model arcs attention, relevance,...
Post on 16-Apr-2018
269 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MODEL ARCS (ATTENTION, RELEVANCE,CONFIDENCE, SATISFACTION) DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATAPELAJARAN BIOLOGI MATERI POKOK
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP KELASVII MTs AL–WATHONIYYAH PEDURUNGAN
SEMARANG
SKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syaratguna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S-I)
dalam Ilmu Pendidikan Prodi Tadris Biologi
Oleh :
LIVI NURUL KHOZANAHNIM : 043811175
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2010
KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAHAlamat: Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fak. 7615387 Semarang
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Semarang, Juni 2010Lamp : 4 (Empat) EksemplarHal : Naskah Skripsi Kepada Yth.
An. Sdri. Livi Nurul Khozanah Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, maka sayamenyatakan bahwa skripsi saudara:
Nama : Livi Nurul KhozanahNIM : 043811175Judul : MODEL ARCS (ATTENTION, RELEVANCE,
CONFIDENCE, SATISFACTION) DALAMMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATAPELAJARAN BIOLOGI MATERI POKOKKEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP KELASVII MTs AL–WATHONIYYAH PEDURUNGANSEMARANG
Telah melalui proses bimbingan, selanjutnya saya mohon agar skripsisaudara tersebut dapat segera dimunaqosahkan.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Nur Khasanah, S.Pd. M.Kes. Drs. H. Mustaqim, M.Pd.NIP.19751113200501 2001 NIP. 195904241983031005
KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAHAlamat: Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fak. 7615387 Semarang
PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi saudari : Livi Nurul KhozanahNIM : 043811175Judul : Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction)
dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran BiologiMateri Pokok Keanekaragaman Makhluk Hidup Kelas VIIMTs Al–Wathoniyyah Pedurungan Semarang.
Telah dimunaqosahkan oleh dewan penguji Fakultas Tarbiyah Institut AgamaIslam Negeri Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus dengan predikatcumlaude/baik/cukup, pada tanggal: 30 Juni 2010.
Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar sarjana strata 1 tahunakademik 2009/2010.
Semarang, Juli 2010
Ketua Sidang Sekretaris Sidang
Drs. Mursid, M.Ag. Hj. Nur Khasanah, S.Pd. M.Kes.NIP. 19670305200112 1001 NIP. 19751113200501 2001
Penguji I Penguji II
Atik Rahmawati, M.Si. Li’anah, M.Pd.NIP. 19750516200604 2002 NIP. 195903131981032007
Pembimbing I Pembimbing II
Hj. Nur Khasanah, S.Pd. M.Kes. Drs. H. Mustaqim, M.Pd.NIP.19751113200501 2001 NIP. 195904241983031005
PERNYATAAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi
ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran orang lain kecuali informasi
yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, Juni 2010Deklarator,
Livi Nurul KhozanahNIM. 043811175
ABSTRAK
Livi Nurul Khozanah (NIM. 043811175). Model ARCS (Attention, Relevance,Confidence, Satisfaction) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata PelajaranBiologi Materi Pokok Keanekaragaman Makhluk Hidup Kelas VII MTs Al–Wathoniyyah Pedurungan Semarang. Skripsi. Semarang: Program Strata 1Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2010.
Ilmu pengetahuan alam mempelajari dan memahami gejala alam yangterjadi melalui pengamatan. Sementara ini pelaksanaan pembelajaran IPAkhususnya biologi masih cenderung menggunakan sumber belajar yang berupabuku teks saja. Akibatnya hasil pembelajaran tidak optimal. Salah satu alternatifmengatasi permasalahannya melalui model ARCS (Attention, Relevance,Confidence, Satisfaction). Penelitian tindakan kelas ini bertujuan mengetahuiapakah model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) padapembelajaran pokok bahasan keanekaragaman makhluk hidup dapatmeningkatkan hasil belajar peserta didik hingga mencapai ketuntasan belajarindividual maupun klasikal.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom actionresearch). Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang memberikankepercayaan kepada pengembangan kekuatan reflektif, diskusi, dan berpikir.Adapun pengumpulan datanya dengan cara: wawancara, observasi, dan tes.Sedangkan analisisnya menggunakan teknik analisis deskriptif prosentase.
Penelitian dilaksanakan di kelas VII-1 MTs Al–WathoniyyahPedurungan Semarang, semester 2 tahun pelajaran 2009-2010. Penelitian terdiriatas dua siklus, setiap siklus meliputi langkah-langkah perencanaan, pelaksanaantindakan, observasi dan refleksi. Pada tahap perencanaan disusun skenariopembelajaran dan menyiapkan perangkat pembelajaran. Dalam pelaksanaantindakan, proses pembelajaran dilaksanakan dengan model ARCS (Attention,Relevance, Confidence, Satisfaction). Pada tahap observasi, dilakukanpengamatan aktivitas siswa, sikap siswa, serta dilaksanakan tes hasil belajar.Indikator kinerja pada penelitian berupa tercapainya ketuntasan belajar secaraindividual dan klasikal.
Hasil pelaksanaan siklus I menunjukkan bahwa indikator ketercapaianbelum tercapai karena hasil belajar koginitif kurang dari KKM 65, hasil belajarpeserta didik hanya mencapai rerata nilai 62,56 dengan nilai tertinggi 75, nilaiterendah 45, peserta didik yang belum tuntas belajar 17 orang, dengan prosentaseketuntasan belajar kelas 63 %. Perbaikan pada peningkatan keaktifan pesertadidik, dilaksanakan pembelajaran siklus II, menunjukkan keaktifan peserta didikmeningkat dengan rerata nilai 69,42 dengan nilai tertinggi 85, nilai terendah 55,peserta didik yang belum tuntas belajar 7 orang dengan prosentase ketuntasanbelajar 86%. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasidan masukkan bagi mahasiswa, tenaga pengajar, para peneliti, dan semua pihakyang membutuhkan di lingkungan Fakultas tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
MOTTO
¨b Î)4’ n<Î)y7 În/ u‘#Ó të ô_”•9$#ÇÑÈ
Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah Kembali(mu). (Q.S. Al- Alaq: 8)
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada :
1. Ayahanda H. Muslih dan Ibunda Hj. Syafa’atun yang selalu memberikan
doa, dan kasih sayang yang tulus tiada tara.
2. Saudara-saudaraku yang senantiasa memberikan motivasi.
3. Sahabat-sahabat Tadris Biologi angkatan 2005.
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum Wr.Wb.
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah berkenan
melimpahkan hidayah dan rahmat-NYA sehingga penulis sapat menyelesaikan
skripsi ini. Sholawat serta salam terlimpahkan selalu kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW, para keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya.
Skripsi yang berjudul “Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Biologi Materi
Pokok Keanekaragaman Makhluk Hidup Kelas VII MTs Al–Wathoniyyah
Pedurungan Semarang”, penulis menyadari sepenuhnya keterbatasan ilmu yang
dimiliki sehingga banyak kekurangannya. Akan tetapi merupakan kebahagiaan
tersendiri karena atas bimbingan dan petunjuknya serta dukungan yang diberikan,
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :.
1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M.Ed., Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Hj. Nur Khasanah, S.Pd., M.Kes., dan Drs. H. Mustaqim, M.Pd., pembimbing
yang telah mencurahkan waktunya, tenaga, dan pikirannya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak dan Ibu dosen serta wali studi (Dr. Suja’i M.Ag) yang telah membekali
ilmu pengetahuan dan keterampilan serta membantu kelancaran studi selama
kuliah.
Semoga amal ibadah kebaikan dan budi baik mereka selalu mendapat ridlo
dan rahmat dari Allah SWT. Seiring doa dan ucapan terima kasih penulis
mengharapkan tegur sapa, kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
skripsi ini. Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi
pembaca yang budiman. Amin.
Semarang, Juni 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN...................................................................... iv
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. v
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR................................................................ viii
DAFTAR ISI ............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah .......................................... 4
C. Penegasan Istilah ....................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 6
A. Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) ... 6
B. Hasil Belajar .............................................................................. 10
C. Hakikat Biologi .......................................................................... 17
D. Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup ................................... 18
E. Keterkaitan Model ARCS Terhadap Materi Keanekaragaman Makhluk
Hidup ........................................................................................ 24
F. Kajian Penelitian yang Relevan ................................................. 26
G. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Tindakan ............ .................... 27
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 29
A. Tujuan Penelitian ....................................................................... 29
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 29
C. Subjek Penelitian ....................................................................... 30
D. Metode Penelitian ...................................................................... 30
E. Metode Pengambilan Data ......................................................... 38
F. Metode Analisis Data.................................................................... 38
G. Indikator Keberhasilan ............................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 41
A. Deskripsi situasi dan Kondisi Tempat ........................................ 41
B. Hasil Penelitian .......................................................................... 42
C. Pembahasan................................................................................ 47
BAB V PENUTUP.................................................................................... 50
A. Simpulan ................................................................................. 50
B. Saran ....................................................................................... 51
C. Penutup........................................................................................ 52
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN –LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tes Hasil Belajar ……………………………………………... 45
Tabel 2. Penilaian Aktivitas Peserta Didik ……………………………. 46
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Cyanophyta ..................................................................................... 21
Gambar 2. Protozoa .......................................................................................... 21
Gambar 3. Volvariella volvacea ....................................................................... 21
Gambar 4. Plantarum ....................................................................................... 22
Gambar 5. Felis domestica ............................................................................... 22
Gambar 6. Sel Tumbuhan ................................................................................. 23
Gambar 7. Sel Hewan ....................................................................................... 23
Gambar 8. Organ ginjal ..................................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan ialah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya
dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya,
atau lebih jelas lagi pendidikan ialah pimpinan yang diberikan dengan sengaja
oleh orang dewasa kepada anak-anak dalam pertumbuhannya (jasmani dan
rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan masyarakat.1
Pendidikan disebut pimpinan karena dengan perkataan ini tersimpul
arti bahwa si anak aktif sendiri memperkembangkan diri, tumbuh sendiri,
tetapi dalam keaktifannya itu ia harus dibantu dan dipimpin.2 Pimpinan
didapat dari orang-orang dewasa terutama dari orang tuanya dan pendidik.
Pembelajaran biologi mempunyai karakteristik tersendiri dibandingkan
ilmu-ilmu alam lainnya, belajar biologi berupaya mengenal proses kehidupan
nyata di lingkungan, berupaya mengenali diri sendiri sebagai makhluk
individu dan sosial. Sehingga dengan belajar biologi diharapkan dapat
bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan lingkungan. Arti
IPA biologi sendiri merupakan hasil kegiatan manusia berupaya pengetahuan,
gagasan dan konsep yang terorganisir tentang alam sekitar.
Guru merupakan komponen yang berpengaruh besar, sebab guru
merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan peserta didik
sebagai subjek dan objek belajar.3 Selain guru, juga peserta didik memegang
peranan penting dan merupakan unsur penentu dalam proses pembelajaran.
Tanpa adanya peserta didik sesungguhnya tidak akan terjadi proses
pembelajaran.4
1 Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Rosda Karya, 2000),Cet. 12, hlm. 10.
2 Ibid., hlm. 15.3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2004), Cet. III, hlm. 13.4 Demon Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), Cet. VI,
hlm. 100.
Seiring perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan, guru dituntut
meningkatkan kualitas proses pembelajaran dengan cara menyelenggarakan
pembelajaran yang aktif, kreatif, dan efektif sehingga dapat memberikan
pengalaman belajar yang berkesan bagi peserta didik. Berdasarkan observasi
yang dilakukan peneliti yaitu pada pembelajaran biologi tentang konsep
keanekaragaman makhluk hidup kelas VII MTs Al-Wathoniyyah Pedurungan
Semarang tampak bahwa keaktifan dan kinerja peserta didik belum optimal,
60 persen peserta didik kurang memberi respon terhadap materi dari guru.
Pembelajaran di kelas masih terfokus pada guru sebagai sumber utama
pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi belajar untuk
dapat meningkatkan perhatian dan memotivasi peserta didik yang pada
akhirnya dapat meningkatkan hasil peserta didik.
Metode belajar yang dapat meningkatkan perhatian dan memotivasi
peserta didik adalah pembelajaran dengan menggunakan model ARCS
(Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction). Di dalam model yang
dikemukakan ada empat kategori kondisi motivasional yang harus
diperhatikan dalam usaha menghasilkan pembelajaran yang menarik,
bermakna dan memberikan tantangan. Keempat kondisi motivasional tersebut
dijelaskan sebagai berikut:
H. Perhatian (Attention)
I. Relevansi (Relevance)
J. Kepercayaan diri (Confidence), dan
K. Kepuasan (Satisfaction)
Perhatian peserta didik muncul didorong rasa ingin tahu, rasa ingin
tahu ini dapat dirangsang atau dipancing melalui elemen-elemen yang baru,
aneh, lain dengan yang sudah ada, kontradiktif atau kompleks. Relevansi
menunjukkan adanya hubungan materi pembelajaran dengan kebutuhan dan
kondisi peserta didik. Motivasi akan terpelihara apabila peserta didik
menganggap apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi, atau
bermanfaat dan sesuai dengan nilai yang dipegang.
Konsep percaya diri berhubungan dengan keyakinan pribadi bahwa
dirinya memiliki kemampuan untuk melakukan suatu tugas yang menjadi
syarat keberhasilan. Keberhasilan dalam mencapai tujuan akan menghasilkan
kepuasan, perasaan puas peserta didik juga dapat dicapai melalui pujian
ataupun hadiah yang diberikan oleh seorang guru. Seorang siswa biasanya
akan senang mendapat hadiah dari gurunya, apabila ia mendapatkan hadiah
tersebut bertepatan dengan momen-momen pentingnya, misalnya ketika ia
meraih prestasi gemilang dan menduduki rangking tertinggi di sekolahnya.
Selain sebagai hadiah, pemberian itu juga dapat berdampak positif, misalnya
hubungan menjadi lebih erat karena ada rasa saling menyayangi dan
mengasihi karena Allah.5
Rasulullah SAW bersabda mengenai pentingnya hal ini :
)(
“Salinglah memberikan hadiah diantara sesama kalian, sebabhadiah dapat menghilangkan kedengkian dan dendamnya hati.”(H.R. Tirmidzi).
Permasalahan di atas dapat dilakukan penelitian tindakan kelas (PTK)
sebagai alternatif dalam penyelesaian. Penelitian tindakan kelas (PTK)
merupakan penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan
tujuan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran kelas.6
Atas dasar masalah di atas, peneliti mencoba menerapkan model
pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) pada
pembelajaran biologi.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Latar belakang masalah diklasifikasikan sebagai permasalahan yang
akan dihadapi, yaitu sebagian besar 60 % peserta didik kelas VII MTs Al-
5 Ahmad As Sayyid, Abu Baker, Kepada Para Pendidik Muslim, (Jakarta: Gema InsaniPress, 1994), Cet. 6, hlm.42.
6 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Cet.V, hlm. 58.
Wathoniyyah Pedurungan Semarang tidak terlibat pembelajaran biologi,
mengingat pembelajaran biologi dirasakan membosankan dan tidak menarik.
Adapun permasalahannya :
1. Bagaimanakah pembelajaran biologi materi pokok keanekaragaman
makhluk hidup dengan model ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction)?
2. Bagaimanakah hasil belajar peserta didik kelas VII MTs Al-Wathoniyyah
Pedurungan Semarang materi pokok keanekaragaman makhluk hidup
setelah mendapatkan pembelajaran dengan model ARCS (Attention,
Relevance, Confidence, Satisfaction)?
C. Penegasan Istilah
Untuk memudahkan pemahaman penelitian, peneliti batasi dengan
penegasan istilah. Adapun penegasan istilah itu sebagai berikut :
1. Biologi
Ilmu yang mempelajari keadaan dan sifat makhluk hidup.
2. Meningkatkan hasil belajar peserta didik
Meningkatkan hasil belajar peserta didik menurut peneliti adalah
adanya peningkatan nilai peserta didik yang diperoleh dari evaluasi yang
diberikan oleh guru di akhir materi yang diajarkan.
3. Model pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction)
Model pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction) merupakan seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang
diterapkan dalam proses belajar-mengajar yang terdiri dari attention
(perhatian), relevance (relevansi), confidence (kepercayaan diri) dan
satisfaction (kepuasan).
4. Keanekaragaman makhluk hidup
Variasi dalam satu spesies menimbulkan keanekaragaman pada
makhluk hidup, variasi ini memungkinkan terjadinya evolusi. Makhluk
hidup akan mengalami perubahan, baik karena perubahan gen, maupun
perubahan alam yang terjadi secara bertahap, dalam jangka waktu yang
lama, perubahannya disebut evolusi.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penulisan skripsi penelitian ini sebagai berikut :
1. Secara teoritis
Dengan adanya penelitian, penulis dapat mengetahui penerapan model
ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) khususnya
pembelajaran biologi di kelas VII MTs Al-Wathoniyyah Pedurungan
Semarang.
2. Secara praktis
a. Adanya model pembelajaran yang dapat memberi nuansa baru bagi
semangat belajar peserta didik dan dapat berperan aktif dalam proses
pembelajaran serta mampu menghadapi masalah-masalah baru dalam
kehidupan bermasyarakat.
b. Bagi guru, memperoleh suatu kreativitas variasi pembelajaran yang
sesuai dengan tuntunan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP
2006).
c. Bagi pengembang kurikulum, memperoleh ketepatan implementasi
pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensi.
Jadi penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi guru
agar dapat menerapkan pembelajaran biologi secara maksimal, sehingga para
peserta didik semangat belajar.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction)
1. Latar Belakang Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction)
Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction)
dikembangkan oleh Keller dan Kopp (1987) sebagai jawaban pertanyaan
pembelajaran yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi dan hasil
belajar. Model pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan teori nilai
harapan (expectancy value theory) yang mengandung dua komponen yaitu
nilai (value) dari tujuan yang akan dicapai dan harapan (expectancy) agar
berhasil mencapai tujuan itu. Dari dua komponen tersebut oleh Keller
dikembangkan menjadi empat komponen yaitu attention, relevance,
confidence, dan satisfaction dengan akronim ARCS.7
Motivasi merupakan faktor yang mempunyai arti penting bagi
seorang anak didik. Apalah artinya anak didik pergi ke sekolah tanpa
motivasi untuk belajar. Beberapa penelitian tentang prestasi belajar
menunjukkan motivasi sebagai faktor yang berpengaruh terhadap proses
dan hasil belajar.
2. Pengertian Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction)
Model pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction) merupakan seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang
diterapkan dalam proses belajar mengajar yang terdiri dari attention
(perhatian), relevance (relevansi), confidence (kepercayaan diri), dan
satisfaction (kepuasan).
Tujuan model ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction) guru diharapkan dapat menyusun rencana pembelajaran yang
7 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2001), hlm.167.
mampu memotivasi anak didik secara optimal.8 Dengan kata lain model
ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) bertujuan untuk
merangsang, meningkatkan, dan memelihara motivasi anak didik dalam
belajar.
a. Attention (Perhatian)
Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam
hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari
lingkungannya yang bersifat lebih sementara dan ada hubungannya
dengan minat. Perbedaannya ialah minat sifatnya menetap, sedangkan
perhatian sifatnya sementara, ada kalanya menghilang.9
Strategi untuk merangsang minat dan perhatian siswa yaitu :
1) Menggunakan metode penyampaian pembelajaran yang bervariasi
(kelompok diskusi, bermain peran, simulasi, curah pendapat,
demonstrasi, dll).
Penggunaan variasi mengajar terutama ditujukan untuk
meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi
proses belajar mengajar. Karena dengan adanya perhatian siswa
terhadap materi pelajaran yang guru jelaskan akan mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran yang akan dicapai.10
Komponen-komponen variasi mengajar yaitu variasi gaya
mengajar meliputi variasi suara (guru dapat bervariasi dalam
intonasi, nada, volume, dan kecepatan), penekanan, pemberian
waktu, kontak pandang, gerakan anggota badan, dan pindah posisi.
2) Bila dirasa perlu menggunakan humor dalam penyampaian
pembelajaran.
3) Menggunakan peristiwa nyata, anekdot, dan contoh-contoh untu
memperjelaskan konsep-konsep yang diutarakan.
4) Menggunakan teknik bertanya untuk melibatkan siswa.
8 Ibid., hlm. 43.9 Uzer, Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Rosda Karya, 2000), hlm. 28.
b. Relevance (Relevansi)
Relevansi menunjukkan adanya hubungan materi pembelajaran
dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Motivasi siswa akan terpelihara
apabila mereka menganggap apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan
pribadi, atau bermanfaat dan sesuai dengan nilai yang dipegang. Hal
yang paling penting dalam mendidik anak sesungguhnya adalah
memahami anak itu sendiri, memberi perhatian kepada anak sekaligus
memahami apa yang ada di benak si anak.11
Dalam tahap-tahap perkembangan individu murid dan satu aspek
yang paling menonjol adalah adanya bermacam-macam kebutuhan
yang meminta kepuasan. Sekolah adalah suatu lembaga sosial yang
berfungsi memenuhi kebutuhan-kebutuhan murid. Dalam hal
pendidikannya maka pengajaran di sekolah disesuaikan dengan
kebutuhan-kebutuhan tersebut, mata pelajaran dan prosedur mengajar
sejalan dengan tuntutan kebutuhan itu.12
Strategi untuk menunjukkan relevansi pembelajaran adalah :
1) Menyampaikan kepada murid apa yang akan dapat mereka lakukan
setelah mempelajari materi tertentu.
2) Menjelaskan manfaat pengetahuan atau keterampilan yang akan
dipelajari, dan bagaimana hal tersebut dapat diterapkan dalam
pekerjaan nanti.
3) Memberikan contoh, latihan, atau tes yang langsung berhubungan
dengan kondisi murid.
4) Menyampaikan isi kandungan materi dengan cara yang mudah
dipahami dan berkaitan dengan pengalaman dan nilai pelajar.
c. Confidence (Kepercayaan Diri)
Yang dimaksud rasa percaya diri ialah kemampuan untuk
mengenali batas kemampuan dirinya dan merasa tenteram dengan
10 Syaiful Bahri, op.cit., hlm. 182.11 Ike Yunita, 22 Prinsip Komunikasi Efektif untuk Meningkatkan Minat Belajar Anak,
(Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 12.12 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2003), hlm. 98-99.
kemampuannya. Apabila kita percaya akan kesanggupan manusia
untuk belajar sendiri dan mengembangkan diri sendiri, maka
kepadanya harus diberi kesempatan atau kebebasan untuk memilih
sendiri caranya belajar. Karena itu kebebasan dalam belajar ini hanya
dapat dilakukan oleh guru yang tidak ragu-ragu tetapi percaya penuh
atas kemampuan murid itu.13
Strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepercayaan
diri murid yaitu :
1) Meningkatkan harapan siswa untuk berhasil dengan
memperbanyak pengalaman berhasil siswa, misalnya dengan
menyusun pembelajaran agar mudah dipahami.
2) Menyusun pembelajaran ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil
sehingga siswa tidak dituntut mempelajari terlalu banyak konsep.
3) Menumbuh kembangkan kepercayaan diri siswa dengan
menyebutkan kelebihan dan kelemahan pemahaman siswa terhadap
suatu materi.
4) Memberikan umpan balik yang konstruktif agar siswa mengetahui
pemahaman dan prestasi belajar mereka sejauh ini.14
d. Satisfaction (Kepuasan).
Keberhasilan dalam mencapai tujuan akan menghasilkan
kepuasan, kepuasan karena mencapai tujuan dipengaruhi oleh
konsekuensi yang diterima baik yang berasal dari dalam maupun luar
anak didik.
Strategi untuk memberikan dan menghasilkan kepuasan siswa,
yaitu:
L. Pembelajaran harus bermanfaat atau memuaskan dalam beberapa
cara, apakah itu dari rasa prestasi, pujian dari yang lebih tinggi, atau
sekadar hiburan.
13 Hannan Athiyah, Mendidik Anak Perempuan di Masa Remaja, (Jakarta : Sinar GrafikaOffset, 2007), hlm. 182.
14 Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta : BumiAksara, 2000), hlm. 86.
M.Membuat pelajar merasa seolah-olah keterampilan yang berguna
atau bermanfaat dengan memberikan kesempatan untuk
menggunakan pengetahuan yang baru diperoleh dalam pengaturan
nyata.
N. Memberikan umpan balik dan penguatan. Ketika pembelajar
menghargai hasil, mereka akan termotivasi untuk belajar. Kepuasan
didasarkan pada motivasi, yang dapat intrinsik atau ekstrinsik.
O. Jangan meremehkan pelajar oleh lebih dari tugas-tugas mudah-
menguntungkan.
B. Hasil Belajar
Sebelum membahas tentang hasil belajar, perlu diketahui pengertian
belajar.
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil
tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada
bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik sebagai anak
didik15. Beberapa pakar pendidikan mendefinisikan belajar
diantaranya;
Usman mengatakan bahwa Belajar merupakan proses perubahan
tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu
dengan lingkungannya.16
Menurut James O. Whittaker yang dikutip Syaiful Bahri, belajar
merupakan proses tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui
latihan atau pengalaman.17
15 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta, Rineka Cipta,2002), hlm.1.
16 Usman, M.U, Menjadi Guru Profesional, (Jakarta: PT.Remaja Rosdakaryaa,2002),hlm. 5.
17 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 12.
Menurut Winkel yang dikutip Darsono belajar merupakan suatu
aktivitas mental atau psikis yang berlangsung interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan pengetahuan, pemahaman,
keterampilan dan nilai sikap.18
Menurut Slameto belajar merupakan proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu tingkah laku baru secara
keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.19
Oemar Hamalik memberi batasan "belajar merupakan bentuk
pertumbuhan atau perubahan diri seseorang yang dinyatakan dengan
cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan".20
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tentang pengertian
belajar dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut terhadap aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.
Belajar merupakan kegiatan manusia yang harus dilakukan di
kehidupan, karena manusia makhluk yang berkembang, maka belajar
ini yang nantinya akan memperoleh pengetahuan baru yang akan
membantu perubahan tingkah laku berbuat menuju ke arah tujuan
hidup. Oleh karena itu, syariat Islam menyatakan bahwa belajar
merupakan suatu kewajiban bagi seluruh umatNya dalam menentukan
belajar itu pada posisi yang pertama, dalam surat Al Alaq 1-5 yang
berbunyi sebagai berikut
18 Max Darsono, dkk, Belajar dan Pembelajaran, (Semarang: IKIP PGRI, 2001), cet.2,hlm. 4.
19 Slameto, op.cit., hlm. 6.20 Oemar HamaIik, Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar, (Bumi
Aksara:Bandung, 2000), hlm.21.
ùù&t• ø%$#ÉO ó™$$Î/y7În/ u‘“Ï% ©!$#t, n=y{ÇÊÈt, n=y{z̀ » |¡SM}$#ô Ï̀B@, n=tãÇËÈù&t• ø%$#y7š/ u‘ur
ãPt• ø. F{ $#ÇÌÈ“Ï% ©!$#zO ¯=tæÉO n=s)ø9$$Î/ÇÍÈzO ¯=tæz̀ » |¡SM}$#$tBóO s9÷Ls> ÷ètƒÇÎÈ
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Diatelah menciptakan manusia dengan segumpal darah. Bacalah, danTuhanmu lah Yang Paling Pemurah, Yang mengajar (manusia) denganperantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidakdiketahuinya”. (Q.S.Al-Alaq 1-5)21.
b. Ciri-ciri Belajar
Menurut Syaiful Bahri Djamarah menyatakan ciri belajar berupa
perubahan tingkah laku, maka ada beberapa ciri belajar, sebagai
berikut22:
1) Perubahan yang terjadi secara sadar
Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan
atau merasakan telah terjadinya adanya suatu perubahan diri.
2) Perubahan belajar bersifat fungsional
Sebagai hasil belajar perubahan yang terjadi pada diri
individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu
perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya
dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar
berikutnya.
3) Perubahan belajar bersifat positif dan aktif
Perubahan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah
dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari
sebelumnya. Demikian makin banyak usaha belajar yang dilakukan
makin banyak dan makin baik perubahan yang di peroleh.
Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu terjadi
dengan sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri.
4) Perubahan belajar bukan bersifat sementara.
21 Alqur'an dan Terjemahnya, (Saudi Arabia : Mujamma' Al Malik Fahd Li Thiba'at AlMush-haf, Asy-syarif Medinah Munawwarah, 1415H/1994 M), hlm. 1432.
22 Syaiful Bahri Djamarah, op.cit.,15-16.
Perubahan yang bersifat sementara temporer yang terjadi
hanya untuk beberapa saat saja. Perubahan yang terjadi karena
proses ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar
akan bersifat menetap.
5) Perubahan belajar bertujuan untuk terarah
Perubahan tingkah laku ini terjadi karena ada tujuan yang
akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada tingkah laku yang
telah ditetapkannya.
6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu
proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika
seseorang belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan mengalami
perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan,
keterampilan, pengetahuan dan sebagainya23.
c. Aspek-aspek Hasil Belajar
Menurut mulyono Abdurrahman, hasil belajar merupakan
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar24.
Proses belajar mengajar harus mendapat perhatian yang serius
yang melibatkan berbagai aspek yang menunjang keberhasilan belajar
mengajar. Adapun aspek-aspek hasil belajar adalah :
1) Aspek kognitif, yaitu yang berkaitan dengan hasil belajar
intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau
ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2) Aspek afektif, yaitu yang berkenaan dengan sikap yang terdiri dari
lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,
organisasi, dan internalisasi.
3) Aspek psikomotoris, yaitu yang berkenaan dengan hasil
keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek
23 Ibid.24 Mulyana Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta : Rineka
Cipta, 1994), hlm. 37.
psikomotoris, yakni a) gerakan refleks, b) keterampilan gerakan
dasar, c) kemampuan perseptual, d) keharmonisan atau ketepatan,
e) gerakan keterampilan refleks, dan f) gerakan ekspresif dan
interpretatif.25
Untuk mencapai keberhasilan belajar ke tiga aspek tersebut tidak
harus dipisahkan, namun jauh lebih baik jika dihubungkan.
Penggabungan tiga aspek tersebut akan dapat diketahui kualitas
keberhasilan pembelajaran.
Hasil Belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai
seorang peserta didik. Setiap pembelajaran dapat menimbulkan suatu
perubahan yang khas. Jadi, hasil belajar secara luas tentu mencakup ke
tiga kawasan tujuan pendidikan tersebut yaitu kognitif, afektif dan
psikomotoris.
2. Pembelajaran
a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan setiap kegiatan yang dirancang untuk
membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai baru .26
Secara khusus Darsono menyatakan pembelajaran ada 4 yaitu27 :
1) Menurut Behavioristik pembelajaran merupakan usaha guru
membentuk tingkahlaku yang diinginkan dengan menyediakan
lingkungan (stimulus).
2) Aliran Kognitif mengatakan pembelajaran merupakan cara guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berfikir agar
dapat mengenal dan memahami apa yang sedang dipelajari.
3) Pembelajaran menurut Gestalt merupakan usaha guru untuk
memberikan materi pembelajaran sedemikian rupa, sehingga
25 Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Rosda Karya,1999), hlm. 22-23.
26 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2003), hlm. 61.27 Max Darsono,dkk.,op.cit.,24-25.
peserta didik lebih mudah menggorganisirnya menjadi satu pola
bermakna.
4) Aliran Humanistik pembelajaran merupakan cara memberikan
kebebasan kepada peserta didik untuk memilih bahan pelajaran dan
mempelajari sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Jadi Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat
terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik.
b. Ciri- ciri Pembelajaran
Sesuai dengan ciri-ciri pembelajaran dapat dikemukakan sebagai
berikut 28:
1) Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara
sistematis.
2) Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi peserta
didik dalam belajar.
3) Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik yang
menarik dan menantang bagi peserta didik.
4) Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan
menarik.
5) Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan
menyenangkan bagi peserta didik.
6) Pembelajaran dapat membuat peserta didik siap menerima
pelajaran, baik secara fisik maupun psikologis.
Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan
pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Konteks
pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan
menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang
ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap
(aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) peserta didik.
Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu
pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan
adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.29
Pembelajaran biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi
peserta didik untuk mempelajari diri sendiri serta alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi
agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Jadi Pembelajaran biologi berkaitan erat dengan cara mencari
tahu atau proses penemuan untuk memahami alam secara sistematis.
Oleh karena, biologi harus diperlakukan dan disajikan kepada peserta
didik melalui kegiatan pengamatan dan eksperimen, mendiskusikan
hasilnya, dan menarik kesimpulan.30
3. Alat-alat untuk Mengukur Hasil Belajar
Kegiatan penilaian dan pengujian pendidikan merupakan salah satu
mata rantai yang menyatu terjalin di dalam proses pembelajaran peserta
didik. Penilaian hasil belajar bertujuan melihat kemajuan belajar peserta
didik dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya
sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.31
Ada bermacam-macam alat penilaian seperti tes (yang distandarisasi
atau yang dikarang guru), observasi, memperhatikan hasil pekerjaan
murid, interview, anekdotal rekor, rating scales dan checklist, sosiometri,
self inventory, dan lain-lain.32
28 Ibid., hlm. 25.29 http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran, 12/8/2008, hlm. 2.30 Musahir, Panduan Pengajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran
Biologi, (Jakarta: CV.Irfandi Putra, 2003), cet.1, hlm.1.31 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,1991), hlm. 169.32 Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 168.
Penggunaan alat penilaian hendaknya komprehensif meliputi tes dan
bukan tes sehingga diperoleh gambaran hasil belajar yang obyektif,
penilaian hasil belajar hendaknya dilakukan secara berkesinambungan
agar diperoleh hasil yang menggambarkan kemampuan peserta didik yang
sebenarnya di samping alat untuk meningkatkan motivasi belajarnya.33
C. Hakikat Biologi
Adapun hakikat biologi meliputi empat unsur utama yaitu:34
a. Sikap; rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, mahluk hidup, serta
hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat di
pecahkan melalui prosedur yang benar.
b. Proses; prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah.
c. Produk; berupa fakta, prinsip, teori, dan hokum.
d. Aplikasi; penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan
sehari-hari.
Keempat unsur di atas belajar biologi dapat membantu peserta didik
memahami alam dan gejalanya, karena itu belajar biologi banyak berkaitan
dengan penelitian. Selama proses pencarian ini peserta didik dapat
menumbuhkan sikap ilmiah dan nilai positif lainnya. Beberapa sikap ilmiah
yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran biologi antara lain sikap
ingin tahu, jujur, tekun, terbuka terhadap gagasan baru, tidak percaya tahayul,
sulit menerima pendapat yang tanpa disertai bukti, berpikir logis, kritis, peka
terhadap makhluk hidup dan lingkungannya.
Dengan belajar biologi manusia dapat mempelajari dirinya sendiri
sebagai makhluk hidup dengan lingkungannya. Dengan belajar biologi juga
akan membangkitkan pengertian dan rasa sayang kepada makhluk hidup, rasa
peduli pada lingkungan hidup kita, serta mengembangkan cara berpikir ilmiah
melalui penelitian dan percobaan.35
33 Ahmad Rohani, op.cit., hlm. 170.34 Udin S. Winataputra, Strategi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2001), hlm. 6.35 Saktiyono, Sains Biologi SMP untuk Kelas VII, (Jakarta: Esis, 2004), hlm.6.
Pembelajaran biologi yang efektif dalam mencapai kompetensi tertentu
harus memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran berikut :36
1) Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
Kegiatan pembelajaran perlu menempatkan peserta didik sebagai subjek
belajar artinya kegiatan belajar, motivasi belajar dan latar belakang sosial
peserta didik.
2) Belajar dengan melakukan sesuatu pemahaman
Konsep biologi dapat dianalogikan dengan berbagai macam kegiatan
sederhana yang dapat diamati peserta didik dengan melakukan sesuatu
peserta didik dapat memperoleh 2 hal sekaligus yaitu pemahaman tentang
konsep dan bisa melakukan.
3) Pembelajaran yang menyenangkan
Bukan semata-mata pembelajaran yang mengharuskan peserta didik
tertawa terbahak-bahak melainkan sebuah pembelajaran yang terdapat
kohesi yang kuat antara guru, peserta didik dan suasana yang sama sekali
tidak ada tekanan, yang ada jalinan komunikasi yang mendukung.
Pemberian kesempatan peserta didik untuk saling berinterakasi pada
kelompok-kelompok kecil. Ini merupakan salah satu hal yang sekian
banyak bervariasi yang dapat dikembangkan untuk menyiapkan suasana
belajar yang menyenangkan.
4) Pembelajaran yang bermakna
Pembelajaran akan terasa bermakna apabila pembelajaran dirasakan terkait
dengan kehidupan dimasa mendatang.
5) The Daily Life Problem Solving
Pembelajaran biologi terkait dengan kehidupan sehari-hari. Kemampuan
problem solving siswa perlu dilatih dengan memberikan masalah-masalah
yang relevan serta perbaikan kehidupan dimasa mendatang.
D. Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup
Kompetensi dasar memahami keanekaragaman makhluk hidup dan
standar kompetensi:
36 Ibid., hlm. 30-31.
1) Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.
2) Mengklasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki.
3) Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari
tingkat sel sampai organisme.
Sebagaimana firman Allah SWT :
$tBurr&u‘sŒöN à6 s9† ÎûÇÚö‘F{ $#$̧ÿÎ=tFøƒèCÿ¼ çm çRºuq ø9r&3žcÎ)’Îûš• Ï9ºsŒZp tƒ Uy5Q öq s)Ïj9
šcrã• ž2¤‹tƒÇÊÌÈ
“Dan dia (menundukkan pula) apa yang dia ciptakan untuk kamu di bumi Inidengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itubenar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambilpelajaran”. (Q.S. An-Nahl : 13).
a. Ciri-ciri makhluk hidup
Ciri-ciri makhluk hidup adalah bernapas, bergerak, peka terhadap
rangsang, memerlukan nutrisi, mengeluarkan zat sisa, tumbuh dan
berkembang, dan ber reproduksi.
Bernapas adalah mengambil oksigen dan mengeluarkan
karbondioksida serta uap air. Semua makhluk hidup dapat bergerak. Ada
yang bergerak berpindah tempat dan ada pula yang tidak berpindah
tempat. Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk menerima
dan menanggapi rangsang (iritabilitas). Beberapa jenis hewan mempunyai
alat indra yang berfungsi menerima dan memberi tanggapan terhadap
rangsang. Makanan diperlukan oleh makhluk hidup, karena makanan
merupakan sumber energi yang digunakan untuk beraktivitas. Selain itu,
makanan juga diperlukan untuk mengganti sel yang rusak dan membantu
pertumbuhan tubuh.
Proses pengeluaran zat sisa dibedakan menjadi defekasi, ekskresi dan
sekresi. Defekasi yaitu proses pengeluaran sisa hasil pencernaan makanan
yang tidak berguna bagi tubuh yang disebut feses. Ekskresi yaitu proses
pengeluaran zat sisa hasil metabolism sel yang sudah tidak digunakan oleh
tubuh dan dikeluarkan bersama urine, keringat atau pernafasan. Sekresi
yaitu proses pengeluaran zat oleh kelenjar yang berguna bagi tubuh.
Tumbuh adalah proses kenaikan volume tubuh yang bersifat tidak
kembali ke keadaan semula (irreversible). Misalnya dari pendek menjadi
tinggi, tidak akan kembali menjadi pendek lagi atau dari kecil menjadi
besar, tidak akan kembali menjadi kecil lagi. Berkembang adalah suatu
proses menuju dewasa yang bersifat kualitatif dan tidak dapat diukur.
Untuk kelestariannya makhluk hidup melakukan proses perkembang
biakan (reproduksi). Tujuan reproduksi adalah untuk mempertahankan
jenis supaya tidak punah dan menghasilkan keturunan baru.37
b. Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi ilmiah menunjukkan bagaimana ahli biologi
mengelompokkan dan mengkategorikan spesies dari organisme yang
punah maupun yang hidup. Klasifikasi modern berakar pada sistem
Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan spesies menurut kesamaan sifat
fisik yang dimiliki. Pengelompokan ini sudah direvisi sejak Carolus
Linnaeus untuk menjaga konsistensi dengan asas sifat umum yang
diturunkan dari Darwin.38
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah mempermudah mengenali,
membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Membandingkan
berarti mencari persamaan dan perbedaan-perbedaan sifat atau ciri yang
ada dari suatu makhluk hidup.39
Dalam klasifikasi, makhluk hidup yang jumlahnya banyak dan
beraneka ragam tersebut dipilah dan dikelompokkan. Kelompok-kelompok
itu disebut takson. Jadi, takson merupakan tingkatan-tingkatan dalam
klasifikasi.
Tingkatan takson diurutkan dari yang kecil sampai yang besar adalah
beberapa spesies (jenis) dikelompokkan ke dalam genus (marga), beberapa
genus dikelompokkan ke dalam familia (suku), beberapa familia
37 http://bestforus.info/sains/biologismp/89-ciri-makhluk-hidup.html.38 http://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_ilmiah.
dikelompokkan ke dalam ordo (bangsa). Beberapa ordo dikelompokkan ke
dalam classis (kelas), beberapa classis dikelompokkan ke dalam phylum
(filum) untuk hewan dan divisio (divisi) untuk tumbuhan, beberapa
phylum dikelompokkan ke dalam kingdom (kerajaan) Animalia (hewan),
sedangkan beberapa divisio dikelompokkan ke dalam kingdom Plantae
(tumbuhan).40
Robert H. Whittaker membagi keragaman makhluk hidup menjadi 5
kingdom (kerajaan). Kelima kingdom tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kingdom Monera, yang terdiri atas berbagai jenis bakteri dan
ganggang biru.
Gambar 1. Cyanophyta
2. Kingdom Protista, yang terdiri atas ganggang dan protozoa.
Gambar 2. Protozoa
3. Kingdom Fungi, yang terdiri atas jamur dan khamir (ragi).
39 Saktiyono, Sains Biologi SMP untuk Kelas VII, (Jakarta : Esis, 2004), hlm. 53.40 Ibid., hlm. 57.
Gambar 3. Volvariella volvacea
4. Kingdom Plantae, yang terdiri atas tumbuhan tingkat rendah dan
tumbuhan tingkat tinggi.
Gambar 4. Plantarum, Oryza sativa, dan Anacardium occidentale
5. Kingdom Animalia, yang terdiri atas hewan tingkat rendah dan hewan
tingkat tinggi.
Gambar 5. Felis domestica
c. Keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel
sampai organisme.
Sel adalah organisasi terkecil dari material yang mengandung
kehidupan.41 Seluruh organisme terdiri dari sel. Dalam hirarki organisasi
biologis, sel merupakan kumpulan materi paling sederhana yang dapat
hidup. Selain itu terdapat beragam bentuk kehidupan yang berwujud
sebagai organisme bersel tunggal. Organisme yang lebih kompleks,
termasuk tumbuhan dan hewan. Ketika sel ini dapat disusun menjadi
tingkat organisasi yang lebih tinggi seperti jaringan dan organ, sel dapat
dipisahkan sebagai unit dasar dari struktur dan fungsi organisme. 42
41 Radopoetro, Zoologi, (Jakarta : Erlangga, 1990), hlm 15.42 Op.cit., hlm. 112.
Gambar 6. Sel Tumbuhan
Gambar 7. Sel Hewan
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi
sama, jaringan pada tumbuhan terdiri dari jaringan meristem, jaringan
parenkima, jaringan pelindung, jaringan penguat, jaringan pengangkut,
dan jaringan sekretori. Sedangkan jaringan pada hewan terdiri dari
jaringan epitel, jaringan penyokong, jaringan otot, dan jaringan saraf.
beberapa jaringan bergabung membentuk organ, beberapa macam organ
saling bekerja sama menyusun suatu sistem organ yang melakukan fungsi
tertentu. Sel, jaringan, organ, dan sistem organ membentuk organisme.
Gambar 8. Organ ginjal
E. Keterkaitan Model ARCS Terhadap Materi Keanekaragaman Makhluk
Hidup
Makhluk hidup yang ada di bumi sangat beraneka ragam,
keanekaragaman makhluk hidup tampak dari adanya perbedaan bentuk,
ukuran, struktur, warna, fungsi organ, dan habitatnya.
Materi keanekaragaman makhluk hidup sangat erat sekali dengan
kehidupan nyata para peserta didik, banyak sekali manfaat yang diperoleh
dengan adanya keanekaragaman makhluk hidup.
Seorang guru diharapkan mampu memotivasi agar peserta didik lebih
aktif dalam pembelajaran, mengeluarkan kemampuan intelektualnya secara
maksimal melalui pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik.
Dalam usaha membangkitkan motivasi belajar siswa-siswanya banyaklah cara
yang dapat dilakukan diantaranya; menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang
dapat membangkitkan motivasi belajar memberikan perhatian maupun pujian.
Oleh karena itu, untuk materi keanekaragaman makhluk hidup guru tepat
sekali jika menggunakan model ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction). Dalam model ARCS guru berusaha meningkatkan motivasi
belajar siswa dengan memberikan perhatian, mengaitkan materi
keanekaragaman makhluk hidup dengan kehidupan nyata, meningkatkan rasa
percaya diri dan memberikan penguatan.
Adapun proses pembelajaran biologi materi keanekaragaman makhluk
hidup menggunakan model ARCS adalah :
1) Merangsang minat dan perhatian siswa dengan menggunakan metode
penyampaian pembelajaran yang bervariasi untuk tiap kompetensi dasar
keanekaragaman makhluk hidup, misalnya metode diskusi untuk materi
pembelajaran ciri-ciri makhluk hidup, metode curah pendapat untuk materi
pembelajaran klasifikasi makhluk hidup.
2) Menunjukkan adanya hubungan materi pembelajaran dengan kebutuhan
dan kondisi siswa. Motivasi siswa akan terpelihara apabila mereka
menganggap apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi atau
bermanfaat dan sesuai dengan nilai yang dipegang, misalnya dengan
mempelajari klasifikasi makhluk hidup dapat mengenal hubungan
kekerabatan antara satu makhluk hidup dan lainnya dan mengetahui
manfaatnya bagi kehidupan.
3) Meningkatkan rasa percaya diri siswa dan harapan untuk berhasil dengan
menyusun rencana pembelajaran agar lebih dipahami serta memberikan
umpan balik yang konstruktif selama pembelajaran berlangsung misalnya
saat pembelajaran materi ciri-ciri makhluk hidup dengan murid diminta
mengamati.
4) Untuk meningkatkan dan memelihara motivasi guru dapat menggunakan
pemberian penguatan berupa pujian dan pemberian kesempatan.
F. Kajian Penelitian yang Relevan
Dalam pembuatan skripsi ini, penulis berusaha menggali informasi
terhadap skripsi atau karya ilmiah yang lainnya yang relevan dengan
permasalahan yang sedang digarap oleh peneliti sebagai bahan pertimbangan
untuk membandingkan masalah-masalah yang diteliti baik dalam segi metode
dan objek penelitian.
Pertama, skripsi Trisnawati yang berjudul “Implementasi Model ARCS
(Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) dalam Pembelajaran PAI di
SMAN Brebes tahun 2008/2009”. Menjelaskan bahwa dengan pemberian
motivasi melalui model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction)
anak didik termotivasi untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan
aktif dan semangat sehingga hasil belajar yang dicapai optimal terutama aspek
psikomotorik dengan dikuasainya teknik dalam bertanya (gerakan refleks) dan
gerakan ekspresif dengan ditandai sikap murid yang kooperatif pada saat
proses belajar mengajar.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Agnes Maria Sumarsi, Desi
Christanti dan Emida Simanjuntak mengenai “Analisis Motivasi Belajar
Ekstrinsik dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas
Psikologi UNIKA Widya Manggala Surabaya”. Instrumen dalam penelitian
ini menggunakan pendekatan motivasi ARCS yang hasilnya menunjukkan
bahwa setelah mengendalikan faktor inteligensi dan motivasi intrinsik,
ternyata pada mata kuliah psikologi belajar dan psikologi kepribadian ada
pengaruh yang signifikan dari keempat komponen motivasi belajar ekstrinsik
terhadap NAS dan R2 sebesar 26,5 % untuk psikologi belajar dan R2 sebesar
13,3 % untuk psikologi kepribadian. Terutama pada aspek afektif dengan
meningkatnya minat belajar mahasiswa dengan adanya hasrat untuk belajar
(penerimaan) menjawab (reaksi).
Ketiga, skripsi Supartini yang berjudul, “Hubungan Motivasi Belajar
Siswa di SMK Al-Hidayah 1 Jakarta Selatan tahun 2007-2008”. Dalam skripsi
ini menjelaskan bahwa motivasi belajar berperan signifikan dalam
meningkatkan hasil belajar siswa, semakin tinggi pemberian motivasi kepada
siswa maka semakin tinggi pula tingkat prestasi belajarnya. Sesuai dengan
pengujian hipotesis dimana thitung lebih besar dari pada ttabel (thitung = 3,1 dan
ttabel = 1,684) dalam perhitungan koefisien determinasi diperoleh nilai KD = 23
% yang artinya besar pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa
adalah 23 %. Terutama pada aspek kognitif dengan diberikannya soal-soal
yang mengacu pada hafalan (mampu menyebutkan dan mengklasifikasi),
pemahaman, menerapkan dan mengevaluasi, dan juga aspek psikomotorik
terutama pada gerakan refleks dengan kooperatifnya sikap murid-murid
selama proses belajar mengajar.
Sedangkan pada penulisan skripsi ini, penulis lebih menitik beratkan
pada kajian “Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction)
dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Biologi Materi Pokok
Keanekaragaman Makhluk Hidup Kelas VII MTs Al-Wathoniyyah
Pedurungan Semarang”. Maksudnya yaitu bagaimana menumbuhkan
semangat belajar dan meningkatkan hasil belajar peserta didik terutama pada
bidang studi biologi melalui model ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction) sehingga pembelajaran biologi yang ada di kelas lebih aktif dan
bermakna bagi peserta didik dan tidak monoton yang pengaruhnya pada
kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik serta keberhasilan peserta didik
dalam belajar. Melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti
diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif dalam pemecahan masalah yang
ada dalam proses pembelajaran biologi dan seorang pendidik menjadi lebih
kreatif, dan inovatif dalam menyampaikan materi-materi kepada peserta
didiknya.
G. Karangka Berpikir dan Hipotesis Tindakan
1. Kerangka Berpikir
Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang dengan sengaja
diciptakan untuk kepentingan anak didik. Agar anak didik senang dan
bergairah belajar, guru berusaha menyediakan lingkungan belajar yang
kondusif dengan memanfaatkan semua potensi kelas yang ada. Keinginan
ini selalu ada pada setiap diri guru di mana pun dan kapan pun. Hanya
sayangnya, tidak semua keinginan guru itu terkabul semuanya karena
berbagai faktor penyebabnya. Masalah motivasi adalah salah satu dari
sederetan faktor yang menyebabkan itu.43
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti yaitu pada
pembelajaran biologi tentang konsep keanekaragaman makhluk hidup
kelas VII MTs Al-Wathoniyyah Pedurungan Semarang tampak bahwa
keaktifan dan kinerja peserta didik belum optimal, 60 persen peserta didik
kurang memberi respon terhadap materi dari guru. Pembelajaran di kelas
masih terfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian
ceramah menjadi pilihan utama strategi belajar untuk dapat meningkatkan
perhatian dan memotivasi peserta didik yang pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil peserta didik.
Metode belajar yang dapat meningkatkan perhatian dan memotivasi
peserta didik adalah pembelajaran dengan menggunakan model ARCS
(Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction). Oleh sebab itu peneliti
mencoba menerapkan model pembelajaran ARCS (Attention, Relevance,
Confidence, Satisfaction) pada pembelajaran biologi untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik pokok bahasan keanekaragaman makhluk hidup
kelas VII MTs Al-Wathoniyyah Pedurungan Semarang serta untuk
memecahkan masalah tersebut.
2. Hipotesis Tindakan
Dalam penelitian ini hipotesis tindakan yang diajukan yaitu
“semakin baik kualitas Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction) pada pembelajaran biologi, maka evaluasi hasil belajar
biologi peserta didik juga akan semakin baik. Begitu juga sebaliknya
semakin rendah kualitas pembelajaran biologi, maka evaluasi hasil belajar
biologi peserta didik juga semakin menurun”.
43 Syaiful Bahri Djamarah, op.cit.,166.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas serta profesionalisme guru dalam menangani proses
belajar mengajar, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Data yang diperoleh
berupa data deskriptif dan kuantitatif yang menggunakan perhitungan statistik
sederhana. Berdasarkan masalah yang disebutkan di muka, maka yang
menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik pokok bahasan
keanekaragaman makhluk hidup dalam pembelajaran biologi dengan
model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction).
2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan model ARCS (Attention,
Relevance, Confidence, Satisfaction) dalam pembelajaran biologi kelas
VII MTs Al-Wathoniyyah Pedurungan Semarang pada pokok bahasan
keanekaragaman makhluk hidup terhadap hasil belajar peserta didik.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di MTs Al-
Wathoniyyah Pedurungan Semarang. Peneliti mengambil lokasi atau
tempat ini dengan pertimbangan mudah terjangkau serta dekat dengan
rumah peneliti, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu
yang luas dan subjek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini diadakan selama 2 bulan terhitung mulai izin penelitian
secara lisan dan tertulis dengan surat rekomendasi dari IAIN Walisongo
Semarang. Sedangkan pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data
mulai bulan April 2010 sampai dengan Mei 2010 yaitu siswa kelas VII.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Al-
Wathoniyyah Bugen Tlogosari Kecamatan Pedurungan Kabupaten Semarang.
Pertimbangan penulis mengambil subjek penelitian tersebut di mana kelas VII
membutuhkan motivasi, perhatian, kepercayaan diri sehingga kepuasan
diperoleh peserta didik.
D. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas
(classroom action research), pengertian penelitian tindakan kelas untuk
mengidentifikasi penelitian kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan
prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan
dalam disiplin inquiry, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang
sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan
perubahan.44
Penelitian Tindakan Kelas dapat dilakukan tidak hanya di ruang kelas,
tetapi di mana saja tempatnya, yang penting ada sekelompok anak yang
sedang belajar.45
Tindakan kelas ini terdiri atas 2 siklus, setiap siklus meliputi 4
tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Refleksi dari
siklus pertama digunakan sebagai patokan untuk perbaikan tindakan
pelaksanaan siklus selanjutnya. Alur penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat
pada Gambar 1 berikut.:
44 Rochiati wiriaatdaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas,untuk Meningkatkan KualitaSkinerja Guru dan Dosen, (Bandung : PT Remaja rosdakarya,2005 ), hlm.11
45 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006 ),hlm. 3.
Siklus I
Gambar 1.1 Bagan alur penelitian tindakan kelas.46
Adapun uraian masing-masing tahapan pada bagan alur di atas adalah
sebagai berikut :
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti menentukan fokus peristiwa yang
perlu mendapat perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat
instrumen pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan
berlangsung.47
2. Pelaksanaan tindakan
Pada tahap ini rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran
akan diterapkan. Rancangan tindakan tersebut tentu saja sebelumnya telah
dilatihkan kepada si pelaksana tindakan (guru) untuk dapat diterapkan di
kelas sesuai dengan skenarionya.48
46 Rochiati wiriaatdaja, Op.cit., hlm. 13.47 Suhardjono, Peneliti Tindakan Kelas Sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi Guru,
(Jakarta : Bumi Aksara, 2002), hlm. 75.48 Ibid, hlm. 77.
PERENCANAAN PELAKSANAAN TINDAKAN
REFLEKSI OBSERVASI
PERENCANAAN PELAKSANAAN TINDAKAN
REFLEKSI OBSERVASI
Siklus II
SELESAI
3. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk
memotret seberapa jauh efek tindakan yang telah mencapai sasaran.49
Pada tahap ini, peneliti (atau guru apabila ia bertindak sebagai peneliti)
melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan
terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Penelitian data ini
dilakukan dengan menggunakan format observasi atau penilaian yang
telah disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan
skenario tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses
dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa data
kuantitatif (hasil tes, kuis, presentasi, nilai tugas, dll) atau data kualitatif
yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa, dan lain-lain.50
4. Refleksi
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan
yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian
dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang telah
dilakukan.51
Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian
terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan, jika terdapat
masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang
melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan perencanaan ulang,
tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat
diatasi.
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari dua
siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan yang masing-masing
pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran. Jadi keseluruhan
pelaksanaan tindakan kelas ini memerlukan 8 jam pelajaran.
49 Suharsimi Arikunto , Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), hlm. 12750 Ibid., hlm. 78.
51 Ibid., hlm. 80.
Adapun tahapan-tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pra Siklus
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti yaitu pada
pembelajaran biologi kelas VII MTs Al-Wathoniyyah Pedurungan
Semarang nampak bahwa keaktifan dan kinerja peserta didik belum
optimal, 60 persen peserta didik kurang memberi respon terhadap materi
dari guru, pembelajaran di kelas masih terfokus pada guru sebagai sumber
utama pengetahuan. Oleh karena itu perlu disusun rencana pembelajaran
yang dapat meningkatkan motivasi peserta didik.
Adapun perencanaan tindakan yang akan peneliti lakukan dengan
mempersiapkan hal-hal sebagai berikut :
1. Persiapan.
1) Membuat silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
Dalam silabus mata pelajaran biologi konsep lingkungan
memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pembelajaran, indikator pembelajaran, pengalaman belajar siswa,
sistem penilaian/tagihan, alokasi waktu, dan alat/sarana/sumber
belajar. Berdasarkan silabus, persiapan pembelajaran dituangkan
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat langkah-
langkah pelaksanaan pembelajaran secara rinci.
2) Mempersiapkan skenario pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran konsep lingkungan dilakukan
dengan metode observasi dan diskusi melalui model ARCS
(Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) dengan
memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah. Setiap siklus dilakukan
refleksi untuk menganalisa pelaksanaan tindakan.
2. Penyusunan Instrumen.
Instrumen ialah alat bantu yang digunakan dalam pengumpulan
data dalam penelitian. Instrumen yang digunakan adalah soal-soal yang
dibuat peneliti sendiri, sehingga perlu diujicobakan untuk mengetahui
baik tidaknya soal tersebut. Komposisi soal yang dibuat disesuaikan
dengan indikator pembelajaran konsep lingkungan. Langkah-langkah
penyusunan instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1). Menentukan materi lingkungan.
(2). Menyusun kisi-kisi soal.
(3). Menyusun soal sesuai dengan kisi-kisi yang telah ditentukan, yaitu
sejumlah 20 soal untuk tiap siklus.
2. Pelaksanaan Siklus I dan Siklus II
Pelaksanaan tindakan yang akan peneliti lakukan dengan tahapan-
tahapan tindakan sebagaimana yang tercantum dalam skenario
pembelajaran. Adapun tindakan yang akan peneliti lakukan adalah sebagai
berikut:
a. Siklus I
Pada siklus I standar kompetensi dasar yang harus dicapai
adalah:
1. Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.
2. Mengklasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang diamati.
Adapun tahapan-tahapannya sebagai berikut :
1) Perencanaan
a. Peneliti menyusun soal-soal siklus I, merancang pembelajaran
menggunakan metode ceramah disertai apersepsi dan humor.
b. Peneliti menyiapkan lembar observasi, pendokumentasian,
lembar refleksi dan evaluasi.
2) Tindakan
a. Peneliti memberikan informasi awal tentang jalannya
pembelajaran secara singkat, jelas, dan penuh suasana
kehangatan.
b. Peneliti melakukan apersepsi tentang materi ciri-ciri makhluk
hidup dan klasifikasi makhluk hidup kepada murid-murid.
c. Peneliti menyampaikan materi ciri-ciri makhluk hidup dan
klasifikasi makhluk hidup menggunakan metode ceramah
disertai dengan apersepsi dan humor untuk meningkatkan
motivasi murid-murid, murid-murid mendengarkan dan
menjawab pertanyaan dari guru.
d. Peneliti mengaitkan materi ciri-ciri makhluk hidup dan
klasifikasi makhluk hidup dengan kehidupan murid-muridnya,
murid-murid diminta untuk menceritakan pengalamannya
tentang ciri-ciri makhluk hidup yang diketahuinya.
e. Murid-murid diminta untuk menuliskan nama ilmiah beberapa
hewan dan tumbuhan.
f. Murid-murid diminta untuk membandingkan ciri-ciri khusus
tiap kingdom dalam sistem lima kingdom dan memberikan
contohnya.
g. Peneliti memberikan kesempatan kepada murid-murid untuk
bertanya maupun mengemukakan pendapatnya tentang ciri-ciri
makhluk hidup dan klasifikasi makhluk hidup.
h. Peneliti memberikan penghargaan kepada murid peserta didik
berupa sanjungan, pujian dan berusaha menumbuhkan
semangat belajar dan rasa percaya diri peserta didik.
i. Peneliti membagikan soal-soal siklus I, murid-murid diminta
untuk mengerjakannya.
3) Pengamatan atau Observasi
a. Peneliti mengamati aktivitas peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung.
b. Peneliti mengamati perubahan-perubahan respon peserta didik
selama pembelajaran berlangsung setelah diberikan motivasi.
c. Peneliti mengamati atau mencatat siswa yang aktif, atau berani
menjawab pertanyaan.
4) Refleksi
a. Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan
sementara terhadap pelaksanaan pengajaran pada siklus I.
b. Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada
pelaksanaan kegiatan penelitian dalam siklus II.
b. Siklus II
Pada prinsipnya semua kegiatan siklus II hampir sama dengan
kegiatan siklus I, siklus II merupakan perbaikan dari siklus I, terutama
didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I. Metode yang digunakan
adalah diskusi, sebagaimana firman Allah SWT :
$yJ Î6 sù7pyJ ômu‘z̀ ÏiB«!$#|MZÏ9öN ßgs9(öq s9ur|MY ä.$̂à sùxá‹ Î=xîÉ=ù=s)ø9$#(#q ‘Ò xÿR]w
ô Ï̀By7Ï9öq ym(ß# ôã $$sùöN åk÷]tãö• ÏÿøótG ó™$#uröN çlm;öN èd ö‘Ír$x©ur’ÎûÍ•öDF{ $#) .…(
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembutterhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena ituma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, danbermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu….” (Q.S. AliImron : 159).
Pada siklus II kompetensi dasar yang harus dicapai dengan
mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai
dari tingkat sel sampai organisme.
Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut :
1) Perencanaan
a. Peneliti menyusun soal-soal siklus II, merancang pembentukan
kelompok.
b. Peneliti menyiapkan lembar observasi dan pendokumentasian.
2) Tindakan
a. Peneliti menanyakan kabar peserta didik dan menanyakan
kesiapan peserta didik mengikuti pembelajaran.
b. Peneliti melakukan apersepsi tentang materi organisasi
kehidupan, peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru.
c. Peneliti menyampaikan materi organisasi kehidupan dengan
menggunakan variasi suasana, intonasi nada, maupun gerakan-
gerakan agar peserta didik termotivasi mengikuti kegiatan
pembelajaran
d. Peneliti membagi peserta didik menjadi 8 kelompok
berdasarkan urutan tempat duduk.
e. Peneliti memberikan instruksi kepada masing-masing
kelompok untuk menggambar sel hewan dan sel tumbuhan,
membedakan ciri-ciri sel tumbuhan dan sel hewan dan
memberikan contoh-contoh sel, jaringan, organ, sistem organ,
dan organisme.
f. Tiap kelompok mendiskusikan tentang ciri-ciri sel hewan dan
sel tumbuhan, dan memberikan contoh-contoh sel, jaringan,
organ, sistem organ, dan organisme.
g. Tiap anggota kelompok mempresentasikan dihadapan
kelompoknya sesuai dengan tugasnya masing-masing, anggota
kelompok yang lain mendengarkan dengan seksama,
mengoreksi dan memberikan pujian kepada anggota kelompok
yang melakukan presentasi.
h. Peneliti memberikan pujian kepada tiap-tiap kelompok diskusi
dan memberikan nilai yang sesuai.
i. Peneliti membagikan soal-soal siklus II, peserta didik diminta
untuk mengerjakannya.
3) Pengamatan atau Observasi
a. Peneliti mengamati aktivitas peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung.
b. Peneliti mengamati jalannya diskusi.
c. Peneliti menilai laporan berupa kesimpulan-kesimpulan yang
diserahkan tiap kelompok.
4) Refleksi
Pada tahapan refleksi ini peneliti menganalisis hasil pengamatan
untuk membuat simpulan terhadap pelaksanaan pengajaran siklus
II.
Data hasil belajar diambil dari tes pada akhir siklus, data tentang
proses belajar mengajar pada saat dilaksanakannya penelitian tindakan
kelas diambil dengan lembar observasi, data tentang refleksi diambil
dari jurnal dan tes hasil pembelajaran. Nilai hasil belajar dikatakan
meningkat apabila nilai rata-rata tes pada siklus II lebih besar dari
siklus I.
E. Metode Pengambilan Data.
1. Metode Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk
memotret seberapa jauh efek tindakan yang telah mencapai sasaran.52
Metode ini digunakan untuk memperoleh data dan gambaran
tentang letak geografis, sarana dan prasarana, keadaan para pengajar, dan
keadaan peserta didik.
2. Metode Tes
Metode tes ialah sehimpunan pertanyaan yang harus dijawab, atau
pernyataan-pernyataan yang harus dipilih, ditanggapi, atau tugas-tugas
yang harus dilakukan oleh orang yang di tes (testee) dengan tujuan untuk
mengukur suatu aspek (perilaku atau atribut) tertentu dari orang yang di
tes tersebut.
Metode ini digunakan untuk mengukur hasil belajar yang telah
dicapai peserta didik kelas VII MTs Al-Wathoniyyah Pedurungan
Semarang dalam belajar.
3. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah suatu metode pengumpulan data dengan
cara mengajukan pertanyaan secara langsung kepada seseorang yang
berwenang tentang suatu masalah.
F. Metode Analisis Data
Semua data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan deskriptif
prosentase. Hasil penelitian dianalisis tiga kali, yaitu analisis rata-rata kelas
hasil siklus I dan II, ketuntasan belajar secara individual, dan ketuntasan
52 Ibid., hlm. 127
belajar secara klasikal.
1. Rata-rata kelas
Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas pada masing-masing siklus
menurut Arikunto sebagai berikut:53.
ΝΧ∑
=Χ
Keterangan:
Χ = Nilai rata-rata kelas
Χ∑ = Jumlah nilai peserta didik
N = Banyaknya peserta didik
2. Ketuntasan belajar secara individual
Peserta didik dikatakan tuntas belajar secara individual apabila telah
mencapai nilai 6,5 ke atas. Demikian peserta didik yang memperoleh
nilai 6,5 secara individual telah tuntas belajarnya. Rumus yang digunakan
untuk mengetahui ketuntasan belajar secara individual menurut Ali
sebagai berikut:54
nbNS
∑∑
=
Keterangan
NS = Nilai ketuntasan belajar secara individual
b∑ = Jumlah skor jawaban benar setiap peserta didik
n∑ = Jumlah item soal
3. Ketuntasan belajar secara klasikal.
Nilai post test diperoleh setelah diadakan tindakan kelas, kemudian
dianalisis untuk mengetahui ketuntasan belajar peserta didik, rumus yang
digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar peserta didik secara
klasikal menurut Ali sebagai berikut:55
53 Ibid., hlm. 264.54M. Ali. Penelitian Kependidikan Prosedur Dan Strategi. (Bandung : Angkasa, 1998),
hlm. 38.55 Ibid.
%1001 xnn
∑∑
=Ρ
Keterangan:
P = Nilai ketuntasan belajar
1n∑ = Jumlah peserta didik tuntas belajar secara individual (nilai 6,5 ke
atas)
n∑ = Jumlah total peserta didik
G. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari penelitian ini didasarkan pada Standar
Ketuntasan Belajar Minimal yang ditetapkan KTSP MTs Al-Wathoniyyah
Pedurungan Semarang untuk mata pelajaran biologi kelas VII, yaitu apabila
nilai peserta didik secara individu telah mencapai pemahaman materi 65% dan
indikator keberhasilan kelas apabila 85% dari seluruh peserta didik dalam
kelas tersebut telah mencapai nilai 65.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Situasi dan Kondisi Tempat
Tempat penelitian ini adalah di MTs Al-Wathoniyyah Pedurungan
Semarang yang terletak di jalan Bugen I/3 Tlogosari Wetan Pedurungan
Semarang. Suasana belajar pada sekolah ini sangat mendukung dan hangat
terutama keramahan penduduk sekitar. MTs Al-Wathoniyyah merupakan
yayasan yang letaknya dekat dengan pondok pesantren salafiyah Al-Itqon dan
masjid, yang merupakan pusat kegiatan penduduk sekitar dan juga digunakan
sebagai tempat pengajian. Nuansa pembelajaran yang religius dan hangat
menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar maupun masyarakat luar
untuk menyekolahkan anak-anaknya di MTs Al-Wathoniyyah Pedurungan
Semarang.
Penelitian ini mengambil tempat di kelas VII-1 yang terletak pada
deretan kelas paling ujung. Suasana kelas yang bersih, rapi dan udara yang
sejuk sehingga suasana belajar nyaman dan menyenangkan. Jumlah peserta
didik 45 yang terdiri dari 29 peserta didik putra dan 16 peserta didik putri.
Hasil observasi sebelum diadakan tindakan penelitian dengan
mengadakan wawancara dengan guru bidang studi biologi kelas VII. Pada
kelas VII terdapat 3 kelas yaitu VII-1, VII-2 dan VII-3. Dari 3 kelas yang ada,
kelas VII-1 merupakan kelas yang peserta didiknya nilai rerata ketuntasan
belajar biologi belum tercapai. Selain itu peserta didik mempunyai tingkat
hasil belajar tergolong rendah setelah pembelajaran. Hal ini ditunjukkan ketika
kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan diberikan pertanyaan-pertanyaan
kepada peserta didik tentang konsep dan materi pelajaran yang telah diajarkan
pada pertemuan sebelumnya. Peserta didik tidak mampu menjawab dengan
baik dikarenakan lupa, meskipun ada yang mencoba menjawab tetapi dengan
membuka kembali buku catatannya. Hal ini disebabkan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru hanya dengan metode ceramah yang dipraktekkan guru di
depan kelas dan papan tulis.
Penerapan model ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction) pada pembelajaran biologi materi pokok keanekaragaman
makhluk hidup, peserta didik lebih termotivasi untuk mengikuti jalannya
pembelajaran karena peserta didik mendapatkan perhatian dari gurunya,
memahami dan mengetahui manfaat materi pokok keanekaragaman makhluk
hidup bagi kehidupan, mendapatkan kepercayaan diri dan kepuasan terhadap
hasil pembelajaran.
B. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil dan observasi yang telah peneliti lakukan bersama
dengan kolaborator penelitian yaitu guru bidang studi biologi kelas VII-1 MTs
Al-Wathoniyyah Pedurungan Semarang. Setelah diadakan diskusi evaluasi
pada setiap tindakan yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah
ketuntasan belajar peserta didik, serta bagaimana kemampuan kognitif, afektif
dan psikomotorik peserta didik, pendekatan ini mengefektifkan belajar yang
melibatkan semua indera yang dimiliki peserta didik, yaitu kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil penelitian sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan
a. Siklus I
Pada tahap perencanaan dilakukan identifikasi masalah, dan hasil
identifikasi diketahui bahwa kelas VII-1 MTs Al-Wathoniyyah
Pedurungan Semarang mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran
biologi, ditandai dengan hasil belajar rendah dan tidak mencapai
ketuntasan belajar. Pemecahan masalah diupayakan dengan melakukan
pembelajaran menggunakan model ARCS. Selanjutnya guru menyusun
perangkat pembelajaran berupa: Silabus, keanekaragaman makhluk
hidup, RPP materi ciri-ciri makhluk hidup, dan klasifikasi makhluk
hidup masing-masing diajarkan 2 jam pelajaran menggunakan metode
ceramah yang di dalamnya terdapat unsur-unsur ARCS, berupa :
P. Attention : menanyakan kabar dan kesiapan belajar.
Q. Relevance : mengaitkan materi ciri-ciri makhluk hidup dan
klasifikasi makhluk hidup dengan kehidupan nyata.
R. Confidence : memberi kesempatan peserta didik bertanya dan
mengemukakan pendapat.
S. Satisfaction : memberikan pujian atas keberhasilan peserta didik.
b. Siklus II
Pada dasarnya sama seperti siklus I menyusun perangkat
pembelajaran, yang membedakannya adalah materi yang diajarkan dan
metode pembelajaran. Pada siklus II materi yang diajarkan adalah
keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel
sampai organisme dan metode yang digunakan adalah metode diskusi
kelas yang di dalamnyha terdapat unsur-unsur ARCS berupa :
E. Attention :
- peneliti menanyakan kabar peserta didik dan menanyakan kesiapan
belajarnya.
- masing-masing anggota kelompok mengenal lebih jauh
kemampuan masing-masing anggotanya.
F. Relevance : peneliti mengaitkan materi dengan kehidupan nyata
G. Confidence : tiap anggota kelompok diberi kesempatan
mempresentasikan dihadapan kelompoknya sesuai dengan tugasnya.
H. Satisfaction : anggota kelompok diskusi yang lain mendengarkan
dengan seksama anggota kelompok yang sedang presentasi dan
memberikan pujian.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I mengacu pada rencana
pembelajaran siklus I menggunakan metode ceramah dengan
menerapkan unsur-unsur model ARCS di dalamnya yaitu :
1. Attention : peneliti menanyakan kabar peserta didik dan
menanyakan kesiapan belajar materi ciri-ciri makhluk hidup dan
klasifikasi makhluk hidup, kemudian peneliti melakukan apersepsi
tentang ciri-ciri makhluk hidup berdasarkan pengalaman peserta
didik.
2. Relevance : peneliti mengaitkan materi ciri-ciri makhluk hidup dan
klasifikasi kakhluk hidup dengan kehidupan sehari-hari.
3. Confidence : peneliti memberi kesempatan pada peserta didik
untuk mengemukakan pengalaman maupun pendapatnya, serta
mengajukan pertanyaan.
4. Satisfaction : peneliti memberikan pujian atas keberhasilan peserta
didik mengikuti jalannya pembelajaran, mengemukakan pendapat,
bertanya maupun mengerjakan soal-soal siklus I.
b. Siklus II
Pada siklus II metode pembelajaran yang digunakan adalah
diskusi kelas dengan menerapkan unsur-unsur ARCS di dalamnya
yaitu :
1. Attention :
- peneliti menanyakan kabar peserta didik dan menanyakan
kesiapannya melakukan diskusi kelas
- masing-masing anggota kelompok diskusi mengenal satu sama
lain lebih jauh terkait kemampuannya.
2. Relevance : peneli mengaitkan materi organisasi kehidupan dengan
kehidupan sehari-hari.
3. Confidence : tiap anggota kelompok diminta mempresentasikan
dihadapan kelompoknya sesuai dengan tugasnya.
4. Satisfaction : anggota kelompok diskusi mendengarkan presentasi,
memberi saran dan pujian.
3. Observasi
a. Siklus I
Pada tahap observasi siklus I dilakukan tes hasil belajar setiap
siklus (ranah kognitif) dan penilaian aktivitas peserta didik (ranah
afektif dan psikomotorik), diantaranya : peneliti mengamati aktivitas
peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti
mengamati perubahan-perubahan respon peserta didik selama
pembelajaran berlangsung setelah diberikan motivasi, dan peneliti
mengamati atau mencatat siswa yang aktif, atau berani menjawab
pertanyaan.
b. Siklus II
Pada tahap observasi siklus II dilakukan tes hasil belajar (ranah
kognitif) dan penilaian aktivitas peserta didik (ranah afektif dan
psikomotorik), diantaranya : peneliti mengamati aktivitas peserta didik
selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati jalannya
diskusi, dan peneliti menilai laporan berupa kesimpulan-kesimpulan
yang diserahkan tiap kelompok.
Hasil penelitian tindakan kelas siklus I dan II dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
a. Tes Hasil Belajar
Analisis terhadap tes hasil belajar peserta didik untuk ranah
kognitif tampak pada tabel berikut:
Tabel 1. Nilai Tes Hasil Belajar Peserta didik ( ranah kognitif )
No Jenis Penilaian Siklus I Siklus II
1. Nilai tertinggi 75 85
2. Nilai terendah 45 55
3. Nilai rata-rata 62,56 69,42
4. Prosentase ketuntasan belajar kelas 63 % 86 %
b. Penilaian Aktivitas Peserta didik ( ranah afektif dan psikomotorik )
Hasil penilaian guru terhadap aktivitas siswa pada pembelajaran
materi keanekaragaman makhluk hidup dapat dilihat pada Tabel
berikut:
Tabel 2. Nilai aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
No Keaktifan Peserta Didik Siklus I Siklus II
1. Mengajukan pertanyaan 37,78 % 60 %
2. Menjawab pertanyaan guru 31,11 % 60 %
3 Mengemukakan pendapat 48,89 % 64,44 %
4. Membuat laporan 66,67 % 75,55 %5. Mempresentasikan hasil kegiatan 62,22 % 93,33 % Rata-rata 49,33 % 70,66 %
4. Refleksi
a. Siklus I
Berdasarkan data hasil tes siklus I rerata nilai hasil belajar 62,56
dengan ketuntasan belajar kelas 63 %. Hasil belajar yang dicapai pada
siklus I belum memenuhi indikator dalam penelitian ini yaitu 65 %.
Selanjutnya dilakukan tindakan perbaikan pada kegiatan pembelajaran
siklus II dengan menggunakan metode diskusi kelas.
b. Siklus II
Dengan langkah-langkah perbaikan tindakan yang dilakukan
pada pembelajaran siklus II memberi dampak peningkatan hasil belajar
peserta didik. Hasil tes yang diperoleh setelah pembelajaran siklus II
menunjukkan nilai rata-rata 69,42 dan 86 % peserta didik mencapai
ketuntasan belajar. Hasil belajar pada siklus II telah memenuhi
indikator dalam penelitian ini yaitu 65 %
C. Pembahasan
1. Siklus I
Kenyataan bahwa hasil belajar peserta didik pada pembelajaran
siklus I dengan ketuntasan 63 % belum dapat mencapai indikator kinerja
dalam pembelajaran. Ada 17 peserta didik yang belum tuntas hasil
belajarnya, ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
a. Sebagian peserta didik belum aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran masih bersifat klasikal, jadi guru menjadi sumber utama
pembelajaran sehingga peserta didik menjadi pasif, jenuh, dan kadang
malas untuk mendengarkan karena metode pembelajarannya monoton.
b. Guru kesulitan untuk mengawasi dan mencurahkan perhatian pada
tiap-tiap peserta didik karena jumlah peserta didik yang banyak yaitu
45 orang.
c. Guru dalam apersepsi belum menjelaskan tujuan pembelajaran dan
indikator yang ingin dicapai setelah proses pembelajaran, sehingga
peserta didik kurang memahami penerapan model ARCS pada kegiatan
pembelajaran materi ciri-ciri makhluk hidup dan klasifikasi makhluk
hidup.
2. Siklus II
Langkah-langkah perbaikan tindakan pada pelaksanaan
pembelajaran siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I
adalah sebagai berikut :
a) Dalam apersepsi guru menjelaskan kompetensi dasar dan indikator-
indikator yang harus dicapai oleh peserta didik setelah proses
pembelajaran. Hal ini dilakukan agar peserta didik memahami hakekat
atau tujuan yang hendak dicapai setelah proses pembelajaran.
b) Guru menggunakan metode diskusi, agar peserta didik lebih aktif
dalam kegiatan pembelajaran.
c) Guru lebih memberi motivasi kepada peserta didik dengan melakukan
pengawasan kegiatan diskusi dengan intens.
d) Memberi motivasi pada peserta didik untuk lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran, peserta didik dituntut untuk serius dan teliti dalam
kegiatan observasi, diskusi, tanya jawab, praktikum.
Dengan langkah-langkah perbaikan tindakan yang dilakukan pada
pembelajaran siklus II memberi dampak peningkatan hasil belajar peserta
didik. Hasil tes yang diperoleh setelah pembelajaran siklus II
menunjukkan nilai rata-rata 69,42 dan 86 % peserta didik mencapai
ketuntasan belajar.
Keberhasilan pencapaian ketuntasan belajar kelas pada akhir
pembelajaran siklus II disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :
1. Peserta didik lebih aktif dalam kegiatan diskusi, sehingga
pemahaman peserta didik pada materi pelajaran lebih meningkat.
2. Peserta didik termotivasi oleh guru, teman-temannya, maupun
dirinya sendiri karena dalam proses diskusi guru mengawasi dan
memotivasi, temannya menghargai pemikirannya, serta lebih
meningkatkan kepercayaan diri peserta didik.
3. Penegasan konsep penting dalam diskusi menjadikan pemahaman
peserta didik pada materi pembelajaran menjadi lebih jelas dan
konkret.
Penilaian ranah psikomotorik diperoleh dengan mengamati
aktivitas peserta didik dalam melakukan diskusi, menilai laporan hasil
diskusi dan aktifitas siswa saat diskusi. Aspek-aspek penilaian keaktifan
siswa adalah :
a. Mengajukan pertanyaan,
b. Menjawab pertanyaan,
c. Mengemukakan pendapat,
d. Membuat laporan,
e. Mempresentasikan hasil kegiatan.
Analisis data keaktifan peserta didik dalam aktivitas peserta didik
dalam kegiatan belajar mengajar materi keanekaragaman makhluk hidup,
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai keaktifan dari siklus I dan
siklus II. Pada siklus I rata-rata nilai keaktifan adalah 49,33. Setelah
diadakan langkah-langkah perbaikan tindakan pada siklus II, memberi
dampak positif pada peningkatan hasil penilaian keaktifan, rata-rata nilai
keaktifan peserta didik mencapai 70,66.
Data hasil penilaian keaktifan peserta didik menunjukkan
peningkatan dari siklus I dan siklus II. Dengan pemberian motivasi oleh
guru secara terus menerus pada peserta didik tentang pengembangan sikap
ilmiah dalam proses pembelajaran, menumbuhkan sikap ilmiah peserta
didik dalam setiap siklus pembelajaran. Diharapkan peserta didik akan
selalu menjaga dan mengembangkan sikap ilmiah tidak hanya pada saat
proses pembelajaran, tetapi sikap tersebut tertanam dan direfleksikan
dalam kehidupan sehari-hari.
Pendapat peserta didik tentang proses pembelajaran dengan model
ARCS, digali dengan memberikan tanggapan peserta didik pada peserta
didik setiap siklus. Dari data analisis tanggapan pembelajaran biologi
dengan menggunakan model ARCS lebih disenangi dan lebih menarik
sebagian besar peserta didik. Peserta didik merasa lebih termotivasi dalam
belajar, tetapi ada sebagian kecil peserta didik yang merasa tidak senang
karena dibebani tugas menyusun laporan hasil diskusi. Data pendapat
peserta didik juga menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik lebih
memahami pokok bahasan keanekaragaman makhluk hidup dengan model
ARCS.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Deskripsi data dan analisis penelitian tentang “Model ARCS (Attention,
Relevance, Confidence, Satisfaction) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata
Pelajaran Biologi Materi Pokok Keanekaragaman Makhluk Hidup Kelas VII
MTs Al–Wathoniyyah Pedurungan Semarang, bab I sampai IV maka pada
akhir skripsi ini dapat diambil simpulan sebagai berikut:
d. Penerapan pembelajaran biologi materi pokok keanekaragaman makhluk
hidup dengan model ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction) adalah guru berusaha merangsang minat dan perhatian siswa
(attention) selama pembelajaran berlangsung, menunjukkan adanya
hubungan materi keanekaragaman makhluk hidup dengan kehidupan nyata
(relevance), meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dengan
menyusun rencana pembelajaran materi keanekaragaman makhluk hidup
yang menarik (confidence), dan memberikan penguatan berupa pujian
kepada peserta didik yang aktif selama proses pembelajaran materi
keanekaragaman makhluk hidup (satisfaction).
e. Keberhasilan penerapan pendekatan pembelajaran melalui Model ARCS
(Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) sebagai pendekatan untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik di MTs Al–Wathoniyyah
Pedurungan Semarang ditunjukkan dengan adanya perubahan kemampuan
hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu kesiapan dan
keaktifan pada saat proses pembelajaran, juga ditunjukkan adanya
peningkatan nilai skor tes akhir dari masing-masing siklus. Hal ini dapat
dilihat dari perolehan skor yang diprosentasekan. Prosentase peningkatan
hasil belajar dari siklus 1 dan siklus II yaitu dari 63 % menjadi 86 % dan
diatas rerata yang ditentukan yaitu 65 %. Sedangkan peningkatan tes akhir
dari siklus I sampai siklus II dapat dilihat dari nilai rerata pada masing-
masing siklus yaitu 62,56 dengan nilai tertinggi 75, nilai terendah 45, dan
peserta didik yang belum tuntas belajar 17 orang, meningkat menjadi
69,42 dengan nilai tertinggi 85, nilai terendah 55, peserta didik yang
belum tuntas belajar 7 orang. Pada siklus II dengan nilai rerata 49,33
menjadi 70,66 dan peningkatan tersebut diatas sesuai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yaitu 65.
B. Saran
Mengingat pentingnya Model ARCS pada pembelajaran biologi untuk
meningkatkan semangat belajar peserta didik, maka peneliti mengharapkan
beberapa hal yang berhubungan dengan masalah tersebut diatas sebagai
berikut:
f. Pada Guru Biologi
1. Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru harus benar-benar
paham menyiapkan pembelajaran dengan sebaik mungkin, agar materi
tersampaikan secara maksimal.
2. Hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa dan memperkaya
variasi mengajar. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan yang dialami
oleh peserta didik. Dan selalu memantau perkembangannya terutama
dari perilaku, pemikiran dan pemahaman terhadap materi yang
diajarkan.
3. Pelaksanaan pembelajaran dengan Model ARCS pada mata pelajaran
biologi agar dapat dilakukan tidak hanya sampai pada selesainya
penelitian ini saja, akan tetapi dilanjutkan dan dilaksanakan secara
kontinyu sebagai program untuk meningkatkan semangat dan
mengurangi kejenuhan pada waktu melaksanakan pembelajara.
4. Kepada semua pihak sekolah terutama para guru, sudah seharusnya
meningkatkan kompetensi termasuk kompetensi profesional serta
membekali diri dengan pengetahuan yang luas, karena sesungguhnya
kompetensi yang dimiliki oleh guru sangat mempengaruhi
keberhasilan proses pembelajaran yang akhirnya akan dapat
menghasilkan peserta didik yang berprestasi, berbudi pekerti luhur,
dan berakhlaqul karimah yang mampu berdampak positif pada
perkembangan dan kemajuan sekolah.
g. Pihak sekolah
1. Memfasilitasi proses pembelajaran dengan melengkapi sarana dan
prasarana yang dibutuhkan.
2. Diharapkan sekolah dapat memberikan dukungan untuk
dilaksanakannya model ARCS (Attention, Relevance, Confidence,
Satisfaction) ini pada mata pelajaran lain yang relevan.
C. Penutup
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Namun penulis mengakui bahwa hasil
penelitian ini masih belum sempurna baik dari isi maupun redaksinya. Semua
kekurangan ini berasal dari keterbatasan penulis dalam memahami, menelaah
dan mengoreksi data-data yang ada yang berkaitan dengan skripsi ini
Akhirnya, peneliti berharap semoga skripsi yang sederhana ini
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad As Sayyid, Abu Bakar, Kepada Para Pendidik Muslim, Jakarta : Gema
Insani Press, 1994, Cet. 6.
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 1991.
Alqur'an dan Terjemahnya, Saudi Arabia : Mujamma' Al Malik Fahd Li Thiba'at
Al Mush-haf, Asy-syarif Medinah Munawwarah, 1415H/1994 M.
Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara,
2006, Cet. V.
Djamarah, Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2001.
Hannan Athiyah, Mendidik Anak Perempuan di Masa Remaja, Jakarta : Sinar
Grafika Offset, 2007.
http://bestforus.info/sains/biologismp/89-ciri-makhluk-hidup.html.
http://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_ilmiah.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran, 12/8/2008.
Ike Yunita, 22 Prinsip Komunikasi Efektif untuk Meningkatkan Minat Belajar
Anak, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005.
M. Ali. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa,
1998.
Max Darsono, dkk, Belajar dan Pembelajaran, Semarang : IKIP PGRI, 2001,
cet.2.
Mitchell, Campbell Reece, Biologi Jilid 1, Jakarta : Erlangga, 2002.
Mulyana Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta :
Rineka Cipta, 1994.
Musahir, Panduan Pengajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran
Biologi, Jakarta : CV. Irfandi Putra, 2003, cet.1.
Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : Rosda Karya,
1999.
Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta :
Bumi Aksara, 2000.
Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 1995.
Oemar HamaIik, Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar, Bandung :
Bumi Aksara, 2000.
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 2003.
Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung : Rosda Karya,
2000, Cet. 12.
Radopoetro, Zoologi, Jakarta : Erlangga, 1990.
Rochiati wiriaatdaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas,untuk Meningkatkan
Kualita Skinerja Guru dan Dosen, Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2005.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka
Cipta, 2002.
Suhardjono, Peneliti Tindakan Kelas Sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi
Guru, Jakarta : Bumi Aksara, 2002.
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2002.
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2003.
Udin S. Winataputra, Strategi Belajar Mengajar IPA, Jakarta : Universitas
Terbuka, 2001.
Usman, M.U, Menjadi Guru Profesional, Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya, 2002.
Uzer, Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung : Rosda Karya, 2000.
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Jakarta : Kencana, 2004, Cet. III.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Livi Nurul Khozanah
Tempat/Tanggal Lahir : Semarang, 12 September 1984
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Bugen Tlogosari Wetan RT 01 RW 03 Pedurungan
Semarang
Riwayat Pendidikan :
1. MI Al-Wathoniyah Semarang Lulus Tahun 1997
2. SLTP Negeri 34 Semarang Lulus Tahun 2000
3. SMAN 02 Semarang Lulus Tahun 2003
4. Masuk IAIN Walisongo Semarang pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Tadris
Biologi Tahun 2004
Demikian riwayat hidup penulis ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk
digunakan sebagaimana mestinya
Semarang, Juni 2010
Penulis,
Livi Nurul KhozanahNIM. 043811175
NAMA-NAMA PESERTA DIDIK KELAS VII-1 MTS AL-
WATHONIYYAH PEDURUNGAN SEMARANG
1. Adi Nugroho 26. Muhammad Faisal Akbar
2. Agustin Rahayu Ning Tyas 27. Muh. Khoirur Rohman
3. Ahmad Ghaisun Nada 28. Muhammad Nur Rizal
4. Ahmad Syaifullah Najib 29. Muhammad Ulin Nuha
5. Ahmad Zulfikar Fauzi 30. Murdaningrum
6. Alif Nurul Burhan 31. Niken Ayu Mei Saputra
7. Amrul Ichsan 32. Nur Rochman
8. Ardi Riyadi 33. Qohi Muhsin
9. Arti Wahyuningrum 34. Robeth Ghozi Asyadad
10. Bayu Naviu Karim 35. Rudy Valiyanto
11. Chabibur Rohman Almughni 36. Siswanti
12. Doni Budiono 37. Slamet Wahyu Nugroho
13. Eko Saputro 38. Tasya Suci Sujiati
14. Ela Agustina 39. Umi Chanifatul H
15. Ficky Zulfikar A 40. Ummi Luthfiatul Khulu
16. Ghailan Adi Maski 41. Veny Ulfiana
17. Humam Nasirudin 42. Wahyu Hidayati
18. Imam Tauhid 43. Yulia Novita Sari
19. Ita Nafisah 44. Yuliani Sofia
20. Khoirul Umam 45. Yunita Aulia Arofah
21. Lailiyatun Nurul Ashomah
22. M. Restu Panuntun
23. Muamar Gadavi
24. Muhammad Hasan Faiq
25. Muhammad Ali Ridho
TABEL 1. HASIL TES SIKLUS I
Nomor butir soalNo Kode1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Jumlah Nilai Kriteria
1 S-01 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 13 65 Tuntas2 S-02 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 11 55 Tidak tuntas3 S-03 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 15 75 Tuntas4 S-04 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 14 70 Tuntas5 S-05 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 15 75 Tuntas6 S-06 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 13 65 Tuntas7 S-07 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 11 55 Tidak tuntas8 S-08 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 12 60 Tidak tuntas9 S-09 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 14 70 Tuntas
10 S-10 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 13 65 Tuntas11 S-11 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 13 65 Tuntas12 S-12 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 13 65 Tuntas13 S-13 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 13 65 Tuntas14 S-14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 13 65 Tuntas15 S-15 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 14 70 Tuntas16 S-16 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 12 60 Tidak tuntas17 S-17 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 12 60 Tidak tuntas18 S-18 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 14 70 Tuntas19 S-19 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 13 65 Tuntas20 S-20 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 14 70 Tuntas21 S-21 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 11 55 Tidak tuntas22 S-22 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 14 70 Tuntas23 S-23 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 13 65 Tuntas24 S-24 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 13 65 Tuntas25 S-25 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 12 60 Tidak tuntas26 S-26 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 13 65 Tuntas27 S-27 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 12 60 Tidak tuntas28 S-28 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 13 65 Tuntas29 S-29 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 13 65 Tuntas30 S-30 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 13 65 Tuntas31 S-31 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 13 65 Tuntas32 S-32 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 13 65 Tuntas33 S-33 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 13 65 Tuntas34 S-34 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 9 45 Tidak tuntas35 S-35 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 13 65 Tuntas36 S-36 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 11 55 Tidak tuntas37 S-37 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 11 55 Tidak tuntas38 S-38 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 9 45 Tidak tuntas39 S-39 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 10 50 Tidak tuntas40 S-40 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 10 50 Tidak tuntas41 S-41 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 14 70 Tuntas42 S-42 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 12 60 Tidak tuntas43 S-43 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 11 55 Tidak tuntas44 S-44 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 9 45 Tidak tuntas45 S-45 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 13 65 TuntasJumlah 560 2800
Nilaitertinggi 75Nilaiterendah 45Rata-rata 62,56Ketuntasan 63%
TABEL 2. HASIL TES SIKLUS II
Nomor butir soalNo Kode1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Jumlah Nilai Kriteria
1 S-01 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 14 70 Tuntas2 S-02 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 12 60 Tidak tuntas3 S-03 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 16 80 Tuntas4 S-04 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 12 60 Tidak tuntas5 S-05 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 14 70 Tuntas6 S-06 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 17 85 Tuntas7 S-07 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 14 70 Tuntas8 S-08 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 14 70 Tuntas9 S-09 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 14 70 Tuntas10 S-10 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 16 80 Tuntas11 S-11 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 13 65 Tuntas12 S-12 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 14 70 Tuntas13 S-13 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 15 75 Tuntas14 S-14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 16 80 Tuntas15 S-15 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17 85 Tuntas16 S-16 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 80 Tuntas17 S-17 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 16 80 Tuntas18 S-18 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 14 70 Tuntas19 S-19 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 14 70 Tuntas20 S-20 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 14 70 Tuntas21 S-21 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 13 65 Tuntas22 S-22 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 15 75 Tuntas23 S-23 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 15 75 Tuntas24 S-24 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 14 70 Tuntas25 S-25 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 13 65 Tuntas26 S-26 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 14 70 Tuntas27 S-27 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 13 65 Tuntas28 S-28 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 70 Tuntas29 S-29 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 14 70 Tuntas30 S-30 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 13 65 Tuntas31 S-31 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 13 65 Tuntas32 S-32 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 14 70 Tuntas33 S-33 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 13 65 Tuntas34 S-34 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 14 70 Tuntas35 S-35 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 13 65 Tuntas36 S-36 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 65 Tuntas37 S-37 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 11 55 Tidak tuntas38 S-38 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 11 55 Tidak tuntas39 S-39 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 11 55 Tidak tuntas40 S-40 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 13 65 Tuntas41 S-41 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 15 75 Tuntas42 S-42 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 12 60 Tidak tuntas43 S-43 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 14 70 Tuntas44 S-44 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 12 60 Tidak tuntas45 S-45 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 16 80 TuntasJumlah 625 3125
Nilaitertinggi 85Nilaiterendah 55Rata-rata 69,42Ketuntasan 86%
TABEL KEAKTIFAN SISWA SELAMA PEMBELAJARAN SIKLUS I-IIJenis Keaktifan
BertanyaMenjawab
Pertanyaan
Mengemukakan
PendapatMembuat Laporan
Mempresentasikan
Hasil KegiatanNo.
Kode
Siswa
Silkus I Silkus II Silkus I Silkus II Silkus I Silkus II Silkus I Silkus II Silkus I Silkus II
1 S-01 - v - v v v v v v v
2 S-02 - - - - v - v v v v
3 S-03 - - - - - - - v - v
4 S-04 - - - - v - v v v v
5 S-05 v v - - v - - v - v
6 S-06 v v v v v v v v v v
7 S-07 v v v v v v - v v v
8 S-08 - - - - v v v v v v
9 S-09 v v - v v v - v - v
10 S-10 v v v v v v - v v v
11 S-11 - - - - - - v v v v
12 S-12 v v v v v v - v - v
13 S-13 - - - v - v v v - v
14 S-14 v v v v v v v v - -
15 S-15 - v - v - v v v v v
16 S-16 - - - - v - v v v v
17 S-17 - v - v - v v v v v
18 S-18 - - - - - - v v v v
19 S-19 - - - - - - v v v v
20 S-20 v v - v v v v v v v
21 S-21 - v - v v v v v v v
22 S-22 v v v v v v - v - v
23 S-23 v v v v v v - v v v
24 S-24 - v - v - v - v v v
25 S-25 - - - - - - - v - v
26 S-26 v v v v v v v v v v
27 S-27 - - - - - - v v v v
28 S-28 v v v v v v - v - v
29 S-29 - v - v - v v v v v
30 S-30 v v v v v v - v - -
31 S-31 - - - - - - v v v v
32 S-32 - - - - - - - v - v
33 S-33 v v v v v v v v - v
34 S-34 v v v v v v v v v v
35 S-35 - - - - - - v v v v
36 S-36 v v v v v v v v - v
37 S-37 - - - - - - v v v v
38 S-38 - v - v - v v v v v
39 S-39 - v - v - v v v v v
40 S-40 - v - v - v v v v v
41 S-41 - - - - - - v v v v
42 S-42 v v v v v v v v - v
43 S-43 - - - - - v v v - v
44 S-44 - - - - - - v v - -
45 S-45 - v - v - v v v - v
Jumlah 17 27 14 27 22 29 30 34 28 42
% 37,78 60 31,11 60 48,89 64,44 66,67 75,55 62,22 93,33
LEMBAGA PENDIDIKAN MTS AL–WATHONIYYAHPEDURUNGAN SEMARANG
Alamat: Jl. Bugen I/3 Tlogosari Wetan Pedurungan SemarangTelp / Fax (024) 8663945 KP 50155
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Mata Pelajaran : BiologiKelas/Semester : V11/2Alokasi waktu : 4 x 49 menit (4 jam pelajaran)Standar kompetensi : Memahami keanekaragaman makhluk hidup.Kompetensi Dasar : 1. Mengidentifikasi cirri-ciri makhluk hidup.
2. Mengklasifikasi makhluk hidup.Tujuan Pembelajaran: Peserta didik dapat memahami cirri-ciri makhluk
hidup dan klasifikasi makhluk hidup.
I. Indikator Pembelajaran1. Siswa mampu mengumpulkan informasi tentang ciri-ciri makhluk
hidup.2. Siswa mampu membuat laporan ciri-ciri makhluk hidup.3. Siswa mampu membedakan makhluk hidup yang satu dengan lainnya
berdasarkan ciri khusus kehidupan yang dimiliki.4. Siswa mampu membandingkan ciri-ciri khusus tiap kingdom dalam
sistem lima kingdom dan memberikan contohnya.
II. Materi Pembelajaran1. Ciri-ciri makhluk hidup.2. Klasifikasi makhluk hidup.
III. Metode Pembelajaran1. Ceramah.2. Studi literatur dari buku teks.
IV. Skenario PembelajaranPertemuan ke-I (2 x 40 Menit)
LANGKAH KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA WAKTUA. Pendahuluan - Absensi
- Guru menanyakan kabarpeserta didik dan kesiapannyadalam kegiatan pembelajaran(attention).
- Guru menggali pengetahuanpeserta didik denganpertanyaan yang mengarahpada materi ciri-ciri makhluk
- Berkonsentrasi danmenjawab pertanyaanguru
15 Menit
hidup.B. Kegiatan Inti - Guru menyampaikan materi
ciri-ciri makhluk hidupdengan menggunakan metodeceramah.
- Guru mengaitkan materi ciri-ciri makhluk hidup dengankehidupan sehari-hari maupunpengalaman peserta didik(relevance).
- Guru memberi kesempatanpada peserta didik untukmengemukakan pendapatmaupun bertanya(confidence).
- Konsentrasi padapenjelasan guru, danmengemukakanpendapat masing-masing.
- Bertanya tentangmateri ciri-cirimakhluk hidup.
50 Menit
C. Penutup - Bersama-sama peserta didikmenarik kesimpulan pelajaranhari itu.
- Guru memberikan puhjiankepada peserta didik(satisfaction).
- Menarik kesimpulanpelajaran hari itu.
15 Menit
Pertemuan ke-II (2 x 40 Menit)LANGKAH KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA WKT
A. Pendahuluan - Absensi.- Guru menanyakan kabar
peserta didik, menanyakanpengalaman menarik pesertadidik, dan kesiapannya dalamkegiatan pembelajaran(attention).
- Menjawab pertanyaanguru.
10 Menit
B. Kegiatan Inti - Guru menyampaikan materiklasifikasi makhluk hidupceramah diselingi denganapersepsi kepada pesertadidik.
- Guru mengaitkan materiklasifikasi makhluk hidupdengan kehidupan sehari-hari(relevance).
- Guru meminta peserta didikmenuliskan nama ilmiahbeberapa hewan dantumbuhan.
- Murid-murid diminta untukmembandingkan ciri-cirikhusus tiap kingdom danmemberikabn contohnya.
- Berkonsentrasi padapenjelasan guru.
- Menjawab pertanyaanguru.
- Menulis nama ilmiahbeberapa hewan dantumbuhan.
- Membandingkan ciri-ciri khusus tiapkingdom danmemberikancontohnya.
30 Menit
C. Penutup - Bersama-sama peserta didikmenganalisis pembelajaranyang sudah ditempuh denganmenggunakan model ARCS.
- Memberi soal tes evaluasiSiklus I
- Mengemukakanpendapat tentangpembelajaranmenggunakan modelARCS.
- Mengerjakan soalevaluasi siklus I
10 Menit
30 Menit
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar1. Buku paket Biologi SMP.2. Buku acuan yang relevan.3. Soal-soal tes tertulis.4. Papan tulis.
VI. Penilaian1. Penilaian afektif : Keaktifan peserta didik selama proses
pembelajaran.2. Praktek/ Psikomotorik : Keterampilan peserta didik menjawab
pertanyaan dan menyimpulkan.3. Penilaian kognitif : Tes tertulis dengan soal-soal pilihan ganda.
VII. Penanggung Jawab
Semarang, 6 Mei 2010
Guru Praktikan Guru mata pelajaran
Livi Nurul Khozanah Abdul Wahid, S.Pd
Mengetahui,Kepala MTs Al-Wathoniyyah Semarang
Nuruddin, S.Ag
LEMBAGA PENDIDIKAN MTS AL–WATHONIYYAHPEDURUNGAN SEMARANG
Alamat: Jl. Bugen I/3 Tlogosari Wetan Pedurungan SemarangTelp / Fax (024) 8663945 KP 50155
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Mata Pelajaran : BiologiKelas/Semester : VII/2Alokasi waktu : 2 x 40 menit (2 jam pelajaran)Standar kompetensi : Memahami keanekaragaman makhluk hidup.Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan keanekaragaman pada sistem
organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampaiorganisme.
Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu mendiskripsikan keanekaragamanpada sistem organisasi kehidupan mulai daritingkat sel sampai organisme.
I. Indikator Pembelajaran4. Siswa mampu menjelaskan pengertian sel, jaringan, organ, dan sistem
organ.5. Siswa mampu membandingkan bagian-bagian sel tumbuhan dan sel
hewan.6. Siswa mampu menggambarkan sel hewan dan sel tumbuhan.7. Siswa mampu memberikan contoh sel, jaringan, organ, dan sistem
organ.
II. Materi PembelajaranKeanekaragaman pada tingkat organisme kehidupan.
III. Metode Pembelajaran4. Studi leteratur dari buku teks5. Diskusi kelas
IV. Skenario PembelajaranPertemuan ke-I (2 x 40 Menit)
LANGKAH KEGIATAN GURU KEGIATANPESERTA DIDIK
WAKTU
A. Pendahuluan - Absensi- Guru menanyakan kabar
peserta didik dan menanyakankesiapan dalam pembelajaran(attention).
- Guru melakukan apersepsitentang materi organisasi
- Berkonsentrasi danmenjawabpertanyaan guru
15 Menit
kehidupan.B. Kegiatan Inti - Guru menyampaikan materi
organisasi kehidupan denganmenggunakan variasi suara,intonasi nada, maupungerakan-gerakan (attention).
- Guru mengaitkan materidengan kehidupan sehari-hari(relevance).
- Guru membagi peserta didikmenjadi 8 kelompokberdasarkan urutan tempatduduk.
- Guru memberikan instruksipada masing-masingkelompok untuk menggambarsel hewan dan sel tumbuhan,membedakan ciri-ciri seltumbuhan dan sel hewan danmemberikan contoh-contohsel, jaringan, organ, sistemorgan, dan organisme.
- Guru mengawasi masing-masing kelompok diskusidengan menanyakanbagaimana jalannya diskusiserta apa saja kendalanya(confidence).
- Guru mengoreksi kesimpulandari hasil diskusi masing-masing kelompok.
- Berkonsentrasi padapenjelasan guru
- Tiap anggotakelompok diskusimembagi tugasdidahului dengansaling mengenal satusama lain tentangkeahlian-keahlianmaupun kelebihan-kelebihannya(attention).
- Tiap kelompokmendiskusikantentang ciri-ciri selhewan dan seltumbuhan, danmemberikan contoh-contoh sel, jaringan,organ, sistem organ,dan organisme.
20 Menit
40 Menit
C. Penutup - Guru memberikan pujiankepada tiap-tiap kelompokdiskusi dan memberikan nilaiyang sesuai.
- Merespon pujian dariguru.
5 Menit
Pertemuan ke-II (2 x 40 Menit)LANGKAH KEGIATAN GURU KEGIATAN
PESERTA DIDIKWKT
A. Pendahuluan - Absensi.- Guru menanyakan kabar
peserta didik dan kesiapannyadalam pembelajaran(attention).
- Guru mengingatkan kembalikegiatan diskusi pertemuan I(relevance) dan melakukanapersepsi tentang materidiskusi.
- Berkonsentrasi danmenjawabpertanyaan dari guru.
15 Menit
B. Kegiatan Inti - Guru meminta peserta didikuntuk berkumpul dengankelompoknya masing-masingsesuai kelompok diskusi padapertemuan I.
- Guru meminta tiap anggota
- Peserta didikberkumpul dengankelompoknyamasing-masing.
- Tiap anggotakelompok
30 Menit
kelompok mempresentasikanapa yang menjadi tugasnyadihadapan kelompoknya.
- Guru mengawasi jalannyapresentasi tiap-tiap kelompok
mendengarkanpresentasi temannya.
- Tiap anggotakelompokmemberikan saranpada anggotakelompok lain yangpresentasi(confidence).
- Tiap anggotakelompokmemberikan pujianpada temannya yangpresentasi(satisfaction).
C. Penutup - Guru memberikan pujiankepada peserta didik ataskeberhasilan melakukandiskusi.
- Guru membagikan soal tesevaluasi siklus II.
- Peserta didikmerespon pujian dariguru.
- Peserta didikmengerjakan soaltes.
5 Menit
30 Menit
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar1. Buku paket Biologi SMP.2. Buku acuan yang relevan.3. Kesimpulan hasil diskusi.4. Soal-soal tes tertulis
VI. Penilaian1. Penilaian afektif : Keaktifan siswa dalam diskusi2. Penilaian Psikomotorik : Keterampilan presentasi dalam diskusi.3. Penilaian kognitif : Tes tertulis dengan soal-soal pilihan ganda.
VII. Penanggung JawabSemarang, 14 Mei 2010
Guru Praktikan Guru mata pelajaran
Livi Nurul Khozanah Abdul Wahid, S.Pd
Mengetahui,Kepala MTs Al-Wathoniyyah Semarang
Nuruddin, S.Ag
SOAL TES SIKLUS I
1. Pernyataan di bawah ini yang menunjukkan adanya variasi pada makhlukhidup adalah .…a. ayam hitam dan ayam putihb. kerbau dan sapic. burung dan ikand. tumbuhan dan hewan
2. Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk .…a. memberi nama ilmiahb. mengetahui habitat makhluk hidupc. memudahkan menangkap dan memelihara makhluk hidup tersebutd. memudahkan mengenal dan mempelajari makhluk hidup tersebut
3. Nama spesies atau jenis tumbuhan durian adalah Durio zibethinus. Kata Duriomenunjukkan .…
Gambar 9. Durio zibethinusa. ordo b. familia c. kelas d. Genus
4. Penulisan nama sepesies yang benar adalah .…a. Averhoa Bilimbi (belimbing) c. Arachis hypogaea (kacang tanah)b. Rana macrodon (katak hijau) d. Solanum tuberosum (kentang)
5. Dasar pengelompokan tumbuhan menjadi xerofit, higrofit, dan hidrofit adalah.…a. ukuran dan bentuk tubuhnyab. fungsi tumbuhan bagi manusiac. habitat atau tempat hidupnyad. bentuk dan struktur tubuhnya
6. Urutan takson dari tingkat tertinggi ke terendah pada tumbuhan adalah .…a. filum – kelas – ordo – spesies – famili – genusb. divisio – kelas – ordo – spesies – famili – genusc. filum – kelas – ordo – famili – genus – spesiesd. divisio – kelas – ordo – famili – genus – spesies
7. Fosil yang merupakan bukti bahwa evolusi telah terjadi adalah fosil .…a. komodo b. kuda c. gajah d. manusia purba
8. Cabang biologi yang mempelajari penggolongan dan pemberian nama mahlukhidup adalah .…a. anatomi b. taksonomi c. astronomi d. botani
9. Penulisan nama spesies yang benar adalah .…a. Felis tigris (macan tutul) c. Columba livia (merpati)b. Felis Domesticus (kucing) d. Cocos nucifera (kelapa)
10. Pada nama spesies Cyprinus carpio (ikan mas), maka kata Cyprinusmenunjukkan ….
Gambar 10. Cyprinus carpioa. familia (suku) c. ordo (marga)b. spesies (jenis) d. genus (marga)
11. Penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungannya disebut .…a. adaptasi b. evolusi c. variasi d. Mutasi
12. Berikut pengelompokan tumbuhan berdasarkan habitatnya, kecuali ....a. xerofit b. higrofit c. hidrofit d. Sporofit
13. Menurut Lamarck perubahan yang terjadi pada makhluk hidup disebabkanoleh .…a. seleksi alam b. lingkungan c. evolusi d. gen
14. Agar tetap bertahan hidup, makhluk hidup harus mampu beradaptasi. Macamadaptasi ialah .…a. morfologi, fisiologi, dan anatomib. morfologi, fisiologi, dan taksonomic. anatomi, taksonomi, dan tingkah lakud. morfologi, fisiologi, dan tingkah laku
15. Setelah revolusi industri di Inggris, kupu-kupu Biston betularia bersayapgelap populasinya bertambah sebab .…a. tampak jelas oleh predatorb. tidak mampu beradaptasic. adaptif dengan lingkungan gelapd. tidak adaptif di lingkungan yang gelap
16. Jamur dalam taksonomi termasuk ke dalam kingdom .…a. Plantae b. Monera c. Protista d. Fungi
17. Hewan bersel satu (Protozoa) dalam taksonomi termasuk kingdom .…a. Animalia b. Plantae c. Monera d. Protista
18. Sistem nomenklatur binomial digunakan untuk memberi nama .…a. Bangsa b. Marga c. Jenis d. Suku
19. Penamaan dengan sistem nomenklatur binomial dikemukakan oleh ....a. Charles Darwin c. Carolus Linnaeusb. Jean Baptiste de Lamarck d. Aristoteles
20. Hirarki taksonomi dari yang tertinggi ke terendah pada hewan adalah ....a. filum – kelas – ordo – familia – genus – spesiesb. divisio – kelas – ordo – famili – genus – spesiesc. filum – kelas – famili – ordo – genus – spesiesd. divisio – ordo – kelas – famili – genus – spesies
SOAL TES SIKLUS II
21. Pernyataan berikut yang benar tentang organisme multiseluler adalah .…
a. Pada organisme multiseluler seluruh kegiatan hidup dikendalikan oleh sel
b. Tubuh organisme multiseluler tersusun atas satu sel
c. Pada organisme multiseluler kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel
d. Organisme multiseluler tersusun atas banyak sel
22. Organel pada sel tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
fotosintesis adalah .…
a. kromoplas b. leukoplas c. Kloroplas d. vakuola
23. Fungsi xilem pada tumbuhan adalah mengangkut .…
Gambar 11. Xilem
a. Hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
b. Air dan mineral dari akar ke daun
c. Oksigen ke seluruh bagian tubuh tumbuhan
d. Karbon dioksida ke lentisel dan stomata
24. Jaringan palisade dan spons pada daun berfungsi sebagai tempat .…
a. Menyimpan zat makanan c. Keluar dan masuknya gas
b. Berlangsungnya fotosintesis d. Respirasi sel
25. Di dalam inti sel terdapat kromosom. Fungsi kromosom adalah .…
Gambar 12. Kromosom
a. Tempat respirasi sel c. Tempat sintesis protein
b. Tempat fotosintesis d. Pembawa sifat menurun
26. Fungsi jaringan saraf adalah .…
a. Mengikatkan tulang dan otot
b. Sebagai tempat cadangan makanan
c. Menghantarkan rangsang
d. Sebagai alat gerak
27. Perhatikan jaringan berikut.
1. Epitel 4. Ikat longgar
2. Otot polos 5. Otot lurik
3. Saraf 6. Darah
Jaringan yang membentuk jantung adalah .…
a. 1, 2, 3, dan 6 c. 2, 3, 4, dan 6
b. 1, 3, 4, dan 6 d. 1, 2, 5, dan 6
28. Organel sel yang berfungsi sebagai tempat oksidasi zat makanan adalah .…
Gambar 13. Sel Tumbuhan
a. badan Golgi c. nukleus
b. mitokondria d. lisosom
29. Bagian sel berikut oleh sel tumbuhan, kecuali .…
a. plastida c. dinding sel
b. kloroplas d. sentrosom
30. Transportasi zat dari dan keluar sel dilakukan oleh ….
a. membran inti c. membran sel
b. karioteka d. dinding sel
31. Organel berikut yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan adalah .…
a. plastida c. vakuola
b. inti sel d. lisosom
32. Sel berasal dari sel atau omne cellula e cellula. Pernyataan tersebut
dikemukakan oleh ....
a. Robert Brown c. Rudolf Virchow
b. Schleiden dan Schwann d. Robert Hooke
33. Sel yang intinya memiliki selaput inti disebut .…
a. prokariota c. nukleus
b. eukariota d. nukleoid
34. Fotosintesis berlangsung di dalam .…
a. klorofil c. amiloplas
b. kromoplas d. kloroplas
35. Jaringan yang berfungsi sebagai sistem transpor pada manusia adalah .…
a. epitel c. darah
b. otot d. saraf
36. Jaringan berikut menyusun saluran pencernaan, kecuali .…
a. epitel c. saraf
b. otot polos d. darah
37. Organ berikut terdapat di rongga perut, kecuali .…
a. lambung c. hati
b. paru-paru d. pankreas
38. Organ berikut yang termasuk sistem peredaran darah adalah .…
a. ginjal c. paru-paru
b. jantung d. hati
39. Jaringan di daun yang banyak mengandung klorofil adalah ....
Gambar 14. Jaringan daun
a. epidermis atas dan bawah c. palisade dan epidermis
b. palisade dan spons d. palisade dan jaringan pembuluh
40. Bagian sel berikut hanya terdapat pada sel hewan, yaitu ....
a. sentrosom dan lisosom c. lisosom dan mitokondria
b. sentrosom dan ribosom d. lisosom dan ribosom
top related