orthodontics threatment, use of retainer to correct space of central diastema

RM.Norman Tri Kusumo Indro 2012-11-101Pembimbing : Drg. Belly S. Sp.Ort

No. Rekam Medis : R 1858 / IV / 2013

No. Kasus : 13040

Nama Mahasiswa : RM.Norman tri kusumo

NIM/NIRM : 2012– 11 - 101

Tgl msk Lab orto : Maret 2013 　

Nama Pasien : RM.Lazendra Visunto

Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 8 Oktober 1990

Umur Kronologis : 22tahun 7 bulan 16 hari

Susunan dlm keluarga : anak ke-2 dari 3 bersaudara

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Mahasiswa

Tinggi/Berat Badan : 172 cm / 72kg

Pendidikan terakhir : Sarjana S-1

Alamat : Jl.Martimbang 1 no 11

Telepon : 08569899724

Nama Ayah : Ir. RobertusUsia : 55 tahunRas / Suku : Kaukasoid, PakistanPendidikan terakhir : InsinyurPekerjaan : Pegawai NegriNama Ibu : Dra. Theresiani, MMUsia : 51 tahunRas/ Suku : Deutromalayid, JawaPendidikan terakhir : S2Pekerjaan : DosenTgl datang : 16 / 04 / 2013Tgl cetak RA/RB: 16 / 04 / 2013

Keluhan utama : Terdapat celah pada rahang atas depan dan tampak maju

Motivasi : Pribadi

Kelahiran normal/ abnormal : Normal

Kelainan kongenital : -

Pemberian susu ASI s/d umur : 1 thn

Botol s/d umur : 3-4 thn

Penyakit yg pernah/sedang diderita : -

Kebiasaan buruk yg ada/pernah ada : Bernapas melalui mulut

Riwayat perawatan ortho : Tidak pernah

Anggota keluarga lain yg menunjukkan tipe oklusi yg sama : Kakak

ANALISA FRONTAL

Tipe wajah : DolikofasialPanjang wajah (mm) : 145 mmLebar wajah (mm) : 119 mmIndeks fasial : PW/LW x 100

= 145 x 100 119= 121.8

Nasion

ZygomaZygoma

Gnation

Mid Sagital plane

Gnation

Tragus Tragus

Gonion Gonion

Trichion

Glabela

Subnasion

Menton

Simetris Seimbang

ANALISA PROFIL

Glabella

Upper lip

Pogonion

KONVEKS

Kebersihan Mulut : Baik Gingiva : Normal Frenulum labialis : Atas = Sedang

Bawah = Sedang Lidah : Normal Palatum : Sedang Tonsil Faringeus : Normal Garis tengah lengkung gigi atas : Normal Garis tengah lengkung gigi bawah: Normal

UE

UE

UE

UE

Persistensi gigi susu : -Kelainan bentuk/ ukuran gigi : -Umur Dentalis : 17, 27, 37, 47 (13- 15 thn)Urutan erupsi gigi RA : 6, 1, 2, 4, 3, 5, 7 RB : 6, 1, 2, 3, 4, 5, 7

Sendi Temporo Mandibular : Normal

Interocclusal Clearence / Free Way Space (mm) :

65,10 mm – 64,65 mm = 0,45 mm

Occlusal Interference : 13 23

43 33

Fungsi Bicara : distorsi pengucapan huruf linguo alveolar

Fungsi Kunyah : Dua sisi

Bibir : Kompeten

Gerak buka tutup mulut : Normal

Bentuk lengkung gigi RA Bentuk lengkung gigi RB

Ovoid Simetris

Ovoid Simetris

Curve Of Spee

Dalam (3 mm)

Inklinasi aksial/ Ukuran Mesio Distal Gigi- Geligi

Inklinasi aksial Ukuran mesio distal (mm) Inklinasi aksial

UE 18 - - 28 UE

Normal 17 10,5 10 27 Normal

Normal 16 11,5 12 26 Normal

Palato versi 15 8 8 25 Normal

Normal 14 7 8 24 Normal

Mesio palatal versi 13 7,8 8 23 Disto labio versi

Disto labial versi 12 7 7 22 Mesio labio versi

Labioversi 11 8,5 8 21 Labioversi

Mesio linguo versi 41 5 5,5 31 Mesio linguo versi

Normal 42 5.5 5,5 32 Normal

Normal 43 7.5 7 33 Normal

Normal 44 8 8 34 Disto labio versi

Linguo versi 45 7,5 8 35 Labio versi

Normal 46 12 8 36 Normal

Normal 47 11 10,1 37 Normal

UE 48 - - 38 UE

Hubungan Gigi- Geligi

MOLAR SATU KANANSagital : NeutroklusiTransversal : NormalVertikal : NormalKANINUS KANANSagital : NeutroklusiTransversal : NormalVertikal : Normal

MOLAR SATU KIRISagital : MesioklusiTransversal : NormalVertikal : NormalKANINUS KIRISagital : NeutroklusiTransversal : NormalVertikal : Normal

C

C

P1

M1

P1

C

C

M1

Overbite : 2 mm Overjet : 6 mm

INDEKS PONT

Diameter mesio-distal 12,11,21,22 = 30.5 mm

Penderita Pont Selisih

4-4 43 mm 38.1 mm +4,9 mm

6-6 53 mm 47.6 mm +5,4 mm

Tinggi lengkung 24 mm 17,8 mm +6,2 mm

KESIMPULAN : Regio 4 – 4 mengalami protaksi sebanyak +4,9 mm Regio 6 – 6 mengalami protaksi sebanyak +5,4mm Regio anterior protraksi sebesar 6,2 mm

ANALISA BOLTON

11,5 8 7 7,8 9 9 9 8,5 8 8 8 12 mm

12 7,5 8 7,5 6,5 5,5 6 6 7 8 8 8 mm

Overall ratio : 87,5 x 100 = 86,8 (91,3) 100,8

Hasil < n: RA yang dikoreksiTabel Bolton : RB 87,5 RA 96RA pasien : 100,8Selisih : 100,8 – 96 = 4,8 mm

Anterior ratio : 36 x 100 = 77,7 (77,2) 46,3

Hasil > n: RB yang dikoreksiTabel Bolton : RA 46,3 RB 35,5RB pasien : 36 Selisih : 36 – 35,5 = 0,5 mm

KESIMPULAN :Overall ratio : Total lebar mesio distal gigi 16 – 26 RA lebih besar 4,8mm dari total lebar mesio-distal gigi 16 – 26 RA yang seharusnya. Anterior ratio : Total lebar mesio-distal gigi 13 – 23 RA lebih kecil 0,5 mm dari total lebar mesio-distal gigi 13 – 23 RA yang seharusnya.

Metode Arch Length Discrepancy (ALD)

I RAHANG ATASLebar mesio-distal gigi 15 – 25 :

Total : 77,3 mm (X)Panjang lengkung rahang ( mesial 16 – 26) : 83 mm (Y)Perhitungan ALD : Y (83mm) – X ( 77,3mm) = + 5,7mm+ 5,7 mm artinya kelebihan ruangan sebanyak 5,7 mm

15 14 13 12 11 21 22 23 24 25

8 7 7,8 7 8 7 8 8 8 8

II RAHANG bAwAHLebar mesio-distal gigi 45 – 35 :

Total : 67,5 mm (X)Panjang lengkung rahang ( mesial 46 – 36) : 71 mm (Y)Perhitungan ALD : Y (71 mm) – X ( 67,5mm) = 3,5 mm+3,5 mm artinya kelebihan ruangan sebanyak 1 mm

45 44 43 42 41 31 32 33 34 35

7,5 8 7,5 5,5 5 5.5 5.5 7 8 8

Parameter Nilai normal Sebelum perawatan

SNA (83,5±2)º 76º

SNB (81±2)º 74º

ANB (2,5±2) º 2º

WITS (-1±2)mm 2mm

FMA (26±3) º 30º

I-MP (96±5)º 99º

I-SN (109±6)º 110º

I-I (125±5)º 113º

Nasolabial angel

(93±3)º 90º

Lower lip - E Line

(1,0±1)mm 0 mm

SNA

Nilai normal : (83,5 ± 2)ºSebelum perawatan : 76ºKeterangan :Posisi maksila terhadap basis kranii retrognathi

S

N

A

SNB

Nilai normal : (81,2 ± 2)ºSebelum perawatan : 74ºKeterangan :Posisi mandibula terhadap basis kranii retrognathiS

N

B

ANB

Nilai normal : (2,5 ± 2)ºSebelum perawatan : 2ºKeterangan :Maloklusi skeletal kelas IN

B

A

WITS

Nilai normal : (- 1 ± 2)mmSebelum perawatan : 2mmKeterangan :hubungan skeletal kelas I

A

B

OP

FMA

Nilai normal : (26 ± 3)ºSebelum perawatan : 30ºKeterangan :Tipe wajah Dolikofasial

FHP

Go

Me

MP

I- MP

Nilai normal : (96 ± 5)ºSebelum perawatan : 99ºKeterangan :Inklinasi aksial gigi I RB terhadap mandibula plane netroklinasi

Go

Me

MP

I

I- SN

Nilai normal : (109 ± 6)ºSebelum perawatan : 110ºKeterangan :Inklinasi aksial gigi I RA terhadap basis kranium netroklinasiS

N

I

I- I

Nilai normal : (125 ± 5)ºSebelum perawatan : 113ºKeterangan :Inklinasi gigi I RA terhadap I RB Bimaxilarry protusionS

N

IGo

Me

MP

I

NASOLABIAL ANGLE

Nilai normal : (93 ± 3)ºSebelum perawatan : 90ºKeterangan :Posisi bibir atas normal

Upper lip

LOWER LIP – E LINE

Nilai normal : (1.0 ± 1) mmSebelum perawatan : 0 mmKeterangan :Posisi bibir bawah terhadap E-line normal

Pog

Prn

E-line

Lower lip

Parameter Nilai normal Sebelum perawatan

Keterangan

SNA (83,5±2)º 76º Kedudukan maksila terhadap basiskranium retrognathi

SNB (81±2)º 74º Kedudukan mandibula terhadap basis kranium retrognathi

ANB (2,5±2) º 2º Maloklusi skeletal kelas I

WITS (-1±2)mm 2mm hubungan skeletal kelas I

FMA (26±3) º 30º Tipe wajah dolikofasial

I-MP (96±5)º 99º Inklinasi axial insisif bawah terhadap mandibular plane netroklinasi

I-SN (109±6)º 110º Inklinasi axial insisif atas terhadap basis kranium neutroklinasi

I-I (125±5)º 113º Inklinasi I atas terhadap I bawah bixamilarry protusion

Nasolabial angel (93±3)º 90º Posisi bibir normal

Lower lip - E Line (1,0±1)mm 0 mm Posisi Bibir bawah terhadap E-line normal

KESIMPULAN SEFALOMETRI

Posisi maksila dan mandibula terhadap basis kranium retrognathi, maloklusi skeletal kelas 1 dengan tipe wajah dolikofasial,

inklinasi aksial insisif atas terhadap basis kranii normal, iklinasi aksial insisif bawah terhadap mandibular plane neutroklinasi,

inklinasi I atas terhadap I bawah bimaxilarry protusion, posisi bibir atas

normal dan posisi bibir bawah terhadap E-line normal.

DIAGNOSA

Pasien pria berusia 22 tahun, kesehatan umum baik, kebersihan mulut baik dengan keluhan utama terdapat celah pada gigi rahang atas dan tampak maju,maloklusi skeletal kelas I. Tipe wajah dolikofasial, simetris, seimbang. Profil konveks, garis tengah lengkung gigi atas dan bawah normal. Hubungan molar satu kanan dan kiri neutroklusi, C kiri dan kanan neutroklusi, overjet 4 mm dan overbite 4 mm. Pada indeks Pont, regio 4 – 4 mengalami distraksi sebanyak 2,0 mm. Regio 6 – 6 mengalami distraksi sebanyak 2,0 mm. Tinggi lengkung mengalami protraksi sebanyak 0,7 mm. Pada analisa Bolton, overall ratio menunjukkan total lebar mesio distal gigi 16 – 26 RA lebih besar 4 mm dari total lebar mesio-distal gigi 16 – 26 RA yang seharusnya. Anterior ratio menunjukkan total lebar mesio-distal gigi 13 – 23 RA lebih besar 2,8 mm dari total lebar mesio-distal gigi 13-23 RA yang seharusnya. Pada metode ALD, RA mengalami kelebihan ruangan sebanyak 2 mm dan RB mengalami kekurangan ruangan sebanyak 1 mm.

Kemungkinan etiologi maloklusi

Kebiasaan Buruk bernapas lewat mulut

Perawatan : Segera dilakukan Kooperasi : Baik Prognosa : Menguntungkan Estimasi perawatan : 6 bulan - 1 tahun

RENCANA PERAWATAN

Labial bow aktif pada gigi 14-24 untuk menggerakkan gigi 11 dan 21 ke mesial dan palatal.Bumper terbuka pada gigi 24 untuk mendorong gigi ke arah labialBumper finger distal gigi 22-12 untuk mendorong gigi distal ke arah mesial Gigi 16 dan 26 diberi Adam’s klamer sebagai retensi.

RAHANG ATAS

HILANGKAN KEBIASAAN BURUK

Labial bow 14-24 (tidak aktif) untuk mempertahankan lengkung gigiAdam’s klamer pada 36 & 46 untuk retensi

RAHANG BAWAH

Sekian dan

terima kasih