus dipotong. Kegiatan pembukaantajuk dilakukan tiap 6 bulan sekali sampai tanaman berumur 3tahun. .
c. Pembuatan piringan
Piringan dibuat dengan cara menggemburkan tanah disekelilingtanaman dengan diameter sekitar 50 cm. Pembuatan piringandilakukan tiap 6 bulan sekali pada tahun pertama dan kedua.
d. Pendangiran
Pendangiran dilakukan bersamaan dengan pembuatan piringan.Pendangiran dilakukan untuk menggemburkan tanah sekaligusmembersihkan gulma yang ada di piringan.
e. Pemupukan.
Pemupukan (pupuk pemeliharaan) dilakukan pada saat tanamanumur 6 bulan. Pupuk yang digunakan untuk pemeliharaan umum-nya pupuk NPK atau SP-36. Dosis pupuk yang digunakan antara100 gr per tanaman.
Selain beberapa hal diatas, hal lain yang juga harus diperhatikandalam kegiatan pemeliharaan tanaman adalah :
a. Apabila ada tanaman yang mati, perlu segera disulam denganbibit sulaman dari jenis yang sama (dipilih yang bermutu baik)yang telah dipersiapkan dan ditanam pada waktu yang tepat(periode musim hujan).
b. Perlu selalu diperiksa apakah ada serangan hama dan penyakit,untuk kemudian di usahakan pemberantasannya sedini mungkindan dicatat kejadiannya di dalam file pertanaman.
c. Papan nama perlu dibuat dan dipasang di tempat yang tepat(mudah terlihat), jelas hurufnya dan cukup kokoh.
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA IIBAB4
4.4.1. Pemeliharaan Tanaman Muda
Pada umumnya tanaman dikatakan muda apabila umurnya belumlebih dari 3 tahun, dengan pertimbangan setelah 3 tahun tanamanmampu menghidupi dirinya sendiri dengan memanfaatkan sumbermakanan yang ada di sekitarnya. Namun untuk tanaman yang hidupseeara soliter atau dalam kelompok keeil yang kurang memungkinkanmengandalkan eadangan makanan di sekitarnya, kriteria tanamanmuda dapat berlaku sampai dengan 5 tahun atau bahkan lebih.Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam pemeliharaan tanamanmuda antara lain:
a. Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman dibersihkan mengguna-kan arit atau gunting rumput seeara rutin 3 bulan sekali.
b. Tanaman liar yang tumbuh merambaUmelilit tanaman pokok ha-rus dibuang sesegera mungkin, tidak perlu menunggu jadwalpembersihan rutin. Tindakan ini untuk meneegah tanaman teree-kik sehingga menghambat pertumbuhan. Demikian juga penga-matan terhadap hama dan penyakit perlu sedini mungkin diketa-hui untuk kemudian segera diberantas.
e. Buatlah piringan (area bebas gulma dan rumput) mengunakaneangkul dengan diameter 75-100 em dari batang tanaman agartanaman tidak tergenang air (tergantung proyeksi tajuk).
d. Agar pertumbuhan tanaman tidak terhambat, lakukan evaluasirutin pada srumbung yang terpasang. Jika tanaman memiliki ba-nyak eabang yang tumbuh rendah, longgarkan srumbung hinggatidak ada eabang yang tertahan.
e. Jika tinggi tanaman sudah jauh melewati tinggi srumbung, srum-bung dapat dilepas dan diganti dengan tongkat penyanggasampai tanaman eukup kuat (bila perlu).
II PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GAD/AH MADABAB4
Sumber : Dokumentasi UGM
Gambar 18. Tanaman yang Mengalami Recovery dari Cekikan(Gambar Atas) dan Tanaman yang Terserang Hama danPenyakit (Gambar Bawah)
4.4.2. Pemupukan Tanaman
Pada dasarnya pemupukan dibutuhkan untuk memelihara vigoritastanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang denganbaik. Pemupukan juga membantu menjaga kesehatan pohon, mem-bantu pohon untuk tumbuh menjadi lebih besar dan memperbanyak
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA IIBAB4
tunas-tunas reproduksi. Biasanya pemupukan pada tanaman mudabertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan maksimum dan vigoritastinggi, untuk kemudian berfungsi merangsang pembungaan padatanaman dengan umur yang lebih tua. Beberapa prinsip pemupukanantara lain adalah:
a. Pemupukan harus diberikan pada saat yang tepat. Pupuk yangdiberikan pada waktu yang tidak tepat justru dapat mengganggupertumbuhan bahkan dapat menyebabkan kematian, terutamapada tanaman muda.
b. Waktu yang tepat untuk melakukan pemupukan adalah di awalmusim penghujan atau di akhir musim penghujan (sebelum hujanhabis). Jenis pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk TSP/SP36 dan NPK dengan dosis 50 gram/batang.
c. Umumnya pemupukan dilakukan bersamaan dengan pember-sihan/pembebasan tanaman dari gulma dan saat pembuatanpiringan tanaman dilakukan.
Sumber : Dokumentasi UGM
Gambar 19. Bentuk Piringan Tanaman dan Pemberian Mulsa
II PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADABAB4
d. Sebelum melakukan pemupukan, lakukan evaluasi lebih duluterhadap posisi batang dan proyeksi tajuk. Tanaman menyerapmakanan/pupuk melalui serabut akarnya, sehingga pemberianpupuk yang terlalu dekat dengan batang akan sia-sia.
e. Pupuk dapat diberikan dengan cara ditabur di sekeliling tanamanatau dengan memasukkannya ke beberapa lubang yang dibuat disekeliling tanaman Uarak pupuk dari batang tergantung proyeksitajuk).
4.4.3. Penyulaman Tanaman
Penyulaman pertama dilakukan saat musim hujan masih berlangsungdan umumnya dilakukan setelah tanaman berumur lebih dari 1 (satu)bulan setelah penanaman. Penyulaman kedua dilakukan pada tahunkedua (tanaman berumur 1 tahun). Pekerjaan ini dilakukan agarpertanaman tetap dalam kondisi seragam terutama pada saat tegakanberumur muda.
Perlu tidaknya penyulaman ditentukan pada waktu pemeriksaantanaman atau pada saat sensus terhadap tanaman yang mati karenaserangan hama dan penyakit selesai dilakukan. Pada tempat ataulubang ditemukannya tanaman yang mati diberi tanda. Sibit yangakan dipergunakan untuk menyulam dipersiapkan dengan baik, dipilihterutama bibit-bibit yang sehat dan memiliki kelas ukuran partumbuh-an tertinggi dari tanaman yang ada di persemaian. Prosedur penyu-laman dilakukan antara lain:
a. Dilakukan bersamaan dengan pembersihan/pembebasan tanam-an dan pada saat musim penghujan masih berlangsung (kecualiada petugas khusus).
b. Serpedoman pada peta tanaman yang ada untuk mengetahuijumlah dan jenis tanaman yang harus disulam, dan membantumempermudah administrasi tanaman.
c. Singkirkan terlebih dahulu tanaman yang mati dan akan disulamsebelum penyulaman tanaman dilakukan.
d. Jika ada indikasi hama/penyakit, lubang tanaman sebaiknya
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
I .BAB4
dibiarkan terbuka minimal 1 malam agar hama/penyakit yangtertinggal ditanah melemah atau hilang.
4.5. Pemangkasan Tanaman
Beberapa peralatan yang dibutuhkan dalam pemangkasan tanamanadalah:
a. Parang atau gunting cabang untuk memangkas cabang kecil(putus dalam sekali tebas)
b. Gergaji pruning untuk memangkas rantingc. Chainsaw (gergaji mesin) untuk memotong cabang besar/batangd. Tangga untuk mencapai cabang di ketinggian tertentu,e. TeerNaseline/cat kayu untuk menutup luka bekas potongan.
Adapun kriteria cabang yang harus dipangkas diantaranya adalah :
a. Cabang yang memiliki potensi bersinggungan, terutama bilatanaman tersusun dalam baris yang rapat.
b. Cabang-cabang kecil yang tumbuh secara cepat, terutama padatanaman yang dipangkas untuk mendapatkan bentuk tertentu.
c. Cabang-cabang yang tumbuh rendah atau menjuntai sehinggamengganggu pengguna jalan/lalu lintas (3 m dari permukaantanah)
d. Apabila tidak dimungkinkan kabel berada di antara percabangan,maka cabang dapat dipotong seperlunya. Harus diusahakan agartajuk tetap seimbang.
e. Cabang-cabang yang rusak, seperti tersambar petir atau patahkarena angin.
f. Cabang-cabang yang terserang hama, penyakit, dan benalu.
g. Cabang/batang yang patah karena tertimpa pohon lain.
h. Cabang yang berada di atas atap, sehingga daunnya berpotensimengganggu aliran air hujan (pada talang).
i. Pangkas horisontal/pucuk dapat dilakukan pada pohon yangukurannya terlalu tinggi namun daur hidupnya pendek. Contoh:Flamboyan (daur hidup normal 8 tahun).
II PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADABAB4
No Gambar Alat
Tabel 8. Peralatan yang Digunakan dalam Pengelolaan Vegetasi
Nama Alat
2
3
Gergaji Pruning
Gunting Pruning
Mini 'Chainsaw'
Gunting cabang
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA IIBAB4
1>8\18
1. \lO\lWH\lIO\l!JS\I.LIS~3/\INON\I!JNO)\!JNI110IS\I.L3!J3/\NW1013!JN3dN\lW003d.'
JOP8}8P
,J8JJOq,W8}S
....--,I
Selanjutnya prinsip yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pemang-kasan cabang dan ranting tanaman adalah :
a. Memperhatikan keseimbangan/proporsi tajuk dan akar.
b. Suat luka sesempiUsekecil mungkin, untuk memudahkan penu-tupan luka. Potong cabang terpilih sedekat mungkin dengan ba-tang. Gunakan alat yang sesuai agar hasil potongan rata, misal:parang/gunting cabang untuk memotong cabang kecil yang dapatputus dalam sekali tebas.
c. Cabang dapat dipangkas secara rutin, apabila tanaman sengajaditanam dengan tujuan mendapatkan bentuk tajuk tertentu, ataukarena pertumbuhannya sangat cepat sehingga menggangupengguna jalan.
d. Seri tanda pada cabang terpilih yang akan dipangkas. Padacabang/batang yang rusak karena pecah (contoh: tersambarpetir), lakukan pemangkasan tepat di bawah bagian yang pecah.
e. Oleskan teerNaseline/cat kayu pada luka bekas potongan agartidak membusuk.
Sumber : Dokumentasi UGM
Gambar 20. Contoh Pemotongan Cabang yang Salah (GambarSebelah Kiri) dan Pemotongan Cabang yang Benar(Gambar Sebeleh Kanan), (A : Pemotongan Pertama, B:Pemotongan Kedua, C: Pemotongan Akhir)
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LlNGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
II
"BAB4
4.6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Vegetasi kampus memiliki peran sangat penting dalam mewujudkankampus yang asri, alami dan ramah lingkungan. Salah satu kendaladalam pengelolaan vegetasi di UGM adalah munculnya hama danpenyakit. Apabila gangguan hama dan penyakit ini tidak dikendalikandengan baik, pertumbuhan pohon akan terganggu.
Hama merupakan binatang yang dapat menimbulkan kerusakan padatanaman yang meliputi golongan Mamalia (tupai, babi hutan), Aves(burung), Moluska (bekicot), Arthropoda (Hexapoda dan Arachnida),dan Annelida (Nematoda). Sebagian besar jenis hama tanaman,termasuk yang menyerang tanaman penghijauan/vegetasi kampusadalah dari golongan Hexapoda (serangga).
Berdasarkan bagian tanaman yang diserang, hama dapat dikelom-pokkan menjadi hama pemakan daun, hama perusak pucuk dancabang, serangga perusak kulit pohon, serangga perusak batang, danserangga perusak akar.
Selanjutnya yang dimaksud dengan penyakit adalah ketidaknormalantanaman yang disebabkan oleh jasad mikrorganisme seperti jamur,bakteri dan virus. Sebagian besar pada tanaman penghijauan/vege-tasi kampus disebabkan oleh jamur, bakteri dan virus. Berdasarkan
bagian pohon yang diserang, penyakit pohon dapat digolongkanmenjadi penyakit akar, penyakit daun dan penyakit batang.
Monitoring terhadap kerusakan akibat serangan hama atau penyakittanaman perlu dilakukan secara rutin (3 bulan sekali). Data hasilmonitoring tersebut perlu didiagnosa untuk mengetahui penyebabkerusakan dari jenis hama atau penyakit apa yang menyebabkankerusakan tanaman tersebut. Selanjutnya langkah-Iangkah pengen-dalian hama/penyakit yang menyerang tanaman perlu dilakukan.
II PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADABAB4
Sumber : Dokumentasi UGM
Gambar 21. Serangan Hyblaea Puera pada Tanaman Jati (Perusak Daun)
4.6.1.Cara Pengendalian Hama
Pengaturan tempat tumbuh pohon sehingga pohon dapat terpenuhikebutuhan nutrisi, air, sinar matahari dan dapat tumbuh optimal, sa-ngat penting diperhatikan. Hal ini dapat dilakukan dengan carapengaturan jarak tanam, thinning (penjarangan), dan pemupukanyang seimbang. Pada musim kemarau perlu dilakukan penyiramandan pada musim penghujan perlu diatur jangan sampai pohon terge-nang air dalam waktu lama. Pohon yang tumbuh optimal lebih tahanterhadap serangan hama.
Pengendalian hama dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagaiberikut:
a. Pengendalian secara manual. Apabila memungkinkan hama yangmenyerang tanaman di ambil dan dimusnahkan. Cara ini efektifjika populasi hama masih sangat rendah. Apabila populasinyatinggi, cara ini tidak efektif.
b. Penggunaan trapping (perangkap) seperti light trap, sticky trap,dan pitfal trap.
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
I .BAB4
c. Sanitasi yaitu bagian tanaman yang terserang hama dipotong dandibersihkan.
d. Penggunaan patogen serangga Uamur, bakteri maupun virus).Sebagai contoh jamur patogen Metarizium anisopliae dapatdigunakan untuk mengendalikan hama uret.
e. Penggunaan repellen (zat alami yang tidak disukai hama). Untukmengendalikan serangan rayap pada tanaman muda dapat dilaku-kan dengan menaburkan abu kayu pada pangkal batang. Daunjohar dan lamtoro yang ditaburkan pada sekeliling pohon jugadapat mencegah serangan rayap (Perhutani, 2008).
f. Penggunaan bahan tanaman sebagai insektisida botani. Beberapajenis tanaman memiliki sifat insektisidal terhadap hama sehinggadapat dimanfaatkan untuk pengendalian hama. Jenis tanamanyang dapat dimanfaatkan untuk pestisida nabati antara lain daun
gamal, umbi gadung, daun tembakau, daun dan biji mimba, bijisrikaya, biji sirsak, biji dan daun mimba.
4.6.2. Cara Pengendalian Penyakit
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi bahkan mem-berantas penyakit yang menyerang tanaman penghijauan kampus,diantaranya adalah :
a. Sanitasi yaitu memotong bagian tanaman yang terserang penyakitdan membakarnya supaya tidak menyebar ke tanaman lain. Bekasbagian yang dipotong diolesi dengan belerang atau teer.
b. Mengurangi kelembapan lingkungan. Pemangkasan dapat dilaku-kan untuk mengurangi kelembapan. Patogen seperti jamur biasa-nya akan berkembang dengan cepat pada kondisi kelembapantinggi.
c. Pembuatan selokan isolasi. Pembuatan selokan isolasi ini dilaku-
kan apabila ada tanaman yang terserang penyakit busuk akar.Selokan isolasi ini dibuat mengelilingi pohon yang terserang/sakitbusuk akar supaya tidak ada kontak antara akar tanaman yangsehat dengan tanaman yang sakit.
II PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI Dl LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADABAB4
4.7. Penebangan Tanaman
Penebangan tanaman ada kalanya perlu dilakukan karena beberapapertimbangan. yang diantaranya adalah :
a. Pohon tumbuh terlalu cepat, tajuknya berkembang tidak proporsio-nal dibanding batang pokoknya sehinga pertumbuhannya tidakseimbang.
b. Pohon tumbuh miring/doyong sehingga bentuk tajuk tidak simetris.
c. Pohon dalam keadaan lapuk atau growong karena penyakit atauhama, bahkan akar pokoknya dalam kondisi keropos.
d. Pohon tumbuh terlalu dekat dengan bangunan gedung «2 meter),dan dikhawatirkan memiliki potensi merusak bangunan tersebut.
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
II
BAB4
vavall VOVWHVrOV~SV.LIS1f3AINnNV~Nml~NI110ISV.L3~3ANVV1013~N3dNVW003d.
LAMPIRAN
Tim Penyusun:1. Prof. Dr. Ir. Mohammad Na'iem, M.Agr.Sc.
2. Ir. Dwi Tyaningsih Adriyanti, M.P.
3. Dr. Ir. Musyafa, M.Sc.
Tim pendukung:
Kelompok Kerja PengelolaanVegetasi KampusUGM :
1.Wakil Rektor Bidang SDMA
2.Direktur Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset
3.Direktur Perencanaan dan Pengembangan
4.Kepala Satuan Keamanan dan Ketertiban Kampus
5.Prof. Dr. Ir. Mohammad Na'iem, M.Agr.Sc.
6.lr. Dwi Tyaningsih Adriyanti, M.P.
7.Prof. Dr. Ir. Sutardi, M.App.Sc.
8.Tri Harjoko, S.P., M.P.
9.Drs. Sutikno, S.U.
10.Drs. Suratman, M.Si.
11.Farady Set yo Putro, ST., MT.12.Mustofa, SIP., M.PA.
13.Nurudin Basyori, SP.
14.YL. Bambang Pranowo15.Muhammad Yusuf, ST., MPA.
16.Jito
PEDOMAN PENGELOLAAN VEGETASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
II
LAMPIRAN
. t"'"."
>m:;:0
.,,0
-:;:
~>
ZZ .
"m Z C')
m t"'"
o ~ Z < m C')
m ~ ~ S!
t"'" Z C')
;.;
c Z C')
> Z C Z :;::
m ~ ~ '" C')> o '>
::c
:;:
> ~
Bidang
Sub
Bidang
Nomor
SOP
NamaSOP
EfektifBerlaku
UNIVERSITASGADJAH
MADA
Disahkan
Ole
h
TU
JUA
NS
OP
Seb
agai
pedo
man
dala
mm
elak
ukan
tinda
kan
pene
bang
an')
dan
pem
angk
asan
poho
n2)
sehi
ngga
men
jadi
kan
lingk
unga
nK
ampu
sU
GM
men
jadi
hija
u,rin
dang
,da
nas
rina
mun
teta
pm
empe
rhat
ikan
fakt
orke
aman
anda
ntid
akm
emba
haya
kan
bagi
peng
huni
nya.
DA
SA
RH
UK
UM
Kep
utus
anR
ekto
rU
GM
Nom
or2
65/P
IV/S
KlH
T/2
014
tent
ang
Pen
gang
kata
nK
elom
pok
Ker
jaP
enge
lola
anV
eget
asi
Kam
pus
UG
M.
Jala
nP
erta
man
anda
nP
ersa
mpa
han
Per
tam
anan
04.0
2.01
.
Izin
Pen
eban
gan
dan
Pem
angk
asan
Poh
on
Dire
ktur
Pen
gelo
laan
dan
Pem
elih
araa
nA
set
RU
AN
GL
lNG
KU
P
Pen
eban
gan
dan
pem
angk
asan
poho
ndi
lingk
unga
nU
GM B
idan
g
KE
TE
RK
AIT
AN
Su
bB
idan
gN
ama
SO
P
." '" o o :;::
:> z ." '" Z " '" t"'"
o t"'" ~ Z < '" " '" :;;!
~ s:!
t"'" Z " :>:
c: z " :> z c: z <:
'" " en ~ en " :>t"
'".2
:>:>
:;:::I
::O
:!:;:
:S;E;
z:> .
Pela
ksan
aM
utu
Bak
uN
oU
raia
nK
egia
tan
Fakl
unit
Dir
ektu
rK
asi
Koo
rd.
Staf
fPo
kja
kerj
aPP
AJP
PT
aman
Tek
nisi
Kel
engk
apan
Wak
tuO
utpu
t
Mul
aiC
)1.
Fak
ulla
s/U
nilK
erja
men
gaju
kan
sura
l
6-+
D-
Sur
alpe
rmo-
Sur
alpe
rmo-
perm
ohon
anpe
neba
ngan
l
lho
nan,
tolo
,ho
nan
lerk
irim
pem
angk
asan
poho
nke
pada
Dir.
PP
A.
dan
loka
sipo
hon
2.D
ir.P
PA
mem
berik
anar
ahan
dan
...S
ural
1ha
riD
ispo
sisi
disp
osis
iala
spe
rmoh
onan
yang
mas
ukI
.Jpe
rmoh
onan
kepa
daK
asiJ
PP
.--
,-3.
Kas
iJP
Pbe
rsam
aK
oord
.Per
tam
anan
.C
JK
amer
a1
hari
Has
ilsu
rvey
mel
akuk
ansu
rvey
peng
ecek
andi
IJla
pang
anla
panq
an.
--,-
4.K
asiJ
PP
mem
bual
sura
lper
moh
onan
.H
asil
surv
ey1
hari
Sur
alpe
rmo-
reko
men
dasip
eneb
anga
nlpem
angk
as-
0...
.IL?
lapa
ngan
hona
nke
Pok
jaan
poho
nkep
adaK
elom
pokK
eaP
e-V
egel
asi
nqel
olaa
n(P
OK
JA)V
eqel
asiK
ampu
s.-
5.P
okja
Veg
elas
iKam
pus
mel
akuk
anC
ek1h
ariR
ekom
enda
sila
yak/
lidak
nya
pene
bang
an/p
eman
g-T
idak
Va!
Tid
akP
okja
Veg
elas
ika
san
poho
ndi
laku
kan
dan
men
yam
-pa
ikan
reko
men
dasi
nya
keD
ir.P
PA
.6.
Apa
bila
reko
men
dasi
dari
PO
KJA
Mob
illa
ngga
,1
hari
Pen
eban
ganl
Veg
elas
iKam
pus
men
gabu
lkan
Sin
so,p
icku
p,pe
man
gkas
anpe
rmoh
onan
yang
diaj
ukan
,mak
aar
ilda
nal
aipo
hon
pros
espe
neba
ngan
/pem
angk
asan
akan
Va
CJT
pene
bang
anl
dila
kuka
nol
ehS
lat
Sek
siJP
Ple
rmas
uk_J
pem
angk
asan
pem
bers
ihan
loka
siak
ibal
lain
nya.
pene
bang
an/p
eman
gkas
anya
ngdi
laku
kan,
deng
anpe
ngaw
asan
dari
Kas
iJP
Pda
nK
oord
.Per
tam
anan
.I
7.K
asiJ
PP
mem
buall
apor
anpe
neba
ng-
y+-
OD
ala
dan
1ha
riLa
pora
nan
ipem
angk
asan
poho
nya
ngle
lah
doku
men
lasi
dila
kuka
nda
ndi
sam
paik
anke
Dir.
PP
A.
Sel
esai
C:>
. !;'"
3:~
",0
-3:
~>
ZZ ", '" Z C
'> '" ... o ~ Z < '" C'> ~ 52 ... Z C
'>::0
:c: Z ~ Z c: Z <
:'" ~ ~ C
'> e; '> ::c 3: > c >
Ket
eran
gan
:
1)K
riter
iape
neba
ngan
poho
n:
a.P
ohon
tum
buh
terla
luee
pat,
taju
knya
berk
emba
ngtid
akpr
opor
sion
aldi
band
ing
bata
ngpo
kokn
yase
hing
ape
rtum
buha
nnya
tidak
seim
bang
.
b.P
ohon
tum
buh
miri
ng/d
oyon
gse
hing
gabe
ntuk
taju
ktid
aksi
met
ris.
e.P
ohon
dala
mke
adaa
nla
puk
atau
grow
ong
kare
nape
nyak
itat
auha
ma,
bahk
anak
arpo
kokn
yada
lam
kond
isik
erop
os.
d.P
ohon
tum
buh
terla
lude
kat
deng
anba
ngun
ange
dung
«2m
eter
),da
ndi
khaw
atirk
anm
emili
kipo
tens
imer
usak
bang
unan
ters
ebut
2)K
riter
iape
man
gkas
anpo
hon
:
a.C
aban
gy~
ngm
emili
kipo
tens
iber
sing
gung
an,t
erut
ama
bila
tana
man
ters
usun
dala
mba
risya
ngra
pat.
b.C
aban
g-ca
bang
keei
lyan
gtu
mbu
hse
eara
eepa
t,te
ruta
ma
pada
tana
man
yang
dipa
ngka
sun
tuk
men
dapa
tkan
bent
ukte
rten
tu.
e.C
aban
g-ea
bang
yang
tum
buh
rend
ahat
aum
enju
ntai
sehi
ngga
men
ggan
ggu
peng
guna
jala
n/la
lulin
tas
(3m
dari
perm
ukaa
nta
nah)
d.A
pabi
latid
akdi
mun
gkin
kan
kabe
lber
ada
dian
tara
pere
aban
gan,
mak
aca
bang
dapa
tdip
oton
gse
perlu
nya.
Har
usdi
usah
akan
agar
taju
kte
tap
seim
bang
.
e.C
aban
g-ea
bang
yang
rusa
k,se
pert
iter
sam
bar
petir
atau
pata
hka
rena
angi
n.
f.C
aban
g-ca
bang
yang
ters
eran
gha
ma,
peny
akit,
dan
bena
lu.
g.C
aban
g/ba
tang
yang
pata
hka
rena
tert
impa
poho
nla
in.
h.C
aban
gya
ngbe
rada
diat
asat
ap,s
ehin
gga
daun
nya
berp
oten
sim
engg
angg
ual
iran
air
huja
n(p
ada
tala
ng).
i.P
angk
asho
rison
tallp
ueuk
dapa
tdi
laku
kan
pada
poho
nya
nguk
uran
nya
terla
lutin
ggin
amun
daur
hidu
pnya
pend
ek.C
onto
h:
Fla
mbo
yan
(dau
rhi
dup
norm
al8
tahu
n).
top related