laporan sel indah
Post on 05-Dec-2014
201 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
PERBEDAAN SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN
OLEH :
Nama : HERY PRASETYO
NIM : J0D111201
Asisten : KARTIKA NOVIASARI
PROGRAM STUDI D-3 LAB SAINS
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
OKTOBER, 2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penemu sel tumbuhan adalah Sc Sel yang terdapat pada tumbuhan berbeda
dengan sel yang terdapat pada hewan, salah satu perbedaan khas yangdimiliki sel
tumbuhan dibandingkan sel hewan adalah adanya dinding sel pada sel tumbuhan yang
mengandung bahan selulosa. Dinding sel ini berfungsi untuk melindungi isi sel dan memberi
bentuk pada sel. Apabila dalam sel terdapat protoplasma, maka sel itu dikatakan
hidup karenma pada protoplasma seltumbuhan terdapat plasma sel, inti sel, butir-
butir plastida dan mitokondria(Gabriel, 1988).
Perbedaan yang mendasar antara sel hewan dan tumbuhan yaitu adanya dinding
sel pada sel tumbuhan yang mengandung bahan selulosa. Apabila dalam ruang sel
terdapat protolasma maka sel tersebut bisa dikatakan hidup karena pada protoplasma
sel terdapat plasma sel yang mengandung inti sel, butir-butir plastidadan mitokondria
(Subowo, 1992)
Sel gabus merupakan tumbuhan Quercus suber termasuk sel mati karenasudah tidak
memiliki inti sel dan sitoplasma sehingga ruang selnya tampak kosong. Bentuk
selnya heksagonal, tersusun rapat antara satu dengan lainnya,dengan pewarnaan
safranijn dan hematoxilin akan nampak bayangan merah(Gabriel, 1988)
Dinding sel terdiri dari dinding primer dam lamela tengah yang terletak antara 2
dinding primer yang berdekatan. Zat penyusun dinding primer adalahserat selulosa,
sedang lamela tengah adalah Mg dan Ca pekat yang berupa gel.Beberapa sel (xilem,
skelerenkim) dinding primer mengalami penebalan denganzat lignin membentuk
dinding sekunder yang keras dan kaku. Bagian dinding selyang tidak mengalami
penebalan membentuk celah yang di sebut noktah. Melaluinoktah terjadi
komunikasi antar sel dengan perantaraan plasmodesmata (benangsitoplasma)
(Syamsuri, 1997)
Sel tumbuhan memiliki organel khas yaitu vakuola, plastida, dan dindingsel.
Vakuola terdapat di dalam sitoplasma, berisi cairan (getah) sel, memiliki membran
tunggal yang disebut tonoplas yang bersifat semipermiabel (diferensial permeabel)
(Syamsuri, 1997)
Sel kapas dan sel gabus mempunyai bentuk sel yang hampir sama yaitu
membujur seperti benang-benang, perbedaan diantara keduanya hanyalah
kapuk mempunyai inti sel (Azidin,1986)
1.2 Tujuan
1. Untuk mengamati bentuk bentuk sel mati dan bagian bagian sel yang hidup pada
tumbuhan dan hewan.
2. Untuk mengenali pewrbedaan antar sel tumbuhan dan sel hewan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada tumbuhan istilah sel meliputi protoplasma dan dinding sel yang ada
sedangkan pada organisme multisel yang ada membentuk struktur kompleks yaitu
jaringan dan organ. Sel pada organisme multisel tidak sama satu dengan yang lainnya
tetapi masing masing mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Pada awalnya
struktur diding sel yang ada pada tumbuhan dianggap sebagai sel mati hasil ekskresi zat
hidup dalam sel akan tetapi baru baru ini makin banyak ditemui bukti bahwa ada satuan
organik yang ada diantara protoplas dan dinding, khususnya pada sel muda
(saktiono,1989)
Meskipun antar sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdapat persamaan
dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian sel tersebut. Secara umum
bagian bagian sel tersebut adalah membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikumm
endoplasma, aparatus doldi, lisosom, plastida, kloroplas, sentrosom, ribosom, vakuola,
inti sel, membran inti, mikrofilamen, dan dinding sel(Winarto, 1981)
Jaringan epidermis, terletak pada permukaan akar, daun, dan batang. Epidermis
dilapisi zat lemak yaitu kutikula dan kritin.
1. Jaringan parenkimdan kolenkim, parenkim atau jaringan dasarfungsinya
memperkuat kedudukan jaringan jaringan lain. Jaringan ini terdapat di seluruh
tumbuhan.
2. Sklerenkim, merupakan sel sel
3. Jaringan meristem, yaitu sekelompok sel sel yang aktif membelah dan
memperbanyak diri.
4. Jaringan pengangkut berfungsi untuk mengantarkan dan menyebarkan suatu zat
makanan yang di perlukan sel tubuh. (Winarto,1981)
Sel sendiri sebagai dasar menyusun suatu organisme yang terdiri dari inti
(nukleus) yang terbungkus oleh membran atau struktur serupa tanpa membran.
Tidak ada kehidupan dalam satuan yang lebih kecil dari pada sel. Sel terbentuk
hanya dengan pembelahan sel-sel sebelumnya. Sel dicirikan oleh adanya molekul
makro khusus, seperti pati dan selulosa, yang terjadi dari ratusan sampai ribuan gula
atau molekul lain selain itu sel juga dapat dicirikan oleh adanya molekul makro
seperti protein dan asam nukleat baik DNA atau RNA yang tersusun sebagai rantai
yang terdiri dari ratusan sampai ribuan molekul. Pada tumbuhan istilah sel meliputi
protoplasma dan dinding sel yang ada sedangkan pada organisme multi sel yang ada
membentuk struktur kompleks yaitu jaringan dan organ. Sel pada organisme multi
sel tidak sama satu dengan lainnya tetapi masing-masing mempunyai struktur dan
fungsi yang berbeda. Pada awalnya struktur dinding sel yang ada pada tumbuhan
dianggap sebagai sel mati hasil ekskresi zat hidup dalam sel akan tetapi baru-baru
ini makin banyak ditemui bukti bahwa ada satuan organik yang ada diantara
protoplasma dan dinding, khususnya pada sel muda (Kamajaya, 1996).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum dilaksanakan pada hari Senin tanggal 10 Oktober 2011,
pada pukul 08.00-10.00 WITA bertempat di Laboratorium Dasar FMIPA.
3.2 Alat dan Bahan
Alat :
mikroskop, kaca benda, dan kaca penutup
cutter / silet
pipet tetes
kain planel
Bahan :
penampang melintang sel gabus batang ubi kayu ( Manihot utilissima)
rambut buah kapuk ( Ceiba pentandra )
rambut biji kapas ( Gossypium sp. )
preparat bagian kulit reptil yang mengelupas
preparat jadi otot polos
penampang melintang daun Ficus elastica
daun hydrilla verticillata
selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah ( Allium cepa )
preparat jadi sel darah merah / eritrosit
3.3 Prosedur
1. Menyiapkan mikroskop, kaca benda, dan kaca penutupnya pada posisi yang
tepat
2. Menyiapkan masing masing preparat yang akan diamati dibawah mikroskop,
sesuai caranya
3. Mengamati bentuk sel, bagian bagian sel yang hidup dan gambarkan nhasil
pengmatan.
4. Melengkapi gambar dengan keterangan yang jelas, membuat pembahasan hasil
pengamatan dan kesimpulan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan.Dari praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut :
Sel gabus
Sel darah/eritrosit
Sel kulit reptil
Sel buah kapuk
Sel biji kapas
Sel otot polos
Sel Hydrilla verticillata
Sel Bawang Merah
Sel daun karet
4.2 Pembahasan.
Sel bawang merah (Allium cepa) berbentuk heksagonal, di dalamnya
terdapat protoplasma sehingga sel bawang merah dinyatakan hidup dengan
warna merah muda. Perbesaran yang dilakukan sebesar 40 x dengan
menggunakan mikroskop elektron.
Sel gabus (Manihot utilissima) yang dipotong melintang tampak berbentuk
heksagonal, sel yang satu dengan sel yang lainnya tersusun rapi dan rapat, di
dalam dinding sel terlihat kosong. Hal ini menyatakan bahwa sel gabus adalah
sel mati. Untuk mengamati sel gabus ini praktikan harus mengiris gabus secara
melintang dan tipis sehingga preparat dapat ditembus cahaya dan terlihat jelas
melalui mikroskop elektron dengan perbesaran 40 x. Warna dari sel gabus
sendiri agak coklat muda.
Daun Hydrilla verticillata adalah tumbuhan air yang berklorofil, sehingga
terlihat berwarna hijau, selnya berbentuk persegi panjang susunan bata dalam
pembuatan bangunan, di dalamnya terdapat bintik-bintik berwarna hijau yang
disebut klo. Sel dari daun hydrilla ini akan tampak jelas apabila dilihat melalui
mikroskop elektron.
Sel kapas (Gossypium sp) memiliki batas-batas yang jelas yang disebut
sigma, selain itu sel kapas juga terdapat torsi. Di dalam sel terlihat kosong, ini
menandakan bahwa sel kapas adalah sel mati. Perbesaran yang digunakan untuk
mengamati sel kapas adalah 40 x. Warna dari sel kapas itu sendiri kehitaman.
Sel kapuk (Ceiba pentandra) memiliki batas-batas yang jelas, sel kapuk
berbentuk seperti tabung panjang yang kosong. Perbesaran yang digunakan
untuk mengamati adalah 40 x. Warna dari sel kapuk sendiri agak kehitaman,
bening.
Sel dari penampang melintang daun Ficus elastica. Untuk mengamati sel ini
praktikan harus mengiris daun Ficus elastica secara melintang dan tipis sehingga
preparat dapat ditembus cahaya dan terlihat jelas melalui mikroskop elektron.
Perbesaran yang digunakan untuk mengamati adalah 40 x.
Sel darah merah/eritrosit berbentuk sepeti bola bola. Sel satu dengan sel
yang lainnya tidak terlalu dekat. Sel darah merah berwana merah karena
mengandung hemoglobin yang berfungsi mengikat oksigen dan darah berfungsi
menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Sel kulit reptil berbentuk oval yang berwarna hitam. Sel satu dengan yang
lainnya terpisah agak jauh. Sel kulit hewan memiliki epidermis di bagian luar
dan dermis di bagian dalam. Epidermis bagian stoktum germinatum bisa
membelah diri dan menggantikan sel mati.
Sel otot polos berbentuk seperti pipa yang memiliki bintik bintik yang
banyak di setiap yang berbentuk pipa. Perbesaran yang di perlukan untuk
melihat sel otot polos adala 100X. Menggunakan mikroskop cahaya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan.
Sel hewan dan tumbuhan memiliki perbedaan, salah satu perbedaan yang sangat khas adala diding sel pada sel tumbuhan. Diding sel mengandung selulosa yang berfungsi sebagai pelindung isi sel dan pemberi bentuk sel tumbuhan.
Sel terdiri dari sitoplasma, membaran sel, dan organel organel yang ada di dalam sitoplasma.
Protoplasma mengandung plasma sel, inti sel, butir butir plastida, dan mitokondria.
DAFTAR PUSTAKA
Azidin, 1986. Ringkasan Biologi.Ganeca Exact; Bandung
Gabriel, J.F. 1988. Fisika Kedokteran. Departemen Fisika. Universitas Udayana;Denpasar Bali.
Kamajaya.1996. Sains Biologi. Ganesa Exact. Bandung.
Saktiono. 1989. Biologi Umum. Gramedia; Jakarta
Syamsuri, 1997. Biologi Umum. Erlangga; Jakarta.
Subowo, 1992. Histologi Umum. Bumi Aksara; Jakarta.
Winarto, L.M. 1981.Penuntun Pelajaran Biologi.Ganeca Exack; Bandung
top related