keselamatan kerja & p3k
Post on 24-Feb-2016
260 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KESELAMATAN KERJA & P3K
Oleh : Wahyuni Tri Widayati, S.PdSMK TELKOM SANDHY PUTRA
PURWOKERTO
KESELAMATAN KERJAUmumUntuk menciptkan situasi kerja yang aman, petugas teknik jaringan harus benar-benar memahami:Langkah-langkah atau aturan-aturan
keselamatan kerja yang baik dan benarMenghindarkan hal-hal yang dapat
menyebabkan kecelakaan atau membahayakan
Bekerja tidak terburu-buru ,teliti dan hati-hati
Adapun sebab kecelakaan itu sendiri ,dapat dikelompokkan kedalam beberapa kelompok utama yaitu :
- Peralatan yang tidak atau kurang aman (misalnya yang tidak berisolasi ,sabuk pengaman yang kuncinya hilang dsb)- Kondisi lingkungan yang tidak aman (misalnya penerangan yang tidak cukup ,ventilasi kurang ,pakaian kerja yang tidak aman ,dll )- Manusianya sendiri yang tidak aman (ceroboh )misalnya sikap yang tidak wajar , pengetahuan dan keterampilan kurang ,dll.
Setelah kita ketahui tentang sebab-sebab kecelakaan ,maka perlu diketahui cara-cara menghindarinya , yaitu :
a. Sikap petugas - Petugas agar bersikap wajar , berkesadaran penuh , tidak gugup , dan mengerti maksud perintah dalam mengoperasikan peralatan. - Petunjuk operasi setiap peralatan harus dipahami dan dimengerti sungguh-sunguh oleh setiap petugas. - Mematuhi prosedur kerja yang telah ditentukan
Lanjutan……b. Perkakas atau Alat kerja - Pergunakan alat kerja yang tepat untuk setiap pekerjaan - Pastikan bahwa perkakas yang akan digunakan dalam kondisi baik dan tidak ada kekurangan kelengkapannya . - Pergunakan alat pelindung diri bagi pekerjaan-pekerjaan yang berbahaya antara lain : Sarung tangan, sepatu pengaman, sabuk pengaman, topi pengaman atau helm kacamata pengaman (testprator) dll.
Lanjutan…..c. Lingkungan- Setiap lingkungan kerja harus diberi penerangan yang cukup terdiri dari 2 macam, yaitu : - Penerangan khusus jika diperlukan penerangan tambahan bagi bidang pekerjaan tertentu dan boleh bersifat sementara - Penerangan umum yang berlaku untuk seluruh ruangan - Peliharalah tingkat kebisingan lingkungan kerja misalnya ruang diesel, ruang penggergajian, dll, para pekerja harus menggunakan pelindung telinga- Jika bekerja di tepi jalan raya, maka harus dipasang rambu- rambu yang jelas baik siang maupun malam hari.
Lanjutan…..
d. Usaha preventif mencegah kecelakaan kerja Ventilasi- Ruangan harus cukup ventilasi untuk menciptakan sirkulasi udara yang sehat dan membuat ruangan segar dan nyaman.- Penggunaan perlengkapan pengaman contoh: sabuk pengaman , sarung tangan , helm , dsb.- Pemeliharaan preventif berkala terhadap perkakas kerja- Mengganti/memasang tang , obeng yang hilang /rusak isolasinya- Melumasi bagian –bagian peralatan yang memerlukan pelumasan- Mengecek/memperbaiki klep/kran elpiji/kompor minyak- Memasang tanda-tanda peringatan yang jelas- Tanda dilarang merokok , tegangan tinggi , mudah terbakar dll.- Persediaan fasilitas pengaman- Pemadam kebakaran , Perlengkapan p3k dsb.
Lanjutan…..e. Prosedur keselamatan kerja Bekerja di atas tiang - Naik tiang dengan menggunakan tangga - Tangga bagian bawah dan atas diikatkan pada tiang - Setelah diatas tiang harus mengikatkan sabuk pengaman pada tiang - Perkakas harus dilengkapi dengan bahan isolasi - Sebelum naik tiang cek dahulu apakah tiang cukup kuat untuk dinaiki. Bekerja ditempat instalasi listrik - Gunakan perlengkapan kerja yang berisolasi , sepatu , sarung tangan karet dsb.
Lanjutan…..- Jika memungkinkan matikan dahulu saklar utama kemudian baru mulai bekerja.- Jangan membawa benda-benda dari logam didalam kantung , sehingga mudah jatuh.- Perhatikan tanda-tanda peringatan yang ada
Bekerja ditempat yang panas- Jangan memakai pakaian yangketat- Pakailah topi lebar pelindung matahari- Cukup minum Jika tidak mengikuti aturan diatas , kemungkinan yang terjadi :- Kehabisan tenaga- Pusing ,mual ,muka pucat bahkan bisa pingsan
Lanjutan…..Cara mengangkat , menarik ,dan mendorong beban1. MendorongLetakkan kaki seimbang dengan satu kaki berada
didepanTumpuan berat badan pada kaki yang depanPunggung harus selalu lurusKepala tegak
menghadap kedepan , jan gan kekiri kekanan , keatas atau kebawah
Kaki yang di belakang memberi tenaga dorong dibantu dengan gaya berat badan kedepan
Lanjutan……2. MenarikPunggung harus lurus Kaki depan , dengkul memberi tenaga tarik,
sedangkan kaki belakng menjaga keseimbangan3. Mengangkat Posisi badan jongkok dengan kedua kaki
renggang, satu kaki agak ke depan,Punggung harus lurusTenaga angkat dari otot-otot kaki dan persendian
kaki begian bawah juga dengkul.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (PPPK)1. UmumPada saat kita sedang bekerja, meskipun kita sudah mematuhi peraturan keselamatan kerja, tidak mustahil pula akan terjadi kecelakaan kerja baik yang ringan ataupun berat, misalnya:- Sengatan listrik saat bekerja pada
saluran kawat - Kejatuhan benda keras dari atas, dsbUntuk itu, kita harus mengetahui beberapa
hal penting cara mengatasinya guna menghindarkan akibat yang fatal bagi si korban.
2. Pertolongan pertama pada korban yang terkena aliran listrik
a. Di atas lantai atau tanahPenolong harus diperlengkapi dengan bahan-bahan berisolasi,
misalnya: sarumg tangan dari karet/plastik atau dibalut dengan kain yang kering. Kaki beralaskan bahan dari karet, karpet atau kayu, keset yang kering. Bisa menggunakan tongkat yang kering. Langkah pertolongan:
Putuskan/jauhkan kawat/kabel dari si korban dengan kapak ata tali dsbTarik si korban dengan memegang bajunya untuk
membebaskan si korban dari kawat/kabel hidup, atau bila kawat/kabel sumber listrik diketahui, segeralah mematikan saklar utama atau mencabutnya dari stop kontak.
Jika strum kuat dan korban pingsan
Strum kuat akan mengakibatkan nafas dan denyut jantung berhenti, untuk
itu kia harus sesegera mungkin memberikan pertolongan. waktu setelah
kena strum sampai kira-kira 4 menit kemudian adalh angat medekati
kematian seseorang, maka pertolongan darura yang harus diberikan nafas
buatan yang bisa dilakukan dari mulut ke mulut atau dari mulut ke hidung.
Cara memberikan nafas buatan:
- terlentangkan korban dan bersihkan mulutnya
- angkat dan luruskan leher atau tengkuknya (menengadahkan kepala)
agar didapat jalan nafas udara segar
- hembuskan nafas bersih ke mulut atau hidung si korban
Usahakan selanjutnya adalah segera membawa korban ke rumah sakit
terdekat sementara usaha darurat terus dilakukan sampai korban bernafas.
Cara memberi nafas buatan: Dari mulut ke hidung
- posisi kepala korban tengadah
- ambil nafas dalam-dalam kemudian hembuskan ke lubang hidung
korban
- pada saat tersebut mulut korban harus ditutup dengan tangan kita agar
udara benar-benar masuk
- ulangi hal tersebut sampai dia mulai bernafas
- Jika belum juga ada tanda-tanda bisa bernafas, usahakan memberi
nafas buatan agak cepat
Dari mulut ke mulut.
- posisi badan tengadah
- pijit hidung si korban
- buka mulutnya, kemudian hembuskan udaradari mulut kita ke mulut
korban
- Meneliti apakah korban bisa bernafas atau belum
- perhatikan dada mulai bernafas atau belum setelah kita memberi
hembusan
- bila masih tersendat lakukan lagi nafas buatan 4 kali agak cepat dan
dalam
Periksa denyut jantung bila dengan nafas buatan tidak ada tanda-tanda
bernafas, pada lekuk leher dan pada nadi pergelangan tangan.
Periksa juga biji-biji mata melebar atau tidak mengedip bila disinari
langsung
b. Diatas tiang
- penolong segera naik tiang dengan sabuk pengaman dan membawa tali
penolong
- putuskan kawat hidup dari korban
- beri segera nafas buatan 4-6 kali dengan hembusan kuat
- persiapkan penurunan korban dengan tali
Tali diikatkan pada sabuk pengaman korban dan dadanya agar korban tetap
tegak.
3. Pertolongan pertama pada lukaLuka tidak boleh dipegang, jangan membasuh luka dengan air meskipun luka
tampak kotor. Tutuplah segera luka dengan pembalut luka yantg steril kering.
Jangan mempergunakan bahan kain yang menutup luka misalnya sapu tangan,
bahan bekas. Apabila bahan-bahan yang steril tidak tersedia lebih baik
dibiarkan terbuka.
Pembalut luka hanya dapat menahan luka-luka yang dangkal. Pada waktu
membalut luka misalnya pada anggota badan, usahakan anggota badan yang
terluka diangkat ke atas. Apabila luka sangat dalam dan pendarahan banyak
diusahakan pencegahan pendarahan seperti pembahasan berikut ini.
4. Macam-macam lukaa. pendarahan arteri
pendarahan arteri dapat diketahui apabila darah keluar memancar dari luka,
cobalah menghentikan darah dengan membalut luka dengan pembalut
streril. Apabila tidak berhasil tekuklah sampai batas maksimum sendi sendi
tepat di atas luka (misalnya sendi paha, lutut, sikut) dan pada posisi tersebut
ikat dengan pita kain atau sabuk, apabial masih tidak berhasil pasang
torniket pada lengan atas atau paha. Jika torniket tidak ada blokir dengan
menekan arteri tersebut dengan kedua ibu jari dilekatkan paralel pada
tempat tersebut.
b. Luka pada mata Balut kedua mata meskipun yang satu tidak luka, dengan plester apabila luka karena bahan kimia, misalnya: kena soda, asam keras, atau amoniak. Cucilah mata dengan air bersih. Pergunakan ibu jari dan telunjuk untuk membuka mata selebar-lebarnya.
c. keracunan gas
Usahakan udara yang bersih, penderita dibawa ke luar atau jendela dibuka. Ada dua macam gas yang berbahaya:- Gas yang tidak berbahaya untuk paru-paru ,misalnya gas yang meracuni darah dan syaraf, narkotika, karbon monoksida, asam sianida, ether, chloroporm, uap bensin atau bensol. Buka baju penderita, jangan sekali-kali memberi minum penderita yang pingsan. Gosoklah tangan dan kaki penderita dengan tangan, apabila pernafasannya berhenti usahakan pernafasan buatan, kalau dapat dengan alat penghisap oksigen.
- Gas yang merusak paru-paru seperti chlor phosgen, gas nitro, sulfur
dioksida, dsb. Buka baju penderita, kemudian jauhkan penderita dari
baju yang sudah penuh dengan gas. Usahakan pasien tenang dan
berbaring terlentang, jangan diperbolehkan untuk berjalan. Apabila
sadar berilah air kopi atau air panas, dalam hal ini pernafasan buatan
dilarang.
38
SELESAI
top related