makalah pemasaran
Post on 04-Aug-2015
131 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana
individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka
dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu
sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan,
keinginan dan permintaan; produk, nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran,
transaksi dan hubungan; pasar, pemasaran dan pemasar. Adapun tujuan
pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa
sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang
tinggal hanyalah bagaimana membuat produknya tersedia. Sedangkan
proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih
pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merancang program
pemasaran, dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha
pemasaran.
Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
strategi pemasaran adalah
1. faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan
masyarakat,
2. faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan
sosial/budaya. Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut
1
pendangan penjual (4 P) adalah tempat yang strategis (place), produk
yang bermutu (product), harga yang kompetitif (price) dan promosi yang
gencar (promotion). Sedangkan dari sudut pandang pelanggan (4 C)
adalah kebutuhan dan keinginan pelanggan (customer needs and
wants), biaya pelanggan (cost to the customer), kenyamanan
(convenience) dan komunikasi (comunication). Tujuan akhir dan konsep,
kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya
(“total Customer Statisfaction”). Kepuasan pelanggan sepenuhnya
bukan berarti memberikan kepada apa yang menurut kita keinginan dari
mereka, tetapi apa yang sesungguhnya mereka inginkan serta kapan
dan bagaimana mereka inginkan. Atau secara singkat adalah memenuhi
kebutuhan pelanggan.
Ada hubungan erat antara mutu suatu produk dengan
kepuasan pelanggan serta keuntungan industri. Mutu yang lebih tinggi
menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, sekaligus
mendukung harga yang lebih tinggi dan sering juga biaya lebih rendah.
Eksekutif puncak masa kini melihat tugas meningkatkan dan
mengendalikan mutu produk sebagai prioritas utama, sehingga setiap
industri tidak punya pilihan lain kecuali menjalankan manajemen mutu
total (“Total Quality Management”).
B. Konsep Pemasaran
1. Kebutuhan , Keinginan dan Permintaan
Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan
manusia adalah keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan
2
dasar. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun
sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi manusia. keinginan adalah hasrat
akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. Keinginan manusia dibentuk
oleh kekuatan dan institusi sosial. Sedangkan Permintaan adalah keinginan
akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan
membelinya.
Keinginan menjadi permintaan bila didukung dengan daya beli. Perbedaan ini
bisa menjelaskan bahwa pemasar tidak menciptakan kebutuhan; kebutuhan
sudah ada sebelumnya. Pemasar mempengaruhi keinginan dan permintaan
dengan membuat suatu produk yang cocok, menarik, terjangkau dan mudah
didapatkan oleh pelanggan yang dituju.
2. Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan
atau keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada
kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat diberikannya. Oleh karena itu
dalam membuat produk harus memperhatikan produk fisik dan jasa yang
diberikan produk tersebut.
3. Nilai, Biaya dan Kepuasan
Nilai adalah perkiraan pelanggan tentang kemampuan total suatu produk
untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap produk memiliki kemampuan
berbeda untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi pelanggan akan
memilih produk mana yang akan memberi kepuasan total paling tinggi. Nilai
3
setiap produk sebenarnya tergantung dari seberapa jauh produk tersebut
dapat mendekati produk ideal, dalam ini termasuk harga.
4. Pertukaran, Transaksi dan Hubungan
Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi manusia
tidak cukup untuk menjelaskan pemasaran. Pemasaran timbul saat orang
memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya dengan
pertukaran. Pertukaran adalah salah satu cara mendapatkan suatu produk
yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai
gantinya. Pertukaran merupakan proses dan bukan kejadian sesaat. Masing-
masing pihak disebut berada dalam suatu pertukaran bila mereka berunding
dan mengarah pada suatu persetujuan. Jika persetujuan tercapai maka
disebut transaksi. Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua pihak.
Untuk kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik dan saling
percaya antara pelanggan, distributor, penyalur dan pemasok akan
membangun suatu ikan ekonomi, teknis dan sosial yang kuat dengan
mitranya. Sehingga transaksi tidak perlu dinegosiasikan setiap kali, tetapi
sudah menjadi hal yang rutin. Hal ini dapat dicapai dengan menjanjikan serta
menyerahkan mutu produk, pelayanan dan harga yang wajar secara
kesinambungan.
5. Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau
keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk
4
memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar untuk menunjukan
pada sejumlah pembeli dan penjual melakukan transaksi pada suatu produk.
6. Pemasaran dan Pemasar
Pemasaran adalah keinginan manusia dalam hubungannya dengan pasar,
pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk mewujudkan transaksi
yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasar adalah orang yang mencari sumberdaya dari orang lain dan mau
menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Kalau satu pihak lebih aktif
mencari pertukaran daripada pihak lain, maka pihak pertama adalah
pemasar dan pihak kedua adalah calon pembeli.
Dari konsep inti pemasaran maka, ada lima konsep pemasaran yang
mendasari cara organisasi melakukan kegiatan pemasarannya.
a) Konsep Pemasaran Berwawasan Produksi
Konsep ini adalah salah satu konsep tertua, yaitu akan memilih produk yang
mudah didapat dan murah harganya. Dalam hal ini memusatkan perhatiannya
untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi serta cakupan distribusi yang
luas. Konsep ini dapat dijalankan apabila permintaan produk melebihi
penawarannya dan dimana biaya produk tersebut sangat tingi. Kelemahan
konsep pemasaran ini adalah pelayanan tidak ramah dan buruk.
b). Konsep Pemasaran Berwawasan Produk
Konsep ini berpendapat bahwa pelanggan akan memilih produk yang
menawarkan mutu, kinerja terbaik dan inovatif dalam hal ini memuaskan
5
perhatian untuk membuat produk yang lebih baik dan terus
menyempurnakannya. Industri yang berwawasan ini cenderung tidak
memperhatikan keinginan dan kebutuhan dari pelanggan, sehingga divisi
pemasaran akan mengalami kesulitan dalam pemasaran.
c). Konsep Pemasaran Berwawasan Menjual
Konsep ini berpendapat bahwa kalau pelanggan dibiarkan saja, pelanggan
tidak akan membeli produk industri dalam jumlah cukup sehingga harus
melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini
beranggapan bahwa pelanggan enggan membeli dan harus didorong supaya
membeli. Konsep ini sering digunakan pada “ Produk yang tidak dicari” atau
tidak terpikir untuk dibeli serta pada industri yang mengalami kelebihan
kapasitas produksi.
d). Konsep Pemasaran Berwawasan Pemasaran
Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan industri terdiri
dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan
kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada
saingannya. Konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar
utama, yaitu
1) pasar sasaran,
2) kebutuhan pelanggan,
3) pemasaran yang terkoordinir serta
4) keuntungan.
Konsep ini telah dinyatakan dalam banyak cara :
Memenuhi kebutuhan dengan menguntungkan Temukan keinginan dan
penuhilah
6
Cintailah pelanggan bukan produknya Dapatkanlah sesuai kesukaan anda
Berusaha sekuat tenaga memberikan nilai, mutu dan kepuasan tertinggi bagi
uang pelanggan.
e). Konsep Pemasaran Berwawasan Bermasyarakat
Konsep ini beranggapan bahwa tugas industri adalah menentukan
kebutuhkan, keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhi
dengan lebih efektif serta lebih efisien daripada saingannya dengan cara
mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan pelanggan dan
masyarakat. Konsep pemasaran bermasyarakat meminta pemasar untuk
menyeimbangkan tiga faktor dalam menentukan kebijaksanaan pemasaran,
yaitu
1) keuntungan industri jangka pendek,
2) kepuasan pelanggan jangka panjang dan
3) kepentingan umum dalam pengambilan keputusan.
Kepuasan Pelanggan Sepenuhnya (Total Customer Satisfaction)
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja (atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi
tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan
dengan harapan. Kepuasan pelanggan sepenuhnya dapat dibedakan pada
tiga taraf, yaitu:
1. memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar pelanggan, contoh : Wiraniaga
took daging A menunjukan jenis daging yang dibutuhkan seseorang
pelanggan. Ia menanyakan beberapa kg diperlukan, kemudian ditimbang
dan dibungkus.
7
2. memenuhi harapan pelanggan dengan cara yang dapat membuat mereka
akan kembali lagi. Contoh : Wiraniaga toko daging B menunjukan jenis
daging yang dibutuhkan seorang pelanggan. Ia menunjukan jenis daging
apa yang diperlukan (disesuaikanCdengan masakannya), yang sudah di
“aging” atau tidak (dijelaskan keuntungannya), kemudian di timbang diberi
es dan dibungkus.
3. melakukan lebih daripada apa yang diharapkan pelanggan. Contoh :
Wiraniaga toko daging C (selain seperti di toko daging B), juga dijelaskan
berbagai hal tentang kualitas daging dan perbedaan dari masing-masing
jenis daging, jenis kemasan (vacum atau tidak dan selain itu diberikan
alternatif daging dari industri yang lain (setengah atau sudah matang).
Setelah itu ditimbang, diberi es , dibungkus dan diserahkan sambil
tersenyum serta mengucapkan terima kasih.
Dari ketiga taraf diatas, keberhasilan strategi pemasaran dapat
dicapai apabila sudah mencapai ketaraf 3, yaitu yang paling memberikan
kepuasan kepada pelanggan. Setiap orang diindustri mempunyai
pelanggan yang harus dipuaskannya. Ini yang pertama-tama harus
disadari setiap karyawan. Kepuasan pelanggan relevan untuk kita semua,
apapun pekerjaan kita, jadi kepuasan pelanggan bukan semata-mata
urusan dan tanggung jawab divisi pemasaran dan pelayanan purna jual.
Langkah pertama dalam usaha memuaskan pelanggan adalah
menentukan dan mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan pelanggan.
Pelanggan yang berbeda dapat pula berlainan kebutuhannya dan juga
berbeda perioritasnya, tetapi pada dasarnya kebutuhan-kebutuhan umum
hampir sama.
8
Untuk mencapai kepuasan pelanggan dalam konteks industri
diperlukan beberapa kondisi dan usaha, antara lain
a. filosofi kepuasan pelanggan
b. mengenal kebutuhan atau harapan pelanggan
c. membuat standar dan pengukuran kepuasan pelanggan
d. orientasi karyawan
e. pelatihan
f. . keterlibatan karyawan dan
g. pengakuan.
Sedangkan dalam konteks karyawan, ada empat unsur pokok yang
harus dimiliki karyawan, yaitu
1). Keterampilan
2). efisiensi, yaitu target “ zero defect” dan tepat waktu “ deadline”
3). ramah dan
4). rasa bangga.
Siapa yang Termasuk Pelanggan Setiap orang adalah pelanggan.
Pelanggan adalah setiap orang, unit atau pihak dengan siapa kita
bertransaksi, baik langsung maupun tidak langsung dalam
penyediaan produk. Pada dasarnya ada dua jenis pelanggan, yaitu
Pelanggan Eksternal dan Pelanggan Internal . Pelanggan Eksternal.
Pelanggan eksternal adalah orang diluar industri yang menerima
suatu produk (end-user). Pelanggan eksternal setiap industri jelas
adalah masyarakat umum yang menerima produk industri tersebut.
Beberapa hal yang diperlukan pelanggan eksternal adalah
9
a. kesesuaian dengan kebutuhan akan produk
b. harga yang kompetitif
c. kualitas dan realibilitas
d. pengiriman yang tepat waktu dan
e. pelayanan purna jual.
Pelanggan Internal. Pelanggan internal adalah orang yang melakuakan proses
selanjutnya dari suatu pekerjaan (“next process”) Pelanggan internal merupakan
seluruh karyawan dari suatu industri. Yang diperlukan pelanggan internal adalah
a. kerja kelompok dan kerjasama,
b. struktur dan sistem yang efisien,
c. pekerjaan yang berkualitas dan
d. pengiriman yang tepat waktu.
Apa yang Terjadi Jika Pelanggan Tidak Puas ?
Pelanggan Eksternal. Hasil studi di Amerika menunjukan hal-hal berikut :
- 90 % Pelanggan yang tidak puas tidak akan membeli lagi produk
- Setiap pelanggan yang tidak puas akan menceritakan kepada paling sedikit 9
orang lain
- Waktu usaha, tenaga dan uang yang diperlukan untuk menarik seseorang
pelanggan baru 5 kali lebih banyak daripada untuk mempertahankan seorang
pelanggan lama.
- Setiap pelanggan yang puas akan menceritakannya kepada paling sedikit 5
orang lainnya, yang sebagian diantaranya dapat menjadi pelanggan.
Hasil Studi “ National Productivity Board” di Singapura menunjukkan :
- 77 % responden menyatakan tidak akan kembali jika mendapatkan pelayanan
yang buruk di restoran, pusat perbelanjaan atau “ sevice counter ”
10
- 55 % responden menyatakan akan memberitahukan kepada teman mereka
agar tidak belanja atau pergi ketempat tersebut.
Pelanggan Internal Pada umunya, bila karyawan sebagai pelanggan
internal tidak puas maka kesalahan yang dibuat akan bertambah, kualitas produk
menurun dan biaya industri meningkat. Jika suatu proses produksi telah
menyimpang sejak awal, berapa banyak biaya yang harus ditambahkan untuk
perbaikan atau penggantian. Tujuh Langkah Psikologis dalam Mengkonsumsi
Produk Secara psikologis ada tujuh tahap yang dilewati pelanggan sebelum
memutuskan membeli suatu produk:
Langkah 1 : Perhatikan
- Calon pelanggan memandang sekejap mata produk yang dipanjang di etalase
atau ruang pamer.
Langkah 2 : Minat
- Calon pelanggan menunjukan minat pada produk tertentu dipajang, mencari
tahu rancangan, harga dan kualitasnya.
Langkah 3 : Asosiasi Gagasan
-Calon Pelanggan membayangkan dirinya menggunakan produk sesuai dengan
iklannya
Langkah 4 : Keinginan
Jika calon pelanggan ragu-ragu, maka ia akan membandingkan dengan produk
lain yang sejenis dan kemudian akan mengevaluasinya terhadap rancangan,
harga dan kualitasnya.
11
Langkah 5 : Kepercayaan
Keputusan calon pelanggan untuk membeli suatu produk didasarkan atas
kepercayaan tumbuhnya rasa kepercayaan dipengaruhi oleh wiraniaga, reputasi
industri, merek produk dan kualitas produk
Langkah 6 : Tindakan
Calon pelanggan membeli produk
Langkah 7 : Kepuasan
Setelah membeli produk, pelanggan dapat mengalami 2 jenis kepuasan, yaitu
kepuasan saat proses pembelian (pelayanan wiraniaga) dan kepuasan
menggunakan produk (kualitas)
Ada dua hal yang dapat dipetik dari tujuh langkah psikologi tersebut :
1. Keputusan untuk membeli terjadi karena kebutuhan-kebutuhan pelanggan
terpuaskan, mulai dari ruang pamer yang telah mengantisipasi kebutuhan,
penyusunannya (display) yang menarik, pelayanan penjualan dan purna jual
yang prima serta kualitas produk terpercaya.
2. Setiap karyawan sebenarnya terkait kepada produk dan mempunyai andil
untuk memberikan kepuasan pelanggan, mulai dari karyawan produksi
sampai wiraniaga. Bagaimana Mengukur Kepuasan Pelanggan ?
Cara sederhana yang digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu :
a. Sistem Keluhan dan Saran
Industri yang berwawasan pelanggan akan menyediakan formulir bagi
pelanggan untuk melaporkan kesukaan dan keluhannya. Selain itu dapat
berupa kotak saran dan telepon pengaduan bagi pelanggan. Alur
informassi ini memberikan banyak gagasan baik dan industri dapat
bergerak lebih cepat untuk menyelesaikan masalah.
12
b. Kepuasan Pelanggan
Industri tidak dapat menggunakan tingkat keluhan sebagai ukuran
kepuasan pelanggan. Industri yang responsif mengukur kepuasan
pelanggan dengan mengadakan survei berkala, yaitu dengan
mengirimkan daftar pertanyaan atau menelpon secara acak dari
pelanggan untuk mengetahui perasaan mereka terhadap berbagai
kinerja industri. Selain itu juga ditanyakan tentang kinerja industri
saingannya.
c. Ghost Shopping (Pelanggan Bayangan)
Pelanggan bayangan adalah menyuruh orang berpura-pura menjadi
pelanggan dan melaporkan titik-titik kuat maupun titik-titik lemah yang
dialami waktu membeli produk dari industri sendiri maupun industri
saingannya. Selain itu pelanggan bayangan melaporkan apakah
wiraniaga yang menangani produk dari industri.
d. Analisa Pelanggan yang Beralih.
Industri dapat menghubungi pelanggan yang tidak membeli lagi atau
berganti pemasok untuk mengetahui penyebabnya (apakah harganya
tinggi, pelayanan kurang baik, produknya kurang dapat diandalkan dan
seterusnya, sehingga dapat diketahui tingkat kehilangan pelanggan.
Manajemen Mutu Total (Total Quality Management) Manajemen mutu
total dapat dilihat sebagai pendekatan utama untuk mendapatkan kepuasan
pelanggan dan keuntungan industri. Industri harus memahami bagaimana
pelanggannya memandang mutu dan tingkat mutu yang diharapkan
pelanggan. Industri harus berusaha menawarkan mutu lebih baik dari pada
13
saingannya. Hal ini melibatkan komitmen manajemen dan karyawan secara
total dalam usaha mencapai mutu yang lebih tinggi. Mutu adalah keseluruhan
ciri serta sifat produk yang berpengaruh pada kemampuannya memenuhi
kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Definisi ini berpusat pada
pelanggan , dimana pelanggan punya kebutuhan dan pengharapan tertentu.
Selain itu mutu dapat diartikan jaminan kesetiaan pelanggan, pertahanan
terbaik melawan saingan dari luar dan satu-satunya jalan menuju
pertumbuhan dan pendapatan yang langgeng. Bagaimana Memacu Mutu
Lebih Tinggi ? Custom Research Incorporate (CRI) di Amerika Serikat
menggunakan kreteria Baldrige untuk dapat meningkatkan mutu dari suatu
produk, yaitu:
1. Menjalankan strategi yang berpusat pada membangun hubungan dekat
dengan pelanggan.
2. Diorganisasi berdasarkan tim antar divisi yang berpusat pada pelanggan
3. Mengembangkan proses dan prosedur untuk menyelesaikan pekerjaan
dan mengukur hasilnya.
4. Bertanya pada pelanggan secara eksplisit apa yang mereka harapkan
dari hubungan kemitraan.
5. Mencari umpan balik dari pelanggan tentang masing-masing produk
maupun hubungan keseluruhan.
6. Memperkerjakan orang-orang terbaik dan menananam modal dalam
pengembangan diri mereka.
7. Tetap fleksibel, gesit, cepat bergerak dan memberi wewenang pada
semua untuk “ bertindak saja”
8. Bergembira dengan suka ria dan pemberian penghargaan
14
9. Terus membangun mutu
10. Tidak pernah puas Menurut Prof Charlie Chang (1995), untuk
menjamin kemampuan suatu industri bertahan (“survive”) dalam era
global ini, maka penerapan Manajemen Mutu Total bukan lagi
merupakan suatu pilihan, tetapi suatu keharusan. Untuk mengelola
manajemen secara baik dan praktis, maka dapat dibagi atas tiga
suara, yaitu Voice of Customer, Voice of Employee dan Voice of
Process.
Voice of Customer, pendekatan manajemen pemasaran klasik
dimana “prilaku” pelanggan seringkali sebagai “objek” penelitian,
pemasaran, dimanipulasi dan dieksploitasi. Sedangkan manajemen
mutu total melihat pelanggan sebagai salah satu “aset” usaha yang
terpenting. Bahkan dapat dikatakan bahwa suatu industri ada karena
“diperbolehkan ada ” oleh pelanggan, oleh karena itu persaingan
usaha adalah dalam kemampuannya mendengarkan “ Voice of
Customer” dan mencoba memenuhinya secara lebih baik. Voice
Employee. Selaras dengan falsafah mengenai pelanggan. maka
manajemen mutu total juga memberikan perhatian yang luar biasa
dalam “pemberdayaan” karyawan (empowerment). Dalam hal ini jauh
melampaui wewenang, namun juga penghapusan atas “ atasan-
bawahan”, keterbukaan atas “rahasia industri” dan mengembangkan
setiap karyawan agar dapat bertindak sebagai pengusaha atau
presiden direktur. Sehingga manajmen mutu total berlandaskan asas
mampaat bisnis, bukan semata-mata “demokratis atau sosialis”.
Manajemen mutu total dapat membuktikan bahwa “management
15
Control” yang dikenal sebagai pengendali karyawan dalam rangka
pengendali biaya (realized Cost), maka pengelolaan “Voice of
employe” adalah “prediktor” yang baik bagi efisiensi industri (future
costs).
Voice of Process. Setelah kedua “voice” diatas organisasi
manajemen mutu total dapat dijamin, maka keduanya perlu diwadahi
dalam bentuk proses kerja organisasi yang memadai, atau lebih tepat
dapat mengantisipasi masa depannya (future sales – future costs =
future profit). Voice of Process mengintegrasikan potensi-potensi dari
pengelolaan kedua vioce diatas kedalam sistem kerja mempunyai
tatacara, kinerja, target dan ambisi yang maksimal.
16
Konsep marketing mix merupakan salah satu konsep dalam pemasaran modern
pada saat sekarang ini. Dimana konsep tersebut adalah salah satu kegiatan
pemasaran yang sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mengejar
maksimum profit.
Dalam hal ini Swastha (1985 : 94) memberikan pengertian marketing mix adalah
empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran
perusahaan yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.
Selanjutnya Kotler (1985 : 45-48) mengemukakan bahwa marketing mix dapat
dibagi menjadi 4 P sebagai berikut :
1 Product (Produk)
2 Price (Harga)
3 Place (distribusi/tempat)
2 Promotion (promosi)
Keempat produk di atas merupakan penentu dalam menganalisa pasar secara
keseluruhan, selanjutnya penulis akan menguraikan keempat komponen di atas
sebagai berikut :
1 Product (produk)
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar guna
mendapatkan perhatian untuk dimiliki, digunakan, dikonsumsi yang dapat
memuaskan kebutuhan. Suatu produk dapat berupa suatu benda, jasa dan
keinginan lain-lain untuk melukiskan sesuatu yang dapat memenuhi keinginan.
Untuk itu setiap pengusaha harus mengetahui perkembangan kebutuhan
konsumen melalui penelitian pasar agar dapat mengetahui dan dapat
menyesuaikan diri dalam menciptakan produk.
17
2 Price (harga)
Harga merupakan alat untuk mengukur nilai suatu barang, harga bagi produsen
merupakan penentu bagi permintaan pasar dan mempengaruhi posisi pesaing
perusahaan dalam merebut konsumen. Harga merupakan indicator dari pada
barang, dalam menetapkan harga perlu hati-hati dalam memperhatikan potensi
pasar. Oleh sebab itu, menentukan harga perlu diperhatikan agar harga yang
ditetapkan dapat dijangkau oleh konsumen disamping itu dapat memberikan
keuntungan bagi perusahaan.
3 Plavce (distribusi/tempat)
Produk yang telah dihasilkan oleh suatu perusahaan akan lebih berguna bagi
kensumen/pembeli apabila produk tersebut tersedia pada tempat dan saat
dimana saja dibutuhkan.Dalam pencapain tujuan utama dari pemasaran yakni
menyalurkan barang-barang atau jasa.Secara efisien dari produsen ke
konsumen, maka diperlukan adanya kegiatan penyaluran (distribusi) sebagai
mata rantai yang harus dilalui oleh barang-barang dari produsen ke konsumen
pada waktu dan jumlah yang tepat.Barang yang dihasilkan oleh para produsen
biasanya tidak secara langsung mereka menjualnya kepada konsumen, tetapi
biasanya mereka melalui suatu perantara agar produk yang dihasilkan dapat
dengan mudah sampai ke tangan konsumen. Basu swastha ( 1990: 190)
memberikan defenisi tentang saluran distribusi sebagai berikut: Saluran
distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen
untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ketangan konsumen
sebagai pemakai. Saluran distribusi yang digunakan adalah suatu struktur yang
18
menggambarkan alternativ saluran yang dipilih oleh para produsen seperti:
pedagang besar, agen, dan pengencer.
Hal ini produsen mempunyai 3 alternatif yaitu:
a. Distribusi Insentif
Distribusi ini dapat digunakan oleh para produsen yang menjual komponen
perusahaan yang berusaha menggunakan penyalur terutama pengecer
sebanyak-banyaknya untuk mendekati para konsumen. Usaha ini dimaksudkan
untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan konsumen, semakin cepat para
konsumen terpenuhi kebutuhannya maka semakin cepat pula terpenuhi
kepuasannya.
b. Distribusi Selektif
Perusahaan yang menggunakan distribusi ini berusaha memilih sejumlah
pedagang besar atau pengecer, agen yang terbatas dalam suatu daerah.
Saluran ini biasanya digunakan untuk memasarkan suatu produk baru (barang
special) apabila distribusi ini menguntungkan dari distribusi insentif maka jumlah
pengecer atau agen yang digunakan akan lebih terbatas.
c. Distribusi Ekslusif
Saluran ini dilakukan oleh perusahaan dan hanya menggunakan suatu pedagang
besar atau pengecer dalam daerah tertentu. Jadi produsen hanya menjual
produknya kepada suatu pedangang besar saja dengan mengunakan satu
penyelur, maka produsen akan lebih mudah dapat mengadakan pengawasan
19
pada tingkat harga enceran maupun usaha kerja sama dengan penyalur dalam
periklanan. Pemilihan saluran distribusi merupakan suatu masalah yang sangat
penting sebab keterlambatan barang-barang sampai ketangan kosumen dapat
menturangi keuntungan yang diterima oleh perusahaan.
4 Promotion (promosi)
Promosi adalah suatu usaha perusahaan atau individu memberikan informasi
dan mempengaruhi serta menarik konsumen sicara lansung terhadap produk
yang dihasilkan.
Promosi adalah cara yang efektif dalam merebut konsumen dipasaran, serta
memperkenalkan barang--barang baru yang diproduksi.
20
DAFTAR PUSTAKA
Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2069507-pengertian-marketing-mix/#ixzz25OnlLaRQ
Cung, C. 1995. Best Practices of Total Quality Management, Makalah seminar PQM. Jakarta
Gruenwald, G. 1985. Seri Pemasaran dan Promosi, Pengembangan Produk Baru, PT Alex Media Komputindo, Jakarta
Ishikawa, K. dan David, J.L. 1992. Pengendalian Mutu terpadu. Penerbit P.T. Remaja Rosdakarya, Bandung
Nainggolan, M. 1996. Total Customer sutisfaction, P.T. Agro Manunggal International Corporate Training Centre, Jakarta.
Kotler, P. 1995. Manajemen Pemasaran; Analisa, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jilid I, edisi kedelapan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
21
top related