organo genesis
Post on 02-Jan-2016
217 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Proses organogenesis merupakan suatu proses pembentukan macam-macam organ
yang berasal dari tiga lapisan germ layer yang telah terbentuk terlebih dahulu pada tahap
gastrulasi. Masing- masing lapisan yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm akan membentuk
suatu bumbung yang nantinya akan berkembang menjadi jaringan atau sistem organ tertentu
yang berbeda namun berkaitan satu dengan yang lain. Pada organogenesis juga terjadi tahap
pertumbuhan akhir embrio yaitu penyelesaian secara halus bentuk definitif menjadi ciri suatu
individu.
Pembentukan macam-macam organ tersebut dapat diamati pada embrio ayam, yang
digunakan pada percobaan ini, dimana pada jam-jam tertentu dapat ditentukan organ apa saja
yang telah terbentuk. Diantaranya usia 19 jam telah terbentuk somit, 24-96 jam telah terbentuk
usus atau saluran pencernaan, 33-72 jam telah terbentuk otak, 96 jam telah terbentuk sistem
urogential dan seterusnya.
1.2 Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi dalam percobaan ini adalah bagaimana menjelaskan
tahap-tahap pembentukan beberapa organ turunan ektoderm, endoderm serta mesoderm.
1.3 Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menjelaskan tahap-tahap pembentukan
beberapa organ turunan ektoderm, endoderm serta mesoderm
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Transformasi dan Diferensiasi
Transformasi dan differensiasi bagian-bagian embrio bentuk primitif berupa :
a. Ekstensi dan pertumbuhan bumbung-bumbung yang berbentuk tubulasi. Tubulasi
merupakan pertumbuhan mengiringi pembentukan gastrula. Daerah-daerah bakal
pembentuk alat atau ketiga lapis benih yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm,
menyusun diri sehingga berupa bumbung. Tubulasi terjadi mulai dari daerah kepala
sampai ekor. Kecuali mesoderm hanya berlangsung di daerah trunkus embrio.
b. Evaginasi dan invaginasi daerah tertentu setiap bumbung.
c. Pertumbuhan yang tidak merata pada berbagai daerah bumbung.
d. Perpindahan sel-sel dari satu bumbung ke bumbung yang lain.
e. Petumbuhan alat, seperti jaringan yang berasal dari berbagai bumbung.
f. Pengorganisasian alat-alat menjadi sistem yaitu sistem pencernaan, peredaran darah,
urogenital, dan lain-lain.
g. Penyelesaian bentuk embrio secara terperinci, halus dan individual (Nurhayati,
2004).
Dalam organogenesis ada 2 hal yang perlu dicatat :
1. Setiap embrio mengalami embriogenesis dengan menempuh tahap-tahap
embriogenesis yang dimiliki leluhur secara evolusi.
2. Berhubung dengan rekapitulasi pertumbuhan di atas ada beberapa bagian tubuh
embrio yang pada suatu ketika berkembang lalu susut dan hilang, atau berubah letak
dan peranan dan dibandingkan dengan asal-usul susut dan tak berperanan tapi jadi
berkembang (Nurhayati, 2004).
2.2 Organogenesis pada Bumbung-Bumbung
Organogenesis mencakup organisasi sel-sel menjadi berbagai lapisan dan kelompok
yang akan membentuk struktur-struktur tubuh. Mencakup pula pembelahan sel dan gerak
sebenarnya dari sel-sel tersebut dari suatu tempat ke tempat lain pada embrio (Yatim, 1994).
Bumbung ektoderm , germ layer ektoderm akan menumbuhkan kulit, rambut, kuku,
seluruh system saraf termasuk sel reseptor, medulla adrenal (Kimball, 1996). Bumbung
epidermis, menumbuhkan:
1) Lapisan epidermsi kulit dengan derivatnya yang bertekstur (susunan kimia)
tanduk: sisik, bulu, kuku, tanduk, cula dan taji.
2) Kelenjar-kelenjar kulit; kelenjar minyak bulu, kelenjar peluh, kelenjar ludah,
kelenjar lendir dan kelenjar airmata.
3) Lensa mata, alat telinga dalam, indra bau dan indra peraba.
4) Stomodeum menumbuhkan mulut, dengan derivatnya seperti enamel (email) gigi,
kelenjar ludah dan indra kecap.
5) Proctodeum, menumbuhkan dubur bersama kelenjarnya yang menghasilkan bau
tajam.
6) Lapisan enamel gigi.
Bumbung endoderm (metenteron), menumbuhkan:
1) Lapisan epitel seluruh saluran pencernaan sejak faring sampai rektum.
2) Kelenjar-kelenjar pencernaan hepar, pancreas serta kelenjar lendir yang
mengandung enzim dalam eesophagus, gaster dan intestinum.
3) Lapisan epitel paru dan insang.
4) Cloaca yang jadi muara ketiga saluran; pembuangan (ureter), makanan (rectum)
dan kelamin (ductus genitalis).
5) Lapisan epitel vagina, urethra, vesica urinaria dan kelenjar-kelenjarnya.
Bumbung neural (saraf), menumbuhkan:
1) Otak dan sumsum punggung
2) Saraf tepi otak dan punggung
3) Bagian persarafan indra, seperti mata, hidung dan raba.
4) Kromatofor kulit dan alat-alat tubuh yang berpigmen.
Bumbung mesoderm, germ layer mesoderm akan menumbuhkan otot, darah dan
pembuluh darah, jaringan konektif termasuk tulang, ginjal, ureter, testis, ovari, oviduk,
uterus, mesenteri dan sistem limfatik (Kimball, 1996). Bumbung mesoderm
menumbuhkan banyak ragam alat;
1) Jarungan pengikat dan penunjang
2) Otot; lurik, polos dan jantung
3) Mesenkim yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai macam sel dan jaringan
(sedikit ada juga mesenkim dari bumbung epidermis).
4) Gonad, saluran serta kelenjar-kelenjarnya.
5) Ginjal dan ureter
6) Lapisan dan jaringan pengikat serta berbagai saluran dalam tubuh
7) Lapisan rongga tubuh dan selaput-selaput berbagai alat; pleura, pericardium,
peritoneum dan mesenterium
8) Jaringan ikat dalam alat-alat seperti hati, pancreas dan kelenjar buntu
9) Lapisan dentin, cementum dan periodontium gigi, bersama pulpanya (Yatim,1994)
Bagian mesoderm dapat dibentuk tiga bagian, yaitu mesoderm dorsal atau mesoderm
segmental membentuk somit, pada somit-somit sehingga terjadi rongga miosol. Mesoderm
intermedier tidak bersegmen tetapi walaupun demikian membentuk nefrotom yang
bersegmen-segmen. Mesoderm lateral terdiri dari lapisan somatis dan lapisan splankhnis yang
melebar jauh di luar embrio, karenanya pada selom dapat dibedakan dua daerah yaitu intra dan
ekstra embrionik selom (Saunders, 1982).
Pada awal organogenesis terjadi differensiasi pada bumbung mesoderm;
a) Epimere
Bagian sclerotome memisahkan diri dari somit berupa sekelompok sel mesenkim,
pindah ke median mengelilingi notochord dan ke dorsal mengelilingi bumbung neural.
Keleompok sel mesenkim ini membentuk bertebrae yang menyelaputi notochord dan
bumbung neural. Somit kemudian kembali menyusun diri menjadi bumbung yang
terdiri dari 2 bagian, yakni Dermatome (sebelah luar) yang menghasilkan
mesenkimyang akan berpindah ke bawah epidermis membentuk lapisan dermis dan
Myotome (sebe;ah dalam). Rongganya disebut myocoel sekunder.
b) Mesomere
Dibedakan atas 2 daerah, yaitu genital ridge yang mengandung sel-sel untuk membina
gonad. Sel-sel induk benih (promordium germ cells) datang ke dalam dari kantung
yolk untuk jadi gamet. Nephrotome tumbuh menjadi ginjal dan saluran-salurannya.
c) Hypomere
Somatic mesoderm menumbuhkan lapisan dermis kulit di daerah lateral dan ventral
embrio. Somatic mesoderm dan splanchnic mesoderm akan menumbuhkan kantung
insang di daerah faring foregut yang berpasangan dan selaput rongga tubuh serta yang
mengikat alat dalam
(Yatim, 1994).
Mekanisme differensiasi derivat ketiga lapis benih dipengaruhi oleh;
1. Inti, mengandung bahan genetis sektor heterokromatin yang giat melakukan transkripsi
dan eukromatin yang sednag dormant, keduanya yang mengontrol seluruh kegiatan sel.
2. Sitoplasma, perbedaan zat, eutoplasma atau yolk. Daerah yang lebih tinggi kadar
yolknya lebih lamban bermitosis, bergerak pindah atau berpindah letak akan tetapi
lebih banyak mendapat suplai nutrisi daripada sel lain
3. Lingkungan mikro, susunan dan konsentrasi zat medium sel (cairan interselluler) yang
bervariasi.
4. Fisik, lingkungan tak selalu sama antara suatu sektor blastomer dengan sektor lain.
5. Hormon, mengontrol pertumbuhan setelah organizer berhenti bekerja (Yatim, 1994).
2.3 Organogenesis pada Embrio Ayam
Embriologi sebenarnya adalah suatu satuan proses yang sangat majemuk, tetapi untuk
memudahkan pengertiannya proses itu dibagi menjadi 6 tahapan. Batas antara tahapan itu
sebenarnya juga tidak jelas, ada yang tumpang-tindih satu dengan yang lain. Stadium morula
merupakan tahap pertama dalam embriologi. Sel-sel hasil pembelahan masih bergandengan
satu dengan yang lain. Sel orisinil (zigot) tetap saja besarnya, hanya membelah dan tiap
belahan tumbuh mencapai besar tertentu. Sel yang membelah itu hanya terdapat pada sel-sel
dalam kutub animal. Pembelahan sel-sel morula selanjutnya membentuk bola sel-sel yang
berongga (blastula). Rongga itu disebut blastocoel (Brotowidjoyo, 1994).
Perkembangan embrional dimulai dengan persatuan sel kelamin jantan dan betina
(singami), diikuti dengan fusi kedua intinya (kariogami). Beberapa hewan, telur dapat
berkembang tanpa melalui pembuahan, yaitu melalui suatu proses yang disebut
partenogenesis. Tubuh hewan dewasa mengalami pembelahan yang dapat dikatakan lebih
jarang, karena hanya beberapa jaringan tertentu yang masih memperlihatkan aktivitas
pembelahan sel. Perbedaan ditunjukkan pada individu muda, teristimewa di dalam embrio,
pembelahan sel begitu aktif. Hal yang perlu diingat bahwa pembelahan sel merupakan dasar
pertumbuhan embrio (Soeminto, 2000).
Urutan alur pembelahan segmentasi pada ayam sama dengan pada amphioxus maupun
katak. Alur pertama yaitu meridional, kedua meridional tegak lurus pembelahan pertama,
ketiga latitudinal, keempat meridional, dan kelima latitudinal. Setelah pembelahan kelima
selesai, embrio tersusun dari 32 blastomer dan dicapai stadium morula. Blastulasi ayam sama
dengan blastulasi pada telur ikan, yaitu dengan terbentuknya rongga segmentasi di antara sel-
sel blastomer di permukaan dengan yolk yang ada di bawahnya. Atap blastosol terdiri dari sel-
sel blastomer hasil segmentasi sebelumnya, dengan lantai permukaan yolk dan pada bagian
lateralnya terdapat zona penghubung yang terdiri dari blastomer yang berlekatan di bawahnya.
Tahap selanjutnya, yaitu gastrulasi, terjadi melalui epiboli sel-sel permukaan, involusi dan
delaminasi (Soeminto, 2000).
Menurut Huettner (1961), embrio ayam pada stadium 24 jam bagian yang terbentuk
masih sederhana. Adapun struktur embrio yang telah terbentuk yaitu stria primitiva,
mesoderma, proamnion, mesenkim, pulau-pulau darah, somit, usus depan, notochord, lipatan
neural dan vesikula amnio-kardiak.
Bagian yang aktif pada pembelahan sel telur ayam adalah keping lembaganya
(blastodiskus). Pembelahan sudah dimulai ketika telur melalui oviduk yang jalannya berputar-
putar sehingga albuminnya turut berputar disebut kalaza dengan fungsi kalaza untuk menjaga
agar sel telur tetap terletak sentral di dalam albumin dan keping lembaganya selalu menghadap
ke atas (Nelson, 1953). Notochord tumbuh ke bagian depan nodus hensen, segaris dengan stria
primitiva yang menghilang. Permukaan pembentukan daerah embrio yaitu dengan
terbentuknya keping neural. Keping neural akan membentuk lipatan neural. Lapisan anterior
dari keping neural membentuk suatu peninggian dan tumbuh kebagian depan di atas ectoderm.
Kemudian lipatan kepala yang terbentuk akan berdiferensiasi menjadi kepala. Daerah antara
lipatan kepala dan ectoderm, sebelah bawahnya terbentuk suatu struktur yang mempunyai
kantong yang disebut kantong subsefalik (Yatim, 1982).
Gambar skematis embrio ayam umur 24 jam
Embrio yang telah berumur 24 jam, lipatan neuralnya mendekat satu sama lain.
Persatuan lipatan neural pertama-tama terjadi di bagian depan somit pertama. Embrio umur
33 jam, bumbung neural yang telah terbentuk dapat dibedakan menjadi bagian anterior yang
agak lebar, bagian tengah, serta posterior yang menyerupai bumbung. Persatuan lipatan neural
yang paling akhir, terjadi di bagian depan dan di belakang, sehingga terbentuk lubang-lubang
neuroporus-anterior dan posterior. Belakang somit terakhir terdapat lipatan neural yang
mengembang dan menghilang dalam ectoderm (Yatim, 1982).
Bagian belakang lipatan neural membatasi suatu daerah dangkal pada ectoderm yang
disebut sinus phromboidalis. Stria primitiva terus makin menghilang. Daerah diantara kedua
lapisan ectoderm dari tiap lipatan neural yang menyatu terlepas sel-sel yang akan menjadi dua
batang neural crest di kiri-kanan bumbung neural. Neural crest ini bersegmen dan merupakan
primordial dari akar dorsal saraf spinal dan juga ganglia dari sistem saraf otonom (Yatim,
1982).
Bagian mesoderm dapat dibentuk tiga bagian, yaitu mesoderm dorsal atau mesoderm
segmental membentuk somit, pada somit-somit sehingga terjadi rongga miosol. Mesoderm
intermedier tidak bersegmen tetapi walaupun demikian membentuk nefrotom yang
bersegmen-segmen. Mesoderm lateral terdiri dari lapisan somatis dan lapisan splankhnis yang
melebar jauh di luar embrio, karenanya pada selom dapat dibedakan dua daerah yaitu intra dan
ekstra embrionik selom (Saunders, 1982).
Menurut Djuhanda (1981), embrio utuh akan membentuk 12 somit pada umur inkubasi
22 jam. Embrio ayam yang diinkubasi selama 33 jam akan memperlihatkan tahap-tahap pokok
perkembangan dan pembentukan sistem syaraf pusat dan sistem sirkulasi. Selama periode
inkubasi 33 jam menunjukan adanya perubahan pada daerah usus depan dan somit serta
diferensiasi pada mesoderm luser media yang menandai pembentukan organ urinaria. Vesikula
optika tersusun sebagai sepasang pertumbuhan kolateral prosencephalon. Vesikula ini secara
meluas dan menduduki seluruh luas kepala. Rongga vesikula optika (optisol), pada mulanya
mempunyai hubungan yang luas dengan rongga prosencephalon.
Gambar skematis embrio ayam umur 33 jam.
Embrio ayam yang telah diinkubasi selama 72 jam memiliki ± 35 pasang somit.
Embrio mengalami pelekukan servikal, sehingga daerah rhombencephalon berada di sebelah
dorsal dan telencephalon mendekati perkembangan jantung. Lipatan kepala makin
berkembang ke arah posterior, sebaliknya dengan amniotic tail fold (berkembang ke arah
anterior), dan lateral body fold semakin menutup. Mata terletak lebih ke arah kaudal dari pada
otosis. Daerah ventro-lateral rhombencephalon menjadi tempat berkembang derivat neural
crest berupa pasangan ganglion saraf-saraf kranial. Di daerah setinggi AIP, terjadi penebalan
mesoderm yang akan berkembang menjadi upper limb bud atau wing bud, merupakan
primordia sayap, sedangkan di daerah cauda dibentuk lower bud yaitu primordia kaki
(Syahrum, 1994).
Gambar skematis embrio ayam umur 72 jam.
Permukaan blastoderma area opaka menjadi bertambah lebar, pada bagian posterior
tampak berbintik bintik, yaitu pulau-pulau darah yang kelak akan menjadi sebagaian besar
sistem pembuluh ekstra embrional. Area opaka yang berbintik-bintik sekarang disebut area
opaka vaskulosa. Bintik-bintik tersebut disebabkan penebalan-penebalan setempat pada
mesoderm yaitu pada lapisan splankhnis. Mula-mula pulau-pulau darah merupakan kumpulan
sel-sel yang kompak, selanjutnya terjadi rongga dan terpisah menjadi kumpulan sel-sel sentral.
Sel-sel sentral ini kelak akan menjadi butir-butir darah yang mengandung hemoglobin,
sedangkan sel-sel perifer yang tinggal, membangun dinding pembuluh darah yang disebut
endothelium. Pulau-pulau darah itu sedemikian banyaknya, sehingga bersentuhan satu sama
lain, dan terjadi suatu jaringan pembuluh kapiler yang disebut retikulum. Akhirnya rongga-
rongga di dalam pulau darah tersebut diisi dengan plasma darah (Balinsky, 1970).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan bahan
3.1.1 Alat
Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu mikroskop.
3.1.2 Bahan
Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain; foto, slide dan preparat Whole Mount
Embrio ayam berbagai umur.
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Turunan ektoderm dan endoderm
Dipelajari organogenesis dari organ-organ turunan ektoderm dan endoderm yang
tertera pada tabel (dalam buku petunjuk praktikum) pada embrio ayam umur 24 sampai 96jam.
3.2.2 Turunan mesoderm
Dipelajari organogenesis dari organ-organ turunan mesoderm pada embrio ayam umur
24-96 jam.
- Sistem peredaran darah
- Sistem urogenitalia
- Tunas anggota badan
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
4.1.1 Neurulasi pada Embryo ayam
No. Gambar Uraian
1. Embrio ayam umur 24 jam preparat
awetan
merupakan organogenesis dari embrio
ayam yang berumur 24 jam
lipatan neural telah mendekat satu sama
lain, terbentuk 6 somit, pembuluh darah,
dan sistem pencernaan.
2. Embrio ayam umur 24 jam skematis khorda timbul di bawah lipatan neural
pada sumbu tengah embrio
mesoderm pada kedua belah notochord
berdiferensiasi menjadi somit-somit
mesoderm
mesoderm dorsal lebih tebal dan
mesoderm lateral melebar diantara
ektoderm dan endoderm
3. Embrio ayam umur 24 jam sayatan
melintang melalui usus depan
pada sayatan melintang melalui usus
depan dapan dilihat terdapat bibir dorsal,
blastoporua, sumbat yolk, dan arkenteron
4. Embrio ayam umur 24 jam sayatan
melintang porta usus depan
pada bagian atas terdapat ektoderm kepala,
dan neural crest
hypomere dibedakan atas 2 lapis yaitu
mesoderm somatik dan mesoderm
splanchnic
gabungan antara lapisan mesoderm
splanchnic dengan lapisan endoderm
disebut splanchnopleure
5. Embrio ayam umur 24 jam sayatan
melintang melalui usus tengah
pada sayatan melintang melalui usus
tengah terdapat keping neural, parit
neural, lipatan neural, ektoderm kepala,
mesenkim kepala, notochord, dan usus
tengah
notochord tidak mengalami
pembumbungan
notochord bersifat masif sejak terbentuk
pada tingkat gastrula
6. Embrio ayam umur 33 jam preparat
awetan
terjadi proses pertumbuhan pembuluh
darah bersama darahnya
darah dan pembuluh tumbuh dari pulau-
pulau darah yang terdapat pada splanchnic
mesoderm di daerah yolk, di bawah
embrio
pulau-pulau darah terlihat pada daerah
area opaca yang disebut area opaca
vasculosa
7. Embrio ayam umur 33 jam sayatan
melalui vesikula optik
amnion terbentuk dari sebuah lipatan
melintang sehingga di daerah anterior
kepala embrio somatopleum akan
terangkat dan setelah menutupi kepala
embrio lipatan akan membalik ke
posterior sebagai lipatan kepala sehingga
membentuk tudung
kantong amnion terpisah dari khorion
kecuali di daerah cincin pusar
8. Embrio ayam umur 33 jam sayatan
melalui mesensefalon
jaringan ekstraembrional mesoderm
tumbuh berupa delaminasi dari lapisan
dalam trophoblast, yang kemudian
menyelaputi amnion, kantong yolk dan
allantois di sebelah luarnya
gabungan antara lapisan somatik
mesoderm dengan lapisan ektoderm
(epidermis)
9. Embrio ayam umur 33 jam sayatan
melalui plakoda dan otik
terdapat plakoda otik, lipatan kepala,
farink, mesokardium dorsal,
epimiokardium, rongga perikardial,
kantung yolk, somato pleura, aorta dorsal,
endokardium, dan rhombensefalon
10. Embrio ayam umur 33 jam sayatan
melalui porta usus depan
terdapat rongga embrionik,
rhombensefalon, somatopleura, porta usus
depan, vena vitelin, kantung yolk, neural
crest, dan dorsal aorta
vena vitelin terbentuk dari jantung kapiler
subintestinal di bagian posterir
dorsal aorta terbentuk dari jantung kapiler
supraintestinal
11. Embrio ayam umur 33 jam sayatan
melalui nefrotom
terdapat spinal cord, somit, nefrotom,
rongga ekstraembrionik, usus tengah,
aorta dorsal, dan ektoderm
somit merupakan potongan-potongan
epimere menurut letak anterior-posterior
12. Embrio ayam umur 48 jam preparat
awetan
akan membentuk hidung dan telinga
sampai umur 72 jam
hati juga akan terbentuk sampai umur 96
jam
telinga terdiri dari telinga dalam, tengah,
dan luar
plakode telinga berasal dari invaginasi
ektoderm yang menjulur ke dalam dermis
sekitar rhombosefalon
hati berkembang relatif cepat, mula-mula
terdapat dua lobus di kanan dan kiri yang
sama besar
13. Embrio ayam umur 48 jam sayatan
melalui vesikula optik
plakode telinga tengah berkembang
menjadi telinga tengah dan telinga dalam
telinga luar berasal dari 5-7 titik tumbuh
epidermis disekitar tempat plakode telinga
dalam
perkembangan hati bermula dari tonjolan
di sebelah ventral usus di daerah gerbang
usus anterior
14. Embrio ayam umur 48 jam sayatan
melalui mata
tonjolan kranial bercabang dan
membentuk epitel sel hati
terdapat vena kardinal anterior, aorta
dorsal, lengkung aorta I, cawan optik,
pembuluh vitelin
lensa mata telah terbentuk
notochord masih bersifat masif
tonjolan kepala disebut dengan head fold
tonjolan ekor disebut dengan tail fold
tonjolan kepala dan ekor tersebut berada
diatas jaringan ekstraembrional
15. Embrio ayam umur 48 jam sayatan
melalui bagian-bagian jantung
aorta akan mengalami penurunan
somit merupakan potongan-potongan
epimere menurut letak anterior-posterior
pertumbuhan amnion ada dua macam yaitu
pelipatan somatopleure, dan peronggaan
embrioblast
proses peronggaan disebut dengan kavitasi
korion merupakan kantung besar dan
umum yang menyelaputi kantung yolk
dan allantois
16. Embrio ayam umur 48 jam sayatan
melalui mesonefros
pada somit terjadi pelipata splanchnic
mesoderm bersama endoderm daerah
midgut (splanchnopleure), sehingga
terjadi dua daerah coelom, yaitu coelom
intraembrional, dan coelom
ekstraembrional
di dalam jaringan ekstraembrional terdapat
suatu rongga yang disebut dengan rongga
ekstraembrional atau rongga embrionik
usus tengah telah terbentuk
17. Embrio ayam umur 72 jam preparat
awetan
akan terbentuk paru-paru dan pankreas
sampai umur 96 jam
paru-paru berasal dari saluran
pencerernaan
pankreas dibentuk dari diverkulum yang
berasal dari sebelah dorsal dan ventral
saluran pencernaan tempat di sebelah
caudal kantong empedu
penbentukan sistem peredarah darah juga
akan merlanjut pada umur 72 jam ini
18. Embrio ayam umur 72 jam sayatan terdapat rongga amnion, somit, spinal
melalui farink dan turunannya kord, notochord, mesensefalon, vena
kardinal anterior
aorta akan mengalami penurunan
somit terbentuk secara bertahap yaitu
mulai dari anterior ke posterior, sehingga
ada yang menetapkan tingkat-tingkat
pertumbuhan dari embrio menurut somit
yang telah terbentuk
19. Embrio ayam umur 72 jam sayatan
melalui paru-paru, jantung, dan mata
telah terbentuk retina yang terdiri dari
lapisan berpigmen, lapisan saraf, dan
vesikula lensa
epimere terdiri dari tiga daerah yaitu
dermatome (sebelah luar), myotome
(sebelah pinggir dalam), scleretome
(sebelah dalam)
katung yolk berasal dari diverculum
ventral midgut
peredaran darah ke kantung yolk
berfungsi untuk mengangkut sel induk
darah dan sel induk benih
20. Embrio ayam umur 72 jam sayatan
melalui porta usus depan
tunas sayap dan lipatan tubuh secara
lateral telah terbentuk
dinding amnion terdiri atas dua lapis yaitu
lapis dalam yang dibentuk oleh ektoderm
embrionik dan lapis luar yang berasal dari
ekstraembrionik
terdapat spinal cord, vena kardinal
postreior, aorta yang menurun, pronefros,
mesenterium dorsal, vena vitelin, dan
porta usus depan
21. Embrio ayam umur 72 jam sayatan
melalui porta usus belakang
amnion berfungsi untuk mencegah embrio
menjadi kering, sebagai kolam renang
embrio, mencegah embrio melekat pada
selaput ekstraembrionik, meniadakan
goncangan, memberi keleluasan pada
embrio mengubah posisi, membantu
proses kelahiran, dan untuk menyerap
albumen
cairan amnion dihasilkan oleh dinding
amnion dan oleh kulit tubuh embrio
22. Embrio ayam umur 72 jam sayatan
melalui tunas kaki dan alantois
pembentuamnion dan korion diikuti oleh
pembentukan alantois
alantois berasal dari dari evaginasi bagian
ventro-median usus belakang atau
splanknopleura
alantois berupa kantong yang dindingnya
terdiri atas lapis dalam yang berasal dari
epitel endoderm usus, dan lapis luar yang
berasal dari mesoderm splankis
perkembangan jantung diawali dengan
penebalan splanchnic mesoderm di daerah
anterior intestinal portal, yaitu daerah
yang membuka ke arah usus tengah dari
usus depan
23. Embrio ayam umur 96 jam preparat
awetan
sistem urogenital dan sistem pencernaan
telah terbentuk
bakal alat genitalia mula-mula berpisah
dari bakal ginjal pada mesomere
pembentukan sistem genital merupakan
suatu rangkaian pembentukan gonad yang
berasal dari mesonefros
selaput embrio pada janin ayam terdiri dari
lantois, kantung yolk, amnion, dan serosa
24. Skema pembentukan jantung
(embrio ayam umur 25-30 jam)
perkembang jantung diawali dengan
penebalan splanchnic mesoderm di daerah
anterior intestinal portal yaitu daerah yang
membuka ke arah usus tengah dari usus
depan
dari penebalan tersebut akan terbentuk
epimokardium dan endokardium yang
nantinya merupakan dinding dari tabung
jantung
terbenuk dua buluh jantung yang akhirnya
bersatu tepat disebelah yolk stalk
fleksura jantung yang menonjol ke kana
akan menjadi ventrikel
25. Pembuluh darah ekstra embrio
(embrio ayam umur 33 jam)
jaringa ekstraembrio merupakan jaringa
yang berada di luar tubuh embrio
jaringan ini berfungsi sebagai selaput
embrio atau fetal membranes
selaput embrio berbentuk seperti kantung-
kantung
plasenta disebut dengan selaput
ekstraembrionik karena plasenta hanya
merupakan alat yang berfungsi selama
embrio dan fetus berkembang dalam
rahim induk
pada waktu melahirkan yang keluar dari
rahim induk selain fetus adalah cairan
darah
sel-sel tropoblasberhubungan dengan
dinding pembuluh darah selaput lendir
rahim dan cairan darah dalam pembuluh
darah induk
26. Preparat embrio ayam 42 jam terbentuk 23 somit
pada somit terjadi pelipata splanchnic
mesoderm bersama endoderm daerah
midgut (splanchnopleure), sehingga
terjadi dua daerah coelom, yaitu coelom
intraembrional, dan coelom
ekstraembrional
di dalam jaringan ekstraembrional terdapat
suatu rongga yang disebut dengan rongga
ekstraembrional
usus tengah telah terbentuk
4.2 Pembahasan
4.2.1 Umur Embrio 18 Jam
Awal perkembangan embrio ayam menunjukkan bahwa splanknopleura dan
somatopleura meluap keluar dari tubuh embrio hingga di atas yolk. Daerah luar tubuh embrio
dinamakan daerah ekstra embrio. Mula-mula tubuh embrio tidak mempunyai batas sehingga
lapisan-lapisan ekstra embrio dan intra embrio saling berkelanjutan. Dengan terbentuknya
tubuh embrio, secara berurutan terbentuk lipatan-lipatan tubuh sehingga tubuh embriohampir
terpisah dari yolk. Adanya lipatan-lipatan tubuh, maka batas antara daerah intra dan ekstra
embrio menjadi semakin jelas. Daerah kepala embrio mengalami pelipatan yang disebut
dengan lipatan kepala dan meisahkan antara bagian intra dan ekstra embrio. Lipatan kepala
membentuk sub sephal. Pada bagian lateral tubuh juga terbentuk lipatan tubuh lateral dan
memisahkan bagian ekstra dan intra embrio. Bagian posterior mengalami pelipatan dan
dukenal dengan nama lipatan ekor membentuk kantung sub kaudal. Lipatan-lipatan tersebut
embentuk dinding saluran percernaan primitive. Bagian tengah usus tengah yang menghadap
yolk tetap terbuka dan pada daerah ini, dinding kantung yolk berhubungan dengan dinding
usus pada kantung yol. Walaupun kantung yolk berhubungan dengan usus melalui tangkai
yolk, namun makanan tidak diambil embrio melalui tangkai yolk (Adnan, 2008).
Pembelahan lebih sukar dan terbatas pada suatu keeping pada kutup anima, disini
berlangsung pembelahan partial atau meroblastis. Sel-sel yang membelah itu membentuk
cangkang bentuk cakram yang disebut sebagai blastodis yang merupakan blastomer sentral
yang melepasan diri dari detoplasma di bawahnya dan terbentuk rongga sempit yang
merupakan bagian pinggir, blastomer tidak jelas terpisah dari detoplasma dan ia terus menerus
e dalam detoplasma (Yatim, 1994).
Proses morfogenetik yang disebut sebagai gastrulasi adalah pengaturan kembali sel-sel
blastula secara dramatis. Gastrula berbeda rinciannya dari satu kelompok hewan dengan
kelompok hewan yang lainnya, tetapi suatu kumpulan perubahan seluler yang sama
menggerakkan pengaturan spasial embrio ini. Mekanisme seluler yang umum tersebut adalah
perubahan-perubahan motilitas sel, perubahan dalam bentuk sel dan perubahan dalam adhesi
(penempelan) seluler ke sel lain dan ke molekuler matriks ekstraseluler. Hasil penting dari
gastrulasi adalah beberapa sel dekat permukaa blastula berpindah ke lokasi baru yang lebih
dalam. Hal ini akan mentransformasi blastula menjadi embrio berlapis tiga yang disebut
gastrula (Campbell, 1987).
Blastulasi pada ayam termasuk blastula yang berbentuk pipih atau cakram
(diskoblastik) yang mempunyai bagian-bagian sebagai berikut: periblas hipoblas dan juga
sentoblas. Gastrulasi pada ayam merupaan proses dari pembentukan stria primitif yang terdiri
dari alur dan pematang primitif berupa garis dilinea mediana, Stria primitif berbentuk
sempurna pada inkubasi telur 18 jam (Sugiyanto, 1996).
4.2.2 Umur Embrio 24 Jam
Setelah inkubasi selama 24 jam, dapat dibedakan antara daerah intraembrional dengan
daerah ekstraembrional. Daerah ekstraembrional terdiri dari area pelusida dan area opaka.
Daerah kepala mengalami perkembangan agak cepat, namun karena adanya daerah batas
pertumbuhan (zone over growth), terjadi lipatan kepala (head fold), mula-mula ke ventral,
setelah ke ventral daerah kepala agak terangkat dan melipat ke posterior. Hal ini diikuti oleh
lipatan entoderm, setelah inkubasi selama 24 jam, dapat dibedakan antara daerah
intraembrional dengan daerah ekstraembrional. Daerah ekstraembrional terdiri dari area
pelusida dan area opaka. Daerah kepala mengalami perkembangan agak cepat, namun karena
adanya daerah batas pertumbuhan (zone over growth), terjadi lipatan kepala (head fold), mula-
mula ke ventral, setelah ke ventral daerah kepala agak terangkat dan melipat ke posterior. Hal
ini diikuti oleh lipatan entoderm, sehinga terbentuklah kantong buntu sebelah anterior yang
membuka kea rah kunir, disebut anterior intestinal portal (seperti gerbang menuju terowongan
yang buntu). Kantong buntu di sebelah anterior adalah fore gut (usus depan), sedangkan ke
sebelah posterior entoderm masih lurus sampai ke primitive streak. Celah di sebelah ventral
kepala akibat terjadinya lipatan kepala disebut “subcephalic pocket”. Lapisan tepi yang
membatasi fore gut disebut “margin of intestinal portal”.
Sesuai dengan bertambah tuanya usia embrio, terjadilah penutupan neural fold secara
bertahap mukai daerah di atas AIP kea rah anterior dan ke posterior. Dengan demikian
terbentuklah tabung otak, namun di bagian paling anterior neral fold tidak segera menutup,
daerah ini dinamakan anterior neuropore. Bagian posterior neural fold sebagian besar masih
belum menutup.
Jumlah pasangan somit yang dibentuk oleh terjadinya segmentasi mesoderm di kiri
kanan notokor adalah ± 5 pasang. Somit disebut juga dorsal mesoderm yang akhirnya
mengalami differensiasi ke lateral menjadi: intermediate mesoderm dan lateral mesoderm.
Selanjutnya lateral mesoderm juga mengalami pemisahan, sebagian mendekati ectoderm,
disebut somatic mesoderm dan sebagian mendekati entoderm disebut splachnic mesoderm.
Dalam 24 jam inkubasi ternyata splachnic mesoderm di daerah AIP mengalami p-
enebalan yang nantinya akan berkembang menjadi buluh jantung, sedangkan di daerah opaka
(area opaca) mesoderm berkelompok (memberi gambaran gelap secara mikroskopik) disebut
“blood island” dan area opaka sekarang dinamakan “area vasculosa”.
Pembuluh darah merupakan derivate mesoderm. Di daerah ekstraembrional, pembuluh
darah disusun oleh kelompok-kelompok mesoderm yang disebut blood island dengan
membentuk jaringan pembuluh darah halus kemudian bersatu dan akhirnya terbentuklah
pembuluh balik ke badan embrio yaitu vena vitelina yang bermuara di dalam sinus venosus
(setelah tabung jantung mengalami diferensiasi).
4.2.3 Umur Embrio 33 Jam
Embrio umur 33 jam, bumbung neural yang telah terbentuk dapat dibedakan menjadi
bagian anterior yang agak lebar, bagian tengah, serta posterior yang menyerupai bumbung.
Persatuan lipatan neural yang paling akhir, terjadi di bagian depan dan di belakang, sehingga
terbentuk lubang-lubang neuroporus-anterior dan posterior. Belakang somit terakhir terdapat
lipatan neural yang mengembang dan menghilang dalam ectoderm (Yatim, 1982).
Bagian belakang lipatan neural membatasi suatu daerah dangkal pada ectoderm yang
disebut sinus phromboidalis. Stria primitiva terus makin menghilang. Daerah diantara kedua
lapisan ectoderm dari tiap lipatan neural yang menyatu terlepas sel-sel yang akan menjadi dua
batang neural crest di kiri-kanan bumbung neural. Neural crest ini bersegmen dan merupakan
primordial dari akar dorsal saraf spinal dan juga ganglia dari sistem saraf otonom.
Bagian mesoderm dapat dibentuk tiga bagian, yaitu mesoderm dorsal atau mesoderm
segmental membentuk somit, pada somit-somit sehingga terjadi rongga miosol. Mesoderm
intermedier tidak bersegmen tetapi walaupun demikian membentuk nefrotom yang
bersegmen-segmen. Mesoderm lateral terdiri dari lapisan somatis dan lapisan splankhnis yang
melebar jauh di luar embrio, karenanya pada selom dapat dibedakan dua daerah yaitu intra dan
ekstra embrionik selom (Saunders, 1982).
Menurut Djuhanda (1981), embrio utuh akan membentuk 12 somit pada umur inkubasi
22 jam. Embrio ayam yang diinkubasi selama 33 jam akan memperlihatkan tahap-tahap pokok
perkembangan dan pembentukan sistem syaraf pusat dan sistem sirkulasi. Selama periode
inkubasi 33 jam menunjukan adanya perubahan pada daerah usus depan dan somit serta
diferensiasi pada mesoderm luser media yang menandai pembentukan organ urinaria. Vesikula
optika tersusun sebagai sepasang pertumbuhan kolateral prosencephalon. Vesikula ini secara
meluas dan menduduki seluruh luas kepala. Rongga vesikula optika (optisol), pada mulanya
mempunyai hubungan yang luas dengan rongga prosencephalon.
4.2.4 Umur Embrio 48 Jam
Tidak berbeda jauh dengan pengamatan pada embrio ayam masa inkubasi 48 jam,
organ-organ pada mebrio masa inkubasi ini juga tidak dapat diamati dengan jelas, akan tetapi
menurut teori, pada stadium ini, kepala embrio mengalami pelekukan (Cephalic flexure)
sehingga mesensephalon nampak di sebelah dorsal, sedangkan prosensephalon dan
rombensephalon tampak sejajar. Badan embrio memutar sepanjang sumbunya sehingga bagian
kiri menjadi di atas kunir sedangkan pandangan dari dorsal tampak kepala bagian kanan;
badan bagian posterior masih menunjukkan bagian dorsal (pandangan dari atas). Bagian badan
sebelah tengah telah menunjukkan adanya lipatan lateral (lateral body fold) sedangkan di
daerah ekor telah terjadi pula tail fold (lipatan yang akan menyelubungi daerah ekor). Lama-
kelamaan, seluruh badan embrio berada berada dalam selubung amnion, setelah semua
lipatan-lipatan bertemu.
Tabung otak telah terbagi menjadi 5 gelembung otak. Prosensephalon berkembang
menjadi telensephalon dan diensephalon, mesensephalon tetap, sedangkan rhombensephalon
menjadi meten dan myelencephalon. Metensephalon dengan atap tebal sedangkan
myelensephalon dengan atap lebih tipis, korda spinalis telah menutup, sinus rhomboidalis
menghilang. Setiap lens placode melakukan lipatan ke dalam (invaginasi) membentuk lens
vesicle. Pada waktu yang bersamaan, dinding optic vesicle juga mengadakan invaginasi
membentuk optic cup. Optic cup tidak sempurna, ada bagian tanpa dinding yang disebut
choriod fissure.
Di daerah faring (usus depan) telah terbentuk tiga pasang kantong faring (pharyngeal
pouch) merupakan evaginasi lateral, sedangkan sejajar kantong faring ke II terdapat evaginasi
ventral membentuk kelenjar tiroid. Di depan pharyngeal membran yang dibentuk oleh
stomodeum terjadi pula lekukan head ectoderm (tepat di depan infundibulum, yaitu evaginasi
ventral lantai diensephalon) membentuk kantong Rathke (Rathke pouch) yang nantinya akan
emnjadi hipofise bagian anterior. Di samping itu, ectoderm kepala mengadakan pula
invaginasi berhadapan dengan kantong faring terbentuklah 3 pasang branchial groove.
Tabung jantung telah melekuk dan memutar (karena ruang perkembangan sangat
terbatas) membentuk huruf S. jantung terdiri dari: sinus, venosus, atrium, ventrikel, bulbus dan
ventral aorta. Sinus venosus tempat bermuara vena vitelina dan vena kardinalis komunis. Vena
vitelina telah berfungsi mengalirkan kunir dari kantong kunir (yolk sac) ke badan
embriosebagai makanan bagi embrio yang sedang berkembang. Sedangkan duktus cuvier
mengembalikan darah daerah kepala melalui vena kardinalis anterior dan dari badan bagian
posterior melalui vena kardinalis posterior. Pada stadium ini telah terjadi sirkulasi darah dalam
badan embrio.
Pembentukan somit makin memanjang kearah posterior yang selanjutnya
berdiferensiasi emnjadi sklerotom, myotom dan dermatom. Daerah nephrotom menunjukkan
perkembangan baru yaitu terbentuknya ginjal mesonephros yang merupakan lanjutan ginjal
pronephros (mulai tingkat somit kelima pada embrio ayam). Pasangan tubulus-tubulus ginjal
yang kedua sekarang mulai berdiferensiasi antara nephrotom tingkat somit ke 13-14. Mula-
mula berbentuk kantong (vesicle), kemudian menjadi tubulus-tubulus mesonefros, yang
masing-masing bermuara dalam duktus mesonefros (sebelumnya adalah duktus pronefros).
Mesonerfros merupakan ginjal yang berfungsi pada embrio yang sedang berkembang, namun
bukan ginjal tetap bagi anak ayam.
Pada akhir perkembangan embrio 48 jam inkubasi terbentuk dua membran
ekstraembrional yaitu amnion, membrane berbentuk kantong berisi cairan yang langsung
membungkus badan embrio; yang kedua adalah khorion, membrane yang membungkus
embrio dan semua struktur ekstraembrional (amnion, ylk sac, dan allontois).
Perkembangannya berasal dari somatopleure ekstraembrional yang melakukan lipatan sirkuler
mengelilingi badan embrio.
4.2.5 Umur Embrio 72 Jam
Pada embrio ayam unmur 72 jam, organ-organ embrio tidak dapat diamati dengan
seksama karena organ-organ tersebut tidak nampak trerlalu jelas. Akan tetapi, memnurut teori
embrio mengalami pelekukan servikal (cervical fleksure), sehingga daerah rhombensephalon
(metencephalon dan mielencephalon) berada di sebelah dorsal dan telencephalon mendekati
perkembangan jantung. Lipatan kepala makin berkembang kea rah posterior, sebaliknya
dengan amniotic tail fold (berkembang kea rah anterior) dan latelar body fold semakin
menutup. Mata ereletak lebih ke arah caudal dari pada otosis. Di daerah ventro lateral
rombencephalon berkembang derivate neural crest berupa pasangan ganglion saraf-saraf
cranial. Di daerah setinggi AIP, terjadi penebalan mesoderm yang akan berkembang menjadi
upper limb bud atau wing bud, merupakan primordial sayap. Sedangkan di daerah cauda
dibentuk lower limb bud, yaitu primordial kaki.
Rongga tabung otak terdiri dari :
a. Ventrikel lateral di daerah hemisphere cerebri berisi cairan otak.
b. Ventrikel 3 pada diencephalons.
c. Aquaduct cerebri, rongga dalam mesencephalon.
d. Ventrikel 4 pada rhombencephalon dan terakhir kanalis centralis pada korda spinalis.
Di daerah ventro-lateral mesencephalon terdapat ganglionV (ganglion semilunaris) dari
nervus trigeminus yang mempersarafi mata dan daerah branchial arch yang I (daerah maxilla
dan mandibula). Dekat otosis terdapat gambaran gelap yang menunjukkan ganglion genikuli
dari nervus VII (nervus fasialis), dan ganglion VIII (nervus akustikus) yang mempersarafi
telinga bagian dalam. Di daerah posterior otosis terdapat ganglion IX yang terdiri dari bagian
proksimal, yaitu ganglion superior dan bagian distal, yaitu ganglion petrosal dari nervus
glosofaringeal yang mempersarafi daerah arkus branchialis dua dan tiga (bagian lidah dan akar
lidah). Pada daerah medulla spinalis terdapat pula pasangan masa, yaitu ganglion-ganglion
spinalis dari saraf-saraf spinal.
Olfactory pit, merupakan invaginasi ectoderm kepala daerah telencephalon. Optic stalk
tampak setelah dibentuknya optic cup dan chorioid fissure. Invaginasi ectoderm kepala di
depan optic cup akan membentuk lensa dan setelah terlepasnya kantong lensa, ectoderm
tersebut menutup kembali yang selanjutnya membentuk kornea. Disini tampak adanya induksi
berantai yaitu optic cup, merangsang proses pembentukan lensa dan selanjutnya lensa
merangsang pembentukan kornea.
Usus tengah terletak di atas kantong kunir (yolk sac) yang terbuka kea rah usus depan
(fore gut) dan usus belakang (hind gut) melalui intestinal portal. Usus belakang mengalami
suatu difertikulum ventral membentuk kantong allantois yang agak melebar. Tepat di sebelah
caudal allantois ectoderm dan entoderm bersatu membentuk membrane kloaka (kloacal
membrane) yang kalau pecah akan membentuk anus. Lebih caudal lagi, usus belakang
berakhir membentuk tail gut yang pendek.
4.2.6 Umur Embrio 96 Jam
Pada jam ke-96 sel permulaan untuk lidah mulai terbentuk. Pada masa ini, embrio
terpisah seluruhnya dari kuning telur dan berputar ke kiri. Sementara itu, jaringan saluran
pernafasan terlihat mulai menembus selaput cairan.
BAB V
KESIMPULAN
Somit disebut juga mesoderm dorsal atau epimer. Mula-mula ditemukan jaringan
mesoderm yang terletak di sepanjang tubuh dan dekat sumbu badan. Pada ayam dan beberapa
vertebrata lain embrio dalam stadium plat neuralis, jaringan somitnya berada di bawah plat
neuralis. Somit dengan notochord disebut mesoderm notochord. Somit terbentuk pertama pada
usia 19 jam eram dan selanjutnya tiap jam akan tumbuh satu somit, sehingga dapat ditentukan
usia embrio. Segmentasi somit semakin banyak sesuai dengan umur embrio.
Organogenesis meliputi tahap-tahap pembentukan organ turunan ektoderm,
mesoderm, endoderm. Proses pembentukan organ turunan ektoderm, mesoderm, endoderm
adalah dengan melalui perhitungan jumlah pengeraman telur yang dihitung dalam jumlah jam
yakni umur 19 jam dimana mulai terbentuk somit yang pertama selanjutnya akan terbentuk
satu somit pada tiap jamnya, pada umur 24 jam, lipatan neural telah saling mendekat satu
sama lain dan terbentuk 4-5 pasang somit mesoderm yang keduanya di kiri-kanan notochord,
di bagian tengah janin umur 33 jam. Usia 33 – 72 jam akan terbentuk bakal mata dan otak.
Usia 48 – 72 jam terbentuk bakal hidung dan telinga. Janin usia 24 – 96 jam terbentuk saluran
pencernaan. Usia 48 – 96 jam terbentuk hati, pada usia 72 – 96 jam terbentuk paru – paru.
Pada usia 72 jam juga terbentuk pankreas. Janin usia 24 – 72 jam terbentuk pembuluh darah,
pada usia 96 jam terbentuk sistem urogenital. Pada saat neurulasi terbentuk 3 tahapan yakni
keping neural, neural crest, dan pembentukan bumbung neural.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Perkembangan Embrio Ayam Dari Hari Ke Hari.
http://www.education.biologyBelantarakreatif.blogspot.com/2008/11 embrio. html
53. Diakses pada tanggal 5 Desember 2011.
Balinsky, B.I. 1970. An Introduction to Embryology. W.B. Saunder Company, London.
Brotowidjoyo, M. D. 1994. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.
Campbell, N.A; J.B Reece dan L.G Mitchell. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga.
Jakarta
Carlson, B. (1991). Patten’s Foundations Of Embriology ed. 7. Mc Graw Hill, Inc: New York
Djuhanda, T. (1981). Embriologi Perbandingan. Amico. Bandung
Huettner, A.F. 1961. Fundamentals of Comparative Embryology of The Vertebrates. The Mc
Millan Company, New York.
Kimball, J.W. 1983. Biologi 2 Edisi 1. Erlangga: Jakarta.
Nelson, O. R. 1953. Comparative Embryology of The Vertebrates. The Blankston Co. Inc,
New York.
Nurhayati, A. 2004. Diktat Perkembangan Hewan. FMIPA. ITS
Saunders, J.W. 1982. Developmental Biology. MacMillan Publishing Co., New York.
Soeminto, 2000. Embriologi Vertebrata. Fakultas Biologi UNSOED, Purwokerto.
Syahrum, M.H. 1994. Reproduksi dan Embriologi. Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.
Yatim, Wildan. 1994. Reproduksi dan Embriologi. Tarsito. Bandung
SKEMA KERJA
A. Turunan ektoderm dan endoderm
- dipelajari organogenesis ektoderm dan endoderm
- diisi keterangan gambar yg disediakan
B. Turunan mesoderm
- dipelajari organoganesis turunan mesoderm embrio ayam 24-96 jam
- dipelajari sistem peredaran darah, sistem urogenitalia, dan tunas anggota badan
Foto, slide, dan preparat Whole Mount
Embrio ayam berbagai umur
Hasil
Foto, slide, dan preparat Whole
Mount Embrio ayam berbagai umur
Hasil
DISKUSI
1. - Pembentukan mata
Optic vesicle setentang dengan lens pit, sepasang kiri kanan otak. Mula – mula
optic vesicle memiliki hubungan dengan diensefalon disebut optik stalk. Kemudian bagian
terluar mengadakan invaginasi lens pit ke arah luar, terbentuk optik cup yang terdiri dari dua
lapis sel. Lapisan terluar disebut lapisan berpigmen, sebelah dalam lapisan retina. Lapisan
berpigmen tumbuh menjadi lapisan koroid. Sedangkan lapisan retina menjadi lapisan
definitive. Optik stalk kemudian menyusul menjadi syaraf mata. Lens pit terus invaginasi
membentuk lens vesikel. Hubungan vesikel ini kemudian terputus dari ektoderm sehingga
membentuk bakal lensa.
Sel-sel mesenkim menyelaputi optik cup menghasilkan vaskulosa choidea, sclera,
kornea, dan cairan humor aqueus dan humor viteus. Otot-otot mata tumbuh dari sel-sel
mesenkim. Iris tumbuh dari optik cup.
- Pembentukan Telinga
Telinga terdiri dari telinga luar, tengah dan dalam. Plakode telinga berasal dari
invaginasi ektoderm yang menjulur ke dalam dermis sekitar romosenfalon. Invaginasi ini
menghasilkan gelembung bakal telinga yang kemudian lepas dari epidermis kulit. Plakode
telinga tengah ini berkembang menjadi telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar yang
lebih dikenal sebagai daun telinga berasal dari 5-7 titik tumbuh epidermis di sekitar tempat
plakode telinga dalam. Titik tumbuh itu berkembang menjadi dentik-dentik epidermis. Dalam
proses pembentukan daun telinga, mesenkim yang ada di antara 2 lapis epidermis yang
membentuk daun telinga berdiferensiasi membentuk tulang rawan endokondral.
2. - Perkembangan Hati
Perkembangan hati bermula dari tonjolan di sebelah ventral usus di daerah
gerbang usus anterior. Jendolan ini juga disebut diverkulum hati. Jendolan kranial bercabang
dan membentuk epitel sel hati. Pembuluh darah vena porta dan vena hepatica mengadakan
proliferasi dan berpasangan pada parenkim hati. Di antara parenkim hati terdapat rongga
sinusoid. Hati terbagi-bagi menjadi lobulus hati oleh sel sepitel hati. Diverkulum hati bagian
kranial terbentuk ductus koledikus. Hati berkembang relatif cepat, mula-mula ada dua lobus di
kanan dan di kiri yang sama besar. Adanya lambung di bagian abdomen kiri menghambat
perkembangan lobus kiri sehingga besarnya tidak sama.
- Perkembangan Paru-Paru
Paru-paru berasal dari saluran pencernaan. Bagian tengah farings keluar atas laring
trakhea yang akan tumbuh ke arah ventral, alur laring trakea bercabang dua, batas permukaan
trakea, bronki, dan saluran alveolus paru-paru berasal dari endoderm. Bronkus primer sebelah
kanan bercabang menjadi 3 buah, masing-masing cabang bronkiolus apikal, tengah, dan
bawah. Dari bronkus kiri bercabang kiri yaitu : bronkus atas dan bawah. Dari kelima bronkus
ini bercabang lagi membentuk bronkiolus. Percabangan yang kecil menjadi bronkiolus
respiratorius. Terakhir saluran kecil disebut saluran ductus alveolaris yang ujungnya berbentuk
kantung disebut alveolus. Jaringan paru-paru yang sebelumnya yang berbentuk kelenjar segera
berubah menjadi jaringan yang banyak udara. Vaskularisasi di sekitar alveolus menjadi
banyak. Percabangan di sini tergantung pada interaksi dengan mesenkim yang ada di
sekelilingnya.
3. Jumlah somit dapat digunakan dalam penentuan umur embrio :
Somit disebut juga mesoderm dorsal atau epimer. Mula-mula ditemukan jaringan
mesoderm yang terletak di sepanjang tubuh dan dekat sumbu badan. Pada ayam dan beberapa
vertebrata lain embrio dalam stadium plat neuralis, jaringan somitnya berada di bawah plat
neuralis. Somit dengan notochord disebut mesoderm notochord. Somit terbentuk pertama pada
usia 19 jam eram dan selanjutnya tiap jam akan tumbuh satu somit, sehingga dapat ditentukan
usia embrio. Segmentasi somit semakin banyak sesuai dengan umur embrio.
4. - Gerak torsi : gerakan otot yang membuat anggota badan menjadi lurus.
- Gerak fleksi : gerakan otot yang menyebabkan pembengkokan badan.
5. Proses pembentukan jantung
Perkembangan jantung diawalideangan penebalan splanchnic mesoderm di daerah
anterior intestinal portal, yaitu daerah yang membuka ke arah usus tengah dari usus depan.
Dari penebalan tersebut akan terbentuk epimorkadium dan endokardium yang
nantinya merupakan dinding dari tabung jantung. Selanjutnya terbentuk dua buluh jantung
yang akhirnya bersatu tepat di sebelah yolk stalk. Sinus venusus dan atrium akan dibentuk
pada daerah dimana kedua vena omfalomesenterika bersatu. Fleksura jantung yang menonjol
ke kanan akan menjadi ventrikel. Dibentuk bulbus arteiosus di belakang trunkus arteiosus.
Pada akhir minggu pertama telah terjadi pembagian ventrikel kanan kiri. Bulbus terbagi atas
dua pembuluh, yang satu keluar dari ventrikel kiri dan yang lainnya akan keluar dari ventrikel
kanan. Pada waktu embrio arteri pulmonalis masih dihubungkan dengan otot oleh duktus
bothali.
6. Proses pembentukan anggota badan
top related