kelompok 11- burial analysis
Post on 23-Jun-2015
85 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Underground Pipeline and Burial Analysis
Kelompok 11 :
Ardaya Anindita 13103039Mugi Laksono 13103037Saptomo 13103042Andi Yoga B 13103138M. Ibnu Sina 13104015
What is buried pipeline?
Kenapa harus dikubur?????
• Faktor keamanan• Segi estetika• Menambah umur
pemakaian• Mencegah dari pembekuan
(untuk kondisi bersalju)
Pipe materials and design
• Soil Properties• Loads• Elasticity Design Methods• Ring Compression Theory• Analysis and Design of Flexible Pipe• Analysis and Design of Rigid Pipe • Design for Longitudinal Effects• Analysis for Buckling Capacity• Corrosion Control
Buried pipeline installation• Fundamentals of Pipeline Installation• Shipping, Handling & Storage• Inspection of Pipe Interiors• Trench Excavation• Groundwater Control• Foundation & Bedding• Laying & Joining• Appurtenances & Fittings• Embedment & Backfill• Soil Classification• Soil Properties• Compaction of Soil• Installation of Flowable Fill• Acceptance Testing• Safety Concerns
Corrosion Control
• Pipa yang berada dalam tanah harus memiliki perlindungan yang baik terhadap faktor korosi
Sumber : http://ops.dot.gov
Contoh korosi yang terjadi pada pipa
Sumber : http://ops.dot.gov
An example of bare steel pipe installed for gas service
Atmospheric corrosion at a meter riser
Coating
• Tujuan coating :– Melindungi pipa dari korosi
dan abrasi (akibat adanya endapan pada fluida dan kavitasi)
– Menyediakan kekakuan yang cukup bagi pipa pada saat transportasi dan instalasi terutama untuk pipa yang berdinding tipis An example of a pipe which was buried
without a coating or wrapping
Cathodic Protection• Prinsip yang digunakan adalah “mengorbankan” logam lain untuk membentuk galvanic
cell. Logam dengan potensial sel yang lebih tinggi akan menjadi anoda (yang terkorosi)
Nickel +0.23 VoltsTin +0.14 VoltsLead +0.12 VoltsIron +0.04 VoltsHydrogen 0.00 VoltsCopper -0.80 VoltsSilver -0.80 VoltsMercury -0.80 VoltsPlatinum -0.86 VoltsGold -1.50 Volts
Lithium +2.96 VoltsRubidium +2.93 VoltsPotassium +2.92 VoltsStrontium +2.92 VoltsBarium +2.90 VoltsCalcium +2.87 VoltsSodium +2.71 VoltsMagnesium +2.40 VoltsAluminum +1.70 VoltsZinc +0.76 VoltsChromium +0.56 Volts
ODOR• Gas sengaja
dibocorkan sehingga dikenali baunya dengan bantuan alat tes (Odorator)
• Konsentrasi gas 0.5 – 1% volume
• Dapat juga digunakan alat pendeteksi Combustible Gas Indicator (CGI) atau Flame Ionization Detector (FI)
Sumber : http://ops.dot.gov
Fungi• Fungi umumnya
tumbuh di area yang minim oksigen misalnya di area yang dekat dengan kebocoran gas
• Umumnya tumbuh dan menyebabkan permukaan bagian yang bocor diselimuti lapisan berwarna putih keabu-abuan
Sumber : http://ops.dot.gov
Suara • Adaya kebocoran
ditandai dengan suara desisan
• Umumnya terjadi pada bagian sambungan yang bocor, atau pada retakan
• Dapat dideteksi dengan bantuan larutan sabun
Sumber : http://ops.dot.gov
Vegetasi• Vegetasi yang berada
disekitar daerah kebocoran dapat
mengalami peningkatan atau kemunduran
tergantung dari tanah, jenis vegetasi, lingkungan,
iklim, durasi serta julah gas yang bocor
• Perubahan pada vegetasi di sekitar area pipa dapat mengindikasikan adanya
kebocoran
Sumber : http://ops.dot.gov
Serangga • Serangga sering ditemukan
pada titik dimana terjadi kebocoran
• Hal ini disebabkan beberapa jenis serangga menyukai bau dari gas yang bocor
• Aktivitas serangga yang tinggi yang ditemukan di dekat rises, gas meter, atau regulator kadang menindikasikan adanya kebocoran
Sumber : http://ops.dot.gov
Repairing
• Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menggunakan pelapisan resin
Sumber : www.hitachi-hes.com
• Diagram alur kerja
Kondisi sebelum diperbaiki Kamera pemeriksa Pembersihan dengan aliran udara (jet nozzle)
Jenis-jenis pigmen dan carrier-nya
Lining dengan resinKondisi setelah diperbaiki
Sumber : www.hitachi-hes.com
Faktor Penting dalam Underground Pipeline
Bentuk Kegagalan pada Underground Pipeline
a) Caving (Defleksi)b) Wall (ring) compression due to Yielding (titik A)c) Buckling
Bentuk Kegagalan pada Underground Pipeline (Cont’d)
d) Beam bendinge) Longitudinal tensionf) Direct Shearg) Kegagalan pada joint
Case Study 1
Studi kasus ini bertujuan untuk mempelajari Burial Analysis pada sistem pipa terkubur interkoneksi Lapindo-Pertamina
Case Study 1Dengan menggunakan ASME B31.8 (Gas Transmission and Distribution Piping System ) didapat spesifikasi pipa sebagai berikut :
Case Study 1
Setelah mendapatkan data-data pipa yang akan dikubur hasil desain dengan ASME B 31.8 maka Burial Analysis dapat dilakukan dengan mencari beberapa faktor, seperti :
• Burial Depth
• Trench (Depth and Width)
• Bedding (Material and Depth)
• Backfill (Material and Depth)
Case Study 1
Maximum Burial Depth
Jika pipa dikubur dengan tanah dengan backfill modulus sebesar 700 psi, maka maximum allowable depth adalah 7 ft ~ 2000 mm.
Jadi diasumsikan burial depth dibuat sedalam 1000 mm
Case Study 1Trench Calculation
Trench depth harus memasukkan perhitungan perhitungan bedding thickness, pipe height, backfill cover.
Trench width harus dapat memberikan kemudahan bagi pekerja dan alat-alat mereka, juga untuk bedding dan backfill pada bagian samping.
Pada standar telah ditetapkan cara mencari trench width sesuai dengan tabel dibawah ini
Karena pipa berdiameter Ø 12 in maka didapat
Width min. = 28 in ; Width max.= 36 in
Case Study 1Trench Calculation
Dengan menambahkan bedding-backfill pada bagian samping maka trench width menjadi :
Width min. = 40 in ~ 1000 mm
Width max. = 48 in ~ 1200 mm
Trench depth = burial depth + cover requirement + tebal beton (crossing jalan)
= 1000 + 600 + 210
= 1810 mm
Case Study 1Trench Construction
Beberapa tipe trench construction :
Trench for soft and medium consistency soil
Trench for granular soil
Case Study 1Cover Requirement
Buried Pipeline harus dipasang dengan cover tidak kurang dari yang ditentukan standar, yaitu :
Karena pipa berdiameter Ø 12 in (NPS <20) dan dipasang di sebelah public road dan daerah persawahan maka didapat
cover = 24 in ~ 600 mm
Case Study 1Bedding
Jika bertemu lapisan batuan keras (rock) maka harus dibuat 6 in (minimum) bedding antara batuan keras dan permukaan pipa.
Akan tetapi karena pipa dipasang di tanah organik (area persawahan) maka pipa tidak memerlukan lapisan bedding, dan tanah pada lapisan dasar galian akan dipadatkan agar dapat digunakan sebagai bedding.
Backfill
Kepadatan material backfill dibutuhkan untuk kestabilan dan umur pipeline. Tanah yang mengandung bahan organik dan es cukup besar tidak semestinya digunakan untuk backfill, jadi material backfill yang dapat dipakai pada kasus ini sesuai rekomendasi dari standar, yaitu sand, crushed rock, pea gravel, dll
Backfill cover telah ditentukan sebesar 600 mm.
Case Study 1Result
Jadi Burial Analysis dari studi kasus ini menentukan ukuran-ukuran yang dibutuhkan untuk pipa terkubur, yaitu :
Case Study 1Result
*catatan : beton ditambahkan untuk daerah-daerah crossing jalan.
Case Study 2
Buat Desain sebuah underground pipeline, dengan data-data diketahui sebagai berikut :
lebar trench (galian) = 2 ft 6 in
kedalaman cover/clearance = 3 ft
kondisi fluida, P = 300 psi, T = 1450F
material ASTM A53 grade B dengan SMYS 35.000 psi
koefisien gesek antara pipa dan tanah 0,3
density saturated clay soil ω = 100 lb/ft3
fluida #6 fuel oil 13 API dengan specific gravity 1.2
dengan ASME B 31.4 didapat OD = 12 in, t = 0,322 in
Case Study 2
Langkah-langkah pengerjaan :
1. Hitung frictional resistance Ff
2. Hitung longitudinal stress SL, themal force Ft dan tentukan no-movement point
3. Hitung hoop stress SH, bending stress SB, radial stress SR, dan thermal stress ST
4. Hitung total combined stress S
5. Bandingkan combined stress yang terjadi dengan maximum allowable stress
Case Study 2
1. Hitung frictional resistance Ff
2ddC BwCW
Marston’s formula
H = kedalaman cover = 3 ft
Bd = lebar trench = 2,5 ft
w = density tanah = 100 lb/ft3
Cd = dari tabel didapat = 1,0
Sehingga didapat
Wc = 1
Case Study 2
1. Hitung frictional resistance Ff
Weight of content = weight of water . specific gravity
= (21,69) 1,2 = 26 lb/ft
Insulation weight = 5,38 lb/ft
Pipe metal weight = 28,55 lb/ft
Total weight of pipe = 625 + 26 + 5,38 + 28,55 = 685 lb/ft
Frictional resistance = µ . Total weight = 0,3 . 685 = 205,5 lb/ft
Case Study 2
2. Hitung longitudinal stress SL, themal force Ft dan tentukan no-movement point
t
tDvPTTESL 2
2)( 12
Dimana: E =27,9.106 psi
v = poisson ratio = 0,3
D = 8,625 in
α = koefisien linier thermal expansion
T2 = 1450F
T1 = 800F
t = 0,322 in
P = 300 psi
(ASME B31.4)
Case Study 2
2. Hitung longitudinal stress SL, themal force Ft dan tentukan no-movement point
t
tDvPTTESL 2
2)( 12
psiS
S
L
L
669.10
322,02
322,02625,83003,0)80145(10.5,610.9,27 66
Case Study 2
2. Hitung longitudinal stress SL, themal force Ft dan tentukan no-movement point
ftburialfrommovementnopoceDis
lbareametalSF LT
4365,205
625.89__int__tan
625.89)4,8(669.10)_(
Case Study 2
3. Hitung hoop stress SH, bending stress SB, radial stress SR, dan thermal stress ST,, circumferential stress SC
t
tDPSH 2
)2(
psiS
S
H
H
717.3
322,02
)322,02625,8(300
(ASME B31.4)
Case Study 2
33
2
592,2
)(177,0
m
mCB
PREt
EtRWS
psiS
S
B
B
179.4
)1515,4(300592,2)322,0(10.9,27
1515,4322,0)10.9,27(625177,0
336
6
psiPSR 300
3. Hitung hoop stress SH, bending stress SB, radial stress SR, dan thermal stress ST,, circumferential stress SC
Case Study 2
)( 12 TTEST
)( BTHC SSvSS
psiS
S
T
T
73,787.11
)80145(10.5,610.9,27 66
psiS
S
C
C
507.8
)179.473,787.11(3,0717.3
3. Hitung hoop stress SH, bending stress SB, radial stress SR, dan thermal stress ST,, circumferential stress SC
Case Study 2
4. Hitung total combined stress S
)(2222RCRLCLRCL SSSSSSSSSS
psiS
S
327.11
)300507.8300669.10507.8669.10(3,02300507.8669.10 222
Case Study 2
5. Bandingkan combined stress yang terjadi dengan maximum allowable stress
Untuk Restrained pipe pada ASME B31.4
Maximum Allowable Stress = 0,9 . SMYS
= 0,9 . 35.000
= 31.500 psi
karena combined stress S = 11.327 psi maka desain masih aman
TERIMA KASIH
top related