modul mesin bubut 7 (7)
Post on 13-Apr-2017
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MODUL BAHAN AJAR
4. Kegiatan Belajar 4Pengoperasian Mesin Bubut
a. Tujuan Kegiatan PembelajaranSiswa dapat menghitung
1) kecepatan putaran mesin,
2) kecepatan potong,
3) kecepatan Pemakanan,
4) menyetel kecepatan putar, potong, dan kecepatan pemakanan pada
mesin,
5) identifikasi peralatan cekam dan alat bantu pembubutan,
6) penggunaan alat cekam, dan alat bantu pembubutan.
b. Uraian Materi1) Kecepatan Putaran Mesin
Faktor penentu untuk penghitungan kecepatan putaran mesin ialah
a) kecepatan potong (Vc) bahan yang akan dibubut,.
b) diameter bahan yang akan dibubut (d).
Kecepatan putaran mesin (n) adalah kecepatan potong bahan (Vc)
dibagi dengan keliling bahan tersebut.
Jadi,
n =
Standar penulisan satuan Vc untuk metrik dalam m/menit (=m/men)
dan satuan imperialnya dalam ft/min ( feet / minute)
Untuk satuan metrik :
n =
Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut
41
Vc d
Vc (m.men) . d (mm)
MODUL BAHAN AJAR
n = put/men
Catatan : Satuan put/men atau putaran/menit sering diganti dengan
RPM (= revolution per minute)
Untuk satuan implerial :
n =
n = 3
n = RPM
Contoh perhitungan :
Diketahui : Baja Lunak (Vc = 35 m / men ) 20 mm akan dibubut
dengan pahat HSS
Hitung : Kecepatan putaran mesin
Perhitungan :
n = =
n = 557,6 put/men
Hasil perhitungan di atas pada dasarnya untuk membuat menyetel
putaran mesin agar sesuai dengan putaran mesin yang tertulis pada Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut
42
Vc (m/men) x 1000. d (mm)
Vc (ft/men) d (inch)
Vc 12 (inch/men) d (inch)
4. Vc d
Vc (m/men) x 1000. d (mm)
35 . 1000. 3,14 . 20
MODUL BAHAN AJAR
tabel yang ditempel di mesin tersebut. Artinya, putaran mesin
aktualnya dipilih dalam tabel pada mesin yang nilainya paling dekat
dengan hasil perhitungan di atas.
Misalnya, pada mesin tersedia putaran 500,550,600, dipilih putaran
yang mendekati, yaitu 550 put/men.
2) Kecepatan potongGerakan utama pada pembubutan ialah gerakan perputaran benda
kerja. Karena kecepatan gerakan utama sama dengan kecepatan
sayat, kecepatan sayat pada pembubutan adalah kecepatan
melingkar.
Vc = . d . n
Vc = Kecepatan potong dalam m/menit
(satuan metrik) atau dalam ft/min ( satuan imperial)
d = Diameter benda kerja dalam mm (Metrik ) atau inci ( imperial)
n = Jumlah putaran benda kerja dalam put/men atau RPM
Kecepatan potong untuk berbagai macam bahan teknik yang umum
sudah diselidiki para ahli dan sudah ditabelkan. Akibatnya, dalam
penggunaannya tinggal menyesuaikan antara jenis bahan yang akan
dibubut Vc bahan tersebut pada tabel Vc bahan.
Untuk bahan-bahan khusus/spesial tabel Vc-nya dikeluarkan oleh
pabrik pembuat bahan tersebut.
Pada tabel Vc juga disertakan jenis bahan alat potongnya. Biasanya,
bahan alat potong dikelompokkan menjadi 2 macam, yakni HSS
(=High Speed Steel) dan karbida (=carbide) .
Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut
43
MODUL BAHAN AJAR
Dari tabel Vc berikut terlihat bahwa dengan alat potong berbahan
karbida kecepatan potongnya lebih cepat jika dibandingkan dengan
alat potong HSS.
Tabel 2.3 Kecepatan Potong Bahan
Bahan H S S Karbidam/men Ft/min M/men Ft/min
Baja lunak(Mild Steel) 18 – 21 60 – 70 30 – 250 100 – 800
Besi Tuang(Cast Iron) 14 – 17 45 – 55 45 - 150 150 – 500
Perunggu 21 – 24 70 – 80 90 – 200 300 – 700Tembaga 45 – 90 150 – 300 150 – 450 500 – 1500Kuningan 30 – 120 100 – 400 120 – 300 400 – 1000Aluminium 90 - 150 300 - 500 90 - 180 300 – 600
3) Kecepatan PemakananKecepatan pemakanan/ingsutan ditentukan dengan
mempertimbangkan beberapa faktor, seperti kekerasan bahan,
kedalaman penyayatan, sudut-sudut sayat alat potong, bahan alat
potong, ketajaman alat potong, juga kesiapan mesin yang akan
dipakai. Kesiapan mesin ini dapat diartikan juga seberapa mampu
mesin tersebut dapat mendukung tercapainya kecepatan pemakanan
yang optimal.
Di samping beberapa pertimbangan di atas, kecepatan pemakanan
umumnya ditentukan juga kecepatan pemakanan tinggi untuk proses
pengasaran dan pada proses penyelesaiannya digunakan kecepatan
pemakanan rendah supaya kualitas permukaan hasil penyayatannya
menjadi lebih bagus.
Pada mesin bubut, sudah dipasang tabel kecepatan pemakanan atau
lebih tepatnya disebut besar pemakanan dalam satuan mm/putaran.
Jadi, misalnya pada mesin itu disetel besar pemakan 0,2 artinya
pahat akan bergeser 0,2 mm jika benda kerja berputar 1 kali putaran.
Makin pendek pergeseran pahat tiap kali putaran benda kerja,
kekasarannya makin rendah atau lebih halus.
Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut
44
MODUL BAHAN AJAR
Tabel besar pemakanan pada mesin baru berlaku jika mesin bubut
tersebut dijalankan dalam mode otomatis.
Menghitung kecepatan pemakanan (=F dari kata Feeding )
F (mm/men) = F (mm/put) x n ( put/men)
Contoh :Hasil perhitungan ditentukan n = 500 put/men F di mesin disetel
pada 0,2 mm/put
Berapa kecepatan pemakanannya (F dalam mm/men)
Perhitungan :
F= 0,2 mm/put x 500 put/men = 100 mm/men
4) Menyetel kecepatan putar, potong, dan kecepatan pemakanan pada mesin.a) Menyetel kecepatan putar.
Penyetelan tuas-tuas pengatur kecepatan putaran mesin sangat
spesifik pada tiap merek ataupun tipe mesin bubut yang akan
digunakan. Contoh, pada mesin bubut Colchester tipe Bantam
akan disetel pada putan mesin (sumbu utama/spindel), hasil
perhitungan 557,6 put/men.
Cara penyetelan :(1) Cari pada Tabel Kecepatan Putaran Mesin angka yang
mendekati 557,6, yaitu 510 lalu perhatikan gambar tuas-tuas di
atas dan di bawah angka itu.
(2) Setel tuas di atas mesin yang sebelah kiri ke kiri dan yang
sebelah kanan ke kanan (caranya : tekan tuas ke bawah lalu
diarahkan pemegangnya ke kiri atau ke kanan).
(3) Setel tuas kecepatan putaran mesin yang ada di bagian depan
mesin ke kanan (Caranya : tekan tuas ke depan dan geser
pemegangnya ke kanan ).
Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut
45
MODUL BAHAN AJAR
Penyetelan tuas-tuas tersebut mesin dalam keadaan berhenti.
Gambar 2.29 Posisi Tuas Pengatur Kecepatan Putaran Mesin
dan Tabel Putarannya
b) Menyetel kecepatan pemakanan.Menyetel kecepatan pemakanan identik dengan menyetel
besarnya pemakanan pada putaran mesin tertentu.
Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut
46
MODUL BAHAN AJAR
Gambar 2.30 Posisi Tuas Pengatur Gigi dan Tabel Besarnya
Pemakanan
Misalnya, akan disetel besar pemakanan 0,2 mm/put
Cara penyetelan :(1) Carilah angka 0,2 atau dalam tabel 0.20
(2) Tarik garis ke kiri hingga huruf C, lalu setel tuas –1 (atas) ke
huruf C ;
(3) Tarik garis dari angka 0.20 tersebut ke atas hingga angka 2,
lalu setel tuas – 2 (bawah) ke angka 2 ;
Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut
47
MODUL BAHAN AJAR
(4) Lihat kembali ke tabel tempat angka 0.20 berada. Pada kolom
sebelah kiri angka tersebut ada gambar susunan roda gigi
yang harus disetel untuk menghasilkan besar pemakanan 0,2
mm/put tersebut, yaitu 35 – 120 – 30.
(5) Bukalah kotak gigi (= gear box) di samping mesin dan setel
gigi-giginya menjadi 35 –120 - 30 dengan susunan seperti
tergambar pada tabel.
Penyetelan gigi-gigi dan tuas-tuas seperti di atas mesin harus
dalam keadaan berhenti.
5) Peralatan cekam dan alat bantu pembubutan.Pada pembubutan diperlukan peralatan cekam dan peralatan bantu
lainnya yang fungsinya dapat menunjang pada proses
permesinannya
Misalnya, kita akan membesarkan lubang pada mesin bubut.
Prosesnya, alat potong masuk dari ujung benda kerja, maka alat
cekam yang cocok dapat digunakan adalah cekam bubut rahang tiga.
Demikian juga, untuk mengebor, merimer, ataupun memotong benda
kerja, cocok digunakan cekam bubut rahang tiga, Untuk proses
pengulir, selain diperlukan cekam bubut, jika bagian yang akan diulir
cukup panjang atau diperkirakan akan melinting saat diulir, perlu
didukung dengan senter jalan pada ujung benda kerja tersebut.
6) Penggunaan alat cekam dan alat bantu pembubutana) Penggunaan cekam bubut
Cara pemasangan pada mesin :
(1) Lihat pada sumbu utama mesin (spindel) dengan kunci leher
arahkan garis pada pen pengunci segaris dengan garis yang
Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut
48
MODUL BAHAN AJAR
ada pada rumahnya. Lakukan hal yang sama pada pen-pen
yang lainnya
(2) Ambil cekam bubut, masukkan bagian pen yang menempel di
belakang cekam tersebut, ke dalam lubang pen yang ada
pada sumbu utama.
(3) Kunci pen pengunci dengan cara memutarnya hingga garis
tidak lagi segaris dengan garis yang ada pada rumahnya
lalukan untuk semua pen.
Gambar 2.31 Pemasangan Cekam Bubut
b) Penggunaan senter putar kepala lepasCara pemasangan pada mesin :
1) Ambil senter putar/senter jalan dengan ukuran ketirusan
batangnya sama dengan ketirusan lubang barel kepala lepas ;
2) Masukkan batang senter tersebut ke dalam lubang barel, lalu
ditekan
Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut
49
MODUL BAHAN AJAR
3) Periksa dengan diputar bahwa ujung senter saja yang
berputar, sedangkan batang senter tersebut tidak.
Ga,bar 2.32 Pemasangan Senter Putar Pada Kepala Lepas
Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut
50
MODUL BAHAN AJAR
c. Rangkuman1) Kecepatan Putaran Mesin
Rumus perhitungan :
a. Kecepatan potong bahan (Vc)
b. Diameter bahan (d)
Rumus :a. mteris
n = put/men
b. Imperial :
n = RPM
2) Kecepatan potong Kecepatan potong (sayat) pada pembubutan adalah kecepatan
melingkar
Rumus :Vc = d n
Kecepatan potong bahan menggunakan alat potong jenis karbida
lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis HSS.
3) Kecepatan Pemakanan Faktor yang menentukan :
Kekerasan bahan; kedalaman penyayatan; bahan alat potong;
pengasahan sudut potong/ketajaman alat potong.
Umumnya, juga berlaku kecepatan pemakanan tinggi untuk proses
pengasaran dan pada proses penyelesaiannya menggunakan
kecepatan pemakanan rendah.
Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut
51
Vc (m/men) x 1000. d (mm)
4. Vc d
MODUL BAHAN AJAR
d. Tes Formatif1) Sebutkan dua faktor untuk menentukan kecepatan putaran mesin!
2) Diketahui suatu bahan mempunyai kecepatan potong 90 m/men, dan
diameter bahan tersebut 30 mm. Berapa kecepatan putaran mesin
yang sesuai untuk membubut bahan tersebut?
3) Apa yang dimaksudkan dengan kecepatan potong?
4) Jenis bahan alat potong mana yang mampu memotong dengan
kecepatan potong lebih tinggi, HSS atau karbida?
5) Sebutkan tiga faktor untuk menentukan kecepatan pemakanan!
6) Diketahui suatu bahan Vc = 100 m/men; besar penyayatan (F) = 0,5
mm/put.
7) Hitung kecepatan pemakanan (F) dalam mm/men, apabila diameter
bahan 25 mm.
e. Jawabab Tes Formatif1) Kecepatan potong bahan (Vc) dan diameter bahan (d).
2)
n = put/men
n = put/men
n = 955,4 put/men
3) Kecepatan potong adalah kecepatan melingkar
4) Karbida
5) Kekerasan bahan ; kedalaman penyayatan ; dan bahan alat potong.
6) F ( mm/men) = n (put/men) x F ( mm/put)
n = Vc.1000 = 100 . 1000 = 1273,9 Put/men
d 3,14 . 25
Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut
52
Vc (m/men) x 1000. d (mm)
90 . 1000 . 3,14 . 30
MODUL BAHAN AJAR
F (mm/men) = n (put/men) x F (mm/put)
= 1273,9 x 0,5
= 636,95
= 637 mm/men
f. Tugas1) Carilah informasi/tabel berapa Vc untuk bahan baja spesial, seperti
VCN dan stainless steel.
2) Tunjukkan bendanya, pahat HSS dan karbida.
Program Keahlian Teknik PermesinanMempergunakan Mesin Bubut
53
top related