makalah pbl blok 3
Post on 24-Oct-2015
163 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
Zaman modern sekarang ini banyak sekali kemajuan baik dalam bidang teknologi
maupun bidang yang lainnya. Termasuk dalam bidang kedokteran semakin berkembangnya
zaman di dalam bidang kedokteran semakin banyak kemajuan baik dalam alat-
alatnya,pelayanannya dan pembelajarannya. Akhir-akhir ini Indonesia sedang di landa berbagai
macam penyakit yang di sebabkan oleh kelainan sel atau kelainan gen . Banyak sekali kerugian
yang diterima oleh penduduk Indonesia saat ini. Kerugian materi karena biaya pengobatan di
Indonesia yang sangat mahal dan gangguan mental yang diderita keluarga korban karena
keluarganya tidak tertolong sehingga meninggal.Untuk mencegah terjadinya kerusakan sel yang
berlebihan bisa kita atasi dengan mengkonsumsi protein yang cukup karena sel itu salah satu
bahan penyusunnya protein atau asam amino.
Tubuh terbentuk atas banyak jaringan dan organ,masing-masing dengan fungsinya yang
khusus untuk dilaksanakan. Sel ialah unit atau unsure terkecil dari tubuh dan yang dimiliki oleh
semua bagian. Sel disesuaikan dengan fungsi yang harus dilaksanakan atau dengan jaringan di
mana sel itu berada. Beberapa sel, misalnya yang berada dalam system saraf dan otot, memang
sangat khas. Beberapa lainnya seperti yang ada dalam jaringan ikat perkembangannya tidak
sesempurna yang di otot atau saraf. Pada umumnya semakin khusus tugas suatu sel, semakin
kecil daya tahannya menghadapi kerusakan dan paling sukar diperbaiki atau diganti. Didalam
tubuh kita juga terdapat banyak cairan. Air beserta unsure-unsur didalamnya yang diperlukan
untuk kesehatan sel disebut cairan tubuh dan cairan ini sebagian berada didalam dan sebagian di
luar sel. Cairan intraseluler merupakan 50 persen dari berat tubuh letaknya di dalam sel dan
mengandung elektrolit serta kalium, fosfat, dan bahan makanan seperti glucose dan asam amino.
Asam amino itu menghasilkan protein sehingga untuk mendapatkan asam amino kita bisa
memakan makanan yang mengandung protein.
1 | P a g e
BAB II
ISI
Konsep sel sebagai materi fungsional terkecil ternyata tidak dapat dipertahankan. Sel
terdiri dari 3 lapis dinding sel (ekto-meso dan endoderm), sitoplasma terdiri dari berbagai
organel fungsional serta bagian inti sel (nucleus) di dalamnya terdapat benang-benang kromosom
dan dalam benang kromosom terdapat gen-gen dan gen tersusun dari 3 jenis asam amino.1 Sel
manusia terdiri dari 23 pasang kromosom, jadi semuanya 46 yang berasal dari ibu setengahnya
dan dari bapak setengahnya lagi.
Sel adalah unit dasar suatu organisme. Pada organisme multisel, sel tidak semata-mata
mengelompok, tetapi dihubungkan dan dikoordinasikan dalam satu keseluruhan yang harmonis.
Ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi sel bermacam-macam. Ada yang berukuran dalam micron
hingga sentimeter, misalnya pada serabut tumbuhan tertentu. Ada sel yang memiliki organisai
internal sederhana, tetapi ada juga yang rumit. Ada sel yang mempunyai banyak fungsi, tetapi
ada juga sel yang mempunyai fungsi khusus.
Sel berasal dari istilah cellula yang pertama kali digunakan oleh Robert Hooke pada
tahun 1665.Hooke memberikan istilah ini untuk ruang kecil yang dibatasi dinding, yang dilihat
pada sel gabus. Selanjutnya, ia mengamati jaringan tumbuhan yang lain dan melihat bahwa sel-
selnya berisi cairan.1
Isitilah sel pertama kali digunakan oleh Robert Hooke (1635-1703). Seseorang ilmuwan
Inggris, untuk menjelaskan struktur potongan tipis gabus di bawah mikroskop. Setelah beberapa
abad kemudian istilah sel tersebut digunakan untuk menyatakan stuan dasar minimum suatu
jasad hidup yang mampu melakukan perbanyakan sendiri (self-duplication). Semua sel tersusun
atas komponen-komponen kimiawi utama yaitu protein, asam nukleat, lemak, dan polisakarida.
Oleh karena sel-sel jasad hidup yang ada di alam terusun oleh komponen-komponen tersebut,
meskipun dengan komposisi yang berbeda, maka diduga bahwa semua sel berasal dari sel leluhur
yang sama(universal ancestor). Setelah melalui proses evolusi yang panjang akhirnya sel leluhur
tersebut berkembang menjadi bermacam-macam sel seperti yang diketahui sekarang.2
2 | P a g e
Sejarah sel, pada 1665, seorang ilmuwan Inggris, Robert Hooke mengamati sayatan
gabus di bawah mikroskop sederhana. Ia menemukan ruang-ruang kecil yang dipisahkan oleh
suatu dinding. Selanjutnya, ia menamakan ruang-ruang tersebut sebagai sel. Dua ratus tahun
kemudian, yakni sekitar tahun 1835, seorang ilmuwan Prancis yang bernama Felix Dujardin
meneliti bahwa sel-sel tersebut tersusun atas subtansi berupa cairan. Cairan tersebut dikenal
istilah protoplasma.3
Istilah protoplasma kali pertama dikemukakan oleh Johannes Purkinje.Theodor Schwann,
seorang ahli zoology Jerman menemukan bahwa hewan pun tersusun atas sel. Kesimpulan dari
hasil penemuan Schleiden dan Schwann (1810-1882) adalah sel merupakan komponen dasar
semua makhluk hidup. Rudolf Virchow berpendapat bahwa setiap sel berasal dari sel
sebelumnya. Berdasarkan tinjauan tentang sel, dapat diketahui dua batasan sebagai berikutnya:
1. A.G Hoewy dan siekevitz (1963) menyatakan bahwa sel adalah unit aktivitas biologis
yang dibatasi oleh membrane semipermiabel dan mampu bereproduksi sendiri pada
suatu media yang bebas dari system kehidupan lain.
2. Menurut definisi umum, sel adalah unit terkecil penyusun makhluk hidup, baik
structural maupun fungsional.3
Hasil observasi dari para ilmuwan selama bertahun-tahun, membentuk suatu teori yang
dinamakan teori sel. Teori sel tersebut menyatakan bawha sel merupakan unit structural paling
dasar dari makhluk hidup, sel adalah unit fungsional dari makhluk hidup dan semua sel berasal
dari sel lainnya melalui proses pembelahan.4
Sel adalah suatu satuan yang dinamis oleh karena selalu mengalami perubahan.
Perubahan sel dapat berupa pertambahan ukuran dan volume, karena adanya proses
pertumbuhan, maupun perubahan fungsi, misalnya karena proses diferensiasi.2
Sel adalah satuan hidup terkecil yang mandiri, dan kehidupan tergantung pada banyak
aktivitas kimiawi sel-sel. Besarnya sel tubuh dapat bervariasi dari sekecil kepala sperma (5
mikrometer) sampai sepanjang cabang sel saraf yang dapat lebih dari satu meter. Besar dan
bentuknya berhubungan dengan fungsi sel yang bersangkutan.5
3 | P a g e
Jumlah sel. Ada triliunan sel dalam tubuh manusia. Sebagai contoh, jumlah total sel darah
merah dalam tubuh manusia dengan ukuran tubuh rata-rata adalah 25 triliun. Bentuk sel, bentuk
dasar dari sel yang diisolasi adalah bulat, seperti sel darah, sel lemak, dan sel telur. Bentuk
sferikal dasar biasanya berubah karena spesialisai sel berdasarkan fungsinya. Contoh, sel otot
polos berbentuk seperti spindle. Penggepengan sel terjadi karena kontak dengan permukaan.
Bentuk permukaan sel terjadi akibat tekanan dari banyak permukaan.6
Ukuran sel, sel tubuh manusia adalah sel mikroskopik yang berdiameter sekitar 10 mm
sampai 30 mm. Ukuran sel dibatasi agar tidak tumbuh terlalu besar karena sel harus
mempertahankan suatu area permukaan (membrane plasma) yang memadai untuk menampung
pergantian antara nutrisi dan sampah. Fungsi sel dalam semua sel adalah sama, sel
mempertahankan suatu barier yang selektif (membran plasma) di anatara sitoplasma dan
lingkungan ekstraselular, sel yang berisi meteri hereditas, dan sel melakukan aktivitas
metabolic.6
Secara structural, terdapat dua jenis sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Walaupun jauh dari sederhana, sel prokariotik(termasuk bakteri dan archae) umumnya berukuran
lebih kecil dan mempunyai struktur lebih sederhana daripada sel eukariotik.Sel eukariotik juga
mempunyai organel-organel bermembran lain di dalam sitoplasma (suatu daerah antara nucleus
dan membrane plasama). Sebagian sel eukariotik mempunyai mitokondria yang mengandung
enzim dan mekanisme untuk respirasi aerob dan fosforilasi oksidatif.7
Sel merupakan unit dasar dari kehidupan. Berdasarkan organisasi struktur selnya, semua
sel hidup dibagi menjadi dua kelompok:prokariotik dan eukariotik. Hewan, tumbuhan, jamur,
protozoa, dan alga, semuanya memiliki tipe sel eukariotik. Hanya bakteri yang memiliki tipe sel
prokariotik. Sel prokariotik umumnya lebih kecil dan lebih sederhana daripada sel eukariotik. Sel
prokatiotik strukturnya lebih sederhana karena ukurannya lebih kecil. Pada sel eukariotik yang
lebih besar memiliki area permukaan yang lebih sempit bila dibandingkan dengan volumenya
artinya hara tidak dapat cepat berdifusi kebagian dalam sel.1
4 | P a g e
Tabel 1 Perbedaan sel
prokariotik dan sel eukariotik.
Eukariotik Prokariotik
Bahan inti
Sel
a. Dibungkus oleh membrane nucleus- yang
berpori yang dihubungkan ke- reticulum
endoplasma
b. Berisi sati pasang atau lebih- kromosom
yang tersusun dari asam- deoksiribosa yang
berhubungan dengan- protein histon
c. Terdapat nucleolus
d. Bahan inti sel disebut nukleus
a. Tidak dibungkus oleh merman inti
b. Biasanya berisi sebuah kromosom
sirkular yang berisi DNA yang
berhubungan dengan protein semacam
histon
c. Tidak ada nucleolus
d. Bahan inti sel disebut nukleoid
Pembelahan a. Dengan mitosis
b. Sel kelamin pada organism diploid-
dihasilkan melalui meiosis
a. Biasanya dengan pembelahan
biner, bukan mitosis
b. Organisme merupakan haploid.
Tidak diperlukan meiosis.
Membran
Sitoplasma
a. Membran sitoplasma merupakan-
fospolipid dua lapis cair yang berisi- sterol
dan karbohidrat
b. Dapat melakukan endositosis- (fagositosis
dan pinositosis) dan eksitosis
a. Membran sitoplasma merupakan
fopolipid dua palis cair tanpa
karbohidrat dan biasanya tidak
mengandung sterol. Beberapa bakteri
berisi molekul semacam sterol yang
disebut hopanoid
b. Tidak dapat melakukan endositosis
dan eksositosis
Struktur
dalam
sitoplasma
a. Ribosom mengandung subunit 60S dan
40S
b. Membran internal membungkus organel-
organel seperti mitokondria, badan golgi,
reticulum endoplasma dan lisosom
c. Kloroplas merupakan organel untuk
fotosintesis
d. Berkas mitosis yang terlibat dalam mitosis
a. Ribosom 70S mengandung 50S dan
30S
b. Tidak terdapat membrane internal
c. Tidak terdapat kloroplas. Fotosintesis
biasanya terjadi pada lipatan atau
struktur tambahan dari membrane
sitoplasma
d. Tidak terdapat berkas mitosis
5 | P a g e
hadir selama pembelahan sel
e. Terdapat sitoskeleton yang berisi
mikrotubul, mikrofilamen aktin dan filament
intermediat
e. Hanya berisi protein semcam aktin
sepanjang dinding sel yang
berkontribusi terhadap bentuk sel
Enzim
respirasi
dan untaian
transport
elektron
Di dalam mitokondira Di dalam sitoplasma
Struktur sel. Dalam memperhatikan struktur sel adalah penting untuk menghubungkan
setiap bagiannya dengan fungsinya.8 Semenjak Robert Hooke menemukan sel, para ilmuwan
telah mengembangkan berbagai teknik yang digunakan untuk mempelajari sel. Salah satu alat
yang digunakan adalah mikroskop cahaya. Dengan mikroskop cahaya tersebut, para ilmuwan
dapat mempelajari struktur dari sel tersebut. Sel merupakan unti fungsional dan struktur dasar
dari suatu makhluk hidup. Sel tersusun atas bagian-bagian, yang masing-masing memiliki
struktur dan fungsi yang berbeda.4
Dari segi satuan dasar individu, jasad hidup selular yang ada di alam dapat di golongkan
menjadi jasad bersel tinggal (unicellular organism), dan jasad bersel banyak (multicellular
organism). Penggolongan jasad selular dapat juga didasarkan atas struktur dan organisasi sel
yaitu jasad prokaryot dan jasad eukaryote. Oleh karena itu jasad selular dapat dikelompokkan
seperti pada Table 2
Tabel 2 Penggolongan jasad selular6
Satuan dasar Organisasi sel Contoh
Sel tunggal Prokaryot
Eukaryot
Escheria coli
Saccharomyces cerevisiae
Sel banyak
(multisel)
Eukaryot Tanaman tingkat tinggi,
manusia, hewan
6 | P a g e
Jasad hidup bersel tunggal adalah jasad hidup yang satu individunya terdiri atas satu sel,
sedangkan pada jasad bersel banyak, satu individunya terdiri atas banyak sel. Dengan demikian
satu sel mikroba eukaryote, misalnya khamir Saccharomyces cerevisiae, dengan satu sel manusia
mempunyai perbedaan fungsional yang sangat mendasar karena satu sel khamir tersebut
merupakan satu individu lengkap sedangkan satu sel manusia hanya sebagian kecil dari individu
lengkap. Meskipun demikian, kedua macam sel tersebut juga mempunyai derajat kemiripan yang
tinggi, khususnya struktur dasar dan organisasinya.7
Beberapa fungsi dasar sel adalah bertumbuh, bereproduksi, dan mentransformasi energy.
Di dalam sel terdapat yang disebut organel, yang dikhususkan untuk melaksanakan aktivitas
spesifik. Misalnya mitokondria menghasilkan energi untuk sel, dan ribosom penting untuk
membuat protein. Sel tubuh pada umumnya menarik dan melepaskan air, menggunakan makanan
dan oksigen untuk proses tubuh tertentu, dan mengeluarkan karbon dioksida dan produk limbah
lainnya.5
Gambaran singkat. Badan sel memiliki empat bagian dasar: membrane plasma
(plasmalemma, membrane sel): sitoplasma, yang merupakan protoplasma sel: berbagai organel
sitoplasma, yaitu struktur tetap yang melakukan fungsi metabolic spesifik: dan nucleus, tempat
materi genetic berada.6
Sebuah sel terdiri atas membrane plasma (pembungkusnya), sitosol (isinya), serta
sejumlah organel di dalam sitosol. Organel itu adalah inti, reticulum endoplasma, apparatus
golgi, lisosom, mitokondria, mikrfilamen dan mikrotubul.5
A. Membran plasma : Suatu sel dibatasi oleh lapisan tipis yang disebut membrane sel
(plasmalema). Membran sel tersusun atas molekul-molekul protein, lapisan senyawa
lemak (fosfolipid), air, karbohidrat, dan sedikit kolesterol. Setiap lapisan senyawa lemak,
tersusun atas gugus lipid dan fosfat. Gugus lipid dari fosfolipid bersifat tidak suka air
(hidrofobil), sedangkan gugus fosfat bersifat suka air (hidrofobik). Gugus lipid sering
disebut ekor dan gugus fosfat disebut kepala. Setiap fosfolipid akan saling berpasangan
sehingga membentuk dua lapisan (bilayer) fosfolipid yang saling berlawanan.
7 | P a g e
Membran plasma terdiri atas dua lapis fosfolipid dengan molekul-molekul protein
terbenam di antaranya. Permukaan luar membrane bersifat hidrofilik (menarik air) dan
permukaan dalamnya hidrofobik (menolak air).5
Membran plasma (sel) memisahkan bagian interior sel dari lingkungan
ekstraselular. Model cairan mozaik adalah konsep terbaru mengenai membrane. Struktur:
Membran plasma tersusun dari lapisan ganda molekul lipid dengan beberapa protein
globular yang tertanam didalamnya. Tebal lapisan ini sekitar 6 sampai 10 nm. (1
nanometer (nm) sama dengan 10-9 meter).
a. Fosfolipid adalah lipid yang paling sering ditemukan dalam membrane.Lipid
lainnya adalah kolesterol dan glikolipid yang merupakan gabungan karbohidrat dan lipid.
b. Protein dibagi dalam dua kategori : integral dan perifer.
Protein intergral membentuk mayoritas protein membrane. Molekul ini
menemus dan tertanam dalam lapisan ganda, terikat pada bagian ekor nonpolar. Protein
perifer terikat longgar pada permukaan membrane dan dapat dengan mudah terlepas dari
membrane tersebut. Fungsinya tidak begitu diketahui seperti fungsi protein integral.
Protein ini kemungkinan terlibat dalam struktur pendukung dan perubahan bentuk
membrane saat pembelahan atau pergerakan sel.
c. Karbohidrat juga berkaitan dengan molekul lipid atau protein. Glikolipid dan
glikoprotein yang dihasilkan dipercaya dapat memberikan sisi pengenal permukaan untuk
interaksi antar sel, seperti mempertahankan sel-sel darah merah agar teteap terpisah atau
memungkinkan penggabungan sel-sel yang sama untuk membentuk sebuah jaringan.
Fungsi membrane plasma. Selain fungsi sisi reseptor dan komunikasi sel yang
dijelaskan di atas, membrane plasma juga berfungsi sebagai suatu barrier permeable yang
selektif untuk mengatur aliran zat kedalam dan keluar sel.6
Membrane sel. Kulit sel bukanlah selaput yang mati. Banyak fungsi penting
berhubungan dengannya, tetapi khususnya ia bekerja sebagai saringan selektif yang
mengizinkan beberapa bahan tertentu masuk sel atau menghindarkan bahan lain masuk.
Dengan demikian ia merupakan bagian penting untuk mempertahankan komposisi
(susunan) kimia yang tepat dari protoplasma.8
8 | P a g e
Membrane plasma ditemukan oleh singer dan Nicolson. Didalam membrane
plasma lebih banyak protein. Maka dari itu kita di haruskan untuk memakan protein yang
cukup karena di dalam sel banyak kegiatan yang membutuhkan protein.
B. Inti sel (Nukleus). Organel pertama yang diteliti oleh para ilmuwan adalah inti sel
(nucleus). Nukleus adalah struktur berbentuk bulat dan biasanya terletak di tengah-tengah
sel. Nukleus adalah bagian terpenting bagi kehidupan sel sebab nucleus mengendalikan
seluruh akitivitas sel.
Nukleus dibatasi oleh dua lapisan membrane yang disebut membrane inti.
Membran inti memiliki struktur yang mirip dengan membrane sel. Membran inti
memiliki pori-pori yang hanya bisa dilalui oleh substansi tertentu. Membran inti memiliki
fungsi sebagai pelindung inti sel dan sebagai tempat pertukaran zat antara materi inti dan
sitoplasma. Inti sel memiliki bagian-bagian di dalamnya, seperti berikut ini.
(1) Cairan Inti (Nukleoplasma).
Cairan inti merupakan suatu cairan kental berbentuk jeli. Cairan inti ini
mengandung senyawa kimia yang sangat kompleks. Selain itu, di dalam cairan
inti terdapat enzim, ion, protein, dan nukleotida.
Nukleoplasma adalah matriks yang menyelubungi kromatin. Matriks ini
tersusun dari protein, metabolit dan ion.6
(2) Anak Inti (Nukleolus).
Anak inti adalah suatu struktur berbentuk bulat yang tersusun atas
filament-filamen dan butiran-butiran. Secara kimiawi, anak inti mengandung
DNA, RNA, dan protein. Nukleolus berperan dalam pembentukan ribosom.
Nukleolus adalah struktur sferikal yang tersusun dari RNA dan protein.
Ukuran dan jumlah nucleolus yang terdapat bervariasi pada setiap jenis sel yang
berbeda. Padas el yang tidak mensintesis protein, misalnya spermatozoa, tidak
ditemukan nucleolus.6
(3) Kromatin.
Kromatin adalah struktur berupa benang-benang halus yang mengandung
DNA. DNA merupakan bahan atau subtansi genetika dari suatu organism. Pada
saat pembelahan sel kromatin akan memendek dan melingkar membentuk
kromosom.4
9 | P a g e
(4) Membrane nuclear disusun dari membrane ganda yang di pisah oleh ruang
perinuklear.6
C. Komponen sitoplasma. Organel adalah komponen tetap sitoplasma. Sebgaian
besar organel dibungkus semacam membrane yang mirip dengan membrane plasma.
Membran tersebut memisahkan organel dari lingkungan sitoplasma di sekitarnya dan
memungkinkan pembentukan kompartemen untuk aktivitas metabolic.
(a) Mitokondria ditemukan pad hampir semua sel, tetapi tidak ditemukan
dalam sel darah merah. Jumlahnya dalam sel berhubungan dengan konsumsi
energy sel.Mitokondria menggunakan oksigen molecular untuk membakar
molekul gula dan asam lemak kecil untuk memproduksi ATP, suatu
komponen yang digunakan untuk menggerakan semua reaksi sel yang
membutuhkan energy.
Mitokondria adalah struktur berbentuk sosis dalam sitoplasma, kadang
disebut sebagai gudang energy sel, karena terlibat dalam proses membentuk
ATP dalam sel.5
(i) Struktur :
a. Mitokondria tampak seperti batang atau filament yang bergerak
dengan konstan dalam sebuah sel hidup.
b. Setiap mitokondria terdiri dari membrane terluar halus dan
membrane terdalam yang membentuk lipatan disebut Krista. Krista
menonjol menyerupai rak ke dalam mitokondria dan menambah
bidang permukaan membrane bagian dalam.
c. Ruang antar Krista dipenuhi matriks, yang berisi protein, DNA,
RNA, dan ribosom.
(ii) Fungsi
a. Mitokondria sring disebut sebagai pembangkit tenaga sel karena
fungsi terpentingnya adalah memproduksi energy dalam bentuk
ATP.
b. Energi tersebut dihasilkan dari penguraian nutrient seperti glukosa,
asam amino, dan asam lemak.
10 | P a g e
c. Enzim yang dibutuhkan untuk melepaskan energy secara kimia,
terlokalisai dalam matriks mitokondrial dan partikel kecil pada
Krista.
(b) Ribosom
Ribosom berfungsi dalam pembuatan protein. Ukuran ribosom pada
prokariotika lebih kecil daripada ribosom yang terdapat pada sitoplasma
eukariotika, tetapi mempunyai ukuran dan struktur yang mirip mitokondria
dan kloroplas eukariotika. Ribosom sel eukariotika yang berasosiasi dengan
reticulum endoplasma (RE) menyebabkan RE tampak bergranular sehingga
disebut RE kasar.7
(i) Struktur
a. Ribosom adalah granula kecil berwarna hitam (berdiameter 25nm),
yang tersusun dari RNA ribosomal dan hampir 80 jenis protein.
b. Ribosom ditemukan sebagai granula individual atau dalam
kelompok disebut poliribosom.
c. Ribosom bisa bebas dalam sitoplasma (ribosom bebas) atau
melekat pada membrane reticulum endoplasma.
(ii) Fungsi
a. Ribosom merupakan tempat sintesis protein
b. Ribosom bebas terlibat dalam sintesis protein untuk dipakai sel itu
sendiri: misalnya, dalam pembaharuan enzim dan membran.
Ribosom yang berikatan merupakan tempat berlangsungnya
sintesis protein yang merupakan produk sekretori yang akan
dikeluarkan sel.
(c) Reticulum endoplasma
Reticulum endoplasma adalah tempat perakitan protein oleh ribosom dan,
bersama apparatus golgi, melakukan proses pascatramslasi pada protein yang
baru terbentuk. Retikulum endoplasma juga berfungsi sebagai tempat
penyimpanan ion Ca2+ intraselular dan merupakan temoat utama produksi
lipid dalam sel.
11 | P a g e
Ada dua jenis reticulum, yang licin dan yang kasar, yang licin mensintesis
protein otot dan hormone steroid, yang kasar ditaburi ribosom, yaitu RNA,
dan mensintesis protein untuk dikeluarkan, misalnya enzim dan hormone.5
(i) Struktur
a. Reticulum endoplasma tersusun dari jarring-jaring rongga
(sisternal) datar yang dilapisi merman, yang menyambung
membrane plasma dan membrane nuclear.
b. Ada dua jenis reticulum endosplasma : reticulum endoplasma
kasar(glanural), yang membranya memiliki ribosom, dan reticulum
endoplasma halu (agranular), yang tidak memiliki ribosom. Dalam
sel yang mengan dung kedu jenis reticulum endoplasma tersebut,
reticulum endosplasma kasar bersambung dengan reticulum
endoplasma halus.
(ii) Fungsi
a. Reticulum endoplasma merupakan tempat utama sintesis produk
sel dan juga berperan dalam transport dan penyimpanannya.
b. Reticulum endoplasma ksar menonkol dalam sel yang khusus
untuk sekresi protein seperti enzim pencernaan.
c. Reticulum endoplasma halus banyak terdapat dalam sel beberapa
kelenjar endokrin yang menyintesis hormone dan dalam sel hati,
tempat reticulum endoplasma terlibat dalam sintesis lipid dan
kolesterol serta pemecahan glikogen
d. Pada sel otot, reticulum endoplasma halus disebut reticulum
sarkoplasma dan turut berperan dalam proses kontraksi.
(d) Pada 1898, seorang ahli biologi berkebangsaa itali, Camilli Golgi
menemukan suatu organel yang tersusun atas tumpukan kantung pipih.
Organel tersebut kemudian diberi nama badan golgi. Badan golgi membentuk
vesikula (kantong) yang akan membawa zat-zat yang dihasilkan oleh
reticulum endoplasma kasar dan reticulum endoplasma halus menuju
membrane sel. Zat-zat yang dihasilkan RE biasanya berbentuk protein. Di
dalam badan golgi, protein tersebut mengalami perubahan-perubahan lebih
12 | P a g e
lanjut. Badan golgi biasanya berjumlah banyak dan aktif pada sel-sel sekresi,
seperti pancreas dan kelenjar ludah.4
Aparatus golgi ada dalam sebagian besar sel, tetapi paling banyak
dibentuk dan dipelajari pada sel glandular.6
Aparatus golgi terdiri atas tumpukan kantung gepeng bermembran.
Terutama banyak di dalam sel yang mensintesis dan mengekspor protein.
Protein itu berpindah dari reticulum endoplasma ke apparatus golgi, tempat
dibungkus menjadi vesikel sekresi, juga di sebut granul sekresi. Vesikel ini
bergeser ke membrane plasma, kemudian dikeluarkan.5
(i) Struktur
a. Apartus golgi mengandung 6 sampai 7 kantong datar yang terikat
membrane atau sisterna, masing-masing bentuknya agak melekuk.
Kantong tersebut tersusun seperti mangkuk terbalik.
b. Permukaan konveks susunan menghadap ke reticulum endoplasma
dan nucleus permukan konkaf menghadap ke permukaan eksternal
sel.
c. Biasanya ada banyak vesikel transport di sisi perifer tonjolan dan
ada sedikit penebalan vakuola yang berukuran lebih besar pada
salah satu kutub.
(ii) Fungsi
a. Apparatus golgi merupakan tempat akumulasi, konsentrasi,
pembungkusan, dan modifikasi kimia produk sekretori yang
disintesis dalam reticulum endoplasma kasar.
b. Apartus golgi memproses protein yang berfungsi secara
intraseluler, seperti enzim lisosom.
(e) Beberapa vesikula yang berasal dari badan golgi tetap berada di dalam
sitoplasma. Vesikula tersebut dinamakan lisosom, yaitu organel berbentuk oval
atau bulat yang dilapisi oleh satu lapis membrane. Lisosom mengandung enzim
yang dapat mencerna polisakarida, fosfolipid, lipid, dan protein. Selain itu
lisosom juga berfungsi mencernakan dan menguraikan organel sel yang tua atau
telah rusak. Lisosom pun berperan di dalam proses kematian sel (autolysis).4
13 | P a g e
Lisosom ditemukan pada sel, kecuali sel-sel darah merah dan sel kulit
yang telah terkeratinisasi sempurna pada permukaan tubuh.6
Lisosom adalah badan bulat atau lonjong yang menghasilkan sejumlah
enzim pemecah molekul besar di dalam sel menjadi partikel-partikel lebih kecil
yang dikeluarkan dari sel berupa produk limbah.5
Lisosom yang baru dibentuk disebut lisosom primer. Adapun lisosom
yang telah ikut dalam proses pencernaan sel disebut lisosom sekunder. COntoh
lisosom sekunder adlah lisosom primer yang telah bergabung dengan vakuola
fagositik.4
Lisosom mengandung beberapa enzim asam hidrolase yang secara kolektif
mampu mengkatabolisis setiap makromolekul selular, dan bekerja optimal pada
pH 5,0.9
(i) Struktur
a. Lisosom adalah vesikel kecil yang terikat membrane, mengandung
hampir 50 jenis enzim hidrolitik, yang mampu menguraikan
hampir semua jenis makromolekul (protein, lipid, karbohidrat,
asam nuklea, dll).
b. Lisosom primer hanya mengandung enzim lisosom sekunder
mengandung enzim danmateri terdegradasi.
(ii) Fungsi
a. Fungsi utama lisosom adalah untuk pencernaan intraselular
lisosom memegang peranan dalam proses normal dan patologis.
b. Padas el fagosilitik, agens yang berpotensi membahayakan seperti
bakteri, virus, atau toksin akan dimakan sel tersebut. Agen tersebut
akan melebur dengan lisosom primer untuk membentuk lisosom
sekunder yang kemudian di cerna.
c. Lisosom juga berperan dalam pertumbuhan dan perbaikan selular
normal dengan cara memindahkan komponen selular yang sudah
rusak atau berlebihan. Produk yang dicerna kemudian didaur ulang
dalam sel untuk memungkinkan terjadinya pembaharuan dan
rekonstruksi isi sel.
14 | P a g e
d. Kerusakan sel akibar sejumlah pengaruh fisik atau kimia dapat
menyebabkan membrane lisosom hancur dan enzim terlepas
kedalam sitoplasma. Autolisis (auto=sendiri) atau pencernaan sel
yang dihasilkan menjadikan lisosom disebut kantong bunuh diri
untuk sel.
e. Beberapa penyakit metabolic, dikenal sebagai penyakit
penyimpanan (storage disease) (penyakit Tay-Sachs, penyakit
Gaucher, penyakit Fabry), disebabkan factor congenital (bawaan
lahir) yaitu tidak adanya salah satu enzim lisosom. Akibatnya ,
terjadi akumulasi abnormal dari zat yang dapat mengganggu fungsi
normal sel.
(f) Mikrobodi. Mikrobodi merupakan organel dengan struktur yang mirip
dengan lisosom. Contoh mikrobodi adalah peroksisom. Peroksisom adalah
organel yang mengandung banyak enzim katalase. Enzim katalase berfungsi
menguraikan senyawa beracun peroksida (H2O2). Hasil penguraian peroksida
berupa air (H2O) dan oksigen (O2).4
(i) Struktu. Peroksisom adalah organel kecil, sferikal yang terikat pada
membrane serta mengandung enzim destruktif.
(ii) Fungsi. Peroksisom berfungsi untuk melindungi sel dari pengaruh
hydrogen peroksida yang merusak. Peroksisom juga berfungsi daam
metabolism lipid.
(g) mikrofilamen dan mikrotubula. Bagian ini adalah struktur kontraktif
dalam sitoplasma yang terlibat dalam gerakan sel dan organel di dalam sel,
gerakan silia dan mungkin pengorganisasian protein dalam membrane plasma.
Mereka juga mempertahankan bentuk sel.
(i) Mikrofilamen struktur
a. Mikrofilamen adalah benang silinder solid yang terbuat dari
protein dan ditemukan diberbagai tempat dalam sel.
b. Mikrofilamen biasanya ditemukan dalam bentuk berkas yang
disebut fibril, terletak tepat dibawah membrane plasma.
(ii) Fungsi mikrofilamen
15 | P a g e
a. Mikrofilamen bertanggung jawab atas kontraktilitas sel. Yang
merupakan sifat semua sel tetapi berkembang dengan baik pada
sel-sel otot.
b. Kontraktilitas bertanggung jawab untuk daya gerak sel dan gerakan
yang berkaitan dengan fagositosis, pinositosis, dan pembelahan sel.
(iii) Struktur mikrotubulus
a. Mikrotubulus merupakan pipa berongga, panjang 20 nm sampai 25
nm, tersebar dalam sitoplasma semua sel.
b. Mikrotubulus tersusun dari molekul tubulin protein.
(iv) Fungsi mikrotubulus
a. Mikrotubulus berkontribusi dalam sitoskeleton, atau elemen
penunjang sel.
b. Mikrotubulus juga terlibat dalam pembelahan sel, pergerakan sel,
dan transport zat dari satu area sel ke area lain.
(v) Struktur sentriol
a. Pada sel yang tidak membelah, dua sentriol berada di dekat
nucleus dan apparatus golgi disebuah bidang khusus yang disebut
sentrosom.
b. Dua anggota pasangan sentriol, yang satu nama lain tersusun
perpendicular, disebut diplosom.
c. Dinding setiap sentriol mengandung Sembilan susun mikrotubulus
yang masing-masing terdiri dari tiga submit yang disebut triplet.
(vi) Fungsi sentriol
a. Sentriol berfungsi dalam pembelahan sel dan juga menjdai
pembentukan sillia dan flagella.
b. Sentriol bereplikasi dan membelah sendiri sebelum pembelahan
sel. Setelah bereplikasi, setiap sentriol asli dan tiruannya pindah ke
kutub nuclear yang berlawanan untuk memulai pembentukan
apparatus spindel saat pembelahan.
c. Badan basal adalah bentuk sentriol yang berada dalam membrane
plasma pada sel yang memiliki sillia dan flagella. Badan basal
16 | P a g e
mengatur pembentukan mikrotubulus yang membuat sillia dan
flagella.
Setiap manusia pasti di dalam tubuhnya terdapat sel. Banyak kaitannya protein dengan
sel, karena protein adalah salah satu penyusun sel.Contohnya dalam membrane plasma
penyusunnya protein dan lipid.
Sebuah sel terdiri dari plasma, sitosol, serta sejumah organel di dalam sitoplasma.
Organel itu adalah inti, reticulum endoplasma, apparatus golgi, lisosom, mitokondria, dan
mikrotubul
17 | P a g e
BAB III
PENUTUP
Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665. Pertama kali dia
melakukan percobaan dengan memotong sel gabus sacar melintang. Kemudian dia melihat
potongan sayatan itu di bawah mikroskop sederhana. Setelah itu dia menemukan ruang-ruang
kecil yang di batasi oleh suatu dinding sel. Selanjutnya, ia menamakan ruang-ruang tersebut
sebagai “sel”.
Dua ratus tahun kemudian, yakni sekitar tahun 1835, seorang ilmuan Prancis yang
bernama Felic Durajardin meneliti bahwa sel-sel tersebut tersusun atas subtansi berupa cairan.
Cairan tersebut dikenal dengan istilah protoplasma. Istilah protoplasma kali ini dikemukakan
oleh Johannes Purkinje. Tiga tahun kemudian, Matthias Schleiden, seorang ahli botani dari
Jerman melakukan pengamatan secara mikroskopis terhadap tumbuhan dan ditemukan sel. Pada
waktu yang bersamaan, Theodor Schwann, seorang ahli zoology Jerman menemukan bahwa
hewan pun tersusun atas sel. Kesimpulan dari hasil penemuan Schleiden dan Schwann (1810-
1882) adalah sel merupakan komponen dasar makhluk hidup. Dan teori yang dikemukakan oleh
Schwann dikenal sebagai “teori sel”. Adapun Rudolf Virchow berpendapat bahwa setiap sel
berasal dari sel sebelumnya.
Teori sel, analisis mikroskopis pada tahun pertengahan abad 19 membuktikan bawha sel
adalah unit terkecil kehidupan, yang berlangsung terus menerus berasal dari pertumbuhan dan
pembelahan sel tunggal. Konsep-konsep tersebut menjadi teori sel. Ada tiga konsep mengenai
sel. Semua organism tersusun satu atau lebih sel, sel adalah unit terkecil yang memiliki semua
persyaratan hidup, dan keberlangsungan kehidupan secara langsung berasal dai pertumbuhan dan
pembelahan sel.
Dalam satu sel itu tersusun atas membrane sel,sitoplasma,dan inti(nucleus). Dalam
membrane sel terdapat lapisan yang terdiri dari lipid, protein, dan karbohidrat. Dalam sitoplasma
terdapat beberapa organel yaitu mitokondria, lisosom, apparatus golgi, reticulum endoplasma,
ribosom, mikrofilamen dan mikrotubulus. Sedangkan didalam inti sel (nucleus) terdapat
nucleolus, nukleoplasma, dan kromatin.
18 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
1. Subandi.Mikrobiologi.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.2010.
2. Yuwono T.Biologi molecular.Jakarta:Penerbit Erlangga.2005.
3. Karmana O.Biologi.Bandung:Grafindo Media Pratama.2008.
4. Firmansyah R,Mawardi A,Riandi U.Mudah dan aktif belajar biologi.Di unduh dari
http://books.google.com/books?
id=N78JAQDz9g8C&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false, 23 desember
2010.
5. Tambayong J.Anatomi dan fisiologi untuk keperawatan.Jakarta:Penerbit Buku
Kedokteran EGC.2001.
6. Widyastuti P.Anatomi dan fisiolgi untuk pemula.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran
EGC.2004.
7. Safitri A.Biologi molekuler dan sel.Jakarta:Penerbit Erlangga.2006.
8. Pearce C.Anatomi fisiologi untuk paramedic.Jakarta:Gramedia pustaka utama.2009.
9. Safitri A,Astikawati R.At a glance fisiologi.Jakarta:Penerbit Erlangga.2009.
19 | P a g e
top related