kualitas pelayanan penyediaan air bersih di kota …
Post on 20-Oct-2021
12 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KUALITAS PELAYANAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DI
KOTA JAMBI
(STUDI PDAM TIRTA MAYANG)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Starata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Pemerintahan
Pada Fakultas Syariah
OLEH :
MULYADI
SIP.162395
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
KUALITAS PELAYANAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DI
KOTA JAMBI
(STUDI PDAM TIRTA MAYANG)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Starata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Pemerintahan
Pada Fakultas Syariah
OLEH :
MULYADI
SIP.162395
Pembimbing:
Rasito SH. M. Hum
Dr. Irmawati Sagala, S. IP, M. Si., MSHS
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmanirahim,
Pertama-tama saya sangat bersyukur kepada Allah SWT karena Rahmat-
Nya saya masih dapat bernafas dan bertahan hingga dapat menyelesaikan
skripsi saya dan tak lupa pula Sholawat dan salam yang dapat saya
sampaikan kepada baginda Nabi Muhammad SAW karena Syafa’atnya pula
saya bisa berjuang terus untuk menyelesaikan skripsi ini
Skripsi ini saya persembahkan untuk orang yang sangat berarti dalam
hidup saya, orang yang sangat berperan dalam kelangsungan hidup saya
terutama orang yang sangat saya sayangi dan tidak ada orang lain yang
dapat menggantikan mereka, mereka adalah kedua orang tua saya yaitu
ayahanda Kinas dan ibunda saya Jamilah. Terimakasih banyak berkat
dukungan dan do’a kalian skripsi saya dapat terselesaikan dengan baik dan
tepat waktu
Selanjutnya, skripsi ini saya persembahkan untuk adik saya Muhammad
Tawaqal dan Nur Hasima serta seluruh keluarga besar saya yang telah
mendo’akan saya.
Tak lupa pula skripsi ini saya persembahkan untuk seluruh sahabat-
sahabat seperjuangan yang telah membantu baik secara fisik maupun do’a.
serta pihak-pihak terkait yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,
semoga kebaikan kalian semua dibalas oleh Allah SWT
MOTTO
“sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, maka apabila engkau telah
selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain) dan
hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”
(Q.S Al-Insyirah: 6-8)
“Dan barang siapa memudahkan orang yang kesusahan, maka Allah ta’ala akan
memudahkan urusannya di dunia akhirat”
(HR. Muslim)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah wa syukurillah, senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Kualitas
Pelayanan Penyediaan Air Bersih Di Kota Jambi (Studi PDAM Tirta Mayang
Kota Jambi)”. Kemudian tidak luput pula shalawat serta salam penulis sampaikan
kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang memberikan keteladanan dalam
berfikir dan bertindak.
Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mengakui, tidak sedikit
hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam pengumpulan data
maupun dalam penyusunannya. Berkat adanya bantuan dari pihak, terutama
bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan
adalah kata terima kasih kepada pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi
ini, terutama sekali kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph. D selaku Rektor UIN Sulthan
Thaha Saiduddin Jambi.
2. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag, MH selaku dekan Fakultas Syariah UIN
Sulthan Thaha Saiduddin Jambi.
3. Bapak Agus Salim, S.Th.I., MA., M.IR., Ph.D selaku pembantu dekan I,
Bapak Dr. Ruslan Abdul Ghani, SH selaku pembantu dekan II, Dan Bapak
ABSTRAK
Mulyadi. SIP.162395. Kualitas Penyediaan Air Bersih Di Kota Jambi (Studi
PDAM Tirta mayang Kota Jambi)
Skripsi ini bertujuan mengetahui ”Kualitas Pelayanan Penyediaan Air
Bersih di Kota Jambi (Studi di PDAM Tirta Mayang Kota Jambi)”. Pendekatan
dalam skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan
data yaitu menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi,
sedangkan untuk analisis data peneliti menggunakan analisi kualitatif deskriptif.
Hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa kualitas pelayanan Perusahaan Daerah Air
Minum dalam penyediaan air bersih dengan mekanisme penetapan tarif yang
ditetapkan oleh PDAM diukur dengan modal dan keuntungan yang didapat oleh
pihak Perusahaan Daerah Air Minum dengan prinsip keterjangkauan dan keadilan
tidak memberatkan pelanggan dalam membayar tarif adanya transparansi dan
akuntabilitas kepada seluruh pelanggan, dengan memberikan informasi yang jelas.
Penyebab terjadinya kenaikan tarif oleh pihak Perusahaan Daerah Air Minum
Tirta Mayang Kota Jambi diantaranya disebabkan biaya inflasi yang semakin
tinggi bertujuan Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat dibidang Air
Bersih, Meningkatkan Kontiunitas, Kualitas Dan Kuantitas, Meningkatkan
Kinerja PDAM, Penambahan Jumlah Pelanggan, Renovasi dan Pengembangan
Jaringan Perpipaan, Optimalisasi Kapasitas Produksi, Pengendalian Kehilangan
Air, Peningkatan Kualitas SDM, Peningkatan Kesejahteraan Pegawai, dan
Memberikan Kontribusi Terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Kata Kunci: transparansi, pelayanan air bersih, dan tarif PDAM, PDAM Tirta
Mayang
DAFTAR SINGKATAN
PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum
IPA : Instalasi Pengolahan Air
PEMDA : Pemerintah Daerah
SPAM : Sistem Penyediaan Air Minum
M3
: Meter Kubik
PERMENKES : Peraturan Menteri Kesehatan
PP : Peraturan Pemerintah
UU : Undang-Undang
BUMD : Badan Usaha Milik Daerah
PEMDA : Pemerintah Daerah
APBN : Anggaran Pendapatan Belanja Negara
RI : Republik Indonesia
MENKES : Menteri Kesehatan
No. : Nomor
Permendagri : Peraturan Menteri Dalam Negeri
UIN STS : Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Wilayah Indonesia memiliki 6% dari persediaan air dunia atau sekitar 21%
persediaan air asia pasifik. Kelangkaan dan kesulitan mendapatkan air bersih dan
layak pakai menjadi permasalahan yang muncul dibanyak tempat dan semakin
mendesak dari tahun ke tahun. Kecenderungan konsumsi air naik secara
eksponsensial, sedangkan ketersediaan air bersih cenderung melemah akibat
kerusakan alam dan pencemaran, yaitu diperkirakan 15–30 % perkapita per tahun.
Dengan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 200 juta, kebutuhan air bersih di
Indonesia menjadi semakin mendesak.1
Selain itu jika datang musim kemarau maka kapasitas air bersih dari sungai
pasti akan sedikit dan jika datang musim penghujan maka warga akan mengalami
kesulitan dalam mengkonsumsi air bersih karena keadaan sungai yang banjir dan arus
deras. Karena itu peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan
permasalahan air bersih. Upaya pelestarian air dapat dilakukan melalui pengelolaan
sumber daya air yang mampu diimplementasikan dalam kehidupan sehari–hari.
Dalam hal ini karakteristik sosial budaya masyarakat, termasuk peran sertanya dalam
menjaga ketersediaan sumber daya air merupakan faktor penting yang tidak dapat
1Novi Handayani,”Penyediaan Air Bersih Didesa Karangduor Kecamatan Kalikajar
Kabupaten Wonosobo”, skripsi Universitas Negeri Semarang : 2010
2
dipisahkan dari suatu ekosistem. Namun demikian yang paling bertanggung jawab
dalam penyediaan air bersih adalah pemerintah setempat.2
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi memiliki tujuan terwujudnya perusahaan
daerah air minum yang sehat dan handal dengan sumber daya yang berkualitas dan
teknologi yang cerdas serta misinya memberikan pelayanan air yang berkualitas dan
jumlah yang cukup dengan tarif terjangkau, meningkatkan derajat kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat Kota Jambi. Sejak tahun 2018 tarif PDAM mengalami
kenaikan dari tarif normal Rp.2000 permeter kubik hingga tarif menjadi Rp.4000
permeter kubik. Meski terjadi kenaikan tarif, tidak ada peningkatan kualitas
pelayanan yang di berikan oleh pihak PDAM Tirta Mayang Kota Jambi malah justru
menjadi sebaliknya masyarakat merasa terbebani dengan tarif yang melonjak hingga
100%.3 Keberatan ini ditandai dengan aksi demo masyarakat Kota Jambi yang
merasa tarif yang di berikan oleh pihak PDAM tidak terjangkau, hal ini terjadi saat
aksi demo dan sejuta tanda tangan menolak akan kenaikan tarif PDAM dan juga
masyarakat Kota Jambi mengeluhkan air yang sering mati serta keruh4.
Kualitas pelayanan menjadi suatu yang wajib di lakukan perusahaan agar
mampu bertahan dan tetap mendapat kepercayaan pelanggan. Perusahaan Daerah Air
Minum Tirta Mayang Kota Jambi dituntut memberikan pelayanan yang mudah, cepat,
2Reko Ardianus,”Peran Pemerintah dalam Menyediakan Air Bersih kepada Masyarakat di
Kecamatan Batangasai Kabupaten Sarolangun”,Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin
Jambi : 2017 3 https://youtu.be/7c-RE83F_AE
4 Ikhsanul Poetra, Herry mulyono,”Analis dan Perancangan Sistem Informasi Layanan
Pelanggan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi berbasis SMS”, Jurnal Manajemen Sistem Informasi
Stikom Dinamika Bangsa: Vol.4, No.2, Juni 2019
3
hubungan kemampuan dan keramahtamahan yang ditujukan melalui sikap, sifat
dalam memberikan pelayanan untuk kepuasan konsumen. Bila pelayanan yang
dirasakan tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dinilai tidak
memuaskan, perbedaan antara pelayanan yang diharapkan dengan dirasakan akan
terbentuk kesenjangan dalam pelayanan. Kepuasan pelanggan dalam bidang jasa
merupakan elemen penting dan menentukan dalam menumbuhkembangkan
perusahaan agar tetap mendapat kepercayaan dari pelanggan. Dalam hal ini, selain
kualitas layanan, PDAM juga harus memperhatikan keterjangkaun pelanggan dalam
membayar tarif dan mengacu pada Undang-Undang.5
Pasal 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 71
Tahun 2016 tentang Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum, disebutkan bahwa
penghitungan dan penetapan tarif air minum harus didasarkan pada prinsip
keterjangkauan. Pasal 3 ayat (1) menjelaskan keterjangkauan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 2 huruf A adalah didasarkan pada:
a. Keterjangkauan dan keadilan;
b. Mutu pelayanan;
c. Pemulihan biaya;
d. Efisiensi pemakaian air;
e. Perlindungan air baku; dan
f. Transparansi dan akuntabilitas”
5 Ni Putu Neni Purwanti, “Kualitas Pelayanan pada Perusahaan Daerah Air Minum”, Jurnal
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia: 2014
4
Rencana kenaikan tarif air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
Mayang Kota Jambi mendapatkan banyak keluhan dari pelanggan. Pelanggan
menyebutkan untuk saat ini tidak tepat jika PDAM menaikkan tarif, karena
pelayanan yang diberikan pada pelanggan tidak ada peningkatan, air yang mengalir
selalu keruh dan kotor, air PDAM yang mengalir kerumah tidak lancar, selain itu
masyarakat juga tidak pernah mendapatkan pelayanan yang maksimal, dimana air
lebih banyak mati daripada mengalir.6
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul: “Kualitas Pelayanan Penyedia Air Bersih di Kota Jambi (Studi
PDAM Tirta Mayang)”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan diatas,
maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengaruh pelayanan terhadap penetapan tarif Perusahaan Daerah Air
Minum Tirta Mayang Kota Jambi ?
2. Apa saja penyebab dan kendala dalam menaikan tarif perusahaan daerah air
minum Kota Jambi ?
3. Bagaimana kualitas pelayanan air bersih setelah kenaikan tarif Perusahaan
Daerah Air Minum Kota Jambi ?
6 https://metrojambi.com/read/2018/09/16/35314/pelanggan-keberatan-tarif-pdam-tirta-mayang-
dinaikkan
5
C. Batasan Masalah
Batasan penelitian merupakan suatu langkah untuk memberikan arah agar
masalah yang hendak diteliti menjadi jelas dan mudah dipahami selain itu batasan
masalah diperlukan untuk lebih memusatkan perhatian pada inti permasalahan yang
sedang diteliti yaitu masyarakat pelanggan PDAM Rumah tangga. Sesuai dengan
kajian masalah yang diteliti, dalam penelitian ini penulis membatasi analisis kualitas
layanan sejak terjadi kenaikan tarif pada tahun 2018.
D. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
Bertitik dari permasalahan di atas, maka yang menjadi tujuan dalam
penelitian masalah ini adalah:
a. Untuk mengetahui pengaruh pelayanan terhadap mekanisme penetapan
tarif Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi.
b. Untuk mengetahui penyebab dan kendala dalam menaikan tarif
perusahaan daerah air minum Kota Jambi.
c. Untuk mengetahui kualitas pelayanan air bersih setelah kenaikan tarif
di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Jambi.
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat tersebut adalah:
a. Kegunaan atau manfaat dari penelitian ini secara umum adalah untuk
memberikan kontribusi kepada pihak-pihak terkait dalam
6
penyelenggaraan peraturan yang telah disahkan. Khususnya bagi penulis
untuk menambah pengetahuan dan pengalaman tentang ilmu
pemerintahan.
b. Sebagai wahana untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang
Ilmu Pemerintahan bagi penulis dalam rangka memberi sumbangsi
pemikiran dan untuk mengembangkan bidang keilmuan yang telah di
dapat selama berada dibangku perkuliahan.
c. Sebagai persyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada
Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi.
E. KERANGKA TEORI
1. Kinerja Birokrasi Pelayanan Publik
Penilaian kinerja merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena
dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai
misinya. Organisasi pelayanan publik mengenai informasi suatu kinerja sangat
berguna untuk menilai seberapa jauh pelayanan yang diberikan oleh organisasi
untuk memenuhi harapan dan memuaskan pengguna jasa. Perlakuan pemerintah
terhadap birokrasi seringkali tidak ada hubungannya dengan kinerja birokrasi,
misalnya dalam menentukan anggaran birokrasinya, pemerintah seringkali tidak
mengaitkan anggaran dengan birokrasi, akibatnya timbul masalah dengan
masyarakat ketika pemerintah tidak transparansi dana sebagaimana diatur dalam
7
Permendagri No. 71 Tahun 2016 tentang Perhitungan dan Penetapan Tarif Air
Minum.
Penilaian kinerja birokrasi publik tidak cukup hanya dilakukan dengan
menggunakan indikator-indikator yang melekat pada birokrasi itu seperti efisiensi
dan efektivitas, tetapi harus di lihat juga dari indikator-indikator yang melekat
pada pengguna jasa, seperti kepuasan pengguna jasa akuntabilitas, dan
responsitivitas. Untuk kinerja birokrasi pelayanan publik dapat dilihat dari
beberapa aspek sebagai berikut:
a. Produktivitas
Konsep produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi
juga efektivitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai rasio
antara input dengan output. Konsep produktivitas dirasa terlalu sempit dan
kemudian mencoba mengembangkan suatu ukuran produktivitas yang lebih
luas dengan memasukkan seberapa besar pelayanan publik itu memiliki hasil
yang diharapkan sebagai salah satu kinerja yang penting.
b. Kualitas layanan
Kualitas layanan cenderung menjadi semakin penting dalam
menjelaskan kinerja organisasi pelayanan publik. Banyak pandangan negatif
yang terbentuk mengenai organisasi publik muncul karena ketidak puasan
masyarakat terhadap kepuasan layanan yang diterima organisasi publik. Hal ini
mengacu pada bagaimana kualitas pelayanan yang di berikan oleh organisasi
8
mengenai kenaikan tarif yang telah di tetapkan harus sesuai dengan kulitas
pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa.7
c. Responsibilitas
Responsibiloitas merupakan kemampuan organisasi untuk mengatur
sejauhmana pemberian layanan telah berjalan dengan aturan-aturan yang
diberlakukan atau prosedur yang telah diatur. 8Responsibilitas menjelaskan
pelaksanaan kegiatan organisasi publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-
prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijkan organisasi, baik
yang eksplisit maupun implisit. Oleh sebab itu, responsibilitas bisa saja pada
suatu ketika berbenturan dengan responsifitas.
d. Efisiensi pelayanan
Efisiensi pelayanan adalah perbandingan terbaik antara input dan output
pelayanan. Secara ideal, pelayanan akan efisien apabila birokrasi pelayanan
dapat menyediakan input pelayanan, seperti biaya dan waktu pelayanan yang
meringankan masyarakat pengguna jasa.
e. Akuntabilitas
Akuntabilitas publik dapat digunakan untuk melihat seberapa besar
kebijakan dan kegiatan organisasi publik itu konsisten dengan kehendak
masyarakat banyak jadi dalam hal ini pemerintah seharusnya menerapkan
7 Agus Dwiyanto, Reformasi Birokrasi Publik Indonesia, (yogyakarta: pusat studi
kependudukan dan kebijakan UGM, 2002), hlm 48-49 8 Putri Royan Sari, Responsibilitas Pelayanan Publik dalam Mengurus Kartu Tanda
Penduduk Elektronik (E-KTP) dan Kartu Keluarga (KK) Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Mandailing Natal, (Medan, 2017), hlm 43
9
kebijakan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
masyarakat setempat. Suatu kegiatan organisasi publik memiliki akuntabilitas
yang tinggi kalau kegiatan itu dianggap benar dan sesuai dengan nilai dan
norma yang berkembang dalam masyarakat.
f. Transparansi
Transparansi informasi birokrasi dalam pemberian pelayanan publik
masih tetap menjadi isu yang penting bagi upaya ke arah perbaikan kinerja
birokrasi pemerintah. Transparansi dalam birokrasi dapat memberikan
implikasi pada menurunnya tingkat korupsi didalam birokrasi.9
Kualitas pelayanan suatu birokrasi pemerintah, dipengaruhi berbagai
faktor, baik yang bersifat internal organisasi maupun yang bersifat eksternal
organisasi. Internal antara lain kewenangan diskresi, sikap yang berorientasi
terhadap perubahan, budaya organisasi, etika organisasi, sistem intensif,
maupun semangat kerja sama. Sedangkan eksternalnya antara lain budaya
politik, dinamika dan perkembangan politik, pengelolaan konflik lokal, kondisi
sosial ekonomi, dan kontrol yang dilakukan oleh masyarakat dan organisasi
LSM (Lembaga Swadaya Masyrakat).
2. Teori dan model pembuat keputusan
Teori pengambilan keputusan seorang pemimpin menjadi sangat penting
dalam pengambilan keputusan organisasi. Perilaku pengambilan keputusan
berkaitan dengan ahli teori perilaku organisasi seperti dalam buku March dan
9 Ibid hlm. 50.
10
Simon, organization dalam bidang pengambilan keputusan tersebut menjadi lebih
menarik dengan topic seperti motuvasi dan tujuaannya. Pengambilan keputusan
organisasi dapat dilakukan dengan memperhatikan kondisi dan situasi pada saat
keputusan tersebut diambil.10
a. Keputusan yang direncanakan
Keputusan-keputusan ini dibuat berdasarkan kepada beberapa habit,
peraturan-peraturan dan tata cara tertentu. Tiap organisasi itu mempunyai polisi-
polisi tertentu sama ada yang tertulis ataupun tidak tertulis, yang mana
meringkaskan proses membuat keputusan didalam keadaan tertentu dengan
mengandalkan alternatif-alternatif atau mengurangkannya jika terpaksa.
b. Keputusan yang tidak di rencanakan
Adalah keputusan-keputusan yang dibuat dari pada kebiasaan atau pun
unit. Ini digunakan bagi masalah-masalah yang kompleks atau terkecuali
ataupun masalah yang jarang timbul untuk dibentukkan polisi khusus untuknya.
3. Perusahaan daerah Air Minum ( PDAM)
Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang ekonomi daerah dan PP
No.25 Tahun 2000 Maka PDAM merupakan salah satu kebijkan pemerintahan
yang ditetapkan sekarang dalam lingkungan PDAM yang menangani masalah air
bersih diberikan hak kepada setiap pemerintah kota yang baru dibentuk untuk
pemisahan aset dan operasi dari induknya yaitu PDAM kabupaten, sehingga
terbentuknya PDAM kota dan PDAM kabupaten dengan aset yang lebih kecil dari
10
Suparno, Peran Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan, Artikel, hlm. 8
11
semula.11
Perusahaan daerah air minum merupakan salah satu Badan Usaha Milik
Daerah ( BUMD ) yang bergerak di bidang penyediaan air bersih untuk kebutuhan
masyarakat. Keberadaan PDAM sebagai unsur pelayanan publik, harus
mengutamakan aspek sosial.
Pendekatan harga pokok lebih mempertimbangkan masyarakat namun
dibalik fungsinya sebagai unsur pelayanan publik juga tidak terlepas dari dimensi
ekonomi yaitu mencari keuntungan. Secara umum, Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) berbeda dengan perusahaan swasta murni yang selalu berorientasi pada
keuntungan (profit oriented). Salah satu tujuan PDAM adalah turut serta dalam
melaksanakan pembangunan daerah khsusunya, dan pembangunan ekonomi
nasional umumnya., dengan cara menyediakan air minum yang bersih, sehat, dan
memenuhi persyaratan kesehatan bagi masyarakat disuatu daerah.12
Pengelolaan air untuk sumber daya alam, misalnya seperti aliran sungai
dalam pengelolaannya diperhatikan bagaimana kondisi air tersebut dimanfaatkan
dan dikembangkan sehingga menjamin kebutuhan produksi air. Pengelolaan air di
lakukan mulai dari sumbernya hingga tempat penggunannya dan bagaimana air itu
dapat disediakan di tempat, dan diperlukan dalam jumlah yang cukup dengan mutu
yang baik dan dengan waktu yang tepat.13
Keseluruhan tugas tersebut harus
11
Robert J Kodoatie Dan Roestam Sjarif, Pengolalaan Sumber Daya Air Terpadu,
(yogyakarta: Andi Offset, 2005, hlm. 166 12
http://jambikota.go.id/id-PDAM.jambi kota beradat powered by mombo, generated, di
akses tanggal 5 januari 2015,pukul 21.00 Wib. 13
Hanung Sumarwono, Penyaringan Air Minum Secara Sederhana Di Pedesaan, (jakarta:
balai pustaka, 2000), hlm.10-11
12
dilaksanakan oleh PDAM sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
yang bergerak dibidang penyediaan air bersih untuk kebutuhan masyarakat.
Konsep pembentukan organisasi baru PDAM kabupaten/kota. Sejalan
dengan diberlakukannya UU No.22 tahun 1999 tentang otonomi daerah dari PP
No.25 tahun 2000 sangat berkaitan dengan pemahaman yang keliru tentang isi
pengembangan sumber daya air yang ditempuh oleh pemerintah/kabupaten/kota.
Disamping itu masing-masing pemerintah daerah memasang target untuk
meningkatkan perolehan pendapatan asli daerah setinggi-tingginya sehingga
pemanfaatan sumber daya alam termasuk air menjadi tidak terkontrol. Kondisi
tersebut juga berdampak terhadap keberadaan (PDAM) Sebagai Unit Usaha
Daerah (BUMD) terlalu banyak mendapat intervensi dari PEMDA sehingga
PDAM tidak dapat bekerja dengan efektif.14
Pemerintah daerah diberikan keleluasaan dalam pengambilan kebijkan
untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Dalam upaya meningkatkan serta
mendukung penyelenggaraan otonomi daerah sesuai dengan Undang-Undang No.
32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah yang merupakan landasan hukum
pelaksanaan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab, maka
sesungguhnya daerah telah diberi kewenangan yang sangat luas untuk dapat
mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.15
Didalam Mekanisme
Penetapan Tarif Air Minum PDAM Tirta Mayang Kota Jambi berdasarkan pada
14
Robert J Kodoatie dan Roestam Sjarif, Pengolalaan Sumber Daya Air Terpadu...,
(yogyakarta: Andi Offset, 2005, hlm. 166-167 15
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
13
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 71 tahun 2016 Tentang Perhitungan dan
Penetapan Tarif Air Minum Bab II Pasal 2 dan Bab V Pasal 30.16
Undang-Undang No. 33 tahun 2004 tentang Pertimbangan Keuangan
antara pemerintah Pusat dan Daerah menyatakan bahwa sumber-sumber
penerimaan keuangan daerah adalah Pendapatan Asli Daerah yang meliputi Hasil
Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Hasil Usaha Perusahaan Daerah dan lain-
lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.17
Dalam rangka menyelenggarakan
pemerintahan, pelayanan masyarakat, dan pembangunan pemerintah suatu Negara
pada hakikatnya mengemban tiga fungsi utama yakni.
a. Fungsi alokasi yang meliputi antara lain, sumber-sumber ekonomi dalam
bentuk barang dan jasa pelayanan masyarakat.
b. Fungsi distribusi yang meliputi antara lain, pendapatan dan kekayaan
masyarakat, pemerataan pembangunan
c. Fungsi stabilitas yang meliputi antara lain pertahanan keamanan, ekonomi
dan moneter.
Fungsi distribusi dan fungsi stabilitas pada umumnya lebih efektif
dilaksanakan oleh pemerintah pusat, sedangkan fungsi alokasi pada umumnya
lebih efektif dilaksanakan oleh pemerintah daerah karena daerah pada umumnya
lebih mengetahui kebutuhan serta standar pelayanan masyarakat, namun dalam
16
Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 71 tahun 2016 tentang Perhitungan dan Penetapan
tarif Air Minum 17
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2004 tentang Penimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah
14
pelaksanaannya perlu diperhatikan kondisi dan situasi yang berbeda-beda dari
setiap wilayah.
F. TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan penelusuran terhadap beberapa karya penelitian sebelumnya
yang memiliki hampir sama dengan tema yang di angkat peneliti. Di antaranya:
1. Penelitian Ahmad Fauzi, yang berjudul “Analisis Perubahan Pemakaian Air
Minum Sebelum dan Setelah Kenaikan Tarif PDAM Kabupaten Jembrana”.
Penelitin ini mengarah kepada perubahan pemakaian air minum sebelum dan
sesudah kenaikan tarif PDAM dan megetahui pemakian air rata-rata besarnya
pemakaian air per orang dalam per harinya sedangkan penelitian yang saya
angkat ialah mengenai kualitas pelayanan yang diberikan sebelum dan sesudah
kenaikan tarif.
2. Penelitian Trisna Fremita, yang berjudul “Kualitas Pelayanan Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta. Penelitian ini lebih mengarah
kepada kepuasan dalam meningkatkan pelayanan PDAM. Namun, dalam
penelitian tersebut berdampak positif terhadap masyarakat dalam pelayanan
khususnya antrian pembayaran PDAM, sedangkan kualitas pelayanan PDAM
yang peneliti temukan di Kota Jambi berdampak positif hanya dibeberapa
daerah kecamatan, selebihnya berdampak negatif.
15
3. Penelitian Wasis Widodo, yang berjudul “Analisis Kebijakan Tarif Air PDAM
Tirta Asasta Kota Depok, Jawa Barat”. Penelitian ini lebih menganalisa
terhadap pemulihan biaya dan penerimaan keuntungan akibat tingkat tarif yang
terlalu rendah. Maka perlu adanya perhatian dan kebijakan untuk
menanggulangi perbaikan infrastruktur, perbedaan dengan penelitian yang saya
angkat yakni lebih kepada kualitas pelayanan setelah terjadinya kenaikan tarif di
tahun 2018.
16
BAB II
METODE PENELITIAN
A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang
Kota Jambi bertempat di Jl. Letkol Jl. Slamet Riyadi, Solok Sipin, Kec. Telanaipura,
Kota Jambi, Jambi 36121. Sedangkan waktu penelitian di rencanakan untuk
penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal dikeluarkannya izin riset.
B. PENDEKATAN PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Kualitatif merupakan metode penelitian naturalistik karena penelitiannya
dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), disebut juga sebagai metode
etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian
bidang antropologi budaya.18
Desain penelitian ini digunakan peneliti karena untuk
menggali mengenai fakta kualitas pelayanan penyediaan air bersih di kota jambi.
Penelitian ini bersifat deskriptif, yang bermaksud memberikan data yang
seteliti mungkin tentang manusia, keadaan, atau gejala-gejala lainya.19
Ciri-ciri
metode deskriptif adalah memusatkan diri pada masa sekarang dan masalah-masalah
yang aktual, dan kemudian data yang dikumpulkan disusun, dijelaskan dan dianalisis.
18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, hlm. 8 19
Sayuti Una (Ed.), Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), hlm. 32.
17
C. JENIS DAN SUMBER DATA
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber asli, atau
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.20
Data
primer dari penelitian ini adalah data yang berkenaan tentang tarif perusahaan
daerah air minum kota jambi.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data pelengkap yang telah tersusun dalam bentuk
dokumen-dokumen. Sumber data yang didapat dari referensi-referensi buku,
internet, dan hasil penelitian yang telah disusun menjadi dokumen.Sumber data
dalam penelitian ini adalah sumber subjek dari mana data dapat diperoleh.
Sumber data dalam kualitatif ini adalah orang atau narasumber. Posisi
narasumber sangat penting, bukan hanya sekedar memberi respon melainkan
juga sebagai pemilik informasi.21
Data sekunder bersumber dari dokumen-
dokumen, baik berupa dokumen resmi dari perusahaan daerah air minum kota
jambi tepatnya di tirta mayang maupun Sumber Data Penelitian.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan dan pustaka dengan
mengumpulkan data-data yang bersumber dari informasi-informasi perusahaan
darah air minum Kota Jambi melalui wawancara, observasi dan dokumentasi
20
Sugiyono, metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D , (Bandung : Alfabeta, 2011) ,
hal. 225. 21
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta: Erlangga, 2009), hlm. 86.
18
yang kaitannya dengan Peraturan menteri dalam negeri no 71 tahun 2016 tentang
perhitungan dan penetapan tarif perusahaan daerah air minum.
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Observasi
Observasi adalah sebuah pencatatan fenomena yang dilakukan secara
sistematis. Pengamatan dapat dilakukan secara terlibat (partisipatif) ataupun
nonpartisipatif. Maksudnya, pengamatan terlibat merupakan jenis pengamatan
yang melibatkan peneliti dalam kegiatan orang yang menjadi sasaran penelitian,
tanpa mengakibatkan perubahan pada kegiatan atau aktivitas yang bersangkutan
dan tentu saja dalam hal ini tidak menutupi dirinya selaku peneliti. Peneliti
melakukan observasi melihat langsung realita yang terjadi dilapangan mulai dari
kejernihan air,proses pengaliran air, dan tempat penampungan air yang akan
didistribusikn kepada pelanggan.
2. Wawancara
Wawancara adalah sebuah proses tanya jawab dalam sebuah penelitian
yang berlangsung secara lisan kepada pihak yang terlibat dalam penelitian.
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk mengetahui apa
apa saja yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum, wawancara
dilakukan terhadap :
19
Tabel 2.1 Daftar Informan Wawancara
No. Nama Status Keterangan
1 Azhari, SH. Supervisor Deparetemen
Hukum dan Pengamanan
Pegawai PDAM
2 Umar Badadsyah, SE Supervisor Departemen
Keluhan Pelanggan
Pegawai PDAM
3 Aliya Benarina, T. SH Staf Departemen Hukum
dan Pengamanan
Pegawai PDAM
4 Ibu Lallo, S. Pd Pelanggan PDAM Warga Buluran
Kota Jambi
5 Bapak Rori Pelanggan PDAM Warga Telanai
Pura Kota Jambi
6 Bapak Desrial Pelanggan PDAM Warga Simpang
IV Sipin Kota
Jambi
7 Bapak Yunizar Atnim Pelanggan PDAM Warga Simpang
Kawat Kota
Jambi
8 Bapak Herman Pelanggan PDAM Warga Kota
Baru Kota Jambi
9 Ibu Yolanda Pelanggan PDAM Warga Simpang
III Sipin
10 Ibu Hajah Pelanggan PDAM Warga Thehok
Kota Jambi
11 Uci Amalia CK Pelanggan PDAM Warga Pasir
Putih Jambi
Selatan
20
12 Asti Ramadani Pelanggan PDAM Warga Kasang
Jambi Timur
13 Rosmiati Pelanggn PDAM Warga Bagan
Pete Alam
Barajo
14 Irwansyah Pelanggan PDAM Warga Jelutung
Kota Jambi
3. Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk pengumpulan data yang telah tersedia dalam
bentuk dokumen tertulis yang dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan seperti
naskah, catatan dan sebagainya yang berhubungan dengan penelitian. Data-data
dalam penelitian ini didapat dari dokumen yang berupa foto, serta surat atau arsip
kemudian dikumpulkan dan diolah sehingga relevan dengan obyek yang diteliti.
E. TEKNIK ANALISIS DATA
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan kedalam
pola, katagori dan suatu uraian-uraian dasar sehingga dapat dipahami dan
disampaikan kepada orang lain. Analisis data dalam penelitian secara teknis penulis
hanya memfokuskan dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan
verfikasi data,Analisis data dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses
penelitian dilaksanakan. Data yang diperoleh dikumpulkan untuk diolah
secara sistematis. Dimulai dari wawancara, observasi, mengedit, mengklarifikasi,
mereduksi, selanjutnya aktivitas penyajian data serta menyimpulkan data.
21
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah pengumpulan yang diperoleh dari lapangan
baik berupa arsip-arsip, dokumen, gambar-gambar dan lainya. Kemudian
dipriksa kembali dan diatur untuk diurutkan.
2. Reduksi data
Reduksi data adalah merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan data yang didapat dari catatan tertulis
dilapangan. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya. Dengan
demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya jika diperlukan.
3. Penyajian data
Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang memungkinkan
peneliti melakukan penarikan kesimpulan22
.dapat membantu penulisan dalam
memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan berdasarkan
atas pemahaman yang penulis dapat dari penyajian-penyajian tersebut.
22
Metthew B. Miles dan Michael A. Huberman dan, Analis Data Kualitatif, Terj Tjetjep Rohedi
Rohidi, (Jakarta: UI Press, 2007), hlm. 17.
22
4. Verifikasi/Penarik Kesimpulan
Penarik kesimpulan sebagian dan suatu kegiatan dari konfigurasi yang
utuh, kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung.23
Kesimpulan ini dapat dibuat setelah seluruh data dianalis mengenai tentang
Perhitungan dan Penetapan Tarif Perusahaan Daerah Air Minum Kota Jambi.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk mempermudah dan terarah dalam pembahasan ini penulis
menggunakan sistematika pembahasan yang dimulai dari pendahuluan dan diakhiri
dengan penutup. Sitematika penulisan berisi tentang deskripsi daftar isi karya tulis
bab perbab. Adapun sistematikanya sebagai berikut :
Pembahasan diawali dengan Bab pertama, adalah pendahuluan sebagai
rencana seluruh isi skripsi yang meliputi : latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan dan keguanaan penelitian, kerangka teori, tinjauan pustaka.
Bab kedua, merupakan bab yang membahas masalah metode penelitian yang meliputi
: lokasi penelitian, pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, instrument
pengumpulan data, sistematika penulisan. Untuk mempermudah penulis dalam
menggunakan waktu dengan tepat maka dibuat jadwal penelitian dalam sub-sub ini
agar penelitian dalam penulisan ini selesai tepat pada waktunya.
Bab ketiga, menjelaskan gambaran umum lokasi penelitian, sejarah singkat
PDAM Kota Jambi, letak geografis lokasi penelitian. Bab keempat, menjelaskan
tentang pembahasan dan hasil penelitian. Pembahasan ini diakhiri dengan Bab V
23
Ibid, hlm19
23
yaitu bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran serta dilengkapi
dengan daftar pustaka, lampiran dan curiculum vitae. Kesimpulan ditarik dari
pembuktian dan dari uraian yang telah ditulis terdahulu dan berkaitan erat dengan
pokok masalah. Kesimpulan bukan resume dari apa yang ditulis dahulu kesimpulan
adalah jawaban masalah dari data yang telah diperoleh.
24
G. Jadwal Penelitian
Tabel 2.1
N
o
Kegiatan
Bulan/Tahun
Desember
2018
Desember
2019
Februari
2020
Maret
2020
April
2020
Mei
2020
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
Judul
X X
2 Pembuatan
Proposal
X X
3 Perbaikan
Proposal
dan Seminar
X X X
4 Surat Izin
Riset
X X
5 Pengumpula
n Data
X X X X
6 Pengolahan
dan Analisis
Data
X X X
7 Pembuatan
Laporan
X
25
8 Bimbingan
dan
Perbaikan
X X X
9 Agenda dan
Ujian
Skripsi
10 Perbaikan
dan
Penjilidan
26
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah dan Letak Geografis Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
Mayang Kota Jambi
1. Sejarah Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi
Pada Tahun 1975–1976, Instalasi Pengolahan Air (IPA) Benteng (1928)
yang dibangun dengan kapasitas 7 liter/ detik ditingkatkan secara bertahap dari
kapasitas 26 liter/ detik hingga 42 liter/ detik. Tahun 1978–1983, Proyek Lima
Kota yang dibiayai dari pinjaman Bank Dunia membangun sistem penyediaan air
minum di Kota Jambi, salah satu kegiatan proyek tersebut membangun IPA
Broni dengan kapasitas 300 liter/detik dan mulai dioperasikan Tahun 1982, dan
membangun IPA Jambi Seberang dengan kapasitas 10 liter/ detik, sejak saat itu
IPA Benteng dihentikan operasinya, karena kelebihan produksi dari IPA Broni
disamping kondisi teknis IPA Benteng yang sudah rusak.
Tahun 1989 – 1993, Proyek Sumatera Secondary Cities Urban
Development Project (SSC-UDP) yang didanai dari pinjaman RDI dan sebagian
hibah APBN, ditujukan untuk mengoperasikan kembali IPA Benteng dan
mengembangkan jaringan distribusi. Tahun 1997 – 1998, Proyek kerjasama/
kemitraan PDAM dengan Pihak Swasta mengembangkan Sistem Penyediaan Air
Minum di Wilayah Barat Kota Jambi khususnya Kecamatan Telanaipura dan
27
Kotabaru dengan membangun IPA Aur Duri kapasitas 100 liter/ detik dan
jaringan pipa induk distribusi.
Tahun 1997-2000, Proyek Sumatera Urban Development Sector Project
(SUDSP) merehabilitasi dan meningkatkan kapasitas IPA Broni menjadi 600
liter/ detik, dan pembangunan reservoir kapasitas 750 m3
yang berlokasi di Jl.
M. Kukuh Kecamatan Kota baru. Tahun 2005, Pembangunan Boster Pump
Kapasitas 10 liter/ detik yang berlokasi di Tanjung Pasir Jambi Kota Seberang
ditujukan untuk memperbaiki pendistribusian air kepada pelanggan di
Kecamatan Danau Teluk dan Kecamatan Pelayangan.
Tahun 2006, Pembangunan Pipa Induk di Jambi Kota Seberang dan
Kota Baru (daerah Mayang Mangurai) melalui bantun proyek APBD 2006 Kota
Jambi ditujukan untuk meningkatkan kinerja dan mengembangkan pelayanan air
minum. Tahun 2007, Pembangunan Reservoir kapasitas 500 m3 pada lokasi
Mayang Mangurai yang dimaksudkan untuk memperbaiki dan memperluas
jaringan di Wilayah Kecamatan Kota Baru. Tahun 2009, Pembangunan
Reservoir dengan kapasitas 150 m3. Tahun 2013, Pembangunan Intake Sijinjang
dan IPA Tanjung Sari dengan kapasitas 100 liter/ detik.
Sejalan dengan berjalannya waktu Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi terus berusaha memberikan layanan yang
terbaik bagi konsumen. Tidak hanya dari sisi kuantitas namun juga dari sisi
kualitas. Hasil capaian juga diperoleh cukup besar, tidak hanya dari sisi
28
keuntungan namun juga layanan terhadap konsumen.24
Dari hasil kinerja tersebut
jumlah pelanggan PDAM Tirta Mayang Kota jambi sendiri telah mencapai di
atas 57.408 pelanggan. Perolehan dari laba kotor dari tahun ke tahun terus
meningkat tercatat dari tahun 2002.25
2. Letak Geografis Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Jambi
Graha Tirta PDAM Tirta Mayang Kota Jambi merupakan bangunan
yang di sediakan oleh PDAM sebagai pusat pelayanan bagi pelanggan dan juga
Masyarakat Kota Jambi yang refresentatif dan nyaman bagi pelanggan yang
ingin mendapatkan informasi pelanggan, pembayaran tagihan rekening air, dan
pengaduan gangguan layanan air maupun layanan administrasi lainnya, sehingga
pelanggan dapat dengan mudah dan cepat terlayani.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Jambi terletak di Jalan
Letkol Slamet Riyadi Broni, Solok Sipin, Telanai Pura, Legok, Jambi, Kota
Jambi, dan berada dalam satu area kawasan dengan instalasi Pengolahan Air
Benteng, bersebelahan dengan Puskesmas Putri Ayu dan Sekolah Dasar Islam
Al-Falah. Graha tirta ini juga berseberangan jalan dengan museum perjuangan
Rakyat Jambi. Graha Tirta merupakan bangunan lama yang direnovasi yang
sebelumnya merupakan rumah dinas Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi pada
tahun 1980-an dan pada tahun 1991 setelah diresmikannya instalasi pengelolaan
air (IPA) Benteng oleh wakil Presiden RI saat itu yaitu Bapak Try Sutrisno,
24
www.pdamtirtamayang.com 25
www.pdamtirtamayang.com
29
gedung ini digunakan sebagai tempat pengaduan bagi pelanggan khusus
gangguan pengaliran air.
B. Tugas Pokok dan Fungsi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
Mayang Kota Jambi
1. Tugas pokok PDAM Tirta Mayang Kota Jambi.
Menyelenggarakan pengelolaan air minum untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang mencakup Aspek Sosial, Kesehatan dan
Pelayanan Umum.
2. Fungsi PDAM Tirta Mayang Kota Jambi sebagai berikut:
a. Fungsi produksi
1) Mengusahakan pengadaan/penyediaan air minum sesuai dengan
program pembangunan pemerintahan Kota Jambi
2) Membangun, mengelola dan memelihara Bangunan Sadap (intake) dan
Instalasi Pengolahan Air serta tempat penyimpanan air.
3) Membantu membangun dan atau memberi bantuan teknis penyediaan air
minum melalui pemanfaatan mata air atau sumur dalam (deep well)
yang di gunakan untuk keperluan penduduk.
4) Mengadakan penelitian laboratoris terhadap sumber dan produk air
minum sesuai dengan standar mutu kesehatan.
30
b. Fungsi distribusi
1) Membangun dan memelihara pipa distribusi induk, pipa retikulasi dan
pipa dinas serta fasilitas lainnya.26
2) Mengatur serta mengawasi distribusi dan pengawasan air.
c. Fungsi penjualan
Menagih uang rekening air dan penghasilan non air lainnya baik yang
dilaksanakan sendiri maupun kerjasama dengan pihak ketiga.
d. Fungsi Pelayanan
1) Pengumpulan data untuk proyeksi kebutuhan air dan penjualan serta
penyusunan tarif air.
2) Melayani permintaan langganan air minum dari masyarakat untuk
perumahan, perusahaan, hotel, keperluan sosial, dll, dengan pemasangan
instalasi dan meter air.
3) Mengambil tindakan terhadap adanya pemakaian air yang tidak sah
(kerjasama dengan Poltabes Jambi), melakukan tetrameter air
(kerjasama dengan Metrologi), menyegel, dan membongkar instalasi
dan meter air.
4) Menyediakan air dalam rangka membantu memenuhi kebutuhan fasilitas
kota seperti untuk penanggulangan bahaya kebakaran, pemeliharaan
taman, dan sebagainya.
26
www.pdamtirtamayang.com
31
5) Membantu pemerintah Kota dalam rangka mengatur, memberikan izin
dan mengawasi usaha-usaha instalasi air minum (instalatur) di wilayah
Kota Jambi.
6) Meningkatkan mutu keterampilan dan kesejahteraan pegawai dalam
pengembangan karier untuk meningkatkan produktifitas dan pelayanan
umum.
C. Visi Misi dan Tujuan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Jambi
Dalam mewujudkan kualitas pelayanan perusahaan daerah air minum
(PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi kepada masyarakat sebagai pelanggan. PDAM
memiliki Visi Misi Dan Tujuan dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari
sebagai berikut:
1. Visi
Menjadi salah satu perusahaan yang terbaik dalam pelayanan air minum
yang professional dan berkualitas.27
2. Misi
Sedangkan Misi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang
Kota Jambi antara lain:
a. Memberikan jaminan atas tersedianya kebutuhan air minum bagi
masyarakat Kota Jambi dan sekitarnya yang memenuhi aspek kualitas,
kuantitas, dan kontinuitas.
27
www.pdamtirtamayang.com
32
b. Meningkatkan kinerja perusahaan secara terus menerus dalam upaya
menghasilkan laba secara optimal sehingga dapat memenuhi kewajiban
28perusahaan, meningkatkan kesejahteraan pegawai dan kontribusi positif
bagi Pemerintah Kota Jambi.
c. Meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan melalui pengembangan
infrastruktur air minum berdasarkan Rencana Induk SPAM dan Rencana
Strategis Pengembangan Perusahaan (Corporat Plan) yang telah
ditetapkan.
d. Mengembangkan kompetensi dan kualitas SDM untuk menjadi lebih
profesional, berintegritas, berdedikasi dan menjunjung etika Perusahaan.
e. Menjalin dan memperkuat jaringan komunikasi serta membina hubungan
yang harmonis dengan semua pemangku kepentingan dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan air minum Kota Jambi.
D. Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang
Kota Jambi
Struktur organisasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang
Kota Jambi sesuai dengan peraturan direksi Nomor 02 Tahun 2011 Tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, sebagaimana terlihat
dalam bagan berikut:
28
www.pdamtirtamayang.com
33
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN DAERAH
AIR MINUM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI
E. 29
29
www.pdamtirtamayang.com
34
F. Proses Perjalanan Aliran Air Bersih PDAM Tirta Mayang Kota Jambi Ke
Pelanggan
Sumber air baku dari PDAM Tirta Mayang Kota Jambi ke pelanggan tidak
semerta-merta dapat langsung di gunakan untuk kebutuhan air bersih dalam
bangunan. Air tersebut terlebih dahulu harus memenuhi kualitas, kuantitas, dan
kontiunitas. Untuk menjaga kualitas dari air baku tersebut biasanya air akan
mengalami pengolahan. Pengolahan ini secara umum dapat dilakukan dengan tiga
cara: fisika kimia dan biologi. Pengolahan secara fisika biasanya dilakukan dengan
memanfaatkan sifat mekanis dari air tanpa tambahan zat kimia. Misalkan
penerapannya adalah pengendapan, adsorbsi, filtrasi, dll. Pengolahan secara kimiawi
tentu saja dengan penambahan zat kimia seperti tawas, klor, dll yang biasanya dipakai
oleh pihak PDAM Tirta Mayang Kota Jambi untuk menjernihkan air tersebut dengan
menyisihkan logam-logam berat yang terkandung didalam air. 30
Sedangkan
pengolahan secara biologi dengan memanfatkan mikroorganisme tertentu yang dapat
membantu menjernihkan air tersebut. PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
menggunakan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan dipakai di Indonesia juga pada
umumnya, pengolahan air tersebut dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Menggunakan Intake Building
Bangunan ini berfungsi sebagai tempat pertama masuknya air dari
sumber air. yakni air tersebut diambil dari Sungai Batang Hari, bangunan ini
dilengkapi dengan screen bar fungsinya untuk menyaring benda-benda asing
30
www.pdamtirtamayang.com
35
yang terdapat didalam air. Selanjutnya air akan masuk ke dalam bak besar
sebelum dipompakan ke water treatment plant.
2. Menggunakan Water Treatmen Plan
WTP merupakan instalasi utama pengolahan air bersih. Terdapat
beberapa bagian pengolahan pada STP yang membuat air menjadi layak
digunakan. Adapun bagian-bagian tersebut antara lain:
a) Koagulasi
Didalam bak ini air akan didestabilisasi dari partikel koloid/kotoran.
Proses ini dapat dilakukan secara kimiawi dengan penambahan zat tawas
(alumunium silfat) maupun dengan cara fisika yaitu proses pengadukan
cepat agar tawas bercampur merata dengan air
b) Flokulasi
Flokulasi ini untuk membentuk dan memperbesar flok (kumpulan
kotoran). Prosesnya air akan diaduk perlahan agar tawas yang tercampur di
air dapat mengikat pertikel kotoran dan membentuk flok yang lebih besar
agar lebih mudah untuk pengendapan
c) Sedimentasi
Setelah flok tersebut terbentuk (berbentuk lumpur), air akan masuk
ke bak sedimentasi dimana berat jenis flok yang lebih berat akan otomatis
mengendap didasar bak dan air bersih dapat terpisah dari lumpur.31
31
www.pdamtirtamayang.com
36
d) Filtrasi
Setelah air terpisah dari lumpur, air akan di saring lagi agar benar-
benar bersih dengan dimasukkan ke bak filtrasi. Bal filtrasi dapat
menggunakan teknologi membran, dan dapat pula disubtitusi dengan media
lainnya seperti pasir dan kerikil silika. Proses ini dilakukan dengan bantuan
gaya grafitasi.
e) Desinfeksi
Setalah proses pengolahan tadi selesai, dilakukan juga proses
tambahan (desinfeksi) berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan,
dll untuk menghindari adanya potensi kuman dan bakteri yang terkandung
didalam air.
f) Reservoir
Setelah air diolah, air akan dimasukkan ke tempat penampungan
sementara didalam reservoir sebelum didistribusikan ke rumah dan
bangunan pelanggan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi. Untuk mengalirkan
air biasanya digunakan pipa HDPE dan PVC.
G. Kapasitas Terpasang Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Kapasitas ini merupakan kapasitas yang didaftarkan kepada perusahaan air
minum terkait, untuk keperluan klarifikasi berdasarkan jumlah.32
32
www.pdamtirtamayang.com
37
Tabel 3.1
NO INSTALASI KAPASITAS TERPASANG
LITER/DETIK
1 BRONI 600
2 BRONI 2 SCADA 600
3 BENTENG 220
4 TANJUNG SARI 200
5 AURDURI 200
6 PASIR PANJANG 40
7 TANJUNG JOHOR 20
8 PERUMNAS AURDURI 20
TOTAL 1.900
33
33
www.pdamtirtamayang.com
38
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengaruh Pelayanan Terhadap Penetapan Tarif Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi sejak tahun 2013
tidak pernah menaikkan tarif hingga 2018. Padahal Peraturan Menteri dalam Negeri
mengatur penetapan tarif air minum setiap tahun harus mengalami kenaikan sehingga,
pada saat kenaikan tarif tidak mencapai dua kali lipat seperti yang terjadi di Jambi
tahun 2018 kenaikan bertahap tersebut bertujuan agar tidak terasa memberatkan
masyarakat pelanggan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, sehingga tidak
menyebabkan adanya protes dari pelanggan dimana penetapan tarif tersebut sesuai
dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak PDAM terhadap masyarakat pelanggan.
Mekanisme penetapan tarif air minum PDAM berdasarkan pada asas
proporsionalitas kepentingan masyarakat pelanggan. Sedangkan tarif ditetapkan oleh
kepala daerah berdasarkan usulan direksi setelah disetujui oleh dewan pengawas.
Dalam hal ini, dituntut adanya transparansi dan akuntabilitas PDAM selaku pelaksana
pelayanan publik. Transparansi dalam birokrasi dapat memberikan implikasi pada
menurunnya tingkat korupsi di dalam birokrasi, sedangkan akuntabilitas dapat
digunakan untuk melihat seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi publik itu
konsisten dengan kehendak masyarakat banyak,
Tarif PDAM Tirta Mayang memiliki tiga indikator tarif air minum yaitu:
39
1. Tarif dasar, adalah tarif dasar air minum per meter kubik yang dihitung
sebagai biaya usaha atau harga pokok peoduksi (HPP) dengan indicator:
a. Biaya listrik
b. Biaya bahan kimia
c. Biaya pemeliharaan
d. Biaya pegawai
e. Depresiasi
f. Biaya penyisihan
g. Biaya air baku
h. Biaya operasi lainnya
2. Tarif rendah, adalah tarif air minum yang nilainya dibawah tarif dasar karena
mendapat subsidi dari tarif dasar
3. Tarif penuh, adalah tarif air minum yang nilainya lebih tinggi dari tarif dasar
karena memasukkan indikator tambahan diluar indikator tarif dasar, yaitu
a. Biaya investasi
b. Keuntungan yang wajar (10%)
c. Kontribusi PAD34
Indikator tarif air minum tersebut dibuat sebagai pertimbangan
penetapan tarif dari tarif dasar hingga tarif penuh. Pemilihan terhadap jenis tarif
yang dipakai harus memperhatikan agar PDAM tidak merugi sebagai pelaku
34
www.pdamtirtamayang.com tanggal 25 Februari 2020 pukul 20:45
40
bisnis dan masyarakat sebagai pelanggan PDAM tidak merasa terbebani dengan
tarif yang ditetapakan. Hal ini sesuai dengan PP Tahun 2015 Tentang
Pengusahaan Sumber Daya Air pada Bab 1 Pasal 2 bahwa pengusahaan sumber
daya air diselenggarakan dengan memperhatikan prinsip pada huruf a yaitu tidak
mengganggu, mengesampingkan, dan meniadakan hak rakyat atas air dan
menetapkan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat
setempat. Hal ini juga di atur dalam Peraturan Walikota Jambi No. 59 tahun 2019
Tentang Tarif Air Minum Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota
Jambi pada Bab I Pasal 1 ayat (8) menjelaskn bahwa PDAM adalah kebijakan
biaya jasa layanan air minum yang ditetapkan oleh walikota untuk pemakaian
setiap per meter kubik (m³) yang diberikan oleh PDAM dan wajib dibayar oleh
pelanggan setelah ditetapkan tarif oleh Walikota. Penetapan tarif juga didasarkan
pada prinsip keterjangkauan dan keadilan, mutu pelayanan, pemulihan biaya,
efisiensi, pemakaian air, transparansi dan akuntabilitas serta perlindungan air
baku.
Subdeb Hukum dan Pengamanan Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi bapak azhari, SH. Mengatakan
“Mekanisme penepatan tarif PDAM Tirta Mayang Kota Jambi mengacu
pada dasar Penetapan Tarif Perusahaan Daerah Air Minum Kota Jambi
yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 71 tahun 2016. Penyesuaian
penetapan tarif dengan biaya produksi sebagai tolak ukur penetapan
tarif. Setelah menyusun tarif tersebut, manajemen atau direktur PDAM
mengajukan usulan penetapan tarif tersebut kepada walikota sebagai
pemilik Perusahaan Daerah Air Minum. Namun sebelum, tarif
41
ditetapkan, pihak PDAM terlebih dahulu melakukan sosialisasi terhadap
masyarakat baik melalui media maupun turun langsung seperti di
kecamatan Jambi Selatan dengan mengundang anggota masyarakat
untuk informasi penetapan tarif tersebut.”
PDAM mengajukan untuk menaikkan tarif Perusahaan Daerah Air
Minum kepada pemerintah setelah sosialisasi kepada masyarakat pelanggan
secara langsung dan juga melalui media sosial maupun media elektronik oleh
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi. Hal tersebut
disampaikn Walikota kepada awak media saat menggelar konferensi pers Kamis,
04 April 2019 di Griya Mayang Rumah dinas Walikota Jambi.
Syarif Fasha, mengatakan bahwa kenaikan tarif telah dilakukan
sosialisasi kesetiap Kecamatan dan komunitas untuk perubahan tarif, tidak ada
penolakan dari warga kecuali dua pesan yaitu Kualitas Air dan Air jangan
sampai putus. Tarif yang dinaikkan PDAM adalah penyesuaian, sesuai
kebutuhan operasional. Setelah dihitung dapatlah angka Rp 4.000 tarif dasar,
awalnya usualan Rp 4.800 namun saya menyetujui jika Rp 4.000 dan akhirnya
terbitlah Peraturan Walikota (Perwal). 35
35
http://jambidaily.com/detail/inilah-tarif-baru-pdam-tirta-mayang-jambi-per-1-mei-2019/ tanggal 22
Maret 2020 pukul 14.56
42
Sumber:http://jambidaily.com/detail/inilah-tarif-baru-pdam-tirta-mayang-jambi-
per-1-mei-2019/
Proses penyusunan dan penetapan Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi terlihat dalam bagan berikut:
Bagan Proses penyusunan dan penetapan tarif (sumber: Dokumen)
Proses penyusunan dan penetapan tarif PDAM dapat menentukan
kebijakan jenis-jenis pelanggan pada masing-masing kelompok berdasarkan
kondisi obyektif dan karakteristik pelanggan di daerah masing-masing sepanjang
tidak mengubah jumlah kelompok pelanggan. PDAM menetapkan struktur tarif
berdasarkan ketentuan blok konsumsi, kelompok pelanggan, dan jenis tarif air
minum. Tarif Air Minum ditetapkan sebagai berikut:
43
Tabel 4.2
KELOMPOK DAN
GOLONGAN
PELANGGAN
Tarif Air Minum Per M³ (Rp)
1 s/d 10 11 s/d 20 Diatas 20
A. KELOMPOK
SOSIAL
S1 SOSIAL 3.000 3.000 3.000
B. KELOMPOK
RUMAH TANGGA
R1 RUMAH TANGGA 1 4.000 4.500 5.500
R2 RUMAH TANGGA 2 4.000 5.500 6.500
C. KELOMPOK
NIAGA
N1 NIAGA 1 6000 7.500 10.000
N2 NIAGA 2 7.500 10.000 15.000
N3 NIAGA 3 8.000 15.000 20.000
KELOMPOK KHUSUS Sesuai Perjanjian
Sumber: dokumen Peraturan Walikota Jambi No. 59 tahun 2019
44
Supervisor Dapartemen Hukum Dan Keamanan PDAM Tirta Mayang
Kota jambi, Azhari SH, mengungkapkan kenaikan tarif tersebut memang sudah
seharusnya. Pasalnya PDAM sudah 5 tahun belum menaikkan tarif. Dari tahun
2013 tarif air belum pernah naik, makanya di tahun 2018 dinaikkan. Menurut
bapak Azhari SH selain karena alasan diatas, ada faktor lainnya juga yang
menjadi dasar kenaikan tarif PDAM tersebut, salah satunya juga adalah untuk
mengimbangi biaya produksi air yang sekarang juga sudah naik, seperti bayar
listrik, operasional, dan biaya bahan kimia. Hal tersebut harus menyesuaikan
karena sudah lama tidak naik tarif, jika masih menggunakan tarif lama, malah
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi akan
mengalami kerugian besar. Biaya produksi membuat air sekarang lebih kurang
mencapai Rp.3.900,00 hingga Rp.4000,00 kalau PDAM masih menggunakan
harga jual lama senilai antara Rp.2000,00 hingga Rp.2100,00 kerugiannya akan
sangat besar sekali.
Table 4.3 Tarif Air Minum Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor
31 Tahun 2019
Golongan pelangan
tarif pemakaian air
1-10m3
11-20 m3
21-30m3
>31m3
1
sosial khusus 900 1100 1650 2000
2
sosial umum 1700 1800 1900 2000
3
rumah tangga I 1550 1950 3650 4500
45
4
rumah tangga II 2170 2950 4150 5250
5
rumah tangga III 3000 4000 5000 6500
6
rumah tangga IV 4000 5000 6000 7000
7
rumah tangga V 5000 6000 7500 8500
8
lembaga pendidikan I 2500 2800 5000 5200
9
lembaga pendidikan II 2600 2900 5200 5500
10
lembaga pendidikan III 2700 3000 5500 6000
11
instansi pemerintah I 5000 5500 6000 6500
12
instansi pemerintah II 5500 6000 6500 7500
13
Niaga I 5000 6000 7000 11000
14
Niaga II 6000 7000 8200 11250
15
Niaga III 6500 7500 8500 11500
16
Niaga IV 7500 8500 9500 12000
17
Niaga V 9500 10500 11500 12500
18
Niaga VI 11000 12000 13000 14000
19
Industri I 7500 8000 9000 10000
20
Industri II 11000 12500 13500 14500
21
Industri III 16000 17000 18000 20000
22
Kelompok Khusus Kesepakatan
46
Berdasarkan tabel diatas penyesuaian tarif dilakukan untuk peningkatan
pelayanan, bila tidak dinaikkan perusahaan akan menanggung beban akibat
kenaikan biaya usaha yang semakin meningkat, sehingga perusahaan kesulitan
memperbaiki dan mengembangkan pelayanan. Karena kebutuhan masyarakat
terhadap air minum meningkat pesat, maka pengembangan pelayanan harus
dilakukan.36
B. Penyebab dan Kendala Kenaikan Tarif Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi
Kebutuhan masyarakat Kota Jambi akan air yang semakin meningkat,
apalagi saat terjadi musim kemarau, menuntut agar PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
mampu memberikan pelayanan ekstra terhadap keinginan masyarakat. Pelayanan ini
mencakup ketersediaan air bersih, kelancaran air, kualitas air yang bersih dan
tentunya tarif yang sesuai dengan kemampuan masyarakat Kota Jambi. PDAM tidak
hanya dtuntut mampu menyediakan air bersih dengan standar kesehatan yang telah di
atur didalam Permenkes Nomor 492 Tahun 2001 dengan tarif yang terjangkau pula
oleh masyarakat bawah, tapi juga diharapkan untuk memperoleh keuntungan untuk
daerah.
PDAM Tirta Mayang Kota Jambi telah melakukan berbagai cara dan upaya
agar kedua aspek tugas tersebut dapat terpenuhi secara maksimal. Namun dalam
pelaksanaanya PDAM terpaksa harus menaikkan tarif nya dari Rp.2.000,00 per meter
36
https://www.pdamkotasmg.co.id/page/golongan_tarif_pelanggan tanggal 3 Maret 2020 pukul 21:22
WIB
47
kubik (M³) hingga menjadi Rp.4.000,00 per meter kubiknya (M³) sebagaimana
ditetapkn oleh Peraturan Walikota No 45 Tahun 2018 Tanggal 25 Agustus 2018
Tentang Tarif Air Minum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang
Kota Jambi. Peraturan Walikota tersebut menetapkan bahwa terhitung pembayaran
rekening air minum bulan Oktober 2018 akan mengalami kenaikan sesuai tarif yang
ditentukan. Terkait kebijakan PDAM dan persetujuan Walikota, ada dasarnya saat
dinaikkan tarif. PDAM Tirta Mayang satu-satunya di kota Jambi yang menyediakan
air bersih, PDAM Tirta Mayang seyogyanya tahun 2015-2018 sudah mengalami
kerugian lebih dari 11 Miliar. PDAM menghadap dan memberi usulan untuk harus
menaikkan tarif atau mencari solusinya, apabila tidak ada suntikan dana sampai bulan
Oktober 2018, maka PDAM kolaps karena tidak bisa beroperasional kekurangan
dana. PDAM memutuskan untuk menaikkan tarif tersebut dengan persetujuan
Walikota Jambi diajukan ke pemerintah daerah. Jikalau pemerintah daerah tidak
menyetujui maka pemerintah daerah harus mensubsidi PDAM, ketika tidak
diberikannya subsidi pihak PDAM terpaksa memohon dan memaklumi agar adanya
kesadaran masyrakat pelanggan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi untuk biaya inflasi
yang semakin bertambah. Supervisor Bapak Azhari SH. mengatakan:
“Kenaikan tarif PDAM juga sudah melakukan pertimbangan dari peraturan-
peraturan mekanisme yang sudah ditetapkan mulai dari Peraturan Menteri
Dalam Negeri hingga Peraturan Walikota pemahaman masyarakat yang
mengatakan kenaikan dari Rp.2000,00 per meter kubik (M³) mengalami
kenaikan hingga Rp.4000,00 per meter kubik (M³) pemikiran masyarakat
yang masih awam menganggap kenaikan tarif tersebut mencapai 100%
48
kaena dilihat dari harga bukan berdasarkan UMP dibagi 4% inilah anggapan
masyarakat yang mengatakan mengangkangi peraturan menteri dalam
negeri padahal tidak, malah justru ini masih jauh dari 4% sebab kenaikan
tarif ini dilakukan karena biaya inflasi yang semakin tinggi”.37
Lebih lanjut, pihak PDAM, kenaikan tarif ini akan berdampak pada:
1. Peningkatan Kualitas Pelayanan
Tarif yang ditetapakan harus seimbang dengan kualitas pelayanan yang
diberikan oleh PDAM. Mutu pelayanan yang menjadi dasar pertimbangan tarif
adalah.38
a. Kualitas air yang diterima pelanggan yang berkaitan dengan komponen
biaya pokok sumber air dan biaya pengelolahan air yang diperhitungkan ke
dalam tarif air minum, kualitas air ditentukan oleh kualitas air baku dan
biaya pengolahan air39
b. Kontiunitas pengaliran air yang di teirma oleh pelanggan dan berkaitan
dengan besaran komponen biaya pokok sistem transmisi dan distribusi
untuk mentransportasi/mengalirkan air dari tempat pengolahan ke tempat
domisili pelanggan.
c. Kinerja pelayanan administrasi yang diterima oleh pelanggan yang
ditentukan oleh besaran komponen biaya administrasi dalam tariff air
37
Wawancara dengan Azhari SH. Subdeb hukum dan pengamanan Perusahaan Daerah Air
Minum Tirta Mayang Kota Jambi, 15 Februari 2020
38
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Pedoman Teknis Dan Tata
Cara Pengaturan Tarif Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air Minum 39
Wawancara dengan azhari SH. Subdeb hukum dan pengamanan Perusahaan Daerah Air
Minum Tirta Mayang Kota Jambi, 15 Februari 2020
49
minum untuk menghasilkan jasa pembuatan rekening air akurat,
kemudahan cara pembayaran, pelayananan pengaduan pelanggan dan
kegiatan administratif lainnya.
2. Penambahan Jumlah Pelanggan
Peningkatan jumlah pelanggan dari 80% menjadi 100% tentu
membutuhkan biaya yang cukup besar. Ini juga merupakan salah satu alasan
mengapa tarif PDAM mengalami kenaikan karena tidak adanya subsidi yang
diberikan oleh pemerintah daerah kepada PDAM Tirta Mayang Kota Jambi. Oleh
sebab itu masyarakatlah yang dapat membantu pemenuhan biaya dengan
penyusunan tarif sebaik mungkin agar masyarakat Kota Jambi tidak terbebani.
3. Renovasi dan Pengembangan Jaringan Perpipaan
Renovasi dan pengembangan jaringan perpipaan ini gunanya untuk
memperbaiki jaringan perpipaan yang bocor ataupun menggantinya dengan pipa
yang baru dari penampungan distribusi PDAM Tirta Mayang kepada pelanggan,
hal ini harus cepat diatasi agar tidak terjadinya pembekakan yang mana tarif
pelanggan dapat beresiko melebihi tarif yang pelanggan bayarkan dibanding
pemakaian sehari-harinya sehingga tidak terjadi keluhan lagi.
4. Optimalisasi Kapasitas Produksi
Optimalisasi kapasitas produksi maksudnya adalah Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi mengupayakan agar selalu
terpenuhinya kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Jambi. Optimalisasi
dilakukan dengan membuat aliran selalu nonstop selama 1x24 jam sehingga perlu
50
pengawasan yang ekstra dengan menambah karyawan tenaga kerja PDAM,
ataupun menambah mesin dan alat-alat teknologi bahkan bahan-bahan kimia
sesuai standar Permenkes 492 Tahun 2001.40
5. Pengendalian Kehilangan Air
Kenaikan tarif juga sebagai tindakan penanganan pengendalian kehilangan
air komersial. Hal-hal yang mendukung dengan penanganan kehilangan air di
PDAM adalah komitmen dari manajemen dan didukung oleh pegawai yang
berkompeten, jelas, target yang tepat dan pemberian penghargaan bagi pegawai
dengan remunerasi yang sesuai.41
6. Peningkatan Kualitas SDM
Peningkatan kualitas sumber daya manusia bertujuan untuk menjawab
persaingan yang semakin ketat, teknologi yang kian maju, dan ekspektasi
masyarakat juga semakin kian meningkat terhadap PDAM. Maka diperlukan
kualitas yang cukup bagi kualitas orang-orang PDAM. Karena tidak mungkin
mengganti karyawan atau pegawai yang lama dengan yang baru, maka perlu
diberikan pelatihan seperti Program On The Job Training (OJT) dan Program
Kemitraan Solidaritas (PKS), hingga program pendidikan dan pelatihan berbasis
kompetensi yang diselenggarakan lembaga sehingga diperlukan juga biaya untuk
pelatihan.
40
Elysa Nursanti,”Optimalisasi Kapasitas Produksi Untuk Mendapatkan Keuntungan
Maksimum Dengan Linier Programing”,Institut Teknologi Nasional Malang: Vol.14, No.1:61-68
2015 41
Imanullah imsawan el-ahmady,” Pemilihan Program Pengendalian Kehilangan Air Serta
Pengaruh Implementasinya Terhadap Peningkatan Pendapatan PDAM”, Jurnal Teknik Lingkungan
Vol.20, No.2 (Oktober 2014), hal.142-151
51
7. Peningkatan Kesejahteraan Pegawai
Pegawai adalah modal utama bagi setiap perusahaan. Sebagai modal,
pegawai PDAM perlu dikelola agar tetap produktif. Akan tetapi pengelolaan
pegawai bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, karena mereka mempunyai
pikiran, perasaan, status, keinginan dan latar belakang yang berbeda-beda. Oleh
sebab itu PDAM harus bisa mendorong mereka agar tetap produktif dalam
mengerjakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya masing-masing yaitu dengan
memberikan sesuatu yang menimbulkan kepuasaan dalam diri pegawai.
8. Kontribusi Kepada Daerah (PAD)
Berdasarkan Peraturan Walikota Jambi Nomor 13 Tahun 2016 Tentang
Penyertaan Modal Daerah Kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
Mayang Kota Jambi bahwa untuk menunjang kinerja dan kemampuan usaha pada
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Jambi serta untuk meningkatkan potensi dan
pendapatan asli daerah, maka perlu membangun dan mengembangkan sarana dan
prasarana dalam bentuk penguatan permodalannya pada Bab II Pasal 3
Penyertaan Modal Daerah Kepada PDAM. Untuk meningkatkan kontribusi
PDAM terhadap potensi pendapatan daerah, maka diperlukan menaikan tarif
karena biaya inflasi yang dikeluarkan oleh PDAM sudah tidak sesuai dengan
keuntungan yang didapatkan dari pelanggan.
Kenaikan tarif tersebut yang semula Rp.2000,00 per meter kubik (M³)
menjadi Rp.4000,00 per meter kubik (M³) mengakibatkan aksi demo menolak
kenaikan tarif PDAM yang dilakukan oleh masyarakat selaku pelanggan. Massa
52
sempat berusaha masuk kedalam Kantor Walikota namun dihadang oleh anggota
Satpol PP. Kenaikan tarif tersebut berdasarkan keputusan sepihak karena kenaikan
tarif tidak pernah dibahas di DPRD Kota Jambi.42
Massa yang menyampaikan
tuntutan ke DPRD dituntutnya PDAM Tirta Mayang ke pengadilan adalah karena
kebijakan tersebut tidak memiliki dasar hukum yang kuat. Ada 4 aturan yang
dilanggar, mulai dari Perwal, Perda, Permendagri, dan UU tentang pelayanan public
massa meminta agar DPRD nantinya juga mau menjadi saksi dipersidangan.
Berdasarkan bukti yang valid, mayoritas fraksi di DPRD Kota Jambi
menolak kebijakan kenaikan tarif PDAM. Menanggapi hal ini ketua DPRD M. Nasir
meminta kepada Walikota agar segera mengevaluasi kebijakan tersebut karena saat
ini sudah terjadi keresahan di tengah masyarakat. Ia menilai kebijakan ini tidak tepat
dan tidak berdasar. Karena naiknya 100%, jadi dasarnya tidak ada, karena dibunyikan
hanya 7% Per tahun. Syarif Fasha Menjelaskan untuk pemberlakuan tarif pemakaian
minimum, hal tersebut karena ada 14.500 pelanggan PDAM selama ini hanya
menjadikan air PDAM sebagai second water (cadangan). Kebanyakan masyarakat
menggunakan air sumur, ketika kering baru menggunakan air PDAM. Kalau seperti
ini merugikan perusahaan PDAM . Makanya diberlakukan pemakaian minimum.
Kalau tidak ini rugi. Karena biaya sambungan itu bisa mencapai Rp. 4 juta, tapi
selama ini banyak disubsidi. Makanya kalau tidak menggunakan perusahaannya rugi.
Syarif Fasha menegaskan terkait naiknya tarif PDAM hingga 100% tersebut sudah
sesuai dengan harga produksi. Ditambah angka kebocoran PDAM 40 persen hal ini
42
https://youtu.be/ww4trnHqdPc tanggal 4 Maret 2020 pukul 16:18 WIB
53
mengharuskan PDAM menaikkan tarif. Jika tidak sesuai harga produksi PDAM bisa
kolaps.43
Wawancara peneliti dengan bapak Desrial Warga kecamatan simpang IV sipin
memberikan keterangan sebagai berikut:
“pihak PDAM dalam menaikkan tarif dari Rp.2000,00 per meter kubik (M3)
menjadi Rp.4000,00 per meter kubik (M3) ini kenaikannya mencapai 100%
menurut kami selaku pelanggan PDAM ini sangat memberatkan kami selaku
masyarakat yang membutuhkan air mau tidak mau kami harus bayar sekian
karena air adalah kebutuhan kami tidak ada alternatif air lain yang bisa kami
harapkan, padahal kebutuhan sehari-hari kami juga banyak termasuk lah bayar
listrik yang juga mahal” 44
Namun wawancara peneliti dengan masyarakat menunjukkan bahwa
keberatan mendasar masyarakat ada kenaikan tarif yang terjadi mendadak melonjak
100%. Ibu Lallo memberikan keterangan sebagai berikut:
“Kenaikan tarif yang ditetapkan oleh PDAM saat ini dibanding dengan tarif
sebelumnya masihlah terjangkau karna kami sebagai pelanggan mengerti
akan biaya produksi PDAM yang semakin kian meningkat, hanya saja kami
sempat terkejut karena tidak ada sosialisasi ditempat kami.”45
Senada juga disampaikan bapak Rori Warga Kecamatan Telanai Pura salah
satu pelanggan PDAM Tirta Mayang, yang memberikan keterangan sebagai berikut:
“Kenaikan tarif bagi kami masih terjangkau namun ini sangat memberatkan
kepada masyarakat kecil karena tarifnya menjadi dua kali lipat dari
43
https://jambi.tribunnews.com/amp/2019/01/14/dirut-pdam-tirta-mayang-bilang-kenaikan-
tarif-itu-sudah-melalui-proses?page= akses tanggal 22 maret 2020 Pukul 17:12 WIB 44
Wawancara dengan bapak Desrial, Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang
Kota Jambi 19 Maret 2020 45
Wawancara dengan ibu Lallo, Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota
Jambi, 18 Februari 2020
54
sebelumnya dan dari pihak PDAM Tirta Mayang tidak pernah
mensosialisasikan juga masalah kenaikan tarif kepada kami”46
Permasalahan lain yang menjadi keluhan masyarakat adalah terkait
kejelasan rekening pembayaran. Ibu rosmiati dan Ibu Asti Ramadhani memberikan
keterangan yang sama sebagai berikut:
“kami bingung dengan tarif yang kami bayarkan terkadang pemakaian
sedikit bayarnya sangat mahal namun juga kadang pemakaiannya banyak
dibayarkan sedikit air juga sering mati pada jam tertentu dan airnya sering
mengeluarkan bau ketika lama tak digunakan”
Hasil wawancara peneliti kepada Ibu Lallo dan bapak Rori mengatakan
tarifnya masih wajar mereka hanya terkejut kenaikan tarif yang tiba-tiba naik dua kali
lipat ditambah tidak adanya sosialisasi kepada mereka untuk membahas mengenai
kenaikan tarif. Padahal, di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun
2016 pada BAB II Dasar Kebijakan Penetapan Tarif di Pasal 2 huruf f telah diatur
bahwa seharusnya PDAM mengusahakan informasi kenaikan tarif tersebut dapat
sampai keseluruh pelanggan masyarakat Kota Jambi tidak hanya sosialiasi disebagian
daerah saja tetapi mampu mensosialisasikan kenaikan tarif keseluruh pelosok
pelanggan PDAM dengan memberikan pemahaman kepada pelanggan alasan
kenaikan tarif.
Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan penolakan masyarakat
terhadap kenaikan tarif berkaitan dengan persoalan manajemen kinerja PDAM.
Kualitas pelayanan dapat dipengaruhi berbagai faktor baik yang bersifat internal
46
Wawancara dengan Bapak Rori, Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang
Kota Jambi, 19 Februari 2020
55
maupun eksternal organisasi. Faktor internal meliputi kewenangan direksi, sikap yang
berorientasi terhadap perubahan, budaya organisasi, etika organisasi, dan sistem
intensif maupun semangat kerja yang menurun. Tugas ini justru sangatlah cukup
berat, karena PDAM Tirta Mayang Kota Jambi harus memenuhi kedua tugas yang
apabila tidak ada perencanaan strategis maka terjadi ketidak seimbangan di antara
keduanya. Dari hasil analisis kenakian tarif yang tiba-tiba melonjak menjadi 100% ini
berdasarkan teori pembuat kepuatusan, harusnya kenaikan itu direncanakan bertahap
sehingga masyarakat siap.
Temuan wawancara ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan
bapak Azhari SH. Selaku Supervisor (Subdep Hukum Dan Pengamananan) beliau
menjelaskan:
“Sejauh ini kendala yang kami hadapi tidak ada dan pemberitaan
masyarakat yang melakukan demo beberapa kali didepan Walikota Jambi
dan juga didepan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi itu adalah oknum-
oknum yang sedang mencari panggung dikarenakan sedang hangatnya
politik saat itu”.47
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat mensintesis
bahwa penyebab kenaikan tarif Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
Mayang Kota Jambi adalah biaya inflasi yang semakin tinggi dikarenakan tarif sejak
tahun 2013 tidak pernah mengalami kenaikan kendala yang dihadapi oleh PDAM
adalah berusaha menyesuaikan kembali keuntungan yang didapat dengan
keterjangkauan masyarakat PDAM dalam membayar tarif.
47
Wawancara dengan azhari SH. Subdeb hukum dan pengamanan Perusahaan Daerah Air
Minum Tirta Mayang Kota Jambi, 15 Februari 2020
56
C. Kualitas Pelayanan Air Bersih Setelah Kenaikan Tarif Perusahaan Daerah
Air Minum Kota Jambi
1. Peningkatan Pelayanan
Pelayanan merupakan tujuan utama dari suatu organisasi baik
pemerintah maupun swasta. Perusahaan Daerah Air Minum sebagai salah Satu
Perusahaan Daerah milik Pemerintah harus memiliki tujuan khusus yaitu
mensejahterakan masyarkat tetapi sebaiknya perusahaan juga dapat
menyeimbambangkan based service dan income perusahaan. Perusahaan Daerah
Air Minum dapat pula memberikan kotribusi terhadap pembangunan. Dalam
meningkatkan kesejahteraan Rakyat perlu adanya peningkatan pelayanan yang
seharusnya apa lagi setelah terjadinya kenaikan tarif. Tetapi pada kenyataannya
setelah peneliti turun ke lapangan dan menemui beberapa pelanggan masyarakat
belum merasa mendapatkan pelayanan air bersih yang memuaskan. Padahal,
penyediaan air bersih menjadi syarat mutlak dalam pemenuhan dasar kehidupan
sebagai kota layak huni.
Hasil wawancara peneliti kepada salah satu pelanggan PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi yaitu Bapak Rori warga Kecamatan Telanai Pura
mengatakan:
“Pelayanan yang diberikan oleh pihak PDAM Tirta Mayang setelah
terjadinya kenaikan tarif tidak ada peningkatan justru sama saja sebelum
kenaikan tarif dan sesudah kenaikan tarif dan air pun tetap sering mati
seharusnya kan dengan kenaikan tarif ada peningkatan yang diberikan
57
kepada kami setidaknya air bisa lancar 24 jam itu harapan kami selaku
pelanggan PDAM.48
Bukan hanya Pak Rori yang mengeluhkan terkait kenaikan tarif dan
kualitas pelayanan yang tidak lebih baik dari sebelumnya. Hal yang sama juga
diutarakan oleh Bapak Yusnizar warga simpang kawat pelanggan PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi:
“Pelayanan setelah terjadinya kenaikan tarif yang bapak rasakan sama
saja dengan sebelumnya tarif PDAM naik ketika terjadinya kerusakan
pada pipa yang bocor datangnya lama untuk memperbaiki pipa yang
bocor dan air nya pun juga sering mati dan tidak jernih masih suka keruh
kalau dihidupkan, dan saat air dibak mandi di endapkan masih ada
gumpalan kotoran dibawahnya”
Berdasarkan hasil wawancara peneliti tersebut peneliti menemukan
bahwa di beberapa daerah seperti di daerah Telanai Pura dan daerah Simpang
Kawat belum ada peningkatan pelayanan yang diberikan oleh PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi yang dirasakan masyarakat. Namun Supervisor (dapartemen
Keluhan Pelanggan) yaitu Bapak Umar Badadsyah SE. Menjelaskan bahwa
PDAM sudah melakukan langkah-langkah perbaikan. Beliau mengatakan:
“Salah satu upaya Perusahaan Daerah Tirta Mayang (PDAM) Kota
Jambi dalam meningkatkan pelayanan khususnya kepada masyarakat
pelanggan Kota Jambi dengan adanya kenaikan tarif PDAM Tirta
Mayang adalah perluasan wilayah pelayanan. Biaya tersebut untuk
perpipaan yang sudah bocor ataupun sudah tidak layak pakai, dan
pengembangan-pengembangan yang lainnya, dari cakupan wilayah
peluasan dari 80% menjadi 100%. Inilah peningkatan pelayanan
48
Wawancara dengan Bapak Rori, Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang
Kota Jambi, 19 Februari 2020
58
PDAM Tirta Mayang mengapa menaikkan tarif dari Rp.2000,00 per
meter kubik (M3) menjadi Rp.4000,00 per meter kubik (M
3)”
49
Terkait dengan tujuan mengganti pipa-pipa yang bocor dan
pengembangan pipa lainnya sehingga tarif harus dinaikkan, salah satu
pelanggan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi yakni Bapak Herman selaku
pelanggan PDAM warga Kota Baru Jambi mengatakan:
“Pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang Kota
Jambi tidak ada memberikan informasi jelas kepada kami mengenai
kenaikan tarif ini kami terkejut saat membayar tarif tiba-tiba menjadi
2x lipat sempat saya berpikiran bahwa adanya kebocoran pada pipa
kami namun setelah membuka berita ada kejadian demo mengenai
tarif PDAM Tirta Mayang Kota Jambi disitulah baru kami tau kalau
tarif air naik namun juga dari kenaikan tarif yang terjadi tidak ada
peningkatan pelayanan air masih sering mati dan juga saat ada terjadi
kebocoran pipa saat kami menghubungi pihak PDAM agar dapat
memperbaiki sesegera mungkin malah lama seandainya kami ingin
cepat untuk ditangani kami harus memberikan cindra mata seperti
uang terima kasih baru cepat”
Berdasarkan hasil observasi peneliti di lapangan tidak adanya
peningkatan pelayanan yang dberikan oleh pihak PDAM sebelum atau
sesudah kenaikan tarif. Hasil pengecekan peneliti air PDAM masih sering
mati dan tidak mengalir dengan lancar.
49
Wawancara dengan Bapak Umar Badadsyah, Se, Dapartemen Keluhan Pelanggan
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi 17 Februari 2020
\
59
Sumber : Foto observasi tanggal 20 Maret 2020 pukul 15:45
2. Meningkatkan Kualitas Air
Kenaikan tarif air Perusahaan Daerah Air Minum harus seimbang
dengan kualitas air yang didistribusikan kepada pelanggan. Selain ini yang
didapati pelanggan sering tidak jernih. Kualitas air tidak banyak meningkat sejak
kenaikan tarif. Ibu Hajah Dasni warga Thehok mengeluhkan pelayanan PDAM
masih kurang maksimal ia mengatakan:
“Air PDAM suka mati pada jam-jam sibuk biasanya jam 06-07 pagi
mati, kadang airnya juga suka keruh terus kalau sore dari jam 17:00-
19:00 sore sampai malam mati lagi padahal air di jam itu sangat kami
butuhkan untuk mandi sampai mencuci pakaian”50
Berdasarkan wawancara dengan pihak PDAM sebelumnya dan
penjelasan dari website, kualitas air masih sedikit keruh dan berbau saat
pertama air dinyalakan.
50
Wawancara dengan Ibu Hajah, Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang
Kota Jambi, 19 Februari 2020
60
Sumber: Foto observasi tanggal 21 Maret 2020 pukul 17.32 WIB
Pihak PDAM Tirta Mayang Kota Jambi mau tidak mau harus
mematikan air saat selama proses penyambungan pipa baru ataupun
pergantian pipa lama yang sudah tidak layak pakai.51
Itulah yang
menyebabkan masyarakat beranggapan tidak adanya peningkatan kualitas
pelayanan setelah terjadinya kenaikan tarif, selain itu seharusnya PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi fokus pada pelayanan air bersih kepada pelanggan saat
ini bukannya malah menambah jumlah pelanggan. Dengan jumlah yang ada
saja tidak terlayani dengan baik, apalagi jika ditambah. Jelas pelanggan yang
lama akan merasa rugi dengan kualitas air yang masih keruh dengan kenaikan
tarif namun tidak sesuai dengan pelayanan yang mereka rasakan.
Amblasnya trotoar dan gorong-gorong di Jalan Prof Drs Brojonegoro,
TAC Kota Jambi pada Senin 26, Maret 2018 berakibat pada patahnya traffic
51
www.pdamtirtamayang.com
61
light dan putusnya aliran air PDAM ke ratusan rumah warga yang berada di
kawasan Jalan Slamet Riyadi (lorong Remaja), belakang Bank Mandiri sekitar
Lorong Hidayat, depan PDAM Broni, Tamn Jaksa dan Jalan Soemantri
Bojonegoro untuk sementara kawasan tersebut akan diputus aliran PDAM nya
hingga pengerjaan perbaikan pipa selesai.52
Sumber: Foto website jambi-independent.co.id tanggal 22 Maret 2020 pukul
16:05 WIB
Meski banyak keluhan, tetap ada pelanggan yang merasa puas dengan
pelayanan PDAM salah satu pelanggan yang merasakan peningkatan
pelayanan oleh PDAM Tirta Mayang Kota Jambi adalah Ibu Yolanda warga
Kecamatan Kota Baru Simpang III Sipin ia mengatakan
“Saya sudah lama berlangganan diperusahaan air minum PDAM Tirta
Mayang dan hasil air yang kami dapatkan sangatlah memuaskan dari
tahun sebelumnya dan tarif yang ditetapkan oleh PDAM kami rasa
52
http://jambi-independent.co.id/read/2018/03/28/21148/300-aliran-pdam-putus
62
masih terjangkau. Kalau dipikir-pikir, bagaimana kalau tidak ada
PDAM Tirta Mayang pasti kami akan kesulitan mendapatkan air
bersih dari pada beli air galon yang harganya sangat mahal per liternya
dibanding dengan PDAM langsung dialirkan kerumah kami dan airnya
pun lancar 24 jam tanpa kendala. Kalaupun mati di daerah kami pasti
disebabkan adanya perbaikan jalan dan pipa bocor dan itu sangat
jarang sekali”53
Hasil wawancara menunjukkan bahwa PDAM lancar, tidak sering
mati, dan kualitas airnya pun sangat jernih. Peneliti menemukan inti
permasalahan setelah melihat kondisi di lapangan ternyata pihak Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) tirta Mayang Kota Jambi telah berupaya dan
semaksimal mungkin memberikan pelayanan kepada masyarakat, namun
belum merata. Di beberapa daerah, belum tercapai pelayanan yang maksimal
mengenai kualitas air bersih yang diberikan oleh pihak PDAM Tirta mayang,
disebabkan karena di setiap daerah masalah yang dihadapi berbeda-beda
mulai dari pipa bocor sehingga tanah dapat masuk kedalam pipa menyebabkan
air juga menjadi keruh, selain itu, juga adanya pembangunan jalan, atau
pencucian filter pada bak eksperoir sehingga air harus dimatikan untuk
sementara seperti keterangan yang diberikan oleh Bapak Umar Badadsyah SE.
supervisor dapartemen keluhan pelanggan.
53
Wawancara dengan Ibu Yolanda, Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang
Kota Jambi, 20 Februari 2020
63
Informasi kenaikan tarif telah disampaikan oleh Syarif Fasha kepada
masyarakat dengan dilakukannya sosialisasi di setiap kecamatan dan
komunitas untuk perubahan tarif. Tidak ada penolakan dari masyarakat
perwakilan Kecamatan mengenai perubahan tarif tersebut, namun
masyarakat menginginkan kualitas air yang jernih dan air jangan sampai
putus. Hasil wawancara peneliti kepada masyarakat pelanggan PDAM
menyebutkan tidak ada informasi yang mereka dapatkan dari pihak PDAM
maupun anggota masyarakat yang mewakili konferensi pers terkait kenaikan
tarif.
Berdasarkan teori kinerja birokrasi pelayanan publik, semua informasi
yang terkait dengan pelayanan semestinya dilakukan secara transparan.
Artinya, semestinya informasi kenaikan tarif tersebut sampai kepada seluruh
masyarakat pelanggan PDAM. Hal ini nantinya akan berguna untuk evaluasi
apakah kualitas pelayanan yang diberikan oleh organisasi mengenai kenaikan
tarif dan transparansi informasi birokrasi yang telah ditetapkan sesuai dengan
kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan.
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dikemukakan maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap mekanisme penetapan tarif Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi diantaranya
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 71 Tahun 2016 pada Pasal 3
ayat (1) Pasal 2 huruf A tarif dengan prinsip keterjangkauan dan keadilan,
transparansi dan akuntabilitas terhadap rakyat karena Perusahaan Daerah air
Minum (PDAM) itu dibangun untuk memenuhi kebutuhan pokok air
masyarakat dengan tarif serta pelayanan yang memuaskan sesuai visi misi dari
PDAM itu sendiri. Di samping itu tarif yang ditetapkan juga diatur pada
Peraturan Walikota Jambi No. 59 Tahun 2019.
2. Penyebab Dan Kendala Kenaikan Tarif Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi diantaranya adalah biaya inflasi yang
semakin tinggi modal yang dikeluarkan oleh PDAM sudah tidak sesuai dengan
keuntungan yang didapatkan dari pelanggan karena PDAM Tirta Mayang Kota
Jambi tidak pernah menaikkan tarif dari tahun 2013 hingga 2018. Dengan
kenaikan tarif ini juga tujuan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi adalah untuk
Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat dibidang Air Bersih,
Meningkatkan Kontiunitas, Kualitas Dan Kuantitas, Meningkatkan Kinerja
65
PDAM, Penambahan Jumlah Pelanggan, Renovasi dan Pengembangan
Jaringan Perpipaan, Optimalisasi Kapasitas Produksi, Pengendalian
Kehilangan Air, Peningkatan Kualitas SDM, Peningkatan Kesejahteraan
Pegawai, dan Memberikan Kontribusi Terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Kendala yang dihadapi PDAM Tirta Mayang Kota Jambi sejauh ini tidak
mengalami kendala apapun hanya saja ada sebagian oknum-oknum yang
mengambil kesempatan untuk kepentingan politik atas nama rakyat yang
menolak kenaikan tarif.
3. Kualitas Pelayanan Air Bersih Setelah Kenaikan Tarif Perusahaan Daerah Air
Minum Kota Jambi diantaranya masyarakat pelanggan PDAM Tirta Mayang
Kota Jambi, banyak yang belum merasakan adanya peningkatan pelayanan
yang diberikan oleh pihak PDAM dari sebelum terjadinya kenaikan tarif dan
setelah terjadinya kenaikan tarif sama sekali tidak ada peningkatan namun saya
sebagai peneliti menemukan disalah satu daerah tepatnya Simpang III Sipin
ada yang merasakan peningkatan kualitas air bersih tanpa ada keluhan yakni
air yang semakin jernih dari sebelumnya peneliti menilai bahwa pihak PDAM
Tirta Mayang Kota Jambi sudah berusaha semampunya memberikan pelayanan
air bersih kepada seluruh cakupan wilayah pelanggan PDAM tidak lepas dari
itu semuanya butuh proses.
B. Saran
1. Diharapkan pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang Kota
Jambi untuk selalu memberikan pelayanan yang memuaskan terhadap
66
pelanggan apalagi saat menaikkan tarif menjadi dua kali lipat dari sebelunya
sehingga perlu adanya peningkatan pelayanan terhadap masyarakat pelanggan
PDAM, agar tarif yang ditetapkan dengan kualitas air yang diberikan kepada
pelanggan menjadi seimbang mulai dari air jangan sampai mati pada saat jam
jam sibuk dimana pelanggan sangat membutuhkan air pada jam-jam tersebut
dan air yang lebih ditingkatkan lagi kejernihannya
2. Diharapkan pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang Kota
Jambi dan pelanggan PDAM selalu bekerja sama dalam hal pemeliharaan air
pihak PDAM sebagai penyalur air, masyarakat sebagai pelanggan yang
mengerti akan kebutuhan biaya inflasi yang semakin tinggi dari tahun-ketahun
mulai dari bahan kimia, jaringan perpipaan, dan peningkatan kesejahteraan
pegawai.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Andrew Charman Grolier Mengenal Ilmu Unsur Alam, (Jakarta Grolier
Internasional Inc.,2003).
Buku Nurdin Usman “(Implementasi Adalah Bermuara Pada Aktivitas, Aksi,
Tindakan Atau Adanya Mekanisme Suatu Sistem)”.
Buku Implementasi Kebijakan Solechin Abdul Wahab “Pandangan
Implementasi”(solechin Abdul Wahab, 1997).
Guntur Setiawan dalam bukunya “Implementasi Dalam Birokrasi
Pembangunan” (Setiawan, 2004).
Hanung Sumarwono, Penyaringan Air Minum Secara Sederhana di Pedesaan,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2000).
Muhammad Labolo Memahami Ilmu Pemerintahan Suatu Kajian, Terir, Konsep,
dan Pengembangannya ( PT RAJGRAFINDO PERSADA, Jakarta 2006).
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta: Erlangga, 2009).
Metthew B. Miles dan Michael A. Huberman dan, Analis Data Kualitatif, Terj
Tjetjep Rohedi Rohidi, (Jakarta: UI Press, 2007).
Ni Putu Neni Purwanti, “Kualitas Pelayanan Pada Perusahaan Daerah Air
Minum”, Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia:
2014
Robert J Kodoatie Dan Roestam Sjarif, Pengolalaan Sumber Daya Air Terpadu,
(Yogyakarta: Andi Offset, 2005).
Robert J Kodoatie Dan Roestam Sjarif, Pengolalaan Sumber Daya Air
Terpadu..., (Yogyakarta: Andi Offset, 2005).
Setiawan, Hanifah Harsono “Proses Untuk Melaksanakan Kebijakan Menjadi
Tindakan Kebijakan Dari Politik Ke Dalam Administrasi”
(Harsono,2002).
Sayuti Una (Ed.), Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi).
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung :
Alfabeta CV , 2011).
Yuliandari, Asas-Asas Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Yang Baik,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010).
Artikel
http://jambidaily.com/detail/inilah-tarif-baru-pdam-tirta-mayang-jambi-
per-1-mei-2019
http://jambikota.go.id/id-PDAM.jambi kota beradat powered by mombo,
generated, di akses tanggal 5 januari 2015,pukul 21.00 WIB
https://www.pdamkotasmg.co.id/page/golongan_tarif_pelanggan.
https://youtu.be/ww4trnHqdPc
https://jambi.tribunnews.com/amp/2019/01/14/dirut-pdam-tirta-mayang-
bilang-kenaikan-tarif-itu-sudah-melalui-proses?page=
http://jambi-independent.co.id/read/2018/03/28/21148/300-aliran-pdam-
putus
Handayani Khrisna, “Pengertian Implementasi”, Jurnal Ilmu Negara, vol. 7 No. 8
( Juni 2014 ).
Mauliyah, N. (2016), “Kelayakan Tarif pada Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kota Blitar, Jawa Timur”. Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Ekonomi.
Vol.9 No.2 Desember 2016.
Ikhsanul Poetra, Herry Mulyono, ”Analis Dan Perancangan Sistem Informasi
Layanan Pelanggan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi Berbasis Sms”,
Jurnal Sistem Informasi Stikom Dinamika Bangsa: 2019.
Pendapat Pakar Kebijakan Indonesia daniel a. Mazmanian dan Paul Sabatier
Implementasi Kebijakan.
Skripsi
DR. Taufiqurakhman, S.Sos., M.Si., Kebijakan Publik Pendelegasian Tanggung
Jawab Negara Kepada Presiden Selaku Penyelenggara Pemerintah
(Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Iniversitas Moestopo Beragama
(Pers) Jakarta Pusat, 2014).
Reko Ardianus, ”Peran Pemerintah dalam Menyediakan Air Bersih kepada
Masyarakat di Kecamatan Batangasai Kabupaten Sarolangun”,
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi: 2017.
Novi Handayani,”Penyediaan Air Bersih Didesa Karangduor Kecamatan
Kalikajar Kabupaten Wonosobo”, skripsi Universitas Negeri Semarang:
2010.
Peraturan Perundang-Undangan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2016
Tentang Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2004 tentang Penimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah
Peraturan Walikota Jambi Nomor 59 tahun 2019 tentang Tarif Air Minum
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi
CURICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama : Mulyadi
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat/Tgl. Lahir : Pengalihan, 23 Juni 1999
Nim : SIP.162395
Alamat : Jl. Kaca Piring Kecamatan Telanai Pura
Email : mulyadhi170@gmail.com
No. Telp/HP : 0822-8297-3753
Nama Ayah : Rustam
Nama Ibu : Siti Rafiah
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SD/MI : SDN 021 Pengalihan
b. SMP/MTS : SMPN 4 Keritang
c. SMA/MA : SMA Karya Pengalihan
PEDOMAN WAWANCARA
PELANGGAN PDAM
1. Bagaiamana menurut bapak/ibu tarif yang saat ini ditetapkan oleh PDAM
apakah masih terjangkau?
2. Apakah sudah sesuai tarif yang bapak/ibu bayarkan dengan pelayanan
yang diberikan oleh PDAM?
3. Apakah PDAM pernah memberi tahu bapak/ibu saat terjadi kenaikan tarif?
4. Bagaiaman pelayanan PDAM saat ini setelah terjadinya kenaikan tarif?
5. Apakah ada perkembangan pelayanan yang diberikan oleh PDAM setelah
kenaikan tarif?
6. Bagaiamana menurut anda tentang faisilitas yang ada di kantor PDAM?
7. Apakah ada fasilitas seperti toilet, tempat parker, tempat ibadah, di kantor
PDAM? Bagaimana keadaanya
8. Bagaiamana prosedur pelayanan yang diberikan, oleh PDAM menurut
anda?
9. Apakah anda paham dengan prosedur yang telah ditetapkan tersebut?
10. Menurut anda bagaiaman pelayanan yang diberikan oleh PDAM kepada
anda sebagai pelanggan?
11. Saat anda membayar rekening, apakah prosesnya cukup cepat?
12. Bagaimana sikap para pegawai saat anda memeberikan keluhan tentang
pelayanan yang diberikan?
13. Keluhan yang anda sampaikan apakah langsung ditanggapi?
14. Bagaiamana penampilan PDAM saat memberikan pelayanan?
15. Bagaimana sikap pegawai dalam memberikan pelayanan?
16. Apakah pegawai staf PDAM dalam memberikan pelayanan selalu tepat
waktu dalam menyelesaikan tugas saat ada kendala air bersih?
17. Dalam melakukan pelayanan, menurut bapak/ibu apakah masih meraa ada
perbedaan perlakuan antara masyarakat satu dengan yang lain?
PEGAWAI PDAM MEKANISME PENETAPAN TARIF
1. Bagaimana mekanisme penetapan tarif PDAM Tirta Mayang Kota Jambi?
2. Apa penyebab kenaikan tarif PDAM Tirta Mayang Kota Jambi?
3. Apa saja kendala kenaikan tarif PDAM Tirta Mayang Kota Jambi?
PELAYANAN PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI KEPADA
MASYRAKAT
1. Bagaimana kemampuan PDAM sejauh ini dalam menyediakan air bersih?
2. Apa faktor penyebab air PDAM Tirta Mayang Kota Jambi sering mati?
3. Apakah PDAM Tirta Mayang Kota Jambi sudah bisa menyalurkan air
untuk semua warga Wilayah Kota Jambi jika belum, apa kendala dan
solusi dan langkah yang akan terus dilakukan oleh pihak PDAM Tirta
Mayang Kota Jambi?
4. Peningkatan apa yang diberikan oleh PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
kepada pelanggan setelah terjadi kenaikan tarif?
DAFTAR INFORMAN
No. Nama Status Keterangan
1 Azhari, SH. Supervisor Deparetemen
Hukum dan Pengamanan
Pegawai PDAM
2 Umar Badadsyah, SE Supervisor Departemen
Keluhan Pelanggan
Pegawai PDAM
3 Aliya Benarina, T. SH Staf Departemen Hukum dan
Pengamanan
Pegawai PDAM
4 Ibu Lallo, S. Pd Pelanggan PDAM Warga Buluran
Kota Jambi
5 Bapak Rori Pelanggan PDAM Warga Telanai
Pura Kota Jambi
6 Bapak Desrial Pelanggan PDAM Warga Simpang IV
Sipin Kota Jambi
7 Bapak Yunizar Atnim Pelanggan PDAM Warga Simpang
Kawat Kota Jambi
8 Bapak Herman Pelanggan PDAM Warga Kota Baru
Kota Jambi
9 Ibu Yolanda Pelanggan PDAM Warga Simpang III
Sipin
10 Ibu Hajah Pelanggan PDAM Warga Thehok
Kota Jambi
11 Uci Amalia CK Pelanggan PDAM Warga Pasir Putih
Jambi Selatan
12 Asti Ramadani Pelanggan PDAM Warga Kasang
Jambi Timur
13 Rosmiati Pelanggn PDAM Warga Bagan Pete
Alam Barajo
14 Irwansyah Pelanggan PDAM Warga Jelutung
Kota Jambi
KLASIFIKASI KELOMPOK GOLONGAN PELANGGAN
KELOMPOK DAN
GOLONGAN
PELANGGAN
PENJELASAN KETERANGAN
I. KELOMPOK SOSIAL
S1-SOSIAL Merupakan pelanggan
yang:
1. Pelayanannya
dilakukan tidak
langsung melalui
sambungan rumah,
melainkan bangunan
khusus yang dikelola
dan dimanfaatkan
secara berkelompok
dan dimanfaatkan
secara berkelompok
untuk kepentingan
social dan kepentingan
umum;
2. Bangunan dan
peruntukkannya
khusus untuk
melaksanakan ibadah;
3. Bangunan dan
peruntukkannya
khusus untuk tempat
pengasuhan anak
yatim dan pengasuhan
1. Hidran Umum/Kran
Umum
2. Kamar Mandi/ WC
Umum
3. Tempat Peribadahan
4. Panti Asuhan
5. Panti Jompo
6. TPA
7. Pos Yandu
8. Yayasan Sosial
9. Kelompok Sosial Sejenis
lainnya
10. PAUD, TK, SD, SMP
dan SMA Milik
Pemerintah
lainnya;
4. Bangunan dan
kegiatannya untuk
kegiatan social, tidak
termasuk yayasan
pendidikan
5. Bangunannya milik
pemerintah baik
secara langsung
maupun tidak
langsung dikelola dan
dipergunakan untuk
kepentingan
pendidikan dari
jenjang pendidikan
dari jenjang
pendidikan pra
dasar,dasar sampai
menengah.
II. KELOMPOK RUMAH TANGGA
R1-RUMAH
TANGGA 1
Merupakan pelanggan
yang menempati
bangunan tempat tinggal
yang bahan bangunan dan
konstruktuksinya
sederhana dan tidak ada
kegiatan usaha baik milik
pribadi maupum milik
Pemerintah/TNI/Polri.
1. Rumah Papan
2. Rumah Bedeng
3. Rumah Seni
Permanen
4. RS, RSS, RSH
R2-RUMAH Merupakan pelanggan 1. Rumah Selain RS,
TANGGA 2 yang:
1. Menempati bangunan
tempat tinggal yang
bahan bangunan dan
kosntruksinya tidak
sederhana baik
individu maupun
komplek dan atau
bangunan milik
Pemerintah/TNI/Polri
2. Konstruksi
bangunannya khusus
untuk tempat tinggal
yang sebagian
bangunannya dan/atau
pekarangannya
dipergunakan untuk
kegiatan usaha kecil.
3. Bangunannya milik
swasta baik secara
langsung maupun
swasta baik secara
langsung maupun
tidak langsung
dikelola dan
dipergunakan untuk
kepentingan
pendidikan dari
jenjang pendidikan pra
sekolah, dasar sampai
menengah.
RSS, RSH
2. Rumah Susun
3. Real Estate
4. Rumah Mewah
5. Warung
6. Bengkel Kecil
7. TK, SD, SMP, dan
SMA Milik Swasta
8. Puskesmas
9. Rumah Sakit Kelas 3
10. Akademi dan
Perguruan Tinggi
11. Instansi
Pemerintah/TNI/Polr
i
12. Gedung Diklat
Pemerintah/TNI/Polr
i
13. Asrama
Pemerintah/TNI/Polr
i
14. Kantor Polisi
4. Bangunannya milik
Pemerintah maupun
Swasta baik secara
langsung maupun
tidak langsung
dikelola dan
dipergunakan untuk
kepentingan
pendidikan akademi
dan perguruan tinggi,
5. Bangunan milik
Pemerintah/TNI/Polri
yang peruntukkannya
untuk pelayanan
masyarakat.
III. KELOMPOK NIAGA
N1-NIAGA 1 Merupakan pelanggan
yang:
1. Bentuk konstruksi
bangunannya khusus
untuk tempat tinggal
dimana sebagian
bangunannya dan atau
pekarangannya
dipergunakan untuk
kegiatan usaha yang
berbadan hokum.
2. Bangunan yang
dipergunakan untuk
kegiatan olahraga
1. Bengkel kecil
2. Bangsal kayu
3. Took
kelontong/manisan
4. Penjahit pakaian
5. Pangkas rambut
6. Service electronic
7. Rental komputer, ps
8. Depot obata
9. Usaha tenda
10. Rumah makan/ minum
11. Usaha ikan hias
12. Sport hall/futsal
13. Home industry
(tidak termasuk
olahraga air)
3. Bangunan yang
dipergunakan untuk
usaha permainan
/games centre online.
4. Konstruksi
bangunannya khusus
untuk tempat tinggal
yang sebagian
bangunannya dan/atau
pekarangannya
dipergunakan untuk
kegiatan indrusti kecil
(home indrusti) yang
tidak berbadan
hokum.
14. Usaha pengumpulan
barang bekas
15. Usaha penjualan gas
16. Klinik swasta
17. Kantor swasta
18. Kantor asosiasi
19. Kursus
pendidikan/keterampila
n
N2-NIAGA 2 Merupakan pelanggan
yang:
1. Bentuk konstruksi
Bangunannya Rumah
Toko (Ruko).
2. Bentuk konstruksi
bangunannya khusu
untuk tempat tinggal
dimana sebagian
bangunannya dan atau
pekarangannya
dipergunakan untuk
kegiatan usaha yang
berbadan Hukum.
1. Ruko berlantai 1 dan 2
2. Bengkel sedang
3. Radio swasta
4. Toko/ruko
5. Counter hp
6. Toko bangunan]
7. Sablon/reklame
8. Toko kue
9. Photo copy
10. Toko meubel
11. Biro jasa, rental
kendaraan
12. Rumah sakit kelas 2
dan 1
N3-NIAGA 3 Merupakan pelanggan
yang:
1. Bentuk Konstruksi
Bangunan Rumah
Toko (Ruko) yang
mempunyai kegiatan
usaha dan konstruksi
bangunannya lebi dari
2 (dua) lantai.
2. Bangunannya
dipergunakan untuk
kegiatan usaha yang
berbadan hokum dan
berskala besar.
3. Bangunan yang
dipergunakan untuk
kegiatan olahraga air.
1. Ruko lebi dari 2 lantai
2. Bengkel besar
3. Salon kecantikan
4. Tempat hiburan
5. Panti pijat
6. Show room
7. Cucian mobil/motor
8. Laundry
9. Pondok lesehan
10. Cafeteria
11. Bioskop
12. Apotik
13. Pertamanan
14. Spbu
15. Usaha catering
16. Mini market
17. Kolam renang swasta
18. Diskotik
19. Taman hiburan
20. Karaoke
21. Fitnes
22. Gedung serba guna
23. Gudang
24. Air isi ulang
25. Wisma dan losmen
26. Hotel berbintang
27. Hypermart/alfamart
28. Restaurant
29. Pusat
perbelanjaan/mall
30. Dealer mobil
31. Pabrik
32. Usaha kegiatan industri
IV. KELOMPOK KHUSUS
K1-KHUSUS Merupakan pelanggan
yang penggunaannya
dikenakan tariff
premimum dengan
pemakaian minimal 100
M3/bulan
1. Pelabuham
2. Bandara
3. Perumahan yang
menggunakan meter
induk
Cakupan Pelayanan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi kepada Pelanggan
dan Jumlah SR
KECAMATAN GOLONGAN JUMLAH SR
TELANAI PURA N1 55
N2 4
N3 32
R1 2.436
R2 5.147
S0 108
K1 3
8.289
KOTA BARU K1 1
S0 138
R2 7.095
R1 2.559
N3 37
N2 8
K2 1
N1 1.126
10.965
JELUTUNG R2 656
S0 46
R1 3941
N3 1.955
N2 16
N1 142
K3 156
11.882
PASAR R2 656
S0 46
R1 1.054
N3 125
N2 6
N1 1.87
K3 1
3.758
JAMBI TIMUR N1 1.636
N2 33
N3 32
R1 4.144
R2 3.186
S0 123
K1 16
9.17
JAMBI SELATAN N2 2
K1 3
N3 45
R1 2.275
R2 4.103
S0 92
N1 1.028
7.548
DANAU TELUK R2 461
S0 32
R1 1.429
N3 1
N2 1
N1 32
1.956
PELAYANGAN N1 7
R1 1.325
R2 415
S0 51
K1 6
1.804
DANAU SIPIN N3 84
R1 3.703
S0 129
N2 4
N1 543
K1 2
R2 3.555
8.02
ALAM BARAJO R1 1.431
R2 8.378
N3 37
N2 3
N1 939
K2 1
K1 9
S0 96
10.894
PAAL MERAH S0 22
K1 1
K4 1
N1 263
N2 1
N3 3
R1 462
R2 1.9
2.653
GRAND TOTAL 76.939
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Wawancara dengan Pegawai PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
Wawancara Bapak Azhari, SH
Wawancara dengan Masyarakat Pelanggan PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
Wawancara Bapak Rori Wawancara Bapak Desrial
Wawancara Bapak Yunizar Atnim
Wawancara Bapak Herman Wawancara Ibu Yolanda
Wawancara Ibu Hajah
Dokumentasi Proses Penjernihan Air PDAM Tirta Mayang Kota Jambi
Water Treatmen Plan Koagulasi Water Treatmen Sedimentasi
Water Treatmen Flokulasi
Aliran Listrik Alat Ukur Kadar Kimia
Water Treatmen Plan Filtrasi
Ruang Pengawas Aliran Suhu dan Kedalaman Air dari Filtrasi dan Desinfeksi
Saluran Pembuangan Lumpur yang sudah terpisah dari Filtrasi
Water Treatmen Plan Desinfeksi
Water Treatmen Plan Reservoir
top related