makalah dinamika interaksi sosial
Post on 04-Aug-2015
2.248 Views
Preview:
TRANSCRIPT
K A T A P E N G A N T A R
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Ilmu Sosial
Budaya Dasar ini dengan baik. Sholawat teriring salam tidak henti-hentinya kita
haturkan kepada Nabi junjungan kita yaitu Nabi Muhammad Saw beserta
keluarga, sahabat dan kita semua sebagai pengikutnya yang Insya Allah akan
selalu taat kepada ajaran-Nya, Amin.
Dalam kesempatan ini penulis menghanturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar – besarnya kepada dosen pengampu Bapak Syaiful Abid, M.Pd
yang telah membina dan membimbing selama ini.
Penulis juga mengakui bahwa dalam proses penulisan makalah ini, masih
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki.
Dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini dikemudian hari.
Akhirnya penulis sangat berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca. Dan dapat memberikan kontribusi yang positif serta bermakna
dalam proses perkuliahan Ilmu Sosial Budaya Dasar. Amin.
Lubuklinggau, 22 Oktober 2012
Penulis
2
D A F T A R I S I
HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................4
C. Tujuan Penulisan................................................................................4
D. Prosedur Pemecahan Masalah……………………………………….5
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial...............................6
B. Ciri – Ciri Interaksi Sosial...................................................................6
C. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial.......................................................7
D. Faktor – Faktor Pendorong Interaksi Sosial........................................8
E.. Bentuk – Bentuk Interaksi Sosial.......................................................11
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan… ………………………………………………..……...20
B. Saran...................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................21
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia senantiasa melakukan hubungan dan pengaruh timbal balik
dengan manusia yang lain dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
mempertahankan kehidupannya. Bahkan, manusia akan mempunyai arti jika
ada manusia yang lain tempat ia berinteraksi. Interaksi sosial bisa
didefinisikan sebagai hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok individu yang lainnya.
Interaksi sosial merupakan bentuk dari dinamika sosial budaya yang
ada didalam masyarakat. Dengan demikian, dengan interaksi sosial akan
memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan didalam masyarakat yang
akan membentuk hal-hal yang baru yang membuat dinamika masyarakat
menjadi hidup. Perubahan-perubahan ini akan terjadi sambung-
menyambung dari generasi yang satu ke generasi berikutnya sepanjang
zaman.
Interaksi sosial itu sifatnya dinamis. Dalam kenyataan sehari-hari
terdapat tiga macam cakupan interaksi dalam definisi interaksi sosial yaitu
interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan
kelompok dengan kelompok
B. Rumusan Masalah
Beberapa hal yang menjadi sumber pokok permasalahan, antara lain:
1. Pengertian Interkasi Sosial dan Dinamika Sosial
2. Ciri-ciri Interaksi Sosial
3. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
4. Faktor – faktor pendorong interaksi sosial
5. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui proses interaksi sosial dan dinamika sosial.
4
2. Untuk memahami apa saja ciri, betuk dan syarat interaksi sosial.
3. Untuk menganalisis factor – factor pendorong interaksi sosial.
4. Sebagai persyaratan untuk mendapatkan nilai kelompok
D. Prosedur Pemecahan Masalah
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu studi
literature atau studi pustaka yaitu dimana penulis mencari data diinternet
yang ada kaitannya dengan karya tulis ini.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Interkasi Sosial dan Dinamika Sosial
1. Interaksi sosial
Interaksi Sosial adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok , dan kelompok
dengan kelompok dalam berbagai bentuk seperti kerjasama, persaingan
ataupun pertikaian.
2. Dinamika Sosial
Dinamika sosial diartikan sebagai keseluruhan perubahan dari seluruh
kompenen masyarakat dari waktu ke waktu. Keterkaitannya dengan
interaksi adalah interaksi mendorong terbentuknya suatu gerak keseluruhan
antara kompenen masyarakat yang akhirnya menimbulkan perubahan –
perubahan dalam masyarakat baik secara progresif ataupun retrogresif.
B. Ciri-ciri Interaksi Sosial
Sistem sosial dalam masyarakat akan membentuk suatu pola hubungan
sosial yang relatif baku/tetap, apabila interaksi sosial yang terjadi berulang-
ulang dalam kurun waktu relatif lama dan diantara para pelaku yang relatif
sama. Pola seperti ini dapat dijumpai dalam bentuk sistem nilai dan norma.
Sejarah pola yang melandasi interaksi sosial adalah tujuan yang jelas,
kebutuhan yang jelas dan bermanfaat, adanya kesesuaian dan berhasil guna,
adanya kesesuaian dengan kaidah sosial yang berlaku dan dapat disimpulkan
bahwa interaksi sosial itu memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang.
2. Interaksi sosial selalu menyangkut komunikasi diantara dua pihak yaitu
pengirim (sender) dan penerima (receiver).
3. Interaksi sosial merupakan suatu usaha untuk menciptakan pengertian
diantara pengirim dan penerima.
4. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut.
Interaksi sosial menekankan juga pada tujuan mengubah tingkah laku orang
6
lain yang meliputi perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan dari
penerima.
C. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
1. Adanya kontak sosial
Kata kontak dalam bahasa inggrisnya contack, dari bahasa lain con
atau cum yang artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh .
Jadi kontak berarti sama-sama menyentuh.Kontak social ini tidak selalu
melalui interaksi atau hubungan fisik, karena orang dapat melakuan kontak
social tidak dengan menyentuh, misalnya menggunakan HP, telepon dsb.
Kontak social memiliki memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a. Kontak social bisa bersifat positif dan bisa negatif. Kalau kontak social
mengarah pada kerjasama berarti positif, kalau mengarah pada suatu
pertentangan atau konflik berarti negatif.
b. Sifat kontak sosial adalah :
1. Kontak primer, yaitu kontak yang dilakukan secara langsung.
contoh : bertatap muka, saling tersenyum, bersalaman.
2. Kontak sekunder, yaitu kontak yang dilakukan melalui perantara atau
penghubung.
a. Kontak sekunder langsung, yaitu kontak yang dilakukan masing-
masing pihak melalui alat tertentu, misal telepon, surat dan melihat
televisi.
b. Kontak sekunder tidak langsung, yaitu kontak yang dilakukan
dengan bantuan pihak lain (pihak ketiga), misal ayah menitip pesan
pada ibu agar sopir langsung menjemput ke bandara.
2. Adanya komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu
pihak kepihak yang lain dalam rangka mencapai tujuan bersama.. Ada lima
unsur pokok dalam komunikasi yaitu
1. Komunikator yaitu orang yang menyampaikan informasi atau pesan
atau perasaan atau pemikiran pada pihak lain.
7
2. Komunikan yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan,
pikiran, informasi.
3. Pesan yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada
komunikan.
4. Media yaitu alat untuk menyampaiakn pesan
5. Efek/feed back yaitu tanggapan atau perubahan yang diharapkan terjadi
pada komunikan setelah mendapat pesan dari komunikator.
3. Adanya Tindakan Sosial
Tindakan sosial adalah tindakan yang mempengaruhi individu yang
mempengaruhi individu lain dalam masyarakat dan merupakan tindakan
bermakna yaitu tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan
keberadaan orang lain.
Tindakan sosial merupakan perbuatan – perbuatan yang ditunjukan
atau di pengaruhi orang lain untuk maksud serta tujuan tertentu.Sebagai
contoh, seorang anak melempar batu di sungai. Tindakan ini bukanlah
tindakan sosial. Berbeda apabila disungai tersebut ada seseorang yang
tengah memancing. Tindakan tersebut dikatakan tindakan sosial.
Berdasarkan cara dan tujuan yang akan dilakukan, maka tindakan
sosial dapat dibedakan menjadi 4, yaitu :
1. Tindakan rasional instrumental.
Adalah tindakan sosial yang dilakukan oleh seorang dengan
memperhitungkan kesesuaian cara yang digunakan lalu tujuan apa yang
hendak dicapai dalam tindakan itu.
2. Tindakan rasional berorientasi nilai
Merupakan tindakan yang begitu memperhitungkan cara.
3. Tindakan tradisional
Merupakan tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan
rasional. Tindakan ini dilaksanakan karena pertimbangan adat dan
kebiasaan.
4. Tindakan efektif
8
Tindakan efektif seringkali dilakukan tanpa suatu perencanaan matang
dan kesadaran penuh. Tindakan ini muncul karena dorongan perasaan
atau emosi dalam diri pelaku.
D. Faktor – faktor pendorong interaksi sosial
1. Faktor Internal
a. Dorongan untuk meneruskan/mengembangkan keturunan. Secara
naluriah, manusia mempunyai dorongan nafsu birahi untuk saling tertarik
dengan lawan jenis. Dorongan ini bersifat kodrati artinya tidak usah
dipelajaripun seseorang akan mengerti sendiri dan secara sendirinya pula
orang akan berpasang-pasangan untuk meneruskan keturunannya agar
tidak mengalami kepunahan.
b. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan. Dorongan untuk memenuhi
kebutuhan manusia memerlukan keberadaan orang lain yang akan saling
memerlukan, saling tergantung untuk saling melengkapi kebutuhan
hidup.
c. Dorongan untuk mempertahankan hidup. Dorongan untuk
mempertahankan hidup ini terutama dalam menghadapi ancaman dari
luar seperti ancaman dari kelompok atau suku bangsa lain, ataupun dari
serangan binatang buas.
d. Dorongan untuk berkomunikasi dengan sesama. Secara naluriah, manusia
memerlukan keberadaan orang lain dalam rangka saling berkomunikasi
untuk mengungkapkan keinginan yang ada dalam hati masing-masing
dan secara psikologis manusia akan merasa nyaman dan tentram bila
hidup bersama-sama dan berkomunikasi dengan orang lain dalam satu
lingkungan sosial budaya.
2. Faktor Eksternal
a. Sugesti, yaitu suatu proses pemberian suatu pandangan atau pengaruh
oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang
tersebut mau mengikuti pandangan atau pengaruh tersebut tanpa berfikir
panjang. Oleh karena sugesti merupakan anjuran yang bersifat
9
menggugah emosi spontan seseorang tersebut tanpa sempat berfikir
panjang
b. Imitasi, yaitu proses belajar seseorang dengan cara meniru orang lain
baik dalam wujud sikap (attitude), penampilan (performance), tingkah
laku (behaviour), maupun gaya hidup (life style). Melalui proses ini
seseorang dapat mempelajari nilai, norma dan peran-peran sosialyang
harus dilakukan dalam masyarakatnya. Namun, sisi negatif dari proses
imitasi ini adalah munculnya tipologi manusia yang pasif karena ia hanya
meniru orang lain atau hanya sebagai pengikut dan mencontoh hasil-hasil
orang lain. Apalagi apabila yang ditiru adalah perilaku-perilaku
menyimpang, maka perilaku yang dihasilkan dari imitasi ini akan dapat
menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku.
c. Identifikasi, yaitu proses yang berawal dari rasa kekaguman seseorang
kepada tokoh idolanya. Kekaguman tersebut mendorong seseorang untuk
menjadikan dirinya sama atau identik dengan tokoh tersebut. Bila
dibanding dengan imitasi, proses dalam identifikasi lebih mendalam,
Karena dalam identifikasi seseorang mencoba menempatkan dirinya
seperti keaadaan orang lain, atau dengan kata lain ia mengidentikkan atau
menyamakan dirinya dengan orang lain. Proses identifikasi biasanya
berlangsung dalam keadaan dimana orang yang melakukan identifikasi
benar-benar mengenal pihak yang menjadi tokoh atau idola sehingga
sikap, pandangan, serta keyakinan yang dipunyai idola tersebut ingin
dimiliki dan dijiwainya. Jadi, tidak sekadar mencontoh seperti dalam
imitasi, tetapi lebih dari itu ia ingin menjadi sama dengan idola
d. Simpati, adalah perasaan tertarik yang timbul dalam diri seseorang yang
membuatnya merasa seolah-olah berada dalam keadaan orang lain. Bila
dibandingkan dengan identifikasi, maka simpati mirip dengan identifikasi
yaitu dalam hal kecenderungan menempatkan diri dalam keadaan orang
lain. Namun, perbedaannya yaitu di dalam simpati yang memegang
peranan penting adalah perasaan meskipun dorongan utamanya adalah
10
keinginan untuk memahami dan bekerja sama dengan pihak lain tanpa
memandang kedudukan dan status.Adapun identifikasi didorong oleh
keinginan menjadi sama dengan pihak lain yang dianggap memiliki
kelebihan tertentu atau dianggap sebagai idola.
e. Motivasi, adalah dorongan, rangsangan, pengaruh atau stimulus yang
diberikan seseorang kepada orang lain sedemikian rupa sehingga orang
yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang
dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh rasa tanggung jawab.
Motivasi bersifat positif karena dapat mendorong individu berpikir kritis
dan kreatif. Sebaliknya sugesti bersifat negatif karena dapat mendorong
individu berperilaku irasional. Motivasi dapat diberikan dari seorang
individu kepada kelompok, kelompok kepada kelompok, atau kelompok
kepada individu. Wujud motivasi bisa dilihat dari berbagai contoh sikap
atau perilaku.
f. Empati, hampir mirip dengan sikap simpati. Perbedaannya, sikap empati
lebih menjiwai atau lebih terlihat secara emosional, misalnya jika kita
melihat keluarga atau kerabat kita terkena musibah, sikap empati
membuat kita seolah-olah ikut merasakan penderitaan akibat musibah
tersebut.
E. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
1. Bentuk Interaksi sosial menurut jumlah pelakunya .
a. Interaksi antara individu dan individu.
Individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan\Stimulus
kepada individu lainnya. Wujud interaksi bisa dalam dalam bentuk
berjabat tangan, saling menegur, bercakap-cakap mungkin bertengkar.
b. Interaksi antara individu dan kelompok
Bentuk interaksi antara individu dengan kelompok: Misalnya :
Seorang ustadz sedang berpidato didepan orang banyak. Bentuk
semacam ini menunjukkan bahwa kepentingan individu berhadapan
dengan kepentingan kelompok .
11
c. Interaksi antara Kelompok dan Kelompok
Bentuk interaksi seperti ini berhubungan dengan kepentingan
individu dalam kelompok lain. Contoh : Satu Kesebelasan Sepak Bola
bertanding melawan kesebelasan lain
2. Bentuk Interaksi Sosial Menurut Proses Terjadinya.
a. Proses interaksi sosial yang assosiatif, yaitu proses interaksi sosial yang
cenderung menciptakan persatuan dan meningkatan solidaritas di antara
masing-masing anggota kelompok. Proses ini terdiri dari :
1. Kerjasama, yaitu bergabungnya individu-individu atau sekelompok
individu untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama timbul apabila
orang atau individu menyadari bahwa mereka mempunyai
kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan
mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri
untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut.
Lima bentuk kerjasama antara lain :
a) Kerukunan
b) Bargaining
c) Kooptasi
d) Koalisi
e) Joint Venture
Hal-hal yang dapat menyebabkan bertambah kuatnya kerjasama antara
lain :
1. Adanya orientasi yang sama
2. Adanya bahaya atau ancaman dari luar
3. Ketersinggungan berkaitan dengan hal-hal yang tertanam kuat
dalam kelompok
4. Mencari keuntungan
5. Semata-mata menolong
2) Akomodasi.
Istilah akomodasi dipergunakan dalam dua arti, yaitu :
12
a) Menunjuk pada suatu keadaan
Akomodasi artinya suatu keseimbangan dalam interaksi
antara orang – perorang atau kelompok-kelompok manusia dalam
kaitannya dengan norma dan nilai sosial yang berlaku di dalam
masyarakat
b). Menunjuk pada suatu proses
Akomodasi artinya usaha manusia untuk meredakan
pertentangan atau konflik guna mencapai kestabilan.
Jadi akomodasi adalah suatu interaksi kearah terciptanya
kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak yang tengah
bersengketa. Akomodasi ini terjadi pada orang atau kelompok yang
harus bekerja sama sekalipun dalam kenyataannya mereka
memiliki paham yang berbeda dan bertentangan. Tanpa akomodasi
dan kesediaan berakomodasi, dua pihak yang berselisih paham
tersebut tidak akan mungkin bekerja sama untuk selamanya.
Tujuan akomodasi :
1. Mengurangi pertentangan antara orang-perorang atau kelompok
akibat perbedaan paham.
2. Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu
atau secara temporer.
3. Memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok-kelompok
sosial yang hidupnya terpisah sebagai akibat faktor-faktor sosial
psikologis.
4. Mengupayakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang
terpisah.
Bentuk-bentuk akomodasi antara lain :
1. Koersi (coercion)..
2. Kompromi (compromise).
3. Arbitrasi (arbitration).
4. Mediasi (mediation).
5. Konsiliasi (conciliation).
13
6. Toleransi (toleration).
7. Stalemate.
8. Ajudikasi (adjudication).
9. Displacement.
10. Konversi
3) Asimilasi
Merupakan proses yang ditandai dengan adanya usaha-usaha
mengurangi perbedaan yang terdapat antara beberapa orang atau
kelompok. Asimilasi juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi
kesatuan tindakan, sikap dan proses-proses mental dengan
memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
Asimilasi timbul apabila syarat-syarat di bawah ini terpenuhi, yaitu :
a) Adanya kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaan.
b) Orang-perorangan sebagai warga kelompok saling bergaul secara
langsung dan intensif untuk waktu yang lama.
c) Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok saling menyesuaikan diri.
Faktor pendorong asimilasi :
a) Toleransi terhadap kelompok manusia yang mempunyai
kebudayaan yang berbeda.
b) Kesempatan-kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi.
c) Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.
d) Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
e) Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
f) Perkawinan campuran.
g) Adanya musuh bersama dari luar.
Faktor-faktor yang menghambat asimilasi antara lain :
a) Terisolasinya kebudayaan suatu golongan tertentu di dalam
masyarakat.
b) Kurangnya pengetahuan suatu golongan tertentu mengenai
kebudayaan golongan lain di dalam masyarakat.
14
c) Perasaan takut kepada kekuatan kebudayaan kelompok lain yang
dirasakan oleh warga suatu kelompok tertentu.
d) Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok
tertentu lebih tinggi dari pada golongan atau kelompok lain.
e) Perbedaan ciri badaniah antar kelompok, misalnya warna kulit.
Hal itu menandakan bahwa perbedaan antar kelompok tidak hanya
kebudayaannya tetapi juga rasial.
f) Perasaan in group feeling yang kuat, artinya para warga kelompok
yang ada merasa sangat terikat kepada kelompok dan kebudayaan
masing-masing.
g) Gangguan-gangguan diskriminatif yang dilancarkan oleh golongan
yang berkuasa terhadap golongan minoritas.
h) Perbedaan kepentingan-kepentingan pribadi antar warga atau
kelompok.
4). Akulturasi
Merupakan suatu proses dimana kelompok manusia dengan
suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur kebudayaan asing
yang berbeda. Unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima
dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan
hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
a) Unsur kebudayaan yang mudah diterima antara lain :
1. Unsur kebudayaan kebendaan, seperti peralatan yang sangat
mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi
masyarakat yang menerimanya. Misal, traktor untuk membajak
sawah, penggiling padi, blender, komputer, handphone dan lain-
lain.
2. Unsur yang terbukti membawa manfaat besar, misalnya radio
dan televisi.
3. Unsur-unsur yang mudah disesuaikan dengan keadaan
masyarakat yang menerima unsur-unsur tersebut, misal kesenian
dan pakaian.
15
b) Unsur kebudayaan yang sulit diterima antara lain :
1. Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan, misal ideologi,
falsafah hidup.
2. Unsur yang dipelajari pada taraf pertama dalam proses
sosialisasi. Misal masalah makanan pokok.
Contoh: Candi Borobudur merupakan perpaduan kebudayaan
India dengan kebudayaan Indonesia; musik Melayu bertemu
dengan musik Spanyol menghasilkan musik keroncong.
b. Proses interaksi sosial yang dissosiatif atau oppositional processes,
yaitu proses interaksi sosial yang cenderung menciptakan perpecahan dan
merenggangkan solidaritas si antara anggota kelompok. Proses ini terdiri
dari :
1) Persaingan, atau kompetisi adalah suatu proses sosial dengan ciri
individu atau kelompok-kelompok manusia bersaing mencari
keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan.Persaingan itu pada
suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian publik atau dengan
mempertajam prasangka yang telah ada tanpa menggunakan ancaman
atau kekerasan.
Tipe persaingan :
1. Persaingan ekonomi
2. Persaingan kebudayaan
3. Persaingan kedudukan dan peran
4. Persaingan ras
Fungsi persaingan antara lain :
1. Menyalurkan keinginan-keinginan individu atau kelompok yang
bersifat kompetitif.
2. Sebagai jalan di mana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai
yang ada pada suatu masa menjadi pusat perhatian dan
tersalurkan dengan baik oleh mereka yang bersaing.
3.Merupakan alat seleksi untuk medudukkan individu pada
kedudukan serta peranan yang sesuai dengan kemampuannya.
16
4. Alat untuk menyaring para pekerja sehingga akan menghasilkan
pembagian kerja yang efektif.
2) Kontravensi, terutama ditandai oleh adanya ketidakpastian
mengenai diri seseorang, perasaan tidak suka yang disembunyikan,
kebencian atau keraguan. Dalam bentuk murni, kontravensi berarti
sikap mental tersembunyi terhadap orang lain atau unsur
kebudayaan suatu golongan tertentu. Sikap tersembunyi tersebut
dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak sampai menjadi
pertentangan atau pertikaian.
Bentuk-bentuk kontravensi antara lain :
a) Kontravensi umum, meliputi perbuatan-perbuatan seperti
penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan menghalang-
halangi, protes, gangguan-gangguan, perbuatan kekerasan dan
mengacaukan rencana pihak lain.
b) Kontravensi sederhana, berupa perbuatan menyangkal
pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui
surat selebaran, mencerca, memfitnah dan melemparkan beban
pembuktian kepada pihak lain.
c) Kontravensi intensif, mencakup penghasutan, menyebarkan
desas-desus, dan mengecewakan pihak-pihak lain.
d) Kontravensi rahasia, misalnya mengumumkan rahasia pihak
lain dan perbuatan khianat.
e) Kontravensi statis, misalnya mengejutkan lawan atau
membingungkan pihak lawan.
Tipe-tipe kontravensi antara lain :
a) Kontravensi generasi dalam masyarakat, biasanya terjadi
karena adanya perubahan-perubahan yang begitu cepat.
Contoh pola hubungan antara orang tua dengan anak-anaknya,
biasanya terjadi kontravensi karena anak-anak menganggap
orang tua mempunyai pendapat yang kolot atau kuno
17
sementara orang tua yang terikat tradisi tidak begitu mudahnya
menerima pendapat baru dari anaknya.
b) Kontravensi seksual, menyangkut hubungan suami dan istri
dalam keluarga. Nilai-nilai dalam masyarakat menempatkan
suami dan istri pada kedudukan yang sejajar, namun masih ada
keraguan terhadap kemampuan wanita mengingat latar
belakang sejarah dan kedudukan wanita pada umumnya.
c) Kontravensi parlemen, berkaitan dengan golongan mayoritas
dan golongan minoritas dalam masyarakat, antara lain
menyangkut hubungan yyfdalam legislatif, keagamaan dan
pendidikan.
3) Pertikaian
Pertikaian merupakan proses sosial bentuk lanjut dari
kontravensi. Sebab, perselisihan sudah bersifat terbuka. Pertikaian
terjadi karena semakin tajamnya perbedaan antara kalangan
tertentu dalam masyarakat. Semakin tajam perbedaan
mengakibatkan amarah dan rasa benci yang mendorong tindakan
untuk melukai, menghancurkan atau menyerang pihak lain.
4) Pertentangan (conflict)
Pertentangan adalah suatu proses sosial dimana setiap
individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan
jalan menantang pihak lawan dengan ancaman atau kekerasan.
Perbedaan unsur-unsur kebudayaan, ciri-ciri badaniah, emosi dan
pola-pola perilaku dapat mempertajam dan mengakibatkan
terjadinya konflik. Perasaan memegang peranan penting dalam
mempertajam perbedaan tersebut. Perasaan itu biasanya berwujud
amarah dan rasa benci yang menyebabkan dorongan untuk
melukai, menyerang pihak lain, menekan bahkan menghancurkan
individu atau kelompok yang menjadi lawan.
Sebab-sebab terjadinya konflik :
18
1. Perbedaan antar individu
2. Perbedaan kebudayaan
3. Perbedaan kepentingan
4. Perubahan sosial
Bentuk pertentangan antara lain :
1. Pertentangan pribadi
2. Pertentangan rasial
3. Pertentangan antar kelas sosial
4. Pertentangan politik
5. Pertentangan internasional
19
B A B I I I
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Dinamika sosial diartikan sebagai keseluruhan perubahan dari seluruh
kompenen masyarakat dari waktu ke waktu. Interaksi Sosial adalah
hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok , dan kelompok dengan kelompok dalam
berbagai bentuk seperti kerjasama, persaingan ataupun pertikaian
Ciri-ciri Interaksi Sosial: Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu
orang, interaksi sosial selalu menyangkut komunikasi diantara dua pihak
yaitu pengirim (sender) dan penerima (receiver), ada tujuan-tujuan
tertentu, interaksi sosial merupakan suatu usaha untuk menciptakan
pengertian diantara pengirim dan penerima.
Syarat terjadinya interaksi sosial: adanya kontak sosial, adanya
komunikasi, dan adanya tindakan sosial. Faktor – faktor pendorong interaksi
sosial terbagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. . Bentuk-bentuk
interaksi sosial dibagi menurut jumlah pelakunya dan menurut proses
terjadinya (Asosiatif dan disosiatif)
B. Saran
Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas dari
kehidupan masyarakat, maka kita sebagai manusia yang hidup
bermasyarakan harus menyadari bahwa kita hidup tidak mungkin sendirian.
Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat yang baik dengan
berinteraksi antar individu dengan individu lain, antar individu dengan
kelompok, bahkan kelompok dengan kelompok agar terjalin persatuan dan
kesatuan dalam kehidupan masyarakat.
Semoga karya ilmiah ini menambah wawasan dan pengetahuan kita
juga bermanfaat bagi kita semua.
20
D A F T A R P U S T A K A
http://kpoplikemyoxygen.wordpress.com/2010/11/02/makalah-interaksi-sosial/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/05/interaksi-sosial-dan-dinamika-sosial/
http://krizi.wordpress.com/2009/07/25/makalah-interaksi-sosial/
http://santosa-innovation.blogspot.com/2011/11/lomba-cipta-cerpen.html
http://baiqaneta.blogspot.com/2012/07/interaksi-sosial.html
http://erfanm.blogspot.com/2011/04/dinamika-interaksi-sosial.html
http://detakzaman.blogspot.com/2011/08/bab-iii-interaksi-sosial-dan-
dinamika.html
http://rudikomarudin.blogspot.com/2010/04/interaksi-sosial-dalam-dinamika-
sosial.html
21
top related