kebutuhan istirahat tidur
Post on 10-Feb-2016
67 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Kebutuhan istirahat tidur
Ns. Christina YuliastutiDepartment of Medical surgical nursing
Karakteristik istirahat Fisiologi tidur Jenis-jenis tidur Fungsi dan tujuan tidur Kebutuhan tidur Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan tidur Asuhan keperawatan pada masalah tidur
Sub pokok bahasan
Istirahat Keadaan relaks tanpa adanya tekanan
emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan.
Kata “istirahat” : berhenti sebentar untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri
Suatu keadaan melepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyulitkan, bahkan menjengkelkan
Karakteristik istirahatNarrow (1967) dikutip oleh Perry dan Potter
(1993) Merasakan bahwa segala sesuatu dapat
diatasi Merasa diterima Mengetahui apa yang sedang terjadi Bebas dari gangguan ketidaknyamanan Mpy sejumlah kepuasan terhadap aktivitas
yg mpy tujuan Mengetahui adanya bantuan sewaktu
memerlukan
TIDUR Kondisi tidak sadar di mana individu dapat
dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai (Guyton, 1986)
Keadaan tidar sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dgn ciri adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdpt perub fisiologis, dan terjadi penurunan respons terhdp rangsangan dari luar
Fisiologi tidur Aktivitas tidur diatur oleh sistem pengaktivasi
retikularis (RAS) sistem yg mengatur seluruh tingkatan keg SSP (termsk pengaturan kewaspadaan dan tidur pusatnya dalam mesenfalon dan bagian atas pons)
Keadaan sadar neuron dlm RAS melepas katekolamin (norepineprin)
Saat tidur Bulbar synchronizing regional (BSR) yg ada di pons dan batang otak tengah melepas serum serotonin
Bangun tergtg dari keseimbangan impuls yg diterima di pusat otak dan sistem limbik
Sistem pada batang otak yg mengatur siklus/perub dlm tidur adalah RAS dan BSR
Sinkronisasi sirkadian terjadi jika individu memiliki pola tidur-bangun yang mengikuti jam biologisnya : individu akan bangun pada saat ritme fisiologisnya paling tinggi atau paling aktif dan akan tidur saat ritmenya paling rendah
TAHAP-TAHAP TIDUR
Non Rapid Eye Movement (NREM)Disebabkan oleh menurunnya keg dalam
RASTidur gelombang lambat (slow wave sleep),
karena gelombang otak bergerak sangat lambat tidur tanpa bermimpi
Tidur gelombang deltaCiri-ciri :
Tidur yang dalam, istirahat penuh, tidur nyenyak
TD turun, RR turunSlow eye rolling movementMetabolisme turun
Tahap tidur NREM Tahap I
Tahap transisi antara bangun-tidur Ciri : rileks, masih sadar dengan lingkungan,
merasa mengantuk, bola mata bergerak dari samping ke samping, Kelopak mata membuka-menutup pelan-pelan, HR dan RR sedikit menurun, dapat bangun segera
Berlangsung selama 5 menit Tahap II
Tahap tidur ringan Proses tubuh terus menurun Ciri : Mata menetap, HR, RR dan temp turun,
metabolisme turun Berlangsung pendek dan berakhir 10-15 menit
Tahap III Ciri : HR, RR dan proses tubuh lainnya lambat,
disebabkan oleh adanya dominasi sistem saraf parasimpatis dan sulit bangun
Tahap IV Ciri : kecepatan jantung, RR tururn, jarang
bergerak dan sulit dibangunkan, gerak bola mata mulai cepat, sekresi lambung turun, tonus otot menurun, Ketika dibangunkan pada tidur tahap 4 seseorang tampak bingung, krn fungsi cortex cerebral sangat minimal
Tahap III dan IV deep sleep / delta sleep
Bonnet & Arand (1976) : Tidur tahap 4 memegang peranan penting pada proses restoratif.
Rapid Eye Movement (REM)Disebabkan oleh penyaluran abnormal dr
isyarat2 dlm otakDisebut juga PARADOXYCAL SLEEP, artinya
“people’s surprise at observing an unexpected phenomenon” MIMPI
Tjd setelah 90 menit dari awal tidur atau 45 menit dari tahap 4
Berlangsung 5-20 menit
REMCiri :
Disertai mimpi aktifLebih sulit dibangunkan atau justru dpt
bangun dgn tiba2HR, RR tidak teratur, nadi cepat irreguler,
TD naikPd otot perifer tjd bbrp gerakan otot yang
tidak teraturOtak cenderung aktif, sekresi gaster
meningkat, metabolisme meningkatTidur ini penting utk keseimbangan
mental, emosi, berperan dalam belajar, memori dan adaptasi, Pertumbuhan otak pd anak2.
Siklus tidurBangu
n
NREM I
NREM II
NREM III
NREM IV
NREM II
NREM III
REM
NREM II
15
16
17
Selama tidur, individu melewati tahap tidur NREm dan REM. Siklus tidur yang komplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melalui 4-5 siklus selama 7-8 jam tidur
Tahap NREM I-III berlangsung 30 menit, kemudian diteruskan tahap IV selama + 20 menit
Setelah itu, individu kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit
Tahap I REMmuncul sesudahnya selama 10 menit
FUNGSI DAN TUJUAN TIDUR
Energi disimpan selama tidur, shg diarahkan pada fungsi selluler yg penting
2 Efek fisiologis tidur Sistem saraf memulihkan kepekaan normal
dan keseimbangan diantara bbg sist saraf Struktur tubuh memulihkan kesegaran dan
fungsi dalam organ tbh, krn selama tidur tjd penurunan
Menjaga keseimbangan mental, emosional, kesehatan, mengurangi stres pada paru, kardiovaskuler, endokrin, dll.
Kebutuhan TidurUsia Tk
perkembangan
Jmlh Keb tidur (jam/hari)
0-1 bulan Neonatus 14-181-18 bulan Bayi 12-14
18 bulan – 3 tahun
Anak 11-12
3-6 tahun Prasekolah 116-12 tahun Sekolah 1012-18 tahun Remaja 8,518-40 tahun Dewasa muda 7-840-60 tahun Paruh baya 7>60 tahun Dewasa tua 6
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan tidur
(Kualitas & kuantitas) Kemampuan indv untuk tidur & memperoleh
jumlah istirahat ssi keb, dipengaruhi oleh :PenyakitLatihan dan kelelahan (aktv lelah > cepat
tidur, >letih semakin pendek REM I)Stress psikologis (gelisah sulit tidur)
Obat (diuretik sulit tidur, anti depresan menekan REM, gol narkotik menekan REM mudah mengantuk)
Nutrisi (gizi tidur cepat, co. Tryptophan (susu, almond asam amino yang mempunyai efek sedatif)
Lingkungan (aman, tenang, bising, suhu)Motivasi (dorongan utk tidur)
MASALAH KEBUTUHAN TIDUR
Insomnia Ketidakmampuan mendapatkan tidur yang
adekuat, dengan kead tidur yg hanya sebentar atau susah tidur
Initial insomnia (awal), intermiitten (terbangun mlm hari, sering terjaga), terminal (bangun terlalu dini dan tdk mampu tidur kembali)
Penyebab : stress, khawatir Cara mengatasi : Olahraga rutin,
menghindari rangsangan tidur di sore hari, relaksasi sebelum tidur (baca, musik), tidur jika benar-benar mengantuk
23
Narkolepsia (Narcolepsy) Serangan tidur mendadak tanpa kenal waktu
dan tempat (berdiri, mengemudi, dll) serangan tidur / sleep attack
Keadaan tidak dpt mengendalikan diri utk tidur
Penyebab : idiopatik, diduga ggn neurologis
Sleep Apnea dan Snoring (mendengkur) Ketidakmampuan untuk mengatur tidur dan
bernafas pd saat yg bersamaan. Snoring disertai apnea ggn Snoring : disebabkan ada rintangan dlm
pengaliran udara di hidung dan mulut pd wkt tidur (adenoid, amandel, otot dibelakang mulut mengendur)
Hipersomnia Kebalikan insomnia Ggn tidur dgn kriteria tdr berlebihan (>9 jam
pd malam hari) Pd kondisi ttt, hipersomnia dpt digunakan sbg
mekanisme koping utk menghindari tanggung jwb pd siang hari
Penyebab : masalah psikologis, depresi, ggn metab (hipertiroidisme)
27
Parasomnia Perilaku yg dpt mengganggu tidur atau muncul
saat sso tidur >> anak-anak Kumpulan beberapa peny yg dpt menggg pola
tidur (ggn transisi bangun-tidur (mis. Mengigau), parasomnia terkait tdr REM (mimpi buruk), somnambulisme : berjln2 dlm tidur)
Enuresa Buang air kecil yg tdk disengaja pd wkt tidur Mengompol
Fenomena apa ini ???
Anda membuka mata. Baru saja anda tidur selama beberapa jam. anda bisa merasakan pikiran anda melayang-layang antara sadar dan tidak. Sambil berusaha mengumpulkan kesadaran, anda mencoba untuk bangun. Tetapi, ada sesuatu yang tidak beres. Tubuh anda tidak bisa bergerak, nafas sesak, seakan-akan ada makhluk tidak terlihat yang menginjak dada anda. anda membuka mulut dan hendak berteriak, tidak ada suara yang keluar. “Seseorang sedang mencekik leherku”, pikirmu. Ada sesuatu yang tidak beres
29
Sleep Paralyzed
sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh)
Sleep paralysis alias tindihan ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit.
saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis
adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM).
Dr.Max Hirshkowitz, direktur Sleep Disorders Center di Veterans Administration Medical Center di Houston mengatakan kalau Sleep Paralysis muncul ketika otak kita mengalami kondisi transisi antara tidur mimpi yang dalam (REM dreaming Sleep) dan kondisi sadar
Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM)
Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilahsleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak
Askep pada masalah istirahat dan tidurPengkajian
Riwayat tidurKuantitias (lama tidur), kualitas tidur siang
dan malam, kebiasaan sebelum tidur, obat, kesulitan tidur
Gejala klinikLelah, gelisah, apatis, kehitaman bawah
mata, mata perih, sakit kepala, perhatian tidak fokus, menguap
Penyimpangan tidurGelisah, perubahan tingkah laku dan
auditorik
Diagnosis keperawatanGangguan pola tidurCemasKoping individu tidak efektifRisiko cedera
Perencanaan keperawatan Identifikasi faktor yang mempengaruhi
masalah tidur Kurangi stimulasi lingkungan yg menggg tidur :
tutup pintu, musik lembut, redupkan lampu, dll Tingkatkan aktivitas siang hari Coba utk memicu tidur (induce sleep) : mandi,
membaca buku, minum susu hangat, dll Kurangi potensial cedera selama tidur Berikan pendidikan kesehatan
top related