lapkas app anes indah
Post on 11-Dec-2015
222 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Laporan Kasus
Anestesi umum dengan Laryngeal Mask Airway pada pasien Apendisitis akut
Oleh : Pembimbing:Indah Harirotul Janah Dr. Sjamsul Hadi,
Sp.An2009730085
KEPANITERAAN KLINIK STASE ANESTESIRS. ISLAM CEMPAKA PUTIH JAKARTA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. FJenis kelamin : PerempuanUsia : 16 tahunAlamat : Johar baru-JakpusTgl Op : 11/11/2014Diagnosis : Apendisitis akutNo. RM : 00628xxx
Anamnesis Keluhan Utama :
Nyeri perut kanan bawah
Keluhan tambahan :
Mual, susah BAB
Riwayat penyakit sekarang
Os datang ke RS Islam Cempaka Putih dengan keluhan nyeri perut kanan bawah yang dirasakan + 2 minggu SMRS. Nyeri berawal dari ulu hati, lalu berpindah-pindah ke perut kanan bawah. Nyeri hilang timbul dan dirasakan seperti diremas-remas. Mual (+) sejak + 1 minggu SMRS, muntah disangkal. Demam disangkal. Os belum BAB sejak 1 minggu SMRS. BAK lancar. Nafsu makan os baik.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Belum pernah mengalami
keluhan seperti ini sebelumnya.
Riwayat hipertensi disangkal, DM
disangkal, asma disangkal, riwayat operasi disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga :
Asma disangkal, Hipertensi
disangkal, DM disangkalRiwayat
pengobatan :Os
mengatakansudah 2x berobat ke
dokter dan diberikan antibiotik
Riwayat alergi :Os menyangkal memiliki riwayat alergi terhadap
makanan, binatang dan debu
Riwayat kebiasaanMerokok disangkal, Minum alkohol disangkal, Penggunaan narkotika disangkal
Riwayat psikis Saat akan operasi pasien merasa sangat cemas
PEMERIKSAAN FISIK
• 100 / 70 mmHg
• 80 x/menit
• 22x/menit
• 36,0 ᵒC
Keadaan Umum :Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Status gizi
BB: 53 kgTB: 156 cmIMT: 21,78 (Normal)
Status Generalis
Kepala Normocephal, rambut hitam, distribusi merata, tidak rontokMata: conjunctiva anemis -/-, sklera ikterik -/-Hidung: normonasi, sekret -/-, darah -/-Telinga: normotia, sekret -/-, darah -/_Mulut: bibir tampak kering, faring hiperemis (-)
Leher Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-)
Thoraks Inspeksi : normochest, pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiriPalpasi : vocal fremitus teraba sama kanan dan kiriPerkusi : sonos pada kedua lapang paruAuskultasi : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung Inspeksi : ictus cordis tidak terlihatPalpasi : ictus cordis tidak terabaPerkusi : batas atas jantung pada ICS 2 linea parasternalis dextra, batas kanan jantung pada ICS IV linea para sternalis dextra, batas kiri jantung pada ICS V linea midclavicurasi sinistraAuskultasi : BJ 1 dan 2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen Inspeksi : datar, bekas operasi (-)Auskultasi : bising usus (+) normalPerkusi : timpani pada seluruh quadran abdomenPalpasi : supel, nyeri tekan epigastrium (+), nyeri tekan perut kanan bawah (+), rovsing sign (+)Tanda lain : Psoas sign (-), obturator sign (-)
Ekstremitas Atas: Akral : hangatCRT < 2 detik : < 2 detikEdema : -/-
Bawah:Akral : hangatCRT < 2 detik : < 2 detikEdema : -/-
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMALHEMATOLOGIHemoglobinLeukosit HematokritTrombosit
10.07350
32439
g/dlribu/ul
%ribu/ul
11.7-15.53.60-11.00
35-47150-440
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium (5 November 2014)
Apendicogram
• Tampak kontras mengisi colon sampai distal.
• Apendiks terisiireguler, paraaortal dan tanda-tanda perlengketan
• Kesan: Gambaran appendicitis
Resume
• Perempuan usian 16 th, datang ke RSIJ Cempaka Putih dengan keluhan nyeri perut kanan bawah 2 minggu SMRS, nyeri dirasakan berawal dari ulu hati, lalu berpindah ke perut kanan bawah. Nyeri hilang timbul, terasa seperti diremas-remas. Mual (+) sejak + 1 minggu SMRS, muntah (-). Demam (-). BAB (-) sejak 1 minggu SMRS. BAK lancar. Nafsu makan baik.
Status Fisik
ASA 1
• Diagnosis prabedah : Apendisitis Akut• Jenis pembedahan : Apendektomi• Jenis Anestesi : Umum • Teknik Anestesi : LM 3 , ½ O tertutup
Absorben ventilasi kendali • Respirasi :
VT = 500 RR = 12 O2 = 0,5 L/menit N2O = 1 L/menit, Isofluran = 2 vol%
• Posisi : Telentang• Premedikasi : edukasi kepada
untuk menenangkan pasien
Pre operatif
• Inform consent, SIOP (+)• Pasien dipuasakan 6 jam sebelum
anestesi• Anamnesis ulang riw. Asma, alergi
obat, gigi palsu, gigi goyang, perhiasan
• Pemasangan infus RL
Peri-operatif
• Pasien dibawa ke ruang operasi• Pasien diposisikan telentang di meja
operasi• Sebelum dilakukan induksi dipasang
elektroda ECG, pengukur TD, SpO2 dan sirkuit anestesi dipastikan dan berfungsi dengan baik
• Sebelum dilakukan induksi, dipasang elektroda ECG, pengukur TD, Oksimetri dan sirkuit anestesi dipastikan berfungsi baik
• Pasien disuntikkan i.v.: - Fentanil 0,1 mg sebagai analgetik, - diinduksi dengan Recovol 100 mg,c - disuntikkan muscle relaxan Tramus 25
mg
• Setelah refleks bulu mata hilang, lakukan triple manuver airway + pasang sungkup ventilasi manual dengan balon hingga tercapai relaksasi
• Pasang Laryngeal Mask Airway No 3, Fiksasi LM, sambungkan dengan O2, lalu sambungkan dengan ventilator
Maintenance Perioperatif• Berikan N2O & O2 3:1
• Maintenance anestesi selama operasi dengan desfluran
• Kebutuhan cairan : Isotonik (RL 500 ml) Kebutuhan selama operasi: BB : 53 Kg Bedah sedang: 4-6 ml/ Kg 4 ml x 53 Kg = 212 ml/ jamRumatan : 4 ml x 10 = 40 ml 2 ml x 10 = 20 ml 1 ml x 33 = 33 ml
93 ml/ Jam • Tramus 10 ml
Post Operasi
• Ketorolak 30 mg• Ondansentron 4 mg• SA 0,5 mg• Neostigmin 1 mg• Clopedin 50 mg i.m.• Hentikan aliran N2O dan desfluran, beri O2 100% 5-10
menit, nilai kemampuan pasien bernapas spontan.• Lakukan suction, ekstubasi LM, pasang pipa
orofaring,• Beri O2 dengan bantuan face mask, sampai bernapas
spontan
• Pindahkan pasien ke ruang pemulihan anestesi/ UPPA
• Pasang tensi, SpO2, O2
• Nilai – Gangguan pernapasan (-)– Gangguan kardiovaskular (-)– Gelisah (+)– Keluhan nyeri (+)–Mual-muntah (+)–Menggigil (-)
Nilai pulih dari anestesiNilai 2 1 0
Kesadaran Sadar, orientasi baik Dapat dibangunkan Tak dapat dibangunkan
Warna Merah muda, tanpa O2, sat >92%
Pucat kehitaman, perlu O2 agar sat > 90%
Sianosis dengan sat O2 <90%
Aktivitas 4 ekstremitas dapat bergerak
2 ekstremitas dapat bergerak
Tidak ada ekstremitas yang bergerak
Respirasi Dapat napas dalamBatuk
Napas dangkalSesak napas
Apnu atau obstruksi
Kardiovaskuler Tekanan darah berubah 20%
Berubah 20-30% Berubah > 50%
Nilai Aldrette Score
• Kesadaran 1• Warna 2• Aktivitas 2• Respirasi 2• Kardiovaskular 2
Skor > 8, Pasien dapat dipindahkan/pulangkanSkor< 8, Perlu ada tindakan
9
Fentanil
• Golongan Opiad (morfin, petidin,sufentanil )
• Sebagai analgetik • Tidak mengganggu kardiovaskuler
>> digunakan induksi pasien dg kelainan jantung
• Dosis induksi 20-50 mikrogram/kg BB
• Dosis rumatan 0,3-1 mikrogram/kg BB/ menit
Propofol
• Dosis bolus untuk induksi 2-2.5 mg/kg dosis rumatan IV total 4-12 mg/kg/jam– Efek puncak ; 1 menit– Lama aksi :5-10 menit– Efek samping :• Kv : hipotensi, aritmia, takikardi,
bradikardi, hipertensi• Pulmoner : depresi pernapasan,
apneu, cegukan, bronkospasme, laringospasme• SSP :sakit kepala, pusing• GI : mual muntah, kram abdomen
Rokuronium Bromida
• Penggunaan: relaksasi otot skelet• Dosis:
- intubasi : IV 0,6-1,2 mg/KgBB- pemeliharaan : 0,06-0,6 mg/KgBB
• Farmakologi : pemblokir neuromuskular non depolarisasi steroid
• Farmakokinetik:-awitan aksi : 45-90 s-efek puncak : 1-3 menit-lama aksi : 15-150 menit
ES : Takikardi, aritmia, bronkospasme, ruam, edem ditempat suntikan suntikan, pruritus, dll
Ketorolac• Analgesik non-narkotik,aktivitas antipiretik
yang lemah • Menghambat sintesis prostaglandin dan
dapat dianggap sebagai analgesik yang bekerja perifer karena tidak mempunyai efek terhadap reseptor opiat.
• DewasaAmpul : 10 mg diikuti dengan 10–30 mg tiap 4 sampai 6 jam bila diperlukan. Harus diberikan dosis efektif terendah. Dosis harian total tidak boleh lebih dari 90 mg untuk orang dewasa dan 60 mg untuk orang lanjut usia
• ES: -Saluran cerna : diare, dispepsia, nyeri gastrointestinal, nausea.-Susunan Saraf Pusat : sakit kepala, pusing, mengantuk, berkeringat.
Atropin Sulfat
• Penggunaan : bradikardi sinus, premedikasi (vagolisis), terapi tambahan pd pengobatan bronkospasme & tukak lambung
• Dosis : Bradikardi sinus-Dewasa : 0,5-1 mg IV/IM/SK, ulang 3-5 mnt sesuai indikasi, max 40 ug/Kg-Anak : 10-20 ug/Kg (dosis minimum 0,1 mg)
• Farmakologi :antagonis aksi asetilkolin pd reseptor muskarinik
• ES : takikardi, palpitasi, depresi napas, halusinasi, retensi urin, TIO meningkat, dll
Neostigmin
• Penggunaan: reversi dari relaksan otot depolarisasi, pengobatan miastenia gravis, ileus, dan retensi urin pasca bedah
• Dosis reversi: IV lambat 0,05 mg/KgBB (dosis max 5 mg) dgn atropin 0,015 mg/kg
• Farmakologi: hambat hidrolisis asetilkolin lewat kompetisi dengan asetilkolin u/ perlekatan dg asetilkolinesterase
• ES: Bradikardi, takikardi, blok AV, hipotensi, peningkatan sekresi oral, faring & bronkus, depresi napas, bronkospasme, kejang, sakit kepala, ruam, urtikaria, rx anafilaksis
Ondansetron
• Penggunaan : pencegahan & pengobatan mual & muntah pasca bedah, akibat kemoterapi.
• Dosis mual pasca bedah : 8-16 mg premedikasi, 4 mg IV lambat dalam 1-5 menit, ulangi dosis bila perlu
• Farmakologi : antagonis reseptor serotonin 5-HT3 selektif yg ditemukan scr perifer pd terminal saraf vagal & scr sentral dlm zona pemicu kemoreseptor dr area postrema
• ES : hipotensi, bradikardi, takikardi, angina, sesak, bronkospasme, EPS, kejang, konstipasi, ggn fungsi hati, dll
TERIMAKASIH
top related