kasus kode etik apoteker
Post on 02-Jan-2016
1.482 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ETIKA PROFESI KEFARMASIAN
Syarfina Safirahidzni
Syamsul Alam
Rasnita M. Maliku
Almy Sarah Zulfiana
Ade Rezki Amalia
Muh. Aldila Satria
Satriyani
KASUS:Obat
Kadaluarsa Beredar di
Apotek
WINTERTemplate
01Kasus : seorang ibu bernama Marwah menjadi korban obat kedaluwarsa. Warga Kelurahan Sudiang ini menuturkan, dia membeli obat seperti itu (kadaluarsa) di salah satu apotek di Daya. Dia mencari obat diare. Saat itu, kata Marwah, dirinya
hendak membeli Lacto B, suplemen makanan.
Namun, oleh penjaga apotek, jenis obat tersebut dinyatakan habis. Penjaga apotek tersebut, kemudian menawarkan Dialac
yang tersimpan di dalam lemari pendingin. Menurut penjaga apotek tersebut, Dialac memiliki komposisi dan kegunaan yang
sama dengan Lacto B. Marwah mengatakan, setelah obat tersebut diminumkan ke anaknya dengan cara mencampur ke
susu, si buah hatinya mengalami muntah hingga lima kali. Marwah mengaku panik. Dia pun kemudian membaca seksama sampul Dialac tersebut. Hasinya, suplemen makanan dengan nomor registrasi POM SI.044 216 731 tersebut memiliki masa
kedaluwarsa 19 November 2008 sebagaimana yang tercantum di pembungkus obat.
02
Pada kasus yang terjadi di apotek tersebut, dimana seorang pasien diberikan obat yang sudah kadaluarsa oleh pihak apotek, dapat dikategorikan ke dalam kasus pelanggaran kode etik apoteker. Kode etik apoteker Indonesia itu sendiri merupakan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak dan nilai-nilai yang dianut dan menjadi pegangan dalam praktik kefarmasian
03Di dalam Kode Etik Apoteker Indonesia Bab II tentang Kewajiban Apoteker Terhadap Pasien, dimana pasal 9 berbunyi :
Pasal 9Seorang apoteker dalam melakukan pekerjaan
kefarmasian harus mengutamakan kepentingan masyarakat dan menghormati
hak asasi penderita dan melindungi makhluk hidup insani
04Apoteker memiliki kewajiban dimana salah satu kewajibannnya yaitu seorang Apoteker harus memastikan bahwa obat yang diserahkan kepada pasien adalah obat yang terjamin mutu, keamanan, khasiat, dan cara pakai obat yang tepat.Berdasarkan pasal di atas, apoteker sebagai mitra pasien dalam menjalani pengobatan seharusnya lebih teliti, bertanggung jawab, dan lebih mementingkan kepentingan dan keselamatan pasien.
05
Thank You
top related