makalah produksi ternak kambing dan domba
Post on 26-Dec-2015
917 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MAKALAH
PRODUKSI TERNAK KAMBING DAN DOMBA
OLEH : KELOMPOK 1
KETUA : ADLIN YULIANTO E10012003
1. DELA ELPIA E10012002
2. YENI SASMITA E10012004
3. M. DIAN PUTRA P E10012005
4. DWI PUTRI O E10012006
5. NADYA TURAHMA E10012010
6. HENI SETIAWAN E10012011
7. SYAFARUDIN E10012012
8. DINI YULISTIAWATI E10012013
9. SUHERMAN E10012014
10. IRMA DAMAYANTI E10012015
11. RELI SUSANTO E10012016
12. SARIFUDIN E10012032
13. SUBUR E10012034
14. IDA YANTI E10012112
15. NINGNO E10012107
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Praktikum
Produksi Ternak Kambing Dan Domba ini tepat pada waktunya. Penulis berharap
laporan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen
dan asisten dosen yang telah membantu dan mengarahkan kami dalam
pelaksanaan praktikum dan tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu untuk kesempurnaan isi daripada
laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang penulis buat tentunya
masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mohon maaf dan mengharapkan
saran dan kritik bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua terkhususnya dalam kehidapan kita sehari-sehari.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai setiap urusan kita. Amin
Jambi, Desember 2013
Penulis
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ternak kambing sebagai penghasil daging sudah lama dikenal oleh
masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat Sumatera Barat pada khususnya.
Dagingnya cukup disenangi oleh masyararakat dan banyak dipakai atau
dikonsumsi dalam upacara adat, agama, kenduri dan lain-lain.
Pengetahuan mengenai bangsa kambing dan domba sangat membantu dalam
mencapai keberhasilan usaha ternak kambing dan domba. Untuk memperoleh
pendapatan yang baik dalam beternak kita harus memperhatikan bibit yang
diternakkan benar-benar unggul, karena hal ini merupakan faktor penting dalam
menentukan keberhasilan suatu usaha peternakan. Selain itu peternak harus
mengetahui kondisi tubuh ternak dan cara-cara untuk mengendalikan ternak
dengan baik, Melaksanakan pemeliharaan yang baik berdasarkan ilmu,
memberikan ransum yang cukup gizi, mencegah dan memberantas penyakit pada
waktu yang tepat, mengetahui situasi harga dan menjual ternak pada waktu yang
sedang menguntungkan.
Program peningkatan mutu genetik dan produktivitas ternak kambing asli
Indonesia telah lama dilakukan oleh pemerintah antara lain melalui persilangan,
seleksi serta penyebaran bibit unggul di wilayah nusantara. Pada zaman Hindia
Belanda pernah didatangkan bangsa kambing Ettawah dari India, yang disebarkan
diseluruh pantai utara Pulau Jawa). Hasil persilangan ini ternyata mampu
meningkatkan produktivitas kambing lokal Indonesia.
Usaha ini kemudiaan dilakukan lagi dengan mendatangkan pejantan
Ettawah dan disebarkan secara meluas di berbagai daerah termasuk daerah
Sumatera Barat. Hasil persilangan pejantan Ettawah dengan kambing Kacang
dikenal dengan nama Peranakan Ettawah (PE) yang diduga terbentuk dari
persilangan secara grading up.
Di negara sedang berkembang, ternak tidak diseleksi secara intensif untuk
sifat tertentu seperti pertambahan bobot badan, akan tetapi bangsa ternak asli
sering mempunyai resistensi yang tinggi terhadap parasit, toleransi tinggi terhadap
keadaan cuaca yang kurang menguntungkan serta dapat tumbuh baik pada kondisi
pakan yang berkualitas jelek. Bila disilangkan dengan bangsa ternak prduktif dari
negara lain, maka turunan pertamanya sering lebih baik hasilnya dibanding
dengan ternak asli.
Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum Produksi Ternak Kambing
Dan Domba ini yaitu agar mahasiswa dapat menambah pengetahuan mengenai
bagaimana cara memelihara ternak kambing yang baik dan benar sehingga dapat
memperoleh bobot badan yang baik (normal) yang dilakukan secara tradisional
yaitu dengan sistem perkandangan.
Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu Mahasiswa dapat mengetahui,
mengenal dan membedakan secara langsung gambaran dari pada cara
pemeliharaan ternak kambing yang benar dan baik serta mengetahui jenis
kambing yang ada.
METODOLOGI PENGAMATAN
Waktu dan Tempat
Pelaksanaan praktikum Produksi Ternak Kambing Dan Domba Kelompok
1 2013 pada tanggal 06 – 12 Oktober 2013 yang bertempat di Peternakan Bapak
Haji Mat Beken di Jl. Taruma Negara , Kasang Jambi Timur.
Materi
Adapun bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum Produksi Ternak
Kambing Dan Domba yaitu Buku Panduan Praktikum Produksi Ternak Kambing
Dan Domba, Alat Tulis, Sapu, Obat-obatan Untuk Kambing, Alat Suntik, Ember,
Spidol, Meteran, Kartu Sehat untuk Kambing.
Metode
Adapun metoda pada pelaksanaan praktikum Produksi Kambing Dan
Domba terdiri dari beberapa kegiatan yaitu Identifikasi Ternak, Pendekatan Pada
Ternak, Pemeriksaan umur Ternak, Pemeriksaan Rambut dan Wol, Mengamati
Tingkah Laku Ternak, Pemeliharaan Kandang, Pemberian Pakan, Pemberian
Minum, Pemeliharaan Kesehatan Ternak, Pemberian Label pada ternak yang
sehat, Pemotongan Karkas, dan Pemasaran.
Identifikasi Ternak
Metode yang dilakukan pada saat identifikasi ternak yaitu praktikan di
bagi perkelompok kecil kemudian praktikan mengelompokkan ternak berdasarkan
umur, bangsa, jenis kelamin dan tipe.
Pendekatan pada ternak
Metode yang dilakukan pada saat pendekatan pada ternak kambing yaitu
dekatilah kambing dari arah belakang, tangkap kambing dengan cara memegang
rambut atau kulit pada bagian atas leher di bawah dagu ternak. Hal ini akan
membuat ternak tidak lari.
Praktikan juga dapat mendekati ternak dari bagian samping dengan cara
pegang ternak pada bagain bawah dagu dan tangan yang satu lagi memegang
ekornya. Ternak yang di pegang dengan cara demikian mudah untuk diarahkan
tau di kendalikan, ternak kambing biasanya akan tetap berdiri tegak dan dapat
berjalan.
Pemeriksaan umur ternak
Pemeriksaan umur ternak dapat dilakukan dengan cara melihat catatan
kelahiran, pada ternak bertanduk dapat di lihat dengan pertumbuhan tanduknya.
Cara yang umum di lakukan untuk ternak kambing yaitu dengan cara melihat
kondisi dan pertumbuhan gigi.
Adapun metode yang dilakukan pada saat praktikum pemeriksaan umur
ternak kambing yaitu masukkan ibu jari dalam mulut kambing dam buka
mulutnya. Buka bibir bawah bagian depan dan perhatikan kondisi giginya.
Pemeriksaan di ulang-ulang sampai tahu persis perbedaan kondisi gigi dan
perkiraan umur ternak tersebut.
Pemeriksaan rambut
Metode yang dilakukan yaitu mula-mula pendekatan pada ternak, lalu di
raba pelan – pelan, jangan kasar agar ternak tidak lari. Ada ramput yang
mengkilat, Rontok dan kusam.
Mengamati Tingkah Laku Ternak
Metode yang dilakukan yaitu mengamati tingkah laku ternak yang lapar,
ternak yang kenyang, dan ternak yang sakit. Ternak yang lapar biasanya lebih
agresif dan mengembek. Ternak yang kenyang, tingkah lakunya duduk dan
memejamkan mata sambil mengunyah. Sedangkan pada ternak yang sakit
biasanya nafsu makan berkurang sampai tidak mau makan.
Pemeliharaan Kandang
Pemeliharaan kandang yang dilakukan pada saat praktikum yaitu menyapu
kandang kambing. Metode yang dilakukan yaitu praktikan di bagi pergang. Setiap
gang terdiri dari 1 sampai 2 orang.
Pemberian Pakan
Pakan yang diberikan pada peternakan Bapak Haji Mat Beken yaitu
rumput paitan yang didatangakan dari daerah Kumpeh. Metode pemberian pakan
yaitu rumput di jejerkan dalam tempat makanan kambing.
Pemberian Minum
Pemberian minum dilakukan satu kali dalam sehari. Setiap praktikan
membawa ember yang berisi air kemudian diberikan pada ternak kambing.
Pemeliharaan Kesehatan ternak
Untuk pemeliharaan ternak, yang telah dilakukan yaitu memberikan
perasan air jeruk pada mata ternak kambing untuk mencegah kambing dari
kebutaan. Praktiakn juga memberikan obat-obatan yang disuntikan langsung pada
kambing yang tidak mau makan agar nafsu makannya bertambah.
Pemberian Label pada ternak yang Sehat
Label tersebut didapatkan dari Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi
Jambi, kemudian label-label tersebut di kalungkan pada leher ternak yang sehat.
Pemotongan Karkas
Pemotongan ternak dilakukan pada ternak yang sudah dipesan konsumen.
Dalam hal pemotongan karyawan yang melakuan pemotongan. Sedangkan
praktikan melalukan pengamatan, penimbangan dan pengukuran ternak yang
sudah dipotong. Kemudian praktikan mencatat berat karkar dan non karkas dari
ternak kambing yang di potong.
Pemasaran
Praktikan melayani pembeli yang datang langsung ke Peternakan Bapak
Haji Mat Beken. Membantu pembeli mencari bobot ternak yang diinginkan
kemudian penetapan harga di lakukan oleh karyawan yang ada.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun hasil dan pembahasan yang didapatkan dari pratikum Produksi
Ternak Kambing Dan Domba yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
Peternakan Bapak Haji Mat Beken dirilis sejak tahun 1987 dengan
bermodalkan 1 ekor kambing seharga Rp.30.000. Beliau yang dulunya pernah
menjadi supir angkot selama 4 tahun ini hanyalah tamatan SMA. Beliau
mempunyai 5 orang anak yaitu 2 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Anak-
anak Pak Mat Beken sendiri sekarang juga telah menjadi orang yang sukses
dibidangnya, Pak Mat Beken mengakui bahwa Beliaun menyekolahkan dan
membiayai kehidupan anak-anak dan istrinya dari hasil jerih payahnya sendiri dan
terutama dari hasil usaha jual beli kambing ini.
Bangsa Kambing Yang Ada Di Mat Beken yaitu Kambing Kacang, dengan
ciri-ciri Badan kecil dan Pendek, Telinga Pendek dan Tegak, Leher Pendek
(punggung Meninggi), Tinggi rata-rata jantan 60-65 kg dan Betina 56 kg, Bobot
Badan jantan 25 kg dan Betina 20 kg. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Devendra, (2004) yang menyatakan bahwa Bobot badan kambing Kacang relatif
rendah, yakni berkisar antara 20-30 kg belum mampu mencapai persyaratan
minimal untuk tujuan ekspor guna memenuhi permintaan pasar di negara Timur
Tengah yang menghendaki kambing dengan bobot potong antara 50-60 kg.
Sedangkan Kambing Etawa Ciri-cirinya yaitu, Hidung Melengkung,
Rahang bawah agak lebih panjang, Telinga panjang panjang terkulai, Kaki
panjang dan berbulu panjang pada bagian garis belakang kaki, warna bulu belang
dan hitam atau merah dan coklat, Ambing besar panjang , tinggi jantan 90-127cm
dan betina 76-92cm, Berat badan jantan 68-91kg dan Betina 36-63kg.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Devendra dan Burn, (2004) yang
menyatakan bahwa Kambing Ettawah sangat baik sebagai ternak perah dan
sebagai penghasil daging. Warnanya beraneka ragam, mulai dari merah, putih,
coklat dan hitam. Telinganya menggantung dengan panjang kurang lebih 30 cm.
Ambingnya berkembang baik. Profil mukanya cembung dan biasanya bertanduk
pendek berbentuk pedang lengkung. Bobot badan jantan adalah sekitar 68-91 kg
dan betina 36-63 kg. Tinggi gumba masing-masng 91-127 cm dan 76-107 cm.
Kambing Ettawah biasanya melahirkan anak tunggal sekali dalam setahun.
Pemeriksaan umur ternak dapat dilakukan dengan cara melihat catatan
kelahiran, pada ternak bertanduk dapat di lihat dengan pertumbuhan tanduknya.
Cara yang umum di lakukan untuk ternak kambing yaitu dengan cara melihat
kondisi dan pertumbuhan gigi.
Adapun metode yang dilakukan pada saat praktikum pemeriksaan umur
ternak kambing yaitu masukkan ibu jari dalam mulut kambing dam buka
mulutnya. Buka bibir bawah bagian depan dan perhatikan kondisi giginya.
Pemeriksaan di ulang-ulang sampai tahu persis perbedaan kondisi gigi dan
perkiraan umur ternak tersebut.
Pakan yang diberikan pada peternakan Bapak Haji Mat Beken yaitu
rumput paitan yang didatangakan dari daerah Kumpeh. Metode pemberian pakan
yaitu rumput di jejerkan dalam tempat makanan kambing. Snap dan Newman,
(2009) yang menyatakan bahwa makanan adalah faktor penting untuk
pertumbuhan.
Walaupun seekor ternak memiliki potensi genetik tinggi, akan tetapi jika
tidak disuport oleh makanan yang baik mutu dan cukup jumlahnya, maka ternak
kurang dapat menampilkan potensi tersebut. Untuk pemeliharaan ternak, yang
telah dilakukan yaitu memberikan perasan air jeruk pada mata ternak kambing
untuk mencegah kambing dari kebutaan. Praktiakn juga memberikan obat-obatan
yang disuntikan langsung pada kambing yang tidak mau makan agar nafsu
makannya bertambah.
Pemasangan label yang didapatkan dari Dinas Pertanian dan Peternakan
Provinsi Jambi, kemudian label-label tersebut di kalungkan pada leher ternak yang
sehat. Sedangkan untuk pemotongan ternak dilakukan pada ternak yang sudah
dipesan konsumen. Dalam hal pemotongan karyawan yang melakuan
pemotongan. Sedangkan praktikan melalukan pengamatan, penimbangan dan
pengukuran ternak yang sudah dipotong. Kemudian praktikan mencatat berat
karkar dan non karkas dari ternak kambing yang di potong.
Mahasiswa melayani pembeli yang datang langsung ke Peternakan Bapak
Haji Mat Beken. Membantu pembeli mencari bobot ternak yang diinginkan
kemudian penetapan harga di lakukan oleh karyawan yang ada.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa
peternakan Bapak Haji Mat Beken merupakan contoh usaha peternakan yang
berhasil. Dengan modal awal Rp. 30.000, Beliau dapat membuatnya berhasil
hingga sampai saat ini. Pemeliharaan yang dilakukan pun sudah cukup baik.
Saran
Sebaiknya pada saat praktikum praktikan bersungguh-sungguh, dan tidak
main-main. Agar pengetahuan dan wawasan yang didapat saat praktikum
maksimal sesuai dengan tenaga dan waktu yang sudah dikeluarkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anggorodi. R. 2007. Pedoman Cara Memelihara Ternak Kambing yang Baik.
Gadjah Mada University Press. Yogjakarta.
Anshory. 1997. Cara Pemberian Pakan Ternak Kambing. Gadjah Mada
University
Bulu, Y.G., WR Sasongko, Sri Hastuti, Wildan Arif, dan Awaludin, 2005b.
Laporan Survei Pemasaran Ternak Kambing di Pulau Lombok. Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB. (Tidak dipublikasikan).
Devendra dan Mc Ilroy. 2002. Diterjemahkan oleh A. Saptorahardjo dan A.
Nurhadi. Pakan yang Baik Untuk Ternak Kambing. Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta.
Djojosoebagjo, 2002. Macam-macam Hijauan Pakan Ternak Kambing. Tesis.
Program Pascasarjana
LAMPIRAN
Data Pemotongan Kambing dari Tanggal 6 -12 Oktober 2013
1. Data Ukuran Tubuh, Bobot Potong, Bobot Karkas, dan Bobot Komponen Non Karkas
No
Ukuran Tubuh Bobot Non Karkas
LD (cm) PB
(cm)
Kulit
(gr)
Kepala
(gr)
SPK
(gr)
4
Kaki
(gr)
Jtg
(gr)
Hati
(gr)
Paru
(gr)
Total
(kg)
BK
(kg)
1 68 56 1500 1500 700 500 50 200 100 20 9
2 69 69 1900 1900 550 800 75 250 130 28 13
3 68 70 1900 1900 500 800 70 250 120 30 16
4 70 70 2000 2000 450 700 75 300 150 31 16,5
5 65 71 1900 1600 500 700 100 200 200 24 8
6 65 70 1500 1200 500 500 100 200 100 21 8,1
7 74 73 2000 1800 700 800 100 300 250 28 12,5
8 57 53 1200 1300 550 500 50 200 150 16 6
9 61 63 1100 1200 600 500 50 150 100 17 5,5
10 62 59 1300 1400 800 600 100 300 200 19 8
11 61 68 2400 1800 490 900 100 300 400 25 12
12 59 65 2000 1600 550 800 100 300 200 24 10,5
13 63 57 1500 1500 600 500 50 100 150 20 9
14 64 61 1500 1600 700 600 100 200 200 21 8
15 64 63 2200 1800 660 600 100 300 200 26 12
16 65 67 2300 1700 650 600 100 300 200 26 10,5
2. Jumlah Ternak Kambing Datang Selama Kegiatan Praktikum
Tanggal Jantan Betina Total
Senin, 7 Oktober 2013 105 - 105
3. Jenis Kegiatan Rutin :
a. Mengamati lingkungan kandang dan performan serta tingkah laku
b. Sanitasi kandang
c. Penimbangan ternak
d. Penimbangan pakan
e. Pemberian pakan dan minum
f. Observasi penyakit
Kelompok 1 Praktikum Produksi Ternak Kambing & Domba di Peternakan Bapak
Mat Beken
Study Kasus 1. Produksi Ternak Kambing & Domba
di Peternakan Bapak Tarno
Alamat : Lorong Kenangan, Jerambah Bolong
Study Kasus II. Produksi Ternak Kambing & Domba
di Peternakan Bapak Mesdi
Alamat : Lorong Kenangan, Jerambah Bolong
Study Kasus III. Produksi Ternak Kambing & Domba
di Peternakan Rumiati
Alamat : Alamat : SMA 10, Telanai Pura
top related